Background: One of the most common problems in breastfeeding process experienced by post-partum mothers is the wrong breastfeeding position that makes the breastfeeding attachment between mother and baby becomes difficult. Using nursing pillow may help them to achieve the right and optimal breastfeeding attachment.Objective: To know the impact of the use of nursing pillow to the mother and baby’s attachment during breastfeeding process.Method: This study used Pre-Experimental-One Group Pretest Post-test design. The study was conducted from September 2017 until January 2018. The target of the study is breastfeeding mothers who had 7-21 days old babies and live near Umbulharjo 1 and Mantrijeron Primary Health Care. There were 35 respondents taken using consecutive technique. Data collection on the attachment of mothers and infants while breastfeeding is done using the LATCH assessment tool observation sheet. Respondents were given intervention to use nursing pillows for 5-10 minutes. Post-test data collection was carried out 1 week after the intervention. The data were analysed using Wilcoxon Test.Result: Statistically, the use of nursing pillow has significant impact on the breastfeeding attachment (p= 0,000) and each LATCH indicator described as follows: latch (p= 0,000), audible swallowing (p= 0,000), comfort (p= 0,000) and hold (p= 0,014). As for the indicator of type of nipple, the use of nursing pillow gave no significant impact (p= 0,180).Conclusion: The use of nursing pillow bring impact to the four indicator of LATCH but not in type of nipple indicator. ABSTRAKLatar Belakang: Masalah yang sering dialami oleh sebagian besar ibu pasca melahirkan yaitu ibu kesulitan melakukan perlekatan menyusui dengan benar karena posisi menyusui yang salah. Oleh karena itu diperlukan intervensi untuk membantu ibu dan bayi melakukan perlekatan menyusui yang benar dan optimal dengan menggunakan bantal menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bantal menyusui terhadap perlekatan ibu-bayi selama menyusui.Metode: Penelitian menggunakan Pre-Eksperimental-One Group Pre-test Posttest design. Penelitian ini dilakukan mulai September 2017 - Januari 2018 pada ibu menyusui dengan bayi usia 7-21 hari yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Umbulharjo 1 dan Mantrijeron. Sebanyak 35 responden diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Perlekatan ibu dan bayi saat menyusui dilakukan observasi menggunakan lembar LATCH assessment tool. Responden diberikan intervensi berupa penggunaan bantal menyusui selama 5-10 menit. Pengambilan data post test dilakukan 1 minggu setelah intervensi. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon.Hasil: Penggunaan bantal menyusui berpengaruh secara signifikan terhadap perlekatan menyusui secara umum (p= 0,000) dan di setiap indikator LATCH seperti berikut: latch (p= 0,000), audible swallowing (p= 0,000), comfort (p= 0,000) dan hold (p= 0,014). Sementara pada indikator type of nipple, penggunaan bantal menyusui tidak memberikan damp
背景:产后母亲在母乳喂养过程中最常见的问题之一是错误的母乳喂养姿势,使母亲与婴儿之间的母乳喂养依恋变得困难。使用护理枕可以帮助他们获得正确和最佳的母乳喂养依恋。目的:了解母乳喂养过程中使用护理枕对母婴依恋的影响。方法:本研究采用前实验-一组前测试-后测试设计。该研究于2017年9月至2018年1月进行。该研究的对象是居住在Umbulharjo 1和Mantrijeron初级卫生保健中心附近的7-21天婴儿的母乳喂养母亲。有35名受访者采用连续技术。使用LATCH评估工具观察表收集母乳喂养期间母婴依恋情况的数据。给予干预,使用护理枕5-10分钟。干预后1周进行测试后数据收集。采用Wilcoxon检验对数据进行分析。结果:统计上,护理枕的使用对母乳喂养依恋有显著影响(p= 0000),各LATCH指标分别为:LATCH (p= 0000)、audible吞咽(p= 0000)、comfort (p= 0000)、hold (p= 0.014)。对于乳头类型指标,使用护理枕对其无显著影响(p= 0.180)。结论:护理枕的使用对LATCH的四项指标有影响,但对乳头类型指标无影响。【摘要】拉撒拉:拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳,拉撒拉阳。在此基础上,本文提出了一种新的研究方法,即在此基础上,建立一种新的研究方法,即在此基础上,建立一种新的研究方法。图:Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bantal menyuui terhadap perlekatan ibu-bayi selama menyuui。方法:Penelitian menggunakan实验前-一组前测后测设计。Penelitian ini dilakukan mulai 2017年9月- 2018年1月pada ibu menusui dengan bayi usia 7-21 hari yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Umbulharjo 1 dan Mantrijeron。对35名被调查者进行了抽样调查。孟古纳坎人的四肢LATCH评估工具。被调查者的心理干预在5-10分钟内发生了变化。彭甘比兰数据后测dilakukan 1明谷setelah干预。分析数据menggunakan Uji Wilcoxon。Hasil: Penggunaan bantal menyusui berpengaruh secara signifikan terhadap perlekatan menyusui secara umum (p= 0000) dan di setiap指标LATCH seperti berikut: LATCH (p= 0000), audible吞咽(p= 0000), comfort (p= 0000) dan hold (p= 0.014)。Sementara篇indikator类型的乳头,penggunaan bantal menyusui有些memberikan dampak杨signifikan (p = 0180)。彭家南bantal menusui berpengaruh terhadap perlekatan ibui -bayi selama menusui, pata keep indicator LATCH keali indicator type nipple。
{"title":"Pengaruh Penggunaan Bantal Menyusui terhadap Perlekatan Ibu-Bayi Selama Menyusui","authors":"Prillyantika Wismawati, Widyawati Widyawati, Wenny Artanty Nisman","doi":"10.22146/jkkk.44283","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44283","url":null,"abstract":"Background: One of the most common problems in breastfeeding process experienced by post-partum mothers is the wrong breastfeeding position that makes the breastfeeding attachment between mother and baby becomes difficult. Using nursing pillow may help them to achieve the right and optimal breastfeeding attachment.Objective: To know the impact of the use of nursing pillow to the mother and baby’s attachment during breastfeeding process.Method: This study used Pre-Experimental-One Group Pretest Post-test design. The study was conducted from September 2017 until January 2018. The target of the study is breastfeeding mothers who had 7-21 days old babies and live near Umbulharjo 1 and Mantrijeron Primary Health Care. There were 35 respondents taken using consecutive technique. Data collection on the attachment of mothers and infants while breastfeeding is done using the LATCH assessment tool observation sheet. Respondents were given intervention to use nursing pillows for 5-10 minutes. Post-test data collection was carried out 1 week after the intervention. The data were analysed using Wilcoxon Test.Result: Statistically, the use of nursing pillow has significant impact on the breastfeeding attachment (p= 0,000) and each LATCH indicator described as follows: latch (p= 0,000), audible swallowing (p= 0,000), comfort (p= 0,000) and hold (p= 0,014). As for the indicator of type of nipple, the use of nursing pillow gave no significant impact (p= 0,180).Conclusion: The use of nursing pillow bring impact to the four indicator of LATCH but not in type of nipple indicator. ABSTRAKLatar Belakang: Masalah yang sering dialami oleh sebagian besar ibu pasca melahirkan yaitu ibu kesulitan melakukan perlekatan menyusui dengan benar karena posisi menyusui yang salah. Oleh karena itu diperlukan intervensi untuk membantu ibu dan bayi melakukan perlekatan menyusui yang benar dan optimal dengan menggunakan bantal menyusui.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan bantal menyusui terhadap perlekatan ibu-bayi selama menyusui.Metode: Penelitian menggunakan Pre-Eksperimental-One Group Pre-test Posttest design. Penelitian ini dilakukan mulai September 2017 - Januari 2018 pada ibu menyusui dengan bayi usia 7-21 hari yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Umbulharjo 1 dan Mantrijeron. Sebanyak 35 responden diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Perlekatan ibu dan bayi saat menyusui dilakukan observasi menggunakan lembar LATCH assessment tool. Responden diberikan intervensi berupa penggunaan bantal menyusui selama 5-10 menit. Pengambilan data post test dilakukan 1 minggu setelah intervensi. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon.Hasil: Penggunaan bantal menyusui berpengaruh secara signifikan terhadap perlekatan menyusui secara umum (p= 0,000) dan di setiap indikator LATCH seperti berikut: latch (p= 0,000), audible swallowing (p= 0,000), comfort (p= 0,000) dan hold (p= 0,014). Sementara pada indikator type of nipple, penggunaan bantal menyusui tidak memberikan damp","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130104034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latifah Nurul Aziza, Anggit Wicaksana, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo
Background: Globally, people with diabetes mellitus are increasing in number, mostly type 2 diabetes mellitus (T2DM). There is a specific diabetes management that could prevent severe complication. This diabetes management could be helped by using smartphone application.Objective: To identify the use of a smartphone application on blood glucose level and glycated haemoglobin management in T2DM.Methods: This study was a literature review. The database used in this study were Pubmed, Science Direct, and Cochrane. The literature inclusion criteria were written in English, published between 2008 and 2018, available in free full text, using T2DM as a sample, using smartphone or mobile phone as intervention, provided blood glucose levels and/or glycated haemoglobin as outcomes, and research paper. Books and seminar results were excluded. The study applied PRISMA guidelines to extract and synthesize data.Results: There were three papers that met the requirements as the result of systematic search. The use of smartphone application supported blood glucose and glycated haemoglobin improvement by reducing their level, from bad to moderate condition. The improvement was happened in the presence of several smartphone applications for diabetes education service, feedback, and self-monitoring.Conclusion: The use smartphone application help in managing blood glucose and glycated haemoglobin levels. Nurse and other healthcare staffs could utilize smartphone to control blood glucose and glycated haemoglobin levels by educating and self-monitoring diabetes patient’s condition. ABSTRAKLatar Belakang: Jumlah penyandang diabetes melitus di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dengan mayoritas diabetes melitus tipe 2. Diabetes memerlukan adanya manajemen secara tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pemakaian smartphone, dipercaya dapat membantu pengelolaan diabetes.