首页 > 最新文献

Media Gizi Mikro Indonesia最新文献

英文 中文
DEFISIENSI BESI PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH OBESITAS 肥胖者婚前性行为缺乏铁
Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.599
Fillah Fithra Dieny, Nurmasari Widyastuti, Deny Yudi Fitranti, Choirun Nissa, Fahmy Arif Tsani, Firdananda Fikri Jauharany
Latar Belakang. Wanita usia subur (WUS) terutama di Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda yang kompleks. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang paling banyak dialami oleh WUS. Anemia merupakan satu sisi lain dari masalah gizi ganda yang banyak dialami di negara berkembang. Obesitas diketahui memiliki hubungan dengan anemia pada WUS. Tujuan. Menganalisis status besi pada WUS pranikah dengan status gizi obesitas dan non obesitas. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada 50 mahasiswi Universitas Diponegoro, Semarang. Subjek berusia 18-25 tahun dan dipilih dengan metode systematic random sampling. Subjek terdiri dari 25 mahasiswi obesitas dan 25 mahasiswi non obesitas. Status besi diukur melalui serum besi, serum Transferrin Saturation (TSAT), dan Total Iron Binding Capacity (TIBC). Status obesitas dilihat melalui pengukuran antropometri persen lemak tubuh. Uji T tidak berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan status besi pada WUS pranikah obesitas dan non obesitas. Hasil. Ada perbedaan kadar serum besi (p=0,027), TIBC (p=0,034), dan TSAT (p=0,004) antara kelompok obesitas dan non obesitas. Kadar serum besi kelompok obesitas lebih rendah, ditunjukkan dengan rerata sebesar 83,99±20,66 μg/dl pada kelompok obesitas, sedangkan kelompok non obesitas sebesar 99,2±26,03 μg/dl. Kadar TIBC kelompok obesitas lebih tinggi dilihat dari reratanya sebesar 420,98±47,22 μg/dl, sedangkan kelompok non obesitas 389,94±53,35 μg/dl. Pengukuran TSAT menunjukkan kelompok obesitas memiliki kadar yang lebih rendah ditunjukkan dengan reratanya 20,13±5,27%, sedangkan kelompok non obesitas memiliki rerata sebesar 25,99±7,92%. Kesimpulan. Kelompok obesitas memiliki rata-rata kadar serum besi dan TSAT lebih rendah serta rata-rata kadar TIBC lebih tinggi.
背景。尤其是在印尼,育龄妇女目前面临着复杂的双营养问题。肥胖是世界上营养最重要的问题之一。贫血是发展中国家常见的双营养问题的另一个方面。肥胖与WUS中的贫血有关。目标。分析婚前性和肥胖营养状况的铁状态。方法。这项研究是在三宝垄Diponegoro大学50名大学生身上进行的具有交叉设计的观察研究。受试者为18-25岁,采用随机抽样法进行选择。受试者包括25名肥胖大学生和25名不肥胖学生。铁的状态是通过铁的血清、转铁的统一和总结合电容器(TIBC)来测量的。肥胖的地位是通过对身体脂肪比例的人体测量来衡量的。T测试是用来区分铁在肥胖婚前和非肥胖婚前的地位。结果。铁血清(p= 027)、TIBC (p= 034)和TSAT (p= 0.004)之间存在差异。肥胖组血清铁含量较低,用平均高达83.99表示±20,66μg / dl的肥胖,而非肥胖组和团体99.2±26.03μg / dl。肥胖组TIBC更高水平从比率高达420.98±47.22μg / dl,而非肥胖组389.94±53.35μg / dl。TSAT表明肥胖群体有更低的水平测量用的比率表示20.13±5,27%,而非肥胖群体有平均高达25.99±7,92%。结论。肥胖组的平均水平较低,TSAT和TIBC的平均水平较高。
{"title":"DEFISIENSI BESI PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH OBESITAS","authors":"Fillah Fithra Dieny, Nurmasari Widyastuti, Deny Yudi Fitranti, Choirun Nissa, Fahmy Arif Tsani, Firdananda Fikri Jauharany","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.599","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.599","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Wanita usia subur (WUS) terutama di Indonesia saat ini menghadapi masalah gizi ganda yang kompleks. Obesitas merupakan salah satu masalah gizi yang paling banyak dialami oleh WUS. Anemia merupakan satu sisi lain dari masalah gizi ganda yang banyak dialami di negara berkembang. Obesitas diketahui memiliki hubungan dengan anemia pada WUS. Tujuan. Menganalisis status besi pada WUS pranikah dengan status gizi obesitas dan non obesitas. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada 50 mahasiswi Universitas Diponegoro, Semarang. Subjek berusia 18-25 tahun dan dipilih dengan metode systematic random sampling. Subjek terdiri dari 25 mahasiswi obesitas dan 25 mahasiswi non obesitas. Status besi diukur melalui serum besi, serum Transferrin Saturation (TSAT), dan Total Iron Binding Capacity (TIBC). Status obesitas dilihat melalui pengukuran antropometri persen lemak tubuh. Uji T tidak berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan status besi pada WUS pranikah obesitas dan non obesitas. Hasil. Ada perbedaan kadar serum besi (p=0,027), TIBC (p=0,034), dan TSAT (p=0,004) antara kelompok obesitas dan non obesitas. Kadar serum besi kelompok obesitas lebih rendah, ditunjukkan dengan rerata sebesar 83,99±20,66 μg/dl pada kelompok obesitas, sedangkan kelompok non obesitas sebesar 99,2±26,03 μg/dl. Kadar TIBC kelompok obesitas lebih tinggi dilihat dari reratanya sebesar 420,98±47,22 μg/dl, sedangkan kelompok non obesitas 389,94±53,35 μg/dl. Pengukuran TSAT menunjukkan kelompok obesitas memiliki kadar yang lebih rendah ditunjukkan dengan reratanya 20,13±5,27%, sedangkan kelompok non obesitas memiliki rerata sebesar 25,99±7,92%. Kesimpulan. Kelompok obesitas memiliki rata-rata kadar serum besi dan TSAT lebih rendah serta rata-rata kadar TIBC lebih tinggi.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45471087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
FUNGSI TIROID DAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN STUNTING DI DAERAH REPLETE DAN NON REPLETE GAKI 小学生的甲状腺和认知功能与弹弹区和不弹弹GAKI地区的特技反应
Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1926
S. Riyanto, Diah Yunitawati, Nafisah Nur'aini
Latar Belakang. Pertumbuhan anak baru masuk sekolah dasar (6-8 tahun) di daerah endemik GAKI cenderung lebih buruk dibanding anak dengan usia sama di daerah non-endemik. Kekurangan asupan iodium dapat berdampak pada gangguan perkembangan fungsi kognitif anak. Kondisi stunting juga berdampak pada gangguan fungsi kognitif anak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fungsi tiroid dan kognitif siswa sekolah dasar yang mengalami stunting di daerah replete dan non replete GAKI. Metode. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Magelang yaitu Kecamatan Ngablak sebagai daerah replete GAKI dan Kota Mungkid sebagai daerah non replete. Jumlah minimal partisipan 28 siswa stunting dan 28 siswa dengan status gizi normal di masing-masing daerah. Hasil. Seluruh kelompok responden memiliki asupan iodium berlebih (median UIE ≥200 µg/L). Tidak terdapat perbedaan fungsi tiroid (TSH dan fT4) pada keempat kelompok responden (p>0,05). Terdapat perbedaan IQ dikeempat kelompok, dimana kelompok responden dengan tinggi badan normal di daerah non replete memiliki IQ paling tinggi (104±13,1). Kesimpulan. Fungsi tiroid siswa dalam kondisi normal. IQ siswa sekolah dasar dengan tinggi badan normal di daerah non replete GAKI lebih tinggi dibanding pada siswa stunting di daerah yang sama maupun siswa normal dan stunting di daerah replete GAKI.
