首页 > 最新文献

Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman最新文献

英文 中文
Persoalan Dilematis Muslim Minoritas Dan Solusinya 穆斯林少数族裔困境的问题及其解决方案
Pub Date : 2015-06-14 DOI: 10.21274/epis.2015.10.1.99-122
M. Mubasirun
Sikap inklusif para intelektual Muslim dalam menerima teori keilmuwan Barat ternyata juga berpengaruh pada keinginan mereka untuk kerja dan menetap di sana, baik sebagai tugas negara maupun individu. Mereka hidup sebagai umat minoritas di tengah-tengah kemayoritasan umat agama lain. Berbagai persoalan terkait dengan keislamannya senantiasa mereka temui. Salah satunya kontradiksi antara aspek sosial dan ritual. Konflik psikologis yang berkaitan dengan pangkal persoalan mereka adalah benturan antara adaptasi dengan tempat tingal dan menjaga konsistensi terhadap keislaman mereka. Persoalan-persoalan terkait hampir menyentuh semua aspek kehidupan, seperti ibadah, keluarga, muamalah, makanan, perkawinan dan lain sebagainya. Terkait dengan persoalan tersebut, diperlukan adanya solusi yang tepat. Berbagai teori dan pendekatan dicoba untuk diangkat ke permukaan untuk menemukan sebuah pencerahan dan solusi terhadap persoalan-persoalan di atas. Akhirnya ditemukan sebuah jalan tengah (tawasuth) yang moderat yang tidak memihak, dengan harapan hal ini dapat menjadi pencerah. Inclusive attitude of Mooslem intellectuals in the West accept the theory of science was also influential in their desire to work and settle there, both as a duty of the state and individuals. They live as a minority people in the another religions majority. Various problems related to his Islam they constantly encountered. One is the contradiction between the social aspects and rituals. Psychological conflicts related to the base of their problem is the clash between adaptation with a tingal and maintain consistency with their Islam. Issues related to almost touch all aspects of life, such as worship, family, muamalah, food, marriage and so forth. Related to these issues, is necessary to a proper solution. Various theories and attempted to approach brought to the surface to find an enlightened and solutions to the above problems. Finally found a middle road (tawasuth) moderate and impartial, with the hope it can be lightening.
穆斯林知识分子在接受西方科学家理论方面的包容态度也影响了他们作为国家和个人责任在那里工作和定居的愿望。他们作为一个少数民族生活在其他宗教的混乱之中。他们不断地遇到与审美观有关的问题。社会和仪式方面的矛盾之一。与问题根源相关的心理冲突是适应环境和保持伊斯兰教一致性之间的冲突。这些问题几乎触及生活的方方面面,如崇拜、家庭、美食、食物、婚姻等等。在这个问题上,需要一个适当的解决方案。理论和方法试图浮出水面,以找到对上述问题的启迪和解决方案。最终找到了一条温和、公正的中间道路,希望这能成为一种启迪。西方接受《知识分子》的影响包括他们对工作和解决问题的渴望,以及国家和个人的责任。他们以另一种宗教的少数民族的身份生活。他们不断地对他的伊斯兰教有不同的问题。一个是社会资产和仪式之间的一致性。心理上的冲突与他们内心的问题有关,是他们如何适应生活和与伊斯兰教保持一致之间的冲突。这个问题几乎关系到生命的所有好处,比如家庭、家庭、美食、婚姻等等。解决这些问题是必要的。各种各样的理论和恳求去接近,导致表面找到解决问题的方法。终于找到了一条中路,既艰辛又有意义,希望能照亮它。
{"title":"Persoalan Dilematis Muslim Minoritas Dan Solusinya","authors":"M. Mubasirun","doi":"10.21274/epis.2015.10.1.99-122","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2015.10.1.99-122","url":null,"abstract":"Sikap inklusif para intelektual Muslim dalam menerima teori keilmuwan Barat ternyata juga berpengaruh pada keinginan mereka untuk kerja dan menetap di sana, baik sebagai tugas negara maupun individu. Mereka hidup sebagai umat minoritas di tengah-tengah kemayoritasan umat agama lain. Berbagai persoalan terkait dengan keislamannya senantiasa mereka temui. Salah satunya kontradiksi antara aspek sosial dan ritual. Konflik psikologis yang berkaitan dengan pangkal persoalan mereka adalah benturan antara adaptasi dengan tempat tingal dan menjaga konsistensi terhadap keislaman mereka. Persoalan-persoalan terkait hampir menyentuh semua aspek kehidupan, seperti ibadah, keluarga, muamalah, makanan, perkawinan dan lain sebagainya. Terkait dengan persoalan tersebut, diperlukan adanya solusi yang tepat. Berbagai teori dan pendekatan dicoba untuk diangkat ke permukaan untuk menemukan sebuah pencerahan dan solusi terhadap persoalan-persoalan di atas. Akhirnya ditemukan sebuah jalan tengah (tawasuth) yang moderat yang tidak memihak, dengan harapan hal ini dapat menjadi pencerah. Inclusive attitude of Mooslem intellectuals in the West accept the theory of science was also influential in their desire to work and settle there, both as a duty of the state and individuals. They live as a minority people in the another religions majority. Various problems related to his Islam they constantly encountered. One is the contradiction between the social aspects and rituals. Psychological conflicts related to the base of their problem is the clash between adaptation with a tingal and maintain consistency with their Islam. Issues related to almost touch all aspects of life, such as worship, family, muamalah, food, marriage and so forth. Related to these issues, is necessary to a proper solution. Various theories and attempted to approach brought to the surface to find an enlightened and solutions to the above problems. Finally found a middle road (tawasuth) moderate and impartial, with the hope it can be lightening.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"99-122"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
DARI NII KE ISIS: Transformasi Ideologi dan Gerakan dalam Islam Radikal di Indonesia Kontemporer 从这个伊斯兰国:印尼当代激进伊斯兰意识形态和运动的转变
Pub Date : 2015-06-13 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.77-98
M. Z. Mubarak
Serangkaian aksi teror dan tindak kekerasan oleh sekelompok organisasi Islam yang terjadi kurang lebih satu dasawarsa terakhir telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapatkan kecaman dunia internasional. Akibatnya timbul semacam islamophobia dan memandang bahwa Indonesia adalah negara sarang teroris. Gerakan radikalisasi agama dalam wujud apa pun termasuk yang paling ekstrem teror bom sebetulnya sudah ada sejak era tahun 1950-an. Fase pertama dimulai dengan munculnya gerakan DI/ TII Kartosoewirjo. Fase kedua, munculnya gerakan Komando Jihad 1970-an hingga 1980-an yang beberapa aktor utamanya adalah mantan anggota DI/TII era Kartosoewirjo. Nama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir, yang kemudian dikenal luas sebagai amir Jamaah Islamiyah (JI), telah mulai menyeruak pada masa itu. Fase ketiga, berbagai gerakan teror dan kekerasan yang terjadi saat dan pascareformasi, akhir 1990-an hingga saat ini. Dan fase keempat, ditandai dengan berkembangnya kelompok-kelompok Islam radikal baru, terutama dari kelompok muda, yang sebetulnya masih mempunyai keterkaitan dengan para tokoh generasi sebelumnya. Radikalisasi mereka lebih dipengaruhi oleh berbagai peristiwa global. salah satu contoh organisasi ini adalah ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria). Gerakan radikalisasi agama dalam alur sejarah perkembangannya sebenarnya bukanlah gerakan murni jihad atas nama agama, melainkan juga mengusung kepentingan politik dan ekonomi dalam kaitannya dengan konspirasi global. Dengan kata lain, paham keagamaan hanya dijadikan kedok untuk mewujudkan kepentingan pihak tertentu. A series of acts of terror and violence by Moslem organizations which occur approximately the last decade has made Indonesia as one of the countries that receive international condemnation. Consequently arise islamophobia and saw that Indonesia is a terrorist state. Movement of religious radicalization in whatever form, including the most extreme terrorist bombings have actually been around since the 1950 era. The first phase began with the emergence of DI/TII Kartosoewirjo. The second phase, the emergence of Komando Jihad movement of the 1970 until the 1980 that some of the main actor is a former member of DI/TII Kartosoewirjo era. The name Abdullah Sungkar and Abu Bakar Bashir, who came to be known widely as the amir of Jamaah Islamiyah (JI), have begun to burst at that time. The third phase, the various movements of terror and violence that occurred during and after the reformation, the late 1990 to the present. And the fourth phase, characterized by the development of radical Islamic groups, mainly from the younger groups, who actually still has a link with the previous generations of leaders. Radicalization they are more influenced by global events. One example of this organization is the ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Movement of religious radicalization in the course of history of its development is not actually pure movement jihad in the name of religion, but
