首页 > 最新文献

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika最新文献

英文 中文
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet Masyarakat Desa Pasar VI Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara 影响互联网使用的因素乡村社会市场VI你的马,德利袭击苏门答腊岛北部
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/JPPI.2015.0501005
Anto Susanto
Abstrak Penyediaan akses dan sarana TIK (internet) bagi masyarakat desa bertujuan tidak hanya mengurangi kesenjangan digital tetapi juga untuk dapat mendorong aktivitas dan produktivitas masyarakat (pemberdayaan). Kehadiran internet di masyarakat desa belum tentu menjadi sebuah kebutuhan, baik karena rendahnya kesadaran akan manfaatnya ataupun tidak terhubungnya internet dengan sistem nafkah yang ada di masyarakat pedesaan. Upaya mendekatkan ketersediaan internet dengan kebutuhan riil masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan psychological empowerment, yaitu TIK harus dikaitkan dengan faktor intrapersonal, interaksional dan faktor perilaku masyarakat (Aji, dkk.2010). Perilaku penggunaan internet dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan variabel Niat Menggunakan ( behavioral intention ) sebagai penentu langsung dari tindakan atau perilaku seseorang. Kontruk-kontruk dalam model the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT): performance expectancy, effort expectancy, social influence s dan facilitating condition digunakan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Menggunakan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar VI Kualanamu, desa yang telah mendapatkan fasilitas dan sarana TIK melalui Desa Informasi. Analisis dilakukan secara deskriptif dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta analisis model struktural Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil pengujian SEM-PLS menunjukkan nilai R-Square 0,752. Kemudian dengan menggunakan metode boot-strapping dalam smartPLS, didapatkan bahwa faktor effort expectancy dan  social influence s yang berpengaruh secara signifikan terhadap Niat Menggunakan internet. Abstract Provis ion of access of ICT (internet) for rural communities aimed  not only for reducing the digital divide but also to encourage the meaningfull activit y and productivity. I nternet may be not needed by rural community, due to low awareness of the benefits and also there is not interelated with living systems of rural communities. Attempts to bring the internet become the real needs of rural/villager, the approach of psychological empowerment is needed.  ICT must be attributed to factors intrapersonal, interactional and behavior al factors of society (Aji, dkk.2010). Internet usage behavior were analyzed quantitatively by using variable behavioral intention as a direct determinant of a person's actions or behavior. The contructs  in the model of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) such as performance expectancy, effort expectancy, social influences and facilitating condition w ere analyzed as factors that can affect i ntention to u se internet . The study was conducted at the Desa Pasar VI Kualanam u, as  a village that have received ICT facilities and infrastructure through Desa Informasi. This research uses D escriptive Analysis and Confirmatory Factor Analysis (CFA) and also the structural model SEM-PLS. SEM-PLS test results the value of R-Square 0.752. And
摘要为农村社区提供接入和信息通信技术工具(互联网)不仅旨在缩小数字鸿沟,还旨在提高社会活动和生产力(赋权)。互联网在农村社区的存在并不一定是必要的,要么是因为人们对其好处的认识不高,要么是由于它没有将互联网与农村社区现有的成本体系联系起来。可以通过心理赋权的方法来尝试将互联网的可用性与公众的需求联系起来,即信息和通信技术必须与个人因素联系起来,(Aji,d.k.2010)。使用意向变量Use(行为意向)作为某人行为或行为的直接决定因素,对互联网使用行为进行定量分析。技术接受和使用统一理论(UTAUT)模型中的合同:绩效预期、努力预期、社会影响和便利条件被用作影响使用意图的因素。这项研究是在殿下市场六村进行的,该村通过信息村获得了设施和信息通信技术咨询。分析采用描述性分析、验证因子分析(CFA)和结构方程模型(SEM-PLS)模型分析。SEM-PLS测试结果显示R-Square为0.752。然后使用smartPLS中的引导方法,发现努力预期因素和社会影响显著影响使用互联网的意愿。摘要为农村社区提供信息和通信技术(互联网),不仅旨在缩小数字鸿沟,还旨在鼓励有意义的全面活动和生产力。农村社区可能不需要互联网,因为人们对互联网的好处认识不高,而且与农村社区的生活系统也不相关。试图让互联网成为农村/村民的真正需求,需要心理赋权的方法。[UNK]ICT必须归因于社会的个人因素、互动因素和行为因素(Aji,dkk.2010)。通过使用变量行为意图对互联网使用行为进行定量分析,变量行为意图是一个人行为或行为的直接决定因素。分析了技术接受与使用统一理论(UTAUT)模型中的结构[UNK],如绩效预期、努力预期、社会影响和便利条件,作为影响互联网内容的因素。这项研究是在Kualanam u村进行的,该村通过Desa Informasi获得了信息和通信技术设施和基础设施。本研究采用描述分析和验证因子分析(CFA)以及结构模型SEM-PLS。SEM-PLS测试结果为R平方值0.752。然后利用smartPL S中的引导方法,发现努力预期因素和社会影响因素对使用互联网的意愿有显著影响。
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Internet Masyarakat Desa Pasar VI Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara","authors":"Anto Susanto","doi":"10.17933/JPPI.2015.0501005","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2015.0501005","url":null,"abstract":"Abstrak Penyediaan akses dan sarana TIK (internet) bagi masyarakat desa bertujuan tidak hanya mengurangi kesenjangan digital tetapi juga untuk dapat mendorong aktivitas dan produktivitas masyarakat (pemberdayaan). Kehadiran internet di masyarakat desa belum tentu menjadi sebuah kebutuhan, baik karena rendahnya kesadaran akan manfaatnya ataupun tidak terhubungnya internet dengan sistem nafkah yang ada di masyarakat pedesaan. Upaya mendekatkan ketersediaan internet dengan kebutuhan riil masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan psychological empowerment, yaitu TIK harus dikaitkan dengan faktor intrapersonal, interaksional dan faktor perilaku masyarakat (Aji, dkk.2010). Perilaku penggunaan internet dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan variabel Niat Menggunakan ( behavioral intention ) sebagai penentu langsung dari tindakan atau perilaku seseorang. Kontruk-kontruk dalam model the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT): performance expectancy, effort expectancy, social influence s dan facilitating condition digunakan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi Niat Menggunakan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pasar VI Kualanamu, desa yang telah mendapatkan fasilitas dan sarana TIK melalui Desa Informasi. Analisis dilakukan secara deskriptif dan Confirmatory Factor Analysis (CFA) serta analisis model struktural Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil pengujian SEM-PLS menunjukkan nilai R-Square 0,752. Kemudian dengan menggunakan metode boot-strapping dalam smartPLS, didapatkan bahwa faktor effort expectancy dan  social influence s yang berpengaruh secara signifikan terhadap Niat Menggunakan internet. Abstract Provis ion of access of ICT (internet) for rural communities aimed  not only for reducing the digital divide but also to encourage the meaningfull activit y and productivity. I nternet may be not needed by rural community, due to low awareness of the benefits and also there is not interelated with living systems of rural communities. Attempts to bring the internet become the real needs of rural/villager, the approach of psychological empowerment is needed.  ICT must be attributed to factors intrapersonal, interactional and behavior al factors of society (Aji, dkk.2010). Internet usage behavior were analyzed quantitatively by using variable behavioral intention as a direct determinant of a person's actions or behavior. The contructs  in the model of the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) such as performance expectancy, effort expectancy, social influences and facilitating condition w ere analyzed as factors that can affect i ntention to u se internet . The study was conducted at the Desa Pasar VI Kualanam u, as  a village that have received ICT facilities and infrastructure through Desa Informasi. This research uses D escriptive Analysis and Confirmatory Factor Analysis (CFA) and also the structural model SEM-PLS. SEM-PLS test results the value of R-Square 0.752. And ","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"65-86"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47297747","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta 日惹特别地区Meretas Hambatan与社区媒体的沟通发展
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/JPPI.2015.0502005
Ika Yuliasari, A. Saleh, M. Hubeis, S. Sarwoprasodjo
Abstrak Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas  sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta. Sebagai agen perubahan sosial, operasionalisasi radio komunitas berkaitan dengan  strukturasi  Anthony Giddens. Strukturasi memiliki tiga konsep utama yakni signifikansi, dominasi, dan legitimasi. Dalam penelitian ini, terdapat dua radio komunitas yang didirikan oleh warga desa di desa Gadingsari ( Kabupaten Bantul)  dan desa Kaliagung ( Kabupaten Kulon Progo) lebih dari sepuluh tahun  lalu. Paworo FM di Gadingsari dan Trisna Alami FM di Kaliagung dikenal sebagai radio komunitas yang menyebarluaskan informasi secara berkesinambungan . pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dipergunakan untuk  menginterpretasikan dunia kehidupan, menekankan signifikansi  realitas sosial,  dan menemukan interaksi agen dan struktur. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan dokumentasi. Etnografi komunikasi  daplikasikan sebagai upaya untuk menyelidiki perilaku dan pola komunikasi warga desa . Implementasi semiotika sosial menghasilkan beberapa kajian wacana penting tentang informasi pembangunan di desa . Meskipun kedua radio tersebut tidak tergantung pada aspek komersial,  para aktor media masih tetap berjuang untuk menembus batas kesenjangan informasi di desa mereka. Abstract This article describes about  the existence of community radio as an information agent in rural area  in Yogyakarta. As a social change agent , the operation of community radio   linked with the concept of structuration ( Anthony Giddens). Structuration has three  main concepts such as  of significance, domination and legitimation. In this research, there are two community radios  that has built by people in Gadingsari village (Bantul Regency) and Kaliagung village            ( Kulon Progo Regency) more  ten years ago .Paworo FM (Gadingsari village) and Trisna Alami FM    ( Kaliagung village ) are known as the community radio which disemminate information continuosly. A qualitative approach and constructivism paradigm used to interpret  the living world,   emphasize the significance of social reality, and  discover the interaction of agent and structure. Furthormore, the data collection techniques  are : interview, observation, focus group discussion, and documentation.  Ethnography of communication has been applied as an  attempt to explore the behavior and communication pattern of  villagers.  The implementation of social semiotics carried out some important discourse of development information in those villages.   Although both of community radio do not depend on commercial aspect , the  actors in community radio still fight against the information gap in their village.
