Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.103-108
Sarah Alfiah, Nunung Cipta Dainy
Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3 dari 10 remaja menderita anemia. Salah datu penyebab anemia pada remaja adalah kurangnya asupan zat besi. Namun disetiap wilayah dimungkinkan terdapat perbedaan factor penyebab. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan zat besi, asupan vitamin C, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, dan pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Tenjolaya Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 95 orang remaja putri yang diambil dengan cara consecutive sampling. Variabel dependen adalah kejadian anemia, sedangkan variable independent adalah asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan pengetahuan mengenai anemia. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square. Prevalensi kejadian anemia remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain sebesar 54,7%. Sebagian besar responden memiliki asupan zat besi kategori kurang (54,7%), asupan vitamin C kategori kurang (51,6%). Sebanyak 62,3% responden terkategori tidak patuh dalam mengkonsumsi TTD dan 61,1% responden memiliki pengetahuan tentang anemia kategori kurang baik. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi TTD dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Bogor.
{"title":"Asupan Zat Besi, Vitamin C dan Konsumsi Tablet Tambah Darah Berhubungan dengan Kejadian Anemia Remaja Putri SMPIT Majmaul Bahrain Bogor","authors":"Sarah Alfiah, Nunung Cipta Dainy","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.103-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.103-108","url":null,"abstract":"Angka kejadian anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3 dari 10 remaja menderita anemia. Salah datu penyebab anemia pada remaja adalah kurangnya asupan zat besi. Namun disetiap wilayah dimungkinkan terdapat perbedaan factor penyebab. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan zat besi, asupan vitamin C, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, dan pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Tenjolaya Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel 95 orang remaja putri yang diambil dengan cara consecutive sampling. Variabel dependen adalah kejadian anemia, sedangkan variable independent adalah asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan pengetahuan mengenai anemia. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis statistik menggunakan uji Chi-square. Prevalensi kejadian anemia remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain sebesar 54,7%. Sebagian besar responden memiliki asupan zat besi kategori kurang (54,7%), asupan vitamin C kategori kurang (51,6%). Sebanyak 62,3% responden terkategori tidak patuh dalam mengkonsumsi TTD dan 61,1% responden memiliki pengetahuan tentang anemia kategori kurang baik. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara asupan zat besi, vitamin C, kepatuhan konsumsi TTD dan tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP IT Majmaul Bahrain Bogor.","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114320759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.141-148
Tyas Permatasari, Dadang Sukandar
Sektor perikanan memiliki peranan dalam ketahanan, kedaulatan dan kemandirian pangan. Ikan sebagai pangan hewani memiliki potensi kandungan gizi yang dapat menurunkan permasalahan gizi. Sumatera Utara memiliki sumber daya perikanan yang melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah prakiraan (forecasting) terhadap besaran produksi ikan dengan pemenuhan protein hewani pada penduduk di Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan pendekatan time series dengan menggunakan analisis data sekunder (ADS). Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2023. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh data time series produksi ikan baik ikan laut ataupun perairan darat di Sumatera Utara tahun 2010-2022 dan data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010-2022. Hasil prakiraan produksi perikanan pada tahun 2022 hingga 2025 terlihat fluktuatif namun cenderung meningkat. Rata-rata prakiraan produksi perikanan yakni 585.761 ton. Protein rata-rata yang bersumber dari ikan pada hasil produksi ikan di Sumatera Utara masih memenuhi 31% Angka Kecukupan Protein harian. Prakiraan penduduk yang terus meningkat memperlihatkan hasil bahwa ketersediaan ikan belum memenuhi konsumsi harian masyarakat Sumatera Utara.
