Pub Date : 2019-07-15DOI: 10.14710/teknik.v40i1.23390
Gusneli Yanti, Z. Zainuri, Shanti Wahyuni Megasari
Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipergunakan, dikarenakan bahan ini kuat terhadap tekan dapat dengan mudah dibentuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Di sisi lain beton mempunyai kelemahan terhadap lentur serta mempunyai sifat getas, sehingga diperlukan metode untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Salah satu upaya untuk meningkatkan kuat tarik beton dilakukan dengan penambahan serat, sehingga menjadi suatu bahan komposit yaitu beton dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton dengan variasi penambahan serat sebesar 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7% terhadap berat semen pada mutu beton K-225. Perancangan beton menggunakan metode Department of Environment (DOE), dengan cetakan silinder berukuran 150 mm x 300 mm Jumlah sampel pada setiap penambahan serat sebanyak 3 sampel dan total sebanyak 30 sampel. Hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan tekan dan lentur beton tertinggi untuk variasi dengan tambahan serat daun nanas sebesar 5 % dengan nilai kuat tekan rata-rata 267,00 kg/cm2 dan nilai kuat lentur rata-rata 41,61 kg/cm2.
{"title":"Peningkatan Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Dengan Variasi Penambahan Serat Daun Nanas","authors":"Gusneli Yanti, Z. Zainuri, Shanti Wahyuni Megasari","doi":"10.14710/teknik.v40i1.23390","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v40i1.23390","url":null,"abstract":"Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipergunakan, dikarenakan bahan ini kuat terhadap tekan dapat dengan mudah dibentuk menyesuaikan dengan kebutuhan. Di sisi lain beton mempunyai kelemahan terhadap lentur serta mempunyai sifat getas, sehingga diperlukan metode untuk memperbaiki kelemahan tersebut. Salah satu upaya untuk meningkatkan kuat tarik beton dilakukan dengan penambahan serat, sehingga menjadi suatu bahan komposit yaitu beton dan serat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat lentur beton dengan variasi penambahan serat sebesar 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7% terhadap berat semen pada mutu beton K-225. Perancangan beton menggunakan metode Department of Environment (DOE), dengan cetakan silinder berukuran 150 mm x 300 mm Jumlah sampel pada setiap penambahan serat sebanyak 3 sampel dan total sebanyak 30 sampel. Hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan tekan dan lentur beton tertinggi untuk variasi dengan tambahan serat daun nanas sebesar 5 % dengan nilai kuat tekan rata-rata 267,00 kg/cm2 dan nilai kuat lentur rata-rata 41,61 kg/cm2.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v40i1.23390","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41470135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-31DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I3.22189
Novie Susanto, Dyah Ika Rinawati, Fery Ramadhani
Sales data and market share of a truck product called ILT in PT AIIS continues to decline during period 2014-2016. Based on these findings, this research examines how sales and market share of the truck could be improved. This research aims to examine the influence of brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty to the purchasing decision of ILT in PT. AIIS. The analysis technique uses multiple regression analysis. From the research result, it is found that only the brand awareness and perceived quality variables that positively and significantly influence the purchasing decision of ILT where brand awareness is the dominant factor that influences purchasing decisions. Adjusted R Square value of 0,521 indicates that 52.1% of variation of purchasing decision can be explained by four independent variables in regression equation while the rest equal to 47,9% explained by other variables which were not examined in this research .
