Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.36813/jplb.5.3.759-787
Hefni Effendi, Mursalin Mursalin, Rais Sonaji
Mengingat munculnya beberapa peraturan baru di bidang lingkungan hidup, maka para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu memahami dengan baik regulasi tersebut. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang beberapa nomenklatur baru serta mekanisme penyusunan dan penilaian dokumen lingkungan hidup untuk mendapatkan persetujuan lingkungan yang tertera pada sejumlah regulasi baru. Terbitnya PP Nomor 22 tahun 2021 mengharuskan diterbitkan beberapa PerMenLHK baru. Terdapat beberapa persyaratan baru yang wajib dipenuhi dalam pengajuan permohonan persetujuan lingkungan, yakni: Surat pernyataan bahwa kegiatan yang diajukan masih dalam tahap perencanaan, Persetujuan Teknis (Pertek), Persetujuan awal terkait rencana usaha/kegiatan, Bukti kesesuaian lokasi rencana usaha/kegiatan dengan rencana tata ruang. Proses penilaian dokumen lingkungan juga mengalami beberapa perubahan yang harus disesuaikan dengan regulasi baru tersebut. Kewenangan penilaian dokumen lingkungan hidup didasarkan atas kewenangan penerbitan perizinan berusaha serta dibentuknya Tim Uji Kelayakan (TUK) yang menggantikan peran Komisi Penilai Amdal (KPA).
{"title":"Dinamika persetujuan lingkungan dalam perspektif Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun 2021 dan peraturan turunannya","authors":"Hefni Effendi, Mursalin Mursalin, Rais Sonaji","doi":"10.36813/jplb.5.3.759-787","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.3.759-787","url":null,"abstract":"Mengingat munculnya beberapa peraturan baru di bidang lingkungan hidup, maka para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu memahami dengan baik regulasi tersebut. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang beberapa nomenklatur baru serta mekanisme penyusunan dan penilaian dokumen lingkungan hidup untuk mendapatkan persetujuan lingkungan yang tertera pada sejumlah regulasi baru. Terbitnya PP Nomor 22 tahun 2021 mengharuskan diterbitkan beberapa PerMenLHK baru. Terdapat beberapa persyaratan baru yang wajib dipenuhi dalam pengajuan permohonan persetujuan lingkungan, yakni: Surat pernyataan bahwa kegiatan yang diajukan masih dalam tahap perencanaan, Persetujuan Teknis (Pertek), Persetujuan awal terkait rencana usaha/kegiatan, Bukti kesesuaian lokasi rencana usaha/kegiatan dengan rencana tata ruang. Proses penilaian dokumen lingkungan juga mengalami beberapa perubahan yang harus disesuaikan dengan regulasi baru tersebut. Kewenangan penilaian dokumen lingkungan hidup didasarkan atas kewenangan penerbitan perizinan berusaha serta dibentuknya Tim Uji Kelayakan (TUK) yang menggantikan peran Komisi Penilai Amdal (KPA).","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123605567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.36813/jplb.5.3.788-798
Dwi Nur Indah Sari, Sigid Hariyadi, Hefni Effendi
Sungai Batang Arau merupakan sungai terpanjang kedua di Kota Padang (Sumatera Barat). Banyaknya aktivitas antropogenik dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan kualitas air dengan parameter hidrologi sungai Batang Arau (2013-2020). Data yang diolah berupa data sekunder dari beberapa instansi di Kota Padang. Regresi Linear Sederhana antara parameter kualitas air terhadap kecepatan aliran dan debit sungai diaplikasikan. Debit berkorelasi cukup erat dengan DO (r = 0,68), dan kecepatan aliran berkorelasi sangat erat dengan TDS (r = 0,82) di musim penghujan. Sementara itu, korelasi sangat erat terjadi antara debit dengan TDS (r = 0,98), dan kecepatan aliran dengan DO (r = 0,95) pada musim kemarau.