这篇文章描述了日惹省里广播社区作为信息代理人的存在。作为社会变革的推动力,社区广播的运作与安东尼·吉登斯的结构有关。结构有三个主要概念,即重要性、支配和合法性。在这项研究中,十多年前,Gadingsari(班图区)和Kaliagung (Kulon Progo区)的村民建立了两个社区广播电台。Gadingsari的Paworo FM和Kaliagung的Trisna天然调频被称为社区广播,它在不断传播信息。一种具有建设性范例的定性方法被用来解释生命的世界,强调社会现实的意义,并发现代理和结构的相互作用。此外,数据收集技术是通过采访、观察、小组讨论和文档来完成的。用于研究村民交流的行为和模式的联机信息。社会符号学的实现导致了一些关于农村发展信息的重要话语研究。虽然这两台收音机并不依赖于商业,但媒体行为人仍在努力突破他们村庄的信息差距。这篇文章描述了日喀则地区的信息外行人的存在。作为一个社会变革的特工,社区广播业务与动荡的概念交织在一起。结构有三个主要概念,就像意义、统治和合法性一样。在这个研究,有两个社区radios那已建by people In Gadingsari村(Bantul丽晶)和Kaliagung村             ( 库伦描述性文本丽晶)更多十年前出来。Paworo FM(调频Gadingsari村)和自然Trisna祝(Kaliagung村)是美国著名的《社区无线电哪种disemminate资讯网continuosly。一种理想主义和结构范例被用来解释活着的世界,强调社会现实的意义,发现剂与结构的相互作用。Furthormore,数据收集技术:采访、观察、焦点小组讨论和文件处理。通信的信息编辑学一直致力于探索恶棍的行为和交流模式。在那些恶棍中建立信息的一些重要的发展方向的实施引起了人们的兴趣。尽管社区广播电台都不支持商业化的观点,但社区广播电台的活动人士仍在与村里的信息差距作斗争。
{"title":"Meretas Hambatan Komunikasi Perdesaan Dengan Media Komunitas di Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Ika Yuliasari, A. Saleh, M. Hubeis, S. Sarwoprasodjo","doi":"10.17933/JPPI.2015.0502005","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2015.0502005","url":null,"abstract":"Abstrak Artikel ini mendeskripsikan tentang eksistensi radio komunitas  sebagai agen informasi di perdesaan wilayah Yogyakarta. Sebagai agen perubahan sosial, operasionalisasi radio komunitas berkaitan dengan  strukturasi  Anthony Giddens. Strukturasi memiliki tiga konsep utama yakni signifikansi, dominasi, dan legitimasi. Dalam penelitian ini, terdapat dua radio komunitas yang didirikan oleh warga desa di desa Gadingsari ( Kabupaten Bantul)  dan desa Kaliagung ( Kabupaten Kulon Progo) lebih dari sepuluh tahun  lalu. Paworo FM di Gadingsari dan Trisna Alami FM di Kaliagung dikenal sebagai radio komunitas yang menyebarluaskan informasi secara berkesinambungan . pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dipergunakan untuk  menginterpretasikan dunia kehidupan, menekankan signifikansi  realitas sosial,  dan menemukan interaksi agen dan struktur. Lebih lanjut, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, diskusi kelompok terfokus, dan dokumentasi. Etnografi komunikasi  daplikasikan sebagai upaya untuk menyelidiki perilaku dan pola komunikasi warga desa . Implementasi semiotika sosial menghasilkan beberapa kajian wacana penting tentang informasi pembangunan di desa . Meskipun kedua radio tersebut tidak tergantung pada aspek komersial,  para aktor media masih tetap berjuang untuk menembus batas kesenjangan informasi di desa mereka. Abstract This article describes about  the existence of community radio as an information agent in rural area  in Yogyakarta. As a social change agent , the operation of community radio   linked with the concept of structuration ( Anthony Giddens). Structuration has three  main concepts such as  of significance, domination and legitimation. In this research, there are two community radios  that has built by people in Gadingsari village (Bantul Regency) and Kaliagung village            ( Kulon Progo Regency) more  ten years ago .Paworo FM (Gadingsari village) and Trisna Alami FM    ( Kaliagung village ) are known as the community radio which disemminate information continuosly. A qualitative approach and constructivism paradigm used to interpret  the living world,   emphasize the significance of social reality, and  discover the interaction of agent and structure. Furthormore, the data collection techniques  are : interview, observation, focus group discussion, and documentation.  Ethnography of communication has been applied as an  attempt to explore the behavior and communication pattern of  villagers.  The implementation of social semiotics carried out some important discourse of development information in those villages.   Although both of community radio do not depend on commercial aspect , the  actors in community radio still fight against the information gap in their village.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"191-212"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46745858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan pada Industri Telekomunikasi di Indonesia
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/JPPI.2015.0501002
Diah Arum Maharani, Helena Wirastri Wulandari
Abstrak Kajian tentang penggabungan, peleburan dan pengambilalihan dari penyelenggara (operator) telekomunikasi seluler di Indonesia dilakukan untuk lebih menciptakan iklim yang sehat dan membangun perekonomian nasional tanpa merugikan pemain di sektor ini dan juga konsumen. Evaluasi penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dilakukan oleh masing-masing instansi terkait sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang. Koordinasi tata cara/prosedur penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan antara instansi terkait perlu dilakukan. Beberapa hal yang disarankan perlu dilakukan oleh Kemkominfo/BRTI terhadap penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan penyelenggara telekomunikasi seluler diantaranya penilaian pre-merger dan pengawasan post-merger. Penilaian pre-merger melalui nilai perusahaan dan penilaian kelayakan (pre-merger) dalam hal strategic and business due diligence (kecuali isu hukum persaingan usaha); technological & integration issues; financial & commercial due diligence (kecuali isu hukum perusahaan); dan public interest. Sementara itu, pengawasan post-merger meliputi: laporan berkala tentang pencapaian komitmen, laporan berkala tentang kinerja, dan pengawasan terhadap kewajiban interkoneksi. Abstract Studies on merger, consolidation and acquisition of mobile telecommunications providers(operators) in Indonesia is to be carried out to further create a healthy climate, and build the national economy, which would not be detrimental to the players and consumers in the sector. The evaluation of merger, consolidation, and acquisitions were carried out by each of the relevant agencies in accordance with the authority granted by the Act. The coordination of the procedure / merger procedure, consolidation or acquisition between the relevant agencies is to be implemented. Based on this study Kemkominfo / BRTI is recommended to assess the pre-merger and supervision of post-merger through the company's value and feasibility assessment (pre-merger) in terms of strategic and business due diligence (except in the law concerning competitive issues); technological and integration issues; financial & commercial due diligence (except for the company's legal issues); and public interest. The post-merger includes: periodic reports on the achievement of commitments, periodical reports on the performance and supervision of interconnection obligations.
