首页 > 最新文献

Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas最新文献

英文 中文
Gambaran Kualitas Tidur Korban Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Purworejo 普沃瑞霍区泥石流灾民质量图
Pub Date : 2020-09-07 DOI: 10.22146/jkkk.44272
Ria Puspitasari, Sri Mulyani, Sri Warsini
Background: Disaster is a life threatening event and may have an impact to the psychological state of the victims. The occurrence of psychological trauma can affect the sleep quality of victims in the aftermath of a disaster.Objective: This research aimed to find out the sleep quality among the victims of landslide disaster in Donorati Village, Purworejo Regency.Methods: This was a descriptive research with cross-sectional design. Instrument used was Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) which had been tested for its validity using Pearson Product Moment Test and also had been tested for its reliability using Alpha Cronbach with alpha value= 0,734. Respondents in this research are 100 landslide disaster victims which were determined using cluster sampling technique. The data analysis used Chi-Square Test and Fisher Test.Results: The victims of landslide disaster in Donorati Village, mainly had good sleep quality (total score PSQI <5). However, there were 40% of respondents who had poor sleep quality (total score PSQI ≥5). There were significant differences in sleep quality seen from home address or the disaster’s severity (p=0,002) and coffee consumption habit (p=0,029).Conclusion: The majority of disaster victims in this research had good sleep quality. Severity area of disaster and drinking coffee habits may affect the victims’ sleep quality. ABSTRAKLatar Belakang: Bencana merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mengancam kehidupan masyarakat dan berdampak pada kondisi psikologis korban. Kejadian trauma psikologis dapat memengaruhi kualitas tidur korban pascabencana.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pascabencana tanah longsor pada masyarakat Desa Donorati Kabupaten Purworejo.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Instrumen ini telah diuji validitasnya menggunakan uji Pearson Product Moment serta telah melalui uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai alpha= 0,734. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang korban tanah longsor, dengan teknik cluster sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Fisher.Hasil: Mayoritas responden mempunyai kualitas tidur yang baik (total skor PSQI <5). Namun, sebanyak 40% responden mempunyai kualitas tidur buruk (total skor PSQI ≥5). Terdapat perbedaan kualitas tidur yang signifikan dilihat dari alamat tinggal atau tingkat keparahan bencana dengan nilai p=0,002, dan kebiasaan minum kopi dengan nilai p=0,029.Kesimpulan: Sebagian besar korban bencana pada penelitian ini memiliki kualitas tidur yang baik. Tingkat keparahan bencana dan kebiasaan minum kopi dapat berdampak pada kualitas tidur responden.
背景:灾难是威胁生命的事件,可能对受害者的心理状态产生影响。心理创伤的发生会影响灾后受害者的睡眠质量。目的:了解坡沃雷霍县多诺拉蒂村山体滑坡灾民的睡眠质量状况。方法:采用横断面设计的描述性研究。使用的工具是匹兹堡睡眠质量指数(PSQI),该指数已使用Pearson积差检验进行了效度检验,并使用Alpha Cronbach (Alpha值= 0.734)进行了信度检验。本研究的调查对象为100名滑坡灾害受害者,采用整群抽样技术确定。数据分析采用卡方检验和Fisher检验。结果:Donorati村滑坡灾害受害者以睡眠质量较好为主(PSQI总分<5)。然而,有40%的受访者睡眠质量较差(PSQI总分≥5)。从家庭住址或灾难严重程度(p= 0.002)和咖啡消费习惯(p= 0.029)来看,睡眠质量存在显著差异。结论:本研究中大多数灾民睡眠质量较好。灾情严重的地区和喝咖啡的习惯都可能影响灾民的睡眠质量。【摘要】新疆新疆地区:本查那·merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mengancam kehidupan masyarakat dan berdampak paada kondisi psychology korban。加拿大创伤心理学研究进展:创伤心理学研究进展。Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pascabencana tanah longsor pada masyarakat Desa Donorati Kabupaten Purworejo。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian deskkripan定量地进行横断面分析。匹兹堡睡眠质量指数(PSQI)。仪器测试结果表明,蒙古纳坎的有效性为皮尔逊积矩,蒙古纳坎的信度为Alpha, Cronbach dengan nilai Alpha = 0.734。对抽样结果进行了分析,并对抽样结果进行了分析。分析数据为孟古纳坎乌吉卡方丹乌吉Fisher。研究结果表明:大鼠对慢性肾衰竭有反应(总skor PSQI <5)。Namun, sebanyak有40%的人对患者的健康状况有反应(总skor PSQI≥5)。Terdapat perbedaan kualitas tidur yang signfikan dililhat dari alamat tinggal atatkat keparahan bencana dengan nilai p=0,002, dankebiasaan minum kopi dengan nilai p=0,029。塞巴吉亚伯尔·科尔班·本·卡纳帕德·佩利特尼·库利奇·库利塔斯·扬·贝克。Tingkat keparahan bencana dan kebiasaan minum kopi dapat berdampak pada kualitas tidur response。
{"title":"Gambaran Kualitas Tidur Korban Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Purworejo","authors":"Ria Puspitasari, Sri Mulyani, Sri Warsini","doi":"10.22146/jkkk.44272","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44272","url":null,"abstract":"Background: Disaster is a life threatening event and may have an impact to the psychological state of the victims. The occurrence of psychological trauma can affect the sleep quality of victims in the aftermath of a disaster.Objective: This research aimed to find out the sleep quality among the victims of landslide disaster in Donorati Village, Purworejo Regency.Methods: This was a descriptive research with cross-sectional design. Instrument used was Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) which had been tested for its validity using Pearson Product Moment Test and also had been tested for its reliability using Alpha Cronbach with alpha value= 0,734. Respondents in this research are 100 landslide disaster victims which were determined using cluster sampling technique. The data analysis used Chi-Square Test and Fisher Test.Results: The victims of landslide disaster in Donorati Village, mainly had good sleep quality (total score PSQI <5). However, there were 40% of respondents who had poor sleep quality (total score PSQI ≥5). There were significant differences in sleep quality seen from home address or the disaster’s severity (p=0,002) and coffee consumption habit (p=0,029).Conclusion: The majority of disaster victims in this research had good sleep quality. Severity area of disaster and drinking coffee habits may affect the victims’ sleep quality. ABSTRAKLatar Belakang: Bencana merupakan serangkaian peristiwa yang dapat mengancam kehidupan masyarakat dan berdampak pada kondisi psikologis korban. Kejadian trauma psikologis dapat memengaruhi kualitas tidur korban pascabencana.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pascabencana tanah longsor pada masyarakat Desa Donorati Kabupaten Purworejo.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Instrumen ini telah diuji validitasnya menggunakan uji Pearson Product Moment serta telah melalui uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai alpha= 0,734. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang korban tanah longsor, dengan teknik cluster sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Fisher.Hasil: Mayoritas responden mempunyai kualitas tidur yang baik (total skor PSQI <5). Namun, sebanyak 40% responden mempunyai kualitas tidur buruk (total skor PSQI ≥5). Terdapat perbedaan kualitas tidur yang signifikan dilihat dari alamat tinggal atau tingkat keparahan bencana dengan nilai p=0,002, dan kebiasaan minum kopi dengan nilai p=0,029.Kesimpulan: Sebagian besar korban bencana pada penelitian ini memiliki kualitas tidur yang baik. Tingkat keparahan bencana dan kebiasaan minum kopi dapat berdampak pada kualitas tidur responden.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117040275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Audiovisual terhadap Konsumsi Energi Populasi Risiko Sindrom Metabolik di Wilayah Kerja Puskesmas Turi 视听卫生教育对人口能源消费的影响,风险代谢综合症在斯克马斯图里工作区域
Pub Date : 2020-09-07 DOI: 10.22146/jkkk.44317
D. Setiyarini, Sri Mulyani, M. Perdana
Background: Metabolic syndrome is a risk factor for cardiovascular disease, diabetes type 2, and other complications. Metabolic syndrome prevalence is high in Indonesia. Energy intake is one factor affecting metabolic syndrome which resulting in many life-threatening complications. Health education is needed to prevent it by using audiovisual as the media.Objective: This study aimed to determine the effect of audiovisual health education on energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium intake in population with metabolic syndrome risk in Turi Community Health Center in Yogyakarta.Methods: This research was a quasi-experimental with a non-equivalent pre-test and post-test design. Respondents for this research were 38 in intervention group (audiovisual) and 42 in the control group (booklet). Data collected through questionnaire on food recall 3x24 hour. Data were analyzed using paired t-test and Wilcoxon test to compare pre-test and post-test in one group and then, independent t-test and Mann Whitney to compare intervention and control group.Results: The median score of energy intake before audiovisual health education was given, reached 808 and 851,5 (p>0,5) respectively. While in the control group the median values were 820,2 and 812,5 after the activity (p>0,05). There was no significant difference from the post-test scores of the intervention and control groups (p> 0,05) in terms of energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium.Conclusion: There is no significant effect of audiovisual health education on the intake of energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium in population with risk for metabolic syndrome in Turi Community Health Center in Yogyakarta. ABSTRAKLatar Belakang: Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi lainnya. Prevalensi sindrom metabolik di Indonesia cukup tinggi. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sindrom metabolik adalah konsumsi energi. Pendidikan kesehatan diperlukan untuk mencegah sindrom metabolik yang semakin tinggi dan media audiovisual adalah media yang dinilai efektif untuk mengubah konsumsi energi.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan audiovisual terhadap konsumsi energi, protein, karbohidrat, lemak, kolesterol, serat dan sodium pada populasi dengan risiko sindrom metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berjenis kuasi eksperimental dengan rancangan non-equivalent pre-test dan post-test. Responden berjumlah 38 pada kelompok perlakuan (audiovisual) dan 42 pada kelompok kontrol (booklet). Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner Food Recall 3x24 jam. Analisis bivariat menggunakan uji komparatif paired t-test dan Wilcoxon test untuk membandingkan hasil pre-test dan post-test dalam satu grup dan independent t-test dan Mann Whitney untuk membandingkan kelompok pe
