Latar Belakang: Pestisida digunakan secara luas di sektor perkebunan dan pertanian termasuk di Indonesia dan menimbulkan gangguan kesehatan dan pencemaran di media lingkungan, apabila digunakan tidak sesuai prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penggunaan pestisida dan alat pelindung diri terhadap keluhan subjektif pada petani padi di Kabupaten Ogan Ilir. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Jumlah responden sebanyak 54 responden yang diambil secara acak. Penelitian ini dilakukan di kawasan pertanian Kabupaten Ogan Ilir pada bulan Oktober – Desember 2020. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi, analisis data dilakukan dengan univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil: hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas menentukan dosis pestisida hanya dikira-kira (63%), penggunaan pelindung diri yaitu sepatu boot (81,5%), baju lengan panjang (70,4%), topi (90,8%), masker (68,5%), kacamata (14,8%), sedangkan keluhan subjektif yang dialami yaitu kram (28%), kulit gatal (25%), kulit kemerahan (23%), kesemutan (22%), kelelahan (22%), mata merah (20%), pusing (18%), sulit bernapas (18%), batuk (17%), sakit dada (16%). Kesimpulan: Praktik penggunaan pestisida pada petani padi dalam menentukan dosis pestisida mayoritas hanya dikira-kira, penggunaan pelindung diri saat aplikasi pestisida tidak lengkap dan belum sesuai standar, sehingga menyebabkan beberapa keluhan subjektif diantaranya kulit gatal, kemerahan, kesemutan, mata merah, pusing, sakit kepala, batuk, sakit dada dan kelelahan.
{"title":"Penggunaan Pestisida, Pelindung Diri dan Keluhan Subjektif Pada Petani Padi di Kabupaten Ogan Ilir","authors":"Maksuk Maksuk","doi":"10.36086/jsl.v2i1.1232","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.1232","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pestisida digunakan secara luas di sektor perkebunan dan pertanian termasuk di Indonesia dan menimbulkan gangguan kesehatan dan pencemaran di media lingkungan, apabila digunakan tidak sesuai prosedur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik penggunaan pestisida dan alat pelindung diri terhadap keluhan subjektif pada petani padi di Kabupaten Ogan Ilir. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Jumlah responden sebanyak 54 responden yang diambil secara acak. Penelitian ini dilakukan di kawasan pertanian Kabupaten Ogan Ilir pada bulan Oktober – Desember 2020. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi, analisis data dilakukan dengan univariat dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. \u0000Hasil: hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas menentukan dosis pestisida hanya dikira-kira (63%), penggunaan pelindung diri yaitu sepatu boot (81,5%), baju lengan panjang (70,4%), topi (90,8%), masker (68,5%), kacamata (14,8%), sedangkan keluhan subjektif yang dialami yaitu kram (28%), kulit gatal (25%), kulit kemerahan (23%), kesemutan (22%), kelelahan (22%), mata merah (20%), pusing (18%), sulit bernapas (18%), batuk (17%), sakit dada (16%). \u0000Kesimpulan: Praktik penggunaan pestisida pada petani padi dalam menentukan dosis pestisida mayoritas hanya dikira-kira, penggunaan pelindung diri saat aplikasi pestisida tidak lengkap dan belum sesuai standar, sehingga menyebabkan beberapa keluhan subjektif diantaranya kulit gatal, kemerahan, kesemutan, mata merah, pusing, sakit kepala, batuk, sakit dada dan kelelahan.","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82102118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Emilia Anggraini Sentosa, Muchsin Riviwanto, Basuki Ario Seno
Abstrak Latar Belakang : Industri mebel kayu UD. Redi perabot dan Interior merupakan salah satu industri penghasil debu yang dihasilkan dari proses penggergajian dan pengamplasan. Pencemaran PM10 berdampak pada gangguan fungsi paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat analisis risiko gangguan fungsi paru akibat paparan debu PM10. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan dilakukan di lingkungan kerja UD.Redi Perabot dan Interior di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang. Sampel penelitian ini adalah debu yang diambil 2 titik dibagian area pengetaman dan pengamplasan dan titik penggergajian. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengukuran kadar debu dan fungsi paru, serta mengajukan kuesioner. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi di area ketam dan amplas yaitu 1,56 mg/m3 dan area penggergajian yaitu 1,19 mg/m3. Dengan demikian, 2 titik tersebut melebihi nilai ambang batas yaitu 1 mg/m3 menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 2018. Pemeriksaan gangguan paru menunjukkan 3 pekerja mengalami gangguan restriksi ringan. Kesimpulan : Sebanyak 66,7% pekerja umumnya memiliki paru yang normal dan berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan 77,8% pekerja umumnya beresiko mengalami gangguan kesehatan Kata Kunci : Analisis risiko, pm10, gangguan paru
