Pub Date : 2021-09-18DOI: 10.51192/almubin.v4i2.128
Fuad Ahmad Riva’i
Globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Selain berdampak positif, hal tersebut juga membawa dampak negatif bagi gaya hidup remaja dan perilaku mahasiswa seperti budaya barat yang mencemari gaya hidup mereka, membawa mereka pada kehidupan materialistis, hedonisme dan seks bebas. Perguruan tinggi sebagai pembentuk generasi penerus memiliki peran penting untuk menjadikan mereka sebagai generasi yang unggul. Untuk itu pendidikan akhlak telah dilaksanakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hamka adalah salah satu ulama Islam terbesar yang lahir di Indonesia. Pemikirannya mendapat banyak apresiasi dari masyarakat Indonesia. Sebagai ilmunya yang luas sehingga ia bisa menulis banyak buku dalam disiplin ilmu apa pun, terutama di tasawuf dan pendidikan. Sehingga penulis mencoba meneliti pemikirannya dalam pendidikan moral, seperti konsepnya tentang moral dan karakteristik pendidikannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mencoba merekonstruksi secara sistematis pemikiran Hamka dalam pendidikan akhlak. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan konsep moral dan karakteristik pendidikan moral menurut Hamka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhlak menurut Hamka adalah sikap atau perilaku hidup, karena pembinaan dan pembiasaan dalam melakukan perbuatan baik, secara teratur menjadi wataknya. Konsep pendidikan akhlak Hamka berlandaskan nilai-nilai tauhidullah, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dengan mengenal Allah (Marifatullah). Dan ruang lingkup pendidikan akhlaknya adalah akhlak agama, akhlak dalam masyarakat, dan akhlak terhadap umat manusia. Dimana proses pendidikan moral pada pemikiran Hamka harus dilakukan dengan metode pelatihan dan kostum, maka pola yang baik membentuk guru. Sebagai mata pelajaran pendidikan akhlak ini menurut Hamka harus memperhatikan keseimbangan pendidikan jasmani dan pendidikan rohani untuk mendapatkan tujuan dari pendidikan akhlak ini, yaitu kebahagiaan
{"title":"KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH (HAMKA)","authors":"Fuad Ahmad Riva’i","doi":"10.51192/almubin.v4i2.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.128","url":null,"abstract":"Globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Selain berdampak positif, hal tersebut juga membawa dampak negatif bagi gaya hidup remaja dan perilaku mahasiswa seperti budaya barat yang mencemari gaya hidup mereka, membawa mereka pada kehidupan materialistis, hedonisme dan seks bebas. Perguruan tinggi sebagai pembentuk generasi penerus memiliki peran penting untuk menjadikan mereka sebagai generasi yang unggul. Untuk itu pendidikan akhlak telah dilaksanakan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hamka adalah salah satu ulama Islam terbesar yang lahir di Indonesia. Pemikirannya mendapat banyak apresiasi dari masyarakat Indonesia. Sebagai ilmunya yang luas sehingga ia bisa menulis banyak buku dalam disiplin ilmu apa pun, terutama di tasawuf dan pendidikan. Sehingga penulis mencoba meneliti pemikirannya dalam pendidikan moral, seperti konsepnya tentang moral dan karakteristik pendidikannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini mencoba merekonstruksi secara sistematis pemikiran Hamka dalam pendidikan akhlak. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan konsep moral dan karakteristik pendidikan moral menurut Hamka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhlak menurut Hamka adalah sikap atau perilaku hidup, karena pembinaan dan pembiasaan dalam melakukan perbuatan baik, secara teratur menjadi wataknya. Konsep pendidikan akhlak Hamka berlandaskan nilai-nilai tauhidullah, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dengan mengenal Allah (Marifatullah). Dan ruang lingkup pendidikan akhlaknya adalah akhlak agama, akhlak dalam masyarakat, dan akhlak terhadap umat manusia. Dimana proses pendidikan moral pada pemikiran Hamka harus dilakukan dengan metode pelatihan dan kostum, maka pola yang baik membentuk guru. Sebagai mata pelajaran pendidikan akhlak ini menurut Hamka harus memperhatikan keseimbangan pendidikan jasmani dan pendidikan rohani untuk mendapatkan tujuan dari pendidikan akhlak ini, yaitu kebahagiaan","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132332839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-18DOI: 10.51192/almubin.v4i2.129
Deden Mauli Darajat
