Penentuan kategori unggulan sangat penting dilakukan sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kategori unggulan sebelum dan setelah pandemi covid-19 di Sumatera Selatan menggunakan metode Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), Analisis Tipologi Klassen dan Shift Share. Penelitian ini mengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan kontribusi PDRB-nya menggunakan K-Means Clustering. Penelitian ini menghasilkan bahwa kategori unggulan sebelum pandemi adalah Pertambangan; Pengadaan Air, dan Real Estat. Saat pandemi, kontribusi pertanian justru mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Sehingga setelah pandemi covid-19 terjadi, kategori Pertanian, Pertambangan, dan Real Estat menjadi kategori unggulan. Pengelompokan kabupaten/kota menghasilkan tiga klaster. Klaster yang memiliki kontribusi PDRB paling rendah berada pada klaster 1 dengan anggota mencapai 14 dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, klaster yang memiliki kontribusi PDRB sangat tinggi berada pada klaster 2 sebanyak 1 kabupaten/kota dan sisanya memiliki kontribusi PDRB tinggi berada pada klaster 3 sebanyak 2 kabupaten/kota. Kategori pertanian menjadi kategori basis dan prospektif pada 64 persen anggota di klaster 1. Pemerintah sebaiknya mengutamakan peningkatan kategori unggulan terutama pertanian untuk mendorong perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan.
{"title":"Kategori Unggulan di Provinsi Sumatera Selatan Pasca Covid-19 dan Pengelompokan Kabupaten Kota Menggunakan K-Means Clustering","authors":"Lismiana Lismiana, Erwin Tanur, Yuliana Ria Uli Sitanggang","doi":"10.46774/pptk.v6i2.548","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.548","url":null,"abstract":"Penentuan kategori unggulan sangat penting dilakukan sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kategori unggulan sebelum dan setelah pandemi covid-19 di Sumatera Selatan menggunakan metode Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), Analisis Tipologi Klassen dan Shift Share. Penelitian ini mengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan kontribusi PDRB-nya menggunakan K-Means Clustering. Penelitian ini menghasilkan bahwa kategori unggulan sebelum pandemi adalah Pertambangan; Pengadaan Air, dan Real Estat. Saat pandemi, kontribusi pertanian justru mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya Sehingga setelah pandemi covid-19 terjadi, kategori Pertanian, Pertambangan, dan Real Estat menjadi kategori unggulan. Pengelompokan kabupaten/kota menghasilkan tiga klaster. Klaster yang memiliki kontribusi PDRB paling rendah berada pada klaster 1 dengan anggota mencapai 14 dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, klaster yang memiliki kontribusi PDRB sangat tinggi berada pada klaster 2 sebanyak 1 kabupaten/kota dan sisanya memiliki kontribusi PDRB tinggi berada pada klaster 3 sebanyak 2 kabupaten/kota. Kategori pertanian menjadi kategori basis dan prospektif pada 64 persen anggota di klaster 1. Pemerintah sebaiknya mengutamakan peningkatan kategori unggulan terutama pertanian untuk mendorong perekonomian di Provinsi Sumatera Selatan.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139142095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Khanti Urip, Tatiana Siska Wardani, Tiara Ajeng Listyani
Biji Kopi Hijau (Coffea canephora P.) dan Sangrai Kopi Robusta (Coffea canephora L.) mengandung senyawa antara lain kafein, polifenol, flavonoid, asam klorogenat. Asam klorogenat merupakan senyawa fenolik yang terkandung dalam biji kopi yang berfungsi sebagai antifungi dan antibakteri. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat, dan infeksi luka serta memiliki kemampuan untuk menghambat biofilm. Biofilm adalah agregat mikroorganisme yang tertutup oleh matriks polimer ekstraseluler yang diproduksi oleh mikroorganisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan dan penghancuran antibiofilm ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora P.) dan sangrai kopi robusta (Coffea canephora L.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji aktivitas antibiofilm terdiri dari uji pembentukan biofilm, uji penghambatan biofilm, dan uji penghancuran biofilm dengan metode Microtitter Plate Biofilm Assay pada sampel ekstrak yang dimaserasi dengan etanol 96%. Uji aktivitas antibiofilm menggunakan konsentasi 2, 4,8, 16 mg/mL. Hasil pengujian aktivitas antibiofilm ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta memiliki aktivitas penghambatan dengan perhitungan nilai IC50 4,14 mg/mL dan 2,13 mg/mL. Hasil aktivitas penghancuran ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta dengan perhitungan nilai EC50 sebesar 10,18 mg/mL dan 19,32 mg/mL.
