Budaya literasi sangat penting ditanamkan pada anak usia dini Namun saat ini minat literasi pada anak usia dini di TK Muslimat se-Kecamatan Paciran Lamongan sangat minim karena beberapa faktor yaitu Kebiasaan literasi di lingkungan keluarga belum menjadi prioritas utama, terkadang kegiatan membaca dimulai dengan paksaan hanya sekedar pemenuhan kewajiban semata bukan sebagai sarana hiburan yang menyenangkan dari setiap individu, Kurangnya buku bacaan/sumber bacaan yang tersedia, lingkungan yang tidak mendukung terhadap pembiasaan membaca. Banyak orang tua yang memilih mengenalkan gadget sejak dini sehingga gadget dianggap lebih praktis dan fiturnya menarik dari pada buku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media digital library dalam mengembangkan budaya literasi anak usia dini di TK Muslimast se-kecamatan Paciran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan angket google form. Melihat pentingnya permasalahan di atas, maka perlu adanya solusi untuk mengatasi kurangnya literasi yaitu dengan adanya pengembangan media "Digital Library" dalam mengembangkan budaya literasi pada anak usia dini di TK Muslimat se-Kecamatan Paciran Lamongan.
{"title":"PENERAPAN MEDIA DIGITAL LIBRARY UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LITERASI ANAK USIA DINI","authors":"Jauharotur Rihlah, Destita Shari, Andini Hardiningrum","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2558","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2558","url":null,"abstract":"Budaya literasi sangat penting ditanamkan pada anak usia dini Namun saat ini minat literasi pada anak usia dini di TK Muslimat se-Kecamatan Paciran Lamongan sangat minim karena beberapa faktor yaitu Kebiasaan literasi di lingkungan keluarga belum menjadi prioritas utama, terkadang kegiatan membaca dimulai dengan paksaan hanya sekedar pemenuhan kewajiban semata bukan sebagai sarana hiburan yang menyenangkan dari setiap individu, Kurangnya buku bacaan/sumber bacaan yang tersedia, lingkungan yang tidak mendukung terhadap pembiasaan membaca. Banyak orang tua yang memilih mengenalkan gadget sejak dini sehingga gadget dianggap lebih praktis dan fiturnya menarik dari pada buku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan media digital library dalam mengembangkan budaya literasi anak usia dini di TK Muslimast se-kecamatan Paciran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan angket google form. Melihat pentingnya permasalahan di atas, maka perlu adanya solusi untuk mengatasi kurangnya literasi yaitu dengan adanya pengembangan media \"Digital Library\" dalam mengembangkan budaya literasi pada anak usia dini di TK Muslimat se-Kecamatan Paciran Lamongan.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132053507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2334
Lusi Lusi, Elnawati Elnawati, Asep Munajat
Karena disiplin merupakan upaya menanamkan nilai-nilai kebaikan, itu merupakan pembentukan jiwa yang tidak datang secara alamiah. Metode pembiasaan adalah metode pembelajaran yang membiasakan anak atau siswa dengan suatu kegiatan diperlukan untuk disiplin menjadi efektif. Disiplin dapat menumbuhkan sikap yang lebih dewasa dan pada akhirnya menjadi lebih dewasa, anak mampu mengendalikan diri, serta memecahkan dan menghadapi masalah hidup yang merupakan indikator peningkatan kecerdasan interpersonal. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui karakter disiplin yang ada di RA Assukandariyah dan juga untuk mengetahui efektivitas disiplin terhadap kecerdasan interpersonal anak di RA Assukandariyah . Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Istilah "penelitian kuantitatif" mengacu pada metode melakukan penelitian yang menggunakan data numerik yang dapat dianalisis menggunakan rumus statistik untuk menemukan fakta tertentu—dalam hal ini, "Efektivitas Pembiasaan Disiplin untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 4-6 Tahun di Lembaga RA Assukandariyah Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Hasil temuan dalam penelitian ini ialah pada saat dilakukan tes pemahaman dengan pembiasaan disiplin, diketahui bahwa 48 dari 69 anak yang diteliti memiliki tingkat kecerdasan interpersonal sedang (69,6%), dan 21 anak memiliki tingkat kecerdasan interpersonal rendah. (30,4%).Kemudian tingkat kecerdasan interpersonal anak meningkat menjadi sebanyak 55 anak yang termasuk dalam kategori tingkat tinggi (20,3%) dan 14 anak yang termasuk dalam kategori dengan tingkat kecerdasan interpersonal pada anak sangat tinggi ( 79,7%) setelah anak diberikan pemahaman dengan pembiasaan kedisiplinan dan tes ulang.
