Majelis Ulama Indonesia atau yang biasa disingkat dengan MUI didirikan pada tanggal 17 Rajab 1375H bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 M. Lembaga tersebut didirikan sebagai wadah musyawarah paraulama, zu’ama dan cendekiawan muslim dalam mengayomi umat dan mengembangkan kehidupan yang islami.Sebagai lembaga tertinggi yang menaungi ulama dan cendikiawan muslim di Indonesia, MUI merespon dengancepat banyak fenomena yang muncul di Indonesia, seperti wabah covid-19, dengan mengeluarkan tujuh fatwayang terkait dengan ibadah saat wabah covid-19. Walaupun sudah ada fatwa MUI yang berhubunganpencegahan covid-19, namun belum sepenuhnya dipatuhi oleh umat Islam Indonesia, khususnya umat Islam diDepok. Depok menjadi objek penelitian karena Depok merupakan penyumbang kasus positif covid-19 tertinggidi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dakwah MUI terhadapkepatuhan umat Islam di Cinere, Depok, Jawa Barat dalam melaksanakan fatwa-fatwa MUI terkait denganwabah covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapatpengaruh yang kuat antara komunikasi dakwah MUI terhadap kepatuhan umat Islam di Cinere Depok, JawaBarat, dalam melaksanakan fatwa-fatwa MUI. MUI sebagai komunikator yang memberikan pesan kepada umatIslam. Respon umat Islam yang positif terhadap komunikasi dakwah MUI menunjukkan bahwa stimulus yangdiberikan diterima oleh komunikan.Kata kunci : fatwa;MUI;covid-19;kepatuhan; umat.
{"title":"PENGARUH KOMUNIKASI DAKWAH MAJELIS ULAMA INDONESIA TERHADAP KEPATUHAN UMAT ISLAM DI CINERE, DEPOK, JAWA BARAT DALAM MELAKSANAKAN FATWA-FATWA MUI YANG BERKAITAN DENGAN WABAH COVID-19","authors":"Dicky Salahuddin, Afrah Jamilah","doi":"10.31602/jm.v3i2.3708","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i2.3708","url":null,"abstract":"Majelis Ulama Indonesia atau yang biasa disingkat dengan MUI didirikan pada tanggal 17 Rajab 1375H bertepatan dengan tanggal 26 Juli 1975 M. Lembaga tersebut didirikan sebagai wadah musyawarah paraulama, zu’ama dan cendekiawan muslim dalam mengayomi umat dan mengembangkan kehidupan yang islami.Sebagai lembaga tertinggi yang menaungi ulama dan cendikiawan muslim di Indonesia, MUI merespon dengancepat banyak fenomena yang muncul di Indonesia, seperti wabah covid-19, dengan mengeluarkan tujuh fatwayang terkait dengan ibadah saat wabah covid-19. Walaupun sudah ada fatwa MUI yang berhubunganpencegahan covid-19, namun belum sepenuhnya dipatuhi oleh umat Islam Indonesia, khususnya umat Islam diDepok. Depok menjadi objek penelitian karena Depok merupakan penyumbang kasus positif covid-19 tertinggidi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi dakwah MUI terhadapkepatuhan umat Islam di Cinere, Depok, Jawa Barat dalam melaksanakan fatwa-fatwa MUI terkait denganwabah covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapatpengaruh yang kuat antara komunikasi dakwah MUI terhadap kepatuhan umat Islam di Cinere Depok, JawaBarat, dalam melaksanakan fatwa-fatwa MUI. MUI sebagai komunikator yang memberikan pesan kepada umatIslam. Respon umat Islam yang positif terhadap komunikasi dakwah MUI menunjukkan bahwa stimulus yangdiberikan diterima oleh komunikan.Kata kunci : fatwa;MUI;covid-19;kepatuhan; umat.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"148 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123413583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tayangan Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk memberikan efek pada anak usia 4-5 tahun berupa meniru tingkah lakunya. Kegiatan mencuci tangan kini menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Dalam situasi wabah Covid-19 ini budaya mencuci tangan memakai sabun sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan tayangan animasi Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk di YouTube terhadap perilaku imitasi anak usia 4-5 Kota Bekasi Utara. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun berjumlah 97 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan skala likert, kemudian di analisis menggunakan uji regresi linier sederhana melalui software IBM SPSS 25. Penelitian ini menggunakan Teori Belajar Sosial. Hasilnya terdapat pengaruh terpaan tayangan animasi Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk terhadap perilaku imitasi anak usia 4-5 tahun di Kota Bekasi Utara dengan koefisien korelasi sebesar 0,427 dengan persamaan regresi Y= 46,328+0,797X. Adapun koefisien determinasi R Square=0,182 yang berarti variabel terpaan tayangan animasi Nussa Official episode cuci tangan yuk mempengaruhi perilaku imitasi sebesar 18,2%. Kata Kunci: Perilaku imitasi;Anak usia dini;Terpaan tayangan;Youtube.
