Kesuburan tanah merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi kompos feses walet yang diperkaya Trichoderma pada produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut: Kontrol (T0 ), tabung hara biochar + kompos feses walet+ Trichoderma (T1), tabung hara biochar + feses walet (T2), tabung hara biochar + Trichoderma (T3). Parameter yang diuji berupa tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah umbi, diameter umbi, berat basah umbi, berat kering umbi dan produksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompos feses walet yang diperkaya trichoderma dalam tabung hara berpengaruh nyata. Dimana hasil tersebut terlihat pada jumlah umbi (7.6 bh), diameter umbi (1.45 cm), berat basah umbi (39.6 g), berat kering umbi (33.66 g) dan produksi (10.47 ton/ha). Dengan demikian kompos feses walet yang diperkaya Trichoderma dalam tabung hara dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi bawang merah
{"title":"APLIKASI KOMPOS FESES WALET YANG DIPERKAYA TRICHODERMA DALAM TABUNG HARA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BAWANG MERAH","authors":"S. Sukmawati, Novi Sando, H. Harsani","doi":"10.51978/agro.v12i1.529","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.529","url":null,"abstract":"Kesuburan tanah merupakan faktor penting yang mempengaruhi hasil produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi kompos feses walet yang diperkaya Trichoderma pada produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.). Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut: Kontrol (T0 ), tabung hara biochar + kompos feses walet+ Trichoderma (T1), tabung hara biochar + feses walet (T2), tabung hara biochar + Trichoderma (T3). Parameter yang diuji berupa tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah umbi, diameter umbi, berat basah umbi, berat kering umbi dan produksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompos feses walet yang diperkaya trichoderma dalam tabung hara berpengaruh nyata. Dimana hasil tersebut terlihat pada jumlah umbi (7.6 bh), diameter umbi (1.45 cm), berat basah umbi (39.6 g), berat kering umbi (33.66 g) dan produksi (10.47 ton/ha). Dengan demikian kompos feses walet yang diperkaya Trichoderma dalam tabung hara dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi bawang merah","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"330 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115965848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Nuraisyah, Titien Fatimah, Lilik Mastuti, Yunio Intan Akhirina
Virgin coconut oil (VCO) merupakan produk olahan dari daging kelapa yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan buah kelapa terhadap mutu VCO yang dihasilkan. Terdapat 5 perlakuan pada penelitian ini yaitu P0, P5, P10, P15, dan P20 dengan ulangan 6 kali dan dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap non factorial dan uji BNJ. Perlakuan terbaik yaitu P20 (lama penyimpanan 20 hari) rendemen 15,65%; kadar air 0,2%; kadar asam lemak bebas 0,05%; viskositas 6,692 Pa.s.
{"title":"LAMA PENYIMPANAN BUAH KELAPA (Cocos nucifera L.) TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL","authors":"A. Nuraisyah, Titien Fatimah, Lilik Mastuti, Yunio Intan Akhirina","doi":"10.51978/agro.v12i1.513","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.513","url":null,"abstract":"Virgin coconut oil (VCO) merupakan produk olahan dari daging kelapa yang berupa cairan berwarna jernih, tidak berasa, dengan bau khas kelapa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan buah kelapa terhadap mutu VCO yang dihasilkan. Terdapat 5 perlakuan pada penelitian ini yaitu P0, P5, P10, P15, dan P20 dengan ulangan 6 kali dan dianalisa menggunakan rancangan acak lengkap non factorial dan uji BNJ. Perlakuan terbaik yaitu P20 (lama penyimpanan 20 hari) rendemen 15,65%; kadar air 0,2%; kadar asam lemak bebas 0,05%; viskositas 6,692 Pa.s.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124565309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bibit batang bawah dengan karakteristik yang baik sebagai komponen dalam perbanyakan kemiri sunan secara grafting dipengaruhi oleh media tanam pembibitan. Ketersediaan topsoil sebagai media tanam pembibitan semakin menipis sehingga diharapkan campuran subsoil dan biochar dapat menjadi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons bibit batang bawah kemiri sunan terhadap campuran media tanam subsoil dan biochar sebagai alternatif media tanam pembibitan. Percobaan dilakukan di Rumah Percobaan Laboratorium Kultur Terkendali Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan campuran media tanam subsoil dan biochar terdiri dari 2 jenis biochar, yaitu biochar sekam padi dan biochar tempurung kelapa. Biochar diaplikasikan pada 3 taraf dosis: 25 g/polibag, 50 g/polibag, dan 75 g/polibag. Campuran media tanam subsoil dan biochar sekam padi dengan dosis 50 g/polibag menunjukkan respon bibit batang bawah kemiri sunan yang cenderung baik pada terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun.