{"title":"Hubungan kualitas air dengan parameter hidrologi di Sungai Batang Arau Sumatera Barat (2013-2020)","authors":"Dwi Nur Indah Sari, Sigid Hariyadi, Hefni Effendi","doi":"10.36813/jplb.5.3.788-798","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.3.788-798","url":null,"abstract":"Sungai Batang Arau merupakan sungai terpanjang kedua di Kota Padang (Sumatera Barat). Banyaknya aktivitas antropogenik dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Penelitian ini bertujuan menentukan hubungan kualitas air dengan parameter hidrologi sungai Batang Arau (2013-2020). Data yang diolah berupa data sekunder dari beberapa instansi di Kota Padang. Regresi Linear Sederhana antara parameter kualitas air terhadap kecepatan aliran dan debit sungai diaplikasikan. Debit berkorelasi cukup erat dengan DO (r = 0,68), dan kecepatan aliran berkorelasi sangat erat dengan TDS (r = 0,82) di musim penghujan. Sementara itu, korelasi sangat erat terjadi antara debit dengan TDS (r = 0,98), dan kecepatan aliran dengan DO (r = 0,95) pada musim kemarau.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"624 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123325774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.36813/jplb.5.3.799-815
Nina Mellyana
Saat ini Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi topik penting yang sering diperbincangkan. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa SDGs hanya merupakan bentuk tanggung jawab dari para pelaku usaha yang kegiatan usahanya merusak alam saja. Sebuah institusi pendidikan juga harus turut berperan aktif dalam mendukung SDGs dengan menerapkan konsep sustainable university. Universitas melakukan berbagai kegiatan keberlanjutan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui tujuan dan kontribusi kegiatan keberlanjutan yang dilakukan oleh universitas dalam mendukung SDGs. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kedua universitas ini telah menerapkan konsep sustainable university. Menurut hasil penelitian, Universitas X lebih unggul karena telah menunjukkan dukungannya terhadap semua indikator SDGs, sedangkan Universitas Y tidak melakukan dukungan terhadap indikator SDGs 2. Kedua universitas ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja keberlanjutannya.
{"title":"Analisis penerapan konsep sustainable university dalam mendukung SDGs (studi kasus: pada dua universitas)","authors":"Nina Mellyana","doi":"10.36813/jplb.5.3.799-815","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.3.799-815","url":null,"abstract":"Saat ini Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi topik penting yang sering diperbincangkan. Tidak sedikit orang beranggapan bahwa SDGs hanya merupakan bentuk tanggung jawab dari para pelaku usaha yang kegiatan usahanya merusak alam saja. Sebuah institusi pendidikan juga harus turut berperan aktif dalam mendukung SDGs dengan menerapkan konsep sustainable university. Universitas melakukan berbagai kegiatan keberlanjutan untuk turut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui tujuan dan kontribusi kegiatan keberlanjutan yang dilakukan oleh universitas dalam mendukung SDGs. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kedua universitas ini telah menerapkan konsep sustainable university. Menurut hasil penelitian, Universitas X lebih unggul karena telah menunjukkan dukungannya terhadap semua indikator SDGs, sedangkan Universitas Y tidak melakukan dukungan terhadap indikator SDGs 2. Kedua universitas ini diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja keberlanjutannya.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124841884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.36813/jplb.5.3.748-758
Hefni Effendi, Mursalin Idris, Gatot Prayoga
Penelitian bertujuan menginformasikan data awal kualitas air di sekitar kampus PSDKU IPB Sukabumi sebelum kampus tersebut dibangun. Air permukaan diwakili oleh bagian hulu, tengah dan hilir Sungai Cibeureum. Air sumur penduduk yang mewakili lokasi rencana pembangunan kampus PSDKU IPB Kota Sukabumi, yaitu Desa Babakan. Kualitas air permukaan yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD, COD, Nitrit, dan Total Fosfat, sedangkan pada kualitas air sumur, mangan (Mn) tidak memenuhi baku mutu. Indeks pencemaran mengindikasi bahwa kualitas air permukaan tercemar ringan. Terlampauinya baku mutu beberapa parameter kualitas air permukaan bisa dikaitkan dengan limbah domestik dan limpasan dari daerah pertanian. Untuk air sumur, tingginya nilai Mangan merupakan fenomena umum yang menggambarkan karakteristik alami air sumur.
