Anak-anak bebas dari masalah kesehatan, eksploitasi dan kekerasan, putus sekolah dan terlibat dalam aksi kejahatan. Jumlah anak jalanan yang didata dari 2,9 juta anak jalanan, terdapat 34.400 anak jalanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pada anak jalanan Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini menemukan 55 anak jalanan di Kota Bogor. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.hasil Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka hasil yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 16 anak jalanan (29,09%) memiliki perilaku seksual yang kurang baik. Pada analisis bivariat, tidak ada hubungan dengan perilaku seksual pada anak jalanan di Kota Bogor ( p-value = 0,29 > 0,05) dan ada hubungan sikap dengan perilaku seksual pada anak jalanan di Kota Bogor (ρ -value = 0,04 < 0,05). Perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencegah perilaku seksual pada anak jalanan.
{"title":"ANALISIS PERILAKU SEKSUAL PADA ANAK JALANAN","authors":"Wahyu Gito Putro, Fenita Purnama Sari Indah","doi":"10.34305/jphi.v2i2.475","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i2.475","url":null,"abstract":"Anak-anak bebas dari masalah kesehatan, eksploitasi dan kekerasan, putus sekolah dan terlibat dalam aksi kejahatan. Jumlah anak jalanan yang didata dari 2,9 juta anak jalanan, terdapat 34.400 anak jalanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku seksual pada anak jalanan Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional study. Sampel pada penelitian ini menemukan 55 anak jalanan di Kota Bogor. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.hasil Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka hasil yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 16 anak jalanan (29,09%) memiliki perilaku seksual yang kurang baik. Pada analisis bivariat, tidak ada hubungan dengan perilaku seksual pada anak jalanan di Kota Bogor ( p-value = 0,29 > 0,05) dan ada hubungan sikap dengan perilaku seksual pada anak jalanan di Kota Bogor (ρ -value = 0,04 < 0,05). Perlu dilakukan berbagai upaya untuk mencegah perilaku seksual pada anak jalanan.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132246352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemik Covid-19 yang merupakan ancaman global membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan di segala bidang, salah satunya dalam bidang Pendidikan dengan memutuskan pembelajaran dari rumah (Learning from home). Proses pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa dampak seperti ketidaksiapan siswa, kurangnya interaksi dengan teman, penugasan dan pembelajaran yang singkat membuat siswa rentan mengalami masalah mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status mental emosional pada remaja selama menjalankan proses pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 240 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil analisis data penelitian didapatkan sebanyak 60% responden memiliki resiko masalah mental emosional, dengan usia 16 tahun paling tinggi mengalami resiko masalah mental emosional sebesar 57,6% dan jenis kelamin perempuan paling banyak yang beresiko mengalami mental emosional sebanyak 68,5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar remaja mengalami resiko terjadinya masalah mental emosional dengan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemic Covid-19. Diperlukan adanya peran orang tua dalam memberikan dukungan keluarga pada remaja selama menjalankan proses pembelajaran jarak jauh.
