The Indonesian fishing industry developed by 1.4% in 2020, compared to the previous year, as shown by the existence of around 773 seafood factories. Such growth caused the emergence of different working conditions due to the use of complex machines. In 2019, the industrialization process generated an immense potential for accidents on occupational health as the mishaps increased from 60 to 270 cases. For this reason, this study aimed to identify the value and level of risk, using HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) following AS/NZS 4360:2004 standards. The study was conducted at the fish meatball company located in East Java, for six months. The results showed that the company could manage the occupational health and safety, as indicated by the reduction of the levels of risk from acceptable (33.4%), priority 3 (14.3%), priority 2 risk (38.1%), priority 1 risk (9.5%), and very high risk (4.8%) to acceptable (76%) and priority 3 (24%). The risk assessment matrix had shifted from yellow (moderate) to green (low). Some recommendations implemented in the workplace included creating a safety organization, organizing training sessions among employees, fostering a safety culture, applying ergonomic principles, and controlling work hours.
{"title":"Occupational Health and Safety Risk Analysis Using AS/NZS Standard 4360:2004 in a Fish Meatball Industry","authors":"Resti Nurmala Dewi","doi":"10.9744/jti.25.1.31-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/jti.25.1.31-42","url":null,"abstract":"The Indonesian fishing industry developed by 1.4% in 2020, compared to the previous year, as shown by the existence of around 773 seafood factories. Such growth caused the emergence of different working conditions due to the use of complex machines. In 2019, the industrialization process generated an immense potential for accidents on occupational health as the mishaps increased from 60 to 270 cases. For this reason, this study aimed to identify the value and level of risk, using HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control) following AS/NZS 4360:2004 standards. The study was conducted at the fish meatball company located in East Java, for six months. The results showed that the company could manage the occupational health and safety, as indicated by the reduction of the levels of risk from acceptable (33.4%), priority 3 (14.3%), priority 2 risk (38.1%), priority 1 risk (9.5%), and very high risk (4.8%) to acceptable (76%) and priority 3 (24%). The risk assessment matrix had shifted from yellow (moderate) to green (low). Some recommendations implemented in the workplace included creating a safety organization, organizing training sessions among employees, fostering a safety culture, applying ergonomic principles, and controlling work hours.","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135847848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.476
Alfian Julianto
Pada penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada bagian produksi kasa di PT Ahmadaris. PT Ahmadaris adalah salah satu perusahaan yang termasuk kedalam bidang industri yang berkembang, banyak potensi masalah yang muncul pada perusahaan. Masalah yang muncul pada perusahaan adalah kecelakaan kerja yang terjadi akibat dari kelalaian perusahaan atau karyawan yang berdampak pada menurunnya produktivitas kerja. Kecelakaan kerja dianggap sebagai suatu permasalahan yang serius dan berkaitan dengan aspek kemanusiaan karena berhubungan dengan keselamatan manusia pada pekerjaannya. Metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) adalah rangkaian proses identifikasi bahaya dalam segala aktivitas, mulai dari aktivitas rutin dan non rutin. HIRARC merupakan usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja secara tepat dan aman. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui penilaian risiko kecelakaan kerja, dan melakukan pengendalian risiko kecelakaan kerja untuk merekomendasikan perbaikan kepada manajemen perusahaan. Penilaian risiko terdiri dari tingkat kemungkinan atau likehood terjadinya risiko dan tingkat severity atau keparahan terjadinya risiko , dimana apabila 2 subjek tersebut dikalikan maka akan menghasilkan nilai dari suatu risiko yang dapat diklasifikasikan tingkatannya menjadi risiko yang rendah (Low) , risiko yang sedang (Medium), risiko tinggi (High) dan risiko sangat tinggi (Very high ).
