Pub Date : 2018-08-28DOI: 10.14710/IJFST.14.1.77-80
H. Hendrayana, N. U. Hartanti
Produktivitas perikanan tangkap Kota Tegal cenderung fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan alat tangkap cantrang dan untuk mengetahui produktifitas perikanan tangkap di Kota Tegal Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% kapal di PPP Tegalsari merupakan kapal cantrang. Hasil tangkapan ikan dari tahun 2015-2017 menurun sebesar 30,11%. Ikan ekonomis seperti kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), ikan lidah (Cynoglossus lingua), ikan pari (Dasyatis sp), rajungan (Portunus pelagicus) sulit ditemukan di Perairan Tegal. Zona penangkapan berubah dimana awalnya dilakukan di Kawasan Perairan Tegal saat penangkapan dilakukan hingga Kawasan perairan kalimantan. Tegal capture fisheries productivity is fluctuating. The aims of this research was to determained cantrang fishing gear and Tegal capture fisheries productivity. The descriptive method and purposive sampling method was applied in this research. The results showed that 90% of the ship at PPP Tegalsari ships was cantrang ships. Fish catch from 2015-2017 decreased by 30.11%. Economic fish like Lutjanus bitaeniatus , Cynoglossus lingua , Dasyatis sp and Portunus pelagicus hard to find at Tegal Water. There need to be fishing gear and fish target in fishing activities.
{"title":"PRODUKTIVITAS PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL","authors":"H. Hendrayana, N. U. Hartanti","doi":"10.14710/IJFST.14.1.77-80","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/IJFST.14.1.77-80","url":null,"abstract":"Produktivitas perikanan tangkap Kota Tegal cenderung fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan alat tangkap cantrang dan untuk mengetahui produktifitas perikanan tangkap di Kota Tegal Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 90% kapal di PPP Tegalsari merupakan kapal cantrang. Hasil tangkapan ikan dari tahun 2015-2017 menurun sebesar 30,11%. Ikan ekonomis seperti kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), ikan lidah (Cynoglossus lingua), ikan pari (Dasyatis sp), rajungan (Portunus pelagicus) sulit ditemukan di Perairan Tegal. Zona penangkapan berubah dimana awalnya dilakukan di Kawasan Perairan Tegal saat penangkapan dilakukan hingga Kawasan perairan kalimantan. Tegal capture fisheries productivity is fluctuating. The aims of this research was to determained cantrang fishing gear and Tegal capture fisheries productivity. The descriptive method and purposive sampling method was applied in this research. The results showed that 90% of the ship at PPP Tegalsari ships was cantrang ships. Fish catch from 2015-2017 decreased by 30.11%. Economic fish like Lutjanus bitaeniatus , Cynoglossus lingua , Dasyatis sp and Portunus pelagicus hard to find at Tegal Water. There need to be fishing gear and fish target in fishing activities.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133826749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-26DOI: 10.14710/ijfst.14.1.63-69
Faik Kurohman, S. Chairunnisa, Azis Nur Bambang
Peristiwa overfishing semakin marak terjadi di beberapa wilayah perikanan Indonesia akibat penggunaan alat tangkap yang merusak (destruktif). Jika hal ini terus dilakukan, maka kelestarian sumberdaya dikhawatirkan akan semakin menurun. Maka dari itu dibutuhkan strategi agar usaha perikanan tangkap ramah lingkungan secara ekologi dengan cara mengidentifikasi alat tangkap berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alat tangkap ramah lingkungan di PPI Celong berdasarkan Sembilan kriteria CCRF. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif mengenai alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Celong pada bulan Desember 2017 dengan wawancara dan observasi lapangan. Responden diambil secara sensus sebanyak 121 orang. Hasil analisis ramah lingkungan menghasilkan skor 17,87 pada arad, 27,44 pada trammel net, dan 28,40 pada gill net. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah status alat tangkap arad tidak ramah lingkungan, trammel net ramah lingkungan, dan gill netsangat ramah lingkungan. Arad termasuk dalam kategori tidak ramah lingkungan karena cara pengoperasiannya yang tidak selektif dan merusak dasar perairan. Overfishing are increasingly prevalent in some Indonesian fishery areas due to the use of destructive fishing gear. If it continues, then the sustainability of resources feared will decrease further. Therefore a strategy is needed for eco-friendly fishery business by identifying fishing gear based on the criteria of Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). The purpose of this research is to analyze the eco-friendly fishing gear at Celong Fishing gear based on Nine criteria of CCRF. The research method used is descriptive of eco-friendly fishing gear at Celong Fishing Port in December 2017 with interviews and observations. Respondents who were taken by census was 121 respondents. The results of eco-friendly analysis resulted in a score 17.87 for arad, 27.44 for trammel net, and 28.40 for gill net. The conclusions obtained from this research are arad status is not eco-friendly, trammel net is eco-friendly, and gill net is very eco-friendly. Arad is categorized as eco-unfriendly due to its non-selective way of operating and damaging the sea base.
由于使用了具有破坏性的捕鱼工具,过度捕捞在印尼一些渔场日益猖獗。如果继续这么做,担心动物的自然资源就越下降。因此,必须制定一项战略,以确定可接受渔获物(CCRF)准则为标准。这项研究的目的是分析工具抓住环保在PPI Celong根据九CCRF标准。描述性研究方法使用的是环保的捕鱼工具在鱼着陆基地(PPI) 2017年12月Celong实地采访和观察。受访者被记录为121人。环保分析产生17.87在亚拉得分数,吉尔·特梅尔网,28,40身上27,44网。这项研究的结论是抓住arad工具地位不环保,吉尔·特梅尔环保网,netsangat环保。Arad包括不环保,因为运作方式的范畴基本的非选择性和破坏性的水域。过度捕捞是increasingly prevalent在印尼一些fishery地区丹到destructive钓鱼装备之用。如果它继续可持续发展》,然后资源feared威尔decrease更远。这就是a个会是需要为开辟商业fishery by identifying钓鱼齿轮criteria的法典》改编自指挥for Responsible Fisheries (CCRF)。《开辟这个研究的目的是to analyze钓鱼钓鱼gear at Celong gear改编自九CCRF之criteria。开辟钓鱼之研究方法以前是descriptive gear at Celong钓鱼港在2017年12月interviews和一名。121 Respondents Respondents census偏在某种程度是谁。The results of开辟分析resulted in a分数为arad) 17 . 87, 27 . 44为吉尔·特梅尔网,和28 . 40为网。《conclusions获得来自这个研究是arad的地位是不开辟,吉尔·特梅尔是开辟网,和网很开辟。阿拉德是美国categorized eco-unfriendly帐款to its non-selective方式操作damaging著作百科全书》《海洋基地。
{"title":"STUDI KASUS PENANGKAPAN IKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) CELONG, KABUPATEN BATANG (Case Study of Eco-Friendly Fishing Gears at Celong Fishing Port, Batang Regency)","authors":"Faik Kurohman, S. Chairunnisa, Azis Nur Bambang","doi":"10.14710/ijfst.14.1.63-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijfst.14.1.63-69","url":null,"abstract":"Peristiwa overfishing semakin marak terjadi di beberapa wilayah perikanan Indonesia akibat penggunaan alat tangkap yang merusak (destruktif). Jika hal ini terus dilakukan, maka kelestarian sumberdaya dikhawatirkan akan semakin menurun. Maka dari itu dibutuhkan strategi agar usaha perikanan tangkap ramah lingkungan secara ekologi dengan cara mengidentifikasi alat tangkap berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis alat tangkap ramah lingkungan di PPI Celong berdasarkan Sembilan kriteria CCRF. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif mengenai alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Celong pada bulan Desember 2017 dengan wawancara dan observasi lapangan. Responden diambil secara sensus sebanyak 121 orang. Hasil analisis ramah lingkungan menghasilkan skor 17,87 pada arad, 27,44 pada trammel net, dan 28,40 pada gill net. