Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.32462
I. Jaya, I. K. Yoda, I. K. Iwan Swadesi
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga Kesehatan berbasis daring tingkat SMP di kabupaten Bangli pada masa pandemi Covid-19. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PJOK SMP di kabupaten Bangli berjumlah 57 orang dan siswa berjumlah 228 orang, sehingga populasi sebanyak 285 orang. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Quota Sampling, dengan sampel sebanyak 95 orang terdiri dari 19 guru PJOK dan 76 siswa. Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan pendekatan one shot case study. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebar melalui link google form. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan data persentase. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran PJOK berbasis daring tingkat SMP di Kabupaten Bangli diperoleh rata-rata sebesar 75,9%. Bila dikonversikan ke dalam tabel skala penilaian berada pada kategori “Sedang”. Berdasarkan hasil tersebut, pembelajaran PJOK berbasis daring tingkat SMP di Kabupaten Bangli pada masa pandemi Covid-19 terlaksana.
{"title":"Survey Keterlaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Berbasis Daring Tingkat SMP","authors":"I. Jaya, I. K. Yoda, I. K. Iwan Swadesi","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.32462","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.32462","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga Kesehatan berbasis daring tingkat SMP di kabupaten Bangli pada masa pandemi Covid-19. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PJOK SMP di kabupaten Bangli berjumlah 57 orang dan siswa berjumlah 228 orang, sehingga populasi sebanyak 285 orang. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Quota Sampling, dengan sampel sebanyak 95 orang terdiri dari 19 guru PJOK dan 76 siswa. Penelitian ini dirancang dalam bentuk deskriptif kuantitatif dengan pendekatan one shot case study. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner yang disebar melalui link google form. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dengan data persentase. Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan pembelajaran PJOK berbasis daring tingkat SMP di Kabupaten Bangli diperoleh rata-rata sebesar 75,9%. Bila dikonversikan ke dalam tabel skala penilaian berada pada kategori “Sedang”. Berdasarkan hasil tersebut, pembelajaran PJOK berbasis daring tingkat SMP di Kabupaten Bangli pada masa pandemi Covid-19 terlaksana.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133217699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.32503
I. Mahendra, Wahjoedi Wahjoedi, I. K. Semarayasa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi prokrastinasi, game online, media sosial, dengan minat berolahraga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021, berjumlah 146 siswa. Menggunakan teknik random sampling, didapatkan 75 siswa sebagai sampel. Jenis penelitian yang digunakan korelasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi produk moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ; (1) 64,25% peserta didik melakukan kecenderungan prokrastinasi, game online, media sosial dan minat berolahraga. (2) terdapat korelasi positif prokrastinasi dengan minat berolahraga (nilai rhitung 0,496 > rtabel 0,227 dan Sig. 0,000 < 0,05). (3) terdapat korelasi negatif game online dengan minat berolahraga (nilai rhitung -0,241> rtabel 0,227 dan sig. 0,037 < 0,05). (4) tidak terdapat korelasi media sosial dengan minat berolahraga, (nilai rhitung -0,197 < rtabel 0,227 dan nilai sig. 0,091 > 0,05). (5) Sedangkan hasil analisis regresi linier menggunakan uji F( 12,249 dan nilai sig. 0,000 < 0.05), artinya terdapat korelasi positif secara bersama-sama antara prokrastinasi, game online dan media sosial dengan minat berolahraga. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan, bahwa (1) Terdapat korelasi positif antara Prokrastinasi dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021. (2) Terdapat korelasi negatif antara game online dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021. (3) tidak terdapat korelasi media sosial dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2020 / 2021 dan (4) terdapat korelasi positif prokrastinasi, game online, dan media sosial secara bersama-sama dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2020/2021. Disarankan kepada guru atau pendidik, agar mengetahui pentingnya menangani masalah prokrastinasi, game online, media sosial dan minat berolahraga peserta didik, demi terciptanya proses belajar dan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Diharapkan sekolah mampu mengambil suatu kebijakan dalam mengatasi permasalahan dalam peningkatan minat berolahraga peserta didik.