{"title":"Identifikasi Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Meggunakan Metode HIRARC di PT Ahmad Aris","authors":"Alfian Julianto","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.476","url":null,"abstract":"Pada penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang ada pada bagian produksi kasa di PT Ahmadaris. PT Ahmadaris adalah salah satu perusahaan yang termasuk kedalam bidang industri yang berkembang, banyak potensi masalah yang muncul pada perusahaan. Masalah yang muncul pada perusahaan adalah kecelakaan kerja yang terjadi akibat dari kelalaian perusahaan atau karyawan yang berdampak pada menurunnya produktivitas kerja. Kecelakaan kerja dianggap sebagai suatu permasalahan yang serius dan berkaitan dengan aspek kemanusiaan karena berhubungan dengan keselamatan manusia pada pekerjaannya. Metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) adalah rangkaian proses identifikasi bahaya dalam segala aktivitas, mulai dari aktivitas rutin dan non rutin. HIRARC merupakan usaha yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja secara tepat dan aman. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui penilaian risiko kecelakaan kerja, dan melakukan pengendalian risiko kecelakaan kerja untuk merekomendasikan perbaikan kepada manajemen perusahaan. Penilaian risiko terdiri dari tingkat kemungkinan atau likehood terjadinya risiko dan tingkat severity atau keparahan terjadinya risiko , dimana apabila 2 subjek tersebut dikalikan maka akan menghasilkan nilai dari suatu risiko yang dapat diklasifikasikan tingkatannya menjadi risiko yang rendah (Low) , risiko yang sedang (Medium), risiko tinggi (High) dan risiko sangat tinggi (Very high ). \u0000 ","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"36 5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89142924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.861
N. Nurjannah
Minuman kaleng merupakan salah satu minuman siap saji yang bisa disantap kapanpun dan dimanapun. Penggunaan kemasan kaleng merupakan salah satu cara praktis untuk penyimpanan minuman dalam jangka waktu lama. Penyimpanan minuman kaleng perlu diperhatikan agar bagian luar tidak terkontaminasi bakteri dan tidak terjadi perubahan warna maupun karat pada permukaan kaleng, Oleh karena itu dibutuhkan rak kaleng. Rak kaleng digunakan untuk penyimpanan minuman kaleng dan juga berfungsi sebagai dekorasi rumah, serta kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan minuman kaleng. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap rak kaleng minuman, dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang mengisi kuesioner secara on line, dengan kriteria responden pernah melihat dan menggunakan rak kaleng. Hasil penyebaran kuesioner didapatkan kebutuhan pelanggan antara lain yaitu memiliki material yang bersifat kuat, material yang tahan lama, mampu menampung banyak kaleng, memiliki bahan yang ringan, aman digunakan, nyaman digunakan, mampu melindungi kaleng dari kotoran, dan dapat mengeluarkan kaleng secara otomatis.
{"title":"IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK RAK KALENG","authors":"N. Nurjannah","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.861","url":null,"abstract":"Minuman kaleng merupakan salah satu minuman siap saji yang bisa disantap kapanpun dan dimanapun. Penggunaan kemasan kaleng merupakan salah satu cara praktis untuk penyimpanan minuman dalam jangka waktu lama. Penyimpanan minuman kaleng perlu diperhatikan agar bagian luar tidak terkontaminasi bakteri dan tidak terjadi perubahan warna maupun karat pada permukaan kaleng, Oleh karena itu dibutuhkan rak kaleng. Rak kaleng digunakan untuk penyimpanan minuman kaleng dan juga berfungsi sebagai dekorasi rumah, serta kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan minuman kaleng. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap rak kaleng minuman, dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang mengisi kuesioner secara on line, dengan kriteria responden pernah melihat dan menggunakan rak kaleng. Hasil penyebaran kuesioner didapatkan kebutuhan pelanggan antara lain yaitu memiliki material yang bersifat kuat, material yang tahan lama, mampu menampung banyak kaleng, memiliki bahan yang ringan, aman digunakan, nyaman digunakan, mampu melindungi kaleng dari kotoran, dan dapat mengeluarkan kaleng secara otomatis.","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75107715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.770
Arinda Soraya Putri, Devi Ayu Oktaviana
Sebuah UMKM yang bergerak di industri makanan mengalami masalah di stasiun kerja pengemasan. Masalah yang ada berupa kegagalan yang disebabkan kurang berfungsinya lug pada mesin pengemasan dan temperatur yang tidak tepat pada proses press yang terus berulang. Sehingga perlu diidentifikasi potensi kegagalan lain untuk mengoptimalkan proses produksi UMKM. Penelitian ini mengidentifikasikan mode kegagalan dan penyebab mode kegagalan di stasiun kerja pengemasan karena banyaknya produk cacat yang dihasilkan. Metode Failure Mode and Effect Analysis digunakan untuk mengetahui mode yang paling berpotensi dari permasalahan yang diteliti. Sedangkan Fault Tree Analysis digunakan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dari potensi kegagalan tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan 15 potensi kegagalan dan 2 mode kegagalan yang paling berpotensi, yaitu temperatur tidak tepat pada proses press dan lug tidak berfungsi. Perbaikan berupa memberikan jadwal kepada operator untuk melakukan pengecekan temperatur pada saat proses press, melakukan penggantian lug setiap 3 bulan, dan memberikan jadwal perawatan mesin pada bagian maintenance.
