Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i2.2040
Agrenisa Pratiwi, Andini Lutfiah Putri, Hilda Indah Bahirah, Restu Syahnanda
Penelitian ini membahas komunikasi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, serta berbagai isu mengenai komunikasi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan pandemi covid-19, baik itu komunikasi melalui media sosial ataupun komunikasi dalam penyampaian informasi publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka (library research). Covid-19 merupakan penyakit menular yang bermula di Wuhan, China pada Desember 2019 dan disebabkan oleh virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global, yang artinya virus ini menyerang seluruh negara. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi sangat berperan penting dalam menyikapi ekspansi rasional virus korona (covid-19). Komunikasi yang baik dan efektif penting untuk menghindari kebingungan tentang pemberitaan Covid-19, baik disengaja maupun tidak. Sayangnya, komunikasi yang dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintah tersebut masih menuai kritik. Masalah komunikasi publik dalam menghadapi pandemi Covid-19 antara lain data dan informasi yang tidak akurat, kurangnya sosialisasi tentang berbagai isu, serta kebijakan yang tidak konsisten antar tingkat pemerintahan yang menyebabkan keributan tersebut. Oleh karenanya pemerintah harus lebih meningkatkan lagi keakuratan dan akuntabilitasnya dalam setiap memberikan informasi kepada publik apalagi disaat krisis seperti ini. Selain itu dibutuhkan juga pengawasan yang ketat dari pemerintah dengan tujuan untuk memastikan bahwa penyampaian komunikasi dan informasi protokol kesehatan dapat dipahami oleh masyarakat secara menyeluruh.
{"title":"DINAMIKA KOMUNIKASI PUBLIK PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI PANDEMI COVID-19","authors":"Agrenisa Pratiwi, Andini Lutfiah Putri, Hilda Indah Bahirah, Restu Syahnanda","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i2.2040","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i2.2040","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas komunikasi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, serta berbagai isu mengenai komunikasi pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana komunikasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani permasalahan pandemi covid-19, baik itu komunikasi melalui media sosial ataupun komunikasi dalam penyampaian informasi publik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan studi pustaka (library research). Covid-19 merupakan penyakit menular yang bermula di Wuhan, China pada Desember 2019 dan disebabkan oleh virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020 menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global, yang artinya virus ini menyerang seluruh negara. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi sangat berperan penting dalam menyikapi ekspansi rasional virus korona (covid-19). Komunikasi yang baik dan efektif penting untuk menghindari kebingungan tentang pemberitaan Covid-19, baik disengaja maupun tidak. Sayangnya, komunikasi yang dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintah tersebut masih menuai kritik. Masalah komunikasi publik dalam menghadapi pandemi Covid-19 antara lain data dan informasi yang tidak akurat, kurangnya sosialisasi tentang berbagai isu, serta kebijakan yang tidak konsisten antar tingkat pemerintahan yang menyebabkan keributan tersebut. Oleh karenanya pemerintah harus lebih meningkatkan lagi keakuratan dan akuntabilitasnya dalam setiap memberikan informasi kepada publik apalagi disaat krisis seperti ini. Selain itu dibutuhkan juga pengawasan yang ketat dari pemerintah dengan tujuan untuk memastikan bahwa penyampaian komunikasi dan informasi protokol kesehatan dapat dipahami oleh masyarakat secara menyeluruh.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"229 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133678902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i2.2106
Muhammad Bayuputra Danizar, Yulia Adrian, Wulan Septiani
