首页 > 最新文献

Al Adalah Jurnal Hukum Islam最新文献

英文 中文
Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Pilar Kebangsaan Indonesia
Pub Date : 2023-03-04 DOI: 10.15408/adalah.v5i3.31360
N. Yunus
Landasan Nasional Pancasila dan HUT RI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Bhinneka Tunggal Ika dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini sejalan dengan unsur-unsur yang terkandung dalam lambang negara Indonesia. Garuda dengan kepala menoleh ke kanan, perisai berbentuk hati yang tergantung di leher garuda dan semboyan yang tertulis di pita yang dipegang garuda adalah tiga komponen yang membentuk lambang negara, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Tahun 1951 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2009. Ungkapan "BHINNEKA TUNGGAL IKA" dicetak dalam bahasa Jawa Kuno pada pita dengan huruf latin. Ini adalah moto Kebangsaan Indonesia.
Pancasila和HUT RI的国家基础是一个统一的统一的Bhinneka,彼此不可分割。这与印尼国徽中体现的元素是一致的。揭路荼的头向右转,“心盾”挂在揭路荼的脖子上,“字带”是1951年第66条政府条例2009年所规定的国家标志的三个组成部分。在古爪哇语的丝带上印着“多样性单一”一词。这是印尼民族座右铭。
{"title":"Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Pilar Kebangsaan Indonesia","authors":"N. Yunus","doi":"10.15408/adalah.v5i3.31360","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/adalah.v5i3.31360","url":null,"abstract":"Landasan Nasional Pancasila dan HUT RI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Bhinneka Tunggal Ika dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hal ini sejalan dengan unsur-unsur yang terkandung dalam lambang negara Indonesia. Garuda dengan kepala menoleh ke kanan, perisai berbentuk hati yang tergantung di leher garuda dan semboyan yang tertulis di pita yang dipegang garuda adalah tiga komponen yang membentuk lambang negara, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Tahun 1951 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2009. Ungkapan \"BHINNEKA TUNGGAL IKA\" dicetak dalam bahasa Jawa Kuno pada pita dengan huruf latin. Ini adalah moto Kebangsaan Indonesia.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80563619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Filsafat Pilar Kebangsaan Indonesia
Pub Date : 2023-03-04 DOI: 10.15408/adalah.v5i1.31357
N. Yunus
Pembangunan suatu negara bangsa membutuhkan satu atau lebih pilar yang kuat, agar masyarakat yang tinggal di dalamnya dapat merasa nyaman, aman, tenteram, dan sejahtera, bebas dari segala macam gangguan dan bencana. Dalam bentuk sistem kepercayaan atau landasan filosofis, pilar-pilar negara-bangsa berwujud seperangkat konsep, prinsip, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat negara-bangsa yang bersangkutan. Ini adalah gagasan, prinsip, dan nilai yang dianggap mampu menjadi dasar bagi aktivitas sehari-hari masyarakat, bangsa, dan negara.
建立一个民族国家需要一个或多个强大的支柱,使生活在其上的社会能够感到舒适、安全、安全和繁荣,没有任何形式的混乱和灾难。在信仰体系或哲学基础的形式下,民族国家的支柱构成了民族民族社会所坚持的概念、原则和价值观。这些思想、原则和价值观被认为是社区、国家和民族日常活动的基础。
{"title":"Filsafat Pilar Kebangsaan Indonesia","authors":"N. Yunus","doi":"10.15408/adalah.v5i1.31357","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/adalah.v5i1.31357","url":null,"abstract":"Pembangunan suatu negara bangsa membutuhkan satu atau lebih pilar yang kuat, agar masyarakat yang tinggal di dalamnya dapat merasa nyaman, aman, tenteram, dan sejahtera, bebas dari segala macam gangguan dan bencana. Dalam bentuk sistem kepercayaan atau landasan filosofis, pilar-pilar negara-bangsa berwujud seperangkat konsep, prinsip, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat negara-bangsa yang bersangkutan. Ini adalah gagasan, prinsip, dan nilai yang dianggap mampu menjadi dasar bagi aktivitas sehari-hari masyarakat, bangsa, dan negara.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74220765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
NKRI Sebagai Pilar Kebangsaan Indonesia
Pub Date : 2023-03-04 DOI: 10.15408/adalah.v5i2.31358
N. Yunus
Indonesia adalah negara kepulauan, sebaliknya bentuk negaranya adalah republik. Alasan mengapa negara Indonesia disebut negara kesatuan Republik Indonesia adalah karena meskipun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, masih dianggap sebagai satu negara dan negara adalah satu kesatuan yang dikenal sebagai Indonesia. Karena peristiwa proklamasi ini, bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara, sekaligus mendeklarasikannya ke dunia luar (bangsa lain), dan sejak saat itu berdirilah negara baru, negara kesatuan Republik Indonesia. Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
印度尼西亚是一个群岛国家,相反,它的国家是一个共和国。印度尼西亚这个国家被称为联合共和国国家的原因是,尽管印尼是一个由多个岛屿组成的国家,但它仍然被认为是一个国家,一个国家被称为印度尼西亚。由于这项宣布的事件,印尼人成功地建立了一个国家,并宣布了它的存在。自那时以来,印度尼西亚共和国成立了一个新的国家。印度尼西亚(NKRI)。因此,印度尼西亚联合共和国(NKRI)的存在与1945年8月17日的独立宣言是分不开的。