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui penggunaan smartphone dalam mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin pada penyandang diabetes melitus tipe 2.Metode: Penelitian ini merupakan literature review. Database yang digunakan, yaitu PUBMED, Science Direct, dan Cochrane. Kriteria inklusi literatur meliputi naskah berbahasa Inggris, terbit antara tahun 2008 sampai 2018, tersedia dalam free full text, sampel penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2, intervensi berupa penggunaan smartphone atau mobile phone, memiliki luaran kadar glukosa darah dan/atau kadar glycated haemoglobin, dan berupa artikel penelitian. Literatur yang berbentuk buku dan hasil seminar tidak dimasukkan dalam analisis. Penelitian menggunakan panduan PRISMA untuk ekstraksi dan sintesis data.Hasil: Ditemukan hanya ada tiga naskah penelitian yang memenuhi persyaratan berdasarkan pencarian sistematis. Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin, yaitu dapat membantu menurunkan kadarnya sehingga mengubah dari kategori buruk ke kategori sedang. Perbaikan tersebut terjadi ka
背景:在全球范围内,糖尿病患者的数量正在增加,主要是2型糖尿病(T2DM)。有一种特殊的糖尿病管理方法可以防止严重的并发症。这种糖尿病管理可以通过使用智能手机应用程序来帮助。目的:确定智能手机应用程序在T2DM患者血糖水平和糖化血红蛋白管理中的应用。方法:采用文献复习法。本研究使用的数据库为Pubmed、Science Direct和Cochrane。文献纳入标准以英文撰写,出版于2008年至2018年之间,可免费获得全文,以T2DM为样本,使用智能手机或手机作为干预,提供血糖水平和/或糖化血红蛋白作为结果,以及研究论文。书籍和研讨会结果不包括在内。本研究应用PRISMA指南提取和合成数据。结果:通过系统检索,有3篇论文符合要求。智能手机应用程序的使用通过将血糖和糖化血红蛋白的水平从不良降至中等水平来支持血糖和糖化血红蛋白的改善。改善发生在几个智能手机应用程序的糖尿病教育服务,反馈和自我监测。结论:使用智能手机应用程序有助于控制血糖和糖化血红蛋白水平。护士和其他医护人员可以通过教育和自我监测糖尿病患者的病情,利用智能手机控制血糖和糖化血红蛋白水平。latar Belakang: Jumlah penyandang diabetes melitus di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dengan mayoritas diabetes type 2。糖尿病管理专家,糖尿病管理专家,糖尿病管理专家。菲律宾人的智能手机,佩佩卡娅·佩佩卡娅·佩佩卡娅·佩佩卡娅糖尿病。Tujuan Penelitian: Untuk menggetahui penggunaan智能手机dalam mengelola kadar glukosa darah dan糖化血红蛋白padpenyanandang糖尿病2型。方法:Penelitian ini merupakan文献综述。数据库杨迪纳坎,yyitu PUBMED, Science Direct, dan Cochrane。中国糖尿病文献标准(Kriteria inklui),中国糖尿病文献标准(2009),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2018),中国糖尿病文献标准全文,中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2018),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2018),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008),中国糖尿病文献标准(2008)。文学扬伯本图克布库丹哈西尔研讨会迪马苏克达拉姆分析。peneletian menggunakan panduan PRISMA untuk与sintesdata数据。Hasil: Ditemukan hanya ada tiga naskah penelitian yang memenuhi persyaratan berdasarkan pencarian sistematis。彭家南智能手机门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞,门门门洞。在印度,人们可以用智能手机上网,也可以用智能手机上网,也可以用智能手机上网。彭家南的智能手机membantu mengelola kadar glukosa darah dan糖化血红蛋白。Perawat danpetugas kesehatan dapat menanfaatkan智能手机untuk membantu mengendalkan kadar glukosa darah dan糖化血红蛋白melalui pendidikan danpemantauan mandiri padondisi糖尿病。
{"title":"Penggunaan Smartphone dalam Mengelola Kadar Glukosa Darah dan Glycated Haemoglobin pada Diabetes Melitus Tipe 2: Literatur Review","authors":"Latifah Nurul Aziza, Anggit Wicaksana, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo","doi":"10.22146/jkkk.44297","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44297","url":null,"abstract":"Background: Globally, people with diabetes mellitus are increasing in number, mostly type 2 diabetes mellitus (T2DM). There is a specific diabetes management that could prevent severe complication. This diabetes management could be helped by using smartphone application.Objective: To identify the use of a smartphone application on blood glucose level and glycated haemoglobin management in T2DM.Methods: This study was a literature review. The database used in this study were Pubmed, Science Direct, and Cochrane. The literature inclusion criteria were written in English, published between 2008 and 2018, available in free full text, using T2DM as a sample, using smartphone or mobile phone as intervention, provided blood glucose levels and/or glycated haemoglobin as outcomes, and research paper. Books and seminar results were excluded. The study applied PRISMA guidelines to extract and synthesize data.Results: There were three papers that met the requirements as the result of systematic search. The use of smartphone application supported blood glucose and glycated haemoglobin improvement by reducing their level, from bad to moderate condition. The improvement was happened in the presence of several smartphone applications for diabetes education service, feedback, and self-monitoring.Conclusion: The use smartphone application help in managing blood glucose and glycated haemoglobin levels. Nurse and other healthcare staffs could utilize smartphone to control blood glucose and glycated haemoglobin levels by educating and self-monitoring diabetes patient’s condition. ABSTRAKLatar Belakang: Jumlah penyandang diabetes melitus di seluruh dunia terus mengalami peningkatan dengan mayoritas diabetes melitus tipe 2. Diabetes memerlukan adanya manajemen secara tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pemakaian smartphone, dipercaya dapat membantu pengelolaan diabetes.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui penggunaan smartphone dalam mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin pada penyandang diabetes melitus tipe 2.Metode: Penelitian ini merupakan literature review. Database yang digunakan, yaitu PUBMED, Science Direct, dan Cochrane. Kriteria inklusi literatur meliputi naskah berbahasa Inggris, terbit antara tahun 2008 sampai 2018, tersedia dalam free full text, sampel penelitian adalah penyandang diabetes melitus tipe 2, intervensi berupa penggunaan smartphone atau mobile phone, memiliki luaran kadar glukosa darah dan/atau kadar glycated haemoglobin, dan berupa artikel penelitian. Literatur yang berbentuk buku dan hasil seminar tidak dimasukkan dalam analisis. Penelitian menggunakan panduan PRISMA untuk ekstraksi dan sintesis data.Hasil: Ditemukan hanya ada tiga naskah penelitian yang memenuhi persyaratan berdasarkan pencarian sistematis. Penggunaan smartphone membantu mengelola kadar glukosa darah dan glycated haemoglobin, yaitu dapat membantu menurunkan kadarnya sehingga mengubah dari kategori buruk ke kategori sedang. Perbaikan tersebut terjadi ka","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"375 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115026221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ami Novianti Subagya, Ni Nyoman Udiani, S. Firdaus
Background: Sexuality is an important aspect of life. Cancer and its treatment not only affect the physical and psychological wellbeing of patients but also can affect their sexual health.Objective: The objective of this review is to conduct a review of the literature regarding sexuality in cervical cancer patients, after taking into consideration the principal changes produced by the disease and its treatment.Method: This review considered references through a search of PubMed by use of the search terms “cervical cancer patients,” “therapy OR treatment,” in combination with “sexuality.”Result: patients with cervical cancer mostly experience sexual problems, such as decreased interest and sexual activity, pain during intercourse, difficulty reaching orgasm, lack of lubrication, dyspareunia and vaginal shortness. Treatment with surgery, chemotherapy, radiotherapy, are factors that can affect sexuality and quality of life in patients with cancer.Conclusion: Several sexuality problems found among majority of cervical cancer patients. The presence of sexual dysfunction in cervical cancer is caused by the disease and its treatment. Cervical cancer patients need nursing care intervention in sexuality aspect. ABSTRAKLatar Belakang: Seksualitas merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kanker beserta pengobatannya tidak hanya berdampak pada kesejahteraan fisik dan psikologis pasien, namun juga dapat memengaruhi kesejahteraan seksualitas seorang individu.Tujuan: Tinjauan literatur ini bertujuan untuk melihat aspek seksualitas pada pasien kanker serviks, berdasarkan perubahan utama yang disebabkan oleh penyakit dan pengobatannya.Metode: pencarian literatur dilakukan pada 3 database yaitu PubMed, Science Direct dan Cochrane, menggunakan istilah pencarian “cervical cancer patients,” “therapy OR treatment,” dan "sexuality." Diperoleh sebanyak 7 orisinal artikel yang berkaitan dengan aspek seksualitas pada pasien dengan kanker serviks dalam Bahasa Inggris pada kurun tahun 2014 – 2019.Hasil: Pasien dengan kanker serviks sebagian besar mengalami masalah seksualitas, antara lain penurunan minat dan aktivitas seksual, rasa sakit selama hubungan seksual, kesulitan untuk mencapai orgasme, kurangnya lubrikasi, dyspareunia, serta vaginal shortness. Pengobatan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, radioterapi, dan obat-obatan menjadi faktor yang dapat memengaruhi seksualitas pada pasien dengan kanker.Kesimpulan: Berbagai masalah seksualitas ditemukan pada sebagian besar pasien dengan kanker serviks. Adanya gangguan seksual pada pasien dengan kanker serviks disebabkan oleh penyakit dan pengobatannya. Diperlukan intervensi perawatan aspek seksualitas pada pasien kanker serviks.