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah status alat tangkap arad tidak ramah lingkungan, trammel net ramah lingkungan, dan gill netsangat ramah lingkungan. Arad termasuk dalam kategori tidak ramah lingkungan karena cara pengoperasiannya yang tidak selektif dan merusak dasar perairan. Overfishing are increasingly prevalent in some Indonesian fishery areas due to the use of destructive fishing gear. If it continues, then the sustainability of resources feared will decrease further. Therefore a strategy is needed for eco-friendly fishery business by identifying fishing gear based on the criteria of Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). The purpose of this research is to analyze the eco-friendly fishing gear at Celong Fishing gear based on Nine criteria of CCRF. The research method used is descriptive of eco-friendly fishing gear at Celong Fishing Port in December 2017 with interviews and observations. Respondents who were taken by census was 121 respondents. The results of eco-friendly analysis resulted in a score 17.87 for arad, 27.44 for trammel net, and 28.40 for gill net. The conclusions obtained from this research are arad status is not eco-friendly, trammel net is eco-friendly, and gill net is very eco-friendly. Arad is categorized as eco-unfriendly due to its non-selective way of operating and damaging the sea base.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127577354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-23DOI: 10.14710/ijfst.14.1.52-62
Nurul Jannah
Kenyamanan dalam bekerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja atau kondisi kerja dan faktor yang berkaitan dengan kerja tersebut. Kondisi kerja berkaitan dengan faktor seperti cahaya, suhu, asap, keamanan, kecelakaan, bising, debu, bau dan hal semacam itu yang mempengaruhi kinerja suatu pekerjaan atau kesejahteraan umum pekerja. Kecukupan akomodasi dan fasilitas nelayan di atas kapal merupakan salah satu upaya dalam keselamatan dan kesehatan kerja. International Labour Organization (ILO) memberikan pedoman terkait akomodasi nelayan di atas kapal. Unit penangkapan purse seine merupakan unit penangkapan ikan paling banyak menggunakan tenaga kerja berkisar 30 sampai 40 orang. Salah satu kapal purse seine yang digunakan sebagai objek penelitian adalah KM Berkah Melimpah berukuran 167 GT. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi ketersediaan akomodasi KM Berkah Melimpah dan mengidentifikasi kesesuaian akomodasi berdasarkan pedoman Konvensi ILO Nomor 126 Tahun 1966 tentang Accommodation of Crews (Fishermen). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengamatan dan pengumpulan data yang diamati meliputi akomodasi apa saja yang ada di KM Berkah Melimpah serta kesesuaiannya terhadap pedoman ILO tentang Accommodation of Crews (Fishermen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecukupan akomodasi KM Berkah Melimpah pada aspek sistem pengatur suhu di ruang akomodasi terpenuhi sebesar 20%, aspek ventilasi terpenuhi sebesar 57.14%, aspek pencahayaan dalam ruang akomodasi terpenuhi sebesar 83.33%, aspek kamar tidur terpenuhi sebesar 35.42%, aspek sanitasi terpenuhi sebesar 0%, aspek ruang dapur terpenuhi sebesar 50%, dan aspek fasilitas kesehatan terpenuhi sebesar 0%. Secara keseluruhan kesesuaian akomodasi pada KM Berkah Melimpah sebesar 35.13% dikategorikan buruk. Working comfort is influenced by work environment or working conditions and factors related to the work. Working conditions relate to factors such as light, temperature, smoke, safety, accidents, noise, dust, odors and such things that affect a work performance or the general welfare of workers. Accommodation adequacy and fishing facilities on board is one of the efforts in occupational safety and health. The International Labour Organization (ILO) provides guidance regarding fishermen accommodation on board. The purse seine fishing unit is the fishing unit that using most labour in the range of 30 to 40 people. One of the purse seine vessels, KM Berkah Melimpah, was used as the object in this research. The purpose of this study was to identify the availability of KM Berkah Melimpah accommodation and to identify accommodation suitability based on ILO Convention No. 126 of 1966 on Accommodation of Crews (Fishermen). The semi-quantitative method with case study approach was applied in this study. Observations and data collection observed include any accommodation available in KM Berkah Melimpah and their compliance with the ILO guidelines on
{"title":"KECUKUPAN AKOMODASI KAPAL PURSE SEINE (STUDI KASUS: KM BERKAH MELIMPAH DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA) (An Adequacy Accommodation of Purse-seiner (A Case Study of KM Berkah Melimpah in Nizam Zachman Jakarta Fishing Port))","authors":"Nurul Jannah","doi":"10.14710/ijfst.14.1.52-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijfst.14.1.52-62","url":null,"abstract":"Kenyamanan dalam bekerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja atau kondisi kerja dan faktor yang berkaitan dengan kerja tersebut. Kondisi kerja berkaitan dengan faktor seperti cahaya, suhu, asap, keamanan, kecelakaan, bising, debu, bau dan hal semacam itu yang mempengaruhi kinerja suatu pekerjaan atau kesejahteraan umum pekerja. Kecukupan akomodasi dan fasilitas nelayan di atas kapal merupakan salah satu upaya dalam keselamatan dan kesehatan kerja. International Labour Organization (ILO) memberikan pedoman terkait akomodasi nelayan di atas kapal. Unit penangkapan purse seine merupakan unit penangkapan ikan paling banyak menggunakan tenaga kerja berkisar 30 sampai 40 orang. Salah satu kapal purse seine yang digunakan sebagai objek penelitian adalah KM Berkah Melimpah berukuran 167 GT. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi ketersediaan akomodasi KM Berkah Melimpah dan mengidentifikasi kesesuaian akomodasi berdasarkan pedoman Konvensi ILO Nomor 126 Tahun 1966 tentang Accommodation of Crews (Fishermen). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah semi kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengamatan dan pengumpulan data yang diamati meliputi akomodasi apa saja yang ada di KM Berkah Melimpah serta kesesuaiannya terhadap pedoman ILO tentang Accommodation of Crews (Fishermen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecukupan akomodasi KM Berkah Melimpah pada aspek sistem pengatur suhu di ruang akomodasi terpenuhi sebesar 20%, aspek ventilasi terpenuhi sebesar 57.14%, aspek pencahayaan dalam ruang akomodasi terpenuhi sebesar 83.33%, aspek kamar tidur terpenuhi sebesar 35.42%, aspek sanitasi terpenuhi sebesar 0%, aspek ruang dapur terpenuhi sebesar 50%, dan aspek fasilitas kesehatan terpenuhi sebesar 0%. Secara keseluruhan kesesuaian akomodasi pada KM Berkah Melimpah sebesar 35.13% dikategorikan buruk. Working comfort is influenced by work environment or working conditions and factors related to the work. Working conditions relate to factors such as light, temperature, smoke, safety, accidents, noise, dust, odors and such things that affect a work performance or the general welfare of workers. Accommodation adequacy and fishing facilities on board is one of the efforts in occupational safety and health. The International Labour Organization (ILO) provides guidance regarding fishermen accommodation on board. The purse seine fishing unit is the fishing unit that using most labour in the range of 30 to 40 people. One of the purse seine vessels, KM Berkah Melimpah, was used as the object in this research. The purpose of this study was to identify the availability of KM Berkah Melimpah accommodation and to identify accommodation suitability based on ILO Convention No. 126 of 1966 on Accommodation of Crews (Fishermen). The semi-quantitative method with case study approach was applied in this study. Observations and data collection observed include any accommodation available in KM Berkah Melimpah and their compliance with the ILO guidelines on ","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115649022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-19DOI: 10.14710/ijfst.14.1.43-51
