Pub Date : 2021-07-31DOI: 10.36626/jppp.v18i33.658
Indah Novita Dewi, N. Rohaeni, F. Farida
ABSTRAKPadi Inpari 32 merupakan jenis padi hasil persilangan dari Ciherang/IRBB64 yang dilepas pada tahun 2013, dengan SK Menteri Pertanian 4996/Ktps/SR.120/12/2013. Padi jenis ini memiliki umur 107 hari setelah disebar, membuat banyak petani tertarik untuk membudidayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan seberapa besar nilai R/C ratio. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2020. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani yang menanam padi sawah Inpari 32. Hal ini dikarenakan padi Inpari 32 merupakan padi jenis baru yang belum pernah dibudidayakan di lokasi penelitian, sehingga jumlah petani yang membudidayakannya baru 2 orang. Oleh karena itu maka penentuan sampel dilakukan secara sensus/sampel jenuh. Besarnya pendapatan yang diperoleh seluruh petani di Kecamatan Kaubun Desa Cipta Graha adalah sebesar Rp. 16.424.471,11/ha/musim tanam dengan pendapatan rata-rata Rp8.212.235,56/ha dalam satu musim tanam. Nilai R/C Ratio yang diperoleh adalah 1,35, sehingga dapat dikatakan usahatani padi sawah menguntungkan dan dapat terus diusahakan atau dikembangkan ABSTRACTPaddy Inpari 32 is a type of paddy produced from a cross from Ciherang/IRBB64 which was released in 2013, with the Decree of the Minister of Agriculture 4996/Ktps/SR.120/12/2013. This type of paddy has a age of 107 days after spread, making many farmers interested in cultivating it. This study aims to determine how much income and how much the value of the R/C ratio. The research was conducted in September-November 2020. The data collected in the form of primary data and secondary data. The population of this study were all farmers who grew rice paddy Inpari 32. This is because Inpari 32 rice is a new type of rice that has never been cultivated in the research location, so the number of farmers who cultivate it is new 2 people. Because of that then the determination of the sample is carried out by census/saturated sample. The amount of income earned by all farmers in Kaubun Subdistrict, Cipta Graha Village is Rp. 16,424,471.11/ha/planting season with an average income of Rp.8,212,235.56/ha in one growing season. The R/C Ratio value obtained is 1.35, so it can be said that lowland rice farming is profitable and can continue to be cultivated or developed.
{"title":"Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah Inpari 32 di Kecamatan Kaubun Desa Cipta Graha","authors":"Indah Novita Dewi, N. Rohaeni, F. Farida","doi":"10.36626/jppp.v18i33.658","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/jppp.v18i33.658","url":null,"abstract":"ABSTRAKPadi Inpari 32 merupakan jenis padi hasil persilangan dari Ciherang/IRBB64 yang dilepas pada tahun 2013, dengan SK Menteri Pertanian 4996/Ktps/SR.120/12/2013. Padi jenis ini memiliki umur 107 hari setelah disebar, membuat banyak petani tertarik untuk membudidayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan dan seberapa besar nilai R/C ratio. Penelitian dilakukan pada bulan September-November 2020. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh petani yang menanam padi sawah Inpari 32. Hal ini dikarenakan padi Inpari 32 merupakan padi jenis baru yang belum pernah dibudidayakan di lokasi penelitian, sehingga jumlah petani yang membudidayakannya baru 2 orang. Oleh karena itu maka penentuan sampel dilakukan secara sensus/sampel jenuh. Besarnya pendapatan yang diperoleh seluruh petani di Kecamatan Kaubun Desa Cipta Graha adalah sebesar Rp. 16.424.471,11/ha/musim tanam dengan pendapatan rata-rata Rp8.212.235,56/ha dalam satu musim tanam. Nilai R/C Ratio yang diperoleh adalah 1,35, sehingga dapat dikatakan usahatani padi sawah menguntungkan dan dapat terus diusahakan atau dikembangkan ABSTRACTPaddy Inpari 32 is a type of paddy produced from a cross from Ciherang/IRBB64 which was released in 2013, with the Decree of the Minister of Agriculture 4996/Ktps/SR.120/12/2013. This type of paddy has a age of 107 days after spread, making many farmers interested in cultivating it. This study aims to determine how much income and how much the value of the R/C