Heinrich Rakuasa, M. Salakory, Marhelin Chostansa Mehdil
Wae Batu Merah secara geografis berada di pusat Kota Ambon dan sangat berpotensi memicu alih fungsi lahan yang nantinya akan berdampak pada penurunan kualitas air, pencemaran air, banjir dan erosi yang semakin meningkat ke depannya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis perubahan tutupan lahan di DAS Wae Batu Merah pada tahun 2012, 2017 dan tahun 2022 serta memprediksi tutupan lahan tahun 2031. Metode yang digunakan yaitu Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) dengan 5 faktor pendorong perubahan tutupan lahan di antaranya kemiringan lereng, ketinggian lahan, jarak dari sungai, jarak point of interest (POI) dan jarak dari jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2012, 2017, 2022, 2031 tutupan permukiman dan lahan terbuka terus mengalami pertambahan luasan berbeda dengan tutupan lahan pertanian dan bukan pertanian yang mengalami penurunan luasan. Nilai akurasi kappa pada model mencapai 91%. Hasil model tahun 2031 menunjukkan bahwa jenis tutupan lahan permukiman memiliki luas 392,09 ha, lahan terbuka memiliki luas 35,31 ha, daerah pertanian memiliki luas 104,59 ha, daerah bukan pertanian memiliki luas 118,35 dan jenis tutupan lahan perairan memiliki luas 4,69 ha.
{"title":"Prediksi perubahan tutupan lahan di DAS Wae Batu Merah, Kota Ambon menggunakan Cellular Automata Markov Chain","authors":"Heinrich Rakuasa, M. Salakory, Marhelin Chostansa Mehdil","doi":"10.36813/jplb.6.2.59-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.2.59-75","url":null,"abstract":"Wae Batu Merah secara geografis berada di pusat Kota Ambon dan sangat berpotensi memicu alih fungsi lahan yang nantinya akan berdampak pada penurunan kualitas air, pencemaran air, banjir dan erosi yang semakin meningkat ke depannya. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis perubahan tutupan lahan di DAS Wae Batu Merah pada tahun 2012, 2017 dan tahun 2022 serta memprediksi tutupan lahan tahun 2031. Metode yang digunakan yaitu Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) dengan 5 faktor pendorong perubahan tutupan lahan di antaranya kemiringan lereng, ketinggian lahan, jarak dari sungai, jarak point of interest (POI) dan jarak dari jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tahun 2012, 2017, 2022, 2031 tutupan permukiman dan lahan terbuka terus mengalami pertambahan luasan berbeda dengan tutupan lahan pertanian dan bukan pertanian yang mengalami penurunan luasan. Nilai akurasi kappa pada model mencapai 91%. Hasil model tahun 2031 menunjukkan bahwa jenis tutupan lahan permukiman memiliki luas 392,09 ha, lahan terbuka memiliki luas 35,31 ha, daerah pertanian memiliki luas 104,59 ha, daerah bukan pertanian memiliki luas 118,35 dan jenis tutupan lahan perairan memiliki luas 4,69 ha.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126742125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.36813/jplb.6.2.90-105
Muhammad Nur, Muhammad Zid, Cahyadi Setiawan
Pengelolaan lahan dan ruang menjadi konsep dan agenda besar untuk menjawab dua masalah besar yang saat ini terjadi, pertama, ketersediaan lahan dan ruang untuk pembangunan yang semakin menipis, kedua, konservasi hutan karena kerusakan yang telah terjadi akibat pembangunan tersebut. Komunitas Ammatoa Kajang adalah masyarakat yang memiliki dan memilih untuk mempertahankan kearifan lokal yang disebut Pasang Ri Kajang yaitu sistem nilai yang menitikberatkan pada pelestarian lingkungan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan metode kepustakaan dengan fokus penelitian pada masalah pengelolaan lahan dan ruang hutan dengan perspektif kearifan lokal komunitas Ammatoa Kajang sebagai upaya konservatif.. Peneliti