Pub Date : 2019-11-25DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.410
Ridho Fisabilillah, Abbyzar Aggasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang diterapkan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III pada ranah kepemiminan di masa non-kontemporer. Pemilihan Sultan Muhamamd Kaharuddin III adalah bukan lain karena beliau dianggap mampu menjaga kedaulatan Sumbawa yang pada zaman kekuasaannya menghadapi tiga zaman sekaligus, yakni kolonialisme Belanda, kependudukan Jepang, dan transisi bergabungnya dengan Republik Indonesia. Substansi penelitian yang dikaji adalah bagaimana pola komunikasi yang diterapkan dan komunikasi politik leadership, kemudian dari variabel tersebut peneliti mencoba untuk membedah lebih dalam faktor-faktor penyebab terjadinya komunikasi tersebut dilakukan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III sehinngga menjadi sebuah pola. Supaya bisa menyentuh substansi penelitian tersebut peneliti menggunakan beberapa teori, diantaranya adalah teori pola komunikasi yang dikemukakan oleh Onong Uchdjana Effendi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi kepemimpinan Sultan Muhammad Kaharuddin III pada periode 1931-1958 memiliki sifat demokratis. Meskipun sebenarrnya Sultan sebagai Raja memiliki otoritas yang tinggi, namun Sultan tetap melakukan musyawarah untuk menentukan sebuah tindakan dan kebijakan terhadap kesultanan Sumbawa
{"title":"POLA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN SULTAN MUHAMMAD KAHARUDDIN III (1931-1958)","authors":"Ridho Fisabilillah, Abbyzar Aggasi","doi":"10.36761/kagangakomunika.v1i1.410","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v1i1.410","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang diterapkan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III pada ranah kepemiminan di masa non-kontemporer. Pemilihan Sultan Muhamamd Kaharuddin III adalah bukan lain karena beliau dianggap mampu menjaga kedaulatan Sumbawa yang pada zaman kekuasaannya menghadapi tiga zaman sekaligus, yakni kolonialisme Belanda, kependudukan Jepang, dan transisi bergabungnya dengan Republik Indonesia. Substansi penelitian yang dikaji adalah bagaimana pola komunikasi yang diterapkan dan komunikasi politik leadership, kemudian dari variabel tersebut peneliti mencoba untuk membedah lebih dalam faktor-faktor penyebab terjadinya komunikasi tersebut dilakukan oleh Sultan Muhammad Kaharuddin III sehinngga menjadi sebuah pola. Supaya bisa menyentuh substansi penelitian tersebut peneliti menggunakan beberapa teori, diantaranya adalah teori pola komunikasi yang dikemukakan oleh Onong Uchdjana Effendi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi kepemimpinan Sultan Muhammad Kaharuddin III pada periode 1931-1958 memiliki sifat demokratis. Meskipun sebenarrnya Sultan sebagai Raja memiliki otoritas yang tinggi, namun Sultan tetap melakukan musyawarah untuk menentukan sebuah tindakan dan kebijakan terhadap kesultanan Sumbawa","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130590851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-25DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.409
Putra Kristian Kemas PJ, Aka Kurnia SF
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nama-nama motif serta makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang dan mengetahui bagaimana makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang diterapkan dalam kehidupan sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce, yaitu berdasarkan representament, object, interpretant. Objek dalam penelitian ini adalah Kre Alang dan Sapu Alang. Penelitian ini menggunakan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memfokuskan pada makna atau arti dari sebuah tanda-tanda, simbol dan lambang yang tersembunyi pada Kre Alang dan Sapu Alang dan bagaimana diterapkan dalam kehidupan sekarang. Data diperoleh melalui analisis semiotika. Adapun tempat penelitian adalah di Dusun Sameri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa. Berdasarkan hasil analisis semiotika menemukan bahwa dari simbol motif lonto engal, gili liyuk, lasuji terbentuk pada kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat yang mereka percayai sebagai wujud harapan dan doa-doa, namun ada yang diterapkan dan terjaga meskipun ada juga yang mulai ditinggalkan akibat pekembangan jaman yang semakin modernisasi
