Pub Date : 2021-06-25DOI: 10.15408/TJEMS.V8I1.19210
Leis Suzanawaty, M. Aisyah, U. Umiyati
AbstractThe purpose of this study was to assess the influence of learning in a higher education institution and the type of institution, on the religiosity of Muslim Millennial students in Indonesia. In this study, religiosity is defined using an Islamic theoretical framework and divided into two sub-variables: hablumminallah and hablumminannas behavior, which serve as dependent variables hablumminallah behavior also serve as an intervening variable. Thus, this work used the Structural Equation Modeling technique using 292 samples to analyze direct and indirect influences. The findings indicated that higher educational institutions directly affect the habluminallah behavior, but not on the habluminannas behavior. While this has an indirect effect on hablumminannas behavior, it is mediated by hablumminallah behavior. It suggests that the level of students' hablumminallah behavior, which is high, makes the higher educational institutions potentially affect the students' hablumminannas too. Moreover, this study used the One-way Anova test to determine whether there are differences in the socio-religious milieu and student religiosity of Islamic and non-faith-based universities. The findings indicate that religious facilities are superior in non-faith-based universities to those in Islamic universities, whereas Islamic subject professors' roles and management support are identical. , there is no difference in the behavior of hablumminallah and hablumminannas students. This shows that if a university provides adequate religious facilities, both Islamic and non-faith-based universities will encourage students' religiosity similarly. AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perguruan tinggi terhadap religiusitas mahasiswa muslim milenial di Indonesia. Penelitian ini menggunakan kerangka teori dengan pendekatan Islami dimana religiusitas terbentuk dari dua sub variabel yaitu perilaku habluminallah dan hablumminannas sebagai variabel terikat, dimana perilaku hablumminallah juga sebagai variabel antara. Karenanya, untuk dapat menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung, penelitian ini menggunakan teknik Structural Equation Modelling dengan 292 sampel. data. Hasilnya menunjukkan bahwa secara langsung, perguruan tinggi hanya mempengaruhi perilaku habumminallah mahasiswa, namun tidak perilaku hablumminannasnya. Sedangkan secara tidak langsung, perguruan tinggi mampu mempengaruhi perilaku hablumminannas mahasiswanya yang dimediasi oleh perilaku hablumminallahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku hablumminallah mahasiswa yang tinggi, menjadikan perguruan tinggi berpotensi mempengaruhi perilaku hablumminanas mahasiswanya pula. Penelitian ini juga melakukan uji One-way Anova untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kondisi sosial keagamaan di lingkungan kampus dan perilaku religius mahasiswa di universitas Islam dengan di universitas Umum. Hasilnya menunjukkan bahwa fasilitas keagamaan di universitas Umum lebih tinggi dibandingkan uni
摘要本研究的目的是评估高等教育机构和机构类型对印尼穆斯林千禧一代学生宗教信仰的影响。本研究采用伊斯兰教的理论框架来定义宗教虔诚度,并将其划分为两个子变量:hablumminallah和hablumminannas行为,这两个子变量既是因变量,hablumminallah行为也是中介变量。因此,本工作使用结构方程建模技术,使用292个样本来分析直接和间接影响。研究结果表明,高等教育机构直接影响habluminallah行为,但对habluminannas行为没有影响。虽然这对hablumminannas行为有间接影响,但它是由hablumminallah行为介导的。这表明,学生自暴自弃的行为水平过高,使得高等院校也可能对学生的自暴自弃产生影响。此外,本研究采用单因素方差分析来确定伊斯兰大学和非宗教大学的社会宗教环境和学生宗教虔诚度是否存在差异。研究结果表明,非宗教大学的宗教设施优于伊斯兰大学,而伊斯兰学科教授的角色和管理支持是相同的。, hablumminallah和hablumminannas学生的行为没有区别。这表明,如果一所大学提供足够的宗教设施,伊斯兰大学和非宗教大学都会同样鼓励学生的宗教信仰。[摘要]印度尼西亚穆斯林千年历史研究。Penelitian ini menggunakan kerangka teori dengan pendekatan Islami dimana religiusitas terbentuk dari dua subvariabel yyitu periaku hablumminallah dan hablumminannas sebagai variabel terikat, dimana periaku hablumminallah juga sebagai variabel antara。结构方程建模,dengan 292样本。数据。Hasilnya menunjukkan bahwa secara langsung, perguran tinggi hanya mempengaruhi peraku habumminallah mahasiswa, namun tidak peraku hablumminannasnya。Sedangkan secara tidak langsung, perguran tinggi mampu mempengaruhi peraku hablumminannas mahasiswananya yang dimediasi oleh peraku hablumminallahnya。我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉,我是杨廷吉。Penelitian ini juga melakukan uji One-way Anova untuk menganalis apakah terdapat perbedaan and kondisi social keagamaan di lingkungan kampus dan perakaku religius mahasiswa di universitas Islam dengan di universitas Umum。Hasilnya menunjukkan bahwa fasilitas keagamaan di universitas Umum lebih tinggi dibandingkan universitas Islam。杨孟格·朱特坎,伊斯兰大学校长,伊斯兰大学校长。halini mengimplikasin bahwa, jika fasilitas keagamaand di lingkungan universitas memadai, maka baik universitas Islam maupun Umum akan efektif mempengaruhi religiusitas mahasiswanya。如何引用:苏珊娜瓦蒂,L.,艾莎,M., Umiyati。(2021)。伊斯兰大学与非宗教大学穆斯林千禧一代学生宗教信仰比较《穆斯林社会的教育》,8(1),44-56。doi: 10.15408 / tjems.v8i1.19210。
{"title":"A Comparison of Muslim Millennial Students' Religiousity at Islamic and Non-Faith Based Universities","authors":"Leis Suzanawaty, M. Aisyah, U. Umiyati","doi":"10.15408/TJEMS.V8I1.19210","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V8I1.19210","url":null,"abstract":"AbstractThe purpose of this study was to assess the influence of learning in a higher education institution and the type of institution, on the religiosity of Muslim Millennial students in Indonesia. In this study, religiosity is defined using an Islamic theoretical framework and divided into two sub-variables: hablumminallah and hablumminannas behavior, which serve as dependent variables hablumminallah behavior also serve as an intervening variable. Thus, this work used the Structural Equation Modeling technique using 292 samples to analyze direct and indirect influences. The findings indicated that higher educational institutions directly affect the habluminallah behavior, but not on the habluminannas behavior. While this has an indirect effect on hablumminannas behavior, it is mediated by hablumminallah behavior. It suggests that the level of students' hablumminallah behavior, which is high, makes the higher educational institutions potentially affect the students' hablumminannas too. Moreover, this study used the One-way Anova test to determine whether there are differences in the socio-religious milieu and student religiosity of Islamic and non-faith-based universities. The findings indicate that religious facilities are superior in non-faith-based universities to those in Islamic universities, whereas Islamic subject professors' roles and management support are identical. , there is no difference in the behavior of hablumminallah and hablumminannas students. This shows that if a university provides adequate religious facilities, both Islamic and non-faith-based universities will encourage students' religiosity similarly. AbstrakPenelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh perguruan tinggi terhadap religiusitas mahasiswa muslim milenial di Indonesia. Penelitian ini menggunakan kerangka teori dengan pendekatan Islami dimana religiusitas terbentuk dari dua sub variabel yaitu perilaku habluminallah dan hablumminannas sebagai variabel terikat, dimana perilaku hablumminallah juga sebagai variabel antara. Karenanya, untuk dapat menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung, penelitian ini menggunakan teknik Structural Equation Modelling dengan 292 sampel. data. Hasilnya menunjukkan bahwa secara langsung, perguruan tinggi hanya mempengaruhi perilaku habumminallah mahasiswa, namun tidak perilaku hablumminannasnya. Sedangkan secara tidak langsung, perguruan tinggi mampu mempengaruhi perilaku hablumminannas mahasiswanya yang dimediasi oleh perilaku hablumminallahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku hablumminallah mahasiswa yang tinggi, menjadikan perguruan tinggi berpotensi mempengaruhi perilaku hablumminanas mahasiswanya pula. Penelitian ini juga melakukan uji One-way Anova untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan kondisi sosial keagamaan di lingkungan kampus dan perilaku religius mahasiswa di universitas Islam dengan di universitas Umum. Hasilnya menunjukkan bahwa fasilitas keagamaan di universitas Umum lebih tinggi dibandingkan uni","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73075562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.18991