背景:代谢综合征是心血管疾病、2型糖尿病和其他并发症的危险因素。印度尼西亚的代谢综合征患病率很高。能量摄入是影响代谢综合征的一个因素,代谢综合征会导致许多危及生命的并发症。利用视听作为传播媒介,需要开展健康教育以预防它。目的:本研究旨在了解视听健康教育对日惹Turi社区卫生中心代谢综合征高危人群能量、蛋白质、碳水化合物、脂肪、胆固醇、纤维和钠摄入量的影响。方法:采用准实验设计,采用非等效前测和后测设计。本研究的调查对象为干预组(视听)38人,对照组(小册子)42人。通过3x24小时食品召回问卷收集数据。数据分析采用配对t检验和Wilcoxon检验比较一组的前测和后测,然后采用独立t检验和Mann Whitney检验比较干预组和对照组。结果:视听健康教育前的能量摄入中位数分别为808分和855.1分(p> 0.05)。而对照组活动后的中位数分别为820、2和812、5 (p> 0.05)。在能量、蛋白质、碳水化合物、脂肪、胆固醇、纤维和钠方面,干预组和对照组的测试后得分差异无统计学意义(p> 0.05)。结论:视听健康教育对日惹市Turi社区卫生中心代谢综合征高危人群的能量、蛋白质、碳水化合物、脂肪、胆固醇、纤维和钠的摄入无显著影响。【摘要】latar Belakang: Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit心血管,2型糖尿病和komplikasi lainnya。流行病学代谢综合征在印尼的研究进展。Salah是杨氏综合征代谢障碍的主要因素。Pendidikan kesehatan diperlukan untuk menegah综合征代谢阳semakin tinggi媒体视听adalah媒体阳dinilai效果untuk mengubah konsumsi能量。Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan视听terhadap, konsumsi能量,蛋白质,karbohidrat, lemak,胆固醇,serat和sodium paada populas dengan risko syndrome metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian kuantitatif berjenis kuasi实验试验,随机试验,非等效前测和后测。Responden berjumlah 38 paada kelpok perlakuan(视听)和42 paada kelpok control(小册子)。Pengambilan数据dilakukan dengan kuesioner食品召回3x24果酱。双变量分析:方差配对t检验、方差配对t检验、方差配对t检验、方差组合检验、方差组合检验、方差组合检验、方差组合检验、方差组合检验、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合、方差组合。研究结果表明:Nilai tengah skor摄入能量sebelum pendidikan kesehatan视听sebesar 808和sesuda 851,5 (p> 0.05)。Sementara pad kelompok对照中位数820,2 dan 812,5 sesudah kegiatan (p> 0.05)。试验结束后,龙柏干预与对照组相比(p> 0.05),其能量、蛋白质、糖类、脂肪、胆固醇、血清、钠含量显著降低。kespulan: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada pendidikan kesehatan视听terhadap konsumsi能量,蛋白质,karbohidrat, lemak,胆固醇,serat, dan钠padada populis dengan risko综合征代谢di wilayah kerja puskesmas Turi。
{"title":"Pengaruh Pendidikan Kesehatan Audiovisual terhadap Konsumsi Energi Populasi Risiko Sindrom Metabolik di Wilayah Kerja Puskesmas Turi","authors":"D. Setiyarini, Sri Mulyani, M. Perdana","doi":"10.22146/jkkk.44317","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44317","url":null,"abstract":"Background: Metabolic syndrome is a risk factor for cardiovascular disease, diabetes type 2, and other complications. Metabolic syndrome prevalence is high in Indonesia. Energy intake is one factor affecting metabolic syndrome which resulting in many life-threatening complications. Health education is needed to prevent it by using audiovisual as the media.Objective: This study aimed to determine the effect of audiovisual health education on energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium intake in population with metabolic syndrome risk in Turi Community Health Center in Yogyakarta.Methods: This research was a quasi-experimental with a non-equivalent pre-test and post-test design. Respondents for this research were 38 in intervention group (audiovisual) and 42 in the control group (booklet). Data collected through questionnaire on food recall 3x24 hour. Data were analyzed using paired t-test and Wilcoxon test to compare pre-test and post-test in one group and then, independent t-test and Mann Whitney to compare intervention and control group.Results: The median score of energy intake before audiovisual health education was given, reached 808 and 851,5 (p>0,5) respectively. While in the control group the median values were 820,2 and 812,5 after the activity (p>0,05). There was no significant difference from the post-test scores of the intervention and control groups (p> 0,05) in terms of energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium.Conclusion: There is no significant effect of audiovisual health education on the intake of energy, protein, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber, and sodium in population with risk for metabolic syndrome in Turi Community Health Center in Yogyakarta. ABSTRAKLatar Belakang: Sindrom metabolik merupakan sekumpulan gejala yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2 dan komplikasi lainnya. Prevalensi sindrom metabolik di Indonesia cukup tinggi. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sindrom metabolik adalah konsumsi energi. Pendidikan kesehatan diperlukan untuk mencegah sindrom metabolik yang semakin tinggi dan media audiovisual adalah media yang dinilai efektif untuk mengubah konsumsi energi.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan audiovisual terhadap konsumsi energi, protein, karbohidrat, lemak, kolesterol, serat dan sodium pada populasi dengan risiko sindrom metabolik di wilayah kerja Puskesmas Turi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berjenis kuasi eksperimental dengan rancangan non-equivalent pre-test dan post-test. Responden berjumlah 38 pada kelompok perlakuan (audiovisual) dan 42 pada kelompok kontrol (booklet). Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner Food Recall 3x24 jam. Analisis bivariat menggunakan uji komparatif paired t-test dan Wilcoxon test untuk membandingkan hasil pre-test dan post-test dalam satu grup dan independent t-test dan Mann Whitney untuk membandingkan kelompok pe","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114387860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Praktik Siswi Boarding School Mengenai Higiene Menstruasi Area Urban di Yogyakarta 日惹市妇女城市月经卫生的知识和实践水平
Pub Date : 2020-06-05 DOI: 10.22146/jkkk.56590
Dewi Fatma Mutiawati, Widyawati Widyawati, Wenny Artanty Nisman
Background: The density of students’ activities in boarding school needs to get care, especially in the practice of personal hygiene during menstruation. Menstruation process can lead to germs infection on the genital area which may cause diseases to the reproductive tract. To prevent this problem, it is important to do proper menstrual hygiene.Objectives: To identify the account of a boarding school student girls’ level of knowledge and practice of Menstrual Hygiene in an urban area of Yogyakarta.Method: This study was a quantitative descriptive using cross-sectional approach. The research was conducted in February 2017. The population of the research was female students’ boarding school in an urban area of Yogyakarta; where 124 female students were recruited for samples. Questionnaire was used as the data collection technique. Statistic descriptive technique was used for data analysis.Results: In general, respondents’ knowledge and practice of menstrual hygiene were good. Almost all respondents (98%) answered correctly on menstruation statements as normal and statements with many incorrect answers were menstruation as a sign of puberty. The practice of menstrual hygiene is most often done by respondents bathing more than once a day during menstruation (99,2%). As for the practice of menstrual hygiene which is still not quite right, namely the direction of cleaning the pubic area (45,2%).Conclusion: Respondents have accurate knowledge about menstrual hygiene. School manager (counseling and knowledge department) can increase the inappropriate menstrual knowledge and hygiene practice regarding to: hormones that affect menstruation, menstrual period, the frequency of replacement of the pads, the selection of material for disposing the pads and choosing right places to dry the underwear. ABSTAKLatar belakang: Padatnya aktivitas siswi di boarding school perlu mendapat  perhatian terutama dalam penerapan kebersihan diri saat menstruasi. Proses menstruasi dapat mengakibatkan area genetalia rentan terinfeksi  kuman  sehingga  menimbulkan  penyakit  saluran  reproduksi. Untuk  mencegah  terjadinya permasalahan pada organ reproduksi maka perlu memperhatikan higiene menstruasi.Tujuan: Mengetahui  gambaran  tingkat  pengetahuan  dan  praktik  pada  siswi boarding  schoolmengenai higiene menstruasi area urban di Yogyakarta.Metode: Jenis  penelitian  ini  adalah  kuantitatif  deskriptif  dengan  pendekatan cross  sectional.  Penelitian dilaksanakan pada Februari 2017. Populasi penelitian adalah siswi di boarding schoolarea urban di Kota Yogyakartadengan besar sampel 124 siswi. Pengambilan data menggunakan kuesioner praktik higiene menstruasi. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif.Hasil: Secara umumpengetahuan dan praktik higiene menstruasi responden sudah baik. Hampir semua responden (98%) menjawab tepat pada pernyataanmenstruasi sebagai hal yang normal dan pernyataan dengan banyak jawaban yang salah adalah menstruasi sebagai tanda masuknya masa
背景:寄宿制学校学生活动的密度需要得到重视,尤其是经期个人卫生的实践。月经过程可导致生殖区域的细菌感染,从而可能导致生殖道疾病。为了防止这个问题,重要的是要做适当的月经卫生。目的:了解日惹市区一名寄宿学校女生的经期卫生知识和实践水平。方法:本研究采用横断面方法进行定量描述。该研究于2017年2月进行。研究对象为日惹市区某寄宿学校的女学生;其中124名女学生被招募作为样本。采用问卷调查作为数据收集方法。采用统计描述技术进行数据分析。结果:调查对象对经期卫生知识和行为的了解程度总体较好。几乎所有的受访者(98%)都正确回答了月经陈述是正常的,许多不正确的回答是月经是青春期的标志。经期卫生习惯最常由受访者在月经期间每天洗澡一次以上进行(99.2%)。至于经期卫生的做法仍不太正确,即清洁公共区域的方向(45.2%)。结论:调查对象对经期卫生知识了解准确。学校管理人员(辅导知识部)可以从:影响月经的激素、月经周期、卫生巾更换频率、卫生巾处理材料的选择、内衣晾晒地点的选择等方面增加不适宜的月经知识和卫生习惯。[摘要]寄宿学校是一所私立寄宿学校,是一所私立寄宿学校,是一所私立寄宿学校。月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期:月经周期。Untuk menegah terjadinya permasalahan pada器官繁殖使peru成员的月经增加。图胡安:日惹市日惹市孟盖塔惠寄宿学校。方法:采用简氏横切面法,对横切面进行定量分析。Penelitian dilaksanakan, 2017年2月。Populasi penelitian adalah siswi di寄宿学校区市区迪Kota日喀里亚省besar样本124 siswi。彭丹兰数据,孟古纳坎,科斯科尼,普瑞克特,经期。数据分析技术统计表。哈希尔:我的回答是:我的回答是:经期问题。调查对象(98%)为男性、女性、男性、女性、女性、女性、女性、女性、女性、女性、女性。Praktik highigene月经,yang paling seringdilakukan,调查对象为mandi lebih dari satu kali sehari phaat月经(99.2%)。Sementara untuk praktik higiene menstrasi yang masih kurang tepat yitu arah membersihkan daerah kemaluan(45.2%)。可普普兰:反应性记忆基彭格塔环阳tepat terkai彭格塔环高月经。这句话的意思是:“我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。”