mengumpulkan dan memanfaatkan bermacam informasi sekunder melalui jurnal dan artikel terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Pasang Ri Kajang yang diyakini sebagai nilai luhur, masyarakat adat Ammatoa Kajang memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap hutan dan lingkungan, sehingga memberikan dampak positif bagi konservasi hutan. Pada beberapa daerah lain yang memiliki dan memilih mempertahankan kearifan lokal dalam sistem sosial masyarakat adatnya diketahui memperoleh dampak positif yang sama, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
{"title":"Pengelolaan lahan dan ruang hutan dengan perspektif kearifan lokal komunitas Ammatoa Kajang sebagai usaha konservatif","authors":"Muhammad Nur, Muhammad Zid, Cahyadi Setiawan","doi":"10.36813/jplb.6.2.90-105","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.2.90-105","url":null,"abstract":"Pengelolaan lahan dan ruang menjadi konsep dan agenda besar untuk menjawab dua masalah besar yang saat ini terjadi, pertama, ketersediaan lahan dan ruang untuk pembangunan yang semakin menipis, kedua, konservasi hutan karena kerusakan yang telah terjadi akibat pembangunan tersebut. Komunitas Ammatoa Kajang adalah masyarakat yang memiliki dan memilih untuk mempertahankan kearifan lokal yang disebut Pasang Ri Kajang yaitu sistem nilai yang menitikberatkan pada pelestarian lingkungan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif menggunakan metode kepustakaan dengan fokus penelitian pada masalah pengelolaan lahan dan ruang hutan dengan perspektif kearifan lokal komunitas Ammatoa Kajang sebagai upaya konservatif.. Peneliti mengumpulkan dan memanfaatkan bermacam informasi sekunder melalui jurnal dan artikel terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Pasang Ri Kajang yang diyakini sebagai nilai luhur, masyarakat adat Ammatoa Kajang memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap hutan dan lingkungan, sehingga memberikan dampak positif bagi konservasi hutan. Pada beberapa daerah lain yang memiliki dan memilih mempertahankan kearifan lokal dalam sistem sosial masyarakat adatnya diketahui memperoleh dampak positif yang sama, baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"29 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120984068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.36813/jplb.6.2.106-125
Rheza Maulana
Penyakit yang ditularkan satwa ke manusia disebut sebagai zoonosis. Pada beberapa dekade terakhir, telah terjadi beragam zoonosis seperti AIDS, SARS, MERS, ZIKA. Pada awal tahun 2020, muncul penyakit zoonosis yang mengakibatkan pandemi global yaitu Covid-19. Para peneliti di dunia mempercayai bahwa pandemi Covid-19 diakibatkan oleh penyakit yang ditularkan kelelawar dan trenggiling. Penelitian ini menganalisis pengaruh pandemi penyakit yang ditularkan satwa liar terhadap kepemilikan satwa liar. Penelitian dilakukan pada kurun waktu 2020-2021 menggunakan metode literature review dari pemberitaan media, didukung artikel ilmiah dan laporan lembaga/yayasan, khususnya laporan terbaru oleh Social Media Animal Cruelty Coalition. Hasil penelitian menunjukkan kesan bahwa pandemi penyakit yang ditularkan satwa liar tidak berpengaruh pada kepemilikan satwa liar, dibuktikan dengan maraknya kepemilikan satwa liar oleh masyarakat umum, tokoh masyarakat, bahkan aparatur sipil negara. Temuan ini mengkhawatirkan karena maraknya kepemilikan satwa liar meningkatkan interaksi antara manusia dan satwa liar yang berisiko meningkatkan zoonosis dan mungkin menciptakan pandemi baru. Isu ini harus segera ditanggulangi melalui sosialisasi publik yang lebih luas dan pengembangan peraturan mengenai risiko-risiko dan larangan terhadap pemeliharaan satwa liar.