近十年来,一群伊斯兰组织的恐怖主义和暴力行为使印尼成为遭受国际谴责的国家之一。结果,一种伊斯兰恐惧症出现了,认为印尼是恐怖主义的首都。最极端的炸弹恐怖主义激进运动实际上可以追溯到20世纪50年代。第一阶段始于始于jo Kartosoewirjo的一场运动。第二阶段是20世纪70年代至80年代圣战运动的兴起,其中一些主要参与者是Kartosoewirjo时代的前成员。阿卜杜拉•成卡尔(Abdullah Sungkar)和阿布•巴克尔•巴赫伊斯尔(Abu bakal baasyir)这两个名字后来被称为阿米尔•贾马尔(amir Jamaah Islamiyah, JI),在这段时间内开始出现。第三阶段,恐怖和暴力运动发生在上世纪90年代末,一直持续到今天。第四阶段的特点是,新的激进的伊斯兰组织,特别是与前几代人有联系的年轻群体,正在发展。他们的激进化更多地受到全球事件的影响。伊斯兰国是该组织的一个例子。在其发展的历史进程中,宗教激进化运动实际上不是纯粹的宗教圣战运动,而是在全球阴谋中促进政治和经济利益。换句话说,宗教信仰只是满足某些利益的幌子。过去十年组织组织的一系列恐怖行为和暴力事件使印尼成为受欢迎的国际人质之一。典型的伊斯兰恐惧症,印尼是恐怖主义国家。无论采取何种形式,包括最严重的恐怖袭击自1950年以来一直存在。第一阶段始于你对祖国的热爱。第二阶段,1970年至1980年圣战运动的紧急指挥,其中一些主要演员是Kartosoewirjo era的成员。阿卜杜拉·桑卡(Abdullah Sungkar)和阿布·巴希尔(Abu bakhir)的名字是伊斯兰大会(JI)的埃米尔。第三阶段,在改革期间和之后发生的一系列恐怖和暴力活动,现在已经晚了1990年。第四阶段,由激进伊斯兰集团的发展所主导,主要来自年轻人群体,他们实际上仍然与先辈领袖有联系。他们的辐射受到全球事件的影响更大。这个组织的代表是ISIS。在其发展历史进程中,宗教激进主义的运动并不是真正以宗教名义发动圣战的政治和经济利益,而是与全球阴谋有关的政治和经济利益。另一方面,宗教宗教只是作为封面来认识到……
{"title":"DARI NII KE ISIS: Transformasi Ideologi dan Gerakan dalam Islam Radikal di Indonesia Kontemporer","authors":"M. Z. Mubarak","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.77-98","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.77-98","url":null,"abstract":"Serangkaian aksi teror dan tindak kekerasan oleh sekelompok organisasi Islam yang terjadi kurang lebih satu dasawarsa terakhir telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mendapatkan kecaman dunia internasional. Akibatnya timbul semacam islamophobia dan memandang bahwa Indonesia adalah negara sarang teroris. Gerakan radikalisasi agama dalam wujud apa pun termasuk yang paling ekstrem teror bom sebetulnya sudah ada sejak era tahun 1950-an. Fase pertama dimulai dengan munculnya gerakan DI/ TII Kartosoewirjo. Fase kedua, munculnya gerakan Komando Jihad 1970-an hingga 1980-an yang beberapa aktor utamanya adalah mantan anggota DI/TII era Kartosoewirjo. Nama Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir, yang kemudian dikenal luas sebagai amir Jamaah Islamiyah (JI), telah mulai menyeruak pada masa itu. Fase ketiga, berbagai gerakan teror dan kekerasan yang terjadi saat dan pascareformasi, akhir 1990-an hingga saat ini. Dan fase keempat, ditandai dengan berkembangnya kelompok-kelompok Islam radikal baru, terutama dari kelompok muda, yang sebetulnya masih mempunyai keterkaitan dengan para tokoh generasi sebelumnya. Radikalisasi mereka lebih dipengaruhi oleh berbagai peristiwa global. salah satu contoh organisasi ini adalah ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria). Gerakan radikalisasi agama dalam alur sejarah perkembangannya sebenarnya bukanlah gerakan murni jihad atas nama agama, melainkan juga mengusung kepentingan politik dan ekonomi dalam kaitannya dengan konspirasi global. Dengan kata lain, paham keagamaan hanya dijadikan kedok untuk mewujudkan kepentingan pihak tertentu. A series of acts of terror and violence by Moslem organizations which occur approximately the last decade has made Indonesia as one of the countries that receive international condemnation. Consequently arise islamophobia and saw that Indonesia is a terrorist state. Movement of religious radicalization in whatever form, including the most extreme terrorist bombings have actually been around since the 1950 era. The first phase began with the emergence of DI/TII Kartosoewirjo. The second phase, the emergence of Komando Jihad movement of the 1970 until the 1980 that some of the main actor is a former member of DI/TII Kartosoewirjo era. The name Abdullah Sungkar and Abu Bakar Bashir, who came to be known widely as the amir of Jamaah Islamiyah (JI), have begun to burst at that time. The third phase, the various movements of terror and violence that occurred during and after the reformation, the late 1990 to the present. And the fourth phase, characterized by the development of radical Islamic groups, mainly from the younger groups, who actually still has a link with the previous generations of leaders. Radicalization they are more influenced by global events. One example of this organization is the ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Movement of religious radicalization in the course of history of its development is not actually pure movement jihad in the name of religion, but","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"77-98"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 22
MODEL PEMBACAAN BARU KONSEP MAKIYYAH-MADANIYYAH 新consumption模型consumption MAKER-MADANIYAH
Pub Date : 2015-06-12 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76
Abad Badruzaman
Dakwah Nabi Saw melewati dua periode: Mekkah dan Madinah. Pada tiap periode, ayat-ayat turun memantau, memandu dan merespon apa yang terjadi di ranah realitas. Ayat yang turun pada periode Mekkah dikenal dengan ayat makiyyah, sedangkan yang turun pada periode Madinah disebut ayat madaniyyah. Ayat makiyyah memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari ayat-ayat madaniyyah. Pun sebaliknya. Karakteristik ini menegaskan satu hal: al-Qur`an memperhatikan dan pada tingkatan tertentu, mengakomodir kekhasan masyarakat yang menjadi objek khithâb-nya. Kajian makiyyah-madaniyyah dari masa ke masa dapat dikatakan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam hal pendekatan atau sekup pengembangan wawasannya. Pembahasan makiyyah-madaniyyah dalam kajian ulum al-Qur’an pada umumnya masih berkutat di tataran normatif. Padahal sejatinya konsep makiyyah-madaniyyah memberi peluang sangat lebar bagi pengembangan dan pendekatan-pendekatan lainnya seperti pendekatan sosiologis dan historis. Religious proselytizing of Prophet Saw passed two periods: Mecca and Medina. In each period, the verses down monitor, guide and respond to what is happening in the reality. The verse that fell in the period Mecca is makiyyah, while the verse feel in the period Medina is madaniyyah. The verse makiyyah has characteristics that distinguish with the verses madaniyah. This characteristic confirms one thing: al-Qur’an attention and to a certain extent, to accommodate the peculiarities of the people who became the object of his khithâb. The study of makiyyah-madaniyyah from time to time it can be said not indicate any significant changes in term of approach or development insights. In other said, discussion about makiyyah-madaniyyah in the study of ulum al-Qur’an in general are still normative level. Whereas, essentially the concept of makiyyah-madaniyyah give opportunities for development and another approaches such as sociological and historical approach.