Z. Zulkifli, Cucu Nurhayati, Bambang Ruswandi, Fadhilah Suralaga
Abstract Along with the transformation of Islamic higher educations into full-fledged universities, the concept of integration of science and religion is their key characteristic. Indonesian education has witnessed the dynamic and development of paradigm, concept, and metaphor for Islamic university’s science integration. Many studies dealing with the paradigm and concept of science integration and its implementation in curriculum design and learning process have been conducted but tend to focus on the monolithic understanding of each university. By distancing itself from the general trend, this study attempted to analyze the plural conceptions of science integration and factors affecting the plural conceptions at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. To achieve the goal, we employed a mixed method of quantitative and qualitative approach with questionnaires distributed to the sample of 147 lecturers, focus group discussion with 25 participants, and library studies. The study found three types of conceptions have developed and co-existed at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namely official conception, senior academia’s conception, and general lecturers' conception. Each has its formulation and emphasis, although they share some similarities. The study also revealed the institutional factor as context and individual factors, mainly experience and expertise, resulting in the plural conceptions of science integration. Thus, the concept of science integration at an Islamic university should be considered as a dynamic and plural entity. Abstrak Seiring dengan transformasi perguruan tinggi keagamaan Islam menjadi universitas penuh, konsep integrasi ilmu dan agama menjadi karakteristik utamanya, dan pendidikan Indonesia telah menyaksikan dinamika dan pengembangan paradigma, konsep, dan metafora integrasi ilmu di universitas-universitas Islam tersebut. Banyak penelitian yang berhubungan dengan paradigma dan konsep integrasi ilmu serta implementasinya dalam desain kurikulum dan proses pembelajaran telah dilakukan, tetapi penelitian-penelitian tersebut cenderung berfokus pada pemahaman monolitik dari masing-masing universitas. Berbeda dengan itu semua, penelitian ini berusaha menganalisis beragam konsepsi tentang integrasi ilmu dan agama dan faktor-faktor yang mempengaruhi beragam konsepsi tersebut di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Kami menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan teknik kuesioner yang disebarkan kepada 147 responden, Focus Group Discussion dengan 25 partisipan, dan studi kepustakaan. Studi ini menemukan bahwa tiga jenis konsepsi telah berkembang dan hidup berdampingan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , yaitu konsepsi resmi, konsepsi akademisi senior, dan konsepsi dosen umum. Masing-masing memiliki rumusan dan penekanan sendiri meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan. Studi ini juga mengungkapkan faktor kelembagaan sebagai konteks dan faktor individu terutama pengalaman dan keahlian yang mempengaruhi beragam konsepsi int
随着伊斯兰高等教育向正规大学的转变,科学与宗教相结合的理念是伊斯兰高等教育的重要特征。印尼教育见证了伊斯兰大学科学整合的范式、概念和隐喻的动态和发展。许多研究涉及科学整合的范式和概念及其在课程设计和学习过程中的实施,但往往侧重于每个大学的整体理解。本研究试图脱离一般趋势,分析雅加达大学的科学整合多元观及其影响多元观的因素。为了实现这一目标,我们采用了定量和定性相结合的方法,向147名讲师发放了问卷,25名参与者进行了焦点小组讨论,并进行了图书馆研究。研究发现,在unin Syarif Hidayatullah Jakarta,有三种类型的概念已经发展并共存,即官方概念,高级学术界概念和一般讲师概念。尽管它们有一些相似之处,但它们都有自己的提法和重点。研究还揭示了制度因素作为背景因素和个体因素,主要是经验和专业知识,导致科学整合的多元概念。因此,伊斯兰大学的科学一体化概念应该被视为一个动态的和多元的实体。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractBanyak penelitian yang berhubungan dengan paradigm dan konsep integrasi ilmu -masi -实施;inya dalam desain kurikulum; penbelajaran telah dilakukan; tetapi penelian - penelian terseung;在印尼雅加达,印尼政府官员说:“印尼政府官员说:‘印尼政府官员说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:‘印尼政府说:Kami menggunakan方法,campuran定量分析,质量分析,技术分析,yang disebarkan研究,147名受访者,焦点小组讨论,dengan 25名参与者,dan研究,质量分析。雅加达,雅加达,konsepsi resmi, konsepsi akademisi senior, dan konsepsi dosen umum。Masing-masing memiliki rumusan dan penekanan sendiri meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan。研究,在juga mengungkapkan因子,kelembagaan, sebagai, konteks,但因子,个体,terutama, pengalaman, keahlian yang, mempengaruhi, beragam, konsepsi integrasi ilmu。邓甘·德米克安,伊斯兰大学的整合与发展,伊斯兰大学的发展与发展,伊斯兰大学的发展与发展。引用方法:Zulkifli, Nurhayati, C, Ruswandi, B., Suralaga, F.(2020)。科学与宗教融合的多元概念。[j] .教育学报,2007(2):142-157。doi: 10.15408 / tjems.v7i2.18991。
{"title":"Plural Conceptions of Integration of Science and Religion","authors":"Z. Zulkifli, Cucu Nurhayati, Bambang Ruswandi, Fadhilah Suralaga","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.18991","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.18991","url":null,"abstract":"Abstract Along with the transformation of Islamic higher educations into full-fledged universities, the concept of integration of science and religion is their key characteristic. Indonesian education has witnessed the dynamic and development of paradigm, concept, and metaphor for Islamic university’s science integration. Many studies dealing with the paradigm and concept of science integration and its implementation in curriculum design and learning process have been conducted but tend to focus on the monolithic understanding of each university. By distancing itself from the general trend, this study attempted to analyze the plural conceptions of science integration and factors affecting the plural conceptions at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. To achieve the goal, we employed a mixed method of quantitative and qualitative approach with questionnaires distributed to the sample of 147 lecturers, focus group discussion with 25 participants, and library studies. The study found three types of conceptions have developed and co-existed at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namely official conception, senior academia’s conception, and general lecturers' conception. Each has its formulation and emphasis, although they share some similarities. The study also revealed the institutional factor as context and individual factors, mainly experience and expertise, resulting in the plural conceptions of science integration. Thus, the concept of science integration at an Islamic university should be considered as a dynamic and plural entity. Abstrak Seiring dengan transformasi perguruan tinggi keagamaan Islam menjadi universitas penuh, konsep integrasi ilmu dan agama menjadi karakteristik utamanya, dan pendidikan Indonesia telah menyaksikan dinamika dan pengembangan paradigma, konsep, dan metafora integrasi ilmu di universitas-universitas Islam tersebut. Banyak penelitian yang berhubungan dengan paradigma dan konsep integrasi ilmu serta implementasinya dalam desain kurikulum dan proses pembelajaran telah dilakukan, tetapi penelitian-penelitian tersebut cenderung berfokus pada pemahaman monolitik dari masing-masing universitas. Berbeda dengan itu semua, penelitian ini berusaha menganalisis beragam konsepsi tentang integrasi ilmu dan agama dan faktor-faktor yang mempengaruhi beragam konsepsi tersebut di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Kami menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan teknik kuesioner yang disebarkan kepada 147 responden, Focus Group Discussion dengan 25 partisipan, dan studi kepustakaan. Studi ini menemukan bahwa tiga jenis konsepsi telah berkembang dan hidup berdampingan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta , yaitu konsepsi resmi, konsepsi akademisi senior, dan konsepsi dosen umum. Masing-masing memiliki rumusan dan penekanan sendiri meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan. Studi ini juga mengungkapkan faktor kelembagaan sebagai konteks dan faktor individu terutama pengalaman dan keahlian yang mempengaruhi beragam konsepsi int","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"142-157"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48613322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.18998
