Hypertension has been known as one of the leading causes of death in Indonesia. Its major complications such as cerebrovascular accidents and heart disease are frequently associated with morbidity and disability. Recently, some research reports that hypertension had associated with the incidence of osteoarthritis. However, numerous researchers had disapproved of this theses and many research were conducted. To clarify this controversy, we conducted a small study to determine the relationship between the incidence of osteoarthritis in hypertensive patients. This study used an observational analytic study with a cross-sectional design. Purposive sampling method was used and obtain 50 peoples in Cempaka Health Centre of Banjarbaru chosen as the sample. Among them were 46 patients (92%) who had hypertension and 21 patients (42%) who had osteoarthritis. Hypertensive patients with osteoarthritis were 20 patients (40%), which is more than those without hypertension, as many as 1 patients (2%). Analysis using the fisher’s exact test obtained p=0.630 with a confidence level of 95%. Based on the research conducted it can be concluded that hypertension had not been associated with the incidence of osteoarthritis.
{"title":"HYPERTENSION HAD NOT ASSOSIATED TO THE INCIDENCE OF OSTEOARTHRITIS IN BANJARBARU INDONESIA","authors":"Oski Illiandri","doi":"10.24269/ijhs.v5i2.3564","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/ijhs.v5i2.3564","url":null,"abstract":"Hypertension has been known as one of the leading causes of death in Indonesia. Its major complications such as cerebrovascular accidents and heart disease are frequently associated with morbidity and disability. Recently, some research reports that hypertension had associated with the incidence of osteoarthritis. However, numerous researchers had disapproved of this theses and many research were conducted. To clarify this controversy, we conducted a small study to determine the relationship between the incidence of osteoarthritis in hypertensive patients. This study used an observational analytic study with a cross-sectional design. Purposive sampling method was used and obtain 50 peoples in Cempaka Health Centre of Banjarbaru chosen as the sample. Among them were 46 patients (92%) who had hypertension and 21 patients (42%) who had osteoarthritis. Hypertensive patients with osteoarthritis were 20 patients (40%), which is more than those without hypertension, as many as 1 patients (2%). Analysis using the fisher’s exact test obtained p=0.630 with a confidence level of 95%. Based on the research conducted it can be concluded that hypertension had not been associated with the incidence of osteoarthritis.","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90707428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita. Diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk terkena kanker payudara dan 70% dari penderita memeriksakan dirinya pada keadaan stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Peer Support Groups dengan Peningkatan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Desain yang digunakan adalah korelasional pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling yaitu Consecutive sampling sebanyak 79 Responden. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji statistik Spearman Rank Corelation. Hasil uji statistik dengan Spearman Rank Correlation didapatkan ada Hubungan antara Peran Sebaya (Peer Support) dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan nilai signifikansi p = 0,010 (p < 0,05) yang berarti Hubungan Antara Peran Sebaya dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa Peran Sebaya (Peer Support) sangat penting dalam meningkatkan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang sangat berguna untuk Deteksi dini Ca Mammae. Untuk itu perlu dukungan dari masyarakat dan Petugas Kesehatan untuk meningkatkan Peran Sebaya dalam Keberhasilan tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai upaya untuk deteksi dini Ca Mammae.
{"title":"PEER SUPPORT GROUPS DALAM PENINGKATAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)","authors":"Dwi Rahayu, Yunarsih Yunarsih","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3789","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3789","url":null,"abstract":"Kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian pada wanita. Diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk terkena kanker payudara dan 70% dari penderita memeriksakan dirinya pada keadaan stadium lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Peer Support Groups dengan Peningkatan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Desain yang digunakan adalah korelasional pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling yaitu Consecutive sampling sebanyak 79 Responden. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji statistik Spearman Rank Corelation. Hasil uji statistik dengan Spearman Rank Correlation didapatkan ada Hubungan antara Peran Sebaya (Peer Support) dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan nilai signifikansi p = 0,010 (p < 0,05) yang berarti Hubungan Antara Peran Sebaya dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa Peran Sebaya (Peer Support) sangat penting dalam meningkatkan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang sangat berguna untuk Deteksi dini Ca Mammae. Untuk itu perlu dukungan dari masyarakat dan Petugas Kesehatan untuk meningkatkan Peran Sebaya dalam Keberhasilan tindakan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai upaya untuk deteksi dini Ca Mammae.","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81592319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Munira Munira, D. Amalia, Wiqayatun Khazanah, M. Nasir
Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk) telah digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari dan sore hari dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian bersifat eksperimental murni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P0 (aquadest), P1 (ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari), P2 (ekstrak daun kelor yang di panen pada sore hari) dengan masing-masing 4 kali ulangan. Uji mikrobiologi menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun kelor mangandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan triterpenoid. Hasil uji Anova menyatakan bahwa ekstrak daun kelor yang dipanen pada waktu berbeda sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (P=0,000). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat antar ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (13,25 mm) dan sore hari (14,325 mm) dalam menghambat Staphylococcus aureus. Sedangkan pada Escherichia coli terdapat perbedaan yang nyata rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (0,00 mm) dan sore hari (13,75 mm)