{"title":"Peningkatan Kinerja Keputusan Pembelian melalui Penilaian Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek dan Persepsi Kualitas menggunakan Metode Regresi Ganda: Studi Kasus Pembelian Truk di PT AIIS","authors":"Novie Susanto, Dyah Ika Rinawati, Fery Ramadhani","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I3.22189","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I3.22189","url":null,"abstract":"Sales data and market share of a truck product called ILT in PT AIIS continues to decline during period 2014-2016. Based on these findings, this research examines how sales and market share of the truck could be improved. This research aims to examine the influence of brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty to the purchasing decision of ILT in PT. AIIS. The analysis technique uses multiple regression analysis. From the research result, it is found that only the brand awareness and perceived quality variables that positively and significantly influence the purchasing decision of ILT where brand awareness is the dominant factor that influences purchasing decisions. Adjusted R Square value of 0,521 indicates that 52.1% of variation of purchasing decision can be explained by four independent variables in regression equation while the rest equal to 47,9% explained by other variables which were not examined in this research .","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"40 1","pages":"48-54"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I3.22189","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67038673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I2.17883
Y. Prasetyo
Teknologi dokumentasi gedung secara spasial untuk konservasi dan perencanaan tata ruang semakin berkembang pesat. Urgensi tingkat ketelitian dalam suatu pengukuran juga dituntut semakin tinggi. Salah satu teknologi pembentukan objek tiga dimensi yang berkembang saat ini adalah Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode pengukuran TLS terdiri atas 4 metode yaitu: Cloud to Cloud, Target to Target, Traverse, dan metode kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat ketelitian metode Traverse dalam pengukuran suatu objek model tiga dimensi untuk keperluan dokumentasi gedung menggunakan TLS.Ketelitian metode Traverse akan diujikan pada Gedung Prof. H. Soedarto, S. H. Tingkat ketelitiannya diujikan pada dua parameter yakni hasil metode registrasi dan hasil visualisasi model tiga dimensi. Hasil analisis pengolahan data point cloud menunjukkan bahwa alat TLS dengan metode Traverse dapat digunakan untuk menghasilkan model tiga dimensi Gedung Prof. Sudarto, S. H. Nilai rata-rata validasi yang diperoleh adalah sebesar 0,004 meter dengan besaran ketelitian model RMSE sebesar ±0,00611 meter.
{"title":"Accuracy Analysis Of Three Dimensional Models Of Building Prof. H. Soedarto S. H. Using The Terrestrial Laser Scanner Technology Based On Traverse Method","authors":"Y. Prasetyo","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I2.17883","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I2.17883","url":null,"abstract":"Teknologi dokumentasi gedung secara spasial untuk konservasi dan perencanaan tata ruang semakin berkembang pesat. Urgensi tingkat ketelitian dalam suatu pengukuran juga dituntut semakin tinggi. Salah satu teknologi pembentukan objek tiga dimensi yang berkembang saat ini adalah Terrestrial Laser Scanner (TLS). Metode pengukuran TLS terdiri atas 4 metode yaitu: Cloud to Cloud, Target to Target, Traverse, dan metode kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat ketelitian metode Traverse dalam pengukuran suatu objek model tiga dimensi untuk keperluan dokumentasi gedung menggunakan TLS.Ketelitian metode Traverse akan diujikan pada Gedung Prof. H. Soedarto, S. H. Tingkat ketelitiannya diujikan pada dua parameter yakni hasil metode registrasi dan hasil visualisasi model tiga dimensi. Hasil analisis pengolahan data point cloud menunjukkan bahwa alat TLS dengan metode Traverse dapat digunakan untuk menghasilkan model tiga dimensi Gedung Prof. Sudarto, S. H. Nilai rata-rata validasi yang diperoleh adalah sebesar 0,004 meter dengan besaran ketelitian model RMSE sebesar ±0,00611 meter. ","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I2.17883","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49047901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/teknik.v39i2.17657
Hardoyo Hardoyo, N. M. Prilitasari, Natalina Natalina
