Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan hidden curriculum dalam pengembangan delapan belas karakter bangsa pada peserta didik di sekolah dasar di Kota Ambon, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian pada SD Kristen 2 Waimahu sebagaimana temuan baik kepala sekolah, guru dan peserta didik sebagai subjek, menggambarkan keberadaan hidden curriculum dalam pengembangan karakter bangsa berpusat pada kemitraan antara sekolah dan keluarga. Dalam keberadaannya di sekolah telah terintegrasi dalam perencanaan program semester, implementasi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Ada faktor penghambat yaitu kurangnya intensitas komunikasi orang tua sebagai bagian dari pendukung karakter peserta didik. Dua dari delapan belas karakter yang harus dikembangkan oleh kedua sekolah yaitu karakter mandiri dan karakter peduli lingkungan. Terdapat pendapat berbeda oleh orang tua, dimana hasil temuan menunjukkan bahwa buku komunikasi peserta didik hanya formalitas. Kondisi ini menunjukan ketidakseriusan sekolah dalam mengupayakan pengembangan karakter peserta didik, dengan demikian sekolah dan keluarga harus membangun kemitraan secara terpadu dan berkesinambungan.
{"title":"Analisis Keberadaan Hidden Curriculum dalam Pengembangan Delapan Belas Karakter Bangsa pada Siswa Sekolah Dasar","authors":"Lisye Salamor, Samuel Patra Ritiauw","doi":"10.21067/jmk.v6i1.5550","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v6i1.5550","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan hidden curriculum dalam pengembangan delapan belas karakter bangsa pada peserta didik di sekolah dasar di Kota Ambon, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian pada SD Kristen 2 Waimahu sebagaimana temuan baik kepala sekolah, guru dan peserta didik sebagai subjek, menggambarkan keberadaan hidden curriculum dalam pengembangan karakter bangsa berpusat pada kemitraan antara sekolah dan keluarga. Dalam keberadaannya di sekolah telah terintegrasi dalam perencanaan program semester, implementasi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Ada faktor penghambat yaitu kurangnya intensitas komunikasi orang tua sebagai bagian dari pendukung karakter peserta didik. Dua dari delapan belas karakter yang harus dikembangkan oleh kedua sekolah yaitu karakter mandiri dan karakter peduli lingkungan. Terdapat pendapat berbeda oleh orang tua, dimana hasil temuan menunjukkan bahwa buku komunikasi peserta didik hanya formalitas. Kondisi ini menunjukan ketidakseriusan sekolah dalam mengupayakan pengembangan karakter peserta didik, dengan demikian sekolah dan keluarga harus membangun kemitraan secara terpadu dan berkesinambungan.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122419975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Vinsensius Crispinus Lemba, Agnes O.B. Puka, Irene Evi Krismawati, Germana Oreng Ritan
Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menganalisis model pendidikan nilai budaya Lamaholot dalam ritus lodong ana’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan dilakukan di Kawaliwu, Desa Sinar Hading, Kabupaten Flores Timur. Subjek penelitian ini adalah para tokoh adat dari tiga Suku Raja Tua dan para ema nimu sebagai pelaku ritus lodong ana’. Teknik pengumpulan data menggunakan participant observation, yang terdiri atas analisis dokumen, wawancara terfokus pada informan kunci, keterlibatan langsung, pengamatan, dan introspeksi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman, yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai utama budaya Lamaholot dalam ritus lodong ana’ adalah nilai religius, moral, dan sosial. Penginternalisasian nilai menggunakan metode berdoa, bercerita, dan bernyanyi. Sedangkan model pendidikan dalam ritus ini adalah model pendidikan nilai kuru kawak, karena kuru kawak menjadi focus dan locus pendidikan nilai. Model ini terdiri atas tiga hal, yakni: input, proses, dan output.
