Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta, makna dalam istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat, serta fungsi istilah-istilah sesaji sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak dan cakap. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik BUL, metode padan dengan teknik pilih unsur penentu, dan metode interaktif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas bentuk satuan lingual berupa kata dan frasa. Kedua, istilah-istilah sesaji ritual Jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat diklasifikasi berdasarkan makna leksikal dan makna kultural. Ketiga, fungsi istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas sebagai alat komunikasi serta sebagai penghubung dunia gaib dan dunia nyata. This study aims to describe the term offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace, meaning terms offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat, as well as the function of the terms of offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace. This study uses an ethnolinguistic approach and a qualitative descriptive approach. Data was captured by hear and speak methods. Analysis of the data using agih method by BUL technique, method of padan with technique of choosing determinant element, and interactive method. The results showed as follows. First, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of a lingual unit form of words and phrases. Second, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat classified based on the meaning of lexical and cultural meaning. Third, the function of the terms offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of as a means of communication as well as a connector of the unseen world and the real world.
{"title":"ISTILAH-ISTILAH SESAJI RITUAL JAMASAN KERETA KANJENG NYAI JIMAT DI MUSEUM KERETA KERATON YOGYAKARTA","authors":"Dwi Supriyani, Imam Baehaqie, M. Mulyono","doi":"10.15294/jsi.v8i1.29852","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29852","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta, makna dalam istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat, serta fungsi istilah-istilah sesaji sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak dan cakap. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik BUL, metode padan dengan teknik pilih unsur penentu, dan metode interaktif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas bentuk satuan lingual berupa kata dan frasa. Kedua, istilah-istilah sesaji ritual Jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat diklasifikasi berdasarkan makna leksikal dan makna kultural. Ketiga, fungsi istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas sebagai alat komunikasi serta sebagai penghubung dunia gaib dan dunia nyata. \u0000 This study aims to describe the term offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace, meaning terms offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat, as well as the function of the terms of offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace. This study uses an ethnolinguistic approach and a qualitative descriptive approach. Data was captured by hear and speak methods. Analysis of the data using agih method by BUL technique, method of padan with technique of choosing determinant element, and interactive method. The results showed as follows. First, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of a lingual unit form of words and phrases. Second, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat classified based on the meaning of lexical and cultural meaning. Third, the function of the terms offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of as a means of communication as well as a connector of the unseen world and the real world.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41948775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, fungsi, dan efek tindak tutur direktif dalam sinetron Preman Pensiun di RCTI. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan pragmatik, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan para tokoh sinetron Preman Pensiun, sedangkan sumber data penelitian ini adalah tuturan sinetron Preman Pensiun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap, dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap yang kemudian diikuti dengan teknik rekam dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode heuristik. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian dalam sinetron Preman Pensiun di RCTI ditemukan berbagai variasi tuturan. Berdasarkan jenis tindak tutur yang ditemukan adalah tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur harfiah dan tindak tutur tidak harfiah. Berdasarkan fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan adalah tindak tutur direktif fungsi menyuruh, meminta, menyarankan, memaksa, mengajak, dan menantang. Berdasarkan efek yang muncul adalah efek positif dan efek negatif. Efek positif meliputi membuat senang, membuat lega, mendorong, dan membuat tertarik. Efek negatif yang muncul adalah membuat takut, membuat marah, dan membuat sedih. This study aims to describe the type, function, and effect of directive speech acts in Preman Pensiun soap opera in RCTI. The research approaches used in this research are theoretical and methodological approach. The theoretical approach used is pragmatic approach, while the methodological approaches used are descriptive and qualitative approach. Data is in the form of speech fragments of Preman Pensiun soap opera figures , while the data source of this research is the speech of Preman Pensiun soap opera. Data collection was done by observation method with basic technique that is tapping technique, followed by advanced technique that is involved conversation observation technique then followed by Presentation of data analysis result uses informal method. Results of research of Preman Pensiun soap opera in RCTI found various variations of speech. Based on the types of speech acts are direct speech acts, indirect speech acts, literal speech acts and non-literal speech acts. Based on the function are the directive speech act with function of telling, asking, suggesting, forcing, inviting, and challenging. Based on the effects that appear are positive effects and negative effects. Positive effects include making fun, making relief, encouraging, and attracting. Negative effects that appear are making fear, making angry, and making sad.