Syahrial Syahrial, Yudi Sastriawan
Ekosistem mangrove terdapat di seluruh pantai maupun pulau-pulau kecil Indonesia yang terpengaruh oleh pasang surut. Kajian pola sebaran, indikator kualitas lingkungan dan ekologi komunitas mangrove Pulau Tunda dilakukan pada bulan Januari 2014 dengan tujuan untuk mengetahui pola sebaran, indikator kualitas lingkungan dan ekologi komunitas mangrovenya. Sampel mangrove diambil menggunakan transek garis dan plot yang ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) serta tegak lurus garis pantai sampai ke daratan. Kemudian transek garis tersebut dibuat petak-petak contoh (plot) yang berukuran 10 x 10 m2 untuk kategori pohon dan di dalam ukuran 10 x 10 m2 dibuat plot berukuran 1 x 1 m2 untuk kategori semai. Pola penyebaran mangrove Pulau Tunda dianalisis berdasarkan indeks Morisita. Sementara kualitas lingkungan hutan mangrove dianalisis menggunakan tutupan pohon, tutupan semai dan jumlah jenis semai yang ditemukan. Kemudian ekologi komunitas mangrove Pulau Tunda dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman, dominansi dan keseragaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola penyebaran mangrove Pulau Tunda tergolong beraturan (regular), dimana terjadi interaksi negatif antar individu dalam memperebutkan ruang, unsur hara maupun cahaya matahari. Selain itu, kondisi hutan mangrove Pulau Tunda masih tergolong baik dengan tingkat kualitas lingkungan vegetasi mangrove 73.74%, keanekaragaman dan dominansi mangrovenya tergolong rendah (1.20 dan 0.52) dan keseragamannya tergolong labil (0.60). Mangrove ecosystems are found throughout the coast and small islands of Indonesia which are affected by tides. Distribution pattern studies, environmental quality indicators and the ecological mangrove community of Tunda Island were carried out in January 2014 with the aim to determine distribution patterns, indicators of environmental quality and ecology of the mangroves community. Mangrove samples were taken using line transects and plots drawn from reference points (outer mangrove stands) and perpendicular to the coastline to the mainland. The line transect is made of plots of sample size 10 x 10 m2 for the category of trees and in a size of 10 x 10 m2 a plot of 1 x 1 m2 is made in the seedling category. The pattern of distribution of mangroves of Tunda Island was analyzed based on the Morisita index. While the environmental quality of mangrove forests was analyzed using tree cover, seedling cover and number of seedlings found. The ecology of the Tunda Island mangrove forest community was analyzed based on the diversity index, dominance and uniformity. The results showed that the pattern of mangrove distribution of Tunda Island was regular, where there was a negative interaction between individuals in fighting over space, nutrients and sunlight. In addition, the condition of the Tunda Island mangrove forest is still relatively good with the level of environmental quality of mangrove vegetation 73.74%, the diversity and dominance of mangroves are relatively low (1.
红树林生态系统的印尼各地有海滩和小岛受潮汐影响。散射模式研究,生态环境质量指标和红树林推迟做岛社区2014年1月,以发现零散的模式,生态环境质量指标和mangrovenya社区。红树林样本使用transek线和吸引的情节取自外部红树林参考点(在空中)和垂直到大陆海岸线。然后这些transek线是耸立的例子(情节)(10×10平方米的树木和类别在10 x 10平方米大小的情节(1×1 m2为semai类别。红树林岛部署推迟根据Morisita分类索引分析模式。树,而红树林森林环境质量分析用挡板,克尔semai semai发现的种类。然后红树林生态社区岛上推迟分析基于多样性指数,统治和一致性。研究结果显示,红树林推迟岛属于均匀的分散模式(普通),哪里发生负面互动中的个人之间争夺空间,养分和阳光。此外,红树林森林状况推迟岛还属于红树林植被与环境质量水平保持良好73。74%,多样性和统治mangrovenya属于低(1。20 0 . 52)和keseragamannya属于不稳定(0 - 60)。红树林是ecosystems发现19《海岸与印尼的小型群岛,这是受到影响的潮汐。Distribution模式研究,环境质量indicators红树林ecological社区》和推迟岛是2014年一月carried out in with the aim to个重大Distribution)模式,《mangroves indicators of环境质量和生态社区。红树林样本是用transects台词和情节殡仪馆drawn from参考了分(外红树林站)和垂线coastline》大陆》。line transect是制造》情节殡仪馆的样本大小10 x 10 m2为树之类别和in a大小10 x 10平方米的情节《seedling x 1 m2是制造的类别。distribution of mangroves of模式》推迟岛是analyzed改编自《Morisita指数。当红树林森林的环境质量是用树了封面,封面seedling analyzed》和seedlings找到当家。红树林森林生态学》推迟岛社区是analyzed改编自《多样性指数、dominance uniformity。《红树林模式of distribution of The results那里那个推迟岛之间有很普通,哪里是个负interaction individuals在战斗结束了太空,nutrients和阳光。在加法,红树林森林,雾》推迟岛还是relatively祝之水平和环境质量的红树林植被多样性和dominance》73 . 74%,mangroves 20英亩(relatively low(1。0。52)和美国uniformity是机密unstable(0 - 60)。
{"title":"POLA SEBARAN, INDIKATOR KUALITAS LINGKUNGAN DAN EKOLOGI KOMUNITAS MANGROVE PULAU TUNDA(Distribution Pattern, Environmental And Ecological Quality Indicators Of Mangrove Forest Community Pulau Tunda)","authors":"Syahrial Syahrial, Yudi Sastriawan","doi":"10.14710/ijfst.14.1.43-51","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijfst.14.1.43-51","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove terdapat di seluruh pantai maupun pulau-pulau kecil Indonesia yang terpengaruh oleh pasang surut. Kajian pola sebaran, indikator kualitas lingkungan dan ekologi komunitas mangrove Pulau Tunda dilakukan pada bulan Januari 2014 dengan tujuan untuk mengetahui pola sebaran, indikator kualitas lingkungan dan ekologi komunitas mangrovenya. Sampel mangrove diambil menggunakan transek garis dan plot yang ditarik dari titik acuan (tegakan mangrove terluar) serta tegak lurus garis pantai sampai ke daratan. Kemudian transek garis tersebut dibuat petak-petak contoh (plot) yang berukuran 10 x 10 m2 untuk kategori pohon dan di dalam ukuran 10 x 10 m2 dibuat plot berukuran 1 x 1 m2 untuk kategori semai. Pola penyebaran mangrove Pulau Tunda dianalisis berdasarkan indeks Morisita. Sementara kualitas lingkungan hutan mangrove dianalisis menggunakan tutupan pohon, tutupan semai dan jumlah jenis semai yang ditemukan. Kemudian ekologi komunitas mangrove Pulau Tunda dianalisis berdasarkan indeks keanekaragaman, dominansi dan keseragaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola penyebaran mangrove Pulau Tunda tergolong beraturan (regular), dimana terjadi interaksi negatif antar individu dalam memperebutkan ruang, unsur hara maupun cahaya matahari. Selain itu, kondisi hutan mangrove Pulau Tunda masih tergolong baik dengan tingkat kualitas lingkungan vegetasi mangrove 73.74%, keanekaragaman dan dominansi mangrovenya tergolong rendah (1.20 dan 0.52) dan keseragamannya tergolong labil (0.60). Mangrove ecosystems are found throughout the coast and small islands of Indonesia which are affected by tides. Distribution pattern studies, environmental quality indicators and the ecological mangrove community of Tunda Island were carried out in January 2014 with the aim to determine distribution patterns, indicators of environmental quality and ecology of the mangroves community. Mangrove samples were taken using line transects and plots drawn from reference points (outer mangrove stands) and perpendicular to the coastline to the mainland. The line transect is made of plots of sample size 10 x 10 m2 for the category of trees and in a size of 10 x 10 m2 a plot of 1 x 1 m2 is made in the seedling category. The pattern of distribution of mangroves of Tunda Island was analyzed based on the Morisita index. While the environmental quality of mangrove forests was analyzed using tree cover, seedling cover and number of seedlings found. The ecology of the Tunda Island mangrove forest community was analyzed based on the diversity index, dominance and uniformity. The results showed that the pattern of mangrove distribution of Tunda Island was regular, where there was a negative interaction between individuals in fighting over space, nutrients and sunlight. In addition, the condition of the Tunda Island mangrove forest is still relatively good with the level of environmental quality of mangrove vegetation 73.74%, the diversity and dominance of mangroves are relatively low (1.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127772280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-17DOI: 10.14710/ijfst.14.1.30-35
