Tuberkulosis menjadi penyakit no.2 mematikan di dunia, maka perlu upaya strategi penyelesaian penyakit tersebut. Salah satunya program kemenkes RI yaitu Eliminasi TB 2030 yang meliputi penemuan aktif, kemitraan dan mobilisasi sosial (kegiatan investigasi kontak serta Penyuluhan TB) yang dilakukan oleh kader. Pada tahun 2020 di Kuningan ada 1.009 IK, menurun dibanding tahun 2019 ada 1.720 IK yang di laporkan. Kinerja kader mengalami penurunan karena dilihat dari jumlah kasus TB di Kabupaten Kuningan masih sebanyak 2.504 kasus yang diperkirakan hanya ditemukan sekitar 65.63% terduga kasus. Maka daripada itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan Kinerja Kader Kesehatan Tuberkulosis di Kabupaten Kuningan pada pada saat pandemi COVID-19 tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah kader kesehatan TB Kabupaten Kuningan sebanyak 65 orang kader (total sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner dan lembar kinerja melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji chi-square dan rank spearman. Sebanyak 64.6% kader memiliki kinerja yang kurang baik. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara kinerja denan umur (P=0.003), masa kerja (P=0.001), motivasi (P=0.010) dan sikap (P=0.001). Kemudian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja dengan status pekerjaan (P=0.375) dan pendidikan (P=0.098). Tidak ada hubungan antara umur, pendidikan dan status pekerjaan dengan Kinerja kader. Adanya hubungan antara masa kerja, motivasi dan sikap dengan kinerja kader kesehatan. Perlu dilakukan pemeliharaan dan memotivasi kader kesehatan agar dapat meningkatkan kinerjanya, seperti penyegaran pengetahuan kader.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER KESEHATAN TUBERKULOSIS DI KABUPATEN KUNINGAN PADA SAAT PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020","authors":"Sultonnur Rosid, F. Rahim, Fuad Hilmi Sudasman","doi":"10.34305/jphi.v2i1.345","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.345","url":null,"abstract":"Tuberkulosis menjadi penyakit no.2 mematikan di dunia, maka perlu upaya strategi penyelesaian penyakit tersebut. Salah satunya program kemenkes RI yaitu Eliminasi TB 2030 yang meliputi penemuan aktif, kemitraan dan mobilisasi sosial (kegiatan investigasi kontak serta Penyuluhan TB) yang dilakukan oleh kader. Pada tahun 2020 di Kuningan ada 1.009 IK, menurun dibanding tahun 2019 ada 1.720 IK yang di laporkan. Kinerja kader mengalami penurunan karena dilihat dari jumlah kasus TB di Kabupaten Kuningan masih sebanyak 2.504 kasus yang diperkirakan hanya ditemukan sekitar 65.63% terduga kasus. Maka daripada itu perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan Kinerja Kader Kesehatan Tuberkulosis di Kabupaten Kuningan pada pada saat pandemi COVID-19 tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah kader kesehatan TB Kabupaten Kuningan sebanyak 65 orang kader (total sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuesioner dan lembar kinerja melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji chi-square dan rank spearman. Sebanyak 64.6% kader memiliki kinerja yang kurang baik. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara kinerja denan umur (P=0.003), masa kerja (P=0.001), motivasi (P=0.010) dan sikap (P=0.001). Kemudian tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja dengan status pekerjaan (P=0.375) dan pendidikan (P=0.098). Tidak ada hubungan antara umur, pendidikan dan status pekerjaan dengan Kinerja kader. Adanya hubungan antara masa kerja, motivasi dan sikap dengan kinerja kader kesehatan. Perlu dilakukan pemeliharaan dan memotivasi kader kesehatan agar dapat meningkatkan kinerjanya, seperti penyegaran pengetahuan kader.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130697012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budaya minum kopi menjadi salah satu budaya paling popular dan digemari masyarakat. Kebiasaan minum kopi berkorelasi dengan berbagai masalah kesehatan, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Barista terkait dalam pekerjaannya memiliki peluang untuk lebih banyak meminum kopi dalam berbagai sajian sehingga dikhawatirkan memberikan dampak pada status kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis korelasi antara konsumsi kopi dengan tekanan dan gula darah, IMT, Hb, lama tidur dan screen time barista di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 40 barista di Majalengka terlibat dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, pengambilan darah dan pengukuran