Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh LRT kota Palembang saat melintas jika dibandingkan dengan standar yang berlaku sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 Republik dan standar World Health Organization (WHO). Kemudian, untuk mengetahui peta paparan pengaruh kebisingan terhadap sekitar area rel LRT Palembang dan untuk merekomendasikan desain barrier yang efektif dalam mengurangi kebisingan LRT saat melintas. Pengambilan data dilakukan di 3 lokasi yaitu 2 lokasi tikungan LRT Kota Palembang di Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Demang Lebar Daun serta 1 lokasi lurus yaitu di Jl. A. Rivai. Dari hasil analisis, tingkat kebisingan tertinggi saat LRT melintas terdapat pada area tikungan sebesar 91, 68327 dBA. Semua nilai kebisingan yang didapat dalam analisis peta paparan pada jarak terjauh yang masih dijangkau dalam analisis juga menunjukkan nilai yang masih sangat tinggi. Dalam penelitian menunjukkan bahwa desain barrier yang paling direkomendasikan dalam mengurangi tingkat kebisingan LRT adalah material polycarbonate dengan massa jenis 14 kg/m2, tebal 12 mm dan nilai transmission loss 33 dBA. Material ini memiliki tebal yang tipis dan massa jenis yang rendah serta memiliki nilai transmission loss yang besar, sehingga material ini lebih tipis, ringan dan dapat mereduksi kebisingan yang lebih besar dibandingkan material lainnya yaitu, dengan nilai kebisingan setelah direduksi sebesar 58.68327 dBA.
这项研究的目的是,与该州环境部长1996年的《世界卫生组织》(WHO)和世界卫生组织(World Health Organization)标准一致,帕伦邦的LRT发出的噪音水平进行比较,将其与现行的标准进行比较。然后,了解一幅暴露在LRT Palembang铁道周围噪音影响的地图,并建议一个有效的屏障设计,在穿越时减少LRT噪音。数据提取发生在3个地点,也就是LRT镇的帕伦邦。将军。苏迪曼和Jl。绿叶衬托和一个直角衬托。A .瑞瓦。根据分析,LRT经过的噪音等级最高是91,68327 dBA。在分析地图中获得的所有远程曝光的噪声值也表明,这些分析仍然非常高。研究表明,减少LRT噪音水平的最推荐设计是一种14公斤/m2、12毫米厚、transmission损失33 dBA的多碳酸材料。这种材料有厚实的密度和低的质量,有巨大的传导损失值,所以它比其他材料更薄,更轻,可以转导比其他材料更大的噪音,也就是说,它的噪音值是58.68327 dBA。
{"title":"DESAIN NOISE BARRIER LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) PALEMBANG UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN","authors":"J. Arliansyah, E. Kadarsa, Rida Melania","doi":"10.46774/pptk.v5i2.504","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.504","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh LRT kota Palembang saat melintas jika dibandingkan dengan standar yang berlaku sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 Republik dan standar World Health Organization (WHO). Kemudian, untuk mengetahui peta paparan pengaruh kebisingan terhadap sekitar area rel LRT Palembang dan untuk merekomendasikan desain barrier yang efektif dalam mengurangi kebisingan LRT saat melintas. Pengambilan data dilakukan di 3 lokasi yaitu 2 lokasi tikungan LRT Kota Palembang di Jl. Jend. Sudirman dan Jl. Demang Lebar Daun serta 1 lokasi lurus yaitu di Jl. A. Rivai. Dari hasil analisis, tingkat kebisingan tertinggi saat LRT melintas terdapat pada area tikungan sebesar 91, 68327 dBA. Semua nilai kebisingan yang didapat dalam analisis peta paparan pada jarak terjauh yang masih dijangkau dalam analisis juga menunjukkan nilai yang masih sangat tinggi. Dalam penelitian menunjukkan bahwa desain barrier yang paling direkomendasikan dalam mengurangi tingkat kebisingan LRT adalah material polycarbonate dengan massa jenis 14 kg/m2, tebal 12 mm dan nilai transmission loss 33 dBA. Material ini memiliki tebal yang tipis dan massa jenis yang rendah serta memiliki nilai transmission loss yang besar, sehingga material ini lebih tipis, ringan dan dapat mereduksi kebisingan yang lebih besar dibandingkan material lainnya yaitu, dengan nilai kebisingan setelah direduksi sebesar 58.68327 dBA.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126630747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilakukan di hidroponik farm, Desa Permata Baru, Indralaya Utara, Ogan Ilir. Penelitian dimulai dari bulan April hingga Juni 2022. Kegiatan penelitian budidaya pakcoy sistem rakit apung ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu Penyemaian, Peremajaan, dan Pembesaran. Penyemaian dilakukan pada bak semai dengan media rockwool selama satu minggu sampai tumbuh dua helai daun. Bibit dengan dua helai daun dipindahkan ke instalasi peremajaan selama satu minggu sampai terbentuk 4-6 helai daun. Bibit dari peremajaan selanjutnya dipindahkan pada bak pembesaran dengan ukuran kolam rakit apung sekitar 9 m x 1,5 m. Pada setiap kolam diberi 27 unit rakit apung dengan ukuran 1 m x 0,5 m sehingga terdapat 27 unit rakit apung. Untuk setiap rakit apung ditanam pakcoy dengan jarak tanam 20 x 15 cm (15 tanaman/rakit). Penetapan tanaman sampel dilakukan secara acak yaitu memilih tiga tanaman per rakit, dan total sampel sebanyak 81 tanaman (5% populasi). Budidaya tanaman pakcoy dengan Teknik Rakit Apung (TRA) mampu menghasilkan berat segar 164 g/tanaman, dan jumlah tanaman layak jual sebanyak 70%.