Keluarga merupakan institusi atau pranata sosial terkecil dalam masyarakat yang menjadi sarana terciptanya hidup yang penuh ketentraman, sejahtera, dan diliputi dengan cinta kasih terhadap anggotanya satu sama lain . Fokus utama dalam hal ini ialah penggunaan Whatsapp sebagai wadah komunikasi.Media WhatsApp merupakan sarana media social yang digemari oleh berbagai kalangan untuk melakukan proses komunikasi kepada siapapun. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah studi empiris yang mempelajari fenomena kontemporer dalam kehidupan nyata dalam konteks ruang dan waktu, yang dalam prosesnya menggunakan berbagai macam pengumpulan data. Pengumpulan data lapangan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi wawancara mendalam dilakukan dengan informan untuk mendapatkan hasil penelitian yang memadai untuk memperkuat hasil penelitian penelitian ini peneliti menemukan bahwasanya adanya keinginan perantau ialah untuk mencari ilmu dan hidup mandiri , serta memiliki nilai agama yang tinggi merupakan alasan yang menyebabkan atau memutuskan seseorang untuk menempuh pendidikan di luar kota tempat tinggalnya dan berada jauh dari keluarga. Media sosial WhatsApp merupakan salah satu media yang paling dimanfaatkan bagi anak rantau untuk menghubungi keluarga dikampung halaman Dari Hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa Ketahanan Keluarga Pada Mahasiswa Perantauan Di Masa Pandemi Covid-19, cenderung baik dan berhasil meski dilakukan secara jarak jauh dan mengharuskan mereka menggunakan media WhatsApp sebagai wadah tempat berkomunikasi dam hal itu akan mempermudah dalam berkommunikasi mereka. meski terkadang ada ragam kendala, Selain itu Mahasiswa merantau karena ingin mendapatkan jenjang Pendidikan yang lebih baik
{"title":"Ketahanan Keluarga Pada Mahasiswa Perantauan Di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Muhammad Bayuputra Danizar, Yulia Adrian, Wulan Septiani","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i2.2106","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i2.2106","url":null,"abstract":"Keluarga merupakan institusi atau pranata sosial terkecil dalam masyarakat yang menjadi sarana terciptanya hidup yang penuh ketentraman, sejahtera, dan diliputi dengan cinta kasih terhadap anggotanya satu sama lain . Fokus utama dalam hal ini ialah penggunaan Whatsapp sebagai wadah komunikasi.Media WhatsApp merupakan sarana media social yang digemari oleh berbagai kalangan untuk melakukan proses komunikasi kepada siapapun. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah studi empiris yang mempelajari fenomena kontemporer dalam kehidupan nyata dalam konteks ruang dan waktu, yang dalam prosesnya menggunakan berbagai macam pengumpulan data. Pengumpulan data lapangan menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi wawancara mendalam dilakukan dengan informan untuk mendapatkan hasil penelitian yang memadai untuk memperkuat hasil penelitian penelitian ini peneliti menemukan bahwasanya adanya keinginan perantau ialah untuk mencari ilmu dan hidup mandiri , serta memiliki nilai agama yang tinggi merupakan alasan yang menyebabkan atau memutuskan seseorang untuk menempuh pendidikan di luar kota tempat tinggalnya dan berada jauh dari keluarga. Media sosial WhatsApp merupakan salah satu media yang paling dimanfaatkan bagi anak rantau untuk menghubungi keluarga dikampung halaman Dari Hasil penelitian tersebut dapat diartikan bahwa Ketahanan Keluarga Pada Mahasiswa Perantauan Di Masa Pandemi Covid-19, cenderung baik dan berhasil meski dilakukan secara jarak jauh dan mengharuskan mereka menggunakan media WhatsApp sebagai wadah tempat berkomunikasi dam hal itu akan mempermudah dalam berkommunikasi mereka. meski terkadang ada ragam kendala, Selain itu Mahasiswa merantau karena ingin mendapatkan jenjang Pendidikan yang lebih baik","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129444621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i2.2127
Desi Amaliah
Penelitian ini menganalisis citra Rusia pada berita Majalah Tempo yang diproduksi oleh jurnalis Indonesia dengan menggunakan model analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Data penelitian ini adalah berita terkait negara Rusia yang dipublikasi pasca Orde baru 1998 hingga 2008. Metode dan teknik dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Dalam struktur makro, topik yang ditampilkan berfokus pada permasalahan Rusia. Menyinggung apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap sejarah dunia didukung data sejarah masa lalu. Dimensi superstruktur membahas mengenai skema keseluruhan berita. Kemudian dari struktur mikro berdasarkan latar, detil, maksud, dan premis, Majalah Tempo menyinggung terkait konflik yang melibatkan Rusia dan negara persemakmurannya yang menelan banyak jiwa. Dari seluruh teks berita yang dianalisis dalam rentang waktu 1998 hingga 2008, Tempo memihak pada hak-hak sipil, perlawanan terhadap kejahatan perang, kritis terhadap isu-isu perpecahan, mendukung perdamaian dunia, dan mendorong diplomasi yang demi kemajuan Rusia-Indonesia.