{"title":"NKRI Sebagai Pilar Kebangsaan Indonesia","authors":"N. Yunus","doi":"10.15408/adalah.v5i2.31358","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/adalah.v5i2.31358","url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara kepulauan, sebaliknya bentuk negaranya adalah republik. Alasan mengapa negara Indonesia disebut negara kesatuan Republik Indonesia adalah karena meskipun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, masih dianggap sebagai satu negara dan negara adalah satu kesatuan yang dikenal sebagai Indonesia. Karena peristiwa proklamasi ini, bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara, sekaligus mendeklarasikannya ke dunia luar (bangsa lain), dan sejak saat itu berdirilah negara baru, negara kesatuan Republik Indonesia. Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78659485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Depresiasi Makna Konkuren dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah Terhadap Daerah Kepulauan 区域政府对群岛地区的贬值
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v1i1.2546
Syafaat Anugrah Pradana, Dirga Achmad, Rosita Rosita
Tulisan ini membahas tentang konsep pemerintahan daerah dalam kaitannya dengan daerah kepulauan dengan menggunakan pendekatan konseptual. Tulisan ini berangkat dari sebuah pemikiran bahwa daerah kepulauan merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga perlu adanya penanganan pelayanan publik yang berbasis kekhususan tentunya yang berada di daerah kepulauan. Pemerataan pelayanan publik dimulai dengan menggeser makna urusan pemerintahan konkuren yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mana dalam substansinya sangat bersifat rigid dalam pengaturannya, sehingga dibutuhkan pergeseran makna konkuren khusus untuk daerah kepulauan agar tercipta sebuah keseimbangan pelayanan publik yang bisa dirasakan masyarakat yang berada di daerah kepulauan. Pemaknaan urusan pemerintahan konkuren terhadap daerah kepulauan berangkat dari pendekatan pelayanan publik yang dimulai dari daerah non kepulauan yang menjadi penghubung antar pulau dengan memusatkan pelayanan pada daerah kepulauan yang memiliki jangkauan akses terdekat dari pulau-pulau kecil yang ada di daerah kabupaten/kota yang mana tujuan akhirnya akan memberikan kemudahan dalam hal pelayanan publik dan menjadikan daerah kepulauan sebagai satu kesatuan yang integratif. Percepatan proses pembangunan daerah-daerah kepulauan menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di daerah kepulauan.Kata-kata Kunci: Konkuren, Pemerintahan Daerah, Daerah Kepulauan
这篇文章通过概念性的方法来讨论地方治理与岛屿地区的关系。这篇文章的前提是群岛地区是印度尼西亚共和国的一部分,因此需要对该群岛地区的公共服务进行严格的管理。公共服务分配始于滑倒的政府事务konkuren意义2014年23号法律中关于地方政府的物质中有哪些非常rigid的设置中,所以需要特别konkuren意义转变为了群岛地区创造一个平衡能感受到社会的公共服务在群岛地区。Pemaknaan政府事务konkuren对离开群岛地区的公共服务的方法从非群岛地区的岛之间的桥梁集中服务地区附近有权限范围的群岛的小岛在县地区-哪个城市的目标最终会在公共服务方面提供了便利条件,使群岛地区作为一个整体的整合。迅速发展岛屿地区的发展已成为各国政府和地方政府为实现特别是岛屿地区的社会福利所必须做的事情。关键词:Konkuren,自治,岛国
{"title":"Depresiasi Makna Konkuren dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah Terhadap Daerah Kepulauan","authors":"Syafaat Anugrah Pradana, Dirga Achmad, Rosita Rosita","doi":"10.30863/ajmpi.v1i1.2546","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v1i1.2546","url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang konsep pemerintahan daerah dalam kaitannya dengan daerah kepulauan dengan menggunakan pendekatan konseptual. Tulisan ini berangkat dari sebuah pemikiran bahwa daerah kepulauan merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga perlu adanya penanganan pelayanan publik yang berbasis kekhususan tentunya yang berada di daerah kepulauan. Pemerataan pelayanan publik dimulai dengan menggeser makna urusan pemerintahan konkuren yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mana dalam substansinya sangat bersifat rigid dalam pengaturannya, sehingga dibutuhkan pergeseran makna konkuren khusus untuk daerah kepulauan agar tercipta sebuah keseimbangan pelayanan publik yang bisa dirasakan masyarakat yang berada di daerah kepulauan. Pemaknaan urusan pemerintahan konkuren terhadap daerah kepulauan berangkat dari pendekatan pelayanan publik yang dimulai dari daerah non kepulauan yang menjadi penghubung antar pulau dengan memusatkan pelayanan pada daerah kepulauan yang memiliki jangkauan akses terdekat dari pulau-pulau kecil yang ada di daerah kabupaten/kota yang mana tujuan akhirnya akan memberikan kemudahan dalam hal pelayanan publik dan menjadikan daerah kepulauan sebagai satu kesatuan yang integratif. Percepatan proses pembangunan daerah-daerah kepulauan menjadi hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di daerah kepulauan.Kata-kata Kunci: Konkuren, Pemerintahan Daerah, Daerah Kepulauan","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Religious Moderation in Islamic Groups in the History of the Basic Consesus of the Indonesian State 印尼国家基本共识历史上伊斯兰团体的宗教节制