Penelitian ini menyatakan bahwa sebuah karya buku dapat menjadi penggerak untuk kebangkitan umat Islam dari keterpurukan dan keterbelakangan. Buku merupakan sebagai medium untuk penyebaran ide, gagasan dan cita-cita serta menjadi kekuatan dalam sebuah arus pembangunan peradaban. Namun pergolakan di Syuriah belakangan ini seperti menghapus apa yang ingin dicapai dalam buku tersebut yaitu kebangkitan umat. Manifesto merupakan catatan-catatan untuk menempuh tujuan utama kebangkitan umat. Buku ini paling tidak menawarkan sebuah gagasan walaupun realitas di Syuriah tidak terbentuk kebangkitan umat. Kajian terhadap karya ini dianalisis dengan menggunakan teori Gill Branston dan Roy Stafford dalam buku the Media Student’s Book (2003:11-15) yang menyebutkan bahwa (1) kata-kata atau tanda-tanda semiotika selalu memulai dari sebuah struktur nilai yang telah terbentuk dari masyarakat, (2) sebuah teks media selalu mengandung struktur, (3) sebuah teks mengandung makna denotasi dan konotasi. Pemaknaan secara semiotika, struktural, denotasi/konotasi terhadap karya buku karya Said Nursi ini menggambarkan pesan dibangun berdasarkan teks atau simbol yang sudah terstruktur dalam masyarakat Islam. Kedua, karya ini dibentuk oleh struktur yang terbangun saat penulisan buku. Ketiga, karya ini secara denotatif dapat dimaknai sebagai manifesto kebangkitan Islam secara keseluruhan. Namun secara konotatif karya ini menunjukkan keinginan untuk kebangkitan Islam di Syuriah namun gagal
{"title":"ANALISIS KHUTBAH SYAMIYAH; MANIFESTO KEBANGKITAN UMAT ISLAM KARYA BADIUZZAMAN SAID NURSI PERSPEKTIF MEANINGS AND MEDIA","authors":"Deden Mauli Darajat","doi":"10.51192/almubin.v4i2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.129","url":null,"abstract":"Penelitian ini menyatakan bahwa sebuah karya buku dapat menjadi penggerak untuk kebangkitan umat Islam dari keterpurukan dan keterbelakangan. Buku merupakan sebagai medium untuk penyebaran ide, gagasan dan cita-cita serta menjadi kekuatan dalam sebuah arus pembangunan peradaban. Namun pergolakan di Syuriah belakangan ini seperti menghapus apa yang ingin dicapai dalam buku tersebut yaitu kebangkitan umat. Manifesto merupakan catatan-catatan untuk menempuh tujuan utama kebangkitan umat. Buku ini paling tidak menawarkan sebuah gagasan walaupun realitas di Syuriah tidak terbentuk kebangkitan umat. Kajian terhadap karya ini dianalisis dengan menggunakan teori Gill Branston dan Roy Stafford dalam buku the Media Student’s Book (2003:11-15) yang menyebutkan bahwa (1) kata-kata atau tanda-tanda semiotika selalu memulai dari sebuah struktur nilai yang telah terbentuk dari masyarakat, (2) sebuah teks media selalu mengandung struktur, (3) sebuah teks mengandung makna denotasi dan konotasi. Pemaknaan secara semiotika, struktural, denotasi/konotasi terhadap karya buku karya Said Nursi ini menggambarkan pesan dibangun berdasarkan teks atau simbol yang sudah terstruktur dalam masyarakat Islam. Kedua, karya ini dibentuk oleh struktur yang terbangun saat penulisan buku. Ketiga, karya ini secara denotatif dapat dimaknai sebagai manifesto kebangkitan Islam secara keseluruhan. Namun secara konotatif karya ini menunjukkan keinginan untuk kebangkitan Islam di Syuriah namun gagal","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134588564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-18DOI: 10.51192/almubin.v4i2.126
Muhajir, Fathudin, Hary Listyadi
Adanya pembiayaan bermasalah dikarenakan banyak mitra/nasabah yang macet dalam melakukan pembayaran. Pembiayaan bermasalah yang ada di BMT Mikat Al-Khidmah Purworejo ini merupakan bukan persoalan biasa, dan perlu adanya Penyelesaian yang serius dari BMT Mikat Al-Khidmah. Maka dari itu peneliti mengambil judul ini dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh BMT Mikat Al-Khidmah serta bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap cara penyelesaian yang dilakukan oleh BMT Mikat Al-Khidmah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan mengambil objek penelitian di BMT Mikat Al-Khidmah Purworejo. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara data sekunder merupakan informasi lebih lanjut yang berkenaan dengan problem penelitian dari literatur atau penelitian terdahulu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui Penyelesaian pembiayaan Murābahah bermasalah di BMT Mikat Al-Khidmah
许多合伙人/客户在支付问题上存在问题融资。BMT Mikat al - sung Purworejo遇到麻烦,这不是一件普通的事情,需要认真解决BMT Mikat al -尊敬的惩罚。因此,研究人员取这个名字的目的是想知道BMT Mikat al -有尊严的融资解决方案,以及BMT Mikat al -有尊严的解决方案,伊斯兰法律是如何看待的。这项研究包括实地研究,该研究涉及BMT Mikat al - building Purworejo的研究对象。数据来源包括主要和次要数据。主要数据是通过观察、采访和文档直接获得的。次要数据是有关文献或早期研究的研究问题的进一步信息。本研究采用的数据收集方法包括观察、采访和记录。接下来用描述性分析方法,即数据分析已经积累的分析数据,然后分析,以了解融资没药ā结业证书bahah问题在BMT Mikat Al-Khidmah
