首页 > 最新文献

Nalars最新文献

英文 中文
POLA PERUBAHAN KAWASAN DAN FUNGSI BANGUNAN EKS PABRIK GULA COLOMADU KARTASURA COLOMAD COLOMAD工作考核功能
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.17-26
D. Natalia
ABSTRAK. Pabrik gula di pulau Jawa mengalami perkembangan yang pesat pada awal abad ke-18 ketika Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa perkebunan tebu. Perubahan dinamika politik dan perubahan dalam pengelolaan berdampak juga berdampak pada penutupan pabrik gula. Pemerintah melalui kementerian BUMN kemudian melakukan revitalisasi pada beberapa pabrik gula yang sudah tidak beroperasi. Hal ini dilakukan untuk melestarikan bangunan bersejarah dan juga memberikan nilai tambah bagi bangunan. Revitalisasi dilakukan dengan cara merubah fungsi bangunan menjadi obyek wisata dengan melakukan beberapa perubahan pada kawasan pabrik gula untuk mendukung kegiatan tersebut salah satunya adalah Pabrik Gula Colomadu. Perubahan fungsi pabrik gula tersebut menyebabkan adanya perubahan spasial pada bangunan dan lingkungan termasuk pada kawasan emplasement. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dalam upaya untuk mengkaji secara mendalam mengenai perubahan pola spasial pabrik gula yang telah mengalami revitalisasi sebagai upaya meningkatkan nilai dan visual bangunan. Hasil penelitian ini untuk mengetahui dinamika perubahan kawasan dan fungsi bangunan pabrik gula yang mengalami revitalisasi dengan adaptive reuse. Kata kunci:pola perubahan kawasan, perubahan fungsi bangunan, Eks Pabrik Gula Colomadu ABSTRACT. Sugar factories in Java Island experienced rapid development in the early 18th century when the Dutch implemented a forced labor policy at the sugarcane plantation. Dynamics in political and managerial changes caused the closure of sugar factories. Through the Ministry of State-Owned Enterprises, the government revitalized several sugar factories that were no longer operating. The revitalization was carried out to preserve historic buildings and provide added value to them. This plan was carried out by changing the function of the building into a tourist attraction and making several changes to the sugar factories. One of the revitalized sugar factories is the Colomadu Sugar Factory. The difference in the function of the sugar factory causes spatial differences in the building and the environment, including the emplacement area. The method used is qualitative to examine in depth the changes in the sugar factory's spatial pattern, which has undergone revitalization as an effort to increase the value and visuals of the building. The results of this study are to examine the dynamics of changes in the area and function of the sugar factory, which was revitalized through adaptive reuse. Keywords: area change pattern, change of building function, former Colomadu Sugar Factory
摘要18世纪初,当荷兰实行牧场政策时,爪哇岛上的糖厂经历了快速发展。政治动态的变化和管理层的变化也影响着糖厂的关闭。政府通过BUMN部振兴了一些不再运营的糖厂。这样做是为了保护历史建筑,也为建筑增加价值。通过对糖厂区域进行一些改造来支持这一活动,将建筑的功能转变为旅游对象,其中之一就是Colomadu Gula工厂。糖厂功能的变化导致建筑和环境的空间变化,包括位置区域。一种定性的方法,试图深入研究糖厂空间格局的变化,这些变化经过了振兴,试图增加价值和视觉建筑。本研究的结果是找出区域变化的动态以及经过适应性再利用改造的糖厂建筑的功能。关键词:区域变化格局,建筑功能变化,Colomadu Gula Factory ex爪哇岛的糖厂在18世纪初经历了快速发展,当时荷兰在甘蔗种植园实施了强迫劳动政策。政治和管理变革的动态导致糖厂关闭。政府通过国有企业部振兴了几家不再运营的糖厂。振兴是为了保护历史建筑并为其提供附加值。这项计划是通过将建筑的功能改为旅游景点并对糖厂进行几次改造来实现的。其中一个振兴的糖厂是Colomadu糖厂。糖厂功能的差异导致了建筑和环境的空间差异,包括安置区。所使用的方法是定性的,以深入研究糖厂空间格局的变化,为了提高建筑的价值和视觉效果,糖厂进行了振兴。这项研究的结果是检验糖厂面积和功能的变化动态,糖厂通过适应性再利用得以振兴。(关键词:区域变化格局、建筑功能变化、原科罗马都糖厂
{"title":"POLA PERUBAHAN KAWASAN DAN FUNGSI BANGUNAN EKS PABRIK GULA COLOMADU KARTASURA","authors":"D. Natalia","doi":"10.24853/nalars.22.1.17-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.17-26","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Pabrik gula di pulau Jawa mengalami perkembangan yang pesat pada awal abad ke-18 ketika Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa perkebunan tebu. Perubahan dinamika politik dan perubahan dalam pengelolaan berdampak juga berdampak pada penutupan pabrik gula. Pemerintah melalui kementerian BUMN kemudian melakukan revitalisasi pada beberapa pabrik gula yang sudah tidak beroperasi. Hal ini dilakukan untuk melestarikan bangunan bersejarah dan juga memberikan nilai tambah bagi bangunan. Revitalisasi dilakukan dengan cara merubah fungsi bangunan menjadi obyek wisata dengan melakukan beberapa perubahan pada kawasan pabrik gula untuk mendukung kegiatan tersebut salah satunya adalah Pabrik Gula Colomadu. Perubahan fungsi pabrik gula tersebut menyebabkan adanya perubahan spasial pada bangunan dan lingkungan termasuk pada kawasan emplasement. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dalam upaya untuk mengkaji secara mendalam mengenai perubahan pola spasial pabrik gula yang telah mengalami revitalisasi sebagai upaya meningkatkan nilai dan visual bangunan. Hasil penelitian ini untuk mengetahui dinamika perubahan kawasan dan fungsi bangunan pabrik gula yang mengalami revitalisasi dengan adaptive reuse. Kata kunci:pola perubahan kawasan, perubahan fungsi bangunan, Eks Pabrik Gula Colomadu ABSTRACT. Sugar factories in Java Island experienced rapid development in the early 18th century when the Dutch implemented a forced labor policy at the sugarcane plantation. Dynamics in political and managerial changes caused the closure of sugar factories. Through the Ministry of State-Owned Enterprises, the government revitalized several sugar factories that were no longer operating. The revitalization was carried out to preserve historic buildings and provide added value to them. This plan was carried out by changing the function of the building into a tourist attraction and making several changes to the sugar factories. One of the revitalized sugar factories is the Colomadu Sugar Factory. The difference in the function of the sugar factory causes spatial differences in the building and the environment, including the emplacement area. The method used is qualitative to examine in depth the changes in the sugar factory's spatial pattern, which has undergone revitalization as an effort to increase the value and visuals of the building. The results of this study are to examine the dynamics of changes in the area and function of the sugar factory, which was revitalized through adaptive reuse. Keywords: area change pattern, change of building function, former Colomadu Sugar Factory","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42567842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TELAAH HERITAGE TRAIL SEBAGAI SARANA EDUKASI STUDI PRESEDEN: HONG KONG HERITAGE TRAIL 研究踪迹作为一种教育研究工具:香港遗产
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.49-62
Ari Widyati Purwantiasning, Saeful Bahri
ABSTRAK.  Paparan ini merupakan bagian dari studi literatur dan kajian mengenai apa itu heritage trail dan bagaimana heritage trail memiliki andil besar dalam upaya pelestarian Kawasan bersejarah. Beberapa teori tentang heritage trail akan dipaparkan dalam tulisan ini dan sebuah studi preseden akan dikaji mendalam sebagai sebuah contoh penerapan kegiatan atau konsep heritage trail yang dianggap berhasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah bagaimana sebuah konsep heritage trail dapat diterapkan sebagai sarana edukasi terutama yang berkaitan dengan Kawasan bersejarah, pelestarian cagar budaya, peninggalan bangunan-bangunan cagar budaya dan tentunya sejarah dari masing-masing bangunan cagar budaya tersebut. Tinjauan yang dilakukan terhadap sebuah studi preseden yaitu Hong Kong Heritage Trail yang diangkat dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif naratif, dimana Saya mencoba memaparkan studi preseden tersebut dengan mengulasnya melalui pendekatan eksplorasi, observasi langsung dan melakukan pengamatan dan pengalaman ruang arsitektur secara langsung. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan wacana lebih luas bagi semua kalangan sehingga dapat lebih memahami bahwa kegiatan heritage trail tidak hanya berkaitan dengan bidang ilmu sejarah atau budaya saja, namun juga dapat bersinggungan dengan bidang arsitektur terutama yang berkaitan dengan pengalaman ruang arsitektur. Kata Kunci: Kawasan bersejarah, heritage trail, Hong Kong, arsitektur, cagar budaya