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v1i1.3282
D. Hariyanto, A. Islamy
This research intends to identify the manifestations of religious moderation by Islamic groups in the history of the consesus of the basic formulation of the Indonesian state. This qualitative research uses a normative-historical approach. Various scientific literature on ideological struggles between Islamic and nationalist groups in the history of the basic formulation of the Indonesian state became the source of this research data.  Four indicators of religious moderation formulated by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia became analytical theories in this study, including national commitment, tolerance, anti-violence, and accommodating to local culture. Data collection through documentation. The results showed that there are various indicators of religious moderation by Islamic groups in the history of acceptance of the basic consesus of the Indonesian state. First, indicators of tolerance and anti-radicalism in respecting and accepting  the abolition of the 7 Words in the Jakarta Charter. Second, the indictor of national commitment in maintaining the integration of the nation and state. Third, indicators of accommodative indicators of local wisdom in upholding a culture of deliberation related to the plurality of socio-political life. The theoretical implications of this study show that it takes a paradigm and religious attitude of individual (group) Muslims that is inclusive, tolerant, symbiotic in the life of a multicultural society. The limitations of the research have not examined the pattern of understanding or religious attitudes of Islamic groups that do not want the consesus of Pancasila and the 1945 Constitution in the history of the basic formulation of the Indonesian state. This is urgent to be studied further
本研究旨在找出伊斯兰教团体在印尼国家基本形成共识的历史中,宗教节制的表现。本定性研究采用规范历史方法。关于印度尼西亚国家基本形成历史上伊斯兰教和民族主义团体之间意识形态斗争的各种科学文献成为本研究数据的来源。印度尼西亚共和国宗教事务部制定的四个宗教节制指标成为本研究的分析理论,包括国家承诺、宽容、反暴力和适应当地文化。通过文档收集数据。结果表明,在印度尼西亚国家接受基本共识的历史上,伊斯兰团体有各种宗教温和的指标。首先,尊重和接受废除《雅加达宪章》七字的宽容和反激进主义的指标。第二,维持民族与国家一体化的国家承诺指标。第三,包容的指标,地方智慧在维护与社会政治生活多元化有关的商议文化方面的指标。本研究的理论含义表明,在多元文化社会的生活中,个体(群体)穆斯林需要一种包容、宽容、共生的范式和宗教态度。研究的局限性并没有考察伊斯兰团体的理解模式或宗教态度,这些团体不希望在印度尼西亚国家基本形成的历史上达成潘卡西拉和1945年宪法的共识。这是亟待进一步研究的问题
{"title":"Religious Moderation in Islamic Groups in the History of the Basic Consesus of the Indonesian State","authors":"D. Hariyanto, A. Islamy","doi":"10.30863/ajmpi.v1i1.3282","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v1i1.3282","url":null,"abstract":"This research intends to identify the manifestations of religious moderation by Islamic groups in the history of the consesus of the basic formulation of the Indonesian state. This qualitative research uses a normative-historical approach. Various scientific literature on ideological struggles between Islamic and nationalist groups in the history of the basic formulation of the Indonesian state became the source of this research data.  Four indicators of religious moderation formulated by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia became analytical theories in this study, including national commitment, tolerance, anti-violence, and accommodating to local culture. Data collection through documentation. The results showed that there are various indicators of religious moderation by Islamic groups in the history of acceptance of the basic consesus of the Indonesian state. First, indicators of tolerance and anti-radicalism in respecting and accepting  the abolition of the 7 Words in the Jakarta Charter. Second, the indictor of national commitment in maintaining the integration of the nation and state. Third, indicators of accommodative indicators of local wisdom in upholding a culture of deliberation related to the plurality of socio-political life. The theoretical implications of this study show that it takes a paradigm and religious attitude of individual (group) Muslims that is inclusive, tolerant, symbiotic in the life of a multicultural society. The limitations of the research have not examined the pattern of understanding or religious attitudes of Islamic groups that do not want the consesus of Pancasila and the 1945 Constitution in the history of the basic formulation of the Indonesian state. This is urgent to be studied further","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"98 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77553244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Keabsahan Pengangkatan Pejabat Kepala Daerah Akibat Penundaan Pemilihan Kepala Daerah 因地区负责人选举推迟而任命地区负责人的有效性
