The purpose of this research is to determine the ability to write persuasive speech text and learning motivation of junior high school students whose learning uses a scientific approach assisted by powtoon media compared to those using a scientific approach, to determine whether there is a relationship between learning motivation and the ability to write persuasive speech text of junior high school students, and to Knowing student performance in implementing the scientific approach, solving knowledge questions, and completing practical assignments to write persuasive speech texts. The method used in this study is a quasi-experimental type nonequivalent control group design. The sample in this study were 50 junior high school students. Based on the research data, it was found that the experimental class was better at writing persuasive speech texts than the control class. In the association test data between the ability to write persuasive speech text and learning motivation, it turns out that in the experimental class the Sig value is 0.058> 0.05 and in the control class the sig value is 0.357> 0.05. These results mean that there is no association between the ability to write persuasive speech texts and learning motivation in either the experimental class or the control class. The performance of students when implementing the scientific approach assisted by the powtoon media was 86.66%. These results meant that the student's performance was very good. The student's performance in his ability to write persuasive speech texts in the experimental class was in the good category, while in the control class it was in the poor category. Abstrak Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan menulis teks pidato persuasif dan motivasi belajar siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dengan bantuan media P owtoon dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan saintifik, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis teks pidato persuasif siswa SMP, dan untuk mengetahui kinerja siswa dalam implementasi pendekatan saintifik, menyelesaikan soal-soal pengetahuan, dan menyelesaikan tugas praktik menulis teks pidato persuasif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen dengan tipe nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa SMP yang berjumlah 50 orang. Berdasarkan data penelitian diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen lebih baik dalam menulis teks pidato persuasif dibandingkan kelas kontrol. Pada data uji asosiasi antara kemampuan menulis teks pidato persuasif dengan motivasi berlajar ternyata pada kelas eksperimen diperoleh nilai Sig 0,058> 0,05 dan di kelas kontrol diperoleh nilai Sig 0,357 > 0,05. Hasil tersebut bermakna bahwa tidak ada asosiasi antara kemampuan menulis teks pidato persuasif dan motivasi belajar baik di kelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Kinerja siswa pada saat mengimplementasikan pendekatan saintifik dengan bant
{"title":"Menulis Teks Pidato Persuasif, Motivasi Belajar, dan Pendekatan Saintifik dengan Bantuan Media Powtoon","authors":"I. Mustika, Alfa Mitri Suhara, Endri Luki Fauzi","doi":"10.26499/RNH.V10I1.3348","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/RNH.V10I1.3348","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to determine the ability to write persuasive speech text and learning motivation of junior high school students whose learning uses a scientific approach assisted by powtoon media compared to those using a scientific approach, to determine whether there is a relationship between learning motivation and the ability to write persuasive speech text of junior high school students, and to Knowing student performance in implementing the scientific approach, solving knowledge questions, and completing practical assignments to write persuasive speech texts. The method used in this study is a quasi-experimental type nonequivalent control group design. The sample in this study were 50 junior high school students. Based on the research data, it was found that the experimental class was better at writing persuasive speech texts than the control class. In the association test data between the ability to write persuasive speech text and learning motivation, it turns out that in the experimental class the Sig value is 0.058> 0.05 and in the control class the sig value is 0.357> 0.05. These results mean that there is no association between the ability to write persuasive speech texts and learning motivation in either the experimental class or the control class. The performance of students when implementing the scientific approach assisted by the powtoon media was 86.66%. These results meant that the student's performance was very good. The student's performance in his ability to write persuasive speech texts in the experimental class was in the good category, while in the control class it was in the poor category. Abstrak Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan menulis teks pidato persuasif dan motivasi belajar siswa SMP yang pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dengan bantuan media P owtoon dibandingkan dengan yang menggunakan pendekatan saintifik, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan kemampuan menulis teks pidato persuasif siswa SMP, dan untuk mengetahui kinerja siswa dalam implementasi pendekatan saintifik, menyelesaikan soal-soal pengetahuan, dan menyelesaikan tugas praktik menulis teks pidato persuasif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah quasi eksperimen dengan tipe nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini yaitu siswa SMP yang berjumlah 50 orang. Berdasarkan data penelitian diperoleh hasil bahwa kelas eksperimen lebih baik dalam menulis teks pidato persuasif dibandingkan kelas kontrol. Pada data uji asosiasi antara kemampuan menulis teks pidato persuasif dengan motivasi berlajar ternyata pada kelas eksperimen diperoleh nilai Sig 0,058> 0,05 dan di kelas kontrol diperoleh nilai Sig 0,357 > 0,05. Hasil tersebut bermakna bahwa tidak ada asosiasi antara kemampuan menulis teks pidato persuasif dan motivasi belajar baik di kelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Kinerja siswa pada saat mengimplementasikan pendekatan saintifik dengan bant","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42104481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Rofiuddin, Gatut Susanto, Didin Widyartono, S. Sultan, H. Muzaki, Pensri Panich
The aim of this study is to develop Indonesian language teaching online materials as a Foreign Language (BIPA) which are suitable for beginner low level learners. This research is conducted in Malang in 2020. The procedure in this study uses the (Gall et al., 2007) . The characteristics of the product consist of thirteen lessons that are used for online BIPA learning. Each lesson is developed based on actual topics according to beginner low level learner needs. The actual topics cover introduction, campus, home, office, canteen, park, and market. The variety of Indonesian uses in this teaching material is communicative variety. In addition, this teaching material is equipped with English as an complementary language. Based on the use test on the aspects of content, language, and presentation order, it can be concluded that online BIPA teaching material for beginner low-level learners has high feasibility. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) daring yang memiliki kelayakan untuk digunakan bagi pebelajar tingkat pemula rendah. Penelitian ini dilakukan di Malang pada tahun 2020. Prosedur yang digunakan adalah model (Gall et al., 2007). Karakteristik bahan ajar yang dihasilkan terdiri atas tiga belas unit pelajaran yang digunakan untuk pembelajaran BIPA secara daring. Tiap unit pelajaran dikembangkan bertumpu pada topik aktual sesuai dengan kebutuhan pebelajar tingkat pemula rendah. Topik-topik aktual tersebut antara lain tentang perkenalan, kampus, rumah, kantor, kantin, taman, dan pasar. Ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam bahan ajar ini ragam komunikatif. Selain itu, bahan ajar ini difasilitasi bahasa bantu bahasa Inggris. Berdasarkan uji pakai terhadap aspek isi, bahasa, dan struktur penyajian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar BIPA daring untuk pebelajar tingkat pemula rendah daring ini memiliki kelayakan tinggi.
