Penelitian ini berjudul �Peningkatan Pemahaman Tema dan Amanat Cerita Pendek Dengan Pemberian Tugas Rumah Siswa SD�. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode pemberian tugas rumah dapat meningkatkan pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa sekolah dasar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa SD, dengan menggunakan metode pemberian tugas rumah. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu penggunaan metode pemberian tugas rumah dan peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek. Pengumpulan data pada tahap siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek dengan metode pemberian tugas rumah, pada tes sebelum tindakan/ kondisi awal menunjukkan bahwa skor rata-rata yang dicapai 5,68. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 6,74. Hasil siklus I ternyata sudah memenuhi target pencapaian skor hasil belajar atau Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 6,4 artinya ada peningkatan setelah digunakan metode pemberian tugas rumah. Pada siklus II skor rata-rata mengalami peningkatan kembali setelah digunakan metode pemberian tugas rumah yaitu menjadi 7,26. Dengan menggunakan metode pemberian tugas rumah siswa yang sebelumnya merasa bosan dengan pembelajaran pemahaman cerita pendek menjadi lebih tertarik dan bersemangat. Simpulan yang diperoleh adalah bahwa metode pemberian tugas rumah ternyata sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami tema dan amanat cerita pendek bagi siswa sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar metode pemberian tugas rumah dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan pemahaman cerita pendek siswa SD.
{"title":"PENINGKATAN PEMAHAMAN TEMA DAN AMANAT CERITA PENDEK DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS RUMAH SISWA SD","authors":"Suprapti Suprapti","doi":"10.30659/JPBI.9.1.45-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.45-57","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul �Peningkatan Pemahaman Tema dan Amanat Cerita Pendek Dengan Pemberian Tugas Rumah Siswa SD�. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode pemberian tugas rumah dapat meningkatkan pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa sekolah dasar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa SD, dengan menggunakan metode pemberian tugas rumah. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu tahap siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah pemahaman tema dan amanat cerita pendek siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu penggunaan metode pemberian tugas rumah dan peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek. Pengumpulan data pada tahap siklus I dan siklus II menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tema dan amanat cerita pendek dengan metode pemberian tugas rumah, pada tes sebelum tindakan/ kondisi awal menunjukkan bahwa skor rata-rata yang dicapai 5,68. Setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 6,74. Hasil siklus I ternyata sudah memenuhi target pencapaian skor hasil belajar atau Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 6,4 artinya ada peningkatan setelah digunakan metode pemberian tugas rumah. Pada siklus II skor rata-rata mengalami peningkatan kembali setelah digunakan metode pemberian tugas rumah yaitu menjadi 7,26. Dengan menggunakan metode pemberian tugas rumah siswa yang sebelumnya merasa bosan dengan pembelajaran pemahaman cerita pendek menjadi lebih tertarik dan bersemangat. Simpulan yang diperoleh adalah bahwa metode pemberian tugas rumah ternyata sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan memahami tema dan amanat cerita pendek bagi siswa sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar metode pemberian tugas rumah dapat dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan pemahaman cerita pendek siswa SD.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83016504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mengkaji register nelayan di Desa Munjungagung, Kramat, Tegal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk register nelayan di Desa Munjungagung, Kramat, Tegal dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya register nelayan di desa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik simak libat cakap serta teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan translasional dan metode padan pragmatis. Penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) register nelayan Desa Munjungagung berbentuk kosakata khas yang termasuk dalam kelas kata� nomina, adjektiva, dan verba, 2) faktor penyebab digunakannya register nelayan adalah faktor sosial dan situasional. Faktor sosial berupa jenis pekerjaan yang sama yaitu nelayan, sedangkan faktor situasionalnya meliputi: penutur dan mitra tutur, sama-sama berprofesi sebagai nelayan, tempat terjadinya pembicaraan di sekitar pantai, waktu pembicaraan pada saat mereka tidak melaut, dan pokok pembicaraannya berkisar tentang dunia nelayan.