背景:性是生活的一个重要方面。癌症及其治疗不仅会影响患者的身心健康,还会影响他们的性健康。目的:本综述的目的是在考虑到该病及其治疗产生的主要变化后,对有关宫颈癌患者性行为的文献进行综述。方法:本综述通过使用“宫颈癌患者”、“治疗或治疗”结合“性”搜索PubMed检索文献。结果:宫颈癌患者多出现性问题,如性兴趣和性活动下降、性交疼痛、难以达到性高潮、缺乏润滑、性交困难、阴道短等。手术、化疗、放疗等治疗都是影响癌症患者性生活和生活质量的因素。结论:多数宫颈癌患者存在多种性行为问题。宫颈癌中出现性功能障碍是由疾病及其治疗引起的。宫颈癌患者在性方面需要护理干预。【摘要】latar Belakang: Seksualitas merupakan aspeting dalam kehidupan。Kanker beserta pengobatannya tidak hanya berdampak pada kesejahteraan和finisik dan心理学家,namun juga dapat memengaruhi kesejahteraan和seksualitas seorang个体。吐鲁番:吐鲁番语:吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语,吐鲁番语。方法:医学文献大全数据库yyitu PubMed, Science Direct dan Cochrane, menggunakan istillah,医学文献大全“宫颈癌患者”、“治疗OR治疗”、“性”。翻译原文杨伯凯丹·邓加安演讲:2014 - 2019马来语,马来语,马来语,马来语,马来语。Hasil: Pasien dengan kanker serviks sebagian besar mengalami masalah seksualitas, antara lain penurunan minat dan aktivitas seksual, rasa sakit selama hubungan seksual, kesulitan untuk mencapai性高潮,kurangnya lubrikasi,性交困难,serta阴道短。彭哥巴旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦旦Berbagai masalah seksualitas ditemukan pada sebagian besar pasen dengan kanker serviks。Adanya gangguan seksual paden dengan kanker serviks disebabkan oleh penyakit dan pengobatannya。迪佩鲁坎的干预是一种特殊的政治行为,是一种特殊的政治行为。
{"title":"Aspek Seksualitas pada Pasien dengan Kanker Serviks","authors":"Ami Novianti Subagya, Ni Nyoman Udiani, S. Firdaus","doi":"10.22146/jkkk.36058","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.36058","url":null,"abstract":"Background: Sexuality is an important aspect of life. Cancer and its treatment not only affect the physical and psychological wellbeing of patients but also can affect their sexual health.Objective: The objective of this review is to conduct a review of the literature regarding sexuality in cervical cancer patients, after taking into consideration the principal changes produced by the disease and its treatment.Method: This review considered references through a search of PubMed by use of the search terms “cervical cancer patients,” “therapy OR treatment,” in combination with “sexuality.”Result: patients with cervical cancer mostly experience sexual problems, such as decreased interest and sexual activity, pain during intercourse, difficulty reaching orgasm, lack of lubrication, dyspareunia and vaginal shortness. Treatment with surgery, chemotherapy, radiotherapy, are factors that can affect sexuality and quality of life in patients with cancer.Conclusion: Several sexuality problems found among majority of cervical cancer patients. The presence of sexual dysfunction in cervical cancer is caused by the disease and its treatment. Cervical cancer patients need nursing care intervention in sexuality aspect. ABSTRAKLatar Belakang: Seksualitas merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kanker beserta pengobatannya tidak hanya berdampak pada kesejahteraan fisik dan psikologis pasien, namun juga dapat memengaruhi kesejahteraan seksualitas seorang individu.Tujuan: Tinjauan literatur ini bertujuan untuk melihat aspek seksualitas pada pasien kanker serviks, berdasarkan perubahan utama yang disebabkan oleh penyakit dan pengobatannya.Metode: pencarian literatur dilakukan pada 3 database yaitu PubMed, Science Direct dan Cochrane, menggunakan istilah pencarian “cervical cancer patients,” “therapy OR treatment,” dan \"sexuality.\" Diperoleh sebanyak 7 orisinal artikel yang berkaitan dengan aspek seksualitas pada pasien dengan kanker serviks dalam Bahasa Inggris pada kurun tahun 2014 – 2019.Hasil: Pasien dengan kanker serviks sebagian besar mengalami masalah seksualitas, antara lain penurunan minat dan aktivitas seksual, rasa sakit selama hubungan seksual, kesulitan untuk mencapai orgasme, kurangnya lubrikasi, dyspareunia, serta vaginal shortness. Pengobatan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, radioterapi, dan obat-obatan menjadi faktor yang dapat memengaruhi seksualitas pada pasien dengan kanker.Kesimpulan: Berbagai masalah seksualitas ditemukan pada sebagian besar pasien dengan kanker serviks. Adanya gangguan seksual pada pasien dengan kanker serviks disebabkan oleh penyakit dan pengobatannya. Diperlukan intervensi perawatan aspek seksualitas pada pasien kanker serviks.","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128784085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Haryani Haryani, M. Perdana, Septa Adhi Hermawan, Malina Luthfiana
Background: Pain is the most common symptoms suffered by cancer patients that can affect their daily activity and quality of life. Non pharmacological intervention to decrease pain often ignored.Objective: To determine the effectivity of structured health education of non pharmacological intervention to decrease cancer pain.Method: This is a quasi experimental research. The inclusion criteria were cancer patients who were more than 18 years old, suffered cancer pain (from 1-10 scale), and were on stage I-IV of cancer. Sixty eight subjects were recruited (34 for intervention group and 34 for control group). The booklet contains about how to treat non-pharmacology pain and management in the form of warm compress, cold compress, and relaxation techniques. Control group only use diary pain while usual care were provided for control group. Daily pain diary was filled by research subjects for three days. Brief Pain Inventory was given for both of two groups. Paired t test was used to compare pain score and ADL disturbance before and after intervention.Result: There were a significance decrease on both of pain score and daily activity disturbance before and after intervention in the intervention group (p= 0,000). There were not any significant different of pain score (p=0,762) and daily activity disturbance (p= 0,253) in control group. In addition, warm compress is the most nonpharmacological technique used by the intervention group.Conclusion: Providing structured health education of non-pharmacological intervention technique such as warm and cold compress, and relaxation is effective in reducing pain and ADL disorders in cancer patient. ABSTRAKLatar belakang: Nyeri adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan penderita kanker. Nyeri yang timbul terus-menerus dan tidak ditangani secara adekuat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan nyeri secara non-farmakologi sering diabaikan.Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian pendidikan kesehatan teknik non-farmakologi penanganan nyeri pada pasien kanker.Metode: Desain penelitian quasi eksperimen. Kriteria inklusi pasien kanker dengan umur >18 tahun, mengalami nyeri skala 1 – 10, stadium I-IV. Kriteria eksklusi adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa. Subjek penelitian 68 orang (34 kelompok kontrol dan 34 kelompok perlakuan). Kelompok perlakuan diberikan booklet cara penanganan nyeri non-farmakologi dan demonstrasi teknik non-farmakologi berupa kompres hangat, kompres dingin, dan teknik relaksasi. Kelompok kontrol mendapatkan perawatan standar. Responden mengisi daily pain diary selama 3 hari dan mengisi kuesioner Brief Pain Inventory (BPI). Analisis data menggunakan distribusi frekuesi dan uji t test berpasangan untuk membandingkan skala nyeri dan tingkat gangguan aktivitas sehari-hari akibat nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi.Hasil: Teknik non-farmakologi yang banyak digunakan oleh kelompok perlakuan adalah kompres hangat sebesar 56,67%
背景:疼痛是癌症患者最常见的症状,会影响他们的日常活动和生活质量。非药物干预减轻疼痛往往被忽视。目的:探讨非药物干预下结构化健康教育对减轻癌痛的效果。方法:采用准实验研究方法。入选标准为年龄在18岁以上,患有癌性疼痛(1-10分),处于I-IV期的癌症患者。共招募受试者68名(干预组34名,对照组34名)。这本小册子包含了如何以热敷、冷敷和放松技术的形式治疗非药物性疼痛和管理。对照组仅使用日记止痛,对照组给予常规护理。研究对象连续三天填写每日疼痛日记。两组均给予简短疼痛量表。采用配对t检验比较干预前后疼痛评分和ADL障碍。结果:干预组患者干预前后疼痛评分和日常活动障碍均有显著降低(p= 0000)。对照组患者疼痛评分(p= 0.762)、日常活动障碍(p= 0.253)差异无统计学意义。此外,热敷是干预组使用最多的非药物技术。结论:开展冷敷、冷敷、放松等非药物干预技术的结构化健康教育,可有效减轻肿瘤患者的疼痛和日常生活障碍。【摘要】拉特拉康:Nyeri adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan penderita kanker。Nyeri yang timbul -menerus dan tidak ditangani secara adekuat dapat mengganggu aktivitas sehari- haren dan menurunkan kualitas hidup pasen。Penanganan nyeri secara非农学家提供diabaikan。图胡安:孟格塔慧的ekktivitas pemberian pendidikan kesehatan teknik non-farmakologi penanganan nyeri paden kanker。方法:Desain penelitian准实验。kktria inklusi pasien kanker dengan umur >18 tahun, mengalami nyeri skala 1 - 10,体育场I-IV。[题名]羊,羊,羊,猪,猪,猪,猪。实验对象为68只(对照34只,非对照34只)。Kelompok perlakuan diberikan小册子cara penanganan nyeri nonfarmakologii dan demonstrasi teknik nonfarmakologii berupa kompres hangat, kompres dingin, dan teknik relaksasi。克伦波控制门达帕特坎的标准。患者每日疼痛日记selama 3、疼痛量表(BPI)。通过对内蒙古地区分布、商业分布、人口分布等数据的分析,验证内蒙古地区人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布、人口分布等因素的干预作用。Hasil: Teknik non-farmakologi yang banyak digunakan oleh kelompok perlakuan adalah kompres hangat sebesar 56,67%。Terjadi penurunan rata-rata tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p= 0000) dan rata-rata tingkat gangguan ADL karena nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi (p= 0000)。tingkat nyeri (p=0,762)和tingkat gangguan ADL (p= 0,253)与kelompok对照。kespulan: Pemberian pendidikan kesehatan terstruckturr tentang penggunaan teknik non-farmakologi seperpres hangat, dingin dan relaksasi efektif dalam menurunkan nyeri dan gangguan ADL paada pasien kanker。