indeks massa tubuh. Data dianalisis menggunakan Rank Spearman dan Regresi Logistik Berganda. Responden rata-rata meminum kopi sebanyak 4 gelas perhari, memiliki tekanan darah sistolik 117 mmHg, diastolik 77,75 mmHg, kadar gula darah sebesar 115,5 mg/dl dan kadar Hemoglobin 13,8 mg/dl. Semua responden memiliki status gizi baik, waktu tidur yang cukup (8,74 jam), dan screen time yang berlebih (8,1 jam). Lama tidur berkorelasi negatif dengan konsumsi kopi (p=0,012) dengan koefisien korelasi sebesar -0,395 (kekuatan hubungan sedang). Konsumsi kopi tidak berkorelasi dengan tekanan darah (p=0,168), gula darah (p=0,257), IMT (p=0,251), kadar Hb (p=0,93) dan screen time (p=0,899). Konsumsi kopi berkorelasi dengan lama tidur setelah dikontrol dengan tekanan darah, gula darah, dan indeks massa tubuh barista (p=0,009). Konsumsi kopi mempengaruhi lama tidur yang dikontrol dengan variabel tekanan darah, kadar gula darah dan indeks massa tubuh barista di Kabupaten Majalengka. Perlunya promosi tentang pola konsumsi dan dampak kesehatan terhadap barista dan pemilik kafe di Kabupaten Majalengka.
{"title":"KORELASI ANTARA KONSUMSI KOPI DENGAN TEKANAN DAN GULA DARAH, IMT, Hb, LAMA TIDUR DAN SCREEN TIME BARISTA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021","authors":"Hafidz Hilal Assegaf, Susianto Tseng, Mamlukah Mamlukah","doi":"10.34305/jphi.v1i2.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.304","url":null,"abstract":"Budaya minum kopi menjadi salah satu budaya paling popular dan digemari masyarakat. Kebiasaan minum kopi berkorelasi dengan berbagai masalah kesehatan, baik yang menguntungkan maupun merugikan. Barista terkait dalam pekerjaannya memiliki peluang untuk lebih banyak meminum kopi dalam berbagai sajian sehingga dikhawatirkan memberikan dampak pada status kesehatannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis korelasi antara konsumsi kopi dengan tekanan dan gula darah, IMT, Hb, lama tidur dan screen time barista di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 40 barista di Majalengka terlibat dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, pengambilan darah dan pengukuran indeks massa tubuh. Data dianalisis menggunakan Rank Spearman dan Regresi Logistik Berganda. \u0000Responden rata-rata meminum kopi sebanyak 4 gelas perhari, memiliki tekanan darah sistolik 117 mmHg, diastolik 77,75 mmHg, kadar gula darah sebesar 115,5 mg/dl dan kadar Hemoglobin 13,8 mg/dl. Semua responden memiliki status gizi baik, waktu tidur yang cukup (8,74 jam), dan screen time yang berlebih (8,1 jam). Lama tidur berkorelasi negatif dengan konsumsi kopi (p=0,012) dengan koefisien korelasi sebesar -0,395 (kekuatan hubungan sedang). Konsumsi kopi tidak berkorelasi dengan tekanan darah (p=0,168), gula darah (p=0,257), IMT (p=0,251), kadar Hb (p=0,93) dan screen time (p=0,899). Konsumsi kopi berkorelasi dengan lama tidur setelah dikontrol dengan tekanan darah, gula darah, dan indeks massa tubuh barista (p=0,009). Konsumsi kopi mempengaruhi lama tidur yang dikontrol dengan variabel tekanan darah, kadar gula darah dan indeks massa tubuh barista di Kabupaten Majalengka. Perlunya promosi tentang pola konsumsi dan dampak kesehatan terhadap barista dan pemilik kafe di Kabupaten Majalengka. \u0000 ","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131386305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Kurniasih, C. Heriana, Evi Soviyati, Ryan Apriyanti
Persalinan kala III merupakan bagian dari proses persalinan yang tidak bisa di pandang sebelah mata karena Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi salah satunya adalah perdarahan sebesar (42%) dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Lama Kala III Persalinan Dengan Kejadian Perdarahan Pada Ibu Post Partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort retrospektif menggunakan metode kuantitatif. Jumlah sampel ditentukan dengan perhitungan slovin sebanyak 92, dengan teknik pengambilan random sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 92 ibu bersalin waktu lama kala III ≤ 15 menit sebanyak 64 orang (69,6%), sedangkan yang mengalami perdarahan post partum sebanyak 21 orang (22.8%). Uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,044 < 0,05. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan lama kala III dengan kejadian perdarahan pada ibu post partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan kualitas dalam prosedur penanganan persalinan terutama dalam penerapan manajemen aktif kala III untuk menurunkan angka kejadian pascapersalinan..
