ABSTRAKPembelajaran dengan media teks atau konvensional membuat pelajar kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Sehingga sekarang ini para pelajar memanfaatkan aplikasi Youtube sebagai penopang dalam kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam manfaat dari media Youtube bagi para pelajar dan penggunaan media sosial Youtube sebagai tempat untuk membagikan materi pelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mencakup penelitian jenis kepustakaan. Data yang digunakan dalam pentingnya penelitian ini adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelajar yang memanfaatkan Youtube sebagai media komunikasi massa sangat mempermudah dalam mencari informasi atau pengetahuan yang diperlukan dan pelajar lebih mudah memahami materi yang terdapat dalam video dibanding materi yang disampaikan secara langsung oleh guru atau dosen baik secara daring ataupun tatap muka karena video yang ada pada aplikasi Youtube bisa diputar ulang kapan saja untuk mempelajari kembali bahan ajaran yang disampaikan.
{"title":"PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI MASSA DIKALANGAN PELAJAR","authors":"Tresia Monica Tinambunan","doi":"10.31602/jm.v5i1.6756","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v5i1.6756","url":null,"abstract":"ABSTRAKPembelajaran dengan media teks atau konvensional membuat pelajar kesulitan untuk memahami materi yang disampaikan oleh tenaga pengajar. Sehingga sekarang ini para pelajar memanfaatkan aplikasi Youtube sebagai penopang dalam kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam manfaat dari media Youtube bagi para pelajar dan penggunaan media sosial Youtube sebagai tempat untuk membagikan materi pelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mencakup penelitian jenis kepustakaan. Data yang digunakan dalam pentingnya penelitian ini adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelajar yang memanfaatkan Youtube sebagai media komunikasi massa sangat mempermudah dalam mencari informasi atau pengetahuan yang diperlukan dan pelajar lebih mudah memahami materi yang terdapat dalam video dibanding materi yang disampaikan secara langsung oleh guru atau dosen baik secara daring ataupun tatap muka karena video yang ada pada aplikasi Youtube bisa diputar ulang kapan saja untuk mempelajari kembali bahan ajaran yang disampaikan.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127234161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amanda Mirasherly Partadisastra, Brilliant Sekar Taji, Dwi Sulistiawati, H. Hasanah
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsekuensi dari pengaruh globalisasi informasi yang berdampak pada perilaku sosial generasi muda. Salah satu bentuk perilaku sosial yang timbul adalah perilaku sosial konsumtif. Perilaku ini menyerang generasi muda yang berdomisili di kota metropolitan, seperti Jakarta, yang merupakan ibukota negara sekaligus kota terbesar di Indonesia. Globalisasi informasi menjadikan generasi muda masa kini sangat mudah terpengaruh oleh budaya yang serba digital dan bergantung pada penggunaan internet. Berdasarkan hal tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh globalisasi informasi terhadap perilaku sosial konsumtif mahasiswa di Jakarta sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi dampak negatif dan mengedepankan dampak positif yang ditimbulkan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei yang disusun menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Hasil penelitian mengemukakan bahwa frekuensi dalam mengakses informasi merupakan indikator dominan dalam globalisasi informasi yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa di Jakarta. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat pengaruh signifikan yang diberikan oleh globalisasi informasi terhadap perilaku konsumtif, yang mana melibatkan media dan substansi informasi.