该研究使用Teun A Van Dijk批判性话语分析模型,分析了印尼记者在新闻杂志上的俄罗斯形象。这项研究的数据是1998年至2008年发布的与俄罗斯有关的新闻。本研究的方法和技术采用了内容分析与Teun A Van Dijk关键话语分析方法的方法。在宏观结构中,所展示的主题集中在俄罗斯问题上。它暗指的是俄罗斯政府对世界历史所做的事情,而不是过去的历史数据。维度的超结构讨论了整个新闻的结构图。然后,根据背景、细节、意图和前提的微观结构,《Tempo》杂志提到了涉及俄罗斯及其共享的污染国家的冲突。从1998年至2008年分析的所有新闻文本来看,Tempo坚持公民权利、反对战争罪行、对分裂问题持批评态度、促进世界和平以及促进有利于俄罗斯和印尼进步的外交。
{"title":"CITRA RUSIA DI MEDIA INDONESIA- PASCA ORDE BARU","authors":"Desi Amaliah","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i2.2127","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i2.2127","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis citra Rusia pada berita Majalah Tempo yang diproduksi oleh jurnalis Indonesia dengan menggunakan model analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Data penelitian ini adalah berita terkait negara Rusia yang dipublikasi pasca Orde baru 1998 hingga 2008. Metode dan teknik dalam penelitian ini menggunakan analisis isi dengan pendekatan analisis wacana kritis Teun A Van Dijk. Dalam struktur makro, topik yang ditampilkan berfokus pada permasalahan Rusia. Menyinggung apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap sejarah dunia didukung data sejarah masa lalu. Dimensi superstruktur membahas mengenai skema keseluruhan berita. Kemudian dari struktur mikro berdasarkan latar, detil, maksud, dan premis, Majalah Tempo menyinggung terkait konflik yang melibatkan Rusia dan negara persemakmurannya yang menelan banyak jiwa. Dari seluruh teks berita yang dianalisis dalam rentang waktu 1998 hingga 2008, Tempo memihak pada hak-hak sipil, perlawanan terhadap kejahatan perang, kritis terhadap isu-isu perpecahan, mendukung perdamaian dunia, dan mendorong diplomasi yang demi kemajuan Rusia-Indonesia. ","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122938699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i2.2054
Muhammad Fikri Salim, T. Iman
Bahasa kasar merupakan ungkapan yang dilontarkan oleh seseorang dengan tujuan untuk menistakan orang lain menggunakan kata-kata yang tidak senonoh atau kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bahasa kasar dan fungsi dari bahasa tersebut yang digunakan oleh remaja laki laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya. Metode kualitatif deskriftif diaplikasikan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat para remaja ini sedang berkumpul seperti di lapangan sepak bola BTN Karang Dima Indah. Peneliti telah mewawancarai 20 orang remaja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk bahasa kasar yang digunakan oleh remaja laki-laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya adalah mengungkapkan kata-kata dalam nama hewan, profesi yang “buruk”, sifat buruk seseorang, dan bahasa gaul. Bentuk Kata-kata kasar dari hasil penelitian ini seperti anjing, asu, anjir, anjay, bangke, kampret, sialan, bongol, bangsat, sundal. Fungsi bahasa kasar yang digunakan oleh remaja laki-laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya yaitu expletive, abusive,dan humorous. Kata Kunci: Bahasa Kasar, Remaja, Pergaulan.