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar BIPA Daring Tingkat Pemula Rendah","authors":"A. Rofiuddin, Gatut Susanto, Didin Widyartono, S. Sultan, H. Muzaki, Pensri Panich","doi":"10.26499/RNH.V10I1.3376","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/RNH.V10I1.3376","url":null,"abstract":"The aim of this study is to develop Indonesian language teaching online materials as a Foreign Language (BIPA) which are suitable for beginner low level learners. This research is conducted in Malang in 2020. The procedure in this study uses the (Gall et al., 2007) . The characteristics of the product consist of thirteen lessons that are used for online BIPA learning. Each lesson is developed based on actual topics according to beginner low level learner needs. The actual topics cover introduction, campus, home, office, canteen, park, and market. The variety of Indonesian uses in this teaching material is communicative variety. In addition, this teaching material is equipped with English as an complementary language. Based on the use test on the aspects of content, language, and presentation order, it can be concluded that online BIPA teaching material for beginner low-level learners has high feasibility. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) daring yang memiliki kelayakan untuk digunakan bagi pebelajar tingkat pemula rendah. Penelitian ini dilakukan di Malang pada tahun 2020. Prosedur yang digunakan adalah model (Gall et al., 2007). Karakteristik bahan ajar yang dihasilkan terdiri atas tiga belas unit pelajaran yang digunakan untuk pembelajaran BIPA secara daring. Tiap unit pelajaran dikembangkan bertumpu pada topik aktual sesuai dengan kebutuhan pebelajar tingkat pemula rendah. Topik-topik aktual tersebut antara lain tentang perkenalan, kampus, rumah, kantor, kantin, taman, dan pasar. Ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam bahan ajar ini ragam komunikatif. Selain itu, bahan ajar ini difasilitasi bahasa bantu bahasa Inggris. Berdasarkan uji pakai terhadap aspek isi, bahasa, dan struktur penyajian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar BIPA daring untuk pebelajar tingkat pemula rendah daring ini memiliki kelayakan tinggi.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49618940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The success of learning in the classroom is largely determined by lecturers’ planning such as the ability of the lecturer in providing the appropriate teaching materials for their classroom. However, teaching materials for scientific writing are still used books or references. There is no specific scientific writing book such as a module integrated by honesty characteristic. Honesty is one of the important characters in scientific writing, so that it is crucial to compile the good quality of that module. This study aims to test the quality of electronic modules (e-modules) based on integrated CTL character education for writing scientific work. The research method used is research and development method which used 4-D model which consist of four phases namely: define design, development, and assimilation. in the 3rd stage, namely development. The degree of validity, practicality, and effectiveness of the module are tested in this research. The validity test results show that the validity of this CTL-based e-modules designed is very high with a validity percentage of 82%. E-module is relatively practical both in terms of ease of use and time aspects used. The percentage of the practicality of lecturer response test results reach 81%, while the student response test is 79%. E-modules is quite effective to enhance student activities and learning outcomes and also to build a spirit of honesty in writing scientific work. This can be seen through observation, the six indicators of activeness are in the category very active. The results obtained in general categories are very good. Abstrak Suksesnya pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh perencanaan dosen. Termasuk dalam perencanaan tersebut adalah rencana bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar menulis karya ilmiah yang ada selama ini masih merupakan buku-buku ajar atau referensi, belum ada yang menuntun secara spesifik penulisan karya ilmiah dalam bentuk sebuah modul dan juga mengintegrasikan karakter kejujuran yang menjadi salah karakter penting dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu, modul yang disusun harus memiliki kualitas yang baik. Maka, penelitian ini bertujuan menguji kualitas modul elektronik (e-modul) berbasis CTL terintegrasi pendidikan karakter untuk menulis karya ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4-D pada tahap ke-3 yakni pengembangan (development). E-Modul diuji tingkat validitas, praktikalitas dan efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul berbasis CTL yang dirancang tergolong sangat valid dengan persentase validitas 82%. E-modul tergolong praktis baik dari aspek kemudahan dalam penggunaan maupun aspek waktu yang digunakan. Persentase praktikalitas dari hasil uji respon dosen mencapai 81%, sedangkan uji respon mahasiswa 79%. E-modul yang dirancang tergolong efektif untuk membangkitkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa serta membangun semangat kejujuran dalam menulis karya ilmiah. Hal tersebut terlihat dari hasil pengam
课堂学习的成功在很大程度上取决于讲师的计划,例如讲师为课堂提供适当教材的能力。然而,科学写作的教材仍然是书籍或参考文献。没有具体的科学著书如一个模块集成了诚信的特点。诚信是科技写作的重要品质之一,因此编写好科技写作模块的质量至关重要。本研究旨在测试基于综合CTL素质教育的科技写作电子模块(e-模块)的质量。使用的研究方法是研究和开发方法,使用4-D模型,包括四个阶段:定义设计,开发和同化。第三阶段,即发展阶段。本研究对该模块的有效性、实用性和有效性进行了验证。效度检验结果表明,所设计的基于ctl的电子模块的效度很高,效度达82%。E-module在易用性和使用时间方面都比较实用。讲师反应测试结果的实用性百分比达到81%,学生反应测试结果的实用性百分比为79%。电子模块在促进学生的活动和学习成果方面非常有效,并且在撰写科学工作时建立诚实的精神。这可以通过观察看出,活跃度的六个指标都在非常活跃的范畴内。在一般类别中获得的结果非常好。[摘要]苏苏里亚省农业科学院的研究进展与进展。Termasuk dalam perencananan tersebut adalah rencana bahan ajar yang digunakan。Bahan ajar menulis karya ilmiah yang ada selama ini masih merupakan buku-buku ajar atau参考资料,belum ajar yang menuntun secara espifik penulis kalmiah dalam bentuk sebuah模块dan juga mengintegrasikan karakter kejujuan yang menjadi salah karakter penalam penulisan karya ilmiah。Untuk itu,模块yang disussun harus memoriliki kualitas yang baik。Maka, penelitian ini bertutian menguji kualitas模块电子(e- module)基础CTL - integrasi pendidikan karakter untuk menulis karya ilmiia。Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan模型4-D pada tahap ke-3 yakni pengembangan(开发)。e - module diuji tinglikitas, praktikalitas和ekektivitas。hail penelitian menunjukkan bahwa电子模块的基础CTL yang dilancang tergolong sangat有效度为82%。电子模块tergolong praktis baik dari, kemudahan dalam penggunaan maupun, waktu yang digunakan。代表酶praktikalitas dari hasil uji反应剂量为81%,sedangkan uji反应剂量为79%。电子模块yang dirancang tergolong efektif untuk membangkitkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa serta memanguan semangat kejujuran dalam menulis karya ilmiah。观察员,观察员,观察员,观察员,观察员,观察员,观察员。Hasil belajar yang didapat secara umum berkategori sangat baik。
