{"title":"PENGARUH PENGUASAAN STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA KELOMPOK BELAJAR KABUPATEN PATI","authors":"Enny Dwi Lestariningsih","doi":"10.24176/RE.V4I1.422","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V4I1.422","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69151361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X rendah. Rendahnya kemampuan menulis cerpen disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen, guru belum melaksanakan penerapan model pembelajaran yang inovatif ketika proses pembelajaran berlangsung, dan guru kurang dalam melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan karakter karakter peserta didik. Masalah yang diteliti adalah (1) apakah berbeda secara signifikan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif dan (2) apakah berbeda secara signifikan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan perbedaan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif dan (2) menentukan perbedaan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Penelitian ini termasuk jenis eksperimen quasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa (1) model pengajaran tidak langsung cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi dan (2) model kooperatif integratif cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah dan ada interaksi antara model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) model pengajaran tidak langsung cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang tingkat kemandirian tinggi dan (2) model kooperatif integratif cocok untuk pembelajaran menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah.
{"title":"KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN PERLAKUAN MODEL PENGAJARAN TIDAK LANGSUNG DAN MODEL KOOPERATIF INTEGRATIF PADA SISWA SMA DILIHAT DARI TINGKAT KEMANDIRIAN SISWA","authors":"Mila Roysa","doi":"10.24176/RE.V4I2.418","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V4I2.418","url":null,"abstract":"Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X rendah. Rendahnya kemampuan menulis cerpen disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen, guru belum melaksanakan penerapan model pembelajaran yang inovatif ketika proses pembelajaran berlangsung, dan guru kurang dalam melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan karakter karakter peserta didik. Masalah yang diteliti adalah (1) apakah berbeda secara signifikan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif dan (2) apakah berbeda secara signifikan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan perbedaan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif dan (2) menentukan perbedaan kemampuan menulis cerpen siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah setelah mengikuti pembelajaran dengan perlakuan model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Penelitian ini termasuk jenis eksperimen quasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa (1) model pengajaran tidak langsung cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi dan (2) model kooperatif integratif cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah dan ada interaksi antara model pengajaran tidak langsung dan model kooperatif integratif. Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) model pengajaran tidak langsung cocok untuk pembelajaran kemampuan menulis cerpen dilihat dari siswa yang tingkat kemandirian tinggi dan (2) model kooperatif integratif cocok untuk pembelajaran menulis cerpen dilihat dari siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah.","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN KONSELOR SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI PADA SISWA HIPERAKTIF (ADHD)","authors":"Richma Hidayati","doi":"10.24176/RE.V5I1.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V5I1.431","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitianinidilatarbelakangiolehadanyaindikasihasilbelajar IPS siswa yang rendah yang terdapatpadasiswakelas IV SD 2 BacinKudus . Hal iniditandaidenganbeberapamasalahyaitupembelajaranberpusatpada guru, belumditerapkannya model Kontekstual, danmasihrendahnyahasilbelajar IPS siswa. Model CTL diharapkandapatmembantumeningkatkanhasilbelajar IPS siswa.Tujuandilaksanakanpenelitianiniialah (1) untukmenjelaskanimplementasi model CTL dalammeningkatkanhasilbelajar IPS siswakelas IV SD 2 Bacin, dan (2) untukmenjelaskanpeningkatanhasilbelajar IPS siswadenganditerapkannya model CTL padasiswakelas IV SD 2 Bacin. CTL merupakansalahsatu model yang dapatmembuatsiswabelajarlebihaktif, kreatifdanbermakna.CTL membantu guru mengkaitkanmateri yang diajarkandengansituasidunianyatasiswadanmendorongsiswamembuathubunganantarapengetahuan yang dimilikinyadenganpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggotakeluargadanmasyarakat. Metodepenelitian yang digunakanyaituPenelitianTindakanKelas (PTK) denganduasiklus yang menerapkan model CTL denganmenggunakandesain model PTK Stephen KemmisdanRobin Mc Taggartdenganlangkah PTK: (1) perencanaan, (2) pelaksanaantindakan, (3) observasidan (4) refleksi.Teknikanalisis data kualitatifdankuantitatif.Instrumenpengumpulan data yang digunakanberupaobservasi, tes, catatanlapangandandokumentasi. Hasilpenelitiansiklus I pengelolaanpembelajaran guru mencapaipersentaseketuntasan 71,5% dengankriteria “baik” danmengalamipeningkatansiklus II menjadi 92,5% dengankriteria “sangatbaik”. Hasilbelajar IPS siswaranahkognitifpadasiklus I 72,22% danpadasiklus II meningkatmenjadi 94,44%. Hasilbelajar IPS ranahafektifsiswasiklus I mencapaipersentase 72,93% dengankriteria “baik” dansiklus II meningkatmenjadi 85,38% dengankriteria “sangatbaik”. Hasilbelajar IPS ranahpsikomotoriksiswasiklus I 71,5% dengankriteria “sangatbaik” dansiklus II meningkatmenjadi 86,1% dengankriteria “sangatbaik”. Simpulanpadapenelitianiniyaknidenganmenggunakan model CTL dapatmeningkatkanhasilbelajar IPS siswabaikdariranahkognitif, afektifmaupunpsikomotoriksiswakelas IV SD 2 Bacin Kudus tahun 2013/2014.Dalamsetiap proses. Siswahendaknyaaktifdalampembelajarandankerjasamadiantarasiswadalamkelompokperlu.Diharapkanpeneliti yang akandatangdiharapkandapatdijadikanreferensidenganmenerapkan model CTL dengantopikpelestariansumberdayaalamdenganmateri yang lebihluas.
