首页 > 最新文献

Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman最新文献

英文 中文
Reposisi Konsep Ketuhanan: Tanggapan Muhammad Iqbal dan Said Nursi Atas Perjumpaan Islam dan Sains
Pub Date : 2017-06-17 DOI: 10.21274/epis.2017.12.1.77-102
M. Maftukhin
Artikel ini menghadirkan dua cara pandang berbeda antara Muhammad Iqbal dan Said Nursi dalam upaya reposisi konsep ketuhanan saat Islam bertemu sains. Artikel ini memperlihatkan bagaimana Iqbal menerima sains dengan melakukan penyesuaian ajaran Islam agar sejalan dengan epistemologi sains dan rasionalisme dengan tetap merujuk pada al-Qur’an. Konsep ketuhanan teis yang dirasa tidak sesuai dengan rasionalisme dan perkembangan sains, mendapat sentuhan Iqbal dengan dikonstruksi menjadi konsep panentheisme. Sementara itu, Said Nursi, meskipun ia juga mendorong adopsi sains, namun Nursi hampir tidak melakukan penyesuaian apa pun dalam konsep ketuhanan Islam. Sebagai pewaris pemikiran al-Asy’ariyyah, justru Nursi memilah sains dalam dua kategori, yaitu sains yang memuat nilai positif dan sains yang memuat aspek negatif. Selanjutnya Nursi hanya mengambil aspek positif dan meninggalkan aspek negatifnya. Dengan menggunakan teori Ian Barbour, artikel ini memasukkan pendekatan Iqbal dalam kategori integrasi epistemologis, sedangkan pendekatan Said Nursi masuk dalam kategori integrasi ontologis. This article seeks to presents a distinct view of two Muslim thinkers on repositioning concept of God in the face of adoption to science. That is of Muhammad Iqbal’s and of Said Nursi’s. It shows that Iqbal used methods of reconstruction on Islamic theology in order for which go in line with scientific epistemology despite it remains strongly based on the Qur’an. Iqbal is of the view that theistic God of Islam appears to come in contrast to the rationalism and modern scientific approaches. For that reason, Iqbal changed this theistic God to be a panentheistic God of modern sciences. On the other side, Said Nursi urges Muslim community to adopt science as well, but—in contrast to Iqbal—he did almost nothing in reconstructing Islamic theology. As in heritor of the doctrines of Ash’arite, instead he classified modern science into two camps, that of the positive in term of Islamic interests and that of the negative. He adopts the positive one while keeping at bay the rest. Departing from Ian Barbour’s theory, this article categorizes Iqbal’s and Nursi’s adoption to science as integration. This article proposes that the method of Iqbal’s integration during his reconstruction on Islamic theology is an epistemological integration, meanwhile Nursi’s approach is ontological integration.
本文从伊克巴尔和努尔西两个不同的视角,试图在伊斯兰教与科学相遇时,重新确立信仰的概念。本文展示了伊克巴尔如何通过不断参考《古兰经》来调整伊斯兰教义,使其与科学认识论和理性主义相一致,从而接受科学。伊克巴尔认为与理性主义和科学发展不相适应的有神论完整性概念被建构为泛神论概念。与此同时,赛义德·努尔西虽然也鼓励采用科学,但努尔西几乎没有对伊斯兰完整性的概念做出任何调整。作为al-Asy’ariyyah思想的继承人,Nursia将科学分为两类,即具有积极价值的科学和具有消极方面的科学。下一篇护理只从积极的方面出发,留下消极的方面。本文运用伊恩·巴布尔的理论,将伊克巴尔方法置于认识论整合的范畴,将护理说方法置于本体论整合的范围。这篇文章试图呈现两位穆斯林思想家在面对科学采用时重新定位上帝概念的独特观点。这是穆罕默德·伊克巴尔和赛义德·努尔西的。这表明伊克巴尔在伊斯兰神学上使用了重建方法,以符合科学的认识论,尽管它仍然强烈地基于《古兰经》。伊克巴尔认为,伊斯兰教的有神论上帝似乎与理性主义和现代科学方法形成了鲜明对比。因此,伊克巴尔把这个有神论的神变成了现代科学的泛神论的神。另一方面,赛义德·努尔西敦促穆斯林社区也采用科学,但与伊克巴尔相比,他在重建伊斯兰神学方面几乎无所作为。相反,作为阿什礼学说的继承者,他将现代科学分为两个阵营,一个是伊斯兰利益方面的积极阵营,另一个是消极阵营。本文从伊恩·巴布尔的理论出发,将伊克巴尔和努尔西对科学的接受划分为整合。本文认为伊克巴尔在伊斯兰神学重建过程中的整合方法是认识论的整合,而努尔西的整合方法则是本体论的整合。
{"title":"Reposisi Konsep Ketuhanan: Tanggapan Muhammad Iqbal dan Said Nursi Atas Perjumpaan Islam dan Sains","authors":"M. Maftukhin","doi":"10.21274/epis.2017.12.1.77-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.77-102","url":null,"abstract":"Artikel ini menghadirkan dua cara pandang berbeda antara Muhammad Iqbal dan Said Nursi dalam upaya reposisi konsep ketuhanan saat Islam bertemu sains. Artikel ini memperlihatkan bagaimana Iqbal menerima sains dengan melakukan penyesuaian ajaran Islam agar sejalan dengan epistemologi sains dan rasionalisme dengan tetap merujuk pada al-Qur’an. Konsep ketuhanan teis yang dirasa tidak sesuai dengan rasionalisme dan perkembangan sains, mendapat sentuhan Iqbal dengan dikonstruksi menjadi konsep panentheisme. Sementara itu, Said Nursi, meskipun ia juga mendorong adopsi sains, namun Nursi hampir tidak melakukan penyesuaian apa pun dalam konsep ketuhanan Islam. Sebagai pewaris pemikiran al-Asy’ariyyah, justru Nursi memilah sains dalam dua kategori, yaitu sains yang memuat nilai positif dan sains yang memuat aspek negatif. Selanjutnya Nursi hanya mengambil aspek positif dan meninggalkan aspek negatifnya. Dengan menggunakan teori Ian Barbour, artikel ini memasukkan pendekatan Iqbal dalam kategori integrasi epistemologis, sedangkan pendekatan Said Nursi masuk dalam kategori integrasi ontologis. This article seeks to presents a distinct view of two Muslim thinkers on repositioning concept of God in the face of adoption to science. That is of Muhammad Iqbal’s and of Said Nursi’s. It shows that Iqbal used methods of reconstruction on Islamic theology in order for which go in line with scientific epistemology despite it remains strongly based on the Qur’an. Iqbal is of the view that theistic God of Islam appears to come in contrast to the rationalism and modern scientific approaches. For that reason, Iqbal changed this theistic God to be a panentheistic God of modern sciences. On the other side, Said Nursi urges Muslim community to adopt science as well, but—in contrast to Iqbal—he did almost nothing in reconstructing Islamic theology. As in heritor of the doctrines of Ash’arite, instead he classified modern science into two camps, that of the positive in term of Islamic interests and that of the negative. He adopts the positive one while keeping at bay the rest. Departing from Ian Barbour’s theory, this article categorizes Iqbal’s and Nursi’s adoption to science as integration. This article proposes that the method of Iqbal’s integration during his reconstruction on Islamic theology is an epistemological integration, meanwhile Nursi’s approach is ontological integration.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"77-102"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42589996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
THE DEVELOPMENT OF FEMINIST EPISTEMOLOGY IN ISLAMIC STUDIES IN INDONESIAN UNIVERSITYA: Case Study of Akhwal Syaikhsiyah Study Program of Darussalam Islamic Institute, Ciamis West Java 印尼大学伊斯兰研究中女性主义认识论的发展——以西爪哇省达鲁萨兰国伊斯兰学院阿克瓦勒·赛伊克西亚研究项目为例
Pub Date : 2017-06-16 DOI: 10.21274/EPIS.2017.12.1.231-259
S. Sumadi
The main issue to be discussed in this study is the development of epistemology in feminist perspective in the academic context. Gender bias still dominates in Islamic study. Ahwal Syaikhsiyah study program or also known as Islamic Family law study program in Indonesia is closely related to internalization of gender equality values. The subjects in this study programare related to family and relations in the family according to Islamic Law. Therefore, the development of feminist epistemology in Ahwal Syaikhsiyah study program is inevitable in Indonesia. Some of the development is performed by Ahwal Syaikhsiyah study program of Darussalam Islamic Institute, Ciamis. The development of feminist epistemology starts from developing a curriculum designed with a feminist perspective, learning subjects with feminist perspective and implementation of research model with feminist perspective for lecturers and students. The result, students can respond to the development of feminist epistemology starting from a class lesson, critical analysis on issues based on misogynistic Islamic perspective which marginalizes, subordinates, and contains elements of violence against women. The analysis result of various problems of the relation between gender and Islam in the study of Ahwal Syaikhsiyah was studied in this research. The students who focused on the study of relation in the family used feminist perspective as an analysis tool in undergraduate theses. However, for