{"title":"AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU PANEN","authors":"Munira Munira, D. Amalia, Wiqayatun Khazanah, M. Nasir","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3640","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3640","url":null,"abstract":"Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk) telah digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, salah satunya adalah sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari dan sore hari dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian bersifat eksperimental murni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu P0 (aquadest), P1 (ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari), P2 (ekstrak daun kelor yang di panen pada sore hari) dengan masing-masing 4 kali ulangan. Uji mikrobiologi menggunakan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun kelor mangandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan triterpenoid. Hasil uji Anova menyatakan bahwa ekstrak daun kelor yang dipanen pada waktu berbeda sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (P=0,000). Uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata diameter zona hambat antar ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (13,25 mm) dan sore hari (14,325 mm) dalam menghambat Staphylococcus aureus. Sedangkan pada Escherichia coli terdapat perbedaan yang nyata rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun kelor yang dipanen pada pagi hari (0,00 mm) dan sore hari (13,75 mm)","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84269355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. M. A. R. Dewi, E. H. Wardoyo, C. Puspitasari, R. Hasina
Pandemic SARS CoV-2 is currently spreading around the world. Preventive measures to be implemented include using Personal Protective Equipment (PPE) especially mask which lead to a lack of mask supply. Strategy is proposed by decontaminating it so that it can be used repeatedly. This research was conducted to compare the effectiveness of UV radiation disinfection in different duration on the KN95 mask. This research was conducted by decontaminating of KN95 mask using UV radiation with radiation time of 15, 30, and 45 minutes. The mask was swab before and after the radiation. Examination for the growth of pathogen bacterial colonies and total plate count method was done to determine the effectivity. It was found the number of germs before and after has decreased significantly radiation at 30 (P = 0.036) and 45 minutes (P = 0.037). It also can be effective in decontaminating pathogen bacterial as the number colony of Staphylococcus aureus has decreased significantly in 30 minutes (P=0.034) and 45 minutes exposure (P= 0.037). The results of this study indicate that UV radiation for 30 and 45 minutes can be effective in decontaminating pathogen bacterial
{"title":"IMPACT OF ULTRAVIOLET RADIATION ON BACTERIAL GROWTH OF KN95 MASK","authors":"N. M. A. R. Dewi, E. H. Wardoyo, C. Puspitasari, R. Hasina","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3823","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3823","url":null,"abstract":"Pandemic SARS CoV-2 is currently spreading around the world. Preventive measures to be implemented include using Personal Protective Equipment (PPE) especially mask which lead to a lack of mask supply. Strategy is proposed by decontaminating it so that it can be used repeatedly. This research was conducted to compare the effectiveness of UV radiation disinfection in different duration on the KN95 mask. This research was conducted by decontaminating of KN95 mask using UV radiation with radiation time of 15, 30, and 45 minutes. The mask was swab before and after the radiation. Examination for the growth of pathogen bacterial colonies and total plate count method was done to determine the effectivity. It was found the number of germs before and after has decreased significantly radiation at 30 (P = 0.036) and 45 minutes (P = 0.037). It also can be effective in decontaminating pathogen bacterial as the number colony of Staphylococcus aureus has decreased significantly in 30 minutes (P=0.034) and 45 minutes exposure (P= 0.037). The results of this study indicate that UV radiation for 30 and 45 minutes can be effective in decontaminating pathogen bacterial","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85745177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wisnu Widyantoro, Ratna Widhiastuti, Anggun Pesona Atlantika
Demensia adalah keadaan seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan pikir. Penurunan akan menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ADL merupakan pengukuran kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan demensia dengan ADL di Desa Wangandalem Kabupaten Tegal. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross Sectional, dimana variabel bebas yaitu demensia dan variabel terikat adalah ADL. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling sebanyak 73 lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui tingkat demensia dan kuisioner Indeks Katz yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik menggunakan kendall’s tau didapatkan nilai ρ value = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan demensia dengan ADL. Karakteristik lansia berdasarkan umur paling banyak usia 69 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki–laki dan pendidikan lansia paling banyak yaitu tidak sekolah. Demensia sedang dan tingkat ketergantungan ringan mendominasi dalam penelitian ini Demensia adalah keadaan seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan pikir. Penurunan akan menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ADL merupakan pengukuran kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan demensia dengan ADL di Desa Wangandalem Kabupaten Tegal. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross Sectional , dimana variabel bebas yaitu demensia dan variabel terikat adalah ADL. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling sebanyak 73 lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui tingkat demensia dan kuisioner Indeks Katz yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik menggunakan kendall’s tau didapatkan nilai ρ value = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan demensia dengan ADL. Karakteristik lansia berdasarkan umur paling banyak usia 69 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki–laki dan pendidikan lansia paling banyak yaitu tidak sekolah. Demensia sedang dan tingkat ketergantungan ringan mendominasi dalam penelitian ini
