Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i2.58479
A. Onojah, O. Obielodan, Adenike Aderogba Onojah, Taye Rasheed Rasheed Alani
Lecturers are not engaging in the frequent use of mobile technologies to support and supplement instructions and their learning experiences, as these technologies assist in simplifying concepts and could lead to improved academic performance. The objectives were to investigate science lecturers' perceived use of mobile technologies for instruction. The study was a descriptive research of survey type and a random sampling technique was adopted to select 172 respondents. Data were analyzed using frequency count, percentage and t-test. The findings established that science lecturers have a bright perception of the use of mobile technologies for instruction. The study concluded that science lecturers’ perception of the use of mobile technology boosts their students’ learning. It was thus recommended that government should provide an affordable platform for lecturers and students to have their personal technological devices (computer set) which they can use independently and for group learning. Abstrak Dosen tidak sering menggunakan teknologi seluler untuk mendukung dan melengkapi instruksi dan pengalaman belajar mereka, karena teknologi ini membantu menyederhanakan konsep dan dapat meningkatkan kinerja akademik. Tujuannya adalah untuk menyelidiki dosen sains yang menggunakan teknologi seluler untuk pengajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tipe survey dan teknik random sampling digunakan untuk memilih 172 responden. Analisis data menggunakan frekuensi hitung, persentase dan uji-t. Temuan menetapkan bahwa dosen sains memiliki persepsi yang cerah dalam penggunaan teknologi seluler untuk pengajaran. Studi ini menyimpulkan bahwa persepsi dosen IPA tentang penggunaan teknologi seluler meningkatkan pembelajaran siswa mereka. Oleh karena itu, direkomendasikan agar pemerintah menyediakan platform yang terjangkau bagi dosen dan mahasiswa untuk memiliki perangkat teknologi pribadi (perangkat komputer) yang dapat mereka gunakan secara mandiri dan untuk pembelajaran kelompok.
讲师没有经常使用移动技术来支持和补充教学和他们的学习经验,因为这些技术有助于简化概念,并可能导致学习成绩的提高。目的是调查科学讲师对移动技术在教学中的使用情况。本研究为调查型描述性研究,采用随机抽样方法,共选取172名调查对象。数据分析采用频率计数、百分比和t检验。研究结果表明,科学讲师对使用移动技术进行教学有一个清晰的认识。该研究得出结论,科学讲师对移动技术使用的看法促进了学生的学习。因此,有人建议政府应该为教师和学生提供一个负担得起的平台,让他们拥有自己的个人技术设备(电脑),他们可以独立使用,并进行小组学习。【摘要】内蒙古科技的发展与发展,以及内蒙古科技的发展与发展,以及内蒙古科技的发展与发展,都与内蒙古科技的发展、发展与发展有关。图朱尼亚·阿达拉·乌图克·门耶利季奇·杨孟古纳坎技术卖家乌图克·蓬贾兰。问卷调查采用随机抽样的方法,对172名被调查者进行了问卷调查。数据分析:孟古那坎的频率,代表性的丹吉特。Temuan menetapkan bahwa dosssiliki persiliki persiliki dalam pengganan技术卖家untuk pengganan。研究了一种新方法,即在不同的情况下,使用不同的方法,如使用不同的方法,使用不同的方法。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。
{"title":"Why Do Science Lecturers Distinguish the Use of Mobile Technologies for Instruction?","authors":"A. Onojah, O. Obielodan, Adenike Aderogba Onojah, Taye Rasheed Rasheed Alani","doi":"10.15294/ijcets.v10i2.58479","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i2.58479","url":null,"abstract":"Lecturers are not engaging in the frequent use of mobile technologies to support and supplement instructions and their learning experiences, as these technologies assist in simplifying concepts and could lead to improved academic performance. The objectives were to investigate science lecturers' perceived use of mobile technologies for instruction. The study was a descriptive research of survey type and a random sampling technique was adopted to select 172 respondents. Data were analyzed using frequency count, percentage and t-test. The findings established that science lecturers have a bright perception of the use of mobile technologies for instruction. The study concluded that science lecturers’ perception of the use of mobile technology boosts their students’ learning. It was thus recommended that government should provide an affordable platform for lecturers and students to have their personal technological devices (computer set) which they can use independently and for group learning. \u0000Abstrak \u0000Dosen tidak sering menggunakan teknologi seluler untuk mendukung dan melengkapi instruksi dan pengalaman belajar mereka, karena teknologi ini membantu menyederhanakan konsep dan dapat meningkatkan kinerja akademik. Tujuannya adalah untuk menyelidiki dosen sains yang menggunakan teknologi seluler untuk pengajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tipe survey dan teknik random sampling digunakan untuk memilih 172 responden. Analisis data menggunakan frekuensi hitung, persentase dan uji-t. Temuan menetapkan bahwa dosen sains memiliki persepsi yang cerah dalam penggunaan teknologi seluler untuk pengajaran. Studi ini menyimpulkan bahwa persepsi dosen IPA tentang penggunaan teknologi seluler meningkatkan pembelajaran siswa mereka. Oleh karena itu, direkomendasikan agar pemerintah menyediakan platform yang terjangkau bagi dosen dan mahasiswa untuk memiliki perangkat teknologi pribadi (perangkat komputer) yang dapat mereka gunakan secara mandiri dan untuk pembelajaran kelompok.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48294826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.50938
Abdullahi Hussein Ahmed, Oba Abdulkadir Ibrahim, Mahmud Wasilah Agunbiade
The importance of the agricultural sector to the Nigerian economy is highly invaluable, although, it is highly responsive and vulnerable to climate change. Climate change has caused decline and volatility in agricultural production, thereby exacerbating food insecurity and hunger in countries such as Nigeria. Most of the Nigerian farmers are rainfed and conservative towards technological change, this calls for the need to develop curriculum contents on smart agriculture for youth who will steer agricultural activities in the nearest future. This study adopts Stufflebeam’s (Content-Input-Process-Product) curriculum content creation process to develop content on climate change and smart agriculture for incorporation into the senior school agricultural science curriculum in Nigeria. The contents were developed using the Food and Agricultural Organization of the United Nations outlined climate-smart agricultural practices as suggested in themes 1 and 2 of the curriculum Abstrak Sektor pertanian sangat penting bagi perekonomian Nigeria, meskipun sangat responsif