lecturers, feminist perspective wasn’t used as perspective in research. The development of feminist epistemology can be a systematic way in creating a women-friendly academic atmosphere which supports gender equality and equity. Masalah pokok yang dibahas dalam kajian ini adalah pengembangan epistemologi berperspektif feminis dalam ranah akademis. Di Indonesia bias gender masih mendominasi kajian Islam. Program Studi Ahwal Syaikhsiyah atau yang disebut dengan Program Studi Hukum Keluarga Islam, di Indonesia termasuk yang memiliki keeratan dengan internalisasi nila-nilai kesetaraan gender. Sebab pada program studi ini mata kuliahnya terkait relasi-relasi dalam keluarga menurut hukum Islam. Oleh karena itu pengembangan epistemologi feminis pada program studi Ahwal Syaikhsiyah menjadi keniscayaan di Institut Agama Islam Darussalam Ciamis. Pengembangan epistemologi feminis diawali dari pengembangan kurikulum yang dirancang dengan perspektif feminis, pembelajaran matakuliah dengan perspektif feminis, dan penerapan model penelitian dengan perspektif feminis bagi dosen dan mahasiswa. Hasilnya, untuk para mahasiswa dapat merespon pengembangan epistemologi feminis dari mulai pembelajaran di kelas, analisis kritis pada masalah-masalah yang didasari oleh perspektif Islam yang misoginis, memarjinalkan, mensubordinasi, dan mengandung unsur kekerasan terhadap perempuan. Hasil analisis terhadap berbagai masalah relasi gender dan Islam dalam kajian Ahwal Syaikhsiyah dijadikan sebagai masalah yang dikaji dalam bentu
本研究所要讨论的主要问题是女性主义视角下的认识论在学术语境中的发展。性别偏见在伊斯兰研究中仍然占主导地位。Ahwal Syaikhsiyah研究项目或印尼的伊斯兰家庭法研究项目与性别平等价值观的内化密切相关。根据伊斯兰法,本研究项目中的主题与家庭和家庭关系有关。因此,女性主义认识论在印尼的发展是不可避免的。其中一些开发是由位于Ciamis的达鲁萨兰国伊斯兰研究所的Ahwal Syaikhsiyah研究项目完成的。女性主义认识论的发展始于开发以女性主义视角设计的课程,以女性主义观点学习主题,以及为讲师和学生实施以女性主义角度研究的模式。因此,学生们可以从课堂上开始对女权主义认识论的发展做出回应,对基于厌女伊斯兰视角的问题进行批判性分析,这种观点边缘化、从属化并包含暴力侵害妇女的元素。本研究对Ahwal Syaikhsiyah研究中关于性别与伊斯兰教关系的各种问题的分析结果进行了研究。专注于UNK家庭关系研究的学生在本科生论文中使用了女权主义视角作为分析工具。然而,对于讲师来说,女权主义视角并没有被用作研究的视角。女性主义认识论的发展可以作为一种系统的方式来创造一种支持性别平等和公平的女性友好的学术氛围。本研究的问题在于学术界女性认识论的发展。在印度尼西亚,性别偏见仍然主导着伊斯兰研究。印尼的感恩节学习计划,或称为伊斯兰家庭法计划,包括那些与性别平等价值观国际化有关的项目。因为在这个研究项目中,他的大学眼光与伊斯兰法律下的家庭关系有关。因此,Ahwal Syaikhsiyah研究项目中女性认识论的发展成为伊斯兰宗教研究所的一项技能。女性认识论的发展始于以女性视角设计的课程的发展,以女性视角进行大学教学,以及为青少年和学生应用女性研究模式。因此,学生可以从课堂学习开始就对女性认识论的发展做出反应,从理性的伊斯兰视角对问题进行批判性分析,对暴力侵害妇女的元素进行约束、从属和遏制。莎士比亚研究中对性别和伊斯兰教的各种问题的分析结果是作为一个以研究的形式进行检验的问题。关注家庭关系的学生以脚本的形式将女性视角作为研究的分析工具。但对于青少年来说,女性视角往往不是研究中的视角。女性认识论的发展可以成为一种系统的方式,通过访问性别平等和正义来为女性创造友好的学术氛围。
{"title":"THE DEVELOPMENT OF FEMINIST EPISTEMOLOGY IN ISLAMIC STUDIES IN INDONESIAN UNIVERSITYA: Case Study of Akhwal Syaikhsiyah Study Program of Darussalam Islamic Institute, Ciamis West Java","authors":"S. Sumadi","doi":"10.21274/EPIS.2017.12.1.231-259","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2017.12.1.231-259","url":null,"abstract":"The main issue to be discussed in this study is the development of epistemology in feminist perspective in the academic context. Gender bias still dominates in Islamic study. Ahwal Syaikhsiyah study program or also known as Islamic Family law study program in Indonesia is closely related to internalization of gender equality values. The subjects in this study programare related to family and relations in the family according to Islamic Law. Therefore, the development of feminist epistemology in Ahwal Syaikhsiyah study program is inevitable in Indonesia. Some of the development is performed by Ahwal Syaikhsiyah study program of Darussalam Islamic Institute, Ciamis. The development of feminist epistemology starts from developing a curriculum designed with a feminist perspective, learning subjects with feminist perspective and implementation of research model with feminist perspective for lecturers and students. The result, students can respond to the development of feminist epistemology starting from a class lesson, critical analysis on issues based on misogynistic Islamic perspective which marginalizes, subordinates, and contains elements of violence against women. The analysis result of various problems of the relation between gender and Islam in the study of Ahwal Syaikhsiyah was studied in this research. The students who focused on the study of relation in the family used feminist perspective as an analysis tool in undergraduate theses. However, for lecturers, feminist perspective wasn’t used as perspective in research. The development of feminist epistemology can be a systematic way in creating a women-friendly academic atmosphere which supports gender equality and equity. Masalah pokok yang dibahas dalam kajian ini adalah pengembangan epistemologi berperspektif feminis dalam ranah akademis. Di Indonesia bias gender masih mendominasi kajian Islam. Program Studi Ahwal Syaikhsiyah atau yang disebut dengan Program Studi Hukum Keluarga Islam, di Indonesia termasuk yang memiliki keeratan dengan internalisasi nila-nilai kesetaraan gender. Sebab pada program studi ini mata kuliahnya terkait relasi-relasi dalam keluarga menurut hukum Islam. Oleh karena itu pengembangan epistemologi feminis pada program studi Ahwal Syaikhsiyah menjadi keniscayaan di Institut Agama Islam Darussalam Ciamis. Pengembangan epistemologi feminis diawali dari pengembangan kurikulum yang dirancang dengan perspektif feminis, pembelajaran matakuliah dengan perspektif feminis, dan penerapan model penelitian dengan perspektif feminis bagi dosen dan mahasiswa. Hasilnya, untuk para mahasiswa dapat merespon pengembangan epistemologi feminis dari mulai pembelajaran di kelas, analisis kritis pada masalah-masalah yang didasari oleh perspektif Islam yang misoginis, memarjinalkan, mensubordinasi, dan mengandung unsur kekerasan terhadap perempuan. Hasil analisis terhadap berbagai masalah relasi gender dan Islam dalam kajian Ahwal Syaikhsiyah dijadikan sebagai masalah yang dikaji dalam bentu","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"231-259"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45705888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
FISIKA ATOM SEBAGAI BASIS FILOSOFIS ILMU DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI 从格扎利的角度看物理原子作为水过滤的基础
Pub Date : 2017-06-10 DOI: 10.21274/EPIS.2017.12.1.53-75
Imron Mustofa
Diskusi tentang atom tidak selalu berbicara ilmu fisika modern. Al-Ghazali seorang filsuf Muslim pada abad ke-12 silam telah jauh mendalami hal ini. Bahkan, atom dijadikannya sebagai konsep dasar ilmu hakiki yang mampu menyingkap hakikat objek pengetahuan, yang pada zamannya mampu menggoncang kemapanan hegemoni filsafat Helenisme di dunia Islam. Secara konseptual, hakikat atom hanya ada dalam pikiran karenanya wujud darinya baru terlihat ketika ada aksiden yang menempel padanya. Implikasi dari itu, akan melahirkan suatu pola pikir yang tidak hanya bersandar pada realita sempiris-rasionalis belaka sebab setidaknya ada lima hierarki realitas yang ada; essential, sensory, imaginal, conceptual dan similar existence . Adanya lima hal itu secara tidak langsung telah mengidentifikasikan lima tingkatan filter bagi “sesuatu” dapat dikatakan logis. Dengan kata lain, apa yang secara esensial (objektif) benar belum tentu dapat diterima kebenarannya melalui perspektif subjektif seseorang. Begitu juga dengan apa yang digambarkan pikiran kita dapat diterima secara konseptual (rasio) ataupun secara empiris.Untuk itu kebenaran yang hakiki bagi al-Ghazali tidak hanya sebatas konseptual ataupun imajinal belaka, namun merupakan suatu kebenaran yang dibimbing wahyu ( al-hudūriy ), yang mampu mencakup kelima realitas di atas, bukan semata hasil olah pikir ( al-husūliy ). Hal terakhir ini pulalah yang selama ini menjadi andalan para filsuf Helenisme. The discussion about atom doesn’t always talk about physics. Al-Ghazali as one of Muslim philosopher in past 12 th century has been profound talk about it. Moreover, the atom is being modified as the basic concept of true science, unveils the reality of the object of science. Which