Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk, makna kultural, dan fungsi satuan-satuan lingual yang terdapat dalam tradisi Ngalungi Sapi di Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yakni pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis menggunakan pendekatan etnolinguistik, sedangkan pendekatan metodologis yaitu dengan metode deskriptif kualitatif etnografi. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan pertama, bentuk-bentuk satuan lingual yang terdapat dalam tradisi Ngalungi Sapi meliputi kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Kedua, secara garis besar makna kultural dari tradisi Ngalungi Sapi yaitu sebagai wujud rasa syukur para petani kepada Tuhan atas rezeki yang telah diberikan berupa hasil panen padi. Sapi sebagai raja kaya telah membantu petani selama masa tanam. Maka dari itu, dibuatkanlah ketupat dan lepet sebagai sajian utama dalam tradisi ini. Ketiga, fungsi satuan-satuan lingual dalam tradisi Ngalungi Sapi meliputi sarana ritual, wujud doa dan harapan, menamai bahan-bahan masakan, dan menamai proses memasak. Kata kunci: makna kultural, satuan lingual, tradisi Ngalungi Sapi
{"title":"Satuan-Satuan Lingual Dalam Tradisi Ngalungi Di Desa Sekarsari Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang","authors":"Umi Nur Sholikhah, Hari Bakti Mardikantoro","doi":"10.15294/jsi.v9i1.33211","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.33211","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk, makna kultural, dan fungsi satuan-satuan lingual yang terdapat dalam tradisi Ngalungi Sapi di Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yakni pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Pendekatan teoretis menggunakan pendekatan etnolinguistik, sedangkan pendekatan metodologis yaitu dengan metode deskriptif kualitatif etnografi. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan pertama, bentuk-bentuk satuan lingual yang terdapat dalam tradisi Ngalungi Sapi meliputi kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Kedua, secara garis besar makna kultural dari tradisi Ngalungi Sapi yaitu sebagai wujud rasa syukur para petani kepada Tuhan atas rezeki yang telah diberikan berupa hasil panen padi. Sapi sebagai raja kaya telah membantu petani selama masa tanam. Maka dari itu, dibuatkanlah ketupat dan lepet sebagai sajian utama dalam tradisi ini. Ketiga, fungsi satuan-satuan lingual dalam tradisi Ngalungi Sapi meliputi sarana ritual, wujud doa dan harapan, menamai bahan-bahan masakan, dan menamai proses memasak. \u0000Kata kunci: makna kultural, satuan lingual, tradisi Ngalungi Sapi","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"28-37"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43690105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan representasi perempuan pada grafiti di bak truk serta mengungkapkan konstruksi perempuan berdasarkan grafiti di bak truk. Metode penelitian ini menggunakan observasi dan bahan visual penelusuran data online. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang material dan datanya diperoleh dari sumber tertulis, terkait dengan objek penelitian yang diambil di lapangan. Studi ini berfokus pada grafiti seperti truk di Pantura, Semarang-Demak-Kudus. Fokus penelitian ini adalah truk mirip grafiti yang terkait dengan perempuan dan elemen perempuan. Grafiti seperti truk bisa dalam bentuk gambar, tulisan, atau gambar dan tulisan dalam bahasa Indonesia atau Jawa. Hasil penelitian ini berupa stereotip wanita. Pertama, representasi perempuan sebagai tujuan cinta atau demi cinta. Kedua, hasilnya adalah sebagai sosok yang terkait dengan maskulinitas. Ketiga, hasilnya adalah wanita ideal dan ideal. Keempat, hasilnya identik dengan menyembunyikan perasaan sehingga diklasifikasikan sebagai karakteristik psikologis. Kelima, hasilnya adalah wanita yang berbahaya. Keenam, hasilnya diilustrasikan di atas jika dibaca terus menerus, maka akan menimbulkan gejala panoptikon, yaitu menjadi pengawas atau kontrol yang membacanya. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap representasi perempuan yang ada di bak truk. Selain itu dapat memberikan pemahaman dan penjelasan antara grafiti bak truk yang bertema perempuan dengan kondisi sosial masyarakat tertentu, kehidupan seseorang, dan konflik-konflik social. The purpose of this study is to describe the women’s representation in the tailgate and reveal the construction of women based on the tailgate. This research method uses observation data and online visual search material. This research is a qualitative research whose material and data are obtained from written sources, related to the object of research taken in the field. This study focused on truck-like graffiti in the Semarang-Demak-Kudus section of Pantura. The focus of this research is graffiti like trucks related to women and women's elements. Truck-like graffiti can be in the form of pictures, writing, or pictures and writing in Indonesian or Javanese. The results of this study are in the form of female stereotyping. First, the representation of women as the goal of love or for the sake of love. Second, the result is as a figure related to masculinity. Third, the result is as ideal and ideal women. Fourth, the results are identical to harboring feelings so that they are classified as psychological characteristics. Fifth, the result is as dangerous women. Sixth, the results are illustrated above if read continuously, it will cause panoptikon symptoms, namely to become supervisors or controls who read it. The benefits of this research can give readers an understanding of the women’s representation in the tailgate. In addition, it can provide understanding and explanation between truck-themed graffiti
{"title":"Representasi Perempuan pada Grafiti di Bak Truk","authors":"Akhlish Fuadi, Redyanto Noor","doi":"10.15294/jsi.v9i1.35222","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.35222","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini mendeskripsikan representasi perempuan pada grafiti di bak truk serta mengungkapkan konstruksi perempuan berdasarkan grafiti di bak truk. Metode penelitian ini menggunakan observasi dan bahan visual penelusuran data online. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang material dan datanya diperoleh dari sumber tertulis, terkait dengan objek penelitian yang diambil di lapangan. Studi ini berfokus pada grafiti seperti truk di Pantura, Semarang-Demak-Kudus. Fokus penelitian ini adalah truk mirip grafiti yang terkait dengan perempuan dan elemen perempuan. Grafiti seperti truk bisa dalam bentuk gambar, tulisan, atau gambar dan tulisan dalam bahasa Indonesia atau Jawa. Hasil penelitian ini berupa stereotip wanita. Pertama, representasi perempuan sebagai tujuan cinta atau demi cinta. Kedua, hasilnya adalah sebagai sosok yang terkait dengan maskulinitas. Ketiga, hasilnya adalah wanita ideal dan ideal. Keempat, hasilnya identik dengan menyembunyikan perasaan sehingga diklasifikasikan sebagai karakteristik psikologis. Kelima, hasilnya adalah wanita yang berbahaya. Keenam, hasilnya diilustrasikan di atas jika dibaca terus menerus, maka akan menimbulkan gejala panoptikon, yaitu menjadi pengawas atau kontrol yang membacanya. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap representasi perempuan yang ada di bak truk. Selain itu dapat memberikan pemahaman dan penjelasan antara grafiti bak truk yang bertema perempuan dengan kondisi sosial masyarakat tertentu, kehidupan seseorang, dan konflik-konflik social. \u0000 \u0000The purpose of this study is to describe the women’s representation in the tailgate and reveal the construction of women based on the tailgate. This research method uses observation data and online visual search material. This research is a qualitative research whose material and data are obtained from written sources, related to the object of research taken in the field. This study focused on truck-like graffiti in the Semarang-Demak-Kudus section of Pantura. The focus of this research is graffiti like trucks related to women and women's elements. Truck-like graffiti can be in the form of pictures, writing, or pictures and writing in Indonesian or Javanese. The results of this study are in the form of female stereotyping. First, the representation of women as the goal of love or for the sake of love. Second, the result is as a figure related to masculinity. Third, the result is as ideal and ideal women. Fourth, the results are identical to harboring feelings so that they are classified as psychological characteristics. Fifth, the result is as dangerous women. Sixth, the results are illustrated above if read continuously, it will cause panoptikon symptoms, namely to become supervisors or controls who read it. The benefits of this research can give readers an understanding of the women’s representation in the tailgate. In addition, it can provide understanding and explanation between truck-themed graffiti","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"46-53"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44567737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk transformasi makna simbolik mihrab dalam novel dan film Dalam Mihrab Cinta. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekranisasi dan Semiotik Riffaterre. Terdapat perbedaan pada hasil pemaknaan simbolik mihrab antara novel dan film karena fokus cerita yang juga berbeda, meski keduanya bermuara pada makna yang sama. Hasil transformasi menimbulkan adanya penciutan, penambahan dan perubahan bervariasi. Makna simbolik mihrab pada novel dan film diartikan sebagai pejalanan pencarian jati diri Syamsul untuk menjadi orang yang ditakdirkan baik oleh Allah, dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Hal itu didasarkan pada hasil pembacaan heuristik, hermeneutiknya. This study aims to determine the form of transformation of symbolic meaning mihrab in novel and film. This research use approach of ekranisasi and Semiotik Riffaterre. There is a difference in the meaning of mihrab between novels and movies because the focus of the story is also different, although both boils down to the same meaning. The result of the transformation caused the shrinkage, addition and varied change. The symbolic meaning of mihrab in novels and films is defined as the quest for the identity of Syamsul in order to be a person who is destined well by Allah, by drawing closer to Him. It is based on the result of heuristic readings, hermeneutics.
{"title":"analysis Transformasi Makna Simbolik Mihrab pada Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy","authors":"Ayu Oktafiyani, Suseno Suseno, Agus Nuryatin","doi":"10.15294/jsi.v9i1.18433","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.18433","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk transformasi makna simbolik mihrab dalam novel dan film Dalam Mihrab Cinta. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekranisasi dan Semiotik Riffaterre. Terdapat perbedaan pada hasil pemaknaan simbolik mihrab antara novel dan film karena fokus cerita yang juga berbeda, meski keduanya bermuara pada makna yang sama. Hasil transformasi menimbulkan adanya penciutan, penambahan dan perubahan bervariasi. Makna simbolik mihrab pada novel dan film diartikan sebagai pejalanan pencarian jati diri Syamsul untuk menjadi orang yang ditakdirkan baik oleh Allah, dengan mendekatkan diri kepada-Nya. Hal itu didasarkan pada hasil pembacaan heuristik, hermeneutiknya. \u0000This study aims to determine the form of transformation of symbolic meaning mihrab in novel and film. This research use approach of ekranisasi and Semiotik Riffaterre. There is a difference in the meaning of mihrab between novels and movies because the focus of the story is also different, although both boils down to the same meaning. The result of the transformation caused the shrinkage, addition and varied change. The symbolic meaning of mihrab in novels and films is defined as the quest for the identity of Syamsul in order to be a person who is destined well by Allah, by drawing closer to Him. It is based on the result of heuristic readings, hermeneutics. \u0000 ","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"78-84"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47240055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan menganalisis bentuk ujaran kebencian pada facebook Ahmad Dhani Prasetyo (ADP). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis berupa metode deskriptif kualitatif dan pendekatan teoretis menggunakan pendekatan linguistik forensik dengan pisau bedah analisis pragmatik. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan atau pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik sadap dan teknik catat. Metode dan teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dengan subjenis padan pragmatis. Metode dan teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode formal dan informal. Hasil penelitian ini ditemukan ujaran kebencian bentuk memprovokasi, ujaran kebencian bentuk menghasut, ujaran kebencian bentuk menghina, ujaran kebencian bentuk menistakan, ujaran kebencian bentuk pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian bentuk penyebaran berita bohong. This study aimed to (1) classify and analyze the types of utterances of hate speech on Ahmad Dhani Prasetyo's (ADP) Facebook account. The research approaches used in this study were theoretical and methodological approach. This study used a methodical approach in form of a qualitative descriptive method and theoretical approach used a forensic linguistic approach with a scalpel pragmatic analysis. The methods and techniques used in the provision or collection of the data were scrutinizing method by using extracting technique and note-taking technique. The methods and techniques used in analyzing the data used the equivalence method with pragmatic equivalence sub type. The methods and techniques used to present the results of the data analysis were formal and informal methods. In the results of this study, illocutionary utterances of hate speech in form of provoking, illocutionary utterances of hate speech in form of inciting, illocutionary utterances of hate speech in form of insulting, illocutionary utterances of hate speech in form of defamation, illocutionary utterances of hate speech in form of defamation and into utterances of hate speech in form of the false news spreading.