{"title":"ANALISIS SEMIOTIKA MOTIF KRE ALANG DAN SAPU ALANG SUMBAWA","authors":"Putra Kristian Kemas PJ, Aka Kurnia SF","doi":"10.36761/kagangakomunika.v1i1.409","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v1i1.409","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nama-nama motif serta makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang dan mengetahui bagaimana makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang diterapkan dalam kehidupan sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce, yaitu berdasarkan representament, object, interpretant. Objek dalam penelitian ini adalah Kre Alang dan Sapu Alang. Penelitian ini menggunakan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memfokuskan pada makna atau arti dari sebuah tanda-tanda, simbol dan lambang yang tersembunyi pada Kre Alang dan Sapu Alang dan bagaimana diterapkan dalam kehidupan sekarang. Data diperoleh melalui analisis semiotika. Adapun tempat penelitian adalah di Dusun Sameri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa. Berdasarkan hasil analisis semiotika menemukan bahwa dari simbol motif lonto engal, gili liyuk, lasuji terbentuk pada kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat yang mereka percayai sebagai wujud harapan dan doa-doa, namun ada yang diterapkan dan terjaga meskipun ada juga yang mulai ditinggalkan akibat pekembangan jaman yang semakin modernisasi","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132453451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-11-25DOI: 10.36761/kagangakomunika.v1i1.412
Abdulloh Zahid Syakir, Abbyzar Aggasi
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa merupakan lembaga atau organisasi resmi yang lahir dari Undang–Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat formal dan hierarkis, bertugas untuk menyelenggarakan pemilihan ditingkat kabupaten/kota. Secara struktural KPU Kabupaten Sumbawa dibagi menjadi dua: Komisioner dan Sekretariat yang bekerjasama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Strategi komunikasi perlu diterapkan oleh setiap organisasi agar hubungan manusia dalam organisasi tetap terjaga dengan baik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi komunikasi organisasi yang digunakan oleh internal KPU Kabupaten Sumbawa dalam mempersiapkan Pemilihan Gubernur NTB Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif–deskriptif, dengan teori strategi komunikasi Chris Agrys. Pengumpulan dilakukan dengan observasi non–participant, wawancara, dokumentasi, dan audio visual. Analisis data menggunakan reduksi, display data, dan kesimpulan verifikasi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa strategi komunikasi organisasi diterapkan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dengan baik. Suasana kekeluargaan dalam internal KPU Kabupaten Sumbawa yang menjadikan hubungan manusia dalam internal organisasi terjaga dengan baik, ialah wujud dari hasil strategi komunikasi organisasi yang dilakukan oleh komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Sumbawa.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA DALAM MEMPERSIAPKAN PEMILIHAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2018 (Studi Kasus : Komunikasi Organisasi Internal Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa)","authors":"Abdulloh Zahid Syakir, Abbyzar Aggasi","doi":"10.36761/kagangakomunika.v1i1.412","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v1i1.412","url":null,"abstract":"Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa merupakan lembaga atau organisasi resmi yang lahir dari Undang–Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat formal dan hierarkis, bertugas untuk menyelenggarakan pemilihan ditingkat kabupaten/kota. Secara struktural KPU Kabupaten Sumbawa dibagi menjadi dua: Komisioner dan Sekretariat yang bekerjasama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Strategi komunikasi perlu diterapkan oleh setiap organisasi agar hubungan manusia dalam organisasi tetap terjaga dengan baik. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi komunikasi organisasi yang digunakan oleh internal KPU Kabupaten Sumbawa dalam mempersiapkan Pemilihan Gubernur NTB Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif–deskriptif, dengan teori strategi komunikasi Chris Agrys. Pengumpulan dilakukan dengan observasi non–participant, wawancara, dokumentasi, dan audio visual. Analisis data menggunakan reduksi, display data, dan kesimpulan verifikasi. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa strategi komunikasi organisasi diterapkan oleh KPU Kabupaten Sumbawa dengan baik. Suasana kekeluargaan dalam internal KPU Kabupaten Sumbawa yang menjadikan hubungan manusia dalam internal organisasi terjaga dengan baik, ialah wujud dari hasil strategi komunikasi organisasi yang dilakukan oleh komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Sumbawa.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134205199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}