这项研究的目的是发现和分析模型仪式中教育的文化价值Lamaholot lodong阿€™。该研究采用定性的方法进行描述性研究,在弗洛雷斯区东部的阳光村Kawaliwu进行。研究对象是三个部落的风俗人物老国王,ema nimu们当成罪犯lodong仪式阿€™。通过分析文件的参与观察技术,采访集中在关键告密者、直接参与、观察和内省。使用Miles and Huberman模型进行数据分析,其中包括数据缩减、数据演示和推论。研究结果表明,主要价值的文化仪式中Lamaholot lodong阿€™是宗教、道德和社会价值。价值使用祈祷、讲故事和唱歌的方法内化。而这个仪式中的教育模式是kuru kawak价值教育的模型,因为kuru kawak专注于价值观教育。它由三件事组成:输入、处理和输出。
{"title":"Model Pendidikan Nilai Budaya Lamaholot Dalam Ritus Lodong Ana’","authors":"Vinsensius Crispinus Lemba, Agnes O.B. Puka, Irene Evi Krismawati, Germana Oreng Ritan","doi":"10.21067/jmk.v6i1.5096","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v6i1.5096","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menganalisis model pendidikan nilai budaya Lamaholot dalam ritus lodong ana’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dan dilakukan di Kawaliwu, Desa Sinar Hading, Kabupaten Flores Timur. Subjek penelitian ini adalah para tokoh adat dari tiga Suku Raja Tua dan para ema nimu sebagai pelaku ritus lodong ana’. Teknik pengumpulan data menggunakan participant observation, yang terdiri atas analisis dokumen, wawancara terfokus pada informan kunci, keterlibatan langsung, pengamatan, dan introspeksi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman, yang terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai utama budaya Lamaholot dalam ritus lodong ana’ adalah nilai religius, moral, dan sosial. Penginternalisasian nilai menggunakan metode berdoa, bercerita, dan bernyanyi. Sedangkan model pendidikan dalam ritus ini adalah model pendidikan nilai kuru kawak, karena kuru kawak menjadi focus dan locus pendidikan nilai. Model ini terdiri atas tiga hal, yakni: input, proses, dan output.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121428921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kota Wisata Batu telah terkenal di tingkat nasional dan internasional. Berbagai tempat wisata ada di sana dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, kehidupan malam, dan lainnya. Situasi ini, dapat dipahami sebagai konsekuensi dari predikat Batu sebagai kota wisata. Namun, masyarakat Kota Batu juga merupakan masyarakat yang religius yang kuat dengan nilai-nilai kehidupan beragama dan norma-norma tata kelola sosial. Masyarakat harus mengalami gejolak yang datang mewarnai kehidupan sosial keagamaan mereka. Penelitian ini mengungkapkan sejauh mana hal-hal ini telah diproses oleh masyarakat dan lembaga-lembaga penanggungjawab terkait. Dengan menggunakan metode etnografis kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Pariwisata, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lembaga keagamaan lainnya telah menerapkan prinsip moral dalam proses pariwisata di Kota Batu. Namun, dampak kehidupan glamour di dunia modern rupanya telah menjadi pengalaman pariwisata yang tidak terelakkan di luar kendali dan kerja keras mereka dan itu akan terus menjadi bagian perjuangan mereka dalam menghidupi pariwisata di Kota Batu.