{"title":"PENGGUNAAN BAHASA KASAR OLEH REMAJA LAKI-LAKI BTN KARANG DIMA INDAH SUMBAWA DALAM PERGAULANNYA","authors":"Muhammad Fikri Salim, T. Iman","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i2.2054","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i2.2054","url":null,"abstract":"Bahasa kasar merupakan ungkapan yang dilontarkan oleh seseorang dengan tujuan untuk menistakan orang lain menggunakan kata-kata yang tidak senonoh atau kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bahasa kasar dan fungsi dari bahasa tersebut yang digunakan oleh remaja laki laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya. Metode kualitatif deskriftif diaplikasikan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat para remaja ini sedang berkumpul seperti di lapangan sepak bola BTN Karang Dima Indah. Peneliti telah mewawancarai 20 orang remaja. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk bahasa kasar yang digunakan oleh remaja laki-laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya adalah mengungkapkan kata-kata dalam nama hewan, profesi yang “buruk”, sifat buruk seseorang, dan bahasa gaul. Bentuk Kata-kata kasar dari hasil penelitian ini seperti anjing, asu, anjir, anjay, bangke, kampret, sialan, bongol, bangsat, sundal. Fungsi bahasa kasar yang digunakan oleh remaja laki-laki BTN Karang Dima Indah Sumbawa dalam pergaulannya yaitu expletive, abusive,dan humorous. \u0000Kata Kunci: Bahasa Kasar, Remaja, Pergaulan.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125430639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i2.1986
Faruq Izzudin Al Qosam, Lalu Ahmad Taubih
ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh toko mr.kickshoescare dalam mencari dan meningkatkan penjualan produk yang mereka miliki. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori STP milik Kotler dan Keller yaitu (Segmenting, Targeting & Positioning) yang merupakan sebuah teori yang digunakan untuk memetakan masyarakat, menentukan target pasar dan menentukan tujuan akhir perusahaan berdasarkan hasil dari segmentasi dan target pasar. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan penentuan informan pada penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitan, toko mr.kickshoescare menggunakan strategi STP (segmentation, targeting, & positioning) sebagai langkah awal sebelum melakukan pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang digunakan yakni memanfaatkan Instagram sebagai sarana pemasaran produk dari toko mr.kickshoescare berdasarkan hasil dari strategi STP (segmentation, targeting, & positioning) sebelumnya. Untuk segmentasi, ada empat aspek yang diperhatikan yakni segmentasi geografis, segementasi demografis, segementasi psikografis, dan segmentasi perilaku dasar. Selain itu mr.kickshoescare memiliki target pasar berupa full market coverage dimana toko melayani seluruh kebutuhan dari seluruh kalangan dan positioning yang ingin menjadi toko pertama penyedia layanan pencucian sepatu yang memiliki pelayanan terbaik di Kabupaten Subang. Kata Kunci : Strategi Komunikasi Pemasaran, Instagram, Peningkatan Penjualan
{"title":"Marketing Communication Strategy By Mr.kickshoescare Store in An Effort To Increase Sales","authors":"Faruq Izzudin Al Qosam, Lalu Ahmad Taubih","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i2.1986","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i2.1986","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini menjelaskan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh toko mr.kickshoescare dalam mencari dan meningkatkan penjualan produk yang mereka miliki. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori STP milik Kotler dan Keller yaitu (Segmenting, Targeting & Positioning) yang merupakan sebuah teori yang digunakan untuk memetakan masyarakat, menentukan target pasar dan menentukan tujuan akhir perusahaan berdasarkan hasil dari segmentasi dan target pasar. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan penentuan informan pada penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dan teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis data dari Miles dan Huberman, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. \u0000 Berdasarkan hasil penelitan, toko mr.kickshoescare menggunakan strategi STP (segmentation, targeting, & positioning) sebagai langkah awal sebelum melakukan pemasaran. Adapun strategi pemasaran yang digunakan yakni memanfaatkan Instagram sebagai sarana pemasaran produk dari toko mr.kickshoescare berdasarkan hasil dari strategi STP (segmentation, targeting, & positioning) sebelumnya. Untuk segmentasi, ada empat aspek yang diperhatikan yakni segmentasi geografis, segementasi demografis, segementasi psikografis, dan segmentasi perilaku dasar. Selain itu mr.kickshoescare memiliki target pasar berupa full market coverage dimana toko melayani seluruh kebutuhan dari seluruh kalangan dan positioning yang ingin menjadi toko pertama penyedia layanan pencucian sepatu yang memiliki pelayanan terbaik di Kabupaten Subang. \u0000Kata Kunci : Strategi Komunikasi Pemasaran, Instagram, Peningkatan Penjualan","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128190911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1925
Silma Nadia, Ofi Hidayat
The live-action film Mulan is one of the war action films in which it describes gender equality. In addition, in this film there is also a depiction of the struggle of a girl who is determined to prosper her family until she has to go to war to replace her father. Women are not weak, women can stand on their own feet and women can play the role of men, is a representation of feminism that can be observed in several scenes in this film. This study was analyzed using Charles Sanders Peirce’s semiotics which focused on finding out what scenes represent feminism in the live-action film Mulan. The method used to research this Mulan Film is descriptive qualitative; the data collected is in the form of words and pictures, not in the form of numbers. Depictions of gender equality are presented in several scenes in this film, including Hua Mulan is endowed with strong chi, Mulan is a free spirited woman, Xianniang is another female figure with strong chi, feminism in the stereotype of ideal women, women can fight like a men and women can be a leaders, where each scene describes the flow of feminism.