{"title":"DAMPAK GLOBALISASI INFORMASI TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA JAKARTA","authors":"Amanda Mirasherly Partadisastra, Brilliant Sekar Taji, Dwi Sulistiawati, H. Hasanah","doi":"10.31602/jm.v5i1.6465","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v5i1.6465","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh konsekuensi dari pengaruh globalisasi informasi yang berdampak pada perilaku sosial generasi muda. Salah satu bentuk perilaku sosial yang timbul adalah perilaku sosial konsumtif. Perilaku ini menyerang generasi muda yang berdomisili di kota metropolitan, seperti Jakarta, yang merupakan ibukota negara sekaligus kota terbesar di Indonesia. Globalisasi informasi menjadikan generasi muda masa kini sangat mudah terpengaruh oleh budaya yang serba digital dan bergantung pada penggunaan internet. Berdasarkan hal tersebut, tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh globalisasi informasi terhadap perilaku sosial konsumtif mahasiswa di Jakarta sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi dampak negatif dan mengedepankan dampak positif yang ditimbulkan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui metode survei yang disusun menggunakan kuesioner dalam bentuk google form. Hasil penelitian mengemukakan bahwa frekuensi dalam mengakses informasi merupakan indikator dominan dalam globalisasi informasi yang mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa di Jakarta. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat pengaruh signifikan yang diberikan oleh globalisasi informasi terhadap perilaku konsumtif, yang mana melibatkan media dan substansi informasi.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131658090","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesuksesan dalam mewujudkan organisasi yang baik adalah terjadinya komunikasi internal efektif antara bawahan dan atasan. Namun, komunikasi internal organisasi yang sulit dilakukan adalah komunikasi ke atas karena komunikatornya memiliki hambatan komunikasi. Upward communication digunakan pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Pasuruan (KPPBC TMP A Pasuruan) yang menjalankan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau (KCHT) Tahun 2020. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga sebagai upaya untuk menekan prevalensi jumlah perokok adalah mengoptimalkan penerimaan negara dengan cara menetapkan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau Tahun 2020. Kebijakan ini merupakan kebijakan dengan kenaikan tarif cukai hasil tembakau tertinggi dengan rata-rata kenaikan 23%. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upward communication pada instansi pemerintah yang berhasil memiliki sejumlah prestasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) upward communication lebih banyak berupa masalah operasional dibandingkan dengan ide strategis, 2) saluran penyampaian masalah operasional berbeda dengan saluran penyampaian ide strategis,dan 3) bawahan menunjukkan perilaku defensif ketika menyampaikan ide strategis.
{"title":"Upward Communication oleh Pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Pasuruan Pada Kebijakan Cukai Hasil Tembakau Tahun 2020","authors":"Aissa Roselina Adinda","doi":"10.31602/jm.v5i1.7117","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v5i1.7117","url":null,"abstract":"Kesuksesan dalam mewujudkan organisasi yang baik adalah terjadinya komunikasi internal efektif antara bawahan dan atasan. Namun, komunikasi internal organisasi yang sulit dilakukan adalah komunikasi ke atas karena komunikatornya memiliki hambatan komunikasi. Upward communication digunakan pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Pasuruan (KPPBC TMP A Pasuruan) yang menjalankan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau (KCHT) Tahun 2020. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga sebagai upaya untuk menekan prevalensi jumlah perokok adalah mengoptimalkan penerimaan negara dengan cara menetapkan Kebijakan Cukai Hasil Tembakau Tahun 2020. Kebijakan ini merupakan kebijakan dengan kenaikan tarif cukai hasil tembakau tertinggi dengan rata-rata kenaikan 23%. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan upward communication pada instansi pemerintah yang berhasil memiliki sejumlah prestasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) upward communication lebih banyak berupa masalah operasional dibandingkan dengan ide strategis, 2) saluran penyampaian masalah operasional berbeda dengan saluran penyampaian ide strategis,dan 3) bawahan menunjukkan perilaku defensif ketika menyampaikan ide strategis.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114819725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan suatu hal yang penting dilakukan sebagai bentuk nyata dari menjalankan Demokrasi dan juga sebagai bentuk aktif masyarakat untuk membangun bangsa sesuai dengan harapan semua warga negara Indonesia. Dalam pelaksanaan Pilkada di tahun 2020 ini terdapat perbedaan yang terjadi dengan pelaksanaan Pilkada sebelumnya, yaitu kendala situasi pandemi Covid 19 yang terjadi. Hal ini membuat banyak sekali penyesuaian dan juga bahkan pertentangan yang dihadapi. Karena tantangan yang akan dihadapi untuk penyelenggaraan pilkada dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil juga tidaklah mudah. Begitu pula dengan Pilkada yang akan dilaksanakan di Martapura, Kabupaten Banjar. Dimana pemilih tentunya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan untuk memimpin daerahnya meskipun sistem pilkada di masa pandemi ini dilakukan. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa pasukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar nomor urut 3, H. Rusli dan K.H.M. Fadhlan Asy’ari bisa dibilang cukup masif dalam kampanyenya, tetapi kurang menjangkau sampai benar-benar ke pelosok di mana masyarakat daerah pinggiran pun banyak yang tidak mengetahui mengenai siapa saja pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar. Jadi bisa dibilang kampanye mereka walau masif tapi belum benar-benar efektif.Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3 Kabupaten Banjar yaitu H. Rusli dan KH. Fadhlan Asy’ari untuk strategi kampanye yang mereka lakukan bisa dibilang kurang maksimal. Hal ini terbukti dari hasil wawancara ke masyarakat dan wawancara ke pasangan calon memiliki perbedaan. Bisa dilihat salah satu strategi mereka yang mengkampanyekan 50 orang setiap pertemuan tatap muka dan menurut penjelasan mereka masyarakat terlihat antusias walaupun keadaan tidak mendukung protokol Covid-19. Pasangan ini mempunyai strategi tersembunyi dimana strategi tersebut tidak dipublikasikan. Jika dilihat keterkaitan dengan teori, maka Teori Empati dan Teori Homofili adalah teori yang pas apabila ditinjau dari kecenderungan pasangan calon H. Rusli dan KH. M. Fadhlan Asy’ari ini karena mereka memanfaatkan kesamaan masalah dengan masyarakat dan mereka mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada di Kabupaten Banjar dan ini tercermin dalam visi dan misi pasangan calon ini serta ada di slogannya, yakni “BANJAR MANUNTUNG”.Kata Kunci: Pilkada Kabupaten Banjar, Komunikasi Politik, Covid-19, Strategi.Election of Regional Heads (Pilkada) is an important thing to do as a real form of running democracy and also as an active form of society to build the nation in accordance with the expectations of all Indonesian citizens. In the implementation of the Pilkada in 2020, there are differences that occur with the implementation of the previous Pilkada, namely the constraints of the Covid-19 pandemic situation that occurred. This makes a lot of adjustments as well as even contradictions. Because the challenges that will b
作为民主生活的真正形式,作为一个积极的社会,按照所有印尼公民的期望建立一个国家,ab算画是很重要的。在2020年的皮尔卡达实施中,与科维德19大流行的早期皮尔卡达的实施有所不同。这带来了巨大的调整,甚至分歧。因为将面临的直接、公开、自由、秘密、诚实和公平的挑战也不容易。在班贾尔区马塔普拉也将举行皮尔卡达会议。尽管在大流行期间实行了皮尔卡达制度,但选民有权选择自己的地盘。如已知的在一起,军队摄政王和副摄政王的竞选搭档3、H . Rusli号班加尔县和K . H . M . Fadhlan Asy竞选'ari可以说是相当大的,但缺乏接触真的到偏远乡村社会在哪里吗很多人不了解任何人摄政王和副摄政王班加尔县的竞选搭档。所以我认为他们的竞选活动非常有效。摄政王和副摄政王班贾尔区第三摄政号码是H. Rusli和KH。他们的竞选策略其实很小这一点从对公众的采访和对未来配偶的采访中得到了证明。他们的一项战略是每次会议进行50人的竞选,他们的解释是,尽管环境不支持Covid-19协议,但公众表现出极大的热情。这对夫妇有一个隐藏的策略,这些策略没有公布。如果与理论有关,移情理论和同质理论是对未来一对H. Rusli和KH倾向的合理假设。法德兰·雷法里先生,他们利用社会上的相似之处关键词:班贾尔区,政治交流,Covid-19,战略。“地区领导人的选举”是一件重要的事情,作为一种真正的运行民主形式,也是一种社会活动形式,建立这个国家与印尼公民的期望一致。在2020年的朝圣过程中,不同的是,有一种情况与史前的Pilkada的实施方式不同。这就像contradition一样有很多调整。因为挑战将面临,将军,免费,秘密,诚实和公平竞争也不容易。就像在马塔普拉,班贾尔摄入区的皮尔卡达一样。选民确实获得了领导他们所在地区的自由,即使在这场大灾难中,选举制度的选举结果令人担忧。美国是双》嗯知道,摄政王candidates for》和Banjar丽晶副摄政3号,H . Rusli和K H . M . Fadhlan Asy 'ari可以成为动态说to be弄得在他的竞选,但确实不是真的河段远程地区很多地方人们》和《郊区不认识谁之candidates for摄政和副摄政Banjar丽晶是出来。所以你可以说他们的指控,尽管很大,并没有真正起作用。摄政王和副摄政王3号候选人,namely H. Rusli和KH。他们提出的策略几乎不可取这是来自于对社区进行的调查和对未来工作人员进行的调查的证据。人们可以看到,他们的策略之一是在每一次面对面的会议上为50人发起竞选,并批准他们的曝光,社区似乎受到了积极的影响,尽管形势不支持covide -19协议。这对夫妇有一个隐藏的策略,在那里策略不会公开。如果这与理论有关,那么存在的理论和同质理论在看到鲁斯利和KH之间紧张的候选人时就是正确的理论。M . Fadhlan Asy 'ari是因为他们共同take advantage of problems with the社区和able to adapt to the划破战况和条件存在的班加尔丽晶这是《愿景与使命》这个候选人reflected双as well as in its, namely Banjar MANUNTUNG”的口号。主题:区域头的元素,Banjar摄政,政治交流,Covid-19,策略。