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD 2 BACIN KUDUSTAHUN 2013/2014","authors":"Mirnawati, Mohammad Kanzunnudin, Ika Oktavianti","doi":"10.24176/RE.V5I1.449","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V5I1.449","url":null,"abstract":"Penelitianinidilatarbelakangiolehadanyaindikasihasilbelajar IPS siswa yang rendah yang terdapatpadasiswakelas IV SD 2 BacinKudus . Hal iniditandaidenganbeberapamasalahyaitupembelajaranberpusatpada guru, belumditerapkannya model Kontekstual, danmasihrendahnyahasilbelajar IPS siswa. Model CTL diharapkandapatmembantumeningkatkanhasilbelajar IPS siswa.Tujuandilaksanakanpenelitianiniialah (1) untukmenjelaskanimplementasi model CTL dalammeningkatkanhasilbelajar IPS siswakelas IV SD 2 Bacin, dan (2) untukmenjelaskanpeningkatanhasilbelajar IPS siswadenganditerapkannya model CTL padasiswakelas IV SD 2 Bacin. \u0000CTL merupakansalahsatu model yang dapatmembuatsiswabelajarlebihaktif, kreatifdanbermakna.CTL membantu guru mengkaitkanmateri yang diajarkandengansituasidunianyatasiswadanmendorongsiswamembuathubunganantarapengetahuan yang dimilikinyadenganpenerapannyadalamkehidupanmerekasebagaianggotakeluargadanmasyarakat. \u0000Metodepenelitian yang digunakanyaituPenelitianTindakanKelas (PTK) denganduasiklus yang menerapkan model CTL denganmenggunakandesain model PTK Stephen KemmisdanRobin Mc Taggartdenganlangkah PTK: (1) perencanaan, (2) pelaksanaantindakan, (3) observasidan (4) refleksi.Teknikanalisis data kualitatifdankuantitatif.Instrumenpengumpulan data yang digunakanberupaobservasi, tes, catatanlapangandandokumentasi. \u0000Hasilpenelitiansiklus I pengelolaanpembelajaran guru mencapaipersentaseketuntasan 71,5% dengankriteria “baik” danmengalamipeningkatansiklus II menjadi 92,5% dengankriteria “sangatbaik”. Hasilbelajar IPS siswaranahkognitifpadasiklus I 72,22% danpadasiklus II meningkatmenjadi 94,44%. Hasilbelajar IPS ranahafektifsiswasiklus I mencapaipersentase 72,93% dengankriteria “baik” dansiklus II meningkatmenjadi 85,38% dengankriteria “sangatbaik”. Hasilbelajar IPS ranahpsikomotoriksiswasiklus I 71,5% dengankriteria “sangatbaik” dansiklus II meningkatmenjadi 86,1% dengankriteria “sangatbaik”. \u0000Simpulanpadapenelitianiniyaknidenganmenggunakan model CTL dapatmeningkatkanhasilbelajar IPS siswabaikdariranahkognitif, afektifmaupunpsikomotoriksiswakelas IV SD 2 Bacin Kudus tahun 2013/2014.Dalamsetiap proses. Siswahendaknyaaktifdalampembelajarandankerjasamadiantarasiswadalamkelompokperlu.Diharapkanpeneliti yang akandatangdiharapkandapatdijadikanreferensidenganmenerapkan model CTL dengantopikpelestariansumberdayaalamdenganmateri yang lebihluas.","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69153631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research target are (1) to know whether “Think-Pair-Share” (TPS) method can make a better achievement in learning mathematics than using expository method, (2) to know whether the achievement in learning mathematics of the students who have more creativities will be better than those who have less creativities in learning mathematics, (3) to know whether there are any interaction between teaching method and the student’ mathematics learning creativity to the students’ mathematics learning achievement. This research is as quasi experimental research with 2 X 3 factorial designs. Hypothesis test using two way ANAVA with different cell. With α = 0.05 shows (1) TPS method resulting a better achievement in learning mathematic than using the expository method, (2) the achievement in learning mathematics of the students who have higher creativities in learning mathematics is better than those who have lower creativities in learning mathematics, (3) there aren’t any interaction between teaching method and the student’ mathematics learning creativity to the students’ mathematics learning achievement. Key word: Think-Pair-Share, Creativities, mathematics teaching. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar (basic science) yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun ironisnya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, khususnya untuk mata pelajaran matematika. Salah satu usaha yang harus ditempuh untuk perbaikan dan pengembangan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran matematika, diantaranya perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan dan semua aspek yang tercakup dalam pembelajaran matematika. Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika kemungkinan adalah metode mengajar guru yang tidak sesuai dengan kondisi siswa maupun pokok bahasan yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar hendaknya digunakan metode yang tepat. Materi faktorisasi suku aljabar diajarkan di SMP kelas VIII semester I. Materi ini melibatkan pemahaman konsep-konsep yang lebih banyak dibanding materi matematika lainnya. Pada materi faktorisasi suku aljabar meskipun terdapat banyak rumus, tetapi kalau siswa tidak memahami konsep sebenarnya maka siswa akan kesulitan untuk menerima materi tersebut. Berbagai metode yang bervariasi dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pendekatan struktural metode “Think-Pair-Share” (TPS). Pendekatan struktural metode “Think-PairShare” (TPS) memungkinkan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal karena siswa dapat belajar. Dalam metode kooperatif ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil berpasangan agar lebih menunjang interaksi antar siswa, dan siswa dengan guru. Tiap kelompok melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Kemudian anggota yang akan mewakili kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi dipilih secara acak oleh guru, sehingga setiap anggota k
本研究的目的是:(1)了解“思考-配对-分享”(Think-Pair-Share, TPS)方法在数学学习上是否比说说性方法取得更好的成绩;(2)了解创造力较强的学生在数学学习上是否比创造力较弱的学生取得更好的成绩。(3)了解教学方法与学生的数学学习创造力对学生的数学学习成果是否存在交互作用。本研究采用2 × 3因子设计进行准实验研究。采用不同细胞的双向ANAVA进行假设检验。当α = 0.05时,表明(1)TPS法的数学学习成绩优于说明文法,(2)数学学习创造力较高的学生的数学学习成绩优于数学学习创造力较低的学生,(3)教学方法和学生的数学学习创造力对学生的数学学习成绩没有交互作用。关键词:思考-结对-分享,创造性,数学教学。基础科学(基础科学):杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康,杨伯康。Namun ironisnya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, khususnya untuk mata pelajaran matematika。Salah satu usaha yang harus ditempuh untuk perbaikan dan pengembangan kualitas pendidikan khususnya penbelajan matematika, diantaranya perbaikan dan penempurnaan系统pendidikan dan semua aspek yang tercup dalam pembelajan matematika。Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam belajar matmatatika kemungkinan adalah mealar guru yang tidak sesuai dengan kondisi siswa maupun pokok bahasan yang disamaikan。Oleh karena, dalam propros belajar mengajar hendaknya digunakan metode yang tepat。材料的制造与制造,材料的制造与制造,材料的制造与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造,材料与制造。Pada material faktorisasi suku aljabar meskipun terdapat banyak rumus, tetapi kalau siswa tiak memahami konsep sebenarya maka siswa akan kesulitan untuk menerima material tersebut。Berbagai方法yang bervariasi dapat dikembangkan dalam pembelajaran matmatatika。“思考-配对-分享”(Think-Pair-Share, TPS)的结构方法。Pendekatan结构方法“think - pair - share”(TPS) memungkinkan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang最优karena siswa dapat belajar。达拉姆方法,合作,合作,合作,合作,合作,合作,合作,合作Tiap kelompok melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan guru。Kemudian anggota yang akan mewakili kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi dipilih secara akakoleh guru, sehinga setiap anggota kelompokkmemiliki tanggung jawaan, artinya setelah melakukan diskusi untuk menemukan jawaan, juga maastikan setiap anggota kelompok mengetahui dan maahami jawaan tersebut。Metode ini dapat membantu meningkatkan penguasaan akadeis siswa, memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir和merespon serta salbantu satu sama lain。在此基础上,建立了一种新的学习方法,即学习方法、学习方法、学习方法、学习方法和学习方法。Tingginya kreativitas belajar siswa dapat berakibat patada Tingginya prestas belajar matematika, begitu pula sebaliknya kreativitas belajar siswa yang rendah dapat berakibat pada rendahnya prestas belajar matematika siswa。登干生物多样性研究:生物多样性研究:生物多样性研究:生物多样性研究:生物多样性研究“思考-对-共享”(Think-Pair-Share, TPS)的构造方法(dapat menghasilkan prestasi belajar matmatatika yang lebih baik daripada penggunaan)。2). Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyka lebii tingi lebii baik dari padiswa yang mempunyai kreativitas belajar matematika lebih rendah pada pokok bahasan faktorisasi suku aljabar?3). Apakah prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang diberikan pendekatan pendekatan结构方法“Think-Pair-Share”(TPS)方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法、方法。“思考-对-共享”(Think-Pair-Share, TPS)的构造方法(dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada penggunaan method)。2)。 本研究的目的是:(1)了解“思考-配对-分享”(Think-