{"title":"REGISTER NELAYAN DI DESA MUNJUNGAGUNG, KRAMAT, TEGAL","authors":"Leli Triana, Khusnul Khotimah","doi":"10.30659/JPBI.9.1.33-39","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.33-39","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji register nelayan di Desa Munjungagung, Kramat, Tegal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk register nelayan di Desa Munjungagung, Kramat, Tegal dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya register nelayan di desa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode penyediaan data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik sadap sebagai teknik dasar dan teknik simak libat cakap serta teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan translasional dan metode padan pragmatis. Penyajian hasil analisis data dengan menggunakan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) register nelayan Desa Munjungagung berbentuk kosakata khas yang termasuk dalam kelas kata� nomina, adjektiva, dan verba, 2) faktor penyebab digunakannya register nelayan adalah faktor sosial dan situasional. Faktor sosial berupa jenis pekerjaan yang sama yaitu nelayan, sedangkan faktor situasionalnya meliputi: penutur dan mitra tutur, sama-sama berprofesi sebagai nelayan, tempat terjadinya pembicaraan di sekitar pantai, waktu pembicaraan pada saat mereka tidak melaut, dan pokok pembicaraannya berkisar tentang dunia nelayan.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88194785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arini Febiantika Nirmala, Evi Chamalah, Leli Nisfi Setiana
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan unsur semiotika yang terdapat dalam sebuah film pendel yang berjudul “Jogo Tonggo” di channel Youtube Kominfo Jateng. Penelitian ini mengguanakan pendeketan kualitatif. Objek penelitian ini adegan dan teks pada film pendek “Jogo Tonggo” dengan subjek penelitian yakni tokoh yang bermain di Film Pendek “Jogo Tonggo”. sumber data pada penelitian ini adalah film pendek “Jogo Tonggo” yang di unggah di akun Yiutube Kominfo Jateng. Peneliti mengumpulkan data dengan metode simak dengan teknik catat. Peneliti menggunakan instrumen penelitian menggunakan alat bantu yang berupa laptop, kertas, gawai. Hasil dari penelitian ini adalah dalam masa seperti ini, masa pandemi diwajibkan bagi setiap manusia untuk selalu memakai masker, dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Lalu, mengenai jogo tonggo adalah salah satu kegiatan rutin di setiap daerah di Indonesia untuk menjaga tetangga dari adanya sesuatu yang tidak diinginkan, serta dapat membantu orang-orang yang membutuhkan dalam watu tersebut. Akan selalu ada orang-orang yang ingin menjatuhkan mental seseorang dengan cara yang berbeda-beda. Dan tak lupa, selalu berbuat kebaikan karena kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.
{"title":"ANALISIS SEMIOTIK FILM PENDEK �JOGO TONGGO� DI YOUTUBE CHANNEL KOMINFO JATENG","authors":"Arini Febiantika Nirmala, Evi Chamalah, Leli Nisfi Setiana","doi":"10.30659/JPBI.9.1.58-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.58-70","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk memaparkan unsur semiotika yang terdapat dalam sebuah film pendel yang berjudul “Jogo Tonggo” di channel Youtube Kominfo Jateng. Penelitian ini mengguanakan pendeketan kualitatif. Objek penelitian ini adegan dan teks pada film pendek “Jogo Tonggo” dengan subjek penelitian yakni tokoh yang bermain di Film Pendek “Jogo Tonggo”. sumber data pada penelitian ini adalah film pendek “Jogo Tonggo” yang di unggah di akun Yiutube Kominfo Jateng. Peneliti mengumpulkan data dengan metode simak dengan teknik catat. Peneliti menggunakan instrumen penelitian menggunakan alat bantu yang berupa laptop, kertas, gawai. Hasil dari penelitian ini adalah dalam masa seperti ini, masa pandemi diwajibkan bagi setiap manusia untuk selalu memakai masker, dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Lalu, mengenai jogo tonggo adalah salah satu kegiatan rutin di setiap daerah di Indonesia untuk menjaga tetangga dari adanya sesuatu yang tidak diinginkan, serta dapat membantu orang-orang yang membutuhkan dalam watu tersebut. Akan selalu ada orang-orang yang ingin menjatuhkan mental seseorang dengan cara yang berbeda-beda. Dan tak lupa, selalu berbuat kebaikan karena kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78635798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi atau simbol bunyi yang memiliki arti dan makna yang bersifar arbitrer sebagai suatu identitas masyarakat dan digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa persatuan memiliki makna bahwa walaupun Indonesia mempunyai banyak sekali keragaman bahasa daerah namun hanya bahasa Indonesia yang berfungsi menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Tentunya negara Indonesia wajib bangga karena telah memiliki bahasa pemersatu resmi ; bahasa Indonesia. Eksistensi bahasa Indonesia tidak hanya ada dalam negara sendiri tetapi juga menjalar jauh sampai di kancah internasional. Dalam dunia pendidikan di Indonesia mempelajari bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang sudah dibekali