Bahan pakan konvensional semakin bersaing ketersediaannya, termasuk bahan protein basal sebagai pengisi dalam pembuatan pelet. Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan testa kelapa fermentasi sebagai pensubtitusi dedak padi dan pengaruhnya terhadap kualitas fisik dan konversi pakan pada ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5x4, dengan percobaan pemberian pakan perlakuan subtitusi filler dedak padi oleh testa kelapa hasil fermentasi oleh ragi Sacharomyces sereviceae (CTF), yaitu A (0%) B (25%), C (50%), dan D (75%). Parameter yang diukur meliputi pertumbuhan absolut, konversi pakan, durabilitas, dan kecepatan tenggelam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% CTF memiliki kualitas fisik yang menyamai pakan kontrol dengan konversi pakan berkisar 2,46-2,60. Penggunaan limbah testa kelapa hasil fermentasi oleh S sereviceae sebagai filler dalam formulasi (17,6-52,8%) menghasilkan pelet dengan nilai durabilitas (90,2-93,6%); kecepatan tenggelam (0,003-0,017 m/detik), dengan deskripsi tingkat penerimaan dan nilai konversi pakan (2,46-2,60) yang lebih baik. Subtitusi dedak oleh testa kelapa fermentasi dapat digunakan hingga 75% sebagai alternatif sumber protein basal dalam pelet. Kata kunci: filler, kualitas fisik, konversi pakan testa kelapa fermentasi, ikan nila merah
{"title":"EVALUASI SUBTITUSI DEDAK PADI DENGAN TESTA KELAPA TERFERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIK PAKAN DAN KINERJA PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)","authors":"Kiki Haetami, Abun Abun","doi":"10.29406/jr.v10i1.3509","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/jr.v10i1.3509","url":null,"abstract":"Bahan pakan konvensional semakin bersaing ketersediaannya, termasuk bahan protein basal sebagai pengisi dalam pembuatan pelet. Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan testa kelapa fermentasi sebagai pensubtitusi dedak padi dan pengaruhnya terhadap kualitas fisik dan konversi pakan pada ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap 5x4, dengan percobaan pemberian pakan perlakuan subtitusi filler dedak padi oleh testa kelapa hasil fermentasi oleh ragi Sacharomyces sereviceae (CTF), yaitu A (0%) B (25%), C (50%), dan D (75%). Parameter yang diukur meliputi pertumbuhan absolut, konversi pakan, durabilitas, dan kecepatan tenggelam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% CTF memiliki kualitas fisik yang menyamai pakan kontrol dengan konversi pakan berkisar 2,46-2,60. Penggunaan limbah testa kelapa hasil fermentasi oleh S sereviceae sebagai filler dalam formulasi (17,6-52,8%) menghasilkan pelet dengan nilai durabilitas (90,2-93,6%); kecepatan tenggelam (0,003-0,017 m/detik), dengan deskripsi tingkat penerimaan dan nilai konversi pakan (2,46-2,60) yang lebih baik. Subtitusi dedak oleh testa kelapa fermentasi dapat digunakan hingga 75% sebagai alternatif sumber protein basal dalam pelet. \u0000 \u0000Kata kunci: filler, kualitas fisik, konversi pakan testa kelapa fermentasi, ikan nila merah","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74678163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya. Pentingnya efisiensi dalam produksi pakan sangat diperlukan untuk menekan biaya produksi. Salah satunya adalah penambahan probiotik Probiotik merupakan feed additive yang memiliki efek positif bagi kesehatan ikan karena dapat meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus serta memberikan perlindungan dan perlindungan terhadap penyakit.Mengandung banyak mikroorganisme. Meningkatkan kecernaan pakan mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap patogen tertentu. Sumber probiotik diperoleh melalui proses isolasi spesies bakteri dan karakterisasi kemudian diuji pada ikan yang diuji. Selain itu, saat memberikan probiotik pada ikan, ada dua jenis, cair dan bubuk, keduanya memiliki efek yang sama. Oleh karena itu, penggunaan probiotik ini harus diterapkan secara luas untuk meningkatkan kualitas pakan.