{"title":"TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SINETRON PREMAN PENSIUN DI RCTI","authors":"Vina Shifa Fauzia, H. Haryadi, S. Sulistyaningrum","doi":"10.15294/jsi.v8i1.29855","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29855","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis, fungsi, dan efek tindak tutur direktif dalam sinetron Preman Pensiun di RCTI. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan pragmatik, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan tuturan para tokoh sinetron Preman Pensiun, sedangkan sumber data penelitian ini adalah tuturan sinetron Preman Pensiun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik dasar yaitu teknik sadap, dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap yang kemudian diikuti dengan teknik rekam dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode heuristik. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian dalam sinetron Preman Pensiun di RCTI ditemukan berbagai variasi tuturan. Berdasarkan jenis tindak tutur yang ditemukan adalah tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur harfiah dan tindak tutur tidak harfiah. Berdasarkan fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan adalah tindak tutur direktif fungsi menyuruh, meminta, menyarankan, memaksa, mengajak, dan menantang. Berdasarkan efek yang muncul adalah efek positif dan efek negatif. Efek positif meliputi membuat senang, membuat lega, mendorong, dan membuat tertarik. Efek negatif yang muncul adalah membuat takut, membuat marah, dan membuat sedih. \u0000 This study aims to describe the type, function, and effect of directive speech acts in Preman Pensiun soap opera in RCTI. The research approaches used in this research are theoretical and methodological approach. The theoretical approach used is pragmatic approach, while the methodological approaches used are descriptive and qualitative approach. Data is in the form of speech fragments of Preman Pensiun soap opera figures , while the data source of this research is the speech of Preman Pensiun soap opera. Data collection was done by observation method with basic technique that is tapping technique, followed by advanced technique that is involved conversation observation technique then followed by Presentation of data analysis result uses informal method. Results of research of Preman Pensiun soap opera in RCTI found various variations of speech. Based on the types of speech acts are direct speech acts, indirect speech acts, literal speech acts and non-literal speech acts. Based on the function are the directive speech act with function of telling, asking, suggesting, forcing, inviting, and challenging. Based on the effects that appear are positive effects and negative effects. Positive effects include making fun, making relief, encouraging, and attracting. Negative effects that appear are making fear, making angry, and making sad.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41871439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Sumartini, Maharani Intan Andalas Irp, S. Laraswati
Persoalan perempuan selalu menarik perhatian masyarakat. Novel Burung-Burung Manyar menceritakan tokoh perempuan yang bernama Larasati (Atik). Ia anak bangsawan yang menjadi perempuan modern dan mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan negara Indonesia. Permasalahan dalam kajian ini adalah (1) bagaimanakah kontribusi perempuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, (2) faktor apa saja yang melatarbelakangi dialami tokoh perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini, pertama, dalam hal mewujudkan dan mempertahankan bangsa, para perempuan mempunyai kontribusi atau sumbangan yang cukup besar. Kontribusi tersebut tidak hanya berwujud kontribusi fisik tetapi juga nonfisik. Selain itu, kontribusi yang diberikan kaum perempuan berupa kontribusi materi dan nonmateri. Kedua, ada dua faktor yang melatarbelakangi para perempuan berkontribusi dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, yaitu: (1) jiwa nasionalisme, (2) cinta tanah air. Women's issues always attract people's attention. Novel Manyar tells a female character named Larasati (Atik). He was a nobleman who became a modern woman and devoted his life to the nation and state of Indonesia. The problems in this study are (1) how is the contribution of women maintaining Indonesia's independence, (2) what factors are behind the experience of female leaders in maintaining Indonesia's independence? The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study, first, in terms of realizing and maintaining the nation, women have a considerable contribution or contribution. The contribution is not only physical but also non-physical. In addition, the contribution made by women in the form of material and nonmaterial contributions. Second, there are two factors underlying the women contributing in fighting for and maintaining independence, namely: (1) the spirit of nationalism, (2) the love of the homeland.
{"title":"KONTRIBUSI PEREMPUAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR: KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS","authors":"S. Sumartini, Maharani Intan Andalas Irp, S. Laraswati","doi":"10.15294/jsi.v7i3.29845","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29845","url":null,"abstract":"Persoalan perempuan selalu menarik perhatian masyarakat. Novel Burung-Burung Manyar menceritakan tokoh perempuan yang bernama Larasati (Atik). Ia anak bangsawan yang menjadi perempuan modern dan mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan negara Indonesia. Permasalahan dalam kajian ini adalah (1) bagaimanakah kontribusi perempuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, (2) faktor apa saja yang melatarbelakangi dialami tokoh perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini, pertama, dalam hal mewujudkan dan mempertahankan bangsa, para perempuan mempunyai kontribusi atau sumbangan yang cukup besar. Kontribusi tersebut tidak hanya berwujud kontribusi fisik tetapi juga nonfisik. Selain itu, kontribusi yang diberikan kaum perempuan berupa kontribusi materi dan nonmateri. Kedua, ada dua faktor yang melatarbelakangi para perempuan berkontribusi dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, yaitu: (1) jiwa nasionalisme, (2) cinta tanah air. \u0000 \u0000Women's issues always attract people's attention. Novel Manyar tells a female character named Larasati (Atik). He was a nobleman who became a modern woman and devoted his life to the nation and state of Indonesia. The problems in this study are (1) how is the contribution of women maintaining Indonesia's independence, (2) what factors are behind the experience of female leaders in maintaining Indonesia's independence? The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study, first, in terms of realizing and maintaining the nation, women have a considerable contribution or contribution. The contribution is not only physical but also non-physical. In addition, the contribution made by women in the form of material and nonmaterial contributions. Second, there are two factors underlying the women contributing in fighting for and maintaining independence, namely: (1) the spirit of nationalism, (2) the love of the homeland.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48444781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Rahmawati, S. Sumartini, Maharani Intan Andalas Irp
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi emosi, konflik psikologis, dan sikap dalam menghadapi konflik psikologis dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra yaitu telaah karya sastra yang mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah klasifikasi emosi tokoh tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Data penelitian ini adalah penggalan teks yang menunjukkan emosi tokoh-tokoh sentral dan sumber data penelitian ini adalah novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa klasifikasi emosi yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Konflik psikologis yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, dan avoidance-avoidance conflict. Sikap yang ditunjukkan tokoh-tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye dipengaruhi konflik yang dialami. Namun, tidak semua tokoh-tokoh sentral bersikap sama terhadap konflik psikologis yang dialami. Beberapa tokoh-tokoh sentral yang dapat bersikap berkebalikan dari emosi mereka. This study aims to describe the classification of emotions, psychological conflict, and attitude in the face of psychological conflict in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. The approach was conducted in this research is the psychology literature approach i.e. review literary works that reflect the procesess and activity of psychological abuse. This research uses descriptive qualitative research methods. The target of this research is the classification of the emotions of the character the central character in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. This research data is extract text that shows the emotions the central figures and data source this study is novel Sunset alongside Rosie work off Tere Liye. Data collection techniques using readand write down. Based on the result of the study, pointed out that the classification of emotions experienced by central figures composed of guilt, punish yourself, shame, sorrow, hatred, and love. Psycholigical conficts that plagued central figures composed of approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, and avoidance-avoidance conflict. The attitude shown the central figures in the novel Sunset ALONGSIDE Rosie work of Tere Liye influenced confict is experienced. Howefer, not all central figures in the same attitude toward psychological conflict. Some of the central figures who can be the opposite of their emotions.