{"title":"Kondisi sesaat kualitas air di sekitar kampus PSDKU IPB di Kota Sukabumi","authors":"Hefni Effendi, Mursalin Idris, Gatot Prayoga","doi":"10.36813/jplb.5.3.748-758","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.3.748-758","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan menginformasikan data awal kualitas air di sekitar kampus PSDKU IPB Sukabumi sebelum kampus tersebut dibangun. Air permukaan diwakili oleh bagian hulu, tengah dan hilir Sungai Cibeureum. Air sumur penduduk yang mewakili lokasi rencana pembangunan kampus PSDKU IPB Kota Sukabumi, yaitu Desa Babakan. Kualitas air permukaan yang tidak memenuhi baku mutu adalah BOD, COD, Nitrit, dan Total Fosfat, sedangkan pada kualitas air sumur, mangan (Mn) tidak memenuhi baku mutu. Indeks pencemaran mengindikasi bahwa kualitas air permukaan tercemar ringan. Terlampauinya baku mutu beberapa parameter kualitas air permukaan bisa dikaitkan dengan limbah domestik dan limpasan dari daerah pertanian. Untuk air sumur, tingginya nilai Mangan merupakan fenomena umum yang menggambarkan karakteristik alami air sumur.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127750944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan program diversifikasi pangan berbasis komoditas lokal menjadi solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap impor beras dan mewujudkan kemandirian pangan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pangan pokok alternatif adalah hanjeli. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis tingkat keberlanjutan usaha tani terpadu hanjeli dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan teknologi. Data yang digunakan yaitu data primer melalui wawancara serta data sekunder melalui studi literatur. Metode analisis data menggunakan Rapid Appraisal for Hanjeli (Raphanjeli) untuk menentukan nilai indeks keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan hasil indeks keberlanjutan sebesar 66,35 yang artinya sudah cukup berkelanjutan. Strategi peningkatan keberlanjutan usaha tani hanjeli berdasarkan hasil analisis leverage yaitu perlu adanya pengembangan lapangan kerja alternatif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta adanya pedoman dalam penerapan teknologi.
{"title":"Analisis nilai indeks keberlanjutan usaha tani hanjeli di Desa Waluran Mandiri Sukabumi dengan metode Raphanjeli","authors":"Kastana Sapanli, Nabila Nur Septiani, Sahaya Aulia Azzahra, Zulfani Rahmah Izzati Putri, Lailatun Nikmah, Izumi Risma Ayuka","doi":"10.36813/jplb.5.3.736-747","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.3.736-747","url":null,"abstract":"Peningkatan program diversifikasi pangan berbasis komoditas lokal menjadi solusi untuk mengatasi ketergantungan terhadap impor beras dan mewujudkan kemandirian pangan. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pangan pokok alternatif adalah hanjeli. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis tingkat keberlanjutan usaha tani terpadu hanjeli dari dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan teknologi. Data yang digunakan yaitu data primer melalui wawancara serta data sekunder melalui studi literatur. Metode analisis data menggunakan Rapid Appraisal for Hanjeli (Raphanjeli) untuk menentukan nilai indeks keberlanjutan. Hasil penelitian menunjukkan hasil indeks keberlanjutan sebesar 66,35 yang artinya sudah cukup berkelanjutan. Strategi peningkatan keberlanjutan usaha tani hanjeli berdasarkan hasil analisis leverage yaitu perlu adanya pengembangan lapangan kerja alternatif, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta adanya pedoman dalam penerapan teknologi.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133439064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.36813/jplb.5.2.722-735
T. Faisal, A. Putriningtias, S. Redjeki, R. Pribadi, R. Pratiwi, Helmy Akbar
Kawasan ekosistem mangrove Teluk Awur, Jepara merupakan kawasan mangrove replant (MR). Dibandingkan dengan beberapa lokasi penelitian lain di Indonesia, kawasan Teluk Awur memiliki biodiversitas udang yang tergolong tinggi. Biodiversitas udang yang lebih tinggi ditemukan pada kawasan mangrove replant (MR) yang memiliki usia lebih tua. Biodiversitas udang di Teluk Awur terdiri atas 11 spesies udang (kelas crustacea, sub ordo Natantia) yang berasal dari 4 famili, yaitu: Alpheidae, Penaeidae, Mysidae dan Palaemonidae. Biodiversitas udang didaerah lain terdiri atas 4–12 spesies dari 2–4 famili. Dapat disimpulkan bahwa pemulihan ekosistem melalui mangrove replant dapat mengembalikan fungsi ekosistem mangrove serta menyediakan relung hidup bagi organisme.