{"title":"Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Praktik Siswi Boarding School Mengenai Higiene Menstruasi Area Urban di Yogyakarta","authors":"Dewi Fatma Mutiawati, Widyawati Widyawati, Wenny Artanty Nisman","doi":"10.22146/jkkk.56590","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.56590","url":null,"abstract":"Background: The density of students’ activities in boarding school needs to get care, especially in the practice of personal hygiene during menstruation. Menstruation process can lead to germs infection on the genital area which may cause diseases to the reproductive tract. To prevent this problem, it is important to do proper menstrual hygiene.Objectives: To identify the account of a boarding school student girls’ level of knowledge and practice of Menstrual Hygiene in an urban area of Yogyakarta.Method: This study was a quantitative descriptive using cross-sectional approach. The research was conducted in February 2017. The population of the research was female students’ boarding school in an urban area of Yogyakarta; where 124 female students were recruited for samples. Questionnaire was used as the data collection technique. Statistic descriptive technique was used for data analysis.Results: In general, respondents’ knowledge and practice of menstrual hygiene were good. Almost all respondents (98%) answered correctly on menstruation statements as normal and statements with many incorrect answers were menstruation as a sign of puberty. The practice of menstrual hygiene is most often done by respondents bathing more than once a day during menstruation (99,2%). As for the practice of menstrual hygiene which is still not quite right, namely the direction of cleaning the pubic area (45,2%).Conclusion: Respondents have accurate knowledge about menstrual hygiene. School manager (counseling and knowledge department) can increase the inappropriate menstrual knowledge and hygiene practice regarding to: hormones that affect menstruation, menstrual period, the frequency of replacement of the pads, the selection of material for disposing the pads and choosing right places to dry the underwear. ABSTAKLatar belakang: Padatnya aktivitas siswi di boarding school perlu mendapat  perhatian terutama dalam penerapan kebersihan diri saat menstruasi. Proses menstruasi dapat mengakibatkan area genetalia rentan terinfeksi  kuman  sehingga  menimbulkan  penyakit  saluran  reproduksi. Untuk  mencegah  terjadinya permasalahan pada organ reproduksi maka perlu memperhatikan higiene menstruasi.Tujuan: Mengetahui  gambaran  tingkat  pengetahuan  dan  praktik  pada  siswi boarding  schoolmengenai higiene menstruasi area urban di Yogyakarta.Metode: Jenis  penelitian  ini  adalah  kuantitatif  deskriptif  dengan  pendekatan cross  sectional.  Penelitian dilaksanakan pada Februari 2017. Populasi penelitian adalah siswi di boarding schoolarea urban di Kota Yogyakartadengan besar sampel 124 siswi. Pengambilan data menggunakan kuesioner praktik higiene menstruasi. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif.Hasil: Secara umumpengetahuan dan praktik higiene menstruasi responden sudah baik. Hampir semua responden (98%) menjawab tepat pada pernyataanmenstruasi sebagai hal yang normal dan pernyataan dengan banyak jawaban yang salah adalah menstruasi sebagai tanda masuknya masa ","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129532507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Nyeri Menstruasi dengan Konsentrasi Belajar pada Siswi SMA Negeri di Wilayah Cangkringan 月经周期与尴尬区域公立高中女学生的学习集中有关
Pub Date : 2020-06-05 DOI: 10.22146/jkkk.56586
Rina Anggraeni, Wiwin Lismidiati, T. Harjanto
Background: Menstruation marks an important process in the life of adolescent girl because it shows that the adolescent is mature sexually. One of the occurring menstrual disorders is menstrual pain. Menstrual pain might hinder learning activities such as decreasing learning concentration, reducing sports activities, and skipping class, school, or social activities.Objective: To determine the relationship between menstrual pain and students’ learning concentration in a public high school in Cangkringan District.Method: This research used analytic survey with cross sectional research design. The sample was 37 female students at class X (Tenth) in a public high school in Cangkringan District. The data were obtained using two instruments, i.e. Visual Analog Scale (VAS) to measure the level of menstrual pain and Wechsler Adult Intelligance Scale (WAIS) to measure the respondents’ learning concentration. Data were analysed using Pearson Correlation Test.Result: The data analysis showed that most of the respondents had mild menstrual pain, 28 (75,7%) in their first cycle and 22 (59,5%) in second cycle. During luteal period (the last 14 days of menstrual cycle), most of the respondents (68% in first cycle and 78% in second cycle) had good learning concentration. On the other hand, during menstruation period, most of them (76% in the first cycle and 78% respondents in the second cycle) had less learning concentration. The result of Pearson Correlation Test showed significant relationship (p≤0,05) between menstrual pain and students learning concentration (p=0,000*, r = -0,663).Conclusion: There was a significant relationship between menstrual pain and students learning concentration in a public high school in Cangkringan District. ABSTRAKLatar belakang: Menstruasi menandai proses penting dalam kehidupan remaja putri karena menunjukkan kematangan seseorang secara seksual. Salah satu gangguan menstruasi yang dapat terjadi adalah nyeri menstruasi. Dampak nyeri menstruasi antara lain siswa dapat mengalami penurunan konsentrasi belajar, kurangnya aktivitas olahraga dan aktivitas sosial, serta absen pada saat jam pelajaran.Tujuan: Mengetahui  hubungan  nyeri  menstruasi  dengan  konsentrasi  belajar  siswi  di  salah  satu  SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswi kelas X di sebuah SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan sebanyak  37  responden.  Data  diperoleh  dengan  2  instrumen  yakni  Skala  Analog  Visual  (SAV)  untuk mengukur  tingkat  nyeri  menstruasi  dan Wechsler  Adult  Intelegence  Scale (WAIS)  untuk  mengukur konsentrasi belajar responden. Analisis penelitian menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Sebagian  besar  responden  mengalami  nyeri  menstruasi  ringan (75,7%  pada  siklus  pertama dan pada 59,5%siklus kedua). Pada masa luteal (14 hari terakhir masa menstruasi) sebagian besar responden memilik
背景:月经是青春期少女生命中一个重要的过程,它标志着青春期少女在性方面的成熟。经期疼痛是月经紊乱的一种。月经疼痛可能会阻碍学习活动,如学习注意力下降,减少体育活动,逃课,上学或社交活动。目的:了解苍岭安区某公办高中学生经期疼痛与学习注意力的关系。方法:本研究采用分析调查和横断面研究设计。样本为苍岭安区某公立高中十班37名女学生。采用视觉模拟量表(Visual analogue Scale, VAS)和韦氏成人智力量表(WAIS, Wechsler Adult intelligence Scale, WAIS)测量被调查者的学习注意力。数据分析采用Pearson相关检验。结果:数据分析显示,大多数患者有轻微的月经疼痛,其中28例(75.7%)在第一个月经周期,22例(59.5%)在第二个月经周期。在黄体期(月经周期的最后14天),大部分被调查者(第一周期68%,第二周期78%)的学习注意力较好。另一方面,在月经期间,大多数人(第一周期为76%,第二周期为78%)的学习注意力较低。Pearson相关检验结果显示,月经疼痛与学生学习注意力之间存在显著相关(p≤0.05)(p= 0000 *, r = - 0.663)。结论:苍岭安区某公办高中学生经期疼痛与学习注意力存在显著相关。【摘要】经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期:经期Salah satu gangguan menstruasi yang dapat terjadi adalah nystruasi。当pak nyeri menstruasi antara lain siswa dapat mengalami penurunan konsentrasi belajan, kurangnya aktivitas olahraga and aktivitas social, serta absen paada saat jam pelajan。图juan: Mengetahui hubungan nyeri menstruasi dengan konsentrasi belajar siswi di salah satu SMA Negeri di Kecamatan changklingan。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian survey - analitik dengan rangangan Penelitian横截面。Sampel penelitian yang digunakan adalah siswi kelas X di sebuah SMA Negeri di Kecamatan angkringan sebanyak 37回应。数据分析方法:采用模拟视觉(SAV)、韦氏成人智力量表(WAIS)、模拟视觉(SAV)、模拟视觉(SAV)、模拟视觉(SAV)、模拟视觉(SAV)、模拟视觉(SAV)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)、模拟视觉(WAIS)等。分析penelitian menggunakan uji korelasi Pearson。Hasil: Sebagian besar对月经来潮的反应(75,7%),其中siklus pertamama和siklus kedua为59.5 %。黄体病(14岁,月经来潮)、黄体病(68岁,月经来潮)、黄体病(68岁,月经来潮)、黄体病(78岁,月经来潮)。月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调、月经不调。Hasil uji korelasi Pearsonmemperlihatkan hubungan yang signfikan antara nyeri menstrasi dengan konsentrasi belajar siswi (p= -0,663)。kespulan: Terdapat hubungan signifikan antara nyeri menstrasi dan konsentrasi belajar siswi di salah satu SMA Negeri di Kecamatan cankringan。