{"title":"Reading the Struggle of Moral Values in the Glamour Life of Batu City Tourism Society","authors":"H. Kewuel, Sigit Prawoto","doi":"10.21067/jmk.v6i1.5529","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v6i1.5529","url":null,"abstract":"Kota Wisata Batu telah terkenal di tingkat nasional dan internasional. Berbagai tempat wisata ada di sana dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, kehidupan malam, dan lainnya. Situasi ini, dapat dipahami sebagai konsekuensi dari predikat Batu sebagai kota wisata. Namun, masyarakat Kota Batu juga merupakan masyarakat yang religius yang kuat dengan nilai-nilai kehidupan beragama dan norma-norma tata kelola sosial. Masyarakat harus mengalami gejolak yang datang mewarnai kehidupan sosial keagamaan mereka. Penelitian ini mengungkapkan sejauh mana hal-hal ini telah diproses oleh masyarakat dan lembaga-lembaga penanggungjawab terkait. Dengan menggunakan metode etnografis kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Pariwisata, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lembaga keagamaan lainnya telah menerapkan prinsip moral dalam proses pariwisata di Kota Batu. Namun, dampak kehidupan glamour di dunia modern rupanya telah menjadi pengalaman pariwisata yang tidak terelakkan di luar kendali dan kerja keras mereka dan itu akan terus menjadi bagian perjuangan mereka dalam menghidupi pariwisata di Kota Batu.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123173519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika penanaman nilai-nilai karakter Pancasila dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Berbasis Polysynchronous di Era New Normal yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif model Milles & Huberman. Informan terdiri dari para dosen dan mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan pada semester gasal 2020/2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat permasalahan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran PPKn dengan platform Polysynchronous di Era New Normal. Ada tiga komponen penting dalam penelitian ini, yaitu: (1) masalah substansi nilai yang dikembangkan; (2) metode penanaman nilai yang dikembangkan; (3) penggunaan evaluasi penanaman nilai. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasinya. Hal ini mengindikasikan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran PPKn yang menggunakan platform polysynchronous membutuhkan pencermatan, elaborasi dan pengembangan lebih lanjut untuk efektivitasnya di masa mendatang.
{"title":"Penanaman Nilai-Nilai Karakter Pancasila dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Polysynchronous di Era New Normal","authors":"Nurul Zuriah","doi":"10.21067/jmk.v6i1.5086","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v6i1.5086","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika penanaman nilai-nilai karakter Pancasila dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Berbasis Polysynchronous di Era New Normal yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif model Milles & Huberman. Informan terdiri dari para dosen dan mahasiswa yang menempuh mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan pada semester gasal 2020/2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat permasalahan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran PPKn dengan platform Polysynchronous di Era New Normal. Ada tiga komponen penting dalam penelitian ini, yaitu: (1) masalah substansi nilai yang dikembangkan; (2) metode penanaman nilai yang dikembangkan; (3) penggunaan evaluasi penanaman nilai. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasinya. Hal ini mengindikasikan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila dalam Pembelajaran PPKn yang menggunakan platform polysynchronous membutuhkan pencermatan, elaborasi dan pengembangan lebih lanjut untuk efektivitasnya di masa mendatang.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128774079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sukma Wijayanto, Aditia Eska Wardana, Arif Wiyat Purnanto
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis keterlibatan orang tua di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang and SD Muhammadiyah 1 Inovatif Mertoyudan Magelang. Data diperoleh dari pihak sekolah dan orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan 23 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bentuk keterlibatan orang tua pada pembelajaran daring adalah menyediakan fasilitas, sebagai mentor, motivator, dan pengawas, dan komunikator. Orang tua terlibat dalam berbagai instruksi pembelajaran dari guru, menemani belajar, memberikan motivasi, dan menjadi mentor dalam belajar anak. Hasil penelitian juga menunjukkan peran orang tua dalam pengembangan karakter, terutama karakter disiplin. Upaya yang diakukan orang tua dalam membangun disiplin pada diri anak dilakukan dengan bentuk pemberian nasehat, peguatan, dan hukuman. Hasil ini menjadi gambaran bagi sekolah serta orang tua tentang bagaimana anak-anak mengalami keberhasilan dalam pembelajaran daring. Hasil ini menjadi refleksi dan evaluasi bagi sekolah bahwa program belajar yang dilakukan secara daring membutuhkan keterlibatan dari orang tua dan sekolah.