{"title":"EMOSI TOKOH-TOKOH SENTRAL DALAM NOVEL SUNSET BERSAMA ROSIE KARYA TERE LIYE","authors":"R. Rahmawati, S. Sumartini, Maharani Intan Andalas Irp","doi":"10.15294/jsi.v7i3.29849","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29849","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi emosi, konflik psikologis, dan sikap dalam menghadapi konflik psikologis dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra yaitu telaah karya sastra yang mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah klasifikasi emosi tokoh tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Data penelitian ini adalah penggalan teks yang menunjukkan emosi tokoh-tokoh sentral dan sumber data penelitian ini adalah novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa klasifikasi emosi yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Konflik psikologis yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, dan avoidance-avoidance conflict. Sikap yang ditunjukkan tokoh-tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye dipengaruhi konflik yang dialami. Namun, tidak semua tokoh-tokoh sentral bersikap sama terhadap konflik psikologis yang dialami. Beberapa tokoh-tokoh sentral yang dapat bersikap berkebalikan dari emosi mereka. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000This study aims to describe the classification of emotions, psychological conflict, and attitude in the face of psychological conflict in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. The approach was conducted in this research is the psychology literature approach i.e. review literary works that reflect the procesess and activity of psychological abuse. This research uses descriptive qualitative research methods. The target of this research is the classification of the emotions of the character the central character in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. This research data is extract text that shows the emotions the central figures and data source this study is novel Sunset alongside Rosie work off Tere Liye. Data collection techniques using readand write down. Based on the result of the study, pointed out that the classification of emotions experienced by central figures composed of guilt, punish yourself, shame, sorrow, hatred, and love. Psycholigical conficts that plagued central figures composed of approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, and avoidance-avoidance conflict. The attitude shown the central figures in the novel Sunset ALONGSIDE Rosie work of Tere Liye influenced confict is experienced. Howefer, not all central figures in the same attitude toward psychological conflict. Some of the central figures who can be the opposite of their emotions.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41253236","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novel Pasung Jiwa merupakan novel psikologis karena mengandung gejala-gejala kejiwaan yang direfleksikan pada kehidupan tokoh utama. Novel ini menampilkan persoalan yang komplek mengenai kehidupan seseorang traumatik dan menjadi transgender akibat dari pelecehan seksual. Fenomena tersebut merupakan cerminan dari kehidupan nyata pada zaman sekarang, misalnya ambisi, trauma, perilaku delikuen (menyimpang), atau frustasi. Gejala kejiwaan ditampilkan bersama alur cerita yang runtut. Banyaknya aspek kejiwaan yang ditampilkan serta didukungan kemiripan masalah yang tercermin pada kehidupan nyata masyarakat zaman sekarang menjadi alasan peneliti memilih novel ini sebagai objek kajian dalam penelitian psikologi sastra. Novel “Pasung Jiwa” is a psychological because it consists of some psychiatric indications which are reflected in the main characters life. This novel presents complex problems of a traumatic living person and be transgender because of sexual harassment. This phenomenon is a reflection of recent real life, for example ambition, trauma, diverge behavior or frustration. Psychiatric indications are showed by the coherent of the storyline. So many psychiatric aspect which are showed and the problem similiarities which reflected in the real life society be the main reason researcher chose this novel as the object’s study in literature psycology research.