ilmunya dari tingkat dasar sampai tingkat menengah bahkan dalam dunia perguruan tinggi bahasa Indonesia masih akan terus dikaji ilmunya. Bahasa Indonesia memiliki eksistensi yang mendunia, dalam dunia pendidikan di tingkat universitas luar negeri terdapat beberapa perguruan tinggi yang mempelajari bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji universitas mana saja yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah universitas, apa saja yang dipelajari dan bagaimana prosesnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif di mana akan menyajikan data-data yang didukung dengan penjelasan yang memadai. Hasil penelitan berupa pengetahuan perguruan tinggi internasional mana yang mengkaji pembelajaran bahasa Indonesia. Kata Kunci : Bahasa Indonesia, eksistensi bahasa Indonesia, universitas luar negeri Abstrack Language is a system of sound symbols or sound symbols that have an arbitrary meaning and meaning as a community identity and are used to communicate. Indonesian is the language of the unity of the Indonesian nation. Unity language means that even though Indonesia has a great variety of regional languages, only Indonesian has the function of being the unifying language of the Indonesian nation. Of course, the Indonesian state must be proud because it has an official unifying language; Indonesian. The existence of the Indonesian language does not only exist in its own country but also extends far beyond the international arena. In the world of education in Indonesia, learning Indonesian is a compulsory subject that has been equipped with knowledge from elementary to secondary level, even in the world of universities, the knowledge of Indonesian will continue to be studied. Indonesian has a worldwide existence, in the world of education at the foreign university level there are several universities that study Indonesian. This study aims to examine which universities make Indonesian as a university subject, what they learn and how the process is. The method used in this research is descriptive qualitative method which will present data that is supported by adequate explanations. The results of the research are in the form of
{"title":"\"EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DI UNIVERSITAS LUAR NEGERI\"","authors":"Lifthihah Anis Ma'rufah, Meilan Arsanti","doi":"10.30659/JPBI.9.1.40-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.40-44","url":null,"abstract":"Abstrak Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi atau simbol bunyi yang memiliki arti dan makna yang bersifar arbitrer sebagai suatu identitas masyarakat dan digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa persatuan memiliki makna bahwa walaupun Indonesia mempunyai banyak sekali keragaman bahasa daerah namun hanya bahasa Indonesia yang berfungsi menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Tentunya negara Indonesia wajib bangga karena telah memiliki bahasa pemersatu resmi ; bahasa Indonesia. Eksistensi bahasa Indonesia tidak hanya ada dalam negara sendiri tetapi juga menjalar jauh sampai di kancah internasional. Dalam dunia pendidikan di Indonesia mempelajari bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib yang sudah dibekali ilmunya dari tingkat dasar sampai tingkat menengah bahkan dalam dunia perguruan tinggi bahasa Indonesia masih akan terus dikaji ilmunya. Bahasa Indonesia memiliki eksistensi yang mendunia, dalam dunia pendidikan di tingkat universitas luar negeri terdapat beberapa perguruan tinggi yang mempelajari bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji universitas mana saja yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah universitas, apa saja yang dipelajari dan bagaimana prosesnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif di mana akan menyajikan data-data yang didukung dengan penjelasan yang memadai. Hasil penelitan berupa pengetahuan perguruan tinggi internasional mana yang mengkaji pembelajaran bahasa Indonesia. Kata Kunci : Bahasa Indonesia, eksistensi bahasa Indonesia, universitas luar negeri Abstrack Language is a system of sound symbols or sound symbols that have an arbitrary meaning and meaning as a community identity and are used to communicate. Indonesian is the language of the unity of the Indonesian nation. Unity language means that even though Indonesia has a great variety of regional languages, only Indonesian has the function of being the unifying language of the Indonesian nation. Of course, the Indonesian state must be proud because it has an official unifying language; Indonesian. The existence of the Indonesian language does not only exist in its own country but also extends far beyond the international arena. In the world of education in Indonesia, learning Indonesian is a compulsory subject that has been equipped with knowledge from elementary to secondary level, even in the world of universities, the knowledge of Indonesian will continue to be studied. Indonesian has a worldwide existence, in the world of education at the foreign university level there are several universities that study Indonesian. This study aims to examine which universities make