{"title":"MASALAH MENTAL EMOSIONAL REMAJA SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Indah Kurniawati, A. Sinta","doi":"10.34305/jphi.v2i02.770","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i02.770","url":null,"abstract":"Pandemik Covid-19 yang merupakan ancaman global membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan di segala bidang, salah satunya dalam bidang Pendidikan dengan memutuskan pembelajaran dari rumah (Learning from home). Proses pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa dampak seperti ketidaksiapan siswa, kurangnya interaksi dengan teman, penugasan dan pembelajaran yang singkat membuat siswa rentan mengalami masalah mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status mental emosional pada remaja selama menjalankan proses pembelajaran jarak jauh pada masa pandemic Covid-19. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 240 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. \u0000Hasil analisis data penelitian didapatkan sebanyak 60% responden memiliki resiko masalah mental emosional, dengan usia 16 tahun paling tinggi mengalami resiko masalah mental emosional sebesar 57,6% dan jenis kelamin perempuan paling banyak yang beresiko mengalami mental emosional sebanyak 68,5%. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sebagian besar remaja mengalami resiko terjadinya masalah mental emosional dengan pembelajaran jarak jauh selama masa pandemic Covid-19. \u0000Diperlukan adanya peran orang tua dalam memberikan dukungan keluarga pada remaja selama menjalankan proses pembelajaran jarak jauh.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127442271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Data Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2017 - 2018 menyatakan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien. Salah satunya terjadi di Puskesmas Ciawigebang Kabupaten Kuningan dengan persentase penurunan jumlah kunjungan pasien peserta BPJS Kesehatan terbanyak yaitu 34.621 orang (46,44%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor-faktor kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Ciawigebang tahun 2020. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 36.841 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 396 responden. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup dengan melakukan wawancara. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Chi-Square dan analisis multivariat Analisis bivariat : fasilitas puskesmas (P = 0.000), kualitas layanan (P = 0.000), interaksi personal (P = 0.000) sikap layanan (P = 0.000), jadwal pelayanan (P = 0.000) dengan kepuasan pasien peserta BPJS, analisis multivariat : sikap layanan (P =0.000 dan OR 47.07), interaksi personal (P = 0.000 dan OR 10.2). Semua variabel memiliki hubungan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan, dengan variabel yang paling dominan berhubungan yaitu interaksi personal dan sikap layanan. Diharapkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam hal komunikasi, sikap dan etika petugas agar terwujudnya pelayanan yang memuaskan.
{"title":"ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI PUSKESMAS CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2020","authors":"Asep Nandang Hendarsyah, Rossi Suparman, Susianto Susianto, Mamlukah Mamlukah","doi":"10.34305/jphi.v2i02.454","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i02.454","url":null,"abstract":"Data Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2017 - 2018 menyatakan adanya penurunan jumlah kunjungan pasien. Salah satunya terjadi di Puskesmas Ciawigebang Kabupaten Kuningan dengan persentase penurunan jumlah kunjungan pasien peserta BPJS Kesehatan terbanyak yaitu 34.621 orang (46,44%). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor-faktor kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Puskesmas Ciawigebang tahun 2020. \u0000Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 36.841 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 396 responden. Instrumen penelitian ini mengunakan lembar kuesioner tertutup dengan melakukan wawancara. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Chi-Square dan analisis multivariat \u0000Analisis bivariat : fasilitas puskesmas (P = 0.000), kualitas layanan (P = 0.000), interaksi personal (P = 0.000) sikap layanan (P = 0.000), jadwal pelayanan (P = 0.000) dengan kepuasan pasien peserta BPJS, analisis multivariat : sikap layanan (P =0.000 dan OR 47.07), interaksi personal (P = 0.000 dan OR 10.2). \u0000Semua variabel memiliki hubungan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan, dengan variabel yang paling dominan berhubungan yaitu interaksi personal dan sikap layanan. Diharapkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam hal komunikasi, sikap dan etika petugas agar terwujudnya pelayanan yang memuaskan.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115368901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Mustakim, Adinda Chairunnisa Hatta, Amira Mhuthia Adila, Alvira Damayanti, Devi Aninda Putri, Dewi Risqan Marfiah
