Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1572
Yayuk Indah Wahyuning Tyas, Agung Yatiningrum, Novita Lidyana
Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat,berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, tahan dengan kondisi panas ekstrimTanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di IndonesiaKegiatan Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan mulai tanggal 7 Januari 2022 sampai dengan tanggal 9 Januari 2022 pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 Wib yang bertempat di rumah ibu Siti Fatimah Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo tentang Pembuatan Mie dengan Campuran Serbuk Daun Kelor (Moringa Oleifera) peserta dalam kegiatan ini adalah ini ibu-ibu rumah tangga yang mengingkan untuk berwirausaha. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah meningkatkan kreatifitas pengolahan daun kelor sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran mie yang dapat dikonsumsi sendiri dan juga dapat diolah menjadi maknan lain yang bahan dasarnya adalah mie, sehngga dapat meningkatkan penghasilan keluarga dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Selain itu tanaman kelor dari daun, batang, bunga dan akarnya dapat digunakan sebagai obat menurunkan kolesterol, dan tanaman kelor dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN MIE DENGAN CAMPURAN SERBUK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA)","authors":"Yayuk Indah Wahyuning Tyas, Agung Yatiningrum, Novita Lidyana","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1572","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1572","url":null,"abstract":"Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat,berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, tahan dengan kondisi panas ekstrimTanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di IndonesiaKegiatan Pengabdian pada masyarakat yang dilakukan mulai tanggal 7 Januari 2022 sampai dengan tanggal 9 Januari 2022 pukul 08.00 sampai dengan pukul 11.00 Wib yang bertempat di rumah ibu Siti Fatimah Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo tentang Pembuatan Mie dengan Campuran Serbuk Daun Kelor (Moringa Oleifera) peserta dalam kegiatan ini adalah ini ibu-ibu rumah tangga yang mengingkan untuk berwirausaha. Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah meningkatkan kreatifitas pengolahan daun kelor sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran mie yang dapat dikonsumsi sendiri dan juga dapat diolah menjadi maknan lain yang bahan dasarnya adalah mie, sehngga dapat meningkatkan penghasilan keluarga dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Selain itu tanaman kelor dari daun, batang, bunga dan akarnya dapat digunakan sebagai obat menurunkan kolesterol, dan tanaman kelor dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139203033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1614
Harmoko Harmoko, Dewi Anggun Oktaviani, Mastina Maksin, V. Astuti N., E. Wahyono, Moch. Su'ud, Tedy Herlambang, Rahma Wati, Noer Aini Kusniawati
Pendidikan politik merupakan proses dan pembelajaran akan hak, tugas dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan program pamong praja memunculkan permasalahan kurangnya pemahaman pendidikan politik menjelang pemilu dari sudut pandang UU No. 7 Tahun 2017 bagi warga Desa Adat Kecamatan Dringu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diberikan nasehat pendidikan politik dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pemahaman dan kesadaran serta minat dalam menyuarakan hak pilih dalam pemilu. Metode yang digunakan adalah dengan berbicara langsung kepada masyarakat. Pendidikan politik pada pemilu di demokrasi negara Indonesia dinilai masih belum tinggi. Karena perasaan campur aduk, banyak masyarakat yang memilih golput dalam pemilu. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyelenggarakan pendidikan politik bagi masyarakat adat itu sendiri. Masyarakat adat diharapkan menjadi generasi pendidikan politik dan kondisi politik, hukuman atas gangguan dan pemahaman pendidikan politik di salah satu bagiannya. Mempromosikan pendidikan politik juga mengupayakan agar komunitas budaya lokal tidak hanya menjadi objek politik tetapi juga bertindak sebagai subjek politik.
