Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktifitas kelapa sawit maka perlu dilakukan pemeliharaan terhadap kebun kelapa sawit, salah satunya yaitu dengan adanya pengelolaan gulma yang tepat. Salah satu yang perlu dilakukan yaitu pengendalian tumbuhan paku yang berpotensi epifit pada batang tanaman kelapa sawit. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui jenis- jenis tumbuhan paku yang berpotensi sebagai tumbuhan epifit pada batang. Tanaman kelapa sawit, serta mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan terhadap tanaman kelapa sawit. Selain itu untuk menentukan tumbuhan paku yang lebih tinggi populasinya di kebun kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit. Kebun Keera-Maroangin. Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan pemeliharaan maupun dalam upaya peningkatan hasil produksi serta produktivitas pada perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang dilakukan pada TBM2, TBM3, dan TM dengan mengumpulkan data mengenai jenis tumbuhan paku epifit, jumlah populasi dan pengaruh yang ditimbulkan. Jenis tumbuhan paku yang ditemukan berpotensi epifit pada batang tanaman kelapa sawit yaitu ada 8 jenis spesies dari 3 jenis famili yaitu, paku harupat (dryopteridaceae), paku tupai (davalliaceae), paku kaki tupai (davalliaceae), pakis kutil (polypodiaceae), pakis staghorm (polypodiaceae), paku sisik naga (polypodiaceae), paku daun kepala tupai (polypodiaceae), paku simbar pedang (polypodiaceae). Dari 8 jenis spesies tumbuhan paku yang ditemukan, jenis yang paling banyak ditemui dari ke 3 plot yaitu paku harupat dengan total 732 populasi yang menyebar secara mengelompok diseluruh plot, sedangkan jenis yang paling sedikit ditemui yaitu pakis kutil dengan total 22 populasi yang menyebar secara teratur.
{"title":"IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU YANG BERPOTENSI EPIFIT PADA BATANG TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)","authors":"Jusri Jusri, N. Yanti, Henny Poerwanty, S. Sofyan","doi":"10.51978/agro.v11i2.453","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.453","url":null,"abstract":"Dalam upaya meningkatkan produksi dan produktifitas kelapa sawit maka perlu dilakukan pemeliharaan terhadap kebun kelapa sawit, salah satunya yaitu dengan adanya pengelolaan gulma yang tepat. Salah satu yang perlu dilakukan yaitu pengendalian tumbuhan paku yang berpotensi epifit pada batang tanaman kelapa sawit. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui jenis- jenis tumbuhan paku yang berpotensi sebagai tumbuhan epifit pada batang. Tanaman kelapa sawit, serta mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan terhadap tanaman kelapa sawit. Selain itu untuk menentukan tumbuhan paku yang lebih tinggi populasinya di kebun kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit. Kebun Keera-Maroangin. Tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan pemeliharaan maupun dalam upaya peningkatan hasil produksi serta produktivitas pada perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang dilakukan pada TBM2, TBM3, dan TM dengan mengumpulkan data mengenai jenis tumbuhan paku epifit, jumlah populasi dan pengaruh yang ditimbulkan. Jenis tumbuhan paku yang ditemukan berpotensi epifit pada batang tanaman kelapa sawit yaitu ada 8 jenis spesies dari 3 jenis famili yaitu, paku harupat (dryopteridaceae), paku tupai (davalliaceae), paku kaki tupai (davalliaceae), pakis kutil (polypodiaceae), pakis staghorm (polypodiaceae), paku sisik naga (polypodiaceae), paku daun kepala tupai (polypodiaceae), paku simbar pedang (polypodiaceae). Dari 8 jenis spesies tumbuhan paku yang ditemukan, jenis yang paling banyak ditemui dari ke 3 plot yaitu paku harupat dengan total 732 populasi yang menyebar secara mengelompok diseluruh plot, sedangkan jenis yang paling sedikit ditemui yaitu pakis kutil dengan total 22 populasi yang menyebar secara teratur.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122348171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Achmad Hafidh Wahyudi, Setyo Budi, Endah Sri Redjeki