Tembakau (Nicotiana Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal yang mengandung zat alkolid nikotin. Pada salah satu universitas di Indonesia mahasiswa dengan perokok ringan yaitu sebanyak sebanyak 67,5% dan penyebab perilaku merokok tersebut adalah sebanyak 52,5% mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak 37,5% mahasiswa dipengaruhi oleh orang tua perokok, sebanyak 65% mahasiswa dipengaruhi teman, sebanyak 43,8% mahasiswa dipengaruhi stress dan sebanyak 46,3% mahasiswa dipengaruhi iklan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa memberikan intervensi terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Analisis data yang digunakan untuk melihat gambaran perilaku adalah analisis univariat menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk melihat perbedaan proporsi mengenai perilaku merokok responden sebelum dan saat masa pandemi covid-19. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi perokok berdasarkan umur pertama kali merokok sebagian besar merokok pada usia lebih dari 16 tahun yaitu (34,4%). Berdasarkan perilaku merokok terkait frekuensi, jumlah batang setiap hari, tempat merokok dan lain – lainnya dilihat dari perbandingan terdapat perubahan antara sebelum adanya pandemi covid-19 dan sesudah adanya pandemi covid-19. Perubahan yang sangat terlihat terutama pada tempat merokok yang awalnya sebagian besar (28,1%) di kampus menjadi di rumah sebanyak (28,1%) saat adanya pandemi. Gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada saat terjadinya pandemi seperti frekuensi merokok dalam sebulan, jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, harga rokok terutama tempat merokok terdapat perbedaan dari sebelum terjadinya pandemi. Perbedaan yang paling terlihat pada tempat merokok, dimana tadinya banyak mahasiswa UMJ yang memilih merokok di kampus saat sebelum pandemi kemudian beralih menjadi merokok di rumah ketika pemerintah menerapkan sistem PSBB guna menekan angka terjadinya covid-19. Tetapi bisa dilihat bahwa pandemi ini tidak mengubah proporsi dari merk rokok maupun harga rokok.
{"title":"PERILAKU MEROKOK MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"M. Mustakim, Adinda Chairunnisa Hatta, Amira Mhuthia Adila, Alvira Damayanti, Devi Aninda Putri, Dewi Risqan Marfiah","doi":"10.34305/jphi.v2i1.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.380","url":null,"abstract":"Tembakau (Nicotiana Tobacco) adalah sejenis tanaman herbal yang mengandung zat alkolid nikotin. Pada salah satu universitas di Indonesia mahasiswa dengan perokok ringan yaitu sebanyak sebanyak 67,5% dan penyebab perilaku merokok tersebut adalah sebanyak 52,5% mahasiswa memiliki pengetahuan rendah, sebanyak 37,5% mahasiswa dipengaruhi oleh orang tua perokok, sebanyak 65% mahasiswa dipengaruhi teman, sebanyak 43,8% mahasiswa dipengaruhi stress dan sebanyak 46,3% mahasiswa dipengaruhi iklan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada masa pandemi Covid-19.\u0000Penelitian ini merupakan penelitian observasional tanpa memberikan intervensi terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Analisis data yang digunakan untuk melihat gambaran perilaku adalah analisis univariat menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) untuk melihat perbedaan proporsi mengenai perilaku merokok responden sebelum dan saat masa pandemi covid-19. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa frekuensi perokok berdasarkan umur pertama kali merokok sebagian besar merokok pada usia lebih dari 16 tahun yaitu (34,4%).\u0000Berdasarkan perilaku merokok terkait frekuensi, jumlah batang setiap hari, tempat merokok dan lain – lainnya dilihat dari perbandingan terdapat perubahan antara sebelum adanya pandemi covid-19 dan sesudah adanya pandemi covid-19. Perubahan yang sangat terlihat terutama pada tempat merokok yang awalnya sebagian besar (28,1%) di kampus menjadi di rumah sebanyak (28,1%) saat adanya pandemi. Gambaran perilaku merokok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta pada saat terjadinya pandemi seperti frekuensi merokok dalam sebulan, jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, harga rokok terutama tempat merokok terdapat perbedaan dari sebelum terjadinya pandemi. Perbedaan yang paling terlihat pada tempat merokok, dimana tadinya banyak mahasiswa UMJ yang memilih merokok di kampus saat sebelum pandemi kemudian beralih menjadi merokok di rumah ketika pemerintah menerapkan sistem PSBB guna menekan angka terjadinya covid-19. Tetapi bisa dilihat bahwa pandemi ini tidak mengubah proporsi dari merk rokok maupun harga rokok.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128685197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada tahun 2019 hingga saat ini tengah terjadi sebuah pandemi di berbagai negara termasuk Indonesia. Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dari 10 orang mahasiswa 6 diantaranya mengalami stres pada saat menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19. Shalat merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan mahasiswa dalam manajemen stres. Tujuannya untuk mengetahui hubungan keteraturan melaksanakan shalat fardu dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan 2021.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 dengan sampel 110 mahasiswa menggunakan teknik random sampling. Intrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Dan uji statistik mengunakan Rank Spearman. Analisis univariat diperoleh variabel keteraturan melaksanakan shalat fardu sebagian besar memiliki keteraturan cukup baik (51,8%), variabel tingkat stres hampir sebagian besar mengalami tingkat stres ringan (42,7%). Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukan ada hubungan yang signifikan antara keteraturan melaksankan shalat fardu dengan tingkat stres (Ï-value sebesar 0,000 < α=0,05 dan R = -0,444).Terdapat hubungan antara keteraturan melaksankan shalat fardu dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan. Disarankan kepada mahasiswa agar melaksanakan shalat fardu secara teratur sebagai cara untuk mengatasi stres sehingga dapat meminimalisir terjadinya tingkat stres yang lebih berat pada saat menyusun skripsi.
{"title":"HUBUNGAN KETERATURAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DALAM MASA PANDEMI COVID-19 DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN 2021","authors":"R. Suhada, Asti Dwi Fajrin","doi":"10.34305/jphi.v2i1.328","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.328","url":null,"abstract":"Pada tahun 2019 hingga saat ini tengah terjadi sebuah pandemi di berbagai negara termasuk Indonesia. Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dari 10 orang mahasiswa 6 diantaranya mengalami stres pada saat menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19. Shalat merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan mahasiswa dalam manajemen stres. Tujuannya untuk mengetahui hubungan keteraturan melaksanakan shalat fardu dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan 2021.Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 dengan sampel 110 mahasiswa menggunakan teknik random sampling. Intrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Dan uji statistik mengunakan Rank Spearman. Analisis univariat diperoleh variabel keteraturan melaksanakan shalat fardu sebagian besar memiliki keteraturan cukup baik (51,8%), variabel tingkat stres hampir sebagian besar mengalami tingkat stres ringan (42,7%). Hasil uji statistik Rank Spearman menunjukan ada hubungan yang signifikan antara keteraturan melaksankan shalat fardu dengan tingkat stres (Ï-value sebesar 0,000 < α=0,05 dan R = -0,444).Terdapat hubungan antara keteraturan melaksankan shalat fardu dengan tingkat stres pada mahasiswa keperawatan yang sedang menyusun skripsi dalam masa pandemi COVID-19 di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan. Disarankan kepada mahasiswa agar melaksanakan shalat fardu secara teratur sebagai cara untuk mengatasi stres sehingga dapat meminimalisir terjadinya tingkat stres yang lebih berat pada saat menyusun skripsi.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130709459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asikin Asikin, Dewi Laelatul Badriah, Rossi Suparman, Susianto Susianto
Prevalensi penyakit hipertensi di Jawa Barat sebesar 39,6%. Angka tersebut melebihi angka nasional yang hanya 34,11%. Kabupaten Kuningan memiliki prevalensi penyakit hipertensi yang cukup tinggi. Dari total laki-laki dan perempuan yang berusia produktif, terdapat 15,06% orang yang memiliki penyakit hipertensi dan hanya sebesar 38,33% yang memiliki kepatuhan melakukan pengobatan secara teratur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan teratur pada penderita hipertensi usia produktif di Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan 2020. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 861 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik disproportionate stratified random sampling sebanyak 273 responden. Instrumen penelitian ini mengunakan sfigmomanometer, stetoskop dan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Korelasi Rank Spearman. Distribusi perilaku kepatuhan responden dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur didapatkan hasil sebanyak 109 orang (39,9%) diantaranya memiliki perilaku tidak patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur, sedangkan 164 orang (60,1%) lainnya memiliki perilaku patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p = 0,000), tingkat pendidikan (p = 0,001), penghasilan (p = 0,001) dan jarak rumah responden ke Puskesmas (p = 0,010) dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, penghasilan dan jarak rumah responden ke Puskesmas dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan tahun 2020. Diharapkan penderita hipertensi agar teratur melakukan kontrol tekanan darah sesuai dengan anjuran dokter sehingga dapat meminimalisir terjadinya kemungkinan komplikasi.