这项研究的目的是对Ahmad Dhani Prasetyo (ADP)上的仇恨言论进行分类和分析。本研究采用的研究方法是理论和方法。该研究采用定性描述性方法的方法方法,采用法医语言学的方法进行务实分析。数据收集中使用的方法和技术是一种带有窃听技术和记录技术的可见方法。用padan语分析数据的方法和技术。用于呈现数据分析结果的方法和技术是正式的和非正式的方法。这项研究发现,仇恨言论以挑衅的形式传播,仇恨言论以侮辱的形式传播,仇恨言论以诽谤的形式传播,仇恨言论以诽谤的形式传播,以及仇恨言论以谎言传播的形式传播。这项研究允许(1)classify和分析Ahmad Dhani Prasetyo (ADP) Facebook账户上的仇恨言论。这项研究在这项研究中使用的是理论和方法。这项研究用的是一种方法在一种合格的解释形式下采用的方法从技术上讲,方法和技术使用在provision或collection中使用的数据通过提取技术和拍摄技术验证方法。方法和技术使用在分析数据使用equivald与实用equivalence子类型。方法和技术过去呈现数据分析的结果是正式和非正式的方法。In the results of this study, illocutionary utterances of仇恨演讲inform of provoking, illocutionary utterances of仇恨演讲inform of inciting, illocutionary utterances of仇恨演讲inform of insulting, illocutionary utterances of仇恨演讲inform of诽谤,illocutionary utterances of仇恨演讲inform of诽谤》和仇恨演讲进入utterances inform虚假新闻的传播。
{"title":"Ujaran Kebencian Facebook Tahun 2017-2019","authors":"D. Permatasari, S. Subyantoro","doi":"10.15294/jsi.v9i1.33020","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.33020","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan menganalisis bentuk ujaran kebencian pada facebook Ahmad Dhani Prasetyo (ADP). Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologis berupa metode deskriptif kualitatif dan pendekatan teoretis menggunakan pendekatan linguistik forensik dengan pisau bedah analisis pragmatik. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan atau pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik sadap dan teknik catat. Metode dan teknik yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dengan subjenis padan pragmatis. Metode dan teknik yang digunakan untuk menyajikan hasil analisis data adalah metode formal dan informal. Hasil penelitian ini ditemukan ujaran kebencian bentuk memprovokasi, ujaran kebencian bentuk menghasut, ujaran kebencian bentuk menghina, ujaran kebencian bentuk menistakan, ujaran kebencian bentuk pencemaran nama baik, dan ujaran kebencian bentuk penyebaran berita bohong. \u0000This study aimed to (1) classify and analyze the types of utterances of hate speech on Ahmad Dhani Prasetyo's (ADP) Facebook account. The research approaches used in this study were theoretical and methodological approach. This study used a methodical approach in form of a qualitative descriptive method and theoretical approach used a forensic linguistic approach with a scalpel pragmatic analysis. The methods and techniques used in the provision or collection of the data were scrutinizing method by using extracting technique and note-taking technique. The methods and techniques used in analyzing the data used the equivalence method with pragmatic equivalence sub type. The methods and techniques used to present the results of the data analysis were formal and informal methods. In the results of this study, illocutionary utterances of hate speech in form of provoking, illocutionary utterances of hate speech in form of inciting, illocutionary utterances of hate speech in form of insulting, illocutionary utterances of hate speech in form of defamation, illocutionary utterances of hate speech in form of defamation and into utterances of hate speech in form of the false news spreading.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"62-70"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43836551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perempuan dalam karya sastra telah banyak dibahas, terutama dalam novel. Novel-novel yang membahas perempuan, lahir dari banyak pengarang baik perempuan maupun laki-laki, baik penulis baru maupun penulis-penulis ternama. Oleh karena itu, penggambaran perempuan dalam karya sastra sangat beragam. Keragaman tokoh perempuan yang hadir dalam karya sastra tidak hanya berkait dengan nama dan karakter, tetapi juga dengan konflik yang dibangun. Konflik-konflik tersebut kerap membahas ketidakadilan yang dialami tokoh perempuan, stereotip perempuan, dan beberapa membahas kekerasan terhadap perempuan, serta perjuangan perempuan. Konflik-konflik tersebut lahir dari proses perenungan dan pembacaan terhadap kondisi-kondisi riil. Oleh karena itu, novel dapat memiliki kesamaan dengan realita. Apabila ditilik lebih lanjut, kasus-kasus tersebut dapat terjadi karena masih adanya ketimpangan gender yang berakibat adanya diskriminasi terhadap perempuan. Bentuk diskriminasi terhadap perempuan acap muncul dalam karya sastra, seperti dalam novel Sunyi di Dada Sumirah (SdDS) karya Artie Ahmad. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap tokoh-tokoh perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, (2) Mendeskripsikan sikap tokoh-tokoh mengatasi diskriminasi terhadap perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritik sastra feminis yang mendasarkan kerjanya pada novel SdDS karya Artie Ahmad. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan catat. Tahapan analisis data yang dilakukan yaitu membaca intensif, mencatat, mengklasifikasikan data, menganalisis, dan menyimpulkan. Hasil penelitian ini adalah, dalam novel SdDS terdapat diskriminasi terhadap perempuan dan sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Diskriminasi terhadap perempuan dalam novel tersebut yakni berupa stereotip, marginalisasi, dan kekerasan. Ketiga diskriminasi tersebut menimpa perempuan dari berbagai status sosial dan usia, seperti pekerja seks komersial (PSK), eks-tahanan politik, mahasiswi, janda, dan anak perempuan. Adanya diskriminasi yang menimpa tokoh perempuan memunculkan sikap tokoh-tokoh ix dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi lebih mengacu pada perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh baik perempuan maupun laki-laki, serta dari status sosial yang berbeda. Beberapa sikap tersebut yakni melawan pelecehan seksual, melawan pemaksaan prostitusi, melawan stereotip tahanan politik, dan melawan stereotip janda. Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) Penelitian ini dapat dijadikan referensi kajian pustaka bagi penelitian yang sejenis, terutama penelitian tentang diskriminasi terhadap perempuan menggunakan teori kritik sastra feminis, (2) Penelitian ini diharapkan dapat dikaji dengan teori lain seperti psikologi sastra dan sosiologi s