Tanaman tebu (Saccharum officinarum (L)) merupakan bahan baku industri gula putih. Salah satu faktor penurunan produktifitas gula yaitu tingkat kesuburan lahan yang terus menurun, yang disebabkan oleh pertanian modern lebih menekankan pada penggunaan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UMG pada bulan Maret - Juni 2022. Rancangan percobaan menggunakan split plot (rancang petak terbagi) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah klon (V) yaitu V1 (klon SB03), V2 (klon SB19) dan V3 (klon SB33). Faktor ke dua yakni dosis pupuk organik cair guano terdiri dari 3 taraf yaitu P1 (kontrol), P2 (pupuk guano cair 15 ml per 15 liter air) dan P3 (pupuk guano cair 30 ml per 15 liter air). Masing-masing diulang empat kali sehingga terdapat 36 kombinasi perlakuan. Variabel pertumbuhan yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan diameter batang. Analisis data mengunakan Anova Uji F. Jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan DMRT 5%. Selanjutntya dilakukan uji regresi (korelasi), dan uji heritabilitas,. Hasil penelitian tidak menunjukan perbedaan nyata pada interaksi. Perlakuan pupuk menunjukan perbedaan tidak nyata pada semua variabel pengamatan. Pada perlakuan jenis klon menunjukan perbedaan nyata pada umur 18 MSK (minggu setelah kepras) pada variabel tinggi tanaman dan diameter batang serta pada variabel daun pada umur 12 dan 14 MSK.
{"title":"PERBEDAAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR DAN JENIS KLON RATOON 1 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum (L)) DI KECAMATAN KEBOMAS - GRESIK","authors":"Achmad Hafidh Wahyudi, Setyo Budi, Endah Sri Redjeki","doi":"10.51978/agro.v11i2.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.465","url":null,"abstract":"Tanaman tebu (Saccharum officinarum (L)) merupakan bahan baku industri gula putih. Salah satu faktor penurunan produktifitas gula yaitu tingkat kesuburan lahan yang terus menurun, yang disebabkan oleh pertanian modern lebih menekankan pada penggunaan pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UMG pada bulan Maret - Juni 2022. Rancangan percobaan menggunakan split plot (rancang petak terbagi) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah klon (V) yaitu V1 (klon SB03), V2 (klon SB19) dan V3 (klon SB33). Faktor ke dua yakni dosis pupuk organik cair guano terdiri dari 3 taraf yaitu P1 (kontrol), P2 (pupuk guano cair 15 ml per 15 liter air) dan P3 (pupuk guano cair 30 ml per 15 liter air). Masing-masing diulang empat kali sehingga terdapat 36 kombinasi perlakuan. Variabel pertumbuhan yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan diameter batang. Analisis data mengunakan Anova Uji F. Jika terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan DMRT 5%. Selanjutntya dilakukan uji regresi (korelasi), dan uji heritabilitas,. Hasil penelitian tidak menunjukan perbedaan nyata pada interaksi. Perlakuan pupuk menunjukan perbedaan tidak nyata pada semua variabel pengamatan. Pada perlakuan jenis klon menunjukan perbedaan nyata pada umur 18 MSK (minggu setelah kepras) pada variabel tinggi tanaman dan diameter batang serta pada variabel daun pada umur 12 dan 14 MSK.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"350 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116501382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saffanah Rifimaro, Setyo Budi, Wiharyanti Nur Lailiyah
Produksi gula di Indonesia cenderung mengalami penurunan di tahun 2015-2019. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tebu yaitu melalui penciptaan varietas unggul baru melalui persilangan tanaman. Selain itu, praktik budidaya tanaman tebu di lahan kering secara monokultur dan terus menerus menyebabkan terjadinya degradasi kesuburan tanah. Penggunaan pupuk bio-slurry dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi tanah. Pentingnya pengelolaan hara dibutuhkan tidak hanya untuk meningkatkan hasil produktivitas tanaman tebu melainkan juga untuk keberlanjutan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara 9 klon tanaman tebu dengan pemberian pupuk organik cair bio-slurrry terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu keprasan satu, serta heritabilitas dan kemajuan genetik dari karakter 9 klon tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Hollywood, Gresik. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Februari hingga Mei 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan dua faktor yaitu klon yang terdiri dari 9 taraf perlakuan. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk organik cair bio-slurrry yang terdiri dari 2 taraf perlakuan. Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 27 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga ulangan, sehingga didapatkan 81 unit percobaan. Analisis data menggunakan Anova uji F 5% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan uji DMRT 5%, uji korelasi, uji heritabilitas, dan nilai kemajuan genetik. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara 9 klon tanaman tebu dengan pemberian pupuk bio-slurrry pada pertumbuhan vegetatif yaitu pertambahan jumlah ruas pada umur 32 minggu dengan nilai rata-rata tertinggi 3,33 pada perlakuan Klon SB Hijau dan bio-slurry 15 ml/rumpun dan rerata tertinggi 3,83 pada perlakuan Klon SB32 dan bio-slurry 15 ml/rumpun pada umur 34 minggu. Nilai heritabilitas dan kemajuan genetik dengan kategori tinggi terlihat pada karakter tinggi batang (20,55%). Maka, karakter tersebut dapat secara efektif untuk diwariskan dari tetuanya. Kata kunci: Pupuk Bio-slurrry Cair, Tanaman Tebu
印度尼西亚的糖产量在2015-2019年有可能下降。提高甘蔗生产力的一项努力是通过农作物杂交创造新的改良品种。此外,甘蔗在干旱地区的耕作是单一的、持续的,导致土壤的肥沃退化。使用生物污泥肥料可以作为改善土壤条件的解决方案。营养管理的重要性不仅需要提高甘蔗作物的生产力,而且需要提高环境的可持续性。本研究旨在确定9个甘蔗克隆与向1种甘蔗植物生长提供生物淤泥有机肥料之间的相互作用,以及9个甘蔗克隆植物的遗传和遗传发展。这项研究是在格雷斯克的好莱坞实验花园里进行的。研究开始于2022年2月至5月。这项研究采用的是网格设计的分裂(分割图),其中两个因素是9种治疗的克隆。第二个因素是两种治疗方法中的液体有机肥。这两个因素结合在一起,得到27种治疗组合。每一次治疗重复了三次,得到81个试验单位。如果有明显差异继续进行DMRT测试、相关性测试、遗传遗产测试和基因进步价值,则使用5%的异常测试来分析数据。研究结果显示9克隆植物甘蔗的礼物bio-slurrry肥料之间的互动对营养就是一套完整的数目有所增长平均成绩最高的32岁周3,33在克隆待遇SB绿色和bio-slurry 15 ml -丛的最高平均3,83 SB32潜伏克隆和待遇bio-slurry 15 ml -星期天丛34岁。高类别的遗传价值和遗传进步可以在茎高字符(2055%)中看到。因此,角色可以有效地从父母那里继承。关键词:液体生物粪便化肥,甘蔗
{"title":"PERTUMBUHAN VEGETATIF 9 KLON TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) KEPRASAN SATU DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DI GRESIK","authors":"Saffanah Rifimaro, Setyo Budi, Wiharyanti Nur Lailiyah","doi":"10.51978/agro.v11i2.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.464","url":null,"abstract":"Produksi gula di Indonesia cenderung mengalami penurunan di tahun 2015-2019. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tebu yaitu melalui penciptaan varietas unggul baru melalui persilangan tanaman. Selain itu, praktik budidaya tanaman tebu di lahan kering secara monokultur dan terus menerus menyebabkan terjadinya degradasi kesuburan tanah. Penggunaan pupuk bio-slurry dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi tanah. Pentingnya pengelolaan hara dibutuhkan tidak hanya untuk meningkatkan hasil produktivitas tanaman tebu melainkan juga untuk keberlanjutan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara 9 klon tanaman tebu dengan pemberian pupuk organik cair bio-slurrry terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu keprasan satu, serta heritabilitas dan kemajuan genetik dari karakter 9 klon tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Hollywood, Gresik. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai bulan Februari hingga Mei 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (split plot) dengan dua faktor yaitu klon yang terdiri dari 9 taraf perlakuan. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk organik cair bio-slurrry yang terdiri dari 2 taraf perlakuan. Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga diperoleh 27 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga ulangan, sehingga didapatkan 81 unit percobaan. Analisis data menggunakan Anova uji F 5% jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan uji DMRT 5%, uji korelasi, uji heritabilitas, dan nilai kemajuan genetik. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara 9 klon tanaman tebu dengan pemberian pupuk bio-slurrry pada pertumbuhan vegetatif yaitu pertambahan jumlah ruas pada umur 32 minggu dengan nilai rata-rata tertinggi 3,33 pada perlakuan Klon SB Hijau dan bio-slurry 15 ml/rumpun dan rerata tertinggi 3,83 pada perlakuan Klon SB32 dan bio-slurry 15 ml/rumpun pada umur 34 minggu. Nilai heritabilitas dan kemajuan genetik dengan kategori tinggi terlihat pada karakter tinggi batang (20,55%). Maka, karakter tersebut dapat secara efektif untuk diwariskan dari tetuanya. \u0000Kata kunci: Pupuk Bio-slurrry Cair, Tanaman Tebu","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115180920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) atau yang kerap disebut kedelai sayur merupakan