{"title":"EFEKTIVITAS PEMBIASAAN DISIPLIN UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN","authors":"Lusi Lusi, Elnawati Elnawati, Asep Munajat","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2334","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2334","url":null,"abstract":"Karena disiplin merupakan upaya menanamkan nilai-nilai kebaikan, itu merupakan pembentukan jiwa yang tidak datang secara alamiah. Metode pembiasaan adalah metode pembelajaran yang membiasakan anak atau siswa dengan suatu kegiatan diperlukan untuk disiplin menjadi efektif. Disiplin dapat menumbuhkan sikap yang lebih dewasa dan pada akhirnya menjadi lebih dewasa, anak mampu mengendalikan diri, serta memecahkan dan menghadapi masalah hidup yang merupakan indikator peningkatan kecerdasan interpersonal. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui karakter disiplin yang ada di RA Assukandariyah dan juga untuk mengetahui efektivitas disiplin terhadap kecerdasan interpersonal anak di RA Assukandariyah . Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Istilah \"penelitian kuantitatif\" mengacu pada metode melakukan penelitian yang menggunakan data numerik yang dapat dianalisis menggunakan rumus statistik untuk menemukan fakta tertentu—dalam hal ini, \"Efektivitas Pembiasaan Disiplin untuk Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Usia 4-6 Tahun di Lembaga RA Assukandariyah Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.\u0000Hasil temuan dalam penelitian ini ialah pada saat dilakukan tes pemahaman dengan pembiasaan disiplin, diketahui bahwa 48 dari 69 anak yang diteliti memiliki tingkat kecerdasan interpersonal sedang (69,6%), dan 21 anak memiliki tingkat kecerdasan interpersonal rendah. (30,4%).Kemudian tingkat kecerdasan interpersonal anak meningkat menjadi sebanyak 55 anak yang termasuk dalam kategori tingkat tinggi (20,3%) dan 14 anak yang termasuk dalam kategori dengan tingkat kecerdasan interpersonal pada anak sangat tinggi ( 79,7%) setelah anak diberikan pemahaman dengan pembiasaan kedisiplinan dan tes ulang.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"249 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120970437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2341
Lina Repronika, Elnawati Elnawati, Asep Munajat
Anak dapat belajar tentang dan berinteraksi dengan lingkungannya melalui bermain untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya, tumbuh, dan belajar bagaimana memaksimalkan kinerja tugas perkembangan dan pertumbuhan, termasuk perkembangan kognitif (intelektual), fisik dan motorik, emosional, dan sosial.Bermain juga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bergerak,selain itu, anak juga dapat bergaul dengan semua lingkungan sosialnya karena pada dasarnya dunia anak adalah dunia permainan.Anak-anak belajar bagaimana rasanya bekerja sama untuk membuat keputusan melalui peran dan itu juga dapat mengajari mereka bagaimana memulai perasaan. Metode bermain peran sering digunakan untuk mengajarkan pemikiran kritis dan bagaimana menjadi mampu, dan juga dapat membantu anak-anak belajar tentang perilaku manusia.Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa angket atau kuisioner, dimana yang menjadi variabel X adalah metode bermain peran sedangkan vaiabel Y adalah kecerdasan interpersonal yang bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa berpengaruhnya metode bermain peran bagi pengembangan kecerdasan Interpersonal anak usia 4-5tahun di RA Banu Ahyan ini,yang mana sebelum dilakukan test keterampilan interpersonal anak masih rendah kemudian setelah dilakukan test keterampilan interpersonal anak menjadi tinggi,bahkan pada beberapa anak berada pada tingkat yang sangat tinggi.