先知锯经过两个时期:麦加和麦地那。在每一段时间里,经文都要向下监控、引导和回应现实领域中发生的事情。在麦加时期下降的经文被称为makiyyah,而在麦地那下降的经文被称为madaniyyah。makiyyah的文本与madaniyyah的文本有其独特之处。任何相反的事情。这一特征证实了一件事:古兰经在一定程度上考虑并适应了他的割礼所反对的社会的独特之处。随着时间的推移,马基雅-马达尼耶的研究几乎没有明显的进展迹象。伊斯兰教中毛基雅-马丹雅的讨论一般都是在规范下进行的。但其真正的madaniyyah概念为社会学和历史等其他方法的发展和方法提供了巨大的机会。宗教对先知的运用:Mecca和麦地那。在每个阶段,监视器的对照组、指南和对现实中发生的事情作出反应。躺在Mecca外围的诗是makiyyah,而抒情的诗句是madaniyyah。神圣的宇宙有一种与马达尼亚的传说相对应的特点。这一特点证实了一件事:古兰经的专注和完善,以适应那些成为他契诃德目标的人的本性。随着时间的推移,对makiyamadaniyyah的研究可能会说,在批准或发展的过程中,没有明显的变化。另一方面,反对《古兰经》研究中的max -madaniyyah的论点仍然是保守的。在这里,本质上,madaniyyah给予机会给发展和其他类似社会和历史上的类似。
{"title":"MODEL PEMBACAAN BARU KONSEP MAKIYYAH-MADANIYYAH","authors":"Abad Badruzaman","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.53-76","url":null,"abstract":"Dakwah Nabi Saw melewati dua periode: Mekkah dan Madinah. Pada tiap periode, ayat-ayat turun memantau, memandu dan merespon apa yang terjadi di ranah realitas. Ayat yang turun pada periode Mekkah dikenal dengan ayat makiyyah, sedangkan yang turun pada periode Madinah disebut ayat madaniyyah. Ayat makiyyah memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari ayat-ayat madaniyyah. Pun sebaliknya. Karakteristik ini menegaskan satu hal: al-Qur`an memperhatikan dan pada tingkatan tertentu, mengakomodir kekhasan masyarakat yang menjadi objek khithâb-nya. Kajian makiyyah-madaniyyah dari masa ke masa dapat dikatakan tidak menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam hal pendekatan atau sekup pengembangan wawasannya. Pembahasan makiyyah-madaniyyah dalam kajian ulum al-Qur’an pada umumnya masih berkutat di tataran normatif. Padahal sejatinya konsep makiyyah-madaniyyah memberi peluang sangat lebar bagi pengembangan dan pendekatan-pendekatan lainnya seperti pendekatan sosiologis dan historis. Religious proselytizing of Prophet Saw passed two periods: Mecca and Medina. In each period, the verses down monitor, guide and respond to what is happening in the reality. The verse that fell in the period Mecca is makiyyah, while the verse feel in the period Medina is madaniyyah. The verse makiyyah has characteristics that distinguish with the verses madaniyah. This characteristic confirms one thing: al-Qur’an attention and to a certain extent, to accommodate the peculiarities of the people who became the object of his khithâb. The study of makiyyah-madaniyyah from time to time it can be said not indicate any significant changes in term of approach or development insights. In other said, discussion about makiyyah-madaniyyah in the study of ulum al-Qur’an in general are still normative level. Whereas, essentially the concept of makiyyah-madaniyyah give opportunities for development and another approaches such as sociological and historical approach.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"6 1","pages":"53-76"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MENYOAL FIKIH ISLAM DAN STUDI HADIS: Dari Relasi Historis-Organik ke Segregasi Epistemologis 从历史到认识论隔离
Pub Date : 2015-06-11 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.29-52
A. N. Musadad
Sebagai sebuah diskursus, studi hadis dan fikih Islam beranjak dari titik yang sama yaitu “tradisi yang hidup” yang merupakan “hibrida” antara teladan Rasulullah, praktisi sahabat, dan opini publik (al-amr al-mujtama’ ‘alayh) yang berkembang sebelum masa kodifikasi. Secara historis, sebelum masa tersebut, keduanya berkaitan secara organik. Memasuki fase autentikasi isnad di awal abad ke-2 H yang berkulminasi dengan kodifikasi hadis, mulai terjadi pergeseran yang cukup signifikan. Tulisan ini membahas persinggungan awal antara sejarah kemunculan fikih Islam dan disiplin studi hadis. Diawali dengan penjelasan elementer terkait kontak awal antara pembentukan hukum yurisprudensi Islam dengan studi terhadap tradisi Rasulullah, mendiskusikan bagaimana keduanya terjalin secara organik dan kemudian mengalami pergeseran pascaabad kodifikasi. Setelah masa tersebut, relasi organik antara budaya ijtihad (penalaran independen) dan “tradisi yang hidup” secara otomatis menjadi terpisah secara stilistika epistemologis. Hal tersebut menjadi kian jelas ketika perkembangan selanjutnya yang menjadikan studi hadis dan fikih Islam dalam nomenklatur epistemologis yang berbeda. Hal ini tentunya semakin menegaskan polarisasi antara keduanya. As a discourse, Islamic jurisprudence (al-fiqh al-Isla>my) and the study of prophetic tradition (hadis) were historically emerged from such a basic source; the “living tradition” which is the hybrid segmentation consisted of the Prophet wagons, companion practices and public opinions (al-amr al-mujtama’ ‘alayh) before the time of codification. At that time, both are organically have a strong relation. In the occasion of the authentication of isnad in the first-half of second century, in which the culmination was the codification, there was a discourse shift. The central purpose of this article is to provide an elementary exploration on the early linkage between hadis studies and Islamic jurisprudence. Start on the preliminary explanation on the contact between the origins of Islamic jurisprudence and the study of prophetic traditions, it discusses How both organically linked each other before the shifts after the time of codification, in which the organic relation between ijtihad (independent reasoning) and the so-called “living tradition” epistemologically came to the segregation. The further development that disposed fiqh and hadis in the distinct epistemological nomenclature has shown this affirmation of the polarization.
