Tanah asli di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan yang secara visual berupa tanah lempung, tanah tersebut memiliki sifat-sifat fisis dan sifat mekanis yang terbatas, sehingga perlu distabilisasi. Di daerah tersebut, ada tanah Gunung Bungkuk yang bentuknya cenderung menyerupai kapur yang belum termanfaatkan sebagaimana mestinya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan tanah Gunung Bungkuk terhadap stabilitas tanah asli. Sampel tanah asli yang diambil di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan sedangkan bahan untuk stabilitasnya menggunakan campuran tanah Gunung Bungkuk dengan persentase 0%, 15%, 30%, masa pemeraman 3 hari. Pengujian dilakukan terdiri dari uji sifat fisis tanah asli dan sifat mekanis tanah asli maupun tanah yang telah dicampur dengan tanah Gunung Bungkuk. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanah Gunung Bungkuk tidak efektif meperbaiki sifat-sifat fisis tanah. Hal itu dapat dilihat semakin tinggi persentase tanah Gunung Bungkuk yang dicampurkan di dalam tanah, persentase butiran lolos saringan no 200 meningkat sedangkan nilai batas plastis (PL) dan berat jenis tanah turun, sebaliknya tanah Gunung Bungkuk ini efektif dalam meredam pengembangan dan tekanan pengembangan tanah
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GUNUNG BUNGKUK DALAM MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG DITINJAU DARI UJI PENGEMBANGAN DAN TEKANAN PENGEMBANGAN","authors":"S. Wardi, Habil Hidayah, H. Herman","doi":"10.24127/tp.v11i2.2021","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i2.2021","url":null,"abstract":"Tanah asli di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan yang secara visual berupa tanah lempung, tanah tersebut memiliki sifat-sifat fisis dan sifat mekanis yang terbatas, sehingga perlu distabilisasi. Di daerah tersebut, ada tanah Gunung Bungkuk yang bentuknya cenderung menyerupai kapur yang belum termanfaatkan sebagaimana mestinya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan tanah Gunung Bungkuk terhadap stabilitas tanah asli. Sampel tanah asli yang diambil di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan sedangkan bahan untuk stabilitasnya menggunakan campuran tanah Gunung Bungkuk dengan persentase 0%, 15%, 30%, masa pemeraman 3 hari. Pengujian dilakukan terdiri dari uji sifat fisis tanah asli dan sifat mekanis tanah asli maupun tanah yang telah dicampur dengan tanah Gunung Bungkuk. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanah Gunung Bungkuk tidak efektif meperbaiki sifat-sifat fisis tanah. Hal itu dapat dilihat semakin tinggi persentase tanah Gunung Bungkuk yang dicampurkan di dalam tanah, persentase butiran lolos saringan no 200 meningkat sedangkan nilai batas plastis (PL) dan berat jenis tanah turun, sebaliknya tanah Gunung Bungkuk ini efektif dalam meredam pengembangan dan tekanan pengembangan tanah","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114343624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam sistem transportasi perkotaan di wilayah Manokwari, ruas Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari berperan sebagai jalan utama yang digunakan oleh pemakai jalan menuju pusat kota maupun luar kota. Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari ini juga merupakan Jalan Nasional penghubung 13 Kabupaten/ Kota. Kabupaten Manokwari sebagai salah satu Kabupaten di Papua Barat, saat ini mengalami perkembangan yang pesat, sehingga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana prasarana transportasi. Pada Kabupaten Manokwari, peningkatan pergerakan masyarakat tidak diimbangi dengan ketersediaan ruas-ruas jalan sebagai aspek prasarana transportasi, untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui kinerja Ruas Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari dan juga alternatif penanganan untuk peningkatan pelayanan jalan Maruni-Batas Kota Manokwari. Metode yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian ini adalah menggunakan metode MKJI 1997, adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui alterenatif solusi penanganan untuk meningkatkan pelayanan jalan di ruas tersebut.
