Pub Date : 2022-08-28DOI: 10.47783/literasiologi.v8i4.395
S. Supangat
Keberhasilan dalam dunia pendidikan dapat diukur dari berbagai aspek. Mulai dari kualitas murid, kualitas pendidik, suasana lingkungan madrasah, sampai system administrasi madrasah. Akan tetapi, factor utama yang paling mempengaruhi dinamika pendidikan dimadrasah adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas berjalannya miliu pendidikan, dalam hal ini adalah kepala Madrasah. Kepala madrasah adalah seorang manajer yang mengatur semua kegiatan pendidikan di madrasah tersebut. Mulai dari kegiatan akademik, kegiatan non academik, bahkan sampai bimbingan profesionalisme tenaga pendidik. Profesionalisme seorang guru dalam mengajar memang tidak hanya bergantung pada kepala sekolah saja, namun peran kepala madrasah dalam membimbing profesionalisme guru tidak bisa dianggap remeh. Kepala madrasah selaku pimpinan harius bertanggung jawab terhadap profesionalitas guru supaya kegiatan belajar mengajar di madrasah dapat berjalan dengan lancar. Tulisan ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan penulis untung mengamati peranan manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTsN 2 Tanjung Jabung Timur. Tulisan ini diharapkan dapat membentu memahami kinerja manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui profesionalitas guru.
{"title":"MANAJEMEN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU","authors":"S. Supangat","doi":"10.47783/literasiologi.v8i4.395","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i4.395","url":null,"abstract":"Keberhasilan dalam dunia pendidikan dapat diukur dari berbagai aspek. Mulai dari kualitas murid, kualitas pendidik, suasana lingkungan madrasah, sampai system administrasi madrasah. Akan tetapi, factor utama yang paling mempengaruhi dinamika pendidikan dimadrasah adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas berjalannya miliu pendidikan, dalam hal ini adalah kepala Madrasah. Kepala madrasah adalah seorang manajer yang mengatur semua kegiatan pendidikan di madrasah tersebut. Mulai dari kegiatan akademik, kegiatan non academik, bahkan sampai bimbingan profesionalisme tenaga pendidik. Profesionalisme seorang guru dalam mengajar memang tidak hanya bergantung pada kepala sekolah saja, namun peran kepala madrasah dalam membimbing profesionalisme guru tidak bisa dianggap remeh. Kepala madrasah selaku pimpinan harius bertanggung jawab terhadap profesionalitas guru supaya kegiatan belajar mengajar di madrasah dapat berjalan dengan lancar. Tulisan ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan penulis untung mengamati peranan manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalitas guru di MTsN 2 Tanjung Jabung Timur. Tulisan ini diharapkan dapat membentu memahami kinerja manajemen kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui profesionalitas guru.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131052261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-28DOI: 10.47783/literasiologi.v8i4.388
Suhairiah Suhairiah
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menjamin kemerdekaan penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Jaminan dari konstitusi tersebut, yang dimuat dalam Pasal 29, sudah pasti tidak bisa tegak dengan sendirinya di tengah-tengah masyarakat. Ia masih membutuhkan banyak faktor lain dalam implementasinya,termasuk bantuan dari bidang pendidikan. Walaupun jaminan dari konstitusi mengenai kemerdekaan penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing telah ada, namun pada lapisan bawah masyarakat (grass roots) masih cukup mudah ditemukan fakta bahwa beberapa kelompok tetap melakukan tindakan diskriminasi terhadap pemeluk agama dan kepercayaan yang minoritas. Salah satu contohnya dapat dilihat pada diskriminasi yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah di beberapa tempat di Indonesia. Salah satu penyebab tindakan diskriminasi itu dapat berasal dari kekurangpahaman sebagian pihak mengenai mazhab Syiah, atau setidaknya mengenai hak-hak para pemeluk mazhab Syiah untuk dapat meyakini ajaran-ajaran di dalam mazhab mereka, sebenarnya mata pelajaran Fiqh Islam potensial bisa memainkan peran yang “mendamaikan” gesekan antar mazhab tersebut. Potensi pendidikan hukum seperti itu tentunya sejalan dengan pendapat Satjipto Rahardjo dalam memandang pendidikan hukum dalam bentuk yang idealnya, yaitu sebagai pendidikan hukum yang berdimensi kemanusiaan. Dalam konsep yang demikian, menurut Rahardjo, maka pendidikan hukum diarahkan menjadi “penolong manusia dari kesusahan.” Makalah ini membahas pendidikan Hukum Fiqh Islam diarahkan untuk menjadi penolong manusia dari kesusahan dalam kehidupan sehari-hari.
