Pub Date : 2022-06-01DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.1-29
S. Aminah
Pendidikan karakter merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi untuk memulihkan kesenjangan antara kualitas intelektual dengan nilai-nilai moral etika, budaya dan karakter. Dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter, terutama pada anak usia dini, pembelajaran sastra dapat menjadi sarana penanaman nilai dalam suatu pendidikan harus diterapkannya, pentingnya pendidikan karakter yang memasukkan unsur penting seperti budi pekerti, pengetahuan, tindakan, dan ke semua itu dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Pertama, sastra memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan kepada anak-anak. Kedua, sastra dapat mengembangkan imajinasi anak-anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dengan berbagai cara. Ketiga, sastra dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru yang seolah-olah dialami sendiri oleh para anak. Keempat, sastra dapat mengembangkan wawasan para anak menjadi perilaku insani. Kelima, sastra dapat menyajikan serta memperkenalkan kesemestaan pengalaman kepada para anak. Keenam, sastra merupakan sumber utama bagi penerusan warisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
{"title":"Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Sastra pada Anak Usia Dini","authors":"S. Aminah","doi":"10.54180/joeces.2022.2.1.1-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2022.2.1.1-29","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditawar lagi untuk memulihkan kesenjangan antara kualitas intelektual dengan nilai-nilai moral etika, budaya dan karakter. Dalam rangka mewujudkan pendidikan karakter, terutama pada anak usia dini, pembelajaran sastra dapat menjadi sarana penanaman nilai dalam suatu pendidikan harus diterapkannya, pentingnya pendidikan karakter yang memasukkan unsur penting seperti budi pekerti, pengetahuan, tindakan, dan ke semua itu dilakukan dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Pertama, sastra memberikan kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan kepada anak-anak. Kedua, sastra dapat mengembangkan imajinasi anak-anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, insan, pengalaman, atau gagasan dengan berbagai cara. Ketiga, sastra dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru yang seolah-olah dialami sendiri oleh para anak. Keempat, sastra dapat mengembangkan wawasan para anak menjadi perilaku insani. Kelima, sastra dapat menyajikan serta memperkenalkan kesemestaan pengalaman kepada para anak. Keenam, sastra merupakan sumber utama bagi penerusan warisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81792597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-01DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.76-104
I. M. Aina, Fianico Sukmana Rozy
The aim of this study was to describe the implementation of English learning in TK Harapan. This study applied the qualitative approach in form of a descriptive research. The data source was teacher, documents (weekly plan program, daily lesson plan, instruments for assessment, the students’ works, photos and videos. The data collection was conducted by interview, documentation, and observation. The data validity was conducted by applying the source and technique triangulations. The technique of data analysis was conducted by data reduction, data display, and verification. The result showed media used was flashcard, LCD, projector, and English textbook for Kindergarten.The methods of English teaching learning process applied were TPR (Total Physical Response), song, and game. The learning implementation was applied through composing the daily lesson plan which including five procedures namely before coming into class, opening activity, apperception activity, opening activity, main activity, and closing activity. The assessment was conducted by observation, check-list, and portfolio. The English learning for young learners was focussed on listening and speaking skills. Based on the data in this study, it could be assumed that the English teaching learning process in TK Harapan had worked well and it was able to develop the English ability of young learners.