{"title":"Perbaikan Potensi Kegagalan Pada Stasiun Kerja Pengemasan untuk Meningkat Kinerja UMKM Makanan","authors":"Arinda Soraya Putri, Devi Ayu Oktaviana","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.770","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.770","url":null,"abstract":"Sebuah UMKM yang bergerak di industri makanan mengalami masalah di stasiun kerja pengemasan. Masalah yang ada berupa kegagalan yang disebabkan kurang berfungsinya lug pada mesin pengemasan dan temperatur yang tidak tepat pada proses press yang terus berulang. Sehingga perlu diidentifikasi potensi kegagalan lain untuk mengoptimalkan proses produksi UMKM. Penelitian ini mengidentifikasikan mode kegagalan dan penyebab mode kegagalan di stasiun kerja pengemasan karena banyaknya produk cacat yang dihasilkan. Metode Failure Mode and Effect Analysis digunakan untuk mengetahui mode yang paling berpotensi dari permasalahan yang diteliti. Sedangkan Fault Tree Analysis digunakan untuk mengidentifikasi akar permasalahan dari potensi kegagalan tersebut. Hasil yang diperoleh menunjukkan 15 potensi kegagalan dan 2 mode kegagalan yang paling berpotensi, yaitu temperatur tidak tepat pada proses press dan lug tidak berfungsi. Perbaikan berupa memberikan jadwal kepada operator untuk melakukan pengecekan temperatur pada saat proses press, melakukan penggantian lug setiap 3 bulan, dan memberikan jadwal perawatan mesin pada bagian maintenance.","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74458465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.686
Angga Prasetya Aji, Widya Setiafindari
Abstrak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun merupakan perusahaan daerah di bidang penyediaan air wilayah kabupaten kulon progo serta memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang AirKu. PDAM Tirta Binangun terletak di Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah produksi AMDK botol 600 ml memiliki kegagalan produk sebesar 16.038 botol dalam satu tahun yaitu bulan April 2021 sampai dengan Maret 2022. Berdasarkan masalah tersebut maka dilakukan pengukuran efektivitas mesin guna mengetahui seberapa produktivitas mesin filling. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Hasil dari OEE menunjukkan tingkat efektivitas rata-rata mesin filling sebesar 87,48% sehingga kegagalan masih dalam toleransi dan memiliki nilai bagus karena lebih besar dari standart OEE yaitu 85%. Analisa Six Big Losses didapat empat faktor terbesar yaitu Reduce Speed Losses dengan persentase rata-rata 3,82% dan frekuensi relatif 39,01%, Downtime Losses dengan rata-rata 2,27 % dan frekuensi relatif 28,31%, Defect Losses dengan rata-rata 1,58 % dan frekuensi relatif 15,59%, Idle and Minor Stoppage dengan rata-rata 1,55 % dan frekuensi relatif 15,85%. Adapun usulan perbaikan adalah menambah 1 karyawan, dilakukan pengecekan berkala pemegang kepala botol dan mengganti dengan digital time relay two timmer pada directional control valve. Kata kunci: Air Minum Dalam Kemasan, Failure Mode And Effect Analysis, Overall Equpment Effectiveness, Produktivitas, Six Big Losses. Abstract The Regional Drinking Water Company (PDAM) Tirta Binangun is a regional company in the field of water supply in the Kulon Progo Regency area and produces bottled drinking water (AMDK) with the AirKu trademark. PDAM Tirta Binangun is located in Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. The problem faced by the company is that the production of 600 ml bottled drinking water has a product failure of 16,038 bottles in one year, from April 2021 to March 2022. Based on this problem, the effectiveness of the machine is measured to find out how productive the filling machine is. The methods used are Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). The results of the OEE show that the average effectiveness of the filling machine is 87.48% so that the failure is still within tolerance and has a good value because it is greater than the OEE standard, which is 85%. Six Big Losses analysis obtained the four biggest factors, namely Reduce Speed Losses with an average proportion of 3.82% and a relative frequency of 39.01%, Downtime Losses with an average of 2.27% and a relative frequency of 28.31%, Defect Losses with an average of 1.58% and a relative frequency of 15.59%, Idle and Minor Stoppage with an average of 1.55% and a relative frequency of 15.85%. The proposed improvement is to add 1 employee, periodically check the bottle head hol