{"title":"Analisis Strategi Kampanye Dan Opini Masyarakat Mengenai Pasangan Calon Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Banjar h. Rusli – kh. Fadhlan asy’ari pada pilkada tahun 2020","authors":"Muhammad Muthahari Ramadhani","doi":"10.31602/jm.v5i1.7085","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v5i1.7085","url":null,"abstract":"ABSTRAKPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan suatu hal yang penting dilakukan sebagai bentuk nyata dari menjalankan Demokrasi dan juga sebagai bentuk aktif masyarakat untuk membangun bangsa sesuai dengan harapan semua warga negara Indonesia. Dalam pelaksanaan Pilkada di tahun 2020 ini terdapat perbedaan yang terjadi dengan pelaksanaan Pilkada sebelumnya, yaitu kendala situasi pandemi Covid 19 yang terjadi. Hal ini membuat banyak sekali penyesuaian dan juga bahkan pertentangan yang dihadapi. Karena tantangan yang akan dihadapi untuk penyelenggaraan pilkada dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil juga tidaklah mudah. Begitu pula dengan Pilkada yang akan dilaksanakan di Martapura, Kabupaten Banjar. Dimana pemilih tentunya diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan untuk memimpin daerahnya meskipun sistem pilkada di masa pandemi ini dilakukan. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa pasukan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar nomor urut 3, H. Rusli dan K.H.M. Fadhlan Asy’ari bisa dibilang cukup masif dalam kampanyenya, tetapi kurang menjangkau sampai benar-benar ke pelosok di mana masyarakat daerah pinggiran pun banyak yang tidak mengetahui mengenai siapa saja pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Banjar. Jadi bisa dibilang kampanye mereka walau masif tapi belum benar-benar efektif.Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3 Kabupaten Banjar yaitu H. Rusli dan KH. Fadhlan Asy’ari untuk strategi kampanye yang mereka lakukan bisa dibilang kurang maksimal. Hal ini terbukti dari hasil wawancara ke masyarakat dan wawancara ke pasangan calon memiliki perbedaan. Bisa dilihat salah satu strategi mereka yang mengkampanyekan 50 orang setiap pertemuan tatap muka dan menurut penjelasan mereka masyarakat terlihat antusias walaupun keadaan tidak mendukung protokol Covid-19. Pasangan ini mempunyai strategi tersembunyi dimana strategi tersebut tidak dipublikasikan. Jika dilihat keterkaitan dengan teori, maka Teori Empati dan Teori Homofili adalah teori yang pas apabila ditinjau dari kecenderungan pasangan calon H. Rusli dan KH. M. Fadhlan Asy’ari ini karena mereka memanfaatkan kesamaan masalah dengan masyarakat dan mereka mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada di Kabupaten Banjar dan ini tercermin dalam visi dan misi pasangan calon ini serta ada di slogannya, yakni “BANJAR MANUNTUNG”.Kata Kunci: Pilkada Kabupaten Banjar, Komunikasi Politik, Covid-19, Strategi.Election of Regional Heads (Pilkada) is an important thing to do as a real form of running democracy and also as an active form of society to build the nation in accordance with the expectations of all Indonesian citizens. In the implementation of the Pilkada in 2020, there are differences that occur with the implementation of the previous Pilkada, namely the constraints of the Covid-19 pandemic situation that occurred. This makes a lot of adjustments as well as even contradictions. Because the challenges that will b","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122297413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dan motivasi kerja pegawai pada Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja pegawai pada Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi pegawai di Kantor BKBPMP Banjarmasin tergolong cukup baik. Sama halnya dengan motivasi kerja pegawai di Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin juga termasuk dalam kategori cukup baik. Selain itu, ada hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor BKBPMP Kota BanjarmasinKata kunci: Iklim Komunikasi; Motivasi Kerja Karyawan.