{"title":"Pengaruh Pelecehan Seksual Terhadap Pembentukan Perilaku Transgender pada Tokoh Sasana dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Kajian Psikologi Sastra","authors":"N. Basuki, M. Mulyono, U’um Qomariyah","doi":"10.15294/jsi.v7i2.29829","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i2.29829","url":null,"abstract":"Novel Pasung Jiwa merupakan novel psikologis karena mengandung gejala-gejala kejiwaan yang direfleksikan pada kehidupan tokoh utama. Novel ini menampilkan persoalan yang komplek mengenai kehidupan seseorang traumatik dan menjadi transgender akibat dari pelecehan seksual. Fenomena tersebut merupakan cerminan dari kehidupan nyata pada zaman sekarang, misalnya ambisi, trauma, perilaku delikuen (menyimpang), atau frustasi. Gejala kejiwaan ditampilkan bersama alur cerita yang runtut. Banyaknya aspek kejiwaan yang ditampilkan serta didukungan kemiripan masalah yang tercermin pada kehidupan nyata masyarakat zaman sekarang menjadi alasan peneliti memilih novel ini sebagai objek kajian dalam penelitian psikologi sastra. \u0000Novel “Pasung Jiwa” is a psychological because it consists of some psychiatric indications which are reflected in the main characters life. This novel presents complex problems of a traumatic living person and be transgender because of sexual harassment. This phenomenon is a reflection of recent real life, for example ambition, trauma, diverge behavior or frustration. Psychiatric indications are showed by the coherent of the storyline. So many psychiatric aspect which are showed and the problem similiarities which reflected in the real life society be the main reason researcher chose this novel as the object’s study in literature psycology research.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49533860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi wujud pemertahanan fonologis dan leksikal serta faktor-faktor yang turut memengaruhi pemertahanan tersebut berdasarkan tuturan dari pengguna bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri serta merujuk pada hasil penelusuran prabahasanya. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah leksikon serta sumber data penelitian ini adalah tuturan langsung dari informan atau pengguna bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri. Instrumen penelitian ini menggunakan 250 daftar tanyaan swadesh yang dikembangkan menjadi 755 tayaan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan cakap dengan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Penggunaan metode cakap menggunakan teknik pancing dilanjukan dengan teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Metode yang digunakan adalah metode padan. Analisis data menggunakan metode padan dengan tekniknya yaitu teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding sebagai teknik lanjut. Dalam menelusuri prabahasa menggunakan metode rekontruksi induktif dengan teknik recontruction buttom up dan menggunakan metode rekontruksi deduktif dengan teknik recontruction top down. Hasil analisis disajikan dengan formal. Dalam BJW ditemukan wujud pemertahanan fonem vokal /*i/, /*u/,/*ə/,/*o/,/*a/, dan fonem konsonan /*b/, /*c/, /*d/, /*g/, /*k/, /*j/, /*m/, /*n/,/*p/, /*r/, /*s/, /*t/, /*w/, dan /*y/. Pada tataran leksikon ditemukan 117 leksikon yang masih dipertahankan dari 18 medan makna. Faktor yang turut memengaruhi pemertahanan tersebut yakni faktor penutur, geografi, dan budaya. Abstract __________________________________________________________________ The purpose of this study is to describe the phonological and lexical forms of defense as well as the factors influencing the defense based on the speech of the Javanese language user in Wonogiri District and referring to the results of his pre-trial. This research approach using qualitative descriptive approach. The data of this research is lexicon and data source of this research is direct speech from informant or user of Java language in Wonogiri Regency. This research instrument uses 250 list of swadesh questionnaires developed into 755 celebrations. Collecting data using the method of referring and proficient with technically skilled involved, recording technique, and record technique. The use of skill method using the technique of fishing line is done with advanced skill technique, recording technique, and technique of note. The method used is the method of match. Analysis of data using the method in combination with the technique that is the technique of decisive elements as the basic techniques and techniques of appeal as an advanced technique. In tracing the proto language using inductive reconstruction method with recontruction buttom up technique and using deductive reconstruction method with top down recontruction technique. The results of the
本研究的目的是根据沃诺吉里县爪哇用户的语言,描述语音和词汇保留的存在以及影响保留的因素,并参考其语前研究的结果。该研究方法采用定性描述性方法。这个研究数据是一个教训,这个研究数据源是Wonogiri章节中Answer的线人或用户的直接讲座。该研究工具使用了250份瑞典问卷,这些问卷被开发成755个展览。使用simak方法收集数据,并使用语音合成技术、录音技术和录音技术说话。使用拖曳技术的谈话方法的使用是通过先进的谈话技术、录音技术和录音技术进行的。使用的方法是匹配方法。使用与其技术一致的方法进行的数据分析是选择行列式元素作为基本技术的技术,以及连接比较作为进一步技术的技术。在追求语言前,使用归纳招募方法和重建对接技术,并使用演绎招募方法和自上而下的重建技术。正式提供分析结果。在BJW中,我们发现保留了声乐声部/*i/、/*u/、/**[UNK]/、/*o/、/*a/、a n d辅音声部/*b/、/**c/、/*2d/、/*6/、/*m/、/*n/、/*3p/、/*1r/、/*4s/、/*t/、/*/和/*y/。在讲座层面,发现了117节仍然保留了18个含义的课程。影响这种保护的必然因素是语言、地理和文化因素。本研究的目的是根据Wonogiri区爪哇语使用者的讲话,并参考其预审结果,描述辩护的语音和词汇形式以及影响辩护的因素。本研究方法采用定性描述性方法。本研究的数据为词典,数据来源为Wonogiri Regency Java语言使用者的直接语音。这项研究工具使用了250份swadesh问卷,这些问卷被开发成755个庆祝活动。采用查阅资料的方法收集资料,熟练掌握所涉及的技术、记录技术和记录技术。技巧方法的运用钓鱼线的技巧是用先进的技巧、记录技巧和注意的技巧来完成的。使用的方法是匹配的方法。数据分析采用方法与技术相结合,即以决定性要素技术为基本技术,以上诉技术为高级技术。在追踪原型语言时,使用归纳重建方法和重建自下而上技术,使用演绎重建方法和自上而下重建技术。分析结果正式呈现。在BJW中,我们发现元音音位防御形式/*i/、/*u/、/**[UNK]/、/*o/、/**a/n d辅音音位/*b/、/*.c/、/*2d/、/*3g/、/*m/、/*n/、/*6/、/*r/、/*1s/、/*t/、/*4w/和/*y/。在词典层面,发现了117个仍在保留的词典。有助于防御的因素包括说话者、地理和文化因素。