{"title":"Hubungan Nyeri Menstruasi dengan Konsentrasi Belajar pada Siswi SMA Negeri di Wilayah Cangkringan","authors":"Rina Anggraeni, Wiwin Lismidiati, T. Harjanto","doi":"10.22146/jkkk.56586","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.56586","url":null,"abstract":"Background: Menstruation marks an important process in the life of adolescent girl because it shows that the adolescent is mature sexually. One of the occurring menstrual disorders is menstrual pain. Menstrual pain might hinder learning activities such as decreasing learning concentration, reducing sports activities, and skipping class, school, or social activities.Objective: To determine the relationship between menstrual pain and students’ learning concentration in a public high school in Cangkringan District.Method: This research used analytic survey with cross sectional research design. The sample was 37 female students at class X (Tenth) in a public high school in Cangkringan District. The data were obtained using two instruments, i.e. Visual Analog Scale (VAS) to measure the level of menstrual pain and Wechsler Adult Intelligance Scale (WAIS) to measure the respondents’ learning concentration. Data were analysed using Pearson Correlation Test.Result: The data analysis showed that most of the respondents had mild menstrual pain, 28 (75,7%) in their first cycle and 22 (59,5%) in second cycle. During luteal period (the last 14 days of menstrual cycle), most of the respondents (68% in first cycle and 78% in second cycle) had good learning concentration. On the other hand, during menstruation period, most of them (76% in the first cycle and 78% respondents in the second cycle) had less learning concentration. The result of Pearson Correlation Test showed significant relationship (p≤0,05) between menstrual pain and students learning concentration (p=0,000*, r = -0,663).Conclusion: There was a significant relationship between menstrual pain and students learning concentration in a public high school in Cangkringan District. ABSTRAKLatar belakang: Menstruasi menandai proses penting dalam kehidupan remaja putri karena menunjukkan kematangan seseorang secara seksual. Salah satu gangguan menstruasi yang dapat terjadi adalah nyeri menstruasi. Dampak nyeri menstruasi antara lain siswa dapat mengalami penurunan konsentrasi belajar, kurangnya aktivitas olahraga dan aktivitas sosial, serta absen pada saat jam pelajaran.Tujuan: Mengetahui  hubungan  nyeri  menstruasi  dengan  konsentrasi  belajar  siswi  di  salah  satu  SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang digunakan adalah siswi kelas X di sebuah SMA Negeri di Kecamatan Cangkringan sebanyak  37  responden.  Data  diperoleh  dengan  2  instrumen  yakni  Skala  Analog  Visual  (SAV)  untuk mengukur  tingkat  nyeri  menstruasi  dan Wechsler  Adult  Intelegence  Scale (WAIS)  untuk  mengukur konsentrasi belajar responden. Analisis penelitian menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Sebagian  besar  responden  mengalami  nyeri  menstruasi  ringan (75,7%  pada  siklus  pertama dan pada 59,5%siklus kedua). Pada masa luteal (14 hari terakhir masa menstruasi) sebagian besar responden memilik","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"175 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132200118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran Dukungan Suami Terhadap Istri yang Menjalani Persalinan di Usia Remaja 描述丈夫在青春期对分娩的支持
Pub Date : 2020-06-05 DOI: 10.22146/jkkk.56594
Nika Susanti, Wiwin Lismidiati
Background: Adolescent pregnancy is a pregnancy that occurs at age under 20 years old. Adolescent pregnancy can cause both physical and psychological complications, especially during labor because adolescent doesn’t have mature reproductive organs. Adolescent facing labor will also experience fear and anxiety. It is necessary to know the role of the husband towards his wife having labor in adolescence age.Objective: This study was aimed to describe the husband support toward wife laboring at the stage of adolescence.Methods: This research was a quantitative descriptive cross-sectional design. As many as 46 husbands were recruited for samples using total sampling method. The instruments used in this study was a questionnaire of husband support in labor modified by the researcher based on literature study results. The data analysis used univariate using descriptive analysis and bivariate analysis using chi-square.Results: In general, the husband’s support given to his wife during labor in adolescence was in the high support category (60,9%). More than 50% of respondents gave emotional, informational, and instrumental support in the high category. Value support has the highest category (73,9%). External factors affecting the husband support were education (p-value = 0,004) and salary (p-value = 0,029).Conclusion: Support given by the husbands is high toward wife laboring at the stage of adolescence is in the high category. ABSTRAK Latar  belakang: Kehamilan  remaja  adalah  kehamilan  yang  terjadi  pada  usia  di  bawah  20  tahun. Kehamilan remaja dapat menimbulkan komplikasi baik fisik maupun psikologis terutama saat persalinan. Remaja  yang  menghadapi  persalinan  juga  akan  mengalami  ketakutan  dan  kecemasan. Untuk  itu  perlu diketahui peran suami pada istri yang menjalani persalinan di usia remaja.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan suami terhadap istri yang menjalani persalinan diusia remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak46 orang suami dengan menggunakan tekniktotal sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dukungan suami dalam persalinan yang telah dimodifikasi peneliti dari hasil studi pustaka. Analisa univariat menggunakan analisis deskriptif, analisis bivariate menggunakan chi-square.Hasil: Dukungan suami secara umum yang diberikan kepada istri saat menjalani persalinan di usia remaja termasuk kategori dukungan tinggi (60,9%). Dukungan penilaian mendapat kategori tinggi terbanyak yaitu sebesar 73,9%, sementara jenis dukungan instrumental paling sedikit (58,71%). Faktor yangberhubungan dengandukungan suami adalah pendidikan (p-value= 0,004) dan penghasilan (p-value = 0,029).Kesimpulan: Dukungan persalinan yang diberikan oleh suami terhadap istri usia remaja termasuk dalam kategori tinggi.
背景:少女怀孕是指发生在20岁以下的怀孕。青少年怀孕会导致生理和心理上的并发症,尤其是在分娩期间,因为青少年的生殖器官还不成熟。面对劳动的青少年也会感到恐惧和焦虑。有必要了解丈夫在青少年时期对妻子分娩的作用。目的:本研究旨在探讨青春期丈夫对妻子劳动的支持。方法:本研究采用定量描述性横断面设计。采用全抽样法对46名丈夫进行了抽样调查。本研究使用的工具是研究者根据文献研究结果修改的劳动赡养丈夫问卷。数据分析采用单变量描述性分析,双变量卡方分析。结果:总体而言,青春期分娩期间丈夫对妻子的支持处于高支持类别(60.9%)。超过50%的受访者给予了高级别的情感、信息和工具支持。价值支持的比例最高(73.3%)。影响丈夫赡养的外部因素为教育程度(p值= 0.004)和工资(p值= 0.029)。结论:青春期丈夫对妻子劳动的支持程度较高。【摘要】【摘要】猕猴桃:Kehamilan remaja adalah Kehamilan yang terjadi padusia di bawah 20 tahun。心理学家,心理学家,心理学家,心理学家。Remaja yang menghadapi persalinan juga akan mengalami ketakutan dan keecmasan。Untuk itu perlu diketahui peran suami pastri yang menjalani persalinan di usia remaja。图juan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan suami terhadap isti yang menjalani persalinan diusia remaja。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian jenis deskririf,定量地进行横断面分析。样品dalam penelitian ini sebanyak46橙汁,登干,蒙古纳坎,tekniktotal抽样。阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图:阿拉木图单变量孟古纳坎分析,双变量孟古纳坎卡方分析。Hasil: Dukungan suami secara umum yang diberikan kepada istri saat menjalani persalinan di usia remaja termasuk kategori Dukungan tinggi(60.9%)。Dukungan penilaian mendapat kategori tinggi terbanyak yitu sebesar 73,9%, sementara jenis Dukungan instrumental paling sedikit(58,71%)。Faktor yangberhubungan dengandukungan suami adalah pendidikan (p值= 0.004)dan penghasilan (p值= 0.029)。答:Dukungan persalinan yang diberikan oleh suami terhadap istapia remaja termasuk dalam kategori tinggi。
{"title":"Gambaran Dukungan Suami Terhadap Istri yang Menjalani Persalinan di Usia Remaja","authors":"Nika Susanti, Wiwin Lismidiati","doi":"10.22146/jkkk.56594","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.56594","url":null,"abstract":"Background: Adolescent pregnancy is a pregnancy that occurs at age under 20 years old. Adolescent pregnancy can cause both physical and psychological complications, especially during labor because adolescent doesn’t have mature reproductive organs. Adolescent facing labor will also experience fear and anxiety. It is necessary to know the role of the husband towards his wife having labor in adolescence age.Objective: This study was aimed to describe the husband support toward wife laboring at the stage of adolescence.Methods: This research was a quantitative descriptive cross-sectional design. As many as 46 husbands were recruited for samples using total sampling method. The instruments used in this study was a questionnaire of husband support in labor modified by the researcher based on literature study results. The data analysis used univariate using descriptive analysis and bivariate analysis using chi-square.Results: In general, the husband’s support given to his wife during labor in adolescence was in the high support category (60,9%). More than 50% of respondents gave emotional, informational, and instrumental support in the high category. Value support has the highest category (73,9%). External factors affecting the husband support were education (p-value = 0,004) and salary (p-value = 0,029).Conclusion: Support given by the husbands is high toward wife laboring at the stage of adolescence is in the high category. ABSTRAK Latar  belakang: Kehamilan  remaja  adalah  kehamilan  yang  terjadi  pada  usia  di  bawah  20  tahun. Kehamilan remaja dapat menimbulkan komplikasi baik fisik maupun psikologis terutama saat persalinan. Remaja  yang  menghadapi  persalinan  juga  akan  mengalami  ketakutan  dan  kecemasan. Untuk  itu  perlu diketahui peran suami pada istri yang menjalani persalinan di usia remaja.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan suami terhadap istri yang menjalani persalinan diusia remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak46 orang suami dengan menggunakan tekniktotal sampling. Alat ukur menggunakan kuesioner dukungan suami dalam persalinan yang telah dimodifikasi peneliti dari hasil studi pustaka. Analisa univariat menggunakan analisis deskriptif, analisis bivariate menggunakan chi-square.Hasil: Dukungan suami secara umum yang diberikan kepada istri saat menjalani persalinan di usia remaja termasuk kategori dukungan tinggi (60,9%). Dukungan penilaian mendapat kategori tinggi terbanyak yaitu sebesar 73,9%, sementara jenis dukungan instrumental paling sedikit (58,71%). Faktor yangberhubungan dengandukungan suami adalah pendidikan (p-value= 0,004) dan penghasilan (p-value = 0,029).Kesimpulan: Dukungan persalinan yang diberikan oleh suami terhadap istri usia remaja termasuk dalam kategori tinggi.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133885631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran Tingkat Risiko Jatuh dan Penanganannya pada Pasien Jiwa di Rumah Sakit 概述了在医院接受精神病人治疗的风险下降情况