{"title":"PENDIDIKAN POLITIK BAGI MASYARAKAT MENJELANG PEMILU TAHUN 2024 DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017","authors":"Harmoko Harmoko, Dewi Anggun Oktaviani, Mastina Maksin, V. Astuti N., E. Wahyono, Moch. Su'ud, Tedy Herlambang, Rahma Wati, Noer Aini Kusniawati","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1614","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1614","url":null,"abstract":"Pendidikan politik merupakan proses dan pembelajaran akan hak, tugas dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan program pamong praja memunculkan permasalahan kurangnya pemahaman pendidikan politik menjelang pemilu dari sudut pandang UU No. 7 Tahun 2017 bagi warga Desa Adat Kecamatan Dringu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diberikan nasehat pendidikan politik dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pemahaman dan kesadaran serta minat dalam menyuarakan hak pilih dalam pemilu. Metode yang digunakan adalah dengan berbicara langsung kepada masyarakat. Pendidikan politik pada pemilu di demokrasi negara Indonesia dinilai masih belum tinggi. Karena perasaan campur aduk, banyak masyarakat yang memilih golput dalam pemilu. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menyelenggarakan pendidikan politik bagi masyarakat adat itu sendiri. Masyarakat adat diharapkan menjadi generasi pendidikan politik dan kondisi politik, hukuman atas gangguan dan pemahaman pendidikan politik di salah satu bagiannya. Mempromosikan pendidikan politik juga mengupayakan agar komunitas budaya lokal tidak hanya menjadi objek politik tetapi juga bertindak sebagai subjek politik.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139207402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1679
R. Dwi, Ayu Pangesti Mulyono, M. F. Afandi, Dien Herry Prasetyo, Vidia Rosa, Bayu Aprillianto, Jl. Kalimantan No, Kampus Tegalboto, Kec Sumbersari, Kabupaten Jember, Kata Kunci, Transaksi Keuangan, Aplikasi Smart Qasir, Transparansi
Cafe Saelo merupakan bagian dari unit bisnis BUMDESA Bahagia yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Dalam kegiatan pelayanan transaksi di Café Saelo yang merupakan bagian unit bisnis dari BUMDESA Bahagia masih menggunakan pencatatan manual dimana terkadang masih terjadi kealpaan oleh bagian keuangan. Permasalahan yang muncul seringkali juga Café Saelo tidak menghitung berapa hasil penjualan secara real time dan kebutuhan café yang sesuai dengan permintaan konsumen dengan baik. Sehingga dalam hal ini tim pengabdi memiiliki inisiasi untuk menggunakan aplikasi Smart Qasir dengan melakukan pemetaan menu dan pencatatan transaksi keuangan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan dan melatih para karyawan Café dengan aplikasi Smart Qasir dalam melakukan pencatatan penjualan, pemetaan set menu cafe berbasis teknologi sehingga mendapatkan informasi real time setiap ada penjualan. Metode yang dilakukan adalah melakukan pemetaan set menu yang terjual di cafe, transaksi keuangan khususnya membuat laporan penjualan dengan melakukan diskusi pada kasir serta bendahara Cafe. Hasil dari pengabdian ini adalah membuat laporan penjualan berbasis teknologi dengan aplikasi Smart Qasir untuk karyawan Cafe Saelo. Luaran ini diharapkan juga menjadi bagian dari kebutuhan mitra untuk bisa membuat laporan keuangan café yang terintegrasi dengan BUMDESa Bahagia Sidmulyo sehingga laporan yang transparan.