{"title":"PENYELESAIAN PEMBIAYAAN MURĀBAHAH BERMASALAH DI BMT MIKAT AL-KHIDMAH PURWOREJO","authors":"Muhajir, Fathudin, Hary Listyadi","doi":"10.51192/almubin.v4i2.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.126","url":null,"abstract":"Adanya pembiayaan bermasalah dikarenakan banyak mitra/nasabah yang macet dalam melakukan pembayaran. Pembiayaan bermasalah yang ada di BMT Mikat Al-Khidmah Purworejo ini merupakan bukan persoalan biasa, dan perlu adanya Penyelesaian yang serius dari BMT Mikat Al-Khidmah. Maka dari itu peneliti mengambil judul ini dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana penyelesaian pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh BMT Mikat Al-Khidmah serta bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap cara penyelesaian yang dilakukan oleh BMT Mikat Al-Khidmah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan mengambil objek penelitian di BMT Mikat Al-Khidmah Purworejo. Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara data sekunder merupakan informasi lebih lanjut yang berkenaan dengan problem penelitian dari literatur atau penelitian terdahulu. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data dengan menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menganalisis data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis untuk mengetahui Penyelesaian pembiayaan Murābahah bermasalah di BMT Mikat Al-Khidmah","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116552771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-18DOI: 10.51192/almubin.v4i2.130
R. Firmansyah
Hadits kerap kali juga di anggap sebagai ”wahyu” karena ia bukan berasal dari hawa nafsu nabi. Maka karena ia juga berasal dari zat yang transenden nilai-nilai yang dimilikinyapun memiliki keserupaan seperti yang dimiliki Quran meski proses pengujian otentisitas hadits harus melalui jalan panjang. Salah satu nilai yang dimilikinya adalah sarat dengan tanda-tanda ilmiah. Banyak hadits yang memerintahkan muslim unutk melakukan dan menjauhi sesuatu namun kerap kali kita bertanya akan alasan dibalik itu, dengan penjelasan sains perintah dan larangan itu dapat dimengerti dengan baik. Penelitian ini hanya membahas pada larangan yang berhubungan dengan makanan dari sisi cara, sumber, dan tempat dengan hadits-hadist tertentu saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Qualitative dengan pendekatan analisis teks. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini terdapat factor ilmiah dari larangan-larang terkait hadits-hadits tersebut untuk kesehatan tubuh dalam waktu lama
{"title":"ISYARAT SAINS DALAM HADITS NAHYI","authors":"R. Firmansyah","doi":"10.51192/almubin.v4i2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.130","url":null,"abstract":"Hadits kerap kali juga di anggap sebagai ”wahyu” karena ia bukan berasal dari hawa nafsu nabi. Maka karena ia juga berasal dari zat yang transenden nilai-nilai yang dimilikinyapun memiliki keserupaan seperti yang dimiliki Quran meski proses pengujian otentisitas hadits harus melalui jalan panjang. Salah satu nilai yang dimilikinya adalah sarat dengan tanda-tanda ilmiah. Banyak hadits yang memerintahkan muslim unutk melakukan dan menjauhi sesuatu namun kerap kali kita bertanya akan alasan dibalik itu, dengan penjelasan sains perintah dan larangan itu dapat dimengerti dengan baik. Penelitian ini hanya membahas pada larangan yang berhubungan dengan makanan dari sisi cara, sumber, dan tempat dengan hadits-hadist tertentu saja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Qualitative dengan pendekatan analisis teks. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini terdapat factor ilmiah dari larangan-larang terkait hadits-hadits tersebut untuk kesehatan tubuh dalam waktu lama","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"30 24","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113941866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum ekonomi syuariah dengan mengimplementasikan ilmu al-munasabah yang merupakan salah satu cabang dari ulumul Quran. Ilmu ini dapat membantu dan membuka akal seseorang untuk dapat memahami berbagai macam peraturan dan hukum yang terdapat dalam Alquran. Pendekatan penelitian yang digunakan adaalah penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan serta analisis isi terhadap ayat-ayat yang diduga kuat dikategorikan mengandung hukum ekonomi syariah. Setelah dilakukan analisis, dengan mengimplementasikan Ilm al-Munasabah ditemukan bahwa: (1) Pondasi yang diatasnya dibangun Hukum Ekonomi Syariah antara