Pub Date : 2020-06-05 DOI: 10.22146/jkkk.56589
Tiara Sas Dhewanti, Intan Nurjannah
Background: One of the concerns associated with patient safety is prevention of falls. Patients with mental disorders have a higher risk of falling compared to other patient age, diagnosis of depression, use of antipsychotics medication, and medical therapy management of Electro Convulsive Therapy.Objective: This study was aimed to explore the description of risk for fall levels in the category of psychiatric patients and to identify risk for falls management of mental health patients based on Client Categorization System.Method: A descriptive quantitative research with case study design was performed on 20 psychiatric patients and 4 nurses. The instruments used were Edmonson Fall Risk Assessment Tool (EFRAT) to identify the risk for falls on patients, and Client Categorization System (CCS) to categorize the psychiatric patients. The univariate analysis was used to accomplish the aim of the study.Result: As much as 37,5% patients have risk for falls. The risk of falling level of psychiatric patients occurred mostly on respondents with crisis category (66,7%). No patients with health promotion category have risk for falls. The most activity done with the Nursing Intervention Classification (NIC) (environment modification is using safety equipment. Meanwhile, the most activities done on NIC fall prevention are preparing an appropriate lighting and collaborate with other medical team. Moreover collaboration with other medical team is also needed.Conclusions: Risk for falls on patients with mental health disorders can be found on patients with these category: crisis, acute, and maintenance. Management of patients with mental disorders based in NIC are Fall Prevention and Environmental Modification. ABSTRAKLatar belakang: Pencegahan jatuh merupakan bagian dari keselamatan pasien. Pasien dengan gangguan jiwa mempunyai risiko jatuh lebih tinggi karena usia, diagnosis depresi, penggunaan obat anti psikotik, dan penatalaksanaan terapi medis electro convulsive therapy.Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat risiko jatuh dan manajemen penanganannya pada pasien gangguan jiwa beradasarkan Client Categorization System(CCS).Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan case study. Responden terdiri dari 20 pasien gangguan jiwa dan 4 perawat. Instrumen yang digunakan adalah Edmonson Fall Risk Assessment Tool (EFRAT) untuk mengkaji risiko jatuh pada pasien. Sementara, pengkategorian pasien jiwa  dilakukan  menggunakan  instrumen Client  Categorization  System (CCS).  Data  hasil  penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat.Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebanyak 37,5% pasien memiliki risiko jatuh. Risiko jatuh pada pasien gangguan  jiwa  paling  banyak  terjadi  pada  responden  dengan  kategori  krisis  (66,67%). Pasien  dengan kategori health  promotion tidak  ada  yang  memiliki  risiko  jatuh.  Aktivitas  paling  banyak  dilakukan  pada Nursing   Intervention   Classification (NIC):   Modifikasi lingkungan   adalah 
背景:与患者安全相关的问题之一是预防跌倒。与其他患者年龄、抑郁症诊断、抗精神病药物的使用和电休克治疗的医疗管理相比,精神障碍患者有更高的跌倒风险。目的:本研究旨在探讨精神科患者类别中跌倒风险水平的描述,并基于客户分类系统识别精神科患者跌倒风险管理。方法:对20名精神病患者和4名护理人员进行个案研究设计的描述性定量研究。使用Edmonson跌倒风险评估工具(EFRAT)识别患者跌倒风险,使用客户分类系统(CCS)对精神病患者进行分类。采用单因素分析来达到研究目的。结果:高达37.5%的患者有跌倒风险。精神疾病患者水平下降的风险主要发生在危机类被调查者中(66.7%)。健康促进类患者无跌倒风险。使用护理干预分类(NIC)(环境改造)进行的最多的活动是使用安全设备。与此同时,NIC预防跌倒的大部分活动是准备适当的照明和与其他医疗团队合作。此外,还需要与其他医疗团队合作。结论:心理健康障碍患者发生跌倒的风险存在于以下类别:危重、急性和维持。以NIC为基础的精神障碍患者的管理是预防跌倒和改善环境。【摘要】拉特拉康:penegahan jatuh merupakan bagian dari keselamatan pasien。Pasien dengan gangguan jiwa mempunyai risiko jatuh lebih丁宜受困林嘉欣美国新闻署,诊断depresi penggunaan obat反psikotik,丹penatalaksanaan terapi medis公司电惊厥疗法。图juan: Mengetahui gambaran tingkat risiko jatuh dan managajemen penanganannya pada pasen gangguan jiwa beradasarkan客户端分类系统(CCS)。方法:对Penelitian ini adalah Penelitian deskririf进行定量分析和案例研究。应答terdiri dari 20名乘客,gangguan jiwa和4名perawat。使用Edmonson跌倒风险评估工具(EFRAT)进行评估。彭门泰拉,彭门泰拉,彭门泰拉,彭门泰拉,彭门泰拉,彭门泰拉,彭门泰拉。数据采用单变量分析、单变量分析、单变量分析。Hasil penelitian didapatkan sebanyak 37,5% pasen memiliki risiko jatuh。Risiko jatuh pada pasen gangguan jiwa paling banyak terjadi pada回应了denan kategori危机(66,67%)。健康促进的关键因素是健康、健康、健康和健康。护理干预分类(NIC): Modifikasi lingkungan adalah menggunakan peralatan perlindongan, sedangkan Aktivitas pada NIC: Pencegahan jatuh yang selalu dilakukan adalah: identififikasi perpindahan pasen, menyediakan pencahayaan yang cuup, berkolaborasi dengan anggota, kesehatan lainen, prakan: risiko jatuh pada pasen gangguan jiwa dapat terjadi pada pasen dengan kategori crisis, akut, dan maintenance。管理人员:管理人员:管理人员:管理人员:管理人员:管理人员:管理人员:管理人员
{"title":"Gambaran Tingkat Risiko Jatuh dan Penanganannya pada Pasien Jiwa di Rumah Sakit","authors":"Tiara Sas Dhewanti, Intan Nurjannah","doi":"10.22146/jkkk.56589","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.56589","url":null,"abstract":"Background: One of the concerns associated with patient safety is prevention of falls. Patients with mental disorders have a higher risk of falling compared to other patient age, diagnosis of depression, use of antipsychotics medication, and medical therapy management of Electro Convulsive Therapy.Objective: This study was aimed to explore the description of risk for fall levels in the category of psychiatric patients and to identify risk for falls management of mental health patients based on Client Categorization System.Method: A descriptive quantitative research with case study design was performed on 20 psychiatric patients and 4 nurses. The instruments used were Edmonson Fall Risk Assessment Tool (EFRAT) to identify the risk for falls on patients, and Client Categorization System (CCS) to categorize the psychiatric patients. The univariate analysis was used to accomplish the aim of the study.Result: As much as 37,5% patients have risk for falls. The risk of falling level of psychiatric patients occurred mostly on respondents with crisis category (66,7%). No patients with health promotion category have risk for falls. The most activity done with the Nursing Intervention Classification (NIC) (environment modification is using safety equipment. Meanwhile, the most activities done on NIC fall prevention are preparing an appropriate lighting and collaborate with other medical team. Moreover collaboration with other medical team is also needed.Conclusions: Risk for falls on patients with mental health disorders can be found on patients with these category: crisis, acute, and maintenance. Management of patients with mental disorders based in NIC are Fall Prevention and Environmental Modification. ABSTRAKLatar belakang: Pencegahan jatuh merupakan bagian dari keselamatan pasien. Pasien dengan gangguan jiwa mempunyai risiko jatuh lebih tinggi karena usia, diagnosis depresi, penggunaan obat anti psikotik, dan penatalaksanaan terapi medis electro convulsive therapy.Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat risiko jatuh dan manajemen penanganannya pada pasien gangguan jiwa beradasarkan Client Categorization System(CCS).Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan case study. Responden terdiri dari 20 pasien gangguan jiwa dan 4 perawat. Instrumen yang digunakan adalah Edmonson Fall Risk Assessment Tool (EFRAT) untuk mengkaji risiko jatuh pada pasien. Sementara, pengkategorian pasien jiwa  dilakukan  menggunakan  instrumen Client  Categorization  System (CCS).  Data  hasil  penelitian dianalisis menggunakan analisis univariat.Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebanyak 37,5% pasien memiliki risiko jatuh. Risiko jatuh pada pasien gangguan  jiwa  paling  banyak  terjadi  pada  responden  dengan  kategori  krisis  (66,67%). Pasien  dengan kategori health  promotion tidak  ada  yang  memiliki  risiko  jatuh.  Aktivitas  paling  banyak  dilakukan  pada Nursing   Intervention   Classification (NIC):   Modifikasi lingkungan   adalah ","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116200822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan antara Pengobatan Komplementer dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Mellitus 补充治疗与糖尿病患者生活质量的关系
Pub Date : 2020-06-05 DOI: 10.22146/jkkk.56593
Nur Yusrin Husnati, Anita Kustanti, Heny Suseani Pangastuti
Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that can affect physical, psychological, social and spiritual functional activity that requires special approach and treatment to improve patient's quality of life. One of treatments to improve quality of life is therapy management with alternative and complementary medicine.Objective: To determine the correlation between the use of complementary medicine with the quality of life among diabetes mellitus patients.Methods: This study used an analytic survey with cross-sectional design. Respondents involved in this study were 120 respondent diabetes mellitus patients in Yogyakarta city from August to September 2017 with purposive sampling technique. This study used Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire-Revised Parameter (DQLCTQ-R) questionnaire to measure quality of life among diabetes mellitus patients. Researchers also included questions about the use of complementary therapies to measure the use of complementary therapies. Contingency coefficient correlation test was used to analyze the data statistically.Results: Most patients did not use complementary medicine (53,3%). Most users of complementary and non-complementary medicine had the same high quality of life (60,71% and 56,25%). The correlation test values between complementary medicine and quality of life in patients with diabetes mellitus showed p value = 0,621 (p> 0,05) and r = 0,045.Conclusion: There was no significant correlation between the uses of complementary medicine with quality of life among diabetes mellitus patients.ABSTRAKLatar  belakang: Diabetes mellitus  merupakan  penyakit  kronis  yang  dapat  mempengaruhi  aktivitas fungsional  fisik,  psikologis,  sosial  dan  spiritual  yang  memerlukan  pendekatan  dan  pengobatan  khusus untuk  meningkatkan  kualitas  hidup  pasien.  Salah  satu  perawatan  untuk  meningkatkan  kualitas  hidup adalah manajemen terapi dengan pengobatan komplementer.Tujuan: Mengetahui hubungan antarapengobatan komplementer dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus.Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  survei  analitik  dengan  desain cross-sectional.  Responden  yang dilibatkan dalam penelitian ini 120 pasien diabetes mellitus di Kota Yogyakarta dari bulan Agustus sampai September 2017 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes  Quality  of  Life  Clinical  Trial  Questionnare-Revised  Parameter (DQLCTQ-R) untuk  megukur kualitas  hidup  pasien  diabetes  mellitus. Peneliti  juga  mencantumkan  pertanyaan  tentang  penggunaan terapi komplementeruntuk mengukur penggunaan terapi komplementer. Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menganalisis secara statistik.Hasil:  Mayoritas  pasien  tidak menggunakan  pengobatan  komplementer  (53,3%).  Mayoritas  pengguna pengobatan komplementer dan bukan pengguna pengobatan komplementer sama-sama memiliki kualitas hidup yang tinggi (60,71% dan 56,25%). Nilai uji korelasi antara pengo
背景:糖尿病是一种影响身体、心理、社会和精神功能活动的慢性疾病,需要特殊的方法和治疗来改善患者的生活质量。改善生活质量的一种治疗方法是使用替代和补充药物进行治疗管理。目的:探讨补充药物治疗与糖尿病患者生活质量的关系。方法:采用横断面设计的分析调查法。本研究采用目的抽样方法,选取2017年8月至9月在日惹市就诊的120名糖尿病患者为研究对象。本研究采用糖尿病生活质量临床试验问卷-修正参数(DQLCTQ-R)问卷对糖尿病患者的生活质量进行测量。研究人员还纳入了有关补充疗法使用的问题,以衡量补充疗法的使用情况。采用权变系数相关检验对数据进行统计学分析。结果:大多数患者未使用补充药物(53.3%)。大多数补充和非补充药物的使用者具有相同的高生活质量(60.71%和56.25%)。补充药物治疗与糖尿病患者生活质量的相关检验值为p值= 0,621 (p < 0.05), r = 0,045。结论:补充药物的使用与糖尿病患者的生活质量无显著相关性。【摘要】糖尿病(mellitus): merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi aktivitas functional fisik, social dan精神yang memerlukan pendekatan dan pengobatan khusus untuk meningkatkan kualitas hidup pasien。Salah satu perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup adalah management terapi dengan pengobatan互补。图娟:萌格塔辉虎邦甘前参巴坦补品,登甘高丽塔,糖尿病患者。方法:Penelitian在蒙古那坎进行测量分析,并进行横断面设计。对120例糖尿病患者进行了调查,日惹,达伦,奥古斯都,桑佩,2017年9月,杨迪比勒,登甘,有目的抽样。糖尿病患者生活质量临床试验问卷-修正参数(DQLCTQ-R)Peneliti juga menancantumkan pertananyaan tentenang penggunaan terapi komplemementuntuk mengukur penggunaan terapi komplement。Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menganalis secara statistics。哈西尔:Mayoritas pasien tidak menggunakan pengobatan kompleenter(53.3%)。Mayoritas pengguna pengobatan komplementer dan bukan pengguna pengobatan komplementer sama-sama memiliki kualitas hidup yang tinggi (60,71% dan 56,25%)。Nilai uji korelasi antara pengobatan补品,dengan kualitas hidup,糖尿病患者menunjukkan Nilai p = 0,621 (p = 0,05), r = 0,045。对糖尿病患者的糖尿病防治有重要意义。
{"title":"Hubungan antara Pengobatan Komplementer dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Mellitus","authors":"Nur Yusrin Husnati, Anita Kustanti, Heny Suseani Pangastuti","doi":"10.22146/jkkk.56593","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.56593","url":null,"abstract":"Background: Diabetes mellitus is a chronic disease that can affect physical, psychological, social and spiritual functional activity that requires special approach and treatment to improve patient's quality of life. One of treatments to improve quality of life is therapy management with alternative and complementary medicine.Objective: To determine the correlation between the use of complementary medicine with the quality of life among diabetes mellitus patients.Methods: This study used an analytic survey with cross-sectional design. Respondents involved in this study were 120 respondent diabetes mellitus patients in Yogyakarta city from August to September 2017 with purposive sampling technique. This study used Diabetes Quality of Life Clinical Trial Questionnaire-Revised Parameter (DQLCTQ-R) questionnaire to measure quality of life among diabetes mellitus patients. Researchers also included questions about the use of complementary therapies to measure the use of complementary therapies. Contingency coefficient correlation test was used to analyze the data statistically.Results: Most patients did not use complementary medicine (53,3%). Most users of complementary and non-complementary medicine had the same high quality of life (60,71% and 56,25%). The correlation test values between complementary medicine and quality of life in patients with diabetes mellitus showed p value = 0,621 (p> 0,05) and r = 0,045.Conclusion: There was no significant correlation between the uses of complementary medicine with quality of life among diabetes mellitus patients.ABSTRAKLatar  belakang: Diabetes mellitus  merupakan  penyakit  kronis  yang  dapat  mempengaruhi  aktivitas fungsional  fisik,  psikologis,  sosial  dan  spiritual  yang  memerlukan  pendekatan  dan  pengobatan  khusus untuk  meningkatkan  kualitas  hidup  pasien.  Salah  satu  perawatan  untuk  meningkatkan  kualitas  hidup adalah manajemen terapi dengan pengobatan komplementer.Tujuan: Mengetahui hubungan antarapengobatan komplementer dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus.Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  survei  analitik  dengan  desain cross-sectional.  Responden  yang dilibatkan dalam penelitian ini 120 pasien diabetes mellitus di Kota Yogyakarta dari bulan Agustus sampai September 2017 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Diabetes  Quality  of  Life  Clinical  Trial  Questionnare-Revised  Parameter (DQLCTQ-R) untuk  megukur kualitas  hidup  pasien  diabetes  mellitus. Peneliti  juga  mencantumkan  pertanyaan  tentang  penggunaan terapi komplementeruntuk mengukur penggunaan terapi komplementer. Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menganalisis secara statistik.Hasil:  Mayoritas  pasien  tidak menggunakan  pengobatan  komplementer  (53,3%).  Mayoritas  pengguna pengobatan komplementer dan bukan pengguna pengobatan komplementer sama-sama memiliki kualitas hidup yang tinggi (60,71% dan 56,25%). Nilai uji korelasi antara pengo","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121687358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Faktor-Faktor Yang Beresiko Terjadinya Pasien Stagnan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit 医院急救中心发生停滞不前的危险因素
Pub Date : 2019-08-29 DOI: 10.22146/jkkk.44257
Puti Damayanti, S. Sutono
Background: Fast response is needed in the Emergency Room (ER). However, the high number of patient visit leads stagnant patient in ER. The impact of patient stagnant  can affect other patient safety and quality of services in the hospital.Objective: Identify factors related to the presence of stagnant patients in the ER of  Dr. Sardjito General Hospital.Methods: This study used a retrospective case control method. The total samples in this study is 87 samples and divided into two groups, 29 samples for non-stagnant group and 58 samples for stagnant group. Data collection used non-probability sample with purposive sampling method for the sample selection. Sampling was carried out at 16 to 28 January 2015 in ER of Dr. Sardjito General Hospital. This research uses Chi Square and logistic regression to data analyze.Results: Risk factors to stagnant patients are the availability of beds (p: <0.001), corresponding ward grouping disease patients (p: 0.021), fogging (p: 0.008), age of the patient (p: <0.001), patients came hours ( p: 0.019) and the number of actions in Emergency Room (p: 0.002). From the results of logistic regression the most influential factor for the patients is the availability of beds (15 times more risky).Conclusions: Factors related to patients are the availability of a stagnant, according grouping wards patient's disease, fogging, patient age, patient coming hours and the number of actions.ABSTRAKLatar belakang: Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD. Akan tetapi kondisi kunjungan pasien di IGD yang cukup banyak dapat menimbulkan pasien stagnan di IGD . Dampak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: penelitian ini menggunakan metode case control retrospektif dengan jumlah sampel masing-masing 29 sampel untuk kelompok non-stagnan dan 58 sampel untuk kelompok stagnan. Pengambilan data dilakukan dengan cara non-probability sample dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 16-28 Januari 2015 di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisa yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain Chi Square dan regresi logistik.Hasil:  Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:<0,001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien (p:0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002). Dari hasil regresi logistik faktor yang paling berisiko dengan terjadinya pasien stagnan adalah ketersediaan tempat (15 kali lebih berisiko)Kesimpulan : Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat, bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien, fogging, usia pasien, jam datang pasien dan jumlah tindakan.