{"title":"Diksriminasi terhadap Perempuan Dalam Novel Sunyi di Dada Sumirah Karya Artie Ahmad","authors":"U. Rahayu, Maharani Intan Andalas","doi":"10.15294/JSI.V9I1.34213","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V9I1.34213","url":null,"abstract":"Perempuan dalam karya sastra telah banyak dibahas, terutama dalam novel. Novel-novel yang membahas perempuan, lahir dari banyak pengarang baik perempuan maupun laki-laki, baik penulis baru maupun penulis-penulis ternama. Oleh karena itu, penggambaran perempuan dalam karya sastra sangat beragam. Keragaman tokoh perempuan yang hadir dalam karya sastra tidak hanya berkait dengan nama dan karakter, tetapi juga dengan konflik yang dibangun. Konflik-konflik tersebut kerap membahas ketidakadilan yang dialami tokoh perempuan, stereotip perempuan, dan beberapa membahas kekerasan terhadap perempuan, serta perjuangan perempuan. \u0000Konflik-konflik tersebut lahir dari proses perenungan dan pembacaan terhadap kondisi-kondisi riil. Oleh karena itu, novel dapat memiliki kesamaan dengan realita. Apabila ditilik lebih lanjut, kasus-kasus tersebut dapat terjadi karena masih adanya ketimpangan gender yang berakibat adanya diskriminasi terhadap perempuan. Bentuk diskriminasi terhadap perempuan acap muncul dalam karya sastra, seperti dalam novel Sunyi di Dada Sumirah (SdDS) karya Artie Ahmad. \u0000Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap tokoh-tokoh perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad, (2) Mendeskripsikan sikap tokoh-tokoh mengatasi diskriminasi terhadap perempuan dalam novel Sunyi di Dada Sumirah karya Artie Ahmad. \u0000Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritik sastra feminis yang mendasarkan kerjanya pada novel SdDS karya Artie Ahmad. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka dan catat. Tahapan analisis data yang dilakukan yaitu membaca intensif, mencatat, mengklasifikasikan data, menganalisis, dan menyimpulkan. \u0000Hasil penelitian ini adalah, dalam novel SdDS terdapat diskriminasi terhadap perempuan dan sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Diskriminasi terhadap perempuan dalam novel tersebut yakni berupa stereotip, marginalisasi, dan kekerasan. Ketiga diskriminasi tersebut menimpa perempuan dari berbagai status sosial dan usia, seperti pekerja seks komersial (PSK), eks-tahanan politik, mahasiswi, janda, dan anak perempuan. Adanya diskriminasi yang menimpa tokoh perempuan memunculkan sikap tokoh-tokoh \u0000ix \u0000dalam mengatasi diskriminasi tersebut. Sikap tokoh-tokoh dalam mengatasi diskriminasi lebih mengacu pada perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh baik perempuan maupun laki-laki, serta dari status sosial yang berbeda. Beberapa sikap tersebut yakni melawan pelecehan seksual, melawan pemaksaan prostitusi, melawan stereotip tahanan politik, dan melawan stereotip janda. \u0000Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) Penelitian ini dapat dijadikan referensi kajian pustaka bagi penelitian yang sejenis, terutama penelitian tentang diskriminasi terhadap perempuan menggunakan teori kritik sastra feminis, (2) Penelitian ini diharapkan dapat dikaji dengan teori lain seperti psikologi sastra dan sosiologi s","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"11-20"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48701260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Learning outcomes of language error analysis courses are students mastering linguistic theories, types of language analysis, and language error analysis techniques and are able to apply theories of language error analysis at each level of linguistics. But unfortunately, the learning achievement is difficult to achieve because based on the phenomenon that the writer found as lecturer in the course of language error analysis, many students could not reach the determined target and did not have the criteria set by the lecturer or university lecturer. Based on this problem, the formulation of the problem of this research is how to analyze the errors of grammar study program of Indonesian Language and Literature in Riau Islamic University. The study used a descriptive method with a research population of all sixth semester students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program at the Riau Islamic University and used random sampling as a research sample. Research Results The ability to analyze language errors in the level of phonology of Indonesian Language and Literature Education Study Program at Islamic University with an average score of 47.32 with a very poor category. Meanwhile, the ability to analyze language errors at the level of morphology of Indonesian Language and Literature Education Study Program Students at Islamic University with an average score of 33.13 with the category of failure.