dan rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim telah menyebabkan penurunan dan ketidakstabilan dalam produksi pertanian, sehingga memperburuk kerawanan pangan dan kelaparan di negara-negara seperti Nigeria. Sebagian besar petani Nigeria menggarap pertanian tadah hujan dan konservatif terhadap perubahan teknologi. Kondisi tersebut meniscayakan perlunya mengembangkan konten kurikulum pertanian cerdas (smart agriculture content) untuk pemuda yang akan mengarahkan kegiatan pertanian dalam waktu terdekat. Studi ini mengadopsi model Stufflebeam (Content-Input-Process-Product) dalam proses pembuatan konten kurikulum untuk mengembangkan materi tentang perubahan iklim dan pertanian cerdas untuk dimasukkan dalam kurikulum ilmu pertanian sekolah menengah di Nigeria. Konten dikembangkan mengacu pada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menguraikan praktik pertanian cerdas iklim sebagai tema 1 dan 2 yang disarankan dari kurikulum
农业部门对尼日利亚经济的重要性是非常宝贵的,尽管它对气候变化的反应非常敏感,也很容易受到气候变化的影响。气候变化导致农业生产下降和波动,从而加剧了尼日利亚等国家的粮食不安全和饥饿问题。大多数尼日利亚农民是靠雨养的,对技术变革持保守态度,这就需要为青年开发智能农业课程内容,他们将在不久的将来指导农业活动。本研究采用Stufflebeam (content - input - process - product)课程内容创作流程,开发气候变化与智慧农业相关内容,并将其纳入尼日利亚高中农业科学课程。内容开发使用列出的联合国粮食及农业组织气候智能型农业实践的建议主题1和2的课程Abstrak上面pertanian sangat囚禁bagi perekonomian尼日利亚,meskipun sangat responsif丹rentan terhadap perubahan iklim。Perubahan iklim telah menyebabkan penurunan dan ketidakstabilan dalam produksi pertanian, seingga memperburuk kerawanan pangan dan kelaparan di negara-negara seperti Nigeria。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kondisi tersebut meniscayakan perlunya mengembangkan konten kurikulum pertanian cerdas(智能农业内容)untuk pemuda yang akan mengarahkan kegiatan pertanian dalam waktu terdekat。研究内容-输入-过程-产品(content - output - process - product)模型,提出了一种新的模型,即“内容-输入-过程-产品”模型,即“内容-输入-过程-产品”模型,即“内容-输入-过程-产品”模型。Konten dikembangkan mengacu pada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menguraikan praktik Pertanian cerdas iklim sebagai tema 1 dan 2 yang disarankan dari kurikulum
{"title":"Integrating Climate Change and Smart Agriculture Contents into Nigerian School Curriculum","authors":"Abdullahi Hussein Ahmed, Oba Abdulkadir Ibrahim, Mahmud Wasilah Agunbiade","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.50938","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.50938","url":null,"abstract":"The importance of the agricultural sector to the Nigerian economy is highly invaluable, although, it is highly responsive and vulnerable to climate change. Climate change has caused decline and volatility in agricultural production, thereby exacerbating food insecurity and hunger in countries such as Nigeria. Most of the Nigerian farmers are rainfed and conservative towards technological change, this calls for the need to develop curriculum contents on smart agriculture for youth who will steer agricultural activities in the nearest future. This study adopts Stufflebeam’s (Content-Input-Process-Product) curriculum content creation process to develop content on climate change and smart agriculture for incorporation into the senior school agricultural science curriculum in Nigeria. The contents were developed using the Food and Agricultural Organization of the United Nations outlined climate-smart agricultural practices as suggested in themes 1 and 2 of the curriculum \u0000Abstrak \u0000Sektor pertanian sangat penting bagi perekonomian Nigeria, meskipun sangat responsif dan rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim telah menyebabkan penurunan dan ketidakstabilan dalam produksi pertanian, sehingga memperburuk kerawanan pangan dan kelaparan di negara-negara seperti Nigeria. Sebagian besar petani Nigeria menggarap pertanian tadah hujan dan konservatif terhadap perubahan teknologi. Kondisi tersebut meniscayakan perlunya mengembangkan konten kurikulum pertanian cerdas (smart agriculture content) untuk pemuda yang akan mengarahkan kegiatan pertanian dalam waktu terdekat. Studi ini mengadopsi model Stufflebeam (Content-Input-Process-Product) dalam proses pembuatan konten kurikulum untuk mengembangkan materi tentang perubahan iklim dan pertanian cerdas untuk dimasukkan dalam kurikulum ilmu pertanian sekolah menengah di Nigeria. Konten dikembangkan mengacu pada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menguraikan praktik pertanian cerdas iklim sebagai tema 1 dan 2 yang disarankan dari kurikulum","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45713895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.54802
Devi Larasati, H. Haryono
The purpose of this study is to determine the effectiveness of Google classroom as an e-learning-based learning medium in the Flipped Classroom model to improve student learning outcomes in English subjects at Ibu Kartini Vocational High School, Semarang City. The research method used in this study was quantitative approach, a quasi-experimental design with a non-equivalent control group design model. The sample selection of this research is simple random sampling technique. The tool used to collect data in this study was a test with 50 multiple choice questions. The data analysis technique used is the independent sample t-test and the N-gain score test. The results of the hypothesis test showed that there was a significant difference in learning outcomes between the experimental class and the control class. It means that the use of Google classroom as an e-learning-based learning medium in the Flipped Classroom model proved effective in improving students' learning outcomes. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana keefektifan Google classroom sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dalam model Flipped Classroom untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di SMK Ibu Kartini kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan pola quasi experimental design dengan model non-equivalent control group design. Pemilihan sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah Tes dengan soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji independent sampel t-test dan uji N-gain score. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Google classroom sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dalam model Flipped Classroom terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris.