{"title":"HUBUNGAN LAMA KALA III PERSALINAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PADA IBU POST PARTUM DI RSUD 45 KUNINGAN","authors":"N. Kurniasih, C. Heriana, Evi Soviyati, Ryan Apriyanti","doi":"10.34305/jphi.v1i2.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.302","url":null,"abstract":"Persalinan kala III merupakan bagian dari proses persalinan yang tidak bisa di pandang sebelah mata karena Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi salah satunya adalah perdarahan sebesar (42%) dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Lama Kala III Persalinan Dengan Kejadian Perdarahan Pada Ibu Post Partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan kohort retrospektif menggunakan metode kuantitatif. Jumlah sampel ditentukan dengan perhitungan slovin sebanyak 92, dengan teknik pengambilan random sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. \u0000Hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 92 ibu bersalin waktu lama kala III ≤ 15 menit sebanyak 64 orang (69,6%), sedangkan yang mengalami perdarahan post partum sebanyak 21 orang (22.8%). Uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0,044 < 0,05. Berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan lama kala III dengan kejadian perdarahan pada ibu post partum di RSUD 45 Kuningan Kabupaten Kuningan. Disarankan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan lebih meningkatkan kualitas dalam prosedur penanganan persalinan terutama dalam penerapan manajemen aktif kala III untuk menurunkan angka kejadian pascapersalinan.. \u0000 ","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127252109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Emi Sumarni, Mamlukah Mamlukah, Rossi Suparman, Ahmad Ropii, M. Lukman, J. Jamaludin, Cipto Sudrajat
Lanjut usia (Lansia) merupakan proses alamiah dan berkesinambungan secara bertahap yang dimulai dari bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia. Peningkatan usia harapan hidup pada lansia dapat mempengaruhi aspek kehidupan mereka, seperti perubahan psikologis, fisik, biologis, sosial, dan akan semakin banyak timbul penyakit degeneratif karena proses penuaan tersebut. Salah satunya dapat dilihat dari perubahan pada fungsi kardiovaskular, yang mengakibatkan tekanan darah meningkat atau akan menimbulkan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh senam anti stroke terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan. Jenis pada penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pre-test dan post-test only design, dimana akan dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan senam anti stroke. Sampel pada penelitian ini adalah setiap lansia yang menderita kategori hipertensi ringan yang berjumlah 20. Instrument penelitian adalah SOP senam anti stroke, tensi meter digital, buku catatan. Analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh senam anti stroke terhadap penrunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan menggunakan analisis statistik uji paired t test dengan drajat kepercayaan α = 0,05 Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukan terdapat penurunan tekanan darah pada lansia sebelum perlakuan dengan mean sistole sebesar 151.70 dan diastole sebesar 87.10, sedangkan pada mean tekanan darah setelah diberikan perlakuan mean sistole sebesar 126 dan diastole sebesar 79.95. berdasarkan hasil uji bivariat menunjukan bahwa terdapat pengaruh senam anti stroke terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan dengan nilai p= 0,000. Berdasarkan hasil tersebut simpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh senam anti stroke terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan. Kata Kunci : Senam anti stroke, hipertensi, sistole, diastole.