抽象。这些研究是关于什么是遗产足迹以及遗产如何在历史保护领域发挥重要作用的文献研究和研究的一部分。关于遗产线索的一些理论将在这篇文章中阐明,并对先例的研究将作为一个例子,将被视为成功的活动应用或遗产概念。这项研究的目的是研究一种遗产概念如何适用于主要涉及历史区域、保护保护区、保护区建筑遗迹以及每一个保护区建筑的历史。对《香港遗产路径》(Hong Kong Heritage Trail)的一项判例研究进行了回顾,该研究采用了一种观察、直接观察和直接观察建筑经验的方法来阐述这种判例研究。这篇文章希望为所有人提供一个更广泛的论述,以便更好地理解遗产足迹的活动不仅与历史或文化有关,而且还可能与建筑领域有关,特别是与建筑经验有关的建筑领域有关。关键词:历史、遗产、香港、建筑、居留地
{"title":"TELAAH HERITAGE TRAIL SEBAGAI SARANA EDUKASI STUDI PRESEDEN: HONG KONG HERITAGE TRAIL","authors":"Ari Widyati Purwantiasning, Saeful Bahri","doi":"10.24853/nalars.22.1.49-62","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.49-62","url":null,"abstract":"ABSTRAK.  Paparan ini merupakan bagian dari studi literatur dan kajian mengenai apa itu heritage trail dan bagaimana heritage trail memiliki andil besar dalam upaya pelestarian Kawasan bersejarah. Beberapa teori tentang heritage trail akan dipaparkan dalam tulisan ini dan sebuah studi preseden akan dikaji mendalam sebagai sebuah contoh penerapan kegiatan atau konsep heritage trail yang dianggap berhasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah bagaimana sebuah konsep heritage trail dapat diterapkan sebagai sarana edukasi terutama yang berkaitan dengan Kawasan bersejarah, pelestarian cagar budaya, peninggalan bangunan-bangunan cagar budaya dan tentunya sejarah dari masing-masing bangunan cagar budaya tersebut. Tinjauan yang dilakukan terhadap sebuah studi preseden yaitu Hong Kong Heritage Trail yang diangkat dalam tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif naratif, dimana Saya mencoba memaparkan studi preseden tersebut dengan mengulasnya melalui pendekatan eksplorasi, observasi langsung dan melakukan pengamatan dan pengalaman ruang arsitektur secara langsung. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan wacana lebih luas bagi semua kalangan sehingga dapat lebih memahami bahwa kegiatan heritage trail tidak hanya berkaitan dengan bidang ilmu sejarah atau budaya saja, namun juga dapat bersinggungan dengan bidang arsitektur terutama yang berkaitan dengan pengalaman ruang arsitektur. Kata Kunci: Kawasan bersejarah, heritage trail, Hong Kong, arsitektur, cagar budaya","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42012904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN STUDI ALTERNATIF DESAIN BANGUNAN TERHADAP BEBAN LATERAL PADA BANGUNAN TINGGI 替代建筑设计研究的横向结构负载
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.35-48
Efa Suriani
ABSTRAK. Kondisi tektonik Indonesia terletak pada pertemuan lempeng besar dunia dan kecil, sehingga memberi dampak bahwa wilayah tersebut berpotensi akan sering terjadi gempa. Kota Surabaya dikategorikan sebagai ibukota yang cukup padat, sehingga potensi terjadinya bahaya gempa bumi yang berasal dari sesar Kendeng terbukti aktif serta melakukan pergerakan 5 milimeter per tahun. Menyadari fenomena tersebut merupakan hal yang mutlak sebagai bahan pertimbangan dalam mendisain dan membangun bangunan di wilayah seluruh Indonesia. Sebagai usaha memperkuat pembelajaran terutama pengenalan desain seismik pada mahasiswa Arsitektur, sehingga perlu diteliti prinsip (faktor) yang mempengaruhi desain seismik dengan studi kasus adalah gedung perpustakaan kampus I UINSA, sebagai kajian studi alternatif desain bangunan terhadap ketahanan gedung akibat beban lateral. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif selanjutnya dianalisis menggunakan software Resist 4,0. Prinsip atau faktor desain seismik yang mempengaruhi pada bangunan bertingkat yaitu, informasi detail konstruksi gedung, rencana lantai (bentuk denah), data seismik (peta wilayah gempa), beban angin, jenis perkuatan struktur dan material yang digunakan baik pada arah X maupun Y, dan informasi terkait konstruksi pondasi. Alternatif pilihan desain seismik terdapat 132 pilihan kombinasi yang dapat digunakan terhadap 12 pilihan jenis perkuatan untuk lateral struktur pada arah X dan Y yang tidak sama masing-masing pada kedua arah tersebut. Pilihan tersebut dapat digunakan pada bangunan studi kasus. Hasil analisis sebagai struktur awal (pembelajaran) yang dapat digunakan oleh mahasiswa Arsitektur maupun Teknik sipil dan hasilnya tidak diperkenankan sebagai hasil desain akhir pada bangunan dilapangan. Kata kunci: beban lateral, gedung bertingkat, desain seismik, tahap awal ABSTRACT. Indonesia's tectonic conditions are located at the confluence of the world's large and small plates, thus giving the impact that the region has the potential for frequent earthquakes. Surabaya is categorized as a relatively dense capital city, so the potential for earthquake hazards from the Kendeng fault is proven active and moves 5 millimeters per year. Realizing this phenomenon is an absolute thing as a material consideration in designing and constructing buildings throughout Indonesia. To strengthen learning, especially the introduction of seismic design to Architecture students, it is necessary to examine the principles (factors) that influence seismic design with a case study of the I UINSA campus library building as an alternative study of building design against building resistance due to lateral loads. The research method is descriptive and quantitative, then analyzed using Resist 4.0 software. Seismic design principles or factors that affect high-rise buildings are detailed information on building construction, floor plans (plan form), seismic data (earthquake area maps), wind loads, types of structural reinforcement
抽象。印度尼西亚的构造条件是世界大板块和小板块的汇合,因此影响该地区可能经常发生地震。泗水被认为是一个密度相当大的首都,其震级可能是山根腹地,每年移动5毫米。认识到这一现象是考虑在印尼各地设计和建筑方面不可避免的因素。为了加强对建筑学学生的地震设计引入,有必要研究一下影响地震设计案例的原则(因素),UINSA校园图书馆(the college of UINSA institute)是一项横向结构设计的替代建筑研究。研究方法是一种定量描述性的方法,然后使用4.0残留软件进行分析。影响多层建筑的原则或地震设计因素包括建筑细节、平面图、地震数据(地图集)、地震数据(地震区域地图)、风载荷、X和Y方向的结构和材料类型以及基础建设相关信息。地震设计的替代方案是132种组合选择,在X和Y的方向和Y的横向结构中,可以用于12种不同类型的冲击选择。这些选项可以用于案例研究大楼。分析结果为建筑系或土木工程专业的学生可以使用,其结果作为现场建筑物的最终设计不允许。关键词:横向负载,多层建筑,地震设计,早期抽象阶段。印度尼西亚的技术条件存在于世界的大而小板块的一致性中,使该地区具有潜在的地震冲击。泗水被认为是一个相对温和的首都城市,因此针对Kendeng的地震故障的潜在影响是持续存在的,每年移动5毫米。这种现象的实现是印尼设计和构造过程中最重要的体现。在接下来的学习中,特别是对地震设计的介绍,特别是对架构学生的介绍,对地震设计的影响是必要的研究方法就是描述和量,然后用惯用4.0软件分析。影响建筑的地震设计原理或事实在建筑工地、地面平台、地震数据、地段、支柱恢复和材料中都使用了X和Y方向和建筑材料相关的信息。替代地震设计方案方案132个组合方案可以用来抵消X边结构和Y方向的12个选择。这些选择可以用于案例研究构建。分析的结果可以用建筑和文明工程的学生来研究,而结果不允许作为该建筑最终设计的替代品。侧向充电,高架桥,地震设计,精确度