{"title":"Kemampuan Menganalisis Kesalahan Berbahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Islam Riau","authors":"Alber Alber, Hermaliza Hermaliza","doi":"10.15294/jsi.v9i1.36366","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.36366","url":null,"abstract":"Learning outcomes of language error analysis courses are students mastering linguistic theories, types of language analysis, and language error analysis techniques and are able to apply theories of language error analysis at each level of linguistics. But unfortunately, the learning achievement is difficult to achieve because based on the phenomenon that the writer found as lecturer in the course of language error analysis, many students could not reach the determined target and did not have the criteria set by the lecturer or university lecturer. Based on this problem, the formulation of the problem of this research is how to analyze the errors of grammar study program of Indonesian Language and Literature in Riau Islamic University. The study used a descriptive method with a research population of all sixth semester students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program at the Riau Islamic University and used random sampling as a research sample. Research Results The ability to analyze language errors in the level of phonology of Indonesian Language and Literature Education Study Program at Islamic University with an average score of 47.32 with a very poor category. Meanwhile, the ability to analyze language errors at the level of morphology of Indonesian Language and Literature Education Study Program Students at Islamic University with an average score of 33.13 with the category of failure. \u0000 ","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"1-10"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49173227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kesantunan berbahasa diperlukan dalam komunikasi. Kesantunan dipraktikan agar lebih memudahkan untuk membina relasi dan menjalin kerja sama dalam berkomunikasi. Salah satu media dalam membangun kesantunan yang dapat menjadi tuntunan maupun tontonan adalah film. Dari berbagai film terdapat film yang menarik sebagai media belajar kesantunan, yakni My Stupid Boss 1. Film ini menceritakan seorang bos yang suka seenaknya terhadap karyawan bahkan orang lain yang tidak ia kenal. Dengan alur cerita dan setting yang demikian, media ini banyak menghadirkan tuturan yang tidak santun yang dapat dihindari sebagai contoh tuturan yang tidak patut ditiru. Di samping banyak pelanggaran kesantunan, terdapat juga pematuhan. Hal tersebut dapat dijadikan bahan belajar kesantunan. Atas dasar latar belakang tersebut penelitian ini mengkaji (1) bagaimana pematuhan prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1? (2) bagaimana pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1? (3) bagaimana implikatur dari pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar dalam tuturan film My Stupid Boss 1, serta menganalisis implikatur yang timbul akibat pelanggaran prinsip kesantunan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan teori pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan yang ada pada film My Stupid Boss 1 yang diduga mengandung kesantunan berbahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam film My Stupid Boss 1 yang diperoleh dari hasil transkripsi tuturan di dalam film tersebut. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu metode simak diikuti teknik rekam dan catat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode padan. Hasil analisis data dipaparkan menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini ditemukan pematuhan pada sembilan (9) bidal, yaitu bidal kemurahhatian (generosity maxim), bidal ketimbangrasaan (tact maxim bidal keperkenaan (approbation maxim), bidal kewajiban S ke O (obligation of S to O maxim), bidal kewajiban O ke S (obligation of O to S maxim), bidal kesetujuan (agreement maxim), bidal sikap diam atas pendapat (opinion-reticence maxim), bidal kesimpatian (sympathy maxim), bidal merasa diam (feeling-reticence maxim). Sementara itu pelanggaran kesantunan terjadi pada delapan (8) bidal, yaitu bidal kemurahhatian (generosity maxim), bidal ketimbangrasaan (tact ix maxim), bidal keperkenaan (approbation maxim), bidal kerendahhatian (modesty maxim), bidal kesetujuan (agreement maxim), bidal sikap diam atas pendapat (opinion-reticence maxim), bidal kesimpatian (sympathy maxim), dan bidal merasa diam (feeling-reticence maxim). Hasil penelitian juga menemukan 15 implikatur yang ditemukan. 15 implikatur tersebut adalah menyindir, tidak mau rugi, menghina, mengejek, menyombongkan diri, mempermainkan, meremehkan,