背景。GAKI当地一所小学新生的增长往往比非地方性年龄的儿童更糟糕。碘摄入量不足会导致孩子认知功能发育障碍。替身的条件也会影响孩子的认知功能障碍。本研究旨在确定在弹坊和弹GAKI区域发育迟缓的小学生的甲状腺功能和认知功能的差异。方法。这项研究的设计是横向的。研究地点为mabanbanlak district,即replete GAKI地区和Mungkid镇,这是一个非replete地区。至少有28名学生发育不良参与者和28名各区域营养状况正常的学生。结果。整个团队的受访者有多余iodium摄入量(中位数UIE≥200µg / L)。四组受访者的甲状腺功能(TSH和fT4)没有差异(p> 0.05)。有智商差异dikeempat组,组受访者用正常的身高在非replete智商最高的地区(104±13,1)。结论。学生的甲状腺功能正常。在GAKI replete地区,小学生正常身高的智商高于同一地区的发育不良学生和普通学生的智商高于GAKI replete地区的发育不良学生。
{"title":"FUNGSI TIROID DAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN STUNTING DI DAERAH REPLETE DAN NON REPLETE GAKI","authors":"S. Riyanto, Diah Yunitawati, Nafisah Nur'aini","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1926","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1926","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Pertumbuhan anak baru masuk sekolah dasar (6-8 tahun) di daerah endemik GAKI cenderung lebih buruk dibanding anak dengan usia sama di daerah non-endemik. Kekurangan asupan iodium dapat berdampak pada gangguan perkembangan fungsi kognitif anak. Kondisi stunting juga berdampak pada gangguan fungsi kognitif anak Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan fungsi tiroid dan kognitif siswa sekolah dasar yang mengalami stunting di daerah replete dan non replete GAKI. Metode. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Magelang yaitu Kecamatan Ngablak sebagai daerah replete GAKI dan Kota Mungkid sebagai daerah non replete. Jumlah minimal partisipan 28 siswa stunting dan 28 siswa dengan status gizi normal di masing-masing daerah. Hasil. Seluruh kelompok responden memiliki asupan iodium berlebih (median UIE ≥200 µg/L). Tidak terdapat perbedaan fungsi tiroid (TSH dan fT4) pada keempat kelompok responden (p>0,05). Terdapat perbedaan IQ dikeempat kelompok, dimana kelompok responden dengan tinggi badan normal di daerah non replete memiliki IQ paling tinggi (104±13,1). Kesimpulan. Fungsi tiroid siswa dalam kondisi normal. IQ siswa sekolah dasar dengan tinggi badan normal di daerah non replete GAKI lebih tinggi dibanding pada siswa stunting di daerah yang sama maupun siswa normal dan stunting di daerah replete GAKI.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":"10 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41249037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TEA CONSUMPTION AND IRON-DEFICIENCY ANEMIA AMONG PREGNANT WOMAN IN BOGOR DISTRICT, INDONESIA 印度尼西亚茂物地区孕妇的茶消费与缺铁性贫血
Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1384
Putri Bungsu Machmud, R. D. Hatma, A. Syafiq
Background. Anemia in pregnancy is an essential problem due to affect to not only the mother’s life but also to baby’s life. An iron deficiency causes about 75 percent of anemia during pregnancy. Objective. This study aimed to identify risk factors for iron deficiency among pregnant women and determine the possible link between iron status and tannin levels associated with tea consumption. Method. The population-based cross-sectional studies were conducted from secondary data of previous thesis-research in 2013, “Pengaruh Kadar Tanin pada Teh Celup terhadap Anemia Gizi Besi (AGB) pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Citeureup Kabupaten Bogor Tahun 2012”. The study population consisted of 94 randomly selected pregnant women. The inclusion criteria were pregnant women who participated in the previous study and have a complete antenatal care record. Demographic data were collected, including data on age, working status, gestational stage, time since last pregnancy, and parity. The information included nutritional variables, such as iron supplements, nutritional status, and iron intake. Also, data for tannin level grouped as low, medium, and high based on the frequency of daily tea consumption and tea-making habits. The linear model analysis was used to determine the influence of tea consumption on serum ferritin levels. Results. The results showed that time since last pregnancy (<2 years), parity (more than two children), reduced consumption of foods containing heme, and levels of tannin consumption (low, medium, or high) were predictors of iron-deficiency anemia. The results also suggested that tannin levels were inversely proportional to serum ferritin levels. Conclusion. Pregnant women who consumed tea with a low tannin level had the highest serum ferritin levels, whereas those who drank tea with medium and high tannin levels had the lowest serum ferritin levels.