{"title":"PENDIDIKAN HUKUM ISLAM YANG MENDAMAIKAN PERBEDAAN ANTAR MAZHAB KAJIAN FIQH ISLAM","authors":"Suhairiah Suhairiah","doi":"10.47783/literasiologi.v8i4.388","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i4.388","url":null,"abstract":"Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menjamin kemerdekaan penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Jaminan dari konstitusi tersebut, yang dimuat dalam Pasal 29, sudah pasti tidak bisa tegak dengan sendirinya di tengah-tengah masyarakat. Ia masih membutuhkan banyak faktor lain dalam implementasinya,termasuk bantuan dari bidang pendidikan. Walaupun jaminan dari konstitusi mengenai kemerdekaan penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing telah ada, namun pada lapisan bawah masyarakat (grass roots) masih cukup mudah ditemukan fakta bahwa beberapa kelompok tetap melakukan tindakan diskriminasi terhadap pemeluk agama dan kepercayaan yang minoritas. Salah satu contohnya dapat dilihat pada diskriminasi yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah di beberapa tempat di Indonesia.\u0000Salah satu penyebab tindakan diskriminasi itu dapat berasal dari kekurangpahaman sebagian pihak mengenai mazhab Syiah, atau setidaknya mengenai hak-hak para pemeluk mazhab Syiah untuk dapat meyakini ajaran-ajaran di dalam mazhab mereka, sebenarnya mata pelajaran Fiqh Islam potensial bisa memainkan peran yang “mendamaikan” gesekan antar mazhab tersebut. Potensi pendidikan hukum seperti itu tentunya sejalan dengan pendapat Satjipto Rahardjo dalam memandang pendidikan hukum dalam bentuk yang idealnya, yaitu sebagai pendidikan hukum yang berdimensi kemanusiaan. Dalam konsep yang demikian, menurut Rahardjo, maka pendidikan hukum diarahkan menjadi “penolong manusia dari kesusahan.” Makalah ini membahas pendidikan Hukum Fiqh Islam diarahkan untuk menjadi penolong manusia dari kesusahan dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"229 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130955493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-28DOI: 10.47783/literasiologi.v8i4.396
Syamsul Arif
Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu tujuan pembelajaran di Indonesia. Tidak akan terwujud pendidikan yang berkualitas apabila faktor-faktor pendukungnya tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Guru sebagai pendidik memiliki peran sentral dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas ini. Namung beberapa kendala muncul menyebabkan kurang optimalnya kinerja guru. Tidak hanya pendidikan umum, pendidikan agama Islam pun mendapat sorotan mengenai mutu pendidikan yang masih kurang serta problematika yang dihadapinya. Penelitian bertujuan untuk meneliti tentang kinerja guru pendidikan agama Islam serta problematika mutu pendidikan agama Islam yang muncul hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode literature riview atau tinjauan pustaka. Sumber data diperoleh dari berbagai referensi buku dan jurnal ilmiah. Kemudian data dihimpun dan dianalisis secara mendalam. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa kinerja guru PAI masih kurang optimal hal ini terjadi karena kurangnya disiplin guru dalam ketepatan waktu dan mematuhi aturan sekolah, serta kurangnya guru menguasai kemampuan perencanaan perangkat pembelajaran. Selanjutnya problematika mutu pendidikan agama Islam muncul berdasarkan beberapa faktor baik pendidik, peserta didik, kurikulum, manajemen dan sarana dan prasarana.