H. Hadiyanto
Abstract This study investigates English as a Foreign Language (EFL) teachers' instructional practices in developing students' academic character. Self-evaluation questionnaires were distributed to 37 teachers, and 26 were returned. Seven Focus Group Discussion (FGD) participants were selected based on their availability. The study reveals that EFL teachers averagely facilitated students to enhance their academic character and rated developing students' academic character at a critical level. There are five majors handicap for EFL teachers in developing students' academic character. First, the curriculum does not integrate the academic character with the courses offered. Second, implementing academic character into the curriculum is time-consuming. Besides, teachers assume that their students can automatically apply academic character in their life without it should be integrated into the courses. Lastly, the teaching loads that teachers must do are enormous. Drawing from those problems, several recommendations are proposed: curriculum policy at the university level should be taken, providing a standard syllabus application, providing a simple evaluation system, and freeing EFL teachers from bureaucratic and administrative burdens. Furthermore, the current study has sounded the research result to university academic authority and recommended that the department embed students' academic character in learning and suggested the EFL teachers embed and assess students' academic character development through instructional practices. Abstrak Studi ini menyelidiki praktik instruksional guru English as a Foreign Language ( EFL ) dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Kuesioner evaluasi diri dibagikan kepada 37 guru, dan 26 dikembalikan. Tujuh peserta Focus Group Discussion (FGD) dipilih berdasarkan ketersediaan mereka. Studi ini mengungkapkan bahwa guru EFL rata-rata memfasilitasi siswa untuk meningkatkan karakter akademis mereka dan menilai pengembangan karakter akademis siswa pada tingkat kritis. Ada lima jurusan yang menjadi kendala bagi guru EFL dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Pertama, kurikulum tidak mengintegrasikan karakter akademik dengan mata kuliah yang ditawarkan. Kedua, menerapkan karakter akademik ke dalam kurikulum memakan waktu. Selain itu, guru beranggapan bahwa siswanya dapat secara otomatis menerapkan karakter akademik dalam kehidupannya tanpa perlu diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Terakhir, beban mengajar yang harus dilakukan guru sangat besar. Berangkat dari permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi diusulkan: kebijakan kurikulum di tingkat universitas harus diambil, penyediaan penerapan silabus yang standar, penyediaan sistem evaluasi yang sederhana, dan membebaskan guru EFL dari beban birokrasi dan administrasi. Selanjutnya, penelitian ini telah menjajaki hasil penelitian kepada otoritas akademik universitas dan merekomendasikan agar departemen tersebut menanamkan karakter akademik siswa dalam pembelajara
摘要本研究探讨了对外英语教师在培养学生学术品格方面的教学实践。共发放自我评价问卷37份,回收问卷26份。7名焦点小组讨论(FGD)参与者根据他们的可用性选择。研究表明,英语教师对学生学术品质提升的促进作用一般,对学生学术品质提升的评价处于临界水平。英语教师在培养学生学术品格方面存在五大障碍。首先,该课程没有将学术特征与所提供的课程相结合。第二,在课程中贯彻学术品格是费时的。此外,教师认为他们的学生可以自动将学术品质应用到他们的生活中,而不需要将其融入到课程中。最后,教师必须做的教学负荷是巨大的。针对这些问题,本文提出了以下几点建议:在大学层面采取课程政策,提供标准的教学大纲申请,提供简单的评估系统,以及使英语教师摆脱官僚主义和行政负担。此外,本研究还向大学学术权威传达了研究成果,建议院系在学习中嵌入学生的学术品格,并建议英语教师通过教学实践嵌入和评估学生的学术品格发展。【摘要】对中国著名的英语教学大师孟孟邦康教授的研究。Kuesioner evaluasi diri dibagikan kepada 37 guru, dan 26 dikembalikan。图库人焦点小组讨论(FGD)是一个具有代表性的问题。我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语,我学的是英语。Ada lima jurusan yang menjadi kendala bagi guru EFL dalam mengembangkan karakter akademik siswa。Pertama, kurikulum tidak mengintegrasikan karakter akademik dengan mata kuliah yang ditawarkan。学习,学习,学习,学习,学习。Selain itu,上师beranggapan bahwa siswanya dapat secara to the menerapkan karakter akademik dalam kehidupannya tanpa perlu diintegraskan ke dalam mata pelajaran。Terakhir, beban mengajar, yangharus dilakukan guru sangat besar。Berangkat dari permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi diusulkan: kebijakan kurikulum di tingkat universitas harus diambil, penyediaan silabus yang标准,penyediaan系统评估yang sederhana,但成员baskan guru EFL dari beban birokrasi dan administrasi。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”如何引用:Hadiyanto。(2020)。工业4.0革命中教学实践对英语学生学术品质的提升。[j] .教育学报,2007,(2),387 - 391。doi: 10.15408 / tjems.v7i2.18998。
{"title":"Promoting EFL Students’ Academic Character through Instructional Practice in Revolution Industry 4.0","authors":"H. Hadiyanto","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.18998","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.18998","url":null,"abstract":"Abstract This study investigates English as a Foreign Language (EFL) teachers' instructional practices in developing students' academic character. Self-evaluation questionnaires were distributed to 37 teachers, and 26 were returned. Seven Focus Group Discussion (FGD) participants were selected based on their availability. The study reveals that EFL teachers averagely facilitated students to enhance their academic character and rated developing students' academic character at a critical level. There are five majors handicap for EFL teachers in developing students' academic character. First, the curriculum does not integrate the academic character with the courses offered. Second, implementing academic character into the curriculum is time-consuming. Besides, teachers assume that their students can automatically apply academic character in their life without it should be integrated into the courses. Lastly, the teaching loads that teachers must do are enormous. Drawing from those problems, several recommendations are proposed: curriculum policy at the university level should be taken, providing a standard syllabus application, providing a simple evaluation system, and freeing EFL teachers from bureaucratic and administrative burdens. Furthermore, the current study has sounded the research result to university academic authority and recommended that the department embed students' academic character in learning and suggested the EFL teachers embed and assess students' academic character development through instructional practices. Abstrak Studi ini menyelidiki praktik instruksional guru English as a Foreign Language ( EFL ) dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Kuesioner evaluasi diri dibagikan kepada 37 guru, dan 26 dikembalikan. Tujuh peserta Focus Group Discussion (FGD) dipilih berdasarkan ketersediaan mereka. Studi ini mengungkapkan bahwa guru EFL rata-rata memfasilitasi siswa untuk meningkatkan karakter akademis mereka dan menilai pengembangan karakter akademis siswa pada tingkat kritis. Ada lima jurusan yang menjadi kendala bagi guru EFL dalam mengembangkan karakter akademik siswa. Pertama, kurikulum tidak mengintegrasikan karakter akademik dengan mata kuliah yang ditawarkan. Kedua, menerapkan karakter akademik ke dalam kurikulum memakan waktu. Selain itu, guru beranggapan bahwa siswanya dapat secara otomatis menerapkan karakter akademik dalam kehidupannya tanpa perlu diintegrasikan ke dalam mata pelajaran. Terakhir, beban mengajar yang harus dilakukan guru sangat besar. Berangkat dari permasalahan tersebut, beberapa rekomendasi diusulkan: kebijakan kurikulum di tingkat universitas harus diambil, penyediaan penerapan silabus yang standar, penyediaan sistem evaluasi yang sederhana, dan membebaskan guru EFL dari beban birokrasi dan administrasi. Selanjutnya, penelitian ini telah menjajaki hasil penelitian kepada otoritas akademik universitas dan merekomendasikan agar departemen tersebut menanamkan karakter akademik siswa dalam pembelajara","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"167-182"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44372012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.15956
N. Nurochim