{"title":"PENGARUH TERPAAN TAYANGAN ANIMASI NUSSA OFFICIAL (CUCI TANGAN YUK) DI YOUTUBE TERHADAP PERILAKU IMITASI ANAK","authors":"Anasthya Luviani, Santi Delliana","doi":"10.31602/jm.v3i2.3726","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i2.3726","url":null,"abstract":"Tayangan Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk memberikan efek pada anak usia 4-5 tahun berupa meniru tingkah lakunya. Kegiatan mencuci tangan kini menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan. Dalam situasi wabah Covid-19 ini budaya mencuci tangan memakai sabun sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuannya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan tayangan animasi Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk di YouTube terhadap perilaku imitasi anak usia 4-5 Kota Bekasi Utara. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Sampel pada penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun berjumlah 97 orang. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan skala likert, kemudian di analisis menggunakan uji regresi linier sederhana melalui software IBM SPSS 25. Penelitian ini menggunakan Teori Belajar Sosial. Hasilnya terdapat pengaruh terpaan tayangan animasi Nussa Official episode Cuci Tangan Yuk terhadap perilaku imitasi anak usia 4-5 tahun di Kota Bekasi Utara dengan koefisien korelasi sebesar 0,427 dengan persamaan regresi Y= 46,328+0,797X. Adapun koefisien determinasi R Square=0,182 yang berarti variabel terpaan tayangan animasi Nussa Official episode cuci tangan yuk mempengaruhi perilaku imitasi sebesar 18,2%. Kata Kunci: Perilaku imitasi;Anak usia dini;Terpaan tayangan;Youtube.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116106709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Era covid-19 telah mengubah paradigma kehidupan manusia kearah digital khususnya dalam bidang media penyiaran Islam yang mulai bergeser dari digital non online menuju digital online. Para penyiar Islam yang dulunya aktif berdakwah di media televisi mulai bergeser media sosial khususnya youtube. Hal ini berdampak pada tingkat eksistensi media saat ini. Oleh karena ittu penelitian ini ingin membedah akun channel youtube para penyiar Islam yang familiar bagi khalayak. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena objek penelitian. Adapun penelitian ini dianalisis dengan menggunakan conten analisis mengungkap fakta yang terjadi pada pengguna akun youtube melalui konten yang dikontruksi oleh penyiar Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun channel youtube para penyiar Islam khususnya Ustadz Adi Hidayat yang mencapai 31.477.224 viewer, Ustadz Felix Siau mencapai 42.395.272 viewer, dan Ustadz Syamsuddin Nur mencapai 8.393.617 viewer telah berhasil menkonstruk akun channel youtubenya dan telah eksis hingga saati ini. Dari hasil analisa conten terdapat tiga aspek. Pertama, dari tampilan adanya inisial motivasi bagi khalayak. Kedua, dari apek menu video menyuguhkan beragam konten sesuai kebutuhan dan mengikuti tren khalayak. Ketiga, dari aspek isi video memuat kajian keislaman dan al-Qur‟an yang disesuaikan dengan kondisi khalayak.Kata kunci : Media Penyiaran Islam; Subscriber, Viewer
{"title":"PERGESERAN MEDIA PENYIARAN ISLAM DI TENGAH WABAH CORONAVIRUS DISEASE 2019 (Studi Analisis Konten Channel Youtube Penyiar Islam)","authors":"Kholid Noviyanto","doi":"10.31602/jm.v3i2.3711","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i2.3711","url":null,"abstract":"Era covid-19 telah mengubah paradigma kehidupan manusia kearah digital khususnya dalam bidang media penyiaran Islam yang mulai bergeser dari digital non online menuju digital online. Para penyiar Islam yang dulunya aktif berdakwah di media televisi mulai bergeser media sosial khususnya youtube. Hal ini berdampak pada tingkat eksistensi media saat ini. Oleh karena ittu penelitian ini ingin membedah akun channel youtube para penyiar Islam yang familiar bagi khalayak. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena objek penelitian. Adapun penelitian ini dianalisis dengan menggunakan conten analisis mengungkap fakta yang terjadi pada pengguna akun youtube melalui konten yang dikontruksi oleh penyiar Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akun channel youtube para penyiar Islam khususnya Ustadz Adi Hidayat yang mencapai 31.477.224 viewer, Ustadz Felix Siau mencapai 42.395.272 viewer, dan Ustadz Syamsuddin Nur mencapai 8.393.617 viewer telah berhasil menkonstruk akun channel youtubenya dan telah eksis hingga saati ini. Dari hasil analisa conten terdapat tiga aspek. Pertama, dari tampilan adanya inisial motivasi bagi khalayak. Kedua, dari apek menu video menyuguhkan beragam konten sesuai kebutuhan dan mengikuti tren khalayak. Ketiga, dari aspek isi video memuat kajian keislaman dan al-Qur‟an yang disesuaikan dengan kondisi khalayak.Kata kunci : Media Penyiaran Islam; Subscriber, Viewer","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123359659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi organisasi dan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan komunikasi organisasi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi organisasi pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin tergolong cukup baik. Sedangkan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin berada pada kategori baik. Selain itu, terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banjarmasin. Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Kinerja Karyawan
{"title":"HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANJARMASIN","authors":"M. Humaidi","doi":"10.31602/jm.v3i2.5354","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i2.5354","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi organisasi dan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan komunikasi organisasi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi organisasi pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin tergolong cukup baik. Sedangkan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjarmasin berada pada kategori baik. Selain itu, terdapat hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Banjarmasin. Kata Kunci : Komunikasi Organisasi, Kinerja Karyawan","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128198570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh karena pandemi wabah COVID-19 dan pembelakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Banjarmasin mengakibatkan salah satu institusi yaitu institusi pendidikan mewajibkan pelaksanaan kegiatan kerja dan pembelajaran secara jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet bagi guru dan siswa peserta pembelajaran. Penggunaan instrumen aplikasi video teleconference dalam pembelajaran dianggap lebih mendekati mewakili proses interaksi pembelajaran secara persuasif oleh pengajar terhadap peserta didiknya dengan komunikasi virtual melalui fasilitas teknologi internet dengan video teleconference. Namun salah satu ciri dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya antara pengajar dan siswa baik secara ruang dan waktu sehingga membutuhkan perencanaan yang sistematis dan terdiri dari persiapan, dan presentasi bahan ajar, pengawasan dan dukungan pembelajaran siswa, yang dicapai dengan menjembatani jarak fisik antara siswa dan guru melalui media teknis yang tepat. Fakta di lapangan pembelajaran daring secara video teleconference sering tidak terpenuhi sesuai jumlah rombongan belajar dalam satu kelas, sehingga masalah tersebut menjadi kendala dalam melakukan penilaian secara menyeluruh oleh guru terhadap siswa dalam satu rombongan belajar. Meninjau permasalahan tersebut, perlu untuk mengetahui dampak komunikasi virtual dalam pembelajaran daring, menelusuri kendala dan permasalahan secara teknis yang dilaksanakan menggunakan teknologi komunikasi virtual jarak jauh secara realtime atau non-realtime serta mengidentifikasi pola-pola pembelajaran yang sesuai dan tepat sesuai kondisi siswa Kata kunci : Pembelajaran Daring;Komunikasi Virtual.