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v1i1.3568
Nur Faisyah, Sudarsono Sudarsono, Shinta Hadiyantina, Irfan Amir
This study aims to analyze the validity of the designation of acting regional heads as an implication of the postponement of the 2022 and 2023 regional elections. This research is normative, with a statutory and analytical approach. The primary legal material is Law Number 10 of 2016 concerning Regional Head Elections. Secondary legal materials are articles, books, and research findings gathered through normative research and analyzed using a research methodology. The results showed that the implication of postponing the 2022 and 2023 regional elections caused a vacancy in the position of the regional head, which had implications for the appointment of the TNI/Polri as acting regional head, which deviated from the state rule of law. Based on the decision of the Constitutional Court, the TNI/ Polri can occupy civilian positions if they retire or resign from active service and have gone through the process openly and competitively. Meanwhile, the mechanism for appointing acting regional heads from the TNI/ Polri who are still active has been contrary to the principle of the procedure for the validity of the actions of government officials. So that the government needs to immediately issue a government regulation related to the mechanism for appointing acting regional heads due to the postponement of technical regional elections so that the appointment can have a basis in the selection mechanism and qualification of acting regional heads democraticallyThis study aims to analyze the validity of the designation of acting regional heads as an implication of the postponement of the 2022 and 2023 regional elections. This research is normative, with a statutory and analytical approach. The primary legal material is Law Number 10 of 2016 concerning Regional Head Elections. Secondary legal materials are articles, books, and research findings gathered through normative research and analyzed using a research methodology. The results showed that the implication of postponing the 2022 and 2023 regional elections caused a vacancy in the position of the regional head, which had implications for the appointment of the TNI/Polri as acting regional head, which deviated from the state rule of law. Based on the decision of the Constitutional Court, the TNI/ Polri can occupy civilian positions if they retire or resign from active service and have gone through the process openly and competitively. Meanwhile, the mechanism for appointing acting regional heads from the TNI/ Polri who are still active has been contrary to the principle of the procedure for the validity of the actions of government officials. So that the government needs to immediately issue a government regulation related to the mechanism for appointing acting regional heads due to the postponement of technical regional elections so that the appointment can have a basis in the selection mechanism and qualification of acting regional heads democratically.This is an open access article under the CC–BY-SA 4.0
本研究旨在分析2022年和2023年地方选举延期后指定代理区长的有效性。这项研究是规范性的,具有法定和分析的方法。主要法律材料是2016年关于地区领导人选举的第10号法律。二手法律材料是通过规范研究收集并使用研究方法进行分析的文章、书籍和研究结果。结果表明,推迟2022年和2023年地区选举的含义造成了地区负责人职位的空缺,这对任命TNI/Polri为代理地区负责人产生了影响,这偏离了国家法治。根据宪法法院的决定,如果TNI/ Polri退休或退出现役并公开和竞争性地完成程序,则可以担任文职职位。同时,从TNI/ Polri任命仍然活跃的代理区域负责人的机制违背了政府官员行动有效性程序的原则。因此,由于技术性地区选举推迟,政府需要立即出台与代行地区负责人任命机制相关的政府法规,使代行地区负责人的任命在民主的选择机制和资格中有依据。本研究旨在分析2022年和2023年地区选举推迟所隐含的代行地区负责人任命的有效性。这项研究是规范性的,具有法定和分析的方法。主要法律材料是2016年关于地区领导人选举的第10号法律。二手法律材料是通过规范研究收集并使用研究方法进行分析的文章、书籍和研究结果。结果表明,推迟2022年和2023年地区选举的含义造成了地区负责人职位的空缺,这对任命TNI/Polri为代理地区负责人产生了影响,这偏离了国家法治。根据宪法法院的决定,如果TNI/ Polri退休或退出现役并公开和竞争性地完成程序,则可以担任文职职位。同时,从TNI/ Polri任命仍然活跃的代理区域负责人的机制违背了政府官员行动有效性程序的原则。因此,由于地区技术性选举的推迟,政府有必要立即出台与代理区长任命机制相关的政府法规,使任命在民主的选择机制和资格方面有基础。这是一篇基于CC-BY-SA 4.0许可的开放获取文章。