作为一门课程,伊斯兰教的圣训和脆弱的研究与伊斯兰教的“活传统”是同一点的,这些“活传统”是伊斯兰教的例子、朋友的从学者和公众舆论(al-amr al-mujtama’alayh)在合理性时代之前发展起来的。从历史上看,在那之前,它们是有机联系的。在二世纪初,用圣训的合成性进入isnad的身份验证阶段,开始了一种相当重要的转变。这篇文章讨论了伊斯兰教脆弱的历史和圣训研究之间的早期联系。从elementer的解释开始,伊斯兰法律的建立与伊斯兰教传统的研究之间的早期接触,讨论了这两种文化是如何有机地交织在一起,然后经历了世纪后的综合转变。在那之后,ijtihad文化(独立的推理)和“活的传统”之间的有机联系就会自动成为认识论上的超然。随着伊斯兰教认识论前言中圣训和伊斯兰脆弱研究的进一步发展变得更加清晰。这进一步强调了两者之间的两极分化。《伊斯兰正义》(al-fiqh al-Isla>我)和先知传统的研究一直从如此基本的基础上实现;这种“活着的传统”是在授权的时间之前考虑到先知马车、伙伴和公共意见的混合。在那一次,两人都有了一个强有力的伙伴关系。在最初半个世纪的事件中,在文化中是经过计算的情况下,有一个轮班。这篇文章的中心目的是提供圣训和伊斯兰教审判之间的早期探索。份解释》开始在《起源》之间联系伊斯兰jurisprudence与study of黏喔traditions,它discusses两者organically如何互相linked codification之后的班次,《时代》之前,在无关紧要的有机ijtihad之间关系(《独立报》发表了reasoning)与so-called epistemologically侵入segregation》“living传统”。在认识论上不虔诚和圣训的进一步发展表明了这种两极分化的肯定。
{"title":"MENYOAL FIKIH ISLAM DAN STUDI HADIS: Dari Relasi Historis-Organik ke Segregasi Epistemologis","authors":"A. N. Musadad","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.29-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.29-52","url":null,"abstract":"Sebagai sebuah diskursus, studi hadis dan fikih Islam beranjak dari titik yang sama yaitu “tradisi yang hidup” yang merupakan “hibrida” antara teladan Rasulullah, praktisi sahabat, dan opini publik (al-amr al-mujtama’ ‘alayh) yang berkembang sebelum masa kodifikasi. Secara historis, sebelum masa tersebut, keduanya berkaitan secara organik. Memasuki fase autentikasi isnad di awal abad ke-2 H yang berkulminasi dengan kodifikasi hadis, mulai terjadi pergeseran yang cukup signifikan. Tulisan ini membahas persinggungan awal antara sejarah kemunculan fikih Islam dan disiplin studi hadis. Diawali dengan penjelasan elementer terkait kontak awal antara pembentukan hukum yurisprudensi Islam dengan studi terhadap tradisi Rasulullah, mendiskusikan bagaimana keduanya terjalin secara organik dan kemudian mengalami pergeseran pascaabad kodifikasi. Setelah masa tersebut, relasi organik antara budaya ijtihad (penalaran independen) dan “tradisi yang hidup” secara otomatis menjadi terpisah secara stilistika epistemologis. Hal tersebut menjadi kian jelas ketika perkembangan selanjutnya yang menjadikan studi hadis dan fikih Islam dalam nomenklatur epistemologis yang berbeda. Hal ini tentunya semakin menegaskan polarisasi antara keduanya. As a discourse, Islamic jurisprudence (al-fiqh al-Isla>my) and the study of prophetic tradition (hadis) were historically emerged from such a basic source; the “living tradition” which is the hybrid segmentation consisted of the Prophet wagons, companion practices and public opinions (al-amr al-mujtama’ ‘alayh) before the time of codification. At that time, both are organically have a strong relation. In the occasion of the authentication of isnad in the first-half of second century, in which the culmination was the codification, there was a discourse shift. The central purpose of this article is to provide an elementary exploration on the early linkage between hadis studies and Islamic jurisprudence. Start on the preliminary explanation on the contact between the origins of Islamic jurisprudence and the study of prophetic traditions, it discusses How both organically linked each other before the shifts after the time of codification, in which the organic relation between ijtihad (independent reasoning) and the so-called “living tradition” epistemologically came to the segregation. The further development that disposed fiqh and hadis in the distinct epistemological nomenclature has shown this affirmation of the polarization.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"29-52"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
WAJAH TASAWUF DI ERA MODERN: Antara Tantangan dan Jawaban 现代社会的TASAWUF表情:在挑战和答案之间
Pub Date : 2015-06-10 DOI: 10.21274/EPIS.2015.10.1.1-28
Ahmad Sidqi
Krisis spiritual yang melanda sebagian besar manusia modern menumbuhkan sebuah gejala yang saat ini tampak menjadi tren baru, bahwa manusia mulai beralih pada dimensi esoterik sebagai pilihan menghadapi kebuntuan modernisme. Wajah modernisme yang tampak anggun nan kokoh dalam filsafat rasionalismenya membawa aspek negatif yang sangat besar. Bentuk pemikiran ini telah menjerumuskan manusia dalam krisis kehidupan yang kompleks dan bersifat global. Permasalahan manusia modern ternyata tidak berhenti dalam tataran idealitas tentang konsep keseimbangan antara dimensi spiritual dan material. Karena dari permasalahan kekeringan spiritual telah memicu persoalan lain yang tidak kalah berbahaya dan terasa begitu nyata dalam kehidupan manusia sekarang, yakni krisis sosial. Berbagai permasalahan sosial yang sedang terjadi dalam dunia modern merupakan sumbangan dari kekeringan spiritual—kalau tidak dikatakan sebagai akar dari permasalahan zaman ini. Kesadaran dan keprihatinan yang mendunia ini menyebabkan ancaman pada manusia yang bersifat katastrofal, artinya ancaman tersebut terjadi dalam skala besar, terjadi secara bersamaan dan dalam lingkup luas. Maka kesimpulan yang didapat adalah bahwa manusia sekarang telah kehilangan makna perjuangan dalam rangka pemeliharaan martabat manusia. Hal ini dikarenakan kondisi yang mengancam eksistensi manusia, masalah tindakan moral di tingkat individu dan sosial, juga akibat-akibat perang adalah merupakan implikasi yang dimutlakkan oleh kebenaran teknologi dan sains modern. Spiritual crisis that hit most modern humans cultivate a phenomenon that currently appear to be a new trend, that man began to turn to the esoteric dimension as the choice facing a deadlock modernism. Modernism face that looks elegant and robust in the philosophy of rationalism bring huge negative aspects. Forms of human thought has been plunged into a crisis of life is complex and global nature. The problems of modern man did not stop at the level of the ideals of the concept of balance between the spiritual and material dimensions. Because of the problems of spiritual drought has triggered another issue that is no less dangerous and feels so real in people’s lives now, the social crisis. Social issues going on in the modern world is the contribution of spiritual drought-otherwise said to be the root of the problem today. Global awareness and concern this causes a threat to humans who are katastrofal, meaning that these threats occur on a large scale, occur simultaneously and in scope. Then the conclusion obtained is that humans now have lost the meaning of the struggle within the framework of the maintenance of human dignity. This is because the conditions that threaten human existence, the problem of moral action at individual and social levels, as well as the consequences of the war is a result of the truth that is absolutized by technology and modern Science.