{"title":"Perbandingan Aktivitas Antibiofilm Ekstrak Biji Kopi Hijau dan Sangrai Kopi Robusta terhadap Staphylococcus aureus","authors":"Sri Khanti Urip, Tatiana Siska Wardani, Tiara Ajeng Listyani","doi":"10.46774/pptk.v6i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.547","url":null,"abstract":"Biji Kopi Hijau (Coffea canephora P.) dan Sangrai Kopi Robusta (Coffea canephora L.) mengandung senyawa antara lain kafein, polifenol, flavonoid, asam klorogenat. Asam klorogenat merupakan senyawa fenolik yang terkandung dalam biji kopi yang berfungsi sebagai antifungi dan antibakteri. Beberapa penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus adalah bisul, jerawat, dan infeksi luka serta memiliki kemampuan untuk menghambat biofilm. Biofilm adalah agregat mikroorganisme yang tertutup oleh matriks polimer ekstraseluler yang diproduksi oleh mikroorganisme tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan dan penghancuran antibiofilm ekstrak biji kopi hijau (Coffea canephora P.) dan sangrai kopi robusta (Coffea canephora L.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923. Uji aktivitas antibiofilm terdiri dari uji pembentukan biofilm, uji penghambatan biofilm, dan uji penghancuran biofilm dengan metode Microtitter Plate Biofilm Assay pada sampel ekstrak yang dimaserasi dengan etanol 96%. Uji aktivitas antibiofilm menggunakan konsentasi 2, 4,8, 16 mg/mL. Hasil pengujian aktivitas antibiofilm ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta memiliki aktivitas penghambatan dengan perhitungan nilai IC50 4,14 mg/mL dan 2,13 mg/mL. Hasil aktivitas penghancuran ekstrak biji kopi hijau dan sangrai kopi robusta dengan perhitungan nilai EC50 sebesar 10,18 mg/mL dan 19,32 mg/mL.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139144766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Ngawi menerapkan kebijakan city branding melalui slogan “Ngawi Ramah” yang awalnya hanya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kemudian kebijakan tersebut dikembangkan lagi untuk menarik dan mendatangkan investasi. Strategi yang diambil ialah dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi para investor khususnya dalam hal layanan pengurusan izin usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak kebijakan city branding terhadap capaian realisasi investasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsitif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan telaah dokumen. Analisa data dilakukan secara interaktif melalui tahapan: pengumpulan, penilaian, interpretasi, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan kebijakan city branding “Ngawi Ramah” melalui berbagai inovasi layanan yang ditawarkan telah berhasil menarik investor untuk melakukan investasi, sehingga berdampak pada tercapainya kinerja realisasi investasi yang cenderung semakin naik disetiap tahunnya. Kebijakan ini dirasa telah mampu meningkatkan realiasi investasi, namun demikian seluruh jajaran satuan kerja yang ada di Kabupaten Ngawi tetap perlu terus melakukan pemasaran yang lebih kuat, masif dan meluas, serta juga meningkatan komitmen dan juga kreativitas dalam menyusun berbagai program agar kebijakan city branding semakin terwujud dan lebih dapat menjual potensi Kabupaten Ngawi.