本研究的目的是确定谷歌课堂作为翻转课堂模式中基于电子学习的学习媒介的有效性,以提高三宝垄市伊布·卡尔蒂尼职业高中学生在英语科目上的学习成绩。本研究采用的研究方法是定量方法,采用非等效对照组设计模型进行准实验设计。本研究的样本选择是简单的随机抽样技术。本研究中用于收集数据的工具是一项包含50道选择题的测试。所使用的数据分析技术是独立样本t检验和N增益分数检验。假设检验的结果表明,实验班和对照班的学习成绩存在显著差异。这意味着,在翻转课堂模式中,谷歌课堂作为一种基于电子学习的学习媒介被证明在提高学生的学习成绩方面是有效的。摘要本研究旨在了解谷歌课堂作为翻转课堂模式中基于电子学习的学习媒体,在SMK Mother Kartini City Semarang提高学生英语学习成绩的效果。本研究采用定量方法和实验研究方法。本研究设计采用准实验设计模式和非等效控制组设计模型。本研究样本的选择采用简单的随机抽样技术。用于收集这项研究数据的工具是一项50道题的双重选择测试。使用的数据分析技术是独立的t检验样本和N增益分数检验。假设结果显示实验班和对照班之间存在显著差异。因此,可以得出结论,在翻转课堂模式中,使用谷歌课堂作为基于电子学习的学习媒体,在提高学生的英语学习成绩方面是有效的。
{"title":"The Effectiveness of Google Classroom in the Flipped Class-room Model for English Subjects in Vocational School","authors":"Devi Larasati, H. Haryono","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.54802","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.54802","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to determine the effectiveness of Google classroom as an e-learning-based learning medium in the Flipped Classroom model to improve student learning outcomes in English subjects at Ibu Kartini Vocational High School, Semarang City. The research method used in this study was quantitative approach, a quasi-experimental design with a non-equivalent control group design model. The sample selection of this research is simple random sampling technique. The tool used to collect data in this study was a test with 50 multiple choice questions. The data analysis technique used is the independent sample t-test and the N-gain score test. The results of the hypothesis test showed that there was a significant difference in learning outcomes between the experimental class and the control class. It means that the use of Google classroom as an e-learning-based learning medium in the Flipped Classroom model proved effective in improving students' learning outcomes. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana keefektifan Google classroom sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dalam model Flipped Classroom untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di SMK Ibu Kartini kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan pola quasi experimental design dengan model non-equivalent control group design. Pemilihan sampel penelitian ini dengan teknik simple random sampling. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah Tes dengan soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji independent sampel t-test dan uji N-gain score. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Google classroom sebagai media pembelajaran berbasis e-learning dalam model Flipped Classroom terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris. ","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48262908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.51149
Rahima Nurviani, Mohamad Ridhuan Abdullah
This research explored how the principals in Banda Aceh XYZ Schools manage the curriculum and instruction and its relatedness to Principal Instructional Management Rating Scale (PIMRS) (Halinger, 1985). This research has 3 research questions and to answer them, a cross-sectional survey, adapted from PIMRS was used and administered to 186 teachers from local schools there. Research findings indicate that principals of Banda Aceh XYZ school played moderate roles (µ =3.78) in managing curriculum and instruction, and no statistical difference between male and female teachers’ perceptions of principals’ roles in managing curriculum and instruction. The results pointed to the importance of having workshops and policy discussions to improve teaching and parallel understanding of curriculum and instruction for teachers and administrators. Abstrak Penelitian ini mengupas bagaimana kepala sekolah di Sekolah-Sekolah XYZ di Banda Aceh mengatur kurikulum dan pengajaran serta keterkaitannya dengan Principal Instructional Management Rating Scale (PIMRS) (Hallinger, 1985). Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian dengan mengadaptasi PIMRS dalam survei terhadap 186 orang guru di sekolah lokal. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa kepala-kepala sekolah XYZ di Banda Aceh berperan moderat (sedang) (µ =3.78) dalam mengatur kurikulum dan pengajaran, dan tidak ditemukan perbedaan signifikan antara pendapat guru laki-laki dan perempuan dalam hal peran kepala sekolah mengatur kurikulum dan pengajaran. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan pembahasan kebijakan untuk meningkatkan pengajaran dan pemahaman menyeluruh terhadap kurikulum dan pengajaran bagi guru dan admistrator sekolah.
本研究探讨班达亚齐XYZ学校的校长如何管理课程和教学,以及其与校长教学管理评定量表(PIMRS)的关系(Halinger, 1985)。本研究有3个研究问题,为了回答这些问题,采用了一项改编自PIMRS的横断面调查,对当地学校的186名教师进行了调查。研究发现,班达亚齐XYZ学校校长在课程与教学管理中扮演中等角色(µ=3.78),男女教师对校长课程与教学管理角色的认知无统计学差异。结果表明,必须举办讲习班和政策讨论,以改善教学,并使教师和行政人员同时了解课程和教学。[摘要]班达亚齐省校长教学管理评定量表(PIMRS)(1998)。Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan Penelitian dengan mengadaptasi PIMRS dalam调查了186名猩猩guru di sekolah当地。Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa kepala-kepala sekolah di Banda Aceh berperan moderat (seang)(µ=3.78)dalam mengatur kurikulum dan pengajaran, dan tidak ditemukan perbedaan signifikan antara pendapat guru laki-laki dan perempuan dalam hal peran kepala sekolah mengatur kurikulum dan pengajaran。Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan pembahasan kebijakan untuk mengkatkan pengajaran dan pemahaman menyeluruh terhadap kurikulum dan pengajaran bagi guru dan行政长官sekolah。
{"title":"Revisiting PIMRS and Curriculum Instruction Management: Evaluation of Principalship in Banda Aceh","authors":"Rahima Nurviani, Mohamad Ridhuan Abdullah","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.51149","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.51149","url":null,"abstract":"This research explored how the principals in Banda Aceh XYZ Schools manage the curriculum and instruction and its relatedness to Principal Instructional Management Rating Scale (PIMRS) (Halinger, 1985). This research has 3 research questions and to answer them, a cross-sectional survey, adapted from PIMRS was used and administered to 186 teachers from local schools there. Research findings indicate that principals of Banda Aceh XYZ school played moderate roles (µ =3.78) in managing curriculum and instruction, and no statistical difference between male and female teachers’ perceptions of principals’ roles in managing curriculum and instruction. The results pointed to the importance of having workshops and policy discussions to improve teaching and parallel understanding of curriculum and instruction for teachers and administrators. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini mengupas bagaimana kepala sekolah di Sekolah-Sekolah XYZ di Banda Aceh mengatur kurikulum dan pengajaran serta keterkaitannya dengan Principal Instructional Management Rating Scale (PIMRS) (Hallinger, 1985). Penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian dengan mengadaptasi PIMRS dalam survei terhadap 186 orang guru di sekolah lokal. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa kepala-kepala sekolah XYZ di Banda Aceh berperan moderat (sedang) (µ =3.78) dalam mengatur kurikulum dan pengajaran, dan tidak ditemukan perbedaan signifikan antara pendapat guru laki-laki dan perempuan dalam hal peran kepala sekolah mengatur kurikulum dan pengajaran. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan pembahasan kebijakan untuk meningkatkan pengajaran dan pemahaman menyeluruh terhadap kurikulum dan pengajaran bagi guru dan admistrator sekolah.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45675862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.55144