{"title":"Keabsahan Pengangkatan Pejabat Kepala Daerah Akibat Penundaan Pemilihan Kepala Daerah","authors":"Nur Faisyah, Sudarsono Sudarsono, Shinta Hadiyantina, Irfan Amir","doi":"10.30863/ajmpi.v1i1.3568","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v1i1.3568","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the validity of the designation of acting regional heads as an implication of the postponement of the 2022 and 2023 regional elections. This research is normative, with a statutory and analytical approach. The primary legal material is Law Number 10 of 2016 concerning Regional Head Elections. Secondary legal materials are articles, books, and research findings gathered through normative research and analyzed using a research methodology. The results showed that the implication of postponing the 2022 and 2023 regional elections caused a vacancy in the position of the regional head, which had implications for the appointment of the TNI/Polri as acting regional head, which deviated from the state rule of law. Based on the decision of the Constitutional Court, the TNI/ Polri can occupy civilian positions if they retire or resign from active service and have gone through the process openly and competitively. Meanwhile, the mechanism for appointing acting regional heads from the TNI/ Polri who are still active has been contrary to the principle of the procedure for the validity of the actions of government officials. So that the government needs to immediately issue a government regulation related to the mechanism for appointing acting regional heads due to the postponement of technical regional elections so that the appointment can have a basis in the selection mechanism and qualification of acting regional heads democraticallyThis study aims to analyze the validity of the designation of acting regional heads as an implication of the postponement of the 2022 and 2023 regional elections. This research is normative, with a statutory and analytical approach. The primary legal material is Law Number 10 of 2016 concerning Regional Head Elections. Secondary legal materials are articles, books, and research findings gathered through normative research and analyzed using a research methodology. The results showed that the implication of postponing the 2022 and 2023 regional elections caused a vacancy in the position of the regional head, which had implications for the appointment of the TNI/Polri as acting regional head, which deviated from the state rule of law. Based on the decision of the Constitutional Court, the TNI/ Polri can occupy civilian positions if they retire or resign from active service and have gone through the process openly and competitively. Meanwhile, the mechanism for appointing acting regional heads from the TNI/ Polri who are still active has been contrary to the principle of the procedure for the validity of the actions of government officials. So that the government needs to immediately issue a government regulation related to the mechanism for appointing acting regional heads due to the postponement of technical regional elections so that the appointment can have a basis in the selection mechanism and qualification of acting regional heads democratically.This is an open access article under the CC–BY-SA 4.0","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hukum Internasional untuk Kemanusiaan; Telaah Penyelesaian Persengketaan Dalam Hukum Konvensional Dan Hukum Islam 国际人道主义法;研究传统法律和伊斯兰法律的争议解决
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v8i1.3779
Nur Paikah
penelitian ini menganalisis urgensi hukum internasional untuk kemaslahatan umat manusia dan difokuskan pada upaya penyelesaian sengketa dalam hukum internasional dan hukum islam. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundangan-undangan dan pendekatan konseptual. Data diperoleh melalui penelesuran pustaka dan dianalisa menggunakan tehnik analisa deskrpiti kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seruan kepada perdamaian dan keinginan pada penyelesaian persengketaan internasional dengan jalan damai pada umumnya merupakan upaya pertama dan utama baik yang diatur hukum Barat terutama sejak terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa yang kemudian digantikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Mukadidma Piagamnya menyerukan perlunya mewujudkan perdamaian dan kemanaan dunia internasional dan penegasan penghapusan imperialism dan kolonialisme. Hal ini kemudian berseuaian dengan kosnep hukum islam yang sudah dari dulu mengajarkan pentingnya perdamaian dan seruan perdamaian untuk uat manusia. Sehingga kedua sistem tersebut perlu dikorelasikan sehingga menjadi dasar dan pedoman untuk dalam mewujudkan tujuan PBB dalam Pasal 10 Piagam PBB terutama dalam menyelesaikan sengketa bangsa yang saat ini belum berkesudahan diantaranya konflik Israil dan Palestina, Yunani dan Turki, Jepang dan Cina. Demikian pula persengketaan soal rasisme di Afrika, di Myanmar dan bangsa-bangsa lain-lainnya.