{"title":"Kesantunan Berbahasa dalam Tuturan Film My Stupid Boss 1","authors":"Inayah Wulansafitri, A. Syaifudin","doi":"10.15294/JSI.V9I1.33847","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V9I1.33847","url":null,"abstract":"Kesantunan berbahasa diperlukan dalam komunikasi. Kesantunan dipraktikan agar lebih memudahkan untuk membina relasi dan menjalin kerja sama dalam berkomunikasi. Salah satu media dalam membangun kesantunan yang dapat menjadi tuntunan maupun tontonan adalah film. Dari berbagai film terdapat film yang menarik sebagai media belajar kesantunan, yakni My Stupid Boss 1. Film ini menceritakan seorang bos yang suka seenaknya terhadap karyawan bahkan orang lain yang tidak ia kenal. Dengan alur cerita dan setting yang demikian, media ini banyak menghadirkan tuturan yang tidak santun yang dapat dihindari sebagai contoh tuturan yang tidak patut ditiru. Di samping banyak pelanggaran kesantunan, terdapat juga pematuhan. Hal tersebut dapat dijadikan bahan belajar kesantunan. Atas dasar latar belakang tersebut penelitian ini mengkaji (1) bagaimana pematuhan prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1? (2) bagaimana pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1? (3) bagaimana implikatur dari pelanggaran prinsip kesantunan dalam tuturan film My Stupid Boss 1?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar dalam tuturan film My Stupid Boss 1, serta menganalisis implikatur yang timbul akibat pelanggaran prinsip kesantunan. \u0000Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan teori pragmatik. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan yang ada pada film My Stupid Boss 1 yang diduga mengandung kesantunan berbahasa. Sumber data dalam penelitian ini adalah keseluruhan tuturan dalam film My Stupid Boss 1 yang diperoleh dari hasil transkripsi tuturan di dalam film tersebut. Adapun metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, yaitu metode simak diikuti teknik rekam dan catat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode padan. Hasil analisis data dipaparkan menggunakan metode informal. \u0000Hasil penelitian ini ditemukan pematuhan pada sembilan (9) bidal, yaitu bidal kemurahhatian (generosity maxim), bidal ketimbangrasaan (tact maxim bidal keperkenaan (approbation maxim), bidal kewajiban S ke O (obligation of S to O maxim), bidal kewajiban O ke S (obligation of O to S maxim), bidal kesetujuan (agreement maxim), bidal sikap diam atas pendapat (opinion-reticence maxim), bidal kesimpatian (sympathy maxim), bidal merasa diam (feeling-reticence maxim). Sementara itu pelanggaran kesantunan terjadi pada delapan (8) bidal, yaitu bidal kemurahhatian (generosity maxim), bidal ketimbangrasaan (tact \u0000ix \u0000maxim), bidal keperkenaan (approbation maxim), bidal kerendahhatian (modesty maxim), bidal kesetujuan (agreement maxim), bidal sikap diam atas pendapat (opinion-reticence maxim), bidal kesimpatian (sympathy maxim), dan bidal merasa diam (feeling-reticence maxim). Hasil penelitian juga menemukan 15 implikatur yang ditemukan. 15 implikatur tersebut adalah menyindir, tidak mau rugi, menghina, mengejek, menyombongkan diri, mempermainkan, meremehkan,","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"21-27"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48007227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karya sastra merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Novel sebagai salah satu karya sastra menampilkan konflik yang merupakan cerminan atas konflik-konflik yang ada di masyarakat. Salah satu konflik dalam novel yang menarik untuk dikaji adalah konflik agama, karena konflik agama masih banyak terjadi di Indonesia. Salah satu yang memuat konflik agama adalah novel Kantring Genjer-genjer karya Teguh Winarsho AS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori konflik Georg Simmel untuk menganalisis bentuk konflik dan penyebab konflik antara kelompok abangan dan santri dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konflik dan penyebab konflik dalam novel terdiri atas konflik pertandingan antagonistik, konflik hukum, konflik menenai prinsip-prinsip dasar, konflik kepentingan, dan konflik dalam hubungan intim dan akrab. Literary works are a reflection of people's lives. Novel as one of the literary works that displays conflict that are a reflection of conflicts in the society. One of conflict in the novel that is interesting to study is religious conflict, because religious conflicts still occur in Indonesia frequently. One of novel which discuss the religious conflict is Kantring Genjer-genjer novel by Teguh Winarsho AS. This research is a qualitative research using sociology of literature approach and Georg Simmel's conflict theory to analyze the forms and primary causes of conflict between abangan and santri in the novel. Result of the study reveated that the forms and primary causes of conflict are antagonistic, legal conflicts, conflicts regarding principles, conflicts of interest, and conflict in intimate relationships.
