Social media can be understood that media is a tool used in communication activities. The dissemination of learning information is something that must be considered so that learning activities become more optimal and the objectives of learning can be achieved. The dissemination of information has so far experienced obstacles due to limited communication space. Various social media features used by the community, especially student students, to get learning materials in online learning activities. Fake news or hoaxes are now widely encountered on a daily basis and often even use provocative sensational titles. Based on that description, the problem is what efforts must be made in order to prevent the spread of hoax information with the knowledge and understanding of high school students in filtering information through social media. This service activity provides education to high school students about the importance of knowledge and understanding in preventing the spread of hoax information through social media for everyone. The service location will be carried out at SMA Negeri 1 Palu with the target of school students. The method of implementation is by lectures and discussions.
Social media可以理解为媒体是一种用于传播活动的工具。学习信息的传播是必须考虑的问题,这样学习活动才能更加优化,学习目标才能实现。迄今为止,由于传播空间有限,信息的传播遇到了障碍。各种社交媒体的功能被社区,尤其是学生,用来在网上学习活动中获取学习资料。假新闻或骗局现在在日常生活中随处可见,甚至经常使用煽动性的标题。基于这一描述,问题是,为了防止恶作剧信息的传播,必须做出哪些努力,以高中生通过社交媒体过滤信息的知识和理解。这项服务活动向高中生提供了关于知识和理解在防止通过社交媒体传播恶作剧信息方面的重要性的教育。服务地点将在SMA Negeri 1 Palu进行,目标是在校学生。实施的方法是通过讲座和讨论。
{"title":"EDUKASI PENCEGAHAN PENYEBARAN INFORMASI HOAKS MELALUI MEDIA SOSIAL BAGI SISWA DI SMAN 1 PALU","authors":"Abdullah Iskandar, Widyatmi Anandy, I. S","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3379","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3379","url":null,"abstract":"Social media can be understood that media is a tool used in communication activities. The dissemination of learning information is something that must be considered so that learning activities become more optimal and the objectives of learning can be achieved. The dissemination of information has so far experienced obstacles due to limited communication space. Various social media features used by the community, especially student students, to get learning materials in online learning activities. Fake news or hoaxes are now widely encountered on a daily basis and often even use provocative sensational titles. Based on that description, the problem is what efforts must be made in order to prevent the spread of hoax information with the knowledge and understanding of high school students in filtering information through social media. This service activity provides education to high school students about the importance of knowledge and understanding in preventing the spread of hoax information through social media for everyone. The service location will be carried out at SMA Negeri 1 Palu with the target of school students. The method of implementation is by lectures and discussions.","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128715220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKStunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kurang gizi kronis ditandai dengan tubuh pendek pada anak BALITA, terdapat juga faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Menurut Kemenkes, terdapat balita stunting 27,7 persen pada tahun 2019 dan menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Salah satu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menunjang 10 kegiatan pemerintah dalam rangka menurunkan stunting. Berdasarkan data stunting di wilayah kerja Puskesmas Sukorame, tim mendapatkan 5 anak BALITA stunting tim pengabdian pada masyarakat Poltekkes Kemenkes Kampus IV Kediri, memberikan pendampingan kepada ibu yang memiliki BALITA stunting dengan implementasi deteksi stunting. Kegiatan pendampingan ibu balita diawali dengan antropometri terhadap anak BALITA dengan hasil wasted dan stunted. Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan dan mempraktikkan pijat anti stunting kepada anak BALITA. Pijat anti stunting dilakukan minimal 3 kali sehari dalam waktu 5-10 menit secara rutin. Setelah 1 minggu didapatkan hasil dari 5 balita yang dilakukan pijat hanya 1 balita (20%) yang memberikan dampak lebih tenang dan bugar. Sedangkan 4 balita (80%) belum memberikan dampak yang signifikan. Pada akhir kegiatan penabdian pada masyarakat , ibu balita tetap diberikan motivasi untuk melanjutkan melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, pijat anti stunting, memberikan nutrisi cukup, menerapkan pola asuh yang sesuai dan mengikuti kegiatan di posyandu secara rutin.
