Masalah persampahan sangat berkaitan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Metode 3R diantaranya Pengurangan (Reduse), penggunaan kembali (Reuse), dan daur ulang (Recycle) harus dilakukan melalui pengelolaan sumber sampah dengan mengurangi sampah sebelum pembuangan akhir. Menurut Dinas Lingkungan hidup menyatakan bahwa dari 67 Desa/Kecamatan sampah yang dilayani mencapai 73 Ton/hari (16%) yang terangkut ke TPA Ciniru (sampah organik dan anorganik). Rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian Quasi Experiment atau Rancangan Eksperimen Semu dengan Pre test and Post test Design. Populasi yaitu kader kesehatan di Desa Cikaduwetan dengan jumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling.. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk pertanyaan Multiple Choice. Selain itu adalah pedoman observasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan. Uji statistik untuk analisis bivariat ini dilakukan dengan uji t berpasangan (paired t-test) dan uji Mann Whitney. Terdapat perbedaan pengurangan sampah yang signifikan antara kelompok penyuluhan dengan kelompok pelatihan di desa Cikaduwetan Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pemanfaatan sampah dengan metode recycle yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok penyuluhan. Terdapat perbedaan rata-rata skor pemanfaatan sampah dengan metode recycle yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok pelatihan.
{"title":"PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN METODE RECYCLE TERHADAP PENGURANGAN SAMPAH DI DESA CIKADUWETAN KECAMATAN LURAGUNG KABUPATEN KUNINGAN 2020","authors":"Icca Stella Amalia, Ahmad Ropii, Ratih Juitasari","doi":"10.34305/JPHI.V1I1.202","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/JPHI.V1I1.202","url":null,"abstract":"Masalah persampahan sangat berkaitan dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Metode 3R diantaranya Pengurangan (Reduse), penggunaan kembali (Reuse), dan daur ulang (Recycle) harus dilakukan melalui pengelolaan sumber sampah dengan mengurangi sampah sebelum pembuangan akhir. Menurut Dinas Lingkungan hidup menyatakan bahwa dari 67 Desa/Kecamatan sampah yang dilayani mencapai 73 Ton/hari (16%) yang terangkut ke TPA Ciniru (sampah organik dan anorganik). Rancangan penelitian yang digunakan yaitu penelitian Quasi Experiment atau Rancangan Eksperimen Semu dengan Pre test and Post test Design. Populasi yaitu kader kesehatan di Desa Cikaduwetan dengan jumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel adalah Total Sampling.. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan bentuk pertanyaan Multiple Choice. Selain itu adalah pedoman observasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan menggunakan. Uji statistik untuk analisis bivariat ini dilakukan dengan uji t berpasangan (paired t-test) dan uji Mann Whitney. Terdapat perbedaan pengurangan sampah yang signifikan antara kelompok penyuluhan dengan kelompok pelatihan di desa Cikaduwetan Kecamatan Luragung Kabupaten Kuningan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pemanfaatan sampah dengan metode recycle yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok penyuluhan. Terdapat perbedaan rata-rata skor pemanfaatan sampah dengan metode recycle yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok pelatihan.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"1268 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123358164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asma merupakan golongan penyakit yang sulit disembuhkan. Penyakit yang mengenai saluran pernafasan ini sangat mengganggu kualitas para penderitanya. Penderita asma akan merasakan keterbatasan aktifitas baik ringan, sedang maupun berat tergantung pada derajat asma yang dideritanya. Prevalensi asma di Indonesia untuk daerah pedesaan 4,3% dan perkotaan 6,5% dan prevalensi penyakit asma di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 3%. Tujuan penelitian ini mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Salatiga. Jenis penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 penderita asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun sebagai (kasus) dan 15 yang tidak menderita asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun sebagai (kontrol) di BKPM Salatiga.yang datang berobat pada bulan November tahun 2012 sampai Bulan Januari tahun 2013 sehingga jumlah 30 populasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kejadian asma bronkiale pada anak usia 5-12 tahun di BKPM Kota Salatiga dengan kepemilikan binatang peliharaan (p value =0,043), paparan asap rokok (p value =0,001) dan riwayat asma bronkiale (p value=0,000).