{"title":"HUBUNGAN ANTARA DEMENSIA DENGAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANJUT USIA","authors":"Wisnu Widyantoro, Ratna Widhiastuti, Anggun Pesona Atlantika","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3698","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3698","url":null,"abstract":"Demensia adalah keadaan seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan pikir. Penurunan akan menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ADL merupakan pengukuran kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan demensia dengan ADL di Desa Wangandalem Kabupaten Tegal. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross Sectional, dimana variabel bebas yaitu demensia dan variabel terikat adalah ADL. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling sebanyak 73 lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui tingkat demensia dan kuisioner Indeks Katz yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik menggunakan kendall’s tau didapatkan nilai ρ value = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan demensia dengan ADL. Karakteristik lansia berdasarkan umur paling banyak usia 69 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki–laki dan pendidikan lansia paling banyak yaitu tidak sekolah. Demensia sedang dan tingkat ketergantungan ringan mendominasi dalam penelitian ini Demensia adalah keadaan seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan pikir. Penurunan akan menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. ADL merupakan pengukuran kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan demensia dengan ADL di Desa Wangandalem Kabupaten Tegal. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cross Sectional , dimana variabel bebas yaitu demensia dan variabel terikat adalah ADL. Pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling sebanyak 73 lansia. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) untuk mengetahui tingkat demensia dan kuisioner Indeks Katz yang telah dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik menggunakan kendall’s tau didapatkan nilai ρ value = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan demensia dengan ADL. Karakteristik lansia berdasarkan umur paling banyak usia 69 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki–laki dan pendidikan lansia paling banyak yaitu tidak sekolah. Demensia sedang dan tingkat ketergantungan ringan mendominasi dalam penelitian ini","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91193897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ASI Eksklusif adalah ASI saja yang diberikan pada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan. Banyak manfaat yang didapat dari pemberian ASI eksklusif. Angka pencapaian pemberian ASI eksklusif mengalami trend peningkatan namun angka gizi buruk dan gizi kurang masih di atas angka nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Menggunakan Total sampling sebanyak 189 bayi yang berusia 6 bulan yang memeriksakan diri pada bulan Januari sampai Maret 2019 menggunakan intrumen berupa dokumen kohort bayi. Uji statistik yang digunakan yaitu koefisien kontingensi. Hasil penelitian diketahui bahwa p-value (0,003) < α (0,05) dengan nilai C (0,211) yang artinya ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan dengan tingkat keeratan hubungannya lemah namun bernilai positif
{"title":"PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI USIA 6 BULAN","authors":"Linda Puji Astutik, Heni Purwanti","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3841","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3841","url":null,"abstract":"ASI Eksklusif adalah ASI saja yang diberikan pada bayi sejak lahir selama 6 (enam) bulan. Banyak manfaat yang didapat dari pemberian ASI eksklusif. Angka pencapaian pemberian ASI eksklusif mengalami trend peningkatan namun angka gizi buruk dan gizi kurang masih di atas angka nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Menggunakan Total sampling sebanyak 189 bayi yang berusia 6 bulan yang memeriksakan diri pada bulan Januari sampai Maret 2019 menggunakan intrumen berupa dokumen kohort bayi. Uji statistik yang digunakan yaitu koefisien kontingensi. Hasil penelitian diketahui bahwa p-value (0,003) < α (0,05) dengan nilai C (0,211) yang artinya ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan penambahan berat badan bayi usia 6 bulan dengan tingkat keeratan hubungannya lemah namun bernilai positif","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87961462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beberapa studi menunjukkan bahwa COVID-19 menyebabkan terjadinya ke-rusakan pada jantung dan badai sitokin di dalam tubuh, yang memicu timbulnya aritmia. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan telaah sistematis dan meta analisis terhadap insidensi aritmia dan luarannya pada pasien COVID-19. Kami mencari jurnal penelitian yang memuat informasi tentang aritmia sebagai komplikasi COVID-19 dan status luaran pasien; luaran buruk (dengan gejala berat, mengalami kematian, atau menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU)) dan tanpa luaran buruk dengan kata kunci “COVID-19” atau “SARS-Cov-2” atau “Coronavirus” dan “Aritmia” atau “Kardiovaskular” atau “Karakteristik”. Sebanyak 5 jurnal dipilih untuk dilakukan telaah sistematis dan meta-analisis. Terdapat 1.301 pasien sebagai sampel. Insidensi aritmia pada pasien COVID-19 adalah 11% (8-15%; I2: 71.22, p = 0,01); pada pasien dengan luaran buruk adalah 35% (17-52%; I2: 92.90, p = 0,00); dan pada pasien tanpa luaran buruk adalah 3% (1-5%; I2: 54.27, p = 0,07). Pasien COVID-19 yang mengalami aritmia memiliki resiko luaran buruk yang lebih besar (RR 5.54 [4.59, 6.68]; I2: 87.3, p < 0,001). Analisis dengan funnel plot menandakan terdapat bias publikasi. Uji regresi dengan Egger’s test menunjukkan tidak adanya small study effects (p = 0,352). Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian aritmia dengan peningkatan resiko luaran buruk pada pasien COVID-19.
