Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/teknik.v39i2.13763
Teguh Marhendi
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh karakteristik curah hujan di daerah tangkapan air Waduk Pangsar Sudirman terhadap peningkatan sedimentasi Waduk. Penelitian dilakukan menggunakan formula USLE dengan faktor curah hujan (erosivitas) di DTA Waduk Pangsar Soedirman sebagai penentu. Data laju sedimentasi waduk tahun 1989-2010 digunakan sebagai verifikasi hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan DTA Waduk Pangsar Soedirman memiliki curah hujan tahunan rata-rata sebesar 3.900 mm/tahun. Karakteristik curah hujan ini menyebabkan potensi kejadian erosi dan sedimentasi cukup besar. Volume sedimen di Waduk Pangsar Soedirman sejak tahun 1989 hingga 2010, mencapai 92,77 juta m3 atau sekitar 60 % dari volume dead storage dengan volume inflow rata-rata sedimen mencapai 4,2 juta m3/tahun.
{"title":"Reservoir Sedimentation Volume Changing Analysis of Pangsar Soedirman Dam Through USLE Based Rainfall Characteristics","authors":"Teguh Marhendi","doi":"10.14710/teknik.v39i2.13763","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.13763","url":null,"abstract":"Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh karakteristik curah hujan di daerah tangkapan air Waduk Pangsar Sudirman terhadap peningkatan sedimentasi Waduk. Penelitian dilakukan menggunakan formula USLE dengan faktor curah hujan (erosivitas) di DTA Waduk Pangsar Soedirman sebagai penentu. Data laju sedimentasi waduk tahun 1989-2010 digunakan sebagai verifikasi hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan DTA Waduk Pangsar Soedirman memiliki curah hujan tahunan rata-rata sebesar 3.900 mm/tahun. Karakteristik curah hujan ini menyebabkan potensi kejadian erosi dan sedimentasi cukup besar. Volume sedimen di Waduk Pangsar Soedirman sejak tahun 1989 hingga 2010, mencapai 92,77 juta m3 atau sekitar 60 % dari volume dead storage dengan volume inflow rata-rata sedimen mencapai 4,2 juta m3/tahun.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.13763","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67039058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-16DOI: 10.14710/teknik.v39i3.20265
Nopita Sari Br Ginting
Title: Effectiveness Analysis of Work Accident Risk Control on Construction Project Workers (Case Study: Development of Project Office Tower J-Box Central Jakarta) , Name: Nopita Sari br Ginting, Nim: 41116120129, Supervisor: Retna Kristiana, ST, MT, 2018. All construction projects are at risk. The risk is one of them is the risk of accidents. Occupational Safety and Health Issues (K3) is still not a major concern. It can be seen from the number of work accidents in the construction sector is highest compared to accidents in other fields. The likelihood of accidents occurring in a construction project will be one of the causes of disruption or cessation of productivity processes, lost working hours, material damage and other invisible aspects such as worker comfort in the move. Based on Incident Report of HSE Project, there are 7 (seven) incidents in Central Jakarta Office Tower J-Box project. In other words the principle of zero accident on the project is not achieved. The purpose of this study was to identify work posing a hazard risk to Project workers, assess the level of risk, assess the effectiveness of risk control and determine appropriate risk controls on the project. The data used in this study are primary data in the