{"title":"KAJIAN STUDI ALTERNATIF DESAIN BANGUNAN TERHADAP BEBAN LATERAL PADA BANGUNAN TINGGI","authors":"Efa Suriani","doi":"10.24853/nalars.22.1.35-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.35-48","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Kondisi tektonik Indonesia terletak pada pertemuan lempeng besar dunia dan kecil, sehingga memberi dampak bahwa wilayah tersebut berpotensi akan sering terjadi gempa. Kota Surabaya dikategorikan sebagai ibukota yang cukup padat, sehingga potensi terjadinya bahaya gempa bumi yang berasal dari sesar Kendeng terbukti aktif serta melakukan pergerakan 5 milimeter per tahun. Menyadari fenomena tersebut merupakan hal yang mutlak sebagai bahan pertimbangan dalam mendisain dan membangun bangunan di wilayah seluruh Indonesia. Sebagai usaha memperkuat pembelajaran terutama pengenalan desain seismik pada mahasiswa Arsitektur, sehingga perlu diteliti prinsip (faktor) yang mempengaruhi desain seismik dengan studi kasus adalah gedung perpustakaan kampus I UINSA, sebagai kajian studi alternatif desain bangunan terhadap ketahanan gedung akibat beban lateral. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif selanjutnya dianalisis menggunakan software Resist 4,0. Prinsip atau faktor desain seismik yang mempengaruhi pada bangunan bertingkat yaitu, informasi detail konstruksi gedung, rencana lantai (bentuk denah), data seismik (peta wilayah gempa), beban angin, jenis perkuatan struktur dan material yang digunakan baik pada arah X maupun Y, dan informasi terkait konstruksi pondasi. Alternatif pilihan desain seismik terdapat 132 pilihan kombinasi yang dapat digunakan terhadap 12 pilihan jenis perkuatan untuk lateral struktur pada arah X dan Y yang tidak sama masing-masing pada kedua arah tersebut. Pilihan tersebut dapat digunakan pada bangunan studi kasus. Hasil analisis sebagai struktur awal (pembelajaran) yang dapat digunakan oleh mahasiswa Arsitektur maupun Teknik sipil dan hasilnya tidak diperkenankan sebagai hasil desain akhir pada bangunan dilapangan. Kata kunci: beban lateral, gedung bertingkat, desain seismik, tahap awal ABSTRACT. Indonesia's tectonic conditions are located at the confluence of the world's large and small plates, thus giving the impact that the region has the potential for frequent earthquakes. Surabaya is categorized as a relatively dense capital city, so the potential for earthquake hazards from the Kendeng fault is proven active and moves 5 millimeters per year. Realizing this phenomenon is an absolute thing as a material consideration in designing and constructing buildings throughout Indonesia. To strengthen learning, especially the introduction of seismic design to Architecture students, it is necessary to examine the principles (factors) that influence seismic design with a case study of the I UINSA campus library building as an alternative study of building design against building resistance due to lateral loads. The research method is descriptive and quantitative, then analyzed using Resist 4.0 software. Seismic design principles or factors that affect high-rise buildings are detailed information on building construction, floor plans (plan form), seismic data (earthquake area maps), wind loads, types of structural reinforcement","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49024249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Identifikasi Klimatik Tropis Arsitektur Tradisional Rumah Tinggal Suku Melayu Terhadap Kenyamanan Termal 传统的马来人住宅热带气候认同热力学舒适
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.1-8
Zairin Zain, Muhammad Arshy Oktafiansyah
ABSTRAK. Rumah Melayu adalah bentuk arsitektur yang sangat penting bagi semua orang Melayu, dan bangunan itu mewujudkan tanggung jawab keluarga untuk memberikan kenyamanan bagi keluarga. Rumah tinggal melayu umumnya dipengaruhi oleh ajaran Islam, adat  Melayu Pontianak, dan Keraton Kadariyah Pontianak. Pengaruh iklim terhadap arsitektur bangunan terlihat dalam beberapa aspek, Dalam perancangan arsitektur harus memperhatikan keserasian antara kebutuhan manusia dengan lingkungan, alam, serta kondisi  cuaca dan iklim setempat. Bangunan rumah tradisional Melayu  sangat baik dalam merespon iklim tropis, Suhu dianggap hangat dan nyaman di daerah iklim tropis yaitu 25,8°C-27,1 °C. Studi ini dilakukan dengan metode observasi pengukuran terhadap kenyamanan termal. Variabel dalam penelitian ini adalah pencahayaan, suhu dan kelembapan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal, respon bangunan terhadap iklim, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi objek dalam pencapaian standar dari kenyamanan termal terkait kelembaban dan suhu di ruangan pada rumah tersebut. Penelitian ini menggunakan alat pengukur termal selama pengukuran termal di lapangan yang kemudian data–data hasil tabulasi tersebut dianalisis menggunakan metode CFD untuk melihat simulasi hasil dari pengukuran di lapangan untuk mengetahui apakah bangunan tersebut mencapai kenyamanan termal. Dikarenakan adanya faktor bukaan yang mempengaruhi rumah tersebut yang tidak memiliki ventilasi pada rumah tersebut yang hanya mengandalkan sirkulasi udara dari lantai panggung. Nilai-nilai temperatur pada titik ukur yang diperoleh pada simulasi komputer kemungkinan sama persis dengan yang diperoleh pada pengukuran hygrometer sangatlah sulit. namun terdapat persamaan kecenderungan yang terjadi, di antaranya nilai temperatur mencapai titik tertinggi pada area ruangan yang berhubungan dengan area luar dan cenderung menurun pada area ruangan dalam. Kata kunci: Rumah Melayu, Iklim Tropis, Kenyamanan Termal, Computating Fluid Dynamic (CFD) ABSTRACT. The Malay house is a significant architectural form for all Malays, and the building embodies the family's responsibility to provide comfort. Islamic teachings, Pontianak Malay customs, and the Pontianak Kadariyah Palace generally influence Malay houses. The influence of climate on building architecture can be seen in several aspects. It is necessary to pay attention to the harmony between human needs and the environment, nature, and local weather and climate conditions in architectural design. Traditional Malay house buildings are outstanding in responding to the tropical climate. The temperature is considered warm and comfortable in tropical climates, 25.8 ° C - 27.1 ° C. This study carried out the method of observation measurement of thermal comfort. The variables in this study are lighting, temperature, and humidity, the purpose of knowing the level of thermal comfort, building responses to the cl
摘要梅拉尤的房子对每个人来说都是一个非常重要的建筑,它创造了家庭为家庭提供舒适的责任。房屋经常受到伊斯兰教义、蓬蒂亚纳克和蓬蒂亚纳克-卡达里亚-喀拉拉邦习俗的影响。从某些方面可以看出,气候驱动因素反对建筑,在建筑设计中,他们必须考虑人类需求与环境、自然、天气条件和当地气候之间的相关性。传统建筑Melayu[UNK]非常适合热带气候,热带气候区的温度被认为是温暖舒适的25.8°C-27.1°C。本研究采用了针对热舒适度的测量观察方法。这项研究的变量是光照、温度和湿度,目的是确定热舒适度、建筑对气候的反应以及影响热舒适度的因素。本研究的目的是确定与该房屋房间内的湿度和温度相关的热舒适标准实现对象。这项研究在现场热测量过程中使用了热测量工具,然后使用CFD方法分析表格数据,以查看现场测量的模拟,以查看建筑是否达到热舒适度。因为有一个开放因素会影响房子,因为房子没有通风,只依赖舞台地板的空气循环。在计算机模拟中获得的测量点的温度值可能与湿度计测量中获得的温度值完全相同,这是非常困难的。但有一个趋势方程正在进行,包括在与外部区域相关的房间区域达到最高点的温度值,以及在内部区域趋于下降的温度值。关键词:浮屋,热带气候,终端安全,动态流体计算【UNK】摘要。马来式住宅是所有马来人的重要建筑形式,它体现了家庭提供舒适的责任。伊斯兰教义、蓬蒂亚纳克马来习俗和蓬蒂亚纳克卡达里亚宫通常影响马来房屋。气候对建筑的影响可以从几个方面看出。在建筑设计中,必须注意人的需要与环境、自然、当地天气气候条件的和谐。传统的马来房屋建筑在应对热带气候方面表现突出。在热带气候中,温度被认为是温暖舒适的,为25.8°C至27.1°C。本研究采用了热舒适性的观测测量方法。本研究中的变量包括照明、温度和湿度,了解热舒适度的目的,建筑物对气候的反应,以及舒适居住者的阻力因素。这项研究中的变量是光照、温度和湿度,以了解热舒适度水平、建筑对气候的反应,以及影响热舒适度的因素。本研究在现场进行热测量时使用了热测量装置。然后,使用CFD方法对表格数据进行分析,以查看该区域测量的模拟结果,从而确定建筑物是否达到热舒适性。本研究旨在确定实现与室内湿度和温度相关的热舒适性标准的对象。由于开放因素影响了房子,房子没有通风,只依靠舞台地板的空气循环。在计算机模拟中获得的测量点的温度值可能与湿度计测量中获得的温度值相同,这是非常困难的。然而,也出现了类似的趋势,包括在与室外区域相关的房间区域中温度值达到最高点,并且在室内区域趋于下降。关键词:马来屋,热带气候,热舒适,计算流体动力学