{"title":"The Implementation of English Teaching Learning Process For Young Learnes In TK Harapan, Semampir Distric, Surabaya, Academic Year 2021/2022","authors":"I. M. Aina, Fianico Sukmana Rozy","doi":"10.54180/joeces.2022.2.1.76-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2022.2.1.76-104","url":null,"abstract":"The aim of this study was to describe the implementation of English learning in TK Harapan. This study applied the qualitative approach in form of a descriptive research. The data source was teacher, documents (weekly plan program, daily lesson plan, instruments for assessment, the students’ works, photos and videos. The data collection was conducted by interview, documentation, and observation. The data validity was conducted by applying the source and technique triangulations. The technique of data analysis was conducted by data reduction, data display, and verification. The result showed media used was flashcard, LCD, projector, and English textbook for Kindergarten.The methods of English teaching learning process applied were TPR (Total Physical Response), song, and game. The learning implementation was applied through composing the daily lesson plan which including five procedures namely before coming into class, opening activity, apperception activity, opening activity, main activity, and closing activity. The assessment was conducted by observation, check-list, and portfolio. The English learning for young learners was focussed on listening and speaking skills. Based on the data in this study, it could be assumed that the English teaching learning process in TK Harapan had worked well and it was able to develop the English ability of young learners.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91209196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-01DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.30-75
Nur Fatimah, Tuhfatul Khalidiyah, M. Wahyudi
Motorik kasar anak usia 3-4 tahun rata-rata ditahap masih berkembang. Agar motorik kasar anak berkembang dengan baik, salah satunya dengan kegiatan senam. Oleh karena itu, implementasikan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak perlu diterapkan terhadap anak usia dini. penelitian ini mendeskripsikan proses implementasi senam anak sholeh di PG Muslimat Buana Wedoro dengan data observasi, wawancara, dan dokumentasi sekaligus menggunakan dua teknik analisis data mendeskripsikan proses implementasi atau penerapan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak, kemudian membandingkan motorik kasar anak saat sebelum diterapkan senam anak sholeh dan sesudah diterapkan senam anak sholeh. Implementasi senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di PG Muslimat Buana Wedoro memiliki tiga tahapan, yakni tahapan pembuka atau pemanasan, tahapan inti, dan tahapan penutup atau pendinginan. Dalam tahapan pembuka perlu dipersiapkan baik dari segi faslitas dan terutama pengamatan terhadap tingkat kemampuan motorik kasar anak, dalam tahapan inti perlu menyusun dan menyiapkan RPPH, Mencari dan mendownload musik senam anak sholeh di YouTube, Berlatih sebelum memberikan contoh kepada anak dan dalam tahap penutup menyiapkan lembar observasi penilaian siswa. Pentinya administrasi dalam perkembangan peserta didik mutlak adanya, sebagai bentuk evaluasi dini dan revisi pada tahap selanjutnya.
{"title":"Implementasi Senam Anak Sholeh Dalam Mengembangkan Motorik Kasar Aanak Usia 3-4 Tahun di PG Muslimat Buana Wedoro","authors":"Nur Fatimah, Tuhfatul Khalidiyah, M. Wahyudi","doi":"10.54180/joeces.2022.2.1.30-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2022.2.1.30-75","url":null,"abstract":"Motorik kasar anak usia 3-4 tahun rata-rata ditahap masih berkembang. Agar motorik kasar anak berkembang dengan baik, salah satunya dengan kegiatan senam. Oleh karena itu, implementasikan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak perlu diterapkan terhadap anak usia dini. penelitian ini mendeskripsikan proses implementasi senam anak sholeh di PG Muslimat Buana Wedoro dengan data observasi, wawancara, dan dokumentasi sekaligus menggunakan dua teknik analisis data mendeskripsikan proses implementasi atau penerapan senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak, kemudian membandingkan motorik kasar anak saat sebelum diterapkan senam anak sholeh dan sesudah diterapkan senam anak sholeh. Implementasi senam anak sholeh dalam mengembangkan motorik kasar anak usia 3-4 tahun di PG Muslimat Buana Wedoro memiliki tiga tahapan, yakni tahapan pembuka atau pemanasan, tahapan inti, dan tahapan penutup atau pendinginan. Dalam tahapan pembuka perlu dipersiapkan baik dari segi faslitas dan terutama pengamatan terhadap tingkat kemampuan motorik kasar anak, dalam tahapan inti perlu menyusun dan menyiapkan RPPH, Mencari dan mendownload musik senam anak sholeh di YouTube, Berlatih sebelum memberikan contoh kepada anak dan dalam tahap penutup menyiapkan lembar observasi penilaian siswa. Pentinya administrasi dalam perkembangan peserta didik mutlak adanya, sebagai bentuk evaluasi dini dan revisi pada tahap selanjutnya.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81351180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-01DOI: 10.54180/joeces.2022.2.1.192-231
N. Purnamasari, Zuni Putri Isnaini, Abd. Azis
Pada saat ini, pembelajaran sosial emosional yang diberikan masih kurang beragam dan kurang efektif. Padahal sosial emosional mempengaruhi perkembangan anak. Untuk itu, perlu adanya inovasi pembelajaran, terlebih pada masa Pembelajaran Jarak Jauh saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trobosan baru terhadap pembelajaran sosial emosional di masa pembelajaran jarak jauh siswa TK Az Zahra Wedoro Waru Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan pembelajaran “One Shot Case Study”. Penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran sosial emosional pada masa pembelajaran jarak jauh dapat melalui kegiatan pembiasaan cuci tangan dengan menggunakan tiga tahapan, yaitu tahap pengenalan, tahap praktek atau eksekusi, dan tahap pembiasaan. Anak juga sangat antusias dan berinteraksi aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan pembiasaan cuci tangan memberikan stimulus yang baik terhadap kemandirian dalam menjaga kebersihan tangan sehingga orang tua tidak perlu lagi menunggu anak mencuci tangan pada masa pandemi. Selain itu, tanpa sengaja, kerja sama terbangun antara orang tua dan anak dalam menjaga kebersihan tangan.