{"title":"APLIKASI BAKTERI PROBIOTIK PADA PAKAN IKAN","authors":"A. ., Kiki Haetami, Y. Andriani, Yunia Mulyani","doi":"10.29406/jr.v10i1.3353","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/jr.v10i1.3353","url":null,"abstract":"Pakan merupakan aspek yang sangat penting dalam budidaya. Pentingnya efisiensi dalam produksi pakan sangat diperlukan untuk menekan biaya produksi. Salah satunya adalah penambahan probiotik Probiotik merupakan feed additive yang memiliki efek positif bagi kesehatan ikan karena dapat meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus serta memberikan perlindungan dan perlindungan terhadap penyakit.Mengandung banyak mikroorganisme. Meningkatkan kecernaan pakan mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap patogen tertentu. Sumber probiotik diperoleh melalui proses isolasi spesies bakteri dan karakterisasi kemudian diuji pada ikan yang diuji. Selain itu, saat memberikan probiotik pada ikan, ada dua jenis, cair dan bubuk, keduanya memiliki efek yang sama. Oleh karena itu, penggunaan probiotik ini harus diterapkan secara luas untuk meningkatkan kualitas pakan.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89973041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budidaya perikanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung hasil produksi yang maksimal. Pakan menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan kegiatan budidaya karena menentukan pertumbuhan dan perkembangan ikan serta pakan juga merupakan komponen biaya produksi yang paling tinggi yaitu karena bisa mencapai 75% dari biaya operasional. Hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku pakan yang masih impor. Maka penggunaan pakan dalam budidaya perlu diefisienkan untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi budidaya. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menekan harga pakan guna mengurangi atau mengganti bahan baku, antara lain pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pakan ikan salah satunya adalah Lemna sp, Azolla sp, kiambang, eceng gondok, Indigofera Sp, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut berpotensi digunakan sebagai bahan pakan ikan karena kandungan protein berkisar 27-35% dan terbukti berpengaruh terhadap peningkatan berat badan juga daya cerna sehingga dapat dijadikan sebagai pakan alternatif dan menjadi solusi dalam permasalahan biaya produksi budidaya.
{"title":"PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI BAHAN PAKAN IKAN: SEBUAH REVIEW","authors":"Fadilah Amelia, Y. Andriani, Kiki Haetami","doi":"10.29406/jr.v10i1.3360","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/jr.v10i1.3360","url":null,"abstract":"Budidaya perikanan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang cukup dalam jumlah dan kualitasnya untuk mendukung hasil produksi yang maksimal. Pakan menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam keberhasilan kegiatan budidaya karena menentukan pertumbuhan dan perkembangan ikan serta pakan juga merupakan komponen biaya produksi yang paling tinggi yaitu karena bisa mencapai 75% dari biaya operasional. Hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku pakan yang masih impor. Maka penggunaan pakan dalam budidaya perlu diefisienkan untuk dapat mengoptimalkan hasil produksi budidaya. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menekan harga pakan guna mengurangi atau mengganti bahan baku, antara lain pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pakan ikan salah satunya adalah Lemna sp, Azolla sp, kiambang, eceng gondok, Indigofera Sp, dan sebagainya. Tumbuhan tersebut berpotensi digunakan sebagai bahan pakan ikan karena kandungan protein berkisar 27-35% dan terbukti berpengaruh terhadap peningkatan berat badan juga daya cerna sehingga dapat dijadikan sebagai pakan alternatif dan menjadi solusi dalam permasalahan biaya produksi budidaya.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74530897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Pontianak, jalan trans ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimntan Barat. Waktu pelaksanaannya ± 40 hari, persiapan alat dan bahan, Penelitian ini bertujuan untut mempelajari apakah jenis pakan alami berupa cacing yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat kematangan gonad (TKG) ikan platy dan menentukan pakan alami berupa cacing yang sesuai untuk mempercepat tingkat kematangan gonad (TKG) ikan platy. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulanggan. Variabel pengamatan meliputi tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas telur, diameter telur, dan perubahan bobot ikan serta kualitas air. Hasil penelitian tingkat kematangan gonad terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp), nilai indeks kematangan gonad (IKG) terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata IKG sebesar 10,23% , kemudian nilai fekunditas ikan platy yang terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata nilai fekunditas sebesar 40 butir, sedangkan diameter telur terbaik pada ikan platy terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata diameter telur berkisar 1,82 mm dan nilai perubahan bobot ikan platy terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata pertumbuhan bobot berkisar 1,21 %. Kualitas air yang diperoleh selama penelitian yaitu pH (7,4), suhu (27,80C), dan DO (7,9 ml/L) yang dapat mendukung kehidupan dan pertumbuhan ikan platy
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN JENIS CACING BERBEDA SEBAGAI PAKAN TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN PLATY (Xiphophorus maculates)","authors":"Dedry Pantoni, Hendry Yanto, T. Lestari","doi":"10.29406/jr.v10i1.3517","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/jr.v10i1.3517","url":null,"abstract":"Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Pontianak, jalan trans ambawang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimntan Barat. Waktu pelaksanaannya ± 40 hari, persiapan alat dan bahan, Penelitian ini bertujuan untut mempelajari apakah jenis pakan alami berupa cacing yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat kematangan gonad (TKG) ikan platy dan menentukan pakan alami berupa cacing yang sesuai untuk mempercepat tingkat kematangan gonad (TKG) ikan platy. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulanggan. Variabel pengamatan meliputi tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), fekunditas telur, diameter telur, dan perubahan bobot ikan serta kualitas air. Hasil penelitian tingkat kematangan gonad terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp), nilai indeks kematangan gonad (IKG) terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata IKG sebesar 10,23% , kemudian nilai fekunditas ikan platy yang terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata nilai fekunditas sebesar 40 butir, sedangkan diameter telur terbaik pada ikan platy terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata diameter telur berkisar 1,82 mm dan nilai perubahan bobot ikan platy terbaik terdapat pada perlakuan A (Tubifex sp) dengan rata-rata pertumbuhan bobot berkisar 1,21 %. Kualitas air yang diperoleh selama penelitian yaitu pH (7,4), suhu (27,80C), dan DO (7,9 ml/L) yang dapat mendukung kehidupan dan pertumbuhan ikan platy","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84916814","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak asam humat yang efektif dan diaplikasikan melalui pencampuran pakan sebagai upaya tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang diuji tantang dengan bakteri aeromonas hydrophila. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan kosentrasi ekstrak asam humat yang berbeda yaitu kontrol negatif, kontrol positif, 0,5%, 1%dan 1,5%/kg pakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p>0,01 terhadap respon makan, perubahan bobot, gejala klinis penyembuhan luka, pengamatan organ dalam, dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila, dengan kosentrasi terbaik yaitu 1%/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (4.60±1.53), rata-rata kelangsungan hidup (83%±5.77), proses penyembuhan gejala klinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan nila, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi 1%/kg pakan adalah kosentrasi yang terbaik. Kata kunci: Ikan Nila, Asam humat, Aeromonas hydrophila.