{"title":"FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASMA BRONKIALE PADA ANAK USIA 5-12 TAHUN","authors":"Hamdan Hamdan, Nia Musniati","doi":"10.34305/JPHI.V1I1.206","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/JPHI.V1I1.206","url":null,"abstract":"Asma merupakan golongan penyakit yang sulit disembuhkan. Penyakit yang mengenai saluran pernafasan ini sangat mengganggu kualitas para penderitanya. Penderita asma akan merasakan keterbatasan aktifitas baik ringan, sedang maupun berat tergantung pada derajat asma yang dideritanya. Prevalensi asma di Indonesia untuk daerah pedesaan 4,3% dan perkotaan 6,5% dan prevalensi penyakit asma di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 3%. Tujuan penelitian ini mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Salatiga. Jenis penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah 15 penderita asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun sebagai (kasus) dan 15 yang tidak menderita asma bronkial pada anak usia 5-12 tahun sebagai (kontrol) di BKPM Salatiga.yang datang berobat pada bulan November tahun 2012 sampai Bulan Januari tahun 2013 sehingga jumlah 30 populasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kejadian asma bronkiale pada anak usia 5-12 tahun di BKPM Kota Salatiga dengan kepemilikan binatang peliharaan (p value =0,043), paparan asap rokok (p value =0,001) dan riwayat asma bronkiale (p value=0,000).","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132528015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sanitasi Pasar merupakan hal yang perlu diperhatikan karena pasar merupakan tempat berkumpulnya banyak orang. Kondisi sanitasi yang kurang baik seperti sampah yang berserakan dan tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan perkembangan vektor lalat. Vektor lalat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kolera, tifus, diare dan penyakit gangguan pencernaan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi timbulan sampah dengan kepadatan lalat serta model prediksi kepadatan lalat di Pasar Kabupaten Kuningan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di pasar se-Kabupaten Kuningan pada bulan Juni-Agustus tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasar yang ada di Kabupaten Kuningan, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 pasar yang diambil berdasarkan total sampling. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepadatan lalat, variabel independen adalah timbulan sampah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah adalah lembar observasi, bak sampah ukuran 20 x 20 x 100 cm, timbangan gantung digital dan fly grill berwarna kuning ukuran 100 x 100 cm. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi ke setiap TPS pasar. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Korelasi Person dan Multivariat Regresi Linieer. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kepadatan lalat di Pasar Kabupaten Kuningan adalah 22,35 ekor/block grill dan rata-rata jumlah timbulan sampah Pasar di Kabupaten Kuningan adalah 1,1879 kg/pedagang/hari. Terdapat korelasi (r) yang signifikan antara timbulan sampah dan kepadatan lalat dengan nilai r 0,703. Model prediksi kepadatan lalat yaitu dengan rumus persamaan (Y) = 1,006 + 17,971 (X), atau Kepadatan lalat = 1,006 + 17,971 (timbulan sampah). Adanya korelasi positif antara jumlah timbulan sampah dengan tingkat kepadatan lalat. Model prediksi menunjukan jika adanya penambahan 1 % timbulan sampah, maka kepadatan lalat akan meningkat sebesar 17,971. Dengan demikian, pihak pengelola pasar perlu melakukan upaya penyehatan lingkungan pasar khususnya di area tempat pembuangan sampah sementara serta melakukan pengendalian terhadap kepadatan lalat.