{"title":"PENGAWAS SEBAGAI GARDA TERDEPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (KINERJA GURU DAN PROBLEMATIKA MUTU PAI)","authors":"Syamsul Arif","doi":"10.47783/literasiologi.v8i4.396","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i4.396","url":null,"abstract":"Pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu tujuan pembelajaran di Indonesia. Tidak akan terwujud pendidikan yang berkualitas apabila faktor-faktor pendukungnya tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. Guru sebagai pendidik memiliki peran sentral dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas ini. Namung beberapa kendala muncul menyebabkan kurang optimalnya kinerja guru. Tidak hanya pendidikan umum, pendidikan agama Islam pun mendapat sorotan mengenai mutu pendidikan yang masih kurang serta problematika yang dihadapinya. Penelitian bertujuan untuk meneliti tentang kinerja guru pendidikan agama Islam serta problematika mutu pendidikan agama Islam yang muncul hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode literature riview atau tinjauan pustaka. Sumber data diperoleh dari berbagai referensi buku dan jurnal ilmiah. Kemudian data dihimpun dan dianalisis secara mendalam. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa kinerja guru PAI masih kurang optimal hal ini terjadi karena kurangnya disiplin guru dalam ketepatan waktu dan mematuhi aturan sekolah, serta kurangnya guru menguasai kemampuan perencanaan perangkat pembelajaran. Selanjutnya problematika mutu pendidikan agama Islam muncul berdasarkan beberapa faktor baik pendidik, peserta didik, kurikulum, manajemen dan sarana dan prasarana.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120872909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.374
Sumarto Sumarto, Emmi Kholillah Harahap
Kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh Pascasarjana IAIN Curup di Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pascasarjana UIN Sultan Kasim Riau dan Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang dalam hal menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan berbagai aspek diantaranya proses perkuliahan dengan pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi dalam kegiatan Seminar, Talk Show, Simposium dan Kegiatan Ilmiah lainnya, pertukaran dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Tamu, Stadium General, Visiting Profesor dan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat, kegiatan Magang Mahasiswa lintas program studi, perguruan tinggi dan Industri kerja yang sudah menjadi mitra dari perguruan tinggi. Bentuk kerja sama dengan prinsip gotong royong dengan kesepakatan yang saling memberikan dukungan dan keuntungan dalam peningkatan mutu akreditasi melalui pengumpulan dokumen – dokumen mutu sesuai dengan kriteria Sembilan dari BAN PT. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif yaitu mengumpulkan data di lapangan dengan Instrumen pengumpulan data; Observasi, Wawancara dan Dokumentasi kemudian di analisis secara naratif di bagian pembahasan. Teknik Keabsahan data menggunakan Triangulasi Data.
{"title":"BENTUK KERJA SAMA PASCASARJANA IAIN CURUP DALAM PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)","authors":"Sumarto Sumarto, Emmi Kholillah Harahap","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.374","url":null,"abstract":"Kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh Pascasarjana IAIN Curup di Pascasarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pascasarjana UIN Sultan Kasim Riau dan Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang dalam hal menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan berbagai aspek diantaranya proses perkuliahan dengan pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi dalam kegiatan Seminar, Talk Show, Simposium dan Kegiatan Ilmiah lainnya, pertukaran dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Tamu, Stadium General, Visiting Profesor dan Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat, kegiatan Magang Mahasiswa lintas program studi, perguruan tinggi dan Industri kerja yang sudah menjadi mitra dari perguruan tinggi. Bentuk kerja sama dengan prinsip gotong royong dengan kesepakatan yang saling memberikan dukungan dan keuntungan dalam peningkatan mutu akreditasi melalui pengumpulan dokumen – dokumen mutu sesuai dengan kriteria Sembilan dari BAN PT. Metodologi Penelitian yang digunakan adalah Kualitatif Deskriptif yaitu mengumpulkan data di lapangan dengan Instrumen pengumpulan data; Observasi, Wawancara dan Dokumentasi kemudian di analisis secara naratif di bagian pembahasan. Teknik Keabsahan data menggunakan Triangulasi Data.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133417570","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.373
A. Hadi, Rifanto Bin Ridwan, S. Sutarto