{"title":"Identifikasi Klimatik Tropis Arsitektur Tradisional Rumah Tinggal Suku Melayu Terhadap Kenyamanan Termal","authors":"Zairin Zain, Muhammad Arshy Oktafiansyah","doi":"10.24853/nalars.22.1.1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.1-8","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Rumah Melayu adalah bentuk arsitektur yang sangat penting bagi semua orang Melayu, dan bangunan itu mewujudkan tanggung jawab keluarga untuk memberikan kenyamanan bagi keluarga. Rumah tinggal melayu umumnya dipengaruhi oleh ajaran Islam, adat  Melayu Pontianak, dan Keraton Kadariyah Pontianak. Pengaruh iklim terhadap arsitektur bangunan terlihat dalam beberapa aspek, Dalam perancangan arsitektur harus memperhatikan keserasian antara kebutuhan manusia dengan lingkungan, alam, serta kondisi  cuaca dan iklim setempat. Bangunan rumah tradisional Melayu  sangat baik dalam merespon iklim tropis, Suhu dianggap hangat dan nyaman di daerah iklim tropis yaitu 25,8°C-27,1 °C. Studi ini dilakukan dengan metode observasi pengukuran terhadap kenyamanan termal. Variabel dalam penelitian ini adalah pencahayaan, suhu dan kelembapan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan termal, respon bangunan terhadap iklim, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi objek dalam pencapaian standar dari kenyamanan termal terkait kelembaban dan suhu di ruangan pada rumah tersebut. Penelitian ini menggunakan alat pengukur termal selama pengukuran termal di lapangan yang kemudian data–data hasil tabulasi tersebut dianalisis menggunakan metode CFD untuk melihat simulasi hasil dari pengukuran di lapangan untuk mengetahui apakah bangunan tersebut mencapai kenyamanan termal. Dikarenakan adanya faktor bukaan yang mempengaruhi rumah tersebut yang tidak memiliki ventilasi pada rumah tersebut yang hanya mengandalkan sirkulasi udara dari lantai panggung. Nilai-nilai temperatur pada titik ukur yang diperoleh pada simulasi komputer kemungkinan sama persis dengan yang diperoleh pada pengukuran hygrometer sangatlah sulit. namun terdapat persamaan kecenderungan yang terjadi, di antaranya nilai temperatur mencapai titik tertinggi pada area ruangan yang berhubungan dengan area luar dan cenderung menurun pada area ruangan dalam. Kata kunci: Rumah Melayu, Iklim Tropis, Kenyamanan Termal, Computating Fluid Dynamic (CFD) ABSTRACT. The Malay house is a significant architectural form for all Malays, and the building embodies the family's responsibility to provide comfort. Islamic teachings, Pontianak Malay customs, and the Pontianak Kadariyah Palace generally influence Malay houses. The influence of climate on building architecture can be seen in several aspects. It is necessary to pay attention to the harmony between human needs and the environment, nature, and local weather and climate conditions in architectural design. Traditional Malay house buildings are outstanding in responding to the tropical climate. The temperature is considered warm and comfortable in tropical climates, 25.8 ° C - 27.1 ° C. This study carried out the method of observation measurement of thermal comfort. The variables in this study are lighting, temperature, and humidity, the purpose of knowing the level of thermal comfort, building responses to the cl","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45205017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
INTERPRETASI RUPA BERENDO PADA RUMAH PANGGUNG MELAYU – REJANG DI KOTA BENGKULU 在家被延续之前对乡村的解读&房子里的家
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.27-34
Panji Anom Ramawangsa, Atik Prihatiningrum
ABSTRAK. Rumah menjadi kebutuhan primer sebagai tempat berlindung serta membina dalam keluarga. Mayoritas rumah panggung Melayu-Rejang di kota Bengkulu memiliki teras dengan nama lokal yaitu berendo. Berendo difungsikan sebagai tempat interaksi penghuni rumah dengan tetangga sekitar serta bersifat multifungsi untuk kegiatan lain yang dibutuhkan oleh pemilik rumah. Tujuan penelitian ini adalah menjadi pengembangan pendidikan budaya lokal di Bengkulu terutama pengetahuan arsitektur nusantara yang telah bertahan eksistensinya hingga sekarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan cara observasi di kota Bengkulu. Pengumpulan data menggunakan alat Geographic Information System (GIS) untuk mendapatkan informasi yang akan dituangkan ke dalam bentuk peta. Hasil penelitian ini didapatkan yaitu jumlah berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 15 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 47 unit rumah, berendo panggung kayu dengan tangga tengah sebanyak 21 unit, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 3 sebanyak 29 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 4 sebanyak 30 unit rumah, berendo panggung kayu sebanyak 18 unit rumah. Kesimpulan di dapat yaitu rupa bentuk berendo di rumah panggung Melayu-Rejang kota Bengkulu memiliki aneka ragam bentuk yang dipengaruhi oleh minat dan keinginan oleh pemilik rumah. Kata kunci: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernakular ABSTRACT. The house is a primary need for shelter and fostering in the family. Most Malay-Rejang stilt houses in Bengkulu city have a terrace with a local name, namely Berendo. Berendo functioned as a place of interaction between residents of the house with neighbors and is multifunctional for other activities needed by the homeowner. This research aims to develop local cultural education in Bengkulu, especially knowledge of archipelago architecture, which has survived its existence until now. The method used is a descriptive analysis using observation in the city of Bengkulu, collecting data using Geographic Information System (GIS) tools to obtain information that will be poured into map form. The results of this study received the number of stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 15 units of houses, stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 47 units of houses, as many as 21 units of wooden stilts with a central staircase, stage combinations of wood and concrete type 3 as many as 29 units of houses, 30 units of wooden and concrete stilt combinations of type 4, 18 units of wooden stilts. The conclusion obtained is that the shape of the Berendo in the Malay-Rejang stilt house in Bengkulu city has various forms which are influenced by the interests and desires of the homeowner. Keywords: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernacular
摘要房子成为家庭住所和建筑的主要必需品。明古鲁的大多数梅拉尤·热江舞台屋都有露台,当地的名字叫贝伦多。Berendo是居民与周围邻居互动的场所,也是房主要求的其他活动的多功能场所。本研究的目的是发展明古鲁的地方文化,特别是迄今为止存在的新建筑知识。所采用的方法是通过对明古鲁市的观测进行描述性分析。数据收集使用地理信息系统(GIS)工具来获取将以地图形式放置的信息。本研究的结果是,木材和混凝土组合舞台的数量为1乘15个单元,木材和水泥组合舞台的编号为1乘47个单元,木组合舞台的数目为21个单元的中间楼梯,木和混凝土组合平台的数目为29个单元,木头和混凝土组合台的数目为4乘30个单元,这是18个单元的房子。得出的结论是,在舞台剧《梅拉尤热江城明古鲁》中,游泳形式的出现有一种奇怪的形式,受到房主的兴趣和欲望的影响。关键词:明古鲁,贝伦多,梅拉尤-热江,vernakular【UNK】摘要。房子是家庭中住房和寄养的主要需求。明古鲁市的大多数马来Rejang吊脚楼都有一个当地名字的露台,即Berendo。Berendo是住宅居民与邻居互动的场所,也是房主所需的其他活动的多功能场所。本研究旨在发展明古鲁当地的文化教育,特别是保留至今的群岛建筑知识。所使用的方法是一种描述性分析,使用明古鲁市的观测,使用地理信息系统(GIS)工具收集数据,以获得将以地图形式呈现的信息。本研究的结果收到了木材和混凝土类型1的阶段组合数量多达15个单元的房屋,木制和混凝土类型的舞台组合1多达47个单元的房屋,多达21个单元的带中央楼梯的木制吊脚楼,木制和混凝土的舞台组合3多达29个单元的房子,30个单元的木制和混凝土吊脚楼组合4,18个单元的木制吊脚楼。得出的结论是,明古鲁马来Rejang吊脚楼中Berendo的形状有多种形式,受房主利益和欲望的影响。[UNK]关键词:明古鲁、贝伦多、梅拉尤-热江、白话