Lani Febriana Safitri, N. Widyorini, O. Jati
Perairan Muara Sungai Sayung terletak di wilayah Kabupaten Demak sebelah barat. Perairan ini telah dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Bakteri Coliform merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang dan tidak membentuk spora. Bakteri ini merupakan bakteri indikator terjadinya pencemaran perairan maupun indikator keberadaan bakteri patogen lainnya. Perhitungan total bakteri Coliform perlu dilakukan untuk mengetahui adanya pencemaran limbah organik yang terjadi di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan total bakteri Coliform, dan status perairan di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan dari jumlah total bakteri Coliform dengan bahan organik terlarut dan oksigen terlarut (DO). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yang dilakukan pada lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh berkisar antara 4 x 103 – 550 x 10 3/100ml. Kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh pada setiap stasiun menunjukkan bahwa kandungan total bakteri Coliform telah melebihi baku mutu air menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang lemah dengan kandungan bahan organik terlarut, sedangkan keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang cukup dengan oksigen terlarut (DO) di perairan Muara Sungai Sayung Morosari, Demak. Sayung River Estuary is located in the western part of Demak Regency. This estuary has been affected by various human activities which have led to a decline in water quality. Coliform bacteria are a gram-negative bacteria that are rod-shaped and do not form spores. This bacterium is an indicator bacteria of water pollution and an indicator of the presence of other pathogenic bacteria. Total Coliform bacteria calculation needs to be carrid out to find out if there any contamination of organic waste in Sayung River Estuary, Morosari, Demak.. The purpose of this research was to determine total abundance of Coliform bacteria, water quality in Sayung River Estuary, Morosari, Demak and relationship between the total abundance of Coliform bacteria with dissolved organic matter and dissolved oxygen (DO). This research was carried out in May 2018. The method that used in this research were survey method and the sampling technique was random sampling method in five stations. The results showed that the average abundance of total Coliform bacteria obtained ranged between 4 x 103 - 550 x 103 / 100ml. Average abundance of total Coliform bacteria obtained at each station shows that the total content of Coliform bacteria has exceeded the water quality standard accordin
Sayung河的河口位于西经区的区域。这些水域受到人类活动的影响,导致水质下降。结节细菌是一种阴性的克状细菌,没有形成孢子。这种细菌是水污染的指示器,也是任何其他病原体存在的指示器。需要进行全面的结合体细菌的计算,以确定Sayung、Morosari和Demak河口发生的有机废物污染。这项研究的目的是确定合成法细菌的总数量,以及索洪河、莫罗河、德巴克河河口的水状况。这项研究还旨在确定细菌与溶解有机物和溶解氧气(DO)共结合的总数量之间的关系。这项研究于2018年5月实施。本研究采用的方法是采用在五个车站采用的随机抽样方法进行的调查和采样技术。研究表明,所获得的普通结合体细菌的总数量约为4×103——550×10又3/100ml。根据环境部长级2004年第51号的决定,每个车站获得的普通同质细菌的总数量表明,同质细菌的总数量超过了水质。结合体细菌的全部存在与溶解有机物的含量有轻微的关系,而结合体细菌的全部存在与水溶性索洪白沙河水口Demak的溶质(DO)有相当大的联系。Sayung River Estuary在Regency的西部地区定居下来。这篇文章受到各种各样的人类活动的影响,这些活动已导致了水质的退化。细菌是一种阴性细菌,被改造成帮派,而不是形式运动。这是一种水污染和其他病原细菌存在的培养基。总细菌计算需要carrid去发现是否有任何污染在河口、信天翁和Demak的有机废物。这项研究的目的是确定细菌的总结合性、河口水质量、脊髓灰质炎、营养不良、营养不良和营养不良细菌的总结合性。这项研究于2018年5月到期。在这项研究中使用的方法是调查方法和技术采样在五个不同的阶段中使用的方法是随机的。结果显示,细菌的总结节分布在4×103 - 550×103 / 100毫升之间。在2004年环境部长第51号的一站区,细菌完全受控的总细菌排泄物的平均分布已经超过了水质量标准。细菌的总结合性与溶解有机物的结果有联系,而总细菌数与分解的氧在Sayung River estuari,Morosari, Demak关系紧张。
{"title":"ANALISIS KELIMPAHAN TOTAL BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN MUARA SUNGAI SAYUNG, MOROSARI, DEMAK (Analysis of Total Abundance of Coliform Bacteria at the Sayung River Estuary, Morosari, Demak)","authors":"Lani Febriana Safitri, N. Widyorini, O. Jati","doi":"10.14710/ijfst.14.1.30-35","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijfst.14.1.30-35","url":null,"abstract":"Perairan Muara Sungai Sayung terletak di wilayah Kabupaten Demak sebelah barat. Perairan ini telah dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Bakteri Coliform merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang dan tidak membentuk spora. Bakteri ini merupakan bakteri indikator terjadinya pencemaran perairan maupun indikator keberadaan bakteri patogen lainnya. Perhitungan total bakteri Coliform perlu dilakukan untuk mengetahui adanya pencemaran limbah organik yang terjadi di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan total bakteri Coliform, dan status perairan di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan dari jumlah total bakteri Coliform dengan bahan organik terlarut dan oksigen terlarut (DO). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yang dilakukan pada lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh berkisar antara 4 x 103 – 550 x 10 3/100ml. Kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh pada setiap stasiun menunjukkan bahwa kandungan total bakteri Coliform telah melebihi baku mutu air menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang lemah dengan kandungan bahan organik terlarut, sedangkan keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang cukup dengan oksigen terlarut (DO) di perairan Muara Sungai Sayung Morosari, Demak. Sayung River Estuary is located in the western part of Demak Regency. This estuary has been affected by various human activities which have led to a decline in water quality. Coliform bacteria are a gram-negative bacteria that are rod-shaped and do not form spores. This bacterium is an indicator bacteria of water pollution and an indicator of the presence of other pathogenic bacteria. Total Coliform bacteria calculation needs to be carrid out to find out if there any contamination of organic waste in Sayung River Estuary, Morosari, Demak.. The purpose of this research was to determine total abundance of Coliform bacteria, water quality in Sayung River Estuary, Morosari, Demak and relationship between the total abundance of Coliform bacteria with dissolved organic matter and dissolved oxygen (DO). This research was carried out in May 2018. The method that used in this research were survey method and the sampling technique was random sampling method in five stations. The results showed that the average abundance of total Coliform bacteria obtained ranged between 4 x 103 - 550 x 103 / 100ml. Average abundance of total Coliform bacteria obtained at each station shows that the total content of Coliform bacteria has exceeded the water quality standard accordin","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"139 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122134167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-17DOI: 10.14710/IJFST.14.1.36-42