背景。妊娠期贫血是一个重要的问题,不仅影响到母亲的生命,也会影响到婴儿的生命。约75%的孕期贫血是由缺铁引起的。目标。这项研究旨在确定孕妇缺铁的危险因素,并确定铁状态和单宁水平之间可能存在的联系。方法。基于人群的横断面研究是根据2013年之前的论文研究的二手数据进行的,“Pengaruh Kadar Tanin pada Teh Celup terhadap Anemia Gizi Besi (AGB) pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Citeureup kabupten Bogor Tahun 2012”。研究人群包括94名随机选择的孕妇。纳入标准是参加过先前研究并有完整产前护理记录的孕妇。收集人口统计数据,包括年龄、工作状况、妊娠期、上次怀孕时间和胎次。这些信息包括营养变量,如铁补充剂、营养状况和铁摄入量。此外,根据日常饮茶的频率和泡茶习惯,单宁水平的数据分为低、中、高三种。采用线性模型分析确定饮茶量对血清铁蛋白水平的影响。结果。结果显示,上一次怀孕的时间(<2年)、胎次(超过两个孩子)、含血红素食物的摄入量减少以及单宁消耗水平(低、中、高)是缺铁性贫血的预测因素。结果还表明,单宁水平与血清铁蛋白水平成反比。结论。饮用低单宁茶的孕妇血清铁蛋白水平最高,而饮用中高单宁茶的孕妇血清铁蛋白水平最低。
{"title":"TEA CONSUMPTION AND IRON-DEFICIENCY ANEMIA AMONG PREGNANT WOMAN IN BOGOR DISTRICT, INDONESIA","authors":"Putri Bungsu Machmud, R. D. Hatma, A. Syafiq","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1384","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1384","url":null,"abstract":"Background. Anemia in pregnancy is an essential problem due to affect to not only the mother’s life but also to baby’s life. An iron deficiency causes about 75 percent of anemia during pregnancy. Objective. This study aimed to identify risk factors for iron deficiency among pregnant women and determine the possible link between iron status and tannin levels associated with tea consumption. Method. The population-based cross-sectional studies were conducted from secondary data of previous thesis-research in 2013, “Pengaruh Kadar Tanin pada Teh Celup terhadap Anemia Gizi Besi (AGB) pada Ibu Hamil di UPT Puskesmas Citeureup Kabupaten Bogor Tahun 2012”. The study population consisted of 94 randomly selected pregnant women. The inclusion criteria were pregnant women who participated in the previous study and have a complete antenatal care record. Demographic data were collected, including data on age, working status, gestational stage, time since last pregnancy, and parity. The information included nutritional variables, such as iron supplements, nutritional status, and iron intake. Also, data for tannin level grouped as low, medium, and high based on the frequency of daily tea consumption and tea-making habits. The linear model analysis was used to determine the influence of tea consumption on serum ferritin levels. Results. The results showed that time since last pregnancy (<2 years), parity (more than two children), reduced consumption of foods containing heme, and levels of tannin consumption (low, medium, or high) were predictors of iron-deficiency anemia. The results also suggested that tannin levels were inversely proportional to serum ferritin levels. Conclusion. Pregnant women who consumed tea with a low tannin level had the highest serum ferritin levels, whereas those who drank tea with medium and high tannin levels had the lowest serum ferritin levels.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43046005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 9
PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN 警告世界2-5年来对BESIE和SENG的补充发生频率
Pub Date : 2019-06-29 DOI: 10.22435/MGMI.V10I2.1365
D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti
Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.
背景急性呼吸道感染(ISPA)是一种侵袭从鼻子到肺泡的呼吸道一部分或多部分的感染,持续时间不超过14天。添加人参和铁可以增强人体免疫系统抵抗感染。目标本研究旨在确定补铁和污泥对ISPA新闻频率的影响。方法本研究采用随机对照试验(RCT)设计。40个2-5岁的新闻组被分为四组,即对照组(常规糖浆)、联合补充剂(10 mg/天人参补充剂)、铁补充剂(7.5 mg/天铁补充剂)和联合补充剂和铁补充剂(10 mg/天人参补充剂和7.5 mg/天铁补充剂),为期六周。ISPA频率数据收集每周末进行贫血和体检。使用单向方差分析和Kruskal-Wallis检验分析数据。后果根据症状评分,症状评分最低的组属于补铁组。根据ISPA持续时间得分,在得分为1.22±0.50的狭窄补充组中发现ISPA持续期较窄的组。补铁组ISPA频率比最低,为1.67±0.86。四组之间的频率比、症状评分、持续时间和ISPA水平没有显著差异(p>0.05)。结论。添加10mg/天的seng和7.5mg/天的铁不会影响ISPA的新闻频率。
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN","authors":"D. Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti","doi":"10.22435/MGMI.V10I2.1365","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I2.1365","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48226035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGEMBANGAN BISKUIT MPASI BERBAHAN DASAR BERBAGAI MACAM TEPUNG SEBAGAI PRODUK INOVASI MPASI 流动性时期的发展和流动性可以作为一种流动性创新产品
Pub Date : 2019-01-22 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.587
Paramitha W.N. Marlina, Raden Roro Dwi Agustine Maulianti, Maria Meylan Yuliany Fernandez
Latar Belakang. Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kebanyakan masalah gizi yang terjadi saat ini akibat tidak seimbangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita baik secara makro maupun mikro. Perlu dikembangkan biskuit Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berbahan pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi, menguji daya simpan, menganalisis kandungan zat gizi, dan menguji penerimaan konsumen dari biskuit yang dikembangkan, yaitu; berbasis campuran tepung terigu (TT), tepung ubi jalar ungu (TUJU), tepung kacang merah (TKM), dan tepung wijen (TW) sebagai alternatif produk MPASI. Metode. Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2017 di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus dan Saraswati Indo Genetech, Bogor. Tahapan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan formula produk MPASI, analisis kandungan zat gizi dan uji daya simpan produk, serta analisis organoleptik dan penentuan produk terpilih. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh tiap produk yang dihasilkan. Hasil. Formulasi penambahan maksimal didapat dari tepung wijen dan tepung kacang merah sebesar 7,5 persen. Produk biskuit yang terpilih oleh 51,35 persen panelis adalah biskuit F367 dengan komposisi TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap warna, rasa, dan mutu tekstur dengan p-value ≤0,05. Hasil analisis kandungan zat gizi biskuit MPASI F367 seperti kadar abu, protein dan karbohidrat, fosfor, dan energi sudah memenuhi standar SNI 01-7111.2-2005. Daya simpan produk berlangsung selama 42 hari dengan mutu kerenyahan tergolong cukup renyah. Kesimpulan. Formulasi terpilih adalah F367 yang terdiri dari TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen sebagai produk MPASI. Produk F367 ini dapat menjadi alternatif produk MPASI.