{"title":"Dampak Pengembangan Kebijakan City Branding “Ngawi Ramah” terhadap Realisasi Investasi di Kabupaten Ngawi","authors":"Khoyrul Anwar, Istiana Wijayanti Mala","doi":"10.46774/pptk.v6i2.542","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.542","url":null,"abstract":"Kabupaten Ngawi menerapkan kebijakan city branding melalui slogan “Ngawi Ramah” yang awalnya hanya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Kemudian kebijakan tersebut dikembangkan lagi untuk menarik dan mendatangkan investasi. Strategi yang diambil ialah dengan menawarkan berbagai kemudahan bagi para investor khususnya dalam hal layanan pengurusan izin usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak kebijakan city branding terhadap capaian realisasi investasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsitif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan telaah dokumen. Analisa data dilakukan secara interaktif melalui tahapan: pengumpulan, penilaian, interpretasi, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan kebijakan city branding “Ngawi Ramah” melalui berbagai inovasi layanan yang ditawarkan telah berhasil menarik investor untuk melakukan investasi, sehingga berdampak pada tercapainya kinerja realisasi investasi yang cenderung semakin naik disetiap tahunnya. Kebijakan ini dirasa telah mampu meningkatkan realiasi investasi, namun demikian seluruh jajaran satuan kerja yang ada di Kabupaten Ngawi tetap perlu terus melakukan pemasaran yang lebih kuat, masif dan meluas, serta juga meningkatan komitmen dan juga kreativitas dalam menyusun berbagai program agar kebijakan city branding semakin terwujud dan lebih dapat menjual potensi Kabupaten Ngawi.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139142081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu daerah di Jawa Timur yang telah menerapkan inovasi kebijakan restorative justice adalah Kabupaten Madiun. Kebijakan ini bertujuan agar dapat menjadi alternatif penyelesaian perkara tindak pidana ditingkat desa melalui dialog dan musyawarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prospek pelaksanaan inovasi kebijakan pendirian rumah restorative justice di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan secara interaktif melalui: pengumpulan data, penilaian data, interpretasi data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: rumah restorative justice di Kabupaten Madiun dapat diimplementasikan dengan baik pada tingkat desa dengan mempertimbangkan kondisi kasus dan pelaku, Pengambilan keputusan untuk penyelesaian kasus melalui rumah restorative justice ialah karena adanya keinginan berdamai para pihak dan kasus dalam pidana kategori tidak pidana ringan dengan proses mediasi secara musyawarah, Rumah restorative justice juga dilaksanakan berdasarkan pemulihkan kerugian, baik kerugian yang diderita oleh korban maupun kerugian yang ditanggung oleh masyarakat, dan pelaksanaan kebijakan restorative justice dapat dikatakan telah terlaksana secara ideal yaitu melibatkan sedikitnya tiga pokok pemangku kepentingan diantaranya korban, pelaku, dan civil society atau masyarakat dalam menentukan penyelesaian perkara.