{"title":"PENGABDIAN MASYARAKAT KEPADA PELAKU UNIT BISNIS BUMDESA BAHAGIA MELALUI PELATIHAN SMART QASIR APPLICATION GUNA MENINGKATKAN LAYANAN KEUANGAN CAFé SAELO SIDOMULYO","authors":"R. Dwi, Ayu Pangesti Mulyono, M. F. Afandi, Dien Herry Prasetyo, Vidia Rosa, Bayu Aprillianto, Jl. Kalimantan No, Kampus Tegalboto, Kec Sumbersari, Kabupaten Jember, Kata Kunci, Transaksi Keuangan, Aplikasi Smart Qasir, Transparansi","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1679","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1679","url":null,"abstract":"Cafe Saelo merupakan bagian dari unit bisnis BUMDESA Bahagia yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Dalam kegiatan pelayanan transaksi di Café Saelo yang merupakan bagian unit bisnis dari BUMDESA Bahagia masih menggunakan pencatatan manual dimana terkadang masih terjadi kealpaan oleh bagian keuangan. Permasalahan yang muncul seringkali juga Café Saelo tidak menghitung berapa hasil penjualan secara real time dan kebutuhan café yang sesuai dengan permintaan konsumen dengan baik. Sehingga dalam hal ini tim pengabdi memiiliki inisiasi untuk menggunakan aplikasi Smart Qasir dengan melakukan pemetaan menu dan pencatatan transaksi keuangan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan dan melatih para karyawan Café dengan aplikasi Smart Qasir dalam melakukan pencatatan penjualan, pemetaan set menu cafe berbasis teknologi sehingga mendapatkan informasi real time setiap ada penjualan. Metode yang dilakukan adalah melakukan pemetaan set menu yang terjual di cafe, transaksi keuangan khususnya membuat laporan penjualan dengan melakukan diskusi pada kasir serta bendahara Cafe. Hasil dari pengabdian ini adalah membuat laporan penjualan berbasis teknologi dengan aplikasi Smart Qasir untuk karyawan Cafe Saelo. Luaran ini diharapkan juga menjadi bagian dari kebutuhan mitra untuk bisa membuat laporan keuangan café yang terintegrasi dengan BUMDESa Bahagia Sidmulyo sehingga laporan yang transparan.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139206736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021, terdapat 32 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan 6 sekolah negeri dan 26 swasta yang tersebar di kabupaten Blitar. Pada tahun 2023, jumlah siswa SMK se kabupaten Blitar yang tercatat di Data Pokok Pendidikan sebanyak 16.187 siswa. Sementara jumlah guru Bimbingan Konseling (BK) SMK di kabupaten Blitar sebanyak 32 orang, sehingga rasio guru BK: siswa sebesar 1:506. Realitas ini memiliki dampak pada kelebihan beban tugas yang berpengaruh pada produktifitas layanan konseling dan capaian kinerja guru BK yang kurang maksimal. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah mengembangkan sistem asesmen konseling berbasis NLP yang dapat digunakan guru BK SMK se-kabupaten Blitar dalam menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien dalam proses konseling serta memberikan pelatihan penggunaan SILAKON-NLP kepada guru BK SMK se-kabupaten Blitar. Setelah kegiatan PkM dilaksanakan diperoleh nilai sebesar 90,60% untuk Aplikasi Asesmen Konseling berbasis NLP dengan interprestasi Sangat Layak, sedangkan untuk pelatihan memperoleh nilai sebesar 87,14% atau ada sekitar 24 peserta yang menyatakan puas dengan pelatihan yang dilaksanakan. Berdasar pada capaian yang diperoleh maka dapat disimpulkan dalam kegiatan PKM yang dilaksanakan sebagian besar responden memahami materi yang disampaikan pada pelatihan ini dan Sebagian besar responden menyatakan bahwa SILAKON-NLP mudah dipahami dan digunakan serta dapat membatu tugas/pekerjaan mereka sehari-hari dalam hal layanan konseling di sekolah.