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA TERATUR PADA PENDERITA HIPERTENSI USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS HANTARA KABUPATEN KUNINGAN 2020","authors":"Asikin Asikin, Dewi Laelatul Badriah, Rossi Suparman, Susianto Susianto","doi":"10.34305/jphi.v2i1.330","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.330","url":null,"abstract":"Prevalensi penyakit hipertensi di Jawa Barat sebesar 39,6%. Angka tersebut melebihi angka nasional yang hanya 34,11%. Kabupaten Kuningan memiliki prevalensi penyakit hipertensi yang cukup tinggi. Dari total laki-laki dan perempuan yang berusia produktif, terdapat 15,06% orang yang memiliki penyakit hipertensi dan hanya sebesar 38,33% yang memiliki kepatuhan melakukan pengobatan secara teratur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan teratur pada penderita hipertensi usia produktif di Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan 2020. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 861 orang dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik disproportionate stratified random sampling sebanyak 273 responden. Instrumen penelitian ini mengunakan sfigmomanometer, stetoskop dan lembar kuesioner tertutup. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Korelasi Rank Spearman. Distribusi perilaku kepatuhan responden dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur didapatkan hasil sebanyak 109 orang (39,9%) diantaranya memiliki perilaku tidak patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur, sedangkan 164 orang (60,1%) lainnya memiliki perilaku patuh dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Hasil uji korelasi Rank Spearman, terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan (p = 0,000), tingkat pendidikan (p = 0,001), penghasilan (p = 0,001) dan jarak rumah responden ke Puskesmas (p = 0,010) dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, penghasilan dan jarak rumah responden ke Puskesmas dengan kepatuhan dalam melakukan pengobatan hipertensi secara teratur di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Hantara Kabupaten Kuningan tahun 2020. Diharapkan penderita hipertensi agar teratur melakukan kontrol tekanan darah sesuai dengan anjuran dokter sehingga dapat meminimalisir terjadinya kemungkinan komplikasi.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129799679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eni Desi Kaniawati, Dewi Laelatul Badriah, Lely Wahyuniar, Susianto Susianto, Ahmad Ropii
Dalam beberapa kajian penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes mellitus, Penyakit Paru Obtruksif Kronis (PPOK) dan lain-lain berhubungan erat dengan gaya hidup seperti diet tidak seimbang, kurang aktifitas fisik atau olah raga dan perilaku merokok. Profil Puskesmas Rancah (2018) menunjukkan capaian rumah tangga berPHBS di Kecamatan Rancah pada 2017 yaitu 35,88%. Pada 2018 mengalami kenaikan yaitu 38,0%. Dari 10 indikator PHBS rumah tangga capaian terendah adalah indikator tidak merokok di dalam rumah. UPTD Puskesmas Rancah melakukan tindak lanjut intervensi masalah rokok pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan pembinaan PHBS rumah tangga melalui kegiatan pembentukan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) ROTUSU (Rokok Untuk Susu dan Protein Lainnya) sejak tahun 2019. UKBM ROTUSU adalah salah satu upaya inovatif yang dilatarbelakangi oleh tingginya perokok di Kecamatan Rancah juga karena masih rendahnya konsumsi protein hewani di keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penerapan HBM dan SEFT Terapi terhadap perubahan perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test. Populasi adalah anggota kelompok UKBM ROTUSU 2020 sebanyak 130 orang.Pengambilan sampel dengan total sampling yaitu 130 orang. Sampel diberikan perlakuan baru yaitu pendekatan interpersonal dengan HBM dan SEFT Terapi. Sebelum dan sesudah perlakuan diukur perilaku merokok terkait jumlah yang dikonsumsi. analisis bivariat menghasilkan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi HBM dan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi SEFT Terapi tehadap perilaku merokok anggota kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Ada pengaruh intervensi HBM dan intervensi SEFT Terapi terhadap perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Intervensi SEFT Terapi terbukti lebih efektif dibandingkan dengan intervensi HBM.