{"title":"REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM LIVE-ACTION MULAN","authors":"Silma Nadia, Ofi Hidayat","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i1.1925","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1925","url":null,"abstract":"The live-action film Mulan is one of the war action films in which it describes gender equality. In addition, in this film there is also a depiction of the struggle of a girl who is determined to prosper her family until she has to go to war to replace her father. Women are not weak, women can stand on their own feet and women can play the role of men, is a representation of feminism that can be observed in several scenes in this film. This study was analyzed using Charles Sanders Peirce’s semiotics which focused on finding out what scenes represent feminism in the live-action film Mulan. The method used to research this Mulan Film is descriptive qualitative; the data collected is in the form of words and pictures, not in the form of numbers. Depictions of gender equality are presented in several scenes in this film, including Hua Mulan is endowed with strong chi, Mulan is a free spirited woman, Xianniang is another female figure with strong chi, feminism in the stereotype of ideal women, women can fight like a men and women can be a leaders, where each scene describes the flow of feminism.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116267886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1918
R. Juwita, Khansa Yumna Abiyyu, Azra Zahra Cintami, Cindy Elysa, Fajar Ade Putra, Muhammad Rizky Aidil Fitri
Tulus in his single entitled “Self” has a motivational meaning which contains a message about mental healthrelated to self love. This study aims to determine the meanings of motivation contained in the lyrics of the song"Self". This research uses semiotic analysis method according to Ferdinand De Saussure. The results of thisstudy indicate that in the lyrics of the song "Self" the meaning of self-acceptance motivational messages isfound, namely by loving yourself. The first stanza has the meaning of being at peace with oneself. The secondand fourth stanzas have the meaning that human beings are too precious to continue to receive wounds. Thethird stanza has a meaning, namely learning to love yourself, one of which is by thanking yourself.
{"title":"MAKNA MOTIVASI DALAM LAGU DIRI DARI TULUS (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAN DE SAUSSURE)","authors":"R. Juwita, Khansa Yumna Abiyyu, Azra Zahra Cintami, Cindy Elysa, Fajar Ade Putra, Muhammad Rizky Aidil Fitri","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i1.1918","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1918","url":null,"abstract":"Tulus in his single entitled “Self” has a motivational meaning which contains a message about mental healthrelated to self love. This study aims to determine the meanings of motivation contained in the lyrics of the song\"Self\". This research uses semiotic analysis method according to Ferdinand De Saussure. The results of thisstudy indicate that in the lyrics of the song \"Self\" the meaning of self-acceptance motivational messages isfound, namely by loving yourself. The first stanza has the meaning of being at peace with oneself. The secondand fourth stanzas have the meaning that human beings are too precious to continue to receive wounds. Thethird stanza has a meaning, namely learning to love yourself, one of which is by thanking yourself.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123029590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1922
Ahsani Taqwim Aminuddin
The assumption that it is not uncommon for mosques to become locations for the spread of terrorism still exists. The concern that mosques will be used as a place for spreading radicalism-terrorism fanatics is something that has existed for a long time. The facts and assumptions that spread make mosques often get the label as a location for spreading radicalism. With a phenomenological approach, this study aims to find out the efforts made by the management organization of the Abu Dzar Al-Ghifari Mosque, Malang City, to fight stigma and prevent the spread of radicalism-extremism-terrorism in their mosque environment. The results of this study indicate that mosque administrators make various efforts including: 1) Openness of information and study materials through digital media that can be accessed by anyone; 2) Prepare SOP for materials and presenters; 3) Establish cooperation with NU and Muhammadiyah organizations and all mosque administrators throughout Malang Raya; and 4) Embracing the community (ummah) to make the mosque a center for mosque-based empowerment.