动物传播给人类的疾病被称为zoonosis。在过去的几十年里,有各种各样的zoonosis(比如艾滋病、SARS、MERS、ZIKA)。2020年初,有一种虫害病,导致全球的科维达-19大流行。世界研究人员认为,Covid-19大流行是由蝙蝠传播疾病和穿甲弹引起的。这项研究分析了野生动物传染病的流行对野生动物所有权的影响。这项研究是在2020年到2021年期间进行的,该研究采用了由科学文章和研究所/基金会支持的《新闻报道》(Social media Animal Cruelty Coalition)最新的报道。研究表明,野生动物传染病的流行对野生动物权利没有影响,这一点可以从普通公民、公民人物甚至国家公务员拥有野生动物权利的普遍存在中得到证明。这一发现令人担忧,因为野生动物权利的普遍存在增加了人类和野生动物之间的相互作用,这可能会增加动物疾病的危险,并可能导致新的流行病。这一问题必须通过更广泛的公共社会化和有关风险和禁止野生动物保护的规定加以解决。
{"title":"Paradoks kepemilikan satwa liar, di tengah pandemi penyakit yang ditularkan oleh satwa liar","authors":"Rheza Maulana","doi":"10.36813/jplb.6.2.106-125","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.2.106-125","url":null,"abstract":"Penyakit yang ditularkan satwa ke manusia disebut sebagai zoonosis. Pada beberapa dekade terakhir, telah terjadi beragam zoonosis seperti AIDS, SARS, MERS, ZIKA. Pada awal tahun 2020, muncul penyakit zoonosis yang mengakibatkan pandemi global yaitu Covid-19. Para peneliti di dunia mempercayai bahwa pandemi Covid-19 diakibatkan oleh penyakit yang ditularkan kelelawar dan trenggiling. Penelitian ini menganalisis pengaruh pandemi penyakit yang ditularkan satwa liar terhadap kepemilikan satwa liar. Penelitian dilakukan pada kurun waktu 2020-2021 menggunakan metode literature review dari pemberitaan media, didukung artikel ilmiah dan laporan lembaga/yayasan, khususnya laporan terbaru oleh Social Media Animal Cruelty Coalition. Hasil penelitian menunjukkan kesan bahwa pandemi penyakit yang ditularkan satwa liar tidak berpengaruh pada kepemilikan satwa liar, dibuktikan dengan maraknya kepemilikan satwa liar oleh masyarakat umum, tokoh masyarakat, bahkan aparatur sipil negara. Temuan ini mengkhawatirkan karena maraknya kepemilikan satwa liar meningkatkan interaksi antara manusia dan satwa liar yang berisiko meningkatkan zoonosis dan mungkin menciptakan pandemi baru. Isu ini harus segera ditanggulangi melalui sosialisasi publik yang lebih luas dan pengembangan peraturan mengenai risiko-risiko dan larangan terhadap pemeliharaan satwa liar.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124415655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Infectious waste is one type of waste that contains or is contaminated with pathogenic microorganisms such as viruses, bacteria and others and can transmit diseases to humans. The high number of Covid-19 sufferers in Indonesia has forced the Indonesian government to oblige all people to use masks and other personal protective equipment. This results in an increase in infectious waste generated from these activities. One of the villages that has the potential to cause high cases of Covid-19 transmission is Warugunung Village. Based on the research that has been done in the village, the level of public knowledge of infectious waste is quite high. However, in the handling, only 34% of respondents carry out handling of infectious waste prior to disposal, while the other 66% do not carry out handling. This is due to a lack of knowledge about the need of infectious waste
{"title":"Analysis of infectious waste handling during the Covid-19 pandemic in Warugunung Village, Surabaya","authors":"Nurul Qur'ani Islamiyah","doi":"10.36813/jplb.6.2.76-89","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.2.76-89","url":null,"abstract":"Infectious waste is one type of waste that contains or is contaminated with pathogenic microorganisms such as viruses, bacteria and others and can transmit diseases to humans. The high number of Covid-19 sufferers in Indonesia has forced the Indonesian government to oblige all people to use masks and other personal protective equipment. This results in an increase in infectious waste generated from these activities. One of the villages that has the potential to cause high cases of Covid-19 transmission is Warugunung Village. Based on the research that has been done in the village, the level of public knowledge of infectious waste is quite high. However, in the handling, only 34% of respondents carry out handling of infectious waste prior to disposal, while the other 66% do not carry out handling. This is due to a lack of knowledge about the need of infectious waste","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132159595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.36813/jplb.6.2.126-138