{"title":"Analisis Risiko Gangguan Fungsi Paru Akibat Paparan Debu PM10 Pada Pekerja Mebel Kayu","authors":"Emilia Anggraini Sentosa, Muchsin Riviwanto, Basuki Ario Seno","doi":"10.36086/jsl.v2i1.1239","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.1239","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Latar Belakang : Industri mebel kayu UD. Redi perabot dan Interior merupakan salah satu industri penghasil debu yang dihasilkan dari proses penggergajian dan pengamplasan. Pencemaran PM10 berdampak pada gangguan fungsi paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat analisis risiko gangguan fungsi paru akibat paparan debu PM10. \u0000Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan dilakukan di lingkungan kerja UD.Redi Perabot dan Interior di Kalumbuk Kecamatan Kuranji Kota Padang. Sampel penelitian ini adalah debu yang diambil 2 titik dibagian area pengetaman dan pengamplasan dan titik penggergajian. Data yang dikumpulkan dengan melakukan pengukuran kadar debu dan fungsi paru, serta mengajukan kuesioner. \u0000Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi di area ketam dan amplas yaitu 1,56 mg/m3 dan area penggergajian yaitu 1,19 mg/m3. Dengan demikian, 2 titik tersebut melebihi nilai ambang batas yaitu 1 mg/m3 menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 2018. Pemeriksaan gangguan paru menunjukkan 3 pekerja mengalami gangguan restriksi ringan. \u0000Kesimpulan : Sebanyak 66,7% pekerja umumnya memiliki paru yang normal dan berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan 77,8% pekerja umumnya beresiko mengalami gangguan kesehatan \u0000Kata Kunci : Analisis risiko, pm10, gangguan paru","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90442055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mifta Ayu Fadilah, H. D. L. Damanik, Yulianto Yulianto
Latar belakang : Diare adalah penyebab umum pada tingkat kematian di negara berkembang, tingkat penyebab pertama kematian balita (bawah lima tahun) di seluruh dunia dan dimana tingkat penyebab kedua kematian bayi di seluruh dunia. Kehilangan cairan pada tubuh karena diare dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan gangguan elektrolit seperti kurangnya kalium atau ketidak seimbangan garam lainnya pada tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,sikap,tindakan tentang CTPS, sarana air minum dan kejadian diare pada balita. Metode : penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan mei tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Seri Tanjung Kabupaten Ogan Ilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita di wilayah kerja puskesmas seri tanjung kabupaten ogan ilir tahun 2021 yang berjumlah 2006 dan didapatkan 105 orang sebagai sampel dengan menggunakann teknik sampling Accidental Sampling. Hasil : 61 (58,1 %) responden berpengetahuan Baik tentang Pengetahuan CTPS, dari 44 (41,9 %) responden berpengetahuan cukup tentang CTPS dan tidak ada berpengetahuan buruk tentang CTPS. 49 (47%) responden masuk dalam kategori sikap yang positif tentang CTPS dan dari 56 (53%) responden masuk dalam kategori sikap yang Negatif tentang CTPS. 45 (43%) responden masuk dalam kategori tindakan Yang baik, sedangkan 60 (57%) responden masuk dalam kategori yang buruk tentang CTPS. 105 responden semuanya mempunyai sarana air minum yang baik. 66 (62,9%) balita terkena diare dan 39 (37,1%) balita tidak diare. Kesimpulan : ibu balita memiliki dominan tingkat pengetahuan yang baik, memiliki dominan tingkat sikap yang negatif serta memiliki dominan tingkat tindakan yang buruk tentang CTPS. Serta sarana air minum yang baik dan sebagian besar dominan balita terkena diare. Kata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, ibu, balita, cuci tangan pakai sabun, sarana air minum