Limbah cair elektroplating yang mengandung kromium (Cr) merupakan limbah yang berbahaya terhadap lingkungan. Limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu jenis pengolahan limbah cair yang mengandung Cr adalah proses adsorpsi. Batang dan daun Artocarpus altilis (daun sukun) mempunyai potensi untuk digunakan sebagai adsorben untuk mengolah limbah cair yang mengandung Cr. Proses aktivasi pada pembuatan adsorben dapat dilakukan secara asam ataupun non asam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi daun sukun untuk mengadsopsi total Cr yang terkandung dalam limbah cair electroplating. Penelitian ini dilakukan menggunakan reactor dari pipa berukuran panjang 12 cm dan diameter 1,3 cm dengan aliran keatas secara kontinyu. Debit aliran yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,255 cm3/det. Total Cr diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi menggunakan yang dihasilkan dengan proses asam dapat mereduksi total-Cr dari 77,45 mg/l menjadi 0,474 mg/l (99,34) %, sedang adsorpsi menggunakan adsorben yang dihasilkan dengan proses non asam hanya menurunkan total-Cr dari 77,45 mg/l hingga mencapai 4,753 mg/l (93,86 %). Adsorpsi menggunakan adsorben daun Sukun yang diproduksi melalui proses asam dapat digunakan untuk mengolah limbah cair electroplating yang mengandung Cr sebab konsentrasi limbah terolah lebih rendah 0,5 mg/l ( sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5, 2014)
{"title":"Total chromium removal from electroplating wastewater using Artocarpus Altilis leaves as adsorbent with continuous flow","authors":"Hardoyo Hardoyo, N. M. Prilitasari, Natalina Natalina","doi":"10.14710/teknik.v39i2.17657","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.17657","url":null,"abstract":"Limbah cair elektroplating yang mengandung kromium (Cr) merupakan limbah yang berbahaya terhadap lingkungan. Limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu jenis pengolahan limbah cair yang mengandung Cr adalah proses adsorpsi. Batang dan daun Artocarpus altilis (daun sukun) mempunyai potensi untuk digunakan sebagai adsorben untuk mengolah limbah cair yang mengandung Cr. Proses aktivasi pada pembuatan adsorben dapat dilakukan secara asam ataupun non asam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi daun sukun untuk mengadsopsi total Cr yang terkandung dalam limbah cair electroplating. Penelitian ini dilakukan menggunakan reactor dari pipa berukuran panjang 12 cm dan diameter 1,3 cm dengan aliran keatas secara kontinyu. Debit aliran yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,255 cm3/det. Total Cr diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi menggunakan yang dihasilkan dengan proses asam dapat mereduksi total-Cr dari 77,45 mg/l menjadi 0,474 mg/l (99,34) %, sedang adsorpsi menggunakan adsorben yang dihasilkan dengan proses non asam hanya menurunkan total-Cr dari 77,45 mg/l hingga mencapai 4,753 mg/l (93,86 %). Adsorpsi menggunakan adsorben daun Sukun yang diproduksi melalui proses asam dapat digunakan untuk mengolah limbah cair electroplating yang mengandung Cr sebab konsentrasi limbah terolah lebih rendah 0,5 mg/l ( sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5, 2014)","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.17657","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46976124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I2.12738
Deasy Olivia, B. Setioko, E. E. Pandelaki
Perkembangan kota terjadi melalui proses urbanisasi yang berkelanjutan.Proses ini mengakibatkan terjadinya pemekaran yang menyebar hingga ke bagian terluar sebuah kota yang dikenal sebagai wilayah perbatasan kota. Hal ini memunculkan sub pusat pelayanan terhadap fasilitas di sekitarnya.Permukiman Kelurahan Sendang Mulyo terletak di perbatasan antara administratif kota Semarang dan Kabupaten Demak.Secara geografis keduanya memiliki karakter wilayah yang sama, namun permukiman Kelurahan Sendang Mulyo memiliki kemajuan yang pesat dalam hal sarana dan prasarana.Hal ini mengakibatkanfasilitas yang ada di kawasan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, tetapi juga oleh masyarakat yang tinggal di Kabupaten Demak.Fenomena ini membentuk karakteristik sebaran sarana dan prasarana di wilayah perbatasan.Artikel ini menyajikan penelitan dalam menganalisa 15 faktor pembentuk karakteristik sebaran sarana dan prasarana permukiman di wilayah perbatasan, dengan studi kasus di Kelurahan Sendang Mulyo Kota Semarang. Hasil penelitian menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif ini menunjukkan bahwa karakteristik sebaran sarana dan prasarana di wilayah yang diobservasi tersebut adalah berkelompok akibat adanya setting perilaku masyarakat terhadap lingkungan fisiknya.