{"title":"Pelaksanaan Inovasi Kebijakan Pendirian Rumah Restorative Justice Pada Tingkat Desa di Kabupaten Madiun","authors":"Kantrey Sugiarto, Lulus Udjiwati, Khoyrul Anwar","doi":"10.46774/pptk.v6i2.543","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.543","url":null,"abstract":"Salah satu daerah di Jawa Timur yang telah menerapkan inovasi kebijakan restorative justice adalah Kabupaten Madiun. Kebijakan ini bertujuan agar dapat menjadi alternatif penyelesaian perkara tindak pidana ditingkat desa melalui dialog dan musyawarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prospek pelaksanaan inovasi kebijakan pendirian rumah restorative justice di Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan secara interaktif melalui: pengumpulan data, penilaian data, interpretasi data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: rumah restorative justice di Kabupaten Madiun dapat diimplementasikan dengan baik pada tingkat desa dengan mempertimbangkan kondisi kasus dan pelaku, Pengambilan keputusan untuk penyelesaian kasus melalui rumah restorative justice ialah karena adanya keinginan berdamai para pihak dan kasus dalam pidana kategori tidak pidana ringan dengan proses mediasi secara musyawarah, Rumah restorative justice juga dilaksanakan berdasarkan pemulihkan kerugian, baik kerugian yang diderita oleh korban maupun kerugian yang ditanggung oleh masyarakat, dan pelaksanaan kebijakan restorative justice dapat dikatakan telah terlaksana secara ideal yaitu melibatkan sedikitnya tiga pokok pemangku kepentingan diantaranya korban, pelaku, dan civil society atau masyarakat dalam menentukan penyelesaian perkara.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 106","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139144677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu strategi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Sumatra, adalah fokus pada perkembangan sektor riil. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) merupakan bentuk transformasi sektor riil dengan prospek masa depan yang baik. Pertanyaan penelitian ini adalah apakah industri parekraf berperan dalam pemulihan ekonomi sektor riil di Pulau Sumatra. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas adalah regresi linear berganda dan statistik deskriptif. Selain itu, metode analisis klaster juga digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab provinsi mana yang membutuhkan prioritas pengembangan industri parekraf. Temuan menarik dari penelitian ini adalah industri parekraf telah berperan dalam memulihkan ekonomi Sumatra pasca Covid-19, yang dibuktikan tingkat signifikansi 0,025. Temuan menarik lainnya provinsi-provinsi dengan topografi kepulauan, yaitu Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi ekonomi lebih besar terhadap PDRB daripada provinsi-provinsi non-kepulauan di Pulau Sumatra.
{"title":"Peran Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Pulau Sumatera Pasca Pandemi Covid-19","authors":"Royhan Faradis, Endan Suwandana","doi":"10.46774/pptk.v6i2.531","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.531","url":null,"abstract":"Salah satu strategi pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya Sumatra, adalah fokus pada perkembangan sektor riil. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) merupakan bentuk transformasi sektor riil dengan prospek masa depan yang baik. Pertanyaan penelitian ini adalah apakah industri parekraf berperan dalam pemulihan ekonomi sektor riil di Pulau Sumatra. Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas adalah regresi linear berganda dan statistik deskriptif. Selain itu, metode analisis klaster juga digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab provinsi mana yang membutuhkan prioritas pengembangan industri parekraf. Temuan menarik dari penelitian ini adalah industri parekraf telah berperan dalam memulihkan ekonomi Sumatra pasca Covid-19, yang dibuktikan tingkat signifikansi 0,025. Temuan menarik lainnya provinsi-provinsi dengan topografi kepulauan, yaitu Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi ekonomi lebih besar terhadap PDRB daripada provinsi-provinsi non-kepulauan di Pulau Sumatra.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"33 S118","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139147032","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Istri Yuliani, Bernadeta Verawati, H. Wijayanti, Aan Ika Sugathot, Suhartati Suhartati
Dismenore atau nyeri saat menstruasi sering dialami para wanita. Banyak remaja mengalami dismenore pada tiga tahun pertama setelah menarche. Remaja putri yang usia sekitar 17-24 tahun adalah yang paling sering melaporkan menstruasi yang terasa nyeri. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh senam disminorhea terhadap dismenore pada remaja di Kalurahan Selomartani, Kalasan, Sleman. Metode Penelitian ini dilakukan dengan quasi eksperimen. Pengukuran data diambil sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampel. Jumlah sampel sebanyak 7 responden tanpa kelompok control. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan sesudah prosedur senam dismenorea dengan menggunakan metode Numerical Rating Scale (NRS). Pengambilan data dengan kuesioner, kemudian dianalisis dengan one group pre dan post test. Hasil penelitian didapatkan hasil uji statistik nilai p 0.018 dimana p value < 0.05. Hasil penelitian ini bahwa ada pengaruh senam disminorhea terhadap dismenore pada remaja, sehingga diharapkan para remaja putri dapat melakukan senam ini. Dengan melakukan senam ini secara rutin remaja yang mengalami disminore akan berkurang intensitas nyerinya dan angka kejadian pada disminore akan berkurang.