{"title":"HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BKBPMP KOTA BANJARMASIN","authors":"M. Humaidi","doi":"10.31602/jm.v4i2.5927","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i2.5927","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim komunikasi dan motivasi kerja pegawai pada Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja pegawai pada Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi pegawai di Kantor BKBPMP Banjarmasin tergolong cukup baik. Sama halnya dengan motivasi kerja pegawai di Kantor BKBPMP Kota Banjarmasin juga termasuk dalam kategori cukup baik. Selain itu, ada hubungan antara iklim komunikasi dengan motivasi kerja pegawai di Kantor BKBPMP Kota BanjarmasinKata kunci: Iklim Komunikasi; Motivasi Kerja Karyawan.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127342137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Komunikasi Interpersonal antara anak didik terhadap guru dengan menceritakan atau curhat mengenai masalah-masalah anak didik dan guru memberikan jalan keluar dan saran terhadap permasalahan yang terjadi baik secara moral maupun terkait agama dan spiritual yang beretika dan kompeten. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis bagaimana gambaran pandangan terkait Implementasi Kompetensi Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Menanamkan Nilai Moral Anak Didik Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Anak Nusantara Tanjung Pagar. Penelitian ini menggunakan metode deskiptif kualitatif dengan data primer wawancara dan dokumentasi penelitian. Teknik analisis data dengan teknik triangulasi untuk keabsaan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan berkomunikasi guru tercipta dalam ikut serta secara aktif dalam kegiatan diskusi siswa, hal ini sangat dibutuhkan bagi anak didik dalam proses pembelajaran maupun dalam hubungan sosial. Guru harus menguatkannya, menunjukkan bahwa guru peduli dan membujuk agar anak didik mau menceritakan masalahnya. Komunikasi antar guru dan murid memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan agar informasi yang disampaikan tepat dan mudah dimengerti oleh satu sama lain. Kegunaan komunikasi interpersonal tidak hanya sekadar sebagai penyampaian dan penerimaan sebuah informasi, selain itu komunikasi interpersonal juga berguna sebagai alat dalam menciptakan dan membuat arti dari sebuah hubungan. Dengan komunikasi interpersonal yang efektif, seseorang mampu dengan mudah membuka dirinya pada orang lain sehingga dapat memberikan informasi mengenai diri, minat, dan harapan.Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal; Konsep Diri; Moral; Kompetensi Komunikasi.
{"title":"IMPLEMENTASI KOMPETENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DALAM MENANAMKAN NILAI MORAL ANAK DIDK DI (Studi Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Anak Nusantara Tanjung Pagar)","authors":"Muhammad Muthahari Ramadhani","doi":"10.31602/jm.v4i2.5925","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i2.5925","url":null,"abstract":"Komunikasi Interpersonal antara anak didik terhadap guru dengan menceritakan atau curhat mengenai masalah-masalah anak didik dan guru memberikan jalan keluar dan saran terhadap permasalahan yang terjadi baik secara moral maupun terkait agama dan spiritual yang beretika dan kompeten. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis bagaimana gambaran pandangan terkait Implementasi Kompetensi Komunikasi Interpersonal Guru Dalam Menanamkan Nilai Moral Anak Didik Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Anak Nusantara Tanjung Pagar. Penelitian ini menggunakan metode deskiptif kualitatif dengan data primer wawancara dan dokumentasi penelitian. Teknik analisis data dengan teknik triangulasi untuk keabsaan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan berkomunikasi guru tercipta dalam ikut serta secara aktif dalam kegiatan diskusi siswa, hal ini sangat dibutuhkan bagi anak didik dalam proses pembelajaran maupun dalam hubungan sosial. Guru harus menguatkannya, menunjukkan bahwa guru peduli dan membujuk agar anak didik mau menceritakan masalahnya. Komunikasi antar guru dan murid memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan agar informasi yang disampaikan tepat dan mudah dimengerti oleh satu sama lain. Kegunaan komunikasi interpersonal tidak hanya sekadar sebagai penyampaian dan penerimaan sebuah informasi, selain itu komunikasi interpersonal juga berguna sebagai alat dalam menciptakan dan membuat arti dari sebuah hubungan. Dengan komunikasi interpersonal yang efektif, seseorang mampu dengan mudah membuka dirinya pada orang lain sehingga dapat memberikan informasi mengenai diri, minat, dan harapan.Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal; Konsep Diri; Moral; Kompetensi Komunikasi.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123756034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lieta Dwi Novianti, Ade Nur atika Sari, Kenny Yola Safitri