{"title":"Analysis of Shaping Factors of Urban Infrastructure Spreading Characteristics in The Border Area of Semarang City ( Case Study: Sendang Mulyo Settlements)","authors":"Deasy Olivia, B. Setioko, E. E. Pandelaki","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I2.12738","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I2.12738","url":null,"abstract":"Perkembangan kota terjadi melalui proses urbanisasi yang berkelanjutan.Proses ini mengakibatkan terjadinya pemekaran yang menyebar hingga ke bagian terluar sebuah kota yang dikenal sebagai wilayah perbatasan kota. Hal ini memunculkan sub pusat pelayanan terhadap fasilitas di sekitarnya.Permukiman Kelurahan Sendang Mulyo terletak di perbatasan antara administratif kota Semarang dan Kabupaten Demak.Secara geografis keduanya memiliki karakter wilayah yang sama, namun permukiman Kelurahan Sendang Mulyo memiliki kemajuan yang pesat dalam hal sarana dan prasarana.Hal ini mengakibatkanfasilitas yang ada di kawasan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, tetapi juga oleh masyarakat yang tinggal di Kabupaten Demak.Fenomena ini membentuk karakteristik sebaran sarana dan prasarana di wilayah perbatasan.Artikel ini menyajikan penelitan dalam menganalisa 15 faktor pembentuk karakteristik sebaran sarana dan prasarana permukiman di wilayah perbatasan, dengan studi kasus di Kelurahan Sendang Mulyo Kota Semarang. Hasil penelitian menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif ini menunjukkan bahwa karakteristik sebaran sarana dan prasarana di wilayah yang diobservasi tersebut adalah berkelompok akibat adanya setting perilaku masyarakat terhadap lingkungan fisiknya.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I2.12738","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44044852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/teknik.v39i2.15783
T. Putranto, D. B. Purwanto
Stabilitas menjadi syarat utama kapal yang laik layar. Artikel ini memuat analisa gerakan rolling pada kapal bulk carrier yang mengalami kebocoran ketika dikenai beban gelombang dengan sudut heading 90⁰ dan 270⁰ dan tinggi gelombang maksimum. Kapal berada pada kondisi muatan full load saat simulasi dan analisa dilakukan dengan skenario terjadi kebocoran pada ruang muatnya. Karena kapal dengan kebocoran kompartemen mengalami kondisi trim dan oleng maka hasil gerakan rolling menunjukkan perbedaan pada setiap arah datang gelombang. 3D diffraction panel method digunakan untuk mendapatkan gerakan rolling kapal sebagai fungsi waktu. Hasil penelitian tanpa efek sloshing menunjukkan bahwa kapal bulk carrier memiliki resiko tenggelam jika terdapat kebocoran pada dua ruang muatnya.