{"title":"RESPONS BIBIT BATANG BAWAH KEMIRI SUNAN TERHADAP CAMPURAN MEDIA TANAM SUBSOIL DAN BIOCHAR","authors":"Utari Madani Jayyidah","doi":"10.51978/agro.v12i1.522","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.522","url":null,"abstract":"Bibit batang bawah dengan karakteristik yang baik sebagai komponen dalam perbanyakan kemiri sunan secara grafting dipengaruhi oleh media tanam pembibitan. Ketersediaan topsoil sebagai media tanam pembibitan semakin menipis sehingga diharapkan campuran subsoil dan biochar dapat menjadi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons bibit batang bawah kemiri sunan terhadap campuran media tanam subsoil dan biochar sebagai alternatif media tanam pembibitan. Percobaan dilakukan di Rumah Percobaan Laboratorium Kultur Terkendali Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan campuran media tanam subsoil dan biochar terdiri dari 2 jenis biochar, yaitu biochar sekam padi dan biochar tempurung kelapa. Biochar diaplikasikan pada 3 taraf dosis: 25 g/polibag, 50 g/polibag, dan 75 g/polibag. Campuran media tanam subsoil dan biochar sekam padi dengan dosis 50 g/polibag menunjukkan respon bibit batang bawah kemiri sunan yang cenderung baik pada terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129612021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Oil palm is Indonesia's mainstay plantation commodity as a source of income for farmers and plantation companies and a source of foreign exchange. Oil palm is a plant with the highest productivity of vegetable oil with a production age beyond 30 years. To evaluate the productivity of old plants of oil palm, a comparative study was carried out based on the number of different populations per unit area of land. The calculation of oil palm plant production in the form of fresh fruit bunches (FFB) was carried out in old plant population areas with different population numbers per hectare due to population reduction after the productive age of the plants had passed. The calculation results show that the productivity of old oil palm plants (34 and 35 years) is influenced by the number of populations per hectare. Oil palms aged 35 years with higher productivity per unit area were 115 and 118 trees per hectare, but the areas with 100 and 115 populations of oil palms per hectare produced a higher weight of FFB per bunch. For oil palm plantations aged 34 years, populations with higher productivity were 100 and 118 trees per hectare, but a higher average weight of FFB per bunch was found in the areas with 85 and 100 populations per hectare.
