Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif dengan tingkatan kreativitasnya yang beragam, maka diperlukanlah dukungan dari lingkungan yang baik. Sejatinya pembelajaran di PAUD lebih menekankan pada kemampuan berpikir akademik (konvergen) sementara proses berpikir kreatif (divergen) menjadi jarang disentuh. Orangtua dan guru dapat membantu mengembangkan kreativitas anak dengan menciptakan situasi belajar sambil bermain. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menaruh kepercayaan terhadap kemampuan dirinya, berani mengembangkan gagasan baru, dan memiliki kesempatan bermain sesuai dengan minat dan bakatnya. Pendidikan yang diberikan dapat menstimulasi anak usia dini agar mereka lebih berkembang dan kreatif. Guru dan orangtua tidak hanya membuat anak pintar dalam sesaat dengan memaksakan anak harus belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan daya kemampuannya. Tindakan itu akan mematikan kreativitas anak dan hasilnya anak tidak mempunyai kepercayaan diri. Memberikan penghargaan bagi setiap hasil karya anak akan memberikan dorongan positif bagi anak dari pada hukuman dan komentar negatif yang membuat anak menjadi takut dan terpojokkan. Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, tempat yang memiliki dua syarat yaitu; (1) rasa aman dari gangguan dan tekanan; dan (2) kemerdekaan psikologis. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, takut dicela, takut dicemooh, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya, anak-anak yang memperoleh rasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. “Inovasi-inovasi” akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman. Bagaimana mungkin seorang anak dapat bermain dan belajar dengan nyaman bila mereka harus berada dalam ruang yang sempit, pengap dan gelap. Lantas bagaimana bisa tumbuh rasa ingin tahu anak bila ia selalu berhadapan dengan lingkungan yang kosong”, “rapi” dan “steril”. Adanya praktik pendidikan yang kurang menghargai kebebasan anak sebagai praksis pendidikan yang membelenggu, bukan membebaskan.
{"title":"Mutu Pendidikan dalam Penguatan Kreativitas Anak Prasekolah","authors":"W. Putra","doi":"10.54604/tdb.v11i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.43","url":null,"abstract":"Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif dengan tingkatan kreativitasnya yang beragam, maka diperlukanlah dukungan dari lingkungan yang baik. Sejatinya pembelajaran di PAUD lebih menekankan pada kemampuan berpikir akademik (konvergen) sementara proses berpikir kreatif (divergen) menjadi jarang disentuh. Orangtua dan guru dapat membantu mengembangkan kreativitas anak dengan menciptakan situasi belajar sambil bermain. Anak dapat mengembangkan kreativitasnya dengan menaruh kepercayaan terhadap kemampuan dirinya, berani mengembangkan gagasan baru, dan memiliki kesempatan bermain sesuai dengan minat dan bakatnya. Pendidikan yang diberikan dapat menstimulasi anak usia dini agar mereka lebih berkembang dan kreatif. Guru dan orangtua tidak hanya membuat anak pintar dalam sesaat dengan memaksakan anak harus belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan daya kemampuannya. Tindakan itu akan mematikan kreativitas anak dan hasilnya anak tidak mempunyai kepercayaan diri. Memberikan penghargaan bagi setiap hasil karya anak akan memberikan dorongan positif bagi anak dari pada hukuman dan komentar negatif yang membuat anak menjadi takut dan terpojokkan. Kreativitas akan tumbuh pada tempat yang tepat, tempat yang memiliki dua syarat yaitu; (1) rasa aman dari gangguan dan tekanan; dan (2) kemerdekaan psikologis. Anak-anak yang tidak merasa aman karena dinakali teman, takut kotor, takut jatuh, takut dimarahi, takut dicela, takut dicemooh, akan mengalami hambatan proses kreativitas. Sebaliknya, anak-anak yang memperoleh rasa aman, akan memulai segala aktivitas dengan perasaan lapang dan menyenangkan. “Inovasi-inovasi” akan lahir ketika anak merasakan ketiadaan ancaman. Bagaimana mungkin seorang anak dapat bermain dan belajar dengan nyaman bila mereka harus berada dalam ruang yang sempit, pengap dan gelap. Lantas bagaimana bisa tumbuh rasa ingin tahu anak bila ia selalu berhadapan dengan lingkungan yang kosong”, “rapi” dan “steril”. Adanya praktik pendidikan yang kurang menghargai kebebasan anak sebagai praksis pendidikan yang membelenggu, bukan membebaskan.