Afidatun Nisa, Y. Utanto
This study aims to obtain information related to the content of the marine curriculum in order to preserve the wisdom of coastal communities carried out at the SD IT Mahabbatul Haq Batam City. The research method uses descriptive qualitative research with a case study design. Data collection techniques with interviews, observation, and documentation. The results showed that 2 factors caused the lack of implementation of marine local content at SD IT Mahabbatul Haq Batam City. These factors consist of internal factors, namely administratively the SD IT Mahabbatul Haq Batam City does not yet have the necessary documents such as marine curriculum documents and Learning Implementation Plan (RPP). The implementation of marine local content learning is only guided by the syllabus of marine local content subjects. Meanwhile, external factors have not had a major impact on the surrounding coastal communities. In addition, 2 factors influence the reason why the application of local marine content in supporting the preservation of the wisdom of coastal communities, namely the environmental aspect, and the cultural aspect. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait muatan kurikulum kelautan guna melestarikan kearifan masyarakat pesisir yang dilaksanakan di Sekolah Dasar IT Mahabbatul Haq Kota Batam. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 faktor yang menyebabkan kekurangan dari pelaksanaan muatan lokal kelautan di SD IT Mahabbatul Haq Kota Batam. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal yaitu secara administratif Sekolah Dasar IT Mahabbatul Haq Kota Batam belum memiliki dokumen yang diperlukan seperti dokumen kurikulum kelautan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelautan. Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal kelautan hanya berpedoman pada silabus mata pelajaran muatan lokal kelautan. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan belum berdampak besar terhadap masyarakat pesisir disekitarnya. Selain itu terdapat 2 faktor juga yang mempengaruhi alasan mengapa diterapkannya muatan lokal kelautan dalam mendukung pelestarian kearifan masyarakat pesisir yaitu segi lingkungan, dan segi kultural.
本研究旨在搜集有关海洋课程内容的资料,以保存在巴淡市资讯科技署Mahabbatul Haq baam举办的沿海社区的智慧。研究方法采用描述性定性研究和案例研究设计。通过访谈、观察和文件收集数据的技术。结果显示,两个因素导致了SD IT Mahabbatul Haq Batam市缺乏实施海洋本地内容。这些因素包括内部因素,即在行政上,SD IT Mahabbatul Haq Batam市还没有必要的文件,如海洋课程文件和学习实施计划(RPP)。海洋地方内容学习的实施只有在海洋地方内容学科教学大纲的指导下才能进行。与此同时,外部因素并未对周边沿海社区产生重大影响。此外,有两个因素影响了为什么应用当地海洋内容来支持沿海社区智慧的保护,即环境方面和文化方面。【摘要】巴淡岛,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚总统,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚。方法penpentian menggunakan质量描述,登甘设计penpentian研究的原因。人口普查数据、观测和文献资料。Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2为yang menyebabkan kekurangan dari pelaksanaan muatan当地的kelautan,为Mahabbatul Haq Kota Batam。行政长官,行政长官,行政长官,行政长官,行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官,最高行政长官。Pelaksanaan pembelajaran muatan local kelautan汉尼亚berpedoman帕达西布斯马塔pelajaran muatan local kelautan。沙当甘县是西北地区的一个县,也是一个县。沙当甘县是西北地区的一个县。Selain itu terapat 2因素为juga yang mempengaruhi alasan mengapa diiterapkannya muatan当地kelautan dalam mendukung巴勒斯坦kearifan masyarakat总统yyitu segi lingkungan, dan segi文化。
{"title":"Marine Local Content Curriculum for Coastal Community: an Insight from Integrated Islamic Elementary School, Batam City","authors":"Afidatun Nisa, Y. Utanto","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.55144","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.55144","url":null,"abstract":"This study aims to obtain information related to the content of the marine curriculum in order to preserve the wisdom of coastal communities carried out at the SD IT Mahabbatul Haq Batam City. The research method uses descriptive qualitative research with a case study design. Data collection techniques with interviews, observation, and documentation. The results showed that 2 factors caused the lack of implementation of marine local content at SD IT Mahabbatul Haq Batam City. These factors consist of internal factors, namely administratively the SD IT Mahabbatul Haq Batam City does not yet have the necessary documents such as marine curriculum documents and Learning Implementation Plan (RPP). The implementation of marine local content learning is only guided by the syllabus of marine local content subjects. Meanwhile, external factors have not had a major impact on the surrounding coastal communities. In addition, 2 factors influence the reason why the application of local marine content in supporting the preservation of the wisdom of coastal communities, namely the environmental aspect, and the cultural aspect. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait muatan kurikulum kelautan guna melestarikan kearifan masyarakat pesisir yang dilaksanakan di Sekolah Dasar IT Mahabbatul Haq Kota Batam. Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 faktor yang menyebabkan kekurangan dari pelaksanaan muatan lokal kelautan di SD IT Mahabbatul Haq Kota Batam. Faktor tersebut terdiri dari faktor internal yaitu secara administratif Sekolah Dasar IT Mahabbatul Haq Kota Batam belum memiliki dokumen yang diperlukan seperti dokumen kurikulum kelautan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelautan. Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal kelautan hanya berpedoman pada silabus mata pelajaran muatan lokal kelautan. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan belum berdampak besar terhadap masyarakat pesisir disekitarnya. Selain itu terdapat 2 faktor juga yang mempengaruhi alasan mengapa diterapkannya muatan lokal kelautan dalam mendukung pelestarian kearifan masyarakat pesisir yaitu segi lingkungan, dan segi kultural. ","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45170678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.56103
Shella Suksesi, Edi Subkhan