{"title":"An Analysis of Rolling Damage Ship Motion Caused by the Wave Load on Bulk Carrier Vessels","authors":"T. Putranto, D. B. Purwanto","doi":"10.14710/teknik.v39i2.15783","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.15783","url":null,"abstract":"Stabilitas menjadi syarat utama kapal yang laik layar. Artikel ini memuat analisa gerakan rolling pada kapal bulk carrier yang mengalami kebocoran ketika dikenai beban gelombang dengan sudut heading 90⁰ dan 270⁰ dan tinggi gelombang maksimum. Kapal berada pada kondisi muatan full load saat simulasi dan analisa dilakukan dengan skenario terjadi kebocoran pada ruang muatnya. Karena kapal dengan kebocoran kompartemen mengalami kondisi trim dan oleng maka hasil gerakan rolling menunjukkan perbedaan pada setiap arah datang gelombang. 3D diffraction panel method digunakan untuk mendapatkan gerakan rolling kapal sebagai fungsi waktu. Hasil penelitian tanpa efek sloshing menunjukkan bahwa kapal bulk carrier memiliki resiko tenggelam jika terdapat kebocoran pada dua ruang muatnya.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.15783","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48925135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jalan yang memiliki kekasaran (roughness) permukaan yang buruk dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, kecelakaan lalu lintas, peningkatan beban dinamis pada permukaan jalan sehingga mempercepat proses kerusakan jalan, serta kerusakan kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemantapan kondisi jalan berdasar nilai international roughness index (IRI). Evaluasi kondisi kemantapan jalan dilakukan pada 14 ruas jalan di Kota Yogyakarta, dengan perincian 4 ruas jalan arteri sekunder dan 10 ruas jalan kolektor sekunder. Data nilai kekasaran permukaan jalan (IRI) diperoleh dengan menggunakan alat NAASRA roughness meter yang mengacu pada SNI 03-3426-1994. Evaluasi kemantapan kondisi jalan dilakukan dengan membandingkan nilai IRI hasil survei dan batasan nilai IRI yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Hasil penelitian menunjukkan 14 ruas jalan yang dievauasi 64% dalam kondisi sedang dan 36% dalam kondisi baik. Dari ke-14 ruas jalan tersebut, ruas jalan Sisingamangaraja, Lowanu, dan Sugeng Jeroni memiliki nilai IRI tertinggi secara bururutan sehingga ketiga ruas jalan tersebut lebih diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan
{"title":"Evaluasi Kemantapan Permukaan Jalan Berdasarkan International Roughness Index Pada 14 Ruas Jalan di Kota Yogyakarta","authors":"Ardilson Pembuain, Sigit Priyanto, Latif Budi Suparma","doi":"10.14710/teknik.v39i2.21459","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.21459","url":null,"abstract":"Jalan yang memiliki kekasaran (roughness) permukaan yang buruk dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan, kecelakaan lalu lintas, peningkatan beban dinamis pada permukaan jalan sehingga mempercepat proses kerusakan jalan, serta kerusakan kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemantapan kondisi jalan berdasar nilai international roughness index (IRI). Evaluasi kondisi kemantapan jalan dilakukan pada 14 ruas jalan di Kota Yogyakarta, dengan perincian 4 ruas jalan arteri sekunder dan 10 ruas jalan kolektor sekunder. Data nilai kekasaran permukaan jalan (IRI) diperoleh dengan menggunakan alat NAASRA roughness meter yang mengacu pada SNI 03-3426-1994. Evaluasi kemantapan kondisi jalan dilakukan dengan membandingkan nilai IRI hasil survei dan batasan nilai IRI yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Hasil penelitian menunjukkan 14 ruas jalan yang dievauasi 64% dalam kondisi sedang dan 36% dalam kondisi baik. Dari ke-14 ruas jalan tersebut, ruas jalan Sisingamangaraja, Lowanu, dan Sugeng Jeroni memiliki nilai IRI tertinggi secara bururutan sehingga ketiga ruas jalan tersebut lebih diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.21459","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67038622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/TEKNIK.V39I2.18045
Rizka Arbaningrum