in its day has been able to shake up the established hegemony of Greek philosopher on the Islamic world. From the philosophical point of view, what al-Ghazali builds–conceptually, we may assert that he is enthusiastically want to emphasize that the reality of atom “is only in the mind”, hence its physical embodiment is only able to be seen by the presence of “accident” adhere to. Logically, it will cause a way of thinking to occur, not simply be based on empiric-rational reality, but rather on five hierarchy of existences; essential, sensory, imaginal, conceptual and similar existence. Those fives indirectly identify five standards of filter for “thing” can be classified as “logic”. It means the thing which is essentially (objectively) true, in definitively is accepted as so from subjective angle. Indeed, what we think as valid, is unabsolutely will be accepted from conceptual (ratio) and empirical point of view. That’s why, the reality of truth-according to al-Ghazali, is not purely based on the conceptual or imaginal angle, but a divine guided truth (al-hudūriy). It encompasses all those five realities, not only as the product of thought (al-husūliy). In short, what al-Ghazali offers is an integrated point of view, to understand the existing r
关于原子的讨论并不总是涉及现代物理学。12世纪的穆斯林哲学家加扎利对此深恶不赦。事实上,原子被认为是揭示知识对象本质的基本科学概念,在他的时代可以动摇希腊哲学在伊斯兰世界的霸权地位。从概念上讲,原子的本质只存在于他的头脑中,所以当他的手接触到主动性时,它的表现才会显现出来。这就产生了一种心态,这种心态不仅依赖于一种理性的现实,因为至少存在五种现实的层次;本质,感官,想象,概念和类似存在。如果有五种方法,那么它们就间接地为“某物”指定了五种不同程度的过滤器。换句话说,从个人的主观观点来看,本质上正确的东西不一定是可以接受的。我们的思想可以从概念上接受,也可以从经验上接受。为al-Ghazali真正是真理的概念并不局限于或imajinal纯粹,但一种引导的启示的真理(al-hudūriy),第五个能够包括现实的结果,不是单靠运动认为(al-husūliy)。这也是希腊哲学家所相信的最后一点。关于原子的讨论并不总是关于物理的。在过去的12个世纪里,Al-Ghazali作为一名穆斯林哲学家一直在谈论它。此外,原子被修改为真正科学的基本概念,揭开科学的现实。这是伊斯兰世界希腊哲学的基石。从哲学观点来看,al-Ghazali建筑的真实之处——坦率地说,我们可能会假设他有意强调原子的现实“只存在于心灵”,因此他的物理存在只能被“事件”的存在所看到。从逻辑上讲,这将导致一种思考的方式,而不仅仅是基于经验现实,而是基于五个等级的存在;本质,感官,想象,概念和类似的存在。这些未经授权的五标准的“东西”过滤器可以分类为“逻辑”。这意味着这件事基本上是客观的,从本质上说,是客观的。当然,我们认为是有效的,肯定会从真实和经验观点接受。这就是为什么,truth-according到al-Ghazali之真人,不是purely改编自《conceptual或imaginal是角度,但是a神圣guided真相(al-hudūriy)。一切encompasses那些五realities,不仅美国《广告思路(al-husūliy)。简而言之,al
{"title":"FISIKA ATOM SEBAGAI BASIS FILOSOFIS ILMU DALAM PERSPEKTIF AL-GHAZALI","authors":"Imron Mustofa","doi":"10.21274/EPIS.2017.12.1.53-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2017.12.1.53-75","url":null,"abstract":"Diskusi tentang atom tidak selalu berbicara ilmu fisika modern. Al-Ghazali seorang filsuf Muslim pada abad ke-12 silam telah jauh mendalami hal ini. Bahkan, atom dijadikannya sebagai konsep dasar ilmu hakiki yang mampu menyingkap hakikat objek pengetahuan, yang pada zamannya mampu menggoncang kemapanan hegemoni filsafat Helenisme di dunia Islam. Secara konseptual, hakikat atom hanya ada dalam pikiran karenanya wujud darinya baru terlihat ketika ada aksiden yang menempel padanya. Implikasi dari itu, akan melahirkan suatu pola pikir yang tidak hanya bersandar pada realita sempiris-rasionalis belaka sebab setidaknya ada lima hierarki realitas yang ada; essential, sensory, imaginal, conceptual dan similar existence . Adanya lima hal itu secara tidak langsung telah mengidentifikasikan lima tingkatan filter bagi “sesuatu” dapat dikatakan logis. Dengan kata lain, apa yang secara esensial (objektif) benar belum tentu dapat diterima kebenarannya melalui perspektif subjektif seseorang. Begitu juga dengan apa yang digambarkan pikiran kita dapat diterima secara konseptual (rasio) ataupun secara empiris.Untuk itu kebenaran yang hakiki bagi al-Ghazali tidak hanya sebatas konseptual ataupun imajinal belaka, namun merupakan suatu kebenaran yang dibimbing wahyu ( al-hudūriy ), yang mampu mencakup kelima realitas di atas, bukan semata hasil olah pikir ( al-husūliy ). Hal terakhir ini pulalah yang selama ini menjadi andalan para filsuf Helenisme. The discussion about atom doesn’t always talk about physics. Al-Ghazali as one of Muslim philosopher in past 12 th century has been profound talk about it. Moreover, the atom is being modified as the basic concept of true science, unveils the reality of the object of science. Which in its day has been able to shake up the established hegemony of Greek philosopher on the Islamic world. From the philosophical point of view, what al-Ghazali builds–conceptually, we may assert that he is enthusiastically want to emphasize that the reality of atom “is only in the mind”, hence its physical embodiment is only able to be seen by the presence of “accident” adhere to. Logically, it will cause a way of thinking to occur, not simply be based on empiric-rational reality, but rather on five hierarchy of existences; essential, sensory, imaginal, conceptual and similar existence. Those fives indirectly identify five standards of filter for “thing” can be classified as “logic”. It means the thing which is essentially (objectively) true, in definitively is accepted as so from subjective angle. Indeed, what we think as valid, is unabsolutely will be accepted from conceptual (ratio) and empirical point of view. That’s why, the reality of truth-according to al-Ghazali, is not purely based on the conceptual or imaginal angle, but a divine guided truth (al-hudūriy). It encompasses all those five realities, not only as the product of thought (al-husūliy). In short, what al-Ghazali offers is an integrated point of view, to understand the existing r","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"53-75"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48913047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
STUDI NEGOSIASI KULTURAL YANG MENDAMAIKAN ANTARETNIK DAN AGAMA DI KOTA TANJUNGPINANG 坦永平市民族和宗教和平文化谈判的研究
Pub Date : 2017-06-07 DOI: 10.21274/epis.2017.12.1.201-230
Silfia Hanani
Indonesia merupakan negara multietnik, ras, agama, suku dan seterusnya. Keberagaman ini dapat memicu ketidakharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan bisa mengakhiri sejarah suatu bangsa. Hal ini bisa dilihat dari konflik-konflik yang ter jadi di berbagai belahan dunia. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, dibutuhkan kajian-kajian bangunan toleransi lokalitas yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Tradisi-tradisi lokalitas itu menjadi satu khazanah dalam membangun keharmonisan dalam masyarakat yang multietnis, agama, ras tersebut. Konstruksi-konstruksi keharmonisan ini bisa dilihat dari praktik toleransi lokalitas etnik Melayu dan Cina di Kota Tanjung pinang. Keharmonisan itu dibangun oleh negosiasi-negosiasi kultural yang sudah ditradisikan secara langsung atau tidak langsung. Tradisi-tradisi kultural lokalitas itu patut dijaga dan dikembangkan secara terus-menerus sehing ga negara yang dihuni oleh keberagaman ini bisa menemukan model toleransi sesuai dengan lokalitaslokalitasnya sendiri karena dalam lokalitas yang dimiliki itu ada kearifan yang bisa menyatukan dan berguna bagi masyarakat untuk membangun kehidupan yang harmonis. Indonesia is a multi ethnic countr y, race, religion, tribe, etc. This diversity can trig ger disharmony in the life of nation and state, and even terminate the histor y of a nation. It can be seen from the conflicts occur in the world. In order to overcome the negative impact, it takes a study of locality tolerances which arise and live in society. The locality traditions become a treasure in establishing harmony in a multiethnic, religious, racial society. These charismatic constructions can be seen from the practical tolerance of Malay and Chinese ethnicity in Tanjung pinang; the harmony is built by cultural negotiations that have been applied directly or indirectly. The locality of cultural traditions should be maintained and developed continuously so that the country inhabited by this diversity can find a model of tolerance in accordance with its own locality, because in the locality possessed by, there is wisdom that can unite and useful for the community to build a harmony of life.