makanan sehat dengan kandungan gizi tinggi. Kandungan gizinya yang tinggi menyebabkan kedelai edamame banyak diminati sehingga terjadi peningkatan permintaan pasar. Tingginya permintaan kedelai edamame harus diimbangi dengan produksi yang memadai. Peningkatan produksi edamame dilakukan dengan cara perbaikan kondisi lahan pertanian dan pemenuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kedelai edamame merupakan tanaman leguminosa yang mampu bersimbiosis dengan bakteri rhizobium. Simbiosis keduanya membentuk bintil akar yang berfungsi menambat N udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. Penelitan ini dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2021 di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Univesitas Muhammadiyah Gresik, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Bahan yang digunakan meliputi kedelai edamame varietas Ryokkoh, pupuk hayati rhizobium ‘Rhizoka’, pupuk NPK, fungisida, pestisida dan arang sekam. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, yakni H0 (tanpa pupuk hayati rhizobium), H1 (pupuk hayati rhizobium 50% dosis saran), H2 (pupuk hayati rhizobium 100% dosis saran), H3 (pupuk hayati rhizobium 150% dosis saran). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah polong, bobot polong, panjang akar dan jumlah bintil. Analisa data menggunakan Analysis of Variance 5%, jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati 50% dosis saran mampu meningkatkan variabel diameter batang, jumlah polong dan panjang akar, namun hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
{"title":"APLIKASI PUPUK HAYATI PENAMBAT N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI EDAMAME (Glycine max (L.) Merr.)","authors":"Danis Mustika Kumara, Rahmad Jumadi","doi":"10.51978/agro.v11i2.466","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.466","url":null,"abstract":"Kedelai edamame (Glycine max (L.) Merr.) atau yang kerap disebut kedelai sayur merupakan makanan sehat dengan kandungan gizi tinggi. Kandungan gizinya yang tinggi menyebabkan kedelai edamame banyak diminati sehingga terjadi peningkatan permintaan pasar. Tingginya permintaan kedelai edamame harus diimbangi dengan produksi yang memadai. Peningkatan produksi edamame dilakukan dengan cara perbaikan kondisi lahan pertanian dan pemenuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Kedelai edamame merupakan tanaman leguminosa yang mampu bersimbiosis dengan bakteri rhizobium. Simbiosis keduanya membentuk bintil akar yang berfungsi menambat N udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman. Penelitan ini dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2021 di Lahan Penelitian Fakultas Pertanian Univesitas Muhammadiyah Gresik, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Bahan yang digunakan meliputi kedelai edamame varietas Ryokkoh, pupuk hayati rhizobium ‘Rhizoka’, pupuk NPK, fungisida, pestisida dan arang sekam. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan, yakni H0 (tanpa pupuk hayati rhizobium), H1 (pupuk hayati rhizobium 50% dosis saran), H2 (pupuk hayati rhizobium 100% dosis saran), H3 (pupuk hayati rhizobium 150% dosis saran). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah polong, bobot polong, panjang akar dan jumlah bintil. Analisa data menggunakan Analysis of Variance 5%, jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk hayati 50% dosis saran mampu meningkatkan variabel diameter batang, jumlah polong dan panjang akar, namun hasil tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115820073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cocoa production in South Sulawesi decreases from year to year one of the causes due to the attack of cocoa borer pests. The observations aimed to find out the effect of condomizing on MCC 01 and MCC 02, and to see which clones were resistant and more susceptible to PBK pest attacks through condomizing. The method of determining respondents is done deliberately and the determination of samples by determining cocoa tree samples deliberately by choosing a healthy tree and then condomized and without condemned by marking each sample tree. The results showed that condomizing can reduce cocoa fruit affected by PBK, attack rate and intensity of damage is classified as moderate, and MCC 02 is more resistant to PBK pests.