摘要对印度尼西亚移动电信运营商的整合、部署和吸收进行了研究,以进一步创造健康的环境,在不失去该行业参与者和消费者的情况下建设国民经济。评估各相关机构根据法律授予的权限进行的合并、启动和收购。需要协调相关实例之间的组合方法/程序、泄漏和接管。Kemkominfo/BRTI建议的一些措施应该针对合并、泄漏以及在合并前评估和合并后监测之间接管蜂窝电信。通过公司价值进行合并前评估,并在战略和业务尽职调查中进行合并前评价(商业竞争法问题除外);技术和一体化问题;财务和商业尽职调查;以及公众利益。同时,合并后监测包括:承诺定期报告、业绩定期报告和互联互通义务监测。摘要:将对印度尼西亚移动电信提供商(运营商)的合并、整合和收购进行研究,以进一步创造健康的环境,建设国民经济,这不会对该行业的参与者和消费者不利。各相关机构根据该法案授予的权限对合并、合并和收购进行了评估。应协调相关机构之间的程序/合并程序、合并或收购。根据这项研究,建议Kemkominfo/BRTI通过公司的价值和可行性评估(合并前),在战略和业务尽职调查方面评估合并前和合并后的监督(有关竞争问题的法律除外);技术和一体化问题;财务和商业尽职调查(公司法律问题除外);以及公众利益。合并后包括:承诺履行情况定期报告、互联互通义务履行和监督情况定期报告。
{"title":"Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan pada Industri Telekomunikasi di Indonesia","authors":"Diah Arum Maharani, Helena Wirastri Wulandari","doi":"10.17933/JPPI.2015.0501002","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2015.0501002","url":null,"abstract":"Abstrak Kajian tentang penggabungan, peleburan dan pengambilalihan dari penyelenggara (operator) telekomunikasi seluler di Indonesia dilakukan untuk lebih menciptakan iklim yang sehat dan membangun perekonomian nasional tanpa merugikan pemain di sektor ini dan juga konsumen. Evaluasi penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan dilakukan oleh masing-masing instansi terkait sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang. Koordinasi tata cara/prosedur penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan antara instansi terkait perlu dilakukan. Beberapa hal yang disarankan perlu dilakukan oleh Kemkominfo/BRTI terhadap penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan penyelenggara telekomunikasi seluler diantaranya penilaian pre-merger dan pengawasan post-merger. Penilaian pre-merger melalui nilai perusahaan dan penilaian kelayakan (pre-merger) dalam hal strategic and business due diligence (kecuali isu hukum persaingan usaha); technological & integration issues; financial & commercial due diligence (kecuali isu hukum perusahaan); dan public interest. Sementara itu, pengawasan post-merger meliputi: laporan berkala tentang pencapaian komitmen, laporan berkala tentang kinerja, dan pengawasan terhadap kewajiban interkoneksi. Abstract Studies on merger, consolidation and acquisition of mobile telecommunications providers(operators) in Indonesia is to be carried out to further create a healthy climate, and build the national economy, which would not be detrimental to the players and consumers in the sector. The evaluation of merger, consolidation, and acquisitions were carried out by each of the relevant agencies in accordance with the authority granted by the Act. The coordination of the procedure / merger procedure, consolidation or acquisition between the relevant agencies is to be implemented. Based on this study Kemkominfo / BRTI is recommended to assess the pre-merger and supervision of post-merger through the company's value and feasibility assessment (pre-merger) in terms of strategic and business due diligence (except in the law concerning competitive issues); technological and integration issues; financial & commercial due diligence (except for the company's legal issues); and public interest. The post-merger includes: periodic reports on the achievement of commitments, periodical reports on the performance and supervision of interconnection obligations.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"19-36"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41682965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif 支持当地工业和创意经济发展的印尼ICT生态系统分析
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/JPPI.2015.0501004
Vidyantina Heppy Anandhita
Abstrak Sektor TIK merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi sehingga kondisi ekosistem TIK menjadi faktor penting dalam pembangunan. Model New ICT Ecosystem dirumuskan Profesor Martin Fransman  membagi kosistem TIK menjadi 4 layer yaitu elemen jaringan (layer1), jaringan (layer2), platform, konten dan aplikasi (layer3) dan konsumen final (layer4). Studi ini bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan bagi pelaku industri ekosistem TIK Indonesia serta rekomendasi strategi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri TIK lokal dan ekonomi kreatif. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui FGD dan dept interview dengan narasumber pakar TIK, MIKTI, Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian dan Detiknas. Dari hasil studi, peluang terbesar Indonesia untuk bersaing dalam industri TIK berada dalam layer 3 yaitu industri konten dan aplikasi. Sedangkan melalui analisis SWOT disimpulkan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri lokal dan ekonomi kreatif diperlukan strategi antara lain kerjasama sektor pemerintah dan swasta untuk membangun inkubasi TIK dan technopark , kebijakan pemerintah memberikan insentif, proteksi maupun promosi kepada industri TIK domestik. Strategi yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan komponen LN dari industri elektronika dan telekomunikasi dengan pelaksanaan rencana aksi peraturan TKDN industri TIK dan fasilitasi akses finansial/pembiayaan bagi industri. Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas tenaga kerja TIK dengan fasilitasi sertifikasi kompetensi (SKKNI bidang kominfo). Abstract The ICT sector is a n important driver of economic growth . “New ICT Ecosystem” model was formulated by Profesor Martin Fransman divide ICT Ecosystem in 4 layers , networked element (layer1) ,: network s ( layer2 ) , platform, content and application (layer3) , and final consumer.  The purpose of  the study  was to understand the opportunities and challenges as well as strategic recommendations for the government to support the local ICT industr ies and creative economy growth. This study used a qualitative approach, data collection through focus group discussions and interviews with informants  from ICT experts, MIKTI, MCIT, Ministry of Industri and DeTIKNas.  The study results based on "New ICT Ecosystem" model, the biggest opportunity for Indonesia in  ICT industries are content industry and application. Through SWOT method analysis concluded that to encourage local  industries and the creative economy  growth a couple strategies need to be taken, government and private cooperation to build ICT incubation and techno - park, policies by providing incentives, protection and promotion of the domestic ICT industries . Government ’s strategies to reduce the dependence of electronics and telecommunications components a broad with the implementation of the  DCL (Domestic Component Level) regulation for ICT industries, and facilitate financial access / funding for the industr ies .