{"title":"PEMERTAHANAN FONOLOGIS dan LEKSIKAL BAHASA JAWA di KABUPATEN WONOGIRI: KAJIAN GEOGRAFI DIALEK","authors":"Arif Antono, I. Zulaeha, Imam Baehaqie","doi":"10.15294/jsi.v8i1.29854","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29854","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi wujud pemertahanan fonologis dan leksikal serta faktor-faktor yang turut memengaruhi pemertahanan tersebut berdasarkan tuturan dari pengguna bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri serta merujuk pada hasil penelusuran prabahasanya. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah leksikon serta sumber data penelitian ini adalah tuturan langsung dari informan atau pengguna bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri. Instrumen penelitian ini menggunakan 250 daftar tanyaan swadesh yang dikembangkan menjadi 755 tayaan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan cakap dengan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Penggunaan metode cakap menggunakan teknik pancing dilanjukan dengan teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Metode yang digunakan adalah metode padan. Analisis data menggunakan metode padan dengan tekniknya yaitu teknik pilah unsur penentu sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding sebagai teknik lanjut. Dalam menelusuri prabahasa menggunakan metode rekontruksi induktif dengan teknik recontruction buttom up dan menggunakan metode rekontruksi deduktif dengan teknik recontruction top down. Hasil analisis disajikan dengan formal. Dalam BJW ditemukan wujud pemertahanan fonem vokal /*i/, /*u/,/*ə/,/*o/,/*a/, dan fonem konsonan /*b/, /*c/, /*d/, /*g/, /*k/, /*j/, /*m/, /*n/,/*p/, /*r/, /*s/, /*t/, /*w/, dan /*y/. Pada tataran leksikon ditemukan 117 leksikon yang masih dipertahankan dari 18 medan makna. Faktor yang turut memengaruhi pemertahanan tersebut yakni faktor penutur, geografi, dan budaya. \u0000 \u0000Abstract \u0000__________________________________________________________________ \u0000The purpose of this study is to describe the phonological and lexical forms of defense as well as the factors influencing the defense based on the speech of the Javanese language user in Wonogiri District and referring to the results of his pre-trial. This research approach using qualitative descriptive approach. The data of this research is lexicon and data source of this research is direct speech from informant or user of Java language in Wonogiri Regency. This research instrument uses 250 list of swadesh questionnaires developed into 755 celebrations. Collecting data using the method of referring and proficient with technically skilled involved, recording technique, and record technique. The use of skill method using the technique of fishing line is done with advanced skill technique, recording technique, and technique of note. The method used is the method of match. Analysis of data using the method in combination with the technique that is the technique of decisive elements as the basic techniques and techniques of appeal as an advanced technique. In tracing the proto language using inductive reconstruction method with recontruction buttom up technique and using deductive reconstruction method with top down recontruction technique. The results of the","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45860754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berbicara tentang karya sastra tentu akan berbicara tentang hubungan antara karya sastra dengan permasalahan sosial bila berdasar pada karya sastra sebagai potret realistis. Oleh sebab itu, karya sastra dapat menunjukkan gejala-gejala yang dapat dilukiskan pengarang melalui bahasa tentang keadaan yang secara tidak langsung menerima pengaruh dari masyarakat umum, bahkan keberadaan masyarakat dapat pula menunjukkan refleksi terhadap gejala-gejala sosial yang ada di sekitar mereka.Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dan fokus penelitian pada bentuk-bentuk konflik sosial yang terdapat dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto memfokuskan pada wujud atau faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik sosial serta bentuk penyelesaiannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra menggunakan teori Ian Watt yang menitikberatkan sastra sebagai cermin masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto. Teori milik Ian Watt merupakan langkah awal dalam melakukan teknik analisis karya untuk membedah karya sastra, melalui teknik atau metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra mendapat hasil secara sistematis. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa konflik sosial yang terdapat dalam novel Karena aku tak Buta karya Rendy Kuswanto terdiri atas tiga pokok permasalahan yang meliputi wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan penyelesaian konflik sosial. Pembaca diharapkan dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk konflik sosial dan bentuk penyelesaian konflik sosial yang terdapat di dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto secara mendalam dan dapat mengambil hikmah dari sisi kemanusiaan. Talking about literary works will certainly talk about the relationship between literary work and social problems if based on literary works as realistic portraits. Therefore, literary works can show the symptoms that can be described by the author through language about circumstances that indirectly accept influence from the general public, even the existence of society can also reflect on the social symptoms that are around them. Based on the above background, the problems and research focus on the forms of social conflict contained in the novel Because I am not Blind, by Rendy Kuswanto, focuses on the forms or factors that trigger social conflicts and their resolution. The research method used in this study is the literary sociology approach using Ian Watt's theory which focuses on literature as a mirror of society. The data source used in this study is a novel because I am not blind by Rendy Kuswanto. Ian Watt's theory is the first step in conducting work analysis techniques to dissect literature, through descriptive analysis techniques or methods using a sociological approach to literature to get results systematically. The results of the analysis of this study indicate that the soc