印度尼西亚是一个多民族的国家,种族、宗教、部落等等。这种多样性可能导致苦难和国家生活的不平衡,甚至导致一个国家历史的终结。从世界各地发生的冲突中可以看出这一点。为了克服这些负面影响,需要进行建筑研究,以容忍社会中当地的增长和生活宽容。当地传统已成为在多民族社会、宗教和种族中建立和谐的瑰宝。这些和谐结构可以从梅拉育和中国平镇民族地区的宽容实践中看出。和谐是通过直接或间接激进化的文化谈判建立起来的。当地的文化传统应该得到保护和持续发展,而一个拥有这种多样性的国家无法找到与自己当地相一致的宽容模式,因为在当地,它有一种团结的感觉,有助于社会建设和谐生活。印尼是一个多民族、多种族、多宗教、多部落的国家,这种多样性会引发民族和国家生活的不和谐,甚至终结一个民族的历史。从世界上发生的冲突中可以看出。为了克服这种负面影响,我们对社会中出现和存在的地方容忍进行了研究。在一个多民族、宗教、种族的社会中,地方传统成为建立和谐的财富。这些富有魅力的建筑可以从丹绒比南对马来人和华人的实际宽容中看出;和谐是通过直接或间接运用的文化协商来建立的。文化传统的地方性应该不断得到维护和发展,这样拥有这种多样性的国家才能根据自己的地方找到一种宽容的模式,因为在拥有的地方,有智慧可以团结起来,有助于社区建立和谐的生活。
{"title":"STUDI NEGOSIASI KULTURAL YANG MENDAMAIKAN ANTARETNIK DAN AGAMA DI KOTA TANJUNGPINANG","authors":"Silfia Hanani","doi":"10.21274/epis.2017.12.1.201-230","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.201-230","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara multietnik, ras, agama, suku dan seterusnya. Keberagaman ini dapat memicu ketidakharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan bisa mengakhiri sejarah suatu bangsa. Hal ini bisa dilihat dari konflik-konflik yang ter jadi di berbagai belahan dunia. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, dibutuhkan kajian-kajian bangunan toleransi lokalitas yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Tradisi-tradisi lokalitas itu menjadi satu khazanah dalam membangun keharmonisan dalam masyarakat yang multietnis, agama, ras tersebut. Konstruksi-konstruksi keharmonisan ini bisa dilihat dari praktik toleransi lokalitas etnik Melayu dan Cina di Kota Tanjung pinang. Keharmonisan itu dibangun oleh negosiasi-negosiasi kultural yang sudah ditradisikan secara langsung atau tidak langsung. Tradisi-tradisi kultural lokalitas itu patut dijaga dan dikembangkan secara terus-menerus sehing ga negara yang dihuni oleh keberagaman ini bisa menemukan model toleransi sesuai dengan lokalitaslokalitasnya sendiri karena dalam lokalitas yang dimiliki itu ada kearifan yang bisa menyatukan dan berguna bagi masyarakat untuk membangun kehidupan yang harmonis. Indonesia is a multi ethnic countr y, race, religion, tribe, etc. This diversity can trig ger disharmony in the life of nation and state, and even terminate the histor y of a nation. It can be seen from the conflicts occur in the world. In order to overcome the negative impact, it takes a study of locality tolerances which arise and live in society. The locality traditions become a treasure in establishing harmony in a multiethnic, religious, racial society. These charismatic constructions can be seen from the practical tolerance of Malay and Chinese ethnicity in Tanjung pinang; the harmony is built by cultural negotiations that have been applied directly or indirectly. The locality of cultural traditions should be maintained and developed continuously so that the country inhabited by this diversity can find a model of tolerance in accordance with its own locality, because in the locality possessed by, there is wisdom that can unite and useful for the community to build a harmony of life.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"201-230"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42519969","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Konsep Khilafah Islᾱmiyyah Hizbut Tahrir Indonesia: Kajian Living Al-qur'an Perspektif Komunikasi 概念Khilafah Islᾱmiyyah Hizbut Tahrir Indonesia:活的考验《古兰经》传播视角
Pub Date : 2017-06-06 DOI: 10.21274/epis.2017.12.1.169-200
N. Hayati
Artikel ini merupakan kajian living Qur’an dengan menggunakan perspektif komunikasi. Living Qur’an adalah salah satu kajian fenomenologi kontemporer yang menelisik tentang bagaimana isi kandungan al-Qur’an dijadikan sebagai way of life . Objek kajian yang akan ditelusuri adalah konsep Khilafah Islamiyyah sebagaimana diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam menyebarluaskan doktrin khilafah , organisasi tersebut menggunakan berbagai efek media komunikasi. Fenomena tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah manifesto ayat-ayat al-Qur’an tertentu yang menjadi landasan doktrin tersebut. Diawali dengan kajian tiga bingkai resepsi (hermeneutis, estetis, kultural) HTI atas ayat-ayat al-Qur’an, tulisan ini juga menjelaskan bagaimana ayat al-Qur’an yang menjadi landasan konsep khilafah , “hidup” dalam jejaring komunikasi yang kompleks di tengah pergumulan media massa. Hasilnya, dengan berkeyakinan pada pendirian khilafah yang dilandaskan kepada beberapa ayat al-Qur’an, HTI berusaha membangun negara khilafah dan penegak syariah yang lengkap dengan gagasan pemikiran yang mereka tuangkan dalam berbagai media baik cetak maupun elektronik dalam rangka mengkomunikasikan pesan mereka kepada khalayak. This paper is a living Qur’an studies through the lens of communication approach. Living Qur’an is one of contemporary phenomenology study on how the contents of Qur’an used as a way of life. The object of study that will be explored is the concept of the Islamic Caliphate (khilafah) as promoted by Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). In spreading the doctrine, they use some mass communication effect. The phenomenon can be regarded as a manifesto of certain Qur’anic verses that became the foundation of the doctrine. Start on a study of three frames of receptions (hermeneutic, aesthetic, cultural) on HTI and the verses of the Qur’an, this paper also describes how the Qur’anic verses that underlie the concept of the caliphate, “live” in a complex communication network in the mass media. As a result, the belief in the establishment of a caliphate which is based on some verses of the Qur’an, HTI trying to build caliphate state and sharia enforcement is complete with the idea of thinking that they pour in a variety of print and electronic media in order to communicate their message to the society.
这篇文章是从传播学的角度对《古兰经》进行的生动研究。《活着的古兰经》是当代现象学研究之一,研究《古兰经》的内容是如何成为一种生活方式的。本研究的对象是印度尼西亚解放党(HTI)编辑的伊斯兰Khilafah概念。在传播哲学医学的过程中,该组织使用了各种媒体效果。这一现象可以说是《古兰经》诗句的宣言。从研究《古兰经》诗歌的三个HTI接受框架(hermeneutis、estetis、cultural)开始,它还解释了作为概念基础的《古兰》诗歌是如何在大众媒体之间复杂的传播网络中说明“生活”的。因此,HTI试图将他们的想法融入各种媒体,包括印刷媒体和电子媒体,以向公众传达他们的信息,从而建立一种虚伪和创业的状态。本文是通过传播方法的视角对《古兰经》进行的活生生的研究。《活着的古兰经》是当代现象学研究《古兰经》内容如何作为一种生活方式的一部分。将探讨的研究对象是印度尼西亚解放党(HTI)倡导的伊斯兰哈里发(khilafah)概念。在传播该学说时,他们使用了一些大众传播效果。这一现象可以被视为某些古兰经诗句的宣言,这些诗句成为该学说的基础。本文从对HTI和《古兰经》诗歌的三种接受框架(解释学、美学、文化)的研究入手,描述了作为哈里发国概念基础的《古兰经”诗歌如何“生活”在大众媒体的复杂传播网络中。因此,建立哈里发国的信念是基于《古兰经》的一些诗句,HTI试图建立哈里发国家和伊斯兰教法的执行,这与他们涌入各种印刷和电子媒体以向社会传达信息的想法是完全一致的。
{"title":"Konsep Khilafah Islᾱmiyyah Hizbut Tahrir Indonesia: Kajian Living Al-qur'an Perspektif Komunikasi","authors":"N. Hayati","doi":"10.21274/epis.2017.12.1.169-200","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.169-200","url":null,"abstract":"Artikel ini merupakan kajian living Qur’an dengan menggunakan perspektif komunikasi. Living Qur’an adalah salah satu kajian fenomenologi kontemporer yang menelisik tentang bagaimana isi kandungan al-Qur’an dijadikan sebagai way of life . Objek kajian yang akan ditelusuri adalah konsep Khilafah Islamiyyah sebagaimana diusung oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dalam menyebarluaskan doktrin khilafah , organisasi tersebut menggunakan berbagai efek media komunikasi. Fenomena tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah manifesto ayat-ayat al-Qur’an tertentu yang menjadi landasan doktrin tersebut. Diawali dengan kajian tiga bingkai resepsi (hermeneutis, estetis, kultural) HTI atas ayat-ayat al-Qur’an, tulisan ini juga menjelaskan bagaimana ayat al-Qur’an yang menjadi landasan konsep khilafah , “hidup” dalam jejaring komunikasi yang kompleks di tengah pergumulan media massa. Hasilnya, dengan berkeyakinan pada pendirian khilafah yang dilandaskan kepada beberapa ayat al-Qur’an, HTI berusaha membangun negara khilafah dan penegak syariah yang lengkap dengan gagasan pemikiran yang mereka tuangkan dalam berbagai media baik cetak maupun elektronik dalam rangka mengkomunikasikan pesan mereka kepada khalayak. This paper is a living Qur’an studies through the lens of communication approach. Living Qur’an is one of contemporary phenomenology study on how the contents of Qur’an used as a way of life. The object of study that will be explored is the concept of the Islamic Caliphate (khilafah) as promoted by Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). In spreading the doctrine, they use some mass communication effect. The phenomenon can be regarded as a manifesto of certain Qur’anic verses that became the foundation of the doctrine. Start on a study of three frames of receptions (hermeneutic, aesthetic, cultural) on HTI and the verses of the Qur’an, this paper also describes how the Qur’anic verses that underlie the concept of the caliphate, “live” in a complex communication network in the mass media. As a result, the belief in the establishment of a caliphate which is based on some verses of the Qur’an, HTI trying to build caliphate state and sharia enforcement is complete with the idea of thinking that they pour in a variety of print and electronic media in order to communicate their message to the society.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"169-200"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48839003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Resolusi Konflik di Asia Tenggara: Pengalaman Muslim Indonesia 南亚冲突的解决:印尼穆斯林的经验·全球之声