{"title":"ANALISIS PENGARUH TERAPI SENAM ANTI STROKE SEBAGAI UPAYA NON FARMAKOLOGI MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA (LANSIA) DENGAN HIPERTENSI RINGAN","authors":"Emi Sumarni, Mamlukah Mamlukah, Rossi Suparman, Ahmad Ropii, M. Lukman, J. Jamaludin, Cipto Sudrajat","doi":"10.34305/jphi.v1i2.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.300","url":null,"abstract":"Lanjut usia (Lansia) merupakan proses alamiah dan berkesinambungan secara bertahap yang dimulai dari bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia. Peningkatan usia harapan hidup pada lansia dapat mempengaruhi aspek kehidupan mereka, seperti perubahan psikologis, fisik, biologis, sosial, dan akan semakin banyak timbul penyakit degeneratif karena proses penuaan tersebut. Salah satunya dapat dilihat dari perubahan pada fungsi kardiovaskular, yang mengakibatkan tekanan darah meningkat atau akan menimbulkan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh senam anti stroke terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan. Jenis pada penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pre-test dan post-test only design, dimana akan dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan senam anti stroke. Sampel pada penelitian ini adalah setiap lansia yang menderita kategori hipertensi ringan yang berjumlah 20. Instrument penelitian adalah SOP senam anti stroke, tensi meter digital, buku catatan. Analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh senam anti stroke terhadap penrunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan menggunakan analisis statistik uji paired t test dengan drajat kepercayaan α = 0,05 Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukan terdapat penurunan tekanan darah pada lansia sebelum perlakuan dengan mean sistole sebesar 151.70 dan diastole sebesar 87.10, sedangkan pada mean tekanan darah setelah diberikan perlakuan mean sistole sebesar 126 dan diastole sebesar 79.95. berdasarkan hasil uji bivariat menunjukan bahwa terdapat pengaruh senam anti stroke terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan dengan nilai p= 0,000. Berdasarkan hasil tersebut simpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh senam anti stroke terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi ringan. \u0000Kata Kunci : Senam anti stroke, hipertensi, sistole, diastole. \u0000 ","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132198245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Jumlah populasi 64 responden dengan sampel 30 kasus dan 30 kontrol dengan metode purposive sampling dan pengambilan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) didapatkan jumlah responden yang mengalami kecemasan berat sebanyak (66,6%). Pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan p value = 0,000 Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan. Kata Kunci : Terapi Murattal al-Quran, Kecemasan Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that someone reads verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The total population of 64 respondents with a sample of 30 cases and 30 controls using purposive sampling method and data collection using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) obtained the number of respondents who experienced severe anxiety (66.6%). The effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety p value = 0.000 In conclusion, there is an effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety. Keywords: Murattal al-Quran therapy, Anxiety
ABSTRAK Terapi Murattal al-Quran (古兰经治疗)是一种治疗方法,旨在帮助人们在日常生活中学习古兰经,同时也是一种宗教治疗方法。通过有目的的抽样和汉密尔顿焦虑评定量表(HARS)的数据收集,64 名受访者中的 30 名焦虑症患者和 30 名对照组患者中,有 66.6% 的受访者有焦虑症。P 值 = 0,000 Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan.Kata Kunci :Murattal al-Quran 疗法是一种聆听《古兰经》诵读的疗法,它是一种宗教疗法,即有人诵读《古兰经》经文数分钟或数小时,从而产生积极的影响。采用有目的的抽样方法和汉密尔顿焦虑评定量表(HARS)进行数据收集,受访者总人数为 64 人,其中 30 人为病例,30 人为对照组,结果显示受访者中出现严重焦虑的人数占 66.6%。穆拉塔勒古兰经》疗法对焦虑的影响 P 值 = 0.000 总之,《穆拉塔勒古兰经》疗法对焦虑有影响。关键词古兰经》疗法 焦虑症
{"title":"PENGARUH TERAPI MURATTAL AL-QURAN TERHADAP KECEMASAN PADA PEKERJA LAYANAN JASA BOGA DI KABUPATEN CIREBON PADA ERA PANDEMI COVID 19 TAHUN 2020.","authors":"Rachmat Roebidin, Mamlukah Mamlukah, Rossi Suparman, Esty Febriani","doi":"10.34305/jphi.v1i2.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.306","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Terapi Murattal al-Quran adalah terapi mendengarkan bacaan al-Quran yang merupakan terapi religi bahwa seseorang dibacakan ayat-ayat al-Quran selama beberapa menit atau jam sehingga memberikan dampak positif. Jumlah populasi 64 responden dengan sampel 30 kasus dan 30 kontrol dengan metode purposive sampling dan pengambilan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) didapatkan jumlah responden yang mengalami kecemasan berat sebanyak (66,6%). Pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan p value = 0,000 Kesimpulannya terdapat pengaruh terapi Murattal al-Quran terhadap kecemasan. \u0000Kata Kunci : Terapi Murattal al-Quran, Kecemasan \u0000 \u0000Murattal al-Quran therapy is a therapy to listen to the recitation of the Koran which is a religious therapy that someone reads verses of the Koran for a few minutes or hours so that it has a positive impact. The total population of 64 respondents with a sample of 30 cases and 30 controls using purposive sampling method