{"title":"Kualitas Modul Elektronik Berbasis Contextual Teaching and Learning Terintegrasi Pendidikan Karakter untuk Menulis Karya Ilmiah","authors":"Winda Noprina, D. Handayani","doi":"10.26499/RNH.V10I1.3347","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/RNH.V10I1.3347","url":null,"abstract":"The success of learning in the classroom is largely determined by lecturers’ planning such as the ability of the lecturer in providing the appropriate teaching materials for their classroom. However, teaching materials for scientific writing are still used books or references. There is no specific scientific writing book such as a module integrated by honesty characteristic. Honesty is one of the important characters in scientific writing, so that it is crucial to compile the good quality of that module. This study aims to test the quality of electronic modules (e-modules) based on integrated CTL character education for writing scientific work. The research method used is research and development method which used 4-D model which consist of four phases namely: define design, development, and assimilation. in the 3rd stage, namely development. The degree of validity, practicality, and effectiveness of the module are tested in this research. The validity test results show that the validity of this CTL-based e-modules designed is very high with a validity percentage of 82%. E-module is relatively practical both in terms of ease of use and time aspects used. The percentage of the practicality of lecturer response test results reach 81%, while the student response test is 79%. E-modules is quite effective to enhance student activities and learning outcomes and also to build a spirit of honesty in writing scientific work. This can be seen through observation, the six indicators of activeness are in the category very active. The results obtained in general categories are very good. Abstrak Suksesnya pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh perencanaan dosen. Termasuk dalam perencanaan tersebut adalah rencana bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar menulis karya ilmiah yang ada selama ini masih merupakan buku-buku ajar atau referensi, belum ada yang menuntun secara spesifik penulisan karya ilmiah dalam bentuk sebuah modul dan juga mengintegrasikan karakter kejujuran yang menjadi salah karakter penting dalam penulisan karya ilmiah. Untuk itu, modul yang disusun harus memiliki kualitas yang baik. Maka, penelitian ini bertujuan menguji kualitas modul elektronik (e-modul) berbasis CTL terintegrasi pendidikan karakter untuk menulis karya ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model 4-D pada tahap ke-3 yakni pengembangan (development). E-Modul diuji tingkat validitas, praktikalitas dan efektivitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul berbasis CTL yang dirancang tergolong sangat valid dengan persentase validitas 82%. E-modul tergolong praktis baik dari aspek kemudahan dalam penggunaan maupun aspek waktu yang digunakan. Persentase praktikalitas dari hasil uji respon dosen mencapai 81%, sedangkan uji respon mahasiswa 79%. E-modul yang dirancang tergolong efektif untuk membangkitkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa serta membangun semangat kejujuran dalam menulis karya ilmiah. Hal tersebut terlihat dari hasil pengam","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41509931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metaphors have long been studied in literature yet the study of metaphors on the political discourse of Indonesia is still difficult to be found. The researches on metaphors are mostly in finding the type of metaphor but rarely studies the function of metaphor. In addition, the researches on metaphors are still dominated by a semantic approach rather than a pragmatic approach, whereas metaphor is part of the language in use. This study aims to find the cognitive and pragmatic functions of metaphors in the debate of the 2017 Jakarta Governor election. The method in this research was a qualitative method with cognitive and pragmatic approaches. The data were collected by the read and record techniques. The data were analyzed by the referential and abductive inference method. The result of this study shows that most metaphorical expressions found in this study cognitively have ontological and structural functions. Whereas, pragmatically metaphors have a function to influence listeners by using target domains that are close to everyday life. In general, the metaphors that emerged at the debate of the 2017 DKI Jakarta Governor election have a function to help simplify abstract and complex political issues. Abstrak Metafora telah lama menjadi kajian sastra, tetapi pengkajian metafora pada wacana politik di Indonesia masih sangat jarang. Penelitian tentang metafora kebanyakan masih terbatas pada menemukan jenis dari metafora, tetapi kajian mengenai fungsi metafora masih jarang dilakukan. Selain itu, penelitian metafora masih didominasi oleh pendekatan semantik daripada pendekatan pragmatik. Padahal, metafora merupakan bagian dari penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fungsi kognitif dan pragmatik metafora pada debat pemilihan Gubernur Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kognitif dan pragmatik. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik baca tulis. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan inferensi abduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ungkapan metaforis yang ditemukan dalam penelitian ini secara kognitif memiliki fungsi ontologikal dan fungsi struktural. Sementara itu, secara pragmatik metafora berfungsi untuk memengaruhi pendengar dengan menggunakan ranah sasaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Secara umum metafora yang muncul pada debat pemilihan Gubernur DKI Jakarta memiliki fungsi untuk membantu menyederhanakan isu-isu politik yang abstrak dan rumit.
文学中对隐喻的研究由来已久,但对隐喻在印尼政治话语中的研究却很少。对隐喻的研究大多停留在寻找隐喻的类型上,而对隐喻的功能研究甚少。此外,隐喻的研究仍以语义研究为主,而非语用研究,隐喻是语言的一部分。本研究旨在探讨隐喻在2017年雅加达省长选举辩论中的认知和语用功能。本研究采用认知与语用相结合的定性研究方法。数据是通过读取和记录技术收集的。采用参照和溯因推理的方法对数据进行分析。研究结果表明,本研究发现的大多数隐喻表达在认知上具有本体论和结构功能。而语用隐喻则通过使用接近日常生活的目标域来影响听者。总的来说,在2017年DKI雅加达市长选举辩论中出现的隐喻有助于简化抽象和复杂的政治问题。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Penelitian tentang metfora kebanyakan masian terbatas pada menemukan jenis dari metforan, tetapi kajian mengenai真菌metfori masih jarang dilakukan。语义学:语义学:语义学:语义学:语用学。Padahal, mefora merupakan bagian dari penggunaan bahasa。Penelitian ini bertujuan untuk menemukan funsi kognitif dan pragmatik metfora debate .雅加达省长。方法yang digunakan adalah方法定性dendenan pendekatan认知和语用。数据分析与分析方法研究与分析。数据分析方法与参考数据分析方法。Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ungkapan metforis yang ditemukan dalam penelitian ini secara认知记忆真菌本体和真菌结构。我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。
{"title":"Fungsi Kognitif dan Pragmatik Metafora dalam Debat Pilgub DKI Jakarta 2017","authors":"Aliurridha Aliurridha, Anwar Efendi","doi":"10.26499/RNH.V10I1.1328","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/RNH.V10I1.1328","url":null,"abstract":"Metaphors have long been studied in literature yet the study of metaphors on the political discourse of Indonesia is still difficult to be found. The researches on metaphors are mostly in finding the type of metaphor but rarely studies the function of metaphor. In addition, the researches on metaphors are still dominated by a semantic approach rather than a pragmatic approach, whereas metaphor is part of the language in use. This study aims to find the cognitive and pragmatic functions of metaphors in the debate of the 2017 Jakarta Governor election. The method in this research was a qualitative method with cognitive and pragmatic approaches. The data were collected by the read and record techniques. The data were analyzed by the referential and abductive inference method. The result of this study shows that most metaphorical expressions found in this study cognitively have ontological and structural functions. Whereas, pragmatically metaphors have a function to influence listeners by using target domains that are close to everyday life. In general, the metaphors that emerged at the debate of the 2017 DKI Jakarta Governor election have a function to help simplify abstract and complex political issues. Abstrak Metafora telah lama menjadi kajian sastra, tetapi pengkajian metafora pada wacana politik di Indonesia masih sangat jarang. Penelitian tentang metafora kebanyakan masih terbatas pada menemukan jenis dari metafora, tetapi kajian mengenai fungsi metafora masih jarang dilakukan. Selain itu, penelitian metafora masih didominasi oleh pendekatan semantik daripada pendekatan pragmatik. Padahal, metafora merupakan bagian dari penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fungsi kognitif dan pragmatik metafora pada debat pemilihan Gubernur Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kognitif dan pragmatik. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik baca tulis. Data dianalisis dengan metode padan referensial dan inferensi abduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ungkapan metaforis yang ditemukan dalam penelitian ini secara kognitif memiliki fungsi ontologikal dan fungsi struktural. Sementara itu, secara pragmatik metafora berfungsi untuk memengaruhi pendengar dengan menggunakan ranah sasaran yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Secara umum metafora yang muncul pada debat pemilihan Gubernur DKI Jakarta memiliki fungsi untuk membantu menyederhanakan isu-isu politik yang abstrak dan rumit.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47861031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This paper examines the use of dysphemism in children's cartoon shows in Indonesian television which are categorized as dangerous and cautious according to KPAI and KPI. The issue of this paper is focused on discussing the types of dysfemism used. This research is a descriptive qualitative type. The data of this research are sentences containing dysphemism. The data source of this research is the children's cartoon show Spongebob Squarepants¸ Crayon Shinchan, and Little Krishna taken from television and Youtube shows. The method of providing data is done by referring to the record and record techniques. The method of data analysis is done by the method of distribution with techniques for direct elements, fade techniques, and dressing techniques. The results of data analysis are presented by informal methods. Based on the results of data analysis, it was concluded that the type of dysfemism in children's cartoon shows in Indonesian television is in the form of 1) a comparison between humans and animals that are conventionally considered to have certain behaviors, 2) term or nickname derived from taboo body organs, body effluvia (odor or secretion), and sexual behavior, 3) nickname or dysphemistic greetings taken from physical characters that are seen so that it is considered to be an abnormal person, 4) curses and nicknames that use the term from mental abnormalities or mental illness, 5) sexist, racist, speciesist, classist, ageist and otherIST dysfemism that function as insults, and 6) the term insult or disrespect that calls insult to the intended character. Abstrak Dalam tulisan ini dikaji penggunaan disfemisme dalam tayangan kartun anak pada pertelevisian Indonesia yang dikategorikan berbahaya serta hati-hati menurut KPAI dan KPI. Permasalahan dalam tulisan ini difokuskan pada pembahasan jenis disfemisme yang digunakan. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung disfemisme. Sumber data penelitian ini adalah tayangan kartun anak “Spongebob Squarepants”¸ “Crayon Shinchan”, dan “Little Krishna” yang diambil dari tayangan televisi dan YouTube. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung, teknik lesap, dan teknik ganti. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa jenis disfemisme dalam tayangan kartun anak pada pertelevisian Indonesia berupa 1) perbandingan manusia dengan hewan yang secara konvensional dianggap memiliki perilaku tertentu, 2) istilah atau julukan yang berasal dari organ tubuh yang ditabukan, efluvia tubuh (bau atau sekresi), dan perilaku seksual, 3) julukan atau sapaan disfemistik yang diambil dari karakter fisik yang terlihat sehingga dianggap seolah menjadi orang yang abnormal, 4) kutukan dan julukan yang menggunakan istilah dari abnormalitas mental atau penyakit jiwa, 5) disfe
{"title":"Fenomena Disfemisme dalam Kartun Anak Pada Pertelevisian Indonesia","authors":"Lelly Dwi Anjani, Bakdal Ginanjar","doi":"10.26499/rnh.v10i1.1787","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.1787","url":null,"abstract":"This paper examines the use of dysphemism in children's cartoon shows in Indonesian television which are categorized as dangerous and cautious according to KPAI and KPI. The issue of this paper is focused on discussing the types of dysfemism used. This research is a descriptive qualitative type. The data of this research are sentences containing dysphemism. The data source of this research is the children's cartoon show Spongebob Squarepants¸ Crayon Shinchan, and Little Krishna taken from television and Youtube shows. The method of providing data is done by referring to the record and record techniques. The method of data analysis is done by the method of distribution with techniques for direct elements, fade techniques, and dressing techniques. The results of data analysis are presented by informal methods. Based on the results of data analysis, it was concluded that the type of dysfemism in children's cartoon shows in Indonesian television is in the form of 1) a comparison between humans and animals that are conventionally considered to have certain behaviors, 2) term or nickname derived from taboo body organs, body effluvia (odor or secretion), and sexual behavior, 3) nickname or dysphemistic greetings taken from physical characters that are seen so that it is considered to be an abnormal person, 4) curses and nicknames that use the term from mental abnormalities or mental illness, 5) sexist, racist, speciesist, classist, ageist and otherIST dysfemism that function as insults, and 6) the term insult or disrespect that calls insult to the intended character. Abstrak Dalam tulisan ini dikaji penggunaan disfemisme dalam tayangan kartun anak pada pertelevisian Indonesia yang dikategorikan berbahaya serta hati-hati menurut KPAI dan KPI. Permasalahan dalam tulisan ini difokuskan pada pembahasan jenis disfemisme yang digunakan. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung disfemisme. Sumber data penelitian ini adalah tayangan kartun anak “Spongebob Squarepants”¸ “Crayon Shinchan”, dan “Little Krishna” yang diambil dari tayangan televisi dan YouTube. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung, teknik lesap, dan teknik ganti. Hasil analisis data disajikan dengan metode informal. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa jenis disfemisme dalam tayangan kartun anak pada pertelevisian Indonesia berupa 1) perbandingan manusia dengan hewan yang secara konvensional dianggap memiliki perilaku tertentu, 2) istilah atau julukan yang berasal dari organ tubuh yang ditabukan, efluvia tubuh (bau atau sekresi), dan perilaku seksual, 3) julukan atau sapaan disfemistik yang diambil dari karakter fisik yang terlihat sehingga dianggap seolah menjadi orang yang abnormal, 4) kutukan dan julukan yang menggunakan istilah dari abnormalitas mental atau penyakit jiwa, 5) disfe","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46167430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study is to see how the representation of government officials about the pros and cons of lockdown by those who are pro with the policy of government officials; and how the representation of government officials about the lockdown counter by those who are counter to the policy of government officials in conveying their ideology in a speech on the ILC TV ONE talk show with the theme Corona: Pro and Counter Lockdown. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data in this study were in the form of speeches from each of the speakers, namely government officials and experts. The subjects in this study were government officials and experts who were the speakers at the ILC TV ONE program. The approach of this research is AWK Norman Fairclough's qualitative approach. The results of this study indicate that, that there is no one vote whether the pros or cons lockdown. Because there are a lot of considerations and shadows if the lockdown is done what the impact is and if nothing is done. There are 3 findings of representation from government officials' statements on the lockdown policy, namely (1) Government officials in their speeches do not have strong control to make decisions, local government officials still play it safe and maintain respect for the government above it. (2) Central government officials, which are represented by the President's spokesman, can only provide an educational explanation on what is social distancing and what is lockdown and the policies that are carried out; and (3) Representative government officials and experts criticizing the policies taken by the government have not been maximized and are not firm. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang pro dan kontra lockdown oleh pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah; dan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang prokontra lockdown oleh pihak yang kontra dengan kebijakan pejabat pemerintah dalam menyampaikan ideologinya dalam tuturan di talk show ILC TV ONE dengan tema Corona : Pro dan Kontra Lockdown . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang meliputi teks , discourse practice , dan sociocultural practice . Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif prespektif AWK Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra lockdown . Karena banyak pertimbangan dan bayangan-bayangan jika lockdown dilakukan apa dampaknya dan jika tidak dilakukan apapula dampaknya. Ada 3 temuan representasi dari tuturan pejabat pemerintah atas kebijakan lockdown , yaitu (1) Pejabat pemerintah dalam tuturannya tidak mempunyai kendali yang kuat untuk membuat keputusan, pejabat pemerintah daerah masih bermain aman dan menjaga kehormatan kepada pemerintah diatasn
本研究的目的是观察支持政府官员政策的人如何代表政府官员对封锁的利弊;以及政府官员关于封锁的代表如何与那些反对政府官员政策的人在ILC TV ONE以“Corona:赞成和反对封锁”为主题的谈话节目中表达自己的意识形态相抵触。这类研究是采用描述性方法的定性研究。本研究的数据采用的是每个演讲者的演讲形式,即政府官员和专家。本研究的研究对象为政府官员和专家,他们是ILC TV ONE节目的主讲人。本研究的方法是AWK Norman Fairclough的定性方法。这项研究的结果表明,没有人投票赞成或反对封锁。因为有很多考虑和阴影如果封锁完成了影响是什么,如果什么都不做。从政府官员关于封城政策的表态来看,有三点具有代表性,即:(1)政府官员在讲话中没有很强的决策权,地方政府官员仍然谨慎行事,保持对上级政府的尊重。(2)以总统发言人为代表的中央政府官员只能就什么是保持社交距离、什么是封锁以及实施的政策提供教育性的解释;(3)批评政府政策的代表性官员和专家没有最大限度地发挥作用,态度不坚定。[摘要]图juan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana代表pejabat pemerintah, tentenang pro dan kontra锁定,pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah;丹·巴格曼代表,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉Jenis penelitian ini adalah penelitian质变方法描述。技术分析数据杨迪古纳坎·达拉姆·佩内利特尼分析瓦坎纳·克里蒂斯模型诺曼·费尔克拉夫杨meliputi理论,话语实践,和社会文化实践。这句话的意思是:我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra封锁。Karena, banyak, pertimbangan, dan, bay扬,dan, bay扬,jika, lock, dilakukan, apa, dampaknya, dan, jika, tidak, dilakukan, apapula, dampaknya。(1)巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会。(2)北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府;丹(3)Pejabat pemerintah wakil rakyat dan pakar mengkritisi kebijakan yang diambil pemerintah belum maksimal dan tidak tegas。
{"title":"Representasi Pejabat Pemerintah terhadap Kebijakan Lockdown Pada Tayangan ILC TV One","authors":"Yustitiayu Novelly, Siska Andes Madya, N. Manaf","doi":"10.26499/rnh.v10i1.3488","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.3488","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to see how the representation of government officials about the pros and cons of lockdown by those who are pro with the policy of government officials; and how the representation of government officials about the lockdown counter by those who are counter to the policy of government officials in conveying their ideology in a speech on the ILC TV ONE talk show with the theme Corona: Pro and Counter Lockdown. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data in this study were in the form of speeches from each of the speakers, namely government officials and experts. The subjects in this study were government officials and experts who were the speakers at the ILC TV ONE program. The approach of this research is AWK Norman Fairclough's qualitative approach. The results of this study indicate that, that there is no one vote whether the pros or cons lockdown. Because there are a lot of considerations and shadows if the lockdown is done what the impact is and if nothing is done. There are 3 findings of representation from government officials' statements on the lockdown policy, namely (1) Government officials in their speeches do not have strong control to make decisions, local government officials still play it safe and maintain respect for the government above it. (2) Central government officials, which are represented by the President's spokesman, can only provide an educational explanation on what is social distancing and what is lockdown and the policies that are carried out; and (3) Representative government officials and experts criticizing the policies taken by the government have not been maximized and are not firm. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang pro dan kontra lockdown oleh pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah; dan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang prokontra lockdown oleh pihak yang kontra dengan kebijakan pejabat pemerintah dalam menyampaikan ideologinya dalam tuturan di talk show ILC TV ONE dengan tema Corona : Pro dan Kontra Lockdown . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang meliputi teks , discourse practice , dan sociocultural practice . Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif prespektif AWK Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra lockdown . Karena banyak pertimbangan dan bayangan-bayangan jika lockdown dilakukan apa dampaknya dan jika tidak dilakukan apapula dampaknya. Ada 3 temuan representasi dari tuturan pejabat pemerintah atas kebijakan lockdown , yaitu (1) Pejabat pemerintah dalam tuturannya tidak mempunyai kendali yang kuat untuk membuat keputusan, pejabat pemerintah daerah masih bermain aman dan menjaga kehormatan kepada pemerintah diatasn","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42979921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study discusses the application of politeness in the language of fish traders in the coastal area of Bengkulu city. The purpose of this study was to determine the i mplementation of the language politeness principle used by fish traders located in the coastal area of Bengkulu city. The research method used is descriptive quantitative method. The results of the study are a collection of quantitative data about the implementation of politeness in language in fish traders located in the Coastal Region of Bengkulu City. Based on the results of the study obtained the following data; the average value of politeness application in wisdom maxims is 2.58 or equal to 64%, maximal generosity is 2.27 or equivalent to 57%, maximal award is 2.38 or equal to 60%, maximal simplicity is 2.42 or equivalent with 61%, maximal agreement 2.50 or equal to 63%, maximal conclusion 2.15 or equivalent to 54%. The application of the six maxim politeness politeness is still in the less optimal category. Fish traders in the coastal area of the city of Bengkulu should pay more attention to the application of the six maxims in order to improve their positive image through the communication aspect. Abstrak Penelitian ini membahas tentang Implementasi kesantunan berbahasa pedagang ikan di kawasan pesisir kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan oleh pedagang ikan yang berada dikawasan pesisir kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif deskriptif. Hasil penelitian berupa sekumpulan data kuantitaif tentang Implementasi kesantunan berbahasa pada pedagan ikan yang berada di kawasan Pesisir Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data berikut; nilai rata-rata Implementasi kesantunan berbahasa pada maksim kebijaksanaan 2,58 atau setara dengan 64%, maksim kedermawanan 2,27 atau setara dengan 57%, maksim penghargaan 2,38 atau setara dengan dengan 60%, maksim kesederhanaan 2,42 atau setara dengan dengan 61%, maksim pemufakatan 2,50 atau setara dengan dengan 63%, dan maksim kesimpatian 2,15 atau setara dengan dengan 54%. Penerapan keenam maksim kesantunan berbahasa masih berada pada kategori kurang maksimal. Pedagang ikan di kawasan pesisir kota Bengkulu harus lebih memperhatikan Implementasi keenam maksim tersebut agar dapat meningkatkan citra positif mereka melalui aspek komunikasi.