{"title":"PRODUKTIVITAS TANAMAN PAKCOY (BRASSICA RAPA L) MENGGUNAKAN HIDROPONIK SISTEM RAKIT APUNG","authors":"M. U. Harun, E. Sodikin, Hadi Wirsawan","doi":"10.46774/pptk.v5i2.496","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.496","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di hidroponik farm, Desa Permata Baru, Indralaya Utara, Ogan Ilir. Penelitian dimulai dari bulan April hingga Juni 2022. Kegiatan penelitian budidaya pakcoy sistem rakit apung ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu Penyemaian, Peremajaan, dan Pembesaran. Penyemaian dilakukan pada bak semai dengan media rockwool selama satu minggu sampai tumbuh dua helai daun. Bibit dengan dua helai daun dipindahkan ke instalasi peremajaan selama satu minggu sampai terbentuk 4-6 helai daun. Bibit dari peremajaan selanjutnya dipindahkan pada bak pembesaran dengan ukuran kolam rakit apung sekitar 9 m x 1,5 m. Pada setiap kolam diberi 27 unit rakit apung dengan ukuran 1 m x 0,5 m sehingga terdapat 27 unit rakit apung. Untuk setiap rakit apung ditanam pakcoy dengan jarak tanam 20 x 15 cm (15 tanaman/rakit). Penetapan tanaman sampel dilakukan secara acak yaitu memilih tiga tanaman per rakit, dan total sampel sebanyak 81 tanaman (5% populasi). Budidaya tanaman pakcoy dengan Teknik Rakit Apung (TRA) mampu menghasilkan berat segar 164 g/tanaman, dan jumlah tanaman layak jual sebanyak 70%.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133996344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) merupakan salah satu bagian terpenting dalam perekonomian rakyat yang saat ini sangat membantu pemerintah dalam penyerapan terhadap para pekerja karena hal ini terbukti pada saat pencarian krisis moneter beberapa dekade yang lalu dan dimasa pandemi. Tujuan penelitian ini digunakan untuk menganalisisi sanksi pajak, tingkat pemahaman pajak, tarif pajak, dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di bidang kuliner. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif, dengan cara menyebarkan kuesioner kepada objek UMKM kuliner. Populasi penelitian ini berjumlah sebanyak 32.727 UMKM di bidang kuliner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 responden dengan penyebaran kuesioner secara acak. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Structural Equation Modeling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman pajak dan tarif pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Saran dengan adanya temuan hasil penelitian ini diharapkan para pelaku UMKM dibidang Kuliner agar dapat segera memanfaatkan dan melakukanan atau melaksanakan Kepatuhan Wajib Pajak , Sanksi Pajak, Tingkat Pemahaman Pajak, Tarif pajak, dan Pelayanan Fiskus dengan baik dan tepat, dan dengan adanya penelitian ini diharapkan agar UMKM di bidang Kuliner dapat menaati atau meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak UMKM.
