Iva Milia Hani Rahmawati, Inayatur Rosyidah, M. Taukhid
ABSTRAK Pendahuluan: Kesembuhan Orang dengan gangguan jiwa dapat dilihat berdasarkan pada kemampuan pasien secara berdikari dalam aktifitas keseharianya. Kegiatan yang terstruktur dengan pendekatan spiritual akan dapat meningkatkan kemandirian orang dengan ganggguan jiwa secara bertahap, aktifitas spiritual sangat diperlukan pada orang dengan ganggguan jiwa (ODGJ) mengingat kebutuhan spiritual sangat berperan penting dalam perubahan status mental. Tujuan : untuk menganalisis hubungan aktivitas spiritual terstruktur dengan kemandirian activity daily living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. Metode : Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan pada 23 April sampai 29 April 2022. Populasi penelitian seluruh perempuan yang dirawat di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang berjumlah 67 orang. Teknik sampling menggunakan porpose sampling. Variabel independent yaitu aktifitas spiritual terstruktur variabel dependent kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Pengelolahan data editing, coding, scoring, tabulating, dan uji statistik Spearman rank. Hasil penelitian: menunjukan aktifitas spiritual terstruktur sebagian besar kategoi baik 38 responden (56,7%). Kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa sebagian besar kategori mandiri 37 responden (55,2%). Hasil uji stastistik Spearman rank ρ value = 0,00 dimana ρ value < α 0,05, H1 diterima. Kesimpulan: terdapat hubungan aktifitas spiritual terstruktur dengan kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan ganggun jiwa di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. . Kata Kunci: aktifitas spiritual, ADL, ODGJ ABSTRACT Introduction: The recovery of people with mental disorders can be seen based on the patient's ability to be independent in their daily activities. Structured activities with a spiritual approach will be able to gradually increase the independence of people with mental disorders. Spiritual activities are very necessary for people with mental disorders (ODGJ) considering that spiritual needs play an important role in changing mental status. Objective: The aim of the study was to analyze the relationship between structured spiritual activity and activity daily living independence (ADL) for people with mental disorders (ODGJ) at Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. Method : Analytic survey research design with a cross sectional approach. It will be held from 23 April to 29 April 2022. The research population is all women who are being treated at Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang, totaling 67 people. The sampling technique uses porpose sampling. The independent variable is structured spiritual activity dependent variable Activity Daily Living (ADL) independence in people with mental disorders. The research instrument uses an observation sheet. Data processing editing, coding, scoring, tabulati
{"title":"AKTIVITAS SPIRITUAL TERSTRUKTUR DENGAN KEMANDIRIAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)","authors":"Iva Milia Hani Rahmawati, Inayatur Rosyidah, M. Taukhid","doi":"10.35874/jic.v10i1.1123","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v10i1.1123","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pendahuluan: Kesembuhan Orang dengan gangguan jiwa dapat dilihat berdasarkan pada kemampuan pasien secara berdikari dalam aktifitas keseharianya. Kegiatan yang terstruktur dengan pendekatan spiritual akan dapat meningkatkan kemandirian orang dengan ganggguan jiwa secara bertahap, aktifitas spiritual sangat diperlukan pada orang dengan ganggguan jiwa (ODGJ) mengingat kebutuhan spiritual sangat berperan penting dalam perubahan status mental. Tujuan : untuk menganalisis hubungan aktivitas spiritual terstruktur dengan kemandirian activity daily living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. Metode : Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan pada 23 April sampai 29 April 2022. Populasi penelitian seluruh perempuan yang dirawat di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang berjumlah 67 orang. Teknik sampling menggunakan porpose sampling. Variabel independent yaitu aktifitas spiritual terstruktur variabel dependent kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Pengelolahan data editing, coding, scoring, tabulating, dan uji statistik Spearman rank. Hasil penelitian: menunjukan aktifitas spiritual terstruktur sebagian besar kategoi baik 38 responden (56,7%). Kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan gangguan jiwa sebagian besar kategori mandiri 37 responden (55,2%). Hasil uji stastistik Spearman rank ρ value = 0,00 dimana ρ value < α 0,05, H1 diterima. Kesimpulan: terdapat hubungan aktifitas spiritual terstruktur dengan kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada orang dengan ganggun jiwa di Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. \u0000. \u0000 Kata Kunci: aktifitas spiritual, ADL, ODGJ \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000Introduction: The recovery of people with mental disorders can be seen based on the patient's ability to be independent in their daily activities. Structured activities with a spiritual approach will be able to gradually increase the independence of people with mental disorders. Spiritual activities are very necessary for people with mental disorders (ODGJ) considering that spiritual needs play an important role in changing mental status. Objective: The aim of the study was to analyze the relationship between structured spiritual activity and activity daily living independence (ADL) for people with mental disorders (ODGJ) at Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang. Method : Analytic survey research design with a cross sectional approach. It will be held from 23 April to 29 April 2022. The research population is all women who are being treated at Griya Cinta Kasih Jogoroto Jombang, totaling 67 people. The sampling technique uses porpose sampling. The independent variable is structured spiritual activity dependent variable Activity Daily Living (ADL) independence in people with mental disorders. The research instrument uses an observation sheet. Data processing editing, coding, scoring, tabulati","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132817692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Faringitis merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia yang hampir pernah dialami oleh setiap individu. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan bakteri resisten (kebal) terhadap antibiotik Madu mengandung zat yang berguna untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam lemon masing-masing memiliki sifat antibakteri.Tujuan :Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antibakteri kombinasi madu dan air perasan jeruk lemon dibandingkan sediaan tunggal madu dan sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Metode:Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan post test control group design. Perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif, kelompok madu, kelompok air perasan jeruk lemon serta kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon. Peilaian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan menentukan zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Hasil pengukuran diameter zona hambat selajutnya dianalisa mengguakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil: Perlakuan kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon memiliki rerata zona hambat yang lebih besar jika dibandingkan kelompok sediaan tunggal madu maupun sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai sig 0.000 (p <0.05), yang berarti terdapat perbedaan bermakna efek setiap kelompok perlakuan terhadap diameter zona hambat yang terbentuk. Kesimpulan : Kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes dibanding sediaan tunggalnya.
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI MADU DENGAN AIR PERASAN JERUK LEMON (Citrus Limon (L.) Burm. f.) DIBANDING SEDIAAN TUNGGALNYA TERHADAP BAKTERIStreptococcus pyogenes SECARA In Vitro","authors":"Evita Puspita Sari, Novitasari Novitasari","doi":"10.35874/jic.v9i2.1082","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.1082","url":null,"abstract":"Latar belakang: Faringitis merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia yang hampir pernah dialami oleh setiap individu. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan dapat menyebabkan bakteri resisten (kebal) terhadap antibiotik Madu mengandung zat yang berguna untuk membunuh bakteri patogen penyebab penyakit infeksi. Senyawa bioaktif yang terkandung dalam lemon masing-masing memiliki sifat antibakteri.Tujuan :Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antibakteri kombinasi madu dan air perasan jeruk lemon dibandingkan sediaan tunggal madu dan sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Metode:Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan post test control group design. Perlakuan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif, kelompok madu, kelompok air perasan jeruk lemon serta kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon. Peilaian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan menentukan zona hambat yang terbentuk di sekitar disk. Hasil pengukuran diameter zona hambat selajutnya dianalisa mengguakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post hoc. Hasil: Perlakuan kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon memiliki rerata zona hambat yang lebih besar jika dibandingkan kelompok sediaan tunggal madu maupun sediaan tunggal air perasan jeruk lemon. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai sig 0.000 (p <0.05), yang berarti terdapat perbedaan bermakna efek setiap kelompok perlakuan terhadap diameter zona hambat yang terbentuk. Kesimpulan : Kombinasi madu dengan air perasan jeruk lemon lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus pyogenes dibanding sediaan tunggalnya.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124362859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi tidak akan bisa sembuh namun dibutuhkannya tekanan darah yang terkontrol. Hipertensi yang tidak terkontrol menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ lain, bahkan sampai kematian. Mengontrol tekanan darah dapat menggunakan obat maupun terapi non farmakologis yang sederhana. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh latihan isometric handgrip exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode litelature riview dengan keyword: Hypertension, High Blood Pressure, Exercise, Isometric Exercise, Blood Pressure pada database untuk mencari litelature dengan menggunakan database PudMed, Science Direct, Google Scholar. Hasil dari penelitian ini 7 artikel signifikan menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik. 2 artikel menujukkan penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik. 3 artikel tidak signifikan menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik. Latihan ini dapat menurunkan tekanan darah tidak banyak, tetapi penurunan ini sangat berarti dalam mengurangi komplikasi hipertensi. Latihan isometric hangrip diharapkan bisa menjadi salah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Diperlukan komitmen yang kuat dalam latihan isometric handgrip exercise ini serta kemauan untuk mempertahankan gaya hidup yang lebih sehat.