lain QS. 6: 165 yang dikorelasikan dengan ayat sebelumnya (164) dan sesudahnya (166) menunujukkan bahwa kebebasan mendayagunakan potensi sumber daya alam diikuti dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya kepada pemberi karunia tersebut sebagai manifestasi asas tauhidullah; (2) mengacu pada tafsir QS. 2: 168, 5: 8, dan 16: 91, ditemukan prinsip-prinsip hukum ekonomi syariah sebagai berikut: (a) Prinsip saling memenuhi kebutuhan hidup secara layak dan benar, (b) tolong menolong dalam kebaikan, (c) saling menguntungkan, (d) saling berkompetisi secara positif, (e) saling melindungi dan saling memberi jaminan, (f) saling memegang keadilan dan keseimbangan, (g) saling memenuhi janji, dan (h) tidak saling merusak atau tidak saling merugikan; dan (3) berdasarkan QS 4: 160, 161, 162; 3: 130; 2: 175-179, ditemukan bahwa praktik riba muncul sebagai akibat pranata ekonomi syariah yang bersifat filantrofis tidak berjalan. Oleh karena itu, Allah swt dengan pris al-tadaruj fi al-hukm, mengkrisi praktik riba, lalu riba yang berlipat diharamkan, dan berikutnya, semua bentuk riba diharamkan
{"title":"IMPLEMENTASI ILMU AL–MUNASABAH DALAM MEMAHAMI AYAT-AAYAT HUKUM EKONOMI SYARIAH","authors":"Nandang Ihwanudin, Aliya Putri Fitria Nuryanti, Alya Syifa Utami Handriansyah","doi":"10.51192/almubin.v4i2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.127","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum ekonomi syuariah dengan mengimplementasikan ilmu al-munasabah yang merupakan salah satu cabang dari ulumul Quran. Ilmu ini dapat membantu dan membuka akal seseorang untuk dapat memahami berbagai macam peraturan dan hukum yang terdapat dalam Alquran. Pendekatan penelitian yang digunakan adaalah penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan serta analisis isi terhadap ayat-ayat yang diduga kuat dikategorikan mengandung hukum ekonomi syariah. Setelah dilakukan analisis, dengan mengimplementasikan Ilm al-Munasabah ditemukan bahwa: (1) Pondasi yang diatasnya dibangun Hukum Ekonomi Syariah antara lain QS. 6: 165 yang dikorelasikan dengan ayat sebelumnya (164) dan sesudahnya (166) menunujukkan bahwa kebebasan mendayagunakan potensi sumber daya alam diikuti dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya kepada pemberi karunia tersebut sebagai manifestasi asas tauhidullah; (2) mengacu pada tafsir QS. 2: 168, 5: 8, dan 16: 91, ditemukan prinsip-prinsip hukum ekonomi syariah sebagai berikut: (a) Prinsip saling memenuhi kebutuhan hidup secara layak dan benar, (b) tolong menolong dalam kebaikan, (c) saling menguntungkan, (d) saling berkompetisi secara positif, (e) saling melindungi dan saling memberi jaminan, (f) saling memegang keadilan dan keseimbangan, (g) saling memenuhi janji, dan (h) tidak saling merusak atau tidak saling merugikan; dan (3) berdasarkan QS 4: 160, 161, 162; 3: 130; 2: 175-179, ditemukan bahwa praktik riba muncul sebagai akibat pranata ekonomi syariah yang bersifat filantrofis tidak berjalan. Oleh karena itu, Allah swt dengan pris al-tadaruj fi al-hukm, mengkrisi praktik riba, lalu riba yang berlipat diharamkan, dan berikutnya, semua bentuk riba diharamkan","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114366974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-18DOI: 10.51192/almubin.v4i2.131
Ni’mawati, Uus Ruswandi, Bambang Samsul Arifin
Universitas Islam Bandung (Unisba) sebagai perguruan tinggi bercorak Islam yang senantiasa membekali mahasiswa dengan tiga nilai karakteristik: Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid (3M). Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Unisba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni berupaya menghimpun data, mengolah dan menganalisisnya secara kualitatif dan mendefenisikannya secara kualitatif pula. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran PAI di Unisba dilaksanakan sebanyak 7 semester masing- masing 2 SKS; meliputi mata kuliah-mata kuliah keagamaan yang mewakili tema besar ajaran agam Islam yaitu: Aqidah, ibadah, fiqih muamalah, akhlaq, sejarah Islam, dan Islam disiplin ilmu. Semua mahasiswa baik yang muslim maupun non muslim wajib mengikuti mata kuliah PAI. 2) Seluruh mata kuliah CPL-nya harus merujuk pada visi misi Unisba yaitu mencetak lulusan yang mujahid, mujtahid dan mujaddid dengan ruhuddin tercermin pada setiap mata kuliah. 3) Pelaksanaan PAI pada semester II dilaksanakan dengan kegiatan pesantren selama empat hari. 4) Wajib mengikuti kegiatan Pesantren Calon Sarjana bagi mahasiswa Unisba yang akan mengikuti sidang skripsi untuk memberikan bekal kepada calon alumni agar siap terjun ke masyarakat