form of questionnaires on respondents and secondary data in the form of Weekly K3 Reports, K3 Monthly Report and Incident Data Report. Model of risk control effectiveness assessment strategy used is SPSS, fine method and fault tree anaysis. Based on the results of the research, the effectiveness of risk control on construction project workers is at risk level <20 or acceptable. Specific actions that a contractor can take to mitigate potential hazards are to create a safe working method for each job, do tool box meetings before starting a job, apply work permits before doing work, use appropriate PPE (Personal Protective Equipment) for each activity, K3 signs in the work area and supervision by the HSE team. Keywords: Hazard identification, risk analysis, effectiveness of risk control, fault tree analysis Judul : Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerja Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Office Tower J-Box Jakarta Pusat), Nama : Nopita Sari br Ginting, Nim : 41116120129, Dosen Pembimbing : Retna Kristiana, ST, MT, 2018. Semua proyek konstruksi pasti memiliki risiko. Risiko tersebut salah satunya adalah risiko terjadinya kecelakaan. Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat ini masih belum menjadi perhatian utama. Hal itu dapat dilihat dari angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi tertinggi dibanding dengan kecelakaan kerja di bidang lainnya. Kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya proses produktivitas, jam kerja yang hilang, kerusakan materiil serta aspek kerugian lain yang tidak terlihat seperti kenyamanan pekerja dalam beraktivitas. Berdasarkan Laporan Insiden HSE Project terdapat
标题:建筑项目工人工作事故风险控制的有效性分析(案例研究:雅加达市中心J-Box项目办公楼的开发),姓名:Nopita Sari br Ginting,姓名:41116120129,主管:Retna Kristiana,ST,MT,2018。所有建设项目都面临风险。其中的风险就是发生事故的风险。职业安全和健康问题(K3)仍然不是主要关注的问题。从中可以看出,与其他领域的事故相比,建筑行业的工伤事故数量最高。建筑项目中发生事故的可能性将是生产力过程中断或停止、工作时间损失、材料损坏和其他无形方面(如工人在移动中的舒适度)的原因之一。根据HSE项目事件报告,雅加达市中心写字楼J-Box项目共发生7(7)起事件。换句话说,该项目没有实现零事故的原则。本研究的目的是确定对项目工人构成危险的工作,评估风险水平,评估风险控制的有效性,并确定对项目的适当风险控制。本研究中使用的数据是以受访者问卷形式提供的主要数据,以及以K3周报、K3月报和事件数据报告形式提供的次要数据。风险控制有效性评估策略的模型采用SPSS、精细方法和故障树分析。根据研究结果,建设项目工人风险控制的有效性处于风险水平<20或可接受的水平。承包商可以采取的缓解潜在危险的具体行动是为每项工作制定一种安全的工作方法,在开始工作前召开工具箱会议,在工作前申请工作许可证,在每项活动中使用适当的个人防护装备,在工作区使用K3标志,并由HSE团队监督。关键词:危害识别、风险分析、风险控制有效性、故障树分析所有建设项目都必须面临风险。其中一个风险就是发生事故的风险。目前的职业安全和健康问题(K3)还不是一个主要问题。与其他地区的工作事故相比,最高建筑部门的工作事故数量可见一斑。建筑项目中可能发生的事故将是生产力过程中断或中断、工时损失、材料损坏和其他方面损失的原因之一,这些损失看起来不像是工人在活动中的舒适度。根据HSE项目事件报告,雅加达中心写字楼J-Box项目共发生7(7)起事件。换句话说,该项目没有实现零事故原则。本研究的目的是识别有危及项目工人风险的工作,评估风险水平,评估风险管理的有效性,并确定项目的适当风险管理。本研究中使用的数据是作为响应凝聚力的主要数据,以及作为K3周报、K3月报和事件数据报告的次要数据。风险管理有效性评估策略模型采用SPSS 22,精细方法和故障树分析。根据对建筑工人风险控制有效性的研究结果,风险等级<20或可接受。承包商可以采取的将存在的潜在危险降至最低的具体行动是为每项工作制定安全的工作方法,在开始工作前召开工具箱会议,在工作前申请K3工作许可证,使用适合每项工作的APD,•在工作区域安装K3头发,并由HSE团队进行监督。关键词:危害识别、风险分析、风险控制有效性、故障树分析
{"title":"Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Proyek Konstruksi Menggunakan Metode Fine dan Fault Tree Analysis","authors":"Nopita Sari Br Ginting","doi":"10.14710/teknik.v39i3.20265","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i3.20265","url":null,"abstract":"Title: Effectiveness Analysis of Work Accident Risk Control on Construction Project Workers (Case Study: Development of Project Office Tower J-Box Central Jakarta) , Name: Nopita Sari br Ginting, Nim: 41116120129, Supervisor: Retna Kristiana, ST, MT, 2018. All construction projects are at risk. The risk is one of them is the risk of accidents. Occupational Safety