and data collection using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) obtained the number of respondents who experienced severe anxiety (66.6%). The effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety p value = 0.000 In conclusion, there is an effect of Murattal al-Quran therapy on anxiety. \u0000Keywords: Murattal al-Quran therapy, Anxiety","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131369199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif diawali dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), mampu menahan risiko terjadinya kematian pada bayi. Hal ini terjadi karena kandungan pada ASI yaitu faktor protektif dan nutrisi yang tepat pada bayi dan menjamin status gizi bayi. Namun, saat ini masih ditemukan orang tua yang tidak melaksanakan IMD dan memberikan ASI saja selama 0-6 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2021. Desain penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 40 responden dengan teknik sampling yaitu total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka tahun 2021 adalah gizi baik sebesar (65%). Kurang dari setengah bayi tidak mendapatkan IMD (42,5%). Kurang dari setengah bayi tidak diberi ASI secara eksklusif (45,0%). Terdapat hubungan pelaksanaan IMD terhadap status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,007. Terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,040. Disarankan pada ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang IMD dan ASI Eksklusif dengan cara berkonsultasi kepada petugas kesehatan, membaca buku KIA dan majalah kesehatan dan bagi bidan desa agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan sering mengadakan penyuluhan sehingga upaya meningkatkan status gizi bayi tercapai.
完全母乳喂养的成功始于早产母乳开始,能够承担婴儿死亡的风险。这是因为母乳的含量是婴儿的适当保护和营养因素,并保证婴儿的营养状况。然而,目前仍有一些父母对性传播疾病不满意,只喂养了0-6个月。本研究的目的是确定在2021年班塔大村庄马加伦卡摄政时期对婴儿营养状况的专职母乳喂养关系。研究设计是对跨分段方法的交叉方法进行分析,使用问卷、砝码和whon - nchs表。这项研究使用了Rank Spearman的分析。这项研究的人口是在班塔大居民区马加伦卡地区哺乳的母亲,有40名受访者,他们的样本技术是总抽样。研究结果显示,2021年Bantar great cidangwangi地区马加伦卡省的大多数婴儿营养良好(65%)。只有不到一半的婴儿没有得到IMD(42.5%)。只有不到一半的婴儿是完全母乳喂养的(45.0%)。这与婴儿的营养状况有关,婴儿的营养状况为p值为0.007。母乳喂养与婴儿营养状况的独家关系为p值为0.040。建议母亲通过咨询卫生官员来增加对特殊免疫和母乳的了解,阅读起亚的书籍和健康杂志,并为村里的助产士提供教育,通过经常进行教育来改善健康服务,从而实现改善婴儿营养状况的努力。
{"title":"HUBUNGAN PELAKSANAAN IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI DI DESA BANTAR AGUNG KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2021","authors":"Eva Fauziah, Ratiah Ratiah","doi":"10.34305/jphi.v1i2.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.282","url":null,"abstract":"Keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif diawali dengan pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), mampu menahan risiko terjadinya kematian pada bayi. Hal ini terjadi karena kandungan pada ASI yaitu faktor protektif dan nutrisi yang tepat pada bayi dan menjamin status gizi bayi. Namun, saat ini masih ditemukan orang tua yang tidak melaksanakan IMD dan memberikan ASI saja selama 0-6 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pelaksanaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Tahun 2021. \u0000Desain penelitian yaitu analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan instrument kuesioner, timbangan dan tabel WHO-NCHS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan Rank Spearman. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka sebanyak 40 responden dengan teknik sampling yaitu total sampling. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi di Desa Bantar Agung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka tahun 2021 adalah gizi baik sebesar (65%). Kurang dari setengah bayi tidak mendapatkan IMD (42,5%). Kurang dari setengah bayi tidak diberi ASI secara eksklusif (45,0%). Terdapat hubungan pelaksanaan IMD terhadap status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,007. Terdapat hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan status gizi bayi dengan nilai p-value sebesar 0,040. \u0000Disarankan pada ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang IMD dan ASI Eksklusif dengan cara berkonsultasi kepada petugas kesehatan, membaca buku KIA dan majalah kesehatan dan bagi bidan desa agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan dengan sering mengadakan penyuluhan sehingga upaya meningkatkan status gizi bayi tercapai.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128244764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
World Health Organization (WHO) mengkonfirmasi bahwa prevalensi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil secara global 35-75% dimana sebagian besar terjadi pada ibu hamil trimester ketiga. Faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis, salah satunya yaitu pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kenaikan berat badan ibu hamil trimester II dan III di UPTD Puskesmas Garawangi. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Analisa data menggunakan Rank spearman. Hasil analisis bivariat didapatkan ibu yang memiliki pola makan kurang sebagian besar mengalami kenaikan berat badan lebih. Hasil uji statistik didapatkan p value 0, 000 dan nilai r 0,773. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kenaikan berat badan pada ibu hamil trimester II dan III. Diharapkan Ibu hamil trimester II dan III dapat mengatur pola makan dengan menu gizi seimbang dengan menu yang bervariasi.