困扰大多数现代人类的精神危机产生了一种症状,这种症状现在看来是一种新的趋势,即人类开始转向深奥的维度,以应对现代主义的僵局。现代主义在他的理性哲学中看似庄严有力的现代主义面貌带来了巨大的负面影响。这种思维方式使人类陷入了一场全球性而复杂的生命危机。现代人类的问题在精神层面和物质维度之间平衡的概念上并没有停止。因为精神上的干旱引发了另一个同样危险的问题,在今天的人类生活中,社会危机是如此真实。现代世界正在发生的社会问题是精神干旱的贡献——至少可以说是当今问题的根源。世界范围内的意识和担忧导致了对人类的大灾难威胁,这意味着这些威胁是同时发生的,而且是广泛的。因此,我们得出的结论是,人类现在已经失去了维护人类尊严的斗争的意义。这是因为威胁人类存在的条件、个人和社会地位的道德行为问题以及战争的结果是现代技术和科学真理所提倡的最终影响。这种最现代人类文化中的精神危机,最近似乎是一种新趋势,这个人开始转向极端的维度,因为选择是一种致命的现代化。在学术著作的哲学中,那优雅而有力的现代面貌带来了巨大的负面影响。人类思考的困境已经注定了生命的复杂性和全球自然。现代人类的问题并没有停止在精神和维度之间平衡的概念的层面上。因为精神上的问题困扰着另一个问题,那就是现在人们的生活中不那么危险,社会危机依然存在。现代世界的社会问题是精神堕落的争论,说这是当今问题的根源。全球意识和关切的是,这些威胁对人类构成了一种威胁,它们在很大程度上会扩散,同时又会扩散。我们的结论是,人类现在已经失去了在人类尊严维护的框架中挣扎的意义。这是因为威胁人类存在的条件,道德行为的问题在个人和社会层面,就像战争的后果是一个被技术和现代科学不可否认的真理。
{"title":"WAJAH TASAWUF DI ERA MODERN: Antara Tantangan dan Jawaban","authors":"Ahmad Sidqi","doi":"10.21274/EPIS.2015.10.1.1-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2015.10.1.1-28","url":null,"abstract":"Krisis spiritual yang melanda sebagian besar manusia modern menumbuhkan sebuah gejala yang saat ini tampak menjadi tren baru, bahwa manusia mulai beralih pada dimensi esoterik sebagai pilihan menghadapi kebuntuan modernisme. Wajah modernisme yang tampak anggun nan kokoh dalam filsafat rasionalismenya membawa aspek negatif yang sangat besar. Bentuk pemikiran ini telah menjerumuskan manusia dalam krisis kehidupan yang kompleks dan bersifat global. Permasalahan manusia modern ternyata tidak berhenti dalam tataran idealitas tentang konsep keseimbangan antara dimensi spiritual dan material. Karena dari permasalahan kekeringan spiritual telah memicu persoalan lain yang tidak kalah berbahaya dan terasa begitu nyata dalam kehidupan manusia sekarang, yakni krisis sosial. Berbagai permasalahan sosial yang sedang terjadi dalam dunia modern merupakan sumbangan dari kekeringan spiritual—kalau tidak dikatakan sebagai akar dari permasalahan zaman ini. Kesadaran dan keprihatinan yang mendunia ini menyebabkan ancaman pada manusia yang bersifat katastrofal, artinya ancaman tersebut terjadi dalam skala besar, terjadi secara bersamaan dan dalam lingkup luas. Maka kesimpulan yang didapat adalah bahwa manusia sekarang telah kehilangan makna perjuangan dalam rangka pemeliharaan martabat manusia. Hal ini dikarenakan kondisi yang mengancam eksistensi manusia, masalah tindakan moral di tingkat individu dan sosial, juga akibat-akibat perang adalah merupakan implikasi yang dimutlakkan oleh kebenaran teknologi dan sains modern. Spiritual crisis that hit most modern humans cultivate a phenomenon that currently appear to be a new trend, that man began to turn to the esoteric dimension as the choice facing a deadlock modernism. Modernism face that looks elegant and robust in the philosophy of rationalism bring huge negative aspects. Forms of human thought has been plunged into a crisis of life is complex and global nature. The problems of modern man did not stop at the level of the ideals of the concept of balance between the spiritual and material dimensions. Because of the problems of spiritual drought has triggered another issue that is no less dangerous and feels so real in people’s lives now, the social crisis. Social issues going on in the modern world is the contribution of spiritual drought-otherwise said to be the root of the problem today. Global awareness and concern this causes a threat to humans who are katastrofal, meaning that these threats occur on a large scale, occur simultaneously and in scope. Then the conclusion obtained is that humans now have lost the meaning of the struggle within the framework of the maintenance of human dignity. This is because the conditions that threaten human existence, the problem of moral action at individual and social levels, as well as the consequences of the war is a result of the truth that is absolutized by technology and modern Science.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"10 1","pages":"1-28"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67937732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
ISIS: PERJUANGAN ISLAM SEMU DAN KEMUNDURAN SISTEM POLITIK: Komparasi Nilai-Nilai Keislaman ISIS dengan Sistem Politik Kekinian 伊斯兰国:所有伊斯兰方案与政策体系的发展:伊斯兰国伊斯兰价值观与当前政治体系的比较
Pub Date : 2014-12-16 DOI: 10.21274/EPIS.2014.9.2.401-425
Abdul Waid
Islamic State of Irak and Syria (ISIS) kini menjadi teror menakutkan karena telah menanamkan pengaruhnya di berbagai negara, termasuk Indonesia. Gerakan ISIS tidak akan pernah berhenti sebelum cita-cita besarnya tercapai untuk membentuk khilafah Islamiyyah. Gerakan ISIS bukan sekadar bertumpu pada dua titik: Irak dan Suriah. Secara historis, islamic state atau pun khilafah Islamiyyah yang menjadi cita-cita besar ISIS ternyata tidak memiliki legitimasi dalam ajaran Islam maupun dalam sejarah peradaban Islam. Dari segi sistem politik, ISIS sebenarnya mengajak kita melakukan langkah mundur. Islamic State of Irak and Syria (ISIS) become horror terror influenced among countries, include Indonesia. The ISIS movement will not stop until it's goal fulfill namely, khilafah Islamiyyah. The ISIS movement is not only focused on Irak and Syria but also among Islamic countries. Historicallly, ISIS or khilafah Islamiyyah don't have legitimation in Islam and the history of Islamic civilization. And politically, ISIS don't have strong foundation.