这项研究分析了国际法对人类福祉的紧迫性,并将重点放在解决国际法和伊斯兰法律上的争议上。本研究是采用邀请法和概念法的规范法律研究。数据通过库搜索和使用桌面上分析技术进行分析。研究结果表明,对和平的呼声和愿望的国际争论结业证书一般私了是首次尝试西和主要的法律安排的很好,特别是后来的国际联盟成立以来,取而代之的是国家联盟中的国家Mukadidma国际宪章呼吁世界和平的必要性和kemanaan确认废除帝国主义和殖民主义。它后来与kosnep伊斯兰法产生了联系,这一法律自古以来就教导和平的重要性,并呼吁人类的努力和平。因此,在《联合国宪章》第10条中,这两种制度都需要相互关联,成为实现联合国目标的基础和指导方针,主要是解决以色列和巴勒斯坦、希腊和土耳其、日本和中国之间持续不断的民族争端。非洲、缅甸和其他国家的种族主义问题也是如此。
{"title":"Hukum Internasional untuk Kemanusiaan; Telaah Penyelesaian Persengketaan Dalam Hukum Konvensional Dan Hukum Islam","authors":"Nur Paikah","doi":"10.30863/ajmpi.v8i1.3779","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v8i1.3779","url":null,"abstract":"penelitian ini menganalisis urgensi hukum internasional untuk kemaslahatan umat manusia dan difokuskan pada upaya penyelesaian sengketa dalam hukum internasional dan hukum islam. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundangan-undangan dan pendekatan konseptual. Data diperoleh melalui penelesuran pustaka dan dianalisa menggunakan tehnik analisa deskrpiti kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Seruan kepada perdamaian dan keinginan pada penyelesaian persengketaan internasional dengan jalan damai pada umumnya merupakan upaya pertama dan utama baik yang diatur hukum Barat terutama sejak terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa yang kemudian digantikan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Mukadidma Piagamnya menyerukan perlunya mewujudkan perdamaian dan kemanaan dunia internasional dan penegasan penghapusan imperialism dan kolonialisme. Hal ini kemudian berseuaian dengan kosnep hukum islam yang sudah dari dulu mengajarkan pentingnya perdamaian dan seruan perdamaian untuk uat manusia. Sehingga kedua sistem tersebut perlu dikorelasikan sehingga menjadi dasar dan pedoman untuk dalam mewujudkan tujuan PBB dalam Pasal 10 Piagam PBB terutama dalam menyelesaikan sengketa bangsa yang saat ini belum berkesudahan diantaranya konflik Israil dan Palestina, Yunani dan Turki, Jepang dan Cina. Demikian pula persengketaan soal rasisme di Afrika, di Myanmar dan bangsa-bangsa lain-lainnya.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Rekonstruksi Penegakan Hukum Tindak Pidana Politik Uang dalam Pemilihan Umum 重建执法
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v1i1.3393
Erni Dwita Silambi, Emiliana B Rahaili, Rosnida Rosnida, Satriadi Satriadi
The handling of money politics in terms of legal substance has been regulated in the Election Law which was initially handled by the Sentra Gakkumdu consisting of Bawaslu, the Police, and the Attorney General's Office.This study aims to identify and analyze: to reconstruct the law enforcement of Money Politics Crimes in Elections. This research uses the type of empirical juridical research, namely by studying the applicable rules and also looking for data in the field related to money politics. The results of this study indicate that there are many cases of money politics that occur in the general election process, so their handling must also be more serious. Currently, the crime of money politics in election is in the realm of general criminal acts, so it will be more effective if the handling is delegated to the realm of criminal acts of corruption
从法律实体上处理金钱政治已经在《选举法》中进行了规定,该选举法最初是由选举委员会、警察和检察总长办公室组成的委员会处理的。本研究旨在厘清和分析选举中的金钱政治犯罪,以重建选举中的金钱政治犯罪执法。本研究采用实证法律研究的方式,即通过研究适用规则并在与金钱政治相关的领域中寻找数据。本研究结果表明,在大选过程中出现的金钱政治案例较多,因此其处理也必须更加严肃。目前,选举中的金钱政治犯罪属于一般犯罪范畴,如果将其下放到腐败犯罪范畴,将会更加有效
{"title":"Rekonstruksi Penegakan Hukum Tindak Pidana Politik Uang dalam Pemilihan Umum","authors":"Erni Dwita Silambi, Emiliana B Rahaili, Rosnida Rosnida, Satriadi Satriadi","doi":"10.30863/ajmpi.v1i1.3393","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v1i1.3393","url":null,"abstract":"The handling of money politics in terms of legal substance has been regulated in the Election Law which was initially handled by the Sentra Gakkumdu consisting of Bawaslu, the Police, and the Attorney General's Office.This study aims to identify and analyze: to reconstruct the law enforcement of Money Politics Crimes