{"title":"Biodiversitas udang pada ekosistem mangrove Teluk Awur, Jepara dan perbandingannya dengan beberapa kawasan ekosistem mangrove di Indonesia","authors":"T. Faisal, A. Putriningtias, S. Redjeki, R. Pribadi, R. Pratiwi, Helmy Akbar","doi":"10.36813/jplb.5.2.722-735","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.2.722-735","url":null,"abstract":"Kawasan ekosistem mangrove Teluk Awur, Jepara merupakan kawasan mangrove replant (MR). Dibandingkan dengan beberapa lokasi penelitian lain di Indonesia, kawasan Teluk Awur memiliki biodiversitas udang yang tergolong tinggi. Biodiversitas udang yang lebih tinggi ditemukan pada kawasan mangrove replant (MR) yang memiliki usia lebih tua. Biodiversitas udang di Teluk Awur terdiri atas 11 spesies udang (kelas crustacea, sub ordo Natantia) yang berasal dari 4 famili, yaitu: Alpheidae, Penaeidae, Mysidae dan Palaemonidae. Biodiversitas udang didaerah lain terdiri atas 4–12 spesies dari 2–4 famili. Dapat disimpulkan bahwa pemulihan ekosistem melalui mangrove replant dapat mengembalikan fungsi ekosistem mangrove serta menyediakan relung hidup bagi organisme.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133845129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.36813/jplb.5.2.709-721
Intan Yunianti Adiningsih, S. Almayna, L. E. Silaban, R. Afiana
Kepulauan Seribu merupakan salah satu kabupaten di DKI Jakarta, Indonesia. Kepulauan Seribu memiliki tata kelola sampah yang berbeda dibandingkan dengan yang ada di darat, karena harus mengirimkan sampah melewati laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model tata kelola dan supply chain sampah di Kepulauan Seribu dengan: (1) Menganalisis kondisi sampah di Kepulauan Seribu saat pandemi Covid-19, (2) Menganalisis supply chain sampah di Kepulauan Seribu saat pandemi Covid-19, (3) Menganalisis model dan strategi pengelolaan dan pengolahan sampah yang efektif di Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis supply chain, dan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada tata kelola sampah yang baik di Kepulauan Seribu yang ditunjukkan dengan sudah adanya berbagai kebijakan dan tata aturan yang tertulis dari pemerintah untuk pengelolaan sampah. Namun, terdapat beberapa kendala seperti terbatasnya jumlah transportasi untuk mengirimkan sampah dan faktor cuaca yang terkadang menghambat pengiriman sampah ke Bantar Gebang. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu berada pada kuadran I, Hal artinya pengelolaan tersebut mendukung strategi yang agresif.
{"title":"Model tata kelola dan supply chain sampah saat pandemi covid-19 di Kepulauan Seribu","authors":"Intan Yunianti Adiningsih, S. Almayna, L. E. Silaban, R. Afiana","doi":"10.36813/jplb.5.2.709-721","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.2.709-721","url":null,"abstract":"Kepulauan Seribu merupakan salah satu kabupaten di DKI Jakarta, Indonesia. Kepulauan Seribu memiliki tata kelola sampah yang berbeda dibandingkan dengan yang ada di darat, karena harus mengirimkan sampah melewati laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model tata kelola dan supply chain sampah di Kepulauan Seribu dengan: (1) Menganalisis kondisi sampah di Kepulauan Seribu saat pandemi Covid-19, (2) Menganalisis supply chain sampah di Kepulauan Seribu saat pandemi Covid-19, (3) Menganalisis model dan strategi pengelolaan dan pengolahan sampah yang efektif di Kepulauan Seribu. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis supply chain, dan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudah ada tata kelola sampah yang baik di Kepulauan Seribu yang ditunjukkan dengan sudah adanya berbagai kebijakan dan tata aturan yang tertulis dari pemerintah untuk pengelolaan sampah. Namun, terdapat beberapa kendala seperti terbatasnya jumlah transportasi untuk mengirimkan sampah dan faktor cuaca yang terkadang menghambat pengiriman sampah ke Bantar Gebang. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan sampah di Kepulauan Seribu berada pada kuadran I, Hal artinya pengelolaan tersebut mendukung strategi yang agresif.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130076266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-27DOI: 10.36813/jplb.5.2.699-708
Titania Puspita Anggraeni, M. Japar, I. Syafrudin
Partisipasi dalam memelihara lingkungan dapat dipengaruhi oleh sikap, karena sikap memunculkan respon untuk berbuat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris mengenai hubungan antara sikap peduli lingkungan dengan partisipasi memelihara lingkungan pada pedagang di Pasar Kali Baru Cilincing, Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah metode regresi sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 72 pedagang. Hasil pengolahan data menunjukkan regresi linier sederhana Ŷ=0,439+0,787X. Uji keberartian regresi diperoleh Fhitung 39,964 > Ftabel 3,98 hal ini menunjukkan model regresi signifikan. Pada uji linieritas diperoleh Fhitung 0,638 < Ftabel 1,775 dengan demikian regresi bersifat linier. Selanjutnya korelasi produk momen diperoleh rhitung 0,576 > rtabel 0,231 artinya terdapat hubungan yang positif. Uji signifikansi hubungan diperoleh thitung 7,201 > ttabel 1,994 artinya hubungan antara variabel Sikap Peduli Lingkungan (X) dengan variabel Partisipasi Memelihara Lingkungan (Y) adalah signifikan. Koefisien korelasi sebesar rxy = 0,576. Koefisien determinasi sebesar rxy2 = 0,331 artinya variabel X berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 33,1%. Berdasarkan penelitian ini, diketahui terdapat hubungan yang positif antara sikap peduli lingkungan dengan partisipasi dalam memelihara lingkungan.
