Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa pada pembelajaran daring di Sekolah Menengah Atas. Jenis penelitian yang digunakan ialah survey deskriptif dengan metode kuantitatif, yang menggunakan alat pengumpul data survey berupa angket dengan skala likert. Populasi dalam riset ini ialah seluruh siswa salah satu Sekolah Menengah Atas. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Statistika Deskriptif serta statistika inferensial yakni statistika non parametrik dengan Uji Kruskall-Wallis, Uji Post Hoc dan Uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa mempunyai motivasi amat tinggi atas elemen harapan serta cita-cita masa depan. Ini tampak pada persentase yang didapatkan yakni sejumlah 81%. Motivasi tinggi diperlihatkan siswa pada aspek lingkungan belajar yang kondusif dengan persentase sejumlah 77,66%, pada aspek hasrat dan keinginan berhasil dengan persentase sejumlah 77,443%, dan pada aspek kegiatan menarik dalam belajar dengan persentase sebesar 65,60%. Menurut hasil survei disimpulkan bahwasanya motivasi belajar mahasiswa memperlihatkan rerata persentase 64,98% termasuk di kategori tinggi dan terdapat perbedaan motivasi belajar siswa untuk setiap tingkatan pada pembelajaran daring selama pandemi COVID-19, serta terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
This study aims to describe student motivation in online learning in high schools. The type of research used is a descriptive survey with a quantitative method, which uses a survey data collection tool in the form of a questionnaire with a Likert scale. The population in this research is all students of one senior high school. The sampling technique used a stratified random sampling method. The data analysis technique is descriptive and inferential, non-parametric statistics with the Kruskall-Wallis Test, Post Hoc Test, and Mann-Whitney U Test. The results showed that students' learning motivation is very high on indicators of future expectations and future is 81%. High motivation was shown by students in aspects of a conducive learning environment, with a percentage of 77.66%, in aspects of desire and desire to succeed with a percentage of 77.443%, and in aspects of exciting activities in learning with a percentage of 65.60%. According to the survey results, it was concluded that student learning motivation showed an average percentage of 64.98%, included in the high category, and there were differences in student learning motivation for each level in online learning during the COVID-19 pandemic, and there were differences in learning motivation between male and female students.
Quadratic equations are an important topic in mathematics at the secondary school level because this topic is widely used in solving problems in subsequent materials such as functions, logarithms, trigonometry, and several other materials. However, many students still make mistakes in solving quadratic equation problems. This study aims to get an overview of student errors in solving quadratic equation problems. The method used in this research is a systematic literature review. After going through the inclusion and quality test stages, the literature reviewed was 12 articles. The results of this study show that there are several student errors in quadratic equation material, namely concept errors, procedural errors, and operation errors and the factors that cause them are students not understanding the problem well, not understanding the sequence of steps used to solve the problem, and not being careful in calculating the final result, forgetting, answering originally and rushing in calculating.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan penalaran matematis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Systematic Literature Review (SLR). Terdapat 6 artikel yang dikaji setelah melalui tahap inklusi dan uji kualitas. Beberapa kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu artikel dipublikasi pada rentang tahun 2015-2022, penelitian dilakukan di Indonesia dan menggunakan metode penelitian kuantitatif serta populasi penelitian dapat berasal dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis, model PBL, PjBL maupun karakteristik budaya lokal dapat diintegrasikan dengan pendekatan STEM. Adapun untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis, guru dapat mengimplementasikan model ICARE dengan pendekatan STEM. Hasil kajian literatur yang telah dilakukan menunjukkan bahwa implementasi STEM efektif atau berperan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan penalaran matematis
Penggunaan media pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman gaya belajar dan kemampuan peserta didik sangat dibutuhkan dalam pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk media pembelajaran adaptif dengan teknik detour terkait materi kaidah pencacahan yang valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika peserta didik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik media dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media adaptif. Penelitian ini adalah penelitian desain dengan menggunakan model Plomp yang terdiri dari 3 fase, yaitu tahap studi pendahuluan, pengembangan prototipe, dan penilaian. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, angket dan tes. Hasil uji validitas produk menunjukkan bahwa media memiliki nilai validitas 3,48 yang berada dalam kategori valid. Rata rata skor keterlaksanaan memperoleh skor 3,58 dan mencapai kategori sangat praktis, rata rata skor respon peserta didik 3,47 pada kategori praktis dan rata rata skor respon guru 3,75 pada kategori sangat praktis. Hasil uji efektivitas dari hasil tes pemahaman konsep memperoleh skor 96,47 berada pada kriteria tuntas dengan persentase ketuntasan 100%. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran adaptif dengan teknik detour pada materi kaidah pencacahan berkualitas valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal geometri analitik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan pada penelitian ini adalah 12 orang mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengontrak mata kuliah geometri analitik. Instrumen soal yang digunakan pada penelitian ini adalah tiga butir soal uraian pada topik garis. Pada hasil penelitian ini didapatkan bahwa kemampuan representasi matematis mahasiswa calon guru pada mata kuliah geometri analitik dalam topik garis masih kurang. Dari ketiga indikator kemampuan representasi matematis, didapatkan bahwa partisipan dapat dengan baik menampilkan reprsentasi visual berupa gambar atau grafik, kemudian untuk representasi persamaan atau ekspresi matematis dapat dicapai dengan baik oleh hampir seluruh partisipan. Dan indikator yang paling sedikit dicapai oleh partisipan adalah indikator representasi verbal pada indikator ini hanya ada dua partisipan yang mampu menampilkannya.