{"title":"Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh","authors":"N. Purnamasari, Zuni Putri Isnaini, Abd. Azis","doi":"10.54180/joeces.2022.2.1.192-231","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2022.2.1.192-231","url":null,"abstract":"Pada saat ini, pembelajaran sosial emosional yang diberikan masih kurang beragam dan kurang efektif. Padahal sosial emosional mempengaruhi perkembangan anak. Untuk itu, perlu adanya inovasi pembelajaran, terlebih pada masa Pembelajaran Jarak Jauh saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis trobosan baru terhadap pembelajaran sosial emosional di masa pembelajaran jarak jauh siswa TK Az Zahra Wedoro Waru Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan pembelajaran “One Shot Case Study”. Penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran sosial emosional pada masa pembelajaran jarak jauh dapat melalui kegiatan pembiasaan cuci tangan dengan menggunakan tiga tahapan, yaitu tahap pengenalan, tahap praktek atau eksekusi, dan tahap pembiasaan. Anak juga sangat antusias dan berinteraksi aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan pembiasaan cuci tangan memberikan stimulus yang baik terhadap kemandirian dalam menjaga kebersihan tangan sehingga orang tua tidak perlu lagi menunggu anak mencuci tangan pada masa pandemi. Selain itu, tanpa sengaja, kerja sama terbangun antara orang tua dan anak dalam menjaga kebersihan tangan.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82884683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-09DOI: 10.54180/joeces.v1i2.3438
Dainuri Dainuri
Penelitian ini berawal dari tingkat kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak-anak tergolong cukup rendah dan kurang optimal pada umumnya dan kemampuan tenaga penddik yang kurang dalam hal bercerita, untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, oleh karena itu diperlukan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) bagaimana upaya yang digunakanuntuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak memalui metode bercerita (2) bagaimana hasil kemampuan berbahasa pada anak melalui metode bercerita (3) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam terhadap subjek, dokumentasi, dan observasi. Lokasi penelitian ini di RA Perwanida Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban, sumber datanya berupa informan, dan dokumen, datanya berupa data primer dan data sekunder, sedangkan pengecekan datanya menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian setelah diadakan analisis dari penelitian penulis adalah (1) mengadakan kegiatan bercerita melalui berbagai metode yang berbeda secara berkala. (2) hasil yang diterapkan dari metode bercerita diantaranya adalah adanya peningkatan kemampuan berbahasa pada anak anak dan adanya peningkatan pelafalan kata oleh anak-anak.