{"title":"PEMBUATAN APLIKASI ASESMEN KONSELING BERBASIS NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN KONSELING GURU BK SMK SE KABUPATEN BLITAR","authors":"Prabowo Budi Utomo, Rafika Akhsani, Muchammad Saiful Muluk","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1709","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1709","url":null,"abstract":"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021, terdapat 32 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan 6 sekolah negeri dan 26 swasta yang tersebar di kabupaten Blitar. Pada tahun 2023, jumlah siswa SMK se kabupaten Blitar yang tercatat di Data Pokok Pendidikan sebanyak 16.187 siswa. Sementara jumlah guru Bimbingan Konseling (BK) SMK di kabupaten Blitar sebanyak 32 orang, sehingga rasio guru BK: siswa sebesar 1:506. Realitas ini memiliki dampak pada kelebihan beban tugas yang berpengaruh pada produktifitas layanan konseling dan capaian kinerja guru BK yang kurang maksimal. Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah mengembangkan sistem asesmen konseling berbasis NLP yang dapat digunakan guru BK SMK se-kabupaten Blitar dalam menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien dalam proses konseling serta memberikan pelatihan penggunaan SILAKON-NLP kepada guru BK SMK se-kabupaten Blitar. Setelah kegiatan PkM dilaksanakan diperoleh nilai sebesar 90,60% untuk Aplikasi Asesmen Konseling berbasis NLP dengan interprestasi Sangat Layak, sedangkan untuk pelatihan memperoleh nilai sebesar 87,14% atau ada sekitar 24 peserta yang menyatakan puas dengan pelatihan yang dilaksanakan. Berdasar pada capaian yang diperoleh maka dapat disimpulkan dalam kegiatan PKM yang dilaksanakan sebagian besar responden memahami materi yang disampaikan pada pelatihan ini dan Sebagian besar responden menyatakan bahwa SILAKON-NLP mudah dipahami dan digunakan serta dapat membatu tugas/pekerjaan mereka sehari-hari dalam hal layanan konseling di sekolah.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"2022 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139197983","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1625
Dewi Anggun Oktaviani, Novita Lidyana, Seger Priantono, A. Hartanti, Mimik Umi Zuhroh, Mas Ahmad Baihaqi, Nur Halimah
Dalam dunia usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembukuan memiliki peranan penting. Banyak UMKM yang cenderung mengabaikan pentingnya pembukuan karena berbagai alasan, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pengetahuan, atau kesibukan mengurus operasional harian. Akibatnya banyak UMKM mengalami kendala dalam mengelola keuangan. Kurangnya pemahaman tentang pendapatan, pengeluaran, serta profitabilitas bisnis bisa menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Pada pelaksanaan ini menggunakan 3 metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun faktor yang membuat UMKM toko bunda tidak melakukan pencatatan pembukuan, yaitu keterbatasan pengetahuan dan penyusunan dalam pembukuan membuat UMKM toko bunda tidak menerapkan pembukuan pada tokonya dan faktor internal yaitu mengurus anaknya. Hasil pelatihan yang telah dilakukan pada UMKM Toko Bunda memberikan informasi dan pengetahuan bagi pemilik UMKM, sehingga usaha yang dimiki dapat melakukan pembukuan dengan benar. Melalui kegiatan pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini sangat memberikan kontribusi yang sangat baik bagi pengembangan UMKM Toko Bunda. Kata Kunci : UMKM, Pembukuan, dan Keuangan.
在微型、小型和中型企业(MSMEs)的世界里,簿记发挥着重要作用。由于资源有限、缺乏知识或忙于处理日常业务等各种原因,许多中小微企业往往忽视记账的重要性。因此,许多中小微企业在财务管理方面遇到了问题。缺乏对收入、支出和企业盈利能力的了解会导致决策失误。在实施过程中,使用了三种方法,即观察法、访谈法和文献法。导致外滩店中小型企业不记账的因素有:记账知识和准备工作有限;外滩店中小型企业不记账;内部因素:照顾子女。在 Toko Bunda 中小微企业开展的培训为中小微企业主提供了信息和知识,使他们的企业能够正确记账。通过这次简单的财务记账培训活动,为盆店中小微企业的发展做出了很好的贡献。 关键词中小微企业、记账、财务。
{"title":"PELATIHAN PEMBUKUAN KEUANGAN SEDERHANA UNTUK UMKM TOKO BUNDA DESA PABEAN DRINGU PROBOLINGGO","authors":"Dewi Anggun Oktaviani, Novita Lidyana, Seger Priantono, A. Hartanti, Mimik Umi Zuhroh, Mas Ahmad Baihaqi, Nur Halimah","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1625","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1625","url":null,"abstract":"Dalam dunia usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembukuan memiliki peranan penting. Banyak UMKM yang cenderung mengabaikan pentingnya pembukuan karena berbagai alasan, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pengetahuan, atau kesibukan mengurus operasional harian. Akibatnya banyak UMKM mengalami kendala dalam mengelola keuangan. Kurangnya pemahaman tentang pendapatan, pengeluaran, serta profitabilitas bisnis bisa menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang tepat. Pada pelaksanaan ini menggunakan 3 metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun faktor yang membuat UMKM toko bunda tidak melakukan pencatatan pembukuan, yaitu keterbatasan pengetahuan dan penyusunan dalam pembukuan membuat UMKM toko bunda tidak menerapkan pembukuan pada tokonya dan faktor internal yaitu mengurus anaknya. Hasil pelatihan yang telah dilakukan pada UMKM Toko Bunda memberikan informasi dan pengetahuan bagi pemilik UMKM, sehingga usaha yang dimiki dapat melakukan pembukuan dengan benar. Melalui kegiatan pelatihan pembukuan keuangan sederhana ini sangat memberikan kontribusi yang sangat baik bagi pengembangan UMKM Toko Bunda. Kata Kunci : UMKM, Pembukuan, dan Keuangan.