在Manokwari地区的城市交通系统中,Maruni street ruas - Bts市Manokwari是通往市中心和外部道路使用者的主要道路。Maruni street - Bts city Manokwari也是13个地区/城市连接的国家街道。Manokwari是西巴布亚的一个地区,目前发展迅速,导致对交通基础设施的需求增加。在Manokwari地区,公共行动的增长与道路交通工具作为交通基础设施的可用性没有相协调,因此需要研究来了解Maruni street road Manokwari的工作,以及改善marok - street边界服务的替代方案。用于解决本研究问题的方法是使用1997年的MKJI方法,而本研究的结果可能是对改善路线服务的替代疗法的评估。
{"title":"EVALUASI KINERJA RUAS JALAN PERBATASAN PAPUA BARAT (MARUNI – BATAS KOTA MANOKWARI)","authors":"Charlton Parlindungan, Atik Wahyuni","doi":"10.24127/tp.v11i2.2019","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i2.2019","url":null,"abstract":"Dalam sistem transportasi perkotaan di wilayah Manokwari, ruas Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari berperan sebagai jalan utama yang digunakan oleh pemakai jalan menuju pusat kota maupun luar kota. Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari ini juga merupakan Jalan Nasional penghubung 13 Kabupaten/ Kota. Kabupaten Manokwari sebagai salah satu Kabupaten di Papua Barat, saat ini mengalami perkembangan yang pesat, sehingga menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana prasarana transportasi. Pada Kabupaten Manokwari, peningkatan pergerakan masyarakat tidak diimbangi dengan ketersediaan ruas-ruas jalan sebagai aspek prasarana transportasi, untuk itu diperlukan penelitian untuk mengetahui kinerja Ruas Jalan Maruni - Bts Kota Manokwari dan juga alternatif penanganan untuk peningkatan pelayanan jalan Maruni-Batas Kota Manokwari. Metode yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian ini adalah menggunakan metode MKJI 1997, adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui alterenatif solusi penanganan untuk meningkatkan pelayanan jalan di ruas tersebut.","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129011612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perubahan sifat mekanis tanah dengan nilai plastisitas tinggi yang distabilisasi menggunakan difa soil stabilizer yang diparameterkan melalui nilai – nilai kuat geser tanah (tegangan tanah,cohesi tanah, sudut geser tanah) serta tingkat kepadatan tanah (berat isi tanah maksimum dan kadar air optimum) terhadap penurunan massa tanah.Stabilisasi mekanis atau stabilisasi mekanikal dilakukan dengan mencampur atau mengaduk dua macam tanah atau lebih yang bergradasi berbeda untuk memperoleh material yang memenuhi syarat yang telah ditentukan komposisi tambahannya. Bahan bahan adiktif adalah hasil olahan pabrik yang bila ditambahkan kedalam tanah dengan perbandingan yang telah ditentukan akan memperbaiki sifat – sifat teknis tanah. Seperti, kekuatan, tekstur, kemudahan dikerjakan (workability) dan plastisitas. Contoh – contoh bahan tambahan adalah : kapur, semen ,abu terbang, limbah sawit, garam dapur, difa soil stabilizer dan aspal.Soil stabilization adalah metode perbaikan tanah untuk dapat memenuhi spesifikasi teknis material dalam aplikasi teknik stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Stabilisasi secara mekanis adalah dengan memperbaiki sifat tanah secara fisik, biasanya dilakukan dengan mengurangi volume rongga udara pada kadar air yang optimum saat pemadatan (compaction) dilakukan. Sedangkan stabilisasi secara kimiawi dilakukan dengan memperbaiki gaya ikatan secara mikro antara butir tanah dan bahan pembantu yaitu difa soil stabilizer.
{"title":"ANALISIS STABILITAS TANAH BERBUTIR HALUS BERPLASTISITAS TINGGI MENGGUNAKAN DIFA SOIL STABILIZER UNTUK MENCEGAH PENURUNAN MASSA TANAH","authors":"Yusuf Amran, S. Sugiarto, Agus Surandono","doi":"10.24127/tp.v11i2.2025","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i2.2025","url":null,"abstract":"Perubahan sifat mekanis tanah dengan nilai plastisitas tinggi yang distabilisasi menggunakan difa soil stabilizer yang diparameterkan melalui nilai – nilai kuat geser tanah (tegangan tanah,cohesi tanah, sudut geser tanah) serta tingkat kepadatan tanah (berat isi tanah maksimum dan kadar air optimum) terhadap penurunan massa tanah.Stabilisasi mekanis atau stabilisasi mekanikal dilakukan dengan mencampur atau mengaduk dua macam tanah atau lebih yang bergradasi berbeda untuk memperoleh material yang memenuhi syarat yang telah ditentukan komposisi tambahannya. Bahan bahan adiktif adalah hasil olahan pabrik yang bila ditambahkan kedalam tanah dengan perbandingan yang telah ditentukan akan memperbaiki sifat – sifat teknis tanah. Seperti, kekuatan, tekstur, kemudahan dikerjakan (workability) dan plastisitas. Contoh – contoh bahan tambahan adalah : kapur, semen ,abu terbang, limbah sawit, garam dapur, difa soil stabilizer dan aspal.Soil stabilization adalah metode perbaikan tanah untuk dapat memenuhi spesifikasi teknis material dalam aplikasi teknik stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Stabilisasi secara mekanis adalah dengan memperbaiki sifat tanah secara fisik, biasanya dilakukan dengan mengurangi volume rongga udara pada kadar air yang optimum saat pemadatan (compaction) dilakukan. Sedangkan stabilisasi secara kimiawi dilakukan dengan memperbaiki gaya ikatan secara mikro antara butir tanah dan bahan pembantu