Indonesian as a university subject, what they learn and how the process is. The method used in this research is descriptive qualitative method which will present data that is supported by adequate explanations. The results of the research are in the form of ","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81147259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pesan moral yang terdapat dalam konten di media sosial bermuatan covid-19. Mayarakat milenail saat ini telah banyak yang mampu mengekspresikan segala sesuatu berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakannya. Seperti halnya karya sastra yang muncul sebagai bentuk ekpresi atas penciptanya. Pandemi covid-19 masih menjadi trend yang kerap muncul dalam konten-konten yang ditulis oleh mayarakat di media sosial mereka. Berbagai hal diungkapkan secara jelas, baik ungkapan tersebut terdapat berbagai bentuk nilai moral dan mengandung pesan moral yang dapat diambil. Metode penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dan menganalisis pesan moral yang terdapat dalam konten bermuatan covid-19 di media sosial yang dikategorikan kedalam beberapa nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 data pesan moral yang terdapat dalam tiga kategori nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan.�
{"title":"PESAN MORAL DALAM KONTEN BERMUATAN COVID-19 DI MEDIA SOSIAL","authors":"Leli Nisfi Setiana, A. Azizah","doi":"10.30659/JPBI.9.1.27-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.27-32","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pesan moral yang terdapat dalam konten di media sosial bermuatan covid-19. Mayarakat milenail saat ini telah banyak yang mampu mengekspresikan segala sesuatu berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakannya. Seperti halnya karya sastra yang muncul sebagai bentuk ekpresi atas penciptanya. Pandemi covid-19 masih menjadi trend yang kerap muncul dalam konten-konten yang ditulis oleh mayarakat di media sosial mereka. Berbagai hal diungkapkan secara jelas, baik ungkapan tersebut terdapat berbagai bentuk nilai moral dan mengandung pesan moral yang dapat diambil. Metode penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dan menganalisis pesan moral yang terdapat dalam konten bermuatan covid-19 di media sosial yang dikategorikan kedalam beberapa nilai moral. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 16 data pesan moral yang terdapat dalam tiga kategori nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan Tuhan.�","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84054564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa figuratif atau mengungkapkan makna gaya bahasa figuratif pada slogan unjuk rasa RKUHP di media online pada tahun 2019. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jumlah slogan yang dianalisis adalah 43 slogan unjuk rasa RKUHP pada tahun 2019 yang diambil dari media online. Penelitian ini menggunakan teori keraf yang telah dimodifikasi untuk mendapatkan deskripsi oprasional yang meliputi gaya bahasa ironi, sinisme, sarkasme, satire, dan inuendo. Slogan unjuk rasa yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan pendekatan teori keraf yang meliputi lima gaya bahasa sindiran untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam slogan unjuk rasa RKUHP di media online tahun 2019. Data yang dikumpulkan kemudian dikaji dengan gaya bahasa sindiran menggunakan cara menghadirkan sebuah pembuktian, pernyataan, alasan, dan simpulan dari semua slogan unjuk rasa yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa slogan yang dianalisis memiliki beragam gaya bahasa sindiran dengan rincian dari hasil pembahasan yang meliputi: gaya bahasa ironi ditemukan sebanyak 8 temuan, sinisme 11, gaya bahasa sarkasme 12, gaya bahasa satire 5, dan gaya bahasa inuendo 7 temuan. Gaya bahasa sarkasme mendapatkan poin yang paling bannyak dari gaya bahasa lainnya yang dianalisis. Kata kunci: makna figuratif, slogan, gaya bahasa sindiran Abstract The purpose of this study is to analyze the figurative language style or to point the meaning of figurative language style on the RKUHP demonstration slogan in online media in 2019. This study applied qualitative-descriptive method. There are 43 slogans analyzed of RKUHP demonstration in 2019 that was taken from online media. This study applied modified Keraf theory to find out the operasional description, such s irony, cynicism, sarcasm, satire, and innuendo. The researcher would analyze the demonstration slogan collected using the approach of Keraf theory including five satire language styles to find out the meaning of RKUHP demonstration slogan in online media in 2019. The data would be analyzed using 5 satire language styles by presenting the proof, statement, reason, and conclusion of all demonstration slogans analyzed. The result of this study showed that there are various satire language styles with the following details of discussion result. There are 8 irony language styles, 11 cynicisms, 12 sarcasms, 5 satires, and 7 innuendos. Sarcasm language style has the biggest point than the other language styles. Keywords: figurative meaning, slogan, satire language style