伊拉克和叙利亚伊斯兰国(ISIS)现在已经成为恐怖分子,因为它在包括印度尼西亚在内的各个国家的影响力越来越大。伊斯兰国运动将永远不会停止,直到其形成伊斯兰终结的伟大野心实现。ISIS运动不仅仅在伊拉克和叙利亚两个方面发生冲突。从历史上看,伊斯兰国,甚至成为ISIS伟大愿望的伊斯兰国,在伊斯兰教义或伊斯兰文明史上都没有任何合法性。从政治制度的角度来看,ISIS实际上是在要求我们后退一步。伊拉克和叙利亚伊斯兰国(ISIS)受到包括印度尼西亚在内的国家的恐怖影响。伊斯兰国运动不会停止,直到它的目标实现,即khilafah Islamiyyah。ISIS运动不仅关注伊拉克和叙利亚,也关注伊斯兰国家。从历史上看,ISIS或khilafah Islamiyyah在伊斯兰教和伊斯兰文明史上没有合法性。在政治上,伊斯兰国没有强大的基础。
{"title":"ISIS: PERJUANGAN ISLAM SEMU DAN KEMUNDURAN SISTEM POLITIK: Komparasi Nilai-Nilai Keislaman ISIS dengan Sistem Politik Kekinian","authors":"Abdul Waid","doi":"10.21274/EPIS.2014.9.2.401-425","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2014.9.2.401-425","url":null,"abstract":"Islamic State of Irak and Syria (ISIS) kini menjadi teror menakutkan karena telah menanamkan pengaruhnya di berbagai negara, termasuk Indonesia. Gerakan ISIS tidak akan pernah berhenti sebelum cita-cita besarnya tercapai untuk membentuk khilafah Islamiyyah. Gerakan ISIS bukan sekadar bertumpu pada dua titik: Irak dan Suriah. Secara historis, islamic state atau pun khilafah Islamiyyah yang menjadi cita-cita besar ISIS ternyata tidak memiliki legitimasi dalam ajaran Islam maupun dalam sejarah peradaban Islam. Dari segi sistem politik, ISIS sebenarnya mengajak kita melakukan langkah mundur. Islamic State of Irak and Syria (ISIS) become horror terror influenced among countries, include Indonesia. The ISIS movement will not stop until it's goal fulfill namely, khilafah Islamiyyah. The ISIS movement is not only focused on Irak and Syria but also among Islamic countries. Historicallly, ISIS or khilafah Islamiyyah don't have legitimation in Islam and the history of Islamic civilization. And politically, ISIS don't have strong foundation.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"9 1","pages":"401-425"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67936596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The Power of Syukur: Tafsir Kontekstual Konsep Syukur Dalam Al-qur'an 感恩的力量:古兰经中对语境的解释
Pub Date : 2014-12-15 DOI: 10.21274/EPIS.2014.9.2.377-400
Choirul Mahfud
Dalam studi al-Qur'an, syukur merupakan lawan dari kufur. Kufur dimaknai menutup diri, sedangkan syukur diartikan membuka atau mengakui diri. Syukur termasuk bagian dari ajaran Islam tentang “terima kasih” yang penting dan sangat diperhatikan di mata Allah sekaligus juga bagi manusia. Efek positif syukur ditengarai bisa membuat orang miskin menjadi kaya dan orang sedih menjadi bahagia. Namun begitu, dalam praktiknya masih banyak orang yang belum mengamalkan ajaran syukur itu secara maksimal dalam kehidupannya. Hal itu disinyalir karena adanya pemahaman yang cenderung tekstual ketimbang kontekstual. Oleh karena itu, tulisan ini lebih memfokuskan pada pembahasan tentang apa yang dimaksud syukur dalam al-Qur'an? Bagaimana tafsir kontekstual konsep syukur dalam al-Qur'an tersebut? Dan apa saja manfaat dan kedahsyatan syukur? In study of al-Qur'an, gratefully (syukur) is the opposite of kufur. Kufur intrepeted as exclusive, whereas gratefully acknowledge themselves or inclusive. Gratefully is one of the most important subject of Islamic attitude for Allah and ummah. The positif effect of gratefully was investigated made the poor became rich person and the sad one turns into happy person. Meanwhile, there are still many people who do not want to put it into life. It because of textual understanding than contextual. Therefore, this essay, focusing on describing what is al-Qur'an says about gratefully? How the contextual interpretation concept in the al-Qur'an? What are the benefits and powerful of gratefully?
在古兰经的研究中,感恩与库弗相反。Kufur的坟墓是封闭的,而感恩意味着打开或承认自己。感恩是伊斯兰教教义的一部分,它在上帝眼中是重要的,对人类也是最重要的。人们担心感恩的积极影响会让穷人变得富有,让悲伤的人变得快乐。然而,在实践中,仍有许多人在生活中没有把这种感恩的教导充分付诸实践。这是因为理解的倾向于文本而不是上下文。因此,这篇文章的重点是古兰经中感恩的含义。古兰经中对语境感恩的解释是如何解释的?感恩有什么好处和力量?在《古兰经》的研究中,感恩是库弗的对手。我们必须以目前或目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式,以目前的方式。优雅是最重要的科目,关于对上帝和乌玛的伊斯兰态度。感恩的积极影响是对贫穷的人富有的人和伤心的人的调查。同时,还有很多人不想把它投入生活。因为是相互理解而不是相互理解。因此,这篇论文,对describing解释古兰经说的优雅是什么?如何解释古兰经的概念?慷慨和强大的感恩是什么?
{"title":"The Power of Syukur: Tafsir Kontekstual Konsep Syukur Dalam Al-qur'an","authors":"Choirul Mahfud","doi":"10.21274/EPIS.2014.9.2.377-400","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2014.9.2.377-400","url":null,"abstract":"Dalam studi al-Qur'an, syukur merupakan lawan dari kufur. Kufur dimaknai menutup diri, sedangkan syukur diartikan membuka atau mengakui diri. Syukur termasuk bagian dari ajaran Islam tentang “terima kasih” yang penting dan sangat diperhatikan di mata Allah sekaligus juga bagi manusia. Efek positif syukur ditengarai bisa membuat orang miskin menjadi kaya dan orang sedih menjadi bahagia. Namun begitu, dalam praktiknya masih banyak orang yang belum mengamalkan ajaran syukur itu secara maksimal dalam kehidupannya. Hal itu disinyalir karena adanya pemahaman yang cenderung tekstual ketimbang kontekstual. Oleh karena itu, tulisan ini lebih memfokuskan pada pembahasan tentang apa yang dimaksud syukur dalam al-Qur'an? Bagaimana tafsir kontekstual konsep syukur dalam al-Qur'an tersebut? Dan apa saja manfaat dan kedahsyatan syukur? In study of al-Qur'an, gratefully (syukur) is the opposite of kufur. Kufur intrepeted as exclusive, whereas gratefully acknowledge themselves or inclusive. Gratefully is one of the most important subject of Islamic attitude for Allah and ummah. The positif effect of gratefully was investigated made the poor became rich person and the sad one turns into happy person. Meanwhile, there are still many people who do not want to put it into life. It because of textual understanding than contextual. Therefore, this essay, focusing on describing what is al-Qur'an says about gratefully? How the contextual interpretation concept in the al-Qur'an? What are the benefits and powerful of gratefully?","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"5 1","pages":"377-400"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67936402","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
JALAN MENUJU TUHAN DALAM PEMIKIRAN KIAI JAWA: Telaah Ajaran Gus Miek 在java KIAI思想中通往上帝的道路:研究Gus Miek
Pub Date : 2014-12-14 DOI: 10.21274/epis.2014.9.2.347-376
M. Muhibuddin
K.H. Hamim Jazuli—akrab dipanggil Gus Miek—adalah ulama Jawa yang cukup terkenal. Pendiri amalan zikir dan dan wirid Dzikrul Ghafilin dan Jantiko Mantab ini memiliki pemikiran yang menarik di bidang tasawuf. Menurut Gus Miek, ada jalan yang bisa mengantarkan seorang hamba menuju Allah. Jalan itu disebutnya sebagai mlaku dalan terabas (berjalan melalui jalan pintas). Jalan ini dapat ditempuh melalui ibadah secara individual atau dengan mendekati para wali (kekasih Allah). Tujuan akhir dari jalan terabas ini adalah masuk surga yang berarti mendapatkan kesuksesan akhirat. Jalan mewujudkannya adalah dengan Dzikrul Ghafilin. Maka artikel ini akan mengulas sisi spiritualiatas Gus Miek sebagai seorang salik yang selama ini dianggap unik, penuh dengan hikmah dan keteladanan. K.H. Hamim Jazuli or Gus Miek is the most popular ulama in Java. The founder of Dzikrul Ghafilin and Jantiko Mantab has interesting thought in Sufism. In Gus Miek’s opinion, there is a road path for human beings to pray to Allah in order to be near with Allah. Namely, is walking to the alternative path. It is aimed to the paradise or getting succesfullness in hereafter. The path is by Dzikrul Ghafilin. Then this article will review Gus Miek spirituality as a salik which have been considered unique, full of wisdom and exemplary.