{"title":"KOMPLIKASI ARITMIA DAN LUARANNYA PADA PASIEN COVID-19: TELAAH SISTEMATIS DAN META-ANALISIS","authors":"Abdurrohman Izzuddin, Siti Fahma Dinianty, Zainab Nazaahah","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3822","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3822","url":null,"abstract":"Beberapa studi menunjukkan bahwa COVID-19 menyebabkan terjadinya ke-rusakan pada jantung dan badai sitokin di dalam tubuh, yang memicu timbulnya aritmia. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan telaah sistematis dan meta analisis terhadap insidensi aritmia dan luarannya pada pasien COVID-19. Kami mencari jurnal penelitian yang memuat informasi tentang aritmia sebagai komplikasi COVID-19 dan status luaran pasien; luaran buruk (dengan gejala berat, mengalami kematian, atau menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU)) dan tanpa luaran buruk dengan kata kunci “COVID-19” atau “SARS-Cov-2” atau “Coronavirus” dan “Aritmia” atau “Kardiovaskular” atau “Karakteristik”. Sebanyak 5 jurnal dipilih untuk dilakukan telaah sistematis dan meta-analisis. Terdapat 1.301 pasien sebagai sampel. Insidensi aritmia pada pasien COVID-19 adalah 11% (8-15%; I2: 71.22, p = 0,01); pada pasien dengan luaran buruk adalah 35% (17-52%; I2: 92.90, p = 0,00); dan pada pasien tanpa luaran buruk adalah 3% (1-5%; I2: 54.27, p = 0,07). Pasien COVID-19 yang mengalami aritmia memiliki resiko luaran buruk yang lebih besar (RR 5.54 [4.59, 6.68]; I2: 87.3, p < 0,001). Analisis dengan funnel plot menandakan terdapat bias publikasi. Uji regresi dengan Egger’s test menunjukkan tidak adanya small study effects (p = 0,352). Terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian aritmia dengan peningkatan resiko luaran buruk pada pasien COVID-19.","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88779263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Berbagai langkah dilakukan untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia, namun pertambahan jumlah kasus harian di Indonesia belum menunjukkan penurunan. Hal ini mendorong peneliti untuk menilai tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat karena faktor memiliki pengaruh terhap perilaku kesehatan individu yang bisa berkontribusi terhadap upaya pengendalian pandemi. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif observasional. Populasi pada penelitian ini adalah 343 orang masyarakat yang mengisi kuesioner penelitian yang dilaksanakan departemen IKM-IKK FK Unsri. Pada 251 responden yang mengisi kuesioner online secara lengkap didapatkan rerata usia 23,78 ± 7,46, 63,7% perempuan, 63,7% lulusan perguruan tinggi, 77,7% muslim, dan 54,6% merupakan mahasiswa dan pelajar (54,6%). Penilain pengetahuan diperoleh 137 orang (35,7%) memiliki tingkat pengetahuan baik dengan rerata nilai pengetahuan 13,25 ± 3,2. Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dengan lebih dari separuh menunjukkan persepsi positif terhadap risiko infeksi, pentingnya memakai masker dan physical distancing, perilaku cuci tangan, isolasi mandiri, dan konsumsi makanan bergizi selama pandemi Covid-19 ini. Secara umum, masyarakat memiliki pengetahuan yang baik mengenai COVID-19. Tindakan yang nyata diperlukan agar kasus COVID-19 dapat diturunkan.