{"title":"SARUNGISASI BUAH KAKAO KLON MCC01 DAN MCC 02 DI KABUPATEN SOPPENG SULAWESI SELATAN","authors":"Lilis Lilis, Rahmiana Rahmiana, Isnaeni Isnaeni, Virna Virna, Nurul Hikma, Syahruni Thamrin","doi":"10.51978/agro.v11i2.460","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.460","url":null,"abstract":"Cocoa production in South Sulawesi decreases from year to year one of the causes due to the attack of cocoa borer pests. The observations aimed to find out the effect of condomizing on MCC 01 and MCC 02, and to see which clones were resistant and more susceptible to PBK pest attacks through condomizing. The method of determining respondents is done deliberately and the determination of samples by determining cocoa tree samples deliberately by choosing a healthy tree and then condomized and without condemned by marking each sample tree. The results showed that condomizing can reduce cocoa fruit affected by PBK, attack rate and intensity of damage is classified as moderate, and MCC 02 is more resistant to PBK pests.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116423764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis media perbanyakan cendawan Aspergillus japonicus dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kakao. Metode Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P0 (Tanah), P1 (Aspergillus Japonicus + Beras), P2 (Aspergillus Japonicus + Jagung), P3 (Aspergillus Japonicus + Sekam). Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Pada 6 & 7 HSI, pertumbuhan A. japonicus pada media perbanyakan tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata kecuali pada media sekam selain itu media perbanyakan jenis cendawan Aspergillus japonicus + sekam merupakan media yang memiliki respon pertumbuhan yang lebih cepat terhadap pertambahan diameter batang bibit tanaman kakao. Kata Kunci : Media Perbanyakan, Cendawan, Aspergillus japonicus.
{"title":"PEMANFAATAN Aspergillus japonicus PADA BEBERAPA JENIS MEDIA PERBANYAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)","authors":"H. Hasmira, E. Wisdawati, Baso Darwisah","doi":"10.51978/agro.v11i2.454","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i2.454","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis media perbanyakan cendawan Aspergillus japonicus dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kakao. Metode Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah P0 (Tanah), P1 (Aspergillus Japonicus + Beras), P2 (Aspergillus Japonicus + Jagung), P3 (Aspergillus Japonicus + Sekam). Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Pada 6 & 7 HSI, pertumbuhan A. japonicus pada media perbanyakan tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata kecuali pada media sekam selain itu media perbanyakan jenis cendawan Aspergillus japonicus + sekam merupakan media yang memiliki respon pertumbuhan yang lebih cepat terhadap pertambahan diameter batang bibit tanaman kakao. \u0000 \u0000Kata Kunci : Media Perbanyakan, Cendawan, Aspergillus japonicus.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132043802","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil varietas padi unggul sangat ditentukan oleh faktor genetik, lingkungan dan pengelolaan tanaman. Penanaman padi pada kondisi lingkungan yang lebih terkontrol akan meningkatkan potensi dari setiap varietas untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan dan produksi beberapa varietas padi unggul yang ditanam dengan menggunakan wadah pot/ember. Penelitian ini menggunakan 12 variteas padi unggul yaitu varietas Inpari 5, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 11, Mekongga, Inpari 4, Conde, Ciliwung, Inpari 9 dan Konawe. Hasil penelitian diperoleh untuk hasil tinggi tanaman tertinggi yaitu Varietas Inpari 5 yaitu sebesar118,67 cm, Jumlah anakan produktif terbanyak varietas Inpari 7 yaitu 56 buah anakan, jumlah gabah permalai terbanyak varietas Inpari 4 yaitu 220,33 bulir, Berat 1000 bulir tertinggi varietas Inpari 8 yaitu sebanyak 20,52 gram dan produksi Gabah Kering Panen (GKP) tertinggi yaitu variteas Inpari 4 sebesar 30,65 ton per hektar. Tanaman padi unggul yang dibudidayakan pada media ember dapat meningkatkan 2-3 kali lipat bila dibandingkan bila ditanam di lahan sawah.