Aditya Nuraga, B. B. Jayanto, Indradi Setiyanto
Bagan perahu merupakan salah satu jenis alat tangkap di PPN Karangantu yang beroperasi pada malam hari. Bagan perahu menarik ikan target tangkapan yaitu ikan pelagis kecil fototaksis positif menggunakan atraktor cahaya berupa lampu. Salah satu kendala nelayan bagan perahu adalah pencahayaan lampu mengalami pembiasan. Penggunaan lampu bawah air bertujuan untuk mengurangi pembiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan lampu bawah air terhadap hasil tangkapan bagan perahu dan mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air. Penelitian ini dilakukan selama 10 trip menggunakan metode experimental fishing. Selisih berat total hasil tangkapan antara bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air pada trip 1 sebesar 33,4 kg, trip 2 sebesar 38,9 kg, trip 3 sebesar 31,1 kg, trip 4 sebesar 41,1 kg, trip 5 sebesar 28,8 kg, trip 6 sebesar 30,5 kg, trip 7 sebesar 35,4 kg, trip 8 sebesar 34,3 kg, trip 9 sebesar 38,7 kg dan trip 10 sebesar 31,6 kg sehingga menunjukkan hasil tangkapan lebih banyak bagan perahu dengan lampu bawah air. Hasil tangkapan utama bagan perahu adalah ikan Teri (Stolephorus sp.) dan Cumi-cumi (Loligo sp.). Hasil tangkapan sampingan bagan perahu antara lain ikan Petek (Leiognathus sp.), Tembang (Sardinella sp.), Lemuru (Amblygaster sirm), Selar Kuning (Selaroides leptolepi) dan Layur (Lepturacanthus savala). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat pengaruh antara lampu bawah air dengan hasil tangkapan pada bagan perahu. Boat lift net is one type of fishing gear at PPN Karangantu which operates at night. Boat lift net attracts the target catch fish, the small pelagic fish is positive phototaxis using a light attractor in the form of a lamp. One of the constraints of fishermen on the boat chart is that the lighting has experienced refraction. Underwater lamp aims to reduce refraction.The purpose of this research is to know the effect of underwater lamp usage on boat lift net fishing catch and to know the composition of boat lift net with and without using underwater lamp. This research was conducted for 10 trips using experimental fishing methods. The difference in total catch of boat lift net with and without underwater lamp on trip 1 is 33,4 kg, trip 2 is 38,9 kg, trip 3 is 31,1 kg, trip 4 is 41,1 kg, trip 5 is 28,8 kg, trip 6 is 30,5 kg, trip 7 is 35,4 kg, trip 8 is 34,3 kg, trip 9 is 38,7 kg and trip 10 is 31,6 kg so it shows the catch is more the boat lift net with underwater lamp. Fish targets of the boat lift net are Anchovy (Stolephorus sp.) and Cuttlefish (Loligo sp.). The bycatches of boat lift net are Pony fish (Leiognathus sp.), Fringescale sardinella (Sardinella sp.), Indian sardinella (Amblygaster sirm), Trevally (Selaroides leptolepi) and Hairtail fish (Lepturacanthus savala). The conclusion that can be drawn that there is an influence between underwater lamp and catches on the boat lift net.
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU BAWAH AIR (UNDERWATER LAMP) TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN PERAHU (BOAT LIFT NET) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KARANGANTU KOTA SERANG (Effect of Underwater Lamp Usage on Boat Lift Net Fishing Catch at Karangantu Fishing Port Serang City)","authors":"Aditya Nuraga, B. B. Jayanto, Indradi Setiyanto","doi":"10.14710/IJFST.14.1.36-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/IJFST.14.1.36-42","url":null,"abstract":"Bagan perahu merupakan salah satu jenis alat tangkap di PPN Karangantu yang beroperasi pada malam hari. Bagan perahu menarik ikan target tangkapan yaitu ikan pelagis kecil fototaksis positif menggunakan atraktor cahaya berupa lampu. Salah satu kendala nelayan bagan perahu adalah pencahayaan lampu mengalami pembiasan. Penggunaan lampu bawah air bertujuan untuk mengurangi pembiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan lampu bawah air terhadap hasil tangkapan bagan perahu dan mengetahui komposisi hasil tangkapan bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air. Penelitian ini dilakukan selama 10 trip menggunakan metode experimental fishing. Selisih berat total hasil tangkapan antara bagan perahu dengan dan tanpa lampu bawah air pada trip 1 sebesar 33,4 kg, trip 2 sebesar 38,9 kg, trip 3 sebesar 31,1 kg, trip 4 sebesar 41,1 kg, trip 5 sebesar 28,8 kg, trip 6 sebesar 30,5 kg, trip 7 sebesar 35,4 kg, trip 8 sebesar 34,3 kg, trip 9 sebesar 38,7 kg dan trip 10 sebesar 31,6 kg sehingga menunjukkan hasil tangkapan lebih banyak bagan perahu dengan lampu bawah air. Hasil tangkapan utama bagan perahu adalah ikan Teri (Stolephorus sp.) dan Cumi-cumi (Loligo sp.). Hasil tangkapan sampingan bagan perahu antara lain ikan Petek (Leiognathus sp.), Tembang (Sardinella sp.), Lemuru (Amblygaster sirm), Selar Kuning (Selaroides leptolepi) dan Layur (Lepturacanthus savala). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat pengaruh antara lampu bawah air dengan hasil tangkapan pada bagan perahu. Boat lift net is one type of fishing gear at PPN Karangantu which operates at night. Boat lift net attracts the target catch fish, the small pelagic fish is positive phototaxis using a light attractor in the form of a lamp. One of the constraints of fishermen on the boat chart is that the lighting has experienced refraction. Underwater lamp aims to reduce refraction.The purpose of this research is to know the effect of underwater lamp usage on boat lift net fishing catch and to know the composition of boat lift net with and without using underwater lamp. This research was conducted for 10 trips using experimental fishing methods. The difference in total catch of boat lift net with and without underwater lamp on trip 1 is 33,4 kg, trip 2 is 38,9 kg, trip 3 is 31,1 kg, trip 4 is 41,1 kg, trip 5 is 28,8 kg, trip 6 is 30,5 kg, trip 7 is 35,4 kg, trip 8 is 34,3 kg, trip 9 is 38,7 kg and trip 10 is 31,6 kg so it shows the catch is more the boat lift net with underwater lamp. Fish targets of the boat lift net are Anchovy (Stolephorus sp.) and Cuttlefish (Loligo sp.). The bycatches of boat lift net are Pony fish (Leiognathus sp.), Fringescale sardinella (Sardinella sp.), Indian sardinella (Amblygaster sirm), Trevally (Selaroides leptolepi) and Hairtail fish (Lepturacanthus savala). The conclusion that can be drawn that there is an influence between underwater lamp and catches on the boat lift net.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128539487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-16DOI: 10.14710/IJFST.14.1.16-22
Setiaji Nugroho, S. Suryanti, S. Rudiyanti