{"title":"PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BERUMUR TUA BERDASARKAN KEPADATAN POPULASI DI PTPN XIV UNIT PKS LUWU","authors":"Sitti Inderiati","doi":"10.51978/agro.v12i1.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.521","url":null,"abstract":"Oil palm is Indonesia's mainstay plantation commodity as a source of income for farmers and plantation companies and a source of foreign exchange. Oil palm is a plant with the highest productivity of vegetable oil with a production age beyond 30 years. To evaluate the productivity of old plants of oil palm, a comparative study was carried out based on the number of different populations per unit area of land. The calculation of oil palm plant production in the form of fresh fruit bunches (FFB) was carried out in old plant population areas with different population numbers per hectare due to population reduction after the productive age of the plants had passed. The calculation results show that the productivity of old oil palm plants (34 and 35 years) is influenced by the number of populations per hectare. Oil palms aged 35 years with higher productivity per unit area were 115 and 118 trees per hectare, but the areas with 100 and 115 populations of oil palms per hectare produced a higher weight of FFB per bunch. For oil palm plantations aged 34 years, populations with higher productivity were 100 and 118 trees per hectare, but a higher average weight of FFB per bunch was found in the areas with 85 and 100 populations per hectare.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125953225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro, mendapatkan konsentrasi yang efektif, serta mengetahui pengaruh interaksi dan mandiri jenis buah dan metode coating menggunakan fungisida dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi, Universitas Halu Oleo, dimulai pada Oktober sampai Maret 2022. Penelitian disusun mengunakan 2 rancangan penelitian. Tahap 1 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan: P0= tanpa fungisida, P1= 5% fungisida, P2= 10% fungisida, P3= 15% fungisida, P4= 20% fungisida dan P5= 25% fungisida, diulang sebanyak 3 kali. Tahap 2 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial: faktor pertama C1= Cabai merah dan C2= Cabai hijau, sedangkan faktor kedua M0= tanpa metode coating, M1= metode coating penyelupan dan M2= metode coating penyemprotan. Variabel yang diamati yaitu, daya hambat Colletotrichum sp., masa inkubasi dan intensitas penyakit antraknosa. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL mampu menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp., dengan konsentrasi 25% yang paling efektif, terdapat perlakuan pengaruh mandiri dengan intensitas penyakit terendah adalah C2 (9,188%) dan M2 (7,100%) dan perlakuan interaksi dengan intensitas penyakit terendah adalah C2M1 (00,00%.).
{"title":"UJI EFIKASI FUNGISIDA ALAMI BERBAHAN AKTIF ASAM ANACARDAT 67 SL UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) PADA BUAH CABAI DENGAN METODE COATING SECARA IN-VITRO","authors":"Vit neru Satrah","doi":"10.51978/agro.v12i1.515","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.515","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro, mendapatkan konsentrasi yang efektif, serta mengetahui pengaruh interaksi dan mandiri jenis buah dan metode coating menggunakan fungisida dalam menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in-vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi, Universitas Halu Oleo, dimulai pada Oktober sampai Maret 2022. Penelitian disusun mengunakan 2 rancangan penelitian. Tahap 1 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan: P0= tanpa fungisida, P1= 5% fungisida, P2= 10% fungisida, P3= 15% fungisida, P4= 20% fungisida dan P5= 25% fungisida, diulang sebanyak 3 kali. Tahap 2 menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial: faktor pertama C1= Cabai merah dan C2= Cabai hijau, sedangkan faktor kedua M0= tanpa metode coating, M1= metode coating penyelupan dan M2= metode coating penyemprotan. Variabel yang diamati yaitu, daya hambat Colletotrichum sp., masa inkubasi dan intensitas penyakit antraknosa. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam, jika menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa fungisida alami berbahan aktif asam anacardat 67 SL mampu menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp., dengan konsentrasi 25% yang paling efektif, terdapat perlakuan pengaruh mandiri dengan intensitas penyakit terendah adalah C2 (9,188%) dan M2 (7,100%) dan perlakuan interaksi dengan intensitas penyakit terendah adalah C2M1 (00,00%.).","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114139998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empat jenis limbah pertanian yang digunakan sebagai media tananam dan dosis aplikasinya terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan di Green House menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama jenis limbah pertanian dengan empat taraf yaitu: Limbah kulit kopi (J1), Pupuk kandang sapi (J2), Sekam padi (J3), Serbuk gergaji (J4) dan faktor kedua pemberian dosis dengan tiga taraf yaitu K1 (10%), K2 (20%), K3(30%). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (mm), bobot segar akar (g), bobot segar tanaman (g), bobot kering akar (g), bobot kering tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan limbah pertanian berpengaruh nyata terhadap jumlah duan, diameter batang dan berat kering bibit. Limbah kulit kopi menghasilkandiameter batang dan berat kering bibit kakao tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan dosis berpengaruh nyata terhadap bobot segar bibit kopi. Dosis 10 % (K1) menghasilkan bobot segar tertitinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Penggunaan limbah kulit kopi dengan aplikasi dosis 10% pada media tanam dapat direkomendasikan untuk pembibitan kakao
{"title":"PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA JENIS DAN DOSIS LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI MEDIA TANAM","authors":"Syamsia Syamsia","doi":"10.51978/agro.v12i1.517","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.517","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empat jenis limbah pertanian yang digunakan sebagai media tananam dan dosis aplikasinya terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan di Green House menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama jenis limbah pertanian dengan empat taraf yaitu: Limbah kulit kopi (J1), Pupuk kandang sapi (J2), Sekam padi (J3), Serbuk gergaji (J4) dan faktor kedua pemberian dosis dengan tiga taraf yaitu K1 (10%), K2 (20%), K3(30%). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (mm), bobot segar akar (g), bobot segar tanaman (g), bobot kering akar (g), bobot kering tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan limbah pertanian berpengaruh nyata terhadap jumlah duan, diameter batang dan berat kering bibit. Limbah kulit kopi menghasilkandiameter batang dan berat kering bibit kakao tertinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Perlakuan dosis berpengaruh nyata terhadap bobot segar bibit kopi. Dosis 10 % (K1) menghasilkan bobot segar tertitinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Penggunaan limbah kulit kopi dengan aplikasi dosis 10% pada media tanam dapat direkomendasikan untuk pembibitan kakao","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125350400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kencur (Kaempferia galanga L.) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), rempah, biofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman. Untuk meningkatkan produksi tanaman kencur selain pemberian pupuk, perlu dilakukan penambahan hormon eksogen pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) fitosan terhadap produksi tanaman kencur. Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimental dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan pengujian 6 taraf perlakuan yaitu : Zat Pengatur Tumbuh = 1 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 1,5 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 2 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 2,5 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 3 ml/L air dan Zat Pengatur Tumbuh = 3,5 ml/L air. Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati, dan secara data tabulasi perlakuan Z2 dengan konsentrasi zat pengatur tumbuh fitosan 1,5 ml/L air memberikan pengaruh terbaik pada produksi tanaman kencur terhadap parameter berat umbi per biji dan berat umbi per tanaman