Abstract This article aims to discuss the effect of economic civil servant teachers' achievement motivation to the organizational commitment in Jakarta High Schools. All this time, Commitment is always associated with motivation. Organisational commitment is a picture of an individual who identifies with the organisation and has a common goal. Organisational commitment does not come by itself but is influenced by factors such as motivation. Therefore, it becomes vital to examine further the effect of motivation, in this case, the achievement motivation of teachers concerning organisational commitment. This study applied quantitative research design with survey methods while employing a path analysis model to analyse the data. A total of 200 economic teachers from the Municipality of East Jakarta, Central Jakarta, West Jakarta, South Jakarta, and the Thousand Islands District joined this study. Sampling in this study was chosen by (simple random sampling) of the population. This study found that based on the results of the analysis and testing of the hypothesis, it can be found that achievement motivation has given a direct positive effect to organizational commitment. Based on this empirical evidence, it can be seen that this finding shows that achievement motivation is one of the variables that have a direct positive effect on organisational commitment. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk membahas pengaruh motivasi berprestasi guru PNS bidang ekonomi terhadap komitmen organisasi di SMA Negeri Jakarta. Selama ini Komitmen selalu dikaitkan dengan motivasi. Komitmen organisasi merupakan gambaran individu yang mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan memiliki tujuan yang sama. Komitmen organisasi tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengkaji lebih jauh pengaruh motivasi dalam hal ini prestasi belajar guru terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan menggunakan model analisis jalur untuk menganalisis data. Studi ini diikuti oleh 200 guru ekonomi dari Kota Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan (simple random sampling) dari populasi. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diketahui bahwa motivasi berprestasi berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan bukti empiris tersebut dapat diketahui bahwa temuan ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi merupakan salah satu variabel yang berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. How to Cite : Nurochim (2020). The Effect of Achievement Motivation on Organizational Commitment in High School Level Of Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 192-203. doi:10.15408/tjems.v7i2.15956.
{"title":"The Effect of Achievement Motivation on Organizational Commitment in High School Level of Education","authors":"N. Nurochim","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.15956","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.15956","url":null,"abstract":"Abstract This article aims to discuss the effect of economic civil servant teachers' achievement motivation to the organizational commitment in Jakarta High Schools. All this time, Commitment is always associated with motivation. Organisational commitment is a picture of an individual who identifies with the organisation and has a common goal. Organisational commitment does not come by itself but is influenced by factors such as motivation. Therefore, it becomes vital to examine further the effect of motivation, in this case, the achievement motivation of teachers concerning organisational commitment. This study applied quantitative research design with survey methods while employing a path analysis model to analyse the data. A total of 200 economic teachers from the Municipality of East Jakarta, Central Jakarta, West Jakarta, South Jakarta, and the Thousand Islands District joined this study. Sampling in this study was chosen by (simple random sampling) of the population. This study found that based on the results of the analysis and testing of the hypothesis, it can be found that achievement motivation has given a direct positive effect to organizational commitment. Based on this empirical evidence, it can be seen that this finding shows that achievement motivation is one of the variables that have a direct positive effect on organisational commitment. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk membahas pengaruh motivasi berprestasi guru PNS bidang ekonomi terhadap komitmen organisasi di SMA Negeri Jakarta. Selama ini Komitmen selalu dikaitkan dengan motivasi. Komitmen organisasi merupakan gambaran individu yang mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan memiliki tujuan yang sama. Komitmen organisasi tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengkaji lebih jauh pengaruh motivasi dalam hal ini prestasi belajar guru terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan menggunakan model analisis jalur untuk menganalisis data. Studi ini diikuti oleh 200 guru ekonomi dari Kota Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan (simple random sampling) dari populasi. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis diketahui bahwa motivasi berprestasi berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan bukti empiris tersebut dapat diketahui bahwa temuan ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi merupakan salah satu variabel yang berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi. How to Cite : Nurochim (2020). The Effect of Achievement Motivation on Organizational Commitment in High School Level Of Education. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 192-203. doi:10.15408/tjems.v7i2.15956.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"192-203"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44453801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-20DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.20455
A. Muin, AR Pratiwi, G. Satriawati
Abstract The inverse function in secondary schools is still a difficult concept to learn. Meanwhile, in national exams or competitions this problem often arises. Didactic design is an attempt to improve the learning process. The purpose of this study is to identify the epistemological obstacle, to develop the learning designs, and to describe the students’ responses regarding the implementation of inverse function’s concept learning designs in the class. This research was held in one of Senior High School in South Tangerang of 38 people from class X. The research method is Didactical Design Research (DDR). This method is conducted from three stages, prospective analysis, metapedia didactic analysis, and retrospective analysis. The result of the study was indicated that the student’s obstacles are according to predictions and didactical design still generates some new epistemological obstacle. The revised didactical design was obtained by updating the initial didactical design to resolve the obstacle. The revised didactical design includes choosing vocabulary, adding new instructions, and expanding predictions and anticipating student responses. Abstrak Fungsi invers di sekolah menengah masih merupakan konsep yang sulit dipelajari. Sedangkan dalam ujian atau kompetisi nasional masalah ini sering muncul. Desain didaktik merupakan upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan epistemologis, mengembangkan desain pembelajaran, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terkait penerapan desain pembelajaran konsep fungsi invers di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan yang berjumlah 38 orang dari kelas X. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Desain Didaktik. Metode ini dilakukan dari tiga tahap yaitu analisis prospektif, analisis metapedadidaktik, dan analisis retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa sesuai dengan prediksi dan desain didaktis masih menimbulkan hambatan epistemologis baru. Desain didaktis yang direvisi diperoleh dengan memperbarui desain didaktis awal untuk menyelesaikan kesulitan. Desain didaktis yang direvisi terdiri atas: memilih kosakata, menambahkan instruksi baru, dan memperluas prediksi dan mengantisipasi respon siswa . How to Cite : Muin, A., Pratiwi, A. A., Satriawati, G. (2020). Didactical Design for Overcoming Students' Learning Obstacles on the Inverse Function Concept. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 183-191. doi:10.15408/tjems.v7i2.13041.