痛经或月经期间疼痛是女性经常经历的症状。许多青少年在月经初潮后的头三年会出现痛经。17-24 岁左右的少女最常报告痛经。本研究的目的是确定痛经锻炼对斯莱曼省卡拉桑市塞洛马塔尼村青少年痛经的影响。本研究采用准实验法进行。数据测量在治疗前后进行。采用有目的的抽样技术。样本数为 7 名受访者,不设对照组。在痛经体操治疗前后,使用数字评定量表(NRS)法进行疼痛量表测量。通过问卷调查收集数据,然后进行一组前后测试分析。统计检验结果 p 值为 0.018,其中 p 值小于 0.05。本研究结果表明,痛经锻炼对青少年痛经有一定的疗效,因此希望年轻女性可以做这项锻炼。经常做这项运动,痛经的青少年会减轻疼痛的强度,痛经的发生率也会降低。
{"title":"Pengaruh Senam Dismenorhea Terhadap Dismenore Pada Remaja","authors":"Istri Yuliani, Bernadeta Verawati, H. Wijayanti, Aan Ika Sugathot, Suhartati Suhartati","doi":"10.46774/pptk.v6i2.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.521","url":null,"abstract":"Dismenore atau nyeri saat menstruasi sering dialami para wanita. Banyak remaja mengalami dismenore pada tiga tahun pertama setelah menarche. Remaja putri yang usia sekitar 17-24 tahun adalah yang paling sering melaporkan menstruasi yang terasa nyeri. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh senam disminorhea terhadap dismenore pada remaja di Kalurahan Selomartani, Kalasan, Sleman. Metode Penelitian ini dilakukan dengan quasi eksperimen. Pengukuran data diambil sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampel. Jumlah sampel sebanyak 7 responden tanpa kelompok control. Pengukuran skala nyeri dilakukan sebelum dan sesudah prosedur senam dismenorea dengan menggunakan metode Numerical Rating Scale (NRS). Pengambilan data dengan kuesioner, kemudian dianalisis dengan one group pre dan post test. Hasil penelitian didapatkan hasil uji statistik nilai p 0.018 dimana p value < 0.05. Hasil penelitian ini bahwa ada pengaruh senam disminorhea terhadap dismenore pada remaja, sehingga diharapkan para remaja putri dapat melakukan senam ini. Dengan melakukan senam ini secara rutin remaja yang mengalami disminore akan berkurang intensitas nyerinya dan angka kejadian pada disminore akan berkurang.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"83 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139147261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ika Paridawati, Tili Karenina, Nurbaiti Amir, Berliana Palmasari, Ahmad Sofian, Ihsan Febri Yansi
Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik juga menyediakan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian bertujuan menentukan pengaruh dan dosis terbaik pemberian jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) di lahan podsolik merah kuning. Penelitian telah dilaksanakan di lahan pertanian di Kota Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yang diulangi sebanyak 5 kali. Keempat perlakuan terdiri dari Jenis Pupuk Organik (P), P0 = Pupuk Organik Plus Minyak Pelumas 750 kg/ ha, P1 = Pupuk Kandang Kotoran Ayam 20 ton/ ha, P2 = Pupuk Kompos Jerami Padi 10 ton/ ha, P3 = Pupuk Blotong 5 ton/ ha. Parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang tongkol (cm), berat tongkol per tanaman (g) dan berat tongkol per petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik pada media tanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Perlakuan pupuk kandang kotoran ayam 20 ton/ ha memberikan pengaruh terbaik terhadap produksi tanaman jagung manis yaitu seberat 3,42 kg/petak atau setara 6,84 ton/ha. Diharapkan pemanfaatan pupuk organik menjadi alternatif peningkatan produksi dan produktivitas budidaya tanaman dengan meminimalisir penggunaan pupuk anorganik.