{"title":"Kejadian Diare Pada Balita Berdasarkan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dan Sarana Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir","authors":"Mifta Ayu Fadilah, H. D. L. Damanik, Yulianto Yulianto","doi":"10.36086/jsl.v2i1.878","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.878","url":null,"abstract":"Latar belakang : Diare adalah penyebab umum pada tingkat kematian di negara berkembang, tingkat penyebab pertama kematian balita (bawah lima tahun) di seluruh dunia dan dimana tingkat penyebab kedua kematian bayi di seluruh dunia. Kehilangan cairan pada tubuh karena diare dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi dengan gangguan elektrolit seperti kurangnya kalium atau ketidak seimbangan garam lainnya pada tubuh. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan,sikap,tindakan tentang CTPS, sarana air minum dan kejadian diare pada balita. \u0000Metode : penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan bulan mei tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Seri Tanjung Kabupaten Ogan Ilir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak balita di wilayah kerja puskesmas seri tanjung kabupaten ogan ilir tahun 2021 yang berjumlah 2006 dan didapatkan 105 orang sebagai sampel dengan menggunakann teknik sampling Accidental Sampling. \u0000Hasil : 61 (58,1 %) responden berpengetahuan Baik tentang Pengetahuan CTPS, dari 44 (41,9 %) responden berpengetahuan cukup tentang CTPS dan tidak ada berpengetahuan buruk tentang CTPS. 49 (47%) responden masuk dalam kategori sikap yang positif tentang CTPS dan dari 56 (53%) responden masuk dalam kategori sikap yang Negatif tentang CTPS. 45 (43%) responden masuk dalam kategori tindakan Yang baik, sedangkan 60 (57%) responden masuk dalam kategori yang buruk tentang CTPS. 105 responden semuanya mempunyai sarana air minum yang baik. 66 (62,9%) balita terkena diare dan 39 (37,1%) balita tidak diare. \u0000Kesimpulan : ibu balita memiliki dominan tingkat pengetahuan yang baik, memiliki dominan tingkat sikap yang negatif serta memiliki dominan tingkat tindakan yang buruk tentang CTPS. Serta sarana air minum yang baik dan sebagian besar dominan balita terkena diare. \u0000Kata kunci : pengetahuan, sikap, tindakan, ibu, balita, cuci tangan pakai sabun, sarana air minum","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"130 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74608256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Tempat pembuangan akhir sampah merupakan tempat akhir untuk menimbun berbagai jenis sampah. Salah satu jenis sampah tersebut berupa logam berat diantaranya kadmium. Kadmium merupakan salah satu logam berat yang sangat beracun bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan logam berat kadmium dalam sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang (TPA Sukawinatan). Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif observasi. Contoh uji diambil dari 5 jarak dengan kriteria jarak 100 meter, 200 meter, 300 meter, 400 meter dan 500 meter dari TPA, jumlah contoh uji sebanyak 5 sampel dikomposit dari 15 sumur gali, teknik pengambilan sampel dilakukan teknik pengambilan sampel gabungan tempat (Composite Place Sample) dan pengambilan sampel sesaat (Grab Sample). Pengujian kandungan kadmium dilakukan di laboratorium menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS) dengan metode Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Pengukuran pH dan suhu dilakukan secara in situ, sedangkan untuk kondisi konstruksi sumur gali dan kualitas fisik air sumur menggunakan lembar observasi. Hasil: Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi konstruksi sumur gali masyarakat sekitar TPA Sukawinatan yang diobservasi semuanya tidak memenuhi syarat, tetapi kualitas fisik air sumur gali (warna, bau dan rasa) memenuhi syarat kesehatan. Dari 5 sampel yang diambil didapat hasil yang sama kandungan kadmium dalam sumur gali masyarakat yaitu < 0,0015 Mg/L masih dibawah baku mutu lingkungan. Untuk pH air sumur gali berkisar antara 4,9 – 6,4, dan suhu air berkisar antara 26 oC – 28 oC sesuai baku mutu lingkungan. Kesimpulan: Kandungan kadmium dalam air sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang ditemukan masih berada dibawah baku mutu persyaratan air bersih. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dan peran pemerintah setempat diperlukan untuk melakukan pengolahan air sumur dan memperbaiki konstruksi sumur gali masyarakat yang berada di sekitar pembuangan akhir sampah.