{"title":"PENDAMPINGAN IBU BALITA DENGAN IMPLEMENTASI DETEKSI STUNTING","authors":"Eny Sendra, Ririn Indriani","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3704","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3704","url":null,"abstract":"ABSTRAKStunting menurut WHO adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kurang gizi kronis ditandai dengan tubuh pendek pada anak BALITA, terdapat juga faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan perawakan pendek antara lain status gizi ibu, pola pemberian makan kepada anak, kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi pada anak. Selain disebabkan oleh lingkungan, stunting dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Menurut Kemenkes, terdapat balita stunting 27,7 persen pada tahun 2019 dan menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021. Salah satu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menunjang 10 kegiatan pemerintah dalam rangka menurunkan stunting. Berdasarkan data stunting di wilayah kerja Puskesmas Sukorame, tim mendapatkan 5 anak BALITA stunting tim pengabdian pada masyarakat Poltekkes Kemenkes Kampus IV Kediri, memberikan pendampingan kepada ibu yang memiliki BALITA stunting dengan implementasi deteksi stunting. Kegiatan pendampingan ibu balita diawali dengan antropometri terhadap anak BALITA dengan hasil wasted dan stunted. Kegiatan berikutnya adalah penyuluhan dan mempraktikkan pijat anti stunting kepada anak BALITA. Pijat anti stunting dilakukan minimal 3 kali sehari dalam waktu 5-10 menit secara rutin. Setelah 1 minggu didapatkan hasil dari 5 balita yang dilakukan pijat hanya 1 balita (20%) yang memberikan dampak lebih tenang dan bugar. Sedangkan 4 balita (80%) belum memberikan dampak yang signifikan. Pada akhir kegiatan penabdian pada masyarakat , ibu balita tetap diberikan motivasi untuk melanjutkan melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, pijat anti stunting, memberikan nutrisi cukup, menerapkan pola asuh yang sesuai dan mengikuti kegiatan di posyandu secara rutin. ","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122259300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ellys Kumala Pramartaningthyas, Mohamad Hariyadi, Nur Afiyat, Siti Ma’shumah
Dalam upaya antisipasi penyebaran covid 19 , saat ini protokol kesehatan menjadi suatu hal yang wajib dan kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh anggota masyarakat. Mencuci tangan sebagai salah satu bagian dari protocol kesehatan Covid 19 menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Hal menyebabkan kebutuhan sistem wastafel tempat mencuci tangan menjadi hal pokok untuk disediakan di tempat-tempat umum. Hal ini akan jauh lebih baik apabila tempat cuci tangan yang disediakan merupakan tempat mencuci tangan yang berbasis tanpa kontak sentuhan serta berjalan dengan otomatis untuk mengurai penyebaran virus yang tertempel pada tempat mencuci tangan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini memiliki tujuan untuk melaksanakan fabrikasi sistem alat cuci tangan yang mampu berjalan secara otomatis di Desa Karang Agung Glagah abupaten Lamongan . Melalui pembuatan alat ini, menjadi bentuk tindakan pencegahan dalam penularan virus Covid 19 melalui interaksi tangan. Disamping itu, dengan melakukan cuci tangan sesering mungkin, kita dapat menumbuhkan kesadaran diri akan kebersihan tangan serta pola hidup sehat.