{"title":"Efektivitas Pemberian Pendidikan Kesehatan Terstruktur tentang Penggunaan Teknik Non Farmakologi untuk Mengurangi Nyeri Kanker","authors":"Haryani Haryani, M. Perdana, Septa Adhi Hermawan, Malina Luthfiana","doi":"10.22146/jkkk.34286","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.34286","url":null,"abstract":"Background: Pain is the most common symptoms suffered by cancer patients that can affect their daily activity and quality of life. Non pharmacological intervention to decrease pain often ignored.Objective: To determine the effectivity of structured health education of non pharmacological intervention to decrease cancer pain.Method: This is a quasi experimental research. The inclusion criteria were cancer patients who were more than 18 years old, suffered cancer pain (from 1-10 scale), and were on stage I-IV of cancer. Sixty eight subjects were recruited (34 for intervention group and 34 for control group). The booklet contains about how to treat non-pharmacology pain and management in the form of warm compress, cold compress, and relaxation techniques. Control group only use diary pain while usual care were provided for control group. Daily pain diary was filled by research subjects for three days. Brief Pain Inventory was given for both of two groups. Paired t test was used to compare pain score and ADL disturbance before and after intervention.Result: There were a significance decrease on both of pain score and daily activity disturbance before and after intervention in the intervention group (p= 0,000). There were not any significant different of pain score (p=0,762) and daily activity disturbance (p= 0,253) in control group. In addition, warm compress is the most nonpharmacological technique used by the intervention group.Conclusion: Providing structured health education of non-pharmacological intervention technique such as warm and cold compress, and relaxation is effective in reducing pain and ADL disorders in cancer patient. ABSTRAKLatar belakang: Nyeri adalah salah satu keluhan yang sering dirasakan penderita kanker. Nyeri yang timbul terus-menerus dan tidak ditangani secara adekuat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan nyeri secara non-farmakologi sering diabaikan.Tujuan: Mengetahui efektivitas pemberian pendidikan kesehatan teknik non-farmakologi penanganan nyeri pada pasien kanker.Metode: Desain penelitian quasi eksperimen. Kriteria inklusi pasien kanker dengan umur >18 tahun, mengalami nyeri skala 1 – 10, stadium I-IV. Kriteria eksklusi adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa. Subjek penelitian 68 orang (34 kelompok kontrol dan 34 kelompok perlakuan). Kelompok perlakuan diberikan booklet cara penanganan nyeri non-farmakologi dan demonstrasi teknik non-farmakologi berupa kompres hangat, kompres dingin, dan teknik relaksasi. Kelompok kontrol mendapatkan perawatan standar. Responden mengisi daily pain diary selama 3 hari dan mengisi kuesioner Brief Pain Inventory (BPI). Analisis data menggunakan distribusi frekuesi dan uji t test berpasangan untuk membandingkan skala nyeri dan tingkat gangguan aktivitas sehari-hari akibat nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi.Hasil: Teknik non-farmakologi yang banyak digunakan oleh kelompok perlakuan adalah kompres hangat sebesar 56,67%","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"382 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122859034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTBackground: Female inmates undergo depression in various levels and symptoms. Depression on female inmates rise from loss of freedom and stressor during imprisonment which results in feelings of failure, loss of life’s meaning, emptiness, interpersonal barriers, and stress. Logotherapy is an intervention that has been proven to decrease depression level through the process of discovering the meaning and purpose of life. Logotherapy on inmates has been shown to decrease the level of despair, influence the meaningfulness of life, increase self-esteem, and decrease anxiety levels. The effect of logotherapy on female inmates depression is still limited to be found, both quantitatively and qualitatively.Objective: To analyze the effect of logotherapy on female inmates depression level in each domain of depression symptoms.Methods: This study is quantitative and observational study with a case study design. The sample were five participants who were recruited using purposive sampling technique with inclusion criteria i.e. willing to take part in a series of studies, identified as experiencing depression from mild to severe level, not get psychotherapy, cooperative, and able to communicate well. Data were collected using Beck Depression Inventory II (BDI II) questionnaire, before and after logotherapy. Logotherapy was carried out in four sessions, namely problem identification, responses and problem solving identification, development of positive attitudes and values toward problems, and evaluation.Results: Four participants experienced varying changes in depression levels and one participant remained at moderate depression level but got her total score changed.Conclusion: Logotherapy has an effect on reducing the level of depression in various ways. Based on these findings, correctional nurse needs to develop a comprehensive nursing care by providing logotherapy to decrease female inmates depression level.Keywords: depression, female Inmates, logotherapy ABSTRAKLatar Belakang: Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan mengalami depresi dengan tingkat dan tanda gejala yang bervariasi. Depresi pada WBP perempuan muncul karena kehilangan kemerdekaan dan stresor saat pemidanaan sehingga menimbulkan perasaan gagal, kehilangan nilai hidup, perasaan hampa dan tertekan, serta hambatan interpersonal. Logoterapi merupakan intervensi yang terbukti dapat menurunkan tingkat depresi melalui proses penemuan makna dan tujuan hidup. Logoterapi terhadap WBP telah terbukti dapat menurunkan tingkat keputusasaan, memengaruhi kebermaknaan hidup, meningkatkan harga diri, dan menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian mengenai pengaruh logoterapi terhadap tingkat depresi pada WBP perempuan masih sangat terbatas ditemukan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh logoterapi terhadap penurunan tingkat depresi WBP perempuan pada setiap domain gejala depresi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan observasional deng
摘要背景:女犯人存在不同程度、不同症状的抑郁症。女性囚犯的抑郁是由于监禁期间失去自由和压力导致的失败感、生活意义丧失、空虚感、人际关系障碍和压力。意义疗法是一种通过发现生活的意义和目的来降低抑郁水平的干预手段。对囚犯进行意义疗法已被证明可以降低绝望程度,影响生活的意义,增强自尊,减少焦虑程度。意义疗法对女性囚犯抑郁的影响,在定性和定量上都还有待进一步研究。目的:分析意义疗法对女犯抑郁症状各领域水平的影响。方法:本研究采用个案研究设计的定量观察研究。样本是采用有目的的抽样技术招募的五名参与者,他们有纳入标准,即愿意参加一系列研究,确定患有轻度到重度抑郁症,未接受心理治疗,合作,能够很好地沟通。数据收集使用贝克抑郁量表II (BDI II)问卷,在意义治疗前后。意义治疗分为四个阶段,即问题识别阶段、反应和解决问题阶段、对问题积极态度和价值观的培养阶段和评价阶段。结果:4名受试者的抑郁水平发生了不同程度的变化,1名受试者的抑郁水平保持在中度,但总分发生了变化。结论:意义疗法可通过多种方式降低抑郁水平。在此基础上,教养所护士需要制定全面的护理措施,通过提供意义疗法来降低女犯的抑郁水平。【关键词】抑郁症,女性囚犯,意义治疗】【关键词】女性囚犯,意义治疗【关键词】女性囚犯;“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”“”这句话的意思是:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”Logoterapi terhadap WBP telah terbukti dapat menurunkan tingkat keputusasaan, memengaruhi kebermaknaan hidup, mengkatkan harga diri, dan menurunkan tingkat keecmasan。Penelitian mengenai pengaruh logoterapi terhadap . WBP perperumih . sangat terbatas ditemukan, baik . secarantititif maupun quality。图juan: Untuk menganalis pengaruh logoterapi terhadap penurunan tingkat depression . WBP perperpenpa - seap domain gejala depression。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian定量与观测登根设计研究。样本terpel terdiri dari lima partisipan yang dipilih menggunakan teknik有目的随机抽样登干标准为:bersedia mengikuti serangkaian penelitian, teridentifikasi mengalami depresi dari ringan hingga berat, tidak mendapatkan pengobatan psikoterapi, kooperatif, danmampu berkomunikasi dengan baik。彭普兰资料:孟古纳坎地区贝克抑郁量表ⅱ(BDIⅱ);Logoterapi dilakukan empat sesi yitu identifikasi masalah, identifikasi response dan cara penyelesaian masalah, pengembangan sikap dan nilai positive terhadap masalah, dan evaluasi。汉语:Empat partisipan mengalami perubahan tingkat depresi yang bervariasi dan satu partisipan tetap paddepresi sedang, namun mengalami perubahan total skor。Logoterapi berpengaruh terhadap penurunan和tingkat depresi secara bervariasi。Perawat Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) perlu mengembangkan asuhan keperwatan secara综合综合,dengan penberian logoterapi untuk menurunkan tingkat depresi pada WBP perempan。Kata kunci: deprii, Logoterapi,和WBP perempuan
{"title":"Studi Kasus: Pengaruh Logoterapi terhadap Depresi pada Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan","authors":"Arintan Nur Safitri, M. Andriany","doi":"10.22146/jkkk.49174","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.49174","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Female inmates undergo depression in various levels and symptoms. Depression on female inmates rise from loss of freedom and stressor during imprisonment which results in feelings of failure, loss of life’s meaning, emptiness, interpersonal barriers, and stress. Logotherapy is an intervention that has been proven to decrease depression level through the process of discovering the meaning and purpose of life. Logotherapy on inmates has been shown to decrease the level of despair, influence the meaningfulness of life, increase self-esteem, and decrease anxiety levels. The effect of logotherapy on female inmates depression is still limited to be found, both quantitatively and qualitatively.Objective: To analyze the effect of logotherapy on female inmates depression level in each domain of depression symptoms.Methods: This study is quantitative and observational study with a case study design. The sample were five participants who were recruited using purposive sampling technique with inclusion criteria i.e. willing to take part in a series of studies, identified as experiencing depression from mild to severe level, not get psychotherapy, cooperative, and able to communicate well. Data were collected using Beck Depression Inventory II (BDI II) questionnaire, before and after logotherapy. Logotherapy was carried out in four sessions, namely problem identification, responses and problem solving identification, development of positive attitudes and values toward problems, and evaluation.Results: Four participants experienced varying changes in depression levels and one participant remained at moderate depression level but got her total score changed.Conclusion: Logotherapy has an effect on reducing the level of depression in various ways. Based on these findings, correctional nurse needs to develop a comprehensive nursing care by providing logotherapy to decrease female inmates depression level.Keywords: depression, female Inmates, logotherapy ABSTRAKLatar Belakang: Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perempuan mengalami depresi dengan tingkat dan tanda gejala yang bervariasi. Depresi pada WBP perempuan muncul karena kehilangan kemerdekaan dan stresor saat pemidanaan sehingga menimbulkan perasaan gagal, kehilangan nilai hidup, perasaan hampa dan tertekan, serta hambatan interpersonal. Logoterapi merupakan intervensi yang terbukti dapat menurunkan tingkat depresi melalui proses penemuan makna