Banjir dan rob yang sering terjadi di wilayah Semarang Timur mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan. Guna memperbaiki kondisi tersebut diperlukan penanganan secara permanen yaitu dengan pembuatan sistem polder yang terdiri dari tanggul laut, kolam retensi dan rumah pompa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemodelan pola operasional sistem pompa pada desain polder. Tahapan analisis pemodelan pola operasional sistem pompa ini dimulai dari perhitungan debit banjir, pemodelan kolam retensi, dan pompa menggunakan software HEC-HMS 4.0. Tahap berikutnya adalah melakukan analisis pemodelam pola operasional sistem pompa. Dari hasil penelitian didapat rencana dalam 25 tahunan debit banjir untuk kolam retensi adalah 138 m³/s. Desain kolam retensi adalah seluas 210 hektar dengan kedalaman 3,7 m. Kapasitas pompa yang diperlukan adalah 15 m³/s dengan komposisi pompa berkapasitas 2,5 m³/s dan 5 m³/s, masing masing 2 unit. Pada analisis pemodelan pompa menggunakan pompa berkapasitas 2,5 m³/s sejumlah 2 unit dan 5 m³/s sejumlah 6 unit. Dari hasil analisis menunjukan bahwa pola operasional menggunakan fungsi elevation-discharge, dimana fungsi tersebut membentuk pola operasional masing-masing pompa akan beroperasi berdasarkan kriteria eleveasi muka air pada masing-masing pompa. Dengan pola operasional tersebut, maka akan mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan
{"title":"Modeling of the operational pattern of the pump system in the polder design for flood and rob mitigation in East Semarang","authors":"Rizka Arbaningrum","doi":"10.14710/TEKNIK.V39I2.18045","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/TEKNIK.V39I2.18045","url":null,"abstract":"Banjir dan rob yang sering terjadi di wilayah Semarang Timur mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan. Guna memperbaiki kondisi tersebut diperlukan penanganan secara permanen yaitu dengan pembuatan sistem polder yang terdiri dari tanggul laut, kolam retensi dan rumah pompa. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemodelan pola operasional sistem pompa pada desain polder. Tahapan analisis pemodelan pola operasional sistem pompa ini dimulai dari perhitungan debit banjir, pemodelan kolam retensi, dan pompa menggunakan software HEC-HMS 4.0. Tahap berikutnya adalah melakukan analisis pemodelam pola operasional sistem pompa. Dari hasil penelitian didapat rencana dalam 25 tahunan debit banjir untuk kolam retensi adalah 138 m³/s. Desain kolam retensi adalah seluas 210 hektar dengan kedalaman 3,7 m. Kapasitas pompa yang diperlukan adalah 15 m³/s dengan komposisi pompa berkapasitas 2,5 m³/s dan 5 m³/s, masing masing 2 unit. Pada analisis pemodelan pompa menggunakan pompa berkapasitas 2,5 m³/s sejumlah 2 unit dan 5 m³/s sejumlah 6 unit. Dari hasil analisis menunjukan bahwa pola operasional menggunakan fungsi elevation-discharge, dimana fungsi tersebut membentuk pola operasional masing-masing pompa akan beroperasi berdasarkan kriteria eleveasi muka air pada masing-masing pompa. Dengan pola operasional tersebut, maka akan mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/TEKNIK.V39I2.18045","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43838239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/teknik.v39i2.15918
N. Handayani, M. A. Wibowo, D. Sari, Yoga Satria, Akbar Romadhona Gifari
Kebocoran data dan penyalahgunaan informasi oleh pihak yang tidak berkepentingan yang pernah terjadi mengharuskan perlindungan terhadap keamanan Sistem Informasi di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (SIFT UNDIP) untuk terus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis manajemen keamanan sistem informasi, dan menentukan prioritas risiko pada SIFT UNDIP. Penelitian dilakukan menggunakan metode Failure Mode Effect and Analysis berbasis framework ISO 27001. Hasil analisis menunjukkan terdapat 25 risk agent pada SIFT UNDIP yang dikategorikan menjadi empat jenis asset. Risiko tertinggi pada kategori High Level Risk adalah risiko ketergantungan terhadap karyawan dengan nilai Risk Priority Number sebesar 80.