Pub Date : 2017-06-06 DOI: 10.21274/EPIS.2017.12.1.29-52
Badrus Sholeh
Artikel ini akan mengkaji peran kepemimpinan Muslim Indonesia dalam mewakili pemerintah dan masyarakat sipil pada upaya perdamaian di Asia Tenggara. Ini dilakukan sejak masa Menlu Ali Alatas dalam memediasi konflik di Kamboja dan Filipina Selatan, hingga periode Menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Professor M. Din Syamsuddin yang memediasi Filipina Selatan dan Aceh. Muslim Indonesia juga turut memainkan peran aktif dalam memediasi konflik di Thailand Selatan dan Timur Tengah. Sebagai negara demokratis ketiga di dunia dan negara Muslim terbesar, Indonesia telah berubah menjadi negara dengan kekuatan menengah ( Middle Power ) dan melakukan peran utama dalam menciptakan wilayah Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera. Artikel ini berargumen bahwa pengalaman ini bisa membawa Indonesia pada peran lebih besar di Timur Tengah dan Afrika. Tetapi peran ini terhambat akibat masih kurangnya kepercayaan negara-negara Arab yang masih memandang Indonesia sebagai negara pinggiran. This article examines the role of  Indonesian Muslim leaders representing state and civil society on conflict resolution in Southeast Asia from the period of Foreign Minister Ali Alatas on mediating conflict in Cambodia and Southern Philippines to the period of Minister and Vice President Jusuf Kalla, President Susilo Bambang Yudhoyono and Professor M. Din Syamsuddin who mediating conflict of Aceh and Southern Philippines. Indonesian Muslims also took active participation in mediating conflicts in Southern Thailand and conflicts in the Middle East. As the third largest democratic country and the largest Muslim country, Indonesia have transformed as middle power country and confidently taken a leading role in managing stable, peacefu and prosperous region of Southeast Asia. It argues the experience of Indonesia in regional mediation will lead Indonesia towards international conflict resolution in the Middle East and Africa. However, Arab countries still consider Indonesia as periphery of Islam and cultural gap which influence the trust from Arabcountries.
本文将研究印尼穆斯林领导人在南亚和平努力中代表政府和民间社会的作用。自门鲁·阿里·阿拉塔斯为柬埔寨和南菲律宾冲突做准备以来,一直这样做,直到部长兼副总统优素福·卡拉、总统苏西洛·班邦·尤多约诺和教授在Syamsuddin,菲律宾南部和亚齐。印尼穆斯林在泰国南部和中东冲突的解决中也发挥着积极作用。作为世界第三民主国家和最大的穆斯林国家,印度尼西亚已成为一个中等大国,在创建一个稳定与和平的南亚地区方面发挥着关键作用。这篇文章表明,这一经验可以使印度尼西亚在中东和非洲发挥更大的作用。但这一作用因阿拉伯国家仍然缺乏信心而受损,这些国家仍然将印度尼西亚视为邻国。本文考察了从外交部长阿里·阿拉塔斯(Ali Alatas)调解柬埔寨和菲律宾南部冲突到部长兼副总统优素福·卡拉(Jusuf Kalla)、总统苏西洛·班邦·尤多约诺(Susilo Bambang Yudhoyono)和M教授时期,代表国家和民间社会的印度尼西亚领导人在解决东南亚冲突方面的作用。来自调解亚齐和菲律宾南部冲突的Syamsuddin。印尼穆斯林也积极参与调解泰国南部的冲突和中东的冲突。作为第三大民主国家和最大的穆斯林国家,印度尼西亚已经转变为中等强国,并自信地在管理东南亚稳定、和平与繁荣地区方面发挥了主导作用。它认为,印度尼西亚在区域调解方面的经验将引导印度尼西亚走向中东和非洲的国际冲突解决。然而,阿拉伯国家仍然认为印尼是伊斯兰教的边缘,文化鸿沟影响了阿拉伯国家的信任。
{"title":"Resolusi Konflik di Asia Tenggara: Pengalaman Muslim Indonesia","authors":"Badrus Sholeh","doi":"10.21274/EPIS.2017.12.1.29-52","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2017.12.1.29-52","url":null,"abstract":"Artikel ini akan mengkaji peran kepemimpinan Muslim Indonesia dalam mewakili pemerintah dan masyarakat sipil pada upaya perdamaian di Asia Tenggara. Ini dilakukan sejak masa Menlu Ali Alatas dalam memediasi konflik di Kamboja dan Filipina Selatan, hingga periode Menteri dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Professor M. Din Syamsuddin yang memediasi Filipina Selatan dan Aceh. Muslim Indonesia juga turut memainkan peran aktif dalam memediasi konflik di Thailand Selatan dan Timur Tengah. Sebagai negara demokratis ketiga di dunia dan negara Muslim terbesar, Indonesia telah berubah menjadi negara dengan kekuatan menengah ( Middle Power ) dan melakukan peran utama dalam menciptakan wilayah Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera. Artikel ini berargumen bahwa pengalaman ini bisa membawa Indonesia pada peran lebih besar di Timur Tengah dan Afrika. Tetapi peran ini terhambat akibat masih kurangnya kepercayaan negara-negara Arab yang masih memandang Indonesia sebagai negara pinggiran. This article examines the role of  Indonesian Muslim leaders representing state and civil society on conflict resolution in Southeast Asia from the period of Foreign Minister Ali Alatas on mediating conflict in Cambodia and Southern Philippines to the period of Minister and Vice President Jusuf Kalla, President Susilo Bambang Yudhoyono and Professor M. Din Syamsuddin who mediating conflict of Aceh and Southern Philippines. Indonesian Muslims also took active participation in mediating conflicts in Southern Thailand and conflicts in the Middle East. As the third largest democratic country and the largest Muslim country, Indonesia have transformed as middle power country and confidently taken a leading role in managing stable, peacefu and prosperous region of Southeast Asia. It argues the experience of Indonesia in regional mediation will lead Indonesia towards international conflict resolution in the Middle East and Africa. However, Arab countries still consider Indonesia as periphery of Islam and cultural gap which influence the trust from Arabcountries.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"29-52"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46301890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
TUHAN DI ANTARA DESAKAN DAN KERUMUNAN: KOMODIFIKASI SPIRITUALITAS MAKKAH DI ERA KAPITALISASI 安塔拉的上帝宣言与和谐:资本主义时代精神的商品化
Pub Date : 2017-06-04 DOI: 10.21274/EPIS.2017.12.1.1-28
Al Makin
Artikel ini ditulis berdasarkan data etnografi berupa catatan, observasi, pengalaman langsung penulis dan beberapa wawancara ritual umrah di Makkah tang gal 12-20 Maret, 2016. Tulisan ini berusaha memotret kota Makkah modern dari relasi antara perkembangan kota ini dan bagaimana pelaksanaan ritual umrah meliputi: tawaf, sai, dan kehidupan para peziarah di sana ketika penulis melaksanakan ibadah itu. Lebih jelasnya, penulis coba menilik pencarian Tuhan di tengah kerumuman manusia dalam kehidupan modern-postmodern dalam kesibukan kota Makkah sebagai pusat ritual dan sakralitas Muslim. Proses komodifikasi ibadah dengan berbagai motif dan latar belakang bisnis dan kehidupan sosial dan ekonomi terlihat jelas dalam ibadah umrah. Pencarian Tuhan dalam ritual ini tidak pada kondisi kesepian dan menyendiri, tetapi pencarian di tengah kerumunan kapitalisasi dan komersialisasi tempat-tempat utama Makkah di sekitar area Haram. Ritual umrah dan komodifikasi ritual di tengah pasar global menunjukkan menyatunya Islam dengan kapitalisme.This article is written based on ethnographical notes, that is observation, and experience of  the writer during the performance of umrah (lesser pilgrimage) to Mecca March 12-20th, 2016. Firstly, this articles portrays the modern city of Mecca and its relation to the performance of umrah which includes tawaf (Ka’ba circumambulation), sai (running between Shofa and Marwa), and the way Muslims performed the rituals. This article describes the way Muslims sought for God amids crowded city with hundreds of people visiting the sacred sites of Kakbah, drinking water Zamzam, in the complex of Mosque Haram. The process of commodification of  the ritual of umrah amidts the booming business within the political, social, and economy contexts can be seen. In this regard, praying to God in the ritual is not necessarily in the quietness,but in the crowded process of capitalization and commercialization of places in the area of Haram of Mecaa. The umrah ritual and commodification of all related activities amid the global market demonstrates the unity of Islam and capitalism.