{"title":"Konflik Antara Kelompok Abangan dan Santri dalam Novel Kantring Genjer-Genjer Karya Teguh Winarsho As","authors":"S. Sugiono, M. Mulyono","doi":"10.15294/jsi.v9i1.29209","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v9i1.29209","url":null,"abstract":"Karya sastra merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Novel sebagai salah satu karya sastra menampilkan konflik yang merupakan cerminan atas konflik-konflik yang ada di masyarakat. Salah satu konflik dalam novel yang menarik untuk dikaji adalah konflik agama, karena konflik agama masih banyak terjadi di Indonesia. Salah satu yang memuat konflik agama adalah novel Kantring Genjer-genjer karya Teguh Winarsho AS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori konflik Georg Simmel untuk menganalisis bentuk konflik dan penyebab konflik antara kelompok abangan dan santri dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konflik dan penyebab konflik dalam novel terdiri atas konflik pertandingan antagonistik, konflik hukum, konflik menenai prinsip-prinsip dasar, konflik kepentingan, dan konflik dalam hubungan intim dan akrab. \u0000Literary works are a reflection of people's lives. Novel as one of the literary works that displays conflict that are a reflection of conflicts in the society. One of conflict in the novel that is interesting to study is religious conflict, because religious conflicts still occur in Indonesia frequently. One of novel which discuss the religious conflict is Kantring Genjer-genjer novel by Teguh Winarsho AS. This research is a qualitative research using sociology of literature approach and Georg Simmel's conflict theory to analyze the forms and primary causes of conflict between abangan and santri in the novel. Result of the study reveated that the forms and primary causes of conflict are antagonistic, legal conflicts, conflicts regarding principles, conflicts of interest, and conflict in intimate relationships. \u0000 ","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"54-61"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48430816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri wacana absurditas yang terlukis dalam naskah drama “Pelajaran” karya Eugene Ionesco. “Pelajaran” tergolong naskah absurd yang berarti berada di luar konvensi drama pada umumnya, tidak beralur, bertemakan nihilisme dan kesenduan metafisik, serta disesaki dialog yang hanya berupa celotehan tidak nyambung. Kepekaan intelektual dan penghayatan eksistensi kehidupan menjadi syarat kompetensi interpretasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang memanfaatkan metode hermeneutika dengan mengadopsi pembacaan heuristik dan hermenuitik. Teori semiotika Riffaterre dan teori drama absurd digunakan untuk mengungkapkan tanda-tanda sebagai pembangun absurditas di luar logika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Pelajaran” menyuguhkan absurditas kehidupan metafisik, kesia-siaan, pemberontakan, dan kematian yang dikemas melalui absurditas alur, penokohan, dan dialog irrasional. This research aims to investigate absurdity in “Pelajaran” drama script written by Eugene Ionesco. “Pelajaran” belongs to the kind of absurd drama script since it breaks structure convention of common drama script. It is such unconventional kind of drama script which has no plot, unclear characterization, nihilism topics such metaphysical things, being isolate, rebellion, and death, also has irrational dialogue which only tells about unimportant things. This research belongs to descriptive qualitative research which used hermeneutic methods contained of two reading methods such heuristic and hermeneutic. The theory of semiotic Riffaterre applied in analyzing the symbols constructed in the text which combined with the theory of drama absurd suggested by Martin Esslin used to find out the absurdity in the text. The result of the research shows that “Pelajaran” presents the absurdity of life such metaphysics, disconsolate, rebellion, and death. Those all things presented through absurdity of plot, characterization, and irrational dialogue.
{"title":"Absurditas Naskah Drama “Pelajaran” karya Eugene Ionesco","authors":"Eka Yusriansyah","doi":"10.15294/jsi.v8i2.33715","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i2.33715","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri wacana absurditas yang terlukis dalam naskah drama “Pelajaran” karya Eugene Ionesco. “Pelajaran” tergolong naskah absurd yang berarti berada di luar konvensi drama pada umumnya, tidak beralur, bertemakan nihilisme dan kesenduan metafisik, serta disesaki dialog yang hanya berupa celotehan tidak nyambung. Kepekaan intelektual dan penghayatan eksistensi kehidupan menjadi syarat kompetensi interpretasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang memanfaatkan metode hermeneutika dengan mengadopsi pembacaan heuristik dan hermenuitik. Teori semiotika Riffaterre dan teori drama absurd digunakan untuk mengungkapkan tanda-tanda sebagai pembangun absurditas di luar logika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Pelajaran” menyuguhkan absurditas kehidupan metafisik, kesia-siaan, pemberontakan, dan kematian yang dikemas melalui absurditas alur, penokohan, dan dialog irrasional. This research aims to investigate absurdity in “Pelajaran” drama script written by Eugene Ionesco. “Pelajaran” belongs to the kind of absurd drama script since it breaks structure convention of common drama script. It is such unconventional kind of drama script which has no plot, unclear characterization, nihilism topics such metaphysical things, being isolate, rebellion, and death, also has irrational dialogue which only tells about unimportant things. This research belongs to descriptive qualitative research which used hermeneutic methods contained of two reading methods such heuristic and hermeneutic. The theory of semiotic Riffaterre applied in analyzing the symbols constructed in the text which combined with the theory of drama absurd suggested by Martin Esslin used to find out the absurdity in the text. The result of the research shows that “Pelajaran” presents the absurdity of life such metaphysics, disconsolate, rebellion, and death. Those all things presented through absurdity of plot, characterization, and irrational dialogue.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45246308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini berjudul “Perlawanan Perempuan Terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy Kajian Feminisme Psikoanalisis Karen Horney. Konflik perlawanan yang dilakukan oleh tokoh perempuan di analisis menggunakan teori psikoanalisis feminisme Karen Horney. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara karakter perempuan dalam novel dengan perlawanan terhadap dominasi patriarki yang dialami perempuan. Metode dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif, di mana peneliti berupaya mendeskripsikan hasil dari bacaan terhadap sumber data primer dan sekunder kemudian mengolah dalam bentuk data kualitatif. Secara teoretis peneliti menggunakan teori feminisme psikoanalisis Karen Horney yang menyatakan bahwa perlawanan perempuan didasarkan atas pola asuh dan lingkungan sosial di mana perempuan tersebut tinggal. Perlawanan perempuan secara psikoanalisis dibagi dalam tiga bentuk perlawanan antara lain, pergerakan mendekati orang lain, melawan orang lain, dan menjauhi orang lain. Dampak dari perlawanan tersebut, mengakibatkan perempuan mengalami berbagai macam mekanisme pertahanan diri seperti, pemindahan, sublimasi, identifikasi, represi, dan proyeksi. This research is entitled "Women's Resistance to Domination of Patriarchy in Geni Jora's Novel by Abidah El Khalieqy Study of Feminism in Psychoanalysis Karen Horney. Conflicts of resistance carried out by female figures were analyzed using Karen Horney's psychoanalytic theory. This research aims to find the correlation between female characters in the novel with resistance to patriarchal domination experienced by women. The method used in this research was a Qualitative Descriptive method, where the researcher attempted to describe the results of the reading of the primary and secondary data sources then processed them in the form of qualitative data. Theoretically, the researcher used the theory of psychoanalytic feminism Karen Horney who stated that women's resistance is based on parenting and the social environment where the woman lives. Psychoanalytic resistance of women was divided into three forms of resistance, among others, the way of approaching others, against others, and away from others. The impact of this resistance has resulted in women experiencing a variety.of self-defense mechanisms such as transfer, sublimation, identification, repression and projection.