背景这则新闻是人类成长和发展的黄金时期。目前出现的大多数Gizmo问题都是由于宏观或微观新闻消费的食物摄入不平衡造成的。妈妈的奶水饼干(MPASI)需要开发出来,而不是当地的食物,以满足微吉兹的需求。目标本研究的目的是开发配方,测试储存能力,分析gizi的含量,并测试消费者对开发饼干的接受程度,即;基于烤面粉(TT)、紫色稻草粉(TUJU)、红豆粉(TKM)和葡萄酒粉(TW)的混合物作为MPASI的替代产品。方法研究设计是一项随机设计(RAL)的实验研究。这项研究于2017年5月至7月在茂物的Gizi Kuliner实验室STIK Sint Carolus和Saraswati Indo-Genetech进行。研究阶段包括三个阶段:MPASI产品配方的设计、gizi物质含量的分析和产品储存能力的测试,以及感官分析和选定产品的确定。使用Kruskall-Wallis测试分析数据,以确定每种产品产生的差异。后果葡萄粉和花生粉的最大添加量为7.5%。51.35%的面板选择的饼干产品是F367饼干,TT为30%,U.S.为60%,TKM为2.5%,TW为7.5%。p值[UNK]≤0,05时,对颜色、味道和质地静音有显著影响。MPASI F367饼干洗碗机的灰分、蛋白质和碳水化合物、磷、能量等含量分析结果符合SNI标准01-7111.2-2005。该产品的储存能力可持续42天,羊肉的满意度相当低。结论。所选配方为F367,作为MPASI产品,其由TT 30%、U.S.60%、TKM 2.5%和TW 7.5%组成。该F367产品可以是MPASI的替代产品。
{"title":"PENGEMBANGAN BISKUIT MPASI BERBAHAN DASAR BERBAGAI MACAM TEPUNG SEBAGAI PRODUK INOVASI MPASI","authors":"Paramitha W.N. Marlina, Raden Roro Dwi Agustine Maulianti, Maria Meylan Yuliany Fernandez","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.587","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.587","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Masa balita merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Kebanyakan masalah gizi yang terjadi saat ini akibat tidak seimbangnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita baik secara makro maupun mikro. Perlu dikembangkan biskuit Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) berbahan pangan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan gizi mikro. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi, menguji daya simpan, menganalisis kandungan zat gizi, dan menguji penerimaan konsumen dari biskuit yang dikembangkan, yaitu; berbasis campuran tepung terigu (TT), tepung ubi jalar ungu (TUJU), tepung kacang merah (TKM), dan tepung wijen (TW) sebagai alternatif produk MPASI. Metode. Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dilakukan pada Mei-Juli 2017 di Laboratorium Gizi Kuliner STIK Sint Carolus dan Saraswati Indo Genetech, Bogor. Tahapan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu perancangan formula produk MPASI, analisis kandungan zat gizi dan uji daya simpan produk, serta analisis organoleptik dan penentuan produk terpilih. Data dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis untuk mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh tiap produk yang dihasilkan. Hasil. Formulasi penambahan maksimal didapat dari tepung wijen dan tepung kacang merah sebesar 7,5 persen. Produk biskuit yang terpilih oleh 51,35 persen panelis adalah biskuit F367 dengan komposisi TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap warna, rasa, dan mutu tekstur dengan p-value ≤0,05. Hasil analisis kandungan zat gizi biskuit MPASI F367 seperti kadar abu, protein dan karbohidrat, fosfor, dan energi sudah memenuhi standar SNI 01-7111.2-2005. Daya simpan produk berlangsung selama 42 hari dengan mutu kerenyahan tergolong cukup renyah. Kesimpulan. Formulasi terpilih adalah F367 yang terdiri dari TT 30 persen, TUJU 60 persen, TKM 2,5 persen, dan TW 7,5 persen sebagai produk MPASI. Produk F367 ini dapat menjadi alternatif produk MPASI.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48420859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
KONSUMSI SELENIUM UNTUK MENCEGAH PENDERITA TOLERANSI GLUKOSA TERGANGGU MENJADI DIABETES MELLITUS TIPE 2 利用硒来防止葡萄糖耐受性受损的人患上2型糖尿病
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.1053
Risqa Novita
Latar Belakang. Penderita Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) meningkat setiap tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi penderita TGT di wilayah perkotaan Indonesia sebesar 29,9 persen. Penderita TGT dapat berkembang menjadi Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, sehingga pencegahan dari TGT menjadi DM tipe 2 sangat penting. Selenium dapat mencegah DM tipe 2 karena bersifat sebagai antioksidan dan berperan dalam metabolisme glukosa. Tujuan. Untuk mengkaji selenium dalam makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2. Metode. Tulisan ini merupakan kajian dari literatur-literatur yang ada di Google Scholar, Pubmed dan Elsevier dengan pencarian menggunakan kata kunci Selenium, TGT dan DM tipe 2. Hasil. Berdasarkan hasil dari penelusuran literatur, didapatkan hasil bahwa selenium dalam makanan dapat digunakan untuk penderita TGT jika sesuai dosis yang disarankan. Kesimpulan. Selenium dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2 sebagai upaya pencegahan agar penderita TGT tidak menjadi DM tipe 2, sebesar 200 µg per hari selama enam minggu dan Selenium yang baik dikonsumsi berbentuk organik yang berasal dari sayuran hijau, sereal, produk hewani dan kacang-kacangan.