{"title":"Respon Pemberian Jenis Pupuk Organik terhadap Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) di Lahan Podsolik Merah Kuning","authors":"Ika Paridawati, Tili Karenina, Nurbaiti Amir, Berliana Palmasari, Ahmad Sofian, Ihsan Febri Yansi","doi":"10.46774/pptk.v6i2.539","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.539","url":null,"abstract":"Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik juga menyediakan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian bertujuan menentukan pengaruh dan dosis terbaik pemberian jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) di lahan podsolik merah kuning. Penelitian telah dilaksanakan di lahan pertanian di Kota Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan yang diulangi sebanyak 5 kali. Keempat perlakuan terdiri dari Jenis Pupuk Organik (P), P0 = Pupuk Organik Plus Minyak Pelumas 750 kg/ ha, P1 = Pupuk Kandang Kotoran Ayam 20 ton/ ha, P2 = Pupuk Kompos Jerami Padi 10 ton/ ha, P3 = Pupuk Blotong 5 ton/ ha. Parameter pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah panjang tongkol (cm), berat tongkol per tanaman (g) dan berat tongkol per petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik pada media tanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Perlakuan pupuk kandang kotoran ayam 20 ton/ ha memberikan pengaruh terbaik terhadap produksi tanaman jagung manis yaitu seberat 3,42 kg/petak atau setara 6,84 ton/ha. Diharapkan pemanfaatan pupuk organik menjadi alternatif peningkatan produksi dan produktivitas budidaya tanaman dengan meminimalisir penggunaan pupuk anorganik.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139142193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Light Rail Transit (LRT) yang telah beroperasi sejak tahun 2018 di Kota Palembang memiliki Teman Bus sebagai feeder. Kondisi pelayanan yang telah berlangsung selama ini menunjukkan bahwa LRT sudah memiliki jadwal pasti di setiap stasiunnya, berbeda dengan Teman Bus yang belum memiliki jadwal pasti di setiap pemberhentiannya. Kondisi ini menjadi salah satu faktor kurangnya pelayanan yang memadai dari penyedia transportasi kepada pelaku transportasi. Maka dari itu, dalam mewujudkan transportasi umum yang nyaman dan terintegrasi diperlukan optimasi penjadwalan LRT dan Teman Bus. Penelitian akan mensimulasikan penjadwalan Teman Bus dengan metode sebaran data headway dan waktu tempuh yang terjadi di lapangan dengan studi kasus di tahun 2021. Penjadwalan akan di sinkronisasikan dengan jadwal LRT menggunakan metode program linear dengan mempertimbangkan karakteristik penumpang di Kota Palembang sehingga menghasilkan waktu tunggu yang minimum. Hasil menunjukkan waktu tunggu minum penumpang transit dari Stasiun LRT menuju Halte Teman Bus sebesar 27 detik dan waktu minimum penumpang transit dari Halte Teman Bus menuju Stasiun LRT sebesar 60 detik.