yaitu difa soil stabilizer.","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127269301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat khususnya di Kota Metro, pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan diantaranya permasalahan drainase perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir/genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di kota Metro masih belum memadai, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh, dimulai dari tahap Survey, Investigasi perencanaan, pembebasan lahan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan, agar penanganan permasalahan sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-baiknya.Dari hasil perhitungan pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa kapasitas saluran drainase di atas memperlihatkan bahwa terdapat saluran yang tidak aman karena debit saluran eksisting(Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) yaitu pada saluran 2, sehingga saluran tesebut perlu untuk diredesain. Untuk kapasitas saluran drainase lainnya sudah aman tetapi kondisinya perlu diperhatikan terutama pada saluran 1, dan 3. Pada saluran tersebut banyak terdapat sedimen yang dapat mengurangi kapasitas dari saluran itu sendiri sehingga dapat menyebabkan genangan air di sekitar saluran. Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk pemeliharaan guna menanggulangi terjadinya genangan air disekitar saluran tersebut. Untuk perhitungan redesain saluran 2 dapat ditinjau dari debit banjir rencana dan elevasi saluran yang telah dihitung sebelumnya sehingga dapat dengan mudah menentukan dimensi saluran ekonomis yang sesuai dengan debit rencananya
{"title":"ANALISIS KAPASITAS SALURAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA RUAS JALAN RAPOL – GANG LAMBAU KOTA METRO – LAMPUNG","authors":"Eri Prawati, Agus Karsa Juansyah","doi":"10.24127/tp.v11i1.1799","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1799","url":null,"abstract":"Pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat khususnya di Kota Metro, pada umumnya melampaui kemampuan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan diantaranya permasalahan drainase perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir/genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di kota Metro masih belum memadai, sehingga tidak menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan secara tuntas. Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh, dimulai dari tahap Survey, Investigasi perencanaan, pembebasan lahan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai sistem drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan, agar penanganan permasalahan sistem drainase dapat dilakukan secara terus menerus dengan sebaik-baiknya.Dari hasil perhitungan pada penelitian ini maka diperoleh kesimpulan bahwa kapasitas saluran drainase di atas memperlihatkan bahwa terdapat saluran yang tidak aman karena debit saluran eksisting(Qs) lebih kecil dari debit banjir rencana (Qr) yaitu pada saluran 2, sehingga saluran tesebut perlu untuk diredesain. Untuk kapasitas saluran drainase lainnya sudah aman tetapi kondisinya perlu diperhatikan terutama pada saluran 1, dan 3. Pada saluran tersebut banyak terdapat sedimen yang dapat mengurangi kapasitas dari saluran itu sendiri sehingga dapat menyebabkan genangan air di sekitar saluran. Perlu adanya kesadaran masyarakat untuk pemeliharaan guna menanggulangi terjadinya genangan air disekitar saluran tersebut. Untuk perhitungan redesain saluran 2 dapat ditinjau dari debit banjir rencana dan elevasi saluran yang telah dihitung sebelumnya sehingga dapat dengan mudah menentukan dimensi saluran ekonomis yang sesuai dengan debit rencananya","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"1998 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128236520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hariman Al FaritzieHijriah, Zuul Fitriana Umari, Ricardo Panjaitan
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar ke-2 di dunia, pada tahun 2011 menghasilkan sebesar 2.982.000 ton karet alam dalam hal ini Indonesia mempunyai kontribusi terhadap produksi karet dunia sebesar 27,06%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari limbah ban dalam bekas kendaraan terhadap karakteristik aspal dengan menggunakan pengujian marshall yang menggunakan bahan tambah limbah ban dalam bekas kendaraan 0% 2 %, 4 %, dan 6 % masing masing dibuat sebanyak 3 benda uji. Peneliti melakukan eksperimen terhadap variabel terikat yaitu karakteristik marshall dan variabel bebas yaitu penambahan serbuk karet ban dalam bekas kendaraan pada campuran AC-WC. Pengujian ini dilakukan guna mengetahui nilai dari VIM (Void in the mix), VMA (Void in Mineral Agregate), VFA (Void Filled With Asphalt), Pelelehan (Flow), Stabilitas dan MQ (Marshall Quitient). Dari hasil penelitian bahwa kadar karet ban bekas dengan rentang 0% hingga 6% yang memenuhi semua parameter Marshall, lalu rentang tersebut diambil nilai tengahnya dan didapatlah penambahan kadar serbuk karet ban bekas optimumnya sebesar 4%.