根据世界卫生组织(世卫组织)的数据证实,能源短缺的患病率(爷爷)在全球孕妇35-75%编年史第三孕妇怀孕大部分发生在哪里。慢性能量不足的因素,其中之一就是不健康的饮食和生活方式。目的研究发现饮食和体重增加之间的关系在UPTD孕妇怀孕II和III Garawangi乡村医院。研究方法却用的是横截面设计。抽样技术用accidental抽样样本数量多达30的受访者。数据分析使用兰克斯皮尔曼。二元分析它的饮食的母亲中有大部分经历更少的体重增加更多。统计测试得到的p值0,000 r 0.773。结论:有重要的饮食和体重增加之间的关系在孕妇怀孕II和III。预计孕妇怀孕II和III可以安排饮食营养均衡的菜单不同的菜单。
{"title":"POLA MAKAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI UPTD PUSKESMAS GARAWANGI KECAMATAN GARAWANGI KABUPATEN KUNINGAN","authors":"Merissa Laora Heryanto, Ridha Amalia Sholihati, Ade Siti Maemunah","doi":"10.34305/jphi.v1i2.290","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.290","url":null,"abstract":"World Health Organization (WHO) mengkonfirmasi bahwa prevalensi Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil secara global 35-75% dimana sebagian besar terjadi pada ibu hamil trimester ketiga. Faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis, salah satunya yaitu pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kenaikan berat badan ibu hamil trimester II dan III di UPTD Puskesmas Garawangi. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Analisa data menggunakan Rank spearman. Hasil analisis bivariat didapatkan ibu yang memiliki pola makan kurang sebagian besar mengalami kenaikan berat badan lebih. Hasil uji statistik didapatkan p value 0, 000 dan nilai r 0,773. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kenaikan berat badan pada ibu hamil trimester II dan III. Diharapkan Ibu hamil trimester II dan III dapat mengatur pola makan dengan menu gizi seimbang dengan menu yang bervariasi.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126933155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Postpartum blues merupakan suatu gangguan psikologi sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi yang terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, dimana suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan namun emosi ibu menjadi labil. Tingkat pendidikan, jenis persalinan serta dukungan suami merupakan faktor yang mempengaruhi postpartum blues. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadugede. Jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampling berjumlah 42 ibu nifas. Instrument berupa kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat sebagian besar ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede berpendidikan tingkat menengah 54,8%, jenis persalinan spontan 81%, mendapat dukungan suami 52,4%. Hasil analisis bivariate didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan postpartum blues nilai ρ=0,034, tidak ada hubungan antara jenis persalinan dengan postpartum blues nilai ρ=0,060, ada hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues nilai ρ=0,002. Ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya dukungan suami dalam memenuhi kebutuhan psikologis ibu untuk mencegah terjadinya postpartum blues.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN POSTPARTUM BLUES DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KADUGEDE","authors":"Nurul Hikmah, Anggit Kartikasari, Russiska Russiska, Noviyani Noviyani","doi":"10.34305/jphi.v1i2.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.279","url":null,"abstract":"Postpartum blues merupakan suatu gangguan psikologi sementara yang ditandai dengan memuncaknya emosi yang terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan, dimana suasana hati yang paling utama adalah kebahagiaan namun emosi ibu menjadi labil. Tingkat pendidikan, jenis persalinan serta dukungan suami merupakan faktor yang mempengaruhi postpartum blues. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan postpartum blues pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kadugede. \u0000Jenis penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Teknik sampel menggunakan total sampling berjumlah 42 ibu nifas. Instrument berupa kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi-Square. \u0000Hasil analisis univariat sebagian besar ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede berpendidikan tingkat menengah 54,8%, jenis persalinan spontan 81%, mendapat dukungan suami 52,4%. Hasil analisis bivariate didapatkan ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan postpartum blues nilai ρ=0,034, tidak ada hubungan antara jenis persalinan dengan postpartum blues nilai ρ=0,060, ada hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues nilai ρ=0,002. \u0000Ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kadugede diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya dukungan suami dalam memenuhi kebutuhan psikologis ibu untuk mencegah terjadinya postpartum blues.