{"title":"Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercerita di RA Perwanida Desa Sidodadi Kecamatan Banglian Kabupaten Tuban","authors":"Dainuri Dainuri","doi":"10.54180/joeces.v1i2.3438","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.v1i2.3438","url":null,"abstract":"Penelitian ini berawal dari tingkat kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak-anak tergolong cukup rendah dan kurang optimal pada umumnya dan kemampuan tenaga penddik yang kurang dalam hal bercerita, untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, oleh karena itu diperlukan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) bagaimana upaya yang digunakanuntuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak memalui metode bercerita (2) bagaimana hasil kemampuan berbahasa pada anak melalui metode bercerita (3) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam terhadap subjek, dokumentasi, dan observasi. Lokasi penelitian ini di RA Perwanida Desa Sidodadi Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban, sumber datanya berupa informan, dan dokumen, datanya berupa data primer dan data sekunder, sedangkan pengecekan datanya menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian setelah diadakan analisis dari penelitian penulis adalah (1) mengadakan kegiatan bercerita melalui berbagai metode yang berbeda secara berkala. (2) hasil yang diterapkan dari metode bercerita diantaranya adalah adanya peningkatan kemampuan berbahasa pada anak anak dan adanya peningkatan pelafalan kata oleh anak-anak.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"132 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85090613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.110-142
Juli Amelia Nasucha, M. Ismail, Ulfun Khoirotun
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan pada anak usia dini adalah dengan menggunakan pembiasaan. Pembiasaan merupakan salah satu metode belajar dari aliran behavioristik. Guru melakukan berbagai pengkondisian agar anak didik dapat mengikuti setiap pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualiitatif yang berusaha menjawab sebuah permasalahan tentang relevansi teori classical conditioning dalam meningkatkan kemampuan motorik anak didik usia dini. Menggunakan pendekatan naturalistik, penelitian ini menjadikan kelompok belajar Anggrek sebagai subyek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa classical conditioning dilaksanakan dalam tiga bentuk yakni 1) Pengkondisian kelas menggunakan bel sekolah, 2) Pengkondisian kelas menggunakan nyanyian atau lagu tertentu, dan 3) Pengkondisian kelas melalui sapaan dan ucapan salam. Pengkondisian yang dilakukan guru dapat meningkatkan motorik anak didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kesimpulan akhir penelitian ini menyatakan bahwa pengkondisian klasik (classical conditioning) masih relevan digunakan pada pembelajaran anak usia dini.
{"title":"Relevansi Teori Behavioristik ‘Classical Cinditioning’ Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Didik Pada Kelompok Belajar Anggrek Taman Sidoarjo","authors":"Juli Amelia Nasucha, M. Ismail, Ulfun Khoirotun","doi":"10.54180/joeces.2021.1.2.110-142","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2021.1.2.110-142","url":null,"abstract":"Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan pada anak usia dini adalah dengan menggunakan pembiasaan. Pembiasaan merupakan salah satu metode belajar dari aliran behavioristik. Guru melakukan berbagai pengkondisian agar anak didik dapat mengikuti setiap pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualiitatif yang berusaha menjawab sebuah permasalahan tentang relevansi teori classical conditioning dalam meningkatkan kemampuan motorik anak didik usia dini. Menggunakan pendekatan naturalistik, penelitian ini menjadikan kelompok belajar Anggrek sebagai subyek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa classical conditioning dilaksanakan dalam tiga bentuk yakni 1) Pengkondisian kelas menggunakan bel sekolah, 2) Pengkondisian kelas menggunakan nyanyian atau lagu tertentu, dan 3) Pengkondisian kelas melalui sapaan dan ucapan salam. Pengkondisian yang dilakukan guru dapat meningkatkan motorik anak didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kesimpulan akhir penelitian ini menyatakan bahwa pengkondisian klasik (classical conditioning) masih relevan digunakan pada pembelajaran anak usia dini.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74577396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.37-71
N. Purnamasari, Nur Arifah Yusma
Bermain merupakan cara yang paling tepat untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik. Pada prinsipnya bermain mengandung rasa yang lebih mementingkan proses daripada hasil. Sesuai dengan prinsip di TK yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain, dengan kegiatan bermain warna menggunakan metode eksperimen untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kegiatan bermain warna dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis anak pada kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Ngingas Waru Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif yang menganlisis dan mendeskripsikan tentang kegiatan bermain warna dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis anak. Hasil penelitian dalam menggunakan metode eksperimen dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat mengembangkan kemampuan mengenal warna dan berpikir logis anak. Oleh sebab itu, dengan menggunakan metode eksperimen anak dapat membedakan jenis-jenis warna dengan baik dan benar.