{"title":"PENGARUH LATIHAN ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI","authors":"Intan Wahyuni, A. Utomo, Ira Rahmawati","doi":"10.35874/jic.v9i2.994","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.994","url":null,"abstract":"Hipertensi tidak akan bisa sembuh namun dibutuhkannya tekanan darah yang terkontrol. Hipertensi yang tidak terkontrol menimbulkan berbagai penyakit kardiovaskuler, kerusakan organ lain, bahkan sampai kematian. Mengontrol tekanan darah dapat menggunakan obat maupun terapi non farmakologis yang sederhana. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh latihan isometric handgrip exercise terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode litelature riview dengan keyword: Hypertension, High Blood Pressure, Exercise, Isometric Exercise, Blood Pressure pada database untuk mencari litelature dengan menggunakan database PudMed, Science Direct, Google Scholar. Hasil dari penelitian ini 7 artikel signifikan menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik. 2 artikel menujukkan penurunan signifikan pada tekanan darah sistolik. 3 artikel tidak signifikan menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik. Latihan ini dapat menurunkan tekanan darah tidak banyak, tetapi penurunan ini sangat berarti dalam mengurangi komplikasi hipertensi. Latihan isometric hangrip diharapkan bisa menjadi salah satu terapi non farmakologis untuk menurunkan dan mengontrol tekanan darah. Diperlukan komitmen yang kuat dalam latihan isometric handgrip exercise ini serta kemauan untuk mempertahankan gaya hidup yang lebih sehat.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127700926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reny Siswanti, Nuraidah Nuraidah, Astrina Susanti, Noor Siti Noviani Indah Sari, Fitria Hari Wibawati, Siti Fatimah
Pendahuluan: Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hipotermia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan belum matangnya pusat pengatur panas di otak. salah satu cara mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi BBLR adalah metode kanguru atau perawatan bayi lekat, di mana bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan selalu menggendongnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pertumbuhan bayi berat badan lahir rendah. Metode : Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental dengan one group pretest posttest design, populasi 10 responden, sampel 10 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengamati berat badan bayi selama diberikan perawatan metode kanguru. Uji statististik yang digunakan menggunakan uji t test. Hasil : Nilai mean berat badan bayi lahir rendah sebelum perawatan dengan metode kanguru 1900 gram, sementara sesudah dilakukan perawatan metode kanguru didapatkan nilai mean 2150 gram. Hasil uji t test didapatkan nilai p = 0.000. Kesimpulan : Ada pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pertumbuhan bayi berat badan lahir rendah
{"title":"PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP PERTUMBUHAN PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH","authors":"Reny Siswanti, Nuraidah Nuraidah, Astrina Susanti, Noor Siti Noviani Indah Sari, Fitria Hari Wibawati, Siti Fatimah","doi":"10.35874/jic.v9i2.1097","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.1097","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hipotermia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan belum matangnya pusat pengatur panas di otak. salah satu cara mempertahankan suhu tubuh normal pada bayi BBLR adalah metode kanguru atau perawatan bayi lekat, di mana bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan selalu menggendongnya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pertumbuhan bayi berat badan lahir rendah. Metode : Desain penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental dengan one group pretest posttest design, populasi 10 responden, sampel 10 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengamati berat badan bayi selama diberikan perawatan metode kanguru. Uji statististik yang digunakan menggunakan uji t test. Hasil : Nilai mean berat badan bayi lahir rendah sebelum perawatan dengan metode kanguru 1900 gram, sementara sesudah dilakukan perawatan