{"title":"Korelasi Prokrastinasi, Game Online, dan Media Sosial dengan Minat Berolahraga Peserta Didik Putra Kelas X SMKN 3 Kintamani","authors":"I. Mahendra, Wahjoedi Wahjoedi, I. K. Semarayasa","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.32503","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.32503","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi prokrastinasi, game online, media sosial, dengan minat berolahraga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021, berjumlah 146 siswa. Menggunakan teknik random sampling, didapatkan 75 siswa sebagai sampel. Jenis penelitian yang digunakan korelasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan korelasi produk moment dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan ; (1) 64,25% peserta didik melakukan kecenderungan prokrastinasi, game online, media sosial dan minat berolahraga. (2) terdapat korelasi positif prokrastinasi dengan minat berolahraga (nilai rhitung 0,496 > rtabel 0,227 dan Sig. 0,000 < 0,05). (3) terdapat korelasi negatif game online dengan minat berolahraga (nilai rhitung -0,241> rtabel 0,227 dan sig. 0,037 < 0,05). (4) tidak terdapat korelasi media sosial dengan minat berolahraga, (nilai rhitung -0,197 < rtabel 0,227 dan nilai sig. 0,091 > 0,05). (5) Sedangkan hasil analisis regresi linier menggunakan uji F( 12,249 dan nilai sig. 0,000 < 0.05), artinya terdapat korelasi positif secara bersama-sama antara prokrastinasi, game online dan media sosial dengan minat berolahraga. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan, bahwa (1) Terdapat korelasi positif antara Prokrastinasi dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021. (2) Terdapat korelasi negatif antara game online dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani, tahun pelajaran 2020/2021. (3) tidak terdapat korelasi media sosial dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2020 / 2021 dan (4) terdapat korelasi positif prokrastinasi, game online, dan media sosial secara bersama-sama dengan minat berolahraga peserta didik putra kelas X SMK Negeri 3 Kintamani tahun pelajaran 2020/2021. Disarankan kepada guru atau pendidik, agar mengetahui pentingnya menangani masalah prokrastinasi, game online, media sosial dan minat berolahraga peserta didik, demi terciptanya proses belajar dan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Diharapkan sekolah mampu mengambil suatu kebijakan dalam mengatasi permasalahan dalam peningkatan minat berolahraga peserta didik.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125819242","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.34709
Mochammad Chafid Albiro, Febi Kurniawan, I. Rahman
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil analisis percaya diri siswa yang mengikuti pertandingan Futsal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler futsal putra di SMKN 1 di Kabupaten Karawang dengan jumlah responden 19 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode discovery. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket, angket dalam penelitian ini berbentuk skala likert. Hasil penelitian tersebut diketahui Tingkat Percaya Diri Siswa SMKN 1 Karawang Yang Mengikuti Pertandingan Futsal menyatakan pada kategori sangat baik dengan persentase 11%, pada kategori baik dengan persentase 47%, pada kategori cukup baik dengan persentase 11%, pada kategori kurang baik dengan persentase 32 %, dan pada kategori sangat kurang baik dengan persentase 0%. Bedasarkan dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat Percaya Diri Siswa SMKN 1 Karawang terdapat hasil dalam kategori cukup baik dengan persentase 47%. Dalam kesimpulan tersebut terdapat saran yaitu pelatih terus meningkatkan dalam latihan dan memotivasi siswa agar dapat selalu bersemangat dalam latihan serta meningkatkan mental siswa yang meningikuti pertandingan futsal.