{"title":"IMPLEMENTASI ALAT PENCUCI TANGAN TANPA KONTAK OTOMATIS DI BALAI DESA KARANG AGUNG KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Ellys Kumala Pramartaningthyas, Mohamad Hariyadi, Nur Afiyat, Siti Ma’shumah","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3327","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3327","url":null,"abstract":"Dalam upaya antisipasi penyebaran covid 19 , saat ini protokol kesehatan menjadi suatu hal yang wajib dan kebutuhan yang harus dilaksanakan oleh anggota masyarakat. Mencuci tangan sebagai salah satu bagian dari protocol kesehatan Covid 19 menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Hal menyebabkan kebutuhan sistem wastafel tempat mencuci tangan menjadi hal pokok untuk disediakan di tempat-tempat umum. Hal ini akan jauh lebih baik apabila tempat cuci tangan yang disediakan merupakan tempat mencuci tangan yang berbasis tanpa kontak sentuhan serta berjalan dengan otomatis untuk mengurai penyebaran virus yang tertempel pada tempat mencuci tangan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini memiliki tujuan untuk melaksanakan fabrikasi sistem alat cuci tangan yang mampu berjalan secara otomatis di Desa Karang Agung Glagah abupaten Lamongan . Melalui pembuatan alat ini, menjadi bentuk tindakan pencegahan dalam penularan virus Covid 19 melalui interaksi tangan. Disamping itu, dengan melakukan cuci tangan sesering mungkin, kita dapat menumbuhkan kesadaran diri akan kebersihan tangan serta pola hidup sehat. ","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133862484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Tempe adalah salah satu makanan yang banyak digemari oleh banyak orang, bahkan banyak yang menggantinya sebagai pengganti daging. UKM tempe penjualannya langsung dikirim ke pasar tradisional sekitar usaha. Mitra adalah usaha kecil menengah yang memproduksi tempe yang terletak di Desa Kaloran Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Dengan tingkat persaingan yang semakin bertambah dan modernisasi yang membuat mitra tetap berinovasi dan mengembangkan diri dalam memasarkan produknya dengan harapan meraih taraf hidup yang lebih sejahtera, maka pihak tim PkM Universitas Kadiri melakukan beberapa kegiatan dengan pendampingan produktivitas untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan UKM tersebut. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh tim PkM yaitu perbaikan kemasan produk agar lebih hyginies sebagai alat promosi produk, pengembangan desain merk, dan perluasan produk. Kata kunci: tempe 1, produk 2, kemasan 3
{"title":"PENDAMPINGAN PRODUKTIVITAS PADA UKM PRODUKSI TEMPE DI DESA KALORAN KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK","authors":"Nonni Yap","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3316","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3316","url":null,"abstract":"Tempe merupakan makanan khas Indonesia. Tempe adalah salah satu makanan yang banyak digemari oleh banyak orang, bahkan banyak yang menggantinya sebagai pengganti daging. UKM tempe penjualannya langsung dikirim ke pasar tradisional sekitar usaha. Mitra adalah usaha kecil menengah yang memproduksi tempe yang terletak di Desa Kaloran Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Dengan tingkat persaingan yang semakin bertambah dan modernisasi yang membuat mitra tetap berinovasi dan mengembangkan diri dalam memasarkan produknya dengan harapan meraih taraf hidup yang lebih sejahtera, maka pihak tim PkM Universitas Kadiri melakukan beberapa kegiatan dengan pendampingan produktivitas untuk mewujudkan apa yang menjadi keinginan UKM tersebut. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh tim PkM yaitu perbaikan kemasan produk agar lebih hyginies sebagai alat promosi produk, pengembangan desain merk, dan perluasan produk. Kata kunci: tempe 1, produk 2, kemasan 3 ","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"58 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114050830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Konsep pertanian ramah lingkungan adalah konsep pertanian yang mengedepankan keamanan seluruh komponen yang ada pada lingkungan ekosistem serta dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan yang relatif murah dan peralatan yang relatif sederhana tanpa meninggalkan dampak yang negatif bagi lingkungan. Di Indonesia Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat tinggi, namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengendalikan hama belum optimal karena minimnya sosialisasi pemanfaatan pestisida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian merupakan kegiatan melatih petani untuk dapat membuat pestisida nabati, mitra kegiatan adalah kelompok tani Tunas Harapan yang berada di Desa Rantau Panjang, Aceh Tamiang. Dalam pelatihan tim PKM menggunakan daun pepaya dan daun mimba yang diolah dengan sederhana menjadi pestisida nabati. Metode kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk : (1) Diskusi dan tanya jawab, (2) Praktik pembuatan pestisida nabati dengan melibatkan peserta secara aktif, (3) Aplikasi pemberian pestisida kepada tumbuhan (4) Pemberian sarana dalam pengaplikasian pembuatan pestisida nabati. Tujuan kegiatan ini adalah petani sebagai mitra mampu membuat pestisida nabati sebagai alternatif pengganti pestisida sintetis untuk membasmi hama. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, lima dari dua puluh petani yang konsisten mempraktikkan pembuatan pestisida nabati dari daun papaya dan mimba, sedangkan sisanya masih mengandalkan pestisida sintetis. Kata kunci : Inovasi, Pestisida, Hama, Penyakit tanaman