本文基于2016年3月12日至20日在澳门的笔记、观察、作家的直接经历和几次umrah仪式采访的民族志数据撰写。这个剧本试图拍摄现代麦加城市的发展与Umrah仪式的执行之间的关系:tawaf、sai,以及作家在那里祈祷时朝圣者的生活。显然,作者试图在现代后现代生活中,在麦加市作为穆斯林仪式和神圣性中心的困境中,在人类的人群中寻求上帝。商业、社会和经济生活的各种主题和背景的祈祷商品化过程在umrah的祈祷中清晰可见。在这种仪式中寻找上帝并不是在孤独和孤独的状态下,而是在圣地周围麦加主要场所的人群资本化和商业化中。全球市场中间的仪式umrah和仪式商品化表明伊斯兰教与资本主义联系在一起。本文是根据民族志笔记撰写的,即作者在2016年3月12日至20日麦加朝圣期间的观察和经验。首先,本文描绘了现代城市麦加及其与umrah表演的关系,其中包括tawaf[UNK](克尔白环绕)、sai(在Shofa和Marwa之间奔跑)以及穆斯林表演仪式的方式。这篇文章描述了穆斯林在拥挤的城市中寻找上帝的方式,数百人参观了圣地Kakbah,在清真寺圣地的建筑群中饮用Zamzam的水。可以看出,在政治、社会和经济背景下,乌姆拉仪式的商品化过程阻碍了蓬勃发展的商业。在这方面,在仪式中向上帝祈祷不一定是在安静中,而是在Mecaa圣地地区拥挤的资本化和商业化过程中。全球市场中所有相关活动的umrah仪式和商品化展示了伊斯兰教和资本主义的统一。
{"title":"TUHAN DI ANTARA DESAKAN DAN KERUMUNAN: KOMODIFIKASI SPIRITUALITAS MAKKAH DI ERA KAPITALISASI","authors":"Al Makin","doi":"10.21274/EPIS.2017.12.1.1-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2017.12.1.1-28","url":null,"abstract":"Artikel ini ditulis berdasarkan data etnografi berupa catatan, observasi, pengalaman langsung penulis dan beberapa wawancara ritual umrah di Makkah tang gal 12-20 Maret, 2016. Tulisan ini berusaha memotret kota Makkah modern dari relasi antara perkembangan kota ini dan bagaimana pelaksanaan ritual umrah meliputi: tawaf, sai, dan kehidupan para peziarah di sana ketika penulis melaksanakan ibadah itu. Lebih jelasnya, penulis coba menilik pencarian Tuhan di tengah kerumuman manusia dalam kehidupan modern-postmodern dalam kesibukan kota Makkah sebagai pusat ritual dan sakralitas Muslim. Proses komodifikasi ibadah dengan berbagai motif dan latar belakang bisnis dan kehidupan sosial dan ekonomi terlihat jelas dalam ibadah umrah. Pencarian Tuhan dalam ritual ini tidak pada kondisi kesepian dan menyendiri, tetapi pencarian di tengah kerumunan kapitalisasi dan komersialisasi tempat-tempat utama Makkah di sekitar area Haram. Ritual umrah dan komodifikasi ritual di tengah pasar global menunjukkan menyatunya Islam dengan kapitalisme.This article is written based on ethnographical notes, that is observation, and experience of  the writer during the performance of umrah (lesser pilgrimage) to Mecca March 12-20th, 2016. Firstly, this articles portrays the modern city of Mecca and its relation to the performance of umrah which includes tawaf (Ka’ba circumambulation), sai (running between Shofa and Marwa), and the way Muslims performed the rituals. This article describes the way Muslims sought for God amids crowded city with hundreds of people visiting the sacred sites of Kakbah, drinking water Zamzam, in the complex of Mosque Haram. The process of commodification of  the ritual of umrah amidts the booming business within the political, social, and economy contexts can be seen. In this regard, praying to God in the ritual is not necessarily in the quietness,but in the crowded process of capitalization and commercialization of places in the area of Haram of Mecaa. The umrah ritual and commodification of all related activities amid the global market demonstrates the unity of Islam and capitalism.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"1-28"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48171014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Tren Pengembangan Ilmu di UIN Sunan Kalijaga YOGYAKARTA
Pub Date : 2017-06-03 DOI: 10.21274/epis.2017.12.1.103-139
Moh. Muslih
Pergumulan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam diskursus integrasi keilmuan, berujung pada pembangunan paradigma keilmuan yang berciri-khas, yaitu integrasi-interkoneksi. Satu dasawarsa berjalan, universitasitu telah mengembangkan tradisi akademik baru, yang ditandai denganpola pengembangan bidang penelitian dan produk-produk karya ilmiah sivitas akademikanya. Artikel ini mengungkap pengembangan keilmuan sebagaimana ditunjukkan pada karya dosen-dosennya. Dengan perspektif filsafat ilmu, kajian ini melihat implementasi paradigma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tataran pola pengembangan ilmu. Oleh karena itu, objek kajiannya adalah buku-buku karya dosen melalui metode survei kritis, satu model penelitian dengan melakukan pembacaan, memahami maksud, membandingkan dan mengindentifikasi aspek-aspek tertentu dalam kerangka pembacanya. Secara umum, karya-karya dosen bercorak memperkokoh, mengembangkan, dan mem- breakdown paradigma keilmuan yang dikembangkannya. Meski demikian, ada beberapa karya yang merupakan penerapan dari empat model aplikasi pengembangan keilmuan,yaitu komplementasi, konfirmasi, kontribusi, dan komparasi. Pola ini ternyata menempatkan al-Qur’an dan al-Sunnah pada posisi yang sejajar dengan konsep, teori, dan temuan sains padahal hingga di bangunan paradigma “ spider web ”-nya, kedua sumber itu berposisi sebagai “sentral keilmuan”. The involvement of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in the integration of scientific discourse, led to the development of distinctively scientific paradigm, namely integration-interconnection. A decade running, the university has developed a new academic tradition, characterized by patterns of development in the field of research and the products of scientific work of the academic community. This article reveal the scientific development as shown in the workof the lecturers. With the perspective of philosophy of science, this study sees the implementation of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta paradigm on the level of science development pattern. Therefore the object of the study is the books of lecturers through critical survey methods, a model of research by reading, understanding the purpose, comparing and identifying certain aspects in the frame of the reader. In general, the works of the lecturers is to strengthen, develop, and detailing the scientific paradigm, which he developed. However, there are some works which is the application of the four models of the application of scientific development, namely complementation, confirmations, contributions, and comparisons. This pattern turns placing al-Quran and al-Sunnah in a position parallel with the concepts, theories, and scientific findings, while in the paradigm building of “spider web”, both sources playsas “central of science”.