{"title":"Hubungan sikap peduli lingkungan dengan partisipasi dalam memelihara lingkungan pada pedagang di Pasar Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara","authors":"Titania Puspita Anggraeni, M. Japar, I. Syafrudin","doi":"10.36813/jplb.5.2.699-708","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.5.2.699-708","url":null,"abstract":"Partisipasi dalam memelihara lingkungan dapat dipengaruhi oleh sikap, karena sikap memunculkan respon untuk berbuat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data empiris mengenai hubungan antara sikap peduli lingkungan dengan partisipasi memelihara lingkungan pada pedagang di Pasar Kali Baru Cilincing, Jakarta Utara. Metode yang digunakan adalah metode regresi sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 72 pedagang. Hasil pengolahan data menunjukkan regresi linier sederhana Ŷ=0,439+0,787X. Uji keberartian regresi diperoleh Fhitung 39,964 > Ftabel 3,98 hal ini menunjukkan model regresi signifikan. Pada uji linieritas diperoleh Fhitung 0,638 < Ftabel 1,775 dengan demikian regresi bersifat linier. Selanjutnya korelasi produk momen diperoleh rhitung 0,576 > rtabel 0,231 artinya terdapat hubungan yang positif. Uji signifikansi hubungan diperoleh thitung 7,201 > ttabel 1,994 artinya hubungan antara variabel Sikap Peduli Lingkungan (X) dengan variabel Partisipasi Memelihara Lingkungan (Y) adalah signifikan. Koefisien korelasi sebesar rxy = 0,576. Koefisien determinasi sebesar rxy2 = 0,331 artinya variabel X berkontribusi terhadap variabel Y sebesar 33,1%. Berdasarkan penelitian ini, diketahui terdapat hubungan yang positif antara sikap peduli lingkungan dengan partisipasi dalam memelihara lingkungan.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129949659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-23DOI: 10.36813/JPLB.5.1.604-618
Davit Aldi, N. Nurhayati, Eka Intan Kumala Putri
Perubahan iklim memiliki dampak bagi produksi garam dan rumah tangga petani garam. Penelitian ini dilakukan di Desa Donggobolo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada bulan Agustus–September 2020 dengan melakukan penilaian terhadap penggunaan modal nafkah, tindakan resiliensi, serta adaptasi sebagai bentuk respons perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal fisik merupakan modal utama yang digunakan oleh masyarakat pada sektor publik maupun privat. Keberadaan fasilitas dan lokasi desa yang dapat diakses dengan mudah menjadikan fasilitas fisik mudah dimanfaatkan dalam pemenuhan nafkah. Tindakan self-organization merupakan tindakan resiliensi dengan nilai tertinggi. Berbagai adaptasi juga dilakukan sesuai dengan fenomena iklim yang dihadapi seperti mengatur jumlah tenaga kerja di tambak garam, memberhentikan produksi, mencari alternatif nafkah, serta adaptasi teknologi. Jumlah petani garam menurun saat musim kemarau panjang dengan kemungkinan pemberhentian produksi dikarenakan musim kemarau panjang yang tidak diikuti musim hujan yang panjang sebelumnya akan menyebabkan kelimpahan stok garam dan penurunan harga. Alternatif nafkah menjadi prioritas apabila penghasilan pada saat musim garam yang tidak mencukupi. Pemanfaatan teknologi masih sedikit dilakukan karena sebagian besar pengadaannya bergantung pada pemerintah.