{"title":"EFEKTIVITAS KOMUNIKASI VIRTUAL PEMBELAJARAN DARING DALAM MASA PSBB (Studi Kasus Pembelajaran Jarak Jauh Produktif Siswa SMK Negeri 2 Banjarmasin)","authors":"Shen Shadiqien","doi":"10.31602/jm.v3i1.3573","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i1.3573","url":null,"abstract":"Pemberlakuan pembelajaran jarak jauh karena pandemi wabah COVID-19 dan pembelakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Banjarmasin mengakibatkan salah satu institusi yaitu institusi pendidikan mewajibkan pelaksanaan kegiatan kerja dan pembelajaran secara jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet bagi guru dan siswa peserta pembelajaran. Penggunaan instrumen aplikasi video teleconference dalam pembelajaran dianggap lebih mendekati mewakili proses interaksi pembelajaran secara persuasif oleh pengajar terhadap peserta didiknya dengan komunikasi virtual melalui fasilitas teknologi internet dengan video teleconference. Namun salah satu ciri dari pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya antara pengajar dan siswa baik secara ruang dan waktu sehingga membutuhkan perencanaan yang sistematis dan terdiri dari persiapan, dan presentasi bahan ajar, pengawasan dan dukungan pembelajaran siswa, yang dicapai dengan menjembatani jarak fisik antara siswa dan guru melalui media teknis yang tepat. Fakta di lapangan pembelajaran daring secara video teleconference sering tidak terpenuhi sesuai jumlah rombongan belajar dalam satu kelas, sehingga masalah tersebut menjadi kendala dalam melakukan penilaian secara menyeluruh oleh guru terhadap siswa dalam satu rombongan belajar. Meninjau permasalahan tersebut, perlu untuk mengetahui dampak komunikasi virtual dalam pembelajaran daring, menelusuri kendala dan permasalahan secara teknis yang dilaksanakan menggunakan teknologi komunikasi virtual jarak jauh secara realtime atau non-realtime serta mengidentifikasi pola-pola pembelajaran yang sesuai dan tepat sesuai kondisi siswa Kata kunci : Pembelajaran Daring;Komunikasi Virtual. ","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"16 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127714750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang dari penelitian ini bagaimana terjalinya komunikasi interpersonal dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid untuk membangun karakter anak. Komunikasi interpersonal diterapkan dalam proses belajar mengajar juga di gunakan sebagai pendalaman karakter dari masing-masing murid. Dalam sebuah kelas, akan mempermudah proses transfer informasi antara masing-masing anggotanya sehingga guru akan lebih mudah memahami dan mendalami karakter murid untuk kemudian mengembangkan potensi yang dimiliki murid dan mengarahkan ke arah yang lebih baik. Proses komunikasi Interpersonal tidak hanya terjadi pada guru dengan murid, namun juga terjadi antara murid satu dengan murid lainnya. Rumusan masalah bagaimana komunikasi interpersonal dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid PAUD JOYCE BANJARBARU pada pembentukkan karakter anak? Bagaimana strategi komunikasi interpersonal dalam belajar mengajar antara guru dan murid pada pembentukan karakter anak? Bagaimanakah hambatan yang dihadapi untuk membentuk karakter anak menjadi anak yang cerdas,aktif dan komunikatif? Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif, dan objeknya para guru-guru dan orang tua. Komunikasi interpersonal di terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai pendalaman karakter anak kemudian mengembangkan potensi yang dimiliki murid. Strategi yang dilakukan ialah menanamkan kemandirian. Hambatan yang dihadapi ialah pada faktor lingkungan yang membawa kepada unsur negatif dan yang kedua orang tua. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal;PAUD JOYCE Banjarbaru.