and Health Issues (K3) is still not a major concern. It can be seen from the number of work accidents in the construction sector is highest compared to accidents in other fields. The likelihood of accidents occurring in a construction project will be one of the causes of disruption or cessation of productivity processes, lost working hours, material damage and other invisible aspects such as worker comfort in the move. Based on Incident Report of HSE Project, there are 7 (seven) incidents in Central Jakarta Office Tower J-Box project. In other words the principle of zero accident on the project is not achieved. The purpose of this study was to identify work posing a hazard risk to Project workers, assess the level of risk, assess the effectiveness of risk control and determine appropriate risk controls on the project. The data used in this study are primary data in the form of questionnaires on respondents and secondary data in the form of Weekly K3 Reports, K3 Monthly Report and Incident Data Report. Model of risk control effectiveness assessment strategy used is SPSS, fine method and fault tree anaysis. Based on the results of the research, the effectiveness of risk control on construction project workers is at risk level <20 or acceptable. Specific actions that a contractor can take to mitigate potential hazards are to create a safe working method for each job, do tool box meetings before starting a job, apply work permits before doing work, use appropriate PPE (Personal Protective Equipment) for each activity, K3 signs in the work area and supervision by the HSE team. Keywords: Hazard identification, risk analysis, effectiveness of risk control, fault tree analysis \u0000 \u0000Judul : Analisis Efektivitas Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerja Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Office Tower J-Box Jakarta Pusat), Nama : Nopita Sari br Ginting, Nim : 41116120129, Dosen Pembimbing : Retna Kristiana, ST, MT, 2018. \u0000Semua proyek konstruksi pasti memiliki risiko. Risiko tersebut salah satunya adalah risiko terjadinya kecelakaan. Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) saat ini masih belum menjadi perhatian utama. Hal itu dapat dilihat dari angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi tertinggi dibanding dengan kecelakaan kerja di bidang lainnya. Kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya proses produktivitas, jam kerja yang hilang, kerusakan materiil serta aspek kerugian lain yang tidak terlihat seperti kenyamanan pekerja dalam beraktivitas. Berdasarkan Laporan Insiden HSE Project terdapat","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43283825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-08-31DOI: 10.14710/teknik.v39i1.10565
Rahmat Prio Aprijal, S. Samuel, M. Iqbal
Hambatan yang kompleks pada kapal multihull catamaran timbul akibat efek interaksi komponen hambatan dan gelombang pada lambung kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi hambatan yang terjadi pada lambung kapal catamaran yang disebabkan interaksi komponen hambatan dan gelombang dengan penambahan centerbulb. Analisa hambatan total kapal catamaran dihitung menggunakan software berbasis Computational Fluid Dynamics. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal catamaran S/L 0.2 dengan penambahan centerbulb adalah kapal yang paling efektif karena dapat mengurangi hambatan sebesar 8-14% dan memiliki respon gerakan vertikal minimum pada kecepatan Fn 0.28.