这项研究的题目是“阿比达·埃尔·哈利盖对女权主义心理分析领域的女性对父权制统治的抵抗”。女性在利用凯伦·霍尼的女权主义精神分析理论进行分析时所进行的冲突。本研究旨在找出小说中女性角色与反对女性父权制的关系。本研究的方法是一种描述性质的方法,研究人员试图从一种主要的和次要的数据来源描述材料的结果,然后以定性数据的形式进行处理。从理论上讲,研究人员采用心理女权主义理论分析凯伦·霍尼(Karen Horney)声称,女性抵抗是基于女性所处的教养和社会环境。从心理上讲,妇女抵抗运动分为三种形式的抵抗,一种是接近他人、反对他人、远离他人。阻力的影响,导致女性体验到各种形式的自我防御机制,如转移、升力、升力、识别、压抑和投射。这项研究使女性在凯伦•霍尼(Karen Horney)的小说《亚比达•埃尔•Khalieqy女性分析研究》(Abidah El Khalieqy Study of女权主义)中受到部落主义的支配。女性图片对凯伦·霍尼的心理分析理论进行了分析。这项研究旨在在小说《父权统治体验的阻力》中发现女性角色之间的相关性。这项研究中使用的方法是一种合格的解析方法,这种方法是研究被迫描述原始阅读数据的结果,然后将数据的质量形式应用于此。从本质上讲,疾病分析学应用了凯伦·霍恩(Karen Horney)的女性阻力理论,该理论基于妇女的养育和妇女生活的社会环境。妇女的心理分析阻力分为三种等级,其他等级,对他人的尊重,对他人的反对,远离其他人。这种抵抗的影响被归因于女性实验品种。这样的自我防御机制,过渡,标识,压迫和计划。
{"title":"Perlawanan Perempuan terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy Kajian Feminisme Psikoanalisis Karen Horney","authors":"B. Nugroho","doi":"10.15294/jsi.v8i2.33719","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i2.33719","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Perlawanan Perempuan Terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy Kajian Feminisme Psikoanalisis Karen Horney. Konflik perlawanan yang dilakukan oleh tokoh perempuan di analisis menggunakan teori psikoanalisis feminisme Karen Horney. Penelitian ini bertujuan untuk mencari korelasi antara karakter perempuan dalam novel dengan perlawanan terhadap dominasi patriarki yang dialami perempuan. Metode dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif, di mana peneliti berupaya mendeskripsikan hasil dari bacaan terhadap sumber data primer dan sekunder kemudian mengolah dalam bentuk data kualitatif. Secara teoretis peneliti menggunakan teori feminisme psikoanalisis Karen Horney yang menyatakan bahwa perlawanan perempuan didasarkan atas pola asuh dan lingkungan sosial di mana perempuan tersebut tinggal. Perlawanan perempuan secara psikoanalisis dibagi dalam tiga bentuk perlawanan antara lain, pergerakan mendekati orang lain, melawan orang lain, dan menjauhi orang lain. Dampak dari perlawanan tersebut, mengakibatkan perempuan mengalami berbagai macam mekanisme pertahanan diri seperti, pemindahan, sublimasi, identifikasi, represi, dan proyeksi. This research is entitled \"Women's Resistance to Domination of Patriarchy in Geni Jora's Novel by Abidah El Khalieqy Study of Feminism in Psychoanalysis Karen Horney. Conflicts of resistance carried out by female figures were analyzed using Karen Horney's psychoanalytic theory. This research aims to find the correlation between female characters in the novel with resistance to patriarchal domination experienced by women. The method used in this research was a Qualitative Descriptive method, where the researcher attempted to describe the results of the reading of the primary and secondary data sources then processed them in the form of qualitative data. Theoretically, the researcher used the theory of psychoanalytic feminism Karen Horney who stated that women's resistance is based on parenting and the social environment where the woman lives. Psychoanalytic resistance of women was divided into three forms of resistance, among others, the way of approaching others, against others, and away from others. The impact of this resistance has resulted in women experiencing a variety.of self-defense mechanisms such as transfer, sublimation, identification, repression and projection.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42579499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}