{"title":"Implementasi Kesantunan Berbahasa Pedagang Ikan di Kawasan Pesisir Kota Bengkulu","authors":"Nafri Yanti, Fina Hiasa","doi":"10.26499/rnh.v10i1.983","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.983","url":null,"abstract":"This study discusses the application of politeness in the language of fish traders in the coastal area of Bengkulu city. The purpose of this study was to determine the i mplementation of the language politeness principle used by fish traders located in the coastal area of Bengkulu city. The research method used is descriptive quantitative method. The results of the study are a collection of quantitative data about the implementation of politeness in language in fish traders located in the Coastal Region of Bengkulu City. Based on the results of the study obtained the following data; the average value of politeness application in wisdom maxims is 2.58 or equal to 64%, maximal generosity is 2.27 or equivalent to 57%, maximal award is 2.38 or equal to 60%, maximal simplicity is 2.42 or equivalent with 61%, maximal agreement 2.50 or equal to 63%, maximal conclusion 2.15 or equivalent to 54%. The application of the six maxim politeness politeness is still in the less optimal category. Fish traders in the coastal area of the city of Bengkulu should pay more attention to the application of the six maxims in order to improve their positive image through the communication aspect. Abstrak Penelitian ini membahas tentang Implementasi kesantunan berbahasa pedagang ikan di kawasan pesisir kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan oleh pedagang ikan yang berada dikawasan pesisir kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif deskriptif. Hasil penelitian berupa sekumpulan data kuantitaif tentang Implementasi kesantunan berbahasa pada pedagan ikan yang berada di kawasan Pesisir Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data berikut; nilai rata-rata Implementasi kesantunan berbahasa pada maksim kebijaksanaan 2,58 atau setara dengan 64%, maksim kedermawanan 2,27 atau setara dengan 57%, maksim penghargaan 2,38 atau setara dengan dengan 60%, maksim kesederhanaan 2,42 atau setara dengan dengan 61%, maksim pemufakatan 2,50 atau setara dengan dengan 63%, dan maksim kesimpatian 2,15 atau setara dengan dengan 54%. Penerapan keenam maksim kesantunan berbahasa masih berada pada kategori kurang maksimal. Pedagang ikan di kawasan pesisir kota Bengkulu harus lebih memperhatikan Implementasi keenam maksim tersebut agar dapat meningkatkan citra positif mereka melalui aspek komunikasi.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42544892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Passive sentence is one of the universal language features that all languages have. In spite of its universality, every language have its own specific form of passive sentences. Japanese and Indonesian, for specific case, have their own rules regarding passive sentence constructions. Japanese passive constructions , are marked with the use of ‘jodoushi’ ( passive suffixes reru/rareru ) which inflectionally embedded to the roots (core verbs). Meanwhile, Indonesian passive sentences uses affixes di-, ter-, and ke-an. However, there is an interesting construction in Japanese benefactives , which semantically may convey passive meaning. Thus, they may appear as Indonesian passive sentences when being translated. This often leads Indonesian Japanese learners to misunderstand and misapply Japanese passive sentences . This study discusses errors in understanding and applying Japanese passive sentences produced by the 4 th and 6 th semeste rs of Japanese students of Universitas Kristen Maranatha Bandung. The study was conducted by giving passive and benefactive sentences to the students and asking them to choose which correct construction to use. Abstrak Bentuk kalimat pasif merupakan salah satu ciri universal yang dimiliki oleh bahasa yang ada. Oleh karena itu , semua bahasa mempunyai bentuk kalimat pasif. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pun memiliki kalimat pasif. Bentuk kalimat pasif bahasa Jepang ditandai dengan penggunaan jodoushi (sufiks penanda bentuk pasif) reru/rareru yang secara inflektif melekat pada verba inti. Sementara itu , bentuk kalimat pasif bahasa Indonesia menggunakan afiks di- , ter - , dan ke-an . Namun, ada satu hal yang menarik . D i dalam bahasa Jepang terdapat struktur benefaktif yang secara semantis bermakna pasif sehingga jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kalimat pasif. Hal i tu lah yang membuat pemelajar dari Indonesia sering salah memahami dan mengaplikasikan kalimat pasif dalam bahasa Jepang. Dalam p enelitian ini di bahas kesalahan pemelajar Indonesia semester 4 dan 6 di Universitas Kristen Maranatha dalam memahami dan mengaplikasikan kalimat pasif bahasa Jepang. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan soal kalimat pasif dan kalimat benefaktif, lalu meminta mahasiswa memilih bentuk pasif ataukah benefaktif yang tepat digunakan
{"title":"Kesalahan Pemahaman dan Pengaplikasian Kalimat Pasif dan Kalimat Benefaktif Bahasa Jepang","authors":"Sri Iriantini, Vina Febriani Setiawan","doi":"10.26499/rnh.v10i1.1736","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.1736","url":null,"abstract":"Passive sentence is one of the universal language features that all languages have. In spite of its universality, every language have its own specific form of passive sentences. Japanese and Indonesian, for specific case, have their own rules regarding passive sentence constructions. Japanese passive constructions , are marked with the use of ‘jodoushi’ ( passive suffixes reru/rareru ) which inflectionally embedded to the roots (core verbs). Meanwhile, Indonesian passive sentences uses affixes di-, ter-, and ke-an. However, there is an interesting construction in Japanese benefactives , which semantically may convey passive meaning. Thus, they may appear as Indonesian passive sentences when being translated. This often leads Indonesian Japanese learners to misunderstand and misapply Japanese passive sentences . This study discusses errors in understanding and applying Japanese passive sentences produced by the 4 th and 6 th semeste rs of Japanese students of Universitas Kristen Maranatha Bandung. The study was conducted by giving passive and benefactive sentences to the students and asking them to choose which correct construction to use. Abstrak Bentuk kalimat pasif merupakan salah satu ciri universal yang dimiliki oleh bahasa yang ada. Oleh karena itu , semua bahasa mempunyai bentuk kalimat pasif. Bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pun memiliki kalimat pasif. Bentuk kalimat pasif bahasa Jepang ditandai dengan penggunaan jodoushi (sufiks penanda bentuk pasif) reru/rareru yang secara inflektif melekat pada verba inti. Sementara itu , bentuk kalimat pasif bahasa Indonesia menggunakan afiks di- , ter - , dan ke-an . Namun, ada satu hal yang menarik . D i dalam bahasa Jepang terdapat struktur benefaktif yang secara semantis bermakna pasif sehingga jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kalimat pasif. Hal i tu lah yang membuat pemelajar dari Indonesia sering salah memahami dan mengaplikasikan kalimat pasif dalam bahasa Jepang. Dalam p enelitian ini di bahas kesalahan pemelajar Indonesia semester 4 dan 6 di Universitas Kristen Maranatha dalam memahami dan mengaplikasikan kalimat pasif bahasa Jepang. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan soal kalimat pasif dan kalimat benefaktif, lalu meminta mahasiswa memilih bentuk pasif ataukah benefaktif yang tepat digunakan","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48717410","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this research is to describe the response action in Coklat Kita Humor Sufi entitled "The Wallet’s Health". The method used in this research is the descriptive qualitative method with content analysis. The data and data sources are in the form of words, phrases, or sentences found in the talk show video of Coklat Kita Humor Sufi. The data were collected by using the uninvolved conversation observation technique. The test of the validity of the data is using investigator triangulation. The analysis technique with three components, namely reduction, presentation, and data collection. The results of the data analysis found that the response strategies that occurred were (1) criticizing, (2) convincing, (3) sense of wonder, (4) agreeing, (5) clarifying, (6) blaming, (7) explaining, and (8) suggesting. The response strategy is dominated by direct explanation. Abstrak Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tanggapan dalam program Coklat Kita Humor Sufi yang berjudul “Kesehatan Dompet”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Data dan sumber data berupa kata, frasa, atau kalimat yang ditemukan dalam program Coklat Kita Humor Sufi . Pengumpulan data menggunakan metode simak libat bebas cakap. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi penyidik. Teknik analisis yang digunakan adalah tiga komponen, yaitu reduksi, penyajian, dan penarikan data. Analisis data menghasilkan strategi tindak tanggapan yang terjadi yang berupa (1) mengkritik, (2) meyakinkan, (3) rasa heran, (4) menyetujui, (5) mengklarifikasi, (6) menyalahkan, (7) menjelaskan, dan (8) menyarankan. Strategi tanggapan yang dilakukan didominasi dengan menjelaskan secara langsung.
{"title":"Tindak Tanggapan dalam Gelar Wicara Video “Coklat Kita Humor Sufi”","authors":"Lisda Muhammad ‘Afiif, R. Winarni, M. Rohmadi","doi":"10.26499/rnh.v10i1.2116","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.2116","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to describe the response action in Coklat Kita Humor Sufi entitled \"The Wallet’s Health\". The method used in this research is the descriptive qualitative method with content analysis. The data and data sources are in the form of words, phrases, or sentences found in the talk show video of Coklat Kita Humor Sufi. The data were collected by using the uninvolved conversation observation technique. The test of the validity of the data is using investigator triangulation. The analysis technique with three components, namely reduction, presentation, and data collection. The results of the data analysis found that the response strategies that occurred were (1) criticizing, (2) convincing, (3) sense of wonder, (4) agreeing, (5) clarifying, (6) blaming, (7) explaining, and (8) suggesting. The response strategy is dominated by direct explanation. Abstrak Tujuan dari adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tindak tanggapan dalam program Coklat Kita Humor Sufi yang berjudul “Kesehatan Dompet”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Data dan sumber data berupa kata, frasa, atau kalimat yang ditemukan dalam program Coklat Kita Humor Sufi . Pengumpulan data menggunakan metode simak libat bebas cakap. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi penyidik. Teknik analisis yang digunakan adalah tiga komponen, yaitu reduksi, penyajian, dan penarikan data. Analisis data menghasilkan strategi tindak tanggapan yang terjadi yang berupa (1) mengkritik, (2) meyakinkan, (3) rasa heran, (4) menyetujui, (5) mengklarifikasi, (6) menyalahkan, (7) menjelaskan, dan (8) menyarankan. Strategi tanggapan yang dilakukan didominasi dengan menjelaskan secara langsung.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48583186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to develop BIPA teaching materials on reading skills with Graves model. This study uses qualitative research methods that are adapted to conditions in the field. The stages of the Graves model implemented are four stages, namely: 1) needs analysis, 2) determining general and specific objectives, 3) sorting and selecting teaching materials and activities developed, and 4) organizing the content and activities of teaching materials. The results showed that the preparation of teaching materials for reading BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta has its own characteristics. This specialty is found in the theme used in teaching materials, namely "Learning Indonesian Through Cultural Wisdom". Through the material in reading teaching materials, foreign students are introduced to the variety of cultures found in Indonesia, especially in the city of Solo. So, not only language is the focus of learning, but also the culture and Islamic values that apply. This was done with the consideration that the BIPA institution was under PTKIN so that foreign students studying at UIN Raden Mas Said Surakarta, were required to have knowledge about language, culture, and Islamic insight. In addition, products developed by BIPA teaching materials for reading skills are not only produced in the form of hard files. However, in the form of e-books in PDF format. The use of teaching materials in the form of electronic books can make it easier for foreign students to access and study them. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar BIPA pada keterampilan membaca dengan model Graves pada mahasiswa BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Tahapan model Graves yang dilaksanakan ini ada empat tahap, yaitu: 1) analisis kebutuhan, 2) menentukan tujuan umum dan khusus, 3) memilah dan menyeleksi materi ajar dan aktivitas yang dikembangkan, dan 4) mengorganisasikan isi dan aktivitas bahan ajar. Data dikumpulkan dengan cara data pengembangan bahan ajar dan data uji coba. Analisis data menggunakan analisis data pengembangan dan analisis data uji coba bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan bahan ajar membaca BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta mempunyai ciri khas tersendiri. Kekhasan tersebut terdapat pada tema yang digunakan dalam bahan ajar yakni “Belajar Bahasa Indonesia Melalui Kearifan Budaya”. Melalui materi dalam bahan ajar membaca, mahasiswa asing diperkenalkan tentang ragam budaya yang terdapat di Indonesia, khususnya di Kota Solo. Dengan demikian, tidak hanya bahasa yang menjadi fokus pembelajarannya, tetapi juga budaya dan nilai-nilai keislaman yang berlaku. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa lembaga BIPA berada di bawah PTKIN sehingga mahasiswa asing yang belajar di UIN Raden Mas Said Surakarta, diwajibkan memiliki pengetahuan mengenai bahasa, budaya, dan wawasan keislaman. Selain itu, produk hasil pengembangan bahan
本研究旨在运用格拉夫模型开发BIPA阅读技巧教材。本研究采用定性研究方法,适合于该领域的条件。格雷夫斯模式实施的阶段分为四个阶段,即:1)需求分析,2)确定总体目标和具体目标,3)整理和选择教材和开发的活动,4)组织教材的内容和活动。结果表明,《马来文言》阅读教材的编写有其自身的特点。这一特点体现在教材的主题“通过文化智慧学习印尼语”中。通过阅读教材中的材料,向外国学生介绍印度尼西亚,特别是梭罗市的各种文化。因此,不仅语言是学习的重点,而且文化和伊斯兰价值观也适用。这样做的原因是考虑到BIPA机构隶属于PTKIN,因此在Raden Mas Said Surakarta大学学习的外国学生必须具备语言、文化和伊斯兰见解方面的知识。此外,BIPA开发的阅读技能教材产品也不仅仅是以硬文件的形式生产。但是,以PDF格式的电子书的形式。使用电子书形式的教材可以使外国学生更容易地访问和学习它们。[摘要]Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar BIPA pada keterampilan membaca dengan模型Graves pada mahasiswa BIPA di un Raden Mas Said Surakarta。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian quality of yang disesaikan dengan kondisi di lapangan。Tahapan模型Graves yang dilaksanakan ini ada empat tahap, yitu: 1)分析kebutuhan, 2) menentukan tujuan umum dan khusus, 3) memilah dan menyeleksi materi ajar dan aktivitas yang dikembangkan, 4) mengorganisasikan isi dan aktivitas bahan ajar。数据dikumpulkan dengan cara数据pengembangan bahan ajar dan数据uji coba。分析数据menggunakan分析数据pengembangan dan分析数据uji coba bahan ajar。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan bahan ajar membaca BIPA un Raden Mas说,雅加达的mempunyai ciri khas tersendiri。Kekhasan tersebut terdapat pada tema yang digunakan dalam bahan ajar yakni“Belajar Bahasa Indonesia”(印尼语)。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,邓干德米克安,达达克汉尼亚巴哈萨杨门贾迪福克斯彭贝拉贾尼亚,tetapi juga budaya丹nilai-nilai keislaman杨berlaku。Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa lembaga BIPA berada di bawah PTKIN seingga mahasiswa asing yang belajar di un Raden Mas Said Surakarta, diwajibkan memiliki pengetahuan mengenai bahasa, budaya, dan wawasan keysan。Selain itu,产品hasil pengembangan bahan ajar BIPA keterampilan membaca dhanya diproduksi dalam bentuk硬文件。阿坎·特塔皮,达拉姆·本图克电子书登甘格式PDF。彭古纳巴加·达尔姆·本图克·布尔克电子电子技术有限公司的电子技术有限公司的电子技术有限公司的电子技术有限公司。
{"title":"Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Membaca Model Graves Mahasiswa BIPA","authors":"D. Hasanah, Dwi Kurniasih, Novita nurul Halimah","doi":"10.26499/rnh.v10i1.1872","DOIUrl":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.1872","url":null,"abstract":"This study aims to develop BIPA teaching materials on reading skills with Graves model. This study uses qualitative research methods that are adapted to conditions in the field. The stages of the Graves model implemented are four stages, namely: 1) needs analysis, 2) determining general and specific objectives, 3) sorting and selecting teaching materials and activities developed, and 4) organizing the content and activities of teaching materials. The results showed that the preparation of teaching materials for reading BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta has its own characteristics. This specialty is found in the theme used in teaching materials, namely \"Learning Indonesian Through Cultural Wisdom\". Through the material in reading teaching materials, foreign students are introduced to the variety of cultures found in Indonesia, especially in the city of Solo. So, not only language is the focus of learning, but also the culture and Islamic values that apply. This was done with the consideration that the BIPA institution was under PTKIN so that foreign students studying at UIN Raden Mas Said Surakarta, were required to have knowledge about language, culture, and Islamic insight. In addition, products developed by BIPA teaching materials for reading skills are not only produced in the form of hard files. However, in the form of e-books in PDF format. The use of teaching materials in the form of electronic books can make it easier for foreign students to access and study them. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi ajar BIPA pada keterampilan membaca dengan model Graves pada mahasiswa BIPA di UIN Raden Mas Said Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Tahapan model Graves yang dilaksanakan ini ada empat tahap, yaitu: 1) analisis kebutuhan, 2) menentukan tujuan umum dan khusus, 3) memilah dan menyeleksi materi ajar dan aktivitas yang dikembangkan, dan 4) mengorganisasikan isi dan aktivitas bahan ajar. Data dikumpulkan dengan cara data pengembangan bahan ajar dan data uji coba. Analisis data menggunakan analisis data pengembangan dan analisis data uji coba bahan ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyusunan bahan ajar membaca BIPA UIN Raden Mas Said Surakarta mempunyai ciri khas tersendiri. Kekhasan tersebut terdapat pada tema yang digunakan dalam bahan ajar yakni “Belajar Bahasa Indonesia Melalui Kearifan Budaya”. Melalui materi dalam bahan ajar membaca, mahasiswa asing diperkenalkan tentang ragam budaya yang terdapat di Indonesia, khususnya di Kota Solo. Dengan demikian, tidak hanya bahasa yang menjadi fokus pembelajarannya, tetapi juga budaya dan nilai-nilai keislaman yang berlaku. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa lembaga BIPA berada di bawah PTKIN sehingga mahasiswa asing yang belajar di UIN Raden Mas Said Surakarta, diwajibkan memiliki pengetahuan mengenai bahasa, budaya, dan wawasan keislaman. Selain itu, produk hasil pengembangan bahan","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46783184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}