{"title":"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG","authors":"Ni’mawati, Uus Ruswandi, Bambang Samsul Arifin","doi":"10.51192/almubin.v4i2.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v4i2.131","url":null,"abstract":"Universitas Islam Bandung (Unisba) sebagai perguruan tinggi bercorak Islam yang senantiasa membekali mahasiswa dengan tiga nilai karakteristik: Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid (3M). Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Unisba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni berupaya menghimpun data, mengolah dan menganalisisnya secara kualitatif dan mendefenisikannya secara kualitatif pula. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pembelajaran PAI di Unisba dilaksanakan sebanyak 7 semester masing- masing 2 SKS; meliputi mata kuliah-mata kuliah keagamaan yang mewakili tema besar ajaran agam Islam yaitu: Aqidah, ibadah, fiqih muamalah, akhlaq, sejarah Islam, dan Islam disiplin ilmu. Semua mahasiswa baik yang muslim maupun non muslim wajib mengikuti mata kuliah PAI. 2) Seluruh mata kuliah CPL-nya harus merujuk pada visi misi Unisba yaitu mencetak lulusan yang mujahid, mujtahid dan mujaddid dengan ruhuddin tercermin pada setiap mata kuliah. 3) Pelaksanaan PAI pada semester II dilaksanakan dengan kegiatan pesantren selama empat hari. 4) Wajib mengikuti kegiatan Pesantren Calon Sarjana bagi mahasiswa Unisba yang akan mengikuti sidang skripsi untuk memberikan bekal kepada calon alumni agar siap terjun ke masyarakat","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115746838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-17DOI: 10.51192/ALMUBIN.V4I1.90
A. Munip
Writing this article with viewpoints on the back of student ability of adjusting with culture of education and culture are in environment family adn Dormitory or boarding school. The methodology used is using a literature study and supported by experience. The result of article was first to know the sate and culture is in environment family, both know culture is in boarding school and third knows the difference between culture education in evironment family and boarding school
{"title":"BUDAYA PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN BOARDING SCHOOL","authors":"A. Munip","doi":"10.51192/ALMUBIN.V4I1.90","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/ALMUBIN.V4I1.90","url":null,"abstract":"Writing this article with viewpoints on the back of student ability of adjusting with culture of education and culture are in environment family adn Dormitory or boarding school. The methodology used is using a literature study and supported by experience. The result of article was first to know the sate and culture is in environment family, both know culture is in boarding school and third knows the difference between culture education in evironment family and boarding school","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117066264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-18DOI: 10.51192/almubin.v2i2.64
Teddy Khumaedi, Siti Fatimah
Semakin majunya perkembangan zaman, khususnya bidang teknologi dan informasi menuntut dan memaksa adanya peran aktif dari masyarakat luas sebagai pengguna terbesar teknologi dan informasi, terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya internet yang bisa diakses dari berbagai tempat, peluang positifnya pun sangat terbuka bagi siapa pun. Disitulah sebabnya, new media dan sosial media (medsos) memainkan fungsi dan peranan yang sangat vital dalam merekonstruksi ulang dunia baru sekaligus mewarnai kehidupan di berbagai penjuru dunia bagi yang memanfaatkannya, bagi insan dakwah atau pun penggiat dakwah berbasis media sosial (da’i, tabligher) ini merupakan lahan yang sangat efektif untuk menyebarluaskan ajaran Islam ke seluruh masyarakat dunia melalui media sosial ini. Apalagi disaat kondisi dunia sedang mengalami destruksi wabah covid 19 yang menyebar ke seluruh dunia, sedangkan kondisi umat Islam di seluruh dunia dihadapkan kepada realita ibadah yang harus tetap dan wajib dijalani seperti puasa ramadhan dan perayaan idul fitri yang telah berlalu, begitu terasa berbeda. Karena suasana ibadah yang sejatinya dilakukan di masjid-mesjid yang biasanya menjadi sumber utama aktivitas umat islam, selama lima bulan terakhir ini sama sekali tidak boleh dilakukan bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya hal ini mejadi tantangan berat bagi para da’i, ustadz, kyai, dan para penceramah untuk mentransformasi cara-cara dakwahnya dari metode offline menjadi online atau pun daring (live), problematika semacam ini menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji sekaligus diteliti lebih dalam guna menemukan solusi alternatif positif dalam berdakwah bagi para penggiat dakwah tersebut