Tesis berjudul “Bimbingan Pra Nikah dan dampaknya Terhadap Pemahaman kehidupan Rumah Tangga Di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong” dengan dua macam rumusan masalah, pertama Bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin terhadap keharmonisan rumah tangga di KUA Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong, kedua Bagaimana dampak bimbingan Pranikah terhadap Pemahaman Rumah Tangga di Kecamatan Curup Tengah. Dengan tujuan pertama untuk mengetahui peran bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong, kedua Untuk mengetahui dampal tingkat kisruh rumah tangga di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong meningkat sedangkan calon pengantin telah dilakukan bimbingan pranikah. Memberikan bimbingan Perkawinan yang dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama dilaksanakan sebelum para peserta melaksanaan akad nikah dan dilaksanakan Sedangkan modul yang digunakan adalah buku Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin dan buku Fondasi Keluarga Sakinah. Undang-undang perkawinan menjadi landasan hukum tentang bagaimana membentuk sebuah keluarga yang sah terutama dihadapan negara. Undang-undang ini menegaskan maksud dan tujuan perkawinan sebagai ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri. Ikatan ini dibangun dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, Undang-undang ini meletakkan syarat-syarat untuk melakukan perkawinan. Undang-undang ini juga membuat upaya pencegahan dan bahkan pembatalan terhadap perkawinan yang berpotensi tidak bahagia atau tidak sesuai dengan tujuan perkawinan
{"title":"Bimbingan Pranikah dan Dampaknya terhadap Pemahaman Kehidupan Rumah Tangga di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten rejang lebong","authors":"A. Hadi, Rifanto Bin Ridwan, S. Sutarto","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.373","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.373","url":null,"abstract":"Tesis berjudul “Bimbingan Pra Nikah dan dampaknya Terhadap Pemahaman kehidupan Rumah Tangga Di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong” dengan dua macam rumusan masalah, pertama Bagaimana pelaksanaan bimbingan pranikah bagi calon pengantin terhadap keharmonisan rumah tangga di KUA Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong, kedua Bagaimana dampak bimbingan Pranikah terhadap Pemahaman Rumah Tangga di Kecamatan Curup Tengah. Dengan tujuan pertama untuk mengetahui peran bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong, kedua Untuk mengetahui dampal tingkat kisruh rumah tangga di Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong meningkat sedangkan calon pengantin telah dilakukan bimbingan pranikah. \u0000Memberikan bimbingan Perkawinan yang dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama dilaksanakan sebelum para peserta melaksanaan akad nikah dan dilaksanakan Sedangkan modul yang digunakan adalah buku Modul Bimbingan Perkawinan untuk Calon Pengantin dan buku Fondasi Keluarga Sakinah. Undang-undang perkawinan menjadi landasan hukum tentang bagaimana membentuk sebuah keluarga yang sah terutama dihadapan negara. Undang-undang ini menegaskan maksud dan tujuan perkawinan sebagai ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dan perempuan sebagai suami istri. Ikatan ini dibangun dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, Undang-undang ini meletakkan syarat-syarat untuk melakukan perkawinan. Undang-undang ini juga membuat upaya pencegahan dan bahkan pembatalan terhadap perkawinan yang berpotensi tidak bahagia atau tidak sesuai dengan tujuan perkawinan","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123135677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.372
Bobi Marpeno, Y. Yusefri, Rifanto Bin Ridwan
Wakaf adalah Sedekah Jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan ummat. Harta Wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual dan tidak boleh diwariskan. Karena wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah atas nama ummat, adapun tujuan penelitian ini adalah : Pertama; Untuk mengetahui status tanah wakaf di kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Kedua; Untuk mengetahui pemanpaatan tanah wakaf di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Ketiga; untuk mengetahui pengetahuan masyarakat kecamatan Ujan Mas tentang pengelolaan tanah wakaf menurut perundangan-undangan No. 41 tahun 2004. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang memfokuskan data dari lapangan (field research) kualitatif, yaitu mengkaji tentang respon opini social mengenai suatu peraturan hukum yang diterapkan pemerintah. Seberapa besar sebuah aturan tersebut mempengaruhi pola pikir masyarakat.. Penelitian ini umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, lembaga atau masyarakat tertentu, tentang latar belakang, keadaan sekarang atau interaksi yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini memperoleh kesimpulan; Pertama; status tanah wakaf pada Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang sudah berjalan dan sesuai dengan perundangan undangan yang berlaku, walaupun belum seluruhnya mempunyai sertifikat wakaf, Kedua; Pengelolaan yang dilakukan oleh Nazhir di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang berjalan sesuai dengan janji wakaf yang tertuang dalam AIW atau sertifikat tanah. Ketiga; Perbuatan wakif yang mengandung unsur kekerabatan merupakan asal mula komponen hukum adat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan tanah wakaf di Kecamatan Ujan Mas. Wakif hanya secara lisan mentransfer hartanya ke masjid dan lain-lain; Hal ini dikarenakan, pada saat memberikan wakaf, berlaku hukum adat dan sah secara hukum. peraturan perundang-undangan masih berlaku selama yang baru belum diadopsi sesuai dengan Konstitusi ini. Jika ada dua pembenaran baik bagian hukum tertulis maupun tidak tertulis dari pelaksanaannya, maka nazhir harus berpegang pada dan melaksanakan aspek hukum tertulis. Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan kewajiban yang tercantum dalam Akta Ikrar Wakaf, menurut Pasal 45 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. agar ketentuan hukum tertulis itu mempunyai akibat hukum pada saat diterapkan.
{"title":"Status dan Pengelolaan Tanah Wakaf Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 (Studi Kasus di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang)","authors":"Bobi Marpeno, Y. Yusefri, Rifanto Bin Ridwan","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.372","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.372","url":null,"abstract":"Wakaf adalah Sedekah Jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan ummat. Harta Wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual dan tidak boleh diwariskan. Karena wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik Allah atas nama ummat, adapun tujuan penelitian ini adalah : Pertama; Untuk mengetahui status tanah wakaf di kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Kedua; Untuk mengetahui pemanpaatan tanah wakaf di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang, Ketiga; untuk mengetahui pengetahuan masyarakat kecamatan Ujan Mas tentang pengelolaan tanah wakaf menurut perundangan-undangan No. 41 tahun 2004. \u0000Jenis penelitian ini adalah penelitian yang memfokuskan data dari lapangan (field research) kualitatif, yaitu mengkaji tentang respon opini social mengenai suatu peraturan hukum yang diterapkan pemerintah. Seberapa besar sebuah aturan tersebut mempengaruhi pola pikir masyarakat.. Penelitian ini umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, lembaga atau masyarakat tertentu, tentang latar belakang, keadaan sekarang atau interaksi yang terjadi di dalamnya. \u0000Penelitian ini memperoleh kesimpulan; Pertama; status tanah wakaf pada Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang sudah berjalan dan sesuai dengan perundangan undangan yang berlaku, walaupun belum seluruhnya mempunyai sertifikat wakaf, Kedua; Pengelolaan yang dilakukan oleh Nazhir di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang berjalan sesuai dengan janji wakaf yang tertuang dalam AIW atau sertifikat tanah. Ketiga; Perbuatan wakif yang mengandung unsur kekerabatan merupakan asal mula komponen hukum adat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan tanah wakaf di Kecamatan Ujan Mas. Wakif hanya secara lisan mentransfer hartanya ke masjid dan lain-lain; Hal ini dikarenakan, pada saat memberikan wakaf, berlaku hukum adat dan sah secara hukum. peraturan perundang-undangan masih berlaku selama yang baru belum diadopsi sesuai dengan Konstitusi ini. \u0000Jika ada dua pembenaran baik bagian hukum tertulis maupun tidak tertulis dari pelaksanaannya, maka nazhir harus berpegang pada dan melaksanakan aspek hukum tertulis. Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan kewajiban yang tercantum dalam Akta Ikrar Wakaf, menurut Pasal 45 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. agar ketentuan hukum tertulis itu mempunyai akibat hukum pada saat diterapkan.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134465899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.371
Fahrina Yustiasari Liriwati, Armizi Armizi, M. Ilyas
Tujuan dari pendidikan nasional salah satunya yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu penunjang dari tujuan tersebut adalah adanya sarana dan prasarana dalam pendidikan tersebut. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan prasarana terdapat di dalamnya. Perpustakaan sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang merupakan pusat sumber belajar bagi penyelenggaran pendidikan yang bertujuan mendukung proses belajar mengajar atau pembelajaran mandiri. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 23 ditetapkan bahwa setiap lembaga pendidikan menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional dengan memperhatikan standar nasional pendidikan.