{"title":"KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL KARENA AKU TAK BUTA KARYA RENDY KUSWANTO","authors":"Afriza Yuan Ardias, S. Sumartini, M. Mulyono","doi":"10.15294/jsi.v8i1.29949","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29949","url":null,"abstract":"Berbicara tentang karya sastra tentu akan berbicara tentang hubungan antara karya sastra dengan permasalahan sosial bila berdasar pada karya sastra sebagai potret realistis. Oleh sebab itu, karya sastra dapat menunjukkan gejala-gejala yang dapat dilukiskan pengarang melalui bahasa tentang keadaan yang secara tidak langsung menerima pengaruh dari masyarakat umum, bahkan keberadaan masyarakat dapat pula menunjukkan refleksi terhadap gejala-gejala sosial yang ada di sekitar mereka.Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dan fokus penelitian pada bentuk-bentuk konflik sosial yang terdapat dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto memfokuskan pada wujud atau faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik sosial serta bentuk penyelesaiannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra menggunakan teori Ian Watt yang menitikberatkan sastra sebagai cermin masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto. Teori milik Ian Watt merupakan langkah awal dalam melakukan teknik analisis karya untuk membedah karya sastra, melalui teknik atau metode analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra mendapat hasil secara sistematis. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa konflik sosial yang terdapat dalam novel Karena aku tak Buta karya Rendy Kuswanto terdiri atas tiga pokok permasalahan yang meliputi wujud konflik sosial, penyebab konflik sosial dan penyelesaian konflik sosial. Pembaca diharapkan dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk konflik sosial dan bentuk penyelesaian konflik sosial yang terdapat di dalam novel Karena Aku tak Buta karya Rendy Kuswanto secara mendalam dan dapat mengambil hikmah dari sisi kemanusiaan. \u0000 \u0000Talking about literary works will certainly talk about the relationship between literary work and social problems if based on literary works as realistic portraits. Therefore, literary works can show the symptoms that can be described by the author through language about circumstances that indirectly accept influence from the general public, even the existence of society can also reflect on the social symptoms that are around them. Based on the above background, the problems and research focus on the forms of social conflict contained in the novel Because I am not Blind, by Rendy Kuswanto, focuses on the forms or factors that trigger social conflicts and their resolution. The research method used in this study is the literary sociology approach using Ian Watt's theory which focuses on literature as a mirror of society. The data source used in this study is a novel because I am not blind by Rendy Kuswanto. Ian Watt's theory is the first step in conducting work analysis techniques to dissect literature, through descriptive analysis techniques or methods using a sociological approach to literature to get results systematically. The results of the analysis of this study indicate that the soc","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46116568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor, yaitu pendekatan yang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat yang secara khusus disebarkan secara lisan. Pendekatan folklor digunakan untuk meneliti cerita rakyat di Kabupaten Pati yang kemudian dianalisis menggunakan teori sastra profetik khususnya etika humanisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data di dalam penelitian ini adalah cerita rakyat di Kabupaten Pati yang di dalamnya terkandung etika-etika humanisme. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua sumber yakni sumber tulis dan sumber lisan. Sumber tulis dalam penelitian ini yaitu kumpulan cerita rakyat Kabupaten Pati yang terdapat dalam buku berjudul Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis dan Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. Adapun sumber lisan dari penelitian ini yaitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa narasumber untuk memperoleh cerita rakyat yang tidak ada di dalam sumber tulis tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk etika humanisme yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati merupakan wujud saling menghormati di antara sesama manusia, serta saling mengajak ke dalam kebaikan. Para tokoh yang melakukan etika humanisme dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal seperti faktor desakan situasi dan lingkungan. This study aims to describe the forms of ethical humanist ethical literature and the factors behind the ethical character of humanism in folklore in Pati Regency. The approach taken in this research is the folklore approach, which is the approach that studies the culture of a society that is specifically spread orally. The folklore approach is used to examine folklore in Pati Regency which is then analyzed using prophetic literary theory, especially ethics of humanism. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data in this research is folklore in Pati Regency which contains humanism ethics. The data source of this research consists of two sources namely the source of writing and oral sources. Sources of writing in this study is a collection of folklore Pati Regency which is contained in a book entitled Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis and Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. The oral source of this research is the results of interviews conducted by researchers to some resource persons to obtain folklore that is not in the source of the write. Data collection conducted in this research using several techniques that are observation, documentation, and recording. The results s