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44213126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran Tahsin dan Tahfidz al-Qur’an harus dikelola dengan berkualitas dan bermutu, pembelajaran yang dimaksud lebih dari sekedar menyampaikan ilmu, akan tetapi juga memastikan keterserapan dan pemahaman siswa serta keterampilan dan motivasi siswa untuk mengamalkannya demi kemaslahatan umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan upaya guru tahsin untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz di SMP IT Cendekia Takengon. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz para siswa/i adalah dengan cara pengulangan bacaan perayat dan bimbingan secara klasikal, serta menugaskan para siswa/i untuk menghafal al-Qur’an di rumah dan menyetorkannya di sekolah. Dan tugas bagi para orang tua untuk mengulang/muraja’ah hafalan anaknya di rumah. Metode pelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz ialah dengan menggunakan metode klasikal, yaitu penyampaian materi tahsin dengan menggunakan buku asyafi’i kepada para siswa/i. lalu guru menggunakan metode talaqqi untuk meningkatkan kualitas siswa/i dalam menghafal al-Qur’an. Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya guru meningkatkan kualitas tafsin dan tahfidz di SMP IT Cendikia Takengon dari faktor penghambat yaitu: a) Kurangnya tenaga pengajar, b) Waktu yang sedikit. Faktor pendukung yaitu: a) kerja sama dengan para orang tua, b) buku untuk penyampaian sudah tersedia.
Tahsin和Tahfidz古兰经的学习必须经过高质量和高质量的管理,这一学习不仅意味着传授科学,而且还确保了学生的接受、理解、技能和动机,使其对人民有益。本研究旨在揭示tahsin教师努力提高tahsin和tahfidz在SMP学者takon上的质量。这种研究是利用定性方法进行的实地研究。本研究采用的数据收集技术为:观察、采访和记录。教师为提高tahsin和tahfidz学生的素质所作的研究发现,以一种古典文学和指导的方式进行研究,并委托学生在家学习古兰经并将其保存在学校。父母也有责任在家里重复病征教师用来提高tahsin和tahfidz的教学法是使用一种古典方法,将tahsin材料以《asyafi i》(asyafi i)一书传达给学生。然后老师用塔拉奇的方法提高学生学习古兰经的质量。支持和抑制教师努力提高tafsin和tahfidz的质量在SMP IT Cendikia Takengon的抑制因子是:a)缺乏教师,b)时间很短。一个促成因素是:a)与家长合作,b)分发书籍。
{"title":"Upaya Guru Tahsin dalam Meningkatkan Kualitas Tahsin dan Tahfidz Al-Qur’an di SMP IT Cendikia Takengon","authors":"Musradinur Musradinur, Joni Harnedi, Edy Saputra","doi":"10.54604/tdb.v12i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v12i2.34","url":null,"abstract":"Pembelajaran Tahsin dan Tahfidz al-Qur’an harus dikelola dengan berkualitas dan bermutu, pembelajaran yang dimaksud lebih dari sekedar menyampaikan ilmu, akan tetapi juga memastikan keterserapan dan pemahaman siswa serta keterampilan dan motivasi siswa untuk mengamalkannya demi kemaslahatan umat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan upaya guru tahsin untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz di SMP IT Cendekia Takengon. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz para siswa/i adalah dengan cara pengulangan bacaan perayat dan bimbingan secara klasikal, serta menugaskan para siswa/i untuk menghafal al-Qur’an di rumah dan menyetorkannya di sekolah. Dan tugas bagi para orang tua untuk mengulang/muraja’ah hafalan anaknya di rumah. Metode pelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan kualitas tahsin dan tahfidz ialah dengan menggunakan metode klasikal, yaitu penyampaian materi tahsin dengan menggunakan buku asyafi’i kepada para siswa/i. lalu guru menggunakan metode talaqqi untuk meningkatkan kualitas siswa/i dalam menghafal al-Qur’an. Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya guru meningkatkan kualitas tafsin dan tahfidz di SMP IT Cendikia Takengon dari faktor penghambat yaitu: a) Kurangnya tenaga pengajar, b) Waktu yang sedikit. Faktor pendukung yaitu: a) kerja sama dengan para orang tua, b) buku untuk penyampaian sudah tersedia.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48250033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akibat Pandemi Covid-19 Belajar dari rumah menjadi sebuah keharusan, pada prosesnya pembelajaran dilakukan dari jarak jauh melalui media teknologi. Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di TK Swasta IT Sunnah An-Najah. Metode yang digunakan yakni menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan yakni dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi, display dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru terus berupaya memberikan yang terbaik, melalui berbagai kegiatan, dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang menyenangkan, mencari inovasi-inovasi baru. Salah satunya dengan melalui kompetisi dan kuis serta pemberian reward dapat meningkatkan semangat anak dalam belajar.