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139199284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1743
Lusi Mei Cahya Wulandari, Johan Patrick, Deograsias Yoseph, Filippo Sumewang
Dalam menghadapi persaingan yang ketat, UMKM tempe perlu memperhatikan penataan fasilitas produksinya. Penataan fasilitas produksi yang baik dan tertata rapi membantu meningkatkan efisiensi proses produksi. Hal ini berdampak pada kualitas tempe sehingga memenuhi standart yang ditetapkan. Desa Mlirip kecamatan Jetis, Mojokerto memiliki tujuh Industri Rumah Tangga (IRT) Tempe dengan produksi terbesar di Dusun Latsari, milik pak Riono dengan produksi minimal 600 kg per hari. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah proses pencucian kedelai dilakukan dengan tenaga manusia, yang berdampak pada kelelahan karyawan dan kurang hygienis. Tujuan yang ingin dicapai dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah meningkatkan produktivitas pengrajin tempe melalui pembuatan mesin pencuci kedelai sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan kualitas produk lebih terjaga. Tahapan yang dilakukan adalah membuat desain mesin pencuci dengan kapasitas 100kg, pabrikasi mesin, melakukan uji coba serta penerapan mesin di lantai produksi. Hasil penerapan mesin pencuci kedelai mampu mempercepat waktu proses sehingga memberikan penghematan biaya pencucian sebesar 27,70% serta memberi dampak meringankan kerja operator pada usaha tempe dusun Latsari.
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGRAJIN TEMPE DUSUN LATSARI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS","authors":"Lusi Mei Cahya Wulandari, Johan Patrick, Deograsias Yoseph, Filippo Sumewang","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1743","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1743","url":null,"abstract":"Dalam menghadapi persaingan yang ketat, UMKM tempe perlu memperhatikan penataan fasilitas produksinya. Penataan fasilitas produksi yang baik dan tertata rapi membantu meningkatkan efisiensi proses produksi. Hal ini berdampak pada kualitas tempe sehingga memenuhi standart yang ditetapkan. Desa Mlirip kecamatan Jetis, Mojokerto memiliki tujuh Industri Rumah Tangga (IRT) Tempe dengan produksi terbesar di Dusun Latsari, milik pak Riono dengan produksi minimal 600 kg per hari. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah proses pencucian kedelai dilakukan dengan tenaga manusia, yang berdampak pada kelelahan karyawan dan kurang hygienis. Tujuan yang ingin dicapai dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah meningkatkan produktivitas pengrajin tempe melalui pembuatan mesin pencuci kedelai sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan kualitas produk lebih terjaga. Tahapan yang dilakukan adalah membuat desain mesin pencuci dengan kapasitas 100kg, pabrikasi mesin, melakukan uji coba serta penerapan mesin di lantai produksi. Hasil penerapan mesin pencuci kedelai mampu mempercepat waktu proses sehingga memberikan penghematan biaya pencucian sebesar 27,70% serta memberi dampak meringankan kerja operator pada usaha tempe dusun Latsari.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139200557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-30DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1598
Ribut Prastiwi Sriwijayanti, Budi Hariyanto, Mala Sastia Sari
Penerapan gerakan literasi pojok baca dan perpustakaan yang kurang maksimal menyebabkan kurangnya minat guru dan siswa dalam membaca. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi perpustakaan digital untuk meningkatkan literasi siswa abad 21 dalam pengabdian masyarakat (KKN) di SDN Kalisalam 1 Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini diperoleh sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan digital ini sangat cocok menjadi alternatif terbaik dalam menghadapi tuntutan dan tantangan literasi di era 21st Century Skills. Implementasi melalui kegiatan literasi digital di SDN Kalisalam 1 Probolinggo, tidak hanya meningkatkan literasi siswa dan guru, namun juga untuk mengembangkan karakter siswa di abad 21. Kata Kunci: 21st Century Skills, Perpustakaan Digital, Literasi Siswa.