{"title":"METODE BERMAIN PERAN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPESONAL ANAK USIA 4-5","authors":"Lina Repronika, Elnawati Elnawati, Asep Munajat","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2341","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2341","url":null,"abstract":"Anak dapat belajar tentang dan berinteraksi dengan lingkungannya melalui bermain untuk memenuhi kebutuhan perkembangannya, tumbuh, dan belajar bagaimana memaksimalkan kinerja tugas perkembangan dan pertumbuhan, termasuk perkembangan kognitif (intelektual), fisik dan motorik, emosional, dan sosial.Bermain juga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk bergerak,selain itu, anak juga dapat bergaul dengan semua lingkungan sosialnya karena pada dasarnya dunia anak adalah dunia permainan.Anak-anak belajar bagaimana rasanya bekerja sama untuk membuat keputusan melalui peran dan itu juga dapat mengajari mereka bagaimana memulai perasaan. Metode bermain peran sering digunakan untuk mengajarkan pemikiran kritis dan bagaimana menjadi mampu, dan juga dapat membantu anak-anak belajar tentang perilaku manusia.Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa angket atau kuisioner, dimana yang menjadi variabel X adalah metode bermain peran sedangkan vaiabel Y adalah kecerdasan interpersonal yang bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa berpengaruhnya metode bermain peran bagi pengembangan kecerdasan Interpersonal anak usia 4-5tahun di RA Banu Ahyan ini,yang mana sebelum dilakukan test keterampilan interpersonal anak masih rendah kemudian setelah dilakukan test keterampilan interpersonal anak menjadi tinggi,bahkan pada beberapa anak berada pada tingkat yang sangat tinggi.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127471482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Generasi milenial saat ini memang tidak dapat terlepas dari yang bernama gadget. Segala aktivitas dan kegiatan anak juga lebih mudah dilakukan dengan gadget. Orang dewasa sering menggunakan untuk mempermudah pekerjaan dan juga menenangkan anak dengan beraneka aplikasi yang ada. Namun, pada kenyataanya banyak orangtua yang tidak mampu mengontrol penggunaan gadget sehingga anak menjadi kecanduan gadget. Kurangnya kontrol dan kedisiplinan dalam bermain gadget membuat banyak orangtua akhirnya merasa resah karena banyaknya sikap negatif yang terjadi pada anak. dari hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran untuk mengalihkan anak dari kecanduan gadget. Salah satu media yang menarik adalah media Pop up book. Pop up book adalah media pembelajaran yang sengaja dirancang khusus untuk anak-anak berupa buku ceirta yang berbentuk tiga dimensi dengan bervariasi bentuk dan gambar yang menarik serta unik. Kita dapat membacakan pop up book dengan Teknik mendongeng. Karena mendongeng merupakan kegiatan membacakan cerita dengan mimic dan ekspesi yang menarik sehingga membuat anak tertarik untuk mendengarkan dan membaca buku Bersama. Peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang dilakukan untuk meneliti populasi dan sampel yang diambil secara random. Pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah dari 50 anak yang orangtuanya menjadi subjek penelitian terdapat 35 atau sekitar 70% anak yang terlihat perubahan yang signifikan dalam hal tertarik membaca buku, dan peningkatan kemampuan berbahasa. Sedangkan 15 atau sekitar 30% anak yang lain masih belum tertarik dengan buku dan kurangnya kemampuan konsentrasi serta kemampuan berbahasa masih rendah. Dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan mendongeng yang dilakukan orangtua dengan menggunakan pop up book efektif dilakukan
{"title":"EFEKTIVITAS KEGIATAN MENDONGENG DENGAN MEDIA POP UP BOOK DALAM MENGATASI KECANDUAN GADGET PADA ANAK USIA DINI","authors":"Andini Hardiningrum, Jauharotur Rihlah, Destita Shari","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2727","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2727","url":null,"abstract":"Generasi milenial saat ini memang tidak dapat terlepas dari yang bernama gadget. Segala aktivitas dan kegiatan anak juga lebih mudah dilakukan dengan gadget. Orang dewasa sering menggunakan untuk mempermudah pekerjaan dan juga menenangkan anak dengan beraneka aplikasi yang ada. Namun, pada kenyataanya banyak orangtua yang tidak mampu mengontrol penggunaan gadget sehingga anak menjadi kecanduan gadget. Kurangnya kontrol dan kedisiplinan dalam bermain gadget membuat banyak orangtua akhirnya merasa resah karena banyaknya sikap negatif yang terjadi pada anak. dari hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran untuk mengalihkan anak dari kecanduan gadget. Salah satu media yang menarik adalah media Pop up book. Pop up book adalah media pembelajaran yang sengaja dirancang khusus untuk anak-anak berupa buku ceirta yang berbentuk tiga dimensi dengan bervariasi bentuk dan gambar yang menarik serta unik. Kita dapat membacakan pop up book dengan Teknik mendongeng. Karena mendongeng merupakan kegiatan membacakan cerita dengan mimic dan ekspesi yang menarik sehingga membuat anak tertarik untuk mendengarkan dan membaca buku Bersama. Peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang dilakukan untuk meneliti populasi dan sampel yang diambil secara random. Pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah dari 50 anak yang orangtuanya menjadi subjek penelitian terdapat 35 atau sekitar 70% anak yang terlihat perubahan yang signifikan dalam hal tertarik membaca buku, dan peningkatan kemampuan berbahasa. Sedangkan 15 atau sekitar 30% anak yang lain masih belum tertarik dengan buku dan kurangnya kemampuan konsentrasi serta kemampuan berbahasa masih rendah. Dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan mendongeng yang dilakukan orangtua dengan menggunakan pop up book efektif dilakukan","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131736803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2342