{"title":"Analisis Tingkat Percaya Diri Siswa SMKN 1 Karawang Barat yang Mengikuti Pertandingan Futsal","authors":"Mochammad Chafid Albiro, Febi Kurniawan, I. Rahman","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.34709","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.34709","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil analisis percaya diri siswa yang mengikuti pertandingan Futsal. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anggota ekstrakurikuler futsal putra di SMKN 1 di Kabupaten Karawang dengan jumlah responden 19 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode discovery. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan angket, angket dalam penelitian ini berbentuk skala likert. Hasil penelitian tersebut diketahui Tingkat Percaya Diri Siswa SMKN 1 Karawang Yang Mengikuti Pertandingan Futsal menyatakan pada kategori sangat baik dengan persentase 11%, pada kategori baik dengan persentase 47%, pada kategori cukup baik dengan persentase 11%, pada kategori kurang baik dengan persentase 32 %, dan pada kategori sangat kurang baik dengan persentase 0%. Bedasarkan dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat Percaya Diri Siswa SMKN 1 Karawang terdapat hasil dalam kategori cukup baik dengan persentase 47%. Dalam kesimpulan tersebut terdapat saran yaitu pelatih terus meningkatkan dalam latihan dan memotivasi siswa agar dapat selalu bersemangat dalam latihan serta meningkatkan mental siswa yang meningikuti pertandingan futsal.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121487461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.32171
Faiz Abdu Salam, I. P. A. D. Hita, M. Juliansyah
Penggunaan VAR dalam dunia olahraga sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aksiologi penggunaan VAR dalam industri olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur. VAR di gunakan sebagai pembantu dari kerja seoang wasit dalam memimpin pertandingan. Ketika terjadi sebuah keputusan wasit yang di anggap kontroversial para pengawas VAR akan memberitahukan informasi langsung kepada wasit melalui radio speaker dan jika wasit belum mendapatkan informasi yang jelas, wasit pun akan memeriksa melalui monitor pengawas yang ada di sisi lapangan. Dengan hadirnya VAR jelas akan mengurangi angka keputusan kontroversial dari seorang wasit.
{"title":"Aksiologi Penggunaan VAR Dalam Industri Olahraga","authors":"Faiz Abdu Salam, I. P. A. D. Hita, M. Juliansyah","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.32171","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.32171","url":null,"abstract":"Penggunaan VAR dalam dunia olahraga sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aksiologi penggunaan VAR dalam industri olahraga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi literatur. VAR di gunakan sebagai pembantu dari kerja seoang wasit dalam memimpin pertandingan. Ketika terjadi sebuah keputusan wasit yang di anggap kontroversial para pengawas VAR akan memberitahukan informasi langsung kepada wasit melalui radio speaker dan jika wasit belum mendapatkan informasi yang jelas, wasit pun akan memeriksa melalui monitor pengawas yang ada di sisi lapangan. Dengan hadirnya VAR jelas akan mengurangi angka keputusan kontroversial dari seorang wasit.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131264382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.37443
Betrix teofa perkasa wibafiet Billy Yachsie, Siis Suhasto
Olahraga panahan mempunyai peran stategis untuk membentuk karakter atlet pelajar di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto untuk menemukan penyebab perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh peristiwa pribadi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Populasi dalam peneltian ini ada 88 atlet pelajar yang di ambil dengan purpose sampling didapat sempel 30 atlet. Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diujicobakan dengan taraf signifikansi 5% diketahui validitas 0,312 dan reabilitas 0,911. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan presentase. Berdasarkan hasil penelitian karakter atlet pelajar panahan di Kabupaten Banyumas sebagian besar pada kategori baik dengan persentase sebesar 37,5 %, pada ketegori cukup sebesar 25 %, pada kategori kurang sebesar 17,5 % dan pada kategori sangat kurang sebesar 10 %, dan kategori sangat Baik 10 %. Hasil penelitian tersebut disimpulkan diketahui karakter atlet pelajar panahan di Kabupaten Banyumas adalah baik
{"title":"Memahami Karakter Atlet Pelajar Melalui Olahraga Panahan","authors":"Betrix teofa perkasa wibafiet Billy Yachsie, Siis Suhasto","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.37443","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.37443","url":null,"abstract":"Olahraga panahan mempunyai peran stategis untuk membentuk karakter atlet pelajar di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto untuk menemukan penyebab perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan oleh peristiwa pribadi, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Populasi dalam peneltian ini ada 88 atlet pelajar yang di ambil dengan purpose sampling didapat sempel 30 atlet. Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diujicobakan dengan taraf signifikansi 5% diketahui validitas 0,312 dan reabilitas 0,911. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan presentase. Berdasarkan hasil penelitian karakter atlet pelajar panahan di Kabupaten Banyumas sebagian besar pada kategori baik dengan persentase sebesar 37,5 %, pada ketegori cukup sebesar 25 %, pada kategori kurang sebesar 17,5 % dan pada kategori sangat kurang sebesar 10 %, dan kategori sangat Baik 10 %. Hasil penelitian tersebut disimpulkan diketahui karakter atlet pelajar panahan di Kabupaten Banyumas adalah baik","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129573286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.34634