{"title":"PERPUSTAKAAN DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SISWA DI SDN KALISALAM 1 PROBOLINGGO","authors":"Ribut Prastiwi Sriwijayanti, Budi Hariyanto, Mala Sastia Sari","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1598","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1598","url":null,"abstract":"Penerapan gerakan literasi pojok baca dan perpustakaan yang kurang maksimal menyebabkan kurangnya minat guru dan siswa dalam membaca. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana implementasi perpustakaan digital untuk meningkatkan literasi siswa abad 21 dalam pengabdian masyarakat (KKN) di SDN Kalisalam 1 Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Dalam penelitian ini diperoleh sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu studi pustaka, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan digital ini sangat cocok menjadi alternatif terbaik dalam menghadapi tuntutan dan tantangan literasi di era 21st Century Skills. Implementasi melalui kegiatan literasi digital di SDN Kalisalam 1 Probolinggo, tidak hanya meningkatkan literasi siswa dan guru, namun juga untuk mengembangkan karakter siswa di abad 21. Kata Kunci: 21st Century Skills, Perpustakaan Digital, Literasi Siswa.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139201100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-29DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1602
Hery Koeshardjono, Emmy Sunarlin, Renny Candradewi W, M. Zakariyah, Fatima Aszehra, Shinta Mega Lina, Fiky Yunus, Rifki Abdul Hikam
The problems in this activity are the lack of knowledge or information received by the community about domestic violence law; lack of legal understanding of the contents of Law Number 23 Year 2004 related to domestic violence; and the existence of domestic violence that is not found. Problem solving is done through legal communication. Legal communication is the process of delivering messages in accordance with the law that contains the contents of a legal rule, with the aim of creating mutual understanding or understanding of the law, resulting in changes in the thoughts, attitudes and behavior of the recipient, without any change. coercion from outside. This service activity is a seminar forum model with light dialog because it adjusts to the scope and quality of human resources at the service location. Delivery of material by dialog and giving examples in everyday life. The results of the activity show an increase in the understanding and knowledge of residents regarding the rules / laws governing the elimination of domestic violence, which initially had a knowledge value of 55.25, after implementing the project had a knowledge value of 74.75. Activities like this need to be carried out in the future, by continuing to provide understanding and knowledge related to community life rules. Keywords: Gender Equality, Domestic Violence, Household.