kengas (Kaempferia garanl)被广泛用作传统药物(草药)、香料、生物物质、化妆品行业、食品和饮料的调味料。除了施肥外,还需要向植物添加外来激素,以增加颗粒的产量。本研究的目的是确定一种生长调节剂(ZPT)对藤本植物生产的影响。这项研究中使用的实验方法和实验方法设计方法和测试随机因子(架子)非团体6:生长调节物质待遇水平= 1 ml / L水,水生长调节物质= 1.5 ml / L,生长调节物质= 2 ml / L水,水生长调节物质= 2.5 ml / L,生长调节物质= 3 ml / L水和水生长调节物质= 3.5 ml / L。研究结果表明,对所有观察到的突变都没有明显的影响,而且根据一种由1.5毫升/L水的调控物质形成的Z2对水体的生产产生最大影响的是每颗种子的鳞茎重量参数和每一种植物的鳞茎重量
{"title":"PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) FITOSAN TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KENCUR (Kaempferia galanga L)","authors":"Novianto Novianto, W. Wartono","doi":"10.51978/agro.v12i1.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.503","url":null,"abstract":"Kencur (Kaempferia galanga L.) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), rempah, biofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman. Untuk meningkatkan produksi tanaman kencur selain pemberian pupuk, perlu dilakukan penambahan hormon eksogen pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) fitosan terhadap produksi tanaman kencur. Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimental dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan pengujian 6 taraf perlakuan yaitu : Zat Pengatur Tumbuh = 1 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 1,5 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 2 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 2,5 ml/L air, Zat Pengatur Tumbuh = 3 ml/L air dan Zat Pengatur Tumbuh = 3,5 ml/L air. Hasil penelitian menunjukkan berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati, dan secara data tabulasi perlakuan Z2 dengan konsentrasi zat pengatur tumbuh fitosan 1,5 ml/L air memberikan pengaruh terbaik pada produksi tanaman kencur terhadap parameter berat umbi per biji dan berat umbi per tanaman","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124156835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Tanaman sering mengalami berbagai jenis cekaman termasuk cekaman biotik dan abiotik yang memberikan memberikan dampak buruk pada keseragaman kemunculan benih, kekuatan, dan dengan demikian hasil tanaman. Perlakuan biopriming yang diperkaya Trichoderma harzianum dapat mengurangi dampak buruk pada benih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi pemberian larutan biopring pada benih padi yang dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi. Penelitian menggunakan benih padi varietas Inpari 32, cendwan Trichoderma harzianum, molases dan air cucian beras. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 7 perlakuan dan untuk tiap perlakuan masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali. Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut: Priming dengan air (sebagai kontrol), Biopriming T harzianum konsentrasi 5%, Biopriming T harzianum konsentrasi 5%, Biopriming T harzianum konsentrasi 10%, Biopriming T harzianum konsentrasi 15%, Biopriming T harzianum konsentrasi 20%, Biopriming T harzianum konsentrasi 25% dan Biopriming T harzianum konsentrasi 30%. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan biopriming 30% memberikan daya kecambah tertinggi sebesar 100%. Perlakuan biopriming 20% memberikan hasil terbaik untuk panjang akar tertinggi yaitu 6,81 dan panjang epikotil 5,67 cm dan indeks vigor 1225,07. Perlakuan priming konsentrasi 10% memberikan hasil terbaik untuk keserempakan tumbuh benih sebesar 97,78% dan kecepatan tumbuh benih 58,89%. Pemberian konsentrasi 10%-30% biopriming yang diperkaya T harzianum memberikan hasil yang lebih baik untuk perkecamabahan benih padi bila dibandingkan tanpa biopriming. Kata Kunci : Biopriming, viabilitas, Trichoderma harzianum, vigor, konsentrasi ABSTRACT Plants are often subjected to various types of stress including biotic and abiotic stress which have an adverse impact on the