{"title":"PENGARUH INTERVENSI HEALTH BELIEF MODEL DAN SEFT TERAPI TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA KELOMPOK UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT ROTUSU (ROKOK UNTUK SUSU DAN PROTEIN LAINNYA) DI KECAMATAN RANCAH 2020","authors":"Eni Desi Kaniawati, Dewi Laelatul Badriah, Lely Wahyuniar, Susianto Susianto, Ahmad Ropii","doi":"10.34305/jphi.v2i1.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.322","url":null,"abstract":"Dalam beberapa kajian penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, stroke, diabetes mellitus, Penyakit Paru Obtruksif Kronis (PPOK) dan lain-lain berhubungan erat dengan gaya hidup seperti diet tidak seimbang, kurang aktifitas fisik atau olah raga dan perilaku merokok. Profil Puskesmas Rancah (2018) menunjukkan capaian rumah tangga berPHBS di Kecamatan Rancah pada 2017 yaitu 35,88%. Pada 2018 mengalami kenaikan yaitu 38,0%. Dari 10 indikator PHBS rumah tangga capaian terendah adalah indikator tidak merokok di dalam rumah. UPTD Puskesmas Rancah melakukan tindak lanjut intervensi masalah rokok pada Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan pembinaan PHBS rumah tangga melalui kegiatan pembentukan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) ROTUSU (Rokok Untuk Susu dan Protein Lainnya) sejak tahun 2019. UKBM ROTUSU adalah salah satu upaya inovatif yang dilatarbelakangi oleh tingginya perokok di Kecamatan Rancah juga karena masih rendahnya konsumsi protein hewani di keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penerapan HBM dan SEFT Terapi terhadap perubahan perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre test and post test. Populasi adalah anggota kelompok UKBM ROTUSU 2020 sebanyak 130 orang.Pengambilan sampel dengan total sampling yaitu 130 orang. Sampel diberikan perlakuan baru yaitu pendekatan interpersonal dengan HBM dan SEFT Terapi. Sebelum dan sesudah perlakuan diukur perilaku merokok terkait jumlah yang dikonsumsi. analisis bivariat menghasilkan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi HBM dan pvalue 0,000 pada penerapan intervensi SEFT Terapi tehadap perilaku merokok anggota kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Ada pengaruh intervensi HBM dan intervensi SEFT Terapi terhadap perilaku merokok pada kelompok UKBM ROTUSU di Kec. Rancah 2020. Intervensi SEFT Terapi terbukti lebih efektif dibandingkan dengan intervensi HBM.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133303580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pola konsumsi fast food merupakan salah satu faktor penyebab masalah obesitas pada remaja yang semakin meningkat. Pola konsumsi fast food pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengaruh media sosial dan teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan Instagram dan peran teman sebaya dalam pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan Tahun 2018.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 89 orang siswa kelas XI yang berasal dari wilayah sekolah perkotaan (SMAN 2 Kuningan) dan 88 orang siswa kelas XI dari wilayah sekolah pedesaan (SMAN 1 Kadugede), diambil dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi fast food pada remaja di wilayah sekolah pedesaan (23,9%) lebih tinggi dibandingkan wilayah sekolah perkotaan (23,6%). Remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena paparan Instagram di wilayah sekolah perkotaan (85,7%) lebih tinggi dibandingan wilayah sekolah pedesaan (61,9%), sedangkan remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena peran teman sebaya di wilayah sekolah perkotaan (52,4%) sama dengan wilayah sekolah pedesaan (52,4%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paparan Instagram mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,002) maupun pedesaan (p=0,008), sedangkan peran teman sebaya tidak mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,586) maupun pedesaan (p=0,08).Ada pengaruh signifikan paparan Instagram terhadap pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan. Diperlukan edukasi/penyuluhan antar teman sebaya yang berkaitan dengan penggunaan Instagram untuk hal-hal yang berdampak positif bagi kesehatan pada remaja.