dan tujuan hidup. Logoterapi terhadap WBP telah terbukti dapat menurunkan tingkat keputusasaan, memengaruhi kebermaknaan hidup, meningkatkan harga diri, dan menurunkan tingkat kecemasan. Penelitian mengenai pengaruh logoterapi terhadap tingkat depresi pada WBP perempuan masih sangat terbatas ditemukan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh logoterapi terhadap penurunan tingkat depresi WBP perempuan pada setiap domain gejala depresi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan observasional deng","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"306 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123091743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Self-efficacy is the ability to organize or carry out an action in achieving goals. Adolescence is a vulnerable period, since in this phase adolescents are in the genital phase and their sexual urge reaches its peak. Sexual and reproductive health self-efficacy is a person's belief in making decisions regarding his or her sexuality. Education plays important role in adolescents regarding their decision regarding sexual and reproductive health. Therefore, it is necessary to conduct research on the effect of AViRSex Education toward adolescent’s sexual and reproduction health self-efficacy.Objective: To find out the effect of AViRSex (Aid Video for Reproduction and Sexuality) Education toward adolescent’s sexual and reproduction health self-efficacy.Methods: This was quantitative research with quasi-experiment design which was conducted in November-Desember 2019 and took 122 students from SMP N 1 Ngemplak and SMP N 2 Ngemplak Sleman as research subjects. This research used the adolescent sexual and reproduction health self-efficacy questionnaire with validity score 0,97 and reliability score 0,74. Data was analyzed using Paired t-test, Mann-Whitney, Pearson Product Moment, and Eta Test.Result: There was a significant change in the pretest and post-test score of the intervention group (p= 0,008) while there was not any significant change in the pretest and post-test score of the control group (p= 0,367). There was not any significant difference between the pretest and post-test score of the control and intervention groups (p= 0,067). There was no relationship between self-efficacy with age (r= -0,039) and sexual reproductive health experiences (Fcount = 2,062). There was a relationship between sex with self-efficacy (Fcount = 6,28).Conclusion: AViRSex Education could increase sexual and reproduction health self-efficacy score on 12-14 years old adolescent.Keywords: adolescent; self-efficacy; sexual and reproduction health ABSTRAKLatar belakang: Efikasi diri merupakan kemampuan untuk mengatur atau melaksanakan suatu tindakan dalam mencapai tujuan. Masa remaja merupakan masa rentan, dimana remaja berada fase genital dan dorongan seksual yang mencapai fase puncak. Efikasi diri kesehatan seksual dan reproduksi merupakan keyakinan seseorang dalam memutuskan terkait dengan seksualitasnya. Edukasi berperan penting dalam membuat keputusan terkait kesehatan seksual dan reproduksinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Edukasi AViRSex terhadap efikasi diri terkait kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Edukasi AVirSex (Aid Video for Reproduction and Sexuality) terhadap efikasi diri terkait kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi-experimental. Penelitian dilaksanakan pada November – Desember 2019 dengan jumlah subjek sebanyak 122 siswa dari SMPN 1 dan SMPN 2 Ngemplak, Sleman. Instrumen yang digunakan
背景:自我效能感是组织或执行实现目标的行动的能力。青春期是一个脆弱的时期,因为在这个阶段,青少年处于生殖阶段,他们的性冲动达到顶峰。性健康和生殖健康自我效能感是一个人对自己的性行为做出决定的信念。在青少年就性健康和生殖健康作出决定方面,教育发挥着重要作用。因此,有必要开展无创性性教育对青少年性健康与生殖健康自我效能感的影响研究。目的:了解生殖与性教育视频对青少年性健康与生殖健康自我效能感的影响。方法:采用准实验设计的定量研究方法,于2019年11 - 12月以smpn1ngemplak和smpn2ngemplak Sleman的122名学生为研究对象。本研究采用效度为0.97分、信度为0.74分的青少年性健康与生殖健康自我效能感问卷。数据分析采用配对t检验、Mann-Whitney检验、Pearson积差检验和Eta检验。结果:干预组前测和后测得分变化显著(p= 0.008),对照组前测和后测得分无显著变化(p= 0.367)。对照组和干预组的测试前和测试后得分差异无统计学意义(p= 0.067)。自我效能感与年龄(r= - 0.039)和性生殖健康经历(Fcount = 2062)没有关系。性别与自我效能之间存在相关关系(Fcount = 6,28)。结论:病毒性教育可提高12 ~ 14岁青少年性健康与生殖健康自我效能感评分。关键词:青少年;自我效能感;【性与生殖健康】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】【中文摘要】Masa remaja merupakan Masa rentan, dimana remaja berada fase genital dan dorongan seksual yang menapai fase puncak。Efikasi diri kesehatan seksual和reduksi merupakan keyakan seseorang dalam memutuskan terkait dengan seksualitasya。Edukasi berperan penting dalam的成员keputusan和terkkait的成员都有一个共同的目标,那就是复制。【翻译】:性的“hahadap efikasi diri terkait kesehatan”和“sesual”的“reduksi”是“padremaja”。图juan: Untuk mengetahui pengaruh Edukasi AVirSex(生殖和性行为辅助视频),即efikasi diri terkait kesehatan seksual和reduksi padremaja。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian quantititiatian dengan rangangan准实验。Penelitian dilaksanakan pad2019年11月至12月dengan jumlah subjek sebanyak 122 siswa dari SMPN 1 dan SMPN 2 Ngemplak, Sleman。仪器杨的数值分析和数值分析结果表明,该方法的效度为0.97,信度为0.74。配对t检验,Mann-Whitney, Uji Pearson, dan Uji Eta。Hasil:分析数据为unjukan adanya perubahan显著性、前测和后测kelompok干预组(p= 0.008)、前测和后测kelompok对照组(p= 0.367)。试验前和试验后kelompok对照与干预组间的差异有统计学意义(p= 0.067)。Tidak ada hubungan antara efikasi diri dengan usia (r= -0,039) dan pengalaman kesehatan seksex reduksi (r= 2,062)。Ada hubungan jenis kelamin dengan efikasi diri (Fhitung=6,28)。在12 - 14岁之间,性别差异明显,雌雄同体,雌雄同体,雌雄同体。Kata Kunci: efikasi diri;Kesehatan seksual Dan reduksi;remaja
{"title":"Pengaruh Edukasi AViRSex (Aid Video for Reproduction and Sexuality) terhadap Efikasi Diri Remaja Terkait Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Kecamatan Ngemplak","authors":"Etika Ratnasari, S. Hartini, Widya Wasityastuti","doi":"10.22146/jkkk.57386","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.57386","url":null,"abstract":"Background: Self-efficacy is the ability to organize or carry out an action in achieving goals. Adolescence is a vulnerable period, since in this phase adolescents are in the genital phase and their sexual urge reaches its peak. Sexual and reproductive health self-efficacy is a person's belief in making decisions regarding his or her sexuality. Education plays important role in adolescents regarding their decision regarding sexual and reproductive health. Therefore, it is necessary to conduct research on the effect of AViRSex Education toward adolescent’s sexual and reproduction health self-efficacy.Objective: To find out the effect of AViRSex (Aid Video for Reproduction and Sexuality) Education toward adolescent’s sexual and reproduction health self-efficacy.Methods: This was quantitative research with quasi-experiment design which was conducted in November-Desember 2019 and took 122 students from SMP N 1 Ngemplak and SMP N 2 Ngemplak Sleman as research subjects. This research used the adolescent sexual and reproduction health self-efficacy questionnaire with validity score 0,97 and reliability score 0,74. Data was analyzed using Paired t-test, Mann-Whitney, Pearson Product Moment, and Eta Test.Result: There was a significant change in the pretest and post-test score of the intervention group (p= 0,008) while there was not any significant change in the pretest and post-test score of the control group (p= 0,367). There was not any significant difference between the pretest and post-test score of the control and intervention groups (p= 0,067). There was no relationship between self-efficacy with age (r= -0,039) and sexual reproductive health experiences (Fcount = 2,062). There was a relationship between sex with self-efficacy (Fcount = 6,28).Conclusion: AViRSex Education could increase sexual and reproduction health self-efficacy score on 12-14 years old adolescent.Keywords: adolescent; self-efficacy; sexual and reproduction health ABSTRAKLatar belakang: Efikasi diri merupakan kemampuan untuk mengatur atau melaksanakan suatu tindakan dalam mencapai tujuan. Masa remaja merupakan masa rentan, dimana remaja berada fase genital dan dorongan seksual yang mencapai fase puncak. Efikasi diri kesehatan seksual dan reproduksi merupakan keyakinan seseorang dalam memutuskan terkait dengan seksualitasnya. Edukasi berperan penting dalam membuat keputusan terkait kesehatan seksual dan reproduksinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh Edukasi AViRSex terhadap efikasi diri terkait kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Edukasi AVirSex (Aid Video for Reproduction and Sexuality) terhadap efikasi diri terkait kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi-experimental. Penelitian dilaksanakan pada November – Desember 2019 dengan jumlah subjek sebanyak 122 siswa dari SMPN 1 dan SMPN 2 Ngemplak, Sleman. Instrumen yang digunakan","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132058742","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Annisa Raufiah Fertimah, Widyawati Widyawati, S. Mulyani