ratio. The research was conducted in September-November 2020. The data collected in the form of primary data and secondary data. The population of this study were all farmers who grew rice paddy Inpari 32. This is because Inpari 32 rice is a new type of rice that has never been cultivated in the research location, so the number of farmers who cultivate it is new 2 people. Because of that then the determination of the sample is carried out by census/saturated sample. The amount of income earned by all farmers in Kaubun Subdistrict, Cipta Graha Village is Rp. 16,424,471.11/ha/planting season with an average income of Rp.8,212,235.56/ha in one growing season. The R/C Ratio value obtained is 1.35, so it can be said that lowland rice farming is profitable and can continue to be cultivated or developed.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116187925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-30DOI: 10.36626/jppp.v18i33.657
Tetty Wijayanti, Firda Juita, Asraful Hadi
ABSTRAKAglaonema merupakan tanaman hias yang banyak digemari di Indonesia. Preferensi konsumen dan sikap konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan mengetahui sikap konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2018 di Kota Samarinda. Data yang diambil meliputi data primer dan sekunder. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive (sengaja) dan metode pengambilan sampel dilakukan secara accidental. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan skala semantik differential. Hasil penelitian preferensi konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema menunjukkan bahwa preferensi konsumen tertinggi terhadap tanaman hias Aglaonema adalah karena perilaku setelah pembelian dengan rata-rata skor 20,17 termasuk kategori tinggi dan faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Tanaman Hias Aglaonema adalah faktor pribadi dengan skor 20,28. Sikap konsumen terhadap tanaman hias adalah semua tindakan dan proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut, untuk mendapatkan, mengkoleksi, tanaman hias Aglaonema. ABSTRACTAglaonema is an ornamental plant that is very popular in Indonesia. consumer preferences and consumer attitudes towards Aglaonema ornamental plants are influenced by several factors. This study aims to knowing consumer preferences for Aglaonema ornamental plants, the factors that influence preferences and consumer attitudes towards Aglaonema ornamental plants. This research was conducted in June-August 2018 in Samarinda City. The data was taken includes primary and secondary data. The determining of the research location used puprposive methods and the sampling technique used is accidentally. The research method used qualitative descriptive analysis with the semantic differential scale. The results of research on consumer preferences for Aglaonema ornamental plants shows that the highest consumer preference for Aglaonema ornamental plants because the behavior after purchase with an the average score of 20.17 include the high category and the factors that influence the consumer preferences of Aglaonema Ornamental Plants are personal factors with a score of 20.28. Consumers attitudes towards ornamental plants are all psychological action processes that drives these actions at the time before buyed, buyed, used, spend products and serviced after doing these things, to got, and collect, ornamental plants Aglaonema.
abstrarakaglaonema是一种非常受欢迎的室内植物。消费者对农业作物的偏好和态度受到多种因素的影响。本研究旨在了解消费者对农草本植物的偏好,了解影响偏好的因素,了解消费者对农草本植物的态度。这项研究于2018年6月至8月在萨马林达市进行。检索的数据包括主数据和辅助数据。确定研究的地点是有意进行的,采样方法是意外进行的。研究方法使用不同语义的描述性定性分析。消费者对草本植物偏好的研究结果表明,消费者对草本植物最大的偏好是由于平均得分为2017的高分级和影响其观赏植物消费者偏好的因素是20.28分。消费者对室内植物的态度是所有在购买、购买、使用、消费产品和服务后的行为和心理过程,以获得、收集、收集、收集观赏植物。ABSTRACTAglaonema是一种非常受欢迎的植物。消费者优先级和消费者行为to遏制Aglaonema ornamental plants被several factors影响。这些研究表明,知道普通植物更受欢迎的消费者,影响更受欢迎的消费者和消费者态度导致普通植物。这项研究是于2018年8月在萨马林达市进行的。数据包括初级索引和二级数据。研究地点的确定使用方法和样本技术事故。用不同的语义尺度进行研究方法分析The results of research on消费者为Aglaonema preferences装饰植物的节目《最高为Aglaonema消费者吗装饰植物,因为购买之后的《社会行为的平均分数》20 . 17 include《高中类别与factors,以至于影响之消费者preferences Aglaonema factors with a的分数20个人装饰植物是28。这些活动的后果都是心理上的,即在从事这些活动之前,在从事这些活动、购买、使用、消费、消费生产和服务。