{"title":"ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN DALAM PENDIDIKAN","authors":"Fahrina Yustiasari Liriwati, Armizi Armizi, M. Ilyas","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.371","url":null,"abstract":"Tujuan dari pendidikan nasional salah satunya yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu penunjang dari tujuan tersebut adalah adanya sarana dan prasarana dalam pendidikan tersebut. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan prasarana terdapat di dalamnya. Perpustakaan sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang merupakan pusat sumber belajar bagi penyelenggaran pendidikan yang bertujuan mendukung proses belajar mengajar atau pembelajaran mandiri. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 23 ditetapkan bahwa setiap lembaga pendidikan menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional dengan memperhatikan standar nasional pendidikan.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115494564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-13DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.364
Zahidin Zahidin, M. Thoiyibi, Ahmad Syukri, Badarussamsi Badarussamsi
Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya dengan bertanya-tanya untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban-jawaban tersebut juga selalu tidak memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran yang bersifat semu, tetapi kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara-cara ilmiah. Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunia.
{"title":"FILSAFAT DAN SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU HUKUM ISLAM","authors":"Zahidin Zahidin, M. Thoiyibi, Ahmad Syukri, Badarussamsi Badarussamsi","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.364","url":null,"abstract":"Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya dengan bertanya-tanya untuk mendapatkan jawaban. Namun setiap jawaban-jawaban tersebut juga selalu tidak memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran yang bersifat semu, tetapi kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang bisa diukur dengan cara-cara ilmiah. \u0000Perkembangan pengetahuan yang semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi rasa keingintahuannya terhadap dunia.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124392157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-13DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.369
Vivi Yumarni
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengertian gadget, untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan anak usia dini serta mengetahui bagaimana cara untuk mencegah pengaruh buruk dari gadget terhadap anak usia dini. Gadget adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis. teknologi jelas mempengaruhi perkembangan anak. Karena sebuah perangkat teknologi merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Karena kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya diimbangi dengan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. dengan terlalu membebaskan anak dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih seperti gadget maka itu dapat mengubah perilaku seorang anak, untuk itu peran orang tua sangat penting.