{"title":"INTERPRETASI RUPA BERENDO PADA RUMAH PANGGUNG MELAYU – REJANG DI KOTA BENGKULU","authors":"Panji Anom Ramawangsa, Atik Prihatiningrum","doi":"10.24853/nalars.22.1.27-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.27-34","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Rumah menjadi kebutuhan primer sebagai tempat berlindung serta membina dalam keluarga. Mayoritas rumah panggung Melayu-Rejang di kota Bengkulu memiliki teras dengan nama lokal yaitu berendo. Berendo difungsikan sebagai tempat interaksi penghuni rumah dengan tetangga sekitar serta bersifat multifungsi untuk kegiatan lain yang dibutuhkan oleh pemilik rumah. Tujuan penelitian ini adalah menjadi pengembangan pendidikan budaya lokal di Bengkulu terutama pengetahuan arsitektur nusantara yang telah bertahan eksistensinya hingga sekarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan cara observasi di kota Bengkulu. Pengumpulan data menggunakan alat Geographic Information System (GIS) untuk mendapatkan informasi yang akan dituangkan ke dalam bentuk peta. Hasil penelitian ini didapatkan yaitu jumlah berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 15 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 47 unit rumah, berendo panggung kayu dengan tangga tengah sebanyak 21 unit, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 3 sebanyak 29 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 4 sebanyak 30 unit rumah, berendo panggung kayu sebanyak 18 unit rumah. Kesimpulan di dapat yaitu rupa bentuk berendo di rumah panggung Melayu-Rejang kota Bengkulu memiliki aneka ragam bentuk yang dipengaruhi oleh minat dan keinginan oleh pemilik rumah. Kata kunci: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernakular ABSTRACT. The house is a primary need for shelter and fostering in the family. Most Malay-Rejang stilt houses in Bengkulu city have a terrace with a local name, namely Berendo. Berendo functioned as a place of interaction between residents of the house with neighbors and is multifunctional for other activities needed by the homeowner. This research aims to develop local cultural education in Bengkulu, especially knowledge of archipelago architecture, which has survived its existence until now. The method used is a descriptive analysis using observation in the city of Bengkulu, collecting data using Geographic Information System (GIS) tools to obtain information that will be poured into map form. The results of this study received the number of stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 15 units of houses, stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 47 units of houses, as many as 21 units of wooden stilts with a central staircase, stage combinations of wood and concrete type 3 as many as 29 units of houses, 30 units of wooden and concrete stilt combinations of type 4, 18 units of wooden stilts. The conclusion obtained is that the shape of the Berendo in the Malay-Rejang stilt house in Bengkulu city has various forms which are influenced by the interests and desires of the homeowner. Keywords: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernacular","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48493701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SITUS GOA GAJAH DI GIANYAR, BALI 政府在保护巴厘岛詹亚尔的果阿邦遗址方面的作用
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.24853/nalars.22.1.9-16
Sathya Dharma Ipsd, N. Dwijendra
ABSTRAK. Pusaka atau warisan di Indonesia terdiri atas pusaka tangible (benda) dan intangible (tak benda). Goa Gajah ialah pusaka tangible (benda) yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Pemerintah mempunyai peran yang sangat penting didalam mengelola maupun melestarikan cagar budaya situs Goa Gajah selain adanya dukungan dari masyarakat sekitar. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus (case study) di situs Goa Gajah. Dengan strategi studi kasus mengenai peran pemerintah dalam upaya pelestarian Cagar Budaya di situs Goa Gajah. Teknik observasi lapangan dan wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data primer di situs Goa Gajah. Peran pemerintah dalam upaya pelestarian Cagar Budaya tidaklah terlepas dari kebijakan pemerintah. Dalam mengeluarkan peraturan atau payung hukum berupa peraturan daerah, dan undang-undang. Pemda Kabupaten Gianyar dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Bali (BPCB) sebagai pemegang peran penting dari pemerintah dalam pelestarian situs Goa Gajah. Perlindungan dilakukan dengan ditetapkannya situs Goa Gajah sebagai Cagar Budaya dengan No. SK 131/M/1998 yang ditetapkan pada tanggal 9 Juni 1998. Upaya perlindungan dalam pelaksanaan konservasi tersebut dilaksanakan oleh BPCB Bali. Pemanfaatan dan pengembangan situs Goa Gajah, sebagai cagar budaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar. Kata kunci: Goa Gajah, Peran Pemerintah, Pelestarian, Cagar Budaya ABSTRACT. Heritage in Indonesia consists of tangible and intangible heritage. Goa Gajah is a tangible heritage (object) located in Bedulu Village, Blahbatuh District, Gianyar Regency, Bali. The government has a significant role in managing and preserving the cultural heritage of Goa Gajah. This research uses a qualitative method with a case study at the Goa Gajah site. With a case study strategy regarding the government's role in preserving the Cultural Conservation at the Goa Gajah. The government's role in preserving Cultural Conservation is to issue regulations or legal umbrellas in the form of regional regulations and laws. The local government of Gianyar Regency and the Bali Provincial Cultural Heritage Preservation Center (BPCB) as the holders of essential roles in the government in preserving the Goa Gajah site. Protection is carried out by stipulating the Goa Gajah as a Cultural Conservation with No. SK 131/M/1998, which was enacted on June 9, 1998. BPCB Bali carries out efforts to protect the conservation implementation. The government carries out the utilization and development of the Goa Gajah as a cultural heritage. The role of the Gianyar Regency Tourism is to make Goa Gajah a destination. Keywords: Goa Gajah, Government Role, Conservation, Cultural Heritage
抽象。印度尼西亚的传家宝包括传家宝和传家宝。大象果阿邦是位于巴厘岛詹亚尔区比先村的丹布利遗迹。政府在管理和保护果阿邦邦保留地除社区外发挥着至关重要的作用。研究采用定性方法对果阿邦遗址的案例研究。以政府在阿邦大象保护区保护工作中的作用为例。在果阿邦的主要数据收集中使用的现场观察技术和访谈。政府在保护保护区工作中的作用与政府的政策无关。在颁布区域法规和法律方面。詹亚尔县地区长和巴厘岛省保护区保护区(BPCB)在保护大象洞穴地点方面发挥着重要作用。保护措施是建立大象洞穴遗址为No保护区。SK 131/M/1998年6月9日生效。保护工作是由巴厘岛BPCB实施的。利用和发展的大象果阿邦遗址,是詹亚尔摄政当局建立的一个文化保护区。关键词:大象洞穴,政府角色,保护,抽象保护区。印尼传统是tangible和intangible文物的组成部分。大象洞穴是巴厘岛詹亚尔摄政区(詹亚尔摄政区)原村的目标。政府在管理中有一个重要的角色,保护大象洞穴的文化遗产。这项研究采用了一种有资格的方法,在果阿象遗址进行案例研究。以一个案例研究策略来描述政府在大象洞穴中保护文化保护的角色。政府在保护文化保护方面的角色是出于对区域法规或法律限制的问题。工业区的地方政府和巴厘岛文化遗产保护中心(BPCB)是政府保护大象洞穴地点的基本环境。抗议被留下来的大象果阿作为一种文化保护无物而引起。SK 131/M/1998,这关系到1998年6月9日。巴厘岛BPCB保护保护执行任务的努力。政府为文化遗产而购买大象果阿的公用事业和发展。詹亚尔摄政时期的角色是前往大象洞穴的目的地。洞穴大象,政府,保护,文化遗产
{"title":"PERAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SITUS GOA GAJAH DI GIANYAR, BALI","authors":"Sathya Dharma Ipsd, N. Dwijendra","doi":"10.24853/nalars.22.1.9-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.22.1.9-16","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Pusaka atau warisan di Indonesia terdiri atas pusaka tangible (benda) dan intangible (tak benda). Goa Gajah ialah pusaka tangible (benda) yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Pemerintah mempunyai peran yang sangat penting didalam mengelola maupun melestarikan cagar budaya situs Goa Gajah selain adanya dukungan dari masyarakat sekitar. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus (case study) di situs Goa Gajah. Dengan strategi studi kasus mengenai peran pemerintah dalam upaya pelestarian Cagar Budaya di situs Goa Gajah. Teknik observasi lapangan dan wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data primer di situs Goa Gajah. Peran pemerintah dalam upaya pelestarian Cagar Budaya tidaklah terlepas dari kebijakan pemerintah. Dalam mengeluarkan peraturan atau payung hukum berupa peraturan daerah, dan undang-undang. Pemda Kabupaten Gianyar dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Bali (BPCB) sebagai pemegang peran penting dari pemerintah dalam pelestarian situs Goa Gajah. Perlindungan dilakukan dengan ditetapkannya situs Goa Gajah sebagai Cagar Budaya dengan No. SK 131/M/1998 yang ditetapkan pada tanggal 9 Juni 1998. Upaya perlindungan dalam pelaksanaan konservasi tersebut dilaksanakan oleh BPCB Bali. Pemanfaatan dan pengembangan situs Goa Gajah, sebagai cagar budaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar. Kata kunci: Goa Gajah, Peran Pemerintah, Pelestarian, Cagar Budaya ABSTRACT. Heritage in Indonesia consists of tangible and intangible heritage. Goa Gajah is a tangible heritage (object) located in Bedulu Village, Blahbatuh District, Gianyar Regency, Bali. The government has a significant role in managing and preserving the cultural heritage of Goa Gajah. This research uses a qualitative method with a case study at the Goa Gajah site. With a case study strategy regarding the government's role in preserving the Cultural Conservation at the Goa Gajah. The government's role in preserving Cultural Conservation is to issue regulations or legal umbrellas in the form of regional regulations and laws. The local government of Gianyar Regency and the Bali Provincial Cultural Heritage Preservation Center (BPCB) as the holders of essential roles in the government in preserving the Goa Gajah site. Protection is carried out by stipulating the Goa Gajah as a Cultural Conservation with No. SK 131/M/1998, which was enacted on June 9, 1998. BPCB Bali carries out efforts to protect the conservation implementation. The government carries out the utilization and development of the Goa Gajah as a cultural heritage. The role of the Gianyar Regency Tourism is to make Goa Gajah a destination. Keywords: Goa Gajah, Government Role, Conservation, Cultural Heritage","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45546855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Mengembangkan Heritage Tourism Di Kota Denpasar Dengan Memanfaatkan Dokar Hias 利用绿色医生开发营销城市的旅游遗产
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.24853/nalars.21.2.161-168
Alit Dwi Putra I Made
Heritage Tourism merupakan wisata yang menjadikan tempat atau Kawasan yang memiliki sejarah dan peran penting dalam suatu daerah sebagai tempat tujuan wisata. Kota Denpasar yang merupakan salah satu jaringan Kota Pusaka dalam upaya mendukung pengembangan Kota Pusaka tersebut pemerintahan Kota Denpasar dalam master plan pengembangan smart city telah menyepakati pula adanya smart heritage, di mana seluruh aspek penting Kota Pusaka turut dijaga kelestariannya dan dikelola menjadi destinasi wisata baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wisata heritage yang dimiliki Kota Denpasar dalam uapaya pengembangan heritage tourism di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui observasi lapangan dan data yang di dapat dari situs resmi Kota Denpasar.Hasil penelitian menunjukan Kota Denpasar memiliki tempat dan kawasan heritage didalamnya, bangunan, tempat dan Kawasan tersebut memiliki potensi untuk membangun Heritage Tourism di Kota Denpasar. Bangunan, tempat dan Kawasan tersebut diantaranya; Hotel Inna Bali, Museum Bali, Puri Agung Denpasar, Pura Maospahit dan lainnya. Terdapat 3 hal yang wisatawan lihat ketika akan melakukan wisata heritage di Kota Denpasar yaitu, sesuatu yang dapat dilihat oleh wisatawan, sesuatu yang dapat dilakukan dan sesuatu yang dapat dibeli oleh wisatawan. Selain itu dokar hias dalam program “Denpasar Heritage City Tour: Menjelajah Kota Denpasar dengan Dokar Hias” dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi utama dalam pengembangan heritage tourism di Kota Denpasar.
传统旅游是一种旅游,使历史上有历史的地方或地区成为旅游目的地。登巴萨市是支持富裕城市发展的传统城市网络之一,在智能城市发展计划的总体规划中,登巴萨市已经同意了智能遗产的存在,在此基础上,遗产城市的所有重要方面都被保存下来,并被管理成新的旅游目的地。本研究旨在确定登巴萨镇可能的遗产旅游在登巴萨镇的uapaya旅游发展中所具有的潜力。该研究采用了一种定性方法,即通过现场观察获得的数据以及来自登巴萨市官方网站的数据。研究表明,登巴萨市有一个传统的地方和地区,建筑和该地区有可能在登巴萨镇建立一个传统旅游景点。在它们之间的建筑、地点和区域;因纳巴里酒店,巴厘岛博物馆,登巴萨特大城堡,马奥斯苦城堡等等。有三件事是游客在登巴萨镇的传统旅游中看到的,那就是游客可以看到的东西,可以做的东西,可以被游客买到的东西。此外,丹巴萨遗产之旅“登巴萨城市巡回赛:用花冠游览登巴萨”计划中的多卡塔可以被用作登巴萨镇遗产旅游发展的主要交通工具。
{"title":"Mengembangkan Heritage Tourism Di Kota Denpasar Dengan Memanfaatkan Dokar Hias","authors":"Alit Dwi Putra I Made","doi":"10.24853/nalars.21.2.161-168","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.21.2.161-168","url":null,"abstract":"Heritage Tourism merupakan wisata yang menjadikan tempat atau Kawasan yang memiliki sejarah dan peran penting dalam suatu daerah sebagai tempat tujuan wisata. Kota Denpasar yang merupakan salah satu jaringan Kota Pusaka dalam upaya mendukung pengembangan Kota Pusaka tersebut pemerintahan Kota Denpasar dalam master plan pengembangan smart city telah menyepakati pula adanya smart heritage, di mana seluruh aspek penting Kota Pusaka turut dijaga kelestariannya dan dikelola menjadi destinasi wisata baru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi wisata heritage yang dimiliki Kota Denpasar dalam uapaya pengembangan heritage tourism di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data diperoleh melalui observasi lapangan dan data yang di dapat dari situs resmi Kota Denpasar.Hasil penelitian menunjukan Kota Denpasar memiliki tempat dan kawasan heritage didalamnya, bangunan, tempat dan Kawasan tersebut memiliki potensi untuk membangun Heritage Tourism di Kota Denpasar. Bangunan, tempat dan Kawasan tersebut diantaranya; Hotel Inna Bali, Museum Bali, Puri Agung Denpasar, Pura Maospahit dan lainnya. Terdapat 3 hal yang wisatawan lihat ketika akan melakukan wisata heritage di Kota Denpasar yaitu, sesuatu yang dapat dilihat oleh wisatawan, sesuatu yang dapat dilakukan dan sesuatu yang dapat dibeli oleh wisatawan. Selain itu dokar hias dalam program “Denpasar Heritage City Tour: Menjelajah Kota Denpasar dengan Dokar Hias” dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi utama dalam pengembangan heritage tourism di Kota Denpasar.","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45067409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ARSITEKTUR SEBAGAI MANIFESTASI IDENTITAS INDONESIA 建筑作为印尼身份的表现
Pub Date : 2022-07-22 DOI: 10.24853/nalars.21.2.139-150
Johannes Adiyanto
Arsitektur secara umum dipahami sebagai ilmu bangunan. Namun bagaimana latar belakang munculnya pemikiran arsitektur terutama dalam perspektif politik dan kebangsaan tidak banyak di bahas.Paper ini melihat bagaimana suatu bangsa – dalam hal ini Indonesia – menempatkan arsitektur sebagai sebuah identitas kebangsaannya. Kasus waktu yang dipakai dalam paper ini adalah masa pemerintahan Sukarno, Suharto dan Joko Widodo. Pembacaan kasus arsitektur menggunakan cara baca semiotika, yang menempatkan karya arsitektur sebagai simbol yang dipersepsi oleh penerima simbol tersebut. Metode penulisan menggunakan metode sejarah yang sinkronik dan diakronik.Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dari ketiga Presiden Indonesia tersebut menempatkan ‘arsitektur’ sebagai simbol identitas. Arsitektur diposisikan sebagai sarana komunikasi terhadap kebijakan-kebijakan politik identitasnya. Perbedaan dari ketiganya adalah lebih pada pendekatan arsitektur yang digunakan. Masa Presiden Sukarno menggunakan arsitektur modern sebagai sarana mempersatukan keberagaman arsitektural dan menunjukkan jati diri kesetaraan dengan bangsa lain. Hal yang penting sebagai salah satu negara yang baru merdeka saat itu. Masa Suharto justru sebaliknya menempatkan keberagaman arsitektural sebagai identitasnya atau menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme, walau dengan pendekatan sentralistik dalam kebijakan politiknya dengan perundang-undangan yang mengikat. Pemerintahan Joko Widodo menggunakan keberagaman arsitektur namun dalam kemasan yang lebih mengkini dengan istilah arsitektur nusantara mengkini. Disini terlihat bahwa arsitektur dimaknai sesuai dengan pemimpin yang berkuasa saat itu. Arsitektur menjadi mempunyai kaitan erat dengan pemilihan pendekatan politik saat pemerintah itu berkuasa.