抽象的信通技术部门是经济增长的主要驱动力,因此信通技术生态系统的状况成为发展的一个重要因素。Martin Fransman教授宣布了新的ICT生态系统模型,他将ICT系统分为4层:网络元素(第1层)、网络(第2层)、平台、内容和应用程序(第3层)和最终消费者(第4层)。本研究旨在确定印尼信通技术生态系统行业的机遇和挑战,并为政府支持当地信通技术行业和创意经济增长的战略提出建议。本研究采用了定性方法,通过FGD收集数据,并对ICT专家、MIKTI、通信部、工业和交通部进行了深入采访。根据这项研究,印尼在信息和通信技术行业竞争的最大机会在第三层,即内容和应用行业。SWOT分析得出的结论是,为了促进当地工业和创意经济的增长,需要一项战略,特别是政府和私营部门之间的合作,以建立信息和通信技术孵化和技术园区,政府政策为国内信息和通信技术产业提供激励、保护和促进。政府可以采取的战略,通过实施信通技术行业信通技术规则行动计划和促进行业获得资金/融资,减少LN组件对电子和电信行业的依赖。另一项战略是通过促进能力认证来提高信息和通信技术工作的质量(通信技术在kominfo领域)。摘要信息和通信技术部门是经济增长的重要驱动力。“新ICT生态系统”模型由Martin Fransman教授提出,将ICT生态系统分为四层,即网络元素(第1层)、网络(第2层)、平台、内容和应用(第3层)以及最终消费者。UNK]UNK]研究UNK]的目的是了解机遇和挑战,以及政府支持当地信息和通信技术产业和创意经济增长的战略建议。这项研究采用了定性方法,通过焦点小组讨论收集数据,并采访了来自ICT专家、MIKTI、MCIT、工业部和DeTIKNas的线人[UNK]。[UNK]基于“新ICT生态系统”模型的研究结果表明,印尼在[UNK]ICT产业中最大的机遇是内容产业和应用。通过SWOT分析得出结论,要鼓励当地产业和创意经济的发展,需要采取两项战略,即政府和私营部门合作建设信息通信技术孵化和技术园区,以及通过提供激励、保护和促进国内信息通信技术产业的政策。通过对信息和通信技术行业实施[UNK]DCL(国内组件级)法规,政府降低对电子和电信组件依赖性的战略,并促进行业的资金获取/融资。以及通过促进信息通信技术能力认证来提高劳动力质量的战略(信息通信技术领域的SKKNI[UNK])。
{"title":"Analisis Ekosistem TIK Indonesia yang Mendorong Perkembangan Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif","authors":"Vidyantina Heppy Anandhita","doi":"10.17933/JPPI.2015.0501004","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2015.0501004","url":null,"abstract":"Abstrak Sektor TIK merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi sehingga kondisi ekosistem TIK menjadi faktor penting dalam pembangunan. Model New ICT Ecosystem dirumuskan Profesor Martin Fransman  membagi kosistem TIK menjadi 4 layer yaitu elemen jaringan (layer1), jaringan (layer2), platform, konten dan aplikasi (layer3) dan konsumen final (layer4). Studi ini bertujuan untuk mengetahui peluang dan tantangan bagi pelaku industri ekosistem TIK Indonesia serta rekomendasi strategi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri TIK lokal dan ekonomi kreatif. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui FGD dan dept interview dengan narasumber pakar TIK, MIKTI, Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian dan Detiknas. Dari hasil studi, peluang terbesar Indonesia untuk bersaing dalam industri TIK berada dalam layer 3 yaitu industri konten dan aplikasi. Sedangkan melalui analisis SWOT disimpulkan bahwa untuk mendorong pertumbuhan industri lokal dan ekonomi kreatif diperlukan strategi antara lain kerjasama sektor pemerintah dan swasta untuk membangun inkubasi TIK dan technopark , kebijakan pemerintah memberikan insentif, proteksi maupun promosi kepada industri TIK domestik. Strategi yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan komponen LN dari industri elektronika dan telekomunikasi dengan pelaksanaan rencana aksi peraturan TKDN industri TIK dan fasilitasi akses finansial/pembiayaan bagi industri. Strategi lainnya adalah peningkatan kualitas tenaga kerja TIK dengan fasilitasi sertifikasi kompetensi (SKKNI bidang kominfo). Abstract The ICT sector is a n important driver of economic growth . “New ICT Ecosystem” model was formulated by Profesor Martin Fransman divide ICT Ecosystem in 4 layers , networked element (layer1) ,: network s ( layer2 ) , platform, content and application (layer3) , and final consumer.  The purpose of  the study  was to understand the opportunities and challenges as well as strategic recommendations for the government to support the local ICT industr ies and creative economy growth. This study used a qualitative approach, data collection through focus group discussions and interviews with informants  from ICT experts, MIKTI, MCIT, Ministry of Industri and DeTIKNas.  The study results based on \"New ICT Ecosystem\" model, the biggest opportunity for Indonesia in  ICT industries are content industry and application. Through SWOT method analysis concluded that to encourage local  industries and the creative economy  growth a couple strategies need to be taken, government and private cooperation to build ICT incubation and techno - park, policies by providing incentives, protection and promotion of the domestic ICT industries . Government ’s strategies to reduce the dependence of electronics and telecommunications components a broad with the implementation of the  DCL (Domestic Component Level) regulation for ICT industries, and facilitate financial access / funding for the industr ies . ","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"49-64"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46305396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengaruh Faktor-Faktor Penerimaan Masyarakat Terhadap Simulcast Free To Air TV Digital Simulcast免费数字电视
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/jppi.2015.0502006
D. Sari
Abstrak Indonesia memasuki era penyiaran televisi digital, dan saat ini berada pada masa transisi. Pada periode transisi, sinyal analog dan digital dipancarkan secara bersamaan yang dikenal dengan masa simulcast . Selain untuk tetap menjamin hak masyarakat mendapatkan informasi melalui media TV, tujuan masa transisi adalah agar masyarakat mulai melakukan peralihan ke siaran digital. Proses digitalisasi tidak hanya melibatkan teknologi, melainkan juga perubahan cara pandang terhadap berbagai aspek yang lahir dari teknologi digital tersebut. Keberhasilan migrasi analog digital ini perlu dibangun melalui kesadaran masyarakat untuk beralih tanpa paksaan sehingga faktor penerimaan masyarakat atas implementasi siaran digital perlu diperhatikan.  Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar pengaruh pada penerimaan masyarakat terhadap siaran televisi digital di masa simulcast dengan konsep penerimaan teknologi baru oleh masyarakat dengan menggunakan teori penerimaan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) . Analisis dilakukan dengan analisis jalur untuk mengetahui tingkat signifikan variabel dan seberapa besar koefisien jalur memberikan pengaruh. Secara keseluruhan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan masyarakat dalam model penelitian ini memberikan besaran pengaruh variabel sebesar 53%, sedangkan sisanya 47% menyiratkan ada variabel-variabel lain yang berpengaruh dalam penerimaan masyarakat terhadap siaran TV digital free to air di masa simulcast. Abstract Indonesia has entered the era of digital television broadcasting and it is currently in a transition period. In the transition period, the analog and digital signals simultaneously emitted , this is known as simulcast period. The goal of transition period is to ensure the public's right to get information through TV media, and to giving time for the society to make the transition for digital broadcasting. The digitization process involves not only technology, but also involved the perspective of the various aspects of the adoption of the digital technology. The success of this digital analog migration needs to be built through public awareness , so that the factors of public acceptance for the implementation of digital broadcasting need to be considered. This study was conducted to see what factors influence on public acceptance of digital television broadcasting in the simulcast period using the concept theory of Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).  Analyses were performed with path analysis to determine the level of significant variables and how much influence gave the path coefficients. The result describe that o verall factors that influence public acceptance in this research model gives the effect of a variable amount of 53%, while the remaining 47% implies there are other variables that influence the public acceptance of digital TV broadcasting free to air at simulcast period.