{"title":"ANALISA PENGARUH CENTERBULBS TERHADAP HAMBATAN DAN VERTICAL MOTION PADA KAPAL CATAMARAN","authors":"Rahmat Prio Aprijal, S. Samuel, M. Iqbal","doi":"10.14710/teknik.v39i1.10565","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i1.10565","url":null,"abstract":"Hambatan yang kompleks pada kapal multihull catamaran timbul akibat efek interaksi komponen hambatan dan gelombang pada lambung kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi hambatan yang terjadi pada lambung kapal catamaran yang disebabkan interaksi komponen hambatan dan gelombang dengan penambahan centerbulb. Analisa hambatan total kapal catamaran dihitung menggunakan software berbasis Computational Fluid Dynamics. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal catamaran S/L 0.2 dengan penambahan centerbulb adalah kapal yang paling efektif karena dapat mengurangi hambatan sebesar 8-14% dan memiliki respon gerakan vertikal minimum pada kecepatan Fn 0.28.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i1.10565","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67039048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I1.13495
Anisa Nurjannah, H. Purnomo
Pengembangan fitur-fitur setrika listrik terus dilakukan guna meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain produk setrika listrik berdasar fitur-fitur yang sesuai dengan keinginan dan kepuasan penggunanya. Fitur-fitur yang diinginkan diketahui dari wawancara dan menjadi dasar perbaikan desain setrika listrik yang telah beredar di pasaran. Output dari tahapan Voice of Customers ini kemudian dianalisa untuk dicari tingkat kepentingan tiap fitur menggunakan Metode Kano. Hasil pengolahan dengan Metode Kano menunjukkan enam fitur, dengan kategori tingkat kepuasan berupa attractive dan one-dimentional, yang sangat perlu untuk dikembangkan. Fitur-fitur tersebut adalah: aman, gagang nyaman dipegang, tahan lama, ringan, kesesuaian warna, serta hemat listrik.
{"title":"Rancangan Desain Produk Setrika Pegas Menggunakan Metode Kano","authors":"Anisa Nurjannah, H. Purnomo","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I1.13495","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I1.13495","url":null,"abstract":"Pengembangan fitur-fitur setrika listrik terus dilakukan guna meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain produk setrika listrik berdasar fitur-fitur yang sesuai dengan keinginan dan kepuasan penggunanya. Fitur-fitur yang diinginkan diketahui dari wawancara dan menjadi dasar perbaikan desain setrika listrik yang telah beredar di pasaran. Output dari tahapan Voice of Customers ini kemudian dianalisa untuk dicari tingkat kepentingan tiap fitur menggunakan Metode Kano. Hasil pengolahan dengan Metode Kano menunjukkan enam fitur, dengan kategori tingkat kepuasan berupa attractive dan one-dimentional, yang sangat perlu untuk dikembangkan. Fitur-fitur tersebut adalah: aman, gagang nyaman dipegang, tahan lama, ringan, kesesuaian warna, serta hemat listrik.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I1.13495","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43585104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I1.17118
Pekik Mahardhika, E. Julianto, Arie Indartono, G. E. Kusuma
Sistem blowdown pada PLTU digunakan untuk mengontrol dan membuang kandungan solid dalam sisa air pemanasan. Dampak negatif kenaikan tekanan fluida secara kontinyu adalah terjadinya deformasi pipa blowdown karena tegangan pipa melebihi nilai tegangan yang diijinkan. Artikel ini menyajikan hasil penelitian dalam menganalisis kenaikan tekanan fluida terhadap tegangan dan fleksibilitas pipa blowdown A106 Grade A berdasarkan ASME B31.3 Piping Process. Berdasarkan kriteria critical line, pipa blowdown A106 Grade A yang dikategorikan sebagai kategori B harus dikoreksi dengan metode sederhana. Fluida di dalam pipa blowdown telah mengalami kenaikan tekanan menjadi 322,55 psi dan bersifat turbulen. Berdasarkan ASME B31.3, tegangan dan fleksibilitas pipa blowdown masih di bawahnilai yang diijinkan dan sistem perpipaan dinyatakan aman.