Resti Robilah, Ibnu Hurri, Alfian Ashshidiki
Setiap anak terlahir dengan potensi yang berbeda- beda, memiliki kelebihan bakat, minat ataupun kemampuan yang ada pada diri anak. Untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya tersebut, anak dapat mengikuti pendidikan anak usia dini. Saat anak yang usianya sudah mencapai usia taman kanak-kanak, mereka sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri, lalu mengikat tali sepatu dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, permasalahan yang paling menonjol adalah masalah kemandirian anak yang dinilai masih kurang. Sehingga, penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini dengan metode bermain melalui permainan ular tangga dalam proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kuis tim yang melibatkan anak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan, kemampuan anak dalam menggunakan alat permainan ular tangga sebesar 64,28%, kemampuan anak dalam menghidtung angka pada papana permainan ular tangga sebesar 71,42%, dan kemampuan anak dalam bermain ular tangga sebesar 57,14% dengan nilai rata-rata 64,28%. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian anak sudah meningkat. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan, kemampuan anak dalam menggunakan alat permainan ular tangga sebesar 96,42%, kemampuan anak dalam menghitung angka pada papan permainan ular tangga sebesar 92,8%, dan kemampuan anak dalam bermain ular tangga sebesar 85,71% sehingga nilai rata-rata yang didapat sebesar 92,8%.. Pada siklus II ini peningkatan kemandirian anak merata hal ini didukung oleh metode pembelajaran yang diberikan oleh peneliti ditambah dengan permainan ular tangga sehingga dapat mencapai peningkatan yang merata. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelompok B RA Assukandariyah dari siklus I sampai siklus II dapat diambil simpulan bahwa kemandirian anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain kelompok. Hal ini terlihat dari perubahan persentase kemandirian anak yang semakin meningkat sesuai dengan indikator yang tertera. Hal ini terbukti dengan tercapainya peningkatan persentase kemandirian anak dari pra siklus ke siklus I sebesar 22%, yaitu dari 25% mejadi 64,28%, kemudian dari siklus I ke siklus II kemandirian anak meningkat sebesar 18% yaitu dari 64,28% menjadi 92,8%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain melalui permainan ular tangga dapat meningkatkan kemandirian anak.
每个孩子出生时都有不同的潜力,有天赋、兴趣或能力。为了开发这些潜力和能力,儿童可以接受幼儿教育。当儿童到了幼儿园时,他们应该能够自己洗澡和穿衣服,系鞋带和梳头,几乎没有帮助或完全没有帮助。然而,根据研究人员所做的观察,最突出的问题是一个被认为缺乏的儿童自力更生问题。因此,本研究采用了课堂行动研究(PTK)。本研究的目的是通过使用包括儿童积极参与学习活动的团队测试技术,通过在学习过程中通过梯子游戏来提高幼儿的自立能力。对第一个周期的观察显示,儿童使用梯子上的蛇游戏能力为64.28%,儿童在梯子上的数字排除能力为71.42%,儿童在梯子上玩蛇的平均得分为64.28%。这表明儿童的自立能力正在增加。对第二次周期的观察显示,儿童使用梯蛇游戏的能力为96.42%,儿童在梯子游戏板上计算数字为92.8%,儿童在梯蛇游戏中的得分为85.71%,因此平均得分为92.8%。在第二次周期中,儿童的自立是不平等的,这是由研究人员提供的学习方法加上蛇梯游戏支持的,这样它就能实现不平等的增长。根据对B RA Assukandariyah群体的课堂行动研究,从I循环到II循环可以得出结论,儿童的自立可以通过小组活动来增加。根据列出的指标,儿童自力更生率的变化是显而易见的。这一点得到证明,儿童自力更生的比例从学前循环增加到I循环增加22%,从25%米增加到64.28%,然后从I循环增加到第二次自力更生,从64.28%增加到92.8%。由此可以推断,通过蛇梯游戏来玩游戏可以提高儿童的自立能力。
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN METODE BERMAIN MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA PADA ANAK KELOMPOK B","authors":"Resti Robilah, Ibnu Hurri, Alfian Ashshidiki","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2342","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2342","url":null,"abstract":"Setiap anak terlahir dengan potensi yang berbeda- beda, memiliki kelebihan bakat, minat ataupun kemampuan yang ada pada diri anak. Untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya tersebut, anak dapat mengikuti pendidikan anak usia dini. Saat anak yang usianya sudah mencapai usia taman kanak-kanak, mereka sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri, lalu mengikat tali sepatu dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, permasalahan yang paling menonjol adalah masalah kemandirian anak yang dinilai masih kurang. Sehingga, penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini dengan metode bermain melalui permainan ular tangga dalam proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kuis tim yang melibatkan anak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi pada siklus I menunjukkan, kemampuan anak dalam menggunakan alat permainan ular tangga sebesar 64,28%, kemampuan anak dalam menghidtung angka pada papana permainan ular tangga sebesar 71,42%, dan kemampuan anak dalam bermain ular tangga sebesar 57,14% dengan nilai rata-rata 64,28%. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian anak sudah meningkat. Hasil observasi pada siklus II menunjukkan, kemampuan anak dalam menggunakan alat permainan ular tangga sebesar 96,42%, kemampuan anak dalam menghitung angka pada papan permainan ular tangga sebesar 92,8%, dan kemampuan anak dalam bermain ular tangga sebesar 85,71% sehingga nilai rata-rata yang didapat sebesar 92,8%.. Pada siklus II ini peningkatan kemandirian anak merata hal ini didukung oleh metode pembelajaran yang diberikan oleh peneliti ditambah dengan permainan ular tangga sehingga dapat mencapai peningkatan yang merata. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelompok B RA Assukandariyah dari siklus I sampai siklus II dapat diambil simpulan bahwa kemandirian anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermain kelompok. Hal ini terlihat dari perubahan persentase kemandirian anak yang semakin meningkat sesuai dengan indikator yang tertera. Hal ini terbukti dengan tercapainya peningkatan persentase kemandirian anak dari pra siklus ke siklus I sebesar 22%, yaitu dari 25% mejadi 64,28%, kemudian dari siklus I ke siklus II kemandirian anak meningkat sebesar 18% yaitu dari 64,28% menjadi 92,8%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain melalui permainan ular tangga dapat meningkatkan kemandirian anak.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"os-14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127762662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2476
Silva Ardiyanti, Sepma Pulthinka Nur Hanip
Pendidikan anak usia dini lebih dikenal sebagai wadah pendidikan belajar sambil bermain. Di satu sisi, pendidikan usia dini memiliki tujuan untuk memfasilitasi secara utuh aspek tumbuh kembang anak guna dapat beradaptasi dan mampu melewatkan jenjang pendidikan selanjutnya serta dapat diterima di masyarakat. Salah satu cara agar anak dapat lanjut kependidikan selanjutnya dan diterima dikehidupan masyarakat adalah dengan menanamkan nilai-nilai karakter dalam bentuk bahan ajar agama yang mampu berbaur dengan nilai-nilai kebudayan lokal. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahan ajar muatan lokal budaya Sasak yang dijadikan sumber pendidikan nilai yang terintegrasi ke dalam ajaran agama yang diterapkan oleh Pendidikan Anak Usia Dini di Lombok. Penelitian ini merupakan penelitian field research melalui pendekatan kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan nilai yang diajarkan bahkan diperaktikkan sebagai etika sosial berupa, sikap komunikatif, harmonis, dan peduli lingkungan. Selanjutnya untuk memberikan dan mempertahankan pendidikan nilai dalam diri anak tentu dibutuhkan prosedur dan strategi yang meliputi pengajaran, pembiasaan, dan keteladanan.
{"title":"PENDIDIKAN NILAI MELALUI BAHAN AJAR MUATAN LOKAL BUDAYA SASAK PADA ANAK USIA DINI DI LOMBOK","authors":"Silva Ardiyanti, Sepma Pulthinka Nur Hanip","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2476","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2476","url":null,"abstract":"Pendidikan anak usia dini lebih dikenal sebagai wadah pendidikan belajar sambil bermain. Di satu sisi, pendidikan usia dini memiliki tujuan untuk memfasilitasi secara utuh aspek tumbuh kembang anak guna dapat beradaptasi dan mampu melewatkan jenjang pendidikan selanjutnya serta dapat diterima di masyarakat. Salah satu cara agar anak dapat lanjut kependidikan selanjutnya dan diterima dikehidupan masyarakat adalah dengan menanamkan nilai-nilai karakter dalam bentuk bahan ajar agama yang mampu berbaur dengan nilai-nilai kebudayan lokal. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahan ajar muatan lokal budaya Sasak yang dijadikan sumber pendidikan nilai yang terintegrasi ke dalam ajaran agama yang diterapkan oleh Pendidikan Anak Usia Dini di Lombok. Penelitian ini merupakan penelitian field research melalui pendekatan kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan nilai yang diajarkan bahkan diperaktikkan sebagai etika sosial berupa, sikap komunikatif, harmonis, dan peduli lingkungan. Selanjutnya untuk memberikan dan mempertahankan pendidikan nilai dalam diri anak tentu dibutuhkan prosedur dan strategi yang meliputi pengajaran, pembiasaan, dan keteladanan.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123828303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan mengenal huruf merupakan langkah awal bagi anak untuk memiliki kemampuan membaca dan menulis. Di era modern seperti saat ini pengenalan huruf menggunakan permainan edukatif pada gadget masih sangat kurang, anak-anak lebih banyak menggunakan gadget hanya untuk menonton dan bermain. Pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi Marbel Huruf yaitu permainan edukatif digital yang memuat materi berkaitan dengan pengenalan huruf dan disajikan dengan berbagai permainan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi marbel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 30 anak yang terdiri dari 15 anak sebagai kelompok eksperimen dan 15 anak sebagai kelompok kontrol. Teknik analisis data berupa statistik dengan mengunakan uji t yang menunjukkan tingkat signifikasi sebesar 0,010<0,05. Hal ini menunjukkan aplikasi marbel huruf memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal huruf. Hasil analisis juga menunjukkan rata-rata kelompok eksperimen pada pretest sebesar 53.87 dan posttest sebesar 55.73. Maka disimpulkan bahwa aplikasi marbel huruf dapat memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 4-5 tahun dan kemampuan mengenal huruf meningkat.