印尼摘要进入数字电视广播时代,目前正处于转型期。在过渡期,模拟和数字信号与已知的联播时间同时广播。除了保障公众通过电视媒体接收信息的权利外,过渡期的目的是让公众开始转向数字广播。数字化过程不仅涉及技术,还涉及对数字技术各个方面的看法变化。这种数字模拟迁移的成功需要通过公众的意识来建立,即在不使用武力的情况下进行转变,以便观察公众对实施数字广播的接受因素。本研究旨在利用技术接受与使用统一理论(UTAUT)的接受理论,了解在社会与新技术概念联播的情况下,任何影响数字电视广播的因素以及公众接受程度的影响。分析是通过分析路径来确定变量的显著水平以及路径系数的影响程度。总体而言,在该研究模型中,影响公众接受度的因素产生了53%的变量影响,而其余47%的变量表明,在模拟时,还有其他变量影响公众对免费数字电视广播的接受度。摘要印尼已进入数字电视广播时代,目前正处于转型期。在过渡期,模拟和数字信号同时发射,这就是所谓的联播期。过渡期的目标是确保公众通过电视媒体获得信息的权利,并给社会时间向数字广播过渡。数字化过程不仅涉及到技术,还涉及到采用数字化技术的各个方面的视角。这种数字模拟迁移的成功需要通过公众意识来建立,因此需要考虑公众接受数字广播实施的因素。本研究采用技术接受与使用统一理论(UTAUT)的概念理论,探讨在联播期间,哪些因素会影响公众对数字电视广播的接受。[UNK]通过路径分析进行分析,以确定显著变量的水平以及路径系数的影响程度。结果表明,在本研究模型中,影响公众接受度的总体因素给出了53%的变量效应,而其余47%的变量则表明还有其他变量影响公众对联播期免费数字电视广播的接受度。
{"title":"Pengaruh Faktor-Faktor Penerimaan Masyarakat Terhadap Simulcast Free To Air TV Digital","authors":"D. Sari","doi":"10.17933/jppi.2015.0502006","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/jppi.2015.0502006","url":null,"abstract":"Abstrak Indonesia memasuki era penyiaran televisi digital, dan saat ini berada pada masa transisi. Pada periode transisi, sinyal analog dan digital dipancarkan secara bersamaan yang dikenal dengan masa simulcast . Selain untuk tetap menjamin hak masyarakat mendapatkan informasi melalui media TV, tujuan masa transisi adalah agar masyarakat mulai melakukan peralihan ke siaran digital. Proses digitalisasi tidak hanya melibatkan teknologi, melainkan juga perubahan cara pandang terhadap berbagai aspek yang lahir dari teknologi digital tersebut. Keberhasilan migrasi analog digital ini perlu dibangun melalui kesadaran masyarakat untuk beralih tanpa paksaan sehingga faktor penerimaan masyarakat atas implementasi siaran digital perlu diperhatikan.  Penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang berpengaruh dan seberapa besar pengaruh pada penerimaan masyarakat terhadap siaran televisi digital di masa simulcast dengan konsep penerimaan teknologi baru oleh masyarakat dengan menggunakan teori penerimaan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) . Analisis dilakukan dengan analisis jalur untuk mengetahui tingkat signifikan variabel dan seberapa besar koefisien jalur memberikan pengaruh. Secara keseluruhan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan masyarakat dalam model penelitian ini memberikan besaran pengaruh variabel sebesar 53%, sedangkan sisanya 47% menyiratkan ada variabel-variabel lain yang berpengaruh dalam penerimaan masyarakat terhadap siaran TV digital free to air di masa simulcast. Abstract Indonesia has entered the era of digital television broadcasting and it is currently in a transition period. In the transition period, the analog and digital signals simultaneously emitted , this is known as simulcast period. The goal of transition period is to ensure the public's right to get information through TV media, and to giving time for the society to make the transition for digital broadcasting. The digitization process involves not only technology, but also involved the perspective of the various aspects of the adoption of the digital technology. The success of this digital analog migration needs to be built through public awareness , so that the factors of public acceptance for the implementation of digital broadcasting need to be considered. This study was conducted to see what factors influence on public acceptance of digital television broadcasting in the simulcast period using the concept theory of Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT).  Analyses were performed with path analysis to determine the level of significant variables and how much influence gave the path coefficients. The result describe that o verall factors that influence public acceptance in this research model gives the effect of a variable amount of 53%, while the remaining 47% implies there are other variables that influence the public acceptance of digital TV broadcasting free to air at simulcast period.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"213-232"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48208325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Fenomena Perkembangan ICT dan Media Cetak ICT发展与印刷媒体现象
Pub Date : 2017-03-06 DOI: 10.17933/JPPI.2015.0502002
Hasyim Ali Imran
ABSTRAK Berdasarkan hasil analisis data sekunder disimpulkan bahwa terkait fenomena strukturasi , Jakob Oetama menjadi the prime social agent dalam struktur KKG. Dalam konteks teori ekonomi poliTIK, terkait dengan struktur KKG, maka Jacob Oetama menjadi the prime social agent yang tetap dipertahankan dalam struktur KKG dengan gaya kepemimpinannya yang manajemen kolektif sehubungan ketidaksiapan para agen lainnya menerima suksesi. Berkaitan fenomena spasialisasi maka perkembangan TIK memiliki aspek positif dan negatif bagi media. Fenomena spasialisasi ini di sisi lain bisa pula menjadi indikasi bahwa the prime social agent dalam struktur KKG dalam sedikit hal yang relatif bersifat force major ternyata bisa juga terpengaruh oleh struktur eksternal (perkembangan TIK). Kebijakan spasialisasi melalui konvergensi media sekalipun masih rugi namun tetap dipertahankan para the prime social agent di dunia termasuk di struktur KKG karena dinilai dapat menguatkan posisi marketing mereka dan di masa mendatang diyakini semakin membaik. Namun optimisme tersebut bisa terganggu juga dengan munculnya fenomena spasialisasi yang muncul dari anggota masyarakat sejalan dengan perkembangan teknologi gadget seperti melalui pemunculan berbagai sistem operasi yang ada kini (I OS, Android OS atau Microsoft OS). Abstract Based on the analysis of secondary data concluded that the related phenomenon of structuration, Oetama become the prime social agent in KKG structure. In the context of the theory of political economy, associated with the structure of KKG, then Jacob Oetama become the prime social agent will be retained in the structure KKG in the style of leadership of collective management in respect of the unpreparedness of the other agent receives succession. This spatialization phenomenon, on the other hand, it could also be an indication that the prime social agent in KKG structure in terms of a relatively little force major nature it can also be affected by external structure (development of ICT). Spatialization policy through media convergence, though still a loss, but maintained the prime social agent in the world including KKG structure as assessed can strengthen their marketing position in the foreseeable future and is believed to be getting better. However, such optimism may be disturbed also by the emergence of the phenomenon of spatialization arising from members of the public in line with developments in technology gadgets such as through the appearance of a variety of operating systems that exist now (I OS, Android OS or Microsoft OS).