日惹在学术整合课程中不断挣扎,最终形成了一种独特的、相互联系的科学范例。经过十年的学习,大学发展出了一种新的学术传统,其特点是学术工作的科学成果的发展模式。这篇文章揭示了教授们展示的科学发展。从科学哲学的角度来看,这项研究看到日惹在科学发展模式下的乐观主义范例的实施。因此,它的目标是教授通过批判性调查方法编写的书籍,这是一种研究模式,通过阅读、理解其意图、比较和识别其框架的某些方面来进行研究。总的来说,以学术为主题的教授的作品加强、发展和破坏了它们所提出的科学范例。尽管如此,仍有一些工作是应用了四种科学发展应用模型,即补充、确认、贡献和比较。事实证明,这一模式使古兰经和al-Sunnah与在他的蜘蛛网络范式建筑中与科学概念、理论和发明平行,并使其成为“科学的中心”。日培在具有科学意义的综合知识中所起的作用,是阻碍了冲突、相互连接的发展。十多年来,大学开发了一种新的学术界传统,由研究领域的发展和学术社区的生产所塑造。这篇文章揭示了蜥蜴在工作中所展示的科学发展。在科学哲学的思考下,这项研究表明日日说对科学发展模式的范例。在研究对象的书中,有关于通过批判性调查方法的书籍,一个由阅读、理解目的、比较和标识在读者框架中的研究模式。总的来说,lecturers的工作是加强、缩小和详细阐述他开发的科学范例。However,这是四种工具的应用程序,工具的完善,证书,承诺和抱怨。这一模式反映了《古兰经》和《al-Sunnah》与《蜘蛛网》(spider web)和《科学中心》(central science)的范例。
{"title":"Tren Pengembangan Ilmu di UIN Sunan Kalijaga YOGYAKARTA","authors":"Moh. Muslih","doi":"10.21274/epis.2017.12.1.103-139","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/epis.2017.12.1.103-139","url":null,"abstract":"Pergumulan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam diskursus integrasi keilmuan, berujung pada pembangunan paradigma keilmuan yang berciri-khas, yaitu integrasi-interkoneksi. Satu dasawarsa berjalan, universitasitu telah mengembangkan tradisi akademik baru, yang ditandai denganpola pengembangan bidang penelitian dan produk-produk karya ilmiah sivitas akademikanya. Artikel ini mengungkap pengembangan keilmuan sebagaimana ditunjukkan pada karya dosen-dosennya. Dengan perspektif filsafat ilmu, kajian ini melihat implementasi paradigma UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tataran pola pengembangan ilmu. Oleh karena itu, objek kajiannya adalah buku-buku karya dosen melalui metode survei kritis, satu model penelitian dengan melakukan pembacaan, memahami maksud, membandingkan dan mengindentifikasi aspek-aspek tertentu dalam kerangka pembacanya. Secara umum, karya-karya dosen bercorak memperkokoh, mengembangkan, dan mem- breakdown paradigma keilmuan yang dikembangkannya. Meski demikian, ada beberapa karya yang merupakan penerapan dari empat model aplikasi pengembangan keilmuan,yaitu komplementasi, konfirmasi, kontribusi, dan komparasi. Pola ini ternyata menempatkan al-Qur’an dan al-Sunnah pada posisi yang sejajar dengan konsep, teori, dan temuan sains padahal hingga di bangunan paradigma “ spider web ”-nya, kedua sumber itu berposisi sebagai “sentral keilmuan”. The involvement of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in the integration of scientific discourse, led to the development of distinctively scientific paradigm, namely integration-interconnection. A decade running, the university has developed a new academic tradition, characterized by patterns of development in the field of research and the products of scientific work of the academic community. This article reveal the scientific development as shown in the workof the lecturers. With the perspective of philosophy of science, this study sees the implementation of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta paradigm on the level of science development pattern. Therefore the object of the study is the books of lecturers through critical survey methods, a model of research by reading, understanding the purpose, comparing and identifying certain aspects in the frame of the reader. In general, the works of the lecturers is to strengthen, develop, and detailing the scientific paradigm, which he developed. However, there are some works which is the application of the four models of the application of scientific development, namely complementation, confirmations, contributions, and comparisons. This pattern turns placing al-Quran and al-Sunnah in a position parallel with the concepts, theories, and scientific findings, while in the paradigm building of “spider web”, both sources playsas “central of science”.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"12 1","pages":"103-139"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41545866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Model Pengajaran Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Pondok Pesantren Al-azhaar Lubuklinggau 诚实教学模式是使用信息技术和通信(Tik)在Al-azhaar lubuklingkul的寄宿学校学习
Pub Date : 2016-12-13 DOI: 10.21274/EPIS.2016.11.2.339-374
Ah Mansur
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan model pengajaran kejujuran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menyasar enam indikator: disiplin, amanah, komitmen, konsisten, adil, dan berkata benar. Melalui enam indikator tersebut tingkat kejujuran seseorang diukur; apakah seseorang dapat dikategorikan sebagai seorang yang jujur atau sebaliknya. Model pengajaran ini sangat cocok diterapkan di pondok pesantren atau sekolah berasrama. Karena model ini mengharuskan adanya peran maksimal orang tua dan pendidik secara simultan dan berkelanjutan. Di pesantren atau di asrama peran orang tua digantikan oleh pembimbing akademik selaku pengasuh dan sekaligus berperan sebagai pendidik yang bertindak sebagai model karakter yang diinginkan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan ( action research ) menggunakan metode eksprimen semu ( quasi experiment ) dan berpedoman pada konsep penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, dengan melaksanakan tiga siklus treatment . Masing-masing siklus dilakukan selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pengajaran Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berpengaruh sangat signifikan. Di mana nilai karakter jujur sebelum treatment ditunjukkan dengan nilai rata-rata1,71, dan karakter jujur setelah treatment ditunjukkan dengan nilai rata-rata 3,58. Peningkatan ini sangat drastis karena nilai-nilai kejujuran diinternalisasikan secara massif dengan melibatkan pembimbing akademik sebagai model atau figur dan kolaborator sebagai pengamat. Di samping itu penelitian ini melibatkan hampir semua media dan program pondok yang sudah ada. Berdasarkan hasil penelitian ini maka direkomendasikan agar lembaga pendidikan umum maupun swasta, khususnya yang berasrama dapat menggunakan model pengajaran kejujuran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). This study aimed to develop a model of honesty teaching by using Informationand Communication Technology (ICT) by targeting the six indicators: discipline, responsible, commitments, consistent, fair, and honest. Through the six indicators measured someone’s honesty; whether a person can be categorized as an honestman, or otherwise. This teaching model is very suitable to be applied in a pesantren or a boarding school. Because this model requires the maximum role of parents and educators simultaneously and continuously. In boarding schools or in the dorm role of parents is replaced by counselors as care giver role is as an educator who acts as a model for the character you want. This research is action research by using quasi-experimental methods and guided by the concept of action research developed by Kurt Lewin, to carry out three cycles of treatment. Each cycle is done for one month. The results showed that Honesty Teaching Modelby Using Information and Communication Technology (ICT) is very significant effect. Where the value of honest character before treatments are indicated by an average value of 1.71,
本研究旨在建立一种使用信息和通信技术(TIK)指导诚实教学的模式,其目标是研究6个指标:纪律、信任、承诺、一致、公平和诚实。通过这六个指标来衡量一个人的诚实程度;一个人可以被归类为诚实的人,也可以被归类为诚实的人。这种教学模式非常适用于寄宿学校或寄宿学校。因为这个模式需要父母和教育工作者同时发挥最大的作用。在寄宿学校或寄宿学校,父母的角色被学术导师取代,成为看护者,同时扮演着理想角色的教育者的角色。这项研究是采用库尔特·列文(Kurt Lewin)开发的假借光实验方法进行的行动研究,并指导三个治疗周期的实践研究概念。每个循环持续一个月。研究结果表明,使用信息和通信技术(TIK)诚实教学模式具有重要意义。在接受治疗前,诚实的性格值为1.71,在接受治疗后,诚实的性格值为3.58。这是一个巨大的增长,因为诚实的价值观通过包括学术导师作为观察者的榜样或人物和合作者而大量交织在一起。此外,这项研究涉及几乎所有现有的媒体和小屋计划。根据这项研究,建议公共和私人教育机构,特别是寄宿家庭,可以使用信息和通信技术(TIK)诚实教学模式。这项研究是基于使用信息与通信技术(ICT)设计的一种诚实教学模式,其目标是六个独立的参与者:有纪律、责任、承诺、一致性、公平和诚实。六个人指责某人诚实;一个人可以被当作一个诚实的人,也可以被当作一个诚实的人。这种教学模式非常适合在寄宿学校或寄宿学校使用。因为这个模型要求父母和持续不断的教育分子的最大角色。要么在寄宿学校,要么在父母的阵营中被忧心忡忡的学术界所代表,由一位护理工作者作为你想要的角色的榜样来代替。这项研究是通过库尔特·列文(Kurt Lewin)提出的行动研究方法和指导,采用三轮治疗方法。每辆自行车运行一个月。结果表明,使用信息和通信技术(ICT)进行的有价值的教学效果非常重要。在接受1.71项交易之前,诚实的角色的价值被一个平均价值3.58分的人分割了。这一增长令人担忧,因为诚实的内部大学主管、建模或形象与美国天文台的合作人员的价值。此外,这项研究几乎所有的媒体和寄宿学校已经存在。基于这些推荐,公众和私人教育机构,特别是登机学校可以使用信息和通信技术(ICT)来教授一种诚实的教学模式。