uniformity of seed emergence, vigor, and thus crop yields. Biopriming treatment enriched with Trichoderma harzianum can reduce the adverse effects on seeds. The aim of the study was to determine the concentration of biopring solution on rice seeds which could increase the viability and vigor of rice seeds. The study used rice seeds of the Inpari 32 variety, Trichoderma harzianum, molasses and rice washing water. The study used a completely randomized design (CRD), consisting of 7 treatments and each treatment was repeated 3 times. The treatments used were as follows: Priming with water (as control), Biopriming T harzianum 5% concentration, Biopriming T harzianum 5% concentration, Biopriming T harzianum 10% concentration, Biopriming T harzianum 15% concentration, Biopriming T harzianum 20% concentration, Biopriming T harzianum with a concentration of 25% and Biopriming T harzianum with a concentration of 30%. The results showed that the 30% biopriming treatment gave the highest germination rate of 100%. The 20% biopriming treatment gave the best results for the highest root length, namely 6.81 and epicoty
抽象的植物经常经历各种各样的刺痛,包括生物的刺痛和非生物制剂的刺痛,对种子的产生和力量的均匀性产生不良影响,从而产生植物的结果。harzianum富含Trichoderma的生物强化治疗可以减少对种子的不良影响。研究的目的是确定在水稻种子中注射活化剂溶液的浓度,这可以提高水稻种子的可行性和影响。研究使用姜黄种子、姜黄菌、姜黄菌和大米洗衣水等水稻种子。研究使用一个完整的随机设计(RAL),由7种治疗方法组成,每一种治疗重复3次。关于治疗方法如下:给水充电(作为控制),bioprianum浓度5%,Biopriming T harzianum浓度5%,Biopriming T harzianum浓缩10%,bioprision T harzianum浓缩15%,Biopriming T harzianum浓缩20%,bioprision T harzianum浓缩25%研究发现,30%的生物萃取治疗提供了最大的豆芽100%。生物素养治疗为最高根系6.81、表皮长5.67厘米、维果指数1225.07的最佳结果。10%的集中治疗为97.78%的种子的通用性和89%的种子生长速度提供了最佳的结果。harzianum所浓缩的生物浓缩10%-30%的浓度比没有生物聚合更能有效地治疗水稻种子的活性。关键词:生物强化、活力、甘草、维戈尔、农具的浓度受到十种包括生物和非生物压力的各种压力的影响与harzianum的生化治疗方法相匹配,可以减少广告对种子的影响。研究的目标是确定大米种子的生物活性浓缩,这可以增加水稻种子的可行性和可行性。研究用的大米有32种不同的种子,甘草、甘草和甘草。研究人员使用了一种完整的分级设计,考虑到七次treatments和每一次治疗都被重复了三次。treatments以前是as follows:启动和水上控制(美国),T Biopriming harzianum双臀,Biopriming T harzianum 5% 5% 10%的双臀,T Biopriming harzianum双臀,Biopriming T harzianum 15% 20%的双臀,T Biopriming harzianum双臀,T Biopriming harzianum with a双臀的25%和Biopriming T harzianum with a双臀的30%。结果显示,30%的生物治疗方法给了我们最高的估计利率100%。20%的血液酸化治疗为最著名的根链,namely 6.81和epicotyl的5.67厘米和vigor指数1225.07提供了最好的推荐。以10%的专注为基础的试验提供了最好的结果,因为97.8%的种子同时增长,种子的速度增长了58.9%。哈兹安南(harzianum)批准了10%到30%的生物强化,为大米提供了比不进行生物强化更好的结果。生化,可电能,甘菊苣,维戈尔,专注
{"title":"Pengaruh Konsentrasi Biopriming dengan Trichoderma Harzianum terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Padi","authors":"Rahmad D, Nurmiaty Nurmiaty, A. Ridwan","doi":"10.51978/agro.v12i1.533","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.533","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tanaman sering mengalami berbagai jenis cekaman termasuk cekaman biotik dan abiotik yang memberikan memberikan dampak buruk pada keseragaman kemunculan benih, kekuatan, dan dengan demikian hasil tanaman. Perlakuan biopriming yang diperkaya Trichoderma harzianum dapat mengurangi dampak buruk pada benih. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsentrasi pemberian larutan biopring pada benih padi yang dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih padi. Penelitian menggunakan benih padi varietas Inpari 32, cendwan Trichoderma harzianum, molases dan air cucian beras. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 7 perlakuan dan untuk tiap perlakuan masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali. Adapun perlakuan yang digunakan sebagai berikut: Priming dengan air (sebagai kontrol), Biopriming T harzianum konsentrasi 5%, Biopriming T harzianum konsentrasi 5%, Biopriming T harzianum konsentrasi 10%, Biopriming T harzianum konsentrasi 15%, Biopriming T harzianum konsentrasi 20%, Biopriming T harzianum konsentrasi 25% dan Biopriming T harzianum konsentrasi 30%. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan biopriming 30% memberikan daya kecambah tertinggi sebesar 100%. Perlakuan biopriming 20% memberikan hasil terbaik untuk panjang akar tertinggi yaitu 6,81 dan panjang epikotil 5,67 cm dan indeks vigor 1225,07. Perlakuan priming konsentrasi 10% memberikan hasil terbaik untuk keserempakan tumbuh benih sebesar 97,78% dan kecepatan tumbuh benih 58,89%. Pemberian konsentrasi 10%-30% biopriming yang diperkaya T harzianum memberikan hasil yang lebih baik untuk perkecamabahan benih padi bila dibandingkan tanpa biopriming. \u0000 \u0000Kata Kunci : Biopriming, viabilitas, Trichoderma harzianum, vigor, konsentrasi \u0000ABSTRACT \u0000Plants are often subjected to various types of stress including biotic and abiotic stress which have an adverse impact on the uniformity of seed emergence, vigor, and thus crop yields. Biopriming treatment enriched with Trichoderma harzianum can reduce the adverse effects on seeds. The aim of the study was to determine the concentration of biopring solution on rice seeds which could increase the viability and vigor of rice seeds. The study used rice seeds of the Inpari 32 variety, Trichoderma harzianum, molasses and rice washing water. The study used a completely randomized design (CRD), consisting of 7 treatments and each treatment was repeated 3 times. The treatments used were as follows: Priming with water (as control), Biopriming T harzianum 5% concentration, Biopriming T harzianum 5% concentration, Biopriming T harzianum 10% concentration, Biopriming T harzianum 15% concentration, Biopriming T harzianum 20% concentration, Biopriming T harzianum with a concentration of 25% and Biopriming T harzianum with a concentration of 30%. The results showed that the 30% biopriming treatment gave the highest germination rate of 100%. The 20% biopriming treatment gave the best results for the highest root length, namely 6.81 and epicoty","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123047103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dulbari Dulbari, Destieka Ahyuni, Nyimas Sa’diyah, Muhammad Kamal
This study aims to determine the genetic variance and heritability of yield component and agronomic character of some new plant type (NTP) of rice genotypes planted on two different locations. The research was arranged in randomized complete block design (RCBD) with 12 treatments and three replications as a blok was nested in location (in two locations, i.e.: East Lampung and Tanggamus. The treatment consisted of 10 new type of rice genotypes, i.e.: IPB 3S, IPB 4S, IPB 5R, IPB6R, IPB117-F-7-2-1, IPB 117-F-7-7- 1, IPB 117-F-14-4-1, IPB 117-F-15-4-1, IPB 117-F-20-1-1, IPB 117-F-80- 2-1, and two control varieties, i.e.: Ciliwung and Ciherang. The flowering time, harvesting time, percent of filled grain per panicle, weight of 1000 grains, dray weight of plant, and yield potential have large genetic variability. Plant height, number of tillers, number of productive tillers, flowering time, harvesting time, panicle length, number of filled grain per panicle, number of grain sterility per penicle, percent of filled grain per penicle, weight of 1000 grains, weight of grain per panicle, and dry weight of plant have high heritability. Selection of NPT of rice genotypes was effective because its have wide genetic variability and can be done at an early stage in a character with high heritability.
本研究旨在确定水稻新株型(NTP)产量组成和农艺性状的遗传变异和遗传力。试验采用随机完全区组设计(RCBD), 12个处理,3个重复,每个区组分别在东楠榜和汤加末两个地点嵌套。采用IPB 3S、IPB 4S、IPB 5R、IPB6R、IPB117-F-7-2-1、IPB117- f -14- 1、IPB117- f -15- 1、IPB117- f -20-1、IPB 117-F-80- 2-1等10个水稻新基因型和2个对照品种慈利旺、慈和朗。花期、收获期、每穗实粒率、千粒重、单株干重和产量潜力具有较大的遗传变异。株高、分蘖数、有效分蘖数、开花期、收获期、穗长、每穗实粒数、每穗不育粒数、每穗实粒率、千粒重、每穗粒重、植株干重具有较高的遗传力。水稻NPT基因型的选择是有效的,因为它具有广泛的遗传变异,可以在遗传力高的性状的早期阶段进行选择。
{"title":"Pendugaan Ragam Genetik dan Heritabilitas Beberapa Genotipe Padi Tipe Baru (PTB)","authors":"Dulbari Dulbari, Destieka Ahyuni, Nyimas Sa’diyah, Muhammad Kamal","doi":"10.51978/agro.v12i1.525","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v12i1.525","url":null,"abstract":"This study aims to determine the genetic variance and heritability of yield component and agronomic character of some new plant type (NTP) of rice genotypes planted on two different locations. The research was arranged in randomized complete block design (RCBD) with 12 treatments and three replications as a blok was nested in location (in two locations, i.e.: East Lampung and Tanggamus. The