{"title":"HUMANISME DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN PATI","authors":"Nurul ' Huda, U’um Qomariyah, Mukh. Doyin","doi":"10.15294/jsi.v7i3.29844","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29844","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor, yaitu pendekatan yang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat yang secara khusus disebarkan secara lisan. Pendekatan folklor digunakan untuk meneliti cerita rakyat di Kabupaten Pati yang kemudian dianalisis menggunakan teori sastra profetik khususnya etika humanisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data di dalam penelitian ini adalah cerita rakyat di Kabupaten Pati yang di dalamnya terkandung etika-etika humanisme. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua sumber yakni sumber tulis dan sumber lisan. Sumber tulis dalam penelitian ini yaitu kumpulan cerita rakyat Kabupaten Pati yang terdapat dalam buku berjudul Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis dan Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. Adapun sumber lisan dari penelitian ini yaitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa narasumber untuk memperoleh cerita rakyat yang tidak ada di dalam sumber tulis tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk etika humanisme yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati merupakan wujud saling menghormati di antara sesama manusia, serta saling mengajak ke dalam kebaikan. Para tokoh yang melakukan etika humanisme dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal seperti faktor desakan situasi dan lingkungan. \u0000This study aims to describe the forms of ethical humanist ethical literature and the factors behind the ethical character of humanism in folklore in Pati Regency. The approach taken in this research is the folklore approach, which is the approach that studies the culture of a society that is specifically spread orally. The folklore approach is used to examine folklore in Pati Regency which is then analyzed using prophetic literary theory, especially ethics of humanism. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data in this research is folklore in Pati Regency which contains humanism ethics. The data source of this research consists of two sources namely the source of writing and oral sources. Sources of writing in this study is a collection of folklore Pati Regency which is contained in a book entitled Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis and Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. The oral source of this research is the results of interviews conducted by researchers to some resource persons to obtain folklore that is not in the source of the write. Data collection conducted in this research using several techniques that are observation, documentation, and recording. The results s","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44145214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syarifuloh Syarifuloh, S. Subyantoro, A. Syaifudin
Pemerolehan bahasa tulis produktif anak usia dini dapat dimulai dengan kegiatan menggambar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun sebagai dasar pembentukan kemampuan membuat garis lurus dan garis lengkung dan kemampuan anak usia 2-4 tahun dalam membuat garis lurus dan garis lengkung. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi karya anak berupa coretan-coretan di kertas, foto pada saat anak usia 2-4 tahun membuat coretan-coretan di kertas, dan catatan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan menyimpulkan keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun sebagai dasar pembentuk kemampuan membuat garis lurus dan garis lengkung dan kemampuan anak usia 2-4 tahun membuat garis lurus dan garis lengkung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun memberikan kontribusi terhadap kemampuan anak membuat garis lurus dan garis lengkung; 2) kemampuan anak usia 2-4 tahun dalam membuat garis lurus dan garis lengkung dari delapan subjek, sebagian besar subjek mengalami perkembangan, baik dari kreasi coretan. Hasil coretan maupun kemiripan dengan objek yang diacu. Language acquisition of productive writing, early childhood can be started with the draw. This study aims to describe the fine motor skills of children aged 2-4 years as the basis for the formation of the ability to make straight lines and curved lines and the ability of children aged 2-4 years in making straight lines and curved lines. the data used in this research work documentation in the form of strokes-strokes on paper, photograph at the time of 2-4 years of age children make strokes-strokes on the paper, and records of observations. The instruments used in this study i.e., observation and documentation. Data collection is done using the technique of recording and engineering noted. The data already obtained are then analyzed using qualitative descriptive techniques. A descriptive qualitative technique used to explain and deduce the influence of fine motor skills of children aged 2-4 years against the ability to make straight lines and curved lines and the ability of children ages 2-4 years to make straight lines and curved lines. The results of this study showed that 1) fine motor skills of children aged 2-4 years contributed to the child's ability to make straight lines and curved lines; 2) capabilities of children aged 2-4 years in making straight lines and curved lines of the eight subjects, the majority of subjects undergoing development, both from a creative strokes. The results of the stroke as well as similarities to the object that is referenced.
{"title":"Pemerolehan Bahasa Tulis Produktif Anak Usia 2-4 Tahun","authors":"Syarifuloh Syarifuloh, S. Subyantoro, A. Syaifudin","doi":"10.15294/jsi.v7i2.29827","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i2.29827","url":null,"abstract":"Pemerolehan bahasa tulis produktif anak usia dini dapat dimulai dengan kegiatan menggambar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun sebagai dasar pembentukan kemampuan membuat garis lurus dan garis lengkung dan kemampuan anak usia 2-4 tahun dalam membuat garis lurus dan garis lengkung. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi karya anak berupa coretan-coretan di kertas, foto pada saat anak usia 2-4 tahun membuat coretan-coretan di kertas, dan catatan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Data yang sudah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan menyimpulkan keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun sebagai dasar pembentuk kemampuan membuat garis lurus dan garis lengkung dan kemampuan anak usia 2-4 tahun membuat garis lurus dan garis lengkung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) keterampilan motorik halus anak usia 2-4 tahun memberikan kontribusi terhadap kemampuan anak membuat garis lurus dan garis lengkung; 2) kemampuan anak usia 2-4 tahun dalam membuat garis lurus dan garis lengkung dari delapan subjek, sebagian besar subjek mengalami perkembangan, baik dari kreasi coretan. Hasil coretan maupun kemiripan dengan objek yang diacu. \u0000Language acquisition of productive writing, early childhood can be started with the draw. This study aims to describe the fine motor skills