{"title":"Prakiraan Produksi Ikan untuk Konsumsi Protein Hewani di Sumatera Utara","authors":"Tyas Permatasari, Dadang Sukandar","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.141-148","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.141-148","url":null,"abstract":"Sektor perikanan memiliki peranan dalam ketahanan, kedaulatan dan kemandirian pangan. Ikan sebagai pangan hewani memiliki potensi kandungan gizi yang dapat menurunkan permasalahan gizi. Sumatera Utara memiliki sumber daya perikanan yang melimpah. Tujuan dari penelitian ini adalah prakiraan (forecasting) terhadap besaran produksi ikan dengan pemenuhan protein hewani pada penduduk di Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan pendekatan time series dengan menggunakan analisis data sekunder (ADS). Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2023. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh data time series produksi ikan baik ikan laut ataupun perairan darat di Sumatera Utara tahun 2010-2022 dan data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010-2022. Hasil prakiraan produksi perikanan pada tahun 2022 hingga 2025 terlihat fluktuatif namun cenderung meningkat. Rata-rata prakiraan produksi perikanan yakni 585.761 ton. Protein rata-rata yang bersumber dari ikan pada hasil produksi ikan di Sumatera Utara masih memenuhi 31% Angka Kecukupan Protein harian. Prakiraan penduduk yang terus meningkat memperlihatkan hasil bahwa ketersediaan ikan belum memenuhi konsumsi harian masyarakat Sumatera Utara. \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114247867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.133-140
Tri Putriani Nababan, Naufal Muharam Nurdin
Mukbang merupakan konten video yang menampilkan kegiatan makan dengan porsi yang besar dan menggugah selera. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan menonton video mukbang dengan kecukupan gizi mahasiswa non gizi IPB. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan 65 subjek yang memiliki kebiasaan menonton mukbang minimal selama 1 bulan terakhir. Kebiasaan menonton video mukbang dinilai dari frekuensi dan durasi menonton, asupan dinilai menggunakan recall 2x24 jam. Rata-rata frekuensi menonton mukbang yaitu 2,3±1,9 kali per hari dengan durasi rata-rata 29,90±31,12 menit per hari. Rata-rata asupan per hari energi sebesar 1486±422 kkal, protein 41,3±21,9 g, lemak 55,5±21,5 g, karbohidrat 209,7±56,7 g. Frekuensi menonton mukbang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kecukupan energi subjek (p<0,1) sedangkan durasi tidak memiliki hubungan signifikan.
{"title":"Profil Asupan dan Status Gizi pada Responden yang Memiliki Kebiasaan Menonton Video Mukbang","authors":"Tri Putriani Nababan, Naufal Muharam Nurdin","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.133-140","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.133-140","url":null,"abstract":"Mukbang merupakan konten video yang menampilkan kegiatan makan dengan porsi yang besar dan menggugah selera. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kebiasaan menonton video mukbang dengan kecukupan gizi mahasiswa non gizi IPB. Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan 65 subjek yang memiliki kebiasaan menonton mukbang minimal selama 1 bulan terakhir. Kebiasaan menonton video mukbang dinilai dari frekuensi dan durasi menonton, asupan dinilai menggunakan recall 2x24 jam. Rata-rata frekuensi menonton mukbang yaitu 2,3±1,9 kali per hari dengan durasi rata-rata 29,90±31,12 menit per hari. Rata-rata asupan per hari energi sebesar 1486±422 kkal, protein 41,3±21,9 g, lemak 55,5±21,5 g, karbohidrat 209,7±56,7 g. Frekuensi menonton mukbang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat kecukupan energi subjek (p<0,1) sedangkan durasi tidak memiliki hubungan signifikan. \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117154269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.96-102
Neneng Munifah Sholihah, Khoirul Anwar, A. Iskandar
Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan minuman fungsional berbahan jahe dan kayu manis yang tinggi kandungan flavonoid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancanggan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan. Penelitian terdiri dari pembuatan serbuk jahe dan kayu manis, kemudian serbuk yang terpilih dalam pembuatan formulasi minuman dengan 3 perbandingan jahe dan kayu manis (g) yaitu F1, F2, dan F3 berurutan 1:1, 1:2, dan 2:1. Uji kimia yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji flavonoid secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data menggunakan uji ANOVA, apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Adapun data yang diuji adalah flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap formulasi minuman (1:1, 1:2, 2:1) positif terdapat flavonoid berdasarkan uji secara kualitatif, adapun pengujian secara kuantitatif menunjukkan hasil bahwa setiap formulasi minuman berpengaruh nyata terhadap hasil uji total flavonoid dengan p-value<0,05. Total flavonoid pada F1, F2 dan F3 secara berurutan adalah 70,88%, 57,86%, dan 82,96%. Formulasi minuman fungsional terpilih yang diperoleh dari penelitian ini adalah F3 dengan nilai total flavonoid tertinggi.