treatment consisted of 10 new type of rice genotypes, i.e.: IPB 3S, IPB 4S, IPB 5R, IPB6R, IPB117-F-7-2-1, IPB 117-F-7-7- 1, IPB 117-F-14-4-1, IPB 117-F-15-4-1, IPB 117-F-20-1-1, IPB 117-F-80- 2-1, and two control varieties, i.e.: Ciliwung and Ciherang. The flowering time, harvesting time, percent of filled grain per panicle, weight of 1000 grains, dray weight of plant, and yield potential have large genetic variability. Plant height, number of tillers, number of productive tillers, flowering time, harvesting time, panicle length, number of filled grain per panicle, number of grain sterility per penicle, percent of filled grain per penicle, weight of 1000 grains, weight of grain per panicle, and dry weight of plant have high heritability. Selection of NPT of rice genotypes was effective because its have wide genetic variability and can be done at an early stage in a character with high heritability.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127540166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Nurazizah, Setyo Budi, Wiharyanti Nur Lailiyah
Produktivitas gula tahun 2015-2019 mengalami penurunan, karena varietas yang digunakan mengalami degradasi genetik mengakibatkan pertumbuhan maupun produktivitasnya menurun. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman genetic dan pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada klon SB01, SB03, SB04, SB11, SB12, SB19, dan SB20. Penelitian dilakukan di kebun Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Tebu (P3T) PG Gempolkrep PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang pada bulan Februari – April 2022. Bahan yang diuji adalah Klon SB01, SB03, SB04, SB11, SB12, SB19, SB20, Varietas BL dan Varietas PS881. Variabel yang diamati terdiri dari pertambahan tinggi batang, pertambahan diameter batang, jumlah batang, jumlah daun, dan luas daun. Analisis data menggunakan ANOVA 5%, uji BNT, keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik. Hasil penelitian menunjukan Klon SB 12 memiliki pertumbuhan terbaik diantaranya pertambahan tinggi batang 103,80; jumlah batang 4,17 (MST) dan 5,00 (33 MST); luas daun 646,08 cm2 (31 MST) dan 52, 67 cm2 (33 MST). Nilai Heritabilitas karakter pertambahan tinggi batang (129,08) dan luas daun (1546,79). Nilai kemajuan genetik (239,85) dan luas daun (3035,64). Maka, seleksi pada karakter pertumbuhan tersebut efektif.
{"title":"PERTUMBUHAN BERBAGAI KLON TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI KEBUN JUWET DUKUHDIMORO, MOJOAGUNG – JOMBANG","authors":"Siti Nurazizah, Setyo Budi, Wiharyanti Nur Lailiyah","doi":"10.51978/agro.v11i2.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.463","url":null,"abstract":"Produktivitas gula tahun 2015-2019 mengalami penurunan, karena varietas yang digunakan mengalami degradasi genetik mengakibatkan pertumbuhan maupun produktivitasnya menurun. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman genetic dan pertumbuhan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada klon SB01, SB03, SB04, SB11, SB12, SB19, dan SB20. Penelitian dilakukan di kebun Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Tebu (P3T) PG Gempolkrep PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang pada bulan Februari – April 2022. Bahan yang diuji adalah Klon SB01, SB03, SB04, SB11, SB12, SB19, SB20, Varietas BL dan Varietas PS881. Variabel yang diamati terdiri dari pertambahan tinggi batang, pertambahan diameter batang, jumlah batang, jumlah daun, dan luas daun. Analisis data menggunakan ANOVA 5%, uji BNT, keragaman genetik, heritabilitas dan kemajuan genetik. Hasil penelitian menunjukan Klon SB 12 memiliki pertumbuhan terbaik diantaranya pertambahan tinggi batang 103,80; jumlah batang 4,17 (MST) dan 5,00 (33 MST); luas daun 646,08 cm2 (31 MST) dan 52, 67 cm2 (33 MST). Nilai Heritabilitas karakter pertambahan tinggi batang (129,08) dan luas daun (1546,79). Nilai kemajuan genetik (239,85) dan luas daun (3035,64). Maka, seleksi pada karakter pertumbuhan tersebut efektif.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124562115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}