{"title":"KARAKTERISASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI UNGGUL","authors":"Rahmad D","doi":"10.51978/agro.v11i1.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i1.383","url":null,"abstract":"Hasil varietas padi unggul sangat ditentukan oleh faktor genetik, lingkungan dan pengelolaan tanaman. Penanaman padi pada kondisi lingkungan yang lebih terkontrol akan meningkatkan potensi dari setiap varietas untuk meningkatkan produksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan dan produksi beberapa varietas padi unggul yang ditanam dengan menggunakan wadah pot/ember. Penelitian ini menggunakan 12 variteas padi unggul yaitu varietas Inpari 5, Inpari 7, Inpari 8, Inpari 11, Mekongga, Inpari 4, Conde, Ciliwung, Inpari 9 dan Konawe. Hasil penelitian diperoleh untuk hasil tinggi tanaman tertinggi yaitu Varietas Inpari 5 yaitu sebesar118,67 cm, Jumlah anakan produktif terbanyak varietas Inpari 7 yaitu 56 buah anakan, jumlah gabah permalai terbanyak varietas Inpari 4 yaitu 220,33 bulir, Berat 1000 bulir tertinggi varietas Inpari 8 yaitu sebanyak 20,52 gram dan produksi Gabah Kering Panen (GKP) tertinggi yaitu variteas Inpari 4 sebesar 30,65 ton per hektar. Tanaman padi unggul yang dibudidayakan pada media ember dapat meningkatkan 2-3 kali lipat bila dibandingkan bila ditanam di lahan sawah.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125490628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the vegetative growth of robusta coffee seedlings applied with bokashi and urea fertilizers. This research was conducted in Manggalung Village, Mandalle District, Pangkajene and Islands Regency, South Sulawesi Province, which took place from November 2020 to April 2021. This study was designed with a two-factor factorial randomized block design (RBD). The first factor is the dose of bokashi fertilizer (b) 3 levels: 0g (b0), 100 g (b1), and 150 g (b2) and the second factor is the dose of Urea (u): 0 g u0), 10 g (u1), and 15 g (u2). All data obtained in the study were analyzed by means of analysis of variance (ANOVA) followed by the Least Significant Difference (LSD) test with a level of accuracy (0.1 and 0.5). The results showed that with a dosage of 150 g / plant boca gave much better results and showed a very significant difference in plant height growth and number of leaves after the least significant difference (0.1%). Meanwhile, with the same dose of boca, namely 150 g (b2), it gave a good response to the increase in stem diameter. Therefore, the use of Boca fertilizer at a dose of 150 g gives good results on the vegetative growth of Robusta coffee seedlings.