{"title":"DETERMINAN KEPATUHAN UMKM TERHADAP PERPAJAKAN DENGAN SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING)","authors":"M. Gunarto, Mohammad Rommy Dermawan","doi":"10.46774/pptk.v5i2.497","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.497","url":null,"abstract":"Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) merupakan salah satu bagian terpenting dalam perekonomian rakyat yang saat ini sangat membantu pemerintah dalam penyerapan terhadap para pekerja karena hal ini terbukti pada saat pencarian krisis moneter beberapa dekade yang lalu dan dimasa pandemi. Tujuan penelitian ini digunakan untuk menganalisisi sanksi pajak, tingkat pemahaman pajak, tarif pajak, dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di bidang kuliner. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif, dengan cara menyebarkan kuesioner kepada objek UMKM kuliner. Populasi penelitian ini berjumlah sebanyak 32.727 UMKM di bidang kuliner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 responden dengan penyebaran kuesioner secara acak. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Structural Equation Modeling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman pajak dan tarif pajak berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Saran dengan adanya temuan hasil penelitian ini diharapkan para pelaku UMKM dibidang Kuliner agar dapat segera memanfaatkan dan melakukanan atau melaksanakan Kepatuhan Wajib Pajak , Sanksi Pajak, Tingkat Pemahaman Pajak, Tarif pajak, dan Pelayanan Fiskus dengan baik dan tepat, dan dengan adanya penelitian ini diharapkan agar UMKM di bidang Kuliner dapat menaati atau meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak UMKM.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129279489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aspal konvensional berasal dari perengkahan minyak bumi, merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang cadangannya terus berkurang. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan aspal untuk pembangunan jalan baru, pemeliharaan jalan yang sudah ada dan pembangunan jalan bebas hambatan. Untuk mengatasi masalah berkurangnya cadangan aspal, maka perlu dicari bahan alternatif yang dapat diperbaharui sebagai bahan campuran aspal. Penambahan material alternatif sebagai campuran aspal harus dapat meningkatkan kualitas dan umur pakai jalan. Menanggapi permasalahan yang ada, diperlukan solusi agar penggunaan aspal konvensional dapat dikurangi tanpa mengurangi kualitas jalan. Karet alam merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran aspal konvensional. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dari beberapa hasil penelitian pada perbandingan tertentu dapat meningkatkan mutu aspal dan umur layan jalan. Indonesia sebagai negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand memiliki prospek untuk menggunakan karet alam sebagai campuran aspal. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan manfaat positif bagi penyerapan karet alam sekaligus meningkatkan kualitas jalan dan menghemat penggunaan aspal konvensional. Selain itu, penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat menghemat pengeluaran devisa negara dari impor aspal. Kebijakan penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan multiplier effect bagi pemerintah, pelaku ekonomi dan masyarakat.
{"title":"KARET ALAM SEBAGAI PENINGKAT MASA JALAN ASPAL","authors":"Enasty Pratiwi Wulandari","doi":"10.46774/pptk.v5i2.512","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.512","url":null,"abstract":"Aspal konvensional berasal dari perengkahan minyak bumi, merupakan sumber daya alam tak terbarukan yang cadangannya terus berkurang. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan aspal untuk pembangunan jalan baru, pemeliharaan jalan yang sudah ada dan pembangunan jalan bebas hambatan. Untuk mengatasi masalah berkurangnya cadangan aspal, maka perlu dicari bahan alternatif yang dapat diperbaharui sebagai bahan campuran aspal. Penambahan material alternatif sebagai campuran aspal harus dapat meningkatkan kualitas dan umur pakai jalan. Menanggapi permasalahan yang ada, diperlukan solusi agar penggunaan aspal konvensional dapat dikurangi tanpa mengurangi kualitas jalan. Karet alam merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai campuran aspal konvensional. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dari beberapa hasil penelitian pada perbandingan tertentu dapat meningkatkan mutu aspal dan umur layan jalan. Indonesia sebagai negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand memiliki prospek untuk menggunakan karet alam sebagai campuran aspal. Penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan manfaat positif bagi penyerapan karet alam sekaligus meningkatkan kualitas jalan dan menghemat penggunaan aspal konvensional. Selain itu, penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat menghemat pengeluaran devisa negara dari impor aspal. Kebijakan penggunaan karet alam sebagai bahan campuran aspal dapat memberikan multiplier effect bagi pemerintah, pelaku ekonomi dan masyarakat.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134646218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Doni Sahat Tua Manalu, Yesika Ardi Tiofani, Ayu Gupita Sari
Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan dan menyusun ide perencanaan bisnis yang berfokus pada peningkatan nilai ekonomi produk dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) di Dewaponik Yogyakarta. Ditinjau berdasarkan sembilan elemen pada Business Model Canvas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data primer dan data sekunder dikumpulkan melalui proses wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang kondisi bisnis pada Dewaponik dan beberapa rekomendasi yang dapat disarankan dilihat dari sembilan segmen pada Customer segments berupa perluasan pasar terhadap konsumen di wilayah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya, dengan menambahkan Tiktok dalam kegiatan pemasaran pada Key Acitvites, penggunaan sosial media pada Channels, memberikan kemudahan konsumen dalam mengakses informasi dan promosi pada Value Proposition, bertambahnya tempat untuk memberikan informasi dan promosi pada Customer Relationships, penambahan sumber daya manusia pada Key Resources, penambahan serta peningkatan mitra pada Key Partnerships, peningkatan penjualan sayur hidroponik pada Revenue Streams, pembukuan keuangan yang digunakan yaitu analisis laba rugi dan R/C Ratio pada Cost Structure. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh bahwa terjadi peningkatan pendapatan di Dewaponik Yogyakarta.