{"title":"Optimasi Penjadwalan Light Rail Transit dan Teman Bus Koridor Terminal Plaju- Terminal Jakabaring","authors":"Puspania Okpatiasari, Erika Buchari, Melawaty Agustien","doi":"10.46774/pptk.v6i2.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.549","url":null,"abstract":"Light Rail Transit (LRT) yang telah beroperasi sejak tahun 2018 di Kota Palembang memiliki Teman Bus sebagai feeder. Kondisi pelayanan yang telah berlangsung selama ini menunjukkan bahwa LRT sudah memiliki jadwal pasti di setiap stasiunnya, berbeda dengan Teman Bus yang belum memiliki jadwal pasti di setiap pemberhentiannya. Kondisi ini menjadi salah satu faktor kurangnya pelayanan yang memadai dari penyedia transportasi kepada pelaku transportasi. Maka dari itu, dalam mewujudkan transportasi umum yang nyaman dan terintegrasi diperlukan optimasi penjadwalan LRT dan Teman Bus. Penelitian akan mensimulasikan penjadwalan Teman Bus dengan metode sebaran data headway dan waktu tempuh yang terjadi di lapangan dengan studi kasus di tahun 2021. Penjadwalan akan di sinkronisasikan dengan jadwal LRT menggunakan metode program linear dengan mempertimbangkan karakteristik penumpang di Kota Palembang sehingga menghasilkan waktu tunggu yang minimum. Hasil menunjukkan waktu tunggu minum penumpang transit dari Stasiun LRT menuju Halte Teman Bus sebesar 27 detik dan waktu minimum penumpang transit dari Halte Teman Bus menuju Stasiun LRT sebesar 60 detik.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139144434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pempek mempunyai masa simpan yang cukup singkat, sehingga pengusaha pempek sudah banyak memasarkannya dalam kondisi beku (frozen). Proses pembekuan dapat mengakibatkan pempek kehilangan kekenyalan dan tekstur menjadi lembek ketika dimasak ulang. Perubahan tekstur tersebut mengakibatkan kurangnya tingkat kesukaan konsumen, sehingga perlu ditambahkan bahan aditif karagenan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karagenan terhadap karakteristik pempek yang dibekukan (frozen) baik dari segi fisik, kimia dan mikrobiologi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non factorial (RAL) dengan perlakuan antara lain konsentrasi pengenyal (Karagenan) (A): A0 = 0%, A1 = 0,5%, A2 = 1% dan A3 = 1,5%. Parameter yang ditentukan antara lain kimia (kadar air dan protein), fisik (tekstur), dan Mikrobiologi (Total plate count). Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi sampel A3 (penambahan karagenan 1,5 %) menghasilkan tekstur tertinggi (paling kenyal) yaitu 626,82, TPC dan konsentrasi air terendah TPC 3,17 x 105 dan 57,63 % serta protein 14,45. Penambahan karagenan pada pembuatan pempek frozen mampu mempertahankan kekenyalan pempek yang telah disimpan selama 4 minggu pada penyimpanan beku dengan proses pemasakan ulang.
{"title":"Karakteristik Pempek Dengan Penambahan Karagenan Sebagai Bahan Aditif Untuk Mempertahankan Kekenyalan Selama Proses Penyimpanan Suhu Rendah (Frozen)","authors":"Selly Ratna Sari, Guttifera Guttifera, Desri Yesi","doi":"10.46774/pptk.v6i2.540","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i2.540","url":null,"abstract":"Pempek mempunyai masa simpan yang cukup singkat, sehingga pengusaha pempek sudah banyak memasarkannya dalam kondisi beku (frozen). Proses pembekuan dapat mengakibatkan pempek kehilangan kekenyalan dan tekstur menjadi lembek ketika dimasak ulang. Perubahan tekstur tersebut mengakibatkan kurangnya tingkat kesukaan konsumen, sehingga perlu ditambahkan bahan aditif karagenan untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karagenan terhadap karakteristik pempek yang dibekukan (frozen) baik dari segi fisik, kimia dan mikrobiologi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap non factorial (RAL) dengan perlakuan antara lain konsentrasi pengenyal (Karagenan) (A): A0 = 0%, A1 = 0,5%, A2 = 1% dan A3 = 1,5%. Parameter yang ditentukan antara lain kimia (kadar air dan protein), fisik (tekstur), dan Mikrobiologi (Total plate count). Hasil penelitian menunjukan bahwa formulasi sampel A3 (penambahan karagenan 1,5 %) menghasilkan tekstur tertinggi (paling kenyal) yaitu 626,82, TPC dan konsentrasi air terendah TPC 3,17 x 105 dan 57,63 % serta protein 14,45. Penambahan karagenan pada pembuatan pempek frozen mampu mempertahankan kekenyalan pempek yang telah disimpan selama 4 minggu pada penyimpanan beku dengan proses pemasakan ulang.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":" 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139145270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jaka Seprianto Lepangkari, N. Elisa, Irvan Charles Seran