{"title":"ANALISIS KADAR OPTIMUM SERBUK KARET BAN DALAM BEKAS PADA CAMPURAN ASPAL","authors":"Hariman Al FaritzieHijriah, Zuul Fitriana Umari, Ricardo Panjaitan","doi":"10.24127/tp.v11i1.1784","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1784","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil karet terbesar ke-2 di dunia, pada tahun 2011 menghasilkan sebesar 2.982.000 ton karet alam dalam hal ini Indonesia mempunyai kontribusi terhadap produksi karet dunia sebesar 27,06%. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari limbah ban dalam bekas kendaraan terhadap karakteristik aspal dengan menggunakan pengujian marshall yang menggunakan bahan tambah limbah ban dalam bekas kendaraan 0% 2 %, 4 %, dan 6 % masing masing dibuat sebanyak 3 benda uji. Peneliti melakukan eksperimen terhadap variabel terikat yaitu karakteristik marshall dan variabel bebas yaitu penambahan serbuk karet ban dalam bekas kendaraan pada campuran AC-WC. Pengujian ini dilakukan guna mengetahui nilai dari VIM (Void in the mix), VMA (Void in Mineral Agregate), VFA (Void Filled With Asphalt), Pelelehan (Flow), Stabilitas dan MQ (Marshall Quitient). Dari hasil penelitian bahwa kadar karet ban bekas dengan rentang 0% hingga 6% yang memenuhi semua parameter Marshall, lalu rentang tersebut diambil nilai tengahnya dan didapatlah penambahan kadar serbuk karet ban bekas optimumnya sebesar 4%.","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127981396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Simpang pasar unit 2 Tulang Bawang ini merupakan titik temu antara ruas jalan Lintas Sumatra, jalan Ethanol dan jalan Perintis. Aktifitas pasar, parkir di bahu jalan, pejalan kaki menyeberang dan menyusuri jalan serta hambatan samping jalan sangat mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas yang melintasi simpang ini. Pada jam-jam tertentu terutama di pagi hari arus lalu lintas sangat tinggi terlebih ketika kegiatan pasar sudah mulai beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja. Parameter kinerja simpang yang dianalisis meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian menggunakan pedoman PKJI 2014 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia). Survei yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu survei traffic counting (pencacah arus lalu lintas), survei hambatan samping, dan survei geometrik simpang. Dari hasil analisis diketahui bahwa kinerja simpang pasar Unit 2 Tulang Bawang pada volume tertinggi jam puncak sore derajat jenuh (DJ) 0,99 yang berarti bahwa pada kondisi eksisiting tersebut kinerja simpang adalah buruk. Alternatif untuk meningkatkan kinerja simpang adalah dengan melakukan 2 skenario. Alternatif 1 dilakukan pelebaran pada Jl. Perintis, lebar eksisting 5 meter menjadi 6 meter, didapatkan derajat kejenuhan (DJ) 0,96. Pada alternatif 2 dilakukan perancangan arus lalu lintas dengan memasang rambu kendaraan dilarang masuk atau forbidden ke Jl. Perintis dari arah Timur, jadi seluruh kendaraan yang akan melintas ke Jl. Perintis akan ada pengalihan arus kendaraan ke Jl. Seroja atau Jl. Melati didapatkan nilai derajat kejenuhan (DJ) 0,83. Dari nilai derajat kejenuhan alternatif tersebut, maka alternatif 2 dapat menjadi salah satu alternatif untuk perencanaan penanganan simpang dalam hal manajemen lalu lintas di lokasi penelitian
{"title":"ANALISA KINERJA SIMPANG PASAR UNIT 2 KABUPATEN TULANG BAWANG PROPINSI LAMPUNG DENGAN METODE PEDOMAN KAPASITAS JALAN INDONESIA 2014","authors":"Leni Sriharyani, Ida Hadijah","doi":"10.24127/tp.v11i1.1781","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1781","url":null,"abstract":"Simpang pasar unit 2 Tulang Bawang ini merupakan titik temu antara ruas jalan Lintas Sumatra, jalan Ethanol dan jalan Perintis. Aktifitas pasar, parkir di bahu jalan, pejalan kaki menyeberang dan menyusuri jalan serta hambatan samping jalan sangat mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas yang melintasi simpang ini. Pada jam-jam tertentu terutama di pagi hari arus lalu lintas sangat tinggi terlebih ketika kegiatan pasar sudah mulai beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja. Parameter kinerja simpang yang dianalisis meliputi kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian menggunakan pedoman PKJI 2014 (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia). Survei yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu survei traffic counting (pencacah arus lalu lintas), survei hambatan samping, dan survei geometrik simpang. Dari hasil analisis diketahui bahwa kinerja simpang pasar Unit 2 Tulang Bawang pada volume tertinggi jam puncak sore derajat jenuh (DJ) 0,99 yang berarti bahwa pada kondisi eksisiting tersebut kinerja simpang adalah buruk. Alternatif untuk meningkatkan kinerja simpang adalah dengan melakukan 2 skenario. Alternatif 1 dilakukan pelebaran pada Jl. Perintis, lebar eksisting 5 meter menjadi 6 meter, didapatkan derajat kejenuhan (DJ) 0,96. Pada alternatif 2 dilakukan perancangan arus lalu lintas dengan memasang rambu kendaraan dilarang masuk atau forbidden ke Jl. Perintis dari arah Timur, jadi seluruh kendaraan yang akan melintas ke Jl. Perintis akan ada pengalihan arus kendaraan ke Jl. Seroja atau Jl. Melati didapatkan nilai derajat kejenuhan (DJ) 0,83. Dari nilai derajat kejenuhan alternatif tersebut, maka alternatif 2 dapat menjadi salah satu alternatif untuk perencanaan penanganan simpang dalam hal manajemen lalu lintas di lokasi penelitian","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130374349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan Raya Stagen terdapat beberapa titik jalan yang berlubang dan retak yaitu pada STA 8+200 dan 9+100 dan posisinya berada pada tikungan jalan sehingga sering kali terjadi kecelakaan. Pemerintah sering melakukan penanganan dengan menambal jalan yang berlubang tersebut, namun tidak bertahan lama.Oleh karena itu, dilakukan evaluasi pada beberapa titik tersebut untuk mengetahui penyebab kerusakan sehingga dapat diketahui metode perbaikan yang tepat. Evaluasi meliputi pengujian CBR tanah dasar menggunakan alat DCP dan analisis terhadap lalu lintar lajur untuk mengetahui tebal perkerasan berdasarkan Manual Desain Perkerasan Revisi 2017.Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ESA adalah 26 juta dengan umur rencana 20 tahun dan nilai HVAG sebesar adalah 31 juta dengan umur rencana 40 tahun. Nilai CBR dan DDT STA 8+200 adalah 0,857%dan 1,373% sedangkan pada STA 9+100 adalah 1,087% dan 1,823%. Struktur jalan existing tidak sesuai dengan nilai CBR dan lalu lintar lajur yang terjadi berdasarkan MDP 2017. Saran perbaikan adalah dengan mebuang lapisa tanah lunak dengan lapisan penopang 1500 mm untuk mencapai CBR 2,5% dan lapisan tanah 350 mm untuk mencapai nilai CBR 6%. Untuk lapis perkerasan menggunakan perkerasan kaku tebal pelat beton 295 mm dan AC-WC 30 mm
{"title":"EVALUASI KERUSAKAN JALAN RAYA STAGEN STA 8+100 DAN STA 9+100 DITINJAU DARI NILAI CBR TANAH DASAR DAN NILAI CESA TERHADAP TEBAL PERKERASAN JALAN EXISTING MENGACU PADA MDP 2017","authors":"S. Satriani, Mochamad Bastomi","doi":"10.24127/tp.v11i1.1783","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1783","url":null,"abstract":"Jalan Raya Stagen terdapat beberapa titik jalan yang berlubang dan retak yaitu pada STA 8+200 dan 9+100 dan posisinya berada pada tikungan jalan sehingga sering kali terjadi kecelakaan. Pemerintah sering melakukan penanganan dengan menambal jalan yang berlubang tersebut, namun tidak bertahan lama.Oleh karena itu, dilakukan evaluasi pada beberapa titik tersebut untuk mengetahui penyebab kerusakan sehingga dapat diketahui metode perbaikan yang tepat. Evaluasi meliputi pengujian CBR tanah dasar menggunakan alat DCP dan analisis terhadap lalu lintar lajur untuk mengetahui tebal perkerasan berdasarkan Manual Desain Perkerasan Revisi 2017.Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ESA adalah 26 juta dengan umur rencana 20 tahun dan nilai HVAG sebesar adalah 31 juta dengan umur rencana 40 tahun. Nilai CBR dan DDT STA 8+200 adalah 0,857%dan 1,373% sedangkan pada STA 9+100 adalah 1,087% dan 1,823%. Struktur jalan existing tidak sesuai dengan nilai CBR dan lalu lintar lajur yang terjadi berdasarkan MDP 2017. Saran perbaikan adalah dengan mebuang lapisa tanah lunak dengan lapisan penopang 1500 mm untuk mencapai CBR 2,5% dan lapisan tanah 350 mm untuk mencapai nilai CBR 6%. Untuk lapis perkerasan menggunakan perkerasan kaku tebal pelat beton 295 mm dan AC-WC 30 mm","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114808120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian dengan penambahan zat cair merk Sikacim Tipe C, dengan proses penambahan zat cair Sikacim yaitu dengan mencampurkan zat cair Sikacim ke dalam air. Material yang digunakan dalam pembuatan sampel beton ini berasal dari Kotabaru yaitu pasir diambil dari Desa Sungup dan kerikil dari Desa Sungai Dua Kabupaten Tanah Bumbu, air dari PDAM Kotabaru, semen Tiga Roda yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk dan zat cair sikacim diproduksi oleh PT. Wibawa Putra Utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik/spesifikasi dari material tersebut dengan tambahan zat cair sikacim. Untuk pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua sesuai dengan mutu yang disyaratkan untuk 1m3 beton adalah semen 454,86 kg/m3, agregat halus Desa Sungup 608,6 kg/m3, agregat kasar Desa Sungai Dua 993,2 kg/m3 dan air sebanyak 218,33 Liter. Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup, agregat kasar Desa Sungai Dua serta menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive sesuai dengan mutu yang disyaratkan untuk 1m3 beton adalah semen 454,86 kg/m3, agregat halus Desa Sungup 608,6 kg/m3, agregat kasar Desa Sungai Dua 993,2 kg/m3, 174,67 Liter dan zat additive sebanyak 272,91 ml. Dari hasil penelitian mengenai jenis agregat halus Desa Sungup dan agregat Kasar Desa Sungai Dua terhadap kuat tekan beton antara beton tanpa additive dan beton yang menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive yaitu Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan yaitu K-300 menghasilkan kuat tekan 300,30 kg/cm2. Dari hasil pengujian sudah dapat memenuhi mutu yang direncanakan pada kuat tekan dan Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua serta menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan yaitu K-300 menghasilkan kuat tekan 215,85 kg/cm2. Dari hasil pengujian masih belum dapat memenuhi mutu beton yang direncanakan pada kuat tekan
该研究采用C型Sikacim (Sikacim)的品牌液体添加的方法,即将Sikacim (Sikacim)的液体添加到水中。是混凝土的材料用于制造样本来自Kotabaru即取自Sungup村沙子和石子河村的土地调味料、水两县公用事业Kotabaru水泥、三个轮子的单一由PT . Indocement Prakasa, sikacim液体又是由PT的主要权威的儿子。本研究的目的是通过添加剂了解材料的特性/规格。使用实验方法实施本研究。混合了三轮水泥,集料集,集料集,两河集料符合1m3混凝土所需的质量为454.86公斤/m3公斤,集料608.6公斤/m3公斤,集料263.2公斤/m3磅,集水集水218.33升。混合三轮水泥面料,集料成藤村,二河小村集料,使用C型水泥,Sikacim Concrete附注,与1m3公斤/m3公斤所需的优质为1m3174.67升和additive物质多达272.91 ml . 细骨料Sungup村庄类型的研究结果和对强大的粗骨料两河村按没有additive混凝土和混凝土之间的混凝土用additive品牌C型Sikacim水泥混凝土additive即混合设计三个轮子,细骨料Sungup村和粗骨料混凝土质量两河村符合要求即K-300产生强大的按300.30 kg / cm2。从测试结果中,我们可以满足计划中的强度按压和混合三轮水泥设计、宽带集料、软质集料和粗糙的河道集料,以及根据要求的混凝土质量,即K-300,强度按21585公斤/cm2。测试结果仍然不能满足计划中的混凝土强度
{"title":"ANALISIS PERBANDINGAN KOMPOSISI CAMPURAN BETON MUTU K-300 ANTARA BETON TANPA ADDITIVE DAN BETON MENGGUNAKAN ADDITIVE TIPE C MERK SIKACIM CONCRETE ADDITIVE DENGAN AGREGAT KASAR DESA SUNGAI DUA KABUPATEN TANAH BUMBU DAN AGREGAT HALUS DESA SUNGUP KABUPATEN KOTA BARU KALIMANTAN SELATAN","authors":"Sylvina Permatasari","doi":"10.24127/tp.v11i1.1782","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1782","url":null,"abstract":"Penelitian dengan penambahan zat cair merk Sikacim Tipe C, dengan proses penambahan zat cair Sikacim yaitu dengan mencampurkan zat cair Sikacim ke dalam air. Material yang digunakan dalam pembuatan sampel beton ini berasal dari Kotabaru yaitu pasir diambil dari Desa Sungup dan kerikil dari Desa Sungai Dua Kabupaten Tanah Bumbu, air dari PDAM Kotabaru, semen Tiga Roda yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk dan zat cair sikacim diproduksi oleh PT. Wibawa Putra Utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik/spesifikasi dari material tersebut dengan tambahan zat cair sikacim. Untuk pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode eksperimental di laboratorium. Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua sesuai dengan mutu yang disyaratkan untuk 1m3 beton adalah semen 454,86 kg/m3, agregat halus Desa Sungup 608,6 kg/m3, agregat kasar Desa Sungai Dua 993,2 kg/m3 dan air sebanyak 218,33 Liter. Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup, agregat kasar Desa Sungai Dua serta menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive sesuai dengan mutu yang disyaratkan untuk 1m3 beton adalah semen 454,86 kg/m3, agregat halus Desa Sungup 608,6 kg/m3, agregat kasar Desa Sungai Dua 993,2 kg/m3, 174,67 Liter dan zat additive sebanyak 272,91 ml. Dari hasil penelitian mengenai jenis agregat halus Desa Sungup dan agregat Kasar Desa Sungai Dua terhadap kuat tekan beton antara beton tanpa additive dan beton yang menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive yaitu Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan yaitu K-300 menghasilkan kuat tekan 300,30 kg/cm2. Dari hasil pengujian sudah dapat memenuhi mutu yang direncanakan pada kuat tekan dan Mix design semen Tiga Roda, agregat halus Desa Sungup dan agregat kasar Desa Sungai Dua serta menggunakan additive tipe C merk Sikacim Concrete Additive sesuai dengan mutu beton yang disyaratkan yaitu K-300 menghasilkan kuat tekan 215,85 kg/cm2. Dari hasil pengujian masih belum dapat memenuhi mutu beton yang direncanakan pada kuat tekan","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122315928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Saat ini berbagai sektor kegiatan pembangunan mengalami pertumbuhan yang pesat.Dalam perkembangannya, perencanaan wilayah atau penetapan pusat pengembangankawasan permukiman justru berada di kawasan rawan yaitu kawasan sungai. Sungaimenyediakan banyak sumber kehidupan. Kegiatan pengamanan tersebut meliputipengamanan tanggul sungai.Dalam studi kasus ini, upaya pencegahan dan pengamanan tanggul/lereng sungaidapat dilakukan dengan cara memperkuat dan memperbaiki lereng yang harus digunakandan dianalisis terlebih dahulu sebelum dilakukan perencanaan teknis. Perencanaan/analisalereng sungai diharapkan dapat meminimalisir beberapa hal yang dapat mengganggukestabilan gaya geser, kestabilan gaya gulir, daya dukung tanah yang dapat mengakibatkanlongsoran pada lereng dengan menggunakan beberapa metode seperti slice of method dilereng sungai way batanghari yang tepatnya berada di belakang Kampus 1 UniversitasMuhammadiyah Metro.Berdasarkan uraian kondisi geoteknik dan hidro seperti diuraikan di atas, maka perludilakukan suatu analisis yang diperlukan sebagai dasar perencanaan lereng sertaperencanaan struktur dinding penahan tanah di masa yang akan datang, termasuk analisishidrologi, kemiringan lereng dan analisis stabilitas. Dalam analisis hidrologi digunakanmetode rasional untuk menentukan perhitungan debet rencana. Perhitungan stabilitastekanan tanah dihitung menggunakan teori Rankine dan Coulomb dan perhitunganstabilitas terhadap runtuhnya daya dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan hansendan vesik berdasarkan data karakteristik teknis.Dari analisa kestabilan lereng dengan metode irisan dengan cara fellenius, diperolehfaktor keamanan (FK) terbesar yaitu 3,789>1,5 dalam hal ini lereng dalam keadaan stabilatau aman dari bahaya longsor. Berdasarkan hasil perhitungan debit rembesan diperolehdebit rembesan pada badan lereng sebesar = 5,34 x 10 -5 m3/det, debit air yang terjadi padabadan lereng pada saat penggenangan dapat mempengaruhi penurunan kestabilan lereng,dimana Penghancuran akan menimbulkan gejala piping (proses menerangi butir-butirtanah halus yang menyebabkan air mengalir di badan lereng)
{"title":"PERENCANAAN PERKUATAN LERENG PADA SUNGAI WAY BATANGHARI MENGGUNAKAN METODE IRISAN (METHOD OF SLICE) DENGAN CARA FELLENIUS (STUDI KASUS LERENG PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI WAY BATANGHARI, BELAKANG KAMPUS 1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO)","authors":"Yusuf Amran, Abdi Saputra, Agus Surandono","doi":"10.24127/tp.v11i1.1797","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1797","url":null,"abstract":"Saat ini berbagai sektor kegiatan pembangunan mengalami pertumbuhan yang pesat.Dalam perkembangannya, perencanaan wilayah atau penetapan pusat pengembangankawasan permukiman justru berada di kawasan rawan yaitu kawasan sungai. Sungaimenyediakan banyak sumber kehidupan. Kegiatan pengamanan tersebut meliputipengamanan tanggul sungai.Dalam studi kasus ini, upaya pencegahan dan pengamanan tanggul/lereng sungaidapat dilakukan dengan cara memperkuat dan memperbaiki lereng yang