{"title":"ANALISA PENGARUH KENAIKAN TEKANAN FLUIDA TERHADAP TEGANGAN DAN FLEKSIBILITAS PIPA BLOWDOWN A106 GRADE A BERDASARKAN ASME B31.3","authors":"Pekik Mahardhika, E. Julianto, Arie Indartono, G. E. Kusuma","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I1.17118","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I1.17118","url":null,"abstract":"Sistem blowdown pada PLTU digunakan untuk mengontrol dan membuang kandungan solid dalam sisa air pemanasan. Dampak negatif kenaikan tekanan fluida secara kontinyu adalah terjadinya deformasi pipa blowdown karena tegangan pipa melebihi nilai tegangan yang diijinkan. Artikel ini menyajikan hasil penelitian dalam menganalisis kenaikan tekanan fluida terhadap tegangan dan fleksibilitas pipa blowdown A106 Grade A berdasarkan ASME B31.3 Piping Process. Berdasarkan kriteria critical line, pipa blowdown A106 Grade A yang dikategorikan sebagai kategori B harus dikoreksi dengan metode sederhana. Fluida di dalam pipa blowdown telah mengalami kenaikan tekanan menjadi 322,55 psi dan bersifat turbulen. Berdasarkan ASME B31.3, tegangan dan fleksibilitas pipa blowdown masih di bawahnilai yang diijinkan dan sistem perpipaan dinyatakan aman.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I1.17118","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45250824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/teknik.v39i1.15659
Adhi Setiawan
ZnO seringkali digunakan sebagai aplikasi pigmen anti korosi pada logam karena tidak beracun, ramah lingkungan, murah serta memiliki ketahanan korosi yang relatif baik. Artikel ini memuat penelitian dalam melakukan sintesa partikel ZnO menggunakan metode presipitasi dengan ZnCl2 dan NaOH sebagai prekursor. Partikel ZnO yang dihasilkan memiliki morfologi berbentuk batang dengan ujung lancip. Hasil SEM menunjukkan bahwa pada konsentrasi NaOH sebesar 0,5 M dihasilkan ZnO dengan ukuran terkecil sebesar 123 nm dan hasil XRD menunjukkan bahwa ZnO memiliki kristalinitas tinggi dengan ukuran kristal mencapai 47 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komposisi ZnO/Al(OH)3 sebesar 1:3 menjadikan specimen baja karbon memiliki ketahanan korosi yang terbaik dengan nilai laju korosi terendah sebesar 0,86 mpy.
{"title":"SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZnO SEBAGAI COATING ANTIKOROSI ZnO/Al(OH)3 PADA MATERIAL BAJA KARBON","authors":"Adhi Setiawan","doi":"10.14710/teknik.v39i1.15659","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i1.15659","url":null,"abstract":"ZnO seringkali digunakan sebagai aplikasi pigmen anti korosi pada logam karena tidak beracun, ramah lingkungan, murah serta memiliki ketahanan korosi yang relatif baik. Artikel ini memuat penelitian dalam melakukan sintesa partikel ZnO menggunakan metode presipitasi dengan ZnCl2 dan NaOH sebagai prekursor. Partikel ZnO yang dihasilkan memiliki morfologi berbentuk batang dengan ujung lancip. Hasil SEM menunjukkan bahwa pada konsentrasi NaOH sebesar 0,5 M dihasilkan ZnO dengan ukuran terkecil sebesar 123 nm dan hasil XRD menunjukkan bahwa ZnO memiliki kristalinitas tinggi dengan ukuran kristal mencapai 47 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada komposisi ZnO/Al(OH)3 sebesar 1:3 menjadikan specimen baja karbon memiliki ketahanan korosi yang terbaik dengan nilai laju korosi terendah sebesar 0,86 mpy.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i1.15659","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43585700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Balok baja kastela adalah profil baja yang dikembangkan dari profil I yang dipotong bagian badan dan disambung lagi sedemikian rupa sehingga membentuk lubang pada bagian badan. Bentuk lubang profil balok baja kastela pada umumnya adalah persegi enam (heksagonal). Pembuatan balok baja kastela perlu memperhatikan jarak antar lubang agar balok mempunyai kemampuan menahan beban tertinggi. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian untuk menentukan jarak antar lubang yang optimum pada balok baja kastela dengan mempertimbangkan distribusi tegangan, deformasi, dan kelelehan pada balok tersebut. Penelitian diawali dengan perhitungan menggunakan metode Elemen Elemen Hingga (Finite Element Method /FEM) kemudian dilanjut dengan pengujian di laboratorium. FEM dilakukan untuk menentukan ukuran dan jarak antar lubang optimum pada balok kastela. Variasi sudut bukaan lubang dilakukan antara 45o sampai 70o. Hasil analisa FEM kemudian diujikan di laboratorium dengan ukuran dan jarak antar lubang optimum untuk mengevaluasi perbedaan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan lubang profil dengan kemiringan antara 45o sampai 70o sebaiknya dibuat dengan jarak antar lubang antara 0.1 sampai 0.25 dari tinggi profil balok kastela dengan distribusi lubang terbaik adalah antara 5 sampai 7 lubang per meter.