{"title":"Mengembangkan Kemampuan Berpikir Logis Anak melalui Kegiatan Bermain Warna","authors":"N. Purnamasari, Nur Arifah Yusma","doi":"10.54180/joeces.2021.1.2.37-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2021.1.2.37-71","url":null,"abstract":"Bermain merupakan cara yang paling tepat untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik. Pada prinsipnya bermain mengandung rasa yang lebih mementingkan proses daripada hasil. Sesuai dengan prinsip di TK yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain, dengan kegiatan bermain warna menggunakan metode eksperimen untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kegiatan bermain warna dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis anak pada kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan Ngingas Waru Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif yang menganlisis dan mendeskripsikan tentang kegiatan bermain warna dalam mengembangkan kemampuan berpikir logis anak. Hasil penelitian dalam menggunakan metode eksperimen dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat mengembangkan kemampuan mengenal warna dan berpikir logis anak. Oleh sebab itu, dengan menggunakan metode eksperimen anak dapat membedakan jenis-jenis warna dengan baik dan benar.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76246932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.72-109
Mamik Indahwati, Z. Ar
One of the factors that causes the lack of development of children's science skills is monotonous learning. Teachers are more likely to provide explanations and assignments. So, even though science has been taught, children do not understand it well. This study aims to determine the implementation of children's science learning through hydroponic kangkung planting activities at Mutiara Ummi Baby School and Child Care, Candi District, Sidoarjo Regency. This study uses a descriptive qualitative approach, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. This study found that more than 50% of students have very well developed science skills, because students are able to do it independently and have been able to help their friends who have not achieved their abilities based on assessment indicators. Therefore, these activities need to be applied as a variation of science learning in children. To be more optimal, institutions must provide a variety of complete and adequate infrastructure.
{"title":"Implementasi Pembelajaran Sains pada Anak melalui Kegiatan Menanam Sayur Kangkung Hidroponik","authors":"Mamik Indahwati, Z. Ar","doi":"10.54180/joeces.2021.1.2.72-109","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2021.1.2.72-109","url":null,"abstract":"One of the factors that causes the lack of development of children's science skills is monotonous learning. Teachers are more likely to provide explanations and assignments. So, even though science has been taught, children do not understand it well. This study aims to determine the implementation of children's science learning through hydroponic kangkung planting activities at Mutiara Ummi Baby School and Child Care, Candi District, Sidoarjo Regency. This study uses a descriptive qualitative approach, with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. This study found that more than 50% of students have very well developed science skills, because students are able to do it independently and have been able to help their friends who have not achieved their abilities based on assessment indicators. Therefore, these activities need to be applied as a variation of science learning in children. To be more optimal, institutions must provide a variety of complete and adequate infrastructure.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75427929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.1-36
M. Wahyudi
Pendidikan tasawwuf mutlak bagi siapapun dimanapun dan kapanpun sebab adab sebagai alat pembuka sebuah pintu praktik keseharian baik secara tuntunan dan etika terutama bagi anak usia dini. Kehilangan substansi pendidikan dalam unsur-unsur sufistik maupun spiritual anak tidak bisa dipungkiri akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang kosong secara ruhani sehingga berdampak pada ketenangan jiwa, pola pikir yang tergius oleh modernitas, kelemahan responsibilitas, serta tumbuh menjadi pribadi yang egois, materialistis, individualistis. Hal tersebut disebabkan anak yang masih bersifat lebih menirukan mengedepankan kehendak nafsu, emosi, ego dan keinginan lahiriyah dan temporal, Sementara kehendak batin terpadamkan akibat tergius oleh nafsu ammarah secara bebas. Penanaman, pembinaan, pembiasaan pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini menjadi kewajiban akhlak dan bahkan mengarah kepada subtansi aqidah. Beberapa praktek pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini yang dapat dikembangkan adalah pertama, mendidik anak mulai dari hal yang terkecil sesuai dengan psikosufistik, berhati sufistik melalui cara-cara secara sederhana. Kedua, dialektika antara guru dan murid. Ketiga, menjaga sunnah.