{"title":"Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar TPA Sukawinatan","authors":"Andini Dwi Ramadhan, Maksuk Maksuk, Yulianto Yulianto","doi":"10.36086/jsl.v2i1.866","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.866","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tempat pembuangan akhir sampah merupakan tempat akhir untuk menimbun berbagai jenis sampah. Salah satu jenis sampah tersebut berupa logam berat diantaranya kadmium. Kadmium merupakan salah satu logam berat yang sangat beracun bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan logam berat kadmium dalam sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang (TPA Sukawinatan). \u0000Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif observasi. Contoh uji diambil dari 5 jarak dengan kriteria \u0000jarak 100 meter, 200 meter, 300 meter, 400 meter dan 500 meter dari TPA, jumlah contoh uji sebanyak 5 sampel dikomposit dari 15 sumur gali, teknik pengambilan sampel dilakukan teknik pengambilan sampel gabungan tempat (Composite Place Sample) dan pengambilan sampel sesaat (Grab Sample). Pengujian kandungan kadmium dilakukan di laboratorium menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS) dengan metode Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Pengukuran pH dan suhu dilakukan secara in situ, sedangkan untuk kondisi konstruksi sumur gali dan kualitas fisik air sumur menggunakan lembar observasi. \u0000Hasil: Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi konstruksi sumur gali masyarakat sekitar TPA Sukawinatan yang diobservasi semuanya tidak memenuhi syarat, tetapi kualitas fisik air sumur gali (warna, bau dan rasa) memenuhi syarat kesehatan. Dari 5 sampel yang diambil didapat hasil yang sama kandungan kadmium dalam sumur gali masyarakat yaitu < 0,0015 Mg/L masih dibawah baku mutu lingkungan. Untuk pH air sumur gali berkisar antara 4,9 – 6,4, dan suhu air berkisar antara 26 oC – 28 oC sesuai baku mutu lingkungan. \u0000Kesimpulan: Kandungan kadmium dalam air sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang ditemukan masih berada dibawah baku mutu persyaratan air bersih. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dan peran pemerintah \u0000setempat diperlukan untuk melakukan pengolahan air sumur dan memperbaiki konstruksi sumur gali masyarakat yang berada di sekitar pembuangan akhir sampah. \u0000 ","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75956275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nadhira Rashifanti Maherdyta, Annisa Syafitri, Fajar Septywantoro, Primiery Annisa Kejora, Sri Dewi Gulo, Desy Sulistiyorini
Analsis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Nitrit ( NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Masyarakat Di Wilayah Yogyakarta. Analisis risiko kesehatan lingkungan merupakan salah satu alat untuk pengolaan risiko yang digunakan untuk melindungi kesehatan bagi masyarakat akibat efek dari lingkungan yang buruk.Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan risk agent nya adalah SO2 dan NO2 . penelitian ini dilaksanakan di lingkungan wilayah Yogyakarta untuk melihat risiko kesehatan lingkungan akibat paparan gas NO2 dan SO2 dengan waktu penelitian bulan Agustus 2021. Sumber data yang digunakan adalah data pemantauan kualitas udara pada tahun 2019. Variabel yang digunakan adalah analisa paparan, karakteristik risiko, analisis dosis-respon, dan manajemen risiko kesehatan lingkungan. Gas SO2 dan NO2 merupakan salah satu zat pencemar udara yang dapat menimbulkan bau busuk. Analisis risiko pajanan gas SO2 dan NO2 dalam udara ambien terhadap gangguan kesehatan mengalami risiko yang sangat tinggi. Konsentrasi SO2 dan NO2 diperoleh melalui pengukuran di 50 titik yang telah di tentukan. Nilai rata-rata kosentrasi SO2 dan NO2 di Yogyakarta adalah 35,2874 dan 34,4598. semakin banyak udara yang tercemar semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 yang terukur. Konsentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kosentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kehadiran angin dapat membantu penyebaran polutan yang diemisikan pada lokasi pemantaun maupun membawa poluan dari tempat lain menuju lokasi pemantauan.