k.h Hamim Jazuli——也就是著名的格斯·米克——是一名著名的爪哇宗教学者。amalan zikir和wiikrul Ghafilin和Jantiko Mantab的创始人在tasawuf领域有一个有趣的想法。根据格斯·米克的说法,有一条路可以把一个仆人带到上帝面前。这条路被称为长廊。这条路可以通过个人崇拜或接近守护者(上帝的爱人)来实现。这条死胡同的最终目的是进入天堂,意味着获得来世的成功。成功的方法是与Dzikrul Ghafilin。因此,这篇文章将回顾格斯·米克(Gus Miek)作为一个被认为是独一无二的人的唯心主义一面,充满智慧和榜样。kk .H. Hamim Jazuli或Gus Miek是爪哇最受欢迎的神职人员。jafilin和Jantiko Mantab的创始人对我的退缩很感兴趣。在格斯·米克的观点中,人类的道路上有一条路可以向上帝祈祷,命令与上帝同在。Namely,正走在替代路线上。它可以进入天堂,也可以在这里获得成功。道路由Dzikrul Ghafilin。然后这篇文章将把格斯·米克的灵性作为一个salik,被认为是独一无二的,充满智慧和解释。
{"title":"JALAN MENUJU TUHAN DALAM PEMIKIRAN KIAI JAWA: Telaah Ajaran Gus Miek","authors":"M. Muhibuddin","doi":"10.21274/epis.2014.9.2.347-376","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2014.9.2.347-376","url":null,"abstract":"K.H. Hamim Jazuli—akrab dipanggil Gus Miek—adalah ulama Jawa yang cukup terkenal. Pendiri amalan zikir dan dan wirid Dzikrul Ghafilin dan Jantiko Mantab ini memiliki pemikiran yang menarik di bidang tasawuf. Menurut Gus Miek, ada jalan yang bisa mengantarkan seorang hamba menuju Allah. Jalan itu disebutnya sebagai mlaku dalan terabas (berjalan melalui jalan pintas). Jalan ini dapat ditempuh melalui ibadah secara individual atau dengan mendekati para wali (kekasih Allah). Tujuan akhir dari jalan terabas ini adalah masuk surga yang berarti mendapatkan kesuksesan akhirat. Jalan mewujudkannya adalah dengan Dzikrul Ghafilin. Maka artikel ini akan mengulas sisi spiritualiatas Gus Miek sebagai seorang salik yang selama ini dianggap unik, penuh dengan hikmah dan keteladanan. K.H. Hamim Jazuli or Gus Miek is the most popular ulama in Java. The founder of Dzikrul Ghafilin and Jantiko Mantab has interesting thought in Sufism. In Gus Miek’s opinion, there is a road path for human beings to pray to Allah in order to be near with Allah. Namely, is walking to the alternative path. It is aimed to the paradise or getting succesfullness in hereafter. The path is by Dzikrul Ghafilin. Then this article will review Gus Miek spirituality as a salik which have been considered unique, full of wisdom and exemplary.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"9 1","pages":"347-376"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67936341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Toleransi Beragama Dalam Praktik Sosial: Studi Kasus Hubungan Mayoritas Dan Minoritas Agama Di Kabupaten Buleleng 对社会实践的宗教宽容:布勒冷区多数宗教和少数宗教关系的案例研究
Pub Date : 2014-12-12 DOI: 10.21274/EPIS.2014.9.2.285-316
Cahyo Pamungkas
Selama ini Indonesia dilaporkan oleh pusat penelitian keagamaan maupun organisasi perlindungan hak asasi manusia sebagai negara yang masih belum menjamin perlindungan hak-hak asasi manusia terutama dalam kebebasan beragama. Fenomena yang sering disoroti adalah masalah penutupan gereja yang dilakukan oleh komunitas Muslim Sunni. Paper ini mencoba untuk mendeskripsikan hubungan Mayoritas Hindu dan komunitas agama minoritas di Kabupaten Buleleng terkait dengan pendirian tempat ibadah. Temuan lapangan menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, kelompok minortas Islam dan Kristen mengalami kesulitan ketika ingin mendirikan tempat ibadah meskipun persyaratan administrasi telah dipenuhi. Hal tersebut disebabkan karena Pemerintah Daerah menetapkan sejumlah kebijakan untuk melindungi identitas dan tradisi Hindu yang merupakan identitas utama orang Bali. Indonesia is frequently reported research centers of religious and International human rights organizations as a country that less in the protection of human rights, especially religious freedom. The phenomenon that is often highlighted is church closings by Sunni Moslem community in several areas such as Bogor, Bekasi and Aceh. This paper is addressed to describe the relationship of Hindu majority and minority religious communities in Buleleng associated with the establishment of places of worship. Field findings indicate that Moslems and Christians in Buleleng find difficulties when they want to establish a place of worship although several administrative requirements have been fullfilled. This is due to local government set a number of policies to protect the identity and traditions of Hinduism which the primary identity of the Balinese.
宗教研究中心(religion research center)和人权保护组织(human rights organization)一直在报道印尼,该组织目前仍未保障基本人权,主要是宗教自由。经常出现的现象是逊尼派穆斯林社区关闭教堂的问题。这篇论文试图描述布勒冷地区占多数的印度教徒和少数宗教团体与建立礼拜场所的关系。现场调查结果表明,在许多情况下,伊斯兰和基督教少数派不顾行政要求,很难建立礼拜场所。这是因为当地政府制定了一些政策来保护巴厘岛人的主要身份和印度教传统。印度尼西亚通常报告说,美国国家对宗教和国际人权组织的研究中心缺乏对人权的保护,特别是宗教自由。在像茂物、贝卡西、亚齐这样的塞尼穆斯林社区,经过十次洗礼的现象正在消失。这篇论文描述了围绕崇拜地点的建立关系的印度教少校和宗教少数派关系。战场上的结果表明,在布勒伦的穆斯林和基督徒看来,当他们想要建立一个充满保留的地方时,发现很难。这就规定了当地政府设立了许多政策来保护印度教的身份和传统,这是巴林人的主要身份。
{"title":"Toleransi Beragama Dalam Praktik Sosial: Studi Kasus Hubungan Mayoritas Dan Minoritas Agama Di Kabupaten Buleleng","authors":"Cahyo Pamungkas","doi":"10.21274/EPIS.2014.9.2.285-316","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2014.9.2.285-316","url":null,"abstract":"Selama ini Indonesia dilaporkan oleh pusat penelitian keagamaan maupun organisasi perlindungan hak asasi manusia sebagai negara yang masih belum menjamin perlindungan hak-hak asasi manusia terutama dalam kebebasan beragama. Fenomena yang sering disoroti adalah masalah penutupan gereja yang dilakukan oleh komunitas Muslim Sunni. Paper ini mencoba untuk mendeskripsikan hubungan Mayoritas Hindu dan komunitas agama minoritas di Kabupaten Buleleng terkait dengan pendirian tempat ibadah. Temuan lapangan menunjukkan bahwa dalam banyak kasus, kelompok minortas Islam dan Kristen mengalami kesulitan ketika ingin mendirikan tempat ibadah meskipun persyaratan administrasi telah dipenuhi. Hal tersebut disebabkan karena Pemerintah Daerah menetapkan sejumlah kebijakan untuk melindungi identitas dan tradisi Hindu yang merupakan identitas utama orang Bali. Indonesia is frequently reported research centers of religious and International human rights organizations as a country that less in the protection of human rights, especially religious freedom. The phenomenon that is often highlighted is church closings by Sunni Moslem community in several areas such as Bogor, Bekasi and Aceh. This paper is addressed to describe the relationship of Hindu majority and minority religious communities in Buleleng associated with the establishment of places of worship. Field findings indicate that Moslems and Christians in Buleleng find difficulties when they want to establish a place of worship although several administrative requirements have been fullfilled. This is due to local government set a number of policies to protect the identity and traditions of Hinduism which the primary identity of the Balinese.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"9 1","pages":"285-316"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67936325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 14