Pesisir selatan Jawa, khususnya pantai Pagak, Kabupaten Purworejo merupakan daerah potensial dengan beragam jenis biota yang seringkali dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bahan makanan. Biota tersebut diantaranya adalah yutuk (undur-undur laut) yang bermanfaat secara ekologis maupun ekonomis, namun pemanfaatan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pola sebaran undur-undur laut sebagai dasar pemilihan daerah penangkapan undur-undur laut dan hubungan salinitas substrat dengan kelimpahan undur-undur laut yang ada di pantai Pagak, Kabupaten Purworejo. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2018. Pengambilan sampel biota dan substrat dilakukan pada tiga stasiun dimana setiap stasiun dilakukan tiga kali pengulangan pada hari yang berbeda. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan undur-undur laut (hippidae) di pantai Pagak berkisar 2-4 individu/m2 dengan pola sebaran yang mengelompok. Kelimpahan tersebut cenderung lebih tinggi pada salinitas substrat kisaran 33-35 ppt. Salinitas substrat berpengaruh terhadap kelimpahan undur-undur laut (hippidae) di pantai Pagak dan keduanya mempunyai hubungan yang lemah (r = 0,371). Southern coast of Java, especially Pagak beach, Purworejo Regency is a potential area with various types of biota that are often used by local people as food. One of the biota is mole crab that is useful ecologically and economically, while the existing utilization is not yet optimal and sustainable. The purpose of this research is to know the abundance and distribution pattern of mole crab as the basis for the selection of good and sustainable fishing areas of mole crab, and the relationship between substrate salinity and the abundance of mole crab at Pagak beach, Purworejo Regency. The study was conducted in January 2018. Samples collection of biota and substrate were conducted at three stations where each station was carried out with three replication on different days. Purposive sampling technique was used to take the sample. The results showed the abundance of mole crab (hippidae) at Pagak beach ranged from 2 to 4 individuals / m2 with a group pattern of distribution. The abundance tends to be higher in the substrate salinity of 33-35 ppt range. Substrate salinity and abundance of mole crab have weak relationships
爪哇的南海岸,尤其是帕塔克海岸,普沃霍区是一个潜在的生物种类领域,经常被当地社区用作食物。这些生物包括生态和经济上有益的食材,但还不是最理想的。这项研究的目的是确定海底的丰富性和分散模式,以确定海底的盐度与普沃雷霍区帕塔克海岸的丰富性和基质关系。这项研究于2018年1月进行。生物和基质样本在三个不同的车站进行,每个车站重复三次。采样技术采用采样技术。研究表明,巴塔克海滩上有大量的退潮潮,有2-4个个体/ 2- 2平方英尺,有密集的分布模式。在33-35 ppt范围内,基质盐度往往更高。基岩盐碱化影响了巴塔克海岸大量的水,两者的关系都很弱(r = 371)。Java的南海岸,尤其是Pagak海滩,Purworejo丽晶是一个潜在的区域和不同types of那是生物经常过去by local people美国食品。一号》是鼹鼠螃蟹就是有用生物ecologically和economically,而《existing utilization是最佳的还没有和可持续。这项研究的目的是了解鼹鼠蟹的独特和分布模式,以及在帕达克海滩(Purworejo Regency)的子步和友好捕蟹的基础。这个研究是由2018年1月起草的。样本收藏馆of生物and substrate)是conducted at三个位置每站是哪里carried out with三个replication在不同的日子。Purposive技巧是习惯忍受抽样样品。《鼹鼠abundance of The results那里螃蟹(hippidae) at Pagak海滩ranged从2到4 individuals - m2 with a集团distribution的模式。《abundance tends to be in The认证substrate -之salinity ppt太阳城。鼹鼠Substrate salinity and abundance of螃蟹有软弱relationships
{"title":"POLA SEBARAN UNDUR-UNDUR LAUT (Hippidae) BERDASARKAN SALINITAS SUBSTRAT DI PANTAI PAGAK, KEC. NGOMBOL, PURWOREJO, JAWA TENGAH (Distribution Pattern of Mole Crab (Hippidae) Based on The Substrat’s Salinity in Pagak Beach, Ngombol District, Purworejo Regency, Central Java)","authors":"Setiaji Nugroho, S. Suryanti, S. Rudiyanti","doi":"10.14710/IJFST.14.1.16-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/IJFST.14.1.16-22","url":null,"abstract":" Pesisir selatan Jawa, khususnya pantai Pagak, Kabupaten Purworejo merupakan daerah potensial dengan beragam jenis biota yang seringkali dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai bahan makanan. Biota tersebut diantaranya adalah yutuk (undur-undur laut) yang bermanfaat secara ekologis maupun ekonomis, namun pemanfaatan belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pola sebaran undur-undur laut sebagai dasar pemilihan daerah penangkapan undur-undur laut dan hubungan salinitas substrat dengan kelimpahan undur-undur laut yang ada di pantai Pagak, Kabupaten Purworejo. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2018. Pengambilan sampel biota dan substrat dilakukan pada tiga stasiun dimana setiap stasiun dilakukan tiga kali pengulangan pada hari yang berbeda. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan undur-undur laut (hippidae) di pantai Pagak berkisar 2-4 individu/m2 dengan pola sebaran yang mengelompok. Kelimpahan tersebut cenderung lebih tinggi pada salinitas substrat kisaran 33-35 ppt. Salinitas substrat berpengaruh terhadap kelimpahan undur-undur laut (hippidae) di pantai Pagak dan keduanya mempunyai hubungan yang lemah (r = 0,371). Southern coast of Java, especially Pagak beach, Purworejo Regency is a potential area with various types of biota that are often used by local people as food. One of the biota is mole crab that is useful ecologically and economically, while the existing utilization is not yet optimal and sustainable. The purpose of this research is to know the abundance and distribution pattern of mole crab as the basis for the selection of good and sustainable fishing areas of mole crab, and the relationship between substrate salinity and the abundance of mole crab at Pagak beach, Purworejo Regency. The study was conducted in January 2018. Samples collection of biota and substrate were conducted at three stations where each station was carried out with three replication on different days. Purposive sampling technique was used to take the sample. The results showed the abundance of mole crab (hippidae) at Pagak beach ranged from 2 to 4 individuals / m2 with a group pattern of distribution. The abundance tends to be higher in the substrate salinity of 33-35 ppt range. Substrate salinity and abundance of mole crab have weak relationships","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124339760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-12DOI: 10.14710/IJFST.14.1.8-15
M. Maryani, Eko Efendi, Deny Sapto Chondro Utom
Bunga kenanga (Cananga odorata) mengandung senyawa eugenol yang mempunyai sifat anestesi, sehingga berpotensi sebagai bahan anestesi dalam transportasi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu transportasi terhadap survival rate (SR) benih nila merah pada uji simulasi transportasi. Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi adalah analisis probit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil analisis probit uji LC50-96 jam nilai yang didapat yaitu 93,97 ppm, dan analisis probit pada uji EC50-1 jam yaitu 61,40 ppm. Uji transportasi menunjukan nilai kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan 1 jam dengan nilai rata-rata mencapai 91,1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih nila merah. The Flower kenanga (Cananga odorata) contains euganolic substances that have trait anesthetic, therefore potentially as anesthesia for fish transportation. This research is intended to identify the effects of the transport duration towards the survival rate of seed red tilapia using a transportation simulation. The scientific method used in this research to determine the level of concentration used probit analysis. The design that was used was the complete random design (RAL) with a confidence interval of 95%. The analysis result of test probit LC50-96 hours was 93,97 ppm, and the analysis result of test probit EC50-1 hour was 61,40 ppm. The transportation test showed that the highest life sustainability was achieved during the 1-hour test with an average value of 91,1%. The results of the experiment showed that difference in duration has a real effect on life sustainability of the seed red tilapia.