{"title":"Risk Assessment of Information System of Faculty of Engineering University Diponegoro Using Failure Mode Effect and Analysis Method based on Framework ISO 27001","authors":"N. Handayani, M. A. Wibowo, D. Sari, Yoga Satria, Akbar Romadhona Gifari","doi":"10.14710/teknik.v39i2.15918","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.15918","url":null,"abstract":"Kebocoran data dan penyalahgunaan informasi oleh pihak yang tidak berkepentingan yang pernah terjadi mengharuskan perlindungan terhadap keamanan Sistem Informasi di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (SIFT UNDIP) untuk terus ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis manajemen keamanan sistem informasi, dan menentukan prioritas risiko pada SIFT UNDIP. Penelitian dilakukan menggunakan metode Failure Mode Effect and Analysis berbasis framework ISO 27001. Hasil analisis menunjukkan terdapat 25 risk agent pada SIFT UNDIP yang dikategorikan menjadi empat jenis asset. Risiko tertinggi pada kategori High Level Risk adalah risiko ketergantungan terhadap karyawan dengan nilai Risk Priority Number sebesar 80.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.15918","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67038614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-14DOI: 10.14710/teknik.v39i2.15680
M. Manfaluthy, M. Syukur, Aditya Supriyadi
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya temperatur pada instalasi kabel listrik adalah posisi kabel yang ditekuk. Pemasangan instalasi listrik di rumah maupun pabrik tidak selalu lurus, dalam keadaan tertentu dan pada lokasi tertentu pemasangan kabel mengharuskan penekukan. Penekukan kabel yang tidak memperhitungkan sudut penekukan menghasilkan kenaikan temperature yang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya isolasi terbakar dan kawat penghantar meleleh. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan temperature instalasi Kabel NYM 2 x 1,5mm2 dengan mengatur sudut penekukan. Instalasi kabel NYM 2 x 1.5mm2 dialiri arus dengan variasi 5A, 10A, 17A, 18A dan 19A dengan sudut tekukan kabel adalah pada 30o, 60o, 90o, 120o , dan kabel ditekuk balik. Pengujian menggunakan alat test Omicron CPC 100 yang mampu mengeluarkan tegangan output hingga 2kV AC dengan arus listrik sebesar 800A AC dan 400A DC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instalasi kabel dengan sudut penekukan yang tumpul mengurangi temperatur secara signifikan sehingga isolasi tidak terbakar dan kawat penghantar tidak meleleh. Instalasi kabel dengan sudut penekukan lancip (300) menyebabkan temperature naik secara signifikan sehingga isolasi lebih mudah terbakar.
{"title":"Lowering the NYM 2x1.5mm2 Cable Installation Temperature By Adjusting the Bend Angle","authors":"M. Manfaluthy, M. Syukur, Aditya Supriyadi","doi":"10.14710/teknik.v39i2.15680","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/teknik.v39i2.15680","url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya temperatur pada instalasi kabel listrik adalah posisi kabel yang ditekuk. Pemasangan instalasi listrik di rumah maupun pabrik tidak selalu lurus, dalam keadaan tertentu dan pada lokasi tertentu pemasangan kabel mengharuskan penekukan. Penekukan kabel yang tidak memperhitungkan sudut penekukan menghasilkan kenaikan temperature yang tinggi sehingga memungkinkan terjadinya isolasi terbakar dan kawat penghantar meleleh. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan temperature instalasi Kabel NYM 2 x 1,5mm2 dengan mengatur sudut penekukan. Instalasi kabel NYM 2 x 1.5mm2 dialiri arus dengan variasi 5A, 10A, 17A, 18A dan 19A dengan sudut tekukan kabel adalah pada 30o, 60o, 90o, 120o , dan kabel ditekuk balik. Pengujian menggunakan alat test Omicron CPC 100 yang mampu mengeluarkan tegangan output hingga 2kV AC dengan arus listrik sebesar 800A AC dan 400A DC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instalasi kabel dengan sudut penekukan yang tumpul mengurangi temperatur secara signifikan sehingga isolasi tidak terbakar dan kawat penghantar tidak meleleh. Instalasi kabel dengan sudut penekukan lancip (300) menyebabkan temperature naik secara signifikan sehingga isolasi lebih mudah terbakar.","PeriodicalId":30795,"journal":{"name":"Teknik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.14710/teknik.v39i2.15680","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67038606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}