{"title":"PENGARUH EKSTRAK ASAM HUMAT TANAH GAMBUT SEBAGAI IMMUNOSTIMULAN TERHADAP TINGKAT KESEMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila","authors":"Eko Prasetio, Eka Indah Raharjo, Lindi Agustian","doi":"10.29406/jr.v10i1.3561","DOIUrl":"https://doi.org/10.29406/jr.v10i1.3561","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak asam humat yang efektif dan diaplikasikan melalui pencampuran pakan sebagai upaya tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang diuji tantang dengan bakteri aeromonas hydrophila. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan kosentrasi ekstrak asam humat yang berbeda yaitu kontrol negatif, kontrol positif, 0,5%, 1%dan 1,5%/kg pakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi yang berbeda berpengaruh sangat nyata p>0,01 terhadap respon makan, perubahan bobot, gejala klinis penyembuhan luka, pengamatan organ dalam, dan tingkat kelangsungan hidup ikan nila, dengan kosentrasi terbaik yaitu 1%/kg pakan dengan rata-rata peningkatan bobot (4.60±1.53), rata-rata kelangsungan hidup (83%±5.77), proses penyembuhan gejala klinis yang paling cepat, dan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan respon makan dan organ dalam ikan nila, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak asam humat dengan kosentrasi 1%/kg pakan adalah kosentrasi yang terbaik. \u0000 \u0000Kata kunci: Ikan Nila, Asam humat, Aeromonas hydrophila.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81025559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peristiwa-peristiwa kekerasan yang melibatkan masjid bukanlah hal baru di Indonesia. Terdapat sejumlah peristiwa yang menggambarkan bagaiamana masjid yang seharusnya sebagai tempat yang aman dan nyaman justru secara tidak kasat mata dapat melahirkan kekerasan. Pada tanggal 3 Maret 2011, Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2011 tentang pelarangan Kegiatan jamaah Ahmadiyah di Jawa Barat. Dalam pers gunernur menyatakan dengan mengeluarkan beberapa pernyataan terkait Ahmadiyah yang mengacu pada Perbug tersebut: (1) seluruh atribut Ahmadiyah yang terpasang di masjid harus segera dicopot dan masjid yang dulunya disebut Masjid Ahmadiyah akan dinyatakan sebagai masjid bersama yang boleh digunakan oleh kaum muslimin; (2) jemaat Ahmadiyah harus mau menerima pembinaan untuk menghentikan penyimpangan penafsiran aktivitas Jemaat Ahmadiyah berupa kegiatan penyebaran penafsiran dan aktivitas yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama Islam maka wajib melaporkan kepada aparat kepolisian
{"title":"Islam dan Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia","authors":"Zaenudin Amrulloh","doi":"10.20414/jpk.v17i2.4562","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4562","url":null,"abstract":"Peristiwa-peristiwa kekerasan yang melibatkan masjid bukanlah hal baru di Indonesia. Terdapat sejumlah peristiwa yang menggambarkan bagaiamana masjid yang seharusnya sebagai tempat yang aman dan nyaman justru secara tidak kasat mata dapat melahirkan kekerasan. Pada tanggal 3 Maret 2011, Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2011 tentang pelarangan Kegiatan jamaah Ahmadiyah di Jawa Barat. Dalam pers gunernur menyatakan dengan mengeluarkan beberapa pernyataan terkait Ahmadiyah yang mengacu pada Perbug tersebut: (1) seluruh atribut Ahmadiyah yang terpasang di masjid harus segera dicopot dan masjid yang dulunya disebut Masjid Ahmadiyah akan dinyatakan sebagai masjid bersama yang boleh digunakan oleh kaum muslimin; (2) jemaat Ahmadiyah harus mau menerima pembinaan untuk menghentikan penyimpangan penafsiran aktivitas Jemaat Ahmadiyah berupa kegiatan penyebaran penafsiran dan aktivitas yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama Islam maka wajib melaporkan kepada aparat kepolisian","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77753025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rena Rostini, Siti Sri Afira Ruhyadi, Muh Miftahurrazikin, Wildan Nuril Ahmad Fauzi
Indonesia ialah negara multikultural yang memiliki budaya, agama, dan suku beragam. Hal tersebut menjadikan peluang yang besar terjadinya radikalisme di Indonesia. Paham radikalisme agama cenderung mengabaikan aspek perdamaian yang diajarkan oleh agama dan mengabaikan Bhineka Tunggal Ika. Psikologis saat remaja ialah usia yang sangat rentan juga sensitif mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Pada usia ini, remaja sedang memantapkan diri untuk mencari jati dirinya. Ada beberapa layanan yang strategis untuk menanggulangi penyebaran radikalisme di ranah Pendidikan untuk usia anak-anak dan remaja, misalnya layanan bimbingan konseling Lintas Agama dan Budaya. Layanan konseling ini dilakukan melalui konsep multibudaya yang dibutuhkan agar dapat membentuk pribadi seseorang agar dapat menghormati dalam bermacam keberagaman. Untuk itu penelitian yang dilakukan bermaksud agar dapat memperlihatkan bahwa bimbingan konseling lintas budaya dan agama yaitu bagian dari cara untuk menanamkan sikap toleransi yang tinggi sehingga tidak terjerumus dalam pemahaman yang kurang tepat terhadap keberagaman yang ada disekitarnya.