This study aims to identify the problems that arose amid the implementation of the emergency curriculum endorsed by the government among teachers and students. The emergency curriculum is a top-down curricular intervention as a means to overcome the problems caused by the Covid-19 outbreak. The research has been conducted in one senior high school in the center of Semarang City, involving several interviewees by employing a qualitative approach. The results showed that there are varieties of teachers’ understanding of emergency curriculum as well as their resistance and acceptance. During the planning stage, the role of teacher association based on the subject matter (MGMP), district of education office, and school principal are central. Afterward, in the organizing and implementation stages of the emergency curriculum technical and non-technical barriers from the students cause learning problems, e.g. poor internet infrastructure, lack of digital literacy skills, and teachers’ misunderstanding of the basic concept of emergency curriculum. However, until the end of the process management (assessment stage) there is no significant problems can be found. In this regard, all students have met the minimum required standard of achievement. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di tengah penerapan kurikulum darurat yang disahkan oleh pemerintah di kalangan guru dan siswa. Kurikulum darurat merupakan intervensi kurikuler dari atas ke bawah sebagai sarana untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh wabah Covid-19. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di pusat Kota Semarang, melibatkan beberapa narasumber dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi pemahaman guru terhadap kurikulum darurat, juga resistensi dan penerimaan mereka. Pada tahap perencanaan, peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Dinas Pendidikan, dan kepala sekolah sangat penting. Setelah itu, pada tahap pengorganisasian dan implementasi kurikulum darurat, hambatan teknis dan non-teknis dari siswa menyebabkan masalah pembelajaran, misalnya infrastruktur internet yang buruk, kurangnya keterampilan literasi digital, dan kesalahpahaman guru terhadap konsep dasar kurikulum darurat. Walau demikian, hingga akhir proses pengelolaan (tahap penilaian) tidak ditemukan masalah yang berarti. Dalam hal ini, semua siswa telah memenuhi standar pencapaian minimum yang disyaratkan (KKM).
{"title":"The Management Process of the Emergency Curriculum and Its Influential Factors: Insight from the Field","authors":"Shella Suksesi, Edi Subkhan","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.56103","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.56103","url":null,"abstract":"This study aims to identify the problems that arose amid the implementation of the emergency curriculum endorsed by the government among teachers and students. The emergency curriculum is a top-down curricular intervention as a means to overcome the problems caused by the Covid-19 outbreak. The research has been conducted in one senior high school in the center of Semarang City, involving several interviewees by employing a qualitative approach. The results showed that there are varieties of teachers’ understanding of emergency curriculum as well as their resistance and acceptance. During the planning stage, the role of teacher association based on the subject matter (MGMP), district of education office, and school principal are central. Afterward, in the organizing and implementation stages of the emergency curriculum technical and non-technical barriers from the students cause learning problems, e.g. poor internet infrastructure, lack of digital literacy skills, and teachers’ misunderstanding of the basic concept of emergency curriculum. However, until the end of the process management (assessment stage) there is no significant problems can be found. In this regard, all students have met the minimum required standard of achievement. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul di tengah penerapan kurikulum darurat yang disahkan oleh pemerintah di kalangan guru dan siswa. Kurikulum darurat merupakan intervensi kurikuler dari atas ke bawah sebagai sarana untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh wabah Covid-19. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di pusat Kota Semarang, melibatkan beberapa narasumber dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi pemahaman guru terhadap kurikulum darurat, juga resistensi dan penerimaan mereka. Pada tahap perencanaan, peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Dinas Pendidikan, dan kepala sekolah sangat penting. Setelah itu, pada tahap pengorganisasian dan implementasi kurikulum darurat, hambatan teknis dan non-teknis dari siswa menyebabkan masalah pembelajaran, misalnya infrastruktur internet yang buruk, kurangnya keterampilan literasi digital, dan kesalahpahaman guru terhadap konsep dasar kurikulum darurat. Walau demikian, hingga akhir proses pengelolaan (tahap penilaian) tidak ditemukan masalah yang berarti. Dalam hal ini, semua siswa telah memenuhi standar pencapaian minimum yang disyaratkan (KKM).","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44536460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v10i1.56341
Fafii Rochmatillah
The poor results of national and international assessments make the national curriculum get criticism. Meanwhile, the Cambridge curriculum gets popular because of its quality. Textbooks as curriculum manifestations affect student learning. This study describes Higher Order Thinking Skills (HOTS) and the dominance of its level in the Cambridge Primary Mathematics 4 textbooks which are Teacher's Resources and Learner's Book. This study uses a directed qualitative content analysis method. This research shows that all HOTS levels (analyze, evaluate, and create) are spread across four major themes (number, measure, data handling, and geometry) Teacher's Resource and Learner's Book. Theoretically, HOTS in the Teacher's Resource and Learner's Book can teach critical thinking, creativity, collaboration, and communication because the learning content of HOTS in this book uses a student-centered approach and the teacher actively provides scaffolding using open-ended questions, discussions, and group activities. HOTS level creating is dominant in Teacher's Resource and analysis is dominant in Learner's Book. Abstrak Hasil assesmen nasional dan internasional yang konsisten buruk membuat kurikulum nasional menuai kritik. Sementara itu, kurikulum Cambridge diminati sejumlah kalangan karena dianggap lebih berkualitas. Buku teks sebagai manifestasi kurikulum berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan dominasi levelnya dalam buku teks Cambridge Primary Mathematics 4 yang terdiri dari Teacher’s Resources dan Learner’s Book. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif terarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga level HOTS (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) tersebar dalam keempat tema besar (number, measure, handling data, dan geometry) Teacher’s Resource dan Learner’s Book. Secara teoretis, HOTS dalam Teacher’s Resource dan Learner’s Book dapat membelajarkan critical thinking, creativity, collaboration, dan communication karena pembelajaran muatan HOTS dalam buku ini terpusat pada siswa dan guru aktif memberikan scaffolding menggunakan pertanyaan open-ended, diskusi, serta aktivitas berkelompok. HOTS dalam Teacher’s Resource didominasi oleh level mencipta, sedangkan Learner’s Book didominasi level menganalisis.