metode kanguru didapatkan nilai mean 2150 gram. Hasil uji t test didapatkan nilai p = 0.000. Kesimpulan : Ada pengaruh perawatan metode kanguru terhadap pertumbuhan bayi berat badan lahir rendah","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134100041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan : Stres pada mahasiswa semester 6 (enam) karena tuntutan menyelesaikan tugas akhir tepat waktu dapat mengakibatkan peningkatan produksi hormon kortisol yang memiliki efek metabolik untuk meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Tujuan : mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada mahasiswa semester 6 prodi DIII TLM di ITSkes ICMe Jombang. Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh mahasiswa semester 6 prodi DIII Teknologi aboratorium Medis berjumlah 36 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan glucometer.. Pengolahan data menggunakan editing,coding, data entry, scoring, tabulating. Analisa data menggunakan Uji Korelasi Spearman Rank pada taraf kesalahan 5%. Hasil: Data penelitian menunjukkan dari 26 responden hampir dari setengah mahasiswa memiliki tingkat stres berat 42.3% sejumlah 11 mahasiswa dan sebagian besar dari mahasiswa memiliki kadar glukosa darah normal 61.5% sejumlah 16 mahasiswa. Hasil uji Spearman rank didapatkan nilai ρ = 0.54 atau >0.05. Kesimpulan : hasil penelitian tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada mahasiswa semester 6 Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis di ITSKes ICMe Jombang.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA MAHASISWA SEMESTER 6 (ENAM) PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS VOKASI INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG","authors":"Sri Sayekti, Nova Yulistari","doi":"10.35874/jic.v9i2.1081","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.1081","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Stres pada mahasiswa semester 6 (enam) karena tuntutan menyelesaikan tugas akhir tepat waktu dapat mengakibatkan peningkatan produksi hormon kortisol yang memiliki efek metabolik untuk meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Tujuan : mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada mahasiswa semester 6 prodi DIII TLM di ITSkes ICMe Jombang. Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh mahasiswa semester 6 prodi DIII Teknologi aboratorium Medis berjumlah 36 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan jenis simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan glucometer.. Pengolahan data menggunakan editing,coding, data entry, scoring, tabulating. Analisa data menggunakan Uji Korelasi Spearman Rank pada taraf kesalahan 5%. Hasil: Data penelitian menunjukkan dari 26 responden hampir dari setengah mahasiswa memiliki tingkat stres berat 42.3% sejumlah 11 mahasiswa dan sebagian besar dari mahasiswa memiliki kadar glukosa darah normal 61.5% sejumlah 16 mahasiswa. Hasil uji Spearman rank didapatkan nilai ρ = 0.54 atau >0.05. Kesimpulan : hasil penelitian tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada mahasiswa semester 6 Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis di ITSKes ICMe Jombang.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124390076","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan:Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan serta penggunaan zat gizi. Faktor yang menyebabkan terjadinya status gizi kurang pada anak balita yaitu ada dua faktor langsung dan faktor tidak langsung. Tujuan:Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM pada balita usia 0-5 tahun, sejumlah 25 balita dengan BGM. Metode:Desain penelitian ini analitik korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross- sectional dengan jumlah sampel 25 teknik sampling yang digunakanotal Sampling. Instrumen penelitian mengggunakan kuesioner dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil :didapatkan bahwa hampir seluruhnya (88,0 %) dari responden tergolong memiliki jumlah anggota sedang sebanyak 22 responden nilai p = 0,000,bahwa sebagian besar (72,0 %) dari responden tergolong memiliki pengetahuan gizi yang cukup sebanyak 18 responden nilai p = 0,002. Kesimpulan :ada pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM.