背景。葡萄糖耐受性受损患者(TGT)每年都在增加。2013年的基础健康研究数据显示,印尼城市地区TGT患者的发病率为29.9%。TGT患者可发展成2型糖尿病(DM),因此防止TGT成为2型DM是至关重要的。硒可以抑制2型DM,因为它具有抗氧化剂和葡萄糖代谢的作用。目标。研究TGT患者可以食用的食物中的硒,以避免成为2型DM。方法。这是谷歌Scholar, Pubmed和Elsevier的文献研究,使用硒,TGT和DM类型2。结果。根据文献调查的结果,发现食品中的硒可以在推荐剂量的情况下用于TGT患者。结论。硒可以由2型TGT,以免成为DM患者食用DM作为预防措施,以免TGT患者2型,共计200µg每天六个星期和良好的硒有机形状的消费来自动物产品绿色蔬菜、谷类和豆类。
{"title":"KONSUMSI SELENIUM UNTUK MENCEGAH PENDERITA TOLERANSI GLUKOSA TERGANGGU MENJADI DIABETES MELLITUS TIPE 2","authors":"Risqa Novita","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.1053","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1053","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Penderita Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) meningkat setiap tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi penderita TGT di wilayah perkotaan Indonesia sebesar 29,9 persen. Penderita TGT dapat berkembang menjadi Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, sehingga pencegahan dari TGT menjadi DM tipe 2 sangat penting. Selenium dapat mencegah DM tipe 2 karena bersifat sebagai antioksidan dan berperan dalam metabolisme glukosa. Tujuan. Untuk mengkaji selenium dalam makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2. Metode. Tulisan ini merupakan kajian dari literatur-literatur yang ada di Google Scholar, Pubmed dan Elsevier dengan pencarian menggunakan kata kunci Selenium, TGT dan DM tipe 2. Hasil. Berdasarkan hasil dari penelusuran literatur, didapatkan hasil bahwa selenium dalam makanan dapat digunakan untuk penderita TGT jika sesuai dosis yang disarankan. Kesimpulan. Selenium dapat dikonsumsi oleh penderita TGT agar tidak menjadi DM tipe 2 sebagai upaya pencegahan agar penderita TGT tidak menjadi DM tipe 2, sebesar 200 µg per hari selama enam minggu dan Selenium yang baik dikonsumsi berbentuk organik yang berasal dari sayuran hijau, sereal, produk hewani dan kacang-kacangan.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41397271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
FAKTOR DOMINAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI (STUDI PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS INDONESIA) MAHASISWI经前综合征支配因素(关于MAHASISWI-MAHASISWI研究因素和部门技术研究的研究,印度尼西亚大学)
Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.1062
Ayatun Fil Ilmi, D. Utari
Latar belakang. Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi, yang dialami wanita pada 7-14 hari sebelum mentruasi akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, dan nyeri perut. PMS pada remaja putri dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi belajar. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome pada mahasiswi Universitas Indonesia. Metode. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan consecutive sampling technique. Sampel penelitian berjumlah 130 mahasiswi yang berasal dari S1 reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Departemen Arsitek Fakultas Teknik angkatan 2015/2016. Variabel yang diteliti terdiri dari gejala premenstrual syndrome, tingkat stres, aktivitas fisik, asupan gizi mikro (piridoksin, vitamin D, kalsium dan magnesium), pola tidur, dan status gizi. Hasil. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 36,9 persen mahasiswi mengalami gejala PMS sedang hingga berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p=0,001), asupan piridoksin (p=0,003), asupan magnesium (p=0,044), pola tidur (p=0,006) dengan gejala premenstrual syndrome. Faktor yang paling dominan mempengaruhi gejala PMS adalah pola tidur (OR=3,580). Mahasiswi dengan pola tidur yang buruk berisiko mengalami premenstrual syndrome 3,580 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki pola tidur yang baik. Kesimpulan. Disarankan pihak kampus dapat memberikan promosi kesehatan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome, pentingnya pola tidur yang baik dan cukup, pengendalian stres, dan pentingnya asupan gizi mikro.
背景。月经前综合症(PMS)是生理、心理和情感症状的汇集,妇女在实现排卵性荷尔蒙变化前7-14天所经历的。常见的症状是情绪变化、关节或肌肉疼痛和腹痛。年轻女性的性病会干扰活动和学习注意力。目标。本研究的目的是确定印尼大学生月经前综合症症状的主要因素。方法。本研究的设计研究采用了结论性技术。研究样本来自公共卫生学院和工程学院(school of public health)的普通学士学位和工程部(archculture of engineschool of engineschool),共130名学生。受研究的变量包括月经前症状、压力水平、体育活动、微营养摄入(piridoksin、维生素D、钙和镁)、睡眠模式和营养状况。结果。调查显示,多达36.9%的大学生有中度到严重的经前综合症症状。压力水平(p= 0.001)、piridoksin摄入量(p= 0.003)、镁摄入量(p= 0.044)、睡眠模式(p= 0.006)与月经前综合症症状有显著关系。影响经前综合症症状的主要因素是睡眠模式(或= 3.580)。睡眠模式不佳的学生患经期前综合症的风险是有规律睡眠模式的学生的3580倍。结论。建议校方可以提供与月经前症状相关的健康促进,适当的睡眠模式的重要性,压力控制,以及微营养摄入的重要性。
{"title":"FAKTOR DOMINAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI (STUDI PADA MAHASISWI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DAN DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS INDONESIA)","authors":"Ayatun Fil Ilmi, D. Utari","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.1062","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.1062","url":null,"abstract":"Latar belakang. Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi, yang dialami wanita pada 7-14 hari sebelum mentruasi akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus ovulasi. Gejala yang sering dirasakan adalah perubahan mood, nyeri sendi atau otot, dan nyeri perut. PMS pada remaja putri dapat mengganggu aktivitas dan konsentrasi belajar. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome pada mahasiswi Universitas Indonesia. Metode. Desain studi dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan consecutive sampling technique. Sampel penelitian berjumlah 130 mahasiswi yang berasal dari S1 reguler Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Departemen Arsitek Fakultas Teknik angkatan 2015/2016. Variabel yang diteliti terdiri dari gejala premenstrual syndrome, tingkat stres, aktivitas fisik, asupan gizi mikro (piridoksin, vitamin D, kalsium dan magnesium), pola tidur, dan status gizi. Hasil. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 36,9 persen mahasiswi mengalami gejala PMS sedang hingga berat. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres (p=0,001), asupan piridoksin (p=0,003), asupan magnesium (p=0,044), pola tidur (p=0,006) dengan gejala premenstrual syndrome. Faktor yang paling dominan mempengaruhi gejala PMS adalah pola tidur (OR=3,580). Mahasiswi dengan pola tidur yang buruk berisiko mengalami premenstrual syndrome 3,580 kali lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswi yang memiliki pola tidur yang baik. Kesimpulan. Disarankan pihak kampus dapat memberikan promosi kesehatan yang berhubungan dengan gejala premenstrual syndrome, pentingnya pola tidur yang baik dan cukup, pengendalian stres, dan pentingnya asupan gizi mikro.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48688036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
PENGARUH HIPOTIROID TERHADAP BERAT BADAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR 警告HIPOTIROIDS很好,消费者如何给WISTAR水发短信
Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.1004
T. Hidayat, Alfien Susbiantonny
Latar belakang. Terdapat hubungan yang kompleks antara penyakit tiroid, berat badan, dan metabolisme. Hipotiroidisme dan obesitas merupakan dua keadaan yang secara umum sering dikaitkan. Namun demikian, perubahan aksis hipotalamus-pituitari-tiroid (HPT) dan kadar hormon tiroid perifer dilaporkan bertentangan dengan efek hormon tiroid pada nafsu makan. Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipotiroid terhadap berat badan dan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Metode. Dua belas tikus Wistar jantan dengan berat rata-rata 200-250 g dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberikan PTU 54 mg/kgbb/hari secara oral selama 14 hari untuk menginduksi hipotiroid dan 1 kelompok kontrol diberikan akuades secara oral. Tikus ditimbang setiap minggu dan konsumsi pakan diamati setiap hari. Kadar TSH dan FT4 serum diperiksa pada akhir penelitian. Hasil. Berat badan kelompok hipotiroid (245,05 ± 11,685) lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kontrol (220,01 ± 8,338) (p<0,05), konsumsi pakan kelompok hipotiroid (15,80 ± 2,348) lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kontrol (18,94 ± 0,911) (p<0,05). Kadar FT4 serum berhubungan negatif secara bermakna dengan berat badan (r=-0,608, p<0,05), dan berhubungan positif dengan konsumsi pakan (r=0,550, p=0,064). Kadar TSH serum secara bermakna berhubungan positif dengan berat badan (r=0,849, p<0,01) dan secara bermakna berhubungan negatif dengan konsumsi pakan (r=-0,739, p<0,01). Kesimpulan. Hipotiroid meningkatkan berat badan dan menurunkan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Kadar FT4 rendah berhubungan dengan peningkatan berat badan. Kadar TSH tinggi berhubungan dengan peningkatan berat badan dan penurunan konsumsi pakan.
背景甲状腺疾病、体重和新陈代谢之间有着复杂的关系。甲状腺功能减退和肥胖是两种常见的相关疾病。然而,据报道,下丘脑-垂体-甲状腺(HPT)作用和外周甲状腺激素率的变化与甲状腺激素对食欲的影响相反。目标本研究旨在确定甲状腺功能减退对Wistar胆囊雄性大鼠体重和饲料消耗的影响。方法12只Wistar雄性大鼠,平均体重200-250g,分为两组。一组口服PTU 54mg/kgbb/天,持续14天以诱导甲状腺功能减退,一组口服对照组。老鼠每周称重,每天监测消耗量。在研究结束时检查血清TSH和FT4水平。后果甲减组体重(245.05±11.685)高于对照组(220.01±8.338)(p<0.05),甲减组空腹消耗量(15.80±2.348)低于对照组(18.94±0.911)(p>0.05)。血清FT4与体重呈负相关(r=-0.608,p<0.05),与脂肪消耗呈正相关(r=0.550,p=0.064)。血清TSH率平均为体重阳性(r=0.849,p<0.01)和脂肪消耗阴性(r=-0.739,p<0.01)。结论。甲状腺功能减退增加了Wistar雄性胆囊大鼠的体重并减少了饲料消耗。FT4低与体重增加有关。高TSH率与体重增加和饲料消耗减少有关。
{"title":"PENGARUH HIPOTIROID TERHADAP BERAT BADAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR","authors":"T. Hidayat, Alfien Susbiantonny","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.1004","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1004","url":null,"abstract":"Latar belakang. Terdapat hubungan yang kompleks antara penyakit tiroid, berat badan, dan metabolisme. Hipotiroidisme dan obesitas merupakan dua keadaan yang secara umum sering dikaitkan. Namun demikian, perubahan aksis hipotalamus-pituitari-tiroid (HPT) dan kadar hormon tiroid perifer dilaporkan bertentangan dengan efek hormon tiroid pada nafsu makan. Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hipotiroid terhadap berat badan dan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Metode. Dua belas tikus Wistar jantan dengan berat rata-rata 200-250 g dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diberikan PTU 54 mg/kgbb/hari secara oral selama 14 hari untuk menginduksi hipotiroid dan 1 kelompok kontrol diberikan akuades secara oral. Tikus ditimbang setiap minggu dan konsumsi pakan diamati setiap hari. Kadar TSH dan FT4 serum diperiksa pada akhir penelitian. Hasil. Berat badan kelompok hipotiroid (245,05 ± 11,685) lebih tinggi bermakna dibandingkan dengan kontrol (220,01 ± 8,338) (p<0,05), konsumsi pakan kelompok hipotiroid (15,80 ± 2,348) lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kontrol (18,94 ± 0,911) (p<0,05). Kadar FT4 serum berhubungan negatif secara bermakna dengan berat badan (r=-0,608, p<0,05), dan berhubungan positif dengan konsumsi pakan (r=0,550, p=0,064). Kadar TSH serum secara bermakna berhubungan positif dengan berat badan (r=0,849, p<0,01) dan secara bermakna berhubungan negatif dengan konsumsi pakan (r=-0,739, p<0,01). Kesimpulan. Hipotiroid meningkatkan berat badan dan menurunkan konsumsi pakan pada tikus jantan galur Wistar. Kadar FT4 rendah berhubungan dengan peningkatan berat badan. Kadar TSH tinggi berhubungan dengan peningkatan berat badan dan penurunan konsumsi pakan.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49345347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENELITIAN ANEMIA PADA SIKLUS 270 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN USIA IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH 贫血研究是生命的头270天和新生儿体重较低的母亲的年龄
Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/MGMI.V10I1.589
R. Aini, D. Tamtomo, Diffah Hanim
Latar belakang. Anemia merupakan tahap akhir defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi pada siklus 270 hari pertama kehidupan dapat membawa dampak buruk pada periode kehidupan selanjutnya.  WHO merekomendasikan seluruh wanita hamil agar mendapatkan suplementasi zat besi. Namun, faktanya prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok ibu hamil. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kejadian anemia pada 270 hari pertama kehidupan dan usia ibu terhadap berat bayi lahir. Metode. Penelitian dilaksanakan di tiga Puskesmas di Sukoharjo, Indonesia pada Febuari-April 2018. Pemilihan tiga Puskesmas dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah populasi 670 ibu. Sebanyak 129 ibu terpilih, subjek merupakan ibu yang memiliki balita (12-24 bulan). Subjek diwawancara menggunakan kuesioner sosio demografi, sedangkan data anemia didapat dari buku KIA. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan berat bayi lahir. Penentuan rasio menggunakan Confidence Interval (CI) 95% untuk menentukan kekuatan hubungan. Nilai p <0.05 digunakan untuk menyatakan signifikansi statistik. Hasil. Dari 129 ibu, sebanyak 100 (77,5%) mengalami anemia pada siklus 0-90 hari; 83 (64,3%) pada siklus 91-180 hari; 123 (95,3%) pada siklus 181-270 hari; dan 73 (56,6%) memiliki usia risiko kehamilan. Hasil uji regresi logistik, anemia pada siklus 0-90 hari dan 91-180 hari tidak ada hubungan yang bermakna dengan berat bayi lahir (p>0.05), sedangkan anemia pada siklus 181-270 hari (p=0.01;OR=6.14) dan usia risiko kehamilan (p=0.03;OR=2.81) berhubungan dengan berat bayi lahir. Kekurangan zat besi pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan usia ibu hamil yang rentan berkontribusi pada berat lahir bayi. Kesimpulan. Probabilitas ibu anemia pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan memiliki usia risiko kehamilan dalam melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebesar 7,63%. 
背景。贫血是铁的终极缺乏阶段。生命头270天周期中的铁短缺可能会对下一个周期产生不利影响。世界卫生组织建议所有孕妇接受铁补充。然而,事实上,贫血的发病率仍然很高。目标。这项研究旨在分析婴儿出生前270天发生的贫血与母亲的年龄和婴儿体重之间的关系。方法。该研究于2018年4月至4月在印度尼西亚苏科哈霍的三个机构进行。三名女童军的选举是对670名妇女的抽样进行的。129位被选中的母亲,是有幼儿(12-24个月)的母亲。受试者使用社会人口调查问卷进行采访,贫血数据来自起亚书。多变量分析利用物流回归来确定与婴儿体重最相关的因素。确定比例使用确确度间隔(CI) 95%来确定关系的强度。而贫血在180 -270天周期(p=0.01;或=6.14)和怀孕的风险(p=0.03;或=2.81)与婴儿的体重有关。脆弱性产妇生命的头180 -270天周期铁的短缺导致婴儿出生的体重增加。结论。患贫血的母亲在生命的头180 -270个周期中出现贫血,有分娩婴儿低出生体重(BBLR)怀孕的风险为7.63%。
{"title":"PENELITIAN ANEMIA PADA SIKLUS 270 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DAN USIA IBU DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH","authors":"R. Aini, D. Tamtomo, Diffah Hanim","doi":"10.22435/MGMI.V10I1.589","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/MGMI.V10I1.589","url":null,"abstract":"Latar belakang. Anemia merupakan tahap akhir defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi pada siklus 270 hari pertama kehidupan dapat membawa dampak buruk pada periode kehidupan selanjutnya.  WHO merekomendasikan seluruh wanita hamil agar mendapatkan suplementasi zat besi. Namun, faktanya prevalensi anemia masih tinggi pada kelompok ibu hamil. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kejadian anemia pada 270 hari pertama kehidupan dan usia ibu terhadap berat bayi lahir. Metode. Penelitian dilaksanakan di tiga Puskesmas di Sukoharjo, Indonesia pada Febuari-April 2018. Pemilihan tiga Puskesmas dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah populasi 670 ibu. Sebanyak 129 ibu terpilih, subjek merupakan ibu yang memiliki balita (12-24 bulan). Subjek diwawancara menggunakan kuesioner sosio demografi, sedangkan data anemia didapat dari buku KIA. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan berat bayi lahir. Penentuan rasio menggunakan Confidence Interval (CI) 95% untuk menentukan kekuatan hubungan. Nilai p <0.05 digunakan untuk menyatakan signifikansi statistik. Hasil. Dari 129 ibu, sebanyak 100 (77,5%) mengalami anemia pada siklus 0-90 hari; 83 (64,3%) pada siklus 91-180 hari; 123 (95,3%) pada siklus 181-270 hari; dan 73 (56,6%) memiliki usia risiko kehamilan. Hasil uji regresi logistik, anemia pada siklus 0-90 hari dan 91-180 hari tidak ada hubungan yang bermakna dengan berat bayi lahir (p>0.05), sedangkan anemia pada siklus 181-270 hari (p=0.01;OR=6.14) dan usia risiko kehamilan (p=0.03;OR=2.81) berhubungan dengan berat bayi lahir. Kekurangan zat besi pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan usia ibu hamil yang rentan berkontribusi pada berat lahir bayi. Kesimpulan. Probabilitas ibu anemia pada siklus 181-270 hari pertama kehidupan dan memiliki usia risiko kehamilan dalam melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebesar 7,63%. ","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":"62 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41310536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN ASUPAN SENG, VITAMIN A, DAN STADIUM KLINIS TERHADAP STATUS GIZI DAN JUMLAH CD4+ PADA ANAK TERINFEKSI HIV DI WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG SENG的社会关系、维生素A和临床状态已经储存了GIZI状态,并在感染HIV时发挥CD4+的作用