{"title":"URGENSI DAKWAH MELALUI MEDIA SOSIAL","authors":"Teddy Khumaedi, Siti Fatimah","doi":"10.51192/almubin.v2i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v2i2.64","url":null,"abstract":"Semakin majunya perkembangan zaman, khususnya bidang teknologi dan informasi menuntut dan memaksa adanya peran aktif dari masyarakat luas sebagai pengguna terbesar teknologi dan informasi, terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkan akibat adanya internet yang bisa diakses dari berbagai tempat, peluang positifnya pun sangat terbuka bagi siapa pun. Disitulah sebabnya, new media dan sosial media (medsos) memainkan fungsi dan peranan yang sangat vital dalam merekonstruksi ulang dunia baru sekaligus mewarnai kehidupan di berbagai penjuru dunia bagi yang memanfaatkannya, bagi insan dakwah atau pun penggiat dakwah berbasis media sosial (da’i, tabligher) ini merupakan lahan yang sangat efektif untuk menyebarluaskan ajaran Islam ke seluruh masyarakat dunia melalui media sosial ini. Apalagi disaat kondisi dunia sedang mengalami destruksi wabah covid 19 yang menyebar ke seluruh dunia, sedangkan kondisi umat Islam di seluruh dunia dihadapkan kepada realita ibadah yang harus tetap dan wajib dijalani seperti puasa ramadhan dan perayaan idul fitri yang telah berlalu, begitu terasa berbeda. Karena suasana ibadah yang sejatinya dilakukan di masjid-mesjid yang biasanya menjadi sumber utama aktivitas umat islam, selama lima bulan terakhir ini sama sekali tidak boleh dilakukan bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya hal ini mejadi tantangan berat bagi para da’i, ustadz, kyai, dan para penceramah untuk mentransformasi cara-cara dakwahnya dari metode offline menjadi online atau pun daring (live), problematika semacam ini menjadi sesuatu yang menarik untuk dikaji sekaligus diteliti lebih dalam guna menemukan solusi alternatif positif dalam berdakwah bagi para penggiat dakwah tersebut","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128187462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-18DOI: 10.51192/almubin.v2i2.62
Nurodin
Komunikasi interpersonal konselor yang ditunjukan dalam proses layanan konseling individual di MTs Kiafayatul Achyar merupakan bagian dari bentuk komunikasi. Komunikasi interpersonal konselor yang baik sudah tentu membuat klien merasa nyaman dalam melakukan layanan konseling individual. Begitupun suasana yang dibangun penuh dengan keakraban antara konselor dengan klien. Dengan adanya komunikasi interpersonal konselor yang efektif diharapkan meningkatkan hubungan emosional dalam rangka sebagai penunjang keberhasilan dalam proses layanan konseling individual di MTs Kifayatul Achyar. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui keterampilan komunikasi interpersonal konselor dan mengetahui bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling individual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu pendekatan mendapatkan data otentik dengan cara langsung berdialog atau wawancara dengan konselor secara langsung. Sedangkan penganalisaan data menggunakan pendekatan logika. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui proses dan bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam layanan konseling individual.Inti keberhasilan dari keterampilan komunikasi interpersonal konselor dalam proses layanan konseling individual di Kifayatul Achyar terlihat dari proses komunikasi interpersonal konselor dalam melakukan layanan konseling individual terbilang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kehangatan, keakraban, keterbukaan, kenyamanan serta adanya kesamapahaman diantara konselor (komunikator) dan klien (komunikan). Dengan demikian pelaksanaan konseling berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam melakukan koseling individual terlihat pada penegasan informasi pesan yang disampaikan (verbal), sikap penerimaan saat konseling individual yang ditunjukan dengan komunikasi non verbal, kemudian adanya keselarasan antara komunikasi lisan (verbal) dan bahasa tubuh (non verbal). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal konselor terlihat pada penerimaan, yang tergambar pada gerak tubuh, ucapan lisan baik secara bahasa maupun sikap konselor yang dimunculkan. Kemudian cara berpikir serta dorongan-dorongan konselor mampu menumbuhkan semangat hidup klien yang berimplikasi pada kemudahan atas permasalahan dan semangat hidup klien