{"title":"PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) UNTUK PENINGKATAN NILAI EKONOMI PRODUK (STUDI KASUS:DEWAPONIK YOGYAKARTA)","authors":"Doni Sahat Tua Manalu, Yesika Ardi Tiofani, Ayu Gupita Sari","doi":"10.46774/pptk.v5i2.493","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.493","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan dan menyusun ide perencanaan bisnis yang berfokus pada peningkatan nilai ekonomi produk dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC) di Dewaponik Yogyakarta. Ditinjau berdasarkan sembilan elemen pada Business Model Canvas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data primer dan data sekunder dikumpulkan melalui proses wawancara dan pencatatan. Hasil penelitian memberikan gambaran tentang kondisi bisnis pada Dewaponik dan beberapa rekomendasi yang dapat disarankan dilihat dari sembilan segmen pada Customer segments berupa perluasan pasar terhadap konsumen di wilayah Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya, dengan menambahkan Tiktok dalam kegiatan pemasaran pada Key Acitvites, penggunaan sosial media pada Channels, memberikan kemudahan konsumen dalam mengakses informasi dan promosi pada Value Proposition, bertambahnya tempat untuk memberikan informasi dan promosi pada Customer Relationships, penambahan sumber daya manusia pada Key Resources, penambahan serta peningkatan mitra pada Key Partnerships, peningkatan penjualan sayur hidroponik pada Revenue Streams, pembukuan keuangan yang digunakan yaitu analisis laba rugi dan R/C Ratio pada Cost Structure. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh bahwa terjadi peningkatan pendapatan di Dewaponik Yogyakarta.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122952960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pelaksanaan kebijakan refocusing kegiatan, manfaat dari pelaksanaan kebijakan tersebut sudah tepat sasaran, kendala atau permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang dilakukan. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Implementasi kebijakan refocusing kegiatan penanggulangan penanganan Covid-19 dilaksanakan secara patuh dan konsisten, dengan menghasilkan temuan atau inovasi. Pemerintah perlu membuat kebijakan atau program yang dilakukan secara kolaboratif, terutama dalam menghasilkan inovasi
{"title":"EVALUASI KEBIJAKAN REFOCUSING KEGIATAN PENANGANAN COVID-19","authors":"Ona Martha Nurron, Budiman Rusli, Ahmad Buchari","doi":"10.46774/pptk.v5i2.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.472","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pelaksanaan kebijakan refocusing kegiatan, manfaat dari pelaksanaan kebijakan tersebut sudah tepat sasaran, kendala atau permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang dilakukan. Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Implementasi kebijakan refocusing kegiatan penanggulangan penanganan Covid-19 dilaksanakan secara patuh dan konsisten, dengan menghasilkan temuan atau inovasi. Pemerintah perlu membuat kebijakan atau program yang dilakukan secara kolaboratif, terutama dalam menghasilkan inovasi","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114782509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia khususnya air bersih. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan air adalah menggunakan sumur bor. Namun, air sumur bor seringkali tidak memenuhi persyaratan air bersih, seperti mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang cukup tinggi sehingga berdampak pada gangguan kesehatan dan merusak lingkungan. Kebun Raya Sriwijaya (KRS) berlokasi di wilayah rawa gambut sehingga sulit didapatkan air bersih. Air bersih di Kebun Raya Sriwijaya didapatkan dari sumur bor. Tujuan penelitian ini mengkaji kualitas air baku pada sumur bor di Perkantoran Kebun Raya Sriwijaya. Sampel dianalisa sesuai standar baku air bersih meliputi parameter TSS dengan metode uji SNI 6989.3-2019, pH dengan metode uji SNI 6989.11-2019, COD dengan metode uji SNI 6989.2-2019, BOD5 dengan metode uji SNI 6989.72-2019, ammonia