in Elections. This research uses the type of empirical juridical research, namely by studying the applicable rules and also looking for data in the field related to money politics. The results of this study indicate that there are many cases of money politics that occur in the general election process, so their handling must also be more serious. Currently, the crime of money politics in election is in the realm of general criminal acts, so it will be more effective if the handling is delegated to the realm of criminal acts of corruption","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Menyoal Legal Standing Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang oleh Pemegang Polis Asuransi 质疑保险投保人申请延期履行偿债义务的法律地位
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v8i1.3813
Xander Gorga Gultom
In Indonesia, the postponement of debt payment obligations (PKPU) is a certain period of time granted by law through a commercial court decision. It gives both parties opportunity to deliberate on ways of paying their debts by providing a payment plan for all or part of the debt, including to restructure the debt. The purposes of this study is to find out the arrangement of pospotnment of debt payment obligations in Indonesia and the legal standing of a policy holder in applying suspension of debt payment obligations. This study is a normative research type and use Statute Approach, Conseptual Approach, and Case Approach. In collecting the data, examining the regulation of insurance company bankruptcy according to positive law and the legal standing of insurance customers as creditors to carry out company’s bankruptcy is done by the researcher. The results show that the regulations that apply both in law and insurance Law Number 40 of 2014, OJK Law, Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Delays Debt Payment Obligations, and regulations related to the topic of scrutiny can be applied properly. Based on this study, it is expected that rules that have been set can be expressly and clearly used as a basis in submitting applications and handling cases of PKPU. It is also hoped that the Panel of Judges can consider the legal position of the party submitting for the applications.
在印度尼西亚,延期偿债义务是法律通过商事法庭判决给予的一段时间。它通过提供全部或部分债务的支付计划,包括债务重组,使双方有机会审议偿还债务的方式。本研究的目的是找出印尼延期偿债义务的安排,以及保单持有人在申请暂停偿债义务方面的法律地位。本研究采用规范研究法,采用法规研究法、概念研究法和案例研究法。在收集资料的过程中,研究者从实在法的角度考察了保险公司破产的规制以及保险客户作为债权人实施公司破产的法律地位。结果表明,2014年第40号法律和保险法、OJK法、2004年第37号破产和延期偿债义务法以及与审查主题相关的法规都可以适当适用。在此基础上,期望制定的规则能够明确明确地作为PKPU提交申请和处理案件的依据。亦希望法官小组能考虑提出申请的一方的法律地位。
{"title":"Menyoal Legal Standing Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang oleh Pemegang Polis Asuransi","authors":"Xander Gorga Gultom","doi":"10.30863/ajmpi.v8i1.3813","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v8i1.3813","url":null,"abstract":"In Indonesia, the postponement of debt payment obligations (PKPU) is a certain period of time granted by law through a commercial court decision. It gives both parties opportunity to deliberate on ways of paying their debts by providing a payment plan for all or part of the debt, including to restructure the debt. The purposes of this study is to find out the arrangement of pospotnment of debt payment obligations in Indonesia and the legal standing of a policy holder in applying suspension of debt payment obligations. This study is a normative research type and use Statute Approach, Conseptual Approach, and Case Approach. In collecting the data, examining the regulation of insurance company bankruptcy according to positive law and the legal standing of insurance customers as creditors to carry out company’s bankruptcy is done by the researcher. The results show that the regulations that apply both in law and insurance Law Number 40 of 2014, OJK Law, Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Delays Debt Payment Obligations, and regulations related to the topic of scrutiny can be applied properly. Based on this study, it is expected that rules that have been set can be expressly and clearly used as a basis in submitting applications and handling cases of PKPU. It is also hoped that the Panel of Judges can consider the legal position of the party submitting for the applications.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Koeksistensi Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Interpretasi Mahkamah Konstitusi Terhadap Pernikahan Beda Agama di Indonesia 印尼伊斯兰婚姻法的共存:宪法法院对不同宗教婚姻的解释