建筑学通常被理解为建筑科学。但是,这个背景是如何产生建筑思想的,尤其是从政治和国家的角度来看,并没有太多讨论。这篇论文看到了一个国家——在这个例子中是印度尼西亚——如何将建筑作为其国家身份。本文的时间案例是苏加诺、苏哈托和佐科·维多多政府的时间。建筑案例阅读采用符号学阅读,将建筑作品视为符号接受者所接受的符号。写作方法使用同步和长期的历史方法。决议的结果表明,三位印尼总统都将“建筑”作为身份象征。该体系结构被定位为一种针对其身份策略的通信手段。三者之间的区别更多地在于所使用的体系结构方法。苏加诺总统用现代建筑作为一种方式来团结建筑的多样性,并表明自己与其他国家平等。作为当时新的自由国家之一,这很重要。相反,苏哈托的时代将建筑多样性作为其身份,或使用建筑方法来处理区域主义,即使在其具有约束力的法律的政策中采用中央集权的方法。佐科·维多多(Joko Widodo)的政府使用了建筑的多样性,但在要求更高的包中使用了nusbetween建筑的术语。根据当时掌权的领导人的说法,建筑似乎受到了诅咒。该架构与政府执政时的政治方法选举密切相关。
{"title":"ARSITEKTUR SEBAGAI MANIFESTASI IDENTITAS INDONESIA","authors":"Johannes Adiyanto","doi":"10.24853/nalars.21.2.139-150","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.21.2.139-150","url":null,"abstract":"Arsitektur secara umum dipahami sebagai ilmu bangunan. Namun bagaimana latar belakang munculnya pemikiran arsitektur terutama dalam perspektif politik dan kebangsaan tidak banyak di bahas.Paper ini melihat bagaimana suatu bangsa – dalam hal ini Indonesia – menempatkan arsitektur sebagai sebuah identitas kebangsaannya. Kasus waktu yang dipakai dalam paper ini adalah masa pemerintahan Sukarno, Suharto dan Joko Widodo. Pembacaan kasus arsitektur menggunakan cara baca semiotika, yang menempatkan karya arsitektur sebagai simbol yang dipersepsi oleh penerima simbol tersebut. Metode penulisan menggunakan metode sejarah yang sinkronik dan diakronik.Hasil pembahasan menunjukkan bahwa dari ketiga Presiden Indonesia tersebut menempatkan ‘arsitektur’ sebagai simbol identitas. Arsitektur diposisikan sebagai sarana komunikasi terhadap kebijakan-kebijakan politik identitasnya. Perbedaan dari ketiganya adalah lebih pada pendekatan arsitektur yang digunakan. Masa Presiden Sukarno menggunakan arsitektur modern sebagai sarana mempersatukan keberagaman arsitektural dan menunjukkan jati diri kesetaraan dengan bangsa lain. Hal yang penting sebagai salah satu negara yang baru merdeka saat itu. Masa Suharto justru sebaliknya menempatkan keberagaman arsitektural sebagai identitasnya atau menggunakan pendekatan arsitektur regionalisme, walau dengan pendekatan sentralistik dalam kebijakan politiknya dengan perundang-undangan yang mengikat. Pemerintahan Joko Widodo menggunakan keberagaman arsitektur namun dalam kemasan yang lebih mengkini dengan istilah arsitektur nusantara mengkini. Disini terlihat bahwa arsitektur dimaknai sesuai dengan pemimpin yang berkuasa saat itu. Arsitektur menjadi mempunyai kaitan erat dengan pemilihan pendekatan politik saat pemerintah itu berkuasa.","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43941758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI BANGUNAN PASAR GEDE SURAKARTA
Pub Date : 2022-07-22 DOI: 10.24853/nalars.21.2.151-160
Suharyani Suharyani, Bingar Wahyu Utomo
Pasar Gede Solo merupakan salah satu pasar tradisional yang tersohor di Surakarta. Terletak di Jalan Jendral Urip Sumoharjo membuat Pasar Gede Solo mudah dijangkau oleh banyak kalangan guna berbelanja dan membeli berbagai macam kebutuhan. Pasar ini dibangun sekitar tahun 1930 lalu dengan nama Pasar Gede Hardjanagara. Bangunan pasar ini berbeda dengan pasar-pasar yang ada di Kota Surakarta, pencahayaan alami Pasar Gede dinilai lebih baik dibandingkan dengan pasar-pasar pada umumnya. Pemanfaatan pencahayaan alami yang baik serta dapat mengurangi penggunaan energi untuk pencahayaan buatan dan menandakan bijak dalam penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode didalamnya yaitu, studi literatur guna mendapatkan referensi maupun penguat fakta yang ada, lalu menggunakan metode observasi secara langsung guna memudahkan penilaian kawasan yang sudah ada dan beroperasi sehingga data yang diperoleh bersifat real, selanjutnya menggunakan metode pengukuran guna mendapat data secara langsung dan sesuai dengan keadaan. Menggunakan metode membandingkan dengan standar yang ada serta pada bangunan lain yang memiliki fungsi sama digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan pemanfaatan pencahayaan alami yang telah diterapkan. Didukung menggunakan software guna mengolah dapat pengukuran yang didapat dilapangan. Kuisioner digunakan untuk mengetahui tanggapan pengguna pasar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menujukkan Pasar Gede memiliki pencahayaan alami yang sudah sesuai dengan standar dengan rata-rata 131,80 lux. Pola persebaran cahaya di Pasar Gede kurang merata dengan clerestory window sebagai salah satu bukaan utama di pasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi atau dapat menjadi acuan oleh pasar-pasar lain
Gede Solo市场是苏拉卡塔主导的传统市场之一。坐落在Sumoharjo的General Urip街上,许多用户可以很容易地到达Gede Solo市场,购物和购买各种需求。这个市场建于1930年左右,名为Gede Hardjanagara市场。该市场建筑与苏拉卡塔市的市场不同,Gede市场的自然照明比一般市场更受重视。使用良好的自然照明,可以减少人工照明的能源使用,并标记智能能源使用。这项研究使用了几种方法,即文献研究使用参考文献或现有的事实制定者,然后使用直接观察方法来促进对已经到位和运行的区域的评估,使获得的数据是真实的,然后使用用户测量方法直接根据情况获得数据。使用与现有标准和具有相同功能的其他建筑相比的方法来确定自然光使用的差异有多大。支持使用复制软件获取字段上的大小。量子用于确定市场用户的反应。这项研究的结果表明,格德市场的自然照明已经符合标准,平均为131.80勒克斯。格德市场的光线分布模式不太完整,高侧窗是市场的主要开口之一。这项研究的结果预计会受到评估,或者可能会受到其他市场的影响
{"title":"IDENTIFIKASI PENCAHAYAAN ALAMI BANGUNAN PASAR GEDE SURAKARTA","authors":"Suharyani Suharyani, Bingar Wahyu Utomo","doi":"10.24853/nalars.21.2.151-160","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.21.2.151-160","url":null,"abstract":"Pasar Gede Solo merupakan salah satu pasar tradisional yang tersohor di Surakarta. Terletak di Jalan Jendral Urip Sumoharjo membuat Pasar Gede Solo mudah dijangkau oleh banyak kalangan guna berbelanja dan membeli berbagai macam kebutuhan. Pasar ini dibangun sekitar tahun 1930 lalu dengan nama Pasar Gede Hardjanagara. Bangunan pasar ini berbeda dengan pasar-pasar yang ada di Kota Surakarta, pencahayaan alami Pasar Gede dinilai lebih baik dibandingkan dengan pasar-pasar pada umumnya. Pemanfaatan pencahayaan alami yang baik serta dapat mengurangi penggunaan energi untuk pencahayaan buatan dan menandakan bijak dalam penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode didalamnya yaitu, studi literatur guna mendapatkan referensi maupun penguat fakta yang ada, lalu menggunakan metode observasi secara langsung guna memudahkan penilaian kawasan yang sudah ada dan beroperasi sehingga data yang diperoleh bersifat real, selanjutnya menggunakan metode pengukuran guna mendapat data secara langsung dan sesuai dengan keadaan. Menggunakan metode membandingkan dengan standar yang ada serta pada bangunan lain yang memiliki fungsi sama digunakan untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan pemanfaatan pencahayaan alami yang telah diterapkan. Didukung menggunakan software guna mengolah dapat pengukuran yang didapat dilapangan. Kuisioner digunakan untuk mengetahui tanggapan pengguna pasar. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menujukkan Pasar Gede memiliki pencahayaan alami yang sudah sesuai dengan standar dengan rata-rata 131,80 lux. Pola persebaran cahaya di Pasar Gede kurang merata dengan clerestory window sebagai salah satu bukaan utama di pasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi atau dapat menjadi acuan oleh pasar-pasar lain","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44394077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERUBAHAN FUNGSI DAN BENTUK HUNIAN DI MASA PANDEMI 在大流行时期改变了生活区的功能和形状
Pub Date : 2022-07-12 DOI: 10.24853/nalars.21.2.85-96
Anisa Anisa, Finta Lissimia, Ratna Dewi Nur’aini, Ashadi Ashadi, Munirah Radin Mohd Mokhtar