{"title":"PENGARUH APLIKASI MARBEL HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ANAK USIA 4-5 TAHUN","authors":"Imtitsalul Kamilah Az-zahroh, Fahmi Fahmi, Luluk Asmawati","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2683","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2683","url":null,"abstract":"Kemampuan mengenal huruf merupakan langkah awal bagi anak untuk memiliki kemampuan membaca dan menulis. Di era modern seperti saat ini pengenalan huruf menggunakan permainan edukatif pada gadget masih sangat kurang, anak-anak lebih banyak menggunakan gadget hanya untuk menonton dan bermain. Pada penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi Marbel Huruf yaitu permainan edukatif digital yang memuat materi berkaitan dengan pengenalan huruf dan disajikan dengan berbagai permainan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi marbel huruf terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan observasi dan dokumentasi. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 30 anak yang terdiri dari 15 anak sebagai kelompok eksperimen dan 15 anak sebagai kelompok kontrol. Teknik analisis data berupa statistik dengan mengunakan uji t yang menunjukkan tingkat signifikasi sebesar 0,010<0,05. Hal ini menunjukkan aplikasi marbel huruf memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengenal huruf. Hasil analisis juga menunjukkan rata-rata kelompok eksperimen pada pretest sebesar 53.87 dan posttest sebesar 55.73. Maka disimpulkan bahwa aplikasi marbel huruf dapat memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengenal huruf anak usia 4-5 tahun dan kemampuan mengenal huruf meningkat.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"536 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131916769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2408
R. Hidayati, Rachman Hasibuan
Balita merupakan individu yang sangat rentan mengalami masalah gizi pada proses tumbuh kembangnya, salah satunya stunting. Stunting dikenal sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan faktor multidimensi seperti praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan balita stunting usia 2-4 tahun di desa Kepuhkiriman kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Besaran populasi dalam penelitan ini adalah 179 orang dan sampel yang digunakan adalah 54 ibu yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan = 0,05 yakni nilai p (0,176 0,05), uji linearitas dengan nilai signifikansi 0,000 dari 0,05, uji korelasi dengan nilai koefisien korelasi 0,632. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa balita yang mengalami stunting berjumlah 4 dengan presentase 7,4% dan balita yang tidak mengalami stunting berjumlah 50 dengan presentase 92,6%. 1 diantara 4 balita yang mengalami stunting dari ibu yang berpengetahuan kurang dan 3 diantara 4 balita yang mengalami stunting dari ibu yang berpengetahuan cukup baik.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN BALITA STUNTING USIA 2-4 TAHUN","authors":"R. Hidayati, Rachman Hasibuan","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2408","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2408","url":null,"abstract":"Balita merupakan individu yang sangat rentan mengalami masalah gizi pada proses tumbuh kembangnya, salah satunya stunting. Stunting dikenal sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak usia balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan faktor multidimensi seperti praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan balita stunting usia 2-4 tahun di desa Kepuhkiriman kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Besaran populasi dalam penelitan ini adalah 179 orang dan sampel yang digunakan adalah 54 ibu yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan = 0,05 yakni nilai p (0,176 0,05), uji linearitas dengan nilai signifikansi 0,000 dari 0,05, uji korelasi dengan nilai koefisien korelasi 0,632. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa balita yang mengalami stunting berjumlah 4 dengan presentase 7,4% dan balita yang tidak mengalami stunting berjumlah 50 dengan presentase 92,6%. 1 diantara 4 balita yang mengalami stunting dari ibu yang berpengetahuan kurang dan 3 diantara 4 balita yang mengalami stunting dari ibu yang berpengetahuan cukup baik.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130486850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2774