Hipertensi adalah naiknya tekanan darah sistolik dan diastolik lebih dari 140/90. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antihipertensi adalah matoa yang mengandung senyawa Quercetin-3-O-rhamnoside dan Kaemferol 3-O-rhamnoside yang diyakini berpotensi sebagai antihipertensi. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persentase penurunan blood flow pada tikus jantan yang diinduksi angiotensin II menggunakan ekstrak etanol daun matoa. Pengerjaan ini dimulai dengan membuat ekstrak etanol dari daun matoa dan membaginya dalam 3 variasi dosis, yaitu 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB, kemudian diberikan perlakuan ke hewan uji yang telah diinduksi angiotensin II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi 3 dosis ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB, menunjukkan hasil berbeda. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 75 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 44.47%. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 150 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 53.36%. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 300 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 67.35%. Disimpulkan bahwa ekstrak terbaik yang berpotensi dalam menurunkan sirkulasi aliran darah atau blood flow adalah ekstrak etanol daun matoa dosis 300 mg/kgBB.
高血压是收缩压和舒张压在140/90以上的上升。潜在的抗高血压药物之一是matoa,它含有quercetin3 - o -rhamnoside化合物和Kaemferol 3-O-rhamnoside,被认为是潜在的抗高血压药物。在这项研究中,研究人员想知道雄鼠体内血液流动的百分比,这些雄鼠由matoa叶乙醇提取物引起。这项工作首先从马托阿叶中提取乙醇提取物,并将其分解成三种不同的剂量,即75毫克/kgBB、150毫克/kgBB和300毫克/kgBB,然后对经诱导血管上氨酸II的动物进行治疗。研究表明,三种从matoa中提取的乙醇提取物的变异,剂量为75毫克/kgBB,剂量为150毫克/kgBB,剂量为300毫克/kgBB。乙醇提取物剂量为75毫克/kgBB,下降率为44.47%。matoa提取物剂量为150毫克/kgBB,下降率为53.36%。matoa提取物剂量为300毫克/kgBB,含收率为67.35%。建议减少血液流动的最佳提取物是一剂300毫克/kgBB的乙醇提取物。
{"title":"Uji Aktivitas Antihipertensi Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R. Forster & G. Forster) pada Tikus Jantan yang Diinduksi Angiotensin II dengan Parameter Blood Flow","authors":"Jaka Seprianto Lepangkari, N. Elisa, Irvan Charles Seran","doi":"10.46774/pptk.v6i1.532","DOIUrl":"https://doi.org/10.46774/pptk.v6i1.532","url":null,"abstract":"Hipertensi adalah naiknya tekanan darah sistolik dan diastolik lebih dari 140/90. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antihipertensi adalah matoa yang mengandung senyawa Quercetin-3-O-rhamnoside dan Kaemferol 3-O-rhamnoside yang diyakini berpotensi sebagai antihipertensi. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui persentase penurunan blood flow pada tikus jantan yang diinduksi angiotensin II menggunakan ekstrak etanol daun matoa. Pengerjaan ini dimulai dengan membuat ekstrak etanol dari daun matoa dan membaginya dalam 3 variasi dosis, yaitu 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB, kemudian diberikan perlakuan ke hewan uji yang telah diinduksi angiotensin II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi 3 dosis ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 75 mg/kgBB, 150 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB, menunjukkan hasil berbeda. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 75 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 44.47%. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 150 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 53.36%. Ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 300 mg/kgBB memiliki persentase penurunan 67.35%. Disimpulkan bahwa ekstrak terbaik yang berpotensi dalam menurunkan sirkulasi aliran darah atau blood flow adalah ekstrak etanol daun matoa dosis 300 mg/kgBB.","PeriodicalId":285996,"journal":{"name":"Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124731283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}