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik dengan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) yang valid dan praktis untuk menanamkan kemampuan penalaran peserta didik kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Pundong Kab.Bantul. Jenis penelitian yang digunakan yaitu R&D (Research and Development) dengan model ADDIE (Analisys, Design, Development, Implementation, Evaluation). Teknis pengumpulan data dilakukan dengan angket yang dinilai oleh ahli materi dan ahli media. Lembar angket siswa diberikan ke peserta didik agar mendapatkan respon terhadap pengembangkan LKPD. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada data kevalidan dan kepraktisan LKPD yang terkategori valid, dimana ahli materi memberi penilaian dengan persentase rerata 4,63 dengan kategori sangat baik. Ahli media memberikan penilaian dengan persentase rerata 4,83 dengan kategori sangat baik. Sedangkan dari hasil uji coba respon peserta didik terhadap LKPD, terkategori praktis dimana persentase respon rerata skor 3,30 kategori baik. Sehingga LKPD dengan pendekatan RME dinyatakan valid dan praktis.
Asesmen Nasional (AN) adalah suatu penilaian pada Kurikulum Merdeka Belajar yang terbagi dalam 3 bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen Nasional bertujuan untuk merubah paradigma pendidikan Indonesia guna mengevaluasi hasil, proses dan input kegiatan belajar siswa. Asesmen Nasional (AN) perlu dipahami oleh guru sebagai salah satu dari peserta Asesmen Nasional (AN). Guru perlu memahami Asesmen Nasional (AN) agar guru memahami proses pelaksanaan AN sehingga mampu memberikan hasil dalam melihat kemampuan literasi dan numerasi siswa, profil pelajar Pancasila serta informasi konkrit terkait keadaan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman guru matematika terhadap Asesmen Nasional. Subjek pada penelitian ini yaitu 16 guru matematika. Penelitian menggunakan metode survei dengan menyebarkan angket melalui google form. Aspek pada angket berupa daftar pertanyaan terkait Asesmen Kompetensi Minimum seperti konten pembelajaran matematika, cakupan konten serta keterkaitan AKM dengan pembelajaran. Pada survei karakter dan survei lingkungan belajar, daftar pertanyaan berupa tujuan dari pelaksanaan survei serta fungsi dari survei tersebut. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 57,4% guru telah memahami Asesmen Nasional dan 42,6% guru yang belum memahami dengan baik tentang Asesmen Nasional. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa guru memerlukan pelatihan atau sosialisasi tentang implementasi kurikulum Merdeka Belajar supaya tujuan dari kurikulum tersebut dapat terimplementasi dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jenis, penyebab dan solusi dari kesalahan yang dikerjakan siswa dalam menyelesaikan soal teorema pythagoras. Metode dan jenis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelas VIII di SMP Negeri 2 Pangkalan Kerinci tahun Pelajaran 2021/2022. Teknik pengambilan subjek dipilih secara acak atas dasar tersedianya kelas untuk dilakukan penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 21 orang siswa kelas VIII. Soal yang diberikan terdiri dari enam butir soal materi teorema pythagoras. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami siswa saat menyelesaikan teorema pythagoras di sekolah tersebut adalah 1) Kesalahan konseptual 30%. 2) Kesalahan prosedural 44%. 3) Kesalahan teknik 26 %. Penyebab kesulitan siswa yaitu: 1) Pengetahuan yang diperoleh siswa hanya sebagian. 2) Kurang berartinya pembelajaran sehingga pemahaman siswa kurang. 3) Kesalahan prosedural karena guru tidak mengulang kembali materi yang berkaitan dengan penyelesaian soal