{"title":"Konseling Lintas Budaya dan Agama dalam Penanggulangan Radikalisme di Lingkungan Sekolah","authors":"Rena Rostini, Siti Sri Afira Ruhyadi, Muh Miftahurrazikin, Wildan Nuril Ahmad Fauzi","doi":"10.20414/jpk.v17i2.4577","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4577","url":null,"abstract":"Indonesia ialah negara multikultural yang memiliki budaya, agama, dan suku beragam. Hal tersebut menjadikan peluang yang besar terjadinya radikalisme di Indonesia. Paham radikalisme agama cenderung mengabaikan aspek perdamaian yang diajarkan oleh agama dan mengabaikan Bhineka Tunggal Ika. Psikologis saat remaja ialah usia yang sangat rentan juga sensitif mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Pada usia ini, remaja sedang memantapkan diri untuk mencari jati dirinya. Ada beberapa layanan yang strategis untuk menanggulangi penyebaran radikalisme di ranah Pendidikan untuk usia anak-anak dan remaja, misalnya layanan bimbingan konseling Lintas Agama dan Budaya. Layanan konseling ini dilakukan melalui konsep multibudaya yang dibutuhkan agar dapat membentuk pribadi seseorang agar dapat menghormati dalam bermacam keberagaman. Untuk itu penelitian yang dilakukan bermaksud agar dapat memperlihatkan bahwa bimbingan konseling lintas budaya dan agama yaitu bagian dari cara untuk menanamkan sikap toleransi yang tinggi sehingga tidak terjerumus dalam pemahaman yang kurang tepat terhadap keberagaman yang ada disekitarnya.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82531587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelaksanaan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 memunculkan cara dan inovasi baru dalam prosesnya, sehingga menjadi pemikiran tersendiri bagi para pendidik dengan adanya keterbatasan ruang dan gerak. Hal ini yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaan metode dan problematika pembelajaran di MAN Kabupaten Bantul selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada pemanfaatan data lapangan (sesuai kenyataan). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasif, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian di dapat 1) Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik, aplikasi WhatsApp, aplikasi E-Smart (Moodle) dan aplikasi GeSchool. 2). Kendala yang dialami selama pembelajaran dengan penggunaan media LMS di MAN se-Kabupaten Bantul diantaranya kendala jaringan, kendala kuota (paket data) dan kendala lingkungan.
{"title":"Penggunaan Media Pembelajaran Learning Management System (LMS) di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran SKI Kelas XI MAN Se-Kabupaten Bantul","authors":"Muhammad Masruri, S. Sukiman","doi":"10.20414/jpk.v17i2.3675","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.3675","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 memunculkan cara dan inovasi baru dalam prosesnya, sehingga menjadi pemikiran tersendiri bagi para pendidik dengan adanya keterbatasan ruang dan gerak. Hal ini yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana penggunaan metode dan problematika pembelajaran di MAN Kabupaten Bantul selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada pemanfaatan data lapangan (sesuai kenyataan). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasif, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian di dapat 1) Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik, aplikasi WhatsApp, aplikasi E-Smart (Moodle) dan aplikasi GeSchool. 2). Kendala yang dialami selama pembelajaran dengan penggunaan media LMS di MAN se-Kabupaten Bantul diantaranya kendala jaringan, kendala kuota (paket data) dan kendala lingkungan.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75402053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmmadiyah is a religious organization founded by a reformer named Mirza Ghulam Ahmad from India. This paper aims to portray the doctrine and movement of Ahmadiyah in Indonesia in Prof.'s book. Iskandar Zulkarnain. As for the research by Prof. Iskandar Zulkarnain uses a historical approach. From the research results, there are several teachings of Muhammadiyah which include: (1) al-Mahdi and al-Masih; (2) (mujaddid); (3) The death of Prophet Isa as; (4) revelation; (5) prophetic; (6) caliphate; (7) jihad. The entry of Ahmadiyah started with the Ahmadiyya Movement in Indonesia at the beginning of the studies in 1920 by Maulana Kwadja Kamluddin, a prominent Lahore Ahmadiyya in India and then landed in Surabaya. In its journey, Ahmadiyah's position among Indonesian people is difficult because of three factors, namely: (1) controversy in the theological field; (2) internal organizational chaos; (3) one of the Ahmadiyah figures named Muhammad Sabitun entered the PKI carriage.