{"title":"Upaya Guru dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di TK Swasta IT Sunnah An-Najah","authors":"Abdul Hafiz, Nofil Gusfira, Lidya Hastuti","doi":"10.54604/tdb.v11i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.37","url":null,"abstract":"Akibat Pandemi Covid-19 Belajar dari rumah menjadi sebuah keharusan, pada prosesnya pembelajaran dilakukan dari jarak jauh melalui media teknologi. Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di TK Swasta IT Sunnah An-Najah. Metode yang digunakan yakni menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan yakni dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi, display dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru terus berupaya memberikan yang terbaik, melalui berbagai kegiatan, dengan menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang menyenangkan, mencari inovasi-inovasi baru. Salah satunya dengan melalui kompetisi dan kuis serta pemberian reward dapat meningkatkan semangat anak dalam belajar.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45042048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dengan adanya budaya Islami di sekolah atau Lembaga Pendidikan Islam dapat mengenalkan dan menanamkan nilai – nilai agama islam sehingga pada proses perkembangan anak nantnya senantiasa berpegang teguh terhadap nilai – nilai ajaran agama islam dan dapat membentuk akhlaqul karimah peserta didik, selain itu dapat mewujudukan nilai ajaran agama sebagai tradisi yang harus diterapkan oleh lembaga pendidikan islam kepemimpinan kepalaa sekolah merupakan faktor yang menjadi kunci pendorong keberhasilan dan keberlangsungan suatu budaya sekolah dengan menggunkan strategi kepemimpinan suatu cara agar dapat mengembangkan budaya islami di sekolah.
{"title":"Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Islami di Sekolah Menengah Pertama","authors":"Susanti Arian Fitry","doi":"10.54604/tdb.v11i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.38","url":null,"abstract":"Dengan adanya budaya Islami di sekolah atau Lembaga Pendidikan Islam dapat mengenalkan dan menanamkan nilai – nilai agama islam sehingga pada proses perkembangan anak nantnya senantiasa berpegang teguh terhadap nilai – nilai ajaran agama islam dan dapat membentuk akhlaqul karimah peserta didik, selain itu dapat mewujudukan nilai ajaran agama sebagai tradisi yang harus diterapkan oleh lembaga pendidikan islam kepemimpinan kepalaa sekolah merupakan faktor yang menjadi kunci pendorong keberhasilan dan keberlangsungan suatu budaya sekolah dengan menggunkan strategi kepemimpinan suatu cara agar dapat mengembangkan budaya islami di sekolah.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47560930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study discusses the translation quality and strategy from English int Indonesiano. the data used were 5 items translation products, from English to Indonesian, The English text translated consisted of 300 words. In this case the students were permitted to use offline/electronic dictionary when translating the text. The study employed the translation strategy theories proposed by Nababan, translation methods (literal and oblique translation) and translation procedures (borrowing, calque, literal translation, modulation, transposition, equivalence, and adaptation). Findings showed that the applicants tended to use the local strategy and literal method in their translation. This affected the quality of the translation, making it less natural in the target language. In addition, there was mistranslation due to inaccurate/wrong word choices, causing the messages within the source text to fail to be conveyed. This study is hoped to bring valuable input for the translation studies and courses in the future.