{"title":"PERFORMA KOMUNIKATIF TAKMIR MELAWAN STIGMA NEGATIF DAN PENYEBARAN PAHAM TERORISME DI MASJID","authors":"Ahsani Taqwim Aminuddin","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i1.1922","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1922","url":null,"abstract":"The assumption that it is not uncommon for mosques to become locations for the spread of terrorism still exists. The concern that mosques will be used as a place for spreading radicalism-terrorism fanatics is something that has existed for a long time. The facts and assumptions that spread make mosques often get the label as a location for spreading radicalism. With a phenomenological approach, this study aims to find out the efforts made by the management organization of the Abu Dzar Al-Ghifari Mosque, Malang City, to fight stigma and prevent the spread of radicalism-extremism-terrorism in their mosque environment. The results of this study indicate that mosque administrators make various efforts including: 1) Openness of information and study materials through digital media that can be accessed by anyone; 2) Prepare SOP for materials and presenters; 3) Establish cooperation with NU and Muhammadiyah organizations and all mosque administrators throughout Malang Raya; and 4) Embracing the community (ummah) to make the mosque a center for mosque-based empowerment.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123359768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1924
Putri Karlina Nurhayati, Lalu Ahmad Taubih
Seeing that there are still many taxpayers who have not paid taxes until maturity, while this tax is one of the provincial taxes that contributes significantly to Regional Original Revenue. In addition, the Covid-19 pandemic in 2020-2021 has an impact on the survival of the community, causing a decrease in the ability to pay taxes and things that are not related to basic needs. One of the government's steps to reduce this impact is to implement economic policies and strategic steps in the field of public services, such as by launching the Motor Vehicle Tax Incentive Program.The purpose of this study was to determine the communication strategy of Bappenda UPTB - UPPDK Sumbawa Regency in increasing compliance with Motor Vehicle Tax payments during the 2020-2021 Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive qualitative, with primary and secondary data collection techniques through interview and documentation techniques. The period of this research starts from January 2022 to May 2022. The informants of this study were determined by purposive sampling technique. The data analysis technique used is the analysis of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data used is source triangulation. The results of this study indicate that the communication strategy carried out by Bappenda UPTB - UPPDK Sumbawa Regency is in accordance with Anwar Arifin's concept of communication strategy, namely knowing the audience, compiling messages, determining methods, and selecting media use.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN PEMBAYARAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (Studi pada Unit Pelayanan Teknis Badan – Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kabupaten Sumbawa di Masa Pandemi Covid – 19 Tahun 2020-2021)","authors":"Putri Karlina Nurhayati, Lalu Ahmad Taubih","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i1.1924","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1924","url":null,"abstract":"Seeing that there are still many taxpayers who have not paid taxes until maturity, while this tax is one of the provincial taxes that contributes significantly to Regional Original Revenue. In addition, the Covid-19 pandemic in 2020-2021 has an impact on the survival of the community, causing a decrease in the ability to pay taxes and things that are not related to basic needs. One of the government's steps to reduce this impact is to implement economic policies and strategic steps in the field of public services, such as by launching the Motor Vehicle Tax Incentive Program.The purpose of this study was to determine the communication strategy of Bappenda UPTB - UPPDK Sumbawa Regency in increasing compliance with Motor Vehicle Tax payments during the 2020-2021 Covid-19 pandemic. The