{"title":"Preferensi Konsumen Terhadap Tanaman Hias Aglaonema (Studi Kasus Taman Tiga Saudara Vorvo, Samarinda Ulu)","authors":"Tetty Wijayanti, Firda Juita, Asraful Hadi","doi":"10.36626/jppp.v18i33.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/jppp.v18i33.657","url":null,"abstract":"ABSTRAKAglaonema merupakan tanaman hias yang banyak digemari di Indonesia. Preferensi konsumen dan sikap konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan mengetahui sikap konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2018 di Kota Samarinda. Data yang diambil meliputi data primer dan sekunder. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive (sengaja) dan metode pengambilan sampel dilakukan secara accidental. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan skala semantik differential. Hasil penelitian preferensi konsumen terhadap tanaman hias Aglaonema menunjukkan bahwa preferensi konsumen tertinggi terhadap tanaman hias Aglaonema adalah karena perilaku setelah pembelian dengan rata-rata skor 20,17 termasuk kategori tinggi dan faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Tanaman Hias Aglaonema adalah faktor pribadi dengan skor 20,28. Sikap konsumen terhadap tanaman hias adalah semua tindakan dan proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut, untuk mendapatkan, mengkoleksi, tanaman hias Aglaonema. ABSTRACTAglaonema is an ornamental plant that is very popular in Indonesia. consumer preferences and consumer attitudes towards Aglaonema ornamental plants are influenced by several factors. This study aims to knowing consumer preferences for Aglaonema ornamental plants, the factors that influence preferences and consumer attitudes towards Aglaonema ornamental plants. This research was conducted in June-August 2018 in Samarinda City. The data was taken includes primary and secondary data. The determining of the research location used puprposive methods and the sampling technique used is accidentally. The research method used qualitative descriptive analysis with the semantic differential scale. The results of research on consumer preferences for Aglaonema ornamental plants shows that the highest consumer preference for Aglaonema ornamental plants because the behavior after purchase with an the average score of 20.17 include the high category and the factors that influence the consumer preferences of Aglaonema Ornamental Plants are personal factors with a score of 20.28. Consumers attitudes towards ornamental plants are all psychological action processes that drives these actions at the time before buyed, buyed, used, spend products and serviced after doing these things, to got, and collect, ornamental plants Aglaonema. ","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122632487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.615
Wisnu Aji, Nursida Nursida, M. Y. Bustomi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan subsistem agribisnis, mengidentifikasi masalah dalam pengembangan usahatani kakao, dan menghitung tingkat pendapatan usahatani kakao di Desa Karangan Hilir Kecamatan Karangan. Penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai dengan Juni 2020 di Desa Karangan Hilir Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur. Metode Penentuan sampel adalah Purposive sampling yaitu teknik sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapakan ciri-ciri khusus yang sesui tujuan penelitian. Responden berjumlah 26 orang petani kakao. Pertimbangan yang digunakan adalah luas lahan yaitu 2 ha dan umur tanaman yaitu 5 tahun. Luas lahan dan umur tanaman dihitung sejak memulai usahatani yaitu pada tahun 2015-2019 (lima tahun terakhir) Perkembangan subsistem agribisnis (input produksi, pengelolaan, budidaya, pemasaran) mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, rendahnya harga biji kakao serta hama penyakit tanaman penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella snell) sebagai kendala petani, total biaya rata-rata sebesar Rp. 35.493.716/Thn, Penerimaan rata-rata dalam satu periode (satu tahun) sebesar Rp. 136.459.231 ha/Thn, pendapatan rata-rata usahatani kakao sebesar Rp. 100.965.515 ha/Thn.