{"title":"MODEL PREDIKSI KEPADATAN LALAT DI PASAR KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT INDONESIA","authors":"F. Rahim, Rika Rohmatunisa, Icca Stella Amalia","doi":"10.34305/JPHI.V1I1.208","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/JPHI.V1I1.208","url":null,"abstract":"Sanitasi Pasar merupakan hal yang perlu diperhatikan karena pasar merupakan tempat berkumpulnya banyak orang. Kondisi sanitasi yang kurang baik seperti sampah yang berserakan dan tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan perkembangan vektor lalat. Vektor lalat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kolera, tifus, diare dan penyakit gangguan pencernaan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi timbulan sampah dengan kepadatan lalat serta model prediksi kepadatan lalat di Pasar Kabupaten Kuningan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di pasar se-Kabupaten Kuningan pada bulan Juni-Agustus tahun 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasar yang ada di Kabupaten Kuningan, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 31 pasar yang diambil berdasarkan total sampling. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kepadatan lalat, variabel independen adalah timbulan sampah. Instrumen penelitian yang digunakan adalah adalah lembar observasi, bak sampah ukuran 20 x 20 x 100 cm, timbangan gantung digital dan fly grill berwarna kuning ukuran 100 x 100 cm. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi ke setiap TPS pasar. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Korelasi Person dan Multivariat Regresi Linieer. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kepadatan lalat di Pasar Kabupaten Kuningan adalah 22,35 ekor/block grill dan rata-rata jumlah timbulan sampah Pasar di Kabupaten Kuningan adalah 1,1879 kg/pedagang/hari. Terdapat korelasi (r) yang signifikan antara timbulan sampah dan kepadatan lalat dengan nilai r 0,703. Model prediksi kepadatan lalat yaitu dengan rumus persamaan (Y) = 1,006 + 17,971 (X), atau Kepadatan lalat = 1,006 + 17,971 (timbulan sampah). Adanya korelasi positif antara jumlah timbulan sampah dengan tingkat kepadatan lalat. Model prediksi menunjukan jika adanya penambahan 1 % timbulan sampah, maka kepadatan lalat akan meningkat sebesar 17,971. Dengan demikian, pihak pengelola pasar perlu melakukan upaya penyehatan lingkungan pasar khususnya di area tempat pembuangan sampah sementara serta melakukan pengendalian terhadap kepadatan lalat.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121271342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan sanitasi layak ini masih menjadi fokus di Indonesia begitupun di Kabupaten Bandung. Tingkat risiko fasilitas sanitasi dapat dilihat dengan menggunakan analisis spasial pada aplikasi GIS yang digunakan untuk mengetahui karakteristik fasilitas sanitasi dan geoprocessingnya. Proses analisis sistem informasi geografis yang digunakan adalah heatmap analysis atau titik kepadatan suatu variabel yang memperlihatkan titik hot spot pada fasilitas sanitasi yang berisiko melalui algoritma spasial. Pengambilan data spasial diambil secara agregat dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Secara geografis dapat dilihat peta persebaran sarana air minum yang berisiko relatif menyebar tidak terkonsentrasi di satu wilayah tertentu. Satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yang memiliki risiko cukup tinggi yaitu Kecamatan Arjasari (titik oranye) dengan Kecamatan Nagreg (titik hijau) memiliki jarak yang relatif jauh. Begitupun Kecamatan Arjasari (titik oranye) dengan Kecamatan Cimaung (titik biru muda) terhalang oleh satu kecamatan. Sedangkan untuk jamban secara geografis dua kecamatan yang memiliki sarana yang berisiko terdapat pada wilayah yang saling berdekatan. Jika dibandingkan dengan sekelilingnya yang sudah memiliki cakupan 70%-85%. Kecamatan Solokanjeruk pun nampak secara geografis memiliki letak yang cukup jauh dengan kecamatan yang memiliki cakupan sarana jamban yang memenuhi syarat kurang baik (Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang).