Dino Rimantho, N. Hidayah, A. Saputra, Averina Chandra, Ana Rizkiya, Ghina Nazhifah, Defi Milenia Putri Wesha, Pipit Fitriyani
Pengelolaan sampah masih merupakan masalah yang cukup serius di setiap negara. Beberapa hal yang mendorong terjadinya permasalahan yang cukup kompleks pada pengelolaan sampah seperti volume sampah, lokasi pembuangan yang mulai terbatas dan adanya ancaman penurunan risiko lingkungan dan kesehatan. Dengan demikian strategi pengelolaan sampah di pondok pesantren Qur’an Al-Hikmah merupakan tujuan dari makalah ini. Penelitian ini menggunakan metode SWOT sebagai alat untuk menentukan strategi pengelolaan sampah. Selain itu, kuesioner juga digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner ini disebarkan kepada lima orang responden yang memahami permasalahan sampah di Pondok Pesantren Qur’an Al-Hikmah Bogor. Hasil analisis memberikan informasi tentang factor internal dan factor eksternal. Selain itu, pembahasan dalam artikel ini juga memberikan hasil analisis SWOT terkait pengelolaan sampah berada pada kuadran I (strategi Strength-Opportunity dengan poin sekitar 7,223. Hal ini menggambarkan bahwa adanya kekuatan yang sangat baik yang dimiliki pondok pesantren dalam rangka menentukan peluang yang dimiliki. Hasil penelitian ini dapat direplikasi pada lembaga pendidikan lainnya sebagai salah satu strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
{"title":"Strategi pengelolaan sampah melalui pendekatan SWOT: studi kasus Pondok Pesantren Qur’an Al-Hikmah Bogor","authors":"Dino Rimantho, N. Hidayah, A. Saputra, Averina Chandra, Ana Rizkiya, Ghina Nazhifah, Defi Milenia Putri Wesha, Pipit Fitriyani","doi":"10.36813/jplb.6.2.126-138","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.2.126-138","url":null,"abstract":"Pengelolaan sampah masih merupakan masalah yang cukup serius di setiap negara. Beberapa hal yang mendorong terjadinya permasalahan yang cukup kompleks pada pengelolaan sampah seperti volume sampah, lokasi pembuangan yang mulai terbatas dan adanya ancaman penurunan risiko lingkungan dan kesehatan. Dengan demikian strategi pengelolaan sampah di pondok pesantren Qur’an Al-Hikmah merupakan tujuan dari makalah ini. Penelitian ini menggunakan metode SWOT sebagai alat untuk menentukan strategi pengelolaan sampah. Selain itu, kuesioner juga digunakan dalam penelitian ini. Kuesioner ini disebarkan kepada lima orang responden yang memahami permasalahan sampah di Pondok Pesantren Qur’an Al-Hikmah Bogor. Hasil analisis memberikan informasi tentang factor internal dan factor eksternal. Selain itu, pembahasan dalam artikel ini juga memberikan hasil analisis SWOT terkait pengelolaan sampah berada pada kuadran I (strategi Strength-Opportunity dengan poin sekitar 7,223. Hal ini menggambarkan bahwa adanya kekuatan yang sangat baik yang dimiliki pondok pesantren dalam rangka menentukan peluang yang dimiliki. Hasil penelitian ini dapat direplikasi pada lembaga pendidikan lainnya sebagai salah satu strategi pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129293507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amelia Hasanah, Eka Intan Kumala Putri, M. Ekayani
Konsumen restoran merupakan salah satu penghasil limbah makanan terbesar. Bertambahnya jumlah penduduk dan rumah makan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor berpotensi meningkatkan jumlah timbulan sampah makanan. Faktor pendorong konsumen membuang makanannya adalah pola makan yang buruk, manajemen restoran yang kurang baik, serta kurangnya pengetahuan tentang dampak negatif sampah makanan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengestimasi jumlah sampah makanan, menilai kerugian ekonomi dari sampah makanan, dan menentukan upaya terbaik dalam mengurangi sampah makanan konsumen. Penelitian dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah pengukuran dan perhitungan dengan SNI 19-3964-1994, faktor konversi dan Weighted Sum Model (WSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total sampah makanan yang dihasilkan konsumen sebesar 75.825,96 kg/tahun. Kerugian ekonomi berdasarkan harga bahan makanan sebesar Rp 1.011.743.415 per tahun, berdasarkan harga jual bahan makanan sebesar Rp 5.138.912.541 per tahun dan berdasarkan biaya produksi sebesar Rp 4.111.130.033 per tahun. Strategi prioritas untuk diterapkan dalam mengurangi sampah makanan konsumen adalah upaya pencegahan.