本研究旨在确定农业综合企业子系统的发展,确定可可企业发展的问题,并计算可可豆村庄的收入水平。这项研究于2020年4月至6月在Kutai east street下游的一个村庄进行。样本识别方法是采样技术,即采样技术,研究人员通过确定样本的特定特性来确定样本提取。受访者中有26人是可可农。考虑到2公顷的土地面积和5年的植物寿命。广阔的土地和植物的年龄开始计算的,开始种植2015-2019年(在过去的五年里)发展农业综合企业子系统(输入)营销管理、养殖生产增长在过去的五年里,植物害虫和疾病可可豆的价格低、铁镐可可果实(Conopomorpha cramerella奈尔)作为农民,平均总成本总计障碍。35493716 -年,平均一年的收入为136,459231 ha/年,可可豆的平均收入为100,965,515 ha/年。
{"title":"Evaluasi Perkembangan Usahatani Kakao (Theobroma Cacao L) di Desa Karangan Hilir Kecamatan Karangan.","authors":"Wisnu Aji, Nursida Nursida, M. Y. Bustomi","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.615","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.615","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan subsistem agribisnis, mengidentifikasi masalah dalam pengembangan usahatani kakao, dan menghitung tingkat pendapatan usahatani kakao di Desa Karangan Hilir Kecamatan Karangan. Penelitian ini dilaksanakan bulan April sampai dengan Juni 2020 di Desa Karangan Hilir Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur. Metode Penentuan sampel adalah Purposive sampling yaitu teknik sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapakan ciri-ciri khusus yang sesui tujuan penelitian. Responden berjumlah 26 orang petani kakao. Pertimbangan yang digunakan adalah luas lahan yaitu 2 ha dan umur tanaman yaitu 5 tahun. Luas lahan dan umur tanaman dihitung sejak memulai usahatani yaitu pada tahun 2015-2019 (lima tahun terakhir) Perkembangan subsistem agribisnis (input produksi, pengelolaan, budidaya, pemasaran) mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, rendahnya harga biji kakao serta hama penyakit tanaman penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella snell) sebagai kendala petani, total biaya rata-rata sebesar Rp. 35.493.716/Thn, Penerimaan rata-rata dalam satu periode (satu tahun) sebesar Rp. 136.459.231 ha/Thn, pendapatan rata-rata usahatani kakao sebesar Rp. 100.965.515 ha/Thn. ","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116862386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.611
Suci Andanawari, Puji Hartati, Suharti Suharti
Penelitian tentang analisis pendapatan pada usaha itik petelur melibatkan dua kelompok peternak. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapatan yang diterima peternak pada usaha ternak itik petelur. Responden sebanyak 62 peternak yang terdiri dari dua kelompok peternak itik petelur dengan sistem umbaran berada di Desa Kedungsari dan kelompok peternak itik petelur dengan sistem semi intensif di Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Rerata jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak adalah 32 ekor itik petelur, rata-rata produksi telur itik sebanyak 22 butir/ekor/bulan dalam suatu usaha peternakan. Hasil perhitungan rerata pendapatan usaha ternak itik petelur Rp 501.003,79 per bulan. Usaha ternak itik petelur dihitung R/C rasio diperoleh hasil sebesar 1,58 yang artinya usaha ternak itik petelur menguntungkan dan berpotensi untuk dikembangkan.
{"title":"Analisis Pendapatan Usaha Ternak Itik Petelur (Studi Kasus di Desa Kedungsari dan Desa Trasan Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang)","authors":"Suci Andanawari, Puji Hartati, Suharti Suharti","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.611","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.611","url":null,"abstract":"Penelitian tentang analisis pendapatan pada usaha itik petelur melibatkan dua kelompok peternak. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pendapatan yang diterima peternak pada usaha ternak itik petelur. Responden sebanyak 62 peternak yang terdiri dari dua kelompok peternak itik petelur dengan sistem umbaran berada di Desa Kedungsari dan kelompok peternak itik petelur dengan sistem semi intensif di Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Rerata jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak adalah 32 ekor itik petelur, rata-rata produksi telur itik sebanyak 22 butir/ekor/bulan dalam suatu usaha peternakan. Hasil perhitungan rerata pendapatan usaha ternak itik petelur Rp 501.003,79 per bulan. Usaha ternak itik petelur dihitung R/C rasio diperoleh hasil sebesar 1,58 yang artinya usaha ternak itik petelur menguntungkan dan berpotensi untuk dikembangkan.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130943151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.614
Rusmiyati Rusmiyati, Puspita Sari, N. Kusumawati
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat adopsi petani padi sawah terhadap metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, mengetahui perbedaan pendapatan petani padi sawah sebelum dan sesudah mengadopsi metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandandan untuk mengetahui hubungan antara tingkat adopsi metode SRI (System of Rice Intensification) dan pendapatan petani padi sawah di Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode scoring menggunakan skala Likert, analisis pendapatan, uji beda rata-rata (Compare Means) dengan menggunakan alat bantu SPSS 16.0 dan uji Rank Spearman. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap metode SRI di Desa Teluk Pandan adalah tinggi dengan nilai adopsi sebesar 25,5, terdapat perbedaan pendapatan petani sebelum petani sebelum adopsi sebesar Rp2.612.285/MT sedangkan pendapatan petani setelah adopsi metode SRI sebesar Rp.21.125.285/MT, dan hasil uji beda rata-rata diperoleh thitung sebesar 3,968 dan ttabel 2.571,dan terdapat hubungan antara tingkat adopsi metode SRI dan pendapatan petani padi sawah di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan dengan hasil uji Rank Spearman diperoleh nilai rs sebesar 0,972 dengan thitung sebesar 8,272 dan ttabel sebesar 1,943.