ABSTRACTBackground: One cause of anemia in pregnancy is mothers’ non-compliance in consuming iron tablet supplement because of the knowledge insufficiencies regarding anemia and the importance of iron tablet consumptions. Knowledge and compliance of pregnant mothers can be improved through health education using appropriate technology and media. Nowadays, health education is pre-dominated by conventional methods. However, audiovisual, and android applications are rarely used.Objective: To identify the effect of audiovisual health education and Pemitasi app (an android application for reminding user to consume iron tablet supplement) toward knowledge about anemia and pregnant mothers’ compliance in taking iron tablet supplement and to determine the correlation between anemia knowledge and compliance in taking iron tablet supplement.Methods: This research was a quasi-experimental design with one group pretest posttest design. The sample of research consisted of 60 pregnant women who received iron tablets and owned an android smartphone. Sample was recruited using consecutive sampling methods. Research instruments were questionnaire and daily iron tablet supplement consumption control form. Data was analyzed using Wilcoxon test and Spearman’s rho correlation test.Results: Result: The mean knowledge score before and after audiovisual media intervention were 75,70 and 91,43. In addition, the mean scores of compliance before and after the Pemitasi app intervention were 79,50 and 93,67. What is more, there were significant results between pre-test and post-test knowledge level (p= 0,001) and compliance (p= 0,001). Also, there was a significant relationship between the knowledge and compliance of pregnant women in consuming iron tablets (p = 0,002).Conclusion: Providing health education using audiovisual media and Pemitasi app improve pregnant women’s knowledge of anemia and their consumption compliance of iron tablets.Keywords: anemia, audiovisual, compliance, Pemitasi application, pregnant women ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu penyebab masalah anemia pada ibu hamil adalah ketidakpatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet besi karena kurangnya pengetahuan tentang anemia dan pentingnya mengkonsumsi tablet besi. Pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dapat ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan menggunakan teknologi dan media yang tepat. Saat ini, pendidikan kesehatan masih menggunakan metode konvensional. Namun, metode audiovisual dan aplikasi masih jarang dilakukan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian media audiovisual dan aplikasi Pemitasi (aplikasi android sebagai pengingat minum tablet besi) terhadap pengetahuan tentang anemia dan kepatuhan minum tablet besi pada ibu hamil, serta mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental dengan rancangan one group pre-test post-test. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 ibu hamil di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantul yang menerima tablet bes
【摘要】背景:母亲对贫血的认识不足,对铁片摄入的重要性认识不足,不遵医嘱补充铁片是妊娠期贫血的原因之一。利用适当的技术和媒体进行健康教育,可以提高孕妇的知识和依从性。目前,健康教育以传统方法为主。然而,很少使用视听和android应用程序。目的:探讨视听健康教育和提醒用户服用铁片补充剂的app (Pemitasi app)对孕妇贫血知识和服用铁片补充剂依从性的影响,并确定贫血知识与服用铁片补充剂依从性的相关性。方法:本研究采用准实验设计,一组前测后测设计。研究样本包括60名孕妇,她们服用了含铁药片,并拥有一部安卓智能手机。采用连续抽样方法招募样本。研究工具为问卷调查和每日补铁片用量控制表。数据分析采用Wilcoxon检验和Spearman相关检验。结果:视听媒体干预前后的知识平均分分别为75,70分和91,43分。此外,Pemitasi应用程序干预前后的依从性平均得分分别为79、50分和93、67分。此外,测试前和测试后的知识水平(p= 0.001)和依从性(p= 0.001)之间存在显著结果。孕妇服用铁片的知识与依从性之间存在显著关系(p = 0.002)。结论:利用视听媒体和Pemitasi app进行健康教育,提高了孕妇对贫血的认识和对铁片的服用依从性。【关键词】贫血、视音、依从性、应用、孕妇彭戈塔寰,但克帕图罕,伊布,哈密达,迪肯,梅拉尼,彭戈塔罕,克帕达罕,蒙古纳罕科技,丹媒体,杨特帕特。Saat ini, pendidikan kesehatan masih menggunakan方法。Namun,方法视听和应用,masih jarang dilakukan。图集:萌格塔辉彭加尼彭加尼媒体影音丹彭加尼彭加尼(阿普卡西安斯巴加彭加尼彭加尼最小片剂贝斯)2、萌格塔辉彭加尼彭加尼贫血丹彭加尼彭加尼最小片剂贝斯帕达伊布哈米,施特格塔辉彭加尼彭加尼彭加尼彭加尼彭加尼彭加尼。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian kuasi- ek实验dengan ranancan一组前测后测。样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60,样本量为60。Alat pengpulan数据孟古那康(menggunakan)克西诺(kesononer)丹格式对照harian konsumsi片剂。分析数据,蒙古纳坎uji Wilcoxon和uji korelasi Spearman的rho。Hasil: Hasil rata-rata skor pengetahuan sebelum pemberian媒体视听sebesar 75,70 dan sesudah perlakuan sebesar 91,43。Hasil rata-rata skor kepatuhan sebelum pemberian applikasi Pemitasi sebesar 79,50和sesudah perlakuan sebesar 93,67。Terdapat perbedaan signifikan安塔拉hasil病毒检测前丹检测后篇tingkat pengetahuan (p = 0001)丹kepatuhan (p = 0001)。【结论】中药复方中药复方中药复方中药复方中药片(p= 0.002)。摘要:Pemitasi berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang贫血症dan kepatuhan最小片剂。Kata kunci:贫血,应用,视听,kepatuhan, ibu hamil
{"title":"Efektifitas Penggunaan Media Audiovisual dan Aplikasi Permitasi Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Ibu Meminum Tablet Besi","authors":"Annisa Raufiah Fertimah, Widyawati Widyawati, S. Mulyani","doi":"10.22146/jkkk.44276","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.44276","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: One cause of anemia in pregnancy is mothers’ non-compliance in consuming iron tablet supplement because of the knowledge insufficiencies regarding anemia and the importance of iron tablet consumptions. Knowledge and compliance of pregnant mothers can be improved through health education using appropriate technology and media. Nowadays, health education is pre-dominated by conventional methods. However, audiovisual, and android applications are rarely used.Objective: To identify the effect of audiovisual health education and Pemitasi app (an android application for reminding user to consume iron tablet supplement) toward knowledge about anemia and pregnant mothers’ compliance in taking iron tablet supplement and to determine the correlation between anemia knowledge and compliance in taking iron tablet supplement.Methods: This research was a quasi-experimental design with one group pretest posttest design. The sample of research consisted of 60 pregnant women who received iron tablets and owned an android smartphone. Sample was recruited using consecutive sampling methods. Research instruments were questionnaire and daily iron tablet supplement consumption control form. Data was analyzed using Wilcoxon test and Spearman’s rho correlation test.Results: Result: The mean knowledge score before and after audiovisual media intervention were 75,70 and 91,43. In addition, the mean scores of compliance before and after the Pemitasi app intervention were 79,50 and 93,67. What is more, there were significant results between pre-test and post-test knowledge level (p= 0,001) and compliance (p= 0,001). Also, there was a significant relationship between the knowledge and compliance of pregnant women in consuming iron tablets (p = 0,002).Conclusion: Providing health education using audiovisual media and Pemitasi app improve pregnant women’s knowledge of anemia and their consumption compliance of iron tablets.Keywords: anemia, audiovisual, compliance, Pemitasi application, pregnant women ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu penyebab masalah anemia pada ibu hamil adalah ketidakpatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet besi karena kurangnya pengetahuan tentang anemia dan pentingnya mengkonsumsi tablet besi. Pengetahuan dan kepatuhan ibu hamil dapat ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan menggunakan teknologi dan media yang tepat. Saat ini, pendidikan kesehatan masih menggunakan metode konvensional. Namun, metode audiovisual dan aplikasi masih jarang dilakukan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian media audiovisual dan aplikasi Pemitasi (aplikasi android sebagai pengingat minum tablet besi) terhadap pengetahuan tentang anemia dan kepatuhan minum tablet besi pada ibu hamil, serta mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimental dengan rancangan one group pre-test post-test. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 ibu hamil di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantul yang menerima tablet bes","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116358294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTBackground: Knowledge is something that can influence individual behaviour, and it is also one of the factors that can affect adherence. On the other hand, an individual who has knowledge about HIV/AIDS does not always has good adherence to ARV (antiretroviral) therapy.Objective: Determine the correlation between the level of HIV/AIDS knowledge with the adherence to ARV therapy in people living with AIDS (PLWHA) at the Victory Plus Foundation, Yogyakarta.Methods: This research was a correlative analytic study with a cross-sectional design approach. A total of 67 PLWHA who underwent ARV therapy at the Victory Plus Foundation Yogyakarta were chosen as respondents through purposive sampling technique, between May and July 2019. Data collection used the HIV/AIDS Knowledge Level Questionnaire and The Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), which have been considered as valid and reliable. Somers' D Test used to analyze obtained data.Results: The level of knowledge of PLWHA in this study was in the high category (92,5%), while adherence to ARV therapy was in the moderate category (40,3%). There is no significant correlation between the level of knowledge and adherence to ARV therapy (r= 0,113; p-value= 0,153).Conclusion: The level of knowledge of HIV patients undergoing ARV therapy at the Victory Plus Foundation Yogyakarta is high and their adherence to ARV therapy is moderate, but there is no relationship between these two variables. Consequently, healthcare provider should focus on other scientific-proven factors, than HIV/AIDS knowledge, to increase ARV therapy adherence among patients for successful HIV treatment.Keywords: ARV, adherence, HIV, level of knowledge, PLWHA ABSTRAKLatar Belakang: Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi perilaku individu dan kepatuhan. Namun, individu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS tidak selalu memiliki kepatuhan terapi ARV (antiretroviral) yang baik.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan kepatuhan terapi ARV pada orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan desain cross sectional. Sebanyak 67 ODHA yang menjalani terapi ARV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta dipilih sebagai responden dengan teknik purposive sampling, antara bulan Mei hingga Juli 2019. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tingkat Pengetahuan HIV/AIDS dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), yang sudah valid dan reliabel. Uji Somers' D digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.Hasil: Tingkat pengetahuan ODHA dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi (92,5%), sedangkan kepatuhan terapi ARV dalam kategori sedang (40,3%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terapi ARV (r= 0,113; p-value= 0,153).Kesimpulan: Tingkat pengetahuan pasien HIV yang menjalani terapi ARV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta tinggi dan kep