Devi Arya Wati, I. M. Y. Parwata, Luh Putu Ayu Vitalistyawati
Olahraga lompat jauh merupakan cabang olahraga atletik, olahraga atletik ini sering disebut “ibu olahraga karena terdiri dari gerak dasar manusia yang melibatkan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar. Olahraga lompat jauh adalah salah satu olahraga prestasi. Olahraga ini memiliki empat fase yaitu awalan, tolakan, melayang dan mendarat. Pada lompat jauh ini fase mendarat merupakan fase terpenting. Komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam fase mendarat yaitu keseimbangan. Keseimbangan dapat ditingkatkan melalui latihan ankle balance strategy exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan ankle balance strategy exercise meningkatkan keseimbangan pada siswa putra ekstrakurikuler atletik lompat jauh di SMKN1 Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental. One-Group Pretest- Post test Design, bertempat di Lapangan Lumintang, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 10 orang. Latihan dilakukan selama 12 kali pertemuan, frekuensi 3 kali seminggu. Instrumen pengumpulan data yang digunakan strokstand test untuk mengukur keseimbangan. Data dianalisis dengan menggunakan pairedt-test dengan tingkat siginifikan 0.000(p≤0.05). Hasil analisis data bahwa latihan ankle balance strategy exercise bermakna secara statistik dan dapat meningkatkan keseimbangan sebesar 20,51%. siswa putra peserta ekstrakurikuler atletik lompat jauh di SMKN1 Denpasar
{"title":"Pengaruh Pemberian Ankle Balance Strategy Exercise Meningkatkan Keseimbangan Siswa Putra Peserta Ekstrakurikuler Atletik Lompat Jauh","authors":"Devi Arya Wati, I. M. Y. Parwata, Luh Putu Ayu Vitalistyawati","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.34634","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.34634","url":null,"abstract":"Olahraga lompat jauh merupakan cabang olahraga atletik, olahraga atletik ini sering disebut “ibu olahraga karena terdiri dari gerak dasar manusia yang melibatkan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar. Olahraga lompat jauh adalah salah satu olahraga prestasi. Olahraga ini memiliki empat fase yaitu awalan, tolakan, melayang dan mendarat. Pada lompat jauh ini fase mendarat merupakan fase terpenting. Komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam fase mendarat yaitu keseimbangan. Keseimbangan dapat ditingkatkan melalui latihan ankle balance strategy exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan ankle balance strategy exercise meningkatkan keseimbangan pada siswa putra ekstrakurikuler atletik lompat jauh di SMKN1 Denpasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental. One-Group Pretest- Post test Design, bertempat di Lapangan Lumintang, dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 10 orang. Latihan dilakukan selama 12 kali pertemuan, frekuensi 3 kali seminggu. Instrumen pengumpulan data yang digunakan strokstand test untuk mengukur keseimbangan. Data dianalisis dengan menggunakan pairedt-test dengan tingkat siginifikan 0.000(p≤0.05). Hasil analisis data bahwa latihan ankle balance strategy exercise bermakna secara statistik dan dapat meningkatkan keseimbangan sebesar 20,51%. siswa putra peserta ekstrakurikuler atletik lompat jauh di SMKN1 Denpasar","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"643 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122955817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.31633
Ni Made Arnitayani, I. W. Artanayasa, S. Hidayat
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya ledak otot tungkai yang diakibatkan dari: 1) Pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 2) Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 3) Perbedaan antara pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 4) Perbedaan antara pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 5) Interaksi antara latihan scissor jump dan single leg speed hope. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan treatment by level. Sampel yang digunakan berjumlah 48 orang. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 19,33. Latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan rendah mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 18,67. Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 8,67. Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan rendah mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 17,50. Perbedaan antara pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi lebih unggul sebesar 15,000 dari tingkat kecepatan rendah dengan nilai signifikan 0,000. Perbedaan antara pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi lebih unggul sebesar 8,083 dari tingkat kecepatan rendah dengan nilai signifikan 0,000. Interaksi antara latihan scissor jumpdan single leg speed hope mempunyai nilai sig. 0,000<0,05 sehingga terjadi interaksi. Perlu diadakannya penerapan pelatihan scissor jump yang lebih optimal untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya ledak otot tungkai.