bebas (NH3-N) dengan metode uji Spektrofotometri, sedangkan besi (Fe), mangan (Mn), dan fosfat (PO4) dengan metode SNI 6989.84-2019. Data hasil pengukuran kualitas air dibandingkan dengan standar baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Permenkes RI/492/Menkes/Per/IV/2010 (Permenkes RI 2010), kemudian data dianalisa dengan metode deskriptif analitik. Dari hasil penelitian didapat konsentrasi COD, BOD5, besi (Fe), mangan (Mn) dan fosfat masih melebihi batas ambang yang diperbolehkan untuk air bersih menurut Permenkes RI/492/Menkes/Per/IV/2010. Diperlukan perlakuan terhadap air sumur bor disebelum digunakan, agar memenuhi standar air bersih sehingga layak digunakan.
{"title":"PENINGKATAN POTENSI AIR GAMBUT SEBAGAI AIR BAKU (STUDI KASUS: KEBUN RAYA SRIWIJAYA SUMATERA SELATAN)","authors":"Achmad Ubaidillah, Muhammad Faizal, A. Napoleon","doi":"10.46774/pptk.v5i2.492","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i2.492","url":null,"abstract":"Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia khususnya air bersih. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan air adalah menggunakan sumur bor. Namun, air sumur bor seringkali tidak memenuhi persyaratan air bersih, seperti mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang cukup tinggi sehingga berdampak pada gangguan kesehatan dan merusak lingkungan. Kebun Raya Sriwijaya (KRS) berlokasi di wilayah rawa gambut sehingga sulit didapatkan air bersih. Air bersih di Kebun Raya Sriwijaya didapatkan dari sumur bor. Tujuan penelitian ini mengkaji kualitas air baku pada sumur bor di Perkantoran Kebun Raya Sriwijaya. Sampel dianalisa sesuai standar baku air bersih meliputi parameter TSS dengan metode uji SNI 6989.3-2019, pH dengan metode uji SNI 6989.11-2019, COD dengan metode uji SNI 6989.2-2019, BOD5 dengan metode uji SNI 6989.72-2019, ammonia bebas (NH3-N) dengan metode uji Spektrofotometri, sedangkan besi (Fe), mangan (Mn), dan fosfat (PO4) dengan metode SNI 6989.84-2019. Data hasil pengukuran kualitas air dibandingkan dengan standar baku mutu yang ditetapkan berdasarkan Permenkes RI/492/Menkes/Per/IV/2010 (Permenkes RI 2010), kemudian data dianalisa dengan metode deskriptif analitik. Dari hasil penelitian didapat konsentrasi COD, BOD5, besi (Fe), mangan (Mn) dan fosfat masih melebihi batas ambang yang diperbolehkan untuk air bersih menurut Permenkes RI/492/Menkes/Per/IV/2010. Diperlukan perlakuan terhadap air sumur bor disebelum digunakan, agar memenuhi standar air bersih sehingga layak digunakan.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130220208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The objectives of this study were (1) to analyze the role and interests of the KPH Lakitan Musi Rawas Regency in the development of honey business, (2) to analyze the financial feasibility of forest honey management in KPH Lakitan Musi Rawas Regency and to ( 3) to analyze strategies for developing forest honey in KPH Lakitan Musi Rawas District based on financial feasibility and the results of mapping the roles and interests of KPH Lakitan. The sample in this study consisted of 20 of which 3 of them were expert samples from internal KPH Lakitan and 17 of them were forest honey hunters. This paper concludes that based on mapping the roles and interests of KPH Lakitan are dominant in quadrant B, which means that the contribution of facilities and involvement of stakeholders as well as contribution of human resources and linkages between programs from the planning stage to the monitoring stage has been implemented properly. Meanwhile, the result of financial feasibility analysis of the forest honey management business is feasible to continue because, the NPV results were positive > 0, that means the investment will get net benefits. After that, from the result of the SWOT analysis of KPH Lakitan forest honey management, the strategy that can be formed is SO strategy formulation namely by utilizing government support in expanding the marketing network and developing honey bee cultivation technology.