ABSTRAK. Pandemi COVID-19 mulai muncul pada akhir tahun 2019. Hal ini berpengaruh terhadap perubahan tatanan dalam berbagai kehidupan. Salah satu penyebab dari perubahan tatanan ini adalah karena semua kegiatan yang pada awalnya dilakukan di luar rumah, berubah total dengan sistem Work From Home (WFH) dan Belajar Dari Rumah (BDR) menjadi kegiatan yang dilakukan di dalam rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan perubahan fungsi dan bentuk ruang hunian di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuannya untuk melihat perubahan bentuk dan fungsi hunian sederhana. Perubahan bentuk dilakukan dengan mengamati bentuk dan fungsi sebelum dan sesudah pandemi,  mengamati keadaan saat pandemic dan melakukan wawancara untuk mengetahui bentuk dan fungsi sebelum pandemic. Pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling pada 13 rumah dengan luasan kecil, sedang, dan besar. Hasil dari penelitian ini adalah adanya perubahan yang terjadi pada rumah di sebabkan oleh pandemi yang terjadi.Perubahan tersebut ditemukan pada bertambahnya aktivitas yang terjadi pada ruang.Sedangkan bentuk ruang dan rumah tidak mengalami perubahan.Penambahan aktivitas ini disebabkan karena adanya WFH (bekerja dari rumah) dan BDR (belajar dari rumah), yang merupakan dua aktivitas tambahan yang muncul selama pandemic. Temuan lain dari penelitian ini adalah dua ruang yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan kegiatan selama pandemic yaitu ruang tamu dan kamar. Ruang tamu digunakan sebagai tempat belajar daring bagi pengguna usia SD, namun untuk pengguna usia SMA dan kuliah kegiatan BDR/kuliah daring dilakukan di dalam kamar. Sedangkan orangtua melakukan kegiatan WFH lebih banyak di kamar karena membutuhkan ketenangan dan privasi. Kata kunci: Perubahan, fungsi dan bentuk, hunian ABSTRACT. The COVID-19 pandemic began to emerge at the end of 2019. This condition affects changes in the order of different lives. One of the causes of this change is that all activities that were originally carried out outside the home have completely changed with the Work From Home (WFH) and Learning From Home (BDR) systems into activities carried out at home. This study aims to identify and describe changes in the function and form of residential spaces during the pandemic. This study uses a qualitative descriptive method following its purpose to see changes in the form and function of simple dwellings. Changes in the form are carried out by observing the form and function before and after the pandemic, observing the situation during the pandemic, and conducting interviews to find out the form and function before the pandemic. Data were collected by purposive sampling on 13 houses with small, medium, and large areas.The result of this study is that changes occurred in the house caused by the pandemic. These changes were found in the increased activity in the room. Meanwhile, the shape of the room and place did not
摘要新冠肺炎疫情于2019年底开始出现。它影响生活结构的变化。这种结构变化的原因之一是,最初在室外进行的所有活动,都完全由在家工作(WFH)系统和在家学习(BDR)系统转变为在室内进行的活动。这项研究的目的是识别和描述疫情时期住房功能和形式的变化。本研究采用了定性描述方法,目的是观察形式和简单住房功能的变化。改变是通过观察大流行前后的形式和功能、观察大流行的状态以及进行访谈来确定大流行前的形式和职能。数据收集是以有目的的采样方式在13栋小宽度、现有宽度和大宽度的房屋中进行的。这项研究的结果是,由于流行病的发生,家里发生了变化。这种变化是在太空活动的增加中发现的。而空间和家的形状并没有改变。这一增长是由于WFH和BDR的存在,这是疫情期间出现的两项额外活动。这项研究的另一个发现是,用户在疫情期间用来进行活动的两个空间,即客厅和客厅。客厅被用作SD年龄用户的学习来源,但对于中年用户和BDR/daring大学活动则在客厅中进行。而父母在房间里做更多的WFH活动,因为他们需要安静和隐私。关键词:变化、功能和形状、居民【UNK】摘要。新冠肺炎疫情于2019年底开始出现。这种情况会影响不同生活顺序的变化。这种变化的原因之一是,随着在家工作(WFH)和在家学习(BDR)系统的实施,所有最初在家外进行的活动都完全变为在家进行的活动。这项研究旨在确定和描述疫情期间居住空间功能和形式的变化。本研究采用定性描述方法,观察简单住宅的形式和功能的变化。形式的变化是通过观察大流行前后的形式和功能、观察大流行期间的情况以及进行访谈来了解大流行前的形式和作用来进行的。数据是通过有针对性的抽样对13栋小面积、中面积和大面积的房屋进行收集的。这项研究的结果是,疫情导致房屋发生了变化。这些变化是在房间里活动的增加中发现的。与此同时,房间的形状和位置没有改变。这种额外的活动是由于WFH(在家工作)的存在。BDR(在家学习)是疫情期间出现的两种不同的活动。这项研究的另一个发现是,用户在疫情期间使用两个空间进行活动:客厅和卧室。客厅被用作小学学龄用户的在线学习场所,但对于高中和大学年龄的用户,BDR/在线讲座活动在客厅中进行。同时,父母更多地在房间里进行WFH活动,因为他们需要平静和隐私。关键词:变化、功能与形式、居住
{"title":"PERUBAHAN FUNGSI DAN BENTUK HUNIAN DI MASA PANDEMI","authors":"Anisa Anisa, Finta Lissimia, Ratna Dewi Nur’aini, Ashadi Ashadi, Munirah Radin Mohd Mokhtar","doi":"10.24853/nalars.21.2.85-96","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/nalars.21.2.85-96","url":null,"abstract":"ABSTRAK. Pandemi COVID-19 mulai muncul pada akhir tahun 2019. Hal ini berpengaruh terhadap perubahan tatanan dalam berbagai kehidupan. Salah satu penyebab dari perubahan tatanan ini adalah karena semua kegiatan yang pada awalnya dilakukan di luar rumah, berubah total dengan sistem Work From Home (WFH) dan Belajar Dari Rumah (BDR) menjadi kegiatan yang dilakukan di dalam rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan perubahan fungsi dan bentuk ruang hunian di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sesuai dengan tujuannya untuk melihat perubahan bentuk dan fungsi hunian sederhana. Perubahan bentuk dilakukan dengan mengamati bentuk dan fungsi sebelum dan sesudah pandemi,  mengamati keadaan saat pandemic dan melakukan wawancara untuk mengetahui bentuk dan fungsi sebelum pandemic. Pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling pada 13 rumah dengan luasan kecil, sedang, dan besar. Hasil dari penelitian ini adalah adanya perubahan yang terjadi pada rumah di sebabkan oleh pandemi yang terjadi.Perubahan tersebut ditemukan pada bertambahnya aktivitas yang terjadi pada ruang.Sedangkan bentuk ruang dan rumah tidak mengalami perubahan.Penambahan aktivitas ini disebabkan karena adanya WFH (bekerja dari rumah) dan BDR (belajar dari rumah), yang merupakan dua aktivitas tambahan yang muncul selama pandemic. Temuan lain dari penelitian ini adalah dua ruang yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan kegiatan selama pandemic yaitu ruang tamu dan kamar. Ruang tamu digunakan sebagai tempat belajar daring bagi pengguna usia SD, namun untuk pengguna usia SMA dan kuliah kegiatan BDR/kuliah daring dilakukan di dalam kamar. Sedangkan orangtua melakukan kegiatan WFH lebih banyak di kamar karena membutuhkan ketenangan dan privasi. Kata kunci: Perubahan, fungsi dan bentuk, hunian ABSTRACT. The COVID-19 pandemic began to emerge at the end of 2019. This condition affects changes in the order of different lives. One of the causes of this change is that all activities that were originally carried out outside the home have completely changed with the Work From Home (WFH) and Learning From Home (BDR) systems into activities carried out at home. This study aims to identify and describe changes in the function and form of residential spaces during the pandemic. This study uses a qualitative descriptive method following its purpose to see changes in the form and function of simple dwellings. Changes in the form are carried out by observing the form and function before and after the pandemic, observing the situation during the pandemic, and conducting interviews to find out the form and function before the pandemic. Data were collected by purposive sampling on 13 houses with small, medium, and large areas.The result of this study is that changes occurred in the house caused by the pandemic. These changes were found in the increased activity in the room. Meanwhile, the shape of the room and place did not ","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46141547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Nalars
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1