{"title":"PAPARAN INSTAGRAM DAN PERAN TEMAN SEBAYA TERHADAP POLA KONSUMSI FAST FOOD PADA REMAJA BERDASARKAN WILAYAH SEKOLAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN","authors":"N. Dewi, F. Rahim, Icca Stella Amalia","doi":"10.34305/jphi.v2i1.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.389","url":null,"abstract":"Pola konsumsi fast food merupakan salah satu faktor penyebab masalah obesitas pada remaja yang semakin meningkat. Pola konsumsi fast food pada remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengaruh media sosial dan teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan Instagram dan peran teman sebaya dalam pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan Tahun 2018.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 89 orang siswa kelas XI yang berasal dari wilayah sekolah perkotaan (SMAN 2 Kuningan) dan 88 orang siswa kelas XI dari wilayah sekolah pedesaan (SMAN 1 Kadugede), diambil dengan menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi fast food pada remaja di wilayah sekolah pedesaan (23,9%) lebih tinggi dibandingkan wilayah sekolah perkotaan (23,6%). Remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena paparan Instagram di wilayah sekolah perkotaan (85,7%) lebih tinggi dibandingan wilayah sekolah pedesaan (61,9%), sedangkan remaja yang sering mengkonsumsi fast food karena peran teman sebaya di wilayah sekolah perkotaan (52,4%) sama dengan wilayah sekolah pedesaan (52,4%). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paparan Instagram mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,002) maupun pedesaan (p=0,008), sedangkan peran teman sebaya tidak mempunyai keterkaitan terhadap pola konsumsi fast food pada remaja, baik di wilayah sekolah perkotaan (p=0,586) maupun pedesaan (p=0,08).Ada pengaruh signifikan paparan Instagram terhadap pola konsumsi fast food pada remaja berdasarkan wilayah sekolah perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Kuningan. Diperlukan edukasi/penyuluhan antar teman sebaya yang berkaitan dengan penggunaan Instagram untuk hal-hal yang berdampak positif bagi kesehatan pada remaja.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127491571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nia Musniati, R. Mardhiati, Zulazmi Mamdy, Hamdan Hamdan
Indonesia menjadi Negara dengan jumlah perokok remaja terbanyak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku merokok pada remaja putri di SMAN 6 Jakarta tahun 2016. Metode penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Sampel penelitian ini berjumlah 63 remaja putri, Sampel kelompok kasus adalah remaja putri yang perokok (21 orang) dan sampel kelompok kontrol adalah remaja putri yang tidak perokok (42 orang). Pengumpulan data dengan kuesioner pada April 2016. Analisis yang dilakukan adalah univariat, bivariat dengan Chi-Square, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara keyakinan (p= 0,012), sikap (p= 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,031), pekerjaan ayah (p= 0,004), akses rokok (p= 0,000), perilaku merokok saudara (kakak) (p= 0,009), peran keluarga (p= 0,021), teman perempuan perokok (p= 0,000), teman laki-laki perokok (p= 0,000) dengan perilaku merokok remaja putri. Hasil multivariat menunjukkan variabel akses rokok merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja putri.