{"title":"Analisis Tingkat Adopsi Metode System Of Rice Intensification (SRI) dan Pendapatan Petani Padi Sawah di Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan","authors":"Rusmiyati Rusmiyati, Puspita Sari, N. Kusumawati","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.614","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.614","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat adopsi petani padi sawah terhadap metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, mengetahui perbedaan pendapatan petani padi sawah sebelum dan sesudah mengadopsi metode SRI (System of Rice Intensification) di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandandan untuk mengetahui hubungan antara tingkat adopsi metode SRI (System of Rice Intensification) dan pendapatan petani padi sawah di Desa Teluk Pandan Kecamatan Teluk Pandan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode scoring menggunakan skala Likert, analisis pendapatan, uji beda rata-rata (Compare Means) dengan menggunakan alat bantu SPSS 16.0 dan uji Rank Spearman. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Teknik pengambilan sampel dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap metode SRI di Desa Teluk Pandan adalah tinggi dengan nilai adopsi sebesar 25,5, terdapat perbedaan pendapatan petani sebelum petani sebelum adopsi sebesar Rp2.612.285/MT sedangkan pendapatan petani setelah adopsi metode SRI sebesar Rp.21.125.285/MT, dan hasil uji beda rata-rata diperoleh thitung sebesar 3,968 dan ttabel 2.571,dan terdapat hubungan antara tingkat adopsi metode SRI dan pendapatan petani padi sawah di Desa Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan dengan hasil uji Rank Spearman diperoleh nilai rs sebesar 0,972 dengan thitung sebesar 8,272 dan ttabel sebesar 1,943. ","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"2022 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127842663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.609
Ni Putu Vidia Tiara Timur, P. Purwanta, Octavia Sri Hardiyanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah terhadap performa broiler dan meningkatkan pengetahuan peternak tentang pengaruh pemberian fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah dalam air minum terhadap performa broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 36 ekor DOC (Day Old Chick) broiler terbagi menjadi 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P0 = air minum tanpa aditif (kontrol), P1 = air minum + 2,5% nanoenkapsulasi bioaktif minyak buah merah, P2 = air minum + 5% nanoenkapsulasi bioaktif minyak buah merah. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, bobot badan dan FCR (Feed Convertion Ratio). Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah dalam air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan FCR, akan tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh dari P1 (air minum + 2,5% fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah).
{"title":"Performa Broiler Fase Starter yang diberi Fitobiotik Nanoenkapsulasi Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) dalam Air Minum di Kabupaten Manokwari","authors":"Ni Putu Vidia Tiara Timur, P. Purwanta, Octavia Sri Hardiyanti","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.609","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.609","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah terhadap performa broiler dan meningkatkan pengetahuan peternak tentang pengaruh pemberian fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah dalam air minum terhadap performa broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 36 ekor DOC (Day Old Chick) broiler terbagi menjadi 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P0 = air minum tanpa aditif (kontrol), P1 = air minum + 2,5% nanoenkapsulasi bioaktif minyak buah merah, P2 = air minum + 5% nanoenkapsulasi bioaktif minyak buah merah. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan, bobot badan dan FCR (Feed Convertion Ratio). Data dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) dan di uji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah dalam air minum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan dan FCR, akan tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot badan. Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh dari P1 (air minum + 2,5% fitobiotik nanoenkapsulasi minyak buah merah).","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117242624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.613
A. Cahyani, Primawati Primawati, B. P. Widiarso, W. W. Mubarokah
Scabies merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah kesehatan pada kambing. Apabila terbentuk dermatitis diikuti lipatan kulit yang mengeras di daerah buccal kambing akan sulit mastikasi sehingga asupan makanan berkurang kemudian menjadi lemah dan mati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak daun sirsak (Annona muricataL.) dan konsentrasi optimal terhadap penyembuhan luka scabies pada kambing.Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, tannin, alkaloid, flavonoid,steroida yang berfungsi dalam kesembuhan luka dan melawan mikroba,jamur,dan serangga.Pada penelitian ini menggunakan 25 ekor kambing yang dibagi dalam ada 5 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif dengan vaselin,kelompok 2 kontrol positif dengan sulfadex,kelompok 3,4 dan 5 dengan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 10%,20% dan 30%.Pemberian salep ekstrak daun sirsak dilakukan dengan cara mengoleskan secara merata pada permukaan luka scabies sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu lalu dilakukan pengamatan. Analisis data menggunakan metode scoring, Kruskal-Wallis dilanjut uji Post hoc menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan dari persentase scoring parameter kesembuhan luka scabies dari paling baik ke buruk didapatkan, pertumbuhan rambut (kontrol positif, 20%, 30% dan 10%,kontrol negatif), keropeng (30% dan kontrol positif, 20%, 10%, kontrol negatif) dan penebalan kulit (30% dan 20%, 10%, kontrol positif, kontrol negative). Kesimpulan penggunaan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 30% terhadap luka scabies memberikan efek kesembuhan paling baik.