{"title":"Quality And Strategy Of Translation Of Mathematics Text From English To Language Indonesia Students IAIN Takengon","authors":"Lola Mandasari","doi":"10.54604/tdb.v11i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i1.30","url":null,"abstract":"This study discusses the translation quality and strategy from English int Indonesiano. the data used were 5 items translation products, from English to Indonesian, The English text translated consisted of 300 words. In this case the students were permitted to use offline/electronic dictionary when translating the text. The study employed the translation strategy theories proposed by Nababan, translation methods (literal and oblique translation) and translation procedures (borrowing, calque, literal translation, modulation, transposition, equivalence, and adaptation). Findings showed that the applicants tended to use the local strategy and literal method in their translation. This affected the quality of the translation, making it less natural in the target language. In addition, there was mistranslation due to inaccurate/wrong word choices, causing the messages within the source text to fail to be conveyed. This study is hoped to bring valuable input for the translation studies and courses in the future.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44805146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article describes the reform of Islamic education in the 20 th century with Islamic thought, as well as ideas that have also entered the world of education. One of the things that can be seen from the view of education is the emergence of efforts to search in materials and methods. Meanwhile, Islamic education reform in the 21st century cannot be separated from the goal of national education, especially in solving problems that occur in the 21st century, which is to build superior people so that they are able to face and solve problems in various lives.
{"title":"Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia Abad Ke-20 dan Abad Ke-21","authors":"Misnatun Misnatun","doi":"10.54604/tdb.v11i1.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i1.32","url":null,"abstract":"This article describes the reform of Islamic education in the 20 th century with Islamic thought, as well as ideas that have also entered the world of education. One of the things that can be seen from the view of education is the emergence of efforts to search in materials and methods. Meanwhile, Islamic education reform in the 21st century cannot be separated from the goal of national education, especially in solving problems that occur in the 21st century, which is to build superior people so that they are able to face and solve problems in various lives.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41463435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Madrasah Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan tahun 457-459 H/1065 M (Abad IV) oleh Nizham al-Mulk dari Dinasti Saljuk. Madrasah Nizhamiyah adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah. Madrasah Nizham al-Mulk bernama Nizhamiyah dan termasyhur di seluruh dunia di antaranya madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah di Baghdad (selain madrasah Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lain). Madrasah Nizhamiyah itu dapat disamakan dengan fakultas-fakultas atau perguruan tinggi masa sekarang, mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dunia Islam abad pertengahan, setidaknya didukung oleh adanya kekuatan sistem pendidikan yang integral dan dinamis. Melalui proses kelembagaan ini, pendidikan Islam telah mampu menghasilkan cendekiawan-cendekiawan besar disegala bidang keilmuan. Kebebasan ilmiah yang dikembangkan sangat ditopang dengan tersedianya perpustakaan yang memadai yang demikian masih terbungkus dengan akhlak Islamiyah yang diperhatikan, baik oleh guru maupun oleh muridnya. Disinilah sesungguhnya kekuatan dan perkembangan pendidikan Islam abad pertengahan yang demikian kondusif bagi pengembangan peradaban umat manusia.