{"title":"Formulasi Minuman Berbahan Jahe dan Kayu Manis sebagai Sumber Flavonoid","authors":"Neneng Munifah Sholihah, Khoirul Anwar, A. Iskandar","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.96-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.96-102","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan minuman fungsional berbahan jahe dan kayu manis yang tinggi kandungan flavonoid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancanggan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan. Penelitian terdiri dari pembuatan serbuk jahe dan kayu manis, kemudian serbuk yang terpilih dalam pembuatan formulasi minuman dengan 3 perbandingan jahe dan kayu manis (g) yaitu F1, F2, dan F3 berurutan 1:1, 1:2, dan 2:1. Uji kimia yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji flavonoid secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data menggunakan uji ANOVA, apabila terdapat perbedaan nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Adapun data yang diuji adalah flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap formulasi minuman (1:1, 1:2, 2:1) positif terdapat flavonoid berdasarkan uji secara kualitatif, adapun pengujian secara kuantitatif menunjukkan hasil bahwa setiap formulasi minuman berpengaruh nyata terhadap hasil uji total flavonoid dengan p-value<0,05. Total flavonoid pada F1, F2 dan F3 secara berurutan adalah 70,88%, 57,86%, dan 82,96%. Formulasi minuman fungsional terpilih yang diperoleh dari penelitian ini adalah F3 dengan nilai total flavonoid tertinggi.","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134524719","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.74-82
Miftah Nur Hasanah, Ikeu Tanziha
Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar dalam perkembangan di segala aspek kehidupan dan mengakibatkan perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan masyarakat yang cenderung kurang sehat. Kebiasaan makan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan sikap. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan gizi, sikap dan konsumsi fast food, serta asupan serat dengan status gizi siswa SMA Kornita. Desain penelitian ini adalah cross sectional study yang melibatkan 62 subjek yang dipilih dengan metode insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan instrument kuesioner google form, wawancara via telepon, dan pengukuran antropometri dilakukan secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,1% subjek memiliki pengetahuan gizi baik dan 72,6% subjek memiliki sikap netral terhadap konsumsi fast food. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan gizi dengan frekuensi konsumsi fast food secara keseluruhan, tradisional, maupun modern. Hasil analisis uji korelasi terdapat hubungan yang tidak signifikan (p>0,05) antara sikap terhadap fast food dengan frekuensi konsumsi fast food secara keseluruhan, tradisional, maupun modern. Terdapat hubungan yang signifikan positif antara konsumsi fast food secara keseluruhan (p=0,050; r=0,250) dan modern (p=0,025; r=0,285) dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan status gizi (p=0,354; r=-0,0120).