ABSTRAK基于二次数据分析的结果,得出相关的结构现象,Jakob Oetama成为KKG结构中的主要社会主体。在政治经济学理论的背景下,与KKG的结构相关,Jacob Oetama以其集体管理与其他代理人无法接受成功相关的领导风格成为了KKG结构中保持的主要社会代理人。关于空间化现象,信息和通信技术的发展对媒体有积极和消极的一面。另一方面,这种空间化现象也可以表明,KKG结构中的主要社会主体在少数相对强大的事物中也会受到外部结构(ICT发展)的影响。通过媒体融合实现的空间化政策仍然缺失,但世界上主要的社交代理仍然保留了下来,包括在KKG的结构中,因为估计可以加强他们的营销地位,并且在未来相信会有所改善。但随着小工具技术的发展,社会成员出现了空间化现象,比如各种现有操作系统(I OS、Android OS或Microsoft OS)的出现,这种乐观情绪也可能被打破。摘要通过对二次数据的分析得出,在相关的结构现象中,大江成为KKG结构中的主要社会主体。在政治经济学理论的背景下,与KKG的结构相联系,那么Jacob Oetama成为首要的社会代理人,就会在KKG结构中保留集体管理的领导风格,在没有准备的情况下接受其他代理人的继承。另一方面,这种空间化现象也可能表明,KKG结构中的主要社会主体,就相对较小的力量而言,也可能受到外部结构(ICT的发展)的影响。通过媒体融合的空间化政策,虽然仍然是一种损失,但保持了世界上主要的社会代理人,包括KKG结构,可以在可预见的未来加强他们的营销地位,并被认为会变得更好。然而,随着技术小工具的发展,公众出现了空间化现象,比如现在存在的各种操作系统(I OS、Android OS或Microsoft OS)的出现,这种乐观情绪也可能受到干扰。
{"title":"Fenomena Perkembangan ICT dan Media Cetak","authors":"Hasyim Ali Imran","doi":"10.17933/JPPI.2015.0502002","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2015.0502002","url":null,"abstract":"ABSTRAK Berdasarkan hasil analisis data sekunder disimpulkan bahwa terkait fenomena strukturasi , Jakob Oetama menjadi the prime social agent dalam struktur KKG. Dalam konteks teori ekonomi poliTIK, terkait dengan struktur KKG, maka Jacob Oetama menjadi the prime social agent yang tetap dipertahankan dalam struktur KKG dengan gaya kepemimpinannya yang manajemen kolektif sehubungan ketidaksiapan para agen lainnya menerima suksesi. Berkaitan fenomena spasialisasi maka perkembangan TIK memiliki aspek positif dan negatif bagi media. Fenomena spasialisasi ini di sisi lain bisa pula menjadi indikasi bahwa the prime social agent dalam struktur KKG dalam sedikit hal yang relatif bersifat force major ternyata bisa juga terpengaruh oleh struktur eksternal (perkembangan TIK). Kebijakan spasialisasi melalui konvergensi media sekalipun masih rugi namun tetap dipertahankan para the prime social agent di dunia termasuk di struktur KKG karena dinilai dapat menguatkan posisi marketing mereka dan di masa mendatang diyakini semakin membaik. Namun optimisme tersebut bisa terganggu juga dengan munculnya fenomena spasialisasi yang muncul dari anggota masyarakat sejalan dengan perkembangan teknologi gadget seperti melalui pemunculan berbagai sistem operasi yang ada kini (I OS, Android OS atau Microsoft OS). Abstract Based on the analysis of secondary data concluded that the related phenomenon of structuration, Oetama become the prime social agent in KKG structure. In the context of the theory of political economy, associated with the structure of KKG, then Jacob Oetama become the prime social agent will be retained in the structure KKG in the style of leadership of collective management in respect of the unpreparedness of the other agent receives succession. This spatialization phenomenon, on the other hand, it could also be an indication that the prime social agent in KKG structure in terms of a relatively little force major nature it can also be affected by external structure (development of ICT). Spatialization policy through media convergence, though still a loss, but maintained the prime social agent in the world including KKG structure as assessed can strengthen their marketing position in the foreseeable future and is believed to be getting better. However, such optimism may be disturbed also by the emergence of the phenomenon of spatialization arising from members of the public in line with developments in technology gadgets such as through the appearance of a variety of operating systems that exist now (I OS, Android OS or Microsoft OS).","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"5 1","pages":"139-160"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48711720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT (SEBUAH ANALISA DI PEMKOT X DENGAN PENDEKATAN E-GOVQUAL DAN IPA) E-GOVERNMENT服务质量(对E-GOVQUAL方法和IPA进行分析)
Pub Date : 2016-12-29 DOI: 10.17933/JPPI.2016.060203
D. Napitupulu
Saat ini Indonesia memiliki tuntutan untuk menyediakan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi serta aspirasi masyarakat dalam proses demokrasi. Hal ini merupakan ciri dari pemerintahan yang baik ( good governmen t). Sejak adanya Inpres No.3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-Government,  Pemerintah dituntut harus mampu memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah. Oleh karena itu Pemerintah harus melaksanakan proses transformasi menuju e-Government sebagai upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik sehingga dapat mengoptimasikan pemanfaatan potensi TIK secara luas. Namun cukup disayangkan, pengembangan sistem e-Government dapat dikatakan belum optimal atau masih jauh dari yang diharapkan. Berbagai hasil survei menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal adopsi e-Government dibandingkan dengan negara maju. Berdasarkan e-Government survey yang dilaporkan oleh UNDESA (2014) bahwa di tingkat Asia tenggara, Indonesia berada pada peringkat 110 jauh di bawah Vietnam yang berada pada peringkat 65 apalagi jika dibandingkan dengan Malaysia (59) dan Singapura (10). Sejalan dengan hal tersebut, e-Government ranking dari Waseda (2015) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 29 dari 38 negara yang disurvey. Indonesia juga jauh berada di bawah Malaysia (25), Thailand (22) dan Singapura (1). Begitu juga survey di tingkat nasional, PeGI (Pemeringkatan e-Government di Indonesia) 2014 melaporkan hasil yang kurang memuaskan dimana dari total 22 propinsi yang dinilai lebih dari 50 % (13) propinsi termasuk dalam kategori kurang dan bahkan rata-rata seluruh propinsi juga mendapat penilaian kurang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa e-Government yang dikembangkan mengindikasikan hanya sekedar pemenuhan terhadap kebijakan tersebut karena layanan yang diberikan tanpa disertai kualitas. Namun jika ditilik kondisi pemanfaatan e-Government di tingkat nasional, memang sudah banyak daerah yang memiliki inisiatif mengembangkan sistem e-government. Oleh karena itu hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana menilai keberhasilan atau efektivitas e-Government. Dalam penelitian ini penulis bertujuan ingin melakukan evaluasi kualitas layanan e-Government melalui website yang diakses oleh publik.  Metode penelitian yang digunakan adalah survei untuk menilai kualitas layanan e-Government dengan pendekatan e-Govqual.  E-Govqual merupakan kerangka dimensi yang mencakup berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian kualitas layanan dari e-Government. Penilaian atau evaluasi kualitas layanan menggunakan analisa IPA (Importance Performance Analysis) untuk menlihat gap antara harapan dan kinerja layanan yang diberikan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengetahui kualitas layanan e-Government yang telah diimplementasikan. Selain itu ju
今天,印度尼西亚要求向人民提供高质量的公共服务,促进人民在民主进程中的参与和愿望。这是一个良好政府的特点。自2003年e政府开发政策和战略概述以来,政府必须利用信息和通信技术的进步来提高政府的效率、有效性、透明度和问责。因此,各国政府应开展转型过程,以发展以电子为基础的政府安排,以便广泛发挥其潜力。然而,不幸的是,电子政府系统的发展可以说是不理想的,或者远远超出了预期。调查结果显示,与发达国家相比,印尼在收养政府方面仍落后。根据unvillage(2014)报道的e-治理调查,印尼在东南亚的排名比越南低110,比马来西亚(59)和新加坡(10)高得多。与此同时,Waseda的e-Government排名(2015)显示,印尼在38个调查国家中排名29。印尼、马来西亚也远低于(25)、泰国(22)和新加坡(1)。在国家一级,调查也是走(Pemeringkatan e-Government在印尼)2014年报告的结果缺乏满足价值超过50%的共有22省(13)省包括范畴越来越少,甚至整个省份平均得到评估。因此,可以说,开发的电子政府只表明,由于服务缺乏质量,这些政策得到了满足。但考虑到国家一级电子政府的利用条件,许多地区已经有了发展电子政府系统的主动性。因此,对电子政府的成功或有效性的评估是一个挑战。在本研究中,作者的目标是通过一个公共网站对服务的质量进行评估。使用的研究方法是一项通过e-Govqual方法来评估e-Government服务质量的调查。E-Govqual是一个包含影响e-Government服务质量评估的多种因素的维度框架。使用IPA分析进行评估或质量评估,以评估预期与服务表现之间的差异。预计,这项研究的结果将有助于地方政府了解实现的e-Government服务质量。此外,还可以就当地政府应该改进和维护哪些服务质量提出建议。关键词:评估、质量、服务、电子政府、电子政府、科学