{"title":"EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGA KENANGA (Cananga odorata) SEBAGAI BAHAN ANESTESI PADA TRANSPORTASI BENIH NILA MERAH (Oreochromis sp.) TANPA MEDIA AIR (The Effectiveness of Cananga Flower (Cananga odorata) as an Anesthetic Material On Trnsportation Red Tilapia Fry (Oreochromis sp.) Withoutt Water Media)","authors":"M. Maryani, Eko Efendi, Deny Sapto Chondro Utom","doi":"10.14710/IJFST.14.1.8-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/IJFST.14.1.8-15","url":null,"abstract":"Bunga kenanga (Cananga odorata) mengandung senyawa eugenol yang mempunyai sifat anestesi, sehingga berpotensi sebagai bahan anestesi dalam transportasi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu transportasi terhadap survival rate (SR) benih nila merah pada uji simulasi transportasi. Metode penelitian yang digunakan untuk menentukan nilai konsentrasi adalah analisis probit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan selang kepercayaan 95%. Hasil analisis probit uji LC50-96 jam nilai yang didapat yaitu 93,97 ppm, dan analisis probit pada uji EC50-1 jam yaitu 61,40 ppm. Uji transportasi menunjukan nilai kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan 1 jam dengan nilai rata-rata mencapai 91,1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan waktu berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup benih nila merah. The Flower kenanga (Cananga odorata) contains euganolic substances that have trait anesthetic, therefore potentially as anesthesia for fish transportation. This research is intended to identify the effects of the transport duration towards the survival rate of seed red tilapia using a transportation simulation. The scientific method used in this research to determine the level of concentration used probit analysis. The design that was used was the complete random design (RAL) with a confidence interval of 95%. The analysis result of test probit LC50-96 hours was 93,97 ppm, and the analysis result of test probit EC50-1 hour was 61,40 ppm. The transportation test showed that the highest life sustainability was achieved during the 1-hour test with an average value of 91,1%. The results of the experiment showed that difference in duration has a real effect on life sustainability of the seed red tilapia.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127118386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perairan Ujung Kartini merupakan perairan yang menjadi muara dari Sungai Wiso dan Sungai Kanal yang terletak di sisi barat Kabupaten Jepara. Di sekitar Perairan Ujung Kartini terdapat kegiatan manusia yang dikhawatirkan dapat menyebabkan perubahan kualitas air terutama kandungan unsur hara. Perubahan kandungan unsur di perairan akan berdampak terhadap persebaran dan kelimpahan fitoplankton serta konsentrasi klorofil-a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan dan hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan konsentrasi klorofil-a. Penelitian dilakukan pada bulan November dan Desember 2017. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis deskriptif dan penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel air dan fitoplankton dilakukan di tiga stasiun yang ditentukan berdasarkan tinggi rendahnya kegiatan manusia. Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada saat kondisi pasang dan surut dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kelimpahan fitoplankton pada saat pasang dan surut berkisar antara 6.375 – 13.725 sel/l dan konsentrasi klorofil-a pada saat pasang dan surut berkisar antara 0,126 – 1,392 mg/m3. Nilai diatom quotient sebesar 1,533 yang berarti perairan yang diteliti termasuk ke dalam kategori perairan eutrofik. Kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a pada saat pasang lebih tinggi daripada saat surut. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Ujung Kartini Waters is part of the estuary of the Wiso River and Kanal River which are located on the west side of Jepara Regency. In the surrounding area, there are human activities that are feared to cause changes in water quality, especially nutrient content. Changes in nutrients content in the waters will have impact on the distribution and abundance of phytoplankton and concentration of chlorophyll-a. This study aims to determine the level of aquatic productivity and the relationship between phytoplankton abundance with chlorophyll-a concentration. The study was conducted from November to December 2017. This research includes descriptive analysis and determination of sampling location using purposive sampling method. Samples of water and phytoplankton were collected at three stations based on the level of human activity. Sampling was carried out during high tide and low tide with two repetitions. Based on the results of the research, the abundance of phytoplankton at high and low tides ranged between 6.375 - 13.725 cells/l and chlorophyll-a concentrations at high and low tides ranged between 0,126 – 1,392 mg/m3. The value of diatom quotient is 1,533 which means that the waters of study area belong to the eutrophic category. The abundance of phytoplankton and concentrations of chlorophyll-a at high tide is higher than at low tide. Both show a high level relationship.
{"title":"SEBARAN SPASIO TEMPORAL KELIMPAHAN FITOPLANKTON DAN KLOROFIL-A DI PERAIRAN UJUNG KARTINI JEPARA (Spatial and Temporal Distribution Abundance of Phytoplankton and Chlorophyll-a in Ujung Kartini Waters Jepara)","authors":"Muchtar Yulianto, M. R. Muskananfola, Arif Rahman","doi":"10.14710/IJFST.14.1.1-7","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/IJFST.14.1.1-7","url":null,"abstract":"Perairan Ujung Kartini merupakan perairan yang menjadi muara dari Sungai Wiso dan Sungai Kanal yang terletak di sisi barat Kabupaten Jepara. Di sekitar Perairan Ujung Kartini terdapat kegiatan manusia yang dikhawatirkan dapat menyebabkan perubahan kualitas air terutama kandungan unsur hara. Perubahan kandungan unsur di perairan akan berdampak terhadap persebaran dan kelimpahan fitoplankton serta konsentrasi klorofil-a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesuburan perairan dan hubungan antara kelimpahan fitoplankton dengan konsentrasi klorofil-a. Penelitian dilakukan pada bulan November dan Desember 2017. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis deskriptif dan penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel air dan fitoplankton dilakukan di tiga stasiun yang ditentukan berdasarkan tinggi rendahnya kegiatan manusia. Pengambilan sampel tersebut dilakukan pada saat kondisi pasang dan surut dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa kelimpahan fitoplankton pada saat pasang dan surut berkisar antara 6.375 – 13.725 sel/l dan konsentrasi klorofil-a pada saat pasang dan surut berkisar antara 0,126 – 1,392 mg/m3. Nilai diatom quotient sebesar 1,533 yang berarti perairan yang diteliti termasuk ke dalam kategori perairan eutrofik. Kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a pada saat pasang lebih tinggi daripada saat surut. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Ujung Kartini Waters is part of the estuary of the Wiso River and Kanal River which are located on the west side of Jepara Regency. In the surrounding area, there are human activities that are feared to cause changes in water quality, especially nutrient content. Changes in nutrients content in the waters will have impact on the distribution and abundance of phytoplankton and concentration of chlorophyll-a. This study aims to determine the level of aquatic productivity and the relationship between phytoplankton abundance with chlorophyll-a concentration. The study was conducted from November to December 2017. This research includes descriptive analysis and determination of sampling location using purposive sampling method. Samples of water and phytoplankton were collected at three stations based on the level of human activity. Sampling was carried out during high tide and low tide with two repetitions. Based on the results of the research, the abundance of phytoplankton at high and low tides ranged between 6.375 - 13.725 cells/l and chlorophyll-a concentrations at high and low tides ranged between 0,126 – 1,392 mg/m3. The value of diatom quotient is 1,533 which means that the waters of study area belong to the eutrophic category. The abundance of phytoplankton and concentrations of chlorophyll-a at high tide is higher than at low tide. Both show a high level relationship.","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131717272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-08DOI: 10.14710/ijfst.14.1.23-29