{"title":"Aktivitas Salep Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricatal.) Dalam Penyembuhan Scabies Pada Kambing Secara In Vivo","authors":"A. Cahyani, Primawati Primawati, B. P. Widiarso, W. W. Mubarokah","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.613","url":null,"abstract":"Scabies merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah kesehatan pada kambing. Apabila terbentuk dermatitis diikuti lipatan kulit yang mengeras di daerah buccal kambing akan sulit mastikasi sehingga asupan makanan berkurang kemudian menjadi lemah dan mati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas salep ekstrak daun sirsak (Annona muricataL.) dan konsentrasi optimal terhadap penyembuhan luka scabies pada kambing.Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, tannin, alkaloid, flavonoid,steroida yang berfungsi dalam kesembuhan luka dan melawan mikroba,jamur,dan serangga.Pada penelitian ini menggunakan 25 ekor kambing yang dibagi dalam ada 5 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif dengan vaselin,kelompok 2 kontrol positif dengan sulfadex,kelompok 3,4 dan 5 dengan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 10%,20% dan 30%.Pemberian salep ekstrak daun sirsak dilakukan dengan cara mengoleskan secara merata pada permukaan luka scabies sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu lalu dilakukan pengamatan. Analisis data menggunakan metode scoring, Kruskal-Wallis dilanjut uji Post hoc menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan dari persentase scoring parameter kesembuhan luka scabies dari paling baik ke buruk didapatkan, pertumbuhan rambut (kontrol positif, 20%, 30% dan 10%,kontrol negatif), keropeng (30% dan kontrol positif, 20%, 10%, kontrol negatif) dan penebalan kulit (30% dan 20%, 10%, kontrol positif, kontrol negative). Kesimpulan penggunaan salep ekstrak daun sirsak konsentrasi 30% terhadap luka scabies memberikan efek kesembuhan paling baik.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133889068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penalitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada tanggal 2 Maret 2020 sampai 2 Mei 2020 di Desa Umbulsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Materi penyuluhan yang disampaikan pada saat kegiatan Tugas Akhir yaitu pembuatan nugget daging itik. Tujuan dari kegiatan Tugas Akhir ini yang pertama yaitu untuk mengetahui respons wanita tani Desa Umbulsari terhadap inovasi pembuatan nugget daging itik dan tujuan yang kedua yaitu mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi wanita Tani Desa Umbulsari yang meliputi umur (X1), tingkat pendidikan (X2), Pendapatan (X3), Jumlah Anggota Keluarga (X4) dan Kosmopolitan (X5). Desain kajian yang digunakan dalam kegiatan Tugas Akhir ini menggunakan desain one-shootcase study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodee purposive random sampling yaitu dari satu Desa di Umbulsari dipilih salah satu Kelompok Wanita Tani yang aktif dan juga sudah mewakili dari wanita tani di Desa Umbulsari. Sampel yang diambil sebanyak 32 orang yang sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis data deskriptif untuk mengetahui tingkat respons dan metode analisis data statistik korelasi product moment pearson untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi wanita tani dengan respons. Berdasarkan hasil kajian pada kegiatan Tugas Akhir menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan dengan materi pembuatan nugget daging itik, aspek pengetahuan petani dikategorikan tahu dengan skor rata- rata 28,78 point, aspek sikap petani dikategorikan setuju dengan inovasi pembuatan nugget itik dengan skor rata-rata 29,12 dan aspek keterampilan mencapai skor rata-rata 13,56 dan dikategorilan wanita tani terampil. Sedangkan untuk tingkat respons wanita tani Desa Umbulsari terhadap pembuatan nugget itik mencapai skor rata-rata 71,43 dan dikategorikan respons wanita Tani Desa Umbulsari baik. Berdasarkan analisis data yang ditelah dilakukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga terhadap respons seseorang.