{"title":"KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT (SEBUAH ANALISA DI PEMKOT X DENGAN PENDEKATAN E-GOVQUAL DAN IPA)","authors":"D. Napitupulu","doi":"10.17933/JPPI.2016.060203","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2016.060203","url":null,"abstract":"Saat ini Indonesia memiliki tuntutan untuk menyediakan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi serta aspirasi masyarakat dalam proses demokrasi. Hal ini merupakan ciri dari pemerintahan yang baik ( good governmen t). Sejak adanya Inpres No.3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan e-Government,  Pemerintah dituntut harus mampu memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas Pemerintah. Oleh karena itu Pemerintah harus melaksanakan proses transformasi menuju e-Government sebagai upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik sehingga dapat mengoptimasikan pemanfaatan potensi TIK secara luas. Namun cukup disayangkan, pengembangan sistem e-Government dapat dikatakan belum optimal atau masih jauh dari yang diharapkan. Berbagai hasil survei menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal adopsi e-Government dibandingkan dengan negara maju. Berdasarkan e-Government survey yang dilaporkan oleh UNDESA (2014) bahwa di tingkat Asia tenggara, Indonesia berada pada peringkat 110 jauh di bawah Vietnam yang berada pada peringkat 65 apalagi jika dibandingkan dengan Malaysia (59) dan Singapura (10). Sejalan dengan hal tersebut, e-Government ranking dari Waseda (2015) menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 29 dari 38 negara yang disurvey. Indonesia juga jauh berada di bawah Malaysia (25), Thailand (22) dan Singapura (1). Begitu juga survey di tingkat nasional, PeGI (Pemeringkatan e-Government di Indonesia) 2014 melaporkan hasil yang kurang memuaskan dimana dari total 22 propinsi yang dinilai lebih dari 50 % (13) propinsi termasuk dalam kategori kurang dan bahkan rata-rata seluruh propinsi juga mendapat penilaian kurang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa e-Government yang dikembangkan mengindikasikan hanya sekedar pemenuhan terhadap kebijakan tersebut karena layanan yang diberikan tanpa disertai kualitas. Namun jika ditilik kondisi pemanfaatan e-Government di tingkat nasional, memang sudah banyak daerah yang memiliki inisiatif mengembangkan sistem e-government. Oleh karena itu hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana menilai keberhasilan atau efektivitas e-Government. Dalam penelitian ini penulis bertujuan ingin melakukan evaluasi kualitas layanan e-Government melalui website yang diakses oleh publik.  Metode penelitian yang digunakan adalah survei untuk menilai kualitas layanan e-Government dengan pendekatan e-Govqual.  E-Govqual merupakan kerangka dimensi yang mencakup berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian kualitas layanan dari e-Government. Penilaian atau evaluasi kualitas layanan menggunakan analisa IPA (Importance Performance Analysis) untuk menlihat gap antara harapan dan kinerja layanan yang diberikan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengetahui kualitas layanan e-Government yang telah diimplementasikan. Selain itu ju","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"6 1","pages":"153-168"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Analisis Kondisi Digital Poverty di Indonesia 分析波弗提的数字条件
Pub Date : 2016-12-29 DOI: 10.17933/JPPI.2016.060204
Anton Susanto
ABSTRAK Kebijakan pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus memperhatikan tidak hanya pengembangan pasar ( pro-growth policy), tetapi juga kebijakan yang pro-poor . Barrantes (2007) telah mendefinisikan keterbatasan akses dan penggunaan ICT  sebagai digital poverty yang meliputi tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga kemampuan literasi TIK. Empat kategori kemiskinan digital seperti leveling yaitu extremely digitally poor, digitally poor, connected dan digitally “wealthy” . Penelitian ini fokus pada masalah yang terjadi di Indonesia dengan memetakan dan menganalisis kondisi digital poverty . Hasil penelitian akan berguna untuk mempertajam  kebijakan pro-poor di sektor ICT seperti salah satunya adalah kebijakan layanan telekomunikasi universal. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari Survei Indikator ICT untuk Rumah Tangga dan Individu yang dilakukan dalam 3 tahun terakhir yaitu 2014, 2015 dan 2016, dan juga dilengkapi dengan data Potensi Desa (Podes) tahun 2014, maka penelitian ini menemukan bahwa terjadi peningkatan baik dari digitally “wealthy” dan extremely digitally poor . Pembangunan TIK telah mendorong pemanfaatan internet untuk aktivitas e-commerce dan interaksi layanan e-government dan e-business , namun disisi lain terdapat potensi digital exclusion untuk individu yang dalam kondisi kemiskinan digital yang ekstrim. Penelitian ini juga menemukan bahwa selain faktor ekonomi, faktor kondisi SDM rumah tangga dan kondisi supply ICT dan listrik juga ikut berpengaruh terhadap kemiskinan digital. Bahkan dari ketiga faktor tersebut, kondisi SDM adalah faktor yang paling berpengaruh. ABSTRACT ICT development policy should concern not only market development (pro-growth) but also pro-poor policy. Barrantes (2007) has defined the lack of ICT as digital poverty. That covered not only economic dimension, but also ICT illiteracy. The four category of digital poverty as leveling are extremely digitally poor, digitally poor, connected and digitally “wealthy”. This research focus on that issue in Indonesia by mapping and analysis the digital poverty. The reseacrh result will be usefull to shaping the pro-poor policy for ICT sector such as universal telecomunication service. By using the data collected from Survey of ICT Indicator for Households and Inviduals that has held in 3 years (2014, 2015 and 2016) and also complemented by data Podes 2014, this reseach found that increasing of both of the  digitally “wealthy” and extremely digitally poor. ICT development has encouraged the use of the internet for e-commerce activities and interaction of e-government and e-business, but on the other hand there is the potential of digital exclusion for individuals who are in conditions of extremely digitally poor. The study also found that in addition of economic factors, factors condition of Human Resources and ICT and electrical supply also affect the digital poverty. Of these three factors, the condition of human resources is the most influe
抽象的信息和通信技术发展政策不仅应该考虑支持增长政策,而且应该考虑支持贫困的政策。Barrantes(2007)将信息通信技术作为数字权威的限制定义为不仅包括经济规模,而且还包括识字能力。四种数字贫困,如leveling——极度的数字化,数字化的,可预防性的和数字化的“财富”。本研究重点是通过映射和分析波弗提的数字条件来解决印尼正在发生的问题。这项研究将有助于提高信息通信技术部门的支持贫困政策,比如普遍的电信服务政策。用调查收集的数据信息通信技术指标做的家庭和个人在过去的3年里即2014年、2015年和2016年,还配备了村庄的潜力数据(Podes) 2014年,这项研究发现会发生在增加digitally”计划和“非常强digitally可怜。TIK开发鼓励互联网利用电子商务活动和电子商务服务互动,但另一方面,极贫困的个人有可能获得数字出口。这项研究还发现,除了经济因素外,家庭资源条件、信息通信和电力条件也影响了数字贫困。即使在这三个因素中,人力资源状况也是影响最大的因素。ICT开发政策不仅要关注专业发展,还要关注反贫困政策。Barrantes(2007)明确指出,ICT的lack就像数字资产一样。它覆盖的不仅仅是经济维度,还有ICT illiteracy。与leveling相同的数字资产类别是极度数字化的,数字化的,可预测性的和数字化的“财富”。这是一项研究,重点是印度尼西亚的数字分析和数字分析问题。reseacrh的建议将用于将全球电信服务的信息通信领域的支持政策进行塑造。利用对房屋净值调查进行的信息收集调查(2014年、2015年和2016年),以及通过2014年的Podes数据还完成的调查,这篇研究发现,“数码”“wealthy”和“极度数字化”资金都增加了。信息开发已经过时了电子商务和电子商务在互联网上的使用,但另一方面有一个潜在的数字扩展,因为个人处于极度数码时代的劣势。研究还发现,在经济因素的补充中,包括人力资源、ICT和电力供应的因素以及数字资产的影响。这三个因素,人类资源的情况是最具影响力的因素。