{"title":"DETERMINAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PUTRI","authors":"Nia Musniati, R. Mardhiati, Zulazmi Mamdy, Hamdan Hamdan","doi":"10.34305/jphi.v2i1.353","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.353","url":null,"abstract":"Indonesia menjadi Negara dengan jumlah perokok remaja terbanyak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku merokok pada remaja putri di SMAN 6 Jakarta tahun 2016. Metode penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Sampel penelitian ini berjumlah 63 remaja putri, Sampel kelompok kasus adalah remaja putri yang perokok (21 orang) dan sampel kelompok kontrol adalah remaja putri yang tidak perokok (42 orang). Pengumpulan data dengan kuesioner pada April 2016. Analisis yang dilakukan adalah univariat, bivariat dengan Chi-Square, dan multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara keyakinan (p= 0,012), sikap (p= 0,000), pekerjaan ibu (p= 0,031), pekerjaan ayah (p= 0,004), akses rokok (p= 0,000), perilaku merokok saudara (kakak) (p= 0,009), peran keluarga (p= 0,021), teman perempuan perokok (p= 0,000), teman laki-laki perokok (p= 0,000) dengan perilaku merokok remaja putri. Hasil multivariat menunjukkan variabel akses rokok merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja putri.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115445818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka kematian ibu merupakan indikator rendahnya keadaan ekonomi dan fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan antenatal dan obstetrik. Salah satu penyebab morbilitas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklamsia dengan angka kejadian sekitar 0,5% - 38,4%. Penyebab langsung kematian maternal di dominasi oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 345 ibu hamil dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random size sebanyak 223 responden. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Berganda. Hasil uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara usia ibu hamil (p = 0,004), jarak kehamilan (p = 0,045), riwayat penyakit kronis (p = 0,001) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kemudian tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan (p = 0,436), paritas (p = 0,630), obesitas (p = 246) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara usia ibu hamil, jarak kehamilan dan Riwayat penyakit kronis dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Namun tidak terdapat hubungan antara tingkat Pendidikan, paritas dan obesitas dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Dengan begitu, diperlukannya penyuluhan tentang preeklampsia dan pentingnya kontrol kehamilan, membuat penjadwalan penyuluhan mengenai preeklampsia pada kehamilan, memberikan saran format pencatatan untuk data ibu hamil di puskesmas, dan pengadaan poster mengenai preeklampsia di Puskesmas dan Posyandu.
{"title":"FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI PUSKESMAS CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2019","authors":"Abik Basyiar, Mamlukah Mamlukah, Dwi Nastiti Iswarawanti, Lely Wahyuniar","doi":"10.34305/jphi.v2i1.331","DOIUrl":"https://doi.org/10.34305/jphi.v2i1.331","url":null,"abstract":"Angka kematian ibu merupakan indikator rendahnya keadaan ekonomi dan fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan antenatal dan obstetrik. Salah satu penyebab morbilitas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklamsia dengan angka kejadian sekitar 0,5% - 38,4%. Penyebab langsung kematian maternal di dominasi oleh perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional (potong lintang). Populasi penelitian ini berjumlah 345 ibu hamil dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik random size sebanyak 223 responden. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat Uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan Regresi Logistik Berganda. Hasil uji Chi Square menunjukan terdapat hubungan antara usia ibu hamil (p = 0,004), jarak kehamilan (p = 0,045), riwayat penyakit kronis (p = 0,001) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kemudian tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan (p = 0,436), paritas (p = 0,630), obesitas (p = 246) dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara usia ibu hamil, jarak kehamilan dan Riwayat penyakit kronis dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Namun tidak terdapat hubungan antara tingkat Pendidikan, paritas dan obesitas dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas Cibeureum Kabupaten Kuningan Tahun 2019. Dengan begitu, diperlukannya penyuluhan tentang preeklampsia dan pentingnya kontrol kehamilan, membuat penjadwalan penyuluhan mengenai preeklampsia pada kehamilan, memberikan saran format pencatatan untuk data ibu hamil di puskesmas, dan pengadaan poster mengenai preeklampsia di Puskesmas dan Posyandu.","PeriodicalId":249118,"journal":{"name":"Journal of Public Health Innovation","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115470950","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}