{"title":"Resiliensi dan adaptasi petani garam akibat perubahan iklim di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima","authors":"Davit Aldi, N. Nurhayati, Eka Intan Kumala Putri","doi":"10.36813/JPLB.5.1.604-618","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/JPLB.5.1.604-618","url":null,"abstract":"Perubahan iklim memiliki dampak bagi produksi garam dan rumah tangga petani garam. Penelitian ini dilakukan di Desa Donggobolo Kecamatan Woha, Kabupaten Bima pada bulan Agustus–September 2020 dengan melakukan penilaian terhadap penggunaan modal nafkah, tindakan resiliensi, serta adaptasi sebagai bentuk respons perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal fisik merupakan modal utama yang digunakan oleh masyarakat pada sektor publik maupun privat. Keberadaan fasilitas dan lokasi desa yang dapat diakses dengan mudah menjadikan fasilitas fisik mudah dimanfaatkan dalam pemenuhan nafkah. Tindakan self-organization merupakan tindakan resiliensi dengan nilai tertinggi. Berbagai adaptasi juga dilakukan sesuai dengan fenomena iklim yang dihadapi seperti mengatur jumlah tenaga kerja di tambak garam, memberhentikan produksi, mencari alternatif nafkah, serta adaptasi teknologi. Jumlah petani garam menurun saat musim kemarau panjang dengan kemungkinan pemberhentian produksi dikarenakan musim kemarau panjang yang tidak diikuti musim hujan yang panjang sebelumnya akan menyebabkan kelimpahan stok garam dan penurunan harga. Alternatif nafkah menjadi prioritas apabila penghasilan pada saat musim garam yang tidak mencukupi. Pemanfaatan teknologi masih sedikit dilakukan karena sebagian besar pengadaannya bergantung pada pemerintah.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114374132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-23DOI: 10.36813/JPLB.5.1.619-630
Nurlaila Fadjarwati, Nonon Rofi Nurzakiah
Perubahan iklim merupakan tantangan bagi operasional bisnis salah satunya yakni bisnis hotel. Untuk mengatasi perubahan iklim tersebut, pelaku bisnis mencari solusi yang dapat memberikan keberlanjutan dengan konsep green hotel. Green hotel memiliki konsep operasional dan pemeliharaan yang ramah lingkungan. Salah satu hotel yang menerapkan konsep green hotel adalah Hotel Mandalawangi yang berlokasi di Kota Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan di Hotel Mandalawangi dengan teknik metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi lalu membandingkan dengan kriteria standar green hotel ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Mandalawangi telah melaksanakan 59,25% dari total kriteria persyaratan green hotel ASEAN, sehingga Hotel Mandalawangi perlu mengurangi penggunaan zat kimia, mengoptimalkan operasional dan pemeliharaan yang telah ada dan melaksanakan program pelatihan bagi sumber daya manusia.
{"title":"Pemeliharaan ramah lingkungan Hotel Mandalawangi Tasikmalaya berbasis ASEAN green hotel standard","authors":"Nurlaila Fadjarwati, Nonon Rofi Nurzakiah","doi":"10.36813/JPLB.5.1.619-630","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/JPLB.5.1.619-630","url":null,"abstract":"Perubahan iklim merupakan tantangan bagi operasional bisnis salah satunya yakni bisnis hotel. Untuk mengatasi perubahan iklim tersebut, pelaku bisnis mencari solusi yang dapat memberikan keberlanjutan dengan konsep green hotel. Green hotel memiliki konsep operasional dan pemeliharaan yang ramah lingkungan. Salah satu hotel yang menerapkan konsep green hotel adalah Hotel Mandalawangi yang berlokasi di Kota Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemeliharaan di Hotel Mandalawangi dengan teknik metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi lalu membandingkan dengan kriteria standar green hotel ASEAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hotel Mandalawangi telah melaksanakan 59,25% dari total kriteria persyaratan green hotel ASEAN, sehingga Hotel Mandalawangi perlu mengurangi penggunaan zat kimia, mengoptimalkan operasional dan pemeliharaan yang telah ada dan melaksanakan program pelatihan bagi sumber daya manusia.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114208077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}