{"title":"Analisis Produktivitas Mesin Filling Botol Dengan Metode Overal Equipment Effectiveness Dan Failure Mode And Effect Analysis","authors":"Angga Prasetya Aji, Widya Setiafindari","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.686","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.686","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun merupakan perusahaan daerah di bidang penyediaan air wilayah kabupaten kulon progo serta memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang AirKu. PDAM Tirta Binangun terletak di Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah produksi AMDK botol 600 ml memiliki kegagalan produk sebesar 16.038 botol dalam satu tahun yaitu bulan April 2021 sampai dengan Maret 2022. Berdasarkan masalah tersebut maka dilakukan pengukuran efektivitas mesin guna mengetahui seberapa produktivitas mesin filling. Metode yang digunakan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Hasil dari OEE menunjukkan tingkat efektivitas rata-rata mesin filling sebesar 87,48% sehingga kegagalan masih dalam toleransi dan memiliki nilai bagus karena lebih besar dari standart OEE yaitu 85%. Analisa Six Big Losses didapat empat faktor terbesar yaitu Reduce Speed Losses dengan persentase rata-rata 3,82% dan frekuensi relatif 39,01%, Downtime Losses dengan rata-rata 2,27 % dan frekuensi relatif 28,31%, Defect Losses dengan rata-rata 1,58 % dan frekuensi relatif 15,59%, Idle and Minor Stoppage dengan rata-rata 1,55 % dan frekuensi relatif 15,85%. Adapun usulan perbaikan adalah menambah 1 karyawan, dilakukan pengecekan berkala pemegang kepala botol dan mengganti dengan digital time relay two timmer pada directional control valve. \u0000 \u0000Kata kunci: Air Minum Dalam Kemasan, Failure Mode And Effect Analysis, Overall Equpment Effectiveness, Produktivitas, Six Big Losses. \u0000 \u0000Abstract \u0000The Regional Drinking Water Company (PDAM) Tirta Binangun is a regional company in the field of water supply in the Kulon Progo Regency area and produces bottled drinking water (AMDK) with the AirKu trademark. PDAM Tirta Binangun is located in Secang, Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo. The problem faced by the company is that the production of 600 ml bottled drinking water has a product failure of 16,038 bottles in one year, from April 2021 to March 2022. Based on this problem, the effectiveness of the machine is measured to find out how productive the filling machine is. The methods used are Overall Equipment Effectiveness (OEE) and Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). The results of the OEE show that the average effectiveness of the filling machine is 87.48% so that the failure is still within tolerance and has a good value because it is greater than the OEE standard, which is 85%. Six Big Losses analysis obtained the four biggest factors, namely Reduce Speed Losses with an average proportion of 3.82% and a relative frequency of 39.01%, Downtime Losses with an average of 2.27% and a relative frequency of 28.31%, Defect Losses with an average of 1.58% and a relative frequency of 15.59%, Idle and Minor Stoppage with an average of 1.55% and a relative frequency of 15.85%. The proposed improvement is to add 1 employee, periodically check the bottle head hol","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77821839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.715
M. Fatoni
Abstrak Becrow shoes clean adalah salah satu usaha jasa cuci sepatu yang bertempat di jalan Gatak Kasihan Bantul Yogyakarta, Becrow shoes clean menawarkan kemudahan dengan menyediakan jasa cuci sepatu dengan berbagai macam treatment yang disediakan seperti Fast Clean, Deep Clean, Leather Treatment, Unyellowing, hingga re coloring. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayaka bisnis di massa pandemi Covid 19 yang mengakibatkan ketidakstabilan pendapatan dari rata – rata per bulan 8% turun hingga 4% karena adanya peraturan pemerintah daerah yang harus ditaati. Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dimasa yang akan datang dengan menggunakan metode Cappital Budgeting yang merupakan sebuah proses evaluasi bisnis guna menilai layak atau tidaknya sebuah proyek usaha dilaksanakan, dalam proses pengolahan data didapatkan hasil bahwa tingkat kelayakan bisnis pada Becrow shoes clean dimassa pandemi Covid 19 dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan. Hal ini dikarenakan nilai Payback Period cukup cepat yakni selama 2 tahun 4 bulan dengan laba bersih per tahun sebesar Rp. 47.316.413, dengan NPV sebesar Rp. 110.396.918, serta PI 2.13 kali, IRR 30,13%, ARR 68,5%, dan DPP selama 7 bulan. Kata kunci: Capital Budgeting, Kelayakan Bisnis, Kelayakan Investasi, Investasi Aktiva Tetap, Jasa Cuci Sepatu
{"title":"Analisis Kelayakan Bisnis Jasa Cuci Sepatu Di Massa Pandemi Covid 19 Dengan Metode Capital Budgeting","authors":"M. Fatoni","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.715","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Becrow shoes clean adalah salah satu usaha jasa cuci sepatu yang bertempat di jalan Gatak Kasihan Bantul Yogyakarta, Becrow shoes clean menawarkan kemudahan dengan menyediakan jasa cuci sepatu dengan berbagai macam treatment yang disediakan seperti Fast Clean, Deep Clean, Leather Treatment, Unyellowing, hingga re coloring. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayaka bisnis di massa pandemi Covid 19 yang mengakibatkan ketidakstabilan pendapatan dari rata – rata per bulan 8% turun hingga 4% karena adanya peraturan pemerintah daerah yang harus ditaati. Studi kelayakan bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dimasa yang akan datang dengan menggunakan metode Cappital Budgeting yang merupakan sebuah proses evaluasi bisnis guna menilai layak atau tidaknya sebuah proyek usaha dilaksanakan, dalam proses pengolahan data didapatkan hasil bahwa tingkat kelayakan bisnis pada Becrow shoes clean dimassa pandemi Covid 19 dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan. Hal ini dikarenakan nilai Payback Period cukup cepat yakni selama 2 tahun 4 bulan dengan laba bersih per tahun sebesar Rp. 47.316.413, dengan NPV sebesar Rp. 110.396.918, serta PI 2.13 kali, IRR 30,13%, ARR 68,5%, dan DPP selama 7 bulan. \u0000 \u0000Kata kunci: Capital Budgeting, Kelayakan Bisnis, Kelayakan Investasi, Investasi Aktiva Tetap, Jasa Cuci Sepatu","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"14 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72406291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.772
Afiqoh Akmalia Fahmi
Sukorintex merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utamanya adalah kain sarung berlabel Wadimor. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sukorintex yaitu kecacatan yang terjadi akibat proses tenun oleh mesin Weaving 1 sehingga tidak dapat memenuhi standar kualitas sarung yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jumlah produk yang diproduksi mesin weaving 1 memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan dengan mesin lain. Jika dibiarkan dan terjadi terus-menerus hal tersebut akan merugikan perusahaan secara finansial maupun non finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengupayakan pengendalian kualitas agar hasil produksi kain sarung memiliki kualitas yang sesuai dengan standar perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) untuk monitoring, mengendalikan, menganalisa, mengelola serta memperbaiki produk dan proses produksi dengan metode statistik. Kecacatan yang terjadi akibat proses di mesin weaving 1 adalah sebanyak 7,8% dari total produksi sedangkan standar toleransi kecacatan dari perusahaan sebesar 5,8%. Salah satu faktor yang memengaruhi banyaknya kecacatan kain sarung adalah faktor metode, yakni benang lusi dobel dengan tingkat kecacatan tertinggi yang disebabkan oleh kesalahan pada saat proses pencucukan.
{"title":"Analisis Pengendalian Kualitas Sarung pada Proses Weaving (Studi Kasus: Pt. Sukorejo Indah Textile)","authors":"Afiqoh Akmalia Fahmi","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.772","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.772","url":null,"abstract":"\u0000Sukorintex merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dengan produk utamanya adalah kain sarung berlabel Wadimor. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Sukorintex yaitu kecacatan yang terjadi akibat proses tenun oleh mesin Weaving 1 sehingga tidak dapat memenuhi standar kualitas sarung yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jumlah produk yang diproduksi mesin weaving 1 memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan dengan mesin lain. Jika dibiarkan dan terjadi terus-menerus hal tersebut akan merugikan perusahaan secara finansial maupun non finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengupayakan pengendalian kualitas agar hasil produksi kain sarung memiliki kualitas yang sesuai dengan standar perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode SPC (Statistical Process Control) untuk monitoring, mengendalikan, menganalisa, mengelola serta memperbaiki produk dan proses produksi dengan metode statistik. Kecacatan yang terjadi akibat proses di mesin weaving 1 adalah sebanyak 7,8% dari total produksi sedangkan standar toleransi kecacatan dari perusahaan sebesar 5,8%. Salah satu faktor yang memengaruhi banyaknya kecacatan kain sarung adalah faktor metode, yakni benang lusi dobel dengan tingkat kecacatan tertinggi yang disebabkan oleh kesalahan pada saat proses pencucukan. \u0000","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81039571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-21DOI: 10.20895/trinistik.v2i1.665
Zerina Triwuni, Yohanes Anton Nugroho
Produsen Air Minum dalam Kemasan (AMDK) mengalami masalah kualitas yaitu dengan terdapatnya produk-produk cacat pada setiap produksi yang mana belum mencapai zero defect, terutama pada lini produksi kemasan cup ukuran 250 ml yang paling banyak mengalami kecacatan produk. Lean Six sigma didefinisikan sebagai suatu metodologi yang menyediakan alat-alat untuk peningkatan proses bisnis dengan tujuan menurunkan variasi proses dan meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh untuk critical to quality pada diagram pareto diketahui bahwa tingkat reject terbesar adalah cacat pada cup lonjong yaitu 3042 cup, cup bocor 2946 cup, lid miring sebanyak 1028 cup, packaging sebanyak 910 cup. Dan untuk tingkat sigma adalah 5,11 sigma. Upaya perbaikan perlu menggunakan evaluasi ulang alat pendukung produksi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya kendala.