{"title":"Keterlibatan Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring Serta Menanamkan Disiplin di Sekolah Dasar","authors":"Sukma Wijayanto, Aditia Eska Wardana, Arif Wiyat Purnanto","doi":"10.21067/jmk.v6i1.5336","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v6i1.5336","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis keterlibatan orang tua di SD Muhammadiyah 1 Alternatif Magelang and SD Muhammadiyah 1 Inovatif Mertoyudan Magelang. Data diperoleh dari pihak sekolah dan orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan 23 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai bentuk keterlibatan orang tua pada pembelajaran daring adalah menyediakan fasilitas, sebagai mentor, motivator, dan pengawas, dan komunikator. Orang tua terlibat dalam berbagai instruksi pembelajaran dari guru, menemani belajar, memberikan motivasi, dan menjadi mentor dalam belajar anak. Hasil penelitian juga menunjukkan peran orang tua dalam pengembangan karakter, terutama karakter disiplin. Upaya yang diakukan orang tua dalam membangun disiplin pada diri anak dilakukan dengan bentuk pemberian nasehat, peguatan, dan hukuman. Hasil ini menjadi gambaran bagi sekolah serta orang tua tentang bagaimana anak-anak mengalami keberhasilan dalam pembelajaran daring. Hasil ini menjadi refleksi dan evaluasi bagi sekolah bahwa program belajar yang dilakukan secara daring membutuhkan keterlibatan dari orang tua dan sekolah.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125035562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dina Mulyanah, R. Y. Lestari, Wika Hardika Legiani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan peranan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter dapat membentuk akhlak, leadership, logika dan bisnis siswa di Sekolah Alam Bintaro terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler. Model kurikulum sekolah alam berbasis karakter ini berperan sebagai pedoman dan sarana mentransimisikan -nilai karakter serta mengembangkan potensi setiap siswa. Beberapa hambatan dalam penerapan model kurikulum ini yakni hambatan internal yang datang dari guru dan siswa serta hambatan eksternal yang datang dari orangtua, lingkungan dan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter yang terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, ektrakurikuler, dan kokurikuler .berperan aktif menjadikan siswanya memlikiki keterampilan leadership, logika dan bisnis serta memiliki akhlak yang baik.
{"title":"Model Kurikulum Sekolah Alam Berbasis Karakter","authors":"Dina Mulyanah, R. Y. Lestari, Wika Hardika Legiani","doi":"10.21067/jmk.v5i2.4439","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v5i2.4439","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan peranan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter dapat membentuk akhlak, leadership, logika dan bisnis siswa di Sekolah Alam Bintaro terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler. Model kurikulum sekolah alam berbasis karakter ini berperan sebagai pedoman dan sarana mentransimisikan -nilai karakter serta mengembangkan potensi setiap siswa. Beberapa hambatan dalam penerapan model kurikulum ini yakni hambatan internal yang datang dari guru dan siswa serta hambatan eksternal yang datang dari orangtua, lingkungan dan teknologi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model kurikulum Sekolah Alam berbasis karakter yang terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, ektrakurikuler, dan kokurikuler .berperan aktif menjadikan siswanya memlikiki keterampilan leadership, logika dan bisnis serta memiliki akhlak yang baik.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116833023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azizah Azizah, N. Sani, Nurul Fitriah Aras, Lusi Adriana
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran nobangan berbasis permainan tradisional yang berasal dari Suku Kaili dalam pembelajaran di sekolah dasar terhadap nilai karakter cinta tanah air. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan (R & D) yang diadopsi dari model R & D tiga fase dari Gravemeijer & Cobb. Tiga fase tersebut yaitu fase penelitian awal, fase pengembangan, dan fase pengujian. Subjek penelitian adalah siswa sekolah dasar di Kota Palu. Hasil penelitian yaitu dihasilkan model pembelajaran nobangan berbasis permainan tradisional suku Kaili terhadap nilai cinta tanah air yang valid dan praktis. Model ini dapat mengembangkan nilai karakter cinta tanah air siswa karena berbasis permainan rakyat yang menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Simpulan bahwa model pembelajaran nobangan terhadap nilai karakter cinta tanah air yang dikembangkan memiliki kriteria valid dan praktis. Penerapan permainan nobangan dalam pembelajaran, membuat siswa lebih memahami kebudayaan suku Kaili. Dengan demikian, nilai-nilai tradisional suku Kaili tetap terjaga dan terlestarikan.