{"title":"Pengaruh Madrasah Nizhamiyah Terhadap Perkembangan Pendidikan Islam","authors":"Ramsah Ali","doi":"10.54604/tdb.v11i1.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i1.31","url":null,"abstract":"Madrasah Nizhamiyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan tahun 457-459 H/1065 M (Abad IV) oleh Nizham al-Mulk dari Dinasti Saljuk. Madrasah Nizhamiyah adalah madrasah yang pertama kali muncul dalam sejarah pendidikan Islam yang berbentuk lembaga pendidikan dasar sampai perguruan tinggi yang dikelola oleh pemerintah. Madrasah Nizham al-Mulk bernama Nizhamiyah dan termasyhur di seluruh dunia di antaranya madrasah tersebut yang terkenal dan terpenting adalah Nizhamiyah di Baghdad (selain madrasah Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan, Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lain). Madrasah Nizhamiyah itu dapat disamakan dengan fakultas-fakultas atau perguruan tinggi masa sekarang, mengingat gurunya adalah ulama besar yang termasyhur. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dunia Islam abad pertengahan, setidaknya didukung oleh adanya kekuatan sistem pendidikan yang integral dan dinamis. Melalui proses kelembagaan ini, pendidikan Islam telah mampu menghasilkan cendekiawan-cendekiawan besar disegala bidang keilmuan. Kebebasan ilmiah yang dikembangkan sangat ditopang dengan tersedianya perpustakaan yang memadai yang demikian masih terbungkus dengan akhlak Islamiyah yang diperhatikan, baik oleh guru maupun oleh muridnya. Disinilah sesungguhnya kekuatan dan perkembangan pendidikan Islam abad pertengahan yang demikian kondusif bagi pengembangan peradaban umat manusia.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46228128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to find out whether or not small group discussion was effective in increasing students’ reading comprehension. Quantitative method was applied in this research by using quasi experimental design with two independent samples. The population taken in this research was the eighth grade students of SMP N 2 Takengon which was 221 students in total, while the samples were class VIII-2 and VIII-3 which were opted by applying random sampling. To collect the data, test was carried out to see the influence of applying SGD in the experimental class. From the data analysis, it can be seen that the mean score for experimental class before and after treatment were 46 and 66,5, while the mean score for control class were 45 and 53. The result of t-test showed that t-score (5,25) is higher than t-table (1,9) indicating that alternative hypothesis (Ha) was accepted and null hypothesis (Ho) was rejected. It signifies that small group discussion was effective in increasing students’ reading comprehension. It is suggested that the teachers apply this technique in teaching and learning.
本研究的目的是了解小组讨论在提高学生阅读理解方面是否有效。本研究采用两个独立样本的准实验设计,采用定量方法。本研究中的人群是SMP N 2 Takengon的八年级学生,共有221名学生,而样本是通过随机抽样选择的VIII-2和VIII-3班。为了收集数据,我们在实验班上进行了测试,以了解SGD应用的影响。从数据分析中可以看出,实验班在治疗前后的平均得分分别为46和66.5,而对照班的平均得分为45和53。t检验结果表明,t核(5,25)高于t表(1,9),表明替代假设(Ha)被接受,零假设(Ho)被拒绝。这表明小组讨论对提高学生的阅读理解是有效的。建议教师在教学中运用这一技巧。
{"title":"Small Group Discussion Toward Students’ Reading Comprehension: Effective","authors":"Rusmiati Rusmiati, F. Fitriani, Rahmanita Zakaria","doi":"10.54604/tdb.v11i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i1.29","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to find out whether or not small group discussion was effective in increasing students’ reading comprehension. Quantitative method was applied in this research by using quasi experimental design with two independent samples. The population taken in this research was the eighth grade students of SMP N 2 Takengon which was 221 students in total, while the samples were class VIII-2 and VIII-3 which were opted by applying random sampling. To collect the data, test was carried out to see the influence of applying SGD in the experimental class. From the data analysis, it can be seen that the mean score for experimental class before and after treatment were 46 and 66,5, while the mean score for control class were 45 and 53. The result of t-test showed that t-score (5,25) is higher than t-table (1,9) indicating that alternative hypothesis (Ha) was accepted and null hypothesis (Ho) was rejected. It signifies that small group discussion was effective in increasing students’ reading comprehension. It is suggested that the teachers apply this technique in teaching and learning. ","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45554846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alquran merupakan firman Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi umat manusia dalam menata kehidupannya, agar manusia memmperoleh kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat kelak. Salah satu masalah yang diungkapkan dalam Alquran adalah jilbab dalam konteks sebagai pakaian bagi kaum muslimah. Jilbab adalah salah satu busana yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada umat muslimah, yang terkandung dalam surat an-Nur ayat 31 dan al-Ahzab 59. Jilbab berfungsi di antaranya sebagai pelindung, perhiasan, penunjuk identitas, dan penghalang dari gangguan para lelaki. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian ini menemukan bahwa pendapat M. Qurais Shihab tentang jilbab lebih longgar daripada ulama terdahulu. Beliau berpendapat bahwa jilbab sebagai pakaian wanita muslimah tidaklah wajib dalam arti menutupi seluruh anggota badan. Jilbab seperti itu hanyalah sebuah adat buatan bangsa Arab saja, yang saat itu untuk membedakan antara budak dan wanita merdeka agar mereka tidak diganggu. Sehingga tidak wajar menyatakan terhadap mereka yang tidak berjilbab secara pasti telah melanggar petunjuk agama. Menurut beliau tidak ada ayat Alquran yang pasti dalam menentukan batas-batas aurat wanita. Dan sampai saat inipun menurutnya para ulama masih berbeda pendapat dalam membahasnya.