{"title":"Kerugian ekonomi dari sisa makanan konsumen di rumah makan dan potensi upaya pengurangan sampah makanan","authors":"Amelia Hasanah, Eka Intan Kumala Putri, M. Ekayani","doi":"10.36813/jplb.6.1.45-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.45-58","url":null,"abstract":"Konsumen restoran merupakan salah satu penghasil limbah makanan terbesar. Bertambahnya jumlah penduduk dan rumah makan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor berpotensi meningkatkan jumlah timbulan sampah makanan. Faktor pendorong konsumen membuang makanannya adalah pola makan yang buruk, manajemen restoran yang kurang baik, serta kurangnya pengetahuan tentang dampak negatif sampah makanan terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengestimasi jumlah sampah makanan, menilai kerugian ekonomi dari sampah makanan, dan menentukan upaya terbaik dalam mengurangi sampah makanan konsumen. Penelitian dilakukan di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan adalah pengukuran dan perhitungan dengan SNI 19-3964-1994, faktor konversi dan Weighted Sum Model (WSM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total sampah makanan yang dihasilkan konsumen sebesar 75.825,96 kg/tahun. Kerugian ekonomi berdasarkan harga bahan makanan sebesar Rp 1.011.743.415 per tahun, berdasarkan harga jual bahan makanan sebesar Rp 5.138.912.541 per tahun dan berdasarkan biaya produksi sebesar Rp 4.111.130.033 per tahun. Strategi prioritas untuk diterapkan dalam mengurangi sampah makanan konsumen adalah upaya pencegahan.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123421634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Air bersih sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup semua makhluk hidup terutama manusia. Air bersih berkontribusi langsung dan tidak langsung dalam produksi ekonomi dan ekologi. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi nilai moneter sumber daya Mata Air Sembat sebagai penyedia air baku pada tahun 2021 dengan metode real market price. Penelitian dilakukan pada 9 Desember 2021, di sekitar Mata Air Sembat, terletak di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Data dianalisis dengan valuasi ekonomi. Pada valuasi diteliti nilai guna langsung pemanfaatan sumber Mata Air Sembat, yakni nilai pasar kuantitas air yang dihasilkan dikurangi biaya pengolahan air. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai guna langsung ekosistem Sumber Mata Air Sembat pada tahun 2021 adalah Rp 807.800.000, tanpa memperhatikan aspek pemeliharaan peralatan pengolahan air, pemeliharaan pipa penyalur, dan upah pekerja.