{"title":"GAMBARAN KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT AWAM MENGENAI PANDEMI COVID-19 DI ERA NEW NORMAL","authors":"Mariatul Fadilah, Pariyana Pariyana, Apriani Supia Dewi, Rani Anggarini","doi":"10.24269/IJHS.V5I2.3090","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I2.3090","url":null,"abstract":"Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Berbagai langkah dilakukan untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia, namun pertambahan jumlah kasus harian di Indonesia belum menunjukkan penurunan. Hal ini mendorong peneliti untuk menilai tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat karena faktor memiliki pengaruh terhap perilaku kesehatan individu yang bisa berkontribusi terhadap upaya pengendalian pandemi. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif observasional. Populasi pada penelitian ini adalah 343 orang masyarakat yang mengisi kuesioner penelitian yang dilaksanakan departemen IKM-IKK FK Unsri. Pada 251 responden yang mengisi kuesioner online secara lengkap didapatkan rerata usia 23,78 ± 7,46, 63,7% perempuan, 63,7% lulusan perguruan tinggi, 77,7% muslim, dan 54,6% merupakan mahasiswa dan pelajar (54,6%). Penilain pengetahuan diperoleh 137 orang (35,7%) memiliki tingkat pengetahuan baik dengan rerata nilai pengetahuan 13,25 ± 3,2. Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik dengan lebih dari separuh menunjukkan persepsi positif terhadap risiko infeksi, pentingnya memakai masker dan physical distancing, perilaku cuci tangan, isolasi mandiri, dan konsumsi makanan bergizi selama pandemi Covid-19 ini. Secara umum, masyarakat memiliki pengetahuan yang baik mengenai COVID-19. Tindakan yang nyata diperlukan agar kasus COVID-19 dapat diturunkan.","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82298312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jefry Gilberth Koibur, Agung B S Satyarsa, I. W. Gustawan, I. Putra, I. D. Utama
ABSTRACT
摘要
{"title":"LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL SEBAGAI FAKTOR RESIKO INFEKSI VIRUS DENGUE PADA ANAK-ANAK","authors":"Jefry Gilberth Koibur, Agung B S Satyarsa, I. W. Gustawan, I. Putra, I. D. Utama","doi":"10.24269/IJHS.V5I1.2984","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V5I1.2984","url":null,"abstract":"ABSTRACT","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91397188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Suyanti, Miranti Florencia Iswari, Marwan Riki Ginanjar
Latar Belakang: Nilai saturasi oksigen pasien yang mengalami penurunan kesadaran terutama pada stroke dan cidera kepala akan mempengaruhi tekanan darah menjadi tidak stabil. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode: Desain penelitian ini adalah Pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami penurunan kesadaran dengan tekanan darah dan saturasi oksigen tidak stabil di ruang ICU dengan jumlah sampel 16 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang dilaksanakan pada tanggal 09 April 2019 sampai 02 Mei 2019. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah sistole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah diastole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap saturasi oksigen (p value < 0,001). Kesimpulan: Mobilisasi progresif level I dapat meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran. Sehingga mobilisasi progresif level I dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran yang mudah dan aman.
{"title":"PENGARUH MOBILISASI PROGRESIF LEVEL 1 TERHADAP TEKANAN DARAH DAN SATURASI OKSIGEN PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN","authors":"S. Suyanti, Miranti Florencia Iswari, Marwan Riki Ginanjar","doi":"10.24269/IJHS.V3I2.1837","DOIUrl":"https://doi.org/10.24269/IJHS.V3I2.1837","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Nilai saturasi oksigen pasien yang mengalami penurunan kesadaran terutama pada stroke dan cidera kepala akan mempengaruhi tekanan darah menjadi tidak stabil. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi progresif level 1 terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode: Desain penelitian ini adalah Pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest without control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami penurunan kesadaran dengan tekanan darah dan saturasi oksigen tidak stabil di ruang ICU dengan jumlah sampel 16 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang dilaksanakan pada tanggal 09 April 2019 sampai 02 Mei 2019. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah sistole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap tekanan darah diastole (p value < 0,001); Terdapat pengaruh mobilisasi progresif level I terhadap saturasi oksigen (p value < 0,001). Kesimpulan: Mobilisasi progresif level I dapat meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran. Sehingga mobilisasi progresif level I dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan tekanan darah dan saturasi oksigen pasien dengan penurunan kesadaran yang mudah dan aman.","PeriodicalId":32027,"journal":{"name":"Indonesian Journal for Health Sciences","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83496142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}