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131298210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orang tua, seringnya anak sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi. Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi 317 responden, jumlah sampel 177 responden, tehnik sampel simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, buku KIA dan laporan bulanan bidan desa. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil analisis univariat, sebagian besar status imunisasi dasar lengkap (64,4%) dan keluarga responden sebagian besar mendukung imunisasi (71,2 %). Analisi Bivariat, diperoleh nilai p value sebesar 0.032, sehingga Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi. Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Saran bagi bidan diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sehingga dapat di imunisasikan dengan lengkap.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA","authors":"A. Asrina, S. Nurjannah, Aen Siti Nuraini","doi":"10.34305/jphi.v1i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.269","url":null,"abstract":"Beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orang tua, seringnya anak sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi. Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi 317 responden, jumlah sampel 177 responden, tehnik sampel simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, buku KIA dan laporan bulanan bidan desa. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil analisis univariat, sebagian besar status imunisasi dasar lengkap (64,4%) dan keluarga responden sebagian besar mendukung imunisasi (71,2 %). Analisi Bivariat, diperoleh nilai p value sebesar 0.032, sehingga Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi. Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Saran bagi bidan diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sehingga dapat di imunisasikan dengan lengkap.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129476955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tia Srimulyawati, Abdal Rohim, Anggit Kartikasari, Ekayani Ekayani
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Berdasarkan dari Sub bagian Rekam Medik RSUD 45 Kuningan data Januari sampai Desember Tahun 2018 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 139 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi ibu hamil di RSUD 45 Kuningan tahun 2019 sebanyak 187. Menggunakan teknik total sampling. Instrumen menggunakan Lembar Ceklis. Dengan analisa data menggunakan Chi-square. Sebagian besar usia ibu hamil kategori usia baik yaitu sebanyak 107 responden (57,2%) dan ibu hamil dengan preeklampsia berat yaitu sebanyak 134 responden (71,7%). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019 p-value = 0,381. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia disarankan dapat merencanakan kehamilan di usia produktif yaitu usia 20-35 tahun karena rentang usia tersebut kerja organ reproduksi telah maksimal dan tidak termasuk risiko tinggi. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan dapat lebih meningkatkan pelayanan, memantau secara berkala terhadap pasien preeklampsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu akibat preeklampsia.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA USIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 45 KUNINGAN","authors":"Tia Srimulyawati, Abdal Rohim, Anggit Kartikasari, Ekayani Ekayani","doi":"10.34305/jphi.v1i2.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v1i2.280","url":null,"abstract":"Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Berdasarkan dari Sub bagian Rekam Medik RSUD 45 Kuningan data Januari sampai Desember Tahun 2018 ibu yang mengalami preeklampsia sebanyak 139 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi ibu hamil di RSUD 45 Kuningan tahun 2019 sebanyak 187. Menggunakan teknik total sampling. Instrumen menggunakan Lembar Ceklis. Dengan analisa data menggunakan Chi-square. Sebagian besar usia ibu hamil kategori usia baik yaitu sebanyak 107 responden (57,2%) dan ibu hamil dengan preeklampsia berat yaitu sebanyak 134 responden (71,7%). Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan tahun 2019 p-value = 0,381. Tidak terdapat hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia disarankan dapat merencanakan kehamilan di usia produktif yaitu usia 20-35 tahun karena rentang usia tersebut kerja organ reproduksi telah maksimal dan tidak termasuk risiko tinggi. Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan dapat lebih meningkatkan pelayanan, memantau secara berkala terhadap pasien preeklampsia sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu akibat preeklampsia.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126545756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}