{"title":"PENGARUH JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU TERHADAP KEJADIAN BGM PADA BALITA USIA 0-5 TAHUN","authors":"Saidah Nur Azizah, Asri Kusyani, Suci Nurjanah","doi":"10.35874/jic.v9i2.962","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.962","url":null,"abstract":"Pendahuluan:Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan serta penggunaan zat gizi. Faktor yang menyebabkan terjadinya status gizi kurang pada anak balita yaitu ada dua faktor langsung dan faktor tidak langsung. Tujuan:Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM pada balita usia 0-5 tahun, sejumlah 25 balita dengan BGM. Metode:Desain penelitian ini analitik korelatif dengan menggunakan pendekatan Cross- sectional dengan jumlah sampel 25 teknik sampling yang digunakanotal Sampling. Instrumen penelitian mengggunakan kuesioner dengan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil :didapatkan bahwa hampir seluruhnya (88,0 %) dari responden tergolong memiliki jumlah anggota sedang sebanyak 22 responden nilai p = 0,000,bahwa sebagian besar (72,0 %) dari responden tergolong memiliki pengetahuan gizi yang cukup sebanyak 18 responden nilai p = 0,002. Kesimpulan :ada pengaruh jumlah anggota keluarga dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian BGM.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128450245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Wardani, Risda Hartati, Rina Purwati, Asrianto Asrianto, A. Asrori, Milka Pudja Leady Lilian Mehue
Dandruff adalah kondisi non-inflamasi yang ditandai dengan sisik putih hingga kekuningan yang terkelupas pada kulit kepala. Dandruff dapat disebabkan oleh faktor mikroba maupun non-mikroba. Malassezia adalah genus jamur flora normal pada kulit manusia dan sekaligus menjadi agen etiologi dandruff. Ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi adanya dandruff, seperti perawatan rambut dan penggunaan hijab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dandruff yang disebabkan oleh jamur. mengetahui faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff. Isolasi jamur dilakukan dengan media sabouraud dextrose agar. Identifikasi jamur dilakukan melalui pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis dengan pewarnaan lactophenol cotton blue. Faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff dianalisis dengan uji Chi square. Dari 49 responden, 9 responden tidak terdapat dandruff dan 40 responden terdapat dandruff. Dari 40 sampel dandruff, sebanyak 14 sampel dandruff ditemukan adanya jamur, yaitu Malassezia pachydermatis sebanyak 50,0%, M. restricta 27,8%, M. globosa 5,6%, M. sympodialis 5,6% dan Trichophyton mentagrophytes sebanyak 11,1%. Berdasarkan analisis statistik, terdapat hubungan antara penggunaan hijab terhadap kejadian dandruff. Kejadian dandruff lebih banyak terjadi pada responden tidak berhijab. Faktor perawatan rambut dan paparan sinar matahari, debu dan kotoran dapat mempengaruhi kejadian dandruff. Untuk faktor jenis kelamin tidak terdapat hubungan dengan kejadian dandruff.
{"title":"DANDRUFF YANG DISEBABKAN JAMUR DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN PADA MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA","authors":"A. Wardani, Risda Hartati, Rina Purwati, Asrianto Asrianto, A. Asrori, Milka Pudja Leady Lilian Mehue","doi":"10.35874/jic.v9i2.1096","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.1096","url":null,"abstract":"Dandruff adalah kondisi non-inflamasi yang ditandai dengan sisik putih hingga kekuningan yang terkelupas pada kulit kepala. Dandruff dapat disebabkan oleh faktor mikroba maupun non-mikroba. Malassezia adalah genus jamur flora normal pada kulit manusia dan sekaligus menjadi agen etiologi dandruff. Ada beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi adanya dandruff, seperti perawatan rambut dan penggunaan hijab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dandruff yang disebabkan oleh jamur. mengetahui faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff. Isolasi jamur dilakukan dengan media sabouraud dextrose agar. Identifikasi jamur dilakukan melalui pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis dengan pewarnaan lactophenol cotton blue. Faktor risiko penggunaan hijab dan jenis kelamin terhadap kejadian dandruff dianalisis dengan uji Chi square. Dari 49 responden, 9 responden tidak terdapat dandruff dan 40 responden terdapat dandruff. Dari 40 sampel dandruff, sebanyak 14 sampel dandruff ditemukan adanya jamur, yaitu Malassezia pachydermatis sebanyak 50,0%, M. restricta 27,8%, M. globosa 5,6%, M. sympodialis 5,6% dan Trichophyton mentagrophytes sebanyak 11,1%. Berdasarkan analisis statistik, terdapat hubungan antara penggunaan hijab terhadap kejadian dandruff. Kejadian dandruff lebih banyak terjadi pada responden tidak berhijab. Faktor perawatan rambut dan paparan sinar matahari, debu dan kotoran dapat mempengaruhi kejadian dandruff. Untuk faktor jenis kelamin tidak terdapat hubungan dengan kejadian dandruff.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115570247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Asrianto Asrianto, Indra Taufik Sahli, A. Asrori, Risda Hartati, A. Wardani, Fajar Bakti Kurniawan