Shobikhuliatul Jannah Juanda, Sri Imelda Edo
Peningkatan konsumsi ikan air tawar di Kota Kupang menstimulasi para pembudidaya ikan untuk berlomba-lomba meningkatkan produksi usahanya. Mengingat cara budidaya ikan yang dilakukan di Kota Kupang adalah dengan padat tebar tinggi dan tanpa pergantian air, maka dapat menyebabkan kualitas media air menjadi buruk karena adanya dekomposisi dari hasil sisa pakan sehingga memungkinkan perkembangbiakan mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi pada organ insang, hati dan usus ikan lele di Kota Kupang. Ikan lele sebanyak 100 ekor yang diambil dari Pasar Oeba kemudian diukur berat dan panjang serta diamati kondisi morfologinya. Organ insang, hati dan usus diambil dan dilakukan fiksasi menggunakan larutan formalin 4%. Preparasi histopatologi dan analisisnya dilakukan di laboratorium. Spesimen diwarnai dengan menggunakan hematoxylin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan adanya abnormalitas dan kerusakan jaringan pada organ-organ tersebut. Abnormalitas yang terjadi adalah adanya sungut patah, sirip dada panjang sebelah, sirip perut besar sebelah, jumlah sirip dada dan perut hanya satu, ukuran hati kecil, hati terdapat bercak kuning, hati berumbai dan pucat. Kerusakan jaringan organ insang yang terjadi adalah telangeaktasis, nekrosis, edema, hiperplasia, perhimpitan lamela sekunder, fusi, hemoragi, kongesti dan jaringan yang lepas. Sedangkan pada hati adalah fibrosis, hemoragi, kongesti, terbentuknya vakuola-vakuola, adanya degerasi lemak, kumpulan makrofag yang ditandai dengan adanya MMC, hiperplasi, piknotik dan nekrosis. Dan pada usus adalah nekrosis, edema dan hemoragi. The enhancement of freshwater fish consumption in Kota Kupang has stimulated fish farmer to increase their production. The cultivation’s system of fish conducted in Kota Kupang is carried out with high density and whithout water circulation wich decreases water quality caused leftover feed decomposition so as that possible to pathogenic microbes breeding. The aim of this research was observe the description of gill, liver and gut’s histopathology of Catfish in Kota Kupang. One hundred Catfish was taken from Oeba Market which be measured the weight, length and observation of morphological condition. Gills, liver and gut was taken and fixatived with 4% of formalin. Histopathological preparation and their analysis was done in laboratory. The specimens were stained with hematoxylin and eosin. The result of this research showed abnormalities and tissue damage on the organs. The abnormalities showed the presence of flesh grows near the reproductive organ, the size of pectoral vins and ventral vins were not same, only one was pectoral vins and ventral vins, small liver, yellow liver, tassel-shaped and pale liver. The gill’s damage tissue was telangeaktasis, necrosis, edema, hyperplasia, coincide of secondary lamela, fussion, hemorage, congestion and lifting tissue. Liver’s damage was fibrosist, hemorage, congestion,vacuolas, fat degeneration, melano
库邦市淡水鱼类消费量的增加刺激了渔业加紧竞争,促进了渔业的努力。由于在库彭市养殖鱼类的方法非常密集,而且没有径流,这可能会导致由于制成品的分解而降低水质,从而允许微生物病原体的生长。这项研究的目的是确定库邦市鲶鱼的鳃、肝脏和肠的组织性病理特征。来自Oeba市场的100条鲶鱼被测量了重量和长度,并被观察到形态状态。鳃、肝脏和肠道器官被提取并通过使用4%的福尔马林溶液进行固定。在实验室进行组织组织和分析。用血液素和eosin染色标本。研究表明这些器官有异常和组织损伤。它们的异常之处在于,它们的触角断了,长长的胸鳍,大腹鳍,只有一个胸鳍和腹部的数量,鳃组织的损伤包括坏死、坏死、水肿、高生、中度、融合、出血、收缩和组织脱落。肝脏是纤维化,出血,结膜,液泡的形成,脂肪去角质,以MMC、多动症、脑膜炎和坏死为特征的巨噬细胞。肠道内坏死、水肿和出血。库邦市新生鱼类的加水捕捞刺激了它们的生产。库邦市受保护的鱼类保护系统的高密度和惠特豪斯受污染的水集中集中在受污染的微育种中。这项研究的目标是对库邦市鲶鱼的描述、肝脏和内脏的结肠科。数百只鲶鱼来自计算体重、length和观测形态变化的市场。吉尔斯,肝脏和肠子被氟化4%的甲醛切除并固定。组织病原和分析正在实验室进行。他们被注射了血液素和eosin。这项研究的结果表明,有机生物有异常的斑点和组织损伤。非正常的行为表现为在生殖器官附近长出的肉,胸肌和腹侧文斯的大小是不一样的,只有一个是胸状文斯和腹侧文斯,小肝脏,黄色肝脏,蛋黄形状和苍白的肝脏。吉尔的和平组织被诊断为坏死、坏死、水肿、高血浆、融合、血液病、收缩、收缩组织。肝脏损伤是纤维性的,血肿的,收缩的,真空的,真空的,脂肪退化的,美拉诺宏法格中心,高胎盘,坏死。内脏的坏死是坏死、水肿和血肿。keras, R. mucronata, L. racemosa和S. caseo房间与胃波达关系密切,N. planospira和M. puella。
{"title":"HISTOPATOLOGI INSANG, HATI DAN USUS IKAN LELE (Clarias gariepinus) DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR (Gill, Liver and Gut’s Histopathology of Catfish (Clarias gariepinus) in Kota Kupang, East West Nusa)","authors":"Shobikhuliatul Jannah Juanda, Sri Imelda Edo","doi":"10.14710/ijfst.14.1.23-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/ijfst.14.1.23-29","url":null,"abstract":"Peningkatan konsumsi ikan air tawar di Kota Kupang menstimulasi para pembudidaya ikan untuk berlomba-lomba meningkatkan produksi usahanya. Mengingat cara budidaya ikan yang dilakukan di Kota Kupang adalah dengan padat tebar tinggi dan tanpa pergantian air, maka dapat menyebabkan kualitas media air menjadi buruk karena adanya dekomposisi dari hasil sisa pakan sehingga memungkinkan perkembangbiakan mikroba patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi pada organ insang, hati dan usus ikan lele di Kota Kupang. Ikan lele sebanyak 100 ekor yang diambil dari Pasar Oeba kemudian diukur berat dan panjang serta diamati kondisi morfologinya. Organ insang, hati dan usus diambil dan dilakukan fiksasi menggunakan larutan formalin 4%. Preparasi histopatologi dan analisisnya dilakukan di laboratorium. Spesimen diwarnai dengan menggunakan hematoxylin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan adanya abnormalitas dan kerusakan jaringan pada organ-organ tersebut. Abnormalitas yang terjadi adalah adanya sungut patah, sirip dada panjang sebelah, sirip perut besar sebelah, jumlah sirip dada dan perut hanya satu, ukuran hati kecil, hati terdapat bercak kuning, hati berumbai dan pucat. Kerusakan jaringan organ insang yang terjadi adalah telangeaktasis, nekrosis, edema, hiperplasia, perhimpitan lamela sekunder, fusi, hemoragi, kongesti dan jaringan yang lepas. Sedangkan pada hati adalah fibrosis, hemoragi, kongesti, terbentuknya vakuola-vakuola, adanya degerasi lemak, kumpulan makrofag yang ditandai dengan adanya MMC, hiperplasi, piknotik dan nekrosis. Dan pada usus adalah nekrosis, edema dan hemoragi. The enhancement of freshwater fish consumption in Kota Kupang has stimulated fish farmer to increase their production. The cultivation’s system of fish conducted in Kota Kupang is carried out with high density and whithout water circulation wich decreases water quality caused leftover feed decomposition so as that possible to pathogenic microbes breeding. The aim of this research was observe the description of gill, liver and gut’s histopathology of Catfish in Kota Kupang. One hundred Catfish was taken from Oeba Market which be measured the weight, length and observation of morphological condition. Gills, liver and gut was taken and fixatived with 4% of formalin. Histopathological preparation and their analysis was done in laboratory. The specimens were stained with hematoxylin and eosin. The result of this research showed abnormalities and tissue damage on the organs. The abnormalities showed the presence of flesh grows near the reproductive organ, the size of pectoral vins and ventral vins were not same, only one was pectoral vins and ventral vins, small liver, yellow liver, tassel-shaped and pale liver. The gill’s damage tissue was telangeaktasis, necrosis, edema, hyperplasia, coincide of secondary lamela, fussion, hemorage, congestion and lifting tissue. Liver’s damage was fibrosist, hemorage, congestion,vacuolas, fat degeneration, melano ","PeriodicalId":193095,"journal":{"name":"SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132960815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}