{"title":"Optimasi Distribusi Lubang Pada Balok Baja Kastela","authors":"Windu Partono, Sukamta Sukamta, Siti Hardiyati, Listiyono Budi","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I1.12234","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I1.12234","url":null,"abstract":"Balok baja kastela adalah profil baja yang dikembangkan dari profil I yang dipotong bagian badan dan disambung lagi sedemikian rupa sehingga membentuk lubang pada bagian badan. Bentuk lubang profil balok baja kastela pada umumnya adalah persegi enam (heksagonal). Pembuatan balok baja kastela perlu memperhatikan jarak antar lubang agar balok mempunyai kemampuan menahan beban tertinggi. Tulisan ini menyajikan hasil penelitian untuk menentukan jarak antar lubang yang optimum pada balok baja kastela dengan mempertimbangkan distribusi tegangan, deformasi, dan kelelehan pada balok tersebut. Penelitian diawali dengan perhitungan menggunakan metode Elemen Elemen Hingga (Finite Element Method /FEM) kemudian dilanjut dengan pengujian di laboratorium. FEM dilakukan untuk menentukan ukuran dan jarak antar lubang optimum pada balok kastela. Variasi sudut bukaan lubang dilakukan antara 45o sampai 70o. Hasil analisa FEM kemudian diujikan di laboratorium dengan ukuran dan jarak antar lubang optimum untuk mengevaluasi perbedaan hasilnya. Hasil penelitian menunjukkan lubang profil dengan kemiringan antara 45o sampai 70o sebaiknya dibuat dengan jarak antar lubang antara 0.1 sampai 0.25 dari tinggi profil balok kastela dengan distribusi lubang terbaik adalah antara 5 sampai 7 lubang per meter.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I1.12234","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45228611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I1.13654
P. Romadhona
Berbanding linear dengan pesatnya pembangunan tata guna lahan yang ada, Yogyakarta berkembang menjadi suatu kota modern dengan mobilitas yang tinggi. Namun, infrastruktur jalan di Kota Yogyakarta saat ini belum dapat memfasilitasi penambahan kendaraan bermotor yang sangat cepat sehingga kemacetan menjadi hal yang sering dilihat di beberapa lokasi. Kebijakan jangka pendek yang bisa ditempuh untuk mengurangi kemacetan adalah melakukan sistem jalan satu arah. Artikel ini memuat kajian kinerja simulasi jalan satu arah pada dua loop terindentifikasi kemacetan, yaitu Loop I: Jalan Prawirotaman-Sisingamangaraja-Parangtritis- Menukan dan Loop II: Jalan Pramuka- Gambiran Selatan-Perintis Kemerdekaan Barat. Data primer berasal dari survei kecepatan dan volume kendaraan pada kedua loop tersebut dan didukung oleh data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Kedua data tersebut menjadi materi untuk disimulasikan dengan software PTV VISSIM sehingga didapatkan kinerja jalan sebelum dan sesudah menggunakan metode satu arah. Hasilnya, terjadi peningkatan kinerja dengan menurunnya derajat jenuh sebesar55% dan peningkatan kecepatan hingga mencapai 19% pada ruas jalan yang diberlakukan manajemen lalu lintas satu arah. Di sisi lain penerapan lalu lintas satu arah berefek pada penurunan kinerja pada ruas jalan di sekitarnya dengan meningkatnya derajat jenuh sebesar 4% tapi terjadi peningkatan kecepatan 5% di ruas jalan yang lain lagi.