在中学中,逆函数仍然是一个比较难学的概念。同时,在国家考试或比赛中,这个问题也经常出现。教学设计是一种改进学习过程的尝试。本研究的目的在于找出认知障碍,发展学习设计,并描述学生在课堂上实施逆函数概念学习设计的反应。本研究在南坦格朗一所高中进行,调查对象为x班38人,研究方法为教学法设计研究(DDR)。该方法分前瞻性分析、元百科教学分析和回顾性分析三个阶段进行。研究结果表明,学生的障碍是符合预测的,教学设计仍然产生一些新的认识论障碍。修正后的教学设计是通过更新初始教学设计来解决障碍。修改后的教学设计包括选择词汇,增加新的指导,扩大预测和预测学生的反应。[摘要]真菌病原学研究综述。Sedangkan dalam ujian atau konpetisi national masalah ini服务语言。Desain didaktik merupakan upaya untuk meningkatkan提议pembelajaran。从认识论的角度看,从认识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看,从识识论的角度看。Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Tangerang selatang berjumlah 38 orang dari kelas X. Metode Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Desain Didaktik。分析的前瞻,分析的后瞻,分析的后瞻,分析的回顾。在认识论的基础上,提出了一种新的认识论方法。Desain didakis yang divisi diperoli dengan成员bari Desain didakis awaluntuk menelesaikan kesulitan。Desain didaktis yang direvisi terdiri ata: memilih kosakata, menambahkan interksi baru,但memperluas prediksi和mengantisipasi反应sisa。引用方法:Muin, A., Pratiwi, A., Satriawati, G.(2020)。克服学生反函数概念学习障碍的教学设计。[j] .教育学报,2007(2):183-191。doi: 10.15408 / tjems.v7i2.13041。
{"title":"Didactical Design for Overcoming Students' Learning Obstacles on the Inverse Function Concept","authors":"A. Muin, AR Pratiwi, G. Satriawati","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.20455","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.20455","url":null,"abstract":"Abstract The inverse function in secondary schools is still a difficult concept to learn. Meanwhile, in national exams or competitions this problem often arises. Didactic design is an attempt to improve the learning process. The purpose of this study is to identify the epistemological obstacle, to develop the learning designs, and to describe the students’ responses regarding the implementation of inverse function’s concept learning designs in the class. This research was held in one of Senior High School in South Tangerang of 38 people from class X. The research method is Didactical Design Research (DDR). This method is conducted from three stages, prospective analysis, metapedia didactic analysis, and retrospective analysis. The result of the study was indicated that the student’s obstacles are according to predictions and didactical design still generates some new epistemological obstacle. The revised didactical design was obtained by updating the initial didactical design to resolve the obstacle. The revised didactical design includes choosing vocabulary, adding new instructions, and expanding predictions and anticipating student responses. Abstrak Fungsi invers di sekolah menengah masih merupakan konsep yang sulit dipelajari. Sedangkan dalam ujian atau kompetisi nasional masalah ini sering muncul. Desain didaktik merupakan upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan epistemologis, mengembangkan desain pembelajaran, dan mendeskripsikan tanggapan siswa terkait penerapan desain pembelajaran konsep fungsi invers di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Sekolah Menengah Atas di Tangerang Selatan yang berjumlah 38 orang dari kelas X. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Desain Didaktik. Metode ini dilakukan dari tiga tahap yaitu analisis prospektif, analisis metapedadidaktik, dan analisis retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami siswa sesuai dengan prediksi dan desain didaktis masih menimbulkan hambatan epistemologis baru. Desain didaktis yang direvisi diperoleh dengan memperbarui desain didaktis awal untuk menyelesaikan kesulitan. Desain didaktis yang direvisi terdiri atas: memilih kosakata, menambahkan instruksi baru, dan memperluas prediksi dan mengantisipasi respon siswa . How to Cite : Muin, A., Pratiwi, A. A., Satriawati, G. (2020). Didactical Design for Overcoming Students' Learning Obstacles on the Inverse Function Concept. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 183-191. doi:10.15408/tjems.v7i2.13041.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"183-191"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43191181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.15234
B. Muslim, S. Suryaningsih, Rizqa Fadhila Aprianti
AbstractStudents’ difficulties in chemistry subject are the main cause of their low rate to think creatively. Students with high adversity quotient are most likely to overcome the difficulties in finding a solution to answer the creative thinking problems. The objective of this research is to analyze the creative thinking ability in chemistry from the perspective of adversity quotient. The subjects of the study are 72 senior high school students from XII grade in Tangerang. The sampling applies a random sampling technique. Data collection technique is carried out by giving a test about chemical creative thinking skills in the form is essay question with 0,727 realibility scale. Adversity quotient data is obtained using a questionnaire scale with 0,652 realibility scale. The method used in this study is a descriptive qualitative and quantitative method. The result indicates that camper and quitter subjects are classified as creative and climber subjects are classified as very creative. The different aspects of students’ ability in solving problems can be used in mapping students' creative thinking abilities. As a recommendation, to improve creative thinking ability requires a high level of adversity quotient. Therefore, in this research students are expected to explore their creative thinking abilities in the learning process.AbstrakKesulitan siswa pada mata pelajaran kimia menjadikan rendahnya kemampuan berpikir kreatif. Siswa yang memiliki adversity quotient tinggi maka dapat mengatasi kesulitan untuk menemukan solusi jawaban dari soal berpikir kreatif. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kraetif kimia ditinjau dari adversity quotient. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMA di Kabupaten Tangerang yang sebanyak 72 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes kemampuan berpikir kreatif kimia berupa soal uraian dengan realibilitas sebesar 0,727. Data adversity quotient, diperoleh dengan menggunakan skala angket dengan realibilitas sebesar 0,652. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek camper dan quitter tergolong kreatif dan Subjek dengan climber tergolong sangat kreatif. Perbedaan aspek kemampuan siswa dalam mengatasi kesulitan dapat digunakan dalam memetakan kemampuan berpikir kreatif siswa. Sebagai rekomendasi, dengan memiliki tingkat adversity quotient yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya. Oleh karena itu, Penelitian ini diharapkan siswa dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir kreatifnya dalam proses pembelajaran. How to Cite: Muslim, B., Suryaningsih, S., Aprianti, R. F. (2020). Analysis of Students' Creative Thinking Ability with Problems Solving in Terms of Adversity Quotient. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 217-225. doi:10.15408/tjems.v7i2.15234.