{"title":"Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Respons Wanita Tani dalam Pembuatan Nugget Daging Itik di Desa Umbulsari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang","authors":"Nuryati Prihatining Tias, Nurdayati Nurdayati, Yudiani Rina Kususma","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.616","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.616","url":null,"abstract":"Penalitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada tanggal 2 Maret 2020 sampai 2 Mei 2020 di Desa Umbulsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang. Materi penyuluhan yang disampaikan pada saat kegiatan Tugas Akhir yaitu pembuatan nugget daging itik. Tujuan dari kegiatan Tugas Akhir ini yang pertama yaitu untuk mengetahui respons wanita tani Desa Umbulsari terhadap inovasi pembuatan nugget daging itik dan tujuan yang kedua yaitu mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi wanita Tani Desa Umbulsari yang meliputi umur (X1), tingkat pendidikan (X2), Pendapatan (X3), Jumlah Anggota Keluarga (X4) dan Kosmopolitan (X5). Desain kajian yang digunakan dalam kegiatan Tugas Akhir ini menggunakan desain one-shootcase study. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodee purposive random sampling yaitu dari satu Desa di Umbulsari dipilih salah satu Kelompok Wanita Tani yang aktif dan juga sudah mewakili dari wanita tani di Desa Umbulsari. Sampel yang diambil sebanyak 32 orang yang sudah memenuhi kriteria yang ditentukan. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis data deskriptif untuk mengetahui tingkat respons dan metode analisis data statistik korelasi product moment pearson untuk mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi wanita tani dengan respons. Berdasarkan hasil kajian pada kegiatan Tugas Akhir menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan dengan materi pembuatan nugget daging itik, aspek pengetahuan petani dikategorikan tahu dengan skor rata- rata 28,78 point, aspek sikap petani dikategorikan setuju dengan inovasi pembuatan nugget itik dengan skor rata-rata 29,12 dan aspek keterampilan mencapai skor rata-rata 13,56 dan dikategorilan wanita tani terampil. Sedangkan untuk tingkat respons wanita tani Desa Umbulsari terhadap pembuatan nugget itik mencapai skor rata-rata 71,43 dan dikategorikan respons wanita Tani Desa Umbulsari baik. Berdasarkan analisis data yang ditelah dilakukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga terhadap respons seseorang.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132754939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-01DOI: 10.36626/JPPP.V18I33.612
Dwi Novrina Nawangsari, E. N. Hendrarti
Rumput lapangan dalam artian rumput yang tumbuh secara liar merupakan pakan hijauan utama dalam peternakan rakyat untuk memenuhi kebutuhan untuk ternak. Rumput lapangan memiliki kelebihan karena tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya dan ketersediannya yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi rumput lapangan yang berada di Kabupaten Magelang sebagai gambaran untuk kecukupan nutrisi bagi ternak. Lokasi pengambilan sampel berdasarkan jumlah populasi ternak ruminansia (sapi, kambing, domba dan kerbau) di 21 kecamatan di Kabupateng Magelang. Data kemudian dikonversikan dalam satuan ternak (ST) dan diklasifikan dalam lima kelas berdasarkan populasi, satu sampel kecamatan diambil dalam tiap kelas untuk mewakili. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan ubinan sebesar 1 m2 di tiga lokasi setiap kecamatan yang meliputi wilayah Kecamatan Muntilan, Candimulyo, Tegalrejo, Pakis dan Ngablak. Hasil ubinan kemudian di homogenkan per kecamatan dan dianalisa proksimat untuk mengetahui kandungan nutrien rumput. Hasil Penelitian didapatkan bahwa Sampel rumput yang diambil dari 5 daerah memiliki kadar air pada kisaran 70% hingga 80%, Kadar abu 9,41% -16,22%, protein kasar 9,22% -13,56%, lemak kasar 0,41-3,11%, serat kasar rumput lapangan 38%-43%.