{"title":"PENERAPAN THINK-PAIR-SHARE DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA","authors":"Henry Suryo Bintoro","doi":"10.24176/RE.V5I1.432","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V5I1.432","url":null,"abstract":"This research target are (1) to know whether “Think-Pair-Share” (TPS) method can make a better achievement in learning mathematics than using expository method, (2) to know whether the achievement in learning mathematics of the students who have more creativities will be better than those who have less creativities in learning mathematics, (3) to know whether there are any interaction between teaching method and the student’ mathematics learning creativity to the students’ mathematics learning achievement. This research is as quasi experimental research with 2 X 3 factorial designs. Hypothesis test using two way ANAVA with different cell. With α = 0.05 shows (1) TPS method resulting a better achievement in learning mathematic than using the expository method, (2) the achievement in learning mathematics of the students who have higher creativities in learning mathematics is better than those who have lower creativities in learning mathematics, (3) there aren’t any interaction between teaching method and the student’ mathematics learning creativity to the students’ mathematics learning achievement. Key word: Think-Pair-Share, Creativities, mathematics teaching. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu dasar (basic science) yang berkembang pesat baik materi maupun kegunaannya di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun ironisnya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, khususnya untuk mata pelajaran matematika. Salah satu usaha yang harus ditempuh untuk perbaikan dan pengembangan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran matematika, diantaranya perbaikan dan penyempurnaan sistem pendidikan dan semua aspek yang tercakup dalam pembelajaran matematika. Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika kemungkinan adalah metode mengajar guru yang tidak sesuai dengan kondisi siswa maupun pokok bahasan yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar hendaknya digunakan metode yang tepat. Materi faktorisasi suku aljabar diajarkan di SMP kelas VIII semester I. Materi ini melibatkan pemahaman konsep-konsep yang lebih banyak dibanding materi matematika lainnya. Pada materi faktorisasi suku aljabar meskipun terdapat banyak rumus, tetapi kalau siswa tidak memahami konsep sebenarnya maka siswa akan kesulitan untuk menerima materi tersebut. Berbagai metode yang bervariasi dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah pendekatan struktural metode “Think-Pair-Share” (TPS). Pendekatan struktural metode “Think-PairShare” (TPS) memungkinkan bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal karena siswa dapat belajar. Dalam metode kooperatif ini siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil berpasangan agar lebih menunjang interaksi antar siswa, dan siswa dengan guru. Tiap kelompok melakukan diskusi untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Kemudian anggota yang akan mewakili kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi dipilih secara acak oleh guru, sehingga setiap anggota k","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran IPS mempunyai tujuan utama untuk mengembangkan karakteristik waga negara Indonesia yang baik khususnya dalam cara berfikir, bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan tujuan utama tersebut, pembelajaran IPS tidak hanya menekankan aspek pengetahuan tetapi harus pula mengembangkan ketrampilan sosial siswa untuk mewujudkan tujuan bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Ketrampilan sosial dapat dikembangkan pada peserta didik jika dalam pelaksanaan pembelajaran, guru menerapkan pendekatan, model dan media pembelajaran yang tepat. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan mixed methods (metode kombinasi). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik pemerikasaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal dapat diterapkan dalam menggembangkan ketrampilan sosial siswa, 2) terjadi pengembangan ketrampilan sosial pada siswa setelah diterapkannya reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal, dan 3) perbedaan individu terutama dalam kesiapan belajar yaitu siswa yang mengalami gangguan disabilitas intelektual, slow learner, disleksia, disgrafia , dan anak yang mempunyai kurangnya kerapian kurang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ketrampilan sosial pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal.
