Alit Widi Ruvianto, Rustono Rustono, S. Sulistyaningrum
Abstrak Pada proses berkomunikasi atau berinteraksi, manusia saling mengujarkan tuturan satu sama lain. Selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tuturan yang terbentuk adalah tuturan ilokusi. Dalam acara televisi banyak ditemukan tuturan baik yang menggunakan pengungkapan suatu hal secara langsung atau pengungkapan suatu hal secara tidak langsung. Acara Mata Najwa merupakan salah satu acara televisi yang menarik perhatian masyarakat. Acara Mata Najwa ini memiliki fungsi memberikan hiburan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam mengidentifikasi tuturan ilokusi pada acara Mata Najwa tidak hanya dilihat dari siapa yang bicara ataupun siapa yang menjadi mitra tuturnya tetapi juga mempertimbangkan konteks, agar pesan yang disampaikan penutur dapat dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv dan mendeskripsi fungsi tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, dengan teknik lanjutan rekam dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan dengan sub-jenis metode padan pragmatis dan teknik pilah unsur penentu. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa meliputi (1) tuturan representatif, (2) tuturan direktif, (3) tuturan ekspresif, dan (4) tuturan komisif. Sementara itu, fungsi ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa adalah (1) fungsi kompetitif, (2) fungsi konvivial, (3) fungsi kolaboratif, dan (4) fungsi konfliktif. Kata kunci: tuturan, ilokusi, dan mata najwa
{"title":"Tuturan Ilokusi pada Acara Mata Najwa di Metro TV","authors":"Alit Widi Ruvianto, Rustono Rustono, S. Sulistyaningrum","doi":"10.15294/JSI.V6I3.17219","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V6I3.17219","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Pada proses berkomunikasi atau berinteraksi, manusia saling mengujarkan tuturan satu sama lain. Selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tuturan yang terbentuk adalah tuturan ilokusi. Dalam acara televisi banyak ditemukan tuturan baik yang menggunakan pengungkapan suatu hal secara langsung atau pengungkapan suatu hal secara tidak langsung. Acara Mata Najwa merupakan salah satu acara televisi yang menarik perhatian masyarakat. Acara Mata Najwa ini memiliki fungsi memberikan hiburan dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam mengidentifikasi tuturan ilokusi pada acara Mata Najwa tidak hanya dilihat dari siapa yang bicara ataupun siapa yang menjadi mitra tuturnya tetapi juga mempertimbangkan konteks, agar pesan yang disampaikan penutur dapat dipahami oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv dan mendeskripsi fungsi tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa di Metro Tv. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak, dengan teknik lanjutan rekam dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode padan dengan sub-jenis metode padan pragmatis dan teknik pilah unsur penentu. Penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Hasil penelitian ini adalah jenis tuturan ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa meliputi (1) tuturan representatif, (2) tuturan direktif, (3) tuturan ekspresif, dan (4) tuturan komisif. Sementara itu, fungsi ilokusi yang terdapat pada acara Mata Najwa adalah (1) fungsi kompetitif, (2) fungsi konvivial, (3) fungsi kolaboratif, dan (4) fungsi konfliktif. \u0000 \u0000Kata kunci: tuturan, ilokusi, dan mata najwa","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"6 1","pages":"1-6"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43399888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dipatuhi dalam lirik lagu Iwan Fals dan mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dilanggar dalam lirik lagu Iwan Fals. Data yang dianalisis berupa penggalan tuturan lirik lagu Iwan Fals yang diduga mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode normatif. Norma yang dipakai yaitu norma kesantunan yang berupa bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar pada prinsip kesantunan. Hasil penelitian ini menunjukan data yang mengandung (1) bidal-bidal yang dipatuhi prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dipatuhi yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian, (2) bidal-bidal yang dilanggar prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dilanggar yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian. The purpose of this study is to describe the thimbles of the principles of politeness are obeyed in the lyrics of the song Iwan Fals and describe the thimbles of the principles of politeness are violated in the lyrics of the song Iwan Fals. The data were analyzed in the form of lyrical fragments of Iwan Fals lyrics that allegedly obey and violate the principle of politeness. Data collection using the method refer and note technique. Data analysis using normative method. Norms used are the norm of politeness in the form of thimbles are obeyed and violated on the principle of politeness. The results of this study show data containing (1) thimbles that adhered to the principle of politeness in the lyrics of the song Iwan Fals. The heavily adhered thimbles are the thimble of the opposite, the thrill of mercy, the petal thimble, the humble thimble, the thimble of approval and the thimbles of the conclusion, (2) the thimbles that violated the principle of politeness in the lyrics of Iwan Fals. Broken thimbles of the opposite thimbles, the thrill of mercy, the favors of tolerance, the humble thimbles, the thimbles of approval and the thimbles of the conclusion.