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.30863/ajmpi.v8i1.4149
Aidil Aulya, Ahmad Irfan
Artikel ini mengulas Pernikahan Beda Agama (PBA) di Indonesia. Objek penelitian difokuskan pada Putusan Mahkamah Konstitusi tentang PBA, meskipun demikian pembahasan PBA ditinjau dari beragam sisi mengingat masyarakat Indonesia yang plural. Artikel ini ingin membuktikan interpretasi hukum yang dipakai hakim MK dalam memberikan penilaian terhadap PBA dan bagaimana upaya yang mestinya diberikan oleh negara dalam menyelesaian persoalan PBA. Artikel ini merupakan penelitian hukum normatif (library reasearch) dengan menggunakan bahan-bahan perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakim MK menolak permohonan judicial review (JR) pemohon untuk seluruhnya, artinya MK tetap mempertahankan regulasi yang diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan). Penafsiran hukum yang dipakai oleh MK terbagi kepada tiga pendekatan, yaitu tekstualis, prudentialist, dan etikal. Artinya, hakim MK tidak hanya mempertimbangakan pokok permohonan berdasarkan ketentuan hukum yang ada, tapi juga perkembangan yang terjadi di luar hukum. Upaya perlindungan hukum yang mestinya diberikan oleh negara adalah menjalankan fungsi administratifnya dengan mencatatkan PBA dan menyerahkan penafsiran perkawinan kepada pihak atau organisasi keagamaan yang ada, karena fenomena PBA tidak dapat dihindarkan di Indonesia yang plural.
本文会谈谈印尼的不同宗教婚姻(PBA)。研究对象的重点是宪法法院关于PBA的裁决,尽管鉴于印尼社会的多元化,PBA的讨论来自不同的方面。这篇文章希望证明,MK法官对PBA的法律解释,以及国家在解决PBA问题上的努力。这篇文章是对图书馆材料的规范法律研究。研究结果显示,MK法官拒绝了对所有申请者的全面司法审查申请,这意味着,MK在1974年的《婚姻法》第1条中保持着一种规范。MK所采用的法律解释分为三种方法:tekstualis、保诚主义者和伦理。这意味着,MK法官不仅考虑了现有的法律要求,而且考虑了法律以外的发展。国家应提交的法律保护工作是在PBA上登记法律职能,并将婚姻解释提交给现有宗教团体或组织,因为在印度尼西亚的多元化现象是不可避免的。
{"title":"Koeksistensi Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Interpretasi Mahkamah Konstitusi Terhadap Pernikahan Beda Agama di Indonesia","authors":"Aidil Aulya, Ahmad Irfan","doi":"10.30863/ajmpi.v8i1.4149","DOIUrl":"https://doi.org/10.30863/ajmpi.v8i1.4149","url":null,"abstract":"Artikel ini mengulas Pernikahan Beda Agama (PBA) di Indonesia. Objek penelitian difokuskan pada Putusan Mahkamah Konstitusi tentang PBA, meskipun demikian pembahasan PBA ditinjau dari beragam sisi mengingat masyarakat Indonesia yang plural. Artikel ini ingin membuktikan interpretasi hukum yang dipakai hakim MK dalam memberikan penilaian terhadap PBA dan bagaimana upaya yang mestinya diberikan oleh negara dalam menyelesaian persoalan PBA. Artikel ini merupakan penelitian hukum normatif (library reasearch) dengan menggunakan bahan-bahan perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakim MK menolak permohonan judicial review (JR) pemohon untuk seluruhnya, artinya MK tetap mempertahankan regulasi yang diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan). Penafsiran hukum yang dipakai oleh MK terbagi kepada tiga pendekatan, yaitu tekstualis, prudentialist, dan etikal. Artinya, hakim MK tidak hanya mempertimbangakan pokok permohonan berdasarkan ketentuan hukum yang ada, tapi juga perkembangan yang terjadi di luar hukum. Upaya perlindungan hukum yang mestinya diberikan oleh negara adalah menjalankan fungsi administratifnya dengan mencatatkan PBA dan menyerahkan penafsiran perkawinan kepada pihak atau organisasi keagamaan yang ada, karena fenomena PBA tidak dapat dihindarkan di Indonesia yang plural.","PeriodicalId":31967,"journal":{"name":"Al Adalah Jurnal Hukum Islam","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135439860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Al Adalah Jurnal Hukum Islam
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1