本研究的目的是研究施用博格石和尿素对罗布斯塔咖啡幼苗营养生长的影响。该研究于2020年11月至2021年4月在南苏拉威西省庞卡延和群岛县曼达勒区Manggalung村进行。本研究采用双因素因子随机区组设计(RBD)。第一个因子是bokashhi肥的用量(b), 3个水平:0g (b0)、100 g (b1)、150 g (b2);第二个因子是尿素的用量(u): 0g (b0)、10 g (u1)、15 g (u2)。研究中获得的所有数据均通过方差分析(ANOVA)进行分析,然后进行精度水平为0.1和0.5的最小显著差异(LSD)检验。结果表明,boca用量为150 g /株时效果较好,在差异最不显著(0.1%)后,株高、生长和叶片数均有极显著差异。同时,相同剂量的boca,即150 g (b2),对茎粗的增加有很好的响应。因此,施用150克Boca肥对罗布斯塔咖啡幼苗的营养生长效果良好。
{"title":"APLIKASI BERBAGAI DOSIS BOKASHI DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BIBIT KOPI ROBUSTA","authors":"Basri Baba","doi":"10.51978/agro.v11i1.353","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i1.353","url":null,"abstract":"This study aims to determine the vegetative growth of robusta coffee seedlings applied with bokashi and urea fertilizers. This research was conducted in Manggalung Village, Mandalle District, Pangkajene and Islands Regency, South Sulawesi Province, which took place from November 2020 to April 2021. This study was designed with a two-factor factorial randomized block design (RBD). The first factor is the dose of bokashi fertilizer (b) 3 levels: 0g (b0), 100 g (b1), and 150 g (b2) and the second factor is the dose of Urea (u): 0 g u0), 10 g (u1), and 15 g (u2). All data obtained in the study were analyzed by means of analysis of variance (ANOVA) followed by the Least Significant Difference (LSD) test with a level of accuracy (0.1 and 0.5). \u0000The results showed that with a dosage of 150 g / plant boca gave much better results and showed a very significant difference in plant height growth and number of leaves after the least significant difference (0.1%). Meanwhile, with the same dose of boca, namely 150 g (b2), it gave a good response to the increase in stem diameter. Therefore, the use of Boca fertilizer at a dose of 150 g gives good results on the vegetative growth of Robusta coffee seedlings.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"274 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134342947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas lada di Indonesia khususnya di Lampung karena mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh pemberian pupuk kompos black soldier fly dalam meningkatkan produktivitas tanaman lada. Penelitian ini dilaksanakan di kebun praktikum Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Agustus 2020 sampai dengan Desember 2020, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Perlakuan terdiri atas 4 taraf, yaitu tanah/kontrol (B0), tanah – sekam bakar 3:1 (B1), tanah – kompos BSF 3:1 (B2) dan tanah – sekam bakar – kompos BSF (B3). Analisis data penelitian menggunakan uji F, jika ada perbedaan maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%, Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan tanah – sekam bakar 3:1 (B1), perlakuan tanah – kompos BSF 3:1 (B2) dan tanah – sekam bakar – kompos BSF (B3) memberikan pengaruh dalam meningkatkan diameter batang, jumlah cabang dan persentase bunga menjadi buah tanaman lada pada umur 16 minggu setelah tanam. Kata Kunci : kompos black soldier fly, pertumbuhan, tanaman lada perdu
{"title":"RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN LADA PERDU TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KOMPOS LARVA BLACK SOLDIER FLY","authors":"Bayu Aji Nurrahmadhan, A. R. Gusta, Made Same","doi":"10.51978/agro.v11i1.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i1.306","url":null,"abstract":"Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas lada di Indonesia khususnya di Lampung karena mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh pemberian pupuk kompos black soldier fly dalam meningkatkan produktivitas tanaman lada. Penelitian ini dilaksanakan di kebun praktikum Politeknik Negeri Lampung, pada bulan Agustus 2020 sampai dengan Desember 2020, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Perlakuan terdiri atas 4 taraf, yaitu tanah/kontrol (B0), tanah – sekam bakar 3:1 (B1), tanah – kompos BSF 3:1 (B2) dan tanah – sekam bakar – kompos BSF (B3). Analisis data penelitian menggunakan uji F, jika ada perbedaan maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%, Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan tanah – sekam bakar 3:1 (B1), perlakuan tanah – kompos BSF 3:1 (B2) dan tanah – sekam bakar – kompos BSF (B3) memberikan pengaruh dalam meningkatkan diameter batang, jumlah cabang dan persentase bunga menjadi buah tanaman lada pada umur 16 minggu setelah tanam. \u0000 \u0000Kata Kunci : kompos black soldier fly, pertumbuhan, tanaman lada perdu","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115987616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi mikoriza arbiskula yang berasal dari rizosfer tanaman kakao pada kultur trapping menggunakan inang kacang hijau. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi deskriptif dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap jenis mikoriza arbuskula yang ditemukan dan menghitung tingkat infeksinya pada bagian akar tanaman inang. Sampel tanah yang diamatai berasal dari rizosfer tanaman kakao di dua lokasi lahan yang berbeda, yaitu pada lahan datar dan lahan miring. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara diagonal dengan menentukan lima buah titik sampel, lalu tanah di setiap titik sampel pada bagian rizosfer kakao diambil sebanyak 1 kg untuk digunakan dalam kultur trapping. Tanaman kacang hijau digunakan sebagai tanaman inang dalam kultur trapping yang dipelihara selama 3 bulan kemudian diambil akarnya untuk pengamatan tingkat infeksi mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman kakao pada lahan datar yaitu Glomus cf. multicauli, Glomus sp., Sclerocystis sinuosa dan Scutellospora sp. tipe 1, sedangkan pada lahan miring terdapat 2 jenis mikoriza yaitu Acaulospora sp. dan Scutellospora sp. tipe 2. Rata-rata tingkat infeksi mikoriza arbuskula dalam kultur trapping bervariasi dari rendah (27%) hingga tinggi (67%). Tingkat persentase infeksi mikoriza arbuskula yang berasal dari rhizosfer tanaman kakao dalam kultur trapping dengan menggunakan tanaman inang kacang hijau tergolong tinggi pada lahan datar (52%) dan tergolong sedang pada lahan miring (40%). Komponen Fungi Mikoriza arbuskula yang ditemukan berupa hifa, spora, vesikel dan arbuskel.
{"title":"INFEKTIFITAS MIKORIZA ARBUSKULA ASAL RHIZOSFER TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA KULTUR TRAPPING MENGGUNAKAN INANG KACANG HIJAU","authors":"Kafrawi Kafrawi, Zahraeni Kumalawati","doi":"10.51978/agro.v11i1.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.51978/agro.v11i1.338","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat infeksi mikoriza arbiskula yang berasal dari rizosfer tanaman kakao pada kultur trapping menggunakan inang kacang hijau. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi deskriptif dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap jenis mikoriza arbuskula yang ditemukan dan menghitung tingkat infeksinya pada bagian akar tanaman inang. Sampel tanah yang diamatai berasal dari rizosfer tanaman kakao di dua lokasi lahan yang berbeda, yaitu pada lahan datar dan lahan miring. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara diagonal dengan menentukan lima buah titik sampel, lalu tanah di setiap titik sampel pada bagian rizosfer kakao diambil sebanyak 1 kg untuk digunakan dalam kultur trapping. Tanaman kacang hijau digunakan sebagai tanaman inang dalam kultur trapping yang dipelihara selama 3 bulan kemudian diambil akarnya untuk pengamatan tingkat infeksi mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman kakao pada lahan datar yaitu Glomus cf. multicauli, Glomus sp., Sclerocystis sinuosa dan Scutellospora sp. tipe 1, sedangkan pada lahan miring terdapat 2 jenis mikoriza yaitu Acaulospora sp. dan Scutellospora sp. tipe 2. Rata-rata tingkat infeksi mikoriza arbuskula dalam kultur trapping bervariasi dari rendah (27%) hingga tinggi (67%). Tingkat persentase infeksi mikoriza arbuskula yang berasal dari rhizosfer tanaman kakao dalam kultur trapping dengan menggunakan tanaman inang kacang hijau tergolong tinggi pada lahan datar (52%) dan tergolong sedang pada lahan miring (40%). Komponen Fungi Mikoriza arbuskula yang ditemukan berupa hifa, spora, vesikel dan arbuskel.","PeriodicalId":260260,"journal":{"name":"Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123610533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}