{"title":"PENGEMBANGAN KETRAMPILAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL MELALUI PENERAPAN RECIPROCAL LEARNING BERBANTU MEDIA CERITA DAN METRIK INGATAN","authors":"Ika Oktavianti, Mohammad Kanzunnudin","doi":"10.24176/RE.V5I1.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V5I1.438","url":null,"abstract":"Pembelajaran IPS mempunyai tujuan utama untuk mengembangkan karakteristik waga negara Indonesia yang baik khususnya dalam cara berfikir, bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Berdasarkan tujuan utama tersebut, pembelajaran IPS tidak hanya menekankan aspek pengetahuan tetapi harus pula mengembangkan ketrampilan sosial siswa untuk mewujudkan tujuan bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup bermasyarakat. Ketrampilan sosial dapat dikembangkan pada peserta didik jika dalam pelaksanaan pembelajaran, guru menerapkan pendekatan, model dan media pembelajaran yang tepat. Penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan mixed methods (metode kombinasi). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD di Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik pemerikasaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan: 1) reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal dapat diterapkan dalam menggembangkan ketrampilan sosial siswa, 2) terjadi pengembangan ketrampilan sosial pada siswa setelah diterapkannya reciprocal learning berbantu media cerita dan metrik ingatan pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal, dan 3) perbedaan individu terutama dalam kesiapan belajar yaitu siswa yang mengalami gangguan disabilitas intelektual, slow learner, disleksia, disgrafia , dan anak yang mempunyai kurangnya kerapian kurang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan ketrampilan sosial pada pembelajaran IPS berbasis keunggulan lokal.","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada peningkatan aktivitas dan hasil belajarapresiasi tari kelompok daerah setempat di SMP 1 Wiradesa Pekalongan. Metode pengumpulan data tes, obeservasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, kuantitatif dalam bentuk prosentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar tari. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penggunaan teknik Jigsaw cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran.
{"title":"PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR APRESIASI TARI KELOMPOK DAERAH SETEMPAT DI SMP 1 WIRADESA","authors":"Sri Widati","doi":"10.24176/re.v5i1.442","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/re.v5i1.442","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada peningkatan aktivitas dan hasil belajarapresiasi tari kelompok daerah setempat di SMP 1 Wiradesa Pekalongan. Metode pengumpulan data tes, obeservasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, kuantitatif dalam bentuk prosentase. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar tari. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa penggunaan teknik Jigsaw cukup efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran.","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Membaca Pemahaman melalui Teknik Latihan Berulang Berjenjang (Tela Ujang) dengan Menggunakan Macromedia Flash","authors":"Catur Karya Agus Priono","doi":"10.24176/RE.V4I1.421","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V4I1.421","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69151347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rosikhatul Ilmiyah, Sri Utaminingsih, Ika Oktavianti
Telah berhasil dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT menunjukkan peningkatan hasil belajar, aktivitas siswa, dan pengelolaan pembelajaran guru. Ketuntasan klasikal siswa pra siklus sebesar 52,7% dengan rata-rata 61,4, meningkat pada siklus I menjadi 69,4% dengan rata-rata 71,48, dan pada siklus II meningkat menjadi 75% dengan rata-rata 73,9. Aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 2,46 dengan kriteria cukup baik, meningkat pada siklus II menjadi 2,87 dengan kriteria baik. Pengelolaan pembelajaran guru siklus I memperoleh skor rata-rata 2,36 dengan kriteria baik, meningkat pada siklus II menjadi 3,08 dengan kriteria sangat baik.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.","authors":"Rosikhatul Ilmiyah, Sri Utaminingsih, Ika Oktavianti","doi":"10.24176/re.v4i2.416","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/re.v4i2.416","url":null,"abstract":"Telah berhasil dilakukan penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT menunjukkan peningkatan hasil belajar, aktivitas siswa, dan pengelolaan pembelajaran guru. Ketuntasan klasikal siswa pra siklus sebesar 52,7% dengan rata-rata 61,4, meningkat pada siklus I menjadi 69,4% dengan rata-rata 71,48, dan pada siklus II meningkat menjadi 75% dengan rata-rata 73,9. Aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh skor rata-rata 2,46 dengan kriteria cukup baik, meningkat pada siklus II menjadi 2,87 dengan kriteria baik. Pengelolaan pembelajaran guru siklus I memperoleh skor rata-rata 2,36 dengan kriteria baik, meningkat pada siklus II menjadi 3,08 dengan kriteria sangat baik.","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Eka Zuliana","doi":"10.24176/RE.V5I1.440","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/RE.V5I1.440","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31656,"journal":{"name":"Refleksi Edukatika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69152721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}