{"title":"Ayat-Ayat Jilbab dalam Tafsir Al-Misbah","authors":"Siti Rif’atussa’adah Sitorus Pane","doi":"10.54604/tdb.v11i2.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.42","url":null,"abstract":"Alquran merupakan firman Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi umat manusia dalam menata kehidupannya, agar manusia memmperoleh kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat kelak. Salah satu masalah yang diungkapkan dalam Alquran adalah jilbab dalam konteks sebagai pakaian bagi kaum muslimah. Jilbab adalah salah satu busana yang diwajibkan oleh Allah SWT kepada umat muslimah, yang terkandung dalam surat an-Nur ayat 31 dan al-Ahzab 59. Jilbab berfungsi di antaranya sebagai pelindung, perhiasan, penunjuk identitas, dan penghalang dari gangguan para lelaki. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian ini menemukan bahwa pendapat M. Qurais Shihab tentang jilbab lebih longgar daripada ulama terdahulu. Beliau berpendapat bahwa jilbab sebagai pakaian wanita muslimah tidaklah wajib dalam arti menutupi seluruh anggota badan. Jilbab seperti itu hanyalah sebuah adat buatan bangsa Arab saja, yang saat itu untuk membedakan antara budak dan wanita merdeka agar mereka tidak diganggu. Sehingga tidak wajar menyatakan terhadap mereka yang tidak berjilbab secara pasti telah melanggar petunjuk agama. Menurut beliau tidak ada ayat Alquran yang pasti dalam menentukan batas-batas aurat wanita. Dan sampai saat inipun menurutnya para ulama masih berbeda pendapat dalam membahasnya.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44204399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan, menalat, memprediksi, mengeavaluasi dan merefleksikan serta dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip, membantu meningkatkan potensi dan rasa percaya diri siswa dalam matematika. Penulis melihat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMP Negeri 34 Takengon masih kurang, khususnya pada pelajaran matematika materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Oleh sebab itu, peneliti memilih model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Adapaun tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Di SMP Negeri 34 Takengon. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah siswa seluruh kelas VIII sebanyak 44 siswa. Dalam pengambilan sampel penulis menggunkan teknik cluster random Sampling. Berdasarkan pengambilan sampel peneliti memilih kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan VIII2 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung > ttabel atau 4,560 > 4,551, maka Ha diterima dengan kriteria α = 0,05. Artinya terdapat peningkatan kemapuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) di SMP Negeri 34 Takengon.
{"title":"Aplikasi Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa","authors":"Lola Mandasari","doi":"10.54604/tdb.v11i2.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.54604/tdb.v11i2.39","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan, menalat, memprediksi, mengeavaluasi dan merefleksikan serta dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip, membantu meningkatkan potensi dan rasa percaya diri siswa dalam matematika. Penulis melihat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa di SMP Negeri 34 Takengon masih kurang, khususnya pada pelajaran matematika materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Oleh sebab itu, peneliti memilih model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Adapaun tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Di SMP Negeri 34 Takengon. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah siswa seluruh kelas VIII sebanyak 44 siswa. Dalam pengambilan sampel penulis menggunkan teknik cluster random Sampling. Berdasarkan pengambilan sampel peneliti memilih kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan VIII2 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung > ttabel atau 4,560 > 4,551, maka Ha diterima dengan kriteria α = 0,05. Artinya terdapat peningkatan kemapuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) di SMP Negeri 34 Takengon.","PeriodicalId":31910,"journal":{"name":"Tadib","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46422151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}