{"title":"KOMUNIKASI KONSELOR DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING","authors":"Nurodin","doi":"10.51192/almubin.v2i2.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v2i2.62","url":null,"abstract":"Komunikasi interpersonal konselor yang ditunjukan dalam proses layanan konseling individual di MTs Kiafayatul Achyar merupakan bagian dari bentuk komunikasi. Komunikasi interpersonal konselor yang baik sudah tentu membuat klien merasa nyaman dalam melakukan layanan konseling individual. Begitupun suasana yang dibangun penuh dengan keakraban antara konselor dengan klien. Dengan adanya komunikasi interpersonal konselor yang efektif diharapkan meningkatkan hubungan emosional dalam rangka sebagai penunjang keberhasilan dalam proses layanan konseling individual di MTs Kifayatul Achyar. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui keterampilan komunikasi interpersonal konselor dan mengetahui bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling individual. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu pendekatan mendapatkan data otentik dengan cara langsung berdialog atau wawancara dengan konselor secara langsung. Sedangkan penganalisaan data menggunakan pendekatan logika. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui proses dan bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam layanan konseling individual.Inti keberhasilan dari keterampilan komunikasi interpersonal konselor dalam proses layanan konseling individual di Kifayatul Achyar terlihat dari proses komunikasi interpersonal konselor dalam melakukan layanan konseling individual terbilang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya kehangatan, keakraban, keterbukaan, kenyamanan serta adanya kesamapahaman diantara konselor (komunikator) dan klien (komunikan). Dengan demikian pelaksanaan konseling berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Bentuk komunikasi interpersonal konselor dalam melakukan koseling individual terlihat pada penegasan informasi pesan yang disampaikan (verbal), sikap penerimaan saat konseling individual yang ditunjukan dengan komunikasi non verbal, kemudian adanya keselarasan antara komunikasi lisan (verbal) dan bahasa tubuh (non verbal). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal konselor terlihat pada penerimaan, yang tergambar pada gerak tubuh, ucapan lisan baik secara bahasa maupun sikap konselor yang dimunculkan. Kemudian cara berpikir serta dorongan-dorongan konselor mampu menumbuhkan semangat hidup klien yang berimplikasi pada kemudahan atas permasalahan dan semangat hidup klien","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116193615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-18DOI: 10.51192/almubin.v2i2.58
A. Anas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengertian/pemahaman Pembuatan RPP terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. (2) sejauh mana pengaruh RPP terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. (3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembuatan rencana pelakanaan pembelajar. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang hanya mengumpulkan data, tetapi disertai dengan pengolahan, penapsiran dan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dan metoda kuantitatrif, yaitu penekanan mencari satu korelasi dengan maksud untuk melihat hubungan antara variabel dan mengukur besar erat hubungan variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel (X) dikenal dengan variabel terikat dan variabel (Y) dikenal pula dengan variabel bebas. Variabel (X) dalam penelitian ini adalah Dampak Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Variabel (Y) adalah Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. Berdasarkan penelitian Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang melibatkan 34 orang responden melalui penyebaran angket sebagai sumber data penelitian diperoleh skor tertinggi (200) dan skor terendah (141) serta rata-rata skor (mean) (170,76), dan simpangan baku (standar deviasi) (18,69) dapat dinyatakan merata. Dari perhitungan yang dilakukan terhadap jawaban responden, dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan variabel Y (Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah ), yang diindikasikan oleh : Nilai rhitung sebesar 0,973 yang dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf nyata 0,05 sebesar 0,361. Hal ini menunjukkan HO ditolak; H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang sangat tinggi antara variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan variabel Y (Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah ). Nilai thitung sebesar 9,629 lebih besar dari nilai ttabel 2,05 berarti H1 = P > 0 : diterima, HO = P = 0 : ditolak, dimana thitung > ttabel. Harga koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 76,8% berarti besarnya pengaruh antara variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan 94,8%. Sedangkan sisanya 5,2% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa salah satu faktor keberhasilan kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah KKMI Cibungbulang Bogor adalah dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan hasil penelitian ini, maka RPP sangat dibutuhkan dan dominan dalam meningkatkan kinerja guru madrasah
本研究旨在了解:(1)RPP对Ibtidaiyah伊斯兰学校教师表现的理解/理解。(2) RPP对Ibtidaiyah伊斯兰学校教师的表现有多大影响。(3)启动学习者计划的原因和障碍。在本研究中,采用的研究方法是一种描述性的方法,即只收集数据,但伴有处理、侦察和提现结论的方法,即根据所获得的数据和方法论定量方法,强调寻找一种相关的关系,目的是观察变量之间的关系,并仔细测量变量之间的大关系。在本研究中使用的变量(X)被称为变量和变量(Y),也被称为自由变量。变量(X)在本研究中是制定学习计划(RPP)和变量(Y)是伊斯兰学校教师表现的结果。根据一项涉及34名受访者的研究计划,通过研究数据的传播,获得最高分数(200)和最低分数(141)和平均分数(平均分)(170.76)和公平(18.69)的交叉分数。根据对受访者回答的计算,研究表明,变量X(制定学习计划)和Y(伊斯兰学校教师的表现)之间存在显著的联系。这表明HO被拒绝了;H1被接受,这意味着变量X和Y(伊斯兰宗教学校教师的表现)之间的影响非常大。thitung值为9.629大于t表2.05值,意思是H1 = P > 0:收到,HO = P = 0:拒绝,thitung > ttable。获得的系数系数价格为76.8%,意味着变量X(制定学习计划)与94.8%之间的影响更大。剩下的5.2%是其他因素的影响。这项研究的结果得出结论,茂物宗教学校教师成功表现的一个因素是根据这项研究的结果制定学习实施计划(RPP),从而极大地促进了伊斯兰学校教师的表现
{"title":"DAMPAK PEMBUATAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KKMI KECAMATAN CIBUNGBULANG KAB. BOGOR","authors":"A. Anas","doi":"10.51192/almubin.v2i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.51192/almubin.v2i2.58","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengertian/pemahaman Pembuatan RPP terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. (2) sejauh mana pengaruh RPP terhadap Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. (3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pembuatan rencana pelakanaan pembelajar. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang hanya mengumpulkan data, tetapi disertai dengan pengolahan, penapsiran dan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dan metoda kuantitatrif, yaitu penekanan mencari satu korelasi dengan maksud untuk melihat hubungan antara variabel dan mengukur besar erat hubungan variabel tersebut. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini variabel (X) dikenal dengan variabel terikat dan variabel (Y) dikenal pula dengan variabel bebas. Variabel (X) dalam penelitian ini adalah Dampak Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Variabel (Y) adalah Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah. Berdasarkan penelitian Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang melibatkan 34 orang responden melalui penyebaran angket sebagai sumber data penelitian diperoleh skor tertinggi (200) dan skor terendah (141) serta rata-rata skor (mean) (170,76), dan simpangan baku (standar deviasi) (18,69) dapat dinyatakan merata. Dari perhitungan yang dilakukan terhadap jawaban responden, dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan variabel Y (Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah ), yang diindikasikan oleh : \u0000 \u0000Nilai rhitung sebesar 0,973 yang dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf nyata 0,05 sebesar 0,361. Hal ini menunjukkan HO ditolak; H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang sangat tinggi antara variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan variabel Y (Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah ). \u0000Nilai thitung sebesar 9,629 lebih besar dari nilai ttabel 2,05 berarti H1 = P > 0 : diterima, HO = P = 0 : ditolak, dimana thitung > ttabel. \u0000Harga koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 76,8% berarti besarnya pengaruh antara variabel X (Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) dengan 94,8%. Sedangkan sisanya 5,2% merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain. \u0000 \u0000Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa salah satu faktor keberhasilan kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah KKMI Cibungbulang Bogor adalah dengan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan hasil penelitian ini, maka RPP sangat dibutuhkan dan dominan dalam meningkatkan kinerja guru madrasah","PeriodicalId":212662,"journal":{"name":"Al-Mubin; Islamic Scientific Journal","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124947126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}