research method used is descriptive qualitative, with primary and secondary data collection techniques through interview and documentation techniques. The period of this research starts from January 2022 to May 2022. The informants of this study were determined by purposive sampling technique. The data analysis technique used is the analysis of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data used is source triangulation. The results of this study indicate that the communication strategy carried out by Bappenda UPTB - UPPDK Sumbawa Regency is in accordance with Anwar Arifin's concept of communication strategy, namely knowing the audience, compiling messages, determining methods, and selecting media use.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124679152","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-30DOI: 10.36761/kagangakomunika.v4i1.1923
Abyan Abdur Rofi, Abbyzar Aggasi
The Labuhan Jambu village is inhabited by two major ethnic groups, Bugis and Sumbawa. Different cultures have different languages, but the difference does not make the two tribes live apart, they socialize with each other regardless of cultural background. The location is in the Labuhan Jambu Village, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. This study aims to find out how cross-cultural communication between the Bugis and Sumbawa to cause the occurrence of fusion of culture in the elements of language. A qualitative study case method was used in this study and used interview, observation, and documentation for data collection. Based on the result of the study it can be concluded that there is a process of cultural assimilation between the Bugis and Sumbawa in the Labuhan Jambu Village. The citizens are using a mixed language between Bugis and Sumbawa. The processes of cultural fusion in the Labuhan Jambu Village are due to the existence of cooperation between the two tribes in meeting the necessities. The cooperation is mutually beneficial for both parties. Apart from social relations, there are also cultural similarities. The last is because of the tribe intermarriage. These factors encourage the fusion of the two ethnic cultures in the Labuhan Jambu Village.
Labuhan Jambu村居住着两个主要民族,Bugis和Sumbawa。不同的文化有不同的语言,但这种差异并没有使两个部落分开生活,他们彼此交往,无论文化背景如何。地点在Nusa Tenggara Barat的Sumbawa Besar的Labuhan Jambu村。本研究旨在探究武吉族与松巴哇族之间的跨文化交际是如何在语言元素上引起文化融合的。本研究采用个案定性研究方法,并采用访谈、观察、文献等方法收集资料。根据研究结果,可以得出结论,在拉布汗Jambu村,武吉族和松巴瓦族之间存在文化同化的过程。当地居民使用的是武吉语和松巴瓦语的混合语言。拉布汗Jambu村的文化融合过程是由于两个部落在满足需求方面的合作而存在的。这种合作对双方都是有利的。除了社会关系,还有文化上的相似之处。最后一个原因是部落间的通婚。这些因素促进了拉布汗Jambu村两个民族文化的融合。
{"title":"POLA ASIMILASI BUDAYA ANTARA SUKU BUGIS DAN SUKU SUMBAWA DI DESA LABUHAN JAMBU","authors":"Abyan Abdur Rofi, Abbyzar Aggasi","doi":"10.36761/kagangakomunika.v4i1.1923","DOIUrl":"https://doi.org/10.36761/kagangakomunika.v4i1.1923","url":null,"abstract":"The Labuhan Jambu village is inhabited by two major ethnic groups, Bugis and Sumbawa. Different cultures have different languages, but the difference does not make the two tribes live apart, they socialize with each other regardless of cultural background. The location is in the Labuhan Jambu Village, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. This study aims to find out how cross-cultural communication between the Bugis and Sumbawa to cause the occurrence of fusion of culture in the elements of language. A qualitative study case method was used in this study and used interview, observation, and documentation for data collection. Based on the result of the study it can be concluded that there is a process of cultural assimilation between the Bugis and Sumbawa in the Labuhan Jambu Village. The citizens are using a mixed language between Bugis and Sumbawa. The processes of cultural fusion in the Labuhan Jambu Village are due to the existence of cooperation between the two tribes in meeting the necessities. The cooperation is mutually beneficial for both parties. Apart from social relations, there are also cultural similarities. The last is because of the tribe intermarriage. These factors encourage the fusion of the two ethnic cultures in the Labuhan Jambu Village.","PeriodicalId":304560,"journal":{"name":"KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116835555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}