Pendahuluan: Infeksi silang dari pasien ke pasien atau dari petugas rumah sakit ke pasien merupakan bahaya konstan. Ini adalah salah satu penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas terutama di ruangIntensive Care Unit (ICU) di seluruh dunia. Tujuan:penelitian ini untuk mengamati angka kuman di ruang ICU Rumah Sakit RSUD Abepura dan Dian Harapan. Metode: penelitian ini adalah penelitiananalitik metode observasi laboratorium untuk mengetahui jumlah angka kuman di ruang ICU RSUD Abepura dan RS Dian Harapan Kota Jayapura. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu di RS Abepura dan RS Dian Harapan, sebanyak 1 ruangan dengan titik pengambilan sebanyak 5 titik pengambilan pada pagi hari dan sianghari. Tahapan penelitian ini di mulai dengan meletakan cawan petri yang berisi media PCA dan menghitung jumlah total angka kuman diruang ICU Rumah Sakit Abepura dan RS Dian Harapan. Hasil Penelitian: di RS Abepura jumlah indeks angka kuman pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 40,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 34,8 CFU/M³. Sedangkan hasil penelitian di RS Dian Harapan pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 41,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 77 CFU/M3. Kesimpulan: ruang ICU di RSUD Abepura dan RS Dian Harapan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permenkes no. 7 tahun 2019.
{"title":"JUMLAH ANGKA KUMAN DI RUANG ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA DAN RUMAH SAKIT DIAN HARAPAN KOTA JAYAPURA","authors":"Asrianto Asrianto, Indra Taufik Sahli, A. Asrori, Risda Hartati, A. Wardani, Fajar Bakti Kurniawan","doi":"10.35874/jic.v9i2.1094","DOIUrl":"https://doi.org/10.35874/jic.v9i2.1094","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Infeksi silang dari pasien ke pasien atau dari petugas rumah sakit ke pasien merupakan bahaya konstan. Ini adalah salah satu penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas terutama di ruangIntensive Care Unit (ICU) di seluruh dunia. Tujuan:penelitian ini untuk mengamati angka kuman di ruang ICU Rumah Sakit RSUD Abepura dan Dian Harapan. Metode: penelitian ini adalah penelitiananalitik metode observasi laboratorium untuk mengetahui jumlah angka kuman di ruang ICU RSUD Abepura dan RS Dian Harapan Kota Jayapura. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu di RS Abepura dan RS Dian Harapan, sebanyak 1 ruangan dengan titik pengambilan sebanyak 5 titik pengambilan pada pagi hari dan sianghari. Tahapan penelitian ini di mulai dengan meletakan cawan petri yang berisi media PCA dan menghitung jumlah total angka kuman diruang ICU Rumah Sakit Abepura dan RS Dian Harapan. Hasil Penelitian: di RS Abepura jumlah indeks angka kuman pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 40,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 34,8 CFU/M³. Sedangkan hasil penelitian di RS Dian Harapan pada ruang ICU pada pagi hari sebesar 41,4 CFU/M³, dan pada siang hari sebesar 77 CFU/M3. Kesimpulan: ruang ICU di RSUD Abepura dan RS Dian Harapan masih memenuhi syarat sesuai dengan baku mutu Permenkes no. 7 tahun 2019.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114257780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-10DOI: 10.54012/jurnalinsancendekia.v3i2.107
Juju Hanida
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja dengan menggunakan media boneka tangan. Latar belakang diadakannya penelitian di SMP Negeri 2 Wanareja yaitu kurangnya keterampilan peserta didik dalam bercerita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII E yang terdiri dari 32 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja. Peningkatan setelah dilakukan tindakan dapat dilihat dari peningkatan skor hasil bercerita siswa pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita sebelum adanya tindakan berkategori kurang. Namun, setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita menjadi kategori baik. Nilai rata-rata proses pembelajaran keterampilan bercerita siswa menggunakan media boneka tangan yang telah dilakukan diketahui sebesar 63,66 pada kondisi awal, dan setelah diberi tindakan maka siklus I meningkat menjadi 71,52 dan siklus II meningkat menjadi 78,66. Jumlah siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar pada kondisi awal sebanyak 13 siswa atau 40,63%, dan setelah diberi tindakan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 25 siswa atau (78,13%) siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II mengalami penambahan siswa yang tuntas belajar menjadi 31 siswa atau (96,88%). Dengan demikian, keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja telah mengalami peningkatan baik secara proses maupun produk setelah diberi tindakan menggunakan media boneka tangan.