{"title":"Analisis Kondisi Digital Poverty di Indonesia","authors":"Anton Susanto","doi":"10.17933/JPPI.2016.060204","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2016.060204","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kebijakan pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) harus memperhatikan tidak hanya pengembangan pasar ( pro-growth policy), tetapi juga kebijakan yang pro-poor . Barrantes (2007) telah mendefinisikan keterbatasan akses dan penggunaan ICT  sebagai digital poverty yang meliputi tidak hanya dimensi ekonomi, tetapi juga kemampuan literasi TIK. Empat kategori kemiskinan digital seperti leveling yaitu extremely digitally poor, digitally poor, connected dan digitally “wealthy” . Penelitian ini fokus pada masalah yang terjadi di Indonesia dengan memetakan dan menganalisis kondisi digital poverty . Hasil penelitian akan berguna untuk mempertajam  kebijakan pro-poor di sektor ICT seperti salah satunya adalah kebijakan layanan telekomunikasi universal. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari Survei Indikator ICT untuk Rumah Tangga dan Individu yang dilakukan dalam 3 tahun terakhir yaitu 2014, 2015 dan 2016, dan juga dilengkapi dengan data Potensi Desa (Podes) tahun 2014, maka penelitian ini menemukan bahwa terjadi peningkatan baik dari digitally “wealthy” dan extremely digitally poor . Pembangunan TIK telah mendorong pemanfaatan internet untuk aktivitas e-commerce dan interaksi layanan e-government dan e-business , namun disisi lain terdapat potensi digital exclusion untuk individu yang dalam kondisi kemiskinan digital yang ekstrim. Penelitian ini juga menemukan bahwa selain faktor ekonomi, faktor kondisi SDM rumah tangga dan kondisi supply ICT dan listrik juga ikut berpengaruh terhadap kemiskinan digital. Bahkan dari ketiga faktor tersebut, kondisi SDM adalah faktor yang paling berpengaruh. ABSTRACT ICT development policy should concern not only market development (pro-growth) but also pro-poor policy. Barrantes (2007) has defined the lack of ICT as digital poverty. That covered not only economic dimension, but also ICT illiteracy. The four category of digital poverty as leveling are extremely digitally poor, digitally poor, connected and digitally “wealthy”. This research focus on that issue in Indonesia by mapping and analysis the digital poverty. The reseacrh result will be usefull to shaping the pro-poor policy for ICT sector such as universal telecomunication service. By using the data collected from Survey of ICT Indicator for Households and Inviduals that has held in 3 years (2014, 2015 and 2016) and also complemented by data Podes 2014, this reseach found that increasing of both of the  digitally “wealthy” and extremely digitally poor. ICT development has encouraged the use of the internet for e-commerce activities and interaction of e-government and e-business, but on the other hand there is the potential of digital exclusion for individuals who are in conditions of extremely digitally poor. The study also found that in addition of economic factors, factors condition of Human Resources and ICT and electrical supply also affect the digital poverty. Of these three factors, the condition of human resources is the most influe","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"6 1","pages":"169-184"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIG DATA DI LEMBAGA PEMERINTAHAN INDONESIA 印度尼西亚政府机构的大型数据技术的实施
Pub Date : 2016-12-29 DOI: 10.17933/JPPI.2016.060201
Emyana Ruth Erita Sirait
Peranan data sangat penting terutama memasuki era ledakan data atau " Big Data ". Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang sangat besar, cepat, variatif, dan kompleks, dapat mengambil keuntungan yang besar. Namun sayangnya, penerapan Big Data analitik masih belum begitu populer di Indonesia, khususnya di lembaga pemerintahan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana teknologi Big Data sudah dimanfaatkan di beberapa lembaga pemerintahan, dan tantangan apa saja yang muncul dalam penerapannya. Diharapkan hasil kajian dapat memberikan informasi dan inspirasi sehingga implementasi teknologi Big Data di Indonesia dapat semakin luas, khususnya di lembaga pemerintahan.
数据的作用对于进入数据爆炸或“大数据”的时代尤其重要。因此,能够处理和利用快速、可变和复杂数据的人可以获得巨大的优势。但不幸的是,应用大分析数据在印尼仍然不太受欢迎,尤其是在政府机构。这项研究的目的是看看大数据技术在一些政府机构中发挥了多大的作用,以及它们的应用带来了哪些挑战。希望研究结果能提供信息和灵感,使印尼实现大型数据技术,特别是在政府机构。
{"title":"IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIG DATA DI LEMBAGA PEMERINTAHAN INDONESIA","authors":"Emyana Ruth Erita Sirait","doi":"10.17933/JPPI.2016.060201","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2016.060201","url":null,"abstract":"Peranan data sangat penting terutama memasuki era ledakan data atau \" Big Data \". Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan memanfaatkan data-data yang sangat besar, cepat, variatif, dan kompleks, dapat mengambil keuntungan yang besar. Namun sayangnya, penerapan Big Data analitik masih belum begitu populer di Indonesia, khususnya di lembaga pemerintahan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana teknologi Big Data sudah dimanfaatkan di beberapa lembaga pemerintahan, dan tantangan apa saja yang muncul dalam penerapannya. Diharapkan hasil kajian dapat memberikan informasi dan inspirasi sehingga implementasi teknologi Big Data di Indonesia dapat semakin luas, khususnya di lembaga pemerintahan.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"6 1","pages":"113-136"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 28
Implementasi Private Cloud Menggunakan Raspberry PI Untuk Pengaksesan Data Pribadi 私有云的实现使用覆盆子PI来获取个人数据
Pub Date : 2016-12-29 DOI: 10.17933/JPPI.2016.060202
Sitti Aisa
The continued development and widespread use of current technology so that accessing and managing data from a personal computer to make private users become inflexible due to the personal computer requires a power source directly and storage areas are static, therefore, the author plans to implement a service private cloud that uses raspberry pi as a server and will be tested by the test Blackbox. Our research by collecting data that we did put a literature study, experiments, and observations. The design method using UML use case diagrams, class diagrams, activity diagrams and sequence diagrams. This application is built using Django, Python, Raspberry Pi, MySQL. Hopefully the benefit of this implementation can help a person in terms of managing data from a wide variety of resources (resource) quickly and anywhere.
当前技术的不断发展和广泛使用使得从个人计算机访问和管理数据使私人用户变得不灵活,因为个人计算机直接需要电源,存储区域是静态的,因此,作者计划实现一个使用树莓派作为服务器的服务私有云,并将通过测试Blackbox进行测试。我们的研究通过收集数据,我们做了文献研究,实验和观察。设计方法采用UML用例图、类图、活动图和序列图。这个应用程序是用Django, Python,树莓派,MySQL构建的。希望这个实现的好处可以帮助人们快速、随时随地地管理来自各种资源(资源)的数据。
{"title":"Implementasi Private Cloud Menggunakan Raspberry PI Untuk Pengaksesan Data Pribadi","authors":"Sitti Aisa","doi":"10.17933/JPPI.2016.060202","DOIUrl":"https://doi.org/10.17933/JPPI.2016.060202","url":null,"abstract":"The continued development and widespread use of current technology so that accessing and managing data from a personal computer to make private users become inflexible due to the personal computer requires a power source directly and storage areas are static, therefore, the author plans to implement a service private cloud that uses raspberry pi as a server and will be tested by the test Blackbox. Our research by collecting data that we did put a literature study, experiments, and observations. The design method using UML use case diagrams, class diagrams, activity diagrams and sequence diagrams. This application is built using Django, Python, Raspberry Pi, MySQL. Hopefully the benefit of this implementation can help a person in terms of managing data from a wide variety of resources (resource) quickly and anywhere.","PeriodicalId":31332,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pos dan Informatika","volume":"6 1","pages":"137-152"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67623808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
期刊
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1