{"title":"MAKNA FIGURATIF PADA SLOGAN UNJUK RASA RKUHP DI MEDIA ONLINE TAHUN 2019","authors":"M. Lesmana, S. Hidayatullah","doi":"10.30659/JPBI.9.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.1-12","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa figuratif atau mengungkapkan makna gaya bahasa figuratif pada slogan unjuk rasa RKUHP di media online pada tahun 2019. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jumlah slogan yang dianalisis adalah 43 slogan unjuk rasa RKUHP pada tahun 2019 yang diambil dari media online. Penelitian ini menggunakan teori keraf yang telah dimodifikasi untuk mendapatkan deskripsi oprasional yang meliputi gaya bahasa ironi, sinisme, sarkasme, satire, dan inuendo. Slogan unjuk rasa yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan pendekatan teori keraf yang meliputi lima gaya bahasa sindiran untuk mengungkapkan makna yang terkandung dalam slogan unjuk rasa RKUHP di media online tahun 2019. Data yang dikumpulkan kemudian dikaji dengan gaya bahasa sindiran menggunakan cara menghadirkan sebuah pembuktian, pernyataan, alasan, dan simpulan dari semua slogan unjuk rasa yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa slogan yang dianalisis memiliki beragam gaya bahasa sindiran dengan rincian dari hasil pembahasan yang meliputi: gaya bahasa ironi ditemukan sebanyak 8 temuan, sinisme 11, gaya bahasa sarkasme 12, gaya bahasa satire 5, dan gaya bahasa inuendo 7 temuan. Gaya bahasa sarkasme mendapatkan poin yang paling bannyak dari gaya bahasa lainnya yang dianalisis. Kata kunci: makna figuratif, slogan, gaya bahasa sindiran Abstract The purpose of this study is to analyze the figurative language style or to point the meaning of figurative language style on the RKUHP demonstration slogan in online media in 2019. This study applied qualitative-descriptive method. There are 43 slogans analyzed of RKUHP demonstration in 2019 that was taken from online media. This study applied modified Keraf theory to find out the operasional description, such s irony, cynicism, sarcasm, satire, and innuendo. The researcher would analyze the demonstration slogan collected using the approach of Keraf theory including five satire language styles to find out the meaning of RKUHP demonstration slogan in online media in 2019. The data would be analyzed using 5 satire language styles by presenting the proof, statement, reason, and conclusion of all demonstration slogans analyzed. The result of this study showed that there are various satire language styles with the following details of discussion result. There are 8 irony language styles, 11 cynicisms, 12 sarcasms, 5 satires, and 7 innuendos. Sarcasm language style has the biggest point than the other language styles. Keywords: figurative meaning, slogan, satire language style","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79261998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Untuk mengetahui evektivitas penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE dalam keterampilan berfikir kritis dan mengetahui perbandingan antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran dengan kelompok konvensional mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022. Kelompok yang menggunakan model Student Facilitator and Explaining atau SFE adalah kelompok eksperimen dan yang tidak menggunakan model adalah kelompok kontrol. Penelitian ini juga akan menganalisa bagaimanakah keefektifan model Student Facilitator and Explaining atau SFE, pada perkuliahan TIK mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022. Populasi yang ada dan kemudian dianalisa yaitu seluruh mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022 dengan jumlah 3 kelas dengan total keseluruhan yaitu 75 mahasiswa, kemudian untuk mempersempit populasi maka diambil sampel sebanyak 50 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelompok penelitian, kelompok A dengan jumlah 25 bertindak sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelompok B berjumlah 25 bertindak sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengadopsi teknik cluster random sampling . Sedangkan untuk Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes untuk melihat nilai. Kemudian dianalisis menggunakan uji t-non independent dan uji t independent. Untuk simpulan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berfikir kritis mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022 dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE dengan hasil t hitung 7,51 > t tabel 1, 67 dari hasil perhitungan dengan uji t-non independent. Pembelajaran TIK menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE terbukti lebih efektif apabila dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan perkuliahannya. Dibuktikan dari perhitungan kelompok eksperimen yaitu 83,60 terbilang besar dibandingkan dari kelompok kontrol yaitu 77,60. Dengan demikian diharapkan untuk setiap proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya dimaksimalkan untuk menggunakan model pembelajaran agar mahasiswa memliki motivasi dalam belajar serta mampu meningkatkan hasil belajar atau nilai.