{"title":"Pengetahuan Gizi, Konsumsi Fast Food, Asupan Serat, dan Status Gizi Siswa SMA KORNITA","authors":"Miftah Nur Hasanah, Ikeu Tanziha","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.74-82","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.74-82","url":null,"abstract":"Era globalisasi memberikan dampak yang sangat besar dalam perkembangan di segala aspek kehidupan dan mengakibatkan perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan masyarakat yang cenderung kurang sehat. Kebiasaan makan seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan sikap. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan gizi, sikap dan konsumsi fast food, serta asupan serat dengan status gizi siswa SMA Kornita. Desain penelitian ini adalah cross sectional study yang melibatkan 62 subjek yang dipilih dengan metode insidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan instrument kuesioner google form, wawancara via telepon, dan pengukuran antropometri dilakukan secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,1% subjek memiliki pengetahuan gizi baik dan 72,6% subjek memiliki sikap netral terhadap konsumsi fast food. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan gizi dengan frekuensi konsumsi fast food secara keseluruhan, tradisional, maupun modern. Hasil analisis uji korelasi terdapat hubungan yang tidak signifikan (p>0,05) antara sikap terhadap fast food dengan frekuensi konsumsi fast food secara keseluruhan, tradisional, maupun modern. Terdapat hubungan yang signifikan positif antara konsumsi fast food secara keseluruhan (p=0,050; r=0,250) dan modern (p=0,025; r=0,285) dengan status gizi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan serat dengan status gizi (p=0,354; r=-0,0120). \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133495347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.109-116
Robby Akmal Firdaus, Yayat Heryatno, Muhammad Aries
Ketersediaan pangan yang cukup dapat mempengaruhi konsumsi dan kecukupan gizi masyarakat. Wilayah dengan tingkat ketersediaan pangan tinggi, cenderung memberikan situasi konsumsi pangan dengan kecukupan gizi yang lebih baik dan lebih beragam. Kurangnya asupan gizi terutama yang bersumber dari pangan hewani merupakan salah satu penyebab langsung meningkatnya masalah gizi di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan serta situasi dan kebutuhan konsumsi pangan hewani Kabupaten Pangandaran. Desain penelitian ini adalah descriptive explanatory dan prospective study dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dinas terkait di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 memiliki ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 46,5 g/kap/hari. Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi (TKE) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 29,4% dan kontribusi Tingkat Kecukupan Protein (TKP) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 42,6%. Adapun TKE dan TKP konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2019 berturut-turut sebesar 107% dan 167,4% dengan skor PPH mencapai 24 poin. Konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2020-2024 diharapkan memiliki laju pertumbuhan yang menurun sebesar 1,25% per tahun dalam rangka mencapai skor PPH ideal. Pemenuhan sasaran konsumsi tersebut, memerlukan laju pertumbuhan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani pada periode yang sama sebesar -0,25% per tahun. Jika kebutuhan konsumsi pangan hewani penduduk hanya dipenuhi dari produksi, maka masih terdapat gap kekurangan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani sekitar 32,9 kg/kap/tahun atau 14,53 ribu ton/tahun.
足够的粮食供应可能会影响社区的消费和营养。粮食供应高发地区,往往给充分性更好的营养和粮食消费情况更加多样化。粮食缺乏的营养摄入,尤其是来自动物是营养问题增加的直接原因之一在某个地区。这项研究的目的是分析现有情况和动物安达兰县粮食消费需求。本研究设计是descriptive注释和prospective研究使用的次要数据来自安达兰县的相关服务。研究结果表明,2019年安达兰县有大小的动物从粮食生产供应46.5 g - cap /天。充分性(如此爱)能量可用性水平贡献大小的动物从粮食生产29,4%和蛋白质水平贡献充分性(现场)42,6%大小的动物从粮食生产供应。至于动物如此爱和粮食消费现场居民连续2019年高达107%和167,4% PPH得分达到24分。动物2020-2024年居民粮食消费预计将有每年的增长率下降高达1,25%中才能达到理想PPH得分。实现这些目标消费,需要满足粮食消费需求增长率每年同一时期-0,25%大小的动物。如果动物粮食生产的只是满足居民消费需求,那么仍有gap动物缺乏满足粮食消费需求32.9公斤/ cap /年或14.53万吨/年。
{"title":"Analisis Ketersediaan Serta Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Hewani Kabupaten Pangandaran","authors":"Robby Akmal Firdaus, Yayat Heryatno, Muhammad Aries","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.109-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.109-116","url":null,"abstract":"Ketersediaan pangan yang cukup dapat mempengaruhi konsumsi dan kecukupan gizi masyarakat. Wilayah dengan tingkat ketersediaan pangan tinggi, cenderung memberikan situasi konsumsi pangan dengan kecukupan gizi yang lebih baik dan lebih beragam. Kurangnya asupan gizi terutama yang bersumber dari pangan hewani merupakan salah satu penyebab langsung meningkatnya masalah gizi di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan serta situasi dan kebutuhan konsumsi pangan hewani Kabupaten Pangandaran. Desain penelitian ini adalah descriptive explanatory dan prospective study dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dinas terkait di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 memiliki ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 46,5 g/kap/hari. Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi (TKE) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 29,4% dan kontribusi Tingkat Kecukupan Protein (TKP) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 42,6%. Adapun TKE dan TKP konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2019 berturut-turut sebesar 107% dan 167,4% dengan skor PPH mencapai 24 poin. Konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2020-2024 diharapkan memiliki laju pertumbuhan yang menurun sebesar 1,25% per tahun dalam rangka mencapai skor PPH ideal. Pemenuhan sasaran konsumsi tersebut, memerlukan laju pertumbuhan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani pada periode yang sama sebesar -0,25% per tahun. Jika kebutuhan konsumsi pangan hewani penduduk hanya dipenuhi dari produksi, maka masih terdapat gap kekurangan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani sekitar 32,9 kg/kap/tahun atau 14,53 ribu ton/tahun. \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131049892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-29DOI: 10.25182/jigd.2023.2.2.83-88
Rivaini Fatimah Makbul, Elmira Fairuz Khilda Machfud, Resa Ana Dina
Penelitian ini bertujuan mengembangkan komposisi bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia sekolah dengan biaya minimal dan tetap memperhatikan kualitas konsumsi. Desan penelitian ini adalah studi deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 45 rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah di Desa Babakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata anak usia sekolah belum memenuhi kebutuhan 90% energi. Minimalisasi biaya konsumsi pangan menggunakan linier programming. Model rekomendasi yang dikembangkan dapat meningkatkan asupan energi anak usia sekolah hingga 93,4% tingkat kecukupan energi, 108,5% tingkat kecukupan protein, 90,4% tingkat kecukupan lemak, dan 95,3% tingkat kecukupan karbohidrat. Biaya yang dibutuhkan adalah sebanyak Rp 19.363 per anak per hari dan skor PPH yang cukup yaitu 90,7. Dengan biaya yang kurang lebih sama dengan pengeluaran aktual dan memanfaatkan bahan pangan yang mudah diperoleh di sekitar Desa Babakan ternyata konsumsi pangan anak usia sekolah dapat dioptimalkan dan tetap berkualitas ditandai dengan skor PPH yang cukup.
{"title":"Optimalisasi Biaya Konsumsi Pangan pada Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) di Desa Babakan, Bogor","authors":"Rivaini Fatimah Makbul, Elmira Fairuz Khilda Machfud, Resa Ana Dina","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.83-88","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.83-88","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengembangkan komposisi bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia sekolah dengan biaya minimal dan tetap memperhatikan kualitas konsumsi. Desan penelitian ini adalah studi deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 45 rumah tangga yang memiliki anak usia sekolah di Desa Babakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata anak usia sekolah belum memenuhi kebutuhan 90% energi. Minimalisasi biaya konsumsi pangan menggunakan linier programming. Model rekomendasi yang dikembangkan dapat meningkatkan asupan energi anak usia sekolah hingga 93,4% tingkat kecukupan energi, 108,5% tingkat kecukupan protein, 90,4% tingkat kecukupan lemak, dan 95,3% tingkat kecukupan karbohidrat. Biaya yang dibutuhkan adalah sebanyak Rp 19.363 per anak per hari dan skor PPH yang cukup yaitu 90,7. Dengan biaya yang kurang lebih sama dengan pengeluaran aktual dan memanfaatkan bahan pangan yang mudah diperoleh di sekitar Desa Babakan ternyata konsumsi pangan anak usia sekolah dapat dioptimalkan dan tetap berkualitas ditandai dengan skor PPH yang cukup. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122557831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Transisi siswa menjadi mahasiswa merupakan periode penting dalam menentukan pilihan perilaku makan yang berkontribusi terhadap kualitas hidup. Tujuan penelitian adalah menganalisis tipe-tipe perilaku makan serta kaitannya dengan status gizi mahasiswa. Desain penelitian adalah cross sectional study yang melibatkan 230 orang subjek. Data perilaku makan didapat berdasarkan pengisian Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ), data berat badan dan tinggi badan diperoleh dengan pengukuran secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor perilaku makan subjek emotional eating, external eating dan restrained eating adalah 2,27±0,74;3,30±0,56 dan 2,41±0,75. Sebanyak 15,7% subjek berstatus gizi lebih dan obese serta 7,8 subjek berstatus gizi kurang. Perilaku makan external eating (p=0,008, r=-0,175) dan restrained eating (p=0,000, r=0,485) secara signifikan berhubungan dengan IMT. Skor restrained eating lebih tinggi pada subjek dengan status gizi lebih dan obese sedangkan skor external eating lebih tinggi pada subjek dengan status gizi normal dan kurang. Hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk mengembangkan strategi preventif masalah gizi pada mahasiswa dengan pedekatan perilaku makan.