国内和国际评估的不佳结果使国家课程受到批评。与此同时,剑桥的课程因其质量而受到欢迎。教材作为课程表现形式影响着学生的学习。本研究描述了高阶思维技能(HOTS)及其在剑桥小学数学4教科书(教师资源和学习者书籍)中的主导地位。本研究采用定向定性含量分析方法。这项研究表明,所有HOTS水平(分析,评估和创造)分布在四个主要主题(数字,测量,数据处理和几何),教师资源和学习者书籍。从理论上讲,教师资源和学习者书中的HOTS可以教授批判性思维,创造力,协作和沟通,因为本书中的HOTS学习内容采用以学生为中心的方法,教师通过开放式问题,讨论和小组活动积极提供脚手架。《教师资源》中以HOTS水平创建为主,《学习者教材》中以分析为主。【摘要】对国内、国际食品质量进行评价,对食品质量评价进行一致性评价。Sementara itu, kurikulum cambridgetimati sejumlah kalangan karena dianggap lebih berkualitasBuku teks sebagai manifestasi kurikulum berpengaruh terhadap pembelajaran siswa。《高阶思维技能(HOTS)》是剑桥小学数学4版的教师资源和学习者用书。Penelitian ini mongunakan方法分析是一种定性分析方法。《数学分析、数学评估、数学分析》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》、《数学数学》。Secara teoretis, HOTS dalam教师资源和学习者的书dapat成员ajajan批判性思维,创造力,协作,和沟通karena pembelajaran muatan HOTS dalam buku ini terpusat padsiswa dan guru aktif成员kanscaffolding menggunakan pertanyan开放式,讨论,serta aktivitas berkelompok。HOTS dalam教师资源(英语:Teacher’s Resource)、sedangkan学习者图书(英语:Learner’s Book)(英语:Learner’s Book)。
{"title":"Do There Any Higher Order Thinking Skills in the Cambridge Primary Mathematics Textbook?","authors":"Fafii Rochmatillah","doi":"10.15294/ijcets.v10i1.56341","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v10i1.56341","url":null,"abstract":"The poor results of national and international assessments make the national curriculum get criticism. Meanwhile, the Cambridge curriculum gets popular because of its quality. Textbooks as curriculum manifestations affect student learning. This study describes Higher Order Thinking Skills (HOTS) and the dominance of its level in the Cambridge Primary Mathematics 4 textbooks which are Teacher's Resources and Learner's Book. This study uses a directed qualitative content analysis method. This research shows that all HOTS levels (analyze, evaluate, and create) are spread across four major themes (number, measure, data handling, and geometry) Teacher's Resource and Learner's Book. Theoretically, HOTS in the Teacher's Resource and Learner's Book can teach critical thinking, creativity, collaboration, and communication because the learning content of HOTS in this book uses a student-centered approach and the teacher actively provides scaffolding using open-ended questions, discussions, and group activities. HOTS level creating is dominant in Teacher's Resource and analysis is dominant in Learner's Book. \u0000Abstrak \u0000Hasil assesmen nasional dan internasional yang konsisten buruk membuat kurikulum nasional menuai kritik. Sementara itu, kurikulum Cambridge diminati sejumlah kalangan karena dianggap lebih berkualitas. Buku teks sebagai manifestasi kurikulum berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dan dominasi levelnya dalam buku teks Cambridge Primary Mathematics 4 yang terdiri dari Teacher’s Resources dan Learner’s Book. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif terarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga level HOTS (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) tersebar dalam keempat tema besar (number, measure, handling data, dan geometry) Teacher’s Resource dan Learner’s Book. Secara teoretis, HOTS dalam Teacher’s Resource dan Learner’s Book dapat membelajarkan critical thinking, creativity, collaboration, dan communication karena pembelajaran muatan HOTS dalam buku ini terpusat pada siswa dan guru aktif memberikan scaffolding menggunakan pertanyaan open-ended, diskusi, serta aktivitas berkelompok. HOTS dalam Teacher’s Resource didominasi oleh level mencipta, sedangkan Learner’s Book didominasi level menganalisis.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41859141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-30DOI: 10.15294/ijcets.v9i1.50665
Rahma Ta’nisatul Qulub, B. Budiyono
This study aims to reveal the relationship between teachers' digital literacy skills and the quality of online learning in schools. This research uses a quantitative approach with the type of correlation research. The researchers used a teacher digital literacy scale and online learning quality scale instruments to gather the data from 64 teachers as the sample of this research. The reliability of variable X is 0.750 and variable Y is 0.837. Next, the analysis of the data uses simple regression and product moment. The result of the research showed that (1) teachers’ digital literacy level at SMK N 2 Adiwerna is good in the category at 80,56% with an average score of 97.08, (2) in line with the previous finding, the quality of online learning also has a good result at 77.85% with an average score of 101.98, and (3) there is a relation between the level of teachers’ digital literacy and the quality of online learning, in detail the level of teachers’ digital literacy has a positive effect on the quality of online learning at SMK Negeri 2 Adiwerna. Abstrak Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan antara kemampuan literasi digital guru dengan kualitas pembelajaran daring di Sekolah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian korelasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru pengajar sejumlah 64 guru. Pengumpulan data melalui instrumen skala literasi digital guru dan skala kualitas pembelajaran daring. Dengan reliabel variabel X sebesar 0,750 dan variabel Y sebesar 0.837. Analisis data dilakukan dengan regresi sederhana dan product moment. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat literasi digital guru di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan scor 80,56% dari 100% dengan skor rerata 97,08, 2) Kualitas pembelajaran daring di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor 77,85% dengan skor rerata 101,98, 3) Terdapat hubungan antara tingkat literasi digital guru dan kualitas pembelajaran daring di SMK Negeri 2 Adiwerna, bahwa tingkat literasi digital berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran daring di SMK negeri 2 Adiwerna.