{"title":"PENGARUH GADGET TERHADAP ANAK USIA DINI","authors":"Vivi Yumarni","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.369","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.369","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengertian gadget, untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap perkembangan anak usia dini serta mengetahui bagaimana cara untuk mencegah pengaruh buruk dari gadget terhadap anak usia dini. Gadget adalah sebuah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis. teknologi jelas mempengaruhi perkembangan anak. Karena sebuah perangkat teknologi merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Karena kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya diimbangi dengan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. dengan terlalu membebaskan anak dibawah umur menggunakan teknologi yang terlalu canggih seperti gadget maka itu dapat mengubah perilaku seorang anak, untuk itu peran orang tua sangat penting.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124939931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-13DOI: 10.47783/literasiologi.v8i2.368
Darsiah Darsiah, D. Puspita, H. Habibah
Sekolah/madrasah jika memiliki mutu yang baik pasti memenuhi Indikator Mutu (Indikator Standar Nasional Pendidikan) yaitu, standar pengelolaan, standar kompetisi kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan stantar pendidik dan tenaga kependidikan. Didalam manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah kedelapan indikator tersebut sangat diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang difokuskan kepada faktor pendukung, faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu yang ada di SMP N 4 Merangin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor pendukung dalam manajmen berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin meliputi sarana-prasarana, fasilitas guru, siswa siswi SMP N 4 Merangin, dan alokasi dana. Faktor penghambat manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin salah satunya yaitu kurangnya dana yang tersedia karena hanya mengandalkan dan mengelola dana dari BOS, serta pembelajaran daring sehingga guru tidak muncul sebagai tauladan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin yaitu, kepala sekolah menerapkan literasi yang dimana literasi tersebut dimulai dari 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin telah terlaksana dengan baik, seperti halnya guru-guru yang mengajar guru yang telah banyak berpengalaman, sarana dan prasarana yang dimiliki telah memadai serta output yang dihasilkan bagus, banyak siswa siswi SMP N 4 Merangin dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya ke sekolah-sekolah favorit, selain itu banyak prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMP N 4 Merangin baik dibidang akademik dan non akademik.
拥有良好品质的学校/学院必须满足质量指标,即管理标准、毕业竞争标准、内容标准、过程标准、评估标准、教育教育和就业标准。在基于八所学校的改进管理中,这一指标得到了极大的重视。本研究的目标是确定以学校为基础的改进管理的实施,重点是支持因素、抑制因素,以及在改进中学四年级的质量方面所做的努力。根据所做的研究,基于SMP N - 4 Merangin学校的支持因素包括基础设施、教师设施、初中学生培训和资金分配。smpn1 - jmuangin学校的改进管理障碍因素之一是缺乏资金,因为资金依赖和管理来自boss的资金,以及在线学习,这样教师就不会出现在tauladan身上。在SMP N 4 Merangin学校的校内抑制因子改进的改进管理方面,校长实施了一项扫盲,这项扫盲开始于课程开始前15分钟。改进在初中校本管理N 4的时候已经实现得很好,就像老师教了很多有经验的老师,拥有了足够的基础设施和工具产生的好学生,许多学校的学生输出N 4时候可以继续到下一个阶梯的最爱,此外学校所取得的许多成就N 4时候好初中学生在学术和非学术领域。
{"title":"MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH SMPN 4 MERANGIN","authors":"Darsiah Darsiah, D. Puspita, H. Habibah","doi":"10.47783/literasiologi.v8i2.368","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i2.368","url":null,"abstract":"Sekolah/madrasah jika memiliki mutu yang baik pasti memenuhi Indikator Mutu (Indikator Standar Nasional Pendidikan) yaitu, standar pengelolaan, standar kompetisi kelulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan stantar pendidik dan tenaga kependidikan. Didalam manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah kedelapan indikator tersebut sangat diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah yang difokuskan kepada faktor pendukung, faktor penghambat, serta upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu yang ada di SMP N 4 Merangin. \u0000Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor pendukung dalam manajmen berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin meliputi sarana-prasarana, fasilitas guru, siswa siswi SMP N 4 Merangin, dan alokasi dana. Faktor penghambat manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin salah satunya yaitu kurangnya dana yang tersedia karena hanya mengandalkan dan mengelola dana dari BOS, serta pembelajaran daring sehingga guru tidak muncul sebagai tauladan. \u0000Upaya yang dilakukan dalam mengatasi faktor penghambat dalam meningkatkan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin yaitu, kepala sekolah menerapkan literasi yang dimana literasi tersebut dimulai dari 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah di SMP N 4 Merangin telah terlaksana dengan baik, seperti halnya guru-guru yang mengajar guru yang telah banyak berpengalaman, sarana dan prasarana yang dimiliki telah memadai serta output yang dihasilkan bagus, banyak siswa siswi SMP N 4 Merangin dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya ke sekolah-sekolah favorit, selain itu banyak prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMP N 4 Merangin baik dibidang akademik dan non akademik.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115627458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}