{"title":"Perilaku Makan Tipe Emotional, External dan Restrained Kaitannya dengan Indeks Massa Tubuh Mahasiswa","authors":"Reisi Nurdiani, Nadya Asy-syifa Rahman, Siti Madanijah","doi":"10.25182/jigd.2023.2.1.59-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.1.59-65","url":null,"abstract":"Transisi siswa menjadi mahasiswa merupakan periode penting dalam menentukan pilihan perilaku makan yang berkontribusi terhadap kualitas hidup. Tujuan penelitian adalah menganalisis tipe-tipe perilaku makan serta kaitannya dengan status gizi mahasiswa. Desain penelitian adalah cross sectional study yang melibatkan 230 orang subjek. Data perilaku makan didapat berdasarkan pengisian Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ), data berat badan dan tinggi badan diperoleh dengan pengukuran secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor perilaku makan subjek emotional eating, external eating dan restrained eating adalah 2,27±0,74;3,30±0,56 dan 2,41±0,75. Sebanyak 15,7% subjek berstatus gizi lebih dan obese serta 7,8 subjek berstatus gizi kurang. Perilaku makan external eating (p=0,008, r=-0,175) dan restrained eating (p=0,000, r=0,485) secara signifikan berhubungan dengan IMT. Skor restrained eating lebih tinggi pada subjek dengan status gizi lebih dan obese sedangkan skor external eating lebih tinggi pada subjek dengan status gizi normal dan kurang. Hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk mengembangkan strategi preventif masalah gizi pada mahasiswa dengan pedekatan perilaku makan. \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123847626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-04DOI: 10.25182/jigd.2023.2.1.24-30
Nadia Salsabilla, Utami Wahyu Ningsih
Perkuliahan daring berdampak pada ketersediaan pangan mahasiswa sebab kecanggihan teknologi memudahkan akses pangan mahasiswa namun dalam pemilihan jenisnya, mahasiswa menjadi konsumen aplikasi pembelian makanan terbanyak dengan pilihan makanan cepat saji. Perkuliahan online juga berdampak pada aktivitas sedentari mahasiswa yang meningkat. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizi pada mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara frekuensi pembelian makanan online, konsumsi fast food, dan sedentary lifestyle dengan status gizi pada mahasiswa Program Studi Gizi Program Sarjana UPNVJ. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi mahasiswa angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling sebanyak 149 subjek. Pengambilan data melalui pengisian kuesioner secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal, frekuensi pembelian makanan online dan konsumsi fast food jarang, serta aktivitas sedentari yang rendah. Uji statistik Chi-Square menunjukkan hasil frekuensi pembelian makanan online (p=0,031), frekuensi konsumsi fast food (p=0,355), dan aktivitas sedentari (p=0,510). Maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi pembelian makanan online berhubungan dengan status gizi pada mahasiswa, sedangkan frekuensi konsumsi fast food dan sedentary lifestyle tidak berhubungan dengan status gizi.