Penelitian ini berjudul Strategi Publisitas Bupati Tanah Laut Melalui Media Sosial Facebook Dalam Darurat Siaga Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan strategi publisitas yang dilakukan oleh Bupati Tanah Laut guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi Darurat Siaga Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut dengan sub masalah: 1. Strategi publisitas yang digunakan oleh Bupati Tanah Laut dalam Darurat Siaga Covid-19 Di kabupaten Tanah Laut ? 2. Dampak informasi apa yang didapatkan oleh masyarakat melaui publisitas yang dilakukan Bupati tanah laut menggunakan Media Sosial Facebook? Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan data primer dan sekunder kepada 11 (sebelas) orang informan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, analisis perbandingan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi publisitas yang digunakan oleh Bupati Tanah Laut melaui Media Sosial Facebook adalah Pure Publicity atau publisitas Murni dan Tie-In Publicity atau publisitas yang memanfaatkan extraordinary news. Dampak Informasi yang diterima masyarakat melalui Media Sosial Facebook adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dan lebih memahami kondisi darurat siaga covid-19 di kabupaten tanah laut serta mendapatkan infromasi yang kredibel dari Publisitas yang dilakukan oleh Bupati Kabupaten Tanah Laut.Kata Kunci: Publisitas; Hubungan Masyarakat; Media Sosial; Facebook.
{"title":"STRATEGI PUBLISITAS BUPATI TANAH LAUT MELALUI MEDIA SOSIAL FACEBOOK DALAM SIAGA DARURAT COVID-19 DI KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Lieta Dwi Novianti, Ade Nur atika Sari, Kenny Yola Safitri","doi":"10.31602/jm.v4i2.5926","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i2.5926","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Strategi Publisitas Bupati Tanah Laut Melalui Media Sosial Facebook Dalam Darurat Siaga Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan strategi publisitas yang dilakukan oleh Bupati Tanah Laut guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi Darurat Siaga Covid-19 Di Kabupaten Tanah Laut dengan sub masalah: 1. Strategi publisitas yang digunakan oleh Bupati Tanah Laut dalam Darurat Siaga Covid-19 Di kabupaten Tanah Laut ? 2. Dampak informasi apa yang didapatkan oleh masyarakat melaui publisitas yang dilakukan Bupati tanah laut menggunakan Media Sosial Facebook? Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan data primer dan sekunder kepada 11 (sebelas) orang informan. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, analisis perbandingan dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi publisitas yang digunakan oleh Bupati Tanah Laut melaui Media Sosial Facebook adalah Pure Publicity atau publisitas Murni dan Tie-In Publicity atau publisitas yang memanfaatkan extraordinary news. Dampak Informasi yang diterima masyarakat melalui Media Sosial Facebook adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dan lebih memahami kondisi darurat siaga covid-19 di kabupaten tanah laut serta mendapatkan infromasi yang kredibel dari Publisitas yang dilakukan oleh Bupati Kabupaten Tanah Laut.Kata Kunci: Publisitas; Hubungan Masyarakat; Media Sosial; Facebook.","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122901275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kota Banjarmasin merupakan pusat Kota Kalimantan Selatan yang dari berbagai kegiatan literasi digital yang pernah dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan sejak tahun 2012 khususnya menyusur pada pelajar, guru, dan masyarakat. Karakteristik wilayah atau ciri-ciri wilayah suburban ini merupakan percampuran desa dan kota. Pada penelitian ini persepsi masyarakat pinggiran yang dimaksud adalah pandangan/penilaian dari para orang tua yang tinggal dikawasan pinggiran Kota Banjarmasin tentang pentingnya mengakses internet dan penggunaan media sosial secara sehat dan tepat, dan orang tua berlaku sebagai pengawas atau kontrol bagi anak-anaknya ketika mengakses informasi maupun konten-konten dari internet. Fokus pada penelitian ini adalah pandangan dari orang tua yang bermukim di kawasan pinggiran Kota Banjarmasin yang memiliki anak mulai usia 0 hingga 17 tahun tentang pentingnya literasi digital. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode sosialisasi umumnya hanya terbatas pada pemahaman bahwa literasi digital hanyalah berupa kemampuan untuk mengakses informasi melalui internet dan tidak banyak yang mengetahui dan memahami dampak negatif dari mengakses internet tanpa filter diri khususnya bagi anak-anak serta pentingnya pengawasan dari orang tua. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat pinggiran tentang literasi digital dilihat dari indikator kognitif dengan persentase sebesar 51,7%. Pada indikator afeksi dengan persentase sebesar 32,2%, dan indikator konasi dengan persentase sebesar 16,1%, sehingga secara keseluruhan persepsi masyarakat pinggiran Kota Banjarmasin terbesar hanya masih dalam tataran pada aspek kognitif awal dengan penilaian kategori sedang. Berangkat dari hal diatas kiranya perlu mengetahui secara lebih lanjut pandangan masyarakat khususnya para orang tua mengenai literasi digital yang ada dibenak masyarakat ditinjau dari aspek kognisi, afeksi dan konasi melalui pengawasan dari Dinas Komunikasi Informasi dan Pemerintah Kota Banjarmasin.Kata Kunci: Literasi Digital; Internet; Masyarakat Pinggiran; Komunikasi Informasi; Kota Banjarmasin
{"title":"LITERASI DIGITAL DAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI INFORMASI DIGITAL PADA MASYARAKAT PINGGIRAN KOTA BANJARMASIN (Studi Pada Masyarakat Pinggiran Kota Banjarmasin)","authors":"Sarwani Sarwani","doi":"10.31602/jm.v4i2.5992","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i2.5992","url":null,"abstract":"Kota Banjarmasin merupakan pusat Kota Kalimantan Selatan yang dari berbagai kegiatan literasi digital yang pernah dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan sejak tahun 2012 khususnya menyusur pada pelajar, guru, dan masyarakat. Karakteristik wilayah atau ciri-ciri wilayah suburban ini merupakan percampuran desa dan kota. Pada penelitian ini persepsi masyarakat pinggiran yang dimaksud adalah pandangan/penilaian dari para orang tua yang tinggal dikawasan pinggiran Kota Banjarmasin tentang pentingnya mengakses internet dan penggunaan media sosial secara sehat dan tepat, dan orang tua berlaku sebagai pengawas atau kontrol bagi anak-anaknya ketika mengakses informasi maupun konten-konten dari internet. Fokus pada penelitian ini adalah pandangan dari orang tua yang bermukim di kawasan pinggiran Kota Banjarmasin yang memiliki anak mulai usia 0 hingga 17 tahun tentang pentingnya literasi digital. Hasil penelitian menunjukkan dengan metode sosialisasi umumnya hanya terbatas pada pemahaman bahwa literasi digital hanyalah berupa kemampuan untuk mengakses informasi melalui internet dan tidak banyak yang mengetahui dan memahami dampak negatif dari mengakses internet tanpa filter diri khususnya bagi anak-anak serta pentingnya pengawasan dari orang tua. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat pinggiran tentang literasi digital dilihat dari indikator kognitif dengan persentase sebesar 51,7%. Pada indikator afeksi dengan persentase sebesar 32,2%, dan indikator konasi dengan persentase sebesar 16,1%, sehingga secara keseluruhan persepsi masyarakat pinggiran Kota Banjarmasin terbesar hanya masih dalam tataran pada aspek kognitif awal dengan penilaian kategori sedang. Berangkat dari hal diatas kiranya perlu mengetahui secara lebih lanjut pandangan masyarakat khususnya para orang tua mengenai literasi digital yang ada dibenak masyarakat ditinjau dari aspek kognisi, afeksi dan konasi melalui pengawasan dari Dinas Komunikasi Informasi dan Pemerintah Kota Banjarmasin.Kata Kunci: Literasi Digital; Internet; Masyarakat Pinggiran; Komunikasi Informasi; Kota Banjarmasin","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133893059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi COVID-19. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan saat ini tengah melanda Indonesia. Virus ini menular dengan cepat melalui udara, itu sebabnya penting bagi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan 3M. Masyarakat lebih baik beraktivitas di dalam rumah dan memperbanyak kegiatan positif yang dapat menjaga kesehatan tubuh seperti makan makanan sehat dan bergizi, menjaga kebersihan dan menjalin komunikasi transendental (komunikasi manusia dengan Tuhan) yang baik. Penelitian ini dilakukan di beberapa RT (Rukun Tetangga) di RW (Rukun Warga) 06 di Desa Cicukang, Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan melalui online, mengobservasi kegiatan mereka yang berkaitan dengan komunikasi transendental, dan mengkaji literatur-literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang taat dalam beribadah memiliki resiko lebih kecil mengalami stres. Selain itu, dengan menjadikan diri, hati dan pikiran fokus dalam beribadah dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta melalui berdoa dan berdzikir maka diri akan teralihkan dari kecemasan terhadap virus corona. Hal ini menimbulkan pengaruh positif pada diri sehingga berkurangnya kemungkinan terpapar virus. .Kata Kunci: COVID-19; Komunikasi Transendental; Kesehatan Diri; Stres
{"title":"POLA KOMUNIKASI TRANSENDENTAL DI MASA PANDEMI COVID-19 SEBAGAI USAHA MENJAGA KESEHATAN DIRI","authors":"Yuliana Maknolia, Dini Rahmawati","doi":"10.31602/jm.v4i2.5924","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i2.5924","url":null,"abstract":"Kajian ini dilatarbelakangi oleh situasi pandemi COVID-19. COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan saat ini tengah melanda Indonesia. Virus ini menular dengan cepat melalui udara, itu sebabnya penting bagi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan 3M. Masyarakat lebih baik beraktivitas di dalam rumah dan memperbanyak kegiatan positif yang dapat menjaga kesehatan tubuh seperti makan makanan sehat dan bergizi, menjaga kebersihan dan menjalin komunikasi transendental (komunikasi manusia dengan Tuhan) yang baik. Penelitian ini dilakukan di beberapa RT (Rukun Tetangga) di RW (Rukun Warga) 06 di Desa Cicukang, Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan melalui online, mengobservasi kegiatan mereka yang berkaitan dengan komunikasi transendental, dan mengkaji literatur-literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang taat dalam beribadah memiliki resiko lebih kecil mengalami stres. Selain itu, dengan menjadikan diri, hati dan pikiran fokus dalam beribadah dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta melalui berdoa dan berdzikir maka diri akan teralihkan dari kecemasan terhadap virus corona. Hal ini menimbulkan pengaruh positif pada diri sehingga berkurangnya kemungkinan terpapar virus. .Kata Kunci: COVID-19; Komunikasi Transendental; Kesehatan Diri; Stres","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128374561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemasaran dan minat menabung nasabah di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan komunikasi pemasaran dengan minat nasabah menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran pada Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin tergolong cukup baik. Sedangkan minat nasabah untuk menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin berada pada kategori baik. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi pemasaran dengan minat nasabah menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Minat Menabung
{"title":"HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN MINAT MENABUNG NASABAH DI BANK BRI KCP SAMUDERA BANJARMASIN","authors":"M. Humaidi","doi":"10.31602/jm.v4i1.5353","DOIUrl":"https://doi.org/10.31602/jm.v4i1.5353","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemasaran dan minat menabung nasabah di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin, selain itu untuk mengetahui hubungan komunikasi pemasaran dengan minat nasabah menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif dan instrumen penelitian dengan kuesioner dianalisis dengan Chi Square Goodness Of Fit dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran pada Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin tergolong cukup baik. Sedangkan minat nasabah untuk menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin berada pada kategori baik. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi pemasaran dengan minat nasabah menabung di Bank BRI KCP Samudera Banjarmasin. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Minat Menabung","PeriodicalId":237867,"journal":{"name":"Jurnal Mutakallimin : Jurnal Ilmu Komunikasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127717179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}