{"title":"KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ANTARA GURU DAN MURID PAUD JOYCE BANJARBARU","authors":"N. Nurhayati","doi":"10.31602/jm.v3i1.3524","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i1.3524","url":null,"abstract":"Latar belakang dari penelitian ini bagaimana terjalinya komunikasi interpersonal dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid untuk membangun karakter anak. Komunikasi interpersonal diterapkan dalam proses belajar mengajar juga di gunakan sebagai pendalaman karakter dari masing-masing murid. Dalam sebuah kelas, akan mempermudah proses transfer informasi antara masing-masing anggotanya sehingga guru akan lebih mudah memahami dan mendalami karakter murid untuk kemudian mengembangkan potensi yang dimiliki murid dan mengarahkan ke arah yang lebih baik. Proses komunikasi Interpersonal tidak hanya terjadi pada guru dengan murid, namun juga terjadi antara murid satu dengan murid lainnya. Rumusan masalah bagaimana komunikasi interpersonal dalam kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid PAUD JOYCE BANJARBARU pada pembentukkan karakter anak? Bagaimana strategi komunikasi interpersonal dalam belajar mengajar antara guru dan murid pada pembentukan karakter anak? Bagaimanakah hambatan yang dihadapi untuk membentuk karakter anak menjadi anak yang cerdas,aktif dan komunikatif? Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif, dan objeknya para guru-guru dan orang tua. Komunikasi interpersonal di terapkan dalam proses belajar mengajar sebagai pendalaman karakter anak kemudian mengembangkan potensi yang dimiliki murid. Strategi yang dilakukan ialah menanamkan kemandirian. Hambatan yang dihadapi ialah pada faktor lingkungan yang membawa kepada unsur negatif dan yang kedua orang tua. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal;PAUD JOYCE Banjarbaru.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123908407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemasaran dan keputusan membeli buku leh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran, selain itu untuk mengetahui pengaruh antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan membeli buku oleh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan koesioner yang dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi pemasaran pada Gramedia Banjarmasin Veteran termasuk kategori baik. Sedangkan keputusan membeli buku oleh masyarakat termasuk kategori sangat baik. Selain itu terdapat pengaruh signifikan antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan membeli oleh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran;Keputusan Membeli
{"title":"PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI BUKU OLEH MASYARAKAT PADA GRAMEDIA BANJARMASIN VETERAN","authors":"Margareta Krissa Delima, M. Humaidi","doi":"10.31602/jm.v3i1.3526","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i1.3526","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemasaran dan keputusan membeli buku leh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran, selain itu untuk mengetahui pengaruh antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan membeli buku oleh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan koesioner yang dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi pemasaran pada Gramedia Banjarmasin Veteran termasuk kategori baik. Sedangkan keputusan membeli buku oleh masyarakat termasuk kategori sangat baik. Selain itu terdapat pengaruh signifikan antara komunikasi pemasaran terhadap keputusan membeli oleh masyarakat pada Gramedia Banjarmasin Veteran. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran;Keputusan Membeli","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134314858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Analisis fenomenologi mengenai problematika Fashion Agnes Monica dalam video clip “Overdose” yang menunjukkan sisi sensationism. bertujuan untuk mengetahui mengenai fenomena yang sedang terjadi dilihat dari beberapa sisi, baik dari sisi penonton video, serta dari sisi psikolog dalam menyikapi video clip yang sudah rilis pada tanggal 13 September 2018. Dampak buruk yang akan terjadi mengenai fashion yang kurang sesuai pada nilai norma dan budaya Timur menurut orang Indonesia didaerah Jawa khususnya yang mengangkat mengenai adat kebiasaan serta sopan santun dalam berpakaian yang tetap dijaga, fenomena kali ini dilihat dari tingkat konsumen yang berbeda yang harus beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Sensationism sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memprovokasi perhatian atau tanggapan dari publik, sesuatu yang diperoleh dengan cara sensasi-sensasi dapat merangsang emosi dari publik itu sendiri. Metode penelitian yang akan dilakukan pada penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan kajian fenomenologis dengan teknik analisis data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi nonpartisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sensasi ternyata sangat berpengaruh terhadap terkenalnya seseorang. Dalam lingkup Nasional sendiri Agnes Monica pada video overdose kurang disukai karena menampilkan sebuah tayangan pornoaksi yang tidak sesuai norma maupun nilai budaya yang diajarkan di Indonesia. Fashion yang tidak terlalu terbuka sangat digemari masyarakat Indonesia. Mengenai judgement tidak sedikit yang mengapresiasi dengan komentar positif akan tetapi hampir semua komentar negatif datang dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Control bersahabat dengan anak-anak perlu dilakukan. Indonesia perlu generasi bangsa yang cerdas, baik, bermoral, nasionalis sehingga budaya Indonesia sendiri dapat dijaga dengan baik meskipun sudah berada di ranah Internasional. Kata Kunci: Fashion;Fenomenologi;Seni;Video;Sensationism.