{"title":"Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Gas Nitrogen Dioksida (NO2) dan Sulfur Diokida ( SO2) pada Masyarakat di Wilayah Yogyakarta","authors":"Nadhira Rashifanti Maherdyta, Annisa Syafitri, Fajar Septywantoro, Primiery Annisa Kejora, Sri Dewi Gulo, Desy Sulistiyorini","doi":"10.36086/jsl.v2i1.1040","DOIUrl":"https://doi.org/10.36086/jsl.v2i1.1040","url":null,"abstract":"Analsis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Nitrit ( NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) pada Masyarakat Di Wilayah Yogyakarta. Analisis risiko kesehatan lingkungan merupakan salah satu alat untuk pengolaan risiko yang digunakan untuk melindungi kesehatan bagi masyarakat akibat efek dari lingkungan yang buruk.Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan risk agent nya adalah SO2 dan NO2 . penelitian ini dilaksanakan di lingkungan wilayah Yogyakarta untuk melihat risiko kesehatan lingkungan akibat paparan gas NO2 dan SO2 dengan waktu penelitian bulan Agustus 2021. Sumber data yang digunakan adalah data pemantauan kualitas udara pada tahun 2019. Variabel yang digunakan adalah analisa paparan, karakteristik risiko, analisis dosis-respon, dan manajemen risiko kesehatan lingkungan. Gas SO2 dan NO2 merupakan salah satu zat pencemar udara yang dapat menimbulkan bau busuk. Analisis risiko pajanan gas SO2 dan NO2 dalam udara ambien terhadap gangguan kesehatan mengalami risiko yang sangat tinggi. Konsentrasi SO2 dan NO2 diperoleh melalui pengukuran di 50 titik yang telah di tentukan. Nilai rata-rata kosentrasi SO2 dan NO2 di Yogyakarta adalah 35,2874 dan 34,4598. semakin banyak udara yang tercemar semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 yang terukur. Konsentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kosentrasi SO2 dan NO2 juga di pengaruhi oleh aktivitas transportasi sebagai sumber polutan. Angin memegang peranan penting dalam penyebaran polutan. Kehadiran angin dapat membantu penyebaran polutan yang diemisikan pada lokasi pemantaun maupun membawa poluan dari tempat lain menuju lokasi pemantauan. ","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"25 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90048494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Permasalahan sampah disuatu kawasan meliputi tingginya laju timbulan sampah, tidak adanya kepedulian dari ibu rumah tangga sehingga menimbulkan perilaku membuang sampah sembarangan dan tidak mau membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi karakteristik ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Jalan Bom Berlian Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III Tahun 2021. Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2021. Populasi studi penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang telah dihitung berdasarkan rumah yang ada di RT 23 sampai RT 25 di Jalan Bom Berlian Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III. Sampel dengan jumlah 73 ibu rumah tangga. Teknik sampling yang digunakan yaitu secara simple ramdom sampling. Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah pada tingkat kategori tidak baik (26,03%), dari berdasarkan umur ibu rumah tangga yaitu pada umur 48-60 tahun tingkat kategori tidak baik (95%), berdasarkan pendidikan ibu rumah tangga yaitu pada pendidikan menengah tingkat kategori tidak baik (60%), berdasarkan pekerjaan yaitu pada ibu rumah tangga tidak bekerja tingkat kategori tidak baik (35,2%), dan pada penghasilan ibu rumah tangga yaitu pada penghasilan