摘要背景:知识是影响个体行为的因素之一,也是影响依从性的因素之一。另一方面,了解艾滋病毒/艾滋病的个人并不总是很好地坚持抗逆转录病毒治疗。目的:在日惹Victory Plus基金会确定艾滋病知识水平与艾滋病患者(PLWHA)坚持抗逆转录病毒治疗之间的相关性。方法:采用横断面设计方法进行相关分析研究。通过有目的抽样技术,在2019年5月至7月期间,共有67名在日惹胜利加基金会接受抗逆转录病毒治疗的艾滋病感染者被选为受访者。数据收集采用HIV/AIDS知识水平问卷和Morisky药物依从性量表(MMAS-8),被认为有效可靠。Somers' D Test用于分析获得的数据。结果:本研究中对艾滋病病毒感染的知识水平为高水平(92.5%),而对抗逆转录病毒治疗的依从性为中等水平(40.3%)。知识水平与抗逆转录病毒治疗依从性之间无显著相关性(r= 0,113;假定值= 0153)。结论:在Victory Plus Foundation Yogyakarta接受抗逆转录病毒治疗的HIV患者的知识水平较高,他们对抗逆转录病毒治疗的依从性中等,但这两个变量之间没有关系。因此,医疗保健提供者应关注其他经科学证实的因素,而不是艾滋病毒/艾滋病知识,以提高患者对抗逆转录病毒药物治疗的依从性,从而获得成功的艾滋病毒治疗。关键词:抗逆转录病毒药物,依从性,艾滋病毒,知识水平,艾滋病病毒感染。Namun, personal yang memiliki pengetahuan yang baik tentenhiv /AIDS tidak selalu memiliki kepatuhan terapi ARV(抗逆转录病毒)yang baik。图胡安:Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan kepatuhan terapi ARV pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus日惹。方法:Penelitian ini merupakan Penelitian analysis - correlation dengan penelian desain横截面。2017年7月1日,日惹市人口普查结果调查,安塔拉-梅兴加2019年7月1日。彭格塔环艾滋病毒/艾滋病用药依从性量表(MMAS-8),杨苏达有效且信度可靠。Uji Somers' D digunakan untuk menganalysis数据yang diperoleh。Hasil: Tingkat pengetahuan ODHA dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi (92.5%), sedangkan kepatuhan terapi ARV dalam kategori sedang(40.3%)。ARV (r= 0,113);假定值= 0153)。kespulan: Tingkat pengetahuan pasien HIV yang menjalani terapi ARV di Yayasan Victory Plus日惹tinggi dan kepatuhan terapi ARV sedang, tetapi tidak ada hubungan antara kedua variable tersebut。Dampaknya, penyedia layanan kesehatan harus fkus - factor - factor - ilmiah lain, selain pengetahuan HIV/AIDS, agar dapat meningkatkan kepatuhan terapi ARV, antara pasen untuk pengobatan HIV yang berhasil。Kata kunci: ARV, HIV, kepatuhan, ODHA, tingkat pengetahuan
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Terapi ARV pada ODHA di Yogyakarta","authors":"E. Wulandari, Dwi Kartika Rukmi","doi":"10.22146/jkkk.49663","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.49663","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Knowledge is something that can influence individual behaviour, and it is also one of the factors that can affect adherence. On the other hand, an individual who has knowledge about HIV/AIDS does not always has good adherence to ARV (antiretroviral) therapy.Objective: Determine the correlation between the level of HIV/AIDS knowledge with the adherence to ARV therapy in people living with AIDS (PLWHA) at the Victory Plus Foundation, Yogyakarta.Methods: This research was a correlative analytic study with a cross-sectional design approach. A total of 67 PLWHA who underwent ARV therapy at the Victory Plus Foundation Yogyakarta were chosen as respondents through purposive sampling technique, between May and July 2019. Data collection used the HIV/AIDS Knowledge Level Questionnaire and The Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), which have been considered as valid and reliable. Somers' D Test used to analyze obtained data.Results: The level of knowledge of PLWHA in this study was in the high category (92,5%), while adherence to ARV therapy was in the moderate category (40,3%). There is no significant correlation between the level of knowledge and adherence to ARV therapy (r= 0,113; p-value= 0,153).Conclusion: The level of knowledge of HIV patients undergoing ARV therapy at the Victory Plus Foundation Yogyakarta is high and their adherence to ARV therapy is moderate, but there is no relationship between these two variables. Consequently, healthcare provider should focus on other scientific-proven factors, than HIV/AIDS knowledge, to increase ARV therapy adherence among patients for successful HIV treatment.Keywords: ARV, adherence, HIV, level of knowledge, PLWHA ABSTRAKLatar Belakang: Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi perilaku individu dan kepatuhan. Namun, individu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS tidak selalu memiliki kepatuhan terapi ARV (antiretroviral) yang baik.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan HIV/AIDS dengan kepatuhan terapi ARV pada orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Yayasan Victory Plus Yogyakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelatif dengan pendekatan desain cross sectional. Sebanyak 67 ODHA yang menjalani terapi ARV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta dipilih sebagai responden dengan teknik purposive sampling, antara bulan Mei hingga Juli 2019. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tingkat Pengetahuan HIV/AIDS dan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), yang sudah valid dan reliabel. Uji Somers' D digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh.Hasil: Tingkat pengetahuan ODHA dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi (92,5%), sedangkan kepatuhan terapi ARV dalam kategori sedang (40,3%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terapi ARV (r= 0,113; p-value= 0,153).Kesimpulan: Tingkat pengetahuan pasien HIV yang menjalani terapi ARV di Yayasan Victory Plus Yogyakarta tinggi dan kep","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123444616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTBackground: Obesity is a complex condition, has many risk factors, but it can be prevented. People with obesity have high cholesterol levels and often have difficulty in losing weight. Moreover, physical exercise has vital role for reducing weight for people with obesity, since physical exercise affects one third of body’s energi expenditure.Objective: To review the effect of physical exercise on weight loss and cholesterol levels in obese people.Methods: Three electronic data sources, namely Scopus, PubMed, and Science Direct were explored for literature search. PICO was used along with few keywords i.e., obesity, physical activity or physical exercise or exercise, weight, and cholesterol. The search was resulted in seven literatures that matched the inclusion criteria, namely published on electronic data sources between 2008 to 2018, quantitative research, using population of people with obesity aged 20-60 years, English language literature and available in full text. The selected literatures were analyzed by descriptive narrative method and data extraction.Results: These literatures consisted of two case study and five randomized-controlled trial method. According to literature review, physical activity influenced weight loss and cholesterol levels. Physical activity was ranging form moderate intensity exercise, walking, aerobic to endurance training programs.Conclusion: Physical exercise influences on weight loss and cholesterol level in people with obesity. Furthermore, it gives positive influence toward body condition, such as improving metabolism, quality of life, self efficacy, and cardiorespiratory fitness.Keywords: cholesterol, obesity, physical activity ABSTRAKLatar belakang: Obesitas merupakan suatu keadaan yang kompleks dan memiliki banyak faktor risiko, tetapi besar kemungkinannya untuk dicegah. Orang dengan obesitas memiliki tingkat kolesterol yang tinggi dan sering mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan. Aktivitas fisik memiliki peran penting bagi orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, karena satu pertiga pengeluaran energi tubuh dihasilkan melalui aktivitas fisik.Tujuan: Mengulas pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan berat badan dan tingkat kolesterol pada orang dengan obesitas.Metode: Pencarian literatur dilakukan di tiga sumber data elektronik, yaitu Scopus, PubMed, dan Science Direct. Pencarian tersebut menggunakan PICO dengan kata kunci obesity, physical activity atau physical exercise atau exercise, weight dan cholesterol. Dari pencarian tersebut ditemukan 7 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu literatur terbit pada sumber data elektronik dari tahun 2008 hingga 2018, merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan populasi orang obesitas berusia 20-60 tahun, literatur berbahasa Inggris dan tersedia dalam teks lengkap. Literatur terpilih selanjutnya dianalisis dengan metode naratif deskriptif dan dilakukan ekstraksi data.Hasil: Tujuh literatur terpilih terbagi menjad
摘要背景:肥胖是一种复杂的疾病,有许多危险因素,但可以预防。肥胖的人胆固醇水平高,通常很难减肥。此外,体育锻炼对肥胖人群的减肥有至关重要的作用,因为体育锻炼影响身体三分之一的能量消耗。目的:探讨体育锻炼对肥胖人群减肥及胆固醇水平的影响。方法:利用Scopus、PubMed、Science Direct三个电子数据源进行文献检索。PICO与几个关键词一起使用,即肥胖、体育活动或体育锻炼、体重和胆固醇。检索结果为7篇符合纳入标准的文献,即2008年至2018年间发表在电子数据源上的文献、定量研究、使用20-60岁肥胖人群的文献、英语文献和全文。采用描述性叙述法和数据提取法对所选文献进行分析。结果:这些文献包括2个病例研究和5个随机对照试验方法。根据文献综述,体育活动影响减肥和胆固醇水平。体育活动包括中等强度的运动、散步、有氧运动和耐力训练项目。结论:体育锻炼对肥胖患者的体重减轻和胆固醇水平有影响。此外,它对身体状况有积极的影响,如改善新陈代谢、生活质量、自我效能和心肺健康。【关键词】胆固醇,肥胖,体育锻炼】【关键词】肥胖,体育锻炼】【关键词】肥胖,肥胖,体育锻炼】【关键词】肥胖,肥胖,体育锻炼】猩猩登干肥胖,记忆,tingkat胆固醇,杨廷吉,丹,服务,门加拉米,kesulitan, dalam, menurunkan, berat badan。Aktivitas fisik memoriliki peran penting bagi orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, karena satu pertiga peneluaran energi tubuh dihasilkan meltivitas finisik。图鹃:门古拉猴的动物活动是一种非常危险的动物活动,它是一种非常危险的动物活动,它是一种非常危险的动物活动。方法:中文文献数据库:diakukan di tiga number data elektronik, yitu Scopus, PubMed, Science Direct。肥胖、运动、运动、减肥、降胆固醇。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:文献综述:文献分析采用登根法叙述叙述,并对数据进行分析。哈西尔:土族文学terpilih terbagi menjadi dua文学研究kasus dan lima文学uji akak terkendali。Hasil dari tujuh文学tersebut yyitu bahwa aktivitas fisik memiliki pengaruh, hahadap, penurunan, badan和tingkat胆固醇。运动健美操、运动健美操、运动健美操、运动健美操、运动健美操。kespulpan: Aktivitas fisik memiliki pengaruh是一种具有高胆固醇、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪、高脂肪的食品。脑脊液结核结核,脑脊液结核,脑脊液结核,脑脊液结核,脑脊液结核,脑脊液结核,脑脊液结核。Kata kunci:运动、肥胖、胆固醇