背景:急诊室(ER)需要快速反应。然而,大量的患者就诊导致了急诊室患者的停滞。病人停滞不前的影响会影响医院其他病人的安全和服务质量。目的:确定与萨吉托医生总医院急诊室停滞患者存在相关的因素。方法:采用回顾性病例对照法。本研究的样本总数为87个,分为两组,非停滞组29个样本,停滞组58个样本。数据采集采用非概率抽样,样本选择采用目的性抽样方法。2015年1月16日至28日在Dr. Sardjito总医院急诊室进行抽样。本研究采用卡方回归和逻辑回归对数据进行分析。结果:滞留患者的危险因素为床位(p: <0.001)、相应病区分组疾病患者(p: 0.021)、雾化(p: 0.008)、患者年龄(p: <0.001)、患者就诊时数(p: 0.019)和急诊室行动次数(p: 0.002)。从logistic回归的结果来看,对患者影响最大的因素是床位的可用性(风险高15倍)。结论:与患者相关的因素是可利用性停滞,按分组病房患者的病情、雾度、患者年龄、患者来诊时数和动作次数。【摘要】紫菜:紫菜(Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD)。Akan tetapi kondisi kunjungan pasen di IGD yang cucuup banyak dapat menmenbulkan pasen stagnan di IGD。当pak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut。图juan: Mengetahui因子-因子yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito日惹。方法:penelitian ini menggunakan方法病例对照回顾性分析dengan jumlah样品- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -彭甘比兰数据采用非概率抽样法。Pengambilan样本dilakukan pada 2015年1月16-28日di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta。分析,杨,迪库纳坎,迪,达,佩内利,尼,安卡拉,卡方,丹,回归逻辑。Hasil: Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:< 0.001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien(p: 0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002)。(15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisiko) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian) (15 kali lebih berisian)
{"title":"Faktor-Faktor Yang Beresiko Terjadinya Pasien Stagnan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit","authors":"Puti Damayanti, S. Sutono","doi":"10.22146/jkkk.44257","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44257","url":null,"abstract":"Background: Fast response is needed in the Emergency Room (ER). However, the high number of patient visit leads stagnant patient in ER. The impact of patient stagnant  can affect other patient safety and quality of services in the hospital.Objective: Identify factors related to the presence of stagnant patients in the ER of  Dr. Sardjito General Hospital.Methods: This study used a retrospective case control method. The total samples in this study is 87 samples and divided into two groups, 29 samples for non-stagnant group and 58 samples for stagnant group. Data collection used non-probability sample with purposive sampling method for the sample selection. Sampling was carried out at 16 to 28 January 2015 in ER of Dr. Sardjito General Hospital. This research uses Chi Square and logistic regression to data analyze.Results: Risk factors to stagnant patients are the availability of beds (p: <0.001), corresponding ward grouping disease patients (p: 0.021), fogging (p: 0.008), age of the patient (p: <0.001), patients came hours ( p: 0.019) and the number of actions in Emergency Room (p: 0.002). From the results of logistic regression the most influential factor for the patients is the availability of beds (15 times more risky).Conclusions: Factors related to patients are the availability of a stagnant, according grouping wards patient's disease, fogging, patient age, patient coming hours and the number of actions.ABSTRAKLatar belakang: Pelayanan yang cepat sangat dibutuhkan di IGD. Akan tetapi kondisi kunjungan pasien di IGD yang cukup banyak dapat menimbulkan pasien stagnan di IGD . Dampak pasien yang stagnan mempengaruhi keselamatan pasien yang lain dan mutu pelayanan rumah sakit tersebut.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berisiko terjadinya pasien yang stagnan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta.Metode: penelitian ini menggunakan metode case control retrospektif dengan jumlah sampel masing-masing 29 sampel untuk kelompok non-stagnan dan 58 sampel untuk kelompok stagnan. Pengambilan data dilakukan dengan cara non-probability sample dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan pada 16-28 Januari 2015 di IGD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Analisa yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain Chi Square dan regresi logistik.Hasil:  Faktor-faktor yang berisiko pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat (p:<0,001), bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien (p:0,021), fogging(p:0,008), usia pasien(p:<0,001), jam datang pasien(p:0,019) dan jumlah tindakan(p:0,002). Dari hasil regresi logistik faktor yang paling berisiko dengan terjadinya pasien stagnan adalah ketersediaan tempat (15 kali lebih berisiko)Kesimpulan : Faktor-faktor yang berhubungan dengan pasien stagnan antara lain ketersediaan tempat, bangsal sesuai pengelompokkan penyakit pasien, fogging, usia pasien, jam datang pasien dan jumlah tindakan.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129658205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Faktor Yang Berhubungan dengan Pasien Hipertensi Tidak Terkontrol Di Puskesmas 诊所里高血压患者的情况不受控制
Pub Date : 2019-08-29 DOI: 10.22146/jkkk.49111
Miftafu Darussalam, Agus Warseno
Background: Hypertension is one of the major cardiovascular risk factors. Uncontrolled hypertension is defined as the state of systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg based on an average of three times the measurement in hypertensive patients and with or without antihypertensive treatment. Factors that can cause uncontrolled hypertension include age, education, smoking, exercise habits, medication adherence, and recent blood pressure control habits.Objective: To identify factors related to uncontrolled hypertension patients at Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.Methods: The research was analytical descriptive with cross sectional design. The sampling technique of this study was consecutive sampling. There was 191 respondents in this study. The data analysis used was multiple logistic regression test.Results: The hypertension disease in Puskesmas Gamping 1 Sleman is mostly uncontrolled hypertension amounted to 143 (75%) respondents. Factors associated with uncontrolled hypertension were age (p=0,008) and blood pressure control habits (p=0,000). The multivariate analysis shows that there is only one independent variable associated with uncontrolled hypertension patient that is blood pressure control habits (aOR=5,339; 95% CI; (2,452-11,624)). Respondents who do not have regular blood pressure control habits have 5,339 times higher than other risk factors of hypertension.Conclusions: The most dominant factor associated with uncontrolled hypertension is the habit of checking blood pressure. ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama kardiovaskular. Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Hipertensi tidak terkontrol didefinisikan sebagai keadaan ukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg berdasarkan rata-rata tiga kali pengukuran pada penderita hipertensi dan dengan atau tanpa pengobatan antihipertensi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi tidak terkontrol antara lain umur, pendidikan, merokok, kebiasaan olah raga, kepatuhan minum obat, dan kebiasaan kontrol tekanan darah terakhir.Tujuan: Mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan pasien hipertensi tidak terkontrol di Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling penelitian ini adalah consecutive sampling, dengan jumlah sampel 191 responden. Untuk analisis menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil: Status hipertensi di Puskesmas Gamping 1 Sleman sebagian besar hipertensi tidak terkontrol berjumlah 143 responden (75%). Faktor yang berhubungan dengan hipertensi tidak terkontrol adalah umur (p=0,008) dan kebiasaan kontrol tekanan darah (p=0,000). Hasil akhir analisis multivariate didapatkan data bahwa hanya ada satu variabel independent yang berhubungan dengan
背景:高血压是心血管疾病的主要危险因素之一。未控制的高血压定义为收缩压≥140 mmHg,舒张压≥90 mmHg,基于高血压患者的平均3倍测量值,并且接受或不接受降压治疗。导致无法控制的高血压的因素包括年龄、教育、吸烟、运动习惯、药物依从性和最近的血压控制习惯。目的:探讨日惹Puskesmas Gamping 1医院高血压未控制患者的相关因素。方法:采用横断面设计的描述性分析方法。本研究的抽样方法为连续抽样。本研究共有191名受访者。数据分析采用多元逻辑回归检验。结果:甘平1号区高血压疾病以未控制高血压为主,143例(75%)。与未控制的高血压相关的因素是年龄(p=0,008)和血压控制习惯(p= 0,0000)。多变量分析显示,与高血压未控制患者相关的自变量只有一个,即血压控制习惯(aOR= 5339;95%可信区间;(2452 - 11624))。没有规律血压控制习惯的受访者患高血压的风险是其他危险因素的5339倍。结论:高血压失控的最主要因素是检查血压的习惯。【摘要】【latar Belakang】:Hipertensi merupakan salah是心血管疾病发生的重要因素。高血压患者双侧血压≥140 mmHg,高血压患者双侧血压≥90 mmHg,高血压患者双侧血压≥140 mmHg,高血压患者双侧血压≥90 mmHg。小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,小企鹅,factor - factor for yang dapat menyebabkan hipertensi tiak tercontrol antara lain umur, pendidikan, merokok, kebiasaan olah raga, kepatuhan minumobat, dan kebiasaan control tekanan darah terakhir。日惹市:日惹市,日惹市,日惹市。方法:采用横切面剖分法进行剖分。抽样方法为连续抽样,抽样对象为191个。Untuk分析,menggunakan uji回归logistic ganda。Hasil:地位hipertensi di Puskesmas大伞1 Sleman sebagian大的hipertensi有些terkontrol berjumlah 143 responden(75%)。研究结果表明:杨氏病与高血压病的关系(p= 0.008)与高血压病的关系(p= 0.008)。Hasil akhir分析多元didapatkan数据bahwa hanya ada satu变量独立yang berhubungan dengan pasen hipertensi datak tercontrol (aOR= 5339;95%可信区间;(2452 - 11624))。贾迪对杨氏菌群有应答,对杨氏菌群有控制,对杨氏菌群有应答,对杨氏菌群有应答,对杨氏菌群有应答,对杨氏菌群有应答。kespulan: Kebiasaan控制tekanan darah merupakan因素为阳平占主导地位,阳平占主导地位。