{"title":"Prinsip Kesantunan dalam Lirik Lagu Iwan Fals","authors":"Mijil Setyasih, Haryadi Haryadi","doi":"10.15294/JSI.V6I3.16905","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V6I3.16905","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dipatuhi dalam lirik lagu Iwan Fals dan mendeskripsikan bidal-bidal prinsip kesantunan yang dilanggar dalam lirik lagu Iwan Fals. Data yang dianalisis berupa penggalan tuturan lirik lagu Iwan Fals yang diduga mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode normatif. Norma yang dipakai yaitu norma kesantunan yang berupa bidal-bidal yang dipatuhi dan dilanggar pada prinsip kesantunan. Hasil penelitian ini menunjukan data yang mengandung (1) bidal-bidal yang dipatuhi prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dipatuhi yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian, (2) bidal-bidal yang dilanggar prinsip kesantunan dalam lirik lagu Iwan Fals. Bidal-bidal yang dilanggar yaitu bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal keperkenanan, bidal kerendahhatian, bidal kesetujuan dan bidal kesimpatian. \u0000 \u0000The purpose of this study is to describe the thimbles of the principles of politeness are obeyed in the lyrics of the song Iwan Fals and describe the thimbles of the principles of politeness are violated in the lyrics of the song Iwan Fals. The data were analyzed in the form of lyrical fragments of Iwan Fals lyrics that allegedly obey and violate the principle of politeness. Data collection using the method refer and note technique. Data analysis using normative method. Norms used are the norm of politeness in the form of thimbles are obeyed and violated on the principle of politeness. The results of this study show data containing (1) thimbles that adhered to the principle of politeness in the lyrics of the song Iwan Fals. The heavily adhered thimbles are the thimble of the opposite, the thrill of mercy, the petal thimble, the humble thimble, the thimble of approval and the thimbles of the conclusion, (2) the thimbles that violated the principle of politeness in the lyrics of Iwan Fals. Broken thimbles of the opposite thimbles, the thrill of mercy, the favors of tolerance, the humble thimbles, the thimbles of approval and the thimbles of the conclusion.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41441771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid Pondok Pesantren Assalafiyah Az-Zuhri Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data penelitian ini adalah kumpulan SMS Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan dengan teori dari Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Satuan bahasa yang digunakan dalam ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid, meliputi satuan bahasa klausa, kalimat dan paragraf; 2) Pengemasan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid meliputi pengemasan yang tersurat dan tersirat; serta 3) Pemikiran Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid dalam Ungkapan Bijak, meliputi pemikiran mengenai hablumminaallah dan hablumminannas.
{"title":"UNGKAPAN BIJAK ABAH SYEKH SAIFUL ANWAR ZUHRI ROSYID PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH AZ-ZUHRI SEMARANG","authors":"Achmat Sahidun, Agus Nuryatin, A. Syaifudin","doi":"10.15294/JSI.V6I3.18382","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V6I3.18382","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid Pondok Pesantren Assalafiyah Az-Zuhri Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data penelitian ini adalah kumpulan SMS Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan dengan teori dari Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Satuan bahasa yang digunakan dalam ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid, meliputi satuan bahasa klausa, kalimat dan paragraf; 2) Pengemasan ungkapan bijak Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid meliputi pengemasan yang tersurat dan tersirat; serta 3) Pemikiran Abah Syekh Saiful Anwar Zuhri Rosyid dalam Ungkapan Bijak, meliputi pemikiran mengenai hablumminaallah dan hablumminannas.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"6 1","pages":"14-24"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44210796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan menemukan register yang terdapat pada bahasa pecinta sugar glider di media social facebook. Pengambilan data dilakukan pada media social facebook di grup rumah sugar glider. Analisis data dilakukan dengan metode analisis agih dan padan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya register pecinta sugar glider berdasarkan bentuk dan makna serta fungsi yang terdapat di dalam register. Bentuk tersebut seperti grooming dengan gloss ‘dandan’, grooming termasuk kelas kata kategori verba (kata kerja). Menurut masyarakat bahasa Indonesia kata grooming mempunyai makna dandan atau mengenakan pakaian dan hiasan serta alat-alat rias atau memperbaiki diri dan menjadikan baik / rapi, namun didalam register pecinta sugar glider di media sosial facebook kata grooming mempunyai makna hewan tersebut sedang membersihkan badannya sendiri. Kata tersebut mempunyai fungsi sosial didalam register yaitu tujuan tuturan.
{"title":"Register Pecinta Sugar Glider di Media Sosial Facebook","authors":"Novalia Rachmawati, T. Yuniawan, A. Syaifudin","doi":"10.15294/JSI.V6I3.16045","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/JSI.V6I3.16045","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan menemukan register yang terdapat pada bahasa pecinta sugar glider di media social facebook. Pengambilan data dilakukan pada media social facebook di grup rumah sugar glider. Analisis data dilakukan dengan metode analisis agih dan padan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya register pecinta sugar glider berdasarkan bentuk dan makna serta fungsi yang terdapat di dalam register. Bentuk tersebut seperti grooming dengan gloss ‘dandan’, grooming termasuk kelas kata kategori verba (kata kerja). Menurut masyarakat bahasa Indonesia kata grooming mempunyai makna dandan atau mengenakan pakaian dan hiasan serta alat-alat rias atau memperbaiki diri dan menjadikan baik / rapi, namun didalam register pecinta sugar glider di media sosial facebook kata grooming mempunyai makna hewan tersebut sedang membersihkan badannya sendiri. Kata tersebut mempunyai fungsi sosial didalam register yaitu tujuan tuturan.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"6 1","pages":"7-13"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46952680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}