{"title":"Analisis Proksimat Rumput Lapangan Sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah","authors":"Dwi Novrina Nawangsari, E. N. Hendrarti","doi":"10.36626/JPPP.V18I33.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V18I33.612","url":null,"abstract":"Rumput lapangan dalam artian rumput yang tumbuh secara liar merupakan pakan hijauan utama dalam peternakan rakyat untuk memenuhi kebutuhan untuk ternak. Rumput lapangan memiliki kelebihan karena tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya dan ketersediannya yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi rumput lapangan yang berada di Kabupaten Magelang sebagai gambaran untuk kecukupan nutrisi bagi ternak. Lokasi pengambilan sampel berdasarkan jumlah populasi ternak ruminansia (sapi, kambing, domba dan kerbau) di 21 kecamatan di Kabupateng Magelang. Data kemudian dikonversikan dalam satuan ternak (ST) dan diklasifikan dalam lima kelas berdasarkan populasi, satu sampel kecamatan diambil dalam tiap kelas untuk mewakili. Pengambilan sampel dilakukan dengan melakukan ubinan sebesar 1 m2 di tiga lokasi setiap kecamatan yang meliputi wilayah Kecamatan Muntilan, Candimulyo, Tegalrejo, Pakis dan Ngablak. Hasil ubinan kemudian di homogenkan per kecamatan dan dianalisa proksimat untuk mengetahui kandungan nutrien rumput. Hasil Penelitian didapatkan bahwa Sampel rumput yang diambil dari 5 daerah memiliki kadar air pada kisaran 70% hingga 80%, Kadar abu 9,41% -16,22%, protein kasar 9,22% -13,56%, lemak kasar 0,41-3,11%, serat kasar rumput lapangan 38%-43%.","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123722706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-01-21DOI: 10.36626/JPPP.V17I32.543
S. Supriyanto, Adilla Fitriana Haryadini, Nurdayati Nurdayati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat peternak dalam mengembangkan ternak kambing dan mengetahui faktor yang mempengaruhi minat (harga bibit, pendidikan peternak, pengalaman beternak dan umur peternak).Penelitian ini dilakukan selama dua bulan terhitung mulai tanggal 02 Maret sampai 02 Mei 2020 bertempat di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling dengan kriteria tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan metode anjangsana kerumah peternak untuk mendapatkan data primer penelitian. Minat peternak dihitung menggunakan skala Likert yang dilihat dari indikator perasaan senang, perhatian, kesadaran dan kemauan. Perhitungan faktor yang mempengaruhi minat dilakukan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat minat peternak tergolong dalam kategori tinggi (39,4). Hasil analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa harga bibit, pendidikan peternak dan umur peternak berpengaruh sangat signifikan (P<0,01) terhadap minat peternak, sedangkan pengalaman beternak tidak berpengaruh signifikan terhadap minat peternak (P>0,05).
{"title":"Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Minat Peternak Dalam Mengembangkan Ternak Kambing","authors":"S. Supriyanto, Adilla Fitriana Haryadini, Nurdayati Nurdayati","doi":"10.36626/JPPP.V17I32.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.36626/JPPP.V17I32.543","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat minat peternak dalam mengembangkan ternak kambing dan mengetahui faktor yang mempengaruhi minat (harga bibit, pendidikan peternak, pengalaman beternak dan umur peternak).Penelitian ini dilakukan selama dua bulan terhitung mulai tanggal 02 Maret sampai 02 Mei 2020 bertempat di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling dengan kriteria tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan metode anjangsana kerumah peternak untuk mendapatkan data primer penelitian. Minat peternak dihitung menggunakan skala Likert yang dilihat dari indikator perasaan senang, perhatian, kesadaran dan kemauan. Perhitungan faktor yang mempengaruhi minat dilakukan menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat minat peternak tergolong dalam kategori tinggi (39,4). Hasil analisis regresi linier berganda didapatkan bahwa harga bibit, pendidikan peternak dan umur peternak berpengaruh sangat signifikan (P<0,01) terhadap minat peternak, sedangkan pengalaman beternak tidak berpengaruh signifikan terhadap minat peternak (P>0,05).","PeriodicalId":261726,"journal":{"name":"Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132932520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}