{"title":"Model Pengajaran Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Di Pondok Pesantren Al-azhaar Lubuklinggau","authors":"Ah Mansur","doi":"10.21274/EPIS.2016.11.2.339-374","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2016.11.2.339-374","url":null,"abstract":"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan model pengajaran kejujuran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menyasar enam indikator: disiplin, amanah, komitmen, konsisten, adil, dan berkata benar. Melalui enam indikator tersebut tingkat kejujuran seseorang diukur; apakah seseorang dapat dikategorikan sebagai seorang yang jujur atau sebaliknya. Model pengajaran ini sangat cocok diterapkan di pondok pesantren atau sekolah berasrama. Karena model ini mengharuskan adanya peran maksimal orang tua dan pendidik secara simultan dan berkelanjutan. Di pesantren atau di asrama peran orang tua digantikan oleh pembimbing akademik selaku pengasuh dan sekaligus berperan sebagai pendidik yang bertindak sebagai model karakter yang diinginkan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan ( action research ) menggunakan metode eksprimen semu ( quasi experiment ) dan berpedoman pada konsep penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, dengan melaksanakan tiga siklus treatment . Masing-masing siklus dilakukan selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pengajaran Kejujuran Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berpengaruh sangat signifikan. Di mana nilai karakter jujur sebelum treatment ditunjukkan dengan nilai rata-rata1,71, dan karakter jujur setelah treatment ditunjukkan dengan nilai rata-rata 3,58. Peningkatan ini sangat drastis karena nilai-nilai kejujuran diinternalisasikan secara massif dengan melibatkan pembimbing akademik sebagai model atau figur dan kolaborator sebagai pengamat. Di samping itu penelitian ini melibatkan hampir semua media dan program pondok yang sudah ada. Berdasarkan hasil penelitian ini maka direkomendasikan agar lembaga pendidikan umum maupun swasta, khususnya yang berasrama dapat menggunakan model pengajaran kejujuran menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). This study aimed to develop a model of honesty teaching by using Informationand Communication Technology (ICT) by targeting the six indicators: discipline, responsible, commitments, consistent, fair, and honest. Through the six indicators measured someone’s honesty; whether a person can be categorized as an honestman, or otherwise. This teaching model is very suitable to be applied in a pesantren or a boarding school. Because this model requires the maximum role of parents and educators simultaneously and continuously. In boarding schools or in the dorm role of parents is replaced by counselors as care giver role is as an educator who acts as a model for the character you want. This research is action research by using quasi-experimental methods and guided by the concept of action research developed by Kurt Lewin, to carry out three cycles of treatment. Each cycle is done for one month. The results showed that Honesty Teaching Modelby Using Information and Communication Technology (ICT) is very significant effect. Where the value of honest character before treatments are indicated by an average value of 1.71,","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"11 1","pages":"339-374"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67938824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kurikulum Pendidikan Dasar Islam Era Klasik: Komparasi Pemikiran Ibnu Suhnūn Dan Al-qābisi Kurikulum教育基础伊斯兰时代经典——孙思想比较
Pub Date : 2016-12-13 DOI: 10.21274/EPIS.2016.11.2.435-463
S. Syahrizal
Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan dan persamaan antara kurikulum pendidikan dasar Islam yang dipaparkan Ibnu Suhnūn dengan kurikulum pendidikan dasar Islam yang dikemukakan al-Qābisi dan menganalisis implementasi pemikiran keduanya dalam rangka pengembangan pendidikan dasar Islam dalam konteks keindonesiaan. Berdasarkan metode deskriptif, content analysis, analisis komparatif dan analisis sintesis maka hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Ibnu Suhnūn dan al-Qābisi tentang kurikulum pendidikan dasar Islam memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaannya mencakup aspek klasifīkasi isi kurikulum pendidikan dasar Islam dan rincian mata pelajaran al-Qur'an. Sedangkan persamaannya meliputi aspek pengertian, klasifīkasi, keseimbangan, kategori, tujuan dan corak kurikulum pendidikan dasar Islam. Kurikulum pendidikan dasar Islam versi Ibnu Suhnūn dan al-Qābisi memungkinkan untuk diimplementasikan dalam rangka pengembangan kurikulum pendidikan dasar Islam di Indonesia. Hal ini karena kurikulum pendidikan dasar Islam yang didesain oleh kedua tokoh pendidikan Islam klasik tersebut masih relevan hingga dewasa ini. Meskipun ada beberapa kekurangan lantaran faktor lini masa, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya, namun tetap bisa disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman.This study aimed to analyzing the differences and the similarities between Islamic elementary school curriculum of Ibnu Suhnūn and al-Qābisi, and to analyze the implementation both of them in the Islamic elementary school of Indonesia. Based on descriptive, content, comparative, and synthesis analysis, the result of study showed that Ibnu Suhnūn and al-Qābisi's thought on Islamic elementary school curriculum has the differences and the similarities.The differences include classifying contain of it and detailing Qur'anic subject aspect. While the similiarities include the defīning, classifying, balancing, categorizing, purposing and patterning of Islamic elementary school curriculum aspect. Ibnu Suhnūn and al-Qābisi's thought was enabled to be implementated in order to develop the curriculum of Islamic elementary school in Indonesia. Because the concept of them are still relevant in contemporary era. Eventhough any weaknesses because some factors, such as different in term of time, the progress of sciences and technology, etc, but can be enhanced in accordance with the demands and the progress of time.
这项研究旨在分析之间的差异和相似之处伊斯兰教的基础教育课程中ibn Suhn al-Q提出伊斯兰基础教育课程的ūnābisi和分析实现的想法都是伊斯兰基础教育发展框架中keindonesiaan上下文。基于比较,描述性内容分析的方法,分析和综合分析研究结果表明,思想就ibn Suhnūn和al-Qābisi关于伊斯兰基础教育课程有差异和相似之处。区别包括klasif方面ī给伊斯兰基本教育课程的内容和细节伊斯兰教科目'an。而方程方面理解、klasifī,平衡,伊斯兰教令类别,目的和基础教育课程特色。伊斯兰基础教育课程版本ibn Suhnūn和al-Qābisi允许印尼伊斯兰基础教育课程发展框架中实施。这是因为这两位经典伊斯兰教育人物设计的伊斯兰基础教育课程至今仍有关联。尽管由于目前的环境因素、科学、技术等方面存在一些缺陷,但它们仍然可以根据时代的要求和进步进行完善。这对analyzing the study aimed分歧和伊斯兰小学学校之间similarities简历》ibn Suhnūn和al-Qābisi implementation两人》和to analyze),他们在印尼的伊斯兰所小学。改编自descriptive、内容分析、comparative和一个综合体。《study那里那个论点ibn Suhnūn和al-Qābisi伊斯兰思想上的简历有《分歧与similarities所小学。不同的地方包括全面的内容及详细的《古兰经》主题宁当《similiarities include the defī,classifying平衡、categorizing purposing》和伊斯兰教小学学校patterning简历aspect。伊本·Suhnūn和al-Qābisi的以为是enabled to be implementated简历》在订单到冲洗伊斯兰在印尼所小学。因为它们的概念在当代时代仍然存在。尽管有一些因素,但由于时代不同,科学与技术的进步等等,但它可以适应与需求和时间的进步。
{"title":"Kurikulum Pendidikan Dasar Islam Era Klasik: Komparasi Pemikiran Ibnu Suhnūn Dan Al-qābisi","authors":"S. Syahrizal","doi":"10.21274/EPIS.2016.11.2.435-463","DOIUrl":"https://doi.org/10.21274/EPIS.2016.11.2.435-463","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan dan persamaan antara kurikulum pendidikan dasar Islam yang dipaparkan Ibnu Suhnūn dengan kurikulum pendidikan dasar Islam yang dikemukakan al-Qābisi dan menganalisis implementasi pemikiran keduanya dalam rangka pengembangan pendidikan dasar Islam dalam konteks keindonesiaan. Berdasarkan metode deskriptif, content analysis, analisis komparatif dan analisis sintesis maka hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Ibnu Suhnūn dan al-Qābisi tentang kurikulum pendidikan dasar Islam memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaannya mencakup aspek klasifīkasi isi kurikulum pendidikan dasar Islam dan rincian mata pelajaran al-Qur'an. Sedangkan persamaannya meliputi aspek pengertian, klasifīkasi, keseimbangan, kategori, tujuan dan corak kurikulum pendidikan dasar Islam. Kurikulum pendidikan dasar Islam versi Ibnu Suhnūn dan al-Qābisi memungkinkan untuk diimplementasikan dalam rangka pengembangan kurikulum pendidikan dasar Islam di Indonesia. Hal ini karena kurikulum pendidikan dasar Islam yang didesain oleh kedua tokoh pendidikan Islam klasik tersebut masih relevan hingga dewasa ini. Meskipun ada beberapa kekurangan lantaran faktor lini masa, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan sebagainya, namun tetap bisa disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman.This study aimed to analyzing the differences and the similarities between Islamic elementary school curriculum of Ibnu Suhnūn and al-Qābisi, and to analyze the implementation both of them in the Islamic elementary school of Indonesia. Based on descriptive, content, comparative, and synthesis analysis, the result of study showed that Ibnu Suhnūn and al-Qābisi's thought on Islamic elementary school curriculum has the differences and the similarities.The differences include classifying contain of it and detailing Qur'anic subject aspect. While the similiarities include the defīning, classifying, balancing, categorizing, purposing and patterning of Islamic elementary school curriculum aspect. Ibnu Suhnūn and al-Qābisi's thought was enabled to be implementated in order to develop the curriculum of Islamic elementary school in Indonesia. Because the concept of them are still relevant in contemporary era. Eventhough any weaknesses because some factors, such as different in term of time, the progress of sciences and technology, etc, but can be enhanced in accordance with the demands and the progress of time.","PeriodicalId":31250,"journal":{"name":"Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman","volume":"11 1","pages":"435-463"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67939042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Episteme Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1