{"title":"STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK PEMBELAJARAN TIK BAHASA INDONESIA","authors":"Khusnul Khotimah, Leli Triana","doi":"10.30659/JPBI.9.1.13-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.30659/JPBI.9.1.13-20","url":null,"abstract":"Untuk mengetahui evektivitas penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE dalam keterampilan berfikir kritis dan mengetahui perbandingan antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran dengan kelompok konvensional mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022. Kelompok yang menggunakan model Student Facilitator and Explaining atau SFE adalah kelompok eksperimen dan yang tidak menggunakan model adalah kelompok kontrol. Penelitian ini juga akan menganalisa bagaimanakah keefektifan model Student Facilitator and Explaining atau SFE, pada perkuliahan TIK mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022. Populasi yang ada dan kemudian dianalisa yaitu seluruh mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022 dengan jumlah 3 kelas dengan total keseluruhan yaitu 75 mahasiswa, kemudian untuk mempersempit populasi maka diambil sampel sebanyak 50 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelompok penelitian, kelompok A dengan jumlah 25 bertindak sebagai kelompok eksperimen sedangkan kelompok B berjumlah 25 bertindak sebagai kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengadopsi teknik cluster random sampling . Sedangkan untuk Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes untuk melihat nilai. Kemudian dianalisis menggunakan uji t-non independent dan uji t independent. Untuk simpulan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan berfikir kritis mahasiswa semester II Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia 2021/2022 dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE dengan hasil t hitung 7,51 > t tabel 1, 67 dari hasil perhitungan dengan uji t-non independent. Pembelajaran TIK menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining atau SFE terbukti lebih efektif apabila dibandingkan dengan kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran dalam kegiatan perkuliahannya. Dibuktikan dari perhitungan kelompok eksperimen yaitu 83,60 terbilang besar dibandingkan dari kelompok kontrol yaitu 77,60. Dengan demikian diharapkan untuk setiap proses pembelajaran yang dilakukan hendaknya dimaksimalkan untuk menggunakan model pembelajaran agar mahasiswa memliki motivasi dalam belajar serta mampu meningkatkan hasil belajar atau nilai.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85073347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-17DOI: 10.33752/disastri.v3i2.1780
Heny Sulistyowati
Deaf children show hearing difficulties from mild to severe categories, classified into hearing loss and deafness. Deaf people are people who have lost the ability to hear so that it hinders the process of language information through hearing, either using or not using hearing aids where the hearing limit they have is sufficient to allow the success of the process of language information through hearing. Deaf children need learning media in the form of teaching aids to enrich their language vocabulary. The props include miniature animals, human miniatures, relevant pictures, illustrated library books, and children's play tools. The method used in this study is a qualitative descriptive method through an observation. Observations are carried out in stages over several days starting from making an approach to making direct observations of objects. The results of observations made to Agus are guided by 4 language skills. Based on the four language skills, the object is able to master in writing skills. Listening skills are not mastered because the object has problems in hearing but can be overcome by the lip motion method. Object reading skills can understand but difficult to convey as well as speaking skills.