{"title":"SOSIALISASI MASYARAKAT DESA TEGALREJO TERHADAP UU NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN KESETARAAN GENDER","authors":"Hery Koeshardjono, Emmy Sunarlin, Renny Candradewi W, M. Zakariyah, Fatima Aszehra, Shinta Mega Lina, Fiky Yunus, Rifki Abdul Hikam","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1602","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1602","url":null,"abstract":"The problems in this activity are the lack of knowledge or information received by the community about domestic violence law; lack of legal understanding of the contents of Law Number 23 Year 2004 related to domestic violence; and the existence of domestic violence that is not found. Problem solving is done through legal communication. Legal communication is the process of delivering messages in accordance with the law that contains the contents of a legal rule, with the aim of creating mutual understanding or understanding of the law, resulting in changes in the thoughts, attitudes and behavior of the recipient, without any change. coercion from outside. This service activity is a seminar forum model with light dialog because it adjusts to the scope and quality of human resources at the service location. Delivery of material by dialog and giving examples in everyday life. The results of the activity show an increase in the understanding and knowledge of residents regarding the rules / laws governing the elimination of domestic violence, which initially had a knowledge value of 55.25, after implementing the project had a knowledge value of 74.75. Activities like this need to be carried out in the future, by continuing to provide understanding and knowledge related to community life rules. Keywords: Gender Equality, Domestic Violence, Household.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"249 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139210598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-29DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1722
H. N. Siswara, Kartika Wulandari, Khoirul Huda, Amin Mubarok, Tri Hadi Saputro, M. Atho’illah
Pie susu merupakan cemilan kekinian yang terdiri dari kulit pai dan juga filling/vla. Produksi pie susu masih belum secara masif dilakukan di SMKN Ngambon. Produksi hanya dilakukan ketika mendapat pesanan dan belum ada upaya untuk memperluas informasi bagi calon konsumen yang lebih luas. Pie susu yang diproduksi di SMKN Ngambon masih menggunakan bahan-bahan konvensional dan perlu mendapat sentuhan inovasi. Metode yang digunakan adalah dengan menambahkan tepung pisang, susu kambing lokal, durian kemit (lokal Bojonegoro), dan belimbing Ngringinrejo sebagai bahan baku pembuatan pie susu. Upaya yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi Rebranding inovasi Pie Susu 2. Penguatan produksi dengan melakukan pengolahan sesuai GMP dan SSOP, untuk memenuhi standar olahan pangan yang sesuai dengan higiene dan sanitasi 3. Menetapkan resep bahan baku dan SSOP produksi pie susu 4. Melakukan pengajuan izin edar PIRR dan sertifikasi halal. Produk berhasil menggunakan bahan baku lokal, mendapat izin edar PIRT dan sertifikasi halal, proses mendaftarkan merk dagang, dan produk pie susu siap dikomersialkan. Pie susu yang dihasilkan berpotensi menjadi produk unggulan Bojonegoro karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan lokal dari Kabupaten Bojonegoro dan menghasilkan pie susu kekinian yang menarik.
{"title":"REFORMULASI PIE SUSU MENGGUNAKAN BAHAN LOKAL MENUJU PRODUK UNGGULAN BOJONEGORO","authors":"H. N. Siswara, Kartika Wulandari, Khoirul Huda, Amin Mubarok, Tri Hadi Saputro, M. Atho’illah","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1722","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1722","url":null,"abstract":"Pie susu merupakan cemilan kekinian yang terdiri dari kulit pai dan juga filling/vla. Produksi pie susu masih belum secara masif dilakukan di SMKN Ngambon. Produksi hanya dilakukan ketika mendapat pesanan dan belum ada upaya untuk memperluas informasi bagi calon konsumen yang lebih luas. Pie susu yang diproduksi di SMKN Ngambon masih menggunakan bahan-bahan konvensional dan perlu mendapat sentuhan inovasi. Metode yang digunakan adalah dengan menambahkan tepung pisang, susu kambing lokal, durian kemit (lokal Bojonegoro), dan belimbing Ngringinrejo sebagai bahan baku pembuatan pie susu. Upaya yang dilakukan adalah 1. Sosialisasi Rebranding inovasi Pie Susu 2. Penguatan produksi dengan melakukan pengolahan sesuai GMP dan SSOP, untuk memenuhi