{"title":"Solusi Jalan Satu Arah di Kota Yogyakarta","authors":"P. Romadhona","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I1.13654","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I1.13654","url":null,"abstract":"Berbanding linear dengan pesatnya pembangunan tata guna lahan yang ada, Yogyakarta berkembang menjadi suatu kota modern dengan mobilitas yang tinggi. Namun, infrastruktur jalan di Kota Yogyakarta saat ini belum dapat memfasilitasi penambahan kendaraan bermotor yang sangat cepat sehingga kemacetan menjadi hal yang sering dilihat di beberapa lokasi. Kebijakan jangka pendek yang bisa ditempuh untuk mengurangi kemacetan adalah melakukan sistem jalan satu arah. Artikel ini memuat kajian kinerja simulasi jalan satu arah pada dua loop terindentifikasi kemacetan, yaitu Loop I: Jalan Prawirotaman-Sisingamangaraja-Parangtritis- Menukan dan Loop II: Jalan Pramuka- Gambiran Selatan-Perintis Kemerdekaan Barat. Data primer berasal dari survei kecepatan dan volume kendaraan pada kedua loop tersebut dan didukung oleh data sekunder yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Kedua data tersebut menjadi materi untuk disimulasikan dengan software PTV VISSIM sehingga didapatkan kinerja jalan sebelum dan sesudah menggunakan metode satu arah. Hasilnya, terjadi peningkatan kinerja dengan menurunnya derajat jenuh sebesar55% dan peningkatan kecepatan hingga mencapai 19% pada ruas jalan yang diberlakukan manajemen lalu lintas satu arah. Di sisi lain penerapan lalu lintas satu arah berefek pada penurunan kinerja pada ruas jalan di sekitarnya dengan meningkatnya derajat jenuh sebesar 4% tapi terjadi peningkatan kecepatan 5% di ruas jalan yang lain lagi.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I1.13654","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47495321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I1.15192
Searphin Nugroho, Ika Meicahayanti, Juli Nurdiana
Distribusi air di Kota Samarinda masih belum optimal dikarenakan factor tekanan air di dalam pipa yang rendah pada waktu tertentu dan kehilangan air fisik karena kebocoran. Artikel ini memuat analisis jaringan perpipaan distribusi air bersih di Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda menggunakan perangkat lunak EPANET 2.0. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan air di lapangan pada kran pelanggan menggunakan manometer. Dari hasil penelitian, diketahui terdapat sebanyak 7 junction yang nilai tekanan airnya di bawah batas minimum kriteria pipa distribusi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 sebesar 0,5 atm, serta sebanyak 11 pipa yang nilai kecepatan aliran airnya di bawah batas minimum kriteria yang sama sebesar 0,3 m/s. Rekomendasi perbaikan jaringan perpipaan distribusi air bersih berupa tekanan minimum sebesar 0,5 bar pada pelanggan dan kontinuitas, yakni perubahan pengaturan tekanan pada valve existing, dan penambahan pompa booster pada beberapa titik. Terdapat perbedaan nilai tekanan air yang cukup signifikan antara hasil simulasi model EPANET dengan pengukuran langsung pada kran pelanggan.