{"title":"Faktor Yang Berhubungan dengan Pasien Hipertensi Tidak Terkontrol Di Puskesmas","authors":"Miftafu Darussalam, Agus Warseno","doi":"10.22146/jkkk.49111","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.49111","url":null,"abstract":"Background: Hypertension is one of the major cardiovascular risk factors. Uncontrolled hypertension is defined as the state of systolic blood pressure ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg based on an average of three times the measurement in hypertensive patients and with or without antihypertensive treatment. Factors that can cause uncontrolled hypertension include age, education, smoking, exercise habits, medication adherence, and recent blood pressure control habits.Objective: To identify factors related to uncontrolled hypertension patients at Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.Methods: The research was analytical descriptive with cross sectional design. The sampling technique of this study was consecutive sampling. There was 191 respondents in this study. The data analysis used was multiple logistic regression test.Results: The hypertension disease in Puskesmas Gamping 1 Sleman is mostly uncontrolled hypertension amounted to 143 (75%) respondents. Factors associated with uncontrolled hypertension were age (p=0,008) and blood pressure control habits (p=0,000). The multivariate analysis shows that there is only one independent variable associated with uncontrolled hypertension patient that is blood pressure control habits (aOR=5,339; 95% CI; (2,452-11,624)). Respondents who do not have regular blood pressure control habits have 5,339 times higher than other risk factors of hypertension.Conclusions: The most dominant factor associated with uncontrolled hypertension is the habit of checking blood pressure. ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama kardiovaskular. Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Hipertensi tidak terkontrol didefinisikan sebagai keadaan ukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg berdasarkan rata-rata tiga kali pengukuran pada penderita hipertensi dan dengan atau tanpa pengobatan antihipertensi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi tidak terkontrol antara lain umur, pendidikan, merokok, kebiasaan olah raga, kepatuhan minum obat, dan kebiasaan kontrol tekanan darah terakhir.Tujuan: Mengidentifikasi factor-faktor yang berhubungan dengan pasien hipertensi tidak terkontrol di Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling penelitian ini adalah consecutive sampling, dengan jumlah sampel 191 responden. Untuk analisis menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil: Status hipertensi di Puskesmas Gamping 1 Sleman sebagian besar hipertensi tidak terkontrol berjumlah 143 responden (75%). Faktor yang berhubungan dengan hipertensi tidak terkontrol adalah umur (p=0,008) dan kebiasaan kontrol tekanan darah (p=0,000). Hasil akhir analisis multivariate didapatkan data bahwa hanya ada satu variabel independent yang berhubungan dengan","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114756308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Interrater Reliability Checklist Osce Kateterisasi Urin Di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 加扎马大学医学院护理科学研究项目的尿理测验
Pub Date : 2019-08-29 DOI: 10.22146/jkkk.44278
Hershinta Retno, Intan Nurjannah
Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is one of summative test method for performance-based assessment. One of component that make up an OSCE is assessment instrumen. Whereas checklist is one of OSCE’s component that affect OSCE’s reliability. As long as this checklist was implemented in Nursing Science Program, Faculty of Medicine, UGM, the reliability of urinary catheterization checklist hasn’t been testedObjective: This study aims to assess interrater reliability of OSCE checklist instruments for urinary catheterization in Nursing Science Program, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada.Methods: This study is a psychometric testing study. Two rater consisted of a fourth-year student and a lecturer who performed measurement on 93 second-year students who was taking the OSCE examination. The measurement result were analyzed using kappa test and percent agreement (PA). Whereas the item’s reliability were analyzed using weighted kappa dan some items which is paradox can be count with Prevalence and Bias Adjusted Kappa-Ordinal Scale (PABAK-OS) to separate the bias and prevalence effect.Results: The results of measurement of the reliability was 0,57, which indicated that the checklist was in the moderate category, and the PA was 78,49%. According to Osborne (2008) and Stemler and Tsai (2008), this checklist reliability considered as acceptable. Meanwhile, the result of measurement of each item indicated various reliabilities. Reliability value on this checklist’s item was around 0,24-0,96. Meanwhile, some factors that affect OSCE’s rating categorized as item and rater.Conclusion: The checklist of urinary catheterization has moderate reliability value and can be used as an instrument for the OSCE assessment. However, there were 9 items that weren’t reliable and must be improved. ABSTRAKLatar belakang: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian sumatif dalam penilaian berbasis performa. Salah satu komponen yang menyusun OSCE adalah instrumen penilaian. Instrumen checklist merupakan komponen OSCE yang mempengaruhi reliabilitas penilaian tersebut. Selama diterapkan di PSIK FK UGM, reliabilitas checklist kateterisasi urin belum pernah diuji.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interrater reliability checklist OSCE kateterisasi urin di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian psikometri. Dua rater yang terdiri dari mahasiswa tingkat  4 dan seorang dosen menilai performa 93 mahasiswa tahun kedua dalam stase kateterisasi urin saat OSCE. Hasil pengukuran akan dihitung dan diuji menggunakan uji kappa dan Percent Agreement (PA). Sedangkan reliabilitas tiap item kateterisasi urin akan dihitung dengan menggunakan weighted kappa, dan beberapa item yang mengalami paradoks akan dihitung menggunakan Prevalence And Bias Adjusted Kappa-Ordinal Scale (PABAK-OS) untuk menghilangkan efek bias dan prevalensi.Has
背景:目的结构化临床检查(OSCE)是绩效评价的总结性检验方法之一。欧安组织的组成部分之一是评估工具。而核对表是影响欧安组织可靠性的重要组成部分之一。自从该检查表在UGM医学院护理科学专业实施以来,一直没有对导尿检查表的可靠性进行过测试。目的:本研究旨在评估Gadjah Mada大学医学院护理科学专业导尿检查表工具的互信度。方法:本研究为心理测试研究。两名评分员由一名四年级学生和一名讲师组成,他们对参加欧安组织考试的93名二年级学生进行了测量。采用卡帕检验和一致性百分比(PA)对测量结果进行分析。而项目的信度分析则采用加权kappa法,而一些悖论项目可以用患病率和偏倚调整kappa -序数量表(PABAK-OS)进行计数,以分离偏倚和流行效应。结果:信度的测量结果为0.57,表明该量表属于中等程度,PA为78.49%。根据Osborne(2008)和Stemler and Tsai(2008)的研究,这种核对表的信度被认为是可以接受的。同时,各项目的测量结果显示出不同的信度。该项目的信度值在0,24-0,96之间。同时,影响欧安组织评级的一些因素分为项目和评级。结论:导尿检查表具有中等信度值,可作为OSCE评估的工具。然而,有9项是不可靠的,必须改进。【摘要】目的探讨结构化临床检查(OSCE)对阴茎勃起功能障碍的影响。欧安组织主席萨拉赫说:“我是欧安组织主席。”欧洲安全与合作组织(欧安组织)的仪器检查表和部件检查表的可靠性。PSIK - FK - UGM的可靠性检查表。图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui互译器可靠性检查表欧安组织kateterisasi urin di程序研究Ilmu keperwatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian psikometri。2003年,欧安组织执行了一项新任务,即:在欧安组织执行一项新任务,即在欧安组织执行一项新任务。Hasil企鹅akan dihitung dan diuji menggunakan uji kappa dan百分比协议(PA)。Sedangkan的信度包括:kateterisasin akan dihitung dengan menggunakan加权kappa, dan beberapa项目yang mengalami paroks, akan dihitung menggunakan患病率和偏差调整kappa -序数量表(PABAK-OS)和menghilangkan efek偏差和患病率。Hasil dari penghitungan nilai kappa menunjukkan bahwa checklist kateterisasi urin memoriliki nilai kappa sebesar 0,57, dan PA sebesar 78,49%。世当坎企鹅项目menunjukkan hasil yang bervariasi。中国农业大学学报(自然科学版),24- 29,96。欧洲安全与合作组织(欧安组织)的调适因素是,该组织的调适因素是,调适因素是,该组织的调适因素是:kespulan: Checklist kateterisasi urin merupakan Checklist dengan kategori reliability is sedang dan merupakan ceklis yang reliability。Namun、terapapat 9项帕达核对表简洁,但杨氏记忆库的可靠性为terapapak帕达核对表。
{"title":"Interrater Reliability Checklist Osce Kateterisasi Urin Di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada","authors":"Hershinta Retno, Intan Nurjannah","doi":"10.22146/jkkk.44278","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44278","url":null,"abstract":"Background: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) is one of summative test method for performance-based assessment. One of component that make up an OSCE is assessment instrumen. Whereas checklist is one of OSCE’s component that affect OSCE’s reliability. As long as this checklist was implemented in Nursing Science Program, Faculty of Medicine, UGM, the reliability of urinary catheterization checklist hasn’t been testedObjective: This study aims to assess interrater reliability of OSCE checklist instruments for urinary catheterization in Nursing Science Program, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada.Methods: This study is a psychometric testing study. Two rater consisted of a fourth-year student and a lecturer who performed measurement on 93 second-year students who was taking the OSCE examination. The measurement result were analyzed using kappa test and percent agreement (PA). Whereas the item’s reliability were analyzed using weighted kappa dan some items which is paradox can be count with Prevalence and Bias Adjusted Kappa-Ordinal Scale (PABAK-OS) to separate the bias and prevalence effect.Results: The results of measurement of the reliability was 0,57, which indicated that the checklist was in the moderate category, and the PA was 78,49%. According to Osborne (2008) and Stemler and Tsai (2008), this checklist reliability considered as acceptable. Meanwhile, the result of measurement of each item indicated various reliabilities. Reliability value on this checklist’s item was around 0,24-0,96. Meanwhile, some factors that affect OSCE’s rating categorized as item and rater.Conclusion: The checklist of urinary catheterization has moderate reliability value and can be used as an instrument for the OSCE assessment. However, there were 9 items that weren’t reliable and must be improved. ABSTRAKLatar belakang: Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian sumatif dalam penilaian berbasis performa. Salah satu komponen yang menyusun OSCE adalah instrumen penilaian. Instrumen checklist merupakan komponen OSCE yang mempengaruhi reliabilitas penilaian tersebut. Selama diterapkan di PSIK FK UGM, reliabilitas checklist kateterisasi urin belum pernah diuji.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interrater reliability checklist OSCE kateterisasi urin di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian psikometri. Dua rater yang terdiri dari mahasiswa tingkat  4 dan seorang dosen menilai performa 93 mahasiswa tahun kedua dalam stase kateterisasi urin saat OSCE. Hasil pengukuran akan dihitung dan diuji menggunakan uji kappa dan Percent Agreement (PA). Sedangkan reliabilitas tiap item kateterisasi urin akan dihitung dengan menggunakan weighted kappa, dan beberapa item yang mengalami paradoks akan dihitung menggunakan Prevalence And Bias Adjusted Kappa-Ordinal Scale (PABAK-OS) untuk menghilangkan efek bias dan prevalensi.Has","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126439443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1