{"title":"Pengembangan Model Pembelajaran Nobangan Berbasis Permainan Tradisional Suku Kaili terhadap Nilai Karakter Cinta Tanah Air","authors":"Azizah Azizah, N. Sani, Nurul Fitriah Aras, Lusi Adriana","doi":"10.21067/jmk.v5i2.4966","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v5i2.4966","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran nobangan berbasis permainan tradisional yang berasal dari Suku Kaili dalam pembelajaran di sekolah dasar terhadap nilai karakter cinta tanah air. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan pengembangan (R & D) yang diadopsi dari model R & D tiga fase dari Gravemeijer & Cobb. Tiga fase tersebut yaitu fase penelitian awal, fase pengembangan, dan fase pengujian. Subjek penelitian adalah siswa sekolah dasar di Kota Palu. Hasil penelitian yaitu dihasilkan model pembelajaran nobangan berbasis permainan tradisional suku Kaili terhadap nilai cinta tanah air yang valid dan praktis. Model ini dapat mengembangkan nilai karakter cinta tanah air siswa karena berbasis permainan rakyat yang menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Simpulan bahwa model pembelajaran nobangan terhadap nilai karakter cinta tanah air yang dikembangkan memiliki kriteria valid dan praktis. Penerapan permainan nobangan dalam pembelajaran, membuat siswa lebih memahami kebudayaan suku Kaili. Dengan demikian, nilai-nilai tradisional suku Kaili tetap terjaga dan terlestarikan.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127411674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra yang dapat mengembangkan karakter disiplin siswa di SMK Texar Klari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pembina, pelatih dan siswa anggota ekstrakurikuler paskibra. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat beberapa bentuk kegiatan diantranya yaitu latihan rutin peraturan baris-berbaris (PBB), melaksanakan apel masuk dan apel pulang sekolah, upacara bendera dengan latihan tata upacara bendera (TUB) yang baik dan benar, menjaga pintu gerbang sekolah untuk mengecek siswa yang datang terlambat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra dapat menerapkan karakter disiplin siswa serta terbentuknya kedisiplinan siswa. Rekomendasi penelitian kepada sekolah sebagai pembuat kebijakan di harapkan untuk mengembangkan kedisiplinan siswa bukan hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi kegiatan lain harus di terapkan.
{"title":"Pengembangan Karakter Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Esktrakurikuler Di SMK Texar Klari","authors":"Erni Widiawati, E. Susanto, A. Sanusi","doi":"10.21067/jmk.v5i2.4662","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v5i2.4662","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra yang dapat mengembangkan karakter disiplin siswa di SMK Texar Klari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pembina, pelatih dan siswa anggota ekstrakurikuler paskibra. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat beberapa bentuk kegiatan diantranya yaitu latihan rutin peraturan baris-berbaris (PBB), melaksanakan apel masuk dan apel pulang sekolah, upacara bendera dengan latihan tata upacara bendera (TUB) yang baik dan benar, menjaga pintu gerbang sekolah untuk mengecek siswa yang datang terlambat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra dapat menerapkan karakter disiplin siswa serta terbentuknya kedisiplinan siswa. Rekomendasi penelitian kepada sekolah sebagai pembuat kebijakan di harapkan untuk mengembangkan kedisiplinan siswa bukan hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi kegiatan lain harus di terapkan.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115625763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Restu Dwi Ariyanto, G. S. Hanggara, Santy Andrianie
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inventori karakter ideal konseli (siswa) berbasis nilai-nilai pribadi founding fathers indonesia. Metode penelitian menggunakan model pengembangan sesuai pendapat Borg & Gall yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Hasil penelitian menyajikan data bahwa pengembangan inventori karakter ideal konseli berbasis nilai-nilai pribadi Founding Fathers Indonesia untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari item terdiri dari 5 indikator karakter yaitu hidup produktif, perilaku menghargai, perilaku kerjasama, religius dan nasionalis. Berdasarkan hasil validitas dan reliabelilitas inventrori yang dinyatakan valid 30 item dengan koefisien reliabilitas tinggi sebesar 0,912. Artinya bahwa pengembangan inventori karakter dapat dipergunakan untuk menjadi alat ukur mengetahui karakter pada siswa SMK