本研究的目的是:(1)分析KPH Lakitan Musi Rawas reggency在蜂蜜业务发展中的作用和利益;(2)分析KPH Lakitan Musi Rawas reggency森林蜂蜜管理的财务可行性;(3)根据财务可行性和KPH Lakitan角色和利益映射的结果,分析KPH Lakitan Musi Rawas District发展森林蜂蜜的策略。本研究样本共20份,其中3份为KPH Lakitan内部的专家样本,17份为森林采蜜者。本文通过对KPH的角色和利益的映射得出结论,Lakitan在B象限中占主导地位,这意味着从规划阶段到监测阶段,设施的贡献和利益相关者的参与以及人力资源的贡献和方案之间的联系得到了适当的实施。同时,森林蜂蜜经营业务的财务可行性分析结果是可行的,因为NPV结果为正> 0,意味着投资将获得净收益。之后,从KPH Lakitan森林蜂蜜经营的SWOT分析结果来看,可以形成的战略是SO战略的制定,即利用政府支持扩大营销网络和发展蜜蜂养殖技术。
{"title":"HONEY BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY BASED ON BUSINESS FEASIBILITY AND ROLE OF LAKITAN FOREST MANAGEMENT UNIT IN MUSI RAWAS DISTRICT SOUTH SUMATERA PROVINCE","authors":"D. Amalina, Dessy Andriani, E. Wildayana","doi":"10.46774/pptk.v5i1.483","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i1.483","url":null,"abstract":"The objectives of this study were (1) to analyze the role and interests of the KPH Lakitan Musi Rawas Regency in the development of honey business, (2) to analyze the financial feasibility of forest honey management in KPH Lakitan Musi Rawas Regency and to ( 3) to analyze strategies for developing forest honey in KPH Lakitan Musi Rawas District based on financial feasibility and the results of mapping the roles and interests of KPH Lakitan. The sample in this study consisted of 20 of which 3 of them were expert samples from internal KPH Lakitan and 17 of them were forest honey hunters. This paper concludes that based on mapping the roles and interests of KPH Lakitan are dominant in quadrant B, which means that the contribution of facilities and involvement of stakeholders as well as contribution of human resources and linkages between programs from the planning stage to the monitoring stage has been implemented properly. Meanwhile, the result of financial feasibility analysis of the forest honey management business is feasible to continue because, the NPV results were positive > 0, that means the investment will get net benefits. After that, from the result of the SWOT analysis of KPH Lakitan forest honey management, the strategy that can be formed is SO strategy formulation namely by utilizing government support in expanding the marketing network and developing honey bee cultivation technology. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122184516","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis. Ikan gabus merupakan sumber protein hewani, dan tempe merupakan sumber protein nabati yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Konsumsi makanan dengan kandungan energi dan protein yang tinggi dapat dapat meningkatkan berat badan pada balita gizi kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima dan kandungan zat gizi dari cookies tepung ikan gabus dan labu kuning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial yang terdiri dari empat kali perlakuan dan tiga kali pengulangan. Hasil uji organoleptik didapatkan mutu cookies yang meliputi skala warna, aroma, rasa, dan tekstur menunjukkan nilai rata-rata (mean) terbesar pada formula 1 yaitu 4,37. Hasil uji proksimat pada formula 1 didapatkan nilai gizi protein 15,85 gram, lemak 21,21 gram, karbohidrat 46,86 gram, dan energi 441,73 gram. Setiap 10 keping cookies (100 gram) dapat memenuhi 79,25% RDA protein untuk usia 1-3 tahun dan 63,4% RDA protein untuk usia 4-6 tahun.