摘要学生化学课学习困难是导致学生创造性思维能力低下的主要原因。逆境商高的学生最有可能克服困难,找到解决创造性思维问题的办法。本研究的目的是从逆境商的角度分析化学学生的创造性思维能力。本研究以唐格朗市12年级72名高中生为研究对象。抽样采用随机抽样技术。数据收集技术是通过对化学创造性思维技能进行测试,以作文的形式进行,信度为0.727。逆境商数据采用问卷调查量表,信度为0.652。本研究采用描述定性与定量相结合的方法。结果表明,露营者和戒烟者被归类为创造性,登山者被归类为非常创造性。学生解决问题能力的不同方面可以用来映射学生的创造性思维能力。作为建议,提高创造性思维能力需要高水平的逆境商。因此,在本研究中,希望学生在学习过程中探索他们的创造性思维能力。[摘要][footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]。西瓦阳记忆商逆境商,逆境商,逆境商,逆境商,逆境商,逆境商。逆境商数,逆境商数。科目penelitian adalah siswa kelas XII SMA di Kabupaten Tangerang yang sebanyak 72橙。彭甘比兰样本孟古纳肯技术随机抽样。日本人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据显示,中国人口普查数据为0.727。数据逆境商数,双概率概率,概率方程,概率方程,概率方程,概率方程,概率方程,概率方程,概率方程,概率方程。方法是一种定性的、定量的方法。Hasil penelitian menunjukkan bahwa主题露营者,但放弃者,tergolong kreatif,但,登山者,tergolong sangat kreatif。Perbedaan说kemampuan siswa dalam mengatasi kesulitan dapat digunakan dalam memetakan kemampuan berpikir kreatif siswa。逆境商,逆境商,逆境商,逆境商。Oleh karena itu, Penelitian ini diharapkan siswa dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir kreatifnya dalam promebelajaran。如何引用:Muslim, B., Suryaningsih, S., Aprianti, R. F.(2020)。从逆境商的角度分析学生解决问题的创造性思维能力。[j] .教育学报,2007,(2),379 - 379。doi: 10.15408 / tjems.v7i2.15234。
{"title":"Analysis of Students' Creative Thinking Ability with Problems Solving in Terms of Adversity Quotient","authors":"B. Muslim, S. Suryaningsih, Rizqa Fadhila Aprianti","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.15234","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.15234","url":null,"abstract":"AbstractStudents’ difficulties in chemistry subject are the main cause of their low rate to think creatively. Students with high adversity quotient are most likely to overcome the difficulties in finding a solution to answer the creative thinking problems. The objective of this research is to analyze the creative thinking ability in chemistry from the perspective of adversity quotient. The subjects of the study are 72 senior high school students from XII grade in Tangerang. The sampling applies a random sampling technique. Data collection technique is carried out by giving a test about chemical creative thinking skills in the form is essay question with 0,727 realibility scale. Adversity quotient data is obtained using a questionnaire scale with 0,652 realibility scale. The method used in this study is a descriptive qualitative and quantitative method. The result indicates that camper and quitter subjects are classified as creative and climber subjects are classified as very creative. The different aspects of students’ ability in solving problems can be used in mapping students' creative thinking abilities. As a recommendation, to improve creative thinking ability requires a high level of adversity quotient. Therefore, in this research students are expected to explore their creative thinking abilities in the learning process.AbstrakKesulitan siswa pada mata pelajaran kimia menjadikan rendahnya kemampuan berpikir kreatif. Siswa yang memiliki adversity quotient tinggi maka dapat mengatasi kesulitan untuk menemukan solusi jawaban dari soal berpikir kreatif. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kraetif kimia ditinjau dari adversity quotient. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMA di Kabupaten Tangerang yang sebanyak 72 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melaksanakan tes kemampuan berpikir kreatif kimia berupa soal uraian dengan realibilitas sebesar 0,727. Data adversity quotient, diperoleh dengan menggunakan skala angket dengan realibilitas sebesar 0,652. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek camper dan quitter tergolong kreatif dan Subjek dengan climber tergolong sangat kreatif. Perbedaan aspek kemampuan siswa dalam mengatasi kesulitan dapat digunakan dalam memetakan kemampuan berpikir kreatif siswa. Sebagai rekomendasi, dengan memiliki tingkat adversity quotient yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatifnya. Oleh karena itu, Penelitian ini diharapkan siswa dapat mengeksplorasi kemampuan berpikir kreatifnya dalam proses pembelajaran. How to Cite: Muslim, B., Suryaningsih, S., Aprianti, R. F. (2020). Analysis of Students' Creative Thinking Ability with Problems Solving in Terms of Adversity Quotient. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 217-225. doi:10.15408/tjems.v7i2.15234.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90825315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-14DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.20592
S. Baker, S. Camden-Anders
AbstractThe challenges of accreditation reviews create a sense of stress across academic institutions that can be significantly reduced when strategies are implemented and maintained. Understanding the purpose, value, and benefits of the accreditation process is critical. Two techniques that lead to accreditation success include ongoing program meetings resulting in assigned tasks that address government or commission evaluation standards, and the use of a program matrix. The article includes meeting strategies and a universally adaptable matrix design. Moving from stress to success is possible when the techniques are linked to all standards and subsections, and each task successfully meets accreditation requirements.AbstrakTantangan akreditasi menciptakan rasa stres di seluruh institusi akademik, hal ini dapat dikurangi, secara signifikan ketika strategi diterapkan dan dipertahankan. Memahami tujuan, nilai, dan manfaat dari proses akreditasi sangatlah penting. Dua teknik yang mengarah pada keberhasilan akreditasi, termasuk program rapat yang sedang berjalan sehingga menghasilkan tugas-tugas saat membahas standar evaluasi pemerintah atau komisi, dan penggunaan matriks program. Artikel ini mencakup strategi rapat dan desain matriks yang dapat disesuaikan secara universal. Beralih dari rasa stres akan keberhasilan akreditasi, hal ini memungkinkan jika teknik ini dikaitkan dengan semua standar dan subbagian, serta setiap tugas yang berhasil memenuhi persyaratan akreditasi.How to Cite: Baker, S., Camden-Anders, S. (2020). Successful Accreditation Techniques. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 226-240. doi:10.15408/tjems.v7i2. 20592.
摘要认证审查的挑战在学术机构中产生了一种压力感,当策略得到实施和维护时,这种压力感可以显著减少。了解认证过程的目的、价值和好处是至关重要的。两种导致认证成功的技术包括持续的项目会议,从而分配任务,解决政府或委员会的评估标准,以及使用项目矩阵。文章包括会议策略和普遍适用的矩阵设计。当技术与所有标准和子部分相关联,并且每个任务成功地满足认证要求时,从压力到成功是可能的。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Memahami tujuan, nilai, dan manfaat dari propros akreditasi sangatlah penting。Dua teknik yang mengarah pada keberhasilan akreditasi, termasuk程序rapa yang sedang berjalan seingan menghasilkan tugas-tugas -tugas - saat成员具有标准评估,pemerintaau komisi, dan penggunaan matriks程序。Artikel - ini的战略关系和设计矩阵yang - dapat - dissuaikan - secara普遍适用。Beralih dari rasa strees akan keberhasilan akreditasi, hali memungkinkan jika teknik ini dikaitkan dengan semua standard dan subbagian, serta setap tugas yang berhasil memenuhi peraratan akreditasi。如何引用:贝克,S.,卡姆登-安德斯,S.(2020)。成功的认证技术。[j] .教育学报,2007,(2):226-240。doi: 10.15408 / tjems.v7i2。20592.
{"title":"Successful Accreditation Techniques","authors":"S. Baker, S. Camden-Anders","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.20592","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.20592","url":null,"abstract":"AbstractThe challenges of accreditation reviews create a sense of stress across academic institutions that can be significantly reduced when strategies are implemented and maintained. Understanding the purpose, value, and benefits of the accreditation process is critical. Two techniques that lead to accreditation success include ongoing program meetings resulting in assigned tasks that address government or commission evaluation standards, and the use of a program matrix. The article includes meeting strategies and a universally adaptable matrix design. Moving from stress to success is possible when the techniques are linked to all standards and subsections, and each task successfully meets accreditation requirements.AbstrakTantangan akreditasi menciptakan rasa stres di seluruh institusi akademik, hal ini dapat dikurangi, secara signifikan ketika strategi diterapkan dan dipertahankan. Memahami tujuan, nilai, dan manfaat dari proses akreditasi sangatlah penting. Dua teknik yang mengarah pada keberhasilan akreditasi, termasuk program rapat yang sedang berjalan sehingga menghasilkan tugas-tugas saat membahas standar evaluasi pemerintah atau komisi, dan penggunaan matriks program. Artikel ini mencakup strategi rapat dan desain matriks yang dapat disesuaikan secara universal. Beralih dari rasa stres akan keberhasilan akreditasi, hal ini memungkinkan jika teknik ini dikaitkan dengan semua standar dan subbagian, serta setiap tugas yang berhasil memenuhi persyaratan akreditasi.How to Cite: Baker, S., Camden-Anders, S. (2020). Successful Accreditation Techniques. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7(2), 226-240. doi:10.15408/tjems.v7i2. 20592.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86648469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-11DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.19975
L. Mauluah, M. Marsigit, M. N. Wangid
Abstract This research discusses the design of mathematics learning based on Islamic Environmental Ethics (IEE). The purpose of the research was to discover how to implement IEE in elementary mathematics learning, especially grade 1. This qualitative research method begins with the analysis of condition grade1 to 6. By analyzing the themes of grade 1 to grade 6, then themes are qualified percentage according to the use of terms related to Islamic Environmental Ethics (IEE) and after that, compiled a matrix containing competencies, classes, activities and assessments to implement it. The results of this study are, the first year has the lowest percentage of 32.5 % of its IEE content so it needs to be developed. From the selection of basic competencies, 3.5, 4.5, 3.6 and 4.6 are selected for their implementation. The implications obtained by the IEE component concerning Islamic concern for the earth, especially those listed in the hadith on cleanliness. Based on the hadith, learning activities are arranged using used goods at worksheet one and worksheet 2. Based on its activities, assessment is prepared through rubrics, performance assessments and questionnaires. Abstrak Penelitian ini membahas tentang desain pembelajaran matematika berbasis Islamic Environmental Ethics (IEE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan IEE pada pembelajaran matematika SD khususnya kelas 1. Metode penelitian kualitatif ini diawali dengan analisis kondisi kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dengan menganalisis tema dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, maka tema tersebut memenuhi syarat. persentase sesuai penggunaan istilah terkait Islamic Environmental Ethics (IEE) dan setelah itu disusun matriks yang berisi kompetensi, kelas, kegiatan dan penilaian untuk mengimplementasikannya. Hasil dari penelitian ini , t ahun pertama memiliki persentase terendah yaitu 32,5% konten IEE-nya sehingga perlu dikembangkan. Dari pemilihan kompetensi dasar tersebut dipilih 3.5, 4.5, 3.6 dan 4.6 untuk pelaksanaannya. Implikasi yang diperoleh komponen IEE tentang kepedulian Islam terhadap bumi, terutama yang tercantum dalam hadits tentang kebersihan. Berdasarkan hadits, kegiatan pembelajaran disusun dengan menggunakan barang bekas pada LKS satu dan LKS dua . Berdasarkan kegiatannya disusun penilaian melalui rubrik, penilaian kinerja dan angket. How to Cite : Mauluah, L., Marsigit, Wangid, M. N. (2020). Elementary Math Learning Design: An Integration with Islamic Environmental Ethics in the First Grade. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 241-251. doi:10.15408/tjems.v7i2.19975.