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELAS VII E SEMESTER II SMP NEGERI 2 WANAREJA","authors":"Juju Hanida","doi":"10.54012/jurnalinsancendekia.v3i2.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.54012/jurnalinsancendekia.v3i2.107","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja dengan menggunakan media boneka tangan. Latar belakang diadakannya penelitian di SMP Negeri 2 Wanareja yaitu kurangnya keterampilan peserta didik dalam bercerita. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII E yang terdiri dari 32 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja. Peningkatan setelah dilakukan tindakan dapat dilihat dari peningkatan skor hasil bercerita siswa pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita sebelum adanya tindakan berkategori kurang. Namun, setelah implementasi tindakan selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita menjadi kategori baik. Nilai rata-rata proses pembelajaran keterampilan bercerita siswa menggunakan media boneka tangan yang telah dilakukan diketahui sebesar 63,66 pada kondisi awal, dan setelah diberi tindakan maka siklus I meningkat menjadi 71,52 dan siklus II meningkat menjadi 78,66. Jumlah siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar pada kondisi awal sebanyak 13 siswa atau 40,63%, dan setelah diberi tindakan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 25 siswa atau (78,13%) siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II mengalami penambahan siswa yang tuntas belajar menjadi 31 siswa atau (96,88%). Dengan demikian, keterampilan bercerita siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Wanareja telah mengalami peningkatan baik secara proses maupun produk setelah diberi tindakan menggunakan media boneka tangan.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116628542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kajian ini bertujuan akan mengkaji dan menganalisis tugas dan peran Kepala Madrasah dalam merencanakan program pembelajaran, hal ini akan berkaitan dengan proses pembelajaran dan pendidikan terhadap Siswa dan Siswi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Kabupaten Lampung Utara sebagai fokus penelitian. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang ideal adalah Gaya kepemimpinan situasional, karena gaya kepemimpinan efektif jika didasarkan pada situasi di lapangan. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualititatif yang menggunakan jenis penelitian kepustakaan. Sumber data diperoleh dari artikel jurnal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengemban amanah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa urgensi kepala madrasah memiliki tugas dan fungsi antara lain merencanakan program pembelajaran dalam meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Lampung Utara. Dengan demikian program yang di rancang oleh kepala sekolah menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Lampung Utara.
{"title":"PELAKSANAAN TUGAS DAN PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN SISTEM PEMBELAJARAN DIMADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Lilik Sakdiah, Anggoro Dwi Cahyo, Sudaryanti Sudaryanti","doi":"10.54012/jurnalinsancendekia.v3i2.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.54012/jurnalinsancendekia.v3i2.104","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan akan mengkaji dan menganalisis tugas dan peran Kepala Madrasah dalam merencanakan program pembelajaran, hal ini akan berkaitan dengan proses pembelajaran dan pendidikan terhadap Siswa dan Siswi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Kabupaten Lampung Utara sebagai fokus penelitian. Gaya kepemimpinan kepala sekolah yang ideal adalah Gaya kepemimpinan situasional, karena gaya kepemimpinan efektif jika didasarkan pada situasi di lapangan. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualititatif yang menggunakan jenis penelitian kepustakaan. Sumber data diperoleh dari artikel jurnal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengemban amanah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa urgensi kepala madrasah memiliki tugas dan fungsi antara lain merencanakan program pembelajaran dalam meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Lampung Utara. Dengan demikian program yang di rancang oleh kepala sekolah menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 5 Lampung Utara.","PeriodicalId":287125,"journal":{"name":"Jurnal Insan Cendekia","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133627143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}