{"title":"COOKIES TEPUNG IKAN GABUS (Channa Stiarata) DAN LABU KUNING (Cucurbita Moschata) DENGAN PENAMBAHAN SELAI TEMPE SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN TAMBAHAN UNTUK BALITA STUNTING","authors":"Susyani Susyani, Luthfiah Shalsabilah, Nurpah Rianti, Winda Veronica","doi":"10.46774/pptk.v5i1.469","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i1.469","url":null,"abstract":"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis. Ikan gabus merupakan sumber protein hewani, dan tempe merupakan sumber protein nabati yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang pertumbuhan yang optimal. Konsumsi makanan dengan kandungan energi dan protein yang tinggi dapat dapat meningkatkan berat badan pada balita gizi kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima dan kandungan zat gizi dari cookies tepung ikan gabus dan labu kuning. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non factorial yang terdiri dari empat kali perlakuan dan tiga kali pengulangan. Hasil uji organoleptik didapatkan mutu cookies yang meliputi skala warna, aroma, rasa, dan tekstur menunjukkan nilai rata-rata (mean) terbesar pada formula 1 yaitu 4,37. Hasil uji proksimat pada formula 1 didapatkan nilai gizi protein 15,85 gram, lemak 21,21 gram, karbohidrat 46,86 gram, dan energi 441,73 gram. Setiap 10 keping cookies (100 gram) dapat memenuhi 79,25% RDA protein untuk usia 1-3 tahun dan 63,4% RDA protein untuk usia 4-6 tahun.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127739110","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan Indonesia dengan angka pengguna yang masih tinggi. Berdasarkan data Riskesdes tahun 2018 menyatakan jumlah perokok di Indonesia di atas umur 15 tahun sebanyak 33,8% yang terdriri dari 62,9% laki-laki dan 4,8% perokok perempuan. Pemerintah Kota Binjai mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Binjai No. 3 Tahun 2018 tentang kawasan tanpa rokok sebagai salah satu uoaya dalam mengurangi paparan asap rokok. Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) di Wilayah kerja Puskesmas Binjai Kota. Jenis penelitian ini adalah deskriprif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan dengan purposive sampling melibatkan 1 orang Kepala Puskesmas, 2 orang Petugas Kesling, 3 orang Kepala Sekolah dan 2 orang Nadzir Masjid. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan baik. Aspek komunikasi dalam kebijakan kurang berjalan dengan baik, utamanya ditandai dengan ditemukannya warga yang belum mengetahui adanya KTR akibat kurangnya sosialisasi. Aspek sumber daya, belum adanya pedoman khusus KTR begitu pula dengan belum memadainya sarana dan prasarana. Pada aspek disposisi dijumpai sikap para pelaksana dan masyarakat belum sepenuhnya mematuhi larangan merokok dan belum adanya sanksi yang tegas. Aspek dari struktur birokrasi adalah belum adanya SOP dan tim khusus pemantau implementasi kawasan tanpa rokok. Temuan dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan agar dapat melakukan sosialisasi dan monitoring untuk memperjelas penyampaian informasi serta menindak lanjuti yang tidak patuh kawasan tanpa rokok.
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINJAI KOTA BINJAI","authors":"Rapotan Hasibuan, Rizky Safhara Ulfha","doi":"10.46774/pptk.v5i1.475","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v5i1.475","url":null,"abstract":"Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan Indonesia dengan angka pengguna yang masih tinggi. Berdasarkan data Riskesdes tahun 2018 menyatakan jumlah perokok di Indonesia di atas umur 15 tahun sebanyak 33,8% yang terdriri dari 62,9% laki-laki dan 4,8% perokok perempuan. Pemerintah Kota Binjai mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Binjai No. 3 Tahun 2018 tentang kawasan tanpa rokok sebagai salah satu uoaya dalam mengurangi paparan asap rokok. Tujuan penelitian untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) di Wilayah kerja Puskesmas Binjai Kota. Jenis penelitian ini adalah deskriprif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan dengan purposive sampling melibatkan 1 orang Kepala Puskesmas, 2 orang Petugas Kesling, 3 orang Kepala Sekolah dan 2 orang Nadzir Masjid. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kawasan tanpa rokok belum berjalan baik. Aspek komunikasi dalam kebijakan kurang berjalan dengan baik, utamanya ditandai dengan ditemukannya warga yang belum mengetahui adanya KTR akibat kurangnya sosialisasi. Aspek sumber daya, belum adanya pedoman khusus KTR begitu pula dengan belum memadainya sarana dan prasarana. Pada aspek disposisi dijumpai sikap para pelaksana dan masyarakat belum sepenuhnya mematuhi larangan merokok dan belum adanya sanksi yang tegas. Aspek dari struktur birokrasi adalah belum adanya SOP dan tim khusus pemantau implementasi kawasan tanpa rokok. Temuan dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan agar dapat melakukan sosialisasi dan monitoring untuk memperjelas penyampaian informasi serta menindak lanjuti yang tidak patuh kawasan tanpa rokok.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131155877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}