摘要本研究探讨了基于伊斯兰环境伦理的数学学习设计。本研究的目的是探讨如何在小学数学学习中,特别是在小学一年级的数学学习中实施独立情感教育。这种定性研究方法从1至6级的条件分析开始。通过分析一年级至六年级的主题,然后根据伊斯兰环境伦理(IEE)相关术语的使用,对主题进行合格百分比,然后编制包含能力,班级,活动和评估的矩阵来实施它。本研究结果表明,第一年的IEE含量最低,为32.5%,需要进一步开发。从基本能力的选择中,选择3.5、4.5、3.6和4.6进行实施。由IEE组成部分获得的关于伊斯兰教对地球的关注的含义,特别是那些在圣训中列出的清洁。根据圣训,使用工作表1和工作表2中的二手物品安排学习活动。根据其活动,通过准则、业绩评估和调查表编制评价。【摘要】伊斯兰教环境伦理(IEE)是伊斯兰教环境伦理的基本理论基础。图juan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan IEE padpenbelajaran matmatatika SD khususnya kelas 1。方法penelitian定性分析diawali dengan, kondisi kelas 1, sampai dengan kelas 6。登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析,登干门分析。[关键词]伊斯兰环境伦理(IEE);环境伦理(IEE);环境伦理;Hasil dari penelitian ini, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 1 / 2, 2 / 3, 1 / 2, 2 / 3, 2 / 3, 2 / 3, 2 / 3, 2 / 3, 2 / 3, 3Dari pemilihan kompetensi dasar tersebut dipilih 3.5, 4.5, 3.6和4.6 untuk pelaksanaannya。Implikasi yang diperoleh komponen IEE tentang kepedulian Islam terhadap bumi, terutama yang tercantum dalam haits tentang kebersihan。Berdasarkan haits, kegiatan, pembelajaran disusun dengan menggunakan barang bekas pa, LKS satu dan LKS dua。在此基础上,我们讨论了朝鲜半岛的发展趋势,朝鲜半岛的发展趋势。如何引用:Mauluah, L., Marsigit, Wangid, M. N.(2020)。小学一年级数学学习设计:与伊斯兰环境伦理的整合。[j] .教育学报,2007,(2):241-251。doi: 10.15408 / tjems.v7i2.19975。
{"title":"Elementary Math Learning Design: An Integration with Islamic Environmental Ethics in the First Grade","authors":"L. Mauluah, M. Marsigit, M. N. Wangid","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.19975","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.19975","url":null,"abstract":"Abstract This research discusses the design of mathematics learning based on Islamic Environmental Ethics (IEE). The purpose of the research was to discover how to implement IEE in elementary mathematics learning, especially grade 1. This qualitative research method begins with the analysis of condition grade1 to 6. By analyzing the themes of grade 1 to grade 6, then themes are qualified percentage according to the use of terms related to Islamic Environmental Ethics (IEE) and after that, compiled a matrix containing competencies, classes, activities and assessments to implement it. The results of this study are, the first year has the lowest percentage of 32.5 % of its IEE content so it needs to be developed. From the selection of basic competencies, 3.5, 4.5, 3.6 and 4.6 are selected for their implementation. The implications obtained by the IEE component concerning Islamic concern for the earth, especially those listed in the hadith on cleanliness. Based on the hadith, learning activities are arranged using used goods at worksheet one and worksheet 2. Based on its activities, assessment is prepared through rubrics, performance assessments and questionnaires. Abstrak Penelitian ini membahas tentang desain pembelajaran matematika berbasis Islamic Environmental Ethics (IEE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan IEE pada pembelajaran matematika SD khususnya kelas 1. Metode penelitian kualitatif ini diawali dengan analisis kondisi kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dengan menganalisis tema dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, maka tema tersebut memenuhi syarat. persentase sesuai penggunaan istilah terkait Islamic Environmental Ethics (IEE) dan setelah itu disusun matriks yang berisi kompetensi, kelas, kegiatan dan penilaian untuk mengimplementasikannya. Hasil dari penelitian ini , t ahun pertama memiliki persentase terendah yaitu 32,5% konten IEE-nya sehingga perlu dikembangkan. Dari pemilihan kompetensi dasar tersebut dipilih 3.5, 4.5, 3.6 dan 4.6 untuk pelaksanaannya. Implikasi yang diperoleh komponen IEE tentang kepedulian Islam terhadap bumi, terutama yang tercantum dalam hadits tentang kebersihan. Berdasarkan hadits, kegiatan pembelajaran disusun dengan menggunakan barang bekas pada LKS satu dan LKS dua . Berdasarkan kegiatannya disusun penilaian melalui rubrik, penilaian kinerja dan angket. How to Cite : Mauluah, L., Marsigit, Wangid, M. N. (2020). Elementary Math Learning Design: An Integration with Islamic Environmental Ethics in the First Grade. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 241-251. doi:10.15408/tjems.v7i2.19975.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"252-259"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45122857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-11DOI: 10.15408/TJEMS.V7I2.20024
Firman Mansir, Abdul Karim
Abstract This research aims to find out how students in Fiqh learning should have the ability to direct or form themselves in the learning process, what will be studied and to what extent, when, and how they will learn. Thus, students do not just become passive recipients in the learning process itself. In this case, it also emphasizes the importance of emotions, open communication and the values that each student has. This type of research uses a qualitative research methodology with a focus on literature research methods (data collection/sources). The results of this research show that Fiqh subjects in madrasas and public schools that should be able to raise awareness of students in terms of religion after studying Fiqh are increasingly motivated to practice it, but in fact, the students have not been able to adjust the learning maximally in their daily lives. Abstrak enelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siswa dalam pembelajaran Fiqih harus memiliki kemampuan mengarahkan atau membentuk diri sendiri dalam proses pembelajaran, apa yang akan dipelajari dan sejauh mana, kapan, dan bagaimana mereka akan belajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi penerima yang pasif dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini juga ditekankan pada pentingnya emosi, komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki setiap siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan menitikberatkan pada metode penelitian kepustakaan (pengumpulan / sumber data). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mata pelajaran Fiqih di madrasah dan sekolah negeri yang semestinya dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam hal agama setelah mempelajari Fiqh semakin termotivasi untuk mengamalkannya, namun nyatanya siswa belum mampu menyesuaikan belajar secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari mereka. How to Cite : Mansir, F., Karim, A. (2020). Fiqh Learning Methodology in Responding Social Issues in Madrasa. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 241-251. doi:10.15408/tjems.v7i2.20024.