{"title":"Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Tasawwuf bagi Anak Usia Dini di TPQ Mafatihul Ulum Wadungasri Waru Sidoarjo","authors":"M. Wahyudi","doi":"10.54180/joeces.2021.1.2.1-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2021.1.2.1-36","url":null,"abstract":"Pendidikan tasawwuf mutlak bagi siapapun dimanapun dan kapanpun sebab adab sebagai alat pembuka sebuah pintu praktik keseharian baik secara tuntunan dan etika terutama bagi anak usia dini. Kehilangan substansi pendidikan dalam unsur-unsur sufistik maupun spiritual anak tidak bisa dipungkiri akan tumbuh dan berkembang menjadi insan yang kosong secara ruhani sehingga berdampak pada ketenangan jiwa, pola pikir yang tergius oleh modernitas, kelemahan responsibilitas, serta tumbuh menjadi pribadi yang egois, materialistis, individualistis. Hal tersebut disebabkan anak yang masih bersifat lebih menirukan mengedepankan kehendak nafsu, emosi, ego dan keinginan lahiriyah dan temporal, Sementara kehendak batin terpadamkan akibat tergius oleh nafsu ammarah secara bebas. Penanaman, pembinaan, pembiasaan pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini menjadi kewajiban akhlak dan bahkan mengarah kepada subtansi aqidah. Beberapa praktek pendidikan tasawwuf bagi anak usia dini yang dapat dikembangkan adalah pertama, mendidik anak mulai dari hal yang terkecil sesuai dengan psikosufistik, berhati sufistik melalui cara-cara secara sederhana. Kedua, dialektika antara guru dan murid. Ketiga, menjaga sunnah.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88573602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54180/joeces.2021.1.2.175-217
Nianatus Sholihah
Isu membaca memang menjadi fenomena tersendiri. Membaca semakin hangat diperbincangkan oleh para orang tua yang memiliki anak usia taman kanak-kanak (TK) karena khawatir anaknya tidak akan bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya nanti jika sejak awal belum dibekali dengan keterampilan membaca. Belajar membaca sekarang tidak perlu dianggap tabu bagi anak usia dini. Yang terpenting adalah merekonstruksi cara belajar sehingga anak menganggap kegiatan belajarnya seperti bermain bahkan dalam bentuk permainan. Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media word fan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan membaca dan faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan atau mendeskripsikan fenomena sebagaimana adanya di lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati dengan seksama, wawancara dan dokumentasi, sehingga hasil penelitian tersusun secara sistematis, langkah-langkah penelitian dalam menganalisis data adalah pertama dengan memilih poin-poin utama dan memfokuskan pada hal-hal penting, kedua, menyajikan data yang dilakukan dalam berupa uraian singkat, tabel dan sejenisnya, ketiga menarik kesimpulan guna menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. Dari hasil dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran diawali dengan penggunaan media untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Melalui Simaskata anak dapat belajar mengenal huruf, bentuk tulisan, dapat mengembangkan imajinasi, dapat berpikir kreatif. Menggunakan anak mudah untuk mengungkapkan materi yang telah diajarkan.
{"title":"Implementasi Pembelajaran Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Kipas Kata pada Anak Kelompok A di RA. al-Hikmah Tanjungsari Taman Sidoarjo","authors":"Nianatus Sholihah","doi":"10.54180/joeces.2021.1.2.175-217","DOIUrl":"https://doi.org/10.54180/joeces.2021.1.2.175-217","url":null,"abstract":"Isu membaca memang menjadi fenomena tersendiri. Membaca semakin hangat diperbincangkan oleh para orang tua yang memiliki anak usia taman kanak-kanak (TK) karena khawatir anaknya tidak akan bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya nanti jika sejak awal belum dibekali dengan keterampilan membaca. Belajar membaca sekarang tidak perlu dianggap tabu bagi anak usia dini. Yang terpenting adalah merekonstruksi cara belajar sehingga anak menganggap kegiatan belajarnya seperti bermain bahkan dalam bentuk permainan. \u0000Fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media word fan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan membaca dan faktor pendukung dan penghambatnya. \u0000Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan atau mendeskripsikan fenomena sebagaimana adanya di lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati dengan seksama, wawancara dan dokumentasi, sehingga hasil penelitian tersusun secara sistematis, langkah-langkah penelitian dalam menganalisis data adalah pertama dengan memilih poin-poin utama dan memfokuskan pada hal-hal penting, kedua, menyajikan data yang dilakukan dalam berupa uraian singkat, tabel dan sejenisnya, ketiga menarik kesimpulan guna menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal. \u0000Dari hasil dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran diawali dengan penggunaan media untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Melalui Simaskata anak dapat belajar mengenal huruf, bentuk tulisan, dapat mengembangkan imajinasi, dapat berpikir kreatif. Menggunakan anak mudah untuk mengungkapkan materi yang telah diajarkan.","PeriodicalId":30727,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74974807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}