{"title":"Frekuensi Pembelian Makanan Online, Konsumsi Fast Food, dan Sedentary Lifestyle dengan Status Gizi Mahasiswa Gizi UPNVJ","authors":"Nadia Salsabilla, Utami Wahyu Ningsih","doi":"10.25182/jigd.2023.2.1.24-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.1.24-30","url":null,"abstract":"Perkuliahan daring berdampak pada ketersediaan pangan mahasiswa sebab kecanggihan teknologi memudahkan akses pangan mahasiswa namun dalam pemilihan jenisnya, mahasiswa menjadi konsumen aplikasi pembelian makanan terbanyak dengan pilihan makanan cepat saji. Perkuliahan online juga berdampak pada aktivitas sedentari mahasiswa yang meningkat. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizi pada mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara frekuensi pembelian makanan online, konsumsi fast food, dan sedentary lifestyle dengan status gizi pada mahasiswa Program Studi Gizi Program Sarjana UPNVJ. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan populasi mahasiswa angkatan 2019, 2020, dan 2021 yang diambil menggunakan teknik stratified random sampling sebanyak 149 subjek. Pengambilan data melalui pengisian kuesioner secara daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal, frekuensi pembelian makanan online dan konsumsi fast food jarang, serta aktivitas sedentari yang rendah. Uji statistik Chi-Square menunjukkan hasil frekuensi pembelian makanan online (p=0,031), frekuensi konsumsi fast food (p=0,355), dan aktivitas sedentari (p=0,510). Maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi pembelian makanan online berhubungan dengan status gizi pada mahasiswa, sedangkan frekuensi konsumsi fast food dan sedentary lifestyle tidak berhubungan dengan status gizi.","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114235564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-04DOI: 10.25182/jigd.2023.2.1.53-58
Fahmy Nurul Azizan, Leni Sri Rahayu, Rahmatika Nur Aini
Prevalensi stunting yang masih tinggi pada balita serta masih rendahnya keterampilan kader posyandu dalam mengukur tinggi badan dan menilai status stunting akan berdampak pada keakuratan hasil pengukuran oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan kepada kader. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader terhadap peningkatan keterampilan pengukuran tinggi badan dan penilaian status stunting pada balita di Desa Kadubale Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest postest. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan kepada 37 orang kader posyandu. Pengambilan data keterampilan menggunakan instrumen daftar tilik untuk mengetahui peningkatan skor keterampilan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, analisis data bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata keterampilan kader antara sebelum dan setelah diberikan pelatihan dalam mengukur tinggi badan (5,62 menjadi 9,46) dan penilaian status stunting (0 menjadi 12) dengan nilai signifikansi (p<0,001). Dengan demikian pelatihan kader efektif dalam meningkatkan keterampilan kader posyandu.
{"title":"Pengaruh Pelatihan Kader terhadap Peningkatan Keterampilan Pengukuran Tinggi Badan dan Penilaian Status Stunting pada Balita di Desa Kadubale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang Tahun 2022","authors":"Fahmy Nurul Azizan, Leni Sri Rahayu, Rahmatika Nur Aini","doi":"10.25182/jigd.2023.2.1.53-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.1.53-58","url":null,"abstract":"Prevalensi stunting yang masih tinggi pada balita serta masih rendahnya keterampilan kader posyandu dalam mengukur tinggi badan dan menilai status stunting akan berdampak pada keakuratan hasil pengukuran oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan kepada kader. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader terhadap peningkatan keterampilan pengukuran tinggi badan dan penilaian status stunting pada balita di Desa Kadubale Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental dengan rancangan one group pretest postest. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling. Penelitian ini dilakukan kepada 37 orang kader posyandu. Pengambilan data keterampilan menggunakan instrumen daftar tilik untuk mengetahui peningkatan skor keterampilan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, analisis data bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata keterampilan kader antara sebelum dan setelah diberikan pelatihan dalam mengukur tinggi badan (5,62 menjadi 9,46) dan penilaian status stunting (0 menjadi 12) dengan nilai signifikansi (p<0,001). Dengan demikian pelatihan kader efektif dalam meningkatkan keterampilan kader posyandu.","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132332002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}