{"title":"Pengembangan Inventori Karakter Ideal Konseli Berbasis Nilai-Nilai Pribadi Founding Fathers Indonesia","authors":"Restu Dwi Ariyanto, G. S. Hanggara, Santy Andrianie","doi":"10.21067/jmk.v5i2.4918","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v5i2.4918","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inventori karakter ideal konseli (siswa) berbasis nilai-nilai pribadi founding fathers indonesia. Metode penelitian menggunakan model pengembangan sesuai pendapat Borg & Gall yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Hasil penelitian menyajikan data bahwa pengembangan inventori karakter ideal konseli berbasis nilai-nilai pribadi Founding Fathers Indonesia untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari item terdiri dari 5 indikator karakter yaitu hidup produktif, perilaku menghargai, perilaku kerjasama, religius dan nasionalis. Berdasarkan hasil validitas dan reliabelilitas inventrori yang dinyatakan valid 30 item dengan koefisien reliabilitas tinggi sebesar 0,912. Artinya bahwa pengembangan inventori karakter dapat dipergunakan untuk menjadi alat ukur mengetahui karakter pada siswa SMK","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124394207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi karakter peduli lingkungan sungai berbasis kewarganegaraan ekologis melalui program Adiwiyata di Sekolah Dasar Negeri 1 Basirih. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter peduli lingkungan sungai sudah terintegrasi di dalam aspek-aspek program Adiwiyata. Adanya visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat tentang lingkungan sungai, kurikulum yang sudah terintegrasi mengenai lingkungan dengan mengintegrasikan semua mata pelajaran materi terkait lingkungan sungai, optimalisasi kegiatan ekstrakulikuler khususnya pramuka terkait dengan lingkungan sungai, ikut berpartisipasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian dan kebersihan lingkungan sungai, serta tersedianya dengan baik pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Implementasi karakter peduli lingkungan sungai sudah diimplementasikan cukup baik di sekolah tersebut, namun masih sangat perlu dilakukan optimalisasi kembali khususnya mengenai nilai karakter peduli lingkungan sungai. Hal itu harus dilakukan dari tingkat yang paling dasar agar mampu membentuk serta menanamkan kepada peserta didik di sekolah.
{"title":"Implementasi Karakter Peduli Lingkungan Sungai Berbasis Kewarganegaraan Ekologis Melalui Program Adiwiyata di Sekolah Dasar","authors":"Reja Fahlevi, F. Jannah, Raihanah Sari","doi":"10.21067/jmk.v5i2.5069","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jmk.v5i2.5069","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi karakter peduli lingkungan sungai berbasis kewarganegaraan ekologis melalui program Adiwiyata di Sekolah Dasar Negeri 1 Basirih. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter peduli lingkungan sungai sudah terintegrasi di dalam aspek-aspek program Adiwiyata. Adanya visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat tentang lingkungan sungai, kurikulum yang sudah terintegrasi mengenai lingkungan dengan mengintegrasikan semua mata pelajaran materi terkait lingkungan sungai, optimalisasi kegiatan ekstrakulikuler khususnya pramuka terkait dengan lingkungan sungai, ikut berpartisipasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian dan kebersihan lingkungan sungai, serta tersedianya dengan baik pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Implementasi karakter peduli lingkungan sungai sudah diimplementasikan cukup baik di sekolah tersebut, namun masih sangat perlu dilakukan optimalisasi kembali khususnya mengenai nilai karakter peduli lingkungan sungai. Hal itu harus dilakukan dari tingkat yang paling dasar agar mampu membentuk serta menanamkan kepada peserta didik di sekolah.","PeriodicalId":266283,"journal":{"name":"Jurnal Moral Kemasyarakatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127535962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}