Puji Nurfauziatul Hasanah, Riska Aprilianti, Ajeng Sri Hikmayani
Perlunya kolaborasi lintas sektoral dalam meningkatkan gizi anak usia dini dalam mencegah dan memperbaiki gizi pasca stunting dengan meningkatkan konsumsi ikan melatarbelakangi penelitian ini. Metode SENI-S adalah pengembangan metode pembelajaran anak usia dini secara integratif menggunakan media audio visual animasi dan pembelajaran konvensional berupa logbook yang didalamnya terdapat permainan ringan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dengan menstimulasi anak untuk gemar makan ikan. Adapun indikator yang dikembangkan dalam SENI-S ini adalah keterampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar, dan sikap positif anak terhadap gemar makan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan metode pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan minat anak dalam mengkonsumsi ikan. Metode yang digunakan adalah research and development (RnD) dengan menggunakan pendekatan teori Brog and Gall. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, judgement expert, dan uji efektivitas pada pengembangan dilakukan dengan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test dan post-test yang melibatkan 90 responden anak pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Tanjungkerta. Analisis menggunakan judgment expect dan uji statistik paired t-test. Hasil penelitian ini berupa video aplikasi interaktif Rumah Ikan yang dapat digunakan oleh guru dengan bantuan Adobe Flash Player, logbook lembar kerja siswa yang digunakan untuk menstimulasi perkembangan anak yang dikembangkan dari metode SENI-S. Adapun hasi dari penilaian ahli menujukan layak digunakan oleh pengguna. Hasil uji efektivitas didapatkan nilai p-value sebeasar 0,000 Sig. < 0,05) artinya terdapat peningkatan aspek perkembangan anak karena gemar makan ikan pada anak usia dini melalui metode SENI-S.
跨部门合作的必要性,以促进儿童早产儿营养,以促进发育后营养,通过增加这项研究的背景鱼类消费量来预防和改善发育后营养。SENI-S方法是幼儿早期学习方法的综合发展,使用模拟视听媒体和传统的对玩日志记录。它的目的是通过刺激儿童对鱼的热爱来增加儿童的营养。至于在这些艺术中发展起来的指标,是教师在教学活动中的技能,以及孩子对鱼类的积极态度。本研究旨在产生一种适当和有效的学习方法,以提高儿童对食用鱼类的兴趣。使用的方法是通过Brog和Gall理论的研究与发展(RnD)。利用观测技术、司法研究技术和开发有效性测试,采用了一种由前期和后现代设计的实验四分之一,其中包括90名幼儿接受教育的儿童答辩。使用法官期望和测试最大的统计结果进行分析。这项研究的结果是一个家庭互动应用视频,可以让教师在Adobe Flash播放器的帮助下使用,一个学生工作表日志,用来刺激从SENI-S方法发展出来的儿童发展。至于专家评估的问题,用户认为它是有价值的。测试结果发现了p-value before 10000 Sig. < 0.05),这意味着儿童从小就以sences的方法喂养鱼类,这增加了儿童的发展能力。
{"title":"PENGEMBANGAN METODE SUPPORTIVE EDUCATIVE NURSING INTERVENTION FOR STUNTING (SENI-S) SEBAGAI MEDIA EDUKASI GEMAR MAKAN IKAN PADA ANAK USIA DINI","authors":"Puji Nurfauziatul Hasanah, Riska Aprilianti, Ajeng Sri Hikmayani","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i2.2774","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i2.2774","url":null,"abstract":"Perlunya kolaborasi lintas sektoral dalam meningkatkan gizi anak usia dini dalam mencegah dan memperbaiki gizi pasca stunting dengan meningkatkan konsumsi ikan melatarbelakangi penelitian ini. Metode SENI-S adalah pengembangan metode pembelajaran anak usia dini secara integratif menggunakan media audio visual animasi dan pembelajaran konvensional berupa logbook yang didalamnya terdapat permainan ringan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak dengan menstimulasi anak untuk gemar makan ikan. Adapun indikator yang dikembangkan dalam SENI-S ini adalah keterampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar, dan sikap positif anak terhadap gemar makan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan metode pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk meningkatkan minat anak dalam mengkonsumsi ikan. Metode yang digunakan adalah research and development (RnD) dengan menggunakan pendekatan teori Brog and Gall. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, judgement expert, dan uji efektivitas pada pengembangan dilakukan dengan quasi eksperimen dengan rancangan pre-test dan post-test yang melibatkan 90 responden anak pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Tanjungkerta. Analisis menggunakan judgment expect dan uji statistik paired t-test. Hasil penelitian ini berupa video aplikasi interaktif Rumah Ikan yang dapat digunakan oleh guru dengan bantuan Adobe Flash Player, logbook lembar kerja siswa yang digunakan untuk menstimulasi perkembangan anak yang dikembangkan dari metode SENI-S. Adapun hasi dari penilaian ahli menujukan layak digunakan oleh pengguna. Hasil uji efektivitas didapatkan nilai p-value sebeasar 0,000 Sig. < 0,05) artinya terdapat peningkatan aspek perkembangan anak karena gemar makan ikan pada anak usia dini melalui metode SENI-S.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"47 Suppl 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115701866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i1.1792