{"title":"POTRET SPASIAL KETERSEDIAAN SARANA SANITASI DASAR PADA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANDUNG","authors":"Fuad Hilmi Sudasman, Lailatul Qomariyah, Anom Dwi Prakoso","doi":"10.34305/JPHI.V1I1.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/JPHI.V1I1.182","url":null,"abstract":"Permasalahan sanitasi layak ini masih menjadi fokus di Indonesia begitupun di Kabupaten Bandung. Tingkat risiko fasilitas sanitasi dapat dilihat dengan menggunakan analisis spasial pada aplikasi GIS yang digunakan untuk mengetahui karakteristik fasilitas sanitasi dan geoprocessingnya. Proses analisis sistem informasi geografis yang digunakan adalah heatmap analysis atau titik kepadatan suatu variabel yang memperlihatkan titik hot spot pada fasilitas sanitasi yang berisiko melalui algoritma spasial. Pengambilan data spasial diambil secara agregat dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Secara geografis dapat dilihat peta persebaran sarana air minum yang berisiko relatif menyebar tidak terkonsentrasi di satu wilayah tertentu. Satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yang memiliki risiko cukup tinggi yaitu Kecamatan Arjasari (titik oranye) dengan Kecamatan Nagreg (titik hijau) memiliki jarak yang relatif jauh. Begitupun Kecamatan Arjasari (titik oranye) dengan Kecamatan Cimaung (titik biru muda) terhalang oleh satu kecamatan. Sedangkan untuk jamban secara geografis dua kecamatan yang memiliki sarana yang berisiko terdapat pada wilayah yang saling berdekatan. Jika dibandingkan dengan sekelilingnya yang sudah memiliki cakupan 70%-85%. Kecamatan Solokanjeruk pun nampak secara geografis memiliki letak yang cukup jauh dengan kecamatan yang memiliki cakupan sarana jamban yang memenuhi syarat kurang baik (Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang).","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"1970 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130158135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengelolaan sampah merupakan kegiatan untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah dari hulu ke hilir khususnya pengelolaan sampah popok sekali pakai. Di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan penggunaan popok bayi, dimana 71% populasi Ibu dengan umur bayi 0-3 tahun menganggap popok bayi sebagai kebutuhan primer dalam perawatan bayi. Apabila masyarakat mengetahui cara pengelolaan sampah maka akan membantu mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 69 responden batita. Sampel dalam penelitian ini bersifat purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran timbulan sampah menggunakan alat timbangan gantung digital dan bak pengukur volume sampah. Lokasi penelitian di Desa Cikijing Kab. Majalengka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan kebijakan pengelolaan sampah popok sekali pakai dengan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan pada anak batita. Pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah timbulan sampah popok sekali pakai (volume) sebagian besar masih rendah (75,4%), tingkat pengetahuan sudah baik (58,5%), tidak ada kebijakan pengelolaan sampah popok sekali pakai (93,8%). Berdasarkan analisis bivariat yaitu terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan sampah popok sekali pakai dengan jumlah timbulan sampah (volume) (RP: 1,648; p=0,042; 95%CI=1,018-2,667).
{"title":"HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH POPOK SEKALI PAKAI DENGAN JUMLAH TIMBULAN SAMPAH YANG DIHASILKAN PADA ANAK DI BAWAH 3 TAHUN (BATITA)","authors":"Bibit Nasrokhatun Diniah","doi":"10.34305/JPHI.V1I1.201","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/JPHI.V1I1.201","url":null,"abstract":"Pengelolaan sampah merupakan kegiatan untuk melakukan pengurangan dan penanganan sampah dari hulu ke hilir khususnya pengelolaan sampah popok sekali pakai. Di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kenaikan penggunaan popok bayi, dimana 71% populasi Ibu dengan umur bayi 0-3 tahun menganggap popok bayi sebagai kebutuhan primer dalam perawatan bayi. Apabila masyarakat mengetahui cara pengelolaan sampah maka akan membantu mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 69 responden batita. Sampel dalam penelitian ini bersifat purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran timbulan sampah menggunakan alat timbangan gantung digital dan bak pengukur volume sampah. Lokasi penelitian di Desa Cikijing Kab. Majalengka. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan kebijakan pengelolaan sampah popok sekali pakai dengan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan pada anak batita. Pada penelitian ini diketahui bahwa jumlah timbulan sampah popok sekali pakai (volume) sebagian besar masih rendah (75,4%), tingkat pengetahuan sudah baik (58,5%), tidak ada kebijakan pengelolaan sampah popok sekali pakai (93,8%). Berdasarkan analisis bivariat yaitu terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan sampah popok sekali pakai dengan jumlah timbulan sampah (volume) (RP: 1,648; p=0,042; 95%CI=1,018-2,667).","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121422510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}