harus digunakandan dianalisis terlebih dahulu sebelum dilakukan perencanaan teknis. Perencanaan/analisalereng sungai diharapkan dapat meminimalisir beberapa hal yang dapat mengganggukestabilan gaya geser, kestabilan gaya gulir, daya dukung tanah yang dapat mengakibatkanlongsoran pada lereng dengan menggunakan beberapa metode seperti slice of method dilereng sungai way batanghari yang tepatnya berada di belakang Kampus 1 UniversitasMuhammadiyah Metro.Berdasarkan uraian kondisi geoteknik dan hidro seperti diuraikan di atas, maka perludilakukan suatu analisis yang diperlukan sebagai dasar perencanaan lereng sertaperencanaan struktur dinding penahan tanah di masa yang akan datang, termasuk analisishidrologi, kemiringan lereng dan analisis stabilitas. Dalam analisis hidrologi digunakanmetode rasional untuk menentukan perhitungan debet rencana. Perhitungan stabilitastekanan tanah dihitung menggunakan teori Rankine dan Coulomb dan perhitunganstabilitas terhadap runtuhnya daya dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan hansendan vesik berdasarkan data karakteristik teknis.Dari analisa kestabilan lereng dengan metode irisan dengan cara fellenius, diperolehfaktor keamanan (FK) terbesar yaitu 3,789>1,5 dalam hal ini lereng dalam keadaan stabilatau aman dari bahaya longsor. Berdasarkan hasil perhitungan debit rembesan diperolehdebit rembesan pada badan lereng sebesar = 5,34 x 10 -5 m3/det, debit air yang terjadi padabadan lereng pada saat penggenangan dapat mempengaruhi penurunan kestabilan lereng,dimana Penghancuran akan menimbulkan gejala piping (proses menerangi butir-butirtanah halus yang menyebabkan air mengalir di badan lereng)","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114266470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan bahan susun dan proses produksi batu bata sekam padi yang dicetak secara manual tanpa mesin dengan memenuhi standar SNI 03-0349-1989 tentang bata beton atau batako. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dimulai dari penyelidikan blok bangunan, pembuatan batu bata dan pengujiannya. Bahan bata susun antara lain semen, pasir, dan sekam padi dicampur dalam berbagai variasi metode, pencetakan dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin sesuai SNI 03-0349-1989, pengujian dilakukan terhadap kuat tekan dan bata resapan air dengan semen bahan susun: pasang, sekam padi dengan perbandingan 1:8:5% akan menghasilkan kuat tekan tertinggi pada umur tujuh hari dengan penambahan 1% sekam padi sebesar 82.469 kg/cm2, pada umur dua puluh delapan hari dengan penambahan sekam padi 2% sebesar 78.025 kg/cm2, dan kuat tekan batu bata di pasaran sebesar 23.704 kg/cm2. sedangkan syarat lulus benda uji menurut SNI 03-0349-1989 adalah 25 kg/cm2
{"title":"OPTIMASI SIFAT FISIK DAN MEKANIS BATAKO MENGGUNAKAN SEKAM PADI","authors":"Dafit Ardiansyah, Yusuf Amran, Sari Utama Dewi","doi":"10.24127/tp.v11i1.1800","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/tp.v11i1.1800","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan bahan susun dan proses produksi batu bata sekam padi yang dicetak secara manual tanpa mesin dengan memenuhi standar SNI 03-0349-1989 tentang bata beton atau batako. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dimulai dari penyelidikan blok bangunan, pembuatan batu bata dan pengujiannya. Bahan bata susun antara lain semen, pasir, dan sekam padi dicampur dalam berbagai variasi metode, pencetakan dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin sesuai SNI 03-0349-1989, pengujian dilakukan terhadap kuat tekan dan bata resapan air dengan semen bahan susun: pasang, sekam padi dengan perbandingan 1:8:5% akan menghasilkan kuat tekan tertinggi pada umur tujuh hari dengan penambahan 1% sekam padi sebesar 82.469 kg/cm2, pada umur dua puluh delapan hari dengan penambahan sekam padi 2% sebesar 78.025 kg/cm2, dan kuat tekan batu bata di pasaran sebesar 23.704 kg/cm2. sedangkan syarat lulus benda uji menurut SNI 03-0349-1989 adalah 25 kg/cm2","PeriodicalId":287662,"journal":{"name":"TAPAK (Teknologi Aplikasi Konstruksi) : Jurnal Program Studi Teknik Sipil","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117141923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}