{"title":"Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Penurunan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol pada Orang dengan Obesitas: Literature Review","authors":"Aziz Ar Rafiq, S. Sutono, Anggit Wicaksana","doi":"10.22146/jkkk.60362","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.60362","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Obesity is a complex condition, has many risk factors, but it can be prevented. People with obesity have high cholesterol levels and often have difficulty in losing weight. Moreover, physical exercise has vital role for reducing weight for people with obesity, since physical exercise affects one third of body’s energi expenditure.Objective: To review the effect of physical exercise on weight loss and cholesterol levels in obese people.Methods: Three electronic data sources, namely Scopus, PubMed, and Science Direct were explored for literature search. PICO was used along with few keywords i.e., obesity, physical activity or physical exercise or exercise, weight, and cholesterol. The search was resulted in seven literatures that matched the inclusion criteria, namely published on electronic data sources between 2008 to 2018, quantitative research, using population of people with obesity aged 20-60 years, English language literature and available in full text. The selected literatures were analyzed by descriptive narrative method and data extraction.Results: These literatures consisted of two case study and five randomized-controlled trial method. According to literature review, physical activity influenced weight loss and cholesterol levels. Physical activity was ranging form moderate intensity exercise, walking, aerobic to endurance training programs.Conclusion: Physical exercise influences on weight loss and cholesterol level in people with obesity. Furthermore, it gives positive influence toward body condition, such as improving metabolism, quality of life, self efficacy, and cardiorespiratory fitness.Keywords: cholesterol, obesity, physical activity ABSTRAKLatar belakang: Obesitas merupakan suatu keadaan yang kompleks dan memiliki banyak faktor risiko, tetapi besar kemungkinannya untuk dicegah. Orang dengan obesitas memiliki tingkat kolesterol yang tinggi dan sering mengalami kesulitan dalam menurunkan berat badan. Aktivitas fisik memiliki peran penting bagi orang yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, karena satu pertiga pengeluaran energi tubuh dihasilkan melalui aktivitas fisik.Tujuan: Mengulas pengaruh aktivitas fisik terhadap penurunan berat badan dan tingkat kolesterol pada orang dengan obesitas.Metode: Pencarian literatur dilakukan di tiga sumber data elektronik, yaitu Scopus, PubMed, dan Science Direct. Pencarian tersebut menggunakan PICO dengan kata kunci obesity, physical activity atau physical exercise atau exercise, weight dan cholesterol. Dari pencarian tersebut ditemukan 7 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu literatur terbit pada sumber data elektronik dari tahun 2008 hingga 2018, merupakan jenis penelitian kuantitatif, dengan populasi orang obesitas berusia 20-60 tahun, literatur berbahasa Inggris dan tersedia dalam teks lengkap. Literatur terpilih selanjutnya dianalisis dengan metode naratif deskriptif dan dilakukan ekstraksi data.Hasil: Tujuh literatur terpilih terbagi menjad","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131551114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRACTBackground: Hypertension is a chronic disease which needs good self management. One of the factors influencing self-management behavior is social support. There are still limited number of studies which examine the correlation between social support and self-management behavior in patients with hypertension, especially focusing on certain behaviors such as the adherence on taking medicine, food intake, physical activities, smoking, maintaining the body weight, and avoiding alcohol consumption.Objective: To identify the correlation between social support and self-management behavior in patient with hypertension located in Puskesmas Pandak I Bantul.Methods: This research design used a descriptive correlative design with cross-sectional approach. The sample were 47 respondents who were selected using purposive sampling technique. The data collection used questionnaire of Chronic Illness Resources Survey (CIRS) and Hypertension Self-Care Activity Level Effects (H-SCALE) which were valid and reliable. The data was analysed using Pearson Corelation and Spearman Rank Test analysis to identify the relationship of social support to self management behavior in patients with hypertension.Results: The result showed that the social support had a significant correlation with self-management behavior in the food intake domain (r= 0,336; p= 0,021) and in the domain of body weight management (r= 0,392; p= 0,006). Meanwhile, the social support did not have a significant correlation with self-management behaviour in the domains of the adherence on taking medicine (p= 0,351), physical activity (p= 0,974), and smoking (p= 0,908).Conclusion: There is a significant correlation between social support and self-management behavior in the domains of food intake and body weight management. Nurses can provide health promotion related to self management as well as the increased of social support in patients with hypertension.Keywords: hypertension, self-management behavior, social support ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronik yang memerlukan manajemen diri yang baik. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku manajemen diri adalah adanya dukungan sosial. Namun, penelitian terkait hubungan dukungan sosial dengan perilaku manajemen diri pada pasien hipertensi dengan menggali aspek tiap domain seperti kepatuhan minum obat, asupan makanan, aktivitas fisik, merokok, menjaga berat badan, dan kepatuhan tidak mengkonsumsi alkohol, masih sangat terbatas.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan perilaku manajemen diri pada pasien hipertensi di Puskesmas Pandak I Bantul.Metode: Rancangan enelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 47 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Chronic Illness Resources Survey (CIRS) dan Hypertension Self-Care Activity Level Effects (H-SCALE) yang telah valid dan reliabel. Analisis data Uji Pears
摘要背景:高血压是一种慢性疾病,需要良好的自我管理。影响自我管理行为的因素之一是社会支持。目前关于高血压患者社会支持与自我管理行为之间关系的研究仍然有限,特别是关注某些行为,如坚持服药、饮食、体育活动、吸烟、保持体重、避免饮酒等。目的:探讨Puskesmas Pandak I Bantul地区高血压患者社会支持与自我管理行为的关系。方法:本研究设计采用描述性相关设计和横断面法。样本为47名受访者,采用有目的抽样技术。数据收集采用有效可靠的慢性病资源调查问卷(CIRS)和高血压自我保健活动水平效应问卷(H-SCALE)。采用Pearson相关分析和Spearman秩检验分析,确定社会支持与高血压患者自我管理行为的关系。结果:社会支持与食物摄入领域自我管理行为显著相关(r= 0.336;P = 0,021)和体重管理领域(r= 0,392;p = 0006)。同时,在服药坚持(p= 0,351)、体育锻炼(p= 0,974)和吸烟(p= 0,908)等方面,社会支持与自我管理行为没有显著相关。结论:社会支持与自我管理行为在食物摄入和体重管理方面存在显著相关。护士可以为高血压患者提供与自我管理相关的健康促进以及社会支持的增加。【关键词】高血压;自我管理行为;社会支持;Salah satu factor为yang memengaruhi perakaku managemen diri adalah adanya dukungan social。Namun, penelitian terkait hubungan dukungan social dengan perakaku management, diri paada pasen hipertensi dengan mengali, asupan makanan, aktivitas fisik, merokok, menjaga berat badan, dan kepatuhan tiak mengkonsumsi, masih sangat terbatas。图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan social dengan perakaku managemen diri paden hipertensi di Puskesmas Pandak I Bantul。方法:将横切面与横切面相关联,将横切面与横切面相关联。47名受访者采用了有目的的抽样方法。重庆市慢性疾病资源调查(CIRS)高血压自我保健活动水平效应(H-SCALE)的有效度和信度。分析数据采用Pearson相关和Spearman秩法,分析了我国人口与社会人口的关系,并对我国人口与社会人口的关系进行了分析。Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan social memiliki hubungan yang signfikan dengan peraku managemen diri pada domain asupan makanan (r= 0.336;P = 0,021) Dan domain management (r= 0,392;p = 0006)。Sementara dukungan social tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan peraku manajemen diri pada domain kepatuhan minum obat (p= 0,351), domain aktivitas fisik (p= 0,974), dan domain merokok (p= 0,908)。社会发展与危险管理:社会发展与危险管理:社会发展与危险管理:社会发展与危险管理。Perawat patat member - kan promosi - sesean - terkkmanagement diri - seri - peningkatan - dukungan -社会福利- pasenhitensi。Kata Kunci: dukungan social, hypertensi, peraku management, diri
{"title":"Hubungan Dukungan Sosial dengan Perilaku Manajemen Diri pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Pandak I Bantul DI. Yogyakarta","authors":"Umi Khomsatun, Ike Wuri Winahyu Sari","doi":"10.22146/jkkk.49826","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jkkk.49826","url":null,"abstract":"ABSTRACTBackground: Hypertension is a chronic disease which needs good self management. One of the factors influencing self-management behavior is social support. There are still limited number of studies which examine the correlation between social support and self-management behavior in patients with hypertension, especially focusing on certain behaviors such as the adherence on taking medicine, food intake, physical activities, smoking, maintaining the body weight, and avoiding alcohol consumption.Objective: To identify the correlation between social support and self-management behavior in patient with hypertension located in Puskesmas Pandak I Bantul.Methods: This research design used a descriptive correlative design with cross-sectional approach. The sample were 47 respondents who were selected using purposive sampling technique. The data collection used questionnaire of Chronic Illness Resources Survey (CIRS) and Hypertension Self-Care Activity Level Effects (H-SCALE) which were valid and reliable. The data was analysed using Pearson Corelation and Spearman Rank Test analysis to identify the relationship of social support to self management behavior in patients with hypertension.Results: The result showed that the social support had a significant correlation with self-management behavior in the food intake domain (r= 0,336; p= 0,021) and in the domain of body weight management (r= 0,392; p= 0,006). Meanwhile, the social support did not have a significant correlation with self-management behaviour in the domains of the adherence on taking medicine (p= 0,351), physical activity (p= 0,974), and smoking (p= 0,908).Conclusion: There is a significant correlation between social support and self-management behavior in the domains of food intake and body weight management. Nurses can provide health promotion related to self management as well as the increased of social support in patients with hypertension.Keywords: hypertension, self-management behavior, social support ABSTRAKLatar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronik yang memerlukan manajemen diri yang baik. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku manajemen diri adalah adanya dukungan sosial. Namun, penelitian terkait hubungan dukungan sosial dengan perilaku manajemen diri pada pasien hipertensi dengan menggali aspek tiap domain seperti kepatuhan minum obat, asupan makanan, aktivitas fisik, merokok, menjaga berat badan, dan kepatuhan tidak mengkonsumsi alkohol, masih sangat terbatas.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan perilaku manajemen diri pada pasien hipertensi di Puskesmas Pandak I Bantul.Metode: Rancangan enelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 47 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Chronic Illness Resources Survey (CIRS) dan Hypertension Self-Care Activity Level Effects (H-SCALE) yang telah valid dan reliabel. Analisis data Uji Pears","PeriodicalId":287362,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129633816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}