RAGAM PENGEMBANGAN PEMIKIRAN TASAWUF DI INDONESIA 关于印尼TASAWUF思想发展的章节
Pub Date : 2014-12-11 DOI: 10.21274/epis.2014.9.2.249-284
Mujamil Qomar
Ada kontroversi pemikiran di kalangan pengamat tentang tasawuf. Sebagian mereka mengkritik secara tajam terhadap tasawuf sebagai salah satu faktor penyebab kemunduran dunia Islam lantaran menyebabkan sikap pasrah, acuh tak acuh dan pasif terhadap kehidupan duniawi. Namun pada bagian lain, justru muncul penilaian sebaliknya. Tasawuf memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar pada kebangunan umat Islam dan kemajuannya. Maka masalahnya terletak pada potensi tasawuf dalam kehidupan umat Islam. Masalah ini selanjutnya difokuskan pada kreativitas pemikir-pemikir Islam Indonesia dalam mengembangkan tasawuf. Lalu diajukan rumusan masalah (pertanyaan penelitian): bagaimanakah kreativitas pemikir-pemikir Islam Indonesia dalam mengembangkan ilmu tasawuf mulai 1980 hingga sekarang (2014)? Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui metode dokumentasi (studi teks/telaah pustaka). Kemudian setelah data-data terkumpul, dianalisis melalui analisis isi (content analysis) dan analisis kritis (critical analysis). Penelitian ini menghasilkan delapan macam tawaran pengembangan tasawuf, yaitu tasawuf sosial, tasawuf positif, tasawuf perkotaan, tasawuf falsafi, tasawuf irfani, tasawuf kontekstual, tasawuf Jawa dan tasawuf Muhammadiyah. Tasawuf terakhir ini memancing perhatian sebab sebagai kalangan modernis, Muhammadiyah dahulu senantiasa menyerang tasawuf sekaligus menawarkan tajdid dan ijtihad. Melalui tasawuf Muhammadiyah ini, berarti terjadi pergeseran sikap Muhammadiyah dalam menghadapi tasawuf sehingga tampak lebih ramah. There is a controvertial thought in Sufism. Some critical thought said that Sufism can cause Islam will have’nt progress. But in other side, Sufism has great contribution to develop and strengthen Islam. So, this problem is focused a the creativeness of Moslem scholars to support the Sufism grows well. The research problem is how did the Islamic thinkers of Indonesia develop Sufism science from 1980 until now (2014). The researcher used documentation (library study) to collect the data, then analized through content analysis and critical analysis. The researcher finding are: Social Sufism, Positive Sufism, Philosophycal Sufism, Irfani Sufism, Contextual Sufism, Javanese Sufism and Muhammadiyah Sufism.
观察人士对tasawuf的看法存在争议。他们中的一些人尖锐地批评tasawuf是伊斯兰世界衰落的原因之一,因为它导致了顺从、冷漠和被动的世俗生活。但在其他方面,却产生了相反的评价。Tasawuf在伊斯兰教的建设和进步中发挥了巨大的作用和贡献。问题在于tasawuf在穆斯林生活中的潜力。这个问题进一步集中在印尼伊斯兰思想家的创造力上,以发展tasawuf。然后提出了一个问题(研究问题):印尼伊斯兰思想家在发展tasawuf科学方面的创新是如何从1980年到现在的?为了回答本研究的问题,研究人员通过文献方法(研究文献/研究库)收集数据。然后,一旦收集了数据,通过内容分析和批判性分析分析分析。这项研究提出了八种不同的发展方案,即社会tasawuf、tasawuf正、城市tasawuf falsafi、tasawuf irfani、tasawuf contekal、tasawuf Jawa和tasawuf Muhammadiyah。最近的Tasawuf引起了人们的注意,因为作为温和派,Muhammadiyah过去常常攻击Tasawuf,同时提供tajdid和ijtihad。通过这个tasawuf Muhammadiyah,这意味着Muhammadiyah在面对tasawuf时态度的转变,因此看起来更友好。有一个控制思想的苏菲主义。一些批评人士认为,伊斯兰教不会取得进步。但另一方面,苏菲主义对伊斯兰教的净化和力量有很大的贡献。因此,这个问题融合了穆斯林学者的创造力来支持苏菲主义的发展。研究问题是印尼伊斯兰教从1980年到2014年开发出的支持科学的方法。研究用文档收集数据,然后对内容分析分析分析。研究结果是:社会苏菲主义、积极苏菲主义、哲学苏菲主义、Irfani苏菲主义、工程苏菲主义、工程苏菲主义、工程苏菲主义、工程苏菲主义、工程苏菲主义和穆罕默德苏菲主义。
{"title":"RAGAM PENGEMBANGAN PEMIKIRAN TASAWUF DI INDONESIA","authors":"Mujamil Qomar","doi":"10.21274/epis.2014.9.2.249-284","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2014.9.2.249-284","url":null,"abstract":"Ada kontroversi pemikiran di kalangan pengamat tentang tasawuf. Sebagian mereka mengkritik secara tajam terhadap tasawuf sebagai salah satu faktor penyebab kemunduran dunia Islam lantaran menyebabkan sikap pasrah, acuh tak acuh dan pasif terhadap kehidupan duniawi. Namun pada bagian lain, justru muncul penilaian sebaliknya. Tasawuf memiliki peran dan kontribusi yang sangat besar pada kebangunan umat Islam dan kemajuannya. Maka masalahnya terletak pada potensi tasawuf dalam kehidupan umat Islam. Masalah ini selanjutnya difokuskan pada kreativitas pemikir-pemikir Islam Indonesia dalam mengembangkan tasawuf. Lalu diajukan rumusan masalah (pertanyaan penelitian): bagaimanakah kreativitas pemikir-pemikir Islam Indonesia dalam mengembangkan ilmu tasawuf mulai 1980 hingga sekarang (2014)? Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui metode dokumentasi (studi teks/telaah pustaka). Kemudian setelah data-data terkumpul, dianalisis melalui analisis isi (content analysis) dan analisis kritis (critical analysis). Penelitian ini menghasilkan delapan macam tawaran pengembangan tasawuf, yaitu tasawuf sosial, tasawuf positif, tasawuf perkotaan, tasawuf falsafi, tasawuf irfani, tasawuf kontekstual, tasawuf Jawa dan tasawuf Muhammadiyah. Tasawuf terakhir ini memancing perhatian sebab sebagai kalangan modernis, Muhammadiyah dahulu senantiasa menyerang tasawuf sekaligus menawarkan tajdid dan ijtihad. Melalui tasawuf Muhammadiyah ini, berarti terjadi pergeseran sikap Muhammadiyah dalam menghadapi tasawuf sehingga tampak lebih ramah. There is a controvertial thought in Sufism. Some critical thought said that Sufism can cause Islam will have’nt progress. But in other side, Sufism has great contribution to develop and strengthen Islam. So, this problem is focused a the creativeness of Moslem scholars to support the Sufism grows well. The research problem is how did the Islamic thinkers of Indonesia develop Sufism science from 1980 until now (2014). The researcher used documentation (library study) to collect the data, then analized through content analysis and critical analysis. The researcher finding are: Social Sufism, Positive Sufism, Philosophycal Sufism, Irfani Sufism, Contextual Sufism, Javanese Sufism and Muhammadiyah Sufism.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"9 1","pages":"249-284"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-12-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67936285","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
期刊
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1