{"title":"LANGUAGE SKILLS OF DEAF CHILDREN AT JOMBANG STATE EXCEPTIONAL SCHOOL","authors":"Heny Sulistyowati","doi":"10.33752/disastri.v3i2.1780","DOIUrl":"https://doi.org/10.33752/disastri.v3i2.1780","url":null,"abstract":"Deaf children show hearing difficulties from mild to severe categories, classified into hearing loss and deafness. Deaf people are people who have lost the ability to hear so that it hinders the process of language information through hearing, either using or not using hearing aids where the hearing limit they have is sufficient to allow the success of the process of language information through hearing. Deaf children need learning media in the form of teaching aids to enrich their language vocabulary. The props include miniature animals, human miniatures, relevant pictures, illustrated library books, and children's play tools. The method used in this study is a qualitative descriptive method through an observation. Observations are carried out in stages over several days starting from making an approach to making direct observations of objects. The results of observations made to Agus are guided by 4 language skills. Based on the four language skills, the object is able to master in writing skills. Listening skills are not mastered because the object has problems in hearing but can be overcome by the lip motion method. Object reading skills can understand but difficult to convey as well as speaking skills.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91190600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-17DOI: 10.33752/disastri.v3i2.1775
Afiva Rizky Pratiwi
The research of the novel Membersihkan Nurani by Ario Muhammad can be used as a reference in understanding a person’s personality and behavior. With the personality structure that occurs in the main character, it is presented in a very interesting discussion topic to study. This study aims to better understanding the personality structure experienced by the main character. The approach in this study uses the study of literary psychology. The data collection technique is done by means of semiotic analysis. This study uses analytical techniques by reading the next repeatedly by giving a sign it can be easily understood. The personality structure described in this discussion uses the psychoanalyst Sigmund Freud’s analysis. The result showed that the main character in the novel was dominated by using the super ego personality. It can be stated that my character has the strongest dominance related ti personility and emotions.
{"title":"PERSONALITY STRUCTURE IN THE NOVEL CLEANING CONSCIENCE BY ARIO MUHAMMAD (STUDY OF LITERATURE PSYCHOLOGY)","authors":"Afiva Rizky Pratiwi","doi":"10.33752/disastri.v3i2.1775","DOIUrl":"https://doi.org/10.33752/disastri.v3i2.1775","url":null,"abstract":"The research of the novel Membersihkan Nurani by Ario Muhammad can be used as a reference in understanding a person’s personality and behavior. With the personality structure that occurs in the main character, it is presented in a very interesting discussion topic to study. This study aims to better understanding the personality structure experienced by the main character. The approach in this study uses the study of literary psychology. The data collection technique is done by means of semiotic analysis. This study uses analytical techniques by reading the next repeatedly by giving a sign it can be easily understood. The personality structure described in this discussion uses the psychoanalyst Sigmund Freud’s analysis. The result showed that the main character in the novel was dominated by using the super ego personality. It can be stated that my character has the strongest dominance related ti personility and emotions.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87089202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-17DOI: 10.33752/disastri.v3i2.1779
Rif’atul Maula
Novel is a literary work which is also known as fiction. Therefore, the notion of fiction also applies to the novel, which is a result of dialogue, contemplation, and the author's reaction to the environment and life. Each writer has a message that is implied in each of his works, one of which is as a distributor of da'wah messages. In this study, the researcher chose the novel Hati Suhita by Khilma Anis compared to the novel Dua Barista by Najhati Sharma. Because these two novels are the work of writers who were born in Islamic boarding schools. This research uses descriptive qualitative method. The results of this study indicate that there are similarities and differences in the message of da'wah in the novel Hati Suhita by Khilma Anis and the novel Dua Barista by Najhati Sharma.
{"title":"THE MESSAGE OF DAKWAH IN THE NOVEL HATI SUHITA BY KHILMA ANIS AND THE NOVEL TWO BARISTA BY NAJHATI SHARMA","authors":"Rif’atul Maula","doi":"10.33752/disastri.v3i2.1779","DOIUrl":"https://doi.org/10.33752/disastri.v3i2.1779","url":null,"abstract":"Novel is a literary work which is also known as fiction. Therefore, the notion of fiction also applies to the novel, which is a result of dialogue, contemplation, and the author's reaction to the environment and life. Each writer has a message that is implied in each of his works, one of which is as a distributor of da'wah messages. In this study, the researcher chose the novel Hati Suhita by Khilma Anis compared to the novel Dua Barista by Najhati Sharma. Because these two novels are the work of writers who were born in Islamic boarding schools. This research uses descriptive qualitative method. The results of this study indicate that there are similarities and differences in the message of da'wah in the novel Hati Suhita by Khilma Anis and the novel Dua Barista by Najhati Sharma.","PeriodicalId":32036,"journal":{"name":"JPBSI Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74922474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}