{"title":"INOVASI PESTISIDA NABATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DI DESA RANTAU PANJANG KABUPATEN ACEH TAMIANG","authors":"Yenni Marnita, M. R. Zati, Dyah Ayu Ardiyanti","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3044","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3044","url":null,"abstract":"ABSTRAK Konsep pertanian ramah lingkungan adalah konsep pertanian yang mengedepankan keamanan seluruh komponen yang ada pada lingkungan ekosistem serta dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan yang relatif murah dan peralatan yang relatif sederhana tanpa meninggalkan dampak yang negatif bagi lingkungan. Di Indonesia Keanekaragaman jenis tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati sangat tinggi, namun sampai saat ini pemanfaatannya sebagai bahan untuk mengendalikan hama belum optimal karena minimnya sosialisasi pemanfaatan pestisida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian merupakan kegiatan melatih petani untuk dapat membuat pestisida nabati, mitra kegiatan adalah kelompok tani Tunas Harapan yang berada di Desa Rantau Panjang, Aceh Tamiang. Dalam pelatihan tim PKM menggunakan daun pepaya dan daun mimba yang diolah dengan sederhana menjadi pestisida nabati. Metode kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk : (1) Diskusi dan tanya jawab, (2) Praktik pembuatan pestisida nabati dengan melibatkan peserta secara aktif, (3) Aplikasi pemberian pestisida kepada tumbuhan (4) Pemberian sarana dalam pengaplikasian pembuatan pestisida nabati. Tujuan kegiatan ini adalah petani sebagai mitra mampu membuat pestisida nabati sebagai alternatif pengganti pestisida sintetis untuk membasmi hama. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, lima dari dua puluh petani yang konsisten mempraktikkan pembuatan pestisida nabati dari daun papaya dan mimba, sedangkan sisanya masih mengandalkan pestisida sintetis. Kata kunci : Inovasi, Pestisida, Hama, Penyakit tanaman","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122777972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reproductive health issues are always an interesting topic of discussion among youth groups, including junior high school students. This community service activities aims to realize SMPIT Bina Insani Kediri as a school with a "gempi kespro" perspective, namely a school that has concern for reproductive health. Activities have started in 2021 with the formation of the Gempi Kespro Cadre and continued with training involving 35 students. This year (2022) is the 2nd year of implementing community service activities with the target of student mentoring activities by the Gempi Kespro Cadre to provide information and education on adolescent reproductive health issues under the supervision of the Gempi Kespro Advisor. Each cadre is given the opportunity to accompany 1 student by using the module, pocket book and Gempi Kespro comic, as a medium of information and education. From the activities carried out, it can be seen that there was an increase in participants' knowledge about adolescent reproductive health, including: reproductive organ anatomy, physiology, puberty and adolescent reproductive health problems. From the evaluation results, it was also found that 91.43% of cadres and 85.71% of participants stated that they were satisfied and benefited from participating in this activity. The majority of participants stated that the benefits obtained were in the form of: information about reproductive health (92.86%), the ability to communicate with friends (97.14%), having an interest in the world of health (74.29%). This activity is expected to be continued in the 3rd year with the target of strengthening school infrastructure with the concept of Gempi Kespro.Keywords: students, cadres, mentoring, reproductive health
{"title":"PENDAMPINGAN SISWA OLEH KADER “GEMPI KESPRO” GENERASI MUDA PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPIT BINA INSANI KOTA KEDIRI","authors":"E. Yani, Koekoeh Hardjito, Suwoyo Suwoyo","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3193","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3193","url":null,"abstract":"Reproductive health issues are always an interesting topic of discussion among youth groups, including junior high school students. This community service activities aims to realize SMPIT Bina Insani Kediri as a school with a \"gempi kespro\" perspective, namely a school that has concern for reproductive health. Activities have started in 2021 with the formation of the Gempi Kespro Cadre and continued with training involving 35 students. This year (2022) is the 2nd year of implementing community service activities with the target of student mentoring activities by the Gempi Kespro Cadre to provide information and education on adolescent reproductive health issues under the supervision of the Gempi Kespro Advisor. Each cadre is given the opportunity to accompany 1 student by using the module, pocket book and Gempi Kespro comic, as a medium of information and education. From the activities carried out, it can be seen that there was an increase in participants' knowledge about adolescent reproductive health, including: reproductive organ anatomy, physiology, puberty and adolescent reproductive health problems. From the evaluation results, it was also found that 91.43% of cadres and 85.71% of participants stated that they were satisfied and benefited from participating in this activity. The majority of participants stated that the benefits obtained were in the form of: information about reproductive health (92.86%), the ability to communicate with friends (97.14%), having an interest in the world of health (74.29%). This activity is expected to be continued in the 3rd year with the target of strengthening school infrastructure with the concept of Gempi Kespro.Keywords: students, cadres, mentoring, reproductive health","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"13 1-4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134264977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Sampah banyak dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, yang menghasilkan sampah organic dan anorganik. Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu untuk mengetahui cara mendayagunakan limbah anorganik menjadi bahan untuk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis dan dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Banjarsari. Metode yang akan digunakan yakni pelatihan terbimbing, metode diskusi grup, ceramah, partisipatif, dan latihan selama 2 hari. Target khusus yang ingin dicapai dalam pengabdian ini adalah memberikan ilmu atau teknologi tentang pemanfaatan limbah anorganik kepada masyarakat di Desa Banjarsari. Selain pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan, warga di Desa Banjarsari diberikan pengetahuan tentang pengelolaan manejemen usaha dan organisasi. Dari hasil kerajinan tangan yang dihasilkan setelah dilatih selama 2 hari menghasilkan 23 pasang dompet dari sampah plastic dengan harga jual Rp.25.000, tempat tisu dari koran harga jual Rp. 15.000.Kata kunci: pelatihan, sampah anorganik, kerajinan
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHASILKAN PRODUK SENI YANG BERNILAI JUAL DI DESA BANJARSARI KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO","authors":"Nindy Callista Elvania","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3272","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3272","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sampah banyak dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, yang menghasilkan sampah organic dan anorganik. Tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu untuk mengetahui cara mendayagunakan limbah anorganik menjadi bahan untuk kerajinan tangan yang bernilai ekonomis dan dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Banjarsari. Metode yang akan digunakan yakni pelatihan terbimbing, metode diskusi grup, ceramah, partisipatif, dan latihan selama 2 hari. Target khusus yang ingin dicapai dalam pengabdian ini adalah memberikan ilmu atau teknologi tentang pemanfaatan limbah anorganik kepada masyarakat di Desa Banjarsari. Selain pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan, warga di Desa Banjarsari diberikan pengetahuan tentang pengelolaan manejemen usaha dan organisasi. Dari hasil kerajinan tangan yang dihasilkan setelah dilatih selama 2 hari menghasilkan 23 pasang dompet dari sampah plastic dengan harga jual Rp.25.000, tempat tisu dari koran harga jual Rp. 15.000.Kata kunci: pelatihan, sampah anorganik, kerajinan","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130060007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karies gigi merupakan suatu penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita anak. Pravelensi karies gigi pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93%, artinya hanya 7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Pada tahun 2020 di Tuban jumlah kasus gigi sebanyak 32.372 dan jumlah kasus dirujuk sebanyak 497(0,02%). Berdasarkan hasil kajian pendahuluan di pada tanggal 13 – 14 Januari 2022 di TK Desa Sumurgung dari 15 anak 9 anak mengalami karies gigi. Oleh karena itu, tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku anak usia prasekolah pada upaya pencegahan karies gigi. Menerapakan media vidio animasi sebagai media yang tepat digunakan sesuai dengan karakteristik pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode yang diterapkan adalah aplikasi pendidikan kesehatan, pembinaan dan pemantauan secara berkelanjutan pada anak TK di Desa Sumurgung. Hasil kegiatan diketahui bahwa pada saat penilaian awal 24 anak (60%) belum mengetahui tentang karies gigi dan cara gosok gigi, setelah edukasi 40 anak (100%) anakmengetahui tentang karies gigi, sehingga disarankan bahwa media vidio animasi dapat digunakan untuk pendidikan kesehatan tentang karies gigi pada anak usia sekolah.
{"title":"EDUKASI PENCEGAHAN KARIES GIGI MELALUI MEDIA VIDIO ANIMASI PENTINGNYA SIKAT GIGI PADA ANAK 5-6 TH DI DESA SUMURGUNG KEC. PALANG KAB. TUBAN","authors":"Nurus Safa'ah, D. Pitaloka, Tiara Putri Ryandini","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3325","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3325","url":null,"abstract":"Karies gigi merupakan suatu penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita anak. Pravelensi karies gigi pada anak usia dini masih sangat tinggi yaitu sekitar 93%, artinya hanya 7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Pada tahun 2020 di Tuban jumlah kasus gigi sebanyak 32.372 dan jumlah kasus dirujuk sebanyak 497(0,02%). Berdasarkan hasil kajian pendahuluan di pada tanggal 13 – 14 Januari 2022 di TK Desa Sumurgung dari 15 anak 9 anak mengalami karies gigi. Oleh karena itu, tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah meningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku anak usia prasekolah pada upaya pencegahan karies gigi. Menerapakan media vidio animasi sebagai media yang tepat digunakan sesuai dengan karakteristik pada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak. Metode yang diterapkan adalah aplikasi pendidikan kesehatan, pembinaan dan pemantauan secara berkelanjutan pada anak TK di Desa Sumurgung. Hasil kegiatan diketahui bahwa pada saat penilaian awal 24 anak (60%) belum mengetahui tentang karies gigi dan cara gosok gigi, setelah edukasi 40 anak (100%) anakmengetahui tentang karies gigi, sehingga disarankan bahwa media vidio animasi dapat digunakan untuk pendidikan kesehatan tentang karies gigi pada anak usia sekolah.","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126418289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Osteoarthritis merupakan penyakit degeratif dan progresif, penyakit ini mampu menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas bagi pasien serta menurunkan kualitas kehidupannya. Terapi bagi osteoarthritis tidak bisa melakukan pengembalian fungsi sendi yang terkenai, dan sekadar untuk membuat ringan rasa nyeri serta melakukan perbaikan fungsi. Pada lansia di posyandu abadi 1 gonilan, berdasarkan observasi kami pada ketua komunitas posyandu lansia yang berada daerah Gonilan khususnya posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo, 7 dari 10 menderita nyeri lutut yang dikarenakan faktor usia. Kami berinisiatif untuk memberikan penyuluhan terkait nyeri lutut pada lansia yang berada di posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo dan juga disupport dengan pemberian leaflet, pre-test, post-test guna melakukan pengukuran tingkatan pengetahuan serta penambahan wawasan responden terhadap nyeri lutut baik gejala, faktor berisiko, cara mencegah dan menangani dengan mandiri dan juga medis., agar kedepannya para lansia menambah pengetahuan perihal osteoarhritis lutut serta bisa mengimplementasikan pola hidup sehat guna menghindari penyakit ini. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner pre- test dan post-test yang kami berikan, pengetahuan lansia tentang nyeri lutut meningkat dari yang awalnya belum mengerti perbedaan nyeri lutut biasa dengan osteoarthritis menjadi paham, dan adanya peningkatan pengetahuan akan tanda dan gejala osteosrthritis
{"title":"PENYULUHAN OSTEOARTHRITIS LUTUT PADA LANSIA DI POSYANDU ABADI 1 GONILAN SUKOHARJO","authors":"Arin Supriyadi, Fendi Gustofa, Amar Maulana Izzuddin, Anindita Antya Candrika, Aldila Lutfi Asmarasikha, Amanda Putri Nurhaliza, Arif Pristianto","doi":"10.30737/jaim.v6i1.3320","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.3320","url":null,"abstract":"Osteoarthritis merupakan penyakit degeratif dan progresif, penyakit ini mampu menyebabkan keterbatasan dalam beraktivitas bagi pasien serta menurunkan kualitas kehidupannya. Terapi bagi osteoarthritis tidak bisa melakukan pengembalian fungsi sendi yang terkenai, dan sekadar untuk membuat ringan rasa nyeri serta melakukan perbaikan fungsi. Pada lansia di posyandu abadi 1 gonilan, berdasarkan observasi kami pada ketua komunitas posyandu lansia yang berada daerah Gonilan khususnya posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo, 7 dari 10 menderita nyeri lutut yang dikarenakan faktor usia. Kami berinisiatif untuk memberikan penyuluhan terkait nyeri lutut pada lansia yang berada di posyandu abadi 1 gonilan, sukoharjo dan juga disupport dengan pemberian leaflet, pre-test, post-test guna melakukan pengukuran tingkatan pengetahuan serta penambahan wawasan responden terhadap nyeri lutut baik gejala, faktor berisiko, cara mencegah dan menangani dengan mandiri dan juga medis., agar kedepannya para lansia menambah pengetahuan perihal osteoarhritis lutut serta bisa mengimplementasikan pola hidup sehat guna menghindari penyakit ini. Berdasarkan hasil pengisian kuisioner pre- test dan post-test yang kami berikan, pengetahuan lansia tentang nyeri lutut meningkat dari yang awalnya belum mengerti perbedaan nyeri lutut biasa dengan osteoarthritis menjadi paham, dan adanya peningkatan pengetahuan akan tanda dan gejala osteosrthritis","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130701072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this community service is to provide an understanding of innovation strategies in marketing amid the covid-19 pandemic. Partners in this service are MSME actors who are in the Alumni Association of SMPN 84 North Jakarta. The main problem faced by partners is the decline in product sales during the Covid-19 pandemic, which has an impact on the motivation and enthusiasm of MSME actors to be confident in their work. The solution offered in this community service is through lectures and discussions supported by practitioners/academics in the field of marketing. The target of this activity is the growth and confidence and optimism in doing business through innovation strategies and product creativity. The method of implementing community service is carried out by giving lectures on training materials and discussions directly delivered by Perbanas Marketing Lecturers. The results stated that the participants were very enthusiastic and liked all kinds of events well, feeling excited to start creative thinking activities on how to make a new product so that consumers would not get bored.
{"title":"STRATEGI INOVASI DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PRODUK UMKM DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Erina Sovania","doi":"10.30737/jaim.v6i1.2867","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/jaim.v6i1.2867","url":null,"abstract":"The purpose of this community service is to provide an understanding of innovation strategies in marketing amid the covid-19 pandemic. Partners in this service are MSME actors who are in the Alumni Association of SMPN 84 North Jakarta. The main problem faced by partners is the decline in product sales during the Covid-19 pandemic, which has an impact on the motivation and enthusiasm of MSME actors to be confident in their work. The solution offered in this community service is through lectures and discussions supported by practitioners/academics in the field of marketing. The target of this activity is the growth and confidence and optimism in doing business through innovation strategies and product creativity. The method of implementing community service is carried out by giving lectures on training materials and discussions directly delivered by Perbanas Marketing Lecturers. The results stated that the participants were very enthusiastic and liked all kinds of events well, feeling excited to start creative thinking activities on how to make a new product so that consumers would not get bored.","PeriodicalId":296103,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masyarakat","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131126511","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}