standar olahan pangan yang sesuai dengan higiene dan sanitasi 3. Menetapkan resep bahan baku dan SSOP produksi pie susu 4. Melakukan pengajuan izin edar PIRR dan sertifikasi halal. Produk berhasil menggunakan bahan baku lokal, mendapat izin edar PIRT dan sertifikasi halal, proses mendaftarkan merk dagang, dan produk pie susu siap dikomersialkan. Pie susu yang dihasilkan berpotensi menjadi produk unggulan Bojonegoro karena bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan lokal dari Kabupaten Bojonegoro dan menghasilkan pie susu kekinian yang menarik.","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"181 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139212453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-29DOI: 10.51747/abdipancamarga.v4i2.1748
Dinie Anggraeni Dewi, Yeni Yuniarti, Muhammad Irfan Adriansyah, Y. Herlambang, D. Rostika, Yuni Istiqomah, Intan Afiyah Sukawan
Maraknya kenakalan remaja seperti budaya menyontek, narkoba, geng motor, seks bebas, hingga pembulian menjadi pekerjaan besar bagi dunia Pendidikan. Pendidikan karakter melalui integrasi profil pelajar Pancasila dengan Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menanggulangi berbagai kenakalan remaja yang terjadi. Metode pemecahan masalah yaitu melaksanakan projek pelajar Pancasila yang sesuai dengan dimensi dan elemen yang terkandung pada projek pelajar Pancasila. Kegiatan PKM di Kabupaten Pangandaran dapat membantu guru-guru di Kabupaten Pangandaran untuk melaksanakan projek pelajar Pancasila dengan baik, sehingga siswa di Kabupaten Pangandaran dapat cerdas dan berkarakter Pancasila. Pada pelaksanaan PKM, guru-guru sangat antusias dan mengikuti semua rangkaian pelatihan dengan baik. Masih banyaknya sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila melalui kegiatan PKM ini dapat menjadi langkah awal yang baik bagi guru-guru di Kabupaten Pangandaran ketika tiba waktunya melaksanakan Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila. Didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang masih terjadi beberapa masalah dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila, pada kegiatan PKM dan penelitian ini ditekankan kembali bagaimana integrasi yang ideal sesuai arahan Kemendikbudristek agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai Kata Kunci : pendidikan karakter; projek pelajar pancasila; kurikulum merdeka
{"title":"PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI INTEGRASI PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM KURIKULUM MERDEKA DI KABUPATEN PANGANDARAN","authors":"Dinie Anggraeni Dewi, Yeni Yuniarti, Muhammad Irfan Adriansyah, Y. Herlambang, D. Rostika, Yuni Istiqomah, Intan Afiyah Sukawan","doi":"10.51747/abdipancamarga.v4i2.1748","DOIUrl":"https://doi.org/10.51747/abdipancamarga.v4i2.1748","url":null,"abstract":"Maraknya kenakalan remaja seperti budaya menyontek, narkoba, geng motor, seks bebas, hingga pembulian menjadi pekerjaan besar bagi dunia Pendidikan. Pendidikan karakter melalui integrasi profil pelajar Pancasila dengan Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menanggulangi berbagai kenakalan remaja yang terjadi. Metode pemecahan masalah yaitu melaksanakan projek pelajar Pancasila yang sesuai dengan dimensi dan elemen yang terkandung pada projek pelajar Pancasila. Kegiatan PKM di Kabupaten Pangandaran dapat membantu guru-guru di Kabupaten Pangandaran untuk melaksanakan projek pelajar Pancasila dengan baik, sehingga siswa di Kabupaten Pangandaran dapat cerdas dan berkarakter Pancasila. Pada pelaksanaan PKM, guru-guru sangat antusias dan mengikuti semua rangkaian pelatihan dengan baik. Masih banyaknya sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila melalui kegiatan PKM ini dapat menjadi langkah awal yang baik bagi guru-guru di Kabupaten Pangandaran ketika tiba waktunya melaksanakan Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila. Didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya yang masih terjadi beberapa masalah dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan projek pelajar Pancasila, pada kegiatan PKM dan penelitian ini ditekankan kembali bagaimana integrasi yang ideal sesuai arahan Kemendikbudristek agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai Kata Kunci : pendidikan karakter; projek pelajar pancasila; kurikulum merdeka","PeriodicalId":236461,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Panca Marga","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139209400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}