萨马林达市的水分配仍然不是最理想的,因为管道内的水压力因素在一个特定的时间,并因泄漏而流失。本文采用了EPANET 2.0软件,萨马林达市对淡水分布网络进行了分析。模拟结果与客户使用压力表对水压的测量结果进行了比较。研究结果,已知有多达7枢纽的价值分配管道水压低于最低标准从18号规定公共工程部长管家/ M / 2007 atm 0.5米的管道,以及多达11万水流速低于最低标准的价值同样高达0.3 M / s。清洁水管道的修复建议是客户的最低0.5巴压力和持续压力,改变阀门existing的压力设置,并在某一时刻增加助推器泵。EPANET模型模拟结果与客户的直接测量结果之间存在相当大的水压值差异。
{"title":"Analisis Jaringan Perpipaan Distribusi Air Bersih Menggunakan EPANET 2.0 (Studi Kasus di Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda)","authors":"Searphin Nugroho, Ika Meicahayanti, Juli Nurdiana","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I1.15192","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I1.15192","url":null,"abstract":"Distribusi air di Kota Samarinda masih belum optimal dikarenakan factor tekanan air di dalam pipa yang rendah pada waktu tertentu dan kehilangan air fisik karena kebocoran. Artikel ini memuat analisis jaringan perpipaan distribusi air bersih di Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda menggunakan perangkat lunak EPANET 2.0. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan air di lapangan pada kran pelanggan menggunakan manometer. Dari hasil penelitian, diketahui terdapat sebanyak 7 junction yang nilai tekanan airnya di bawah batas minimum kriteria pipa distribusi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 sebesar 0,5 atm, serta sebanyak 11 pipa yang nilai kecepatan aliran airnya di bawah batas minimum kriteria yang sama sebesar 0,3 m/s. Rekomendasi perbaikan jaringan perpipaan distribusi air bersih berupa tekanan minimum sebesar 0,5 bar pada pelanggan dan kontinuitas, yakni perubahan pengaturan tekanan pada valve existing, dan penambahan pompa booster pada beberapa titik. Terdapat perbedaan nilai tekanan air yang cukup signifikan antara hasil simulasi model EPANET dengan pengukuran langsung pada kran pelanggan.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I1.15192","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43477607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-31DOI: 10.14710/teknik.v39i1.16788
Gracia Sonia Lestari Wibowo, Wiwin Sulistyo
Kebutuhan akan tersedianya internet semakin meningkat sekarang ini. Untuk menunjang kebutuhan tersebut, Internet Service Provider (ISP) membangun menara Base Transceiver Station (BTS). Permasalahan timbul ketika terdapat banyak pilihan BTS yang dapat digunakan client untuk terhubung ke jaringan ISP. Metode Weighted Product dapat digunakan untuk menentukan pilihan BTS yang tepat dalam waktu singkat. Metode ini dikombinasikan dengan analisa regresi linear berganda untuk menentukan bobot awal bagi masing-masing kriteria penentuan pilihan. Pada pengujiannya, model yang dihasilkan memberikan akurasi mencapai 73% yang dilakukan terhadap 30 titik client pada PT. Grahamedia Informasi.
{"title":"Peningkatan Akurasi Penentuan Base Transceiver Station Menggunakan Kombinasi Metode Weighted Product Dan Analisa Regresi Linier Berganda","authors":"Gracia Sonia Lestari Wibowo, Wiwin Sulistyo","doi":"10.14710/teknik.v39i1.16788","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i1.16788","url":null,"abstract":"Kebutuhan akan tersedianya internet semakin meningkat sekarang ini. Untuk menunjang kebutuhan tersebut, Internet Service Provider (ISP) membangun menara Base Transceiver Station (BTS). Permasalahan timbul ketika terdapat banyak pilihan BTS yang dapat digunakan client untuk terhubung ke jaringan ISP. Metode Weighted Product dapat digunakan untuk menentukan pilihan BTS yang tepat dalam waktu singkat. Metode ini dikombinasikan dengan analisa regresi linear berganda untuk menentukan bobot awal bagi masing-masing kriteria penentuan pilihan. Pada pengujiannya, model yang dihasilkan memberikan akurasi mencapai 73% yang dilakukan terhadap 30 titik client pada PT. Grahamedia Informasi.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"39 1","pages":"39-47"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i1.16788","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67039053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}