{"title":"Potret Gerakan Ahmadiyah di Indonesia dalam Buku Prof. Iskandar Zulkarnain","authors":"Titian Ayu Nawtika, Muhammad Yuslih","doi":"10.20414/jpk.v17i2.4246","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4246","url":null,"abstract":"Ahmmadiyah is a religious organization founded by a reformer named Mirza Ghulam Ahmad from India. This paper aims to portray the doctrine and movement of Ahmadiyah in Indonesia in Prof.'s book. Iskandar Zulkarnain. As for the research by Prof. Iskandar Zulkarnain uses a historical approach. From the research results, there are several teachings of Muhammadiyah which include: (1) al-Mahdi and al-Masih; (2) (mujaddid); (3) The death of Prophet Isa as; (4) revelation; (5) prophetic; (6) caliphate; (7) jihad. The entry of Ahmadiyah started with the Ahmadiyya Movement in Indonesia at the beginning of the studies in 1920 by Maulana Kwadja Kamluddin, a prominent Lahore Ahmadiyya in India and then landed in Surabaya. In its journey, Ahmadiyah's position among Indonesian people is difficult because of three factors, namely: (1) controversy in the theological field; (2) internal organizational chaos; (3) one of the Ahmadiyah figures named Muhammad Sabitun entered the PKI carriage.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87856130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini yaitu: (1) Strategi menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon Bilasundung adalah dengan strategi pengulanagan per 1 juz, 3 juz, dan muraja’ah kelompok, pembiasaan menggunakan satu jenis mushaf, selalu memperhatikan ayat yang serupa, tidak berpindah ayat sebelum ayat yang dihafalkan benar-benar hafal. (2) Metode menghafal adalah metode wahdah, metode sima’i, menggabung hafalan baru dengan yang lama, membuat target hafalan, semaan dengan sesama teman hafizh, dan memperbanyak membaca Alquran. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam menghafal Alquran: (a)Faktor Penghambat tidak menguasai makhraj dan tajwid, jarang muraja’ah, tidak bisa membagi waktu antara sekolah dengan menghafal, rasa malas, dan kurang konsentrasi. (b) Faktor pendukung menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon adalah kesadaran diri sendiri yang meliputi cita-cita menjadi hafizh Alquran dan keinginan membalas jasa orang tua serta motivasi yang meliputi dorongan orang tua dan nasihat berharga dari pimpinan pondok Tahfizh Darul Itqon.
{"title":"Strategi dan Metode Menghafal Al-Qur'an di Pondok Tahfidz Darul Itqon Lombok Timur","authors":"Junita Arini, Winda Wahyu Widawarsih","doi":"10.20414/jpk.v17i2.4578","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/jpk.v17i2.4578","url":null,"abstract":"Hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini yaitu: (1) Strategi menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon Bilasundung adalah dengan strategi pengulanagan per 1 juz, 3 juz, dan muraja’ah kelompok, pembiasaan menggunakan satu jenis mushaf, selalu memperhatikan ayat yang serupa, tidak berpindah ayat sebelum ayat yang dihafalkan benar-benar hafal. (2) Metode menghafal adalah metode wahdah, metode sima’i, menggabung hafalan baru dengan yang lama, membuat target hafalan, semaan dengan sesama teman hafizh, dan memperbanyak membaca Alquran. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam menghafal Alquran: (a)Faktor Penghambat tidak menguasai makhraj dan tajwid, jarang muraja’ah, tidak bisa membagi waktu antara sekolah dengan menghafal, rasa malas, dan kurang konsentrasi. (b) Faktor pendukung menghafal Alquran di Pondok Tahfizh Darul Itqon adalah kesadaran diri sendiri yang meliputi cita-cita menjadi hafizh Alquran dan keinginan membalas jasa orang tua serta motivasi yang meliputi dorongan orang tua dan nasihat berharga dari pimpinan pondok Tahfizh Darul Itqon.","PeriodicalId":31825,"journal":{"name":"Tafaqquh Jurnal Penelitian dan Kajian Keislaman","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79115958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}