of children aged 2-4 years as the basis for the formation of the ability to make straight lines and curved lines and the ability of children aged 2-4 years in making straight lines and curved lines. the data used in this research work documentation in the form of strokes-strokes on paper, photograph at the time of 2-4 years of age children make strokes-strokes on the paper, and records of observations. The instruments used in this study i.e., observation and documentation. Data collection is done using the technique of recording and engineering noted. The data already obtained are then analyzed using qualitative descriptive techniques. A descriptive qualitative technique used to explain and deduce the influence of fine motor skills of children aged 2-4 years against the ability to make straight lines and curved lines and the ability of children ages 2-4 years to make straight lines and curved lines. The results of this study showed that 1) fine motor skills of children aged 2-4 years contributed to the child's ability to make straight lines and curved lines; 2) capabilities of children aged 2-4 years in making straight lines and curved lines of the eight subjects, the majority of subjects undergoing development, both from a creative strokes. The results of the stroke as well as similarities to the object that is referenced.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42629497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dhea Rizka Noor Aliefta, M. Mulyono, Maharani Intan Andalas Irp
Sapardi adalah seorang sastrawan yang memiliki nilai keromantisan yang tinggi. Dalam novelnya yang berjudul Hujan Bulan Juni, menggambarkan romantika kesederhanaan mengenai konflik liku-liku kehidupan percintaan yang dialami kedua tokoh yang dibantu tokoh-tokoh lainnya, konflik tersebut dapat diteliti menggunakan gaya bahasa melalui pendekatan stilistika dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui romantika kesederhanaan melalui gaya bahasa dalam novel tersebut serta untuk mengetahui fungsi gaya bahasa yang mengungkapkan keseluruhan maknanya. Novel Hujan Bulan Juni merupakan novel serius, karena menggambarkan perjalanan kehidupan dan percintaan tokoh. Merupakan novel romansa, karena pengarang menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang berbentuk narasi bersifat puitis. Gaya bahasa yang mengungkapkan romantika kesederhanaan terdapat empat gaya kalimat, empat gaya kata, bahasa figuratif dengan delapan permajasan, idiom, dan peribahasa, tiga citraan, dan sisipan sajak berfungsi sebagai penekanan antar tokoh, mewujudkan peristiwa, menciptakan makna, menghidupkan objek, suasana, dan alur. Sapardi is a person who has high of romace value. In his novel, Hujan Bulan Juni, describe the romance of the simplicity of the conflict between the twists and turns of the love life experienced by the two figures assisted by other figures, the conflict can be examined using the style of language through a stylistic appoarch with qualitative descriptive method. This study aims to determine the romance of simplicity through the style of language in the novel as well as to know the function of language style the expresses the whole meaning. Hujan Bulan Juni novel is a serious novel, because it describes of journey of life and romance of a character. It is a romance novel, because the author uses figurative language in the form of narrative is poetic. The style of language that reveals romantic simplicity lies in four sentence styles, four word styles, figurative languages with eight rhimes, idioms, and proverbs, three images, and poet inserts functioning as intercultural emphases, realizing events, creating meaning, animating objects, plot.
{"title":"ROMANTIKA KESEDERHANAAN DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: KAJIAN STILISTIKA","authors":"Dhea Rizka Noor Aliefta, M. Mulyono, Maharani Intan Andalas Irp","doi":"10.15294/jsi.v7i3.29843","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jsi.v7i3.29843","url":null,"abstract":"Sapardi adalah seorang sastrawan yang memiliki nilai keromantisan yang tinggi. Dalam novelnya yang berjudul Hujan Bulan Juni, menggambarkan romantika kesederhanaan mengenai konflik liku-liku kehidupan percintaan yang dialami kedua tokoh yang dibantu tokoh-tokoh lainnya, konflik tersebut dapat diteliti menggunakan gaya bahasa melalui pendekatan stilistika dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui romantika kesederhanaan melalui gaya bahasa dalam novel tersebut serta untuk mengetahui fungsi gaya bahasa yang mengungkapkan keseluruhan maknanya. Novel Hujan Bulan Juni merupakan novel serius, karena menggambarkan perjalanan kehidupan dan percintaan tokoh. Merupakan novel romansa, karena pengarang menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang berbentuk narasi bersifat puitis. Gaya bahasa yang mengungkapkan romantika kesederhanaan terdapat empat gaya kalimat, empat gaya kata, bahasa figuratif dengan delapan permajasan, idiom, dan peribahasa, tiga citraan, dan sisipan sajak berfungsi sebagai penekanan antar tokoh, mewujudkan peristiwa, menciptakan makna, menghidupkan objek, suasana, dan alur. \u0000 \u0000 \u0000Sapardi is a person who has high of romace value. In his novel, Hujan Bulan Juni, describe the romance of the simplicity of the conflict between the twists and turns of the love life experienced by the two figures assisted by other figures, the conflict can be examined using the style of language through a stylistic appoarch with qualitative descriptive method. This study aims to determine the romance of simplicity through the style of language in the novel as well as to know the function of language style the expresses the whole meaning. Hujan Bulan Juni novel is a serious novel, because it describes of journey of life and romance of a character. It is a romance novel, because the author uses figurative language in the form of narrative is poetic. The style of language that reveals romantic simplicity lies in four sentence styles, four word styles, figurative languages with eight rhimes, idioms, and proverbs, three images, and poet inserts functioning as intercultural emphases, realizing events, creating meaning, animating objects, plot.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45627726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}