本研究旨在揭示教师数字素养技能与学校在线学习质量之间的关系。本研究采用定量方法进行相关研究。研究人员使用教师数字素养量表和在线学习质量量表工具收集了64名教师的数据作为本研究的样本。变量X的信度为0.750,变量Y的信度为0.837。接下来,使用简单回归和积矩对数据进行分析。研究结果表明:(1)SMK N 2 Adiwerna教师的数字素养水平在类别中处于良好状态,为8056%,平均得分为97.08;(2)与之前的研究结果一致,在线学习质量也处于良好状态,为77.85%,平均得分为101.98;(3)教师的数字素养水平与在线学习质量之间存在一定的关系。具体而言,教师的数字素养水平对SMK Negeri 2 Adiwerna的在线学习质量具有积极影响。摘要:Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan antara kemampuan文学大师dengan kualitas pembelajaran daring di Sekolah。方法:penelitian menggunakan pendekatan kuantititian penelitian korelasi。Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru pengajar sejumlah 64 guru。彭普兰数据melalui仪器skala literasi数字大师dan skala kualitas pembelajaran胆子。登干可靠变量X sebesar 0.750,可靠变量Y sebesar 0.837。对数据进行分析,并对数据进行回归分析。Hasil penelitian menunjukkan:1) Tingkat literasi digital guru di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan scor 80,56% dari 100% dengan skororata 97,08; 2) Kualitas penbelajan daring di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor 77,85% dengan skororata 101,98; 3) Terdapat hubungan antara Tingkat literasdigital guru dan Kualitas pembelajan daring di SMK Negeri 2 Adiwerna;bawa tingkat literasi digital berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran daring di SMK negeri Adiwerna。
{"title":"The Effect of Teacher's Digital Literacy Level on the Quality of Online Learning at Adiwerna Vocational School, Tegal","authors":"Rahma Ta’nisatul Qulub, B. Budiyono","doi":"10.15294/ijcets.v9i1.50665","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v9i1.50665","url":null,"abstract":"This study aims to reveal the relationship between teachers' digital literacy skills and the quality of online learning in schools. This research uses a quantitative approach with the type of correlation research. The researchers used a teacher digital literacy scale and online learning quality scale instruments to gather the data from 64 teachers as the sample of this research. The reliability of variable X is 0.750 and variable Y is 0.837. Next, the analysis of the data uses simple regression and product moment. The result of the research showed that (1) teachers’ digital literacy level at SMK N 2 Adiwerna is good in the category at 80,56% with an average score of 97.08, (2) in line with the previous finding, the quality of online learning also has a good result at 77.85% with an average score of 101.98, and (3) there is a relation between the level of teachers’ digital literacy and the quality of online learning, in detail the level of teachers’ digital literacy has a positive effect on the quality of online learning at SMK Negeri 2 Adiwerna. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan mengungkapkan hubungan antara kemampuan literasi digital guru dengan kualitas pembelajaran daring di Sekolah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian korelasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru pengajar sejumlah 64 guru. Pengumpulan data melalui instrumen skala literasi digital guru dan skala kualitas pembelajaran daring. Dengan reliabel variabel X sebesar 0,750 dan variabel Y sebesar 0.837. Analisis data dilakukan dengan regresi sederhana dan product moment. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat literasi digital guru di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan scor 80,56% dari 100% dengan skor rerata 97,08, 2) Kualitas pembelajaran daring di SMK Negeri 2 Adiwerna termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor 77,85% dengan skor rerata 101,98, 3) Terdapat hubungan antara tingkat literasi digital guru dan kualitas pembelajaran daring di SMK Negeri 2 Adiwerna, bahwa tingkat literasi digital berpengaruh positif terhadap kualitas pembelajaran daring di SMK negeri 2 Adiwerna.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43913662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.15294/ijcets.v9i2.48617
Harisa Mardiana
This research examines the use of digital technology as an intervention plan for teaching during the COVID-19 outbreak in Indonesia. It assesses the readiness and preparedness of 103 social science lecturers from universities in Tangerang Kota to use digital technology for teaching during the pandemic. Many lecturers were reluctant to improve their abilities and skills in digital technology, and some found it challenging. The study used a quantitative and semi-structured qualitative method to analyze the application of technology and investigate lecturers' abilities and skills in using digital technology during the outbreak. The result revealed that 69 respondents were capable and skilled in developing technological innovation. The remaining 34 respondents faced difficulties and were advised to relearn the development of innovative technology for 21st-century learning. This research offers insights into the challenges and opportunities of using digital technology for teaching during a pandemic and highlights the importance of technological readiness. Abstrak Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan teknologi digital sebagai rencana intervensi untuk mengajar selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menilai kesiapan dan persiapan 103 dosen ilmu sosial dari universitas di Tangerang Kota dalam menggunakan teknologi digital untuk mengajar selama pandemi. Banyak dosen yang enggan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam teknologi digital, dan beberapa dari mereka menganggapnya sulit. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dan semi-terstruktur kualitatif untuk menganalisis penerapan teknologi dan menyelidiki kemampuan dan keterampilan dosen dalam menggunakan teknologi digital selama pandemi. Hasilnya menunjukkan bahwa 69 responden mampu dan terampil dalam mengembangkan inovasi teknologi. Sementara 34 responden lainnya mengalami kesulitan dan disarankan untuk mempelajari kembali pengembangan teknologi inovatif untuk pembelajaran abad ke-21. Penelitian ini memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang penggunaan teknologi digital untuk mengajar selama pandemi serta menyoroti pentingnya kesiapan teknologi.