Armanila Nila, Hilda Zahra Lubis, S. Nur
ABSTRAK Dalam konsep Islam anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah bagi pasangan yang telah menikah. Pada masa usia 4-6 tahun, stimulasi yang tepat sangat penting guna untuk perkembangan selanjutnya. Namun, dalam beberapa dekade saat ini, kasus kekerasan pada anak mengalami peningkatan khususnya kekerasan seks yang biasa disebut fedofilia. Sehingga cukup menyita perhatian masyarakat, karena tindakan tersebut kebanyak dilakukan oleh orang terdekat yang berada di sekitar anak. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk membantu para orang tua dan praktisi pendidikan mengenai bagaimana implementasi pendidikan seks berbasis konsep Islam pada anak usia dini di masa new normal, guna mengurangi tindakan kekerasan tersebut. Melalui metode library research (studi pustaka) dengan cara mengumpulkan bukti-bukti tertulis baik dari buku-buku, jurnal, artikel, makalah yang berkaitan dengan masalah yang dianalisis. Maka hasil penelitian ini mengungkapkan bahwasanya pendidikan seks berbasis konsep Islam pada anak usia dini pada masa new normal dapat dilakukan dengan cara: 1) menanamkan rasa malu dengan memisahkan tempat tidur pada anak, 2) menanamkan jiwa maskulinitas atau feminitas pada anak sesuai jenis kelaminnya, 3) mengenalkan mahram-nya, 4) mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata, 5) mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilât maupun khalawat. Hasil penelitian ini diharapkan agar kasus kekerasan seksual tidak akan terjadi lagi, apabila di dalam peng’aplikasiannya berjalan dengan baik dan harmonis. Keywords: Seks, Konsep Islam, Anak Usia 4-6 Tahun.
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SEKS BERBASIS KONSEP ISLAM PADA ANAK USIA DINI DI MASA NEW NORMAL","authors":"Armanila Nila, Hilda Zahra Lubis, S. Nur","doi":"10.35568/earlychildhood.v6i1.1792","DOIUrl":"https://doi.org/10.35568/earlychildhood.v6i1.1792","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Dalam konsep Islam anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah bagi pasangan yang telah menikah. Pada masa usia 4-6 tahun, stimulasi yang tepat sangat penting guna untuk perkembangan selanjutnya. Namun, dalam beberapa dekade saat ini, kasus kekerasan pada anak mengalami peningkatan khususnya kekerasan seks yang biasa disebut fedofilia. Sehingga cukup menyita perhatian masyarakat, karena tindakan tersebut kebanyak dilakukan oleh orang terdekat yang berada di sekitar anak. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk membantu para orang tua dan praktisi pendidikan mengenai bagaimana implementasi pendidikan seks berbasis konsep Islam pada anak usia dini di masa new normal, guna mengurangi tindakan kekerasan tersebut. Melalui metode library research (studi pustaka) dengan cara mengumpulkan bukti-bukti tertulis baik dari buku-buku, jurnal, artikel, makalah yang berkaitan dengan masalah yang dianalisis. Maka hasil penelitian ini mengungkapkan bahwasanya pendidikan seks berbasis konsep Islam pada anak usia dini pada masa new normal dapat dilakukan dengan cara: 1) menanamkan rasa malu dengan memisahkan tempat tidur pada anak, 2) menanamkan jiwa maskulinitas atau feminitas pada anak sesuai jenis kelaminnya, 3) mengenalkan mahram-nya, 4) mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata, 5) mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilât maupun khalawat. Hasil penelitian ini diharapkan agar kasus kekerasan seksual tidak akan terjadi lagi, apabila di dalam peng’aplikasiannya berjalan dengan baik dan harmonis. \u0000Keywords: Seks, Konsep Islam, Anak Usia 4-6 Tahun.","PeriodicalId":267720,"journal":{"name":"Early Childhood: Jurnal Pendidikan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117195927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}