{"title":"FASHION AGNES MONICA PENDALAMAN “SENSATIONISM” (ANALISIS FENOMENOLOGI VIDEO CLIP OVERDOSE)","authors":"Heni Hayat, Muzahid Akbar Hayat","doi":"10.31602/jm.v3i1.3522","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i1.3522","url":null,"abstract":"Analisis fenomenologi mengenai problematika Fashion Agnes Monica dalam video clip “Overdose” yang menunjukkan sisi sensationism. bertujuan untuk mengetahui mengenai fenomena yang sedang terjadi dilihat dari beberapa sisi, baik dari sisi penonton video, serta dari sisi psikolog dalam menyikapi video clip yang sudah rilis pada tanggal 13 September 2018. Dampak buruk yang akan terjadi mengenai fashion yang kurang sesuai pada nilai norma dan budaya Timur menurut orang Indonesia didaerah Jawa khususnya yang mengangkat mengenai adat kebiasaan serta sopan santun dalam berpakaian yang tetap dijaga, fenomena kali ini dilihat dari tingkat konsumen yang berbeda yang harus beradaptasi dengan situasi yang berbeda. Sensationism sering didefinisikan sebagai kemampuan untuk memprovokasi perhatian atau tanggapan dari publik, sesuatu yang diperoleh dengan cara sensasi-sensasi dapat merangsang emosi dari publik itu sendiri. Metode penelitian yang akan dilakukan pada penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan kajian fenomenologis dengan teknik analisis data menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan observasi nonpartisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sensasi ternyata sangat berpengaruh terhadap terkenalnya seseorang. Dalam lingkup Nasional sendiri Agnes Monica pada video overdose kurang disukai karena menampilkan sebuah tayangan pornoaksi yang tidak sesuai norma maupun nilai budaya yang diajarkan di Indonesia. Fashion yang tidak terlalu terbuka sangat digemari masyarakat Indonesia. Mengenai judgement tidak sedikit yang mengapresiasi dengan komentar positif akan tetapi hampir semua komentar negatif datang dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Control bersahabat dengan anak-anak perlu dilakukan. Indonesia perlu generasi bangsa yang cerdas, baik, bermoral, nasionalis sehingga budaya Indonesia sendiri dapat dijaga dengan baik meskipun sudah berada di ranah Internasional. Kata Kunci: Fashion;Fenomenologi;Seni;Video;Sensationism.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132790591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian. Dan juga untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian di Banjarmasin Utara. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi kepada dua keluarga yang telah bercerai di kecamatan Banjarmasin Utara. Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, setelah melakukan itumembuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut, setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan bentuk komunikasi interpersonal diantara informan 1 dan informan 2. Pada informan 1 komunikasi interpersonal yang ada didalam keluarga tersebut terlihat baik dan harmonis, tidak ada hambatan saat berkomunikasi kepada anak-anaknya. Sedangkan informan 2 komunikasi interpersonal yang terjalin termasuk gagal dan penuh amarah, serta banyak hambatan yang terjadi dalam berkomuniasi antara orang tua dan anak. Penelitian ini menunjukan bahwa teori yang sesuai dengan komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian yaitu, teori pengungkapan diri, teori peran dan teori kebutuhan hubungan. Kata kunci : Komunikasi Interpersonal;Komunikasi Pasca Perceraian; Komunikasi Orangtua dan Anak.
{"title":"KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANGTUA DAN ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus di Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin)","authors":"Siti Salwa Ratu Ghaisa","doi":"10.31602/jm.v3i1.3525","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v3i1.3525","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian. Dan juga untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian di Banjarmasin Utara. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi kepada dua keluarga yang telah bercerai di kecamatan Banjarmasin Utara. Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan, setelah melakukan itumembuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut, setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan bentuk komunikasi interpersonal diantara informan 1 dan informan 2. Pada informan 1 komunikasi interpersonal yang ada didalam keluarga tersebut terlihat baik dan harmonis, tidak ada hambatan saat berkomunikasi kepada anak-anaknya. Sedangkan informan 2 komunikasi interpersonal yang terjalin termasuk gagal dan penuh amarah, serta banyak hambatan yang terjadi dalam berkomuniasi antara orang tua dan anak. Penelitian ini menunjukan bahwa teori yang sesuai dengan komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak pasca perceraian yaitu, teori pengungkapan diri, teori peran dan teori kebutuhan hubungan. Kata kunci : Komunikasi Interpersonal;Komunikasi Pasca Perceraian; Komunikasi Orangtua dan Anak.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133230888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}