{"title":"Valuasi nilai guna langsung Mata Air Sembat","authors":"F. A. Alfendo, C. A. Napitupulu, M. Najib","doi":"10.36813/jplb.6.1.24-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.24-32","url":null,"abstract":"Air bersih sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup semua makhluk hidup terutama manusia. Air bersih berkontribusi langsung dan tidak langsung dalam produksi ekonomi dan ekologi. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi nilai moneter sumber daya Mata Air Sembat sebagai penyedia air baku pada tahun 2021 dengan metode real market price. Penelitian dilakukan pada 9 Desember 2021, di sekitar Mata Air Sembat, terletak di Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Provinsi Jambi. Data dianalisis dengan valuasi ekonomi. Pada valuasi diteliti nilai guna langsung pemanfaatan sumber Mata Air Sembat, yakni nilai pasar kuantitas air yang dihasilkan dikurangi biaya pengolahan air. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai guna langsung ekosistem Sumber Mata Air Sembat pada tahun 2021 adalah Rp 807.800.000, tanpa memperhatikan aspek pemeliharaan peralatan pengolahan air, pemeliharaan pipa penyalur, dan upah pekerja.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116992704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Danau Poso di Provinsi Sulawesi Tengah menyimpan banyak potensi yakni sebagai sumber air bersih, penghasil energi listrik, pariwisata dan keanekaragaman hayati akuatik. Bertambahnya jumlah penduduk di pinggiran Danau Poso, mengakibatkan pencemaran di Danau Poso berupa buangan limbah rumah tangga dan limpasan pertanian. Tujuan penelitian adalah untuk menilai aspek ekonomi Danau Poso ditinjau dari manfaat danau. Penilaian ekosistem Danau Poso dengan pendekatan berbasis pasar dilakukan, melalui pengumpulan data pasar tentang pemanfaatan danau. Data tersebut mencakup harga air PDAM sebesar Rp 2.000/m3, harga beras sebesar Rp 8.000/kg, dan harga ikan Sidat sebesar Rp 80.000/kg. Berdasarkan biaya-biaya tersebut, didapatkan hasil yaitu: Pertama, nilai manfaat air bersih yakni Rp. 1.132.624.200. Kedua, nilai air sebagai perairan bagi irigasi pertanian yakni Rp 17.040.000.000. Ketiga, nilai manfaat dari produksi ikan Sidat yaitu Rp 1.600.000.000. Nilai total manfaat Danau Poso yakni Rp 19.772.624.200.
{"title":"Valuasi ekonomi Danau Poso mengacu market based approach","authors":"Geraldy Sibarani, Riskyoval Riskyoval, Y. Kartika","doi":"10.36813/jplb.6.1.6-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.6-23","url":null,"abstract":"Danau Poso di Provinsi Sulawesi Tengah menyimpan banyak potensi yakni sebagai sumber air bersih, penghasil energi listrik, pariwisata dan keanekaragaman hayati akuatik. Bertambahnya jumlah penduduk di pinggiran Danau Poso, mengakibatkan pencemaran di Danau Poso berupa buangan limbah rumah tangga dan limpasan pertanian. Tujuan penelitian adalah untuk menilai aspek ekonomi Danau Poso ditinjau dari manfaat danau. Penilaian ekosistem Danau Poso dengan pendekatan berbasis pasar dilakukan, melalui pengumpulan data pasar tentang pemanfaatan danau. Data tersebut mencakup harga air PDAM sebesar Rp 2.000/m3, harga beras sebesar Rp 8.000/kg, dan harga ikan Sidat sebesar Rp 80.000/kg. Berdasarkan biaya-biaya tersebut, didapatkan hasil yaitu: Pertama, nilai manfaat air bersih yakni Rp. 1.132.624.200. Kedua, nilai air sebagai perairan bagi irigasi pertanian yakni Rp 17.040.000.000. Ketiga, nilai manfaat dari produksi ikan Sidat yaitu Rp 1.600.000.000. Nilai total manfaat Danau Poso yakni Rp 19.772.624.200.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"31 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132390127","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan masalah persampahan. Kota Gunungsitoli merupakan salah satu daerah yang mengalami masalah persampahan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menghasilkan timbulan sampah yang semakin banyak. Pelayanan sampah di Kota Gunungsitoli masih 49,1% sehingga masih terdapat 50,9% masyarakat yang belum terlayani. Tujuan penelitian ini adalah menentukan alternatif pengolahan sampah organik untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis pengolahan sampah di lokasi studi dan memberikan rekomendasi pengolahan sampah lainnya. Jumlah timbulan sampah rata-rata per hari di Kota Gunungsitoli pada tahun 2020 adalah 133.828 m3/tahun. Sampah yang paling banyak dihasilkan di Kota Gunungsitoli adalah sampah organik sebesar 71% dan sampah anorganik sebesar 29%. Pengolahan sampah di Kota Gunungsitoli dilakukan di TPA dengan cara pengomposan. Alternatif pengolahan sampah organik lainnya yang dapat dilakukan adalah pengolahan sampah organik menggunakan maggot dan proses daur ulang untuk sampah anorganik.