{"title":"Analyzing Teaching Needs to Develop Digital Technology Innovation for Learning Process during the COVID-19 Outbreak","authors":"Harisa Mardiana","doi":"10.15294/ijcets.v9i2.48617","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v9i2.48617","url":null,"abstract":"This research examines the use of digital technology as an intervention plan for teaching during the COVID-19 outbreak in Indonesia. It assesses the readiness and preparedness of 103 social science lecturers from universities in Tangerang Kota to use digital technology for teaching during the pandemic. Many lecturers were reluctant to improve their abilities and skills in digital technology, and some found it challenging. The study used a quantitative and semi-structured qualitative method to analyze the application of technology and investigate lecturers' abilities and skills in using digital technology during the outbreak. The result revealed that 69 respondents were capable and skilled in developing technological innovation. The remaining 34 respondents faced difficulties and were advised to relearn the development of innovative technology for 21st-century learning. This research offers insights into the challenges and opportunities of using digital technology for teaching during a pandemic and highlights the importance of technological readiness. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan teknologi digital sebagai rencana intervensi untuk mengajar selama pandemi COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menilai kesiapan dan persiapan 103 dosen ilmu sosial dari universitas di Tangerang Kota dalam menggunakan teknologi digital untuk mengajar selama pandemi. Banyak dosen yang enggan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam teknologi digital, dan beberapa dari mereka menganggapnya sulit. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dan semi-terstruktur kualitatif untuk menganalisis penerapan teknologi dan menyelidiki kemampuan dan keterampilan dosen dalam menggunakan teknologi digital selama pandemi. Hasilnya menunjukkan bahwa 69 responden mampu dan terampil dalam mengembangkan inovasi teknologi. Sementara 34 responden lainnya mengalami kesulitan dan disarankan untuk mempelajari kembali pengembangan teknologi inovatif untuk pembelajaran abad ke-21. Penelitian ini memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang penggunaan teknologi digital untuk mengajar selama pandemi serta menyoroti pentingnya kesiapan teknologi.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49243923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-30DOI: 10.15294/ijcets.v9i2.49525
G. Baluyos, Ariel R. Clarin
The instructors’ teaching skills and satisfaction are vital in their online teaching performance. This study determined the college instructors’ online teaching skills and satisfaction in relation to their teaching performance. This study utilized a descriptive-correlational design. One hundred twenty-one college instructors were chosen as respondents through random sampling. The researchers used frequency, Percentage, Mean, Standard Deviation, Pearson Product Moment Correlation Coefficient and Stepwise Multiple Regression Analysis in analyzing the data. Results showed that instructors had excellent teaching skills, a very high level of job satisfaction, and very satisfactory teaching performance in online classes. Social and communication skills in teaching and the support that the instructors received from the institution were the predictors of their online teaching performance. Administrators may extend support to the instructors with training and workshops and give rewards and incentives for those outstanding faculty to enhance their satisfaction and encourage others to perform better in online teaching. Abstrak Keterampilan mengajar dan kepuasan dari instruktur penting dalam kinerja pembelajaran online mereka. Penelitian ini menelaah keterampilan instruktur kampus dalam mengajar online dan kepuasan terkait dengan kinerja mengajar mereka. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-korelasional, sebanyak 121 instruktur kampus dipilih sebagai responden menggunakan teknik sampling acak. Peneliti menggunakan frekuensi, persentase, rata-rata, standar deviasi, teori koefisien korelasi produk momen dari Pearson, dan analisis multiple regresi dari Stepwise untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para instruktur telah memiliki keterampilan mengajar yang luar biasa dengan tingkat kepuasan kerja yang sangat tinggi dan juga menunjukkan kinerja mengajar kelas-kelas online yang sangat memuaskan. Keterampilan sosial dan komunikasi dalam mengajar dan dukungan yang diterima oleh para instruktur dari Lembaga menjadi predictor dari kinerja pengajaran online mereka. Tenaga administrasi juga menjadi faktor pendukung para instruktur melalui pelatihan dan lokakarya serta pemberian hadiah dan insentif bagi fakultas yang telah menunjukkan kinerja luar biasa untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan mendorong fakultas lain untuk juga meningkatkan kinerjanya dalam pengajaran online.
{"title":"Predictors of Instructors’ Teaching Performance: Basis for Online Teaching Enhancement","authors":"G. Baluyos, Ariel R. Clarin","doi":"10.15294/ijcets.v9i2.49525","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/ijcets.v9i2.49525","url":null,"abstract":"The instructors’ teaching skills and satisfaction are vital in their online teaching performance. This study determined the college instructors’ online teaching skills and satisfaction in relation to their teaching performance. This study utilized a descriptive-correlational design. One hundred twenty-one college instructors were chosen as respondents through random sampling. The researchers used frequency, Percentage, Mean, Standard Deviation, Pearson Product Moment Correlation Coefficient and Stepwise Multiple Regression Analysis in analyzing the data. Results showed that instructors had excellent teaching skills, a very high level of job satisfaction, and very satisfactory teaching performance in online classes. Social and communication skills in teaching and the support that the instructors received from the institution were the predictors of their online teaching performance. Administrators may extend support to the instructors with training and workshops and give rewards and incentives for those outstanding faculty to enhance their satisfaction and encourage others to perform better in online teaching. \u0000 \u0000Abstrak \u0000Keterampilan mengajar dan kepuasan dari instruktur penting dalam kinerja pembelajaran online mereka. Penelitian ini menelaah keterampilan instruktur kampus dalam mengajar online dan kepuasan terkait dengan kinerja mengajar mereka. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif-korelasional, sebanyak 121 instruktur kampus dipilih sebagai responden menggunakan teknik sampling acak. Peneliti menggunakan frekuensi, persentase, rata-rata, standar deviasi, teori koefisien korelasi produk momen dari Pearson, dan analisis multiple regresi dari Stepwise untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para instruktur telah memiliki keterampilan mengajar yang luar biasa dengan tingkat kepuasan kerja yang sangat tinggi dan juga menunjukkan kinerja mengajar kelas-kelas online yang sangat memuaskan. Keterampilan sosial dan komunikasi dalam mengajar dan dukungan yang diterima oleh para instruktur dari Lembaga menjadi predictor dari kinerja pengajaran online mereka. Tenaga administrasi juga menjadi faktor pendukung para instruktur melalui pelatihan dan lokakarya serta pemberian hadiah dan insentif bagi fakultas yang telah menunjukkan kinerja luar biasa untuk meningkatkan tingkat kepuasan dan mendorong fakultas lain untuk juga meningkatkan kinerjanya dalam pengajaran online.","PeriodicalId":30936,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48971389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}