Pub Date : 2018-12-30 DOI: 10.22435/mgmi.v10i1.594
Waisaktini Margareth, S. Hadisaputro, Ani Margawati
Latar Belakang. Peningkatan jumlah kasus infeksi HIV anak di Indonesia paralel dengan peningkatan persentase transmisi penularan AIDS dari ibu ke anaknya, dari 3 persen (2013) menjadi 4,6 persen (2015). Salah satu tujuan pemberian terapi antiretroviral (ARV) pada kasus HIV anak adalah untuk meningkatkan jumlah sel T-CD4+. Semakin berat stadium klinisnya akan menurunkan kadar CD4+. Pemberian suplementasi zat gizi mikro dapat meningkatkan status gizi penderita HIV anak yang menjalani pengobatan ARV. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan asupan seng, vitamin A, dan stadium klinis infeksi HIV terhadap status gizi dan jumlah CD4+ pada kasus HIV anak di Kota dan Kabupaten Semarang. Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah anak yang menderita HIV berumur 1-14 tahun sebanyak 31 subjek. Data yang dikumpulkan meliputi data tinggi badan (TB), berat badan (BB), asupan zat gizi yang diperoleh dengan metode food recall 2x24 jam. Jumlah CD4+ diukur melalui pemeriksaan darah subjek. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk menghitung Prevalence Rasio (PR). Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan seng memberikan risiko bermakna terhadap kejadian berat badan rendah (PR=3,020; p=0,029; CI=1,043-8,739). Asupan vitamin A memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ (PR=3,036; p=0,021; CI=1,211-7,608 dan PR=2,8; p=0,018; CI=1,331-5,891). Stadium klinis tingkat sedang memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ rendah (PR=8,211; p = 0,004; CI=1,227-54,962). Probabilitas jumlah CD4+ rendah ketika penderita pada stadium klinis infeksi HIV berat sebesar 14,3 persen. Kesimpulan. Stadium klinis sedang-berat meningkatkan risiko terjadinya penurunan jumlah CD4+ di dalam sel-T (<500sel/mm3).
背景印度尼西亚儿童艾滋病毒感染病例的增加与艾滋病母婴传播比例的增加平行,从3%(2013年)增加到4.6%(2015年)。抗逆转录病毒疗法(ARV)治疗儿童HIV的目的之一是增加T-CD4+细胞的数量。临床分期越重,CD4+比率就会降低。服用微量吉兹补充剂可以改善接受抗逆转录病毒治疗的艾滋病毒感染儿童的吉兹状态。目标本研究的目的是分析嗜睡、维生素A和HIV感染的临床阶段与城市儿童HIV病例嗜睡状态和CD4+和当前能力之间的关系。方法本研究采用横断面设计。研究对象是1-14岁的艾滋病毒感染儿童,多达31名受试者。收集的数据包括身高(TB)、体重(BB)、通过食物召回方法2x24小时获得的消化物质摄入量。CD4+计数是通过受试者的血液测试来测量的。使用卡方检验和逻辑回归分析数据,以计算患病率(PR)。后果这项研究的结果表明,错误的假设对低体重事件构成了重大风险(PR=3020;p=0.029;CI=1043-8739)。维生素A暴露对CD4+低发病率具有显著风险(PR=3.036;p=0.021;CI=1.21-7.608和PR=2.8;p=0.018;CI=1.31-5.891)。临床阶段存在CD4+低比率的显著风险(PR=8.211;p=0.004;CI=1.227-54.962)。在HIV感染的临床阶段,CD4+的低概率为14.3%。结论。临床阶段严重增加了T细胞CD4+下降的风险(<500个细胞/mm3)。
{"title":"HUBUNGAN ASUPAN SENG, VITAMIN A, DAN STADIUM KLINIS TERHADAP STATUS GIZI DAN JUMLAH CD4+ PADA ANAK TERINFEKSI HIV DI WILAYAH KOTA DAN KABUPATEN SEMARANG","authors":"Waisaktini Margareth, S. Hadisaputro, Ani Margawati","doi":"10.22435/mgmi.v10i1.594","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.594","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Peningkatan jumlah kasus infeksi HIV anak di Indonesia paralel dengan peningkatan persentase transmisi penularan AIDS dari ibu ke anaknya, dari 3 persen (2013) menjadi 4,6 persen (2015). Salah satu tujuan pemberian terapi antiretroviral (ARV) pada kasus HIV anak adalah untuk meningkatkan jumlah sel T-CD4+. Semakin berat stadium klinisnya akan menurunkan kadar CD4+. Pemberian suplementasi zat gizi mikro dapat meningkatkan status gizi penderita HIV anak yang menjalani pengobatan ARV. Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan asupan seng, vitamin A, dan stadium klinis infeksi HIV terhadap status gizi dan jumlah CD4+ pada kasus HIV anak di Kota dan Kabupaten Semarang. Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah anak yang menderita HIV berumur 1-14 tahun sebanyak 31 subjek. Data yang dikumpulkan meliputi data tinggi badan (TB), berat badan (BB), asupan zat gizi yang diperoleh dengan metode food recall 2x24 jam. Jumlah CD4+ diukur melalui pemeriksaan darah subjek. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik untuk menghitung Prevalence Rasio (PR). Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan seng memberikan risiko bermakna terhadap kejadian berat badan rendah (PR=3,020; p=0,029; CI=1,043-8,739). Asupan vitamin A memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ (PR=3,036; p=0,021; CI=1,211-7,608 dan PR=2,8; p=0,018; CI=1,331-5,891). Stadium klinis tingkat sedang memberikan risiko bermakna terhadap rendahnya kadar CD4+ rendah (PR=8,211; p = 0,004; CI=1,227-54,962). Probabilitas jumlah CD4+ rendah ketika penderita pada stadium klinis infeksi HIV berat sebesar 14,3 persen. Kesimpulan. Stadium klinis sedang-berat meningkatkan risiko terjadinya penurunan jumlah CD4+ di dalam sel-T (<500sel/mm3).","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44625905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Media Gizi Mikro Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1