{"title":"Pengolahan sampah organik di Kota Gunungsitoli","authors":"Nicolas Yudistira Harefa, Kancitra Pharmawati","doi":"10.36813/jplb.6.1.33-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.33-44","url":null,"abstract":"Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah suatu proses selesai. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan masalah persampahan. Kota Gunungsitoli merupakan salah satu daerah yang mengalami masalah persampahan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat menghasilkan timbulan sampah yang semakin banyak. Pelayanan sampah di Kota Gunungsitoli masih 49,1% sehingga masih terdapat 50,9% masyarakat yang belum terlayani. Tujuan penelitian ini adalah menentukan alternatif pengolahan sampah organik untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis pengolahan sampah di lokasi studi dan memberikan rekomendasi pengolahan sampah lainnya. Jumlah timbulan sampah rata-rata per hari di Kota Gunungsitoli pada tahun 2020 adalah 133.828 m3/tahun. Sampah yang paling banyak dihasilkan di Kota Gunungsitoli adalah sampah organik sebesar 71% dan sampah anorganik sebesar 29%. Pengolahan sampah di Kota Gunungsitoli dilakukan di TPA dengan cara pengomposan. Alternatif pengolahan sampah organik lainnya yang dapat dilakukan adalah pengolahan sampah organik menggunakan maggot dan proses daur ulang untuk sampah anorganik.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126862042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengelolaan sampah menjadi hal yang krusial untuk dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab akan penjagaan terhadap lingkungan. Namun terkadang tangan-tangan jahil tidak bisa dikondisikan, sehingga pengelolaan sampah sering kali tidak optimal. Belum lagi pada masa pandemi Covid-19 yang kini kapasitas sampah tidak hanya sekedar sampah biasa, melainkan kini sampah medis juga turut hadir dalam daftar sampah yang perlu dikelola dengan baik dan tepat. Mengetahui bahwa sampah medis memiliki kecenderungan dalam penularan penyakit lanjutan, berbagai bentuk kebijakan dan strategi dilakukan oleh pemerintah dan tenaga medis agar pengelolaan sampah medis dapat ditangani dengan benar. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun sumber yang digunakan mengandalkan media elektronik seperti jurnal atau situs resmi elektronik serta buku yang berkaitan. Hasil dari penulisan ini menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan wadah dan mempermudah para tenaga medis dan pihak terkait untuk mengelola sampah medis dengan tepat dan sesuai standar.
{"title":"Metode pengelolaan sampah medis padat di masa pandemi: sebuah tinjauan literatur","authors":"Balqis Mira Firdausy","doi":"10.36813/jplb.6.1.1-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.36813/jplb.6.1.1-15","url":null,"abstract":"Pengelolaan sampah menjadi hal yang krusial untuk dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab akan penjagaan terhadap lingkungan. Namun terkadang tangan-tangan jahil tidak bisa dikondisikan, sehingga pengelolaan sampah sering kali tidak optimal. Belum lagi pada masa pandemi Covid-19 yang kini kapasitas sampah tidak hanya sekedar sampah biasa, melainkan kini sampah medis juga turut hadir dalam daftar sampah yang perlu dikelola dengan baik dan tepat. Mengetahui bahwa sampah medis memiliki kecenderungan dalam penularan penyakit lanjutan, berbagai bentuk kebijakan dan strategi dilakukan oleh pemerintah dan tenaga medis agar pengelolaan sampah medis dapat ditangani dengan benar. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun sumber yang digunakan mengandalkan media elektronik seperti jurnal atau situs resmi elektronik serta buku yang berkaitan. Hasil dari penulisan ini menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan wadah dan mempermudah para tenaga medis dan pihak terkait untuk mengelola sampah medis dengan tepat dan sesuai standar.","PeriodicalId":228419,"journal":{"name":"Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan (Journal of Environmental Sustainability Management)","volume":"17 9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133043212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}