{"title":"Pengaruh Pelatihan Scissor Jump dan Single Leg Speed Hope dengan Tingkat Kecepatan Berbeda Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai pada Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis","authors":"Ni Made Arnitayani, I. W. Artanayasa, S. Hidayat","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.31633","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.31633","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya ledak otot tungkai yang diakibatkan dari: 1) Pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 2) Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 3) Perbedaan antara pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 4) Perbedaan antara pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan rendah. 5) Interaksi antara latihan scissor jump dan single leg speed hope. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan treatment by level. Sampel yang digunakan berjumlah 48 orang. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 19,33. Latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan rendah mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 18,67. Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 8,67. Pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan rendah mempunyai perbedaan rata-rata pre test dan post test sebesar 17,50. Perbedaan antara pengaruh latihan scissor jump yang memiliki tingkat kecepatan tinggi lebih unggul sebesar 15,000 dari tingkat kecepatan rendah dengan nilai signifikan 0,000. Perbedaan antara pengaruh latihan single leg speed hope yang memiliki tingkat kecepatan tinggi lebih unggul sebesar 8,083 dari tingkat kecepatan rendah dengan nilai signifikan 0,000. Interaksi antara latihan scissor jumpdan single leg speed hope mempunyai nilai sig. 0,000<0,05 sehingga terjadi interaksi. Perlu diadakannya penerapan pelatihan scissor jump yang lebih optimal untuk meningkatkan kekuatan otot dan daya ledak otot tungkai.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"17 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130385258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-05DOI: 10.23887/penjakora.v8i2.32019
Suratno Suratno, I. W. Artanayasa, S. Suratmin
Pembinaan ekstrakurikuler cabang olahraga renang di SMA Negeri 2 Kuta belum menunjukkan prestasi yang memuaskan, sehingga pelatih menerapkan dua metode pelatihan untuk meningkatkan kemampuan start atletnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membuktikan apakah terdapat perbedaan daya ledak otot tungkai dan hasil jarak lompatan start renang antara kelompok peserta didik yang mengikuti pelatihan plyometric reaction box jump dan plyometric stair jump. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan melibatkan 42 peserta ekstrakurikuler renang yang diambil dengan teknik ordinal pairing. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran yang dilaksanakan selama 8 minggu serta terbagi dalam tiga kegiatan diantaranya tes awal, perlakuan, dan tes akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan (1) daya ledak otot tungkai dan hasil jarak lompatan start renang, (2) daya ledak otot tungkai, (3) hasil jarak lompatan start renang antara kelompok yang mengikuti pelatihan plyometric reaction box jump dan kelompok yang mengikuti pelatihan plyometric stair jump.
{"title":"Pengaruh Pelatihan Plyometric Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai dan Hasil Jarak Lompatan Start Renang","authors":"Suratno Suratno, I. W. Artanayasa, S. Suratmin","doi":"10.23887/penjakora.v8i2.32019","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i2.32019","url":null,"abstract":"Pembinaan ekstrakurikuler cabang olahraga renang di SMA Negeri 2 Kuta belum menunjukkan prestasi yang memuaskan, sehingga pelatih menerapkan dua metode pelatihan untuk meningkatkan kemampuan start atletnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membuktikan apakah terdapat perbedaan daya ledak otot tungkai dan hasil jarak lompatan start renang antara kelompok peserta didik yang mengikuti pelatihan plyometric reaction box jump dan plyometric stair jump. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan melibatkan 42 peserta ekstrakurikuler renang yang diambil dengan teknik ordinal pairing. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes dan pengukuran yang dilaksanakan selama 8 minggu serta terbagi dalam tiga kegiatan diantaranya tes awal, perlakuan, dan tes akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan (1) daya ledak otot tungkai dan hasil jarak lompatan start renang, (2) daya ledak otot tungkai, (3) hasil jarak lompatan start renang antara kelompok yang mengikuti pelatihan plyometric reaction box jump dan kelompok yang mengikuti pelatihan plyometric stair jump.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129139315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-04DOI: 10.23887/penjakora.v8i1.30841
Lisa Marina Lambei, I. N. Kanca, Made agus Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT dan Jigsaw terhadap hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien ditinjau dari kekuatan otot lengan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan treatment by level 2 X 2. Populasi penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari 13 kelas yang berjumlah 465 orang, Sampel penelitan ini diambil dengan cara group random sampling. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan : (1) hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif TGT, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kekuatan otot lengan terhadap hasil belajar peserta didik (3) model pembelajaran kooperatif Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif TGT pada kelompok peserta didik yang memiliki kekuatan otot lengan yang kuat, dan (4) hasil belajar peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih baik dibandingkan yang mengikuti model pembelajaran kooperatif TGT pada kelompok yang memiliki kekuatan otot lengan yang lemah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT dan Jigsaw terhadap hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien ditinjau dari kekuatan otot lengan.