瓶装水生产商(AMDK)面临的质量问题是,每一种生产产品都有缺陷,而每一种生产产品的缺陷还没有达到零缺陷,尤其是在生产过程中最容易出现产品缺陷的250毫升杯赛。Lean Six sigma的定义是一种方法,它为企业进程的增加提供工具,目的是通过DMAIC方法(定义、测量、分析、改进和控制)来降低工艺的多样性和提高产品质量。根据《帕鲁托图》批判性评论所获得的数据处理,最大的反冲率是3042杯、漏水杯2946杯、斜盖10 - 28杯、packaging共910杯。西格玛级别是5.11。修复工作需要重新评估生产支持和原因的工具。因此,企业可以迅速采取预防措施来减少约束。
{"title":"UPAYA PENGURANGAN PRODUK CACAT PADA AIR DALAM KEMASAN CUP 250 ML DI PT DUTA PUTRA LEXINDO (BOLESA) MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA","authors":"Zerina Triwuni, Yohanes Anton Nugroho","doi":"10.20895/trinistik.v2i1.665","DOIUrl":"https://doi.org/10.20895/trinistik.v2i1.665","url":null,"abstract":"Produsen Air Minum dalam Kemasan (AMDK) mengalami masalah kualitas yaitu dengan terdapatnya produk-produk cacat pada setiap produksi yang mana belum mencapai zero defect, terutama pada lini produksi kemasan cup ukuran 250 ml yang paling banyak mengalami kecacatan produk. Lean Six sigma didefinisikan sebagai suatu metodologi yang menyediakan alat-alat untuk peningkatan proses bisnis dengan tujuan menurunkan variasi proses dan meningkatkan kualitas produk dengan menggunakan pendekatan DMAIC (define, measure, analyze, improve dan control). Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh untuk critical to quality pada diagram pareto diketahui bahwa tingkat reject terbesar adalah cacat pada cup lonjong yaitu 3042 cup, cup bocor 2946 cup, lid miring sebanyak 1028 cup, packaging sebanyak 910 cup. Dan untuk tingkat sigma adalah 5,11 sigma. Upaya perbaikan perlu menggunakan evaluasi ulang alat pendukung produksi dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan demikian perusahaan dapat segera melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi terjadinya kendala.","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83651512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dinda Okta Dwiyanti Ridwan Gucci, Muhammad Adi Sukma Nalendra
{"title":"IDENTIFIKASI HUMAN ERROR YANG TERJADI PADA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE ERGONOMI MAKRO","authors":"Dinda Okta Dwiyanti Ridwan Gucci, Muhammad Adi Sukma Nalendra","doi":"10.24014/jti.v8i2.19480","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jti.v8i2.19480","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90304497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dinda Okta Dwiyanti Ridwan Gucci, Muhammad Adi Sukma Nalendra
{"title":"PERANCANGAN VISUAL DISPLAY INFORMASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI DAN KOMUNIKASI VISUAL","authors":"Dinda Okta Dwiyanti Ridwan Gucci, Muhammad Adi Sukma Nalendra","doi":"10.24014/jti.v8i2.19482","DOIUrl":"https://doi.org/10.24014/jti.v8i2.19482","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32235,"journal":{"name":"Spektrum Industri Jurnal Ilmiah Pengetahuan dan Penerapan Teknik Industri","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73767670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}