{"title":"Fiqh Learning Methodology in Responding Social Issues in Madrasa","authors":"Firman Mansir, Abdul Karim","doi":"10.15408/TJEMS.V7I2.20024","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I2.20024","url":null,"abstract":"Abstract This research aims to find out how students in Fiqh learning should have the ability to direct or form themselves in the learning process, what will be studied and to what extent, when, and how they will learn. Thus, students do not just become passive recipients in the learning process itself. In this case, it also emphasizes the importance of emotions, open communication and the values that each student has. This type of research uses a qualitative research methodology with a focus on literature research methods (data collection/sources). The results of this research show that Fiqh subjects in madrasas and public schools that should be able to raise awareness of students in terms of religion after studying Fiqh are increasingly motivated to practice it, but in fact, the students have not been able to adjust the learning maximally in their daily lives. Abstrak enelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siswa dalam pembelajaran Fiqih harus memiliki kemampuan mengarahkan atau membentuk diri sendiri dalam proses pembelajaran, apa yang akan dipelajari dan sejauh mana, kapan, dan bagaimana mereka akan belajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi penerima yang pasif dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini juga ditekankan pada pentingnya emosi, komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki setiap siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan menitikberatkan pada metode penelitian kepustakaan (pengumpulan / sumber data). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mata pelajaran Fiqih di madrasah dan sekolah negeri yang semestinya dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam hal agama setelah mempelajari Fiqh semakin termotivasi untuk mengamalkannya, namun nyatanya siswa belum mampu menyesuaikan belajar secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari mereka. How to Cite : Mansir, F., Karim, A. (2020). Fiqh Learning Methodology in Responding Social Issues in Madrasa. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 7 (2), 241-251. doi:10.15408/tjems.v7i2.20024.","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"241-251"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43735562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-23DOI: 10.15408/TJEMS.V7I1.16717
Sukino Sukino, F. Fauzan
Abstract This study explains three things that are significant in the context of change. First, how is the change in community behavior as a result of the development of the oil palm plantation industry in the village of Dak Jaya, secondly why the people of the Dak Jaya village have changed their behavior in publishing Islamic education, third, what are the dimensions of the Islamic education development so that people have increased interest in Islamic education. The research approach is qualitative, data collection methods with interviews and direct observation, data validity techniques using triangulation of sources and extension of observation. Data were analysed from the beginning of data collection through an interactive process that is the collection, reduction, display, and verification or conclusion drawing. The results of the study explained that (1) changes in people’s attitudes as a result of economic changes opening up information openness present new values in people’s lives so that people change behavior into hedonists, pragmatics and individualists, (2) the impact of life towards hedonists, pragmatics and individualists in society make anxious about the future of the young generation so that it grows positive responses that make religious education as the construction of religious values and religious humanism, (3) madrassas and Islamic boarding schools are considered as the foremost oasis of the future because they can provide excellent service, develop creativity and provide ecological literacy for a healthy life. Abstrak Penelitian ini menjelaskan tiga hal yang signfikan dalam konteks perubahan. Pertama bagaimana perubahan perilaku masyarakat sebagai akibat dari perkembangan Industri perkebunan kelapa sawit di desa Dak Jaya, kedua mengapa masyarakat desa Dak Jaya berubah perilakunya dalammerepos pendidikan Agama Islam, ketiga, dimensi apa dari lembanga pendidikan Islam sehingga masyarakat meningkat minatnya terhadap pendidikan Islam. Pendekatan penelitian adalah kualitatif, metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi langsung, teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan perpanjangan pengamatan. Data dianalisis sejak awal pengumpulan data melalui proses interaktif yakni pengumpulan, reduksi, display dan verifkasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) perubahan sikap masyarakat akibat dari perubahan perekonomian membuka keterbukaan informas menghadirkan nilai-nila baru dalam kehidupan masyarakat sehingga mengubah perilaku masyarkat menjadi hedonis, pragmatis dan individualis, (2) dampak dari kehidupan kearah hedonis, pragmatis dan individualis pada masyarakat membuat rasa cemas terhadap masa depan generasi muda sehingga tumbuh respon positif yakni menjadikan pendidikan agama sebagai konstruksi nilai religiusitas dan humnisme religious, (3) madrasah dan pondok pesantren dinlai sebagai oasis menemuka masa depan karena mampu memberikan layanan prima, mengembangkan kreativitas dan m
{"title":"Islamic Education’s Responses to Social Changes and Community Behaviors","authors":"Sukino Sukino, F. Fauzan","doi":"10.15408/TJEMS.V7I1.16717","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/TJEMS.V7I1.16717","url":null,"abstract":"Abstract This study explains three things that are significant in the context of change. First, how is the change in community behavior as a result of the development of the oil palm plantation industry in the village of Dak Jaya, secondly why the people of the Dak Jaya village have changed their behavior in publishing Islamic education, third, what are the dimensions of the Islamic education development so that people have increased interest in Islamic education. The research approach is qualitative, data collection methods with interviews and direct observation, data validity techniques using triangulation of sources and extension of observation. Data were analysed from the beginning of data collection through an interactive process that is the collection, reduction, display, and verification or conclusion drawing. The results of the study explained that (1) changes in people’s attitudes as a result of economic changes opening up information openness present new values in people’s lives so that people change behavior into hedonists, pragmatics and individualists, (2) the impact of life towards hedonists, pragmatics and individualists in society make anxious about the future of the young generation so that it grows positive responses that make religious education as the construction of religious values and religious humanism, (3) madrassas and Islamic boarding schools are considered as the foremost oasis of the future because they can provide excellent service, develop creativity and provide ecological literacy for a healthy life. Abstrak Penelitian ini menjelaskan tiga hal yang signfikan dalam konteks perubahan. Pertama bagaimana perubahan perilaku masyarakat sebagai akibat dari perkembangan Industri perkebunan kelapa sawit di desa Dak Jaya, kedua mengapa masyarakat desa Dak Jaya berubah perilakunya dalammerepos pendidikan Agama Islam, ketiga, dimensi apa dari lembanga pendidikan Islam sehingga masyarakat meningkat minatnya terhadap pendidikan Islam. Pendekatan penelitian adalah kualitatif, metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi langsung, teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan perpanjangan pengamatan. Data dianalisis sejak awal pengumpulan data melalui proses interaktif yakni pengumpulan, reduksi, display dan verifkasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) perubahan sikap masyarakat akibat dari perubahan perekonomian membuka keterbukaan informas menghadirkan nilai-nila baru dalam kehidupan masyarakat sehingga mengubah perilaku masyarkat menjadi hedonis, pragmatis dan individualis, (2) dampak dari kehidupan kearah hedonis, pragmatis dan individualis pada masyarakat membuat rasa cemas terhadap masa depan generasi muda sehingga tumbuh respon positif yakni menjadikan pendidikan agama sebagai konstruksi nilai religiusitas dan humnisme religious, (3) madrasah dan pondok pesantren dinlai sebagai oasis menemuka masa depan karena mampu memberikan layanan prima, mengembangkan kreativitas dan m","PeriodicalId":31139,"journal":{"name":"Tarbiya Journal of Education in Muslim Society","volume":"7 1","pages":"29-47"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46217772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}