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Atletik Nomor Tolak Ditinjau dari Kekuatan Otot Lengan","authors":"Lisa Marina Lambei, I. N. Kanca, Made agus Wijaya","doi":"10.23887/penjakora.v8i1.30841","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i1.30841","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT dan Jigsaw terhadap hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien ditinjau dari kekuatan otot lengan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan treatment by level 2 X 2. Populasi penelitian yang digunakan adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Singaraja tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari 13 kelas yang berjumlah 465 orang, Sampel penelitan ini diambil dengan cara group random sampling. Teknik analisis data menggunakan anava 2 jalur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan : (1) hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih tinggi daripada peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif TGT, (2) terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kekuatan otot lengan terhadap hasil belajar peserta didik (3) model pembelajaran kooperatif Jigsaw memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif TGT pada kelompok peserta didik yang memiliki kekuatan otot lengan yang kuat, dan (4) hasil belajar peserta didik yang mengikuti model pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih baik dibandingkan yang mengikuti model pembelajaran kooperatif TGT pada kelompok yang memiliki kekuatan otot lengan yang lemah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif TGT dan Jigsaw terhadap hasil belajar tolak peluru gaya O’Brien ditinjau dari kekuatan otot lengan.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128434278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-04DOI: 10.23887/penjakora.v8i1.31091
I. N. A. Adi Kesuma, I. K. Yoda, S. Hidayat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PJOK antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan model pembelajaran konvensional serta mengetahui interaksi antara Model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PJOK di SMP Negeri 1 Blahbatuh. Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan “treatment by level” dengan dua ketegori 2x2. Sampel penelitian berjumlah 20 orang dipilih berdasarkan kategori motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Hasil belajar PJOK pada siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengikuti Model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PJOK dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, 3) Pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi hasil belajar PJOK siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan 4) Pada kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah hasil belajar PJOK siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih rendah dari model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar PJOK, sehingga dalam penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hendaknya mempertimbangkan tingkat motivasi belajar siswa.
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar PJOK pada Siswa SMP","authors":"I. N. A. Adi Kesuma, I. K. Yoda, S. Hidayat","doi":"10.23887/penjakora.v8i1.31091","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/penjakora.v8i1.31091","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PJOK antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan model pembelajaran konvensional serta mengetahui interaksi antara Model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PJOK di SMP Negeri 1 Blahbatuh. Jenis penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan “treatment by level” dengan dua ketegori 2x2. Sampel penelitian berjumlah 20 orang dipilih berdasarkan kategori motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Hasil belajar PJOK pada siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dibandingkan siswa yang mengikuti Model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, 2) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PJOK dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, 3) Pada kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi hasil belajar PJOK siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan 4) Pada kelompok siswa dengan motivasi belajar rendah hasil belajar PJOK siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih rendah dari model pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,015 < 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar PJOK, sehingga dalam